Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SALSA JUVILIA DEVANKA

NIM : K3119075
BK 3A

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER


MATAKULIAH KETERAMPILAN DASAR KOMUNIKASI KONSELING

DOSEN. PROF. DR. ASROWI, M.PD

JELASKAN SOAL-SOAL SEBAGAI BERIKUT :

1. JELASKAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN ATTENDING SKILLS,


KOMPONEN APA SAJA YANG TERMASUK DI DALAMNYA ?
2. BUATLAH KALIMAT ATTENDING SKILLS
3. REFLETING SKILLS ADA TIGA ASPEK JELASKAN DAN BERI ONTOH
KALIMAT KONSELINGNYA
4. UNTUK APA PEMERIKSAAN PERSEPSI DILAKUKAN OLEH KONSELOR
KEPADA KLIEN ? BERI ONTOH KALIMAT PEMERIKSAAN PERSEPSI
5. APA KEGUNAAN CONFRONTING SKILLS ? BERILAH CONTOH KALIMAT
CONFRONTING SKILLS TERSEBUT.
6. BERILAH CONTOH KALIMAT YANG MEYAKINKAN KLIEN YANG
BUKAN KALIMAT NASEHAT .

JAWAB

1. Attending Skills adalah sikap / cara yang menunjukan bagaimana konselor


menyiapkan diri, bersikap atau berperilaku, mendengarkan, memberikan perhatian
kepada klien sehingga klien merasa aman, nyaman, diperhatikan oleh konselor.
Attending juga berarti mendengarkan dengan menggunakan seluruh tubuh kita.
Attending merupakan komunikasi nonverbal yang menunjukkan bahwa konselor
memberikan perhatian secara penuh terhadap lawan bicara yang sedang berbicara.
Keterampilan attending meliputi: keterlibatan postur tubuh, gerakan tubuh secara
tepat, kontak mata, dan lingkungan yang nyaman.
Komponen Attending terdiri atas :

A. KONTAK MELALUI MATA


Yaitu mengkomunikasikan kekeluargaan, persaudaraan, persahabatan,
kehangatan, dan perhatian. Jadi di dalam proses konseling , konselor harus
memperhatikan konseli saat berbiara, yaitu dengan menatap mata nya atau
melakukan kontak mata. Menatap mata konseli berarti si konselor sangat
memperhatikan klien, sehingga klien merasa dihargai , menatap mata boleh
sesekali tetapi tidak dengan menatapnya terlalu lama dan serius karena hal ini
akan membuat klien merasa tidak nyaman .

B. POSTUR TUBUH
konselor menampilkan sikap tubuh yang rileks tetapi penuh perhatian dan
siap siaga mendengarkan pembicaraan konseli, agak condong kedepan
menghadap konseli dengan tetap menjaga situasi dan posisi diri yang terbuka
dalam jarak yang tepat dari konseli. Seorang pendengar yang baik
mengkomunikasikan perhatiannya melalui ekspresi tubuh yang rileks selama
pembicaraan berlangsung Sebaliknya, posisi tubuh yang condong ke belakang
bersandar pada kursi dipandang kurang memberikan perhatian kepada konseli.
Pandangan dengan muka lurus menghadap kearah konseli akan membantu
konselor mengkomunikasikan bahwa konselor melibatkan diri secara penuh
dalam pembicaraan konseli.

C. GESTURE
Mengkomunikasikan pesan tertentu , konselor harus menghindari
bersedekap dan berpangku tangan. Karena ini akan membuat konseli merasa tidak
nyaman dan merasa tidak dihargai keberadaannya. Konselor harus menunjukkan
sikap yang baik seperti ramah dan memperhatikan konseli .
D. TINGKAH LAKU VERBAL KONSELOR
Terdiri atas :
- Respon konselor terhadap kata-kata klien
- tidak bertanya , tidak mengambil topik baru / menentukan sebuah ide

2. Contoh Attending Skills :

Konseli : Bu, kemarin saya bertemu Deva, tetapi saya diam dan tidak menyapa dia
Bu. Saya juga belum berbiara dengan Deva, saya tidk menyangka teman baik saya
tega berbuat demikian kepada saya bu.
Konselor: Nampaknya mbak Siska ini sangat kecewa dengan perlakuan Deva ya.
( dengan posisi badan menghadap ke klien dan condong kedepan dan melihat konseli
saat konseli berbicara begitu juga sebaliknya )

3. MEREFLEKSI PERASAAN - Refleksi afektif dengan cara terbuka dan penuh


hormat tentang apa yang dikomunikasikan klien secara verbal dan nonverbal, baik
secara langsung melalui kata-kata dan perilaku nonverbal serta kesimpulan yang
masuk akal tentang apa yang mungkin dialami klien secara emosional Penting bagi
penolong untuk memikirkan dengan hati-hati kata mana yang dia pilih untuk
mengomunikasikan perasaan ini kembali kepada klien. Keterampilannya terletak pada
pemilihan kata yang menggunakan kata berbeda yang menyampaikan hal yang sama
atau serupa. Misalnya, jika penolong yang tidak terampil mengatakan kepada klien
bahwa dia "sangat marah dan depresi", ketika klien hanya mengatakan bahwa mereka
kesal dengan kejadian tertentu, dan merasa sangat sedih atas kematian hewan
peliharaan keluarga. , hasilnya bisa jadi kontraproduktif dengan proses perubahan.
Aspek nya :
a. Memantulkan perasaan
Konselor memantulkan/mengungkapkan perasaan konseli yang telah disampaikan
“ Anda merasa bahwa anda sering tidak dihargai saat berada di lingkungan yang tidak
sefrekuensi dengan anda ”

b. Memantulkan pengalaman
Feedback dari hasil pengamatan yang luas oleh konselor
“ rupa-rupanya a apa yang anda eritakan merupakan hal yang serius ”

c. Memantulkan isi
Konselor memantulkan/ mengungkapkan kembali isi dari pernyataan konseli
Klien : “sikap mereka yang tidak menghargai saya benar-benar menyinggung ”
Konselor, “ apakah hal itu berarti benar sangat menyakiti perasaan dan hati Anda?”
4. PEMERIKSAAN PERSEPSI DILAKUKAN OLEH KONSELOR KEPADA
KLIEN karena setelah konselor mengetahui semua informasi yang telah disampaikan
konseli baik verbal ataupun non verbal, kemudian konselor melakukan pemeriksaan
persepsi tentang pernyataan konseli, hal ini bertujuan untuk mengetahui adanya
persamaan persepsi antara konselor dengan perasaan klien , sehingga tidak terjadi
miss komunikasi / pernyataan yang salah .
CONTOH : “ SAYA MENDAPAT KESAN, BAHWA ANDA JENGKEL PADA
DIA , APAKAH BETUL BEGITU” ?
CONTOH : “ MENGAPA ANDA BEGITU JENGKEL KEPADA DIA “

5. Kegunaan Confronting Skills :


untuk membantu proses perkembangan konseli yang sementara ini nampak
terganggu oleh adanya kesenjangan tersebut. Kesenjangan itu terjadi:
- Ketidak sesuaian antara ekspresi konseli tentang siapa dia dan apa yang
diinginkannya. (real self atau self concept versus ideal self).
-  Ketidak sesuaian antara verbal konseli tentang dirinya (awareness atau ansight)
dengan perilakunya. (Klien mengatakan satu pihak dia sangat memperhatikan
pacarnya, tapi dalam pernyataan lain dia malas menghubungi)
-  Antara Dua Tingkahlaku Non Verbal (Kaki gemetar, sedangkan bibir tersenyum)
-  Antara dua orang atau lebih (Dia berkata begini, dan Anda mengatakan begitu..”)
-  Antara Pernyataan dan Tingkahlaku Non-Verbal (Konseli menyatakan bahwa dia
sangat senang di runag konseling, tetapi wajahnya menunjukkan ketegangan dan
gemetar)
Oleh karena itu, kegunaan confronting Skills dalam Konseling adalah :
1.  Menghindari adanya kesenjangan antara perasaan, pikiran, dan perilaku klien.
2. Membawa klien memusatkan perhatian pada bagian atau aspek-aspek perilaku.
3. Membuat klien  menjadi orang yang dapat bertindak lebih efektif.

Kegunaan confronting skills adalah ntuk mengenal seara jujur dan langsung tentang
diri klien sebenarnya. Respon dari konfrontasi bisa menjadi tantangan, pengukuran,
atau anaman. Harus menyeseuaikan waktu yang ada untuk mempertimbangkan
kesiapan klien untuk di konfrontasi dengan umpan baik yang jujur.

6. CONTOH KALIMAT YANG MEYAKINKAN KLIEN YANG BUKAN


KALIMAT NASEHAT :

“ Saya senang anda telah menemukan kekuatan, kesadaran, dan kesabaran untuk
melakukan tindakan apa yang harus anda lakukan. Dengan demikian berarti anda
dapat mengambil kesempatan yang lebih baik di kehidupan anda. “

“ Nah bagus, jika kamu telah mengetahu apa yang seharusnya kamu lakukan dan tidak
untuk dilakukan. “

“ Jangan kuatir. critakanlah sejujurnya , ibu pasti menjaga kerahasiaan cerita kamu “

“ jangan kuatir dan takut, apa yang kamu lakukan sudah benar “

Anda mungkin juga menyukai