Dokumen - Tips - Kereta Api Kereta Api Kereta Api Kereta Api Kereta Api Kereta Api Kereta Api
Dokumen - Tips - Kereta Api Kereta Api Kereta Api Kereta Api Kereta Api Kereta Api Kereta Api
I. PENDAHULUAN
Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri
maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang
bergerak di jalan rel yang terkait dengan perjalanan kereta api. Kereta api merupakan salah
satu sarana transportasi yang memiliki karakteristik dan keunggulan khusus terutama dalam
kemampuannya untuk mengangkut penumpang secara massal, hemat energi, hemat dalam
penggunaan ruang dan tingkat pencemaran yang rendah dibanding dengan sarana transportasi
yang lain seperti pesawat terbang, kapal laut, bus, dll.
Kereta api juga menjadi solusi beberapa permasalahan transportasi nasional seperti :
Dalam hal ini saya meninjau dari salah satu jenis Kereta Api yaitu Kereta Api Kelas
Eksklusif, Kereta Api Kelas Eksekutif jarak jauh dan menengah diharapkan akan mampu
bersaing dengan alat transportasi lain, bahkan dengan pesawat terbang, sehingga sangat
potensial untuk ditingkatkan mutu dan pelayanan. Kabin yang nyaman dan menyenangkan
merupakan ujung tombak pelayanan untuk memenuhi kepuasan penumpang.
Kereta api eksekutif adalah kereta penumpang yang dilengkapi dengan AC (Air
Conditioner). Kereta api eksekutif juga menyediakan sarana hiburan selama dalam perjalanan
berupa tayangan audio/video (Show On Rail). Selain sarana hiburan, penumpang dapat juga
memesan makanan dan minuman sesuai dengan menu pilihan yang disediakan dan bisa
dinikmati baik di tempat duduk masing-masing maupun di kereta restorasi (kereta makan)
yang didesain sebagai mini bar yang dilengkapi dengan fasilitas untuk berkaraoke.
Kereta api eksekutif merupakan salah satu alternatif pilihan kendaraan untuk
mengantarkan kita sampai tujuan. Selain kereta api kelas eksekutif juga terdapat kereta api
kelas lainnya seperti kelas ekonomi, bisnis, kereta wisata dan kereta listrik.
Kereta eksekutif dibagi menjadi dua, yaitu kereta kelas argo dan kelas satwa. Kelas
Argo, merupakan kelas layanan tertinggi PT Kereta Api (Persero), yaitu dengan kereta
penumpang berkapasitas 50 orang per kereta. Penamaan kereta argo sebagian besar
menggunakan nama gunung yang berada dekat dengan kota tujuan kereta tersebut.
Sedangkan, kelas satwa berada di bawah kelas argo. Kereta kelas satwa berkapasitas 52
orang setiap gerbongnya. Penamaan kereta ini menggunakan nama-nama satwa ataupun nama
tokoh-tokoh dalam legenda Indonesia. Seperti, Gajayana, Sembrani, Turangga, Bima,
Taksaka dan Bangunkarta.
Setiap kereta (bukan rangkaian kereta api, melainkan kereta=gerbong penumpang, namun,
istilah gerbong penumpang ini sebenarnya salah) memiliki setidaknya dua toilet di dekat
pintu masuk keluar kereta. Di dalam kereta juga ada fasiltas keselamatan, seperti tabung
pemadam kebakaran ataupun emergency brake. Ada pula fasilitas lain seperti lampu baca di
setiap kursi.
KA Kelas Eksekutif
Argo Bromo Anggrek adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa
dengan jurusan Jakarta - Surabaya melewati jalur utara.
Kereta api ini mulai dioperasikan pada tanggal 24 September 1997. Produk ini merupakan
pengembangan (derivatif merk) dari KA Argo Bromo Anggrek JS-950 yang diresmikan
pertama kali perjalanannya oleh Presiden RI pada tanggal 31 Juli 1995 menandai Hari
Teknologi Nasional, 12 Agustus 1995.
Nama Bromo diambil dari nama salah satu gunung yang berada dikawasan Taman Nasional
Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur. KA Argo Bromo Anggrek menyediakan saranan
hiburan selama dalam perjalanan berupa tayangan audio/video show On Rail) . Selain
saranan hiburan penumpang dapat juga memesan makanan dan minuman sesuai dengan menu
pilihan yang disediakan dan bisa dinikmati baik ditempat duduk masing-masing maupun
dikereta restorasi.
2. Argo Dwipangga
Argo Dwipangga adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa
dengan jurusan Jakarta - Solo melewati jalur selatan.
Kereta api ini menempuh perjalanan sejauh 576 km dengan koridor Gambir - Solo Balapan,
dalam waktu sekitar 8 jam dan hanya berhenti di stasiun Purwokerto dan Yogyakarta. Argo
Dwipangga dengan kapasitas 400 seat dan membawa 8 rangkaian kereta kelas eksekutif
menawarkan alternatif perjalanan pada siang hari dari stasiun Gambir ke Solo Balapan dan
perjalanan pada malam hari dari arah sebaliknya (berkebalikan dengan alternatif perjalanan
yang ditawarkan oleh Kereta api Argo Lawu).
Pertama kali diresmikan oleh Menteri Perhubungan RI pada tanggal 21 April 1998
menggunakan nama KA Dwipangga. Akan tetapi seiring dengan tuntuan pelanggan yang
menginginkan penambahan KA Argo koridor Jakarta - Solo, maka KA Dwipangga sengaja
dimodifikasi untuk layanan sekelas KA Argo, sehingga brand-nya pun diganti menjadi KA
Argo Dwipangga pada tanggal 5 Oktober 1998.
Kata Argo digunakan sebagai brand image layanan kereta api eksekutif dan penamaan
Dwipangga memang sengaja dibedakan dengan argo lainnya yang lazim menggunakan nama
gunung mengingat nama Dwipangga dirasakan sudah sangat melekat di benak pelanggan.
3. Argo Lawu
Argo Lawu adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan
jurusan Jakarta - Solo melewati jalur selatan. Kereta api ini membawa rangkaian sebanyak 8
kereta kelas eksekutif dan memiliki kapasitas 400 tempat duduk. Perjalanan Solo-Jakarta
(576 km) ditempuh dalam waktu kurang lebih 7 jam 30 menit dan hanya berhenti di stasiun
Yogyakarta dan Purwokerto. Kata Argo selain berarti gunung juga merupakan brand image
layanan kereta api eksekutif yang dimaksudkan untuk menumbuhkan kebanggaan
konsumennya. Sedangkan nama Lawu diambil dari nama sebuah gunung (Gunung Lawu)
yang terletak disebelah Timur Laut kota Surakarta (wilayah administratif Kabupaten
Karanganyar dan Magetan) yang memiliki ketinggian 3.245 km.
4. Argo Jati
Argo Jati adalah nama rute kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa,
Indonesia dengan jurusan Jakarta - Cirebon. Kereta ini diluncurkan perdana pada tanggal 12
April 2007 pukul 14.00 dengan loko CC20335.
5. Argo Sindoro
Argo Sindoro adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan
jurusan Jakarta – Semarang, Argo Sindoro ini merupakan pengganti nama dari salah satu
Argo Muria jurusan Semarang Tawang – Jakarta yang berangkat pada pagi hari dari
Semarang, dan sebaliknya berangkat pada sore hari dari Jakarta.
6. Argo Wilis
Argo Wilis adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan
jurusan Bandung - Surabaya melewati jalur selatan.
Kereta api Argo Wilis dioperasikan pertama kalinya pada tanggal 8 November 1998.
Perjalanan sejauh 699 km ditempuh dalam waktu 11 jam dan selama dalam perjalanan hanya
berhenti di stasiun Cipeundeuy, Tasikmalaya, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun,
dan Kertosono. Kereta api ini merupakan salah satu layanan eksekutif unggulan yang
menghubungkan antara Kota Bandung dengan Kota Surabaya.
Kata Argo digunakan sebagai brand image layanan kereta api eksekutif. Kata Wilis diambil
dari nama Gunung Wilis yang memiliki ketinggian 2.169 m dari permukaan laut dan
merupakan tataran pegunungan yang panjang dengan puncak tertingginya berada di kawasan
Bajulan Nganjuk, Jawa Timur.
Bima adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan
jurusan Jakarta - Surabaya lewat jalur selatan. Kereta api Bima pertama kali diluncurkan
pada bulan 1 Juni 1967, merupakan awal dari sejarah pengoperasian kereta api dengan
fasilitas pengatur suhu ruangan/ Air Conditioner di Indonesia.
Melayani pemerjalan koridor Jakarta - Surabaya dan berjalan menembus birunya malam
yang menjadi dasar dari penamaan BIMA (Biru Malam). Selain itu kata Bima
dianalogikan pula dengan nama dari salah satu tokoh pewayangan Bima yang memang
digambarkan memiliki karakter tubuh tinggi besar, kokoh, kekar, kuat dan pemberani.
Sejumlah karakter itu senganja dilekatkan pada KA Bima untuk menggambarkan
kehandalan perjalanan dan kualitas pelayanannya yang selalu siap dalam berbagai cuaca..
2. Gajayana
Gajayana adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa dengan
jurusan Jakarta - Malang melewati jalur selatan.
Perjalanan sejauh 907 km ditempuh dalam waktu sekitar 14 jam 30 menit dan hanya
berhenti di Stasiun Blitar, Tulungagung, Kediri, Madiun, Solobalapan, Yogyakarta dan
Purwokerto.
Sebutan Gajayana diambil dari nama seorang raja Kerajaan Kanjuruhan yang bernama
Sang Liswa (anak dari Dewasimha), dan terkenal dengan gelar Gajayana yang sangat
dicintai oleh para brahmana dan rakyatnya karena membawa ketentraman diseluruh
negeri.
3. Harina
Kereta api Harina adalah kereta api eksekutif yang melayani jurusan Bandung - Semarang
Tawang. Saat ini ada 2 rangkaian kereta yang melayani rute ini secara bergantian.
Berangkat dari Bandung malam hari (jam 20.15) dan berangkat dari Semarang malam
hari (jam 20.30).
Rute yang dilewati cukup unik, dari Bandung tidak ke arah timur, melainkan ke barat
menuju Cikampek, Sampai Cikampek kemudian lokomotifnya diputar dan terus berbalik
ke arah timur melewati Cirebon, Pekalongan, sampai berakhir di Semarang Tawang.
4. Rajawali
Nama Rajawali diambil dari salah satu jenis burung (satwa) yang dikenal sebagai
burung yang perkasa, berani dan terlihat anggun pada saat mengepakkan sayapnya
terbang dan melayang di udara. Tentunya penamaan ini sengaja dipilih untuk
menggambarkan atribut pelayanan yang ditawarkan oleh KA Rajawali yaitu : safety,
kecepatan dan ketepatan waktu serta kenyamanan dalam beperjalanan.
5. Sembrani
Kereta api Sembrani melayani koridor Jakarta - Surabaya Pasarturi sejauh 725 km.
Peluncuran perdana KA Sembrani dilakukan pada tanggal 1 Oktober 1995. Produk ini
merupakan pembaharuan dan inovasi dari KA Mutiara Utara yang sudah beroperasi
mendahuluinya.
Kereta api yang memiliki kapasitas 416 tempat duduk ini (8 kereta kelas eksekutif)
menawarkan alternatif perjalanan pada malam hari melalui lintas Utara Pulau Jawa
dengan waktu tempuh sekitar 10 jam 30 menit dan hanya berhenti di stasiun
Pekalongan, Semarang Tawang, Cepu dan Bojonegoro. Nama Sembrani diambil dari
cerita legenda masyarakat tempo dulu yang menggambarkan seekor kuda bersayap
yang dapat terbang dan sangat berani.
6. Taksaka
Kereta api Taksaka mulai dioperasikan pada tanggal 19 September 1999 untuk
melayani koridor Yogyakarta - Jakarta. Perjalanan sejauh 517 km ditempuh dalam
waktu kurang dari 8 jam dan hanya berhenti distasiun Kutoarjo, Purwokerto dan
Cirebon.
Rangkaian KA Taksaka terdiri atas 8 kereta kelas eksekutif dan memiliki kapasitas
sebanyak 416 tempat duduk. Taksaka merupakan nama lain dari seekor ular
besar/naga dalam cerita pewayangan yang baik hati dan pengayom.
7. Turangga
Kereta api Turangga yang melayani koridor Bandung - Surabaya mulai dioperasikan
pada tanggal 2 September 1995. Perjalanan sejauh 699 km ditempuh dalam waktu
8. Bangunkarta
Bangunkarta adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Kereta Api di Jawa
dengan jurusan Jakarta - Jombang lewat jalur utara.
Kereta api Bangunkarta dioperasikan pertama kali pada bulan Januari 1985 melayani
pemerjalan ekonomi dari Jombang ke Jakarta. Pada tanggal 24 Desember 1994 layanan
KA Bangunkarta ditingkatkan dengan menambah rangkaian kereta kelas bisnis, dan
sejak tanggal 1 Agustus 1996 semua rangkaian berubah layanannya menjadi kelas
bisnis.
Nama Bangunkarta diambil dari singkatan nama kota asal dan tujuan kereta api yaitu
jomBANG melalui madiUN dan jaKARTA (BANGUNKARTA). Ditawarkan layanan
kelas eksekutif dan bisnis dengan kapasitas mencapai 616 tempat duduk.
Layanan kereta api kelas eksekutif (argo & satwa) di Pulau Jawa
III. PERMASALAHAN
Kembali kota Pemalang menjadi sorotan terkait musibah kecelakaan Kereta
Api pk.03.00 WIB dinihari (02/10/2010) tepatnya di dukuh Jatimulyo, Desa
Petarukan Kecamatan Petarukan , Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Untuk kedua
kalinya kota Pemalang menjadi terkenal dan menjadi buruan para kuli tinta mass
media nasional maupun regional, setelah tewasnya Dulmatin sang Teroris, kota
Petarukan hampir sepekan menjadi sorotan dan bahan liputan media massa. Kembali
mendung menggayuti Kota Pemalang lagi setelah dinihari pk.03.00 WIB terjadi
kecelakaan yang maha dahsyat sekitar kurang lebih 500 meter dari stasiun KA
Petarukan. Berita yang sempat menggemparkan dimana akhir-akhir ini sering terjadi
musibah pada moda transportasi terutama KA. Bahkan Presiden sendiri meminta
Kapolri untuk mengusut tuntas musibah ini. Kereta Api Argo Bromo Anggrek
menabrak KA Senja Utama, sampai saat ini sudah 34 orang tewas dan 30 luka-luka
yang dirawat di RS dr. Hasan Asyari dan RS. Santa Maria. Bahkan ada 9 mayat yang
belum teridentifikasi, sebagian yang luka berat dirujuk ke RSUP . dr. Karyadi
Semarang. Insiden kecelakaan ini ditangani Komite Nasional Keselamatan
Transportasi (KNKT), Kepolisian masih menunggu hasil penyelidikan KNKT terkait
penyebab kecelakaan yang menewaskan 34 orang itu.
Bagaimana tanggung jawab pengangkut terhadap kecelakaan penumpang kereta api
kelas eksekutif?
IV. PEMBAHASAN
Dasar hukum mengenai Perkretaapian, yaitu:
a. UU No 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian.
b. PP No. 56 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian.
c. PP No. 72 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta api.
2. Besarnya ganti rugi dibatasi sejumlah maksimum asuransi yang ditutup oleh
badan penyelenggara dalam hal penyelenggaraan kegiatannya
3. memindahkaan penumpang, bagasi dan barang antaran ke kereta api lain atau
moda transportasi laian untuk meneruskan perjalanan sampai stasiun tujuan
6. segera menormalkan kembali lalu lintas kereta api setelah dilakukan penyidikan
awal oleh pihak berwenang, dan
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ilmusipil.com/kelebihan-naik-kereta-api-kelas-eksekutif
http://despro.its.ac.id/doc/b.tris-
jurnal%20IDEA%202009%20vol%2010%20no%202.pdf
http://ariftrikusuma.blogspot.com/2012/03/ka-kelas-eksekutif.html
http://tikamaliyana.wordpress.com/
http://en.wikipedia.org/wiki/Rail_transport_in_India#Hierarchy_of_trains
http://regional.kompasiana.com/2010/10/02/pemalang-berduka-musibah-kereta-api-
argo-bromo-vs-senja-utama-276718.html