Kata Kerja Aktif Dan Pasip
Kata Kerja Aktif Dan Pasip
Muflihah1
225
1
Penulis adalah dosen STAIN Kudus
Fa’il adalah subjek atau pelaku pada kalimat verbal (ُ) ْال ُج ْملَةُ ْال ِف ْع ِليَّة,
yaitu kalimat yang diawali dengan kata kerja, verb, fi’il ( )فِ ْع ٌلterlebih
dahulu. Kondisi akhir dari kata, i’rob ( ٌ )إع َْرابyang berkedudukan
sebagai fa’il adalah rofa’, () َر ْف ٌع. Terkait dengan kata yang menduduki
2
Istilah subjek, fa’il dalam kalimat verbal, jumlah fi’liyyah di sini dimaksudkan
untuk menegaskan dan membedakan antara subjek, fa’il dalam kalimat verbal aktif
dengan istilah naibul fa’il yang menjadi subjek di dalam kalimat verbal pasif. Pembahasan
pada bab ini hanya difokuskan kepada subjek atau fa’il saja.
Muflihah : Komparasi Subjek Kalimat Verbal Aktif Dan Pasif Dalam Bahasa Arab, Inggris_
posisi subjek, maka tanda rofa’ suatu kata yang menduduki sebagai
subjek tersebut harus disesuaikan dengan jenis katanya. Jadi, dapat
dikatakan bahwa tanda rofa’ tidak hanya satu, karena jenis kata di
dalam bahasa Arab lebih dari satu. Setiap jenis kata memiliki tanda
i’rob rofa’ yang berbeda-beda. Dalam kalimat verbal ini, kata kerja, fi’il
( ) ِف ْع ٌلatau verb-nya yang disebut sebagai predikat (pradicate) di letakkan
sebelum subjek, fa’il ()فَا ِع ٌل. Hal ini tentu berbeda dengan struktur bahasa
Indonesia. Dalam tata bahasa Indonesia, sebuah kalimat yang diawali
dari kata kerja, maka subjek diletakkan setelah kata kerja ( )فِ ْع ٌلatau -verb-
. Dalam pemaknaan bahasa Jawa dapat dikatakan dengan sopo, apabila
subjek- fa’il ( )فَا ِع ٌلnya berakal, seperti; siswa, dosen, teman, dan dapat
juga dikatakan dengan opo (dalam pemaknaan Jawa), apabila subjek-
fa’il ( )فَا ِع ٌلnya tidak berakal, seperti; kata pensil, ceramah, tikus, kancil
dan sebagainya. Namun demikian, pelajar nahwu tidak boleh terjebak
227
dengan pemaknaan Jawa, karena subjek dalam kalimat verbal yang
terkadang dimaknai sopo atau terkadang pula dimaknai dengan opo
apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris
tidak akan terbaca, makna tersebut telah include, masuk ke dalam
kesatuan kalimat. Hal ini terjadi karena pemaknaan Jawa memaknai dari
kata kerja, fi’il ( )فِ ْع ٌلdahulu setelah itu memaknai subjek- fa’il ( )فَا ِع ٌلnya.
Jadi, predikat dahulu, setelah itu subjek (PS). Sementara pemaknaan
dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris terhadap kalimat verbal dimulai
dari subjek terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan predikat (SP).
1). She writes a letter (Bhs. Inggris), dia (pr) menulis surat
2). Wulan minum juice (Bhs. Indonesia)
3). (ٌ)بَكَى َر ِش ْيد,3 (Bhs. Arab), Rosyid menangis, bukan menangis Rosyid4
Hal yang harus disesuaikan antara subjek dan predikat dalam
kalimat verbal ini adalah hanya pada jenis kelaminnya; mudzakkar (laki-
laki, male) dan muannats (perempuan, female), tidak disesuaikan dalam
hal jumlah atau bilangan, ‘adad (ٌعدَد
َ ). Pembahasan tentang mudzakkar
3
Khusus untuk bahasa Arab, maka cara membaca dan menganalisa kedudukan
kata dalam kalimatnya dimulai dari sebelah kanan.
4
Berbedanya letak subjek pada bahasa Arab disebabkan oleh cara penulisan bahasa
Arab yang dimulai dari arah kanan. Sementara bahasa Inggris dan bahasa Indonesia
dimulai dari arah kiri.
Pada contoh pertama dan kedua, jenis kata ُ هللاdan kata ا َ ْلفَأ ْ ُرsebagai
228
subjek merupakan kata tunggal untuk jenis kelamin laki-laki (س ُم ْال ُم ْف َر ِدْ ِا
) ِل ْل ُمذَ َّك ِر. Tanda rofa’ pada kedua kata yang menjadi subjek tersebut adalah
harakat dhummah (ض َّم ِة ُّ ) َح ْر َكةُ ال, ُ_
ْ ْ
ِ يَجْ ت َِم ُع ال ُوزَ َرا ُء فِى ال َمجْ َمع.)4
Para menteri berkumpul di ruang rapat
Kata ْال ُوزَ َرا ُءadalah jenis kata yang berbentuk jamak atau plural
tidak beraturan. Jamak yang tidak beraturan ini dimaksudkan kata
yang dirubah ke dalam bentuk jamak dengan tidak mengikuti aturan
Muflihah : Komparasi Subjek Kalimat Verbal Aktif Dan Pasif Dalam Bahasa Arab, Inggris_
yang biasa digunakan. Di dalam bahasa Arab, pembentukan jamak
yang mengikuti atauran umum itu ditambahi wawu dan nun pada posisi
rofa’ serta penambahan huruf yan dan nun pada posisi nashob. Kondisi
predikat juga tidak terpengaruh oleh subjek dalam hal ‘adad.
Bentuk Jamak, Plural Yang Beraturan Untuk Jenis Kelamin Laki-Laki
س ُم َج ْمعِ ْال ُمذَ َّك ِر السَّا ِل ِم(
)ا ْ
س ُم َج ْمعِ الت َّ ْك ِسي ِْر( Bentuk Jamak, Plural Yang Tidak Beraturan
) Untuk Jenisا ْ
Kelamin Laki-Laki Dan Perempuan
ْال ُم ْف َردُ ْال ُمثَنَّى ْال َج ْم ُع
230
َّ
الز ِم ْيلُ. ..... (الر ْف ُع)،
َّ ب)،
ص ُ (الر ْف ُع)َّ ،
الز ِم ْيالَ ِن( .النَّ ْ َّ ُّ
الز َمالَ ُء. ....... (الر ْف ُع)،
َّ
َّ
الز ِم ْيلَ، ب)....... ، (النَّ ْ
ص ُ (و ْال َج ُّر)َّ ،
الز ِم ْيلَي ِْن. الز ِم ْيلَي ِْنَ ،
َّ ُّ
الز َمالَ َء، ....... ب)، (النَّ ْ
ص ُ
(و ْال َج ُّر)َّ ....... ،
الز ِم ْي ِل. َ Dua orang teman (و ْال َج ُّر)ُّ ....... ،
الز َمالَ ِء. َ
Seorang teman Beberapa teman
األ ُ ْست َاذُ. ....... (الر ْف ُع)،
َّ (الر ْف ُع) ....... ،األ ُ ْست َاذَ ِ
ان، َّ األ َ َ
سا ِت ْيذُ. ....... (الر ْف ُع)،
َّ
ب) ....... ،األ ُ ْست َاذَ، ص ُ ب) ...... ،األ ُ ْست َاذي ِْن( ،النَّ ْ ص ُ سا ِت ْيذَ( ،النَّ ْ األ َ َ ب).......،ص ُ (النَّ ْ
(و ْال َج ُّر) ...... ،األ ُ ْست َاذِ.
َ (و ْال َج ُّر) ...... ،األ ُ ْست َاذَي ِْن.
َ (و ْال َج ُّر) ........ ،األ َ َ
سا ِت ْيذِ. َ
Seorang guru Dua orang guru Beberapa guru
ْال َمادَّةُ. ........ (الر ْف ُع)،
َّ ْال َمادَّت ِ
َان، (الر ْف ُع)....... ،
َّ ب)،ص ُ(الر ْف ُع)ْ ........ ،ال َم َوادُّ( ،النَّ ْ
َّ
ْال َمادَّة َ، ....... ب)،ص ُب)ْ ........ ،ال َمادَّتَي ِْن( ،النَّ ْ
ص ُ(و ْال َج ُّر)( ...... ،النَّ ْ ْ .......ال َم َوادََّ ،
(و ْال َج ُّر)ْ ...... ،ال َمادَّةِ.
َ (و ْال َج ُّر)ْ ....... ،ال َمادَّتَي ِْن.
َ ْال َم َوادَّ.
Satu mata pelajaran Dua mata pelajaran Beberapa mata pelajaran
_Muflihah : Komparasi Subjek Kalimat Verbal Aktif Dan Pasif Dalam Bahasa Arab, Inggris
َ ّال ِن, adalah jenis kata jamak, plural yang tidak beraturan,
Kata ساء
bentuk tunggalnya adalah ٌ َم ْرأَة, sementara bentuk dua, mutsanna-nya
ِ َم ْرأَت, memiliki makna kaum perempuan, kaum wanita, kaum
adalah َان
hawa. Di dalam jumlah ismiyah antara kata kerja dengan pelaku tidak
disesuaikan dalam hal ‘adad atau jumlah. Kondisi kata kerja atau fi’il
selalu dalam keadaan tunggal, mufrad walaupun subjek atau fa’ilnya
dalam keadaan mutsanna atau jamak. Sebagai contoh, perhatikan kedua
kalimat di bawah ini:
Dua orang mahasiswa sedang membeli buku
َ ان ْال ِكت
َاب َّ يَ ْشت َِرى
ِ َالطا ِلب
ْ َ )يadalah kata kerja. Sementara kata yang kedua
Kata pertama (شت َِرى
merupakan pelaku (ان َّ ). Pelaku pada kalimat ini ada dua orang, akan
ِ َالطا ِلب
tetapi kata kerjanya tetap dalam keadaan tunggal.
Para dosen sedang rapat di kantor hari ini 231
َ ارةِ َهذَا ْاليَ ْو
م ِ يَجْ ت َِم ُع ْال ُم َح.)6
َ َاض ُر ْونَ فِى اْإلد
Matahari terbit dari timur
ق َّ س ِمنَ ال
ِ ش ْر َّ ت َْطل ُع ال.)7
ُ ش ْم
Kata س َّ الmerupakan jenis kata muannats, namun demikian ia
ُ ش ْم
tergolong kepada muannats majazi. Secara bentuk kata س َّ الtidak
ُ ش ْم
memiliki ciri bahwa kata tersebut termasuk ke dalam kategori kata
muannats, namun demikian, oleh karena kata س َّ الmerupakan kata
ُ ش ْم
yang tergolong pada kata yang mengarah kepada sesuatu yang berada
َّ )الdan rembulan ()القَ َم ُر, itu
di atas, mengawang-awang, seperti: langit (س َما ُء
semua digolongkan kepada muannats majazi, walaupun secara lafadz
tidak ditandai dengan tandak atau ‘alamah muannats.
maka posisi naibul fa’il tersebut pada dasarnya adalah objek, maf’ul,
fa’il dalam sebuah kalimat lengkap dibuang dan kemudian maf’ul
atau objeknya dipindahkan ke tempat fa’il, subjek di mana predikat
atau fi’il, kata kerjanya mengikuti aturan dalam pembuatan fi’il mabni
majhul. Apabila fi’il tersebut merupakan fi’il madhi (lampau), maka
huruf pertama dari fi’il tersebut diharkati dengan dhummah dan huruf
َ ِ ُكت.
َ َكتmenjadi ditulis ب
sebelum akhir diharakat kasrah. Kata menulis, َب
232
Perhatikan dengan seksama perubahan yang terjadi pada huruf kaf dan
huruf sebelum huruf terakhir yaitu huruf ta’.
Sementara pada fi’il mudhare’ huruf di awal kata (huruf
mudhara’ah) diharakat dengan dhummah dan huruf sebelum huruf
terakhir diharakati fathah. Kata kerja, fi’il mudhare’ akan dan sedang
َ يَ ْن, menjadi akan atau sedang ditolong ص ُر
menolong ص ُر َ يُ ْن.
(POWER POINT I)
KAIDAH PEMBENTUKAN KATA KARJA PASIF
ِ ض َّم أ َ َّولُهُ َو ُكس َِر َما قَ ْب َل
آخ ِر ِه ِ ْال َم
ُ :اضى
Huruf Pertama Diharakat Dhummah, Huruf Sebelum Akhir Diharakat
Kasrah
ِ ض َّم أ َ َّولُهَ َوفُ ِت َح َما قَ ْب َل
آخ ِر ِه ُ :ِارع
ِ ضَ ْال ُم
Huruf Pertama Diharakat Dhummah, Huruf Sebelum Akhir Diharakat Fathah
5
Jenis fi’il dapat dikategorikan sebagai fi’il muta’addi, transitif, artinya, kata kerja
yang membutuhkan objek. Jadi tanpa adanya sebuah objek tidak mungkin kalimat
tersebut menjadi kalimat sempurna. Hal ini dapat dilihat pada contoh kalimat اض ٌر ِ فَت َ َح ُم َح
اب
َ َ ب ْ
ال. Kata ح
َ َ تَ ف merupakan kata kerja transitif. Di samping itu jenis kata kerja lainnya
adalah intrasitif, lazim, yaitu kata kerja yang tidak membutuhkan objek, seperti kata بَ َك ْى,
menangis.
Muflihah : Komparasi Subjek Kalimat Verbal Aktif Dan Pasif Dalam Bahasa Arab, Inggris_
DISKRIPSI PROSES PEMBUATAN KALIMAT PASIF DENGAN
MENGGUNAKAN KATA KERJA TRANSITIF, MUTA’ADDI:
Fa’il, subjek dibuang
I’rob6 pengganti posisi fa’il, yaitu maf’ul, objek diganti, disesuaikan dengan
fa’il (rafa’)
Harakat fi’il transitif yang digunakan di dalam kalimat tersebut disesuaikan
dengan kaidahnya masing-masing antara fi’il madhi dan mudhare’.
Antara fi’il dan na’ibul fa’il harus sesuai dalam hal jenis kata (mudzakkar
dan mu’annats) selayaknya harus disesuikan pula pada fi’il dan fa’il.
Beberapa contoh bentuk kalimat aktif berubah menjadi kalimat
pasif dengan menggunakan kata kerja transitif:
َ ُ ْال ُكت7ت
ب ْ َُح ِمل َ ُ َح َم َل َر ِش ْيدٌ ْال ُكت.3
ب
ُّ ّس ِال
لص َ ُِحب َّ ّي ِال
لص ُّ ش ْر ِط َ َ َحب.4
ُّ س ال
ُ ْال ُك َّرة8ت
ْ َقُ ِذف َ ب ْال ُك َّرة
ُ ف الَّال ِع
َ َ قَذ.5
Kosa Kata
Petani ْالفَالَّ ُح
Memanen ُصدُ ْيَح
Kambing ُ ال َّشاة Jagung ُ الذُّ َرة
Membawa َح َم َل Rumput ب َ ْالعُ ْش
Polisi يُّ ش ْر ِط ُّ ال emenjarakan
M َحبَ َس
Melempar َ َقَذ
ف Pencuri لص ُّ ِّال
Bola ُ ْال ُك َّرة Pemain ب ُ الَّال ِع
6
Kondisi akhir dari suatu kata
7
Sukun di sini boleh diharakati dengan kasroh. Dalam kaidahnya apabila sukun
membutuhkan harakat, maka diharakati dengan kasrah. Jadi dapat dibaca: ُت ْال ُكتُب
ِ َحُمِ ل
8 ُ قُذِفَتِ ال
Dapat dibaca pula ْكرَّ ُة
Muflihah : Komparasi Subjek Kalimat Verbal Aktif Dan Pasif Dalam Bahasa Arab, Inggris_
tersebut, huruf yang pertama diharakat dengan harakat dhummah,
sementara huruf sebelum akhir di harakat dengan harakat dhummah
sesuai dengan kaidah untuk merubah fi’il mudhare’ aktif menjadi fi’il
mudhare’ pasif. Huruf ya’ tersebut sebagai pengganti dari kata ganti
atau dhamir ( )هوyang berfungsi sebagai (mufrod, mudzakkar, ghaib), dia
laki-laki satu, tunggal.
َ ُ َح َم َل َر ِش ْيدٌ ْال ُكت, predikat yang terdapat di dalam
Pada contoh ketiga, ب
kalimat ini berbentuk kata kerja lampau, fi’il madhi, menyimpan kata ganti
untuk orang ketiga, laki-laki tunggal. Oleh karena subjek, fa’il di dalam
kalimat ini mudzakkar, maka predikatnyapun berbentuk mudzakkar.
َ ُ ْال ُكتdi geser menempati
Untuk dijadikan kalimat pasif, maka posisi kata ب
tempatnya fai’l. Sementara fa’il tersebut sebelumnya dibuang. I’rob kata
َ ُ ْال ُكتyang pada awalnya nashob karena posisinya sebagai maf’ul, objek
ب
berubah menjadi rofa’ ب ُ ُ ْال ُكتkarena menjadi naibul fa’il, pengganti subjek.
235
Fi’il madhi atau predikatnya huruf awal diharakati dengan dhummah,
sementara huruf sebelum akhir menjadi kasrah sehingga kalimat
ْ َُح ِمل
َ ُ َح َم َل َر ِش ْيدٌ ْال ُكت, Rasyid (telah) membawa beberapa buku menjadi ت
berubah ب
ُ ُ ْال ُكت, beberapa buku telah dibawa. Terdapat penambahan huruf ta’ pada
ب
kata ت ْ َ ُح ِملdimaksudkan untuk menyesuaikan kondisi na’ibul fa’il yang
berbentuk mu’nnats karena ia berupa kata jama’ taksir lighairi ‘aqil. Oleh
karena terdapat kaidah bahasa Arab yang menyatakan bahwa “apabila
sukun membutuhkan harakat, maka wajib diharakati dengan harakat
ُ ُ ت ْال ُكت
kasrah ” dan tidak berpengaruh pada makna. Maka kata ب ْ َ ُح ِملdapat
ُ ُ ت ْال ُكت
dibaca dengan ب ِ َ ُح ِمل.
Kata ي
ُّ ش ْر ِط َّ ّي ِال
ُّ الdi dalam kalimat لص ُّ س ال
ُّ ش ْر ِط َ َ َحبyang terdapat pada
contoh keempat mendukuki sebagai subjek, fa’il dan kata tersebut
seimbang dengan predikatnya (verb, kata kerja). Kata ي ُّ الberbentuk
ُّ ش ْر ِط
tunggal (mufrod), dan mudzakkar (laki-laki), sedangkan kata kerja
(س
َ َ ) َحبmerupakan kata kerja yang menyimpan dhamir atau kata ganti
َّ ّ ِالmenduduki
untuk mufrod, mudzakar, ghaib, هو. Sementara kata لص
sebagai maf’ul bih, objek. Berdasarkan analisa inilah, maka kalimat س
َ ََحب
َّ ّي ِال
لص ُّ الdinamakan kalimat verbal aktif, jumlah fi’iliyah lilma’lum.
ُّ ش ْر ِط
Selanjutnya, apabila kalimat verbal ini, لص َّ ّي ِال ُّ س ال
ُّ ش ْر ِط َ َ َحبhendak
dijadikan kalimat verbal pasif, maka kata ي ُّ الdibuang, digantikan
ُّ ش ْر ِط
Arabia Vol. 5 No. 2 Juli - Desember 2013
َّ ّ ِال. Syakal kata kerja س
kata لص َ َ َحبmenjadi س
َ ُح ِب. Sementara syakal, harakat
َّ ّ ِالmenjadi لص
kata لص ُّ ّ ِال. Kalimat لص َّ ّي ِال ُّ س ال
ُّ ش ْر ِط َ َ َحب, polisi memenjarakan
seorang pencuri, menjadi لص ُّ ّس ِال
َ ِ ُحب, seorang pencuri dipenjarakan (jumlah
fi’liyah lilmajhul).
ُ ف الَّال ِع
Contoh yang kelima di atas adalah kalimat verbal aktif, ب َ َقَذ
َ ْال ُك َّرة, pemain itu menendang bola. Kata ب
ُ الَّال ِعmenjadi subjek, fa’il dan kata
فَ َ قَذmenjadi kata kerja, verb, fi’il, sementara kata َ ْال ُك َّرةmenjadi objek,
maf’ul bih. Untuk merubah kalimat verbal aktif ini menjadi kalimat
ُ الَّال ِع, digantikan oleh objek,
verbal pasif, maka subjeknya dibuang, ب
َ ْال ُك َّرة, menjadi, َ ف ْال ُك َّرة
َ َقَذ. I’rob objek yang sebelumnya nashob berubah
menjadi rofa’, karena kata tersebut telah menggantikan posisinya fa’il
yang mana fa’il tersebut harus dii’robi dengan I’rob rofa’, ُ ْال ُك َّرة. Oleh
karena itu pula, objek, maf’ul bih yang menggantikan posisinya fa’il
dinamakan dengan naibul fa’il, pengganti fa’il. Sedangkan syakal dari
236
َ َقَذ, huruf yang pertama diharakati dhummah dan huruf
kata kerja ف
sebelum akhir diharakat kasrah karena kata kerja ini terbentuk dari fi’il
َ قُذ. Kalimat َ ف ْال ُك َّرة
madhi, (kata kerja lampau) menjadi ِف َ قُذ
َ َ قَذmenjadi ِف
ُ ْال ُك َّرة. Selanjutnya, apabila diperhatikan kaliamat َ ف ْال ُك َّرة
َ َ قَذna’ibul fa’ilnya
berbentuk muannats, maka kata kerja juga wajib dimuannatskan. Hal
ini seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa antara fi’il dan
na’ibul fa’il dikenakan peraturan sama seperti fi’il dan na’ibul fa’il, yaitu
harus seimbang dalam hal jenis kelaminnya, apabila naibul fa’ilnya
(pengganti subjek, subjek) muannats, maka fi’il (verb, kata kerja)
juga harus dimuannatskan. Penambahan ta’ muannats pada kata kerja
akan menjadikannya berbentuk muanntas, karena fungsi ta’ ta’nits ini
memang untuk memuannatskan fi’il menjadi ُ ت ْال ُك َّرة
ْ َ قُ ِذفatau ُ ت ْال ُك َّرة
ِ َقُ ِذف.
Dari sini dapat diketahui bahwa jenis kelamin dari kata yang menduduki
posisi na’ibul fa’il dapat merubah kondisi fi’il, karena fi’il dan fa’il harus
sama dalam hal jenis katanya.
Berdasarkan pada analisa terhadap contoh-contoh di atas, maka hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam menjadikan kalimat aktif menjadi
kalimat pasif adalah:
Bentuk fi’il (kata kerja, verb) yang digunakan terbuat dari fi’il madhi
atau fi’il mudhare’
Muflihah : Komparasi Subjek Kalimat Verbal Aktif Dan Pasif Dalam Bahasa Arab, Inggris_
Perhatikan dengan seksama kaidah syakal untuk fi’il madhi ataupun
untuk fi’il mudhare’
Pada saat posisi objek (maf’ul bih) menjadi pengganti fail (na’ibul
fa’il), maka na’ibul fa’il ini diberlakukan seperti layaknya fa’il
Dalam hal jenis kelamin (jinsu) antara fi’il dan fa’il atau na’ibul
fa’il harus diseimbangkan, disamakan. Apabila fa’il atau na’ibul
fa’il mudzakar, maka fi’il juga wajib berbentuk mudzakkar. Begitu
pula apabila fa’il atau naibul fa’il muannats, maka fi’il juga harus
dimuannatskan.
Fi’il dan fa’il atau naibul fa’il tidak sama, seimbang dengan fi’il dalam
hal jumlah (‘adad). Walaupun fa’il atau na’ibul fa’ilnya mutsanna,
jamak, posisi fi’il tetap mufrod, tunggal. Oleh karena itu jangan
terpengaruh dengan kondisi jenis kata dari kata yang menjadi fa’il,
subjek pada kalamat verbal aktif. Hal ini seperti contoh kasus yang 237
terdapat pada lima contoh di atas.
Muflihah : Komparasi Subjek Kalimat Verbal Aktif Dan Pasif Dalam Bahasa Arab, Inggris_