Pendidikan Sebagai Sistem 2023 XXIX
Pendidikan Sebagai Sistem 2023 XXIX
Pendidikan Sebagai Sistem 2023 XXIX
S A N WA K AF
YA UM
YA I
Y
W
U
M
I
1954
MA
KASSAR
Management Diversity
Quantum Management
Quantum Leadership
I. Pengertian Sistem
II. Pengertian Pendidikan
III. Pendidikan sebagai Sistem
IV. Kampus Merdeka-Merdeka Belajar
V. Sistem Pendidikan Tinggi
VI. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
VII. The Future University (Metaversity)
I. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan
dari bahasa Yunani (sustema) adalah suatu
kesatuan yang terdiri dari komponen atau
elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi dan
energi.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-
bagian yang saling berhubungan yang berada
dalam suatu wilayah serta memiliki item-item
penggerak.
Kata sistem banyak sekali digunakan dalam
percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi,
maupun dokumen ilmiah.
Kata ini digunakan untuk banyak hal dan pada
banyak bidang pula, sehingga maknanya
menjadi beragam.
Dalam pengertian yang paling umum, sebuah
sistem adalah sekumpulan unsur/elemen yang
memiliki hubungan di antara mereka.
Beberapa Definisi Sistem
Roger A. Kaufman
Jumlah kesuluruhan dari bagian-bagian yang bekerja secara
independen dan bekerja bersama untuk mencapai hasil-hasil
yang dikehendaki berdasarkan atas kebutuhan-kebutuhan.
Analisis Sistem
Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem
umum sebagai sebuah landasan konseptual.
Terdapat banyak pendekatan untuk analisis sistem
dan pada dasarnya semunya itu mempunyai tujuan
yang sama, yaitu memahami sistem yang rumit
kemudian melakukan modifikasi dengan beberapa
cara.
Tujuan analisis sistem adalah untuk memperbaiki
berbagai fungsi di dalam sistem agar lebih efisien,
untuk mengubah sasaran sistem, untuk mengganti
output, untuk mencapai tujuan yang sama dengan
seperangkat input yang lain atau untuk melakukan
beberapa perbaikan serupa.
Perkembangan Generasi Teori Sistem
Pokok
Sistem 3 1.Hubungan internal, yaitu setiap elemen saling
terkait menjadi satu kesatuan;
Lingkung
Masukan
an
Elemen
Pembentuk
Pengenda Sistem
-lian & Proses
Feddback
Batas Keluaran
Elemen Pembentuk Sistem
Tujuan: system dibuat utk mencapai tujuan (output) tertentu yg ingin dicapai;
Masukan (input): semua yg masuk ke dapam system akan diproses, dapat
berupa fisik atau abstrak;
Proses: transformasi dari masukan (input) menjadi keluaran (output)yg lebih
memiliki nilai, missal produk atau informasi, Bisa juga berupa hal yg tak
berguna seperti limbah;
Keluaran (output): hasil dari pemrosesan yg wujudnya bisa berupa informasi,
saran, cetakan laporan, produk dan lain-lain;
Batas: sesuatu yg memisahkan antara system dan daerah di luar system.
Batas ini akan menentukan konfigurasi, ruang lingkup, dan hal-hal lainnya;
Pengendalian dan Umpan Balik: mekanismenya dapat dilakukan dgn
memakai feedback terhadap keluaran utk mengendalikan masukan
maupun proses;
Lingkungan: segala sesuatu di luar system yg berpenaruh pada system, baik
menguntungkan maupun merugikan.
Berdasarkan Keterbukaan
• Sistem Terbuka: system yg dapat dipengaruhi oleh pihak luar
karena adanya akses terbuka;
• Sistem Tertutup: system yg tidak dapat dipengaruhi oleh pihak luar
karena aksesnya tertutup
Berdasarkan Komponen
• Sistem Fisik: system yg memiliki komponen energi dan materi;
• Sistem Non-Fisik: system yg bentuknya abstrak, missalnya berupa
ide, konsep dll.
Mekanisme Kerja Sistem
Cost
Effectiveness
Efisiency Efectivity
UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003
Pengertian
Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana untuk
menciptakan suasana dan proses pembelajaran agar
Pendidikan
peserta didik dapat secara aktif mengembangkan
potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
kepribadian yang baik, penguasaan diri, akhlak mulia,
kecerdasan, dan keterampilan yang diperlukan. oleh dirinya
sendiri dan masyarakat.
“...kemerdekaan hendaknya
dikenakan terhadap caranya anak-
anak berpikir, yaitu jangan selalu
"di pelopori ”, atau disuruh mengakui
buah pikiran orang lain, akan tetapi
biasakanlah anak-anak mencari sendiri
segala pengetahuan dengan
menggunakan pikirannya sendiri…”
Kompetensi sosial,
emosional, rasa ingin tahu
yg terbentuk pada<6 thn
menuntukan kesuksesan
masa depan.
SIX IS TOO LATE !!!!!
Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen
Pendidikan yang saling terkait secara terpadu utk mencapai
tujuan Pendidikan nasional.
1
• Pembuat kebijakan
Administration • Penyedia dana
• monitoring
2 Management
• Pelaksana kebijakan
• Fungsi2 Manajemen
Input Output
PENDIDIKAN NASIONAL
PEND.
PEND. NONFORMAL PEND.INFORMAL
FORMAL
Pend. Ke PT
Dinasan 1. LEMBAGA KURSUS
PEND. 2. LEMBAGA PELATIHAN
1. KELUARGA
MENENGAH 3. KLP BELAJAR
Pend.Usia 4. PKBM 2. LINGKUNGAN
BELAJAR
Dini 5. PENDIDIKAN KEDINASAN
PEND. 6. PEND. USIA DINI MANDIRI
DASAR 7. DAN SATUAN YANG SEJENIS
SMP/MTs
SD/MI
Struktur Pendidikan Nasional
MASYARAKAT
BAN-S/M
BAN-PNF
Tujuan dan prioritas, merupakan fungsi mengarahkan kegiatan. Hal
tersebut merupakan informasi apa yang akan dicapai oleh sistem
pendidikan dan urutan pelaksanaannya.
Peserta didik, yang tugasnya belajar dan diharapkan mengalami proses
perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan sistem pendidikan.
Manajemen atau pengelolaan, berperan untuk mengkoordinasi,
mengarahkan dan menilai sistem pendidikan.
Struktur dan jadwal waktu, adalah komponen yang fungsinya mengatur
pembagian kegiatan dan waktu.
Komponen
Isi dan bahan pengajaran, merupakan komponen yang menggambarkan
luas dan dalamnya bahan pelajaran yang harus dikuasai peserta didik.
Pendidikan
Guru dan pelaksanaan, merupakan orang yang menyediakan bahan
pelajaran serta menyelenggarakan proses belajar untuk peserta didik.
Alat bantu belajar, adalah fungsi yang membuat proses pendidikan lebih
(PH. Combs)
bervariasi dan menarik.
Fasilitas, adalah tempat terjadinya kegiatan pembelajaran.
Teknologi, merupakan komponen yang memperlancar dan meningkatkan
hasil guna proses pendidikan.
Pengawasan mutu, merupakan komponen yang berfungsi membina
peraturan dan standar pendidikan.
Penelitian, adalah fungsi memperbaiki serta mengembangkan ilmu
pengetahuan.
Biaya, merupakan komponen yang tujuannya memperlancar proses
pendidikan.
Keterkaitan antar Komponen Pendidikan
Tujuan
Pendidikan
Peserta Isi
didik Pendidika
Metode
Pendidik Pendidikan
Lingkungan Alat
Pendidikan pendidikan
Sistem Pendidikan dan Lingkungannya
Sumber:
Model Sistem Sosial Pendidikan
Model Sistem Sosial Pendidikan: Getzel-Guba
Perilaku
Sistem yg
Sosial teramati
Proactive learning
Adaptive learning
(pembelajaran proaktif):
(pembelajaran adaptif):
perubahan organisasi yg
perubahan yang
dilakukan atas dasar
dilakukan sebagai reaksi
keinginan besar lebih dari
atas kondisi lingkungan
sekedar reaksi atas
yang berubah;
perubahan;
Tipe-Tipe Pembelajaran (Learning)
Perubahan Culture
Sumber: Modifikasi dari: Harvard - Leaders of Learning, 2019
Strategi
Peningkatan Kualitas
Pembangunan Substansi Pendidikan
Pendidikan
Nasional
Bantuan Pendanaan
Peningkatan Kualitas
Pembangunan dan
Satuan Pendidikan
Strategi
Peserta Didik
Pembangunan
Pendidikan
Nasional
Agama, Pancasila,
UUD 1945,
PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN
UU No. 20/2003 ttg
Sisdiknas INTERVENSI
SATUAN
Teori KELUARGA MASYA-
Pendidikan,
Nilai-nilai Perilaku
PENDIDIKA Berkarakter
Psikologi, Luhur RAKAT
N
Nilai, Sosial
Budaya
Pengalaman ter-
baik (best practice- HABITUASI
es) dan praktik
nyata
PERANGKAT PENDUKUNG
Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya,
Lingkungan, Sarana dan Prasarana,
Kebersamaan, Komitmen pemangku
kepentingan.
Mengelola 4 Olah dalam Proses Pendidikan Katakter
jujur, beriman dan
cerdas, kritis, bertakwa, amanah, adil,
kreatif, inovatif, bertanggung jawab, ber-
ingin tahu, berpikir OLAH OLAH empati, berani mengambil
terbuka, produktif, PIKIR HATI resiko, pantang menyerah,
berorientasi Ipteks, rela berkorban, dan
dan reflektif berjiwa patriotik
Perilaku
Berkarakter
peduli, ramah, santun,
rapi, nyaman, saling
OLAH menghargai, toleran, suka
OLAH menolong, gotong royong,
tangguh, bersih dan RASA/
RAGA nasionalis, kosmopolit ,
sehat, disiplin, sportif, KARSA
andal, berdaya tahan, mengutamakan
bersahabat, kepentingan umum,
kooperatif, bangga menggunakan
determinatif, bahasa dan produk
kompetitif, ceria, dan Indonesia, dinamis, kerja
gigih NILAI-NILAI keras, dan beretos kerja
LUHUR 47
Hasil Pendidikan Karakter
Logika Rasa
FATHONAH SIDDIQ
THINKER BELIEVER
Intra- COGNITIVE AFECTIVE
Personal IQ SQ
OLAH PIKIR OLAH HATI
AMANAH TABLIGH
DOER NETWORKER
Inter- PSIKOMOTORIK PSIKOMOTORIK
Personal AQ EQ
OLAH RAGA OLAH RASA & KARSA
“...Sekolah kita umumnya sangat tradisional,
konservatif, birokratis dan resisten terhadap
perubahan. Satu cara yang harus dilakukan untuk
menyelamatkan generasi muda ini adalah
melalui kemerdekaan belajar…”
Kegiatan
1 Magang / praktik kerja
2 Proyek di desa
3 Mengajar di sekolah
4 Pertukaran pelajar
5 Penelitian / riset
6 Kegiatan wirausaha
8 Proyek kemanusiaan
Catatan:
Semua kegiatan wajib dibimbing oleh seorang dosen / pengajar
Kegiatan yang berada di luar Perguruan Tinggi asal (misalnya magang atau proyek di desa) dapat diambil sebanyak dua
semester atau setara dengan 40 sks
Single looping
Internal instrumen
Peserta didik yang mengatur sendiri “...Sekolah kita umumnya sangat tradisional,
tujuan, cara dan penilaianbelajarnya konservatif, birokratis dan resisten terhadap
perubahan. Satu cara yang harus dilakukan untuk
menyelamatkan generasi muda ini adalah melalui
Belajar
Sepanjang
• Kurikulum dan program 2 Hasil
• Pola pikir dan ‘agen siswa’
Hayat Masyarakat maju
• Infrastruktur pembelajaran
• Pedagogi yang • Formal yang kompeten
• Penilaian
• Ekosistem
berkualitas Non formal dan sejahtera
informal
Distribusi
• Geografis 3 kualitas
• Budaya dan/atau sosioekonomi ppendidikan
• Infrastruktur
• Pemerintahan yang merata
• Pembiayaan dan inklusif
Rekognisi Masyarakat
Tata Pamong, Keuangan,
Sumber Daya
Tata Kelola, dan Mahasiswa Sarana, dan
Kerjasama Manusia
Prasarana
6 7 8
Pengabdian
Pendidikan Penelitian kepada
Masyarakat
W Program Studi
oleh LAM
A
J
I Institusi PT
B oleh BAN-PT
Pasal 4 Pasal 4
(1) Akreditasi untuk Program Studi (1) Akreditasi pertama kali untuk
dilaksanakan oleh LAM. Program Studi dilaksanakan oleh
(2) Akreditasi untuk Perguruan Tinggi LAM.
dilaksanakan oleh BAN-PT. (2) Akreditasi untuk Perguruan Tinggi
(3) Dalam hal LAM sebagaimana dilaksanakan oleh BAN-PT.
dimaksud pada ayat (1) belum (3) Dalam hal LAM sebagaimana
terbentuk, maka Akreditasi untuk dimaksud pada ayat (1) belum
Program Studi diberikan oleh BAN-PT. terbentuk, maka Akreditasi untuk
Program Studi diberikan oleh BAN-PT;
(4) PT yang telah terakreditasi institusi
minimal “sangat baik” dapat
melaksanakan “reakreditasi” program
Catatan: Tulisan warna merah adalah tambahan/
perubahan Pasal 4 Permendikbud Nomor 5 Tahun 2020
studi
Melalui Resolusi 73/25 tahun 2018 PBB menyatakan bhw
setiap tanggal 24 januari sebagai Hari Pendidikan
Internasional (HPI);
UNESCO tahun ini memperingati HPI mendiskusikan dan
merealisasikan Visi Pendidikan 2050 yg termuat dlm
Dokumen Futures of Education;
Visi Pendidikan yg diluncurkan pd 10 Nov 2021 tsb
VISI merupakan visi ketiga;
Digital/Sm
art
University Metaversity
Metaversity
Teaching Research Innovative Digital/Smart
University University University University
Extended Reality
Christensen,Clayton & Henry J. Eyring. (VR, AR, MR & AI)
2011. The Innovative University:
Virtual cloning
Changing the DNA of Higher
Education from the Inside Out. Jossey
Bass. San Fransisco.
Pembenahan Kurikulum
21th Century Partnership
Learning Framework
Perubahan Culture
Metaversity: Virtual
University
Sumber: Kye, B., Han, N., Kim, E., Park, Y., & Jo, S. (2021). Educational applications of metaverse: possibilities and
limitations. Journal of educational evaluation for health professions, 18, 32. https://doi.org/10.3352/jeehp.2021.18.32
Keunggulan dalam Pembelajaran Platform 3D-Metaverse
Sumber: MCNQ, 2021. Metaverse dalam Dunia Pendidikan: Peluang atau Ancaman
Dampak Negatif Metaverse
Sumber: MCNQ, 2021. Metaverse dalam Dunia Pendidikan: Peluang atau Ancaman
Dampak Negatif
Metaverse Menurut Mystakidis (2022) terdapat beberapa tantangan
dalam penggunaan metaverse, yaitu:
ِ الَ ت ُ َربُّ ْوا أ َ ْوالَ َد ُك ْم َك َما َربَّا ُك ْم أَبَا ُؤ ُك ْم فَ ِإنَّ ُه ْم ُخ ِلقُ ْوا ِل َز َم
َ ان
غ ْي ِر َز َمانِ ُك ْم
“didiklah dan persiapkanlah generasi penerusmu
untuk suatu zaman yang bukan zamanmu,
karena mereka akan hidup pada suatu zaman
yang bukan lagi zamanmu”
(Ali bin Abi Thalib, r.a.)