(KEPMENKES) 82MENKESSKI1996 Tentang Pencantuman Tulisan Halal Pada Label Makanan
(KEPMENKES) 82MENKESSKI1996 Tentang Pencantuman Tulisan Halal Pada Label Makanan
REPUBLIK INDONESIA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
HALAL
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
HALAL
Pasal 5
BAB III
PERMOHONAN PERSETUJUAN
Pasal 6
Pasal 8
Pasal 9
Bahan baku, bahan tambahan makanan, bahan penolong dan atau produk
jadi wajib diuji di laboratorium yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal.
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
Pasal 15
BAB V
S A N KS I
Pasal 16
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 17
BAB VII
PENUTUP
Pasal 18
Ditetapkan di : JAKARTA
Pada tanggal : 24 Januari 1996
MENTERI KESEHATAN,
ttd
BAB I
PENDAHULUAN
A. RUANG LINGKUP
B. PENGERTIAN
BAB II
1. Lokasi
Perusahaan harus berada di daerah yang bebas dari bau busuk, asap,
debu atau cemaran lainnya dan bebas banjir.
3.1. Konstruksi
Bangunan beserta fasilitasnya harus mempunyai konstruksi yang
baik dan dirawat dengan baik.
3.2.Ruang kerja
Harus disediakan ruang kerja yang cukup memadai untuk
pelaksanaan semua kegiatan.
3.7.1 Lantai
Lantai harus kedap air, tidak menyerap, mudah dicuci dan
didisinfeksi, tidak licin, tidak retak dan dibuat dari bahan
yang tidak mengandung racun. Lantai harus mempunyai
kelandaian yang cukup ke arah saluran pembuangan.
3.7.2 Dinding
Dinding harus kedap air, tidak menyerap, mudah dicuci,
berwarna muda, dibuat dari bahan yang tidak
mengandung racun. Dinding harus halus, tidak retak,
mudah dibersihkan dan didisinfeksi. Sudut antara dinding
dengan dinding, dinding dengan langit serta dinding
dengan lantai harus rapat dan lengkung untuk
memudahkan pembersihan.
3.7.3 Langit-langit
Harus dirancang dan dikonstruksi sedemikian untuk
mencegah penumpukan debu, pertumbuhan jamur,
pengelupasan dan kondensasi harus seminimal mungkin,
serta mudah dibersihkan.
3.7.4 Jendela
Harus dikonstruksi sedemikian untuk mencegah
penumpukan debu. Jendela yang dapat dibuka harus
dilengkapi kawat kaca yang dapat dilepas untuk
memudahkan pembersihan dan perawatan.
3.7.5 Pintu
Harus licin, permukaannya menyerap, harus rapat dan
menutup sendiri.
4. Fasilitas Sanitasi
4.1.2 Es
Harus dibuat dari air yang memenuhi syarat air minum.
Pengolahan, penanganan dan penyimpanan harus baik agar tidak
terkontaminasi.
4.1.3 Uap
Uap yang kontak langsung dengan makanan atau permukaaan
yang kontak dengan makanan tidak boleh mengandung zat yang
membahayakan kesehatan atau yang dapat mengkontaminasi
makanan.
4.6 Penerangan
Perusahaan harus mendapatkan penerangan yang memadai dari
cahaya matahari maupun lampu. Dimana perlu cahaya tersebut
tidak boleh merubah warna dan intensitasnya sekurang-
kurangnya harus sebagai berikut :
Titik pengamatan khusus = 540 Lux ( 50 food candles )
Ruangan kerja = 224 Lux ( 20 food candles )
Ruangan lain = 110 Lux ( 10 food candles )
Lampu dan perlengkapannya yang berada di atas bahan makanan
pada tiap tahap produksi harus dari jenis yang aman dan diberi
perlindungan agar bila pecah tidak mengkontaminasi makanan.
4.7 Ventilasi
Harus tersedia ventilasi yang memadai untuk mencegah panas,
uap air, kondensasi, dan debu yang berlebihan dan untuk
menghilangkan udara yang tercemar. Udara tidak boleh mengalir
dari tempat yang kotor ke tempat yang bersih. Lubang ventilasi
harus dilengkapi dengan kawat kasa atau penyaring debu dari
bahan tahan karat. Kasa harus dapat dilepas untuk memudahkan
pembersihan.
5.1 Bahan
Di tempat penanganan makanan semua perlengkapan dan
peralatan yang kontak dengan makanan harus terbuat dari bahan
yang tidak melepaskan racun, bau atau rasa, bersifat tidak
menyerap tahan karat, tahan terhadap pembersihan dan disinfeksi
yang berulang-ulang. Permukaan harus halus, tidak berlubang
atau retak. Penggunaan kayu atau bahan lainnya yang tidak dapat
dibersihkan dan didisinfeksi dengan memadai harus dihindarkan,
kecuali bila penggunaannya tidak merupakan sumber
kontaminasi. Penggunaan bahan lain yang dapat menyebabkan
korosi kontak harus dihindari.
BAB III
1. Perawatan
Ruang ganti pakaian dan toilet harus dijaga selalu dalam keadaan
bersih.
4. Hasil sampingan
7. Pembasmian hama
BAB IV
2. Pemeriksaan kesehatan
3. Penyakit menular
4. Luka
5. Pencucian tangan
6. Kebersihan karyawan
7. Perilaku karyawan
8. Sarung tangan
10. Pengawas
BAB V
a.1 Babi, anjing dan anak yang lahir dari perkawinan keduanya.
c. Tulang
Semua jenis tulang dari binatang yang tidak halal yaitu tulang babi,
anjing dan binatang haram Lainnya termasuk binatang yang halal
tetapi matinya tidak disembelih secara Islam.
d. Minuman
Pemotongan Hewan
Penyimpanan
Surat Keterangan
2. Pengolahan
2.2 Proses pengolahan harus diawasi oleh petugas yang mampu dan
ahli.
3. Pengemasan
3.1 Semua bahan pengemas tidak boleh terbuat dari bahan yang
TMS seperti pada Persyaratan Bahan Makanan.
3.2 Semua bahan pengemas harus disimpan pada tempat yang bersih
dan saniter. Bahan tersebut harus sesuai dengan produk yang
akan dikemas, kondisi penyimpanan yang diharapkan dan tidak
boleh melepaskan zat yang tidak dikehendaki melampaui batas
yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang. Bahan pengemas
harus bermutu baik dan memberikan perlindungan cocok
terhadap kontaminasi.
3.5 Setiap wadah harus diberi tanda yang tetap dalam bentuk kode
atau tulisan yang jelas yang menunjukkan ” lot ” dan pabrik yang
memproduksi.
Satu ” lot ” adalah sejumlah produk yang diproduksi dalam
kondisi yang sama, semua kemasan produk tersebut harus
mempunyai nomor lot yang menunjukkan produksi selama
interval waktu tertentu dan biasanya dari jalur proses atau unit
pengolahan tertentu.
3.6 Catatan pengolahan dan produksi dari tiap lot harus disimpan
hingga melewati masa simpan produk, kecuali untuk keperluan
khusus catatan tersebut tidak perlu disimpan lebih dari 2 tahun.
Catatan tersebut harus disimpan secara teratur sesuai dengan
pendistribusian masing-masing lot.
4. Penandaan label
Kata ”HALAL” atau kata yang sejenis harus tercantum pada label.
MENTERI KESEHATAN,
ttd