Anda di halaman 1dari 3

Demam Pada Balita

No.Dokumen :
090/SOP/PKM.0203
/UKP/III/2018
SOP
No.Revisi : 00
Tanggal Terbit : 8 Maret 2018
Halaman : 3/3

Puskesmas Rawat
Sri Martini
Inap Sukaresmi NIP 196602081986032005

1. Pengertian Demam adalah peningkatan suhu tubuh dari variasi suhu normal sehari-hari yang
berhubungan dengan peningkatan titik patokan suhu di hipotalamus. Suhu tubuh
normal berkisar 36.5 – 37.2 °C. Derajat suhu yang dikatakan demam adalah: rectal
temperature ≥ 38.0 °C atau oral temperature ≥ 37.5 °C atau axillary temperature ≥ 37.2
°C
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan dalam langkah-langkah Demam Pada Balita
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No.029/SK/PKM.0203/III/2018 tentang Pelayanan
Klinis.
4. Referensi Buku acuan nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal tahun 2013
5. Prosedur/ 1. Persiapan Alat dan Bahan :
Langkah-langkah a. ATK
b. Timbangan Berat Badan
c. Pengukur Tinggi badan
d. Thermometer
e. Stetoscope
f. Stopwatch/ jam
g. Buku Register MTBS
h. Formulir MTBS
2. Petugas yang melaksanakan :
a. Bidan
3. Langkah-langkah
a. Petugas menyapa pasien dengan 5S
b. Pasien ditimbang berat badannya dan diukur tinggi badannya.
c. Petugas melaksanakan anamesa dengan menggunakan formulir MTBS:
- Tanyakan sudah berapa lama anak demam ?
- Jika lebih dari 7 hari, apakah demam setiap hari ?
- Apakah pernah menderita malaria atau minum obat malaria ?
d. Petugas mencuci tangan
e. Petugas melakukan pemeriksaan, melihat dan mendengarkan
- Lihat dan periksa adanya kaku kuduk
- Lihat adanya pilek
- Lihat adanya penyebab demam oleh bakteri
- Lihat adanya tanda-tanda CAMPAK saat ini : Ruam kemerahan dikulit

1/2
yang menyuluruh DAN, terdapat salah satu tanda berikut : batuk, pilek,
mata merah.
f. Tentukan Ada Tidaknya Tanda Bahaya
- Ada tanda bahaya ATAU Kaku kuduk, demam (pada anamnesis atau
teraba panas atau suhu ≥ 37,5 C) dan Mikroskopis RDT positif, RDT
negatif, ATAU di temukan penyebab demam lainnya.
- Ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, tidak ada tanda bahaya
umum DAN tidak ada kaku kuduk.
g. Petugas menulis hasil anamesa dan pemeriksaan serta mengklasifikasi dan
memberikan penyuluhan.
h. Tindakan /Pengobatan :
a. Penyakit Berat dengan Demam
- Jika hasil RDT/mikroskopis positif untuk Falsiparum atau mixad, beri
dosis pertama suntikan Artemeter
- Jika RDt/mikroskopis negative, tidak perlu diberi anti malaria
- Beri dosis pertama suntikan antibiotic
- Beri dosis pertama parasetamol jika demam tinggi (≥ 38,5 ◦c )
- Cegah agar gula darah tidak turun, Rujuk Segera
b. Malaria
- Jika RDT positif Falsiparum, atau non Falsiparum, atau positif mixed,
beri antimalaria oral yang sesui ( lihat bagan pengobatan)
- Beri dosis pertama parasetamol jika demam tinggi (≥ 38,5 ◦c )
- Nasehati kapan kemnali segera
- Kunjungan ulang jika tetap demam setelah minum obat antimalaria 3
hari berturut-turut
c. Demam Mungkin bukan malaria
- Beri dosis pertama parasetamol jika demam tinggi (≥ 38,5 ◦c )
- Obat penyebab lain dari demam
- Jika demam tiap hari selama > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan
lanjutan
- Nasehati kapan kembali segera
- Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam
d. Penyakit berat dengan demam
- Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
- Cegah agar gula darah tidak turun
- Beri satu dosis parecetamol untuk demam ≥38,5 C
- Rujuk segera
e. Demam bukan malaria
- Beri dosis pertama parasetamol jika demam tinggi (≥ 38,5 ◦c )
- Obat penyebab lain dari demam
- Jika demam tiap hari selama > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan
lanjutan
- Nasehati kapan kembali segera
- Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam
i. Petugas mempersilahkan pasien ke Ruang Apotek/ Obat
Apabila pasien tidak memerlukan obat, petugas mencatat kedalam kartu
Rekam Medis Pasien dan buku register harian, dan proses selesai.
6. Bagan Alir -
2/2
7. Unit Terkait a. Ruang Pelayanan 0-5 Tahun

8. Rekaman Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


Perubahan

3/2

Anda mungkin juga menyukai