Bab Iv
Bab Iv
PERENCANAAN
32
33
menggunakan data curah hujan pada Stasiun Dau yang terletak di Sengkaling.Pada
perencanaan ini, data curah hujan yang dipakai dengan kala ulang 15 tahun yakni
pada tahun 2004 hingga tahun 2018. Berdasarkan data curah hujan Dinas Pengairan
Kabupaten Malang, selama 15 tahun terakhir hujan terbesar terjadi pada bulan maret
tahun 2010 yaitu sebesar 110 mm.
Stasiun Dau
Tahun Tanggal Curah Hujan
Maksimum (mm)
2004 15 Maret 76
2005 12 Febrari 67
2006 10 April 75
2007 20 Desember 94
2008 30 Maret 110
2009 12 Juni 84
2010 5 Maret 110
2011 13 Februari 85
2012 13 Februari 97
2013 11 Juli 75
2014 5 Januari 100
2015 1 Desember 65
2016 2 Februari 75
2017 26 Maret 105
35
2018 5 Februari 95
Jumlah 1313
Rerata (X) 87.533
Sumber: Dinas Pengairan Kab.Malang
Ʃ𝑋𝑖 1313
X= = = 87,53 mm
𝑛 15
Dari hasil perhitungan diatas selanjutnya ditentukan jenis sebaran yang sesuai,
dalam penentuan jenis sebaran diperlukan faktor-faktor sebagai berikut:
3209.733
=√ 15−1
= 15,142 mm
15 𝑥 3882.151
= (15−1) 𝑥 (15−2) 𝑥 15,142
= 0.092
15 x 1167156.92
= 14 𝑥 13 𝑥 12 𝑥 (15,142)^4
= 0,152
= 0,173
37
Dengan didapatnya nilai parameter Cs, Ck, dan Cv maka distribusi hujan yang
sesuai dapat diketahui pada tabel pemilihan distribusi probabilitas sebagai berikut:
Ʃ log Xi
Log Xi = 𝑛
29,040
= 15
= 1,936
√Ʃ(𝑙𝑜𝑔𝑋𝑖−𝑙𝑜𝑔 x )
Standar Deviasi (Sd) = 𝑛−1
0,081
= √15−1
= 0.076
𝑛Ʃ(𝑥− x )^3
Koefisien Kemencengan (Cs) = (𝑛−1)(𝑛−2) 𝑥 𝑠𝑑^3
15 𝑥 (−0.001)
= (15−1) 𝑥 (15−2) 𝑥 0.076^3
= -0.188
Log Xt = Rerata Log Xi + nilai faktor frekuensi (K) + Standar Deviasi (Sd)
= 1.936 + 0.033 + 0.076
= 1.937
Antilog Xt = 86,559 mm
39
Maka curah hujan rancangan untuk kala ulang T = 2 tahun adalah 86, 559
mm. Nilai K diperoleh berdasarkan tabel Faktor Frekuensi dengan melihat nilai
koefisien kemencengan (Cs) dan tingkat probabilitasnya, curah hujan rancangan
dengan periode tertentu merupakan harga antilog Xt. Dengan nilai Cs yang
didapatkan -0.188 , dan curah hujan rencana dengan periode kala ulang 2 tahun, maka
nilai K = 0,033. Nilai faktor frekuensi Log Pearson III dapat dilihat pada tebal 4.5
1. Data curah hujan maksimum harian rata-rata diurutkan dari besar ke kecil.
2. Hitung peluang (probabilitas) tiap data hujan dengan menggunakan rumus
Weibull sebagai berikut:
𝑚
P = 𝑛+1 x 100%
Dimana:
P = Probabilitas (%)
m = nomor urut data dari kecil ke besar
n = Banyaknya data
3. Ploting data curah hujan (Xi) dan peluang pada kertas probabilitas yang
sesuai.
Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.6
Tabel 4.6 Perhitungan Peluang (Probabilitas)
Tahun Xi (mm) M P (Xm)
2010 110 1 6.25
2008 110 2 12.5
2017 105 3 18.75
2014 100 4 25
2012 97 5 31.25
2018 95 6 37.5
2007 94 7 43.75
2011 85 8 50
2009 84 9 56.25
2004 76 10 62.5
2016 75 11 68.75
2013 75 12 75
2006 75 13 81.25
2005 67 14 87.5
2015 65 15 93.75
Sumber: Hasil Perhitungan
42
Contoh Perhitungan:
𝑚
P = 𝑚+1 x 100%
1
P = 15+1 x 100% = 6,25%
Dimana :
OF = frekuensi yang diamati dengan pembagian kelasnya
EF = frekuensi yang diharapkan sesuai dengan pembagian kelasnya.
Χ2 = nilai chi kuadrat
𝜶
𝛼 0,10 0,05 0,025 0,01 0,005
Dk
1 2,706 3,841 5,024 6,635 7,879
2 4,605 5,991 7,378 9,210 10,597
3 6,251 7,815 9,348 11,345 12,838
4 7,779 9,487 11,143 13,277 14,860
5 9,236 11,070 12,832 15,086 16,749
6 10,645 12,592 14,449 16,812 18,548
7 12,017 14,067 16,013 18,475 20,277
8 13,362 15,507 17,534 20,090 21,955
9 14,684 16,919 19,022 21,666 23,589
10 15,987 18,307 20,483 23,209 25,188
11 17,275 19,675 21,920 24,725 26,757
45
4. Kolom (4) adalah hasil perhitungan dari 1 – nilai dari kolom (3)
(𝑋𝑖−𝑥)
5. Kolom (5) adalah F(t) = 𝑆𝑑
𝑚
6. Kolom (6) adalah P’(x) = 𝑛−1
= 0,001371 km2
b. koefisien pengaliran
∑𝑛
𝑚𝑖=1 𝐶𝑖 𝑥 𝐴𝑖
sehingga C = ∑ 𝐴𝑖
= 0,38
= 0,45 menit
2. Conduit time (td), untuk menghitung nilai td, perlu diketahui berapa panjang
lintasan aliran didalam saluran (Ls). Perhitungannya sebagai berikut:
𝐿𝑠
td = 60 𝑥 𝑣
111,14
= 60 𝑥 1,5
= 1,24 menit
50
85,603 mm 24 2/3
=[ ] 𝑥 [0,028 𝑚𝑚]
24
= 137,40 mm/jam
32
33
Pada blok A1 di dapat debit air hujan sebesar 0,058 m3/dt, dengan adanya
sumur resapan yang bertujuan meresapkan air hujan terlebih dahulu ke dalam sumur,
maka debit saluran drainase pun akan berkurang dan akan mengurangi limpasan
permukaan yang dapat mengecilkan kemungkinan terjadinya banjir.
Jenis tanah pada kawasan Perumahan Bumi Podo Rukun berupa pasir
kelempungan, dengan didapat nilai permeabilitas tanah melalui hasil uji laboraturium
sebesar 0,00585 cm/dt. sesuai dengan tabel permeabilitas tanah, maka nilai hasil uji
permeabilitas tanah ini termasuk jenis permeabilitas agak cepat.
Tabel 4.15 Kategori Permeabilitas Tanah
No Kategori Nilai Permeabilitas (cm/jm)
1 Lambat < 0,5
2 Agak lambat 0,5 – 2,0
3 Sedang 2,0 – 3,6
4 Agak cepat 3,6 – 36
5 Cepat >36
32
33
untuk melihat hasil keseluruhan dari penelitian uji permeabilitas tanah, dapat
dilihat pada lampiran 1.1.
Tipe rumah 60
Luas lahan = 117 m2
Total luas lahan blok B1 = 702 m2
Debit air hujan = 0,04 m3/dt
Jadi, debit yang masuk untuk sumur resapan (Qsr) pada saluran A1 adalah:
𝐴. 𝑇𝑖𝑝𝑒 60
Qsr.01 = x QCH
Ʃ𝐵1
117 m2
= x 0,04 m3/dt
702 m2
= 0,006 m3/dt
Perhitungan debit masuk sumur resapan untuk selanjutnya dapat dilihat pada
Tabel 4.16
34
Berikut adalah contoh perhitungan kedalam sumur resapan dengan data sebagai
berikut:
Blok/Tipe rumah : B1/ Tipe 60
Debit Masukan Sumur (H) : 0,007 m3/dt
Jari-jari sumur (direncanakan) : 0,6 m
Koefisien Permeabilitas Tanah : 0,00585 cm/dt
Durasi Hujan : 4.608 detik
Faktor geometric : 4R = 4 x 0,5 m = 2 m
−𝐹𝐾𝑇
𝑄
H = 𝐹𝐾 [1 - 𝑒 𝜋𝑅^2 ]
= 1,26 m
Perhitungan debit masuk sumur resapan untuk selanjutnya dapat dilihat pada Tabel
4.18
Tabel 4.18 Kedalaman Sumur Resapan
32
33
= 1 m x 1 m x 1,2621 m
= 1,2621 m3
32
33
= 0,113 m
= 0,982 m/dt
= 30% x 0,45
= 0,14 m
Untuk perhitungan saluran dimensi selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.19
Tabel 4.19 Perhitungan Perencanaan Saluran Drainase
Lebar Tinggi
Nama Penampang Penampang Kecepatan Kecepatan Debit Aktual Debit Total
Saluran (b) (m) (h) (m) Izin (V) (m/dt) Rencana (V) (m/dt) (Q) (m3/dt) (m3/dt)
A1 0.5 0.75 1.5 1.380 0.518 0.406
A2 0.3 0.45 1.5 0.982 0.133 0.022
A3 0.3 0.45 1.5 0.982 0.133 0.050
A4 0.3 0.45 1.5 0.982 0.133 0.029
A5 0.5 0.75 1.5 1.380 0.518 0.340
A6 0.5 0.75 1.5 1.380 0.518 0.492
A7 0.5 0.75 1.5 1.380 0.518 0.465
A8 0.3 0.45 1.5 0.982 0.133 0.017
A9 0.5 0.75 1.5 1.380 0.518 0.357
A10 0.3 0.45 1.5 0.802 0.108 0.050
A11 0.3 0.45 1.5 0.802 0.108 0.074
A12 0.4 0.6 1.5 0.971 0.233 0.198
A13 0.3 0.45 1.5 0.802 0.108 0.019
A14 0.3 0.45 1.5 0.802 0.108 0.017
A15 0.5 0.75 1.5 1.127 0.423 0.337
A16 0.3 0.45 1.5 0.802 0.108 0.016
A17 0.3 0.45 1.5 0.802 0.108 0.019
A18 0.3 0.45 1.5 0.982 0.133 0.004
A19 0.3 0.45 1.5 0.982 0.133 0.013
A20 0.3 0.45 1.5 0.982 0.133 0.020
A21 0.3 0.45 1.5 0.982 0.133 0.018
A22 0.3 0.45 1.5 0.982 0.133 0.005
B1 0.3 0.45 1.5 0.982 0.133 0.033
32
33