Anda di halaman 1dari 19

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4. 1 Dekripsi Data Penelitian


Penelitian ini dilakukan terhadap 12 orang guru di SMP

Hidayatul Islam Kecamatan Medan Singgal Untuk memperoleh

gambaran umum mengenai pengaruh kepemimpinan kepala sekolah

terhadap motivasi kerja guru. Data diungkap menggunakan instrumen

berupa angket yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya yang

meliputi variabel kepemimpinan kepala sekolah (X1), respondennya

guru.

A. Uji Instrumen
Untuk dapat lanjut ke tahap analisis data agar dapat

mengetahui hasil dari penelitian yang sudah dilakukan, maka

peneliti perlu melakukan uji instrumen data terlebih dahulu. Dalam

penelitian ini, peneliti melakukan uji instrument terhadap guru

SMP Hidayatul Islam Kecamatan Medan Sunggal dengan jumlah

responden 12 guru. Tujuan dalam pengujian ini untuk mengetahui

tingkat validitas dan reabilitas data. Berikut penjabarannya:

1. Uji Validitas
a. Kepemimpinan Kepala Sekolah

Uji validitas dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur


apakah angket dari dua variabel yaitu variabel kepemimpinan

kepala sekolah dan variabel kinerja guru dinyatakan valid atau

tidak. Berdasarkan hasil uji coba angket kepemimpinan kepala

sekolah yang terdiri dari 30 pertanyaan yang diuji cobakan pada 12

responden, kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan uji

validitas. maka hasil yang didapat sebagai berikut:

Tabel 4.1
Hasil Perhitungan Uji Validitas Kepemimpinan Kepala Sekolah
Nomor
rtabel
No item rhitung Keterangan
(N=12, a=5%)
soal
1. Soal 1 0,953 0,576 Valid
2. Soal 2 0,895 0,576 Valid
3. Soal 3 0,852 0,576 Valid
4. Soal 4 0,895 0,576 Valid
5. Soal 5 0,890 0,576 Valid
6. Soal 6 0,950 0,576 Valid
7. Soal 7 0,953 0,576 Valid
8. Soal 8 0,953 0,576 Valid
9. Soal 9 0,895 0,576 Valid
10. Soal 10 0,852 0,576 Valid
11. Soal 11 0,659 0,576 Valid
12. Soal 12 0,795 0,576 Valid
13. Soal 13 0,953 0,576 Valid
14. Soal 14 0,895 0,576 Valid
15. Soal 15 0,852 0,576 Valid
16. Soal 16 0,895 0,576 Valid
17. Soal 17 0,890 0,576 Valid
18. Soal 18 0,950 0,576 Valid
19. Soal 19 0,953 0,576 Valid
20. Soal 20 0,895 0,576 Valid
21. Soal 21 0,600 0,576 Valid
22. Soal 22 0,650 0,576 Valid
23. Soal 23 0,953 0,576 Valid
24. Soal 24 0,953 0,576 Valid
25. Soal 25 0,953 0,576 Valid
26. Soal 26 0,953 0,576 Valid
27. Soal 27 0,659 0,576 Valid
28. Soal 28 0,795 0,576 Valid
29. Soal 29 0,659 0,576 Valid
30 Soal 30 1 0,576 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas variabel Kepemimpinan Kepala sekolah)

menggunakan SPPS dengan jumlah 12 responden menunjukkan bahwa

semua 30 pertanyaan memiliki nilai lebih dari r tabel 0,576. Oleh

karena itu semua pertanyaan dinyatakan valid sehingga dapat digunakan

untuk bahan penelitiaan selanjutnya.

b. Motivasi Kerja Guru

Berdasarkan hasil uji coba angket kinerja guru yang


terdiri dari 30 pertanyaan yang diuji cobakan pada 12
responden, kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan
uji validitas. maka hasil yang didapat sebagai berikut:
Tabel 4.2
Hasil Perhitungan Uji Validitas Motivasi Kerja Guru
Nomor
rtabel
No item rhitung Keterangan
(N=12, a=5%)
soal
1. Soal 1 0,953 0,576 Valid
2. Soal 2 0,895 0,576 Valid
3. Soal 3 0,852 0,576 Valid
4. Soal 4 0,895 0,576 Valid
5. Soal 5 0,890 0,576 Valid
6. Soal 6 0,950 0,576 Valid
7. Soal 7 0,953 0,576 Valid
8. Soal 8 0,953 0,576 Valid
9. Soal 9 0,895 0,576 Valid
10. Soal 10 0,852 0,576 Valid
11. Soal 11 0,659 0,576 Valid
12. Soal 12 0,795 0,576 Valid
13. Soal 13 0,953 0,576 Valid
14. Soal 14 0,895 0,576 Valid
15. Soal 15 0,852 0,576 Valid
16. Soal 16 0,895 0,576 Valid
17. Soal 17 0,890 0,576 Valid
18. Soal 18 0,950 0,576 Valid
19. Soal 19 0,953 0,576 Valid
20. Soal 20 0,895 0,576 Valid
21. Soal 21 0,600 0,576 Valid
22. Soal 22 0,650 0,576 Valid
23. Soal 23 0,953 0,576 Valid
24. Soal 24 0,953 0,576 Valid
25. Soal 25 0,953 0,576 Valid
26. Soal 26 0,953 0,576 Valid
27. Soal 27 0,659 0,576 Valid
28. Soal 28 0,795 0,576 Valid
29. Soal 29 0,659 0,576 Valid
30 Soal 30 1 0,576 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas variabel motivasi kerja guru

menggunakan SPPS dengan jumlah 12 responden menunjukkan bahwa

semua 30 pertanyaan memiliki nilai lebih dari r tabel 0,344. Oleh

karena itu semua pertanyaan dinyatakan valid sehingga dapat digunakan

untuk bahan penelitiaan selanjutnya.

2. Uji Reabilitas

Setelah dilakukan uji analisis, soal yang dinyatakan valid


dalam uji validitas instrumen. Maka selanjutnya akan dilakukan uji

reabilitas instrumen yang bertujuan untuk mengukur kekonsistenan

suatu instrumen. Uji realibilitas dilakukan menggunakan SPPS

dengan uji Cronboch Alpha. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika

nilai Cronboch Alpha > 0,6.

a. Kepemimpinan Kepala Sekolah

Dari hasil perhitungan uji reabilitas Kepemimpinan Kepala

Sekolah menggunakan SPSS. dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.3
Hasil Perhitungan Uji Reabilitas Kepemimpinan Kepala Sekolah

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.764 31

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai hitung variabel

kepemimpinan Kepala Sekolah sebesar 0,764. Suatu variabel dikatakan

reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,6. Maka dapat disimpulkan

bahwa variabel Kepemimpinan kepala sekolah dinyatakan sudah reabel.

b. Motivasi Kerja Guru


Dari hasil perhitungan uji reabilitas kinerja guru
menggunakan SPPS. Dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Perhitungan Uji Reabilitas Motivasi Kerja Guru

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.764 31

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai hitung

variabel Motivasi Kerja Guru sebesar 0,764. Suatu variabel

dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,6. Maka dapat

disimpulkan bahwa variabel Motivasi Kerja Guru dinyatakan sudah

reabel.

4.2 Uji Persyaratan Analisis


a. Uji Deskripsi Data
1. Kepeimpinan Kepala Sekolah (Variabel X)

Variabel kepemimpinan kepala sekolah diukur dari hasil

angket yang disebakan ke 12 responden di SMP Hidayatul Islam

Kecamatan Medan Sunggal dalam penelitian ini hasil angket

yang sudah diisi kemudian dikumpulkan, diolah, diberi skor dan

terakhir dianalisis. Data dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5
Variabel X Kepemimpinan Kepala Sekolah
Responden Variabel X
Responden 1 67
Responden 2 111
Responden 3 120
Responden 4 111
Responden 5 120
Responden 6 67
Responden 7 67
Responden 8 110
Responden 9 109
Responden 10 120
Responden 11 120
Responden 12 103

Berikut adalah tabel yang memuat hasil analisis data statistik variabel X
(Kepemimpinan Kepala Sekolah):
Tabel 4.6
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Jumlah 1225
Minimal 67
Maksimal 120
Rata-rata 102
(Mean)
Median 103
Modus 67
Standar 10
Deviasi

Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa hasil analisis variabel


X (kepemimpinan kepala sekolah) menunjukkan jumlah skor
keseluruhan adalah 1225, sedangkan nilai yang terkecil yaitu 67, nilai
tertinggi 120, dengan rata-rata (mean) 102, median 103, nilai yang
sering muncul (modus) 67 dan standar deviasi 10.
Berdasarkan data diatas, jika digambarkan menggunakan diagram

lingkaran dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 4.1
Diagram Lingkaran

Dari diagram lingkaran diatas dapat dilihat bahwa skor tertinggi berada

warna biru yaitu pada rentang 120, sedangkan skor terendah berada di

warna ungu pada rentang 67.

b. Variabel Y Motivasi Kerja Guru

Variabel Motivasi Kerja Guru diukur dari hasil angket

yang disebakan ke 30 responden di SMP Hidayatul Islam

Kecamatan Medan Sunggal. dalam penelitian ini hasil angket

yang sudah diisi kemudian dikumpulkan, diolah, diberi skor dan

terakhir dianalisis. Data dapat dilihat pada tabel berikut:


Tabel 4.8
Variabel Y Motivasi Kerja Guru
Responden Variabel X
Responden 1 67
Responden 2 67
Responden 3 110
Responden 4 109
Responden 5 120
Responden 6 105
Responden 7 103
Responden 8 67
Responden 9 103
Responden 10 67
Responden 11 111
Responden 12 120

Berikut adalah tabel yang memuat hasil analisis data statistik variabel Y
(Kinerja Guru):

Tabel 4.9
Variabel Y Motivasi Kerja Guru
Jumlah 1149
Minimal 67
Maksimal 120
Rata-rata (Mean) 102
Median 104
Modus 114
Standar Deviasi 12

Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa hasil analisis

variabel Y motivasi kerja guru menunjukkan jumlah skor keseluruhan


adalah 1149, sedangkan nilai yang terkecil yaitu 67, nilai tertinggi 120,

dengan rata-rata (mean) 102, median 104, nilai yang sering muncul

(modus) 114 dan standar deviasi 12.

Berdasarkan data diatas, jika digambarkan menggunakan

diagram batang dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 4.2
Diagram Lingkaran

Dari diagram lingkaran diatas dapat dilihat bahwa skor tertinggi berada

warna biru yaitu pada rentang 120, sedangkan skor terendah berada di

warna ungu pada rentang 67.


B. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah model

regresi variabel yang diambil berdistribusi normal atau tidak. Dalam

penelitian ini pengujian uji normalitas menggunakan tabel Test of

Normality dengan uji Kolmogorov-Smirnov, yakni sebagai berikut:

Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 12
Normal Parameters a,b
Mean 193.3333333
Std. Deviation 40.68131877
Most Extreme Differences Absolute .211
Positive .147
Negative -.211
Test Statistic .211
Asymp. Sig. (2-tailed) .145c

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan kolmogorof-smirnov diatas

diketahui bahwa variabel X dan variabel Y memiliki nilai Signifikansi

0,145. Artinya nilai signifikansi > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa

data yang diuji berdistribusi normal.

C. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan

variabel Y memiliki kesesuaian (linear) atau tidak. Dengan dasar

pengambilan keputusan apabila nilai signifikansi > 0,05, maka terdapat

hubungan yang linear antara variabel X dan variabel Y. jika nilai

signifikansi < 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang linear antara

variabel X dan variabel Y. berikut ini hasil uji linearitas menggunakan

SPSS, yaitu:

Tabel 4.12
Hasil Uji Linearitas

ANOVAa

Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.

1 Regression 419.884 1 419.884 .934 .357b

Residual 4495.782 10 449.578

Total 4915.667 11

a. Dependent Variable: VariabelY


b. Predictors: (Constant), VariabelX

Berdasarkan hasil uji linearitas diketahui nilai Signifikansi

Deviation from Linearity sebesar 0,357 > 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara variabel X

(kepemimpinan kepala sekolah) dengan variabel Y (motivasi kerja

guru).

4.3 Pengujian Hipotesis


1. Uji Parsial (Uji T)

Uji persial (Uji-T) bertujuan untuk mengetahui apakah

variabel bebas (kepemimpinan kepala sekolah) secara individu

berpengaruh terhadap variabel terikat (motivasi kerja guru). Hasil

uji T dapat dilihat dari output Coeficient sebagai berikut:

Tabel 4.13
Hasil Uji Parsial ( Uji-T)

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 102.350 23.323 4.388 .001

VariabelX -.011 .207 -.016 2.093 .002

a. Dependent Variable: VariabelY

Untuk pengujiannya sebagai berikut:

a. Dengan membandingkan nilai Thitung dan Ttabel

a) Penentuan Thitung

Nilai thitung didapatkan dari hasil output Coefficients

sebesar 2,093

b) Penentuan Ttabel
Ttabel = 1,782

c) Kriteria pengujian

1) Apabila Thitung < Ttabel, maka H0 diterima

2) Apabila Thitung > Ttabel, maka H0 ditolak

d) Kesimpulan

Berdasarkan tabel diatas hasil uji persial (Uji-T)

menunjukkan bahwa nilai Thitung 2,093 > nilai Ttabel 1,782

maka H0 ditolak. Artinya terdapat pengaruh antara variabel X

(kepemimpinan kepala sekolah) terhadap variabel Y (Motivasi

Kerja Guru).

b. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi

a) Nilai signifikansi
Nilai signifikansi didapat dari hasil output
Coefficients sebesar 0,002

b) Kriteria pengujian
1) Apabila Sig > ɑ (0,05), maka H0 diterima dan Ha ditolak
2) Apabila Sig < ɑ (0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima
c) Kesimpulan
Berdasarkan tabel Coefficients diatas hasil uji persial

(Uji-T) menunjukkan bahwa nilai Signifikansi pengaruh

kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru adalah


0,002 < 0,05 maka H0 ditolak dan HI diterima artinya

terdapat pengaruh antara variabel X (kepemimpinan kepala

sekolah) terhadap variabel Y (Motivasi Kerja Guru).

2. Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi berfungsi untuk mengetahui

berapa persen pengaruh antara kepemimpinan kepala sekolah

terhadap kinerja guru. Hasil uji Koefisien determinasi dapat

dilihat dari nilai R yang terdapat pada output SPSS sebagai

berikut:

Tabel 4.14
Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .164a .027 -.071 21.873

a. Predictors: (Constant), X
Dari output diatas, didapatkan nilai R Square (koefisien

determinasi) sebesar 0,027 yang artinya pengaruh variabel X

(kepemimpinan kepala sekolah) terhadap variabel Y (motivasi kerja

guru) sebesar 2,7%. Dalam penelitian ini mengambil R square karena

hanya terdapat satu variabel independen yaitu kepemimpinan kepala

sekolah dan variabel dependen yaitu motivasi kerja guru. Berdasarkan


analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara

kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap

Motivasi Kerja Guru.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh

positif dan signifikan secara bersama-sama Kepemimpinan Kepala

Sekolah (X) terhadap Motivasi Kerja Guru (Y). Kepemimpinan kepala

sekolah yang baik dari seorang kepala sekolah akan memberikan efek

motivasi yang baik pula bagi guru. Menjadi pemimpin bukan hal

mudah. Terkadang, memimpin secara keras dan ketat adalah cara

paling efektif. Dan guru justru akan lebih unggul bila dipimpin dengan

santai dan fleksibel. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan faktor

eksternal, harus selalu dapat memotivasi anggota organisasi dalam hal

ini guru untuk melakukan perbaikan-perbaikan mutu.

Bahkan setiap kali dan dalam setiap hal harus memberi

perintah atau pengarahan, itu akan menimbulkan kesulitan. Kalau

setiap melakukan pekerjaan dengan baik itu harus dengan perintah

pimpinan, dan kalau tidak ada perintah pimpinan tidak dilakukan

pekerjaan dengan baik, maka perbaikan mutu kinerja yang terus


menerus akan sulit diwujudkan. Oleh karena itu agar kepemimpinan

kepala sekolah itu selain untuk memberi pengarahan atau perintah

tentang hal-hal yang perlu ditingkatkan mutunya, juga perlu digunakan

untuk menumbuhkan motivasi intrinsik, yaitu menumbuhkan kesadaran

akan perlunya seorang guru itu selalu berupaya meningkatkan mutu

kinerjanya masing-ma-sing secara individual maupun bersama-sama

sebagai kelompok ataupun sebagai organisasi.

Selanjutnya berdasarkan uji koefisien determinasi ditemukan

nilai R square sebesar 0,027 yang artinya pengaruh variabel X

(kepemimpinan kepala sekolah) terhadap variabel Y motivasi kerja

guru sebesar 2,7%. Artinya pengaruh kepemimpinan kepala sekolah

terhadap motivasi kerja guru berada pada katagori rendah dari jumlah

keseluruhan 100%.

Hasil penelitian ini diperkuat juga dengan Penelitian Roslena

Septiana, Ngadiman, dan Elvia Ivada mengkaji” Pengaruh

Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

Guru SMP Negeri Wonosari” Tujuan penelitian ini adalah untuk (1)

pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja secara

bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja guru, (2) pengaruh

kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru, (3) pengaruh


motivasi kerja terhadap kerja terhadap kinerja guru SMP Negeri

Wonosari. Populasi dalam penelitian ini semua guru SMP Negeri

Wonosari yang berjumlah 98 orang. Teknik sampling yang digunakan

adalah sensus. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier

berganda .Hasil penelitian yaitu (1) Kepemimpinan Kepala Sekolah dan

motivasi kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

kinerja guru, (2) Kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh signifikan

terhadap kinerja guru, (3) Motivasi kerja berpengaruh signifikan

terhadap kinerja guru SMP Negeri Wonosari. Hal ini menunjukkan

bahwa kepemimpinan kepala sekolah memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap motivasi kerja dan kinerja guru.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian di atas adalah

kesamaan variabel bebasnya yaitu Kepemimpinan Kepala Sekolah dan

variabel terikatnya Motivasi Kerja Guru. Perbedaan penelitian di atas

dengan penelitian ini adalah pada lokasi dan subjek penelitian.

4.4 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur

ilmiah, tetapi masih memiliki keterbatasan antara lain :

Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini hanya

berdasarkan hasil angket atau kuesioner sehingga dimungkinkan


adanya ketidak sesuaian jawaban yang diberikan sorang guru dengan

kondisi guru yang sebenarnya dialami dilapangan.

Anda mungkin juga menyukai