Anda di halaman 1dari 14

RISIKO ASURANSI

MEYSRIAH TAMPUBOLON

2234021250

MANAJEMEN RESIKO

R.210 REG 21

MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala


rahmat-Nya sehingga Makalah mata kuliah Manajemen
Risiko ini bisa tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami
mengucapkan terimakasih terhadap Tuhan dan Bapak Dr
ISMAIL RAZAK, SE, MS. berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik berupa pikiran maupun materinya.

Saya sadar masih banyak kekurangan didalam penyusunan


makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan serta
pengalaman saya. Untuk itu saya begitu mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi siapa


saja yang membacanya.

Jakarta, 11 Mei 2023


LATAR BELAKANG

Setiap orang selalu berusaha untuk menghindari risiko, baik itu orang
secara pribadi maupun sekumpulan orang dalam sebuah organisasi atau
badan usaha. Bagi sebuah badan usaha dimana keuntungan adalah tujuan
utama berdirinya badan usaha tersebut (profit oriented), risiko merupakan
satu hal yang harus dihindari dan dieliminir demi tercapainya optimalisasi
keuntungan. Penyebab timbulnya risiko adalah ketidakpastian dan
ketidakpastian ini harus ditanggulangi sedemikian rupa agar yang timbul
darinya dapat dihilangkan atau paling tidak diminimalkan. Oleh karena itu
upayanya untuk meminimalkan risiko, banyak perusahaan besar
melakukan penanganan risiko melalui manajemen risiko. Peranan
manajemen risiko dalam mengendalikan risiko yang dihadapi, serta
mengeliminimnya, membuat keberadaannya dirasakan semakin penting
dalam sebuah perusahaan.

Dalam mengelola dan mengatur risiko, akan terdapat beberapa risiko


perusahaan yang tidak bisa ditanggulangi dan ditangani oleh perusahaan
itu sendiri, khususnya bagian manajemen risiko, hal ini dikarenakan
terdapat kekurangan dan keterbatasan memungkinkan. internal perusahaan
yang tidak Dalam mengelola risiko tertentu, risiko tersebut manajemen
risiko dapat kepada perusahaan melakukan pengalihan asuransi.
Perusahaan asuransi merupakan salah satu perusahaan yang melakukan
penanggungan atas risiko, dalam melakukan pemindahan atau pengalihan
risiko perusahaan pada perusahaan asuransi, bukan berarti pihak
perusahaan dapat lepas tangan begitu saja. Bagian manajemen risiko harus
selektif dalam memutuskan perusahaan asuransi mana yang akan
menangani risiko perusahaan tersebut.

Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Asuransi?
2. Sebutkan Macam-macam usaha Asuransi?
3.Sebutkan perbedaan asuransi dengan tabungan, judi, spekulasi dan
bonding?
4. Bagaimana risiko pihak penanggung dan risiko pihak tertanggung?
A. Pengertian Asuransi

Kata asuransi berasal dari bahasa inggris, insurance yang berarti


asuransi, jaminan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, asuransi
berarti pertanggungan. Dalam bahasa Arab asuransi disebut at-ta'min,
penanggung disebut mu'ammin, sedangkan tertanggung disebut
mu'aman lahu atau musta'min. At-ta'min memiliki arti memberi
perlindungan, ketenanggan, rasa aman, dan bebas dari rasa takut.
Dalam buku Muhammad Syakir Sula, menurut Mustafa ahmad Zarqa,
Asuransi secara istilah adalah kejadian. Adapun Metodologi dan
gambaranya dapat berbeda-beda, namaun pada intinya, asuransi
adalah cara atau metode untuk memelihara manusia dalam
menghindari Risiko (ancaman), bahaya yang beragam yang akan
terjadi dalam hidupnya, dalam perjalanan kegiatan hidupnya atau
dalam aktivitas ekonominya. Husain hamid hasan menyatakan bahwa
asuransi adalah sikap atta'awun yang telah diatur dengan system yang
sangat rapi, antara sejumlah besar manusia.
Asuransi ialah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian
kecil (sedikit) yang sudah pasti sebagai pengganti (substitusi)
kerugian- kerugian yang belum pasti.
Pengertian asuransi menurut Undang-Undang Hukum Dagang Pasal
246: Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan
mana seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang
tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan
penggantian kepadanya
karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, yang mungkin terjadi karena suatu peristiwa tak tertentu.

Definisi asuransi menurut Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian Bab 1, Pasal 1:
Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau
lebih, dengan mana pihak penanggung mengikat diri kepada
tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan
penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang
timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan
suatu pembayaran yang didasarkan pada meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan, Menurut para ahli:
1. Menurut Mark R. Greene adalah institusi atau organisasi
ekonomi Yang bertujuan mengurangi resiko dengan
menggabungkan diri dalam satu manajemen dan kelompok
objek di dalam lingkup yang lebih rinci Menurut Commack,
Pengertian Asuransi adalah suatu alat untuk mengurangi resiko
keuangan dengan cara pengumpulan unit-unit dalam jumlah
yang memadai dengan tujuan agar kerugian individu dapat
dipikul merata oleh mereka yang tergabung.
2. Menurut Robert I. Mehr mengemukakan Pengertian Asuransi,
Asuransi merupakan suatu alat yang bertujuan mengurangi
resiko dengan menggabungkan sejumlah unit-unit yang beresiko
agar kerugian individu secara bersama-sama dapat diprediksi.
Kerugian yang diprediksi itu kemudian dibagi dan
didistribusikan secara adil dan merata di antara semua unit-unit
dalam gabungan tersebut. Menurut Prof. Wiryono Prodjodikoro,
S.H menyatakan bahwa Asuransi ialah sebuah persetujuan yang
dimana pihak yang menjamin berjanji kepada pihak yang
dijamin, untuk menerima sejumlah uang sebagai pengganti
kerugian, yang mungkin diderita oleh yang dijamin, karena
diakibatkan dari suatu peristiwa yang belum jelas.
3. Menurut pendapat C Arthur Williams JR adalah alat yang
dimana resiko dua orang atau lebih dari dua atau perusahaan-
perusahaan yang digabungkan melalui konstribusi premi yang
pasti atau pun yang ditentukan sebagai dana yang dipakai guna
membayar klaim.
4. Pengertian Asuransi dalam UU No. 40 Tahun 2014 tentang
perasuransian, Asuransi merupakan perjanjian diantara dua
pihak, yaitu perusahaan asuransi dengan pemegang polis, yang
menjadi dasar atau acuan bagi penerimaan premi oleh
perusahaan asuransi dengan imbalan untuk:
a) memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis
karena kerugian yang dideritanya, kerusakan, biaya yang timbul,
kehilangan keuntungan maupun tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga yang mungkin diderita tertaggung pemegang polis karena
terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti tersebut; atau
b) memberikan pembayaran dengan acuan pada meninggalnya
tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidup si
tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan atau
didasarkan pada hasil pengelolaan dana.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut diatas kiranya mengenai definisi


asuransi yang dapat mencakup semua sudut pandang adalah asuransi
suatu alat untuk mengurangi risiko yang melekat pada perekonomian,
dengan cara menggabungkan sejumlah unit-unit yang terkena risiko
yang sama atau hampir sama, dan jumlah yang cukup besar, agar
probabilitas kerugiannya dapat diramalkan dan bila kerugian yang
diramalkan terjadi akan dibagi secara proporsional oleh semua pihak
dalam gabungan itu.

Macam-macam Asuransi
Asuransi sendiri dikenal dalam berbagai jenis atau macam dan
dikelompokkan sesuai dengan fokus dan resiko. Fokus dan resiko
inilah yang menentukan ukuran keseragaman dalam resiko yang
ditanggung sesuai jenis kebijakan. Hal ini akan digunakan perusahaan
asuransi untuk mengantisipasi potensi kerugian serta menetapkan
tingkat premi yang ditawarkan sesuai dengan jenis asuransi masing-
masing. Berikut jenis-jenis asuransi yang ada di Indonesia:
a. Asuransi jiwa dapat dibeli untuk kepentingan diri sendiri dan atas
nama tertanggung saja atau dibeli untuk kepentingan orang ketiga.
Bahkan asuransi jiwa juga dikenal bisa dibeli pada kehidupan orang
lain. Sebagai ilustrasinya, misalkan seorang suami bisa membeli
asuransi jiwa yang akan memberikan manfaat kepadanya setelah
kematian sang istri. Orang tua juga dapat mengasuransikan diri
terhadap kematian sang anak. Asuransi Kesehatan

b. Asuransi kesehatan merupakan produk asuransi yang menangani


masalah kesehatan tertanggung karena suatu penyakit serta
menanggung biaya proses perawatan. Umumnya, penyebab sakit
tertanggung yang biayanya dapat ditanggung oleh perusahaan
asuransi adalah cedera, cacat, sakit, hingga kematian karena
kecelakaan. Asuransi kesehatan juga dikenal bisa dibeli untuk
kepentingan tertanggung saja atau kepentingan orang ketiga.
Asuransi Kendaraan

c. Asuransi kendaraan merupakan salah satu produk asuransi umum.


Jenis asuransi satu ini sempat menjadi booming ketika terjadi
kerusuhan Mei 1998 karena peristiwa tersebut membuat minat
masyarakat terhadap kepemilikan proteksi untuk kendaraan pribadi
meningkat secara drastis.

d. Risiko kecelakaan yang mungkin menimpa kendaraan bermotor


berasal dari luar maupun dalam. Berasal dari luar misalnya ditabrak
oleh kendaraan lain, dirusak atau dibakar oleh orang, karena banjir,
topan badai dan sebagainya. Bersumber dari dalam karena
kesalahan, kelalaian, atau kesengajaan pengemudi, misalnya
menabrak kendaraan lain, menabrak orang, menabrak rumah
penduduk, jatuh kejurang. terbakar dan lain-lain.

Risiko-risiko tersebut bukan hanya menimbulkan kerugian financial tetapi


juga tanggung jawab terhadap pihak lain yang dirugikan. Menurut
ketentuan KUHP bahwa pemilik kendaraan bertanggung jawab terhadap
pihak lain yang dirugikan karena kendaraannya kesalahan/kelalaiannya
atau kesalahan/kelalaian sopir yang mengemudikan kendaraan tersebut."

Dalam dunia hukum perikatan, orang (person) berarti pembawa hak, yaitu
sesuatu yang mempunyai hak dan kewajiban disebut subjek hukum.
Subjek hukum terdiri dari manusia dan badan hukum dengan tidak
memandang agama, kebudayaan dari lahir sampai meninggalnya
seseorang. Sebagai pembawa hak, manusia mempunyai hak-hak dan
kewajiban untuk melakukan tindakan hukum." Asuransi kepemilikan
Rumah Dan Properti

Asuransi ini memberikan proteksi terhadap kehilangan atau kerusakan


yang mungkin terjadi pada barang-barang tertentu milik pribadi
tertanggung. Asuransi ini juga melindungi dan memberikan keringanan
bilamana rumah atau properti tertanggung lainnya mengalami musibah
seperti kebakaran. Asuransi Pendidikan Inilah asuransi yang paling
populer dan menjadi favorit para pemegang polis. Asuransi pendidikan
merupakan alternatif terbaik dan solusi menjamin kehidupan yang lebih
baik terutama pada aset pendidikan anak. Biaya premi yang harus
dibayarkan tertanggung kepada perusahaan asuransi berbeda-beda sesuai
dengan tingkatan pendidikan yang ingin didapatkan nantinya.

Memahami pentingnya penggunaan asuransi pendidikan untuk anak-anak


kini menjadi sesuatu yang menjadi perhatian para orang tua. Tingginya
biaya pendidikan dan kondisi lain yang memperburuk ekonomi seperti
melemahnya mata uang kita terhadap dollar Amerika berpengaruh pada
biaya pendidikan anak nantinya. Menyadari bahwa hal ini jelas akan
memberatkan orang tua, maka tak jarang orang tua sekarang memilih
untuk mempunyai asuransi pendidikan. Asuransi Bisnis

Asuransi ini merupakan layanan proteksi terhadap kerusakan, kehilangan,


maupun kerugian dalam jumlah besar yang mungkin terjadi pada bisnis
seseorang. Asuransi ini memberikan penggantian dari kerusakan yang
diakibatkan oleh kebakaran, ledakan, gempa bumi, petir, banjir, angin
ribut, hujan, tabrakan, hingga kerusuhan. Perusahaan asuransi biasanya
menawarkan berbagai macam manfaat dari asuransi bisnis seperti
perlindungan terhadap karyawan sebagai aset bisnis. perlindungan
investasi dan bisnis, asuransi jiwa menyeluruh untuk seluruh karyawan,
hingga paket perlindungan asuransi kesehatan bagi karyawan. Asuransi
Umum

Asuransi umum atau general insurance merupakan proteksi terhadap


resiko atas kerugian maupun kehilangan manfaat dan tanggung jawab
hukum pada pihak ketiga. Jaminan asuransi umum ini sifatnya jangka
pendek (biasanya sekitar satu tahun). Asuransi umum dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya:

a. Social Insurance (Jaminan Sosial)


Jenis asuransi ini merupakan asuransi yang wajib dimiliki oleh setiap
orang atau penduduk dengan tujuan setiap orang memiliki jaminan hari
tua. Pembayaran premi dilakukan dengan paksa, salah satu contohnya
dengan memotong gaji seseorang setiap bulan.

Voluntary Insurance (Asuransi Sukarela) Asuransi ini dijalankan dengan


sukarela. Jenis asuransi sukarela masih bisa dibagi lagi ke dalam 2
klasifikasi yaitu Government Insurance dan Commercial Insurance.
Government insurance merupakan asuransi yang dijalankan oleh
pemerintah, sementara commercial insurance merupakan asuransi yang
ditujukan untuk memberikan proteksi kepada seseorang atau keluarga serta
perusahaan dari resiko yang mungkin muncul akibat unexpected events.

b. Asuransi Kredit
Asuransi kredit merupakan proteksi atas resiko kegagalan debitur untuk
melunasi fasilitas kredit atau pinjaman tunai seperti modal kerja, kredit
perdagangan, dan lain-lain. Kaitannya erat dengan jasa perbankan
terutama di bidang perkreditan. Kredit merupakan pinjaman dalam bentuk
uang yang diberikan bank maupun Lembaga Keuangan selaku pemberi
kredit kepada nasabahnya.

Asuransi kredit ini bertujuan untuk melindungi bank atau lembaga


keuangan lainnya dari kemungkinan tidak memperoleh kembali kredit
yang dipinjamkan kepada nasabah dan membantu memberikan pengarahan
serta keamanan perkreditan. Pengelola asuransi kredit di Indonesia
dipercayakan pemerintah kepada PT. Asuransi Kredit Indonesia.

c. Asuransi Kelautan
Jenis asuransi satu ini khusus ada di bidang kelautan yang fungsinya
memastikan pengangkut serta pemilik kargo. Resiko yang mungkin terjadi
sehingga terbentuknya asuransi ini adalah kerusakan
kargo, kerusakan kapal, dan melukai penumpang. Asuransi kelautan atau
asuransi angkatan laut merupakan pengalihan resiko baik untuk diri sendiri
maupun bawaan yang menggunakan jasa angkutan laut. Asuransi ini
melibatkan penggunaan jasa perkapalan dalam mengirimkan barang.
Beberapa faktor yang mempengaruhi premi asuransi angkutan laut adalah
barang yang diasuransikan, pengepakan barang, resiko yang diasuransikan,
pengangkutan, dan perjalanan.

d. Asuransi Perjalanan
Secara keseluruhan, fungsi asuransi perjalanan tak jauh beda dengan
fungsi asuransi biasa sebagai salah satu bentuk proteksi kepada nasabah
dengan jangka waktu pendek yaitu selama pembeli premi melakukan
perjalanan hingga kembali pulang. Manfaat dan perlindungan yang akan
didapat dari memiliki asuransi perjalanan antara lain mendapat proteksi
dan penanggungan biaya untuk kecelakaan yang menimpa pembeli premi,
santunan kecelakaan pribadi, tanggungan biaya pengobatan darurat,
pemulangan jenazah, evakuasi medis, hingga proteksi terhadap barang-
barang bawaan yang memiliki resiko hilang atau rusak.

Perbedaan Asuransi dengan Aktifitas Keuangan lainnya.


a) Asuransi jiwa VS tabungan.
Asuransi memiliki jumlah tanggungan sesuai kesepakatan, menuntut setor
premi secara teratur, dan ada proteksi resiko. Tabungan bisa
ditambah/diambil tergantung kemauan Anda, namun tak ada proteksi
resiko.
b) Asuransi jiwa VS spekulasi Asuransi merupakan bentuk kontrak
tanggungan finansial, sementara spekulasi berupa kontrak jual-beli. Resiko
dalam asuransi berupa kematian, kecelakaan dan sebagainya, sedangkan
dalam spekulasi resikonya berupa perubahan harga.
c) Asuransi jiwa VS bonding Asuransi adalah transaksi antar dua pihak,
sedangkan bonding antar tiga pihak. Fungsi asuransi adalah mengurangi
resiko dengan menyebar kerugian yang dialami si tertanggung, sedangkan
bonding adalah peminjaman demi mendapat bunga. Ikatan dalam bonding
juga biasanya bersifat pribadi dan lebih erat (pihak-pihaknya saling
mengenal), sedangkan dalam asuransi tidak perlu ada relasi dekat.
d) Asuransi jiwa VS judi
Resiko asuransi jelas dan bisa diperkirakan, sedangkan perjudian
resikonya tidak jelas. Asuransi juga bersifat sosial (membantu
menanggung resiko finansial saat pemegang polis meninggal), sedangkan
judi bersifat kesenangan pribadi dan memiliki resiko kehancuran finansial,
sehingga tanggungjawab ada di pihak Anda sendiri.

Risiko Pihak Penanggung Dan Pihak Tertanggung

Dalam pertanggungan asuransi terdapat berbagai jenis risiko yang


dihadapi, besar kecilnya suatu risiko merupakan salah satu pertimbangan
besarnya premi asuransi yang harus dibayar. Dalam praktiknya risiko-
risiko yang timbul dari setiap pemberian uasaha pertanggungan adalah
sebagai berikut:

1. Risiko Mumi, artinya adalah bahwa ada ketidakpastian terjadinya


sesuatu kerugian atau dengan kata lain hanya ada peluang merugi dan
bukan suatu peluang keuntungan. Contoh rumah mungkin akan terbakar,
atau mobil yang dikendarai mungkin akan terbakar atau kapal dan
muatannya mungkin akan tenggelam, jadi dalam hal ini kerugian akan
terjadi.

2. Risiko Spekulatif, artinya adalah risiko dengan terjadinya dua


kemungkinan, yaitu peluang untuk mengalami kerugiam keuangan atau
memperoleh keuntungan. Dalam hal ini kemungkinan terjadi kerugian atau
keuntungan. Risiko Individu

Risiko individu dibagi menjadi tiga macam antara lain:


a. Risiko Pribadi, adalah risiko kemampuan seseorang untuk memperoleh
keuntungan akibat sesuatu hal seperti sakit, kehilangan pekerjaan atau
mati. Risiko Harta, adalah risiko kehilangan harta apakah dicuri, hilang,
rusak yang menyebabkan kerugian keuangan.
b. Risiko Tanggung Gugat, adalah risiko yang disebabkan apabila kita
menanggung kerugian seseorang dan kita harus membayarnya. Contoh
kelalaian dijalan yang menyebabkan orang lain tertabrak dan harus
mengganti kerugian tersebut.

Sedangkan, pada saat seseorang mengalihkan risikonya kepada perusahaan


asuransi sebagai penanggung, maka terdapat beberapa jenis risiko yang
dapat diasuransikan, antara lain:
a. Risiko yang dapat diukur dengan uang (Financial Value) adalah obyek
risiko dan dampak kerugian yang mungkin timbul, harus dapat diukur atau
dinilai dengan uang.
b. Risiko homogeny, adalah risiko yang sama dan cukup banyak dijamin
oleh pihak asuransi.
Contoh: Bangunan yang terancam kebakaran, jumlahnya cukup banyak,
begitu juga mobil yang terancam bahaya kecelakaan atau pencurian.
Lukisan asli Monalisa, sulit diasuransikan karena jumlahnya hanya 1
(satu) sehingga padanan untuk menjadi tolok ukur nilai harganya tidak
ada.
c. Risiko Murni adalah risiko yang tidak mendatangkan keuntungan.
d. Risiko Partikular adalah risiko yang berasal dari sumber individu.
e. Risiko yang terjadi secara tiba-tiba (accidental) adalah risiko yang
terjadi bukan karena direncanakan atau disengaja, tetapi mumi karena
kecelakaan atau musibah, misalnya meninggal karena kecelakaan.
f. Insurable Interest adalah risiko dimana tertanggung memiliki
kepentingan atas obyek pertanggungan. Mereka yang akan mengalihkan
risiko tersebut kepada perusahaan asuransi atau akan mengasuransikan,
harus mempunyai Insurable Interest atau kepentingan yang melekat pada
obyek pertanggungan asuransi atau obyek risiko yang sah dilindungi
hukum.
g. Risiko yang terjadi secara kebetulan (Fortuitous), adalah Kerugian atau
kerusakan yang diakibatkannya terjadi dari suatu peristiwa yang bersifat
kebetulan (Fortuitous) dan merupakan suatu hal yang bisa terjadi, bisa juga
tidak terjadi.

Risiko yang tidak bertentangan dengan kebijaksanaan (Not Against Public


Policy), adalah Risiko yang bukan suatu hal yang bertentangan dengan
kebijaksanaan umum atau kebijaksanaan Pemerintah (Not Against Public
Policy). Misal: Risiko terkena denda tilang karena melanggar peraturan
lalu lintas, tidak dapat diasuransikan.
PENUTUP

Manajemen Resiko dalam asuransi adalah peninjauan resiko dari sudut


pandangan seorang manajer asuransi (risk manager). Asuransi tidak lepas
dari manajemen risiko. Mekanisme manajemen risiko melalui risk
transfer/risk sharing. Asuransi berperang menanggung risiko pihak lain
(risk transfer) atau sebagai pengelola risiko yang ditanggung bersama (risk
sharing).

Tujuan penerapan manajemen risiko di industri asuransi pada dasarnya


tidak berbeda dengan industri lainnya yakni agar dapat meminimalisir dan
mengelola risiko yang berdampak negatif pada tujuan, visi, dan misi
perusahaan. Dalam teori dasar manajemen risiko, tahapan-tahapannya
adalah menentukan konteks (ruang lingkup dan tujuan), identifikasi risiko,
analisa risiko, dan mengontrol risiko. Karena risiko bersifat dinamis, maka
harus selalu dilakukan review dan monitoring.

Bagi seorang manajer asuransi yang penting untuknya adalah melihat


resiko dari segi pembeli asuransi. Usaha yang harus dijalankannya adalah
terutama harus menitik beratkan pada prevention of loss, oleh karena itu,
banyaknya resiko bisnis di dalam masyarakat yang harus dihadapi. Bila
kita melihat pada perusahaan- perusahaan niaga ada bagian asuransi
tersendiri. Fungsi pimpinan bagian asuransi adalah untuk memikirkan
bagaimana caranya agar risiko dapat ditangani. Apakah dengan jalan
mempertanggungkan atau dengan menggunakan self insurance (asuransi
sendiri).

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 1996. Kamus Besar Bahasa


Indonesia. Jakarta: Balaipustaka.

Echols, M. Jhon dan Hasan Shadily. 1990. Kamus Inggris Indonesia.


Jakarta:Gramedia.

Kansil, C. S. T. 1992. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum


Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.
Salim, H. Abbas. 1998. Asuransi dan Manajemen Risiko. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Syula, Muhammad Syakir. 2004. Asuransi Syariah (Life and General).


Jakarta Gema Insani Pers.

http://arinidwi99.blogspot.com/2017/07/makalah-manajemen-risiko-
risiko-asuransi 24.html diakses pada 5 November 2019

http://sonnytaufik 16.blogspot.com/2017/06/manajemen-resiko-
asuransi.html

Anda mungkin juga menyukai