Anda di halaman 1dari 2

SOP PEMANTAUAN IBU

BERSALIN NIFAS
No. : 440/001/SOP/PKM-DJ
Dokumen
SO No. Revisi : 00
Tanggal : 06 November 2017
Terbit
Halaman : 1/3

UPTD
dr. Ellis Zarni Dewi
PUSKESMAS NIP. 19690815 200003 2 004
DUREN JAYA

1. Pengertian Pemeriksaan fisik pada ibu pasca persalinan.


2. Tujuan Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
        Memastikan involusi uteri berjalan normal: uterus
berkontraksi, fundus di bawah pusat, tak ada perdarahan
abnormal,  tak ada bau.
Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak
memperlihatkan tanda-tanda penyulit.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Duren Jaya
Nomor 440/001/SK/PKM-DJ tentang Pemantauan Ibu
Bersalin
4. Referensi 1. Permenkes Nomor 44 th 2016 tentang Managemen
Puskesmas
2. Buku Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas ,
Depkes RI 2006
5. Prosedur / Langkah-    Mencuci tangan secara efektif dan memakai handscoon.
2.      Melakukan infrome consent
langkah
3.      Memeriksa tanda vital sign (tensi, suhu, nadi dan pernafasan)
4.      Melakukan pemeriksaan pada muka ibu (mata conjungtiva
pucat/tidak, sclera ikterus/tidak, muka udema/tidak.

5.      Melakukan pemeriksaan payudara:


        Meminta pasien berbaring dengan lengan kiri di atas kepala,
kemudian palpasi payudara kiri secara sistematis sampai ke
ketiak, raba adanya masa, benjolan yang membesar,
pembengkakkan ata abses.
        Ulangi prosedur pada lengan kanan dan palpasi payudara
kanan hingga ketiak.
6.      Melakukan pemeriksaan abdomen:
        Periksa bekas luka jika operasi baru.
        Palpasi untuk mendeteksi ada atau tidaknya uterus diatas
pubis (involusi uteri).
        Palpasi untuk mendeteksi adanya masa atau kelembekan
(konsistensi uterus)
7.      Memeriksa kaki untuk:
        Varises vena.
        Kemerahan pada betis.
        Tulang kering, pergelangan kaki, jika adanya edema maka
perhatikan tingkat edema, pitting jika ada.
8.      Menekuk betis untuk memeriksa nyeri betis (tanda-tanda
human positif/tanda-tanda tromboflebitis).
9.      Mengenakan handscoon.
10.  Membantu pasien pada posisi untuk pemeriksaan genetalia
dan perineum (dengan menggunakan handscoon dan
memasang perlak):
        Memposisikan pasien litotomi.
        Melakukan vulva hygine.
        Perhatikan lochea (bau, warna dan konsistensi).
        Perhatikan perineum (bekas jahitan).
11.  Memberitahu klien tentang hasil pemeriksaan.
12.  Melepaskan handscoon dan menaruh dalam larutan klorin
0,5%.
13.  Pasien dirapikan dan membereskan alat.
14.  Mencuci tangan dengan sabun dang mengeringkan dengan
handuk yang bersih.
a. 15.  Mendokumentasikan hasil tindakan.
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait Semua Unit Terkait

8. Rekaman Histori Perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai

Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai