Tugas Akhir
Tugas Akhir
TUGAS AKHIR
Oleh :
Nama : Hanif Dhanurrizky
NIM : 17010053
Walt Disney
“No matter how terrifying and painful as reality can be, but it’s
the only place that you can get a decent meal. Because reality is
real”
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Ibu saya yang tercinta, yang selalu menjadi inspirasi hidup, menghibur dan
menjadi sandaran ketika saya berada di titik rendah sekalipun. Selalu berusaha
dan membimbing semua yang terbaik kepadaku hingga mampu menyelesaikan
perguruan tinggi.
Untuk Bapak saya yang sudah merawat, mendukung dan membantu penuh
sejak awal saya menginjakan kaki di perguruan tinggi tanpa kenal lelah dan putus
asa.
Imaniar Juliana yang selalu percaya, mendukung dan optimis terhadap saya
Dan semua yang sudah ikut serta menghibur dan sangat membantu dalam setiap
proses di perguruan tinggi.
vii
PERANCANGAN VIDEO ANIMASI 3D LOW POLY SEBAGAI MEDIA
SOSIALISASI ATURAN DALAM MENGGUNAKAN TROTOAR DI
KOTA TEGAL
ABSTRAK
Trotoar secara pengertian ialah Ruang Khusus Pejalan Kaki atau Pesepeda
yang biasanya berada ditepi jalan, dan keberadaannya yang aman dan nyaman
seringkali digunakan sebagai cara untuk memandang dan menilai suasana dari
sebuah kota. Namun dikota Tegal sendiri banyak trotoar yang justru digunakan
untuk berjualan, khususnya diwilayah sekitar Alun-alun hingga Stasiun Besar kota
Tegal, yang banyak dinilai cukup mengganggu aktivitas warga dan wisatawan yang
ingin berwisata atau menuju Stasiun. Padahal kenyataannya, Pemkot Tegal sendiri
menjelaskan ada aturan mengenai penataan para pedagang yang jelas melarang
mereka berjualan diatas trotoar hingga bahu jalan. Hal ini bisa disimpulkan bahwa
kesadaran masyarakat khususnya yang berada disekitar tempat tersebut bisa
dibilang sangatlah kurang, sehingga perlu adanya suatu tindakan yang paling tidak
bisa membantu mengingatkan agar mereka sadar pentingnya ikut menjaga trotoar.
Dengan dirancangnya video animasi ini diharapkan mampu menjadi edukasi yang
sekaligus mensosialisasikan kepada masyarakat untuk lebih sadar dalam menjaga
dan menggunakan trotoar sesuai dengan semestinya. Hingga pada akhirnya bisa
ikut mendukung Pemerintah kota Tegal dalam menata kawasan Alun-alun kota
yang tertib, aman, nyaman dan menyenangkan untuk dikunjungi.
viii
DESIGNING LOW POLY 3D ANIMATION VIDEO AS MEDIA TO
SOCIALIZE THE RULES OF USING SIDEWALK
IN THE CITY OF TEGAL
ABSTRACT
Sidewalks which in a sense are special space for pedestrians or cyclists who
are usually on the edge of the road, the existence of a safe and comfortable
sidewalks is often used as a way to view and assess the atmosphere from a city. But
in the city of Tegal itself many sidewalks are actually used to sell something,
especially in the area around the town square to the Tegal city’s Great Station ,
which many considered quite disturbing activities of residents and tourist who want
to travel or go to the train station. When in fact, Tegal City Goverment itself
explains there are rules regarding the arrangement of trader who clearly prohibit
they sell on the sidewalk. It can be concluded that public awareness especially those
around the place can arguably is very lacking, so there needs to be an action that
at least can help remind them to realize the importance of taking care of the
sidewalk. With the design of this animation video, it is expected to be able to become
an education that also socializes to the public to be more aware in maintaining and
using the sidewalk accordingly. Until at finally able to support the Tegal city
goverment in managing the time square an orderly, safe, comfortable, and pleasant
city square to visit.
ix
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Tugas
Akhir dengan Judul “PERANCANGAN VIDEO ANIMASI 3D LOW POLY
SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI ATURAN DALAM MENGGUNAKAN
TROTOAR DI KOTA TEGAL” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Kami sangat berharap hasil Laporan Tugas Akhir ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta edukasi akan pentingnya menjaga dan
menggunakan trotoar dengan benar. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
didalam laporan tugas akhir ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran agar bisa memberikan hal
yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Pada kesempatan ini, tidak lupa diucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
2. Qirom, S.Pd, M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Elektronika Politeknik
Harapan Bersama Tegal.
3. Robby Hardian, S.IP, M.Ds. selaku Dosen Pembimbing I dan Ahmad Ramdhani,
S.Kom, M.Ds. selaku Dosen Pembimbing II
4. Sugiyanto S.T M.T selaku Pimpinan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kota Tegal
Penulis
x
DAFTAR ISI
xi
2.1.6. Definisi Pejalan Kaki dan Aturannya .............................. 28
2.1.7. Definisi dan Jenis-jenis Trotoar ....................................... 30
2.2. Kerangka Berfikir ........................................................................... 33
BAB III. METODE PENELITIAN 34
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 34
3.2. Jenis Penelitian ............................................................................... 34
3.3. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 36
3.3.1. Observasi ......................................................................... 36
3.3.2. Wawancara ...................................................................... 37
3.3.3. Studi Literatur .................................................................. 37
3.4. Teknik Analisis Data ...................................................................... 40
3.4.1. Observasi ......................................................................... 40
3.4.2. Wawancara ...................................................................... 41
3.4.3. Studi Literatur .................................................................. 41
BAB IV. PERANCANGAN VISUAL 43
4.1. Riset Visual .................................................................................... 43
4.1.1. Target Audience .............................................................. 43
4.1.2. Video Animasi ................................................................. 43
4.1.3. Animasi 3D Low Poly ..................................................... 45
4.2. Konsep Dasar Perancangan ............................................................ 46
4.2.1. Tujuan Kreatif ................................................................. 46
4.2.2. Strategi Kreatif ................................................................ 46
4.2.3. Strategi Media ................................................................. 47
4.3. Pra Produksi ................................................................................... 48
4.3.1. Naskah dan Sinopsis ........................................................ 48
4.3.2. Perancangan Storyboard .................................................. 50
4.3.3. Narasi Voice Over / Dubbing .......................................... 51
4.4. Produksi .......................................................................................... 53
4.4.1. Modelling Objek dan Karakter ........................................ 53
4.4.2. Animating Objek dan Karakter ....................................... 54
xii
4.4.3. Rendering Animation ...................................................... 55
4.5. Pasca Produksi ................................................................................ 56
4.5.1. Input Audio ...................................................................... 56
4.5.2. Finishing Video / Compositing ....................................... 57
4.5.3. Final Output ..................................................................... 58
BAB V. PENUTUP 60
5.1. Kesimpulan ..................................................................................... 60
5.2. Saran ............................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA 62
GLOSARIUM
PROFIL PENULIS
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR TABEL
xv
BAB I
PENDAHULUAN
transportasi yang mudah dan lincah, membuat perusahaan produsen sepeda motor
pun ikut menaikan angka produksi. Namun hal tersebut seringkali tidak diimbangi
dengan pembangunan infrastruktur dan lahan parkir yang memadai, sehingga tak
sebagai fasilitas umum yang diberikan untuk memberikan rasa nyaman dan aman
bagi pejalan kaki juga masih sering ditemui, khususnya diwilayah Kota Tegal
Provinsi Jawa Tengah. Jika diamati sekarang ini banyak pedagang kaki lima yang
menjual dagangannya ditrotoar, hal seperti ini yang justru menurunkan minat
Seperti yang dihimpun oleh laman media suara merdeka pada 2018 lalu,
mangkal atau membuka dagangan diatas trotoar dan wilayah dalam dari alun-alun
kota tegal, walaupun sudah seringkali ditertibkan ada kalanya mereka kembali
1
2
Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh laman media Ayo Semarang
pada bulan Januari 2020 lalu, bahwa keberadaan trotoar pada sejumlah jalan
protokol Kota Tegal bisa dikatakan kurang ramah tak hanya bagi para pejalan kaki
untuk tempat mangkal atau berjualan para pedagang kaki lima, sehingga membuat
Hal tersebut juga dibuktikan melalui informasi yang diperoleh dari Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang bahwa banyaknya trotoar di Kota Tegal
digunakan untuk mangkal para pedagang kaki lima (PKL) dan parkir liar, selain
itu menurut konfirmasi dari Kepala DPUPR Kota Tegal Bapak Sugiyanto yang
banyak dipakai oleh para PKL , sehingga sangat mengganggu masyarakat yang
terdapat jelas pada Perda Kota Tegal No. 3 Tahun 2008 tentang Peraturan
Pedagang Kaki Lima. Dimana jika para pedagang kaki lima masih juga
membandel dan tidak mematuhi aturan tersebut bisa dikenakan pidana kurungan
Tengah, Trotoar banyak digunakan dan mayoritas steril dari sepeda motor berlalu
lalang ataupun parkir dan juga hampir kebanyakan pedagang kaki lima yang
lima, lebih sering membuka lapak ketika jam-jam malam hari dan itupun masih
memberi ruang kepada pejalan kaki dan tentunya tidak mengganggu lalu lintas
jalan yang ada didekatnya. Hal ini dikarenakan jarak tepi bangunan dengan trotoar
dikatakan sangat sempit dan ditambah lagi tidak adanya fasilitas yang khusus
dialokasikan sebagai tempat berjualan para PKL dan area parkir yang lebih teratur
atau tertata dititik strategis sekitar fasilitas publik kota yang biasa digunakan oleh
sebenarnya dari trotoar sebagai tempat pejalan kaki, hal ini juga disampaikan
menurut Komisi III DPRD Kota Tegal, H. Hadi Sutjipto pada tahun 2013 lalu
yang mengaku gerah terhadap ulah sejumlah toko yang menggelar dagangannya
sampai menutupi badan trotoar, padahal sudah beberapa kali dilakukan penertiban
oleh petugas satpol PP. Pernyataan dari Anggota dewan dikota Tegal tersebut juga
tidak sendiri, ada beberapa wisatawan yang kebetulan akan kembali kedaerah asal
mereka juga mengungkapkan rasa kesal dan risih terhadap masyarakat sekitar
alun-alun kota tegal, khususnya didekat stasiun besar kota tegal yang
yang terjadi di tahun 2020 ini, pemerintah menutup sejumlah jalan guna
4
batako agar motornya bisa melewati trotoar dan bahkan tak jarang pula terlihat
warga yang ikut membantu mendorong pengendara motor agar bisa naik
ketrotoar, namun ketika ditanyai kepada salah satu warga justru berdalih agar
padahal tindakan seperti itu justru perlahan menggerus dan merusak sejumlah
berbenah dan berusaha untuk memperbaiki dan menata area disekitar fasilitas
publik seperti stasiun dan alun-alun kota agar memiliki ruas trotoar yang lebih
layak digunakan oleh masyarakat, baik dari wilayah Kota Tegal dan sekitarnya
maupun pendatang dari Luar kota yang menggunakan transportasi umum seperti
Namun usaha Pemerintah bisa saja sia-sia jika tidak ada kesadaran
masyarakat untuk bisa ikut merawat dan menggunakan fasilitas tersebut yang
sudah dibuat, ditata, dan diperbaiki oleh pemerintah kota, seperti yang
disampaikan juga oleh Kepala DPUPR Kota Tegal bahwa harusnya ada edukasi
dan sosialisasi terhadap masyarakat untuk saling menjaga dan merawat serta
Oleh karena itu, perlu ada suatu hal kecil yang paling tidak bisa
Untuk mewujudkan hal kecil tersebut terkadang memang tidak mudah dan
memerlukan bantuan juga dukungan dari banyak pihak, sehingga pada akhirnya
bisa memberikan efek yang sesuai dengan harapan yaitu untuk membangunkan
untuk berjalan kaki dari satu tempat menuju tempat lain secara aman.
perangkat gawai dan media sosial sebagai tempat mencari informasi, dan hal ini
juga membuat Pemerintah kota terus berinovasi dengan mengikuti tren yang ada
agar bisa menyampaikan informasi yang lebih cepat kepada warganya. Disini
terdapat suatu peluang untuk menyematkan hal kecil yang sebelumnya disebutkan
diatas agar bisa lebih tersampaikan dengan mudah dan cepat tanpa perlu
menghabiskan banyak biaya dan tenaga, yaitu dengan mewujudkan hal kecil
tersebut kedalam Video Animasi 3D Low Poly sebagai edukasi masyarakat dalam
penggunaan trotoar yang sesuai aturan, dengan tujuan utama agar masyarakat kota
tegal pada umumnya bisa lebih memahami bagaimana harus bersikap terhadap
kota dengan fasilitas publik yang memadai dan menarik minat wisata, maka
6
dari Trotoar ini sebagai tempat khusus pejalan kaki, bukan untuk berdagang,
tempat parkir atau jalan alternatif ketika jalan utama itu ditutup.
Berdasarkan penjelasan yang sudah ada dalam latar belakang diatas dapat
sebagai berikut :
fungsi Trotoar ?
Poly ?
7
Dari kesimpulan yang ditarik dalam Latar belakang diatas, maka langkah
pada umumnya.
fungsi utama trotoar yaitu ruang pejalan kaki yang layak dan
pemerintah.
atau pelengkap.
8
1.5.1. Manfaat
1. Peneliti
dipahami.
2. Akademik
1.5.2. Tujuan
sebagai berikut :
fasilitas publik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Animasi atau anima dalam bahasa latin, bisa diartikan sebagai suatu
9
10
Secara bertahap objek dipindahkan dari satu titik ke titik lain dan
pasir lukis)
didunia nyata).
12
Animasi ini lebih dikenal dengan animasi manual yang prosesnya dimulai
membuat key drawing terlebih dahulu sebagai pose utama atau gerakan
istilahnya gambar dari gerakan utama agar terlihat lebih halus dan hidup.
a. Cell Technique
b. Computing 2D
gerak (axis) tiga yaitu X, Y dan Z, berbeda dengan animasi 2D yang hanya
rendering.
dengan garis yang lain maka akan terbentuklah sebuah face (bidang).
dalam pemodelan karakter atau objeknya yaitu Low Poly dan High Poly.
Tak hanya itu saja, pemodelan 3D juga terdiri atas dua macam,
antara lain :
3. Anticipation
lebih natural.
4. Staging
8. Arch
9. Secondary Action
yang dilakukan.
20
10. Appeal
11. Exaggeration
normal.
21
Bisa dikatakan video edukasi memiliki arti yang sama dengan video
membangun atau mengajarkan suatu kebiasaan yang lebih baik dari sebelumnya.
a. Pengertian Video
pesawat televisi.
yang sesuai.
ialah alat bantu atau segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
sekarang ini.
1. Tujuan Kognitif
2. Tujuan Afektif
baik.
3. Tujuan Psikomotorik
disampaikan
27
menampilkannya
yang lain.
28
pejalan kaki, dan para pejalan kaki yang terdapat di Negara Kesatuan Republik
Salah satu aturan tersebut seperti yang disebutkan dalam Pasal 132 ayat (1)
jalan yang diperuntukan bagi pejalan kaki atau jalan yang paling tepi dan
terkait ruang atau bagian jalan yang diperuntukan bagi pejalan kaki ialah sebuah
trotoar.
Pejalan kaki di Indonesia tak hanya meiliki kewajiban saja yang harus
dipatuhi melainkan mereka juga memiliki hak yang dimana dijelaskan dalam
Pasal 131 ayat (1) UU LLAJ tentang hak pejalan kaki yaitu Berhak atas
fasilitas lain.
Fasilitas penyeberangan untuk pejalan kaki dapat berupa zebra cross dan
penyeberangan lain seperti jembatan atau terowongan, dan fasilitas lain yang
terdapat di pasal tersebut ialah berupa tanda penyeberangan ditepi jalan untuk
itu berada agar lebih waspada dan mengutamakan keselamatan bagi pejalan kaki.
pejalan kaki banyak yang tidak mematuhi aturan yang telah dibuat tersebut,
29
padahal bila ditelusuri kembali terdapat sanksi yang bisa diberikan kepada para
Hal yang demikian menurut peraturan lalu lintas dinegara ini “dianggap
Peraturan dan sanksi tersebut diatur dalam Pasal 274 ayat (1) UU LLAJ
penjara paling lama 1 tahun atau denda paling banyak Rp. 24 Juta.”
tersebut bukan tak lain karena minimnya fasilitas seperti yang dijelaskan dalam
Tak hanya itu, kesadaran masyarakat untuk ikut merawat fasilitas yang
sudah dibuat dan ditata oleh pemerintah juga dinilai sangat kurang, akibatnya saat
ini bisa diamati banyak trotoar yang rusak, kotor, bahkan juga tak sedikit yang
berbau. Hal itu mengakibatkan apabila ada seseorang atau lebih akan
bagian dari jalan raya yang khusus disediakan untuk pejalan kaki yang terletak
didaerah manfaat jalan, trotoar memiliki lapisan permukaan yang lebih tinggi dari
permukaan jalan dan pada umumnya sejajar dengan jalur lalu lintas kendaraan yg
sebelumnya ialah sebagai fasilitas pejalan kaki yang ingin bepergian dari satu
prasarana dan lalu lintas, yaitu ada beberapa jenis ruang untuk pejalan kaki :
Sistem Jalur pejalan kaki yang ada dari tepi jalan raya hingga
tepi terluar lahan milik bangunan. Model ruang pejalan kaki atau
Pathaway)
Sistem Jalur pejalan kaki yang satu ini terletak diantara ruang
umum dengan jalur elevated ini merupakan ruang pejalan kaki yang
ruang pejalan kaki elevated ini dilengkapi dengan lift atau eskalator
dan mudah dimengerti, karena informasinya yang jelas dan sesuai dengan
METODE PENELITIAN
tempat juga dilakukan sebaik mungkin guna meminimalisir waktu yang bisa saja
terbuang, berikut ini data lokasi tempat penelitian beserta waktu nya :
Library
Didalam proses penelitian ini dilakukan dengan berbagai macam cara, dan
digital yang sudah ada. Berikut ini dijelaskan jenis-jenis penelitian yang dilakukan
34
35
Indonesia.
lebih akurat.
36
3.4.1. Observasi
3.4.2. Wawancara
kondisi trotoar dan sejumlah masalah yang diterima saat ini beserta
Kota Tegal.
tahun 2010
38
Seperti diantaranya :
Indonesia
Setelah melalui proses pengumpulan data, hasil dari penelitian ini dapat
3.4.1. Observasi
jalan juga semakin banyak bahkan tak jarang pula terdapat warung-
Hasilnya para pejalan kaki pun mau tak mau harus mengalah
alasan keselamatan, dan mau tak mau harus kembali turun kejalan.
41
3.4.2. Wawancara
Low poly yang secara mudah bisa digambarkan dengan jumlah poly
atau vertices atau titik dari sebuah objek yang berjumlah lebih sedikit
dari animasi reguler atau bisa disebut juga animasi High Poly yang
beberapa hal seperti hak dan kewajiban pejalan kaki berikut dengan
selain pejalan kaki dan pengguna sepeda, dan juga Definisi dan
PERANCANGAN VISUAL
digunakan seutuhnya.
alun hingga Stasiun Besar kota Tegal terdapat trotoar yang diatasnya
disaat tertentu akibat pejalan kaki yang menggunakan tepi jalan untuk
43
44
media utama dan poster sebagai media pendukung, perlu diteliti juga
adalah : Kondisi suasana dalam video animasi 3D Low Poly didasari atas
atau libur panjang baik hari raya atau yang lainnya, dimana sering
tersendatnya lalu lintas akibat banyak orang yang berlalu lalang ditepian
dalam video dengan gaya low poly yakni kartun yang masih
ada agar lebih mudah dan sesuai maka dipilih software : Blender v.2.79b
2017 untuk menghasilkan animasi 3D Low Poly, Adobe Premiere Pro CS6
untuk mengedit video hasil animasi sebelumnya, dan Adobe Audition CS6
pemerintah dalam menata kawasan Alun-alun kota Tegal sebagai ikon kota
untuk menarik minat dari masyarakat agar lebih sadar terhadap keberadaan
pertumbuhan area atau tempat yang bisa digunakan untuk berdagang yang
tetapi jika melihat dari pengertian sebuah trotoar, tempat atau fasilitas
melakukan aktivitasnya.
Terlebih lagi diwilayah vital dan ikonik kota tegal yaitu sekitar
kawasan Alun-alun kota Tegal hingga Stasiun besar kota Tegal yang sudah
nyaman bagi pejalan kaki justru banyak dipenuhi pedagang kaki lima yang
ada dan terdapat di Perda No. 3 Tahun 2008 tentang Peraturan Pedagang
Kaki Lima yang dijelaskan jika para pedagang kaki lima masih juga
atau tindakan yang diserukan bisa diberi sanksi pidana kurungan paling
mestinya, yang pasti lalu lintas atau mobilitas warga hingga wisatawan
sekalipun yang melalui kawasan tersebut bisa lebih lancar, mudah dan
bisa mengajak kawan, saudara ataupun yang lainnya untuk ikut bersama
menjaga atau merawat serta menggunakan trotoar sesuai fungsi utama dari
fasilitas itu dibuat, yaitu tempat khusus pejalan kaki yang aman dan
nyaman digunakan.
50
tiap objek, setting tempat, durasi setiap scene dan lain sebagainya. Proses
ini dilakukan ditahap pra produksi untuk mengetahui alur dan scene yang
akan dibuat yang juga digunakan untuk mengetahui berapa lama waktu
dalam scene sehingga bisa didapatkan target perkiraan durasi video yang
dibuat. Berikut ini adalah tampilan dari storyboard video Animasi 3D Low
animasi 3D low poly nantinya, narasi tersebut terdiri atas 6 bagian utama
sesuai dengan rancangan video pada storyboard yang tertulis dalam tabel
berikut.
4.4. Produksi
4.4.1. Modelling Objek dan Karakter
animasi, dimana sebuah objek yang nantinya akan digerakan bisa lebih
pemahaman yang tinggi dari setiap bentuk bangunan, dekorasi, atau unsur
lain yang dijadikan contoh atau dasar dari pembuatan video Animasi ini.
Karena jika terdapat sebuah kesalahan maka objek tersebut tidak bisa
pembuatan animasi, dimana sebuah objek yang sudah dibuat pada proses
ditentukan pada Storyboard. Proses ini juga memakan waktu yang cukup
lama dan dibutuhkan ketelitian yang lebih tinggi agar gerak yang
animatingnya, dan ini bisa memakan waktu yang jauh lebih lama dari
perkiraaan sebelumnya.
Dalam Proses ini objek dan yang lainnya akan dikelompokan dalam
file berbeda-beda menurut scene yang akan dibuat agar tidak terfokus
Proses ini memakan waktu yang variatif tergantung dari keberadaan objek
dan unsur lain ditiap filenya, dan cukup membutuhkan kesabaran jika
a. Dubbing
maupun pribadi.
Dalam dunia Industri animasi atau perfilman, proses ini biasa disebut
seperti file musik, voice over atau dubbing, scene animasi yang sudah siap
Dalam proses ini juga ditentukan dalam resolusi berapa video akan
diproduksi dan terdapat visual efek apa didalamnya. Namun untuk proses
Hasil perancangan akhir dari produk ini ialah dalam bentuk video
Low Poly. Video ini berdurasi kurang dari 3 menit, beresolusi 1280 x 720
pixels, ber encoding h.264 serta memiliki format .mp4 agar mudah dibuka
edukasi ini terdapat ajakan untuk ikut serta menjaga fasilitas yang sudah
59
dibuat dan disediakan oleh Pemerintah Kota Tegal agar bisa lebih nyaman
dan aman untuk digunakan, serta bisa menarik minat wisatawan baik
sebuah video animasi yang juga dengan ukuran file yang ringan serta
salah satu langkah untuk ikut meningkatkan rasa sadar masyarakat akan
oleh siapa saja tidak menuntut hanya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kota Tegal saja sehingga bisa menjadi sarana untuk saling
ini juga akan ditayangkan melalui akun Youtube pribadi kreator sebagai
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Tugas Akhir adalah salah satu pokok pembahasan akhir dari perkuliahan di
Program Studi Desain Komunikasi Visual Politeknik Harapan Bersama Tegal yang
mengajarkan penulis banyak hal. Setelah menyelesaikan tugas akhir ini dapat
disimpulkan bahwa :
trotoar secara baik dan benar agar nantinya bisa digunakan secara
kaki yang digunakan untuk berjualan para pedagang kaki lima, bisa
yang harus mencari jalan lain yang terdekat dengan cara turun ke jalan
60
61
5.2. Saran
Berdasarkan proses perancangan tugas akhir ini serta kesimpulan diatas, ada
efek yang membekas lama. Karena jika hanya dilakukan dalam kurun
waktu yang cukup lama, bukan tak lain video edukasi ini hanya
khususnya generasi muda diwilayah kota Tegal agar timbul jiwa dan
Indonesia.
Herlambang, A (2020). Buat Mangkal PKL, Trotoar di Kota Tegal belum ramah
Desember 1999.
Peraturan Daerah Kota Tegal Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Peraturan Pedagang
Tim Dosen Politeknik Harapan Bersama Tegal, 2019. Pedoman dan Bimbingan
62
63
http://www.suaramerdeka.com/news/baca/115281/aparat-keamanan-
Undang-Undang RI No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Maret 2020
Maret 2020
Undang-Undang RI No. 43 Tahun 1993 Tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan.
Wirawan, P.A (2012). Teknik Modelling 3D. Data diperoleh melalui situs
E-Journal : Versi daring dari sebuah jurnal yang biasanya dirilis melalui website
Hanif Dhanurrizky adalah Nama penulis tugas akhir ini. Penulis lahir dari
orang tua Bapak Dharman dan Ibu Noor Fajariah sebagai anak pertama dari dua
Kota Tegal Jawa Tengah pada tanggal 24 November 1999. Penulis menempuh
pendidikan dimulai dari SDN Slerok 3 Kota tegal (lulus tahun 2011), melanjutkan
ke SMP Negeri 14 Kota Tegal (lulus tahun 2014) dan SMK Negeri 3 Kota Tegal
Jurusan Multimedia (lulus tahun 2017), hingga akhirnya bisa menempuh masa
Pranikah berbasis Islam “Nikah Institute” didaerah Slawi, Kabupaten Tegal dan
penulis telah berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas akhir ini. Semoga dengan
penulisan tugas akhir ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia
pendidikan.
Kota Tegal”
LAMPIRAN
SURAT KESEDIAAN MEMBIMBING I
SURAT KESEDIAAN MEMBIMBING 2
HALAMAN BIMBINGAN LAPORAN
PEMBIMBING I
HALAMAN BIMBINGAN LAPORAN
PEMBIMBING II
FORM REVISI PENGUJI I
FORM REVISI PENGUJI II
FOTO KEGIATAN