Materi Presentasi BNN
Materi Presentasi BNN
SMP SMA PT
Berdasarkan hasil Survei Nasional Penyalahgunaan Narkoba
Tahun 2021, diketahui bahwa di tingkat nasional jenis narkoba
teratas yang digunakan adalah ganja; sabu, ekstasi dan amfetamin;
nipam, pil koplo dan sejenisnya; dextro; dan tembakau gorila
(Indonesia Drugs Report, 2022).
Gambaran klien yang mengakses layanan rehbailitasi di Klinik Pratama BNN provinsi Jawa Barat berdasarkan
jenis zat yang paling banyak digunakan tahun 2018- 2022, yaitu alkohol, obat-obatan jenis sedatif hipnotik,
amfetamin/ATS/sabu, kanabis, opiat (tramadol), dan halusinogen.
L P L P L P L P L P L P L P
2020 72 6 174 0 57 4 0 1 1 1 1 0 31 0 348
2021 50 10 47 2 220 89 2 0 2 0 1 0 0 0 423
2022 103 18 46 41 12 3 0 1 0 50 0 274
2023 20 3 16 5 0 20 0 64
JUMLAH 245 37 283 2 318 105 2 1 6 1 8 0 101 0 1109
DATA PENYALAHGUNA YANG MENGAKSES LAYANAN REHABILTASI TAHUN 2020 SD APRIL 2023
DIHUBUNGKAN DENGAN PENGGUNAAN OBAT-OBAT GOLONGAN SEDATIF HIPNOTOC
L P
2020 72 6 78 51 65%
2021 50 10 60 35 58%
Sedatif/
Heroin Buprenorfin Opioid Barbiturat Kokain Amfetamin Kanabis Halusinogen Inhalasia
Hipnotif
3 6 11 1 51 2 43 30 15 4
Obat warung
dan atau Golongan
rokok Obat resep
Minuman narkotika
beralkohol
INFORMASI DARI KLIEN TERKAIT PENGGUNAAN OBAT RESEP
Catatan :
OBAT YANG PALING SERING DIKONSUMSI ; - klien sering menggunakan lebih dari 1 obat
• Alprazolam/zipraz/Xanax/camlet/dumolit per / hr (bergantin)
• Tramadol - Klien juga menggunakan dalam waktu yang
• Riklona sama lebih dari 1 jenis obat / di mix
• Hexymer - Klien menggunakan dengan zat adiktif
• CTM lainnya dan mendapatkan efek/sugesti yang
berbeda. Misal minum alprazolam di pagi
hari dengan minum kopi, memberi efek
seperti stimulant/enak atau fit utk bekerja.
Di antara zat yang banyak disalahgunakan, jenis obat-
obatan resep yang selalu masuk dalam lima peringkat
teratas adalah sedatif/hipnotik atau yang lebih dikenal
dengan benzodiazepine dan opiat/analgesik yang dikenal
dengan nama tramadol.
PROGRAM REHBAILITASI
(DEMAND REDUCTION)
PEMULIHAN PENYALAHGUNA/ ORANG DENGAN
GANGGUAN PENGGUNAAN ZAT
BAB IX
PENGOBATAN DAN REHABILITASI Bagian Kesatu
Pengobatan
Pasal 53
Untuk kepentingan pengobatan dan berdasarkan indikasi medis, dokter dapat memberikan Narkotika Golongan II atau Golongan III dalam
jumlah terbatas dan sediaan tertentu kepada pasien sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat memiliki, menyimpan, dan/atau membawa Narkotika untuk dirinya sendiri.
Pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus mempunyai bukti yang sah bahwa Narkotika yang dimiliki, disimpan, dan/atau dibawa untuk
digunakan diperoleh secara sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagian Kedua
Rehabilitasi
Pasal 54
Pecandu Narkotika dan korban penyalahgunaan Narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
Psaal 55
Orang tua atau wali dari Pecandu Narkotika yang belum cukup umur wajib melaporkan kepada pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit,
dan/atau lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan
melalui rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
Pecandu Narkotika yang sudah cukup umur wajib melaporkan diri atau dilaporkan oleh keluarganya kepada pusat kesehatan masyarakat, rumah
sakit, dan/atau lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk mendapatkan pengobatan dan/atau
perawatan melalui rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
Ketentuan mengenai pelaksanaan wajib lapor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
BAB IX
PENGOBATAN DAN REHABILITASI
Pasal 56
Rehabilitasi medis Pecandu Narkotika dilakukan di rumah sakit yang ditunjuk oleh Menteri,
lembaga rehabilitasi tertentu yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah atau masyarakat dapat melakukan rehabilitasi
medis Pecandu Narkotika setelah mendapat persetujuan Menteri.
Pasal 57
Selain melalui pengobatan dan/atau rehabilitasi medis, penyembuhan Pecandu Narkotika dapat diselenggarakan oleh
instansi pemerintah atau masyarakat melalui pendekatan keagamaan dan tradisional.
Pasal 58
Rehabilitasi sosial mantan Pecandu Narkotika diselenggarakan baik oleh instansi pemerintah maupun oleh masyarakat.
Pasal 59
Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 dan Pasal 57 diatur dengan Peraturan Menteri.
Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 diatur dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang sosial.
UU NO. 35 TAHUN 2009
Ps. 104
Ps. 127
Penyalah Guna murni dihukum
rehabilitasi
Rawat
Inap
Sukarela Layanan
Pascarehabilitasi
Intensif
Kambuh
ALUR REHABILITASI PENYALAHGUNA NARKOBA
KHUSUSNYA PENGGUNA OBAT DI BNN KOTA BANDUNG
Pengguna ringan,
Rawat jalan di BNN
coba pakai,
Hasil Rapat Kordinasi Tentang Tingginya Penyalahgunaan Obat Resep di Bandung Raya
(BNN Prov. Jabar Tgl 17 Mei 2023 dihadiri :
Badan POM Kota Bandung, Dinkes Jabar, Dinkes Kota Bandung, PDSKJI Jabar, IDI
Jabar, IAI Jabar, Rumah Cemara, Pos Ronda (PKBI/PPKNP), RSJ Jabar, BNN Kota
Bandung, Dinsos Jabar, Biro Kesejahteraan Rakyat Jabar, Subdit III Dir Narkoba Polda
Jabar (berhalangan hadir)
Dari hasil evaluasi di internal BNNP Jawa Barat, penanganan penggunaan zat terutama obat-obatan resep mengalami kendala
sebagai berikut: