Anda di halaman 1dari 3

1.

Mengenal Hama Necrobia Rufipes Pada Kopra

Desember 6th, 2019 AdminLeave A CommentOn Mengenal Hama Necrobia Rufipes Pada Kopra

INFO PERKEBUNAN – Necrobia rufipes menyukai kopra yang berkualitas rendah, dengan kadar air tinggi,
sehingga menyebabkan udara di dalam tempat penyimpanan kopra tersebut menjadi lembab dan basah.
Hal tersebut merupakan suatu kondisi yang cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan N. rufipes.
Kualitas kopra yang rendah disebabkan antara lain buah kelapa yang dipanen masih muda (belum
saatnya dipanen), pengeringan kopra yang kurang maksimal sehingga kadar air kopra masih tinggi dan
cara penyimpanan serta kondisi tempat penyimpanan belum memadai.

Serangan hama N. rufipes dapat dicegah dengan cara menjaga kebersihan gudang, menjaga suhu dan
kelembaban gudang dengan kisaran 25 – 370C serta menurunkan tingkat kadar air kopra. Untuk
pengendalian secara alami menggunakan pestisida nabati yaitu daun dan biji srikaya karena senyawa
toksin dalam biji srikaya dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan serangga serta dapat
mem atikan serangga.

https://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/mengenal-hama-necrobia-rufipes-pada-kopra/

2. Serangan lalat buah pada jeruk

Lalat buah (Bactrocera spp), merupakan salah satu hama penting pada jeruk. Kerusakan yang
ditimbulkan oleh larvanya akan menyebabkan gugurnya buah sebelum mencapai kematangan yang
diinginkan. Hal ini sangat merugikan karena dapat menghambat peningkatan produksi dan mutu buah.
Buah yang terserang mudah dikenali dengan adannyaperubahan warna kulit di sekitar tanda sengatan
dan terjadinya pembusukan buah dengan cepat. Pada buah yang terserang biasanya terdapat lubang
kecil di bagian tengah kulitnya/. Hal tersebut disebabkan oleh larva lalat buah yag hidup di dalam buah
yang hampir masak sehingga menyebabkan buah menjadi busuk. Apabila dibelah pada daging buah
terdapat belatung-belatung kecil yang biasanya meloncat apabila tersentuh.
Pada jeruk, lalat buah paling banyak menyerang pamelo (citrus grandis) dan sedikit yang menyerang
jeruk manis (C.sineis) serta jeruk jenis lain. Pada pamelo serangan lalat buah menyebabkan kerugian 30-
60% kadang-kadang bersamaan dengan serangan penggerek buah (Citripestis segittiferella), sehingga
agak sulit membedakan kedua hama tersebut. Jenis lalat buah yang menyerang jeruk di Indonesia
dilaporkan ada 4 jenis yairu B. Carambolae, B. Papaye, B. Dorsalis dan B.Cucurbitae.

Lalat buah peka terhadap lingkungan yang kurang baik. Pada kondisi lingkungan yang kurang baik. Pada
kondisi lingkungan yang optimal mamu menghasilkan populasi tinggi. Suhu optimal mampu
menghasilkan populasi tinggi. Suhu optimal untuk perkembangan lalat buah + 26oC dengan kelembaban
realatif 70%. Kelembaban tanah sangat berpengaruh terhadap perkembangan pupa. Kelembaban tanah
yang paling baik untuk stadia pupa antara 0-9%. Cahaya mempunyai pengaruh langsung terhadap
perkembangan lalat buah, dimana lalat buah betina akan meletakkan telur lebih cepat pada kondisi yang
terang, sebaliknya pupanya tidak akan menjadi dewasa apabila terkensa sinar.

PENGENDALIAN

Berdasarkan hasil monitoring pengandalian lalat buah dapat dilakukan dengan beberapa cara atau
teknologi yang dapat diaplikasikan yaitu :

Pengandalian fisik dengan pembungkusan buah mulai umur 1.5 bulan untuk mencegah
oviposisi(peletakan telur)pada buah. Pembungkusan dapat dilakukan dengan menggunakan kertas
semen atau kantong plastik.

Sanitasi kebun, memusnahkan buah jeruk yang terserang baik yang masih dipohon maupun yang sudah
gugur dengan cara membenamkan ke dalam tanah atau membakarnya, dengan tujuan mematikan larva
yang ada di tanah.
Penggunaan atraktan/perangkap lalat buah jantan dengan senyawa Methyl Eugenol (ME) yang
dikombinasikan dengan insektisida untuk menangkap lalat jantan sekaligus mengendalikan.

Pengendalian mekanis dengan tanah di bawah tajuk dan pengasapan secara berkala agar pupa tidak
menjadi dewasa dan untuk mengusir lalat dewasa.

Pengendalian dengan pelepasan serangga mandul yang dihasilkan dengan teknik radiasi. Pengendalian
ini masih merupakan pengendalian yang mahal.

Pengendalian biologi, yaitu dengan memanfaatkan parasitoid dan predator yang ada di alam seperti
Biosteres sp., Opius sp., semut dan laba-laba

Read more http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/serangan-lalat-buah-pada-jeruk/

Anda mungkin juga menyukai