Anda di halaman 1dari 68

DAFTAR ISI

BAB 1 RENCANA STRATEGIS.......................................................................................3


1.1. LATAR BELAKANG............................................................................................3
1.2. TUJUAN................................................................................................................5
1.3. Visi Misi.................................................................................................................7
1.3.1. Visi dan Misi Pemerintahan Kota Surabaya.................................................................7
1.3.2. Visi dan Misi Pemerintahan Dinas Perhubungan..........................................................8
1.3.3. Visi dan Misi BLUD UPT Parkir Tepi Jalan Umum.....................................................9
1.4. Indikator Program Strategis.................................................................................10
1.5. Program Strategis.................................................................................................11
1.6. Capaian Strategis Selama 5 Tahun UPT Parkir Tepi Jalan Umum............................15
BAB II POLA TATA KELOLA.....................................................................................16
1.6.1. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Lembaga UPT.......................................16
1.6.2. Struktur Organisai........................................................................................18
1.6.3. Proses Tata Kelola........................................................................................27
1.6.4. Struktur Anggaran........................................................................................27
1.6.5. Perencanaan Dan Penganggaran...............................................................29
1.6.6. Pelaksanaan Anggaran................................................................................31
1.6.7. Pelaporan Keuangan....................................................................................33
1.6.8. Pengelolaan SDM..........................................................................................33
1.6.9. Remunerasi....................................................................................................34
BAB 3 STANDAR PELAYANAN MINIMAL..................................................................38
3.1 Standar Pelayanan Minimal Pengelolaan Parkir........................................................38
3.1.1 Keamanan.....................................................................................................................38
3.1.2 Keselamatan...................................................................................................................................39
3.1.3 Kenyamanan...................................................................................................................................39
3.1.4 Kemudahan....................................................................................................................................40
3.1.5 Kecepatan.......................................................................................................................................40
3.1.6 Transparansi...................................................................................................................................41
3.2. Indikator Standar Pelayanan Minimal Pengelolaan Parkir pada UPT Pakir Tepi
Jalan Umum..............................................................................................................................42
3.2.1 Indikator SPM Pengelolaan Parkir Tepi Jalan Umum...................................................42

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya |1
3.2.2 Indikator SPM Pengelolaan Parkir Tepi Jalan Umum...............................................48
3.3. Proses Bisnis UPT Parkir Tepi Jalan Umum...............................................................54
BAB 4 LAPORAN KEUANGAN POKOK / PROYEKSI KEUANGAN............................56
4.1. Asumsi dalam Penyusunan Proyeksi Laporan Keuangan................................................56
4.2. Proyeksi Pendapatan dari Jasa Layanan.........................................................................56
4.3. Proyeksi Pendapatan APBD.................................................................................................57
4.4. Proyeksi Pengeluaran Belanja..............................................................................................57
4.5. Proyeksi Laporan Keuangan BLUD.......................................................................................59
4.6. Analisis Kelayakan Finansial Investasi Infrastruktur.............................................................64
4.7. Analisis Sensitivitas........................................................................................................66

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya |2
BAB 1
RENCANA STRATEGIS

1.1. LATAR BELAKANG


Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan penerimaan yang diperoleh dari hasil sumber-
sumber di dalam suatu daerah. PAD ialah cermin dari suatu daerah itu sendiri, suatu daerah
dapat dikatakan maju dalam hal ekonomi ketika pendapatan asli daerahnya tinggi. Selain itu,
peningkatan PAD bisa dijadikan tolak ukur kemandirian suatu daerah. Maka dari itu,
pemerintah daerah wajib terus menerus meningkatkan atau mengali potensi penerimaan PAD
dari sumbersumber yang ada.
Berdasarkan data pada https://djpk.kemenkeu.go.id, pada tahun 2022 dari 6.058,97M
target PAD Surabaya mencapai realisasi 87,08% yaitu 5.276,23 M. Dari angka realisasi PAD
tersebut, kontribusi pendapatan dari retribusi mencapai 270,19 M yaitu sebesar 5,1% dari
total realisasi PAD.
Tabel 1.1. Grafik Target dan Realisasi Retribusi Penyediaan Pelayanan Parkir di
Tepi Jalan Umum Tahun 2017-2022

Pengertian Retribusi parkir menurut Perda No. 4 Tahun 2017 adalah pungutan daerah
sebagai pembayaran atas jasa penyediaan pelayanan parkir tepi jalam umum yang disediakan
dan ditentukan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Marihot P. Siahaan (2010), mengemukakan bahwa retribusi parkir
adalah suatu penyediaan pelayanan parkir tepi jalan umum yang ditentukan oleh pemda
sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku.
Di balik peningkatan pajak dan retribusi parkir setiap tahunnya, perlu kita ketahui
bahwa terdapat permasalahan klasik terkait dengan pajak dan retribusi parkir khususnya di
Kota Surabaya yang sampai sekarang belum kunjung ada solusinya. Mulai dari penerimaan
retribusi parkir yang masih banyak menemukan kendala dalam pengelolaannya dimana masih
Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir
Dinas Perhubungan Kota Surabaya |3
banyak kawasan parkir yang strategis tetapi tidak terdaftar di Pemerintah Daerah, sampai
kepada adanya pihak/ oknum yang mengaku sebagai putra daerah atau ormas tertentu yang
kurang bertanggungjawab dengan menggunakan kesempatan tersebut untuk meraup
keuntungan padahal pihak/ oknum tersebut belum terdaftar sebagai juru parkir pada Dinas
Perhubungan Kota Surabaya. Masalah lain yang menjadi kendala dalam pemungutan retribusi
parkir adalah belum optimalnya pemungutan yang dilakukan secara langsung, online, ataupun
secara elektronik melalu mesin parkir elektronik yang ada di Kota Surabaya. Selain itu juga
terdapat beberapa oknum juru parkir yang tidak menyetorkan retribusi parkir sesuai dengan
potensi/ target yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk itu perlu ada terobosan kebijakan
yang dapat mendongkrak upaya peningkatan PAD dalam optimalisasi pengelolaan keuangan
daerah (Harefa, Permana, Mangeswuri, & Meilani, 2018).
Untuk mengelola pembiayaan pelayanan parkir, agar lebih efektif dan efisien
dirasakan perlu pengembangan dalam penyelenggarannya, sehingga diperlukan kajian untuk
mengetahui kelayakan Badan Layanan Umum (BLU) dan alternatif lain. Peraturan tentang
badan layanan umum berkembang dari amanat pasal 69 ayat (7) Undang-Undang Nomor 1
tahun 2004 dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Secara umum peraturan ini menjelaskan
tentang tujuan, persyaratan, standar dan tarif layanan dan pengelolaan keuangan BLU.
Peraturan ini diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2012
Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum.
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) diatur dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah. Berdasarkan peraturan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 2018 tentang Badan Layanan Umum
Daerah, Badan Layanan Umum Daerah adalah sistem yang diterapkan oleh unit pelaksana
teknis dinas/badan daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang
mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari
ketentuan pengelolaan daerah pada umumnya.
BLUD berbeda dengan satuan kerja perangkat daerah pada umumnya, perbedaannya
terletak pada fleksibilitas yang dimiliki BLUD. Fleksibilitas yang dimaksud adalah BLUD
diberi kebebasan tertentu dalam melakukan pola pengelolaan keuangan dengan menerapkan
praktik bisnis yang sehat. BLUD memiliki tujuan memberikan layanan umum yang lebih

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya |4
efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas
kepatutan dan manfaat serta praktik bisnis yang sehat (Muhammadong, 2018).
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum adalah polapengelolaan keuangan
yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik bisnis yang
sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa (Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum).
Peraturan nomor 23 tahun 2005 memberikan keleluasaan dalam pengelolaan BLUD yang
bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa
dengan fleksibilitas yang dimiliki.

1.2. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan Rencana Strategis Bisnis ini adalah untuk melengkapi salah
satu persyaratan untuk penerapan PPK-BLUD yaitu Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah, dan Peraturan Walikota Surabaya
Nomor 22 Tahun 2008 tentang Persyaratan Administratif dalam rangka Pengusulan dan
Penetapan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja untuk Menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan UPT Parkir Tepi Jalan Umum Pergub No. 29 tahun 2006 sebagai acuan bagi UPT
Parkir Tepi Jalan Umum untuk melakukan pembenahan dan pengembangan organisasi untuk
mencapai visi dan misinya selama lima tahun ke depan. Selain itu penyusunan Rencana
Strategis Bisnis ini juga dipergunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Bisnis dan
Anggaran (RBA) dan evaluasi kinerja, sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam
Permendagri No. 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan UPT Parkir Tepi Jalan
Umum.
Selain itu, tujuan dari dibentuknya UPT Parkir Tepi Jalan Umum Kota Surabaya adalah
untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan layanan terhadap masyarakat. Hal ini ditunjang
dari urgensi kebtuhan pengelolaan parkir yang lebih optimal mengingat:
1. Meningkatnya permintaan parkir. Ketika Surabaya tumbuh dan menjadi lebih padat
penduduknya, permintaan parkir dapat meningkat secara dramatis. Badan layanan
publik dapat membantu mengelola permintaan ini dan memastikan bahwa parkir
tersedia di area yang paling membutuhkan.
2. Ketersediaan fasilitas parkir yang terbatas. Di beberapa area, ketersediaan fasilitas
parkir mungkin terbatas, sehingga menyulitkan masyarakat untuk mencari tempat
Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir
Dinas Perhubungan Kota Surabaya |5
parkir. Badan layanan publik dapat bekerja untuk meningkatkan ketersediaan fasilitas
parkir dan mengelolanya secara lebih efektif.
3. Kebutuhan akan pendapatan. Biaya parkir dapat menjadi sumber pendapatan yang
penting bagi pemerintah kota Surabaya dan badan layanan publik. Dengan
membentuk badan untuk mengelola biaya parkir, pemerintah dapat memastikan
bahwa mereka memungut biaya yang sesuai dan menggunakan pendapatan untuk
mendukung pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas.
4. Memperbaiki infrastruktur parkir: Di banyak kota, infrastruktur parkir mungkin sudah
usang atau perlu diperbaiki. Dengan membentuk badan layanan umum untuk
pengelolaan retribusi parkir, pemerintah dapat fokus pada perbaikan dan modernisasi
infrastruktur parkir untuk melayani kebutuhan masyarakat dengan lebih baik.

Berikut merupakan poin-poin dari manfaat pembentukan BLUD pada UPT Parkir Tepi Jalan
Umum pengelolaan parkir:
1. Aspek Pengelolaan Keuangan. Fleksibilitas, dimana BLUD diharapkan bisa
menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat (best practice) dalam penyelenggaraan
fungsi organisasi. BLUD dapat memungut biaya atas bisnisnya kepada pengguna
layanan. BLUD dikelola dengan memperhitungkan efisiensi biaya dalam setiap
kegitan operasionalnya. BLUD wajib melakukan perhitungan akuntansi biaya atas
setiap unit produk yang dihasilkan. BLUD dikelola untuk meningkatkan layanan yang
bermutu sebagai sumber pendapatan operasional.
2. Aspek Manajemen Organisasi. BLUD dalam melaksanakan praktekpraktek bisnis
yang sehat perlu melakukan pengelolaan dan pengukuran kinerja. Semua output
kinerja BLUD perlu diukur untuk melihat bagaimana organisasi telah bekerja dalam
mencapai targetnya. Pengelolaan BLUD dilakukan secara professional melalui alat
pengedalian manajemen.
3. Penganggaran Berbasis Kinerja. BLUD diharapkan menjadi prototipe satuan kerja
instansi pemerintah lainnya dengan model rencana bisnis anggaran yang dilaksanakan
dalam proses penganggaran dan pelaksanaan anggaran.
Hak-hak yang dimiliki oleh BLU/BLUD meliputi:
1. Fleksibilitas pelaksanaan anggaran, termasuk pengelolaan pendapatan dan belanja,
pengelolaan kas, dan pengadaan barang/jasa.
2. Mempekerjakan tenaga profesional non-PNS.

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya |6
3. Pegawai BLU/BLUD berhak menerima imbalan jasa sesuai dengan kontribusinya
(remunerasi).
Kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan oleh BLU/BLUD meliputi:
1. Meningkatkan kinerja pelayanan bagi masyarakat.
2. Meningkatkan kinerja keuangan.
3. Meningkatkan manfaat bagi masyarakat.
4. Menghitung harga pokok layanannya dengan kualitas dan kuantitas yang distandarkan
oleh menteri teknis pembina.
Menghitung dan menyajikan anggaran yang digunakan dalam kaitannya dengan layanan yang
telah direalisasikan sesuai standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh asosiasi profesi
akuntansi Indonesia

1.3. Visi Misi


1.3.1. Visi dan Misi Pemerintahan Kota Surabaya
Visi Kota Surabaya untuk periode RPJMD Tahun 2021 – 2026 adalah:
“GOTONG ROYONG MENUJU SURABAYA KOTA DUNIA YANG MAJU, HUMANIS,
DAN BERKELANJUTAN”
Adapun misi dari Kota Surabaya untuk periode RPJMD Tahun 2021 – 2026 adalah:
1. Mewujudkan perekonomian inklusif untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan
pembukaan lapangan kerja baru melalui penguatan kemandirian ekonomi lokal,
kondusifitas iklim investasi, penguatan daya saing surabaya sebagai pusat
penghubung perdagangan dan jasa antar pulau serta internasional.
2. Membangun sumber daya manusia (SDM) unggul, sehat jasmani dan rohani,
produktif serta berkarakter melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan, pendidikan dan kebutuhan dasar lainnya.
3. Memantapkan penataan ruang kota yang terintegrasi melalui ketersediaan
infrastruktur dan utilitas kota yang modern berkelas dunia serta berkelanjutan.
4. Memantapkan transformasi birokrasi yang bersih, dinamis dan tangkas berbasis
digital untuk meningkatkan kualitas pelayanan public.
5. Menciptakan ketertiban, keamanan, kerukunan sosial dan kepastian hukum yang
berkeadilan.

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya |7
1.3.2. Visi dan Misi Pemerintahan Dinas Perhubungan
Untuk mendukung tercapainya visi dan misi Kota Surabaya, Dinas Perhubungan Kota
Surabaya mendukung misi yang ke-3 yakni “Memantapkan Penataan Ruang Kota yang
Terintegrasi Melalui Ketersediaan Infrastruktur dan Utilitas Kota yang Modern Berkelas
Dunia Serta Berkelanjutan”, Visi dari Dinas Perhubungan Kota Surabaya adalah:
“MENUJU TRANSPORTASI KOTA YANG BERKUALITAS DAN
BERKELANJUTAN”

Guna mewujudkan visi tersebut Dinas Perhubungan Kota Surabaya telah menetapkan 2 (dua)
Misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kelancaran Lalu Lintas Jalan.
a. Penjelasan:
i. Mengatur dan menyediakan perlengkapan jalan.
ii. Melakukan pengawasan dan penertiban pelanggaran lalu lintas.
iii. Menerapkan manajemen lalu lintas berbasis informasi teknologi.
iv. Meningkatkan Teknologi Informasi di bidang Perhubungan.
v. Meningkatkan Keselamatan dan Kelancaran Transportasi Lalu Lintas.
2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Angkutan Umum.
a. Penjelasan:
i. Mengatur dan menyediakan sarana dan prasarana angkutan orang dan
barang.
ii. Meningkatkan kendaraan angkutan umum yang memenuhi persyaratan
teknis dan laik jalan.
Untuk mewujudkan 1 Tujuan dan 1 Sasaran Dinas Perhubungan (dengan terdapat 5
indicator) dalam 5) tahun ke depan sesuai dengan misi ketiga RPJMD “Memantapkan
penataan ruang kota yang terintegrasi melalui ketersediaan infrastruktur dan utilitas kota yang
modern berkelas dunia serta berkelanjutan”, maka ditetapkan 8 strategi untuk masing-masing
sasaran, sebagai berikut:
1. Mengembangkan manajemen dan rekayasa lalu lintas;
2. Melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait untuk evaluasi kinerja lalu lintas;
3. Mengatur arus lalu lintas ketika terjadi kemacetan;
4. Menyediakan armada bus untuk melayani jalan protokol di Kota Surabaya;

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya |8
5. Menyediakan armada angkutan pengumpan untuk mengkoneksikan jaringan sistem
transportasi;
6. Melakukan sosialisasi dan pembinaan keselamatan lalu lintas;
7. Melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait untuk menyebarkan himbauan
keselamatan lalu lintas;
8. Meningkatkan kapasitas SDM Dinas Perhubungan
1.3.3. Visi dan Misi BLUD UPT Parkir Tepi Jalan Umum
Visi BLUD UPT Parkir Tepi Jalan Umum Surabaya adalah “Memberikan Layanan
Dan Fasilitas Parkir Untuk Masyarakat Dengan Aman, Nyaman, dan Akuntable”. Maksud
dari Visi di atas adalah menjadikan BLUD UPT Parkir Tepi Jalan Umum yang selalu
mengutamakan kualitas layanan dan fasilitas parkir yang memberikan rasa aman pada
pemilik kendaraan, kenyamanan untuk pemilik kendaraan serta pengguna jalan, dan dapat
dipercaya serta berorientasi pada kebutuhan dan kepuasan pemilik kendaraan dan pengguna
jalan.
Misi BLUD UPT Parkir Tepi Jalan Umum Surabaya dalam rangka upaya pencapaian
visi adalah:
1. Meningkatkan kualitas fasilitas parkir tepi jalan umum dan parkir tempat khusus;
2. Meningkatkan kemanan parkir tepi jalan umum dan parkir tempat khusus;
3. Meningkatkan ketertiban dalam parkir tepi jalan umum dan parkir tempat khusus
4. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya yang bersumber
dari retribusi parkir di tepi jalan umum dan parkir tempat khusus.
Misi pertama bermaksud untuk meningkatkan kualitas fasilitas parkir dengan menyediakan
area parkir yang nyaman dan tertib sehingga memudahkan pemilik kendaraan dalam
melakukan parkir dan membayar pakir. Misi kedua dimaksudkan untuk memberikan jaminan
keamanan pengguna parkir dan pengguna jalan agar tempat parkir tidak membahayakan dan
merugikan pengguna jalan. Misi ketiga dimaksudkan untuk meningkatkan ketertiban dalam
posisi parkir kendaraan di tepi jalan dan parkir tempat khusus agar tidak mengganggu arus
lalu lintas jalan dan memaksimalakn kapasitas lahan parkir. Terakhir, misi keempat
dimaksudkan untuk meningkatan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota
Surabaya yang bersumber dari retribusi parkir di tepi jalan umum dan parkir tempat khusus
dengan metode pembayaran parkir nontunai. Metode pembayaran parkir non tunai
mengurangi resiko kebocoran pendapatan parkir karena penerimaan parkir langsung masuk

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya |9
secara otomatis ke dalam rekening penampungan dana milik BLUD UPT Parkir Tepi Jalan
Umum.

1.4. Indikator Program Strategis

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 10
1.5. Program Strategis
Kota Surabaya merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Timur dan merupakan salah satu
kota besar yang ada di Jawa Timur. Sebagai kota besar dan ibu kota provinsi, Kota Surabaya
ini merupakan kota yang kegiatan pemerintahannya cukup kompleks. Salah satunya yaitu
urusan perparkiran tepi jalan umum dan parkir tempat khusus yang mana banyak potensi
jalan-jalan yang perlu dikelola dengan baik agar menghasilkan penerimaan yang maksimal
dalam sektor retribusi parkir.
Pada kenyataannya jumlah target dan realiasi penerimaan retribusi parkir di Kota
Surabaya ini masih sangat jauh dari jumlah yang sudah ditargetkan. Upaya-upaya yang
dilakukan pemerintah Kota Surabaya dalam mengoptimalkan penerimaan retribusi pakir ini
telah dilakukan tapi sejauh ini masih belum terlihat. Salah satu misi dari departemen ini
adalah menyediakan opsi parkir yang nyaman dan terjangkau yang mendorong masyarakat
untuk berkunjung dan berbisnis. Namun, BLUD UPT Parkir Tepi Jalan Umum menghadapi
beberapa tantangan, termasuk kenaikan biaya dan penurunan pendapatan.
Untuk mengatasi tantangan ini, departemen dapat mengembangkan rencana strategis
yang mencakup unsur-unsur berikut:
1. Melakukan analisis komprehensif tentang biaya dan tarif parkir saat ini untuk
memastikannya selaras dengan permintaan masyarakat dan mencerminkan biaya
aktual dari penyediaan layanan parkir.
2. Melakukan analisis ekosistem parkir kota Surabaya dan melakukan kajian kerja sama
dengan pihak terkait.
3. Mengidentifikasi area kota di mana permintaan parkir paling tinggi dan menyesuaikan
biaya dan tarif parkir yang sesuai untuk memaksimalkan pendapatan.
4. Mengembangkan model penetapan harga dinamis yang menggunakan data waktu
nyata untuk menyesuaikan biaya dan tarif parkir berdasarkan permintaan, waktu, dan
faktor lainnya.
5. Berinvestasi dalam teknologi baru, seperti smart meter dan sistem pembayaran
seluler, untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan mengurangi biaya
administrasi.
6. Mengembangkan kampanye pemasaran dan sosialisasi untuk mengedukasi
masyarakat tentang manfaat parkir di fasilitas umum kota dan mendorong penggunaan
moda transportasi alternatif, seperti angkutan umum, bersepeda, dan berjalan kaki.

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 11
Dengan memasukkan strategi-strategi ini ke dalam keseluruhan rencana strategisnya, BLUD
pengelolaan parkir dapat berupaya mencapai misinya untuk menyediakan pilihan parkir yang
nyaman dan terjangkau yang mendorong masyarakatuntuk mengunjungi dan berbisnis sambil
mengatasi tantangan kenaikan biaya dan penurunan pendapatan asli daerah.

1.5.1. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses paling awal untuk menentukan tujuan dari kegiatan
yang akan dilakukan, dengan perencanaan yang jelas dan terukur maka tujuan yang akan
dijalankan akan sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam hal ini Pemerintah Kota Surabaua
melalui BLUD Pengelolaan Parkir Dinas Perhubungan Kota Surabaya telah melakukan
beberapa perencanaan pemungutan retribusi parkir yang telah dilaksanakan untuk
memaksimalkan penerimaan.
Selain itu perencanan lain yang dilakukan terkait permasalahan PAD konvensional
yang belum optimal yaitu dengan cara bekerjasama dengan konsultan untuk membuat kajian
tentang lokasi parkir yang berpotensi, mengelola tempat khusus parkir seperti SWK (Sentra
Wisata Kuliner) dan pelataran parkir milik dan atau yang dikuasai Pemerintah Kota
Surabaya, mengusulkan untuk pembuatan dan pembangunan gedung parkir, mengusulkan
untuk membuat gate parkir di tempat khusus parkir lahan milik pemerintah, melakukan
kerjasama dengan pihak ketiga dalam hal pengelolaan parkir di tepi jalan umum, dan
melakukan kerjasama investasi dengan pihak lain tentang pengelolaan parkir dengan
membuat gedung parkir vertical untuk parkir motor, dan skema pembayaran parkir dengan
system Non-Tunai.
Upaya-upaya tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan pendapatan retribusi parkir
yang ada agar jumlah realisasi penerimaan mencapai target yang sudah ditentukan. Penentuan
target retribusi ini setiap tahunnya digali seiring berkembangnya ekonomi masyarakat.
Semakin banyak potensi yang ada dari hasil kajian potensi pendapatan dari retribusi parkir
maka semakin besar juga target yang ditentukan.
Tahap perencanan ini pun pada umumnya melibatkan berbagai pihak internal yang ada di
BLUD UPT Parkir Tepi Jalan Umum di antaranya Ketua UPT Parkir Tepi Jalan Umum,
Kasubbag TU, dan Bagian Perencanaan. Selain itu, pihak eksternal yang terlibat dalam
pengelolaan parkir yaitu Dispenda Provisi Jawa Timur, Bapenda Kota Surabaya, Polri/TNI,
Satpol PP, Dishub, BPR SAU, Masyarakat, ORMAS, Tukang Parkir, Bidang Hukum, dan
Diskominfo. Sehingga dalam hal ini kinerja Dishub pada tahap perencanaan program

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 12
kerjanya bisa dikatakan cukup baik dan matang untuk melaksanakan ke tahap-tahap
selanjutnya.
Gambar 1.1 Ekosistem Pie Model BLUD Pengelolaan Parkir

1.5.2. Pengorganisasian
Tahap selanjutnya setelah perencanaan yaitu tahap pengorganisasian.
Pengorganisasian adalah tahap pembagian kerja para aparat UPT Parkir Tepi Jalan Umum
yang bertugas ke lapangan dan juga juru parkir resmi yang bekerja langsung di lapangan.
Rencana yang baik dan matang tanpa adanya pengorganisasian yang tepat maka bisa
menimbulkan permasalahan-permasalahan yang muncul.
Pengorganisasian dalam suatu lembaga atau organisasi dapat dilakukan dengan cara
menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang saja yang harus mengerjakan dan
siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, bagaimana tugas itu dikelompokkan sesuai
tugas masing-masing dan bagaimana tugas itu sesuai dengan tanggung jawab kita. Hal ini
dapat dilihat dari bagan strukur organisasi UPT Parkir Tepi Jalan Umum Kota Surabaya yang
memiliki tahap pengorganisasian.
Tahap pengorganisasian yang harus dilihat yaitu apakah fungsi dari masing- masing
bagian yang ada di UPT Parkir Tepi Jalan Umum ini baik yang bertugas di kantor dan di
lapangan sudah sesuai dengan tanggung jawab atau tugasnya atau belum. Pengorganisasian
yang dilakukan oleh dishub sudah sesuai dengan ketentuan Perda No. 4 Tahun 2017 yang
mana pemungutan retribusi parkir ini merupakan pungutan daerah sebagai pembayaran atas
Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir
Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 13
jasa yang disediakan oleh pemerintah selaku pengelola pelayanan tepi jalan umum dengan
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dengan system pembayaran parkir elektronik, seluruh
pembayaran parkir akan otomatis masuk ke dalam rekening UPT Parkir Tepi Jalan Umum
sehingga memudahkan penghimpunan dana parkir menjadi lebih efisien dan mengurangi
resiko kebocoran penerimaan parkir.
Table 1.2. Peran Ekosistem Parkir Kota Surabaya

1.5.3. Pelaksanaan
Pelaksanaan pemungutan retribusi parkir ini mencakup beberapa proses yang harus
dilakukan. Proses-proses tersebut yaitu proses pemungutan, proses penyetoran, proses
pembukuan/pencatatan dan proses pelaporan. Pelaksaan pemungutan retribusi parkir
dilakukan oleh orang-orang yang ditunjuk oleh pemerintah sesuai dengan standar operasional
yang berlaku di UPT Parkir Tepi Jalan Umum dan sudah disesuaikan oleh dasar hukum.
Proses pemungutan secara langsung itu melalui juru parkir melalui berbagai jenis saluran
pembayan non tunai (QRIS, e-money, Dana, GoPay, OVO, dan Shopeepay). Dari saluran
pembayaran non tunai tersebut otomatis akan masuk ke dalam rekening penampung resmi
dari UPT Parkir Tepi Jalan Umum.
Tarif parkir disetarakan untuk seluruh wilayah parkir di bawah pengelolaan UPT
Parkir Tepi Jalan Umum. Setelah melakukan pembayaran parkir, pengunjung mendapatkan
bukti pembayaran parkir yang dicetak secara otomatis oleh jukir. Lokasi parkir akan
dilengkapi dengan CCTV di beberapa sudut strategis untuk mengawasi kemungkinan
kebocoran penerimaan pendapatan parkir.

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 14
1.6. Capaian Strategis Selama 5 Tahun UPT Parkir Tepi Jalan Umum
Sasaran pencapaian strategis 5 tahun tertentu untuk badan layanan publik dalam
pengelolaan retribusi parkir akan bervariasi tergantung pada tujuan dan sasaran spesifik
badan tersebut. Namun, berikut adalah beberapa contoh kemungkinan target:
1. Meningkatkan pendapatan dari biaya parkir sebesar 15% selama 5 tahun ke depan
melalui kombinasi penyesuaian biaya, penetapan harga yang dinamis, dan
peningkatan teknologi.
2. Mengurangi biaya administrasi terkait pengelolaan fasilitas parkir sebesar 10%
selama 5 tahun ke depan melalui penerapan proses yang lebih efisien dan efisien
serta penerapan teknologi baru.
3. Meningkatkan peringkat kepuasan masyarakat untuk fasilitas parkir sebesar 20%
selama 5 tahun ke depan melalui implementasi teknologi baru, seperti smart meter
dan sistem pembayaran seluler, serta pengembangan kampanye pemasaran dan
penjangkauan yang ditargetkan.
4. Meningkatkan tingkat pemanfaatan fasilitas parkir sebesar 10% selama 5 tahun ke
depan melalui kombinasi penyesuaian biaya, penetapan harga yang dinamis, serta
kampanye pemasaran dan penjangkauan yang ditargetkan.
Mengembangkan rencana jangka panjang untuk pengelolaan fasilitas parkir yang mencakup
identifikasi lokasi baru untuk fasilitas parkir, pengembangan opsi transportasi alternatif, dan
penerapan praktik berkelanjutan untuk mengurangi dampak lingkungan

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 15
BAB II
POLA TATA KELOLA

1.6.1. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Lembaga UPT


Berdasarkan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 42 Tahun 2023 tentang
Pembentukan Dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Parkir Tepi Jalan
Umum Pada Dinas Perhubungan Kota Surabaya, penyelenggaraan pelayanan parkir
dilakukan oleh UPT Dinas Perhubungan Kota Surabaya. UPT merupakan unsur
pelaksana teknis Dinas yang melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu. UPT dipimpin oleh seorang Kepala
UPT yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Sementara itu, Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Tata
Usaha yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT. Susunan
Organisasi UPT terdiri dari:
a. UPT;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Kelompok Jabatan Fungsional
Sesuai dengan Pasal 5 Peraturan Walikota Surabaya Nomor 42 Tahun 2023
dicantumkan bahwa UPT mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas
dalam pengelolaan parkir Tepi Jalan Umum (TJU) dan Tempat Khusus Parkir (TKP)
di Daerah. Dalam melaksanakan tugas tersebut, UPT mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan penyusunan Rencana Kerja dan Rencana Kegiatan UPT
mengacu kepada Rencana Strategis Perangkat Daerah;
b. Pelaksanaan program kerja dan petunjuk teknis di UPT;
c. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain;
d. Pelaksanaan pengelolaan, penataan dan pemeliharaan sarana prasarana
pendukung penyelenggaraan perparkiran;
e. Pelaksanaan penertiban, pengawasan dan pengamanan tempat parkir;
f. Pelaksanaan pemungutan retribusi parkir;
g. Pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian;
h. Pelaksanaan pengelolaan kearsipan dan surat menyurat;
i. Pelaksanaan pengelolaan Barang Milik Daerah;
j. Pelaksanaan pengelolaan ketatalaksanaan;
Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir
Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 16
k. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi;
l. Pelaksanaan pengelolaan keuangan;
m. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian di UPT;
n. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kinerja yang tertuang
dalam dokumen perencanaan strategis; dan
o. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Selain UPT dalam pengelolaan perparkiran terdapat kelompok jabatan
fungsional, yaitu Kelompok Jabatan yang terdiri atas sejumlah tenaga dalam jabatan
fungsional keahlian dan jabatan fungsional keterampilan, di mana jenis, jenjang dan
jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh Walikota berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja, sesuai peraturan perundang-undangan yang yang berlaku. Sementara
itu untuk menunjang kegiatan pengelolan parkir agar berjalan dengan efektif dan
efisien, UPT Parkir Tepi Jalan Umum memiliki Sub Bagian Tata Usaha yang
mempunyai tugas:
a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program kerja dan petunjuk
teknis di Sub Bagian Tata Usaha;
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan program kerja dan petunjuk teknis di Sub
Bagian Tata Usaha;
c. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi dan Kerjasama dengan
lembaga dan instansi lain;
d. Melaksanakan pengusulan peningkatan kompetensi pegawai;
e. Melaksanakan pemutakhiran data pegawai;
f. Melaksanakan pengusulan kenaikan pangkat dan gaji berkala;
g. Melaksanakan pembinaan kedisiplinan pegawai;
h. Melaksanakan penilaian kinerja pegawai;
i. Melaksanakan pengelolaan kearsipan;
j. Melaksanakan administrasi surat-menyurat;
k. Melaksanakan perencanaan kebutuhan Barang Milik Daerah;
l. Melaksanakan inventarisasi dan pemeliharaan Barang Milik Daerah;
m. Melaksanakan penyusunan laporan Barang Milik Daerah;
n. Mengusulkan dan melaksanakan Standar Pelayanan UPT;

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 17
o. Melaksanakan koordinasi tindak lanjut pengaduan dan hasil survey
kepuasan masyarakat;
p. Melaksanakan koordinasi pengumpulan data;
q. Melaksanakan penyediaan data dan informasi;
r. Melaksanakan pengelolaan keuangan;
s. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian di Sub Bagian Tata Usaha;
t. Menyiapkan bahan pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
kinerja; dan
u. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
1.6.2. Struktur Organisai
Rencana bentuk Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Parkir Tepi
Jalan Umum dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK
BLU) perlu didasarkan pada gambaran proses bisnis pelayanan parkir. Di mana
secara tugas dan fungsi utamanya adalah memberikan pelayanan penyewaan lahan
parkir kepada masyarakat. Dengan melakukan proses pengelolaan, penataan dan
pemeliharaan sarana prasarana pendukung penyelenggaraan parkir di Tepi Jalan
Umum dan Tempat Khusus. Hal lain yang menjadi dasar bentuk kelembagaan
adalah ketentuan tentang Badan Layanan Umum Daerah pada Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 dan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 42
Tahun 2023. Sehingga berdasarkan pijakan tersebut dapat digambarkan bentuk
Struktur Organisasi yang sesuai dengan kebutuhan operasional pelayanan parkir
dan dasar hukum yang berlaku.
Sementara itu, dalam penyusunan persyaratan administratif berdasarkan
Permendagri No.61 Tahun 2007 UPT membutuhkan dokumen Standar Pelayanan
Minimmun (SPM) yang dapat dijadikan sebagai panduan dan alat pengawasan
pelaksanaan aktivitas operasional. Pemenuhan persyaratan administratif tersebut
menjadi tantangan bagi UPT Tepi Jalan Umum dalam proses perubahan menjadi
BLUD. Mengingat secara tugas dan kewenangan BLUD memiliki keleluasaan penuh
dalam pengelolaan keuangan. Kemudian melakukan penyesuaian internal yang
diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, seperti penyesuaian struktur
organisasi, pembuatan Standar Pelayanan Minimal dan Standar Operasional
Prosedur (SOP), pembuatan Ruang Pusat Kendali, dan lain-lain. Sedangkan untuk

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 18
hubungan eksternal, diperlukan peningkatan kerjasama dengan Dinas-Dinas lain
yang terkait agar memiliki keseragaman komitmen dalam mengembangkan
pengelolaan parkir sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada
masyarakat

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 19
Struktur Organisasi BLUD UPT Parkir Tepi Jalan Umum
Dinas Perhubungan Kota Surabaya

KA UPT PARKIR
TJU

KA SUB BAGIAN
TATA USAHA

KOORD. UMUM & KOORD. KOORD. IT & KOORD. HUMAS &


KEPEGAWAIAN KEUANGAN SARPRAS KERJA SAMA

KOORD. PARKIR KOORD. PARKIR KOORD. PARKIR


KOORD. PARKIR
TJU WILAYAH TJU WILAYAH TJU WILAYAH
TKP
UTARA TIMUR SELATAN

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 20
NAMA JABATAN DETAIL TUGAS
 Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi,
mengendalikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan
kegiatan UPT Parkir Tepi Jalan Umum agar lebih efisien
dan produktivitas;
 Mengoordinasikan pelaksanaan kebijakan UPT Parkir
Tepi Jalan Umum yang dilakukan oleh Kepala Sub Bagian
Tata Usaha, serta menyampaikan dan mempertanggung-
Kepala UPT Parkir Tepi jawabkan kinerja operasional serta keuangan UPT Parkir
Jalan Umum
Tepi Jalan Umum kepada Kepala Dinas Perhubungan;
dan
 Melaksanakan tugas lainnya yang ditetapkan oleh Kepala
Dinas Perhubungan sesuai dengan kewenangannya.
 Kepala UPT Parkir Tepi Jalan Umum dalam
melaksanakan tugas mempunyai fungsi sebagai
penanggung jawab umum operasional dan keuangan.
 Membuat
 Mengoordinasikan pelaksanaan kebijakan UPT Parkir
Tepi Jalan Umum yang dilakukan oleh Koordinator Umum
Kepala Sub Bagian Tata & Kepegawaain, Koordinator Keuangan, Koordinator IT &
Usaha
Sarpras, Koordinator Humas & Kerja Sama.
 Menyampaikan dan mempertanggung-jawabkan kinerja
operasional serta keuangan UPT Parkir Tepi Jalan Umum
kepada Kepala UPT;
Koordinator Umum dan  Melaksanakan kebijakan pengelolaan barang milik daerah;
Kepegawaian
 Merencanakan kebutuhan dan melaksanakan pengadaan
barang dan jasa perkantoran;
 Merencanakan kebutuhan pegawai, mengelola
kompetensi, melakukan evaluasi kinerja dan disiplin
pegawai;
 Mengelola kebutuhan dan ketersediaan sarana prasarana
dan fasilitas perkantoran;
 Mengelola adminsitrasi perkantoran dan surat-menyurat;

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 21
 Melaksanakan tugas lainnya yang ditetapkan oleh Atasan
sesuai dengan kewenangannya.
 Melaksanakan kebijakan perencanaan dan keuangan;
 Menyusun RBA;
 Membuat DPA;
 Mengelola pendapatan dan belanja;
 Menyelenggarakan pengelolaan kas;
Koordinator Keuangan
 Memantau utang, piutang, dan investasi;
 Mengelola sistem informasi manajemen keuangan;
 Menyiapkan laporan keuangan; dan
 Melaksanakan tugas lainnya yang ditetapkan oleh Atasan
sesuai dengan kewenangannya.
 Melaksanakan kebijakan pengelolaan sarana prasarana
dan fasilitas;
 Mengelola program pemeliharaan dan perbaikan mesin
elektronic parkir (e-parking);
 Merencanakan kebutuhan spare part mesin parkir;
 Mengelola program pemeliharaan dan perbaikan
Koordinator IT dan
Sarpras perangkat CCTV;
 Melakukan monitoring dan evaluasi pengelolaan sarana
prasarana dan fasilitas penunjang layanan (mesin e-
parking dan CCTV); dan
 Melaksanakan tugas lainnya yang ditetapkan oleh Atasan
sesuai dengan kewenangannya.
 Memimpin, mengoordinasikan, membina dan mengawasi
pelaksanaan tugas bidanb Humas dan Kerja Sama
 Melakukan kerja sama dengan pihak eksternal;
 Melakukan publikasi dan sosialisasi terkait layanan parkir;
Koordinator Humas dan  Mengelola akun sosial media;
Kerja Sama
 Mengelola survey kepuasan pelanggan dan penanganan
keluhan pelanggan; dan
 Melaksanakan tugas lainnya yang ditetapkan oleh Atasan
sesuai dengan kewenangannya.

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 22
 Melaksanakan kebijakan pengelolaan kegiatan
operasional & pelayanan;
 Melakukan penetapan lokasi tempat parkir serta
memproses permohonan perizinan penyelenggaraan
parkir di tepi jalan umum dan tempat khususu parkir oleh
orang atau badan;
 Melakukan pengelolaan dan penataan penyelenggaraan
parkir di tepi jalan umum dan tempat khusus parkir;
Koordinator Parkir TJU &  Melakukan penertiban, pengawasan dan pengamanan
TKP
tempat parkir;
 Melakukan pemungutan retribusi dan pendapatan lain
serta menyetorkan ke Bagian Keuangan UPTD
Pengelolan Parkir;
 Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan operasional
& pelayanan; dan
 Melaksanakan tugas lainnya yang ditetapkan oleh Atasan
sesuai dengan kewenangannya.
 Mencatat dan membuat rekapitulasi penerimaan;
 Melaksanakan tugas lainnya yang ditetapkan oleh Atasan
sesuai kewenangannya;
 Mencatat dan membuat rekapitulasi pengeluaran;
 Melaksanakan tugas lainnya yang ditetapkan oleh Atasan
sesuai kewenangannya;
Staff Keuangan
 Mencatat pendapatan dan belanja;
 Membuat laporan neraca dan rugi laba;
 Mencatat utang dan piutang;
 Membuat laporan keuangan; dan
 Melaksanakan tugas lainnya yang ditetapkan oleh Atasan
sesuai kewenangannya
Staff Kepegawaian  Mengadministrasikan data kepegawaian;
 Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) kerja
untuk setiap divisi;
 Memastikan bahwa sistem penggajian di organisasi

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 23
dijalankan dengan baik, termasuk mengelola data
karyawan, membuat laporan penggajian, dan mengelola
pajak dan tunjangan karyawan
 Menerima, merekap dan mengkoordinir keluhan
masyarakat khususnya terkait parkir melalui media sosial
dan aplikasi wargaku.
 Menerima, merekap dan mengkoordinir pengaduan
masyarakat terkait parkir melalui media sosial dan aplikasi
wargaku.
 Menyusun pembuatan konten himbauan masyarakat
tentang parkir di media sosial (instagram).
Staff Layanan Informasi &  Meliput kegiatan sub pengelolaan parkir dan
Edukasi Publik
mempublikasikan di media sosial dinas terutama parkir
(youtube).
 Melakukan publikasi dan sosialisasi terkait layanan parkir;
 Mengelola akun sosial media;
 Mengelola survey kepuasan pelanggan dan penanganan
keluhan pelanggan; dan
 Melaksanakan tugas lainnya yang ditetapkan oleh Atasan
sesuai dengan kewenangannya.
 Melakukan kerja sama dengan pihak eksternal;
 Menyusun bahan materi paparan kunjungan.
 Menyusun perjanjian kerjasama (PKS) dengan pihak lain
Staff Kerja Sama
(Bank, Integrator) terkait program kerja parkir.
 Melaksanakan tugas lainnya yang ditetapkan oleh Atasan
sesuai dengan kewenangannya.
Analis Sistem Informasi  Melakukan update dan validasi terkait data retribusi di
(Pengawas TI)
sistem informasi parkir.
 Melakukan pengawasan dan pengecekan kondisi alat dan
sistem informasi parkir.
 Penyusunan pembuatan sistem rekap pendapatan parkir
berbasis web.
 Pelaksanaan pengembangan sistem aplikasi informasi

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 24
parkir.
 Menyiapkan dokumen permintaan pembayaran
menggunakan SPP UP, SPP GU, SPP TU, dan SPP LS.
 Merekap data dokumen pembayaran.
 Melakukan update dokumen pembayaran ke dalam sistem.
 Menginput surat masuk, membuat surat keluar dan
membuat nota dinas Sub Koordinator pengelolaan parkir.
 Menyedikan data terkait penelitian mahasiswa pada Sub
Koordinator pengelolaan parkir.
 Membuat jadwal ploting pegawai Sub Koordinator
Pengadimistrasian
Sarpras pengelolaan parkir.
 Membuat dan merekap data KTA juru parkir Tepi Jalan
Umum non zona.
 Melakukan update data retribusi parkir Tepi Jalan Umum
non zona.
 Membuat dan merekap data KTA juru parkir Tepi Jalan
Umum zona.
 Melakukan update data retribusi parkir Tepi Jalan Umum
zona.
 Melakukan pendampingan pengaturan tata letak parkir
sesuai dengan ketentuan dan pendampingan menjalankan
mesin parkir elektrik hitech mall.
 Melakukan pendampingan pengaturan tata letak parkir
sesuai dengan ketentuan dan pendampingan menjalankan
mesin parkir elektrik genteng kali.
Pemeliharaan Peralatan
 Melakukan pendampingan pengaturan tata letak parkir
sesuai dengan ketentuan dan pendampingan
pelaksanakan patroli lalu lintas terkait parkir.
 Melakukan pengawasan pengaturan tata letak parkir sesuai
dengan ketentuan serta pengawasan pelaksanakan patroli
lalu lintas terkait parkir.
Pengadministrasi Karcis  Melakukan update dan validasi data kebutuhan karcis Tepi
Jalan Umum non-zona serta membuat rekapitulasi laporan.
 Melakukan update dan validasi data kebutuhan karcis Tepi

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 25
Jalan Umum zona serta membuat rekapitulasi laporan.
 Melakukan update dan validasi data kebutuhan karcis Tepi
Jalan Umum insidentil serta membuat rekapitulasi laporan.
 Melakukan update dan validasi data kebutuhan karcis Parkir
Tempat Khusus serta membuat rekapitulasi laporan.
 Menyiapkan dokumen surat tanda setoran retribusi parkir
Tepi Jalan Umum dan Parkir Tempat Khusus sub
koordinator pengelolaan parkir.
 Melakukan rekapitulasi laporan keuangan terkait retribusi
Tepi Jalan Umum dan Parkir Tempat Khusus sub
koordinator pengelolaan parkir.
 Mengoperasikan mesin parkir meter (balai kota dan taman
bungkul) dan mengatur tata letak parkir.
 Melakukan pengaturan tata letak parkir sesuai dengan
ketentuan dan menjalankan mesin parkir elektrik.
Juru Parkir (Jukir)
 Melakukan pengaturan tata letak parkir sesuai dengan
ketentuan dan menjalankan mesin parkir elektrik dan
melaksanakan patroli lalu lintas terkait parkir

 Melakukan penerimaan dan Identifikasi laporan pengaduan
Pengadministrasi masyarakat.
Pengaduan Publik  Identifikasi pencatatan laporan pengaduan masyarakat.
Melanjutkan laporan pengaduan.
 Melakukan pendampingan survey potensi parkir Tepi Jalan
Umum dan Parkir Tempat Khusus.
Pemeriksa Lalu Lintas  Melakukan pendampingan survey parkir perizinan swasta.
Darat  Membuat laporan hasil survey potensi dan perizinan parkir.
 Melakukan pendampingan penyususanan site plan survey
parkir.

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 26
1.6.3. Proses Tata Kelola
Proses tata kelola merupakan kebijakan yang diambil BLUD UPT dalam
menjalankan aktivitas serta proses yang harus dilalui dalam tahapan pengambilan
keputusan yang berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan serta praktik-
praktik bisnis yang sehat dan beretika, dengan memperhatikan dan menjunjung
prinsip-prinsip good government governance (GGG) yaitu transparansi, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, independensi, dan keadilan.
Proses tata kelola ini perlu dijabarkan secara tertulis sehingga menjadi acuan
bagi setiap BLUD UPT dalam bertindak dan menjalankan tugasnya dalam bentuk
keputusan, Standar Operasional Prosedur, maupun ketentuan tertulis lainnya.

1.6.4. Struktur Anggaran


Struktur anggaran BLUD UPT, terdiri atas:
a. Pendapatan BLUD UPT
Pendapatan BLUD UPT berdasarkan Pasal 50 Pemendagri Nomor 79
Tahun 2018, bersumber dari:
1. Jasa Layanan
Pendapatan BLUD UPT yang bersumber dari jasa layanan, berupa
imbalan yang diperoleh dari jasa layanan yang diberikan kepada
masyarakat.
2. Hibah
Pendapatan BLUD UPT yang bersumber dari hibah, dapat berupa
hibah terikat dan hibah tidak terikat yang diperoleh dari masyarakat
atau badan lain. Pendapatan BLUD UPT yang bersumber dari hibah
terikat digunakan sesuai dengan tujuan pemberian hibah, sesuai
dengan peruntukannya yang selaras dengan tujuan BLUD
sebagaimana tercantum dalam naskah perjanjian hibah.
3. Hasil Kerjasama Dengan Pihak Lain
Hasil kerjasama dengan pihak lain, dapat berupa hasil yang diperoleh
dari kerjasama.
4. APBD
Pendapatan BLUD UPT yang bersumber dari APBD, berupa
pendapatan yang berasal dari Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) APBD.
Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir
Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 27
5. Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
Lain-lain pendapatan yang sah, meliputi:
a. jasa giro;
b. pendapatan bunga;
c. keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing;
d. komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari
penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh BLUD
UPT;
e. investasi; dan
f. pengembangan usaha.
Pengembangan usaha dilakukan melalui pembentukan unit usaha
untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat. Unit usaha merupakan
bagian dari BLUD UPT yang bertugas melakukan pengembangan layanan
dan mengoptimalkan sumber pendanaan untuk mendukung kegiatan BLUD
Pengelolaan Pengelolaan Parkir. Pendapatan BLUD UPT, dikelola langsung
untuk membiayai pengeluaran BLUD UPT sesuai Rencana Bisnis dan
Anggaran (RBA), kecuali yang berasal dari hibah terikat. Pendapatan BLUD
UPT, dilaksanakan melalui Rekening Kas. Pendapatan BLUD UPT seperti
jasa layanan, hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain dan lain–lain
pendapatan yang sah diintegrasikan/dikonsolidasikan ke dalam RKA
Perangkat Daerah pada akun pendapatan daerah pada kode rekening
kelompok pendapatan asli daerah pada jenis lain pendapatan asli daerah
yang sah dengan obyek pendapatan dari BLUD UPT.
b. Belanja BLUD UPT
Belanja BLUD UPT berdasarkan Pasal 55 Pemendagri Nomor 79 Tahun
2018, terdiri atas:
1. Belanja Operasi
Belanja operasi meliputi belanja pegawai, belanja barang dan jasa,
belanja bunga dan belanja lain.
2. Belanja Modal
Belanja modal mencakup seluruh belanja BLUD UPT untuk
perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 28
dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan BLUD
UPT.
Belanja modal meliputi belanja tanah, belanja peralatan dan
mesin, belanja gedung dan bangunan, belanja jalan, jaringan dan
belanja aset tetap lainnya. Belanja BLUD UPT yang sumber dananya
berasal dari pendapatan BLUD jasa layanan, hibah, hasil kerjasama
dengan pihak lain dan lain – lain pendapatan yang sah dan sisa lebih
perhitungan anggaran BLUD UPT, diintegrasikan/dikonsolidasikan ke
dalam RKA Perangkat Daerah pada akun belanja daerah yang
selanjutnya dirinci dalam 1 (satu) program, 1 (satu) kegiatan, 1 (satu)
output, dan jenis belanja.
Belanja BLUD UPT dialokasikan untuk membiayai program
peningkatan pelayanan serta kegiatan pelayanan dan pendukung
pelayanan.
3. Pembiayaan BLUD UPT
Pembiayaan BLUD UPT, terdiri atas:
a. Penerimaan pembiayaan meliputi:
 Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran
sebelumnya;
 Penerimaan utang/pinjaman.
b. Pengeluaran pembiayaan meliputi:
 Investasi; dan
 Pembayaran pokok utang/pinjaman.
Pembiayaan BLUD UPT, diintegrasikan/dikonsolidasikan ke dalam Rencana
Kerja dan Anggarana (RKA) Perangkat Daerah selanjutnya diintegrasikan dan
dikonsolidasikan pada akun pembiayaan pada Satuan Kerja Pengelolaan Keuangan
Daerah selaku Bendahara Umum Daerah. BLUD UPT, dapat melakukan pergeseran
rincian belanja sepanjang tidak melebihi pagu anggaran dalam jenis belanja pada
DPA, untuk selanjutnya disampaikan kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
(PPKD). Rincian belanja dicantumkan dalam RBA.

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 29
1.6.5. Perencanaan Dan Penganggaran
BLUD UPT dalam menerapkan PPK-BLUD menyusun RBA dengan mengacu
pada Renstra. RBA disusun berdasarkan:
1. Anggaran berbasis kinerja
Anggaran berbasis kinerja merupakan analisis kegiatan yang berorientasi
pada pencapaian output dengan penggunaan sumber daya secara efisien.
2. Standar satuan harga
Standar satuan harga merupakan harga satuan setiap unit barang/jasa
yang berlaku di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya. BLUD UPT
menggunakan standar satuan harga yang ditetapkan oleh Keputusan
Walikota..
3. Kebutuhan belanja
Kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan
diperoleh dari layanan yang diberikan kepada masyarakat, hibah, hasil
kerjasama dengan pihak lain dan/atau hasil usaha lainnya, APBD, dan
sumber pendapatan lainnya. Kebutuhan belanja dan kemampuan
pendapatan merupakan pagu belanja yang dirinci menurut belanja operasi
dan belanja modal.
RBA menganut pola anggaran fleksibel dengan suatu persentase ambang
batas tertentu. RBA didalamnya terdiri atas:
 Ringkasan pendapatan, belanja dan pembiayaan
Ringkasan pendapatan, belanja dan pembiayaan merupakan
ringkasan pendapatan, belanja dan pembiayaan.
 Rincian anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan
Rincian anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan merupakan
rencana anggaran untuk seluruh kegiatan tahunan yang dinyatakan
dalam satuan uang yang tercermin dari rencana pendapatan, belanja
dan pembiayaan.
 Perkiraan harga
Perkiraan harga merupakan estimasi harga jual produk barang
dan/atau jasa setelah memperhitungkan biaya per satuan dan tingkat
margin yang ditentukan seperti tercermin dari Tarif Layanan.

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 30
 Besaran persentase ambang batas
Besaran persentase ambang batas merupakan besaran persentase
perubahan anggaran bersumber dari pendapatan operasional yang
diperkenankan dan ditentukan dengan mempertimbangkan fluktuasi
kegiatan operasional BLUD UPT
 Perkiraan maju atau forward estimate
Perkiraan maju merupakan perhitungan kebutuhan dana untuk tahun
anggaran berikutnya dari tahun yang direncanakan guna memastikan
kesinambungan program dan kegiatan yang telah disetujui dan
menjadi dasar penyusunan anggaran tahun berikutnya.
 Standar pelayanan minimal.
RBA diintegrasikan/dikonsolidasikan dan merupakan kesatuan dari
RKA. RKA beserta RBA disampaikan kepada PPKD sebagai bahan
penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD. PPKD
menyampaikan RKA beserta RBA sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 50, kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah untuk dilakukan
penelaahan. Hasil penelaahan antara lain digunakan sebagai dasar
pertimbangan alokasi dana APBD untuk BLUD UPT. Tim Anggaran
Pemerintah Daerah menyampaikan kembali RKA beserta RBA yang
telah dilakukan penelaahan kepada PPKD untuk dicantumkan dalam
Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD yang selanjutnya
ditetapkan menjadi Peraturan Daerah tentang APBD. Tahapan dan
jadwal proses penyusunan dan penetapan RBA mengikuti tahapan
dan jadwal proses penyusunan dan penetapan APBD. Ketentuan lebih
lanjut mengenai penyusunan, pengajuan, penetapan, perubahan RBA
BLUD UPT diatur dengan Peraturan Walikota.

1.6.6. Pelaksanaan Anggaran


Manajemen BLUD UPT menyusun DPA berdasarkan Peraturan Daerah tentang
APBD untuk diajukan kepada PPKD. Sementara itu, DPA memuat pendapatan,
belanja dan pembiayaan. Selanjutnya, PPKD mengesahkan DPA sebagai dasar
pelaksanaan anggaran BLUD UPT. DPA yang telah disahkan oleh PPKD menjadi
dasar pelaksanaan anggaran yang bersumber dari APBD.
Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir
Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 31
Pelaksanaan anggaran yang bersumber dari APBD digunakan untuk belanja
pegawai, belanja modal dan belanja barang dan/atau jasa yang mekanismenya
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelaksanaan
anggaran dengan melampirkan RBA. Pelaksanaan anggaran dilakukan secara berkala
sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan anggaran
kas dalam DPA, dan memperhitungkan:
1. Jumlah Kas Yang Tersedia;
2. Proyeksi Pendapatan; Dan
3. Proyeksi Pengeluaran.
DPA yang telah disahkan dan RBA menjadi lampiran perjanjian kinerja yang
ditandatangani oleh Walikota dan Direktur. Perjanjian kinerja antara lain memuat
kesanggupan untuk meningkatkan:
1. Kinerja pelayanan bagi masyarakat;
2. Kinerja keuangan; dan
3. Manfaat bagi masyarakat.
Dalam pelaksanaan anggaran, Direktur menyusun laporan pendapatan, belanja
dan pembiyaan BLUD UPT secara berkala kepada PPKD. Laporan dengan
melampirkan surat pernyataan tanggung jawab yang ditandatangani oleh Direktur.
Berdasarkan laporan yang melampirkan surat pernyataan tanggung jawab Kepala
Perangkat Daerah menerbitkan Surat Permintaan Pengesahan Pendapatan, Belanja
dan Pembiayaan untuk disampaikan kepada PPKD. Berdasarkan Surat Permintaan
Pengesahan Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan PPKD melakukan pengesahan
dengan menerbitkan Surat Pengesahan Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan.
Untuk pengelolaan kas BLUD UPT, Direktur membuka rekening kas sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Rekening kas BLUD UPT
digunakan untuk menampung penerimaan dan pengeluaran kas yang dananya
bersumber dari pendapatan BLUD UPT. Dalam pengelolaan kas, BLUD UPT
menyelenggarakan:
1. Perencanaan penerimaan dan pengeluaran kas
2. Pemungutan pendapatan atau tagihan
3. Penyimpanan kas dan mengelola rekening
4. Pembayaran
5. Perolehan sumber dana untuk menutup defisit jangka pendek

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 32
6. Pemanfaatan surplus kas untuk memperoleh pendapatan tambahan
Penerimaan BLUD UPT dilaporkan setiap hari kepada Kepala UPT. Dalam
pelaksanaan anggaran, BLUD UPT melakukan penatausahaan keuangan paling
sedikit memuat:
1. Pendapatan dan belanja;
2. Penerimaan dan pengeluaran;
3. Utang dan piutang;
4. Persediaan, aset tetap dan investasi; dan
5. Ekuitas.
Ketentuan mengenai pelaksanaan anggaran sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 60 Pemendagri Nomor 79 Tahun 2018, diatur dengan Peraturan Walikota.

1.6.7. Pelaporan Keuangan


Manajemen BLUD UPT menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban berupa
laporan keuangan. Laporan keuangan terdiri atas:
1. Laporan realisasi anggaran;
2. Laporan perubahan saldo anggaran lebih;
3. Neraca;
4. Laporan operasional;
5. Laporan arus kas;
6. Laporan perubahan ekuitas; dan
7. Catatan atas laporan keuangan.
Laporan keuangan BLUD UPT disusun berdasarkan standar akuntansi
pemerintahan. Dalam hal standar akuntansi pemerintahan tidak mengatur jenis usaha,
BLUD UPT mengembangkan dan menerapkan kebijakan akuntansi. Sementara itu,
dalam proses pelapoan perlu disertai dengan laporan kinerja yang berisikan informasi
pencapaian hasil atau keluaran BLUD UPT. Selanjutnya, laporan keuangan diaudit
oleh pemeriksa eksternal pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

1.6.8. Pengelolaan SDM


Pengelolaan Sumber Daya Manusia merupakan pengaturan dan kebijakan
yang jelas mengenai Sumber Daya Manusia yang berorientasi pada pemenuhan
secara kuantitatif dan kualitatif untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi secara

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 33
efisien, efektif dan ekonomis. Berdasarkan Permendagri Nomor 79 Tahun 2018
pegawai BLUD UPT dapat berasal dari Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja dan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil lainnya yang berasal
dari profesional sesuai dengan kebutuhan yang dipekerjakan secara tetap atau
berdasarkan Perjanjian Kerja.
Pengangkatan pegawai BLUD UPT yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja berpedoman dengan ketentuan
peraturan perundangan-undangan. Pengangkatan pegawai BLUD UPT yang berasal
dari Non Pegawai Negeri Sipil dilakukan berdasarkan pada prinsip efisiensi, ekonomis
dan produktif dalam rangka peningkatan pelayanan. Mekanisme pengangkatan
pegawai BLUD UPT yang berasal dari Non Pegawai Negeri Sipil, diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Walikota.

Skema Kontrak Kerja


Aturan terkait perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) atau kontrak pekerja
tertuang di dalam Pasal 56 sampai 59 Perppu Cipta Kerja. Terkait kontrak, Perppu
Cipta Kerja tidak mengubah ketentuan yang ada pada UU Cipta Kerja di mana
keduanya tidak membatasi jangka waktu PKWT seperti yang sebelumnya diatur oleh
UU Ketenagakerjaan.
Menurut pasal ini, PKWT tidak dapat diadakan untuk pekerjaan yang bersifat
tetap. Aturan mengenai jenis dan sifat pekerjaan yang dapat menggunakan PKWT ini
telah menambah ketentuan yang ada pada UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. Untuk diketahui, poin terakhir dalam 59 Ayat 1 sebelumnya tidak
ada pada UU Ketenagakerjaan.
Dalam UU Ketenagakerjaan, instansi atau perusahaan hanya bisa melakukan
PKWT paling lama tiga tahun. Jika kontrak sudah lewat dua tahun atau diperpanjang
kembali untuk satu tahun, Instant atau perusahaan hanya memiliki dua pilihan, yakni
tidak memperpanjang kontrak pekerja atau mengangkatnya sebagai karyawan tetap.

1.6.9. Remunerasi
Remunerasi untuk Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD diatur dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 pada Pasal 23, yaitu Pejabat
Pengelola dan Pegawai BLUD diberikan remunerasi sesuai dengan tanggung jawab

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 34
dan profesionalisme. Remunerasi merupakan imbalan kerja yang diberikan dalam
komponen meliputi:
a) Gaji, yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat tetap setiap bulan;
b) Tunjangan tetap, yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat tambahan
pendapatan di luar gaji setiap bulan;
c) Insentif, yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat tambahan
pendapatan di luar gaji;
d) Bonus atas prestasi, yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat
tambahan pendapatan di luar gaji, tunjangan tetap dan insentif, atas
prestasi kerja yang dapat diberikan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
anggaran setelah BLUD memenuhi syarat tertentu;
e) Pesangon, yaitu imbalan kerja berupa uang santunan purna jabatan
sesuai dengan kemampuan keuangan; dan/atau
f) Pensiun, yaitu imbalan kerja berupa uang santunan purna jabatan bagi
Pejabat Pengelola dan Pegawai yang berasal dari pegawai negeri sipil
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Tabel 1 Remunerasi sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 79 Tahun 2018

Remunerasi yang Diterima


Pejabat Pengelola Pegawai
Bersifat tetap berupa gaji Bersifat tetap berupa gaji
Bersifat tambahan berupa tunjangan Bersifat tambahan berupa insentif
tetap, insentif, dan bonus atas dan bonus atas prestasi
prestasi
Pesangon bagi pegawai pemerintah Pesangon bagi pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja dan dengan perjanjian kerja dan
profesional lainnya atau pensiun profesional lainnya atau pensiun
Kajian Substantif Pembentukan
bagi PNS; BLUD Pengelolaan Parkir bagi PNS;
Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 35
Pada Pasal 24 Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 79 Tahun 2018
dinyatakan bahwa besarnya remunerasi diatur dengan Peraturan Kepala Daerah
berdasarkan usulan Pemimpin dengan mempertimbangkan prinsip proporsionalitas,
kesetaraan, kepatutan, kewajaran dan kinerja, serta dapat memperhatikan indeks
harga daerah/wilayah. Untuk mengatur remunerasi BLUD, Kepala Daerah dapat
membentuk Tim yang keanggotaannya dapat berasal dari unsur: Perangkat Daerah
yang membidangi kegiatan BLUD; Perangkat Daerah yang membidangi pengelolaan
keuangan daerah; perguruan tinggi; dan lembaga profesi, yang ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Daerah.
Pengaturan remunerasi dalam Peraturan Kepala Daerah dihitung berdasarkan
indikator penilaian, meliputi:
a. pengalaman dan masa kerja;
b. ketrampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku;
c. risiko kerja;
d. tingkat kegawatdaruratan;
e. jabatan yang disandang; dan
f. hasil/capaian kinerja
Selain indikator penilaian, penetapan remunerasi bagi Pemimpin, mempertimbangkan
faktor:
a. ukuran dan jumlah aset yang dikelola, tingkat pelayanan serta produktivitas;
b. pelayanan sejenis;
c. kemampuan pendapatan; dan
d. kinerja operasional berdasarkan indikator keuangan, pelayanan, mutu dan
manfaat bagi masyarakat
Remunerasi bagi Pejabat Keuangan dan Pejabat Teknis ditetapkan paling
banyak sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari remunerasi Pemimpin. Peraturan
lain yang mengatur tentang remunerasi adalah Peraturan Menteri Keuangan No
176/PMK.05/2017 tentang Pedoman Remunerasi Badan Layanan Umum (Menteri
Keuangan Republik Indonesia, 2017). Pada Ayat 3 dinyatakan bahwa remunenasi
Badan Layanan Umum diberikan berdasarkan tingkat tanggung jawab dan tuntutan
profesionalisme dengan mempertimbangkan prinsip: (1) proporsionalitas, yaitu
memperhatikan aset, pendapatan, sumber daya manusia a, dan/ atau layanan BLU;
(2) kesetaraan, yaitu memperhatikan remunerasi pada penyedia layanan sejenis; (3)

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 36
kepatutan, yaitu memperhatikan nilai jabatan yang dihasilkan dari proses analisis dan
evaluasi jabatan; dan (4) kinerja, yaitu inemperhatikan kinerja layanan dan kinerja
keuangan selain mempertimbangkan beberapa prinsip di atas, pemberian remunerasi
dapat memperhatikan indeks harga daerah/wilayah.

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 37
BAB 3
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
3.1 Standar Pelayanan Minimal Pengelolaan Parkir
Standar Pelayanan Minimal (SPM) UPT Parkir Tepi Jalan Umum merupakan panduan
teknis yang bertujuan untuk menjamin pelayanan yang prima dan konsisten bagi pengguna jasa
parkir. SPM Parkir berisi kriteria dan tata cara penyelenggaraan layanan parkir yang harus
dipenuhi oleh setiap penyedia jasa parkir di Indonesia. Besaran ukuran yang harus dicapai
untuk masing-masing aspek dievaluasi secara berkala berdasarkan hasil pengawasan fungsi dan
manfaat.
SPM pengelolaan parkir meliputi jenis pelayanan dan indikator kinerja UPT Parkir Tepi
Jalan Umum meliputi;
(1) Jenis pelayanan
a. Keamanan
b. Keselamatan
c. Kenyamanan
d. Kemudahan
e. Kecepatan
f. Transparansi
(2) Mutu layanan
a. Indikator, dan
b. Nilai, ukuran, atau jumlah

3.1.1 Keamanan
Keamanan merupakan standar minimal yang harus dipenuhi untuk memastikan
keamanan layanan parkir agar pengguna jasa parkir dan pengelola parkir terhindar dari
berbagai risiko.
a. Keamanan Fisik
 Lampu penerangan
 Kamera CCTV
 Pengaman atau pagar di sekitar area parkir.
 Petugas keamanan yang siaga di area parkir.

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 38
b. Keamanan Data
 Sistem parkir yang terintegrasi dengan sistem informasi keamanan.
 Backup data yang tersimpan di tempat yang aman.
 Teknologi enkripsi data.
c. Keamanan Kendaraan
 sistem pemantauan kendaraan di area parkir.
 asuransi kendaraan bagi pengguna jasa parkir.
 SOP mekanisme penanganan kendaraan yang hilang atau dicuri.

d. Keamanan Transaksi
 Sistem pembayaran yang terintegrasi dan aman.
 Mekanisme penanganan sengketa pembayaran.

3.1.2 Keselamatan
Keselamatan merupakan standar minimal yang harus dipenuhi untuk memastikan
keselamatan layanan parkir agar dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jasa
parkir serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap penyedia jasa parkir.
a. Keselamatan Fisik;
 Rambu-rambu dan marka jalan yang jelas di area parkir.
 Tanda-tanda peringatan dan pengaman di area parkir.
 Fasilitas penerangan dan jalan yang memadai di area parkir.
b. Keselamatan Kebakaran
 Alat pemadam kebakaran dan tanda-tanda evakuasi yang jelas di area parkir.
 Jalur evakuasi yang mudah diakses dan aman.
c. Keselamatan Kesehatan
 Sanitasi dan kebersihan yang terjaga di area parkir.
 Tanda-tanda peringatan dan pengaman di area parkir.
d. Keselamatan Lalu Lintas
 Rambu-rambu dan marka jalan yang jelas di area parkir.
 Aturan-aturan lalu lintas yang diatur dan dijaga di area parkir.

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 39
3.1.3 Kenyamanan
Kenyamanan merupakan standar minimal yang harus dipenuhi dengan penyediaan sarana
dan prasarana parkir yang memadai agar dapat memberikan pengalaman yang lebih baik bagi
pengguna jasa parkir dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap penyedia jasa
parkir..
Meliputi;
 Fasilitas kebersihan
 Ruang jalan untuk berjalan kaki
 Luas area parkir yang memadai untuk menampung kendaraan

3.1.4 Kemudahan
Kemudahan merupakan standar minimal yang harus dipenuhi dengan memastikan
penyelenggaraan layanan parkir yang mudah dan efektif bagi pengguna jasa parkir.
Meliputi;
 Informasi yang jelas mengenai lokasi parkir, tarif parkir, dan jam operasional parkir.
 Fasilitas parkir yang mudah diakses, seperti parkir yang dekat dengan area publik atau
transportasi umum.
 Penerapan teknologi informasi dan komunikasi untuk mempermudah reservasi parkir,
pembayaran nontunai, dan manajemen parkir secara online.
 Fasilitas parkir yang ramah lingkungan, seperti penggunaan energi terbarukan dan
teknologi hijau.
 Kualitas pelayanan parkir dengan memberikan pelayanan yang ramah dan cepat kepada
pengguna jasa parkir.
 Fasilitas pendukung, seperti toilet, rest area, dan pengamanan yang memadai.
3.1.5 Kecepatan
Kecepatan merupakan standar minimal yang harus dipenuhi dengan untuk memastikan
penyelenggaraan layanan parkir yang cepat, efisien, dan tepat waktu bagi pengguna jasa parkir.
Meliputi;
 Sistem parkir yang mudah dan cepat, seperti penggunaan teknologi RFID atau barcode
scanner untuk mempercepat proses masuk dan keluar kendaraan.
 Petugas parkir yang terlatih dan profesional untuk memastikan layanan parkir yang
cepat dan efisien.

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 40
 Fasilitas parkir yang dekat dengan pintu masuk dan keluar bangunan atau area publik
untuk meminimalkan waktu dan jarak yang ditempuh oleh pengguna jasa parkir.
 Penerapan sistem manajemen antrian parkir untuk memastikan pengguna jasa parkir
mendapatkan layanan parkir yang cepat dan efisien.
 Efisiensi sistem pembayaran parkir, seperti penggunaan teknologi nontunai dan sistem
pembayaran yang otomatis.
 Sistem informasi dan komunikasi yang efektif untuk memastikan pengguna jasa parkir
mendapatkan informasi yang akurat dan cepat mengenai layanan parkir.

3.1.6 Transparansi
Transparansi merupakan standar minimal yang harus dipenuhi dengan untuk memastikan
penyelenggaraan layanan parkir yang transparan, akuntabel, dan terbuka bagi pengguna jasa
parkir.
Meliputi;
 Informasi yang jelas mengenai tarif parkir, kebijakan parkir, dan hak dan kewajiban
pengguna jasa parkir.
 Informasi mengenai sistem pengelolaan parkir, seperti jumlah kendaraan yang dapat
ditampung, jadwal operasional, dan informasi mengenai sistem pembayaran.
 Penerapan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan informasi yang
akurat dan up-to-date mengenai kondisi parkir dan status ketersediaan tempat parkir.
 Laporan berkala mengenai kinerja penyelenggaraan layanan parkir, seperti jumlah
kendaraan yang parkir, pendapatan parkir, dan tingkat kepuasan pengguna jasa parkir.
 Penerapan sistem pengawasan dan pengendalian internal yang ketat untuk memastikan
integritas dan transparansi pengelolaan parkir.
 Mekanisme pengaduan dan penyelesaian sengketa yang transparan dan akuntabel bagi
pengguna jasa parkir.

Ketentuan-ketentuan lain dalam SPM Pengelolaan Parkir meliputi;


a. Masyarakat berhak untuk berperan serta memberikan saran dan masukan terhadap SPM
yang telah ditetapkan baik secara lisan maupun tertulis kepada Direktur dan/atau Dewan
Pengawas
b. Direktur dan/atau Dewan Pengawas mempertimbangkan dan menindaklanjuti masukan,
pendapat, dan/atau dukungan yang disampaikan oleh masyarakat.
Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir
Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 41
c. Pelaksanaan SPM dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala setiap enam bulan
sekali oleh Direktur
d. Monitoring dan evaluasi sekurang-kurangnya memuat:
e. Fungsi dan manfaat jenis pelayanan;
f. Pemenuhan nilai/ukuran/jumlah dari jenis pelayanan; dan
g. Hasil monitoring dan evaluasi dilaporkan kepada Dewan Pengawas. Dewan Pengawas
melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan
h. SPM Pembinaan meliputi:
 Petunjuk teknis, yang mencakup penetapan pedoman, prosedur dan atau tata cara
penyelenggaraan; dan
 Bimbingan teknis dalam rangka peningkatan kemampuan dan keterampilan teknis para
petugas.

3.2. Indikator Standar Pelayanan Minimal Pengelolaan Parkir pada UPT Pakir Tepi
Jalan Umum
3.2.1 Indikator SPM Pengelolaan Parkir Tepi Jalan Umum
No. Jenis Indikator Sub Penjelasan Nilai/Ukuran/Jumlah Jangka
Pelayanan Indikator Waktu
Pencapaian
1. Keamanan Keamanan Lampu Berfungsi Jumlah titik Sampai
fisik penerangan sebagai pencahayaan di area dengan 2027
sumber parkir. Minimal 95%
cahaya di berfungsi dan sesuai
ruang parkir dengan standar teknis
pada tepi jalan
umum untuk
memberikan
keamanan
bagi pengguna
jasa
CCTV Jumlah kamera CCTV Sampai
yang dipasang dengan 2027

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 42
Pengaman Pembatasan Jumlah pengaman atau Sampai
atau pagar di area parkir pagar di sekitar area dengan 2027
sekitar area pada tepi jalan parkir
parkir umum sesuai
Petugas Jumlah petugas Sampai
keamanan keamanan yang siaga di dengan 2027
yang siaga di area parkir
area parkir
Keamanan Sistem Jumlah sistem Sampai
Data keamanan keamanan yang dengan 2027
yang terintegrasi dengan
terintegrasi sistem parkir.
dengan sistem
parkir.
Backup data Jumlah backup data Sampai
yang yang tersimpan di dengan 2027
tersimpan di tempat yang aman.
tempat yang
aman.
Teknologi Tingkat keamanan Sampai
enkripsi data enkripsi data dengan 2027
Keamanan Sistem Jumlah sistem Sampai
Kendaraan pemantauan pemantauan kendaraan dengan 2027
kendaraan di yang terpasang.
area parkir
.

Asuransi Jumlah kendaraan yang Sampai


kendaraan diasuransikan. dengan 2027
bagi pengguna
jasa parkir
Mekanisme SOP Tingkat keberhasilan Sampai
penanganan mekanisme penanganan kendaraan dengan 2027
kendaraan penanganan yang hilang atau dicuri
yang hilang kendaraan
atau dicuri yang hilang
atau dicuri
Keamanan Sistem Jumlah sengketa
Transaksi pembayaran pembayaran yang

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 43
yang terjadi
terintegrasi
dan aman
Mekanisme Jumlah transaksi yang
penanganan berhasil dilakukan
sengketa
pembayaran
2. Keselamatan Keselamatan Rambu-rambu Jumlah rambu-rambu
Fisik dan marka dan marka jalan yang
jalan yang dipasang di area parkir
jelas di area tepi jalan umum.
parkir.
Tanda-tanda Jumlah tanda-tanda
peringatan dan peringatan dan
pengaman di pengaman yang
area parkir. dipasang di area parkir
tepi jalan umum.
Fasilitas Jumlah fasilitas
penerangan penerangan dan jalan
dan jalan yang yang memadai di area
memadai di parkir tepi jalan umum.
area parkir.

Keselamatan Alat pemadam Jumlah alat pemadam


Kebakaran kebakaran dan kebakaran dan tanda-
tanda-tanda tanda evakuasi yang
evakuasi yang dipasang di area parkir
jelas di area tepi jalan umum.
parkir.
Jalur evakuasi Jumlah jalur evakuasi
yang mudah yang mudah diakses
diakses dan dan aman di area parkir
aman. tepi jalan umum.
Keselamatan Sanitasi dan Jumlah fasilitas sanitasi
Kesehatan kebersihan yang tersedia di area
yang terjaga di parkir tepi jalan umum.
area parkir.
Tanda-tanda
peringatan dan

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 44
pengaman di
area parkir.
Keselamatan Rambu-rambu Jumlah rambu-rambu
Lalu Lintas dan marka dan marka jalan yang
jalan yang dipasang di area parkir
jelas di area tepi jalan umum.
parkir.
Aturan-aturan Tingkat pelanggaran
lalu lintas aturan lalu lintas di area
yang diatur parkir tepi jalan umum.
dan dijaga di
area parkir.
3. Kenyamanan Kebersihan Tidak ada Jumlah dan kualitas
sampah dan fasilitas kebersihan di
bau tak sedap area parkir tepi jalan
di area parkir. umum.
Toilet dan Tingkat kebersihan dan
fasilitas umum keteraturan area parkir
lainnya dalam tepi jalan umum.
kondisi bersih
dan terawat.
Fasilitas Fasilitas yang Jumlah dan jenis
memadai fasilitas yang tersedia
seperti tempat di area parkir tepi jalan
duduk, area umum.
bermain anak,
dan ruang
tunggu.
Terdapat Tingkat keteraturan dan
fasilitas yang kualitas fasilitas di area
ramah parkir tepi jalan umum.
lingkungan
seperti tempat
sampah
terpisah.
Layanan Petugas yang Tingkat kepuasan
ramah dan pelanggan terhadap
siap layanan parkir tepi
membantu di jalan umum.

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 45
area parkir.
4. Kecepatan Waktu Waktu tunggu Rata-rata waktu tunggu
tunggu untuk masuk dan keluar dari
memasuki dan area parkir tepi jalan
keluar area umum.
parkir.
Kecepatan Tingkat kecepatan
petugas parkir pelayanan petugas
parkir tepi jalan umum.
Sistem Tidak adanya Rata-rata waktu yang
pembayaran antrian dibutuhkan untuk
pembayaran melakukan pembayaran
parkir parkir tepi jalan umum.
Kelancaran Tingkat kecepatan
proses proses pembayaran
pembayaran parkir tepi jalan umum.
parkir.
Layanan Kelancaran  Rata-rata waktu
jemput proses tunggu untuk
mobil pengambilan pengambilan mobil
mobil/motoy oleh layanan jemput
oleh layanan mobil.
jemput mobil.  Tingkat kecepatan
layanan jemput
mobil.
Ketersediaan Tersedianya Tingkat ketersediaan
tempat tempat parkir tempat parkir di area
parkir yang cukup di parkir tepi jalan umum.
area parkir.
Tidak adanya Rata-rata waktu yang
antrian dibutuhkan untuk
panjang untuk menemukan tempat
mendapatkan parkir tepi jalan umum.
tempat parkir.
Pelayanan Kelancaran  Rata-rata waktu
pelanggan proses respons petugas
pengaduan parkir terhadap
dan pengaduan
penyelesaian pelanggan.

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 46
masalah.  Tingkat kecepatan
penyelesaian masalah
oleh petugas parkir
tepi jalan umum.

5. Transparansi Informasi Ketersediaan Tingkat kejelasan


biaya parkir informasi informasi biaya parkir
biaya parkir tepi jalan umum.
yang jelas dan
mudah
diakses.
Tidak adanya Tingkat konsistensi
biaya antara informasi biaya
tersembunyi parkir yang disediakan
atau tidak jelas dengan biaya parkir
yang yang dikenakan pada
dikenakan pengguna jasa parkir
pada tepi jalan umum.
pengguna jasa
parkir.
Aturan Ketersediaan Tingkat kejelasan
parkir informasi informasi aturan parkir
tentang aturan tepi jalan umum.
parkir yang
jelas dan
mudah
diakses.
Tidak adanya Tingkat kesesuaian
aturan parkir antara aturan parkir
yang ambigu yang disediakan dengan
atau sulit aturan parkir yang
dipahami. diterapkan pada area
parkir tepi jalan umum.
Kebijakan Ketersediaan Tingkat kejelasan
lain informasi informasi kebijakan
tentang lain yang berlaku di
kebijakan lain area parkir tepi jalan
yang berlaku umum.
di area parkir,
seperti
Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir
Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 47
kebijakan
privasi dan
kebijakan
pengembalian
uang.
Keterbukaan Tingkat kesesuaian
tentang antara kebijakan yang
kebijakan disediakan dengan
pemeliharaan kebijakan yang
dan perawatan diterapkan pada area
area parkir. parkir tepi jalan umum.
Evaluasi Tersedianya Tingkat partisipasi
Layanan mekanisme pengguna jasa parkir
evaluasi dalam proses evaluasi
layanan parkir layanan parkir tepi
oleh pengguna jalan umum.
jasa parkir.
Keterbukaan Tingkat transparansi
terhadap hasil terhadap hasil evaluasi
evaluasi layanan parkir tepi
layanan parkir. jalan umum.

3.2.2 Indikator SPM Pengelolaan Parkir Tepi Jalan Umum


No. Jenis Indikator Sub Penjelasan Nilai/Ukuran/Jumlah Jangka
Pelayanan Indikator Waktu
Pencapaian
1. Keamanan Keamanan Lampu Berfungsi Jumlah titik Sampai
fisik penerangan sebagai pencahayaan di area dengan 2027
sumber parkir. Minimal 95%
cahaya di berfungsi dan sesuai
ruang parkir dengan standar teknis
pada tepi jalan
umum untuk
memberikan
keamanan
bagi pengguna
jasa
CCTV Jumlah kamera CCTV Sampai
yang dipasang dengan 2027

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 48
Pengaman Pembatasan Jumlah pengaman atau Sampai
atau pagar di area parkir pagar di sekitar area dengan 2027
sekitar area pada tepi jalan tempat parkir khusus
parkir umum sesuai
Petugas Jumlah petugas Sampai
keamanan keamanan yang siaga di dengan 2027
yang siaga di area tempat parkir
area parkir khusus
Keamanan Sistem Jumlah sistem Sampai
Data keamanan keamanan yang dengan 2027
yang terintegrasi dengan
terintegrasi sistem tempat parkir
dengan sistem khusus.
parkir.
Backup data Jumlah backup data Sampai
yang yang tersimpan di dengan 2027
tersimpan di tempat yang aman.
tempat yang
aman.
Teknologi Tingkat keamanan Sampai
enkripsi data enkripsi data dengan 2027
Keamanan Sistem Jumlah sistem Sampai
Kendaraan pemantauan pemantauan kendaraan dengan 2027
kendaraan di yang terpasang.
area parkir
.

Asuransi Jumlah kendaraan yang Sampai


kendaraan diasuransikan. dengan 2027
bagi pengguna
jasa parkir
Mekanisme SOP Tingkat keberhasilan Sampai
penanganan mekanisme penanganan kendaraan dengan 2027
kendaraan penanganan yang hilang atau dicuri
yang hilang kendaraan
atau dicuri yang hilang
atau dicuri
Keamanan Sistem Jumlah sengketa
Transaksi pembayaran pembayaran yang

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 49
yang terjadi
terintegrasi
dan aman
Mekanisme Jumlah transaksi yang
penanganan berhasil dilakukan
sengketa
pembayaran
2. Keselamatan Keselamatan Rambu-rambu Jumlah rambu-rambu
Fisik dan marka dan marka jalan yang
jalan yang dipasang di area tempat
jelas di area parkir khusus
parkir.
Tanda-tanda Jumlah tanda-tanda
peringatan dan peringatan dan
pengaman di pengaman yang
area parkir. dipasang di area tempat
parkir khusus.
Fasilitas Jumlah fasilitas
penerangan penerangan dan jalan
dan jalan yang yang memadai di area
memadai di tempat parkir khusus
area parkir.

Keselamatan Alat pemadam Jumlah alat pemadam


Kebakaran kebakaran dan kebakaran dan tanda-
tanda-tanda tanda evakuasi yang
evakuasi yang dipasang di area tempat
jelas di area parkir khusus
parkir.
Jalur evakuasi Jumlah jalur evakuasi
yang mudah yang mudah diakses
diakses dan dan aman di area
aman. tempat parkir khusus
Keselamatan Sanitasi dan Jumlah fasilitas sanitasi
Kesehatan kebersihan yang tersedia di area
yang terjaga di tempat parkir khusus
area parkir.
Tanda-tanda
peringatan dan

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 50
pengaman di
area parkir.
Keselamatan Rambu-rambu Jumlah rambu-rambu
Lalu Lintas dan marka dan marka jalan yang
jalan yang dipasang di area tempat
jelas di area parkir khusus.
parkir.
Aturan-aturan Tingkat pelanggaran
lalu lintas aturan lalu lintas di area
yang diatur tempat parkir khusus.
dan dijaga di
area parkir.
3. Kenyamanan Kebersihan Tidak ada Jumlah dan kualitas
sampah dan fasilitas kebersihan di
bau tak sedap tempat parkir khusus.
di area parkir.
Toilet dan Tingkat kebersihan dan
fasilitas umum keteraturan area tempat
lainnya dalam parkir khusus.
kondisi bersih
dan terawat.
Fasilitas Fasilitas yang Jumlah dan jenis
memadai fasilitas yang tersedia
seperti tempat di tempat parkir khusus.
duduk, area
bermain anak,
dan ruang
tunggu.
Terdapat Tingkat keteraturan dan
fasilitas yang kualitas fasilitas di
ramah tempat parkir khusus.
lingkungan
seperti tempat
sampah
terpisah.
Layanan Petugas yang Tingkat kepuasan
ramah dan pelanggan terhadap
siap layanan tempat parkir
membantu di khusus.

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 51
area parkir.
4. Kecepatan Waktu Waktu tunggu Rata-rata waktu tunggu
tunggu untuk masuk dan keluar dari
memasuki dan tempat parkir khusus.
keluar area
parkir.
Kecepatan Tingkat kecepatan
petugas parkir pelayanan petugas
tempat parkir khusus.
Sistem Tidak adanya Rata-rata waktu yang
pembayaran antrian dibutuhkan untuk
pembayaran melakukan pembayaran
parkir tempat parkir khusus.
Kelancaran Tingkat kecepatan
proses proses pembayaran
pembayaran tempat parkir khusus.
parkir.
Layanan Kelancaran  Rata-rata waktu
jemput proses tunggu untuk
mobil pengambilan pengambilan mobil
mobil/motoy oleh layanan jemput
oleh layanan mobil.
jemput mobil.  Tingkat kecepatan
layanan jemput
mobil.
Ketersediaan Tersedianya Tingkat ketersediaan
tempat tempat parkir tempat parkir di area
parkir yang cukup di tempat parkir khusus.
area parkir.
Tidak adanya Rata-rata waktu yang
antrian dibutuhkan untuk
panjang untuk menemukan tempat
mendapatkan parkir khusus.
tempat parkir.
Pelayanan Kelancaran  Rata-rata waktu
pelanggan proses respons petugas
pengaduan parkir terhadap
dan pengaduan
penyelesaian pelanggan.

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 52
masalah.  Tingkat kecepatan
penyelesaian masalah
oleh petugas parkir
tempat parkir khusus.

5. Transparansi Informasi Ketersediaan Tingkat kejelasan


biaya parkir informasi informasi biaya tempat
biaya parkir parkir khusus.
yang jelas dan
mudah
diakses.
Tidak adanya Tingkat konsistensi
biaya antara informasi biaya
tersembunyi parkir yang disediakan
atau tidak jelas dengan biaya parkir
yang yang dikenakan pada
dikenakan pengguna jasa tempat
pada parkir khusus
pengguna jasa
parkir.
Aturan Ketersediaan Tingkat kejelasan
parkir informasi informasi aturan tempat
tentang aturan parkir khusus.
parkir yang
jelas dan
mudah
diakses.
Tidak adanya Tingkat kesesuaian
aturan parkir antara aturan parkir
yang ambigu yang disediakan dengan
atau sulit aturan parkir yang
dipahami. diterapkan pada area
tempat parkir khusus.
Kebijakan Ketersediaan Tingkat kejelasan
lain informasi informasi kebijakan
tentang lain yang berlaku di
kebijakan lain area tempat parkir
yang berlaku khusus.
di area parkir,
seperti
Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir
Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 53
kebijakan
privasi dan
kebijakan
pengembalian
uang.
Keterbukaan Tingkat kesesuaian
tentang antara kebijakan yang
kebijakan disediakan dengan
pemeliharaan kebijakan yang
dan perawatan diterapkan pada tempat
area parkir. parkir khusus.
Evaluasi Tersedianya Tingkat partisipasi
Layanan mekanisme pengguna jasa parkir
evaluasi dalam proses evaluasi
layanan parkir layanan tempat parkir
oleh pengguna khusus.
jasa parkir.
Keterbukaan Tingkat transparansi
terhadap hasil terhadap hasil evaluasi
evaluasi layanan tempat parkir
layanan parkir. khusus.

3.3. Proses Bisnis UPT Parkir Tepi Jalan Umum

Pengembangan
Menetapkan Melakukan
dan pelaksanaan
kebijakan dan survei kepuasan
kampanye
tarif tarif parkir pelanggan
pemasaran

Mengembangkan
Pemasangan Pesuaian biaya dan menerapkan
peralatan parkir dan tarif parkir praktik
berkelanjutan.

Pemantauan Analisis
penggunaan pendapatan dan
parkir pengeluaran

Pengumpulan Mengelola dan


dan proses biaya memelihara
parkir peralatan parkir.

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 54
1. Menentukan kebijakan dan tarif tarif parkir berdasarkan permintaan,
lokasi, dan waktu.
2. Memasang peralatan parkir, seperti meteran, pos pembayaran, QRIS,
CCTV, Batasan parkir dan gerbang, di setiap fasilitas parkir untuk
memungut biaya dan mengelola akses parkir.
3. Memantau tingkat penggunaan parkir untuk mengidentifikasi area
dengan permintaan tinggi dan untuk memastikan bahwa biaya dan tarif
parkir sesuai.
4. Mengumpulkan dan proses biaya parkir melalui sistem pembayaran
otomatis, seperti pembaca kartu kredit, aplikasi seluler, atau sistem
pengumpulan uang tunai.
5. Mengelola dan rawat peralatan parkir untuk memastikannya berfungsi
dengan baik dan mengumpulkan biaya yang akurat.
6. Menganalisis pendapatan dan pengeluaran yang terkait dengan fasilitas
parkir untuk memastikan bahwa biaya penyediaan layanan parkir
ditutupi dengan biaya yang terkumpul.
7. Menyesuaikan biaya dan tarif parkir sesuai kebutuhan untuk
memastikan keduanya tetap kompetitif dan mencerminkan biaya
sebenarnya dari penyediaan layanan parkir.
8. Mengembangkan dan melaksanakan kampanye pemasaran untuk
mempromosikan manfaat parkir di fasilitas umum dan mendorong
penggunaan pilihan transportasi alternatif.
9. Melakukan survei kepuasan pelanggan untuk mengumpulkan umpan
balik tentang kualitas layanan parkir dan mengidentifikasi area untuk
perbaikan.
10. Mengembangkan dan menerapkan praktik berkelanjutan untuk
mengurangi dampak lingkungan dari fasilitas parkir, seperti
penggunaan stasiun pengisian kendaraan listrik dan penerapan praktik
bangunan hijau.

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 55
BAB 4
LAPORAN KEUANGAN POKOK / PROYEKSI KEUANGAN
Struktur anggaran BLUD diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 79 tahun 2018.

4.1. Asumsi dalam Penyusunan Proyeksi Laporan Keuangan

Dalam penyusunan proyeksi laporan keuangan BLUD pengelolaan parkir ini, digunakan
asumsi-asumsi sebagai berikut:
- Masa proyeksi adalah tahun 2024 - 2028 (FY24 – FY28).
- Proyeksi keuangan ini didasarkan pada angka-angka peramalan jumlah lahan parkir,
pendapatan dan belanja dari hasil kajian teknis pembentukan BLUD pengelolaan parkir
yang telah dilakukan.
- Model keuangan ini dibuat dengan asumsi constant price atau inflation free.
- Model keuangan tidak menghitung potensi pendapatan jasa giro, bunga tabungan dan
deposito.
- Pola kelembagaan dan manajemen SDM secara umum mengikuti tata kelola BLUD
yang telah disusun.

4.2. Proyeksi Pendapatan dari Jasa Layanan

Dalam Pasal 51 Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 79 tahun 2018 disebutkan
bahwa bahwa pendapatan bersumber dari: jasa layanan, hibah, hasil kerjasama dengan pihak
lain, APBD, dan lain-lain pendapatan BLUD yang sah.
Pendapatan dari jasa layanan yang dimaksud adalah pendapatan atas tarif layanan
yang dikenakan kepada pengguna Parkir Tepi Jalan Umum dan Tempat Parkir Khusus.
Tarif yang digunakan untuk menghitung proyeksi pendapatan dari jasa layanan
menggunakan tarif Rp 5.000 bagi roda empat, Rp. 10.000 bagi roda empat lebih dan Rp. 3.000
bagi roda dua. Tarif ini ditentukan sesuai dengan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 30
Tahun 2018 Pasal 1 Tentang Perubahan Tarif Retribusi Tempat Khusus Parkir Kota Surabaya.

Tabel 4.1 100% Potensi Pendapatan Retribusi Parkir


Asumsi
No. Tahun
Optimis Moderat Pesimis
1 2024 349.860.869.378 246.596.960.447 177.389.977.744
2 2025 366.613.665.291 257.870.268.534 184.645.917.198
3 2026 388.239.815.882 271.417.522.873 192.701.571.446
4 2027 417.936.702.318 288.270.785.025 201.753.964.813
5 2028 461.132.964.729 309.974.762.219 212.057.846.980
Sumber : Kajian Teknis Pembentukan BLUD Jasa Pengelolaan Parkir, hal 27

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 56
Tabel 4.2 60% Potensi Pendapatan Retribusi Parkir
Asumsi
No. Tahun
Optimis Moderat Pesimis
1 2024 203.548.044.916 144.177.983.324 104.233.565.514
2 2025 215.897.883.314 152.369.221.150 109.288.026.209
3 2026 232.983.399.663 162.738.031.520 118.181.965.112
4 2027 257.997.524.374 176.313.360.464 121.784.375.841
5 2028 296.364.298.990 194.636.696.202 129.673.514.110
Sumber : Kajian Teknis Pembentukan BLUD Jasa Pengelolaan Parkir, hal 27

Total nilai proyeksi potensi pendapatan parkir di tabel 4.6 diharapkan dapat
digunakan pemerintah kota Surabaya sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan
target penerimaan pendapatan parkir secara bertahap selama lima tahun pertama setelah
BLUD pengelolaan parkir dibentuk. Untuk pencapaian target penerimaan pendapatan
parkir tersebut harus ditunjang dengan pengembangan sistem baik dari sisi manajemen
pengelolaan dengan konsep BLUD, infrastruktur, dan inovasi teknologi. Sehingga porsi
pembiayaan dari APBD semakin menurun dan BLUD pengelola parkir dapat lebih mandiri
dan berkembang di masa yang akan datang.

4.3. Proyeksi Pendapatan APBD


Sebagaimana ketentuan tentang sumber pendapatan yang disebutkan pada Pasal 51
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018, sumber pendapatan BLUD bisa
berasal dari APBD. Penggunaan APBD digunakan untuk pembiayaan operasional pengelolaan
parkir dan dikombinasikan dengan pendapatan dari jasa layanan (tarif), serta pendapatan
non-tarif. Dengan adanya pendapatan jasa retribusi parkir, penggunaan APBD untuk
mendukung operasional BLUD pengelolaan parkir akan menurun.

4.4. Proyeksi Pengeluaran Belanja


Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 Pasal 54 Ayat (1)
menyebutkan bahwa Belanja BLUD terdiri atas belanja operasi dan belanja modal. Pada Ayat
(2) dan (3) dinyatakan bahwa belanja operasi mencakup seluruh belanja BLUD untuk
menjalankan tugas dan fungsi, meliputi belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja
bunga dan belanja lain.
Proyeksi total belanja operasi yang terdiri dari belanja pegawai, belanja perawatan
lokasi parkir, perawatan gedung dan bangunan kantor, adminitrasi umum dan biaya utilitas,
mulai tahun 2024 hingga 2028 seperti dalam tabel berikut :

Tabel 4.3 Pengeluaran Belanja Operasi Tahun 2024-2028


TAHUN TOTAL PENGELUARAN (Rp.)
2024 65.125.672.768
2025 81.330.889.496
2026 89.899.438.391
2027 90.682.222.775
2028 83.680.195.402
Sumber : Data diolah

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 57
Biaya yang dikeluarkan untuk belanja operasi BLUD Pengelolaan Parkir terdiri atas :

- Belanja pegawai
- Belanja perawatan tempat parkir
- Belanja perawatan gedung dan bangunan
- Belanja administrasi dan umum
- Belanja listrik, air dan telpon

Dalam proyeksi ini juga dilakukan proyeksi belanja modal yang akan dilakukan. Tabel berikut
menunjukkan proyeksi belanja modal :

Tabel 4.4 Pengeluaran Belanja Modal Tahun 2023-2027


Tahun Total Biaya
No. Uraian Satuan Harga 2023 2024 2025 2026 2027
Q Total Biaya Q Total Biaya Q Total Biaya Q Total Biaya Q Total Biaya
1 Sistem TPE Paket 50.000.000 264 13.210.000.000 528 26.420.000.000 661 33.025.000.000 661 33.025.000.000 528 26.420.000.000 132.100.000.000
2 Camera CCTV Paket 5.000.000 396 1.981.500.000 793 3.963.000.000 991 4.953.750.000 991 4.953.750.000 793 3.963.000.000 19.815.000.000
3 Sistem E-Parkir Paket 150.000.000 1 150.000.000 150.000.000
4 Printer thermal Android POS Unit 2.500.000 169 422.500.000 338 845.000.000 423 1.056.250.000 423 1.056.250.000 338 845.000.000 4.225.000.000
5 Biaya Pemeliharaan Sistem Paket/Bulan 10.000.000 12 120.000.000 12 132.000.000 12 145.200.000 12 159.720.000 12 175.692.000 732.612.000
TOTAL 15.884.000.000 31.360.000.000 39.180.200.000 39.194.720.000 31.403.692.000 157.022.612.000
Sumber : Kajian Teknis Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir, hal 27

Tabel 4.5 Proyeksi Pengeluaran Belanja Tahun 2024-2028


Tahun Total Belanja Jenis belanja Presentase Total Pengeluaran
BELANJA OPERASI
Belanja Pegawai
- Gaji Jukir 64,51% 42.012.000.000
- Gaji Manajemen BLUD 2,01% 1.309.672.768
Belanja perawatan lokasi parkir 7,68% 5.000.000.000
2024 65.125.672.768
Perawatan Gedung dan Bangunan Kantor 0,77% 500.000.000
Belanja Administrasi dan Umum 0,31% 200.000.000
Belanja Listrik, Air dan Telpon 0,34% 220.000.000
BELANJA MODAL
Belanja Aset 24,39% 15.884.000.000
BELANJA OPERASI
belanja pegawai
- jukir 52,17% 42.432.120.000
- manajemen BLUD 1,63% 1.322.769.496
belanja perawatan lokasi parkir 6,46% 5.250.000.000
2025 81.330.889.496
belanja perawatan gedung dan bangunan 0,65% 525.000.000
belanja administrasi dan umum 0,26% 210.000.000
belanja listrik, air dan telpon 0,28% 231.000.000
BELANJA MODAL
Belanja Aset 38,56% 31.360.000.000

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 58
BELANJA OPERASI
belanja pegawai
- jukir 47,67% 42.856.441.200
- manajemen BLUD 1,49% 1.335.997.191
belanja perawatan lokasi parkir 6,13% 5.512.500.000
2026 89.899.438.391
belanja perawatan gedung dan bangunan 0,61% 551.250.000
belanja administrasi dan umum 0,25% 220.500.000
belanja listrik, air dan telpon 0,27% 242.550.000
BELANJA MODAL
Belanja Aset 43,58% 39.180.200.000
BELANJA OPERASI
belanja pegawai
- jukir 47,73% 43.285.005.612
- manajemen BLUD 1,49% 1.349.357.163
belanja perawatan lokasi parkir 6,38% 5.788.125.000
2027 90.682.222.775
belanja perawatan gedung dan bangunan 0,64% 578.812.500
belanja administrasi dan umum 0,26% 231.525.000
belanja listrik, air dan telpon 0,28% 254.677.500
BELANJA MODAL
Belanja Aset 43,22% 39.194.720.000
BELANJA OPERASI
belanja pegawai
- jukir 52,24% 43.717.855.668
- manajemen BLUD 1,63% 1.362.850.734
belanja perawatan lokasi parkir 7,26% 6.077.531.250
2028 83.680.195.402
belanja perawatan gedung dan bangunan 0,73% 607.753.125
belanja administrasi dan umum 0,29% 243.101.250
belanja listrik, air dan telpon 0,32% 267.411.375
BELANJA MODAL
Belanja Aset 37,53% 31.403.692.000
Sumber : Data diolah

4.5. Proyeksi Laporan Keuangan BLUD


Berdasarkan proyeksi pendapatan dan belanja di atas, maka disusunlah Proyeksi
Laporan Keuangan BLUD Pengelolaan Parkir untuk tahun 2024 sampai dengan 2028 dengan
dua proyeksi. Proyeksi pertama dengan asumsi pesimis 100% potensi pendapatan retribusi
parkir dan proyeksi kedua dengan asumsi pesimis 60% potensi pendapatan retibusi parkir.
Berikut proyeksi laporan keuangan pertama dengan asumsi pesimis 100% potensi
pendapatan retribusi parkir :

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 59
Tabel 4.6 Proyeksi Laporan Realisasi Anggaran
PROYEKSI LAPORAN REALISASI ANGGARAN
(dalam Rupiah)
PENDAPATAN FY 24 FY 25 FY 26 FY 27 FY 28
Pendapatan Retribusi Parkir 177.389.977.744 184.645.917.198 192.701.571.446 201.753.964.813 212.057.846.980
Pendapatan APBD
JUMLAH PENDAPATAN 177.389.977.744 184.645.917.198 192.701.571.446 201.753.964.813 212.057.846.980
BELANJA
BELANJA OPERASI
belanja pegawai 43.321.672.768 43.754.889.496 44.192.438.391 44.634.362.775 45.080.706.402
belanja perawatan lokasi parkir 5.000.000.000 5.250.000.000 5.512.500.000 5.788.125.000 6.077.531.250
belanja perawatan gedung dan bangunan 500.000.000 525.000.000 551.250.000 578.812.500 607.753.125
belanja administrasi dan umum 200.000.000 210.000.000 220.500.000 231.525.000 243.101.250
belanja listrik, air dan telpon 220.000.000 231.000.000 242.550.000 254.677.500 267.411.375
Jumlah Belanja Operasi 49.241.672.768 49.970.889.496 50.719.238.391 51.487.502.775 52.276.503.402
BELANJA MODAL
Belanja 15.884.000.000 31.360.000.000 39.180.200.000 39.194.720.000 31.403.692.000
Jumlah Belanja Modal 15.884.000.000 31.360.000.000 39.180.200.000 39.194.720.000 31.403.692.000
JUMLAH BELANJA 65.125.672.768 81.330.889.496 89.899.438.391 90.682.222.775 83.680.195.402

SURPLUS (DEFISIT) 112.264.304.976 103.315.027.702 102.802.133.055 111.071.742.038 128.377.651.578


SISA LEBIH (KURANG) PEMBIAYAAN ANGGARAN 112.264.304.976 103.315.027.702 102.802.133.055 111.071.742.038 128.377.651.578
Sumber : Data diolah

Tabel 4.7 Proyeksi Neraca


PROYEKSI NERACA
(dalam Rupiah)
ASET FY 24 FY 25 FY 26 FY 27 FY 28
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 116.367.777.707 223.847.046.200 330.875.782.454 446.238.149.724 578.972.176.585
Piutang 100.000.000 105.000.000 110.250.000 115.762.500 121.550.625
Jumlah Aset Lancar 116.467.777.707 223.952.046.200 330.986.032.454 446.353.912.224 579.093.727.210
ASET TETAP
Tanah 20.000.000.000 20.000.000.000 20.000.000.000 20.000.000.000 20.000.000.000
Gedung dan Bangunan 40.000.000.000 40.000.000.000 40.000.000.000 40.000.000.000 40.000.000.000
Kendaraan Operasional 600.000.000 720.000.000 864.000.000 1.036.800.000 1.244.160.000
Peralatan Kantor 1.000.000.000 1.200.000.000 1.440.000.000 1.728.000.000 2.073.600.000
1 PAKET CCTV 15.711.500.000 46.726.500.000 85.475.450.000 124.238.920.000 155.297.612.000
(Akumulasi Penyusutan) - 14.318.166.667 - 13.929.520.193 - 21.705.890.027 - 38.833.028.250 - 66.677.586.090
Jumlah Aset Tetap 62.993.333.333 94.716.979.807 126.073.559.973 148.170.691.750 151.937.785.910

TOTAL ASET 179.461.111.040 318.669.026.007 457.059.592.427 594.524.603.974 731.031.513.120

KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK :
Utang Usaha 1.000.000.000 1.050.000.000 1.102.500.000 1.157.625.000 1.215.506.250
Utang Belanja Pegawai 3.610.139.397 3.646.240.791 3.682.703.199 3.719.530.231 3.756.725.534
Utang Belanja Listrik, Air, Telpon 4.798.333.333 5.038.250.000 5.290.162.500 5.554.670.625 5.832.404.156
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 9.408.472.731 9.734.490.791 10.075.365.699 10.431.825.856 10.804.635.940
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang - - - - -

JUMLAH KEWAJIBAN 9.408.472.731 9.734.490.791 10.075.365.699 10.431.825.856 10.804.635.940

EKUITAS
Ekuitas 170.052.638.309 308.934.535.216 446.984.226.728 584.092.778.117 720.226.877.181
Jumlah Ekuitas 170.052.638.309 308.934.535.216 446.984.226.728 584.092.778.117 720.226.877.181

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 179.461.111.040 318.669.026.007 457.059.592.427 594.524.603.974 731.031.513.120

Sumber : Data diolah

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 60
Tabel 4.8 Proyeksi Laporan Operasional
PROYEKSI LAPORAN OPERASIONAL
(dalam Rupiah)
PENDAPATAN FY 24 FY 25 FY 26 FY 27 FY 28
Pendapatan Retribusi Parkir 177.389.977.744 180.937.777.299 184.556.532.845 188.247.663.502 192.012.616.772
Pendapatan APBD - - - - -
JUMLAH PENDAPATAN 177.389.977.744 180.937.777.299 184.556.532.845 188.247.663.502 192.012.616.772
BELANJA
BELANJA OPERASI
belanja pegawai 43.321.672.768 43.754.889.496 44.192.438.391 44.634.362.775 45.080.706.402
belanja perawatan lokasi parkir 5.000.000.000 5.250.000.000 5.512.500.000 5.788.125.000 6.077.531.250
belanja perawatan gedung dan bangunan 500.000.000 525.000.000 551.250.000 578.812.500 607.753.125
belanja administrasi dan umum 200.000.000 210.000.000 220.500.000 231.525.000 243.101.250
belanja listrik, air dan telpon 220.000.000 312.740.897 328.377.942 344.796.839 362.036.681
Beban Penyusutan Aset 7.855.750.000 23.363.250.000 34.881.975.000 38.756.210.000 34.911.081.000
Jumlah Belanja Operasi 57.097.422.768 73.415.880.393 85.687.041.332 90.333.832.113 87.282.209.708
JUMLAH BELANJA 57.097.422.768 73.415.880.393 85.687.041.332 90.333.832.113 87.282.209.708

SURPLUS (DEFISIT) 120.292.554.976 107.521.896.906 98.869.491.513 97.913.831.389 104.730.407.064


SISA LEBIH (KURANG) PEMBIAYAAN ANGGARAN 120.292.554.976 107.521.896.906 98.869.491.513 97.913.831.389 104.730.407.064
Sumber : Data diolah

Tabel 4.9 Tabel Proyeksi Laporan Arus Kas


PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS
(dalam Rupiah)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi FY 24 FY 25 FY 26 FY 27 FY 28
Arus Masuk Kas
Pendapatan Retribusi Parkir 177.389.977.744 184.645.917.198 192.701.571.446 201.753.964.813 212.057.846.980
Pendapatan APBD - - - - -
Jumlah Arus Masuk Kas 177.389.977.744 184.645.917.198 192.701.571.446 201.753.964.813 212.057.846.980

Arus Kas Keluar


belanja pegawai 39.711.533.371 40.108.648.704 40.509.735.191 40.914.832.543 41.323.980.869
belanja perawatan lokasi parkir 4.583.333.333 4.812.500.000 5.053.125.000 5.305.781.250 5.571.070.313
belanja perawatan gedung dan bangunan 458.333.333 481.250.000 505.312.500 530.578.125 557.107.031
belanja administrasi dan umum 183.333.333 192.500.000 202.125.000 212.231.250 222.842.813
belanja listrik, air dan telpon 201.666.667 211.750.000 222.337.500 233.454.375 245.127.094
Jumlah Arus Keluar Kas 45.138.200.037 45.806.648.704 46.492.635.191 47.196.877.543 47.920.128.119
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 132.251.777.707 138.839.268.493 146.208.936.254 154.557.087.270 164.137.718.861

Arus Kas dari Aktivitas Investasi


Arus Masuk Kas :
Jumlah Arus Masuk Kas
Arus Keluar Kas:
Jumlah Arus Keluar Kas 15.884.000.000 31.360.000.000 39.180.200.000 39.194.720.000 31.403.692.000
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi 15.884.000.000 31.360.000.000 39.180.200.000 39.194.720.000 31.403.692.000

Kenaikan (Penurunan) Kas BLUD 116.367.777.707 107.479.268.493 107.028.736.254 115.362.367.270 132.734.026.861

Saldo Awal Kas Setara KAS BLUD 0 116.367.777.707 223.847.046.200 330.875.782.454 446.238.149.724
Saldo Akhir Kas Setara KAS BLUD 116.367.777.707 223.847.046.200 330.875.782.454 446.238.149.724 578.972.176.585

Sumber : Data diolah

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 61
Tabel 4.10 Proyeksi Laporan Perubahan Ekuitas
PROYEKSI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
(dalam Rupiah)
FY 24 FY 25 FY 26 FY 27 FY 28
Ekuitas awal 33.876.083.333 170.052.638.309 308.934.535.216 446.984.226.728 584.092.778.117
Surplus / Defisit LO 120.292.554.976 107.521.896.906 98.869.491.513 97.913.831.389 104.730.407.064
Koreksi Nilai Aset / Persediaan - - - - -
Penambahan / Pengerungan Aset Tetap 15.884.000.000 31.360.000.000 39.180.200.000 39.194.720.000 31.403.692.000
Ekuitas Akhir 170.052.638.309 308.934.535.216 446.984.226.728 584.092.778.117 720.226.877.181

Sumber : Data diolah

Berikut proyeksi laporan keuangan kedua dengan asumsi pesimis 60% potensi
pendapatan retribusi parkir:

Tabel 4.11 Proyeksi Laporan Realisasi Anggaran


PROYEKSI LAPORAN REALISASI ANGGARAN
(dalam Rupiah)
PENDAPATAN FY 24 FY 25 FY 26 FY 27 FY 28
Pendapatan Retribusi Parkir 104.233.565.514 109.288.026.209 118.181.965.112 121.784.375.841 129.673.514.110
Pendapatan APBD
JUMLAH PENDAPATAN 104.233.565.514 109.288.026.209 118.181.965.112 121.784.375.841 129.673.514.110
BELANJA
BELANJA OPERASI
belanja pegawai 43.321.672.768 43.754.889.496 44.192.438.391 44.634.362.775 45.080.706.402
belanja perawatan lokasi parkir 5.000.000.000 5.250.000.000 5.512.500.000 5.788.125.000 6.077.531.250
belanja perawatan gedung dan bangunan 500.000.000 525.000.000 551.250.000 578.812.500 607.753.125
belanja administrasi dan umum 200.000.000 210.000.000 220.500.000 231.525.000 243.101.250
belanja listrik, air dan telpon 220.000.000 231.000.000 242.550.000 254.677.500 267.411.375
Jumlah Belanja Operasi 49.241.672.768 49.970.889.496 50.719.238.391 51.487.502.775 52.276.503.402
BELANJA MODAL
Belanja 15.884.000.000 31.360.000.000 39.180.200.000 39.194.720.000 31.403.692.000
Jumlah Belanja Modal 15.884.000.000 31.360.000.000 39.180.200.000 39.194.720.000 31.403.692.000
JUMLAH BELANJA 65.125.672.768 81.330.889.496 89.899.438.391 90.682.222.775 83.680.195.402

SURPLUS (DEFISIT) 39.107.892.746 27.957.136.714 28.282.526.722 31.102.153.066 45.993.318.708


SISA LEBIH (KURANG) PEMBIAYAAN ANGGARAN 39.107.892.746 27.957.136.714 28.282.526.722 31.102.153.066 45.993.318.708
Sumber : Data diolah

Tabel 4.12 Proyeksi Neraca


PROYEKSI NERACA
(dalam Rupiah)

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 62
ASET FY 24 FY 25 FY 26 FY 27 FY 28
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 43.211.365.476 75.332.742.981 107.841.872.902 143.234.651.199 193.584.345.191
Piutang 100.000.000 105.000.000 110.250.000 115.762.500 121.550.625
Jumlah Aset Lancar 43.311.365.476 75.437.742.981 107.952.122.902 143.350.413.699 193.705.895.816
ASET TETAP
Tanah 20.000.000.000 20.000.000.000 20.000.000.000 20.000.000.000 20.000.000.000
Gedung dan Bangunan 40.000.000.000 40.000.000.000 40.000.000.000 40.000.000.000 40.000.000.000
Kendaraan Operasional 600.000.000 720.000.000 864.000.000 1.036.800.000 1.244.160.000
Peralatan Kantor 1.000.000.000 1.200.000.000 1.440.000.000 1.728.000.000 2.073.600.000
1 PAKET CCTV 15.711.500.000 46.726.500.000 85.475.450.000 124.238.920.000 155.297.612.000
(Akumulasi Penyusutan) - 14.318.166.667 - 13.191.169.680 - 22.559.864.465 - 37.351.583.627 - 61.998.661.906
Jumlah Aset Tetap 62.993.333.333 95.455.330.320 125.219.585.535 149.652.136.373 156.616.710.094

TOTAL ASET 106.304.698.809 170.893.073.301 233.171.708.437 293.002.550.072 350.322.605.910

KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK :
Utang Usaha 1.000.000.000 1.050.000.000 1.102.500.000 1.157.625.000 1.215.506.250
Utang Belanja Pegawai 3.610.139.397 3.646.240.791 3.682.703.199 3.719.530.231 3.756.725.534
Utang Belanja Listrik, Air, Telpon 4.798.333.333 5.038.250.000 5.290.162.500 5.554.670.625 5.832.404.156
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 9.408.472.731 9.734.490.791 10.075.365.699 10.431.825.856 10.804.635.940
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang - - - - -

JUMLAH KEWAJIBAN 9.408.472.731 9.734.490.791 10.075.365.699 10.431.825.856 10.804.635.940

EKUITAS
Ekuitas 96.896.226.079 161.158.582.510 223.096.342.737 282.570.724.216 339.517.969.971
Jumlah Ekuitas 96.896.226.079 161.158.582.510 223.096.342.737 282.570.724.216 339.517.969.971

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 106.304.698.809 170.893.073.301 233.171.708.437 293.002.550.072 350.322.605.910

Sumber : Data diolah

Tabel 4.11 Proyeksi Laporan Operasional


PROYEKSI LAPORAN OPERASIONAL
(dalam Rupiah)
PENDAPATAN FY 24 FY 25 FY 26 FY 27 FY 28
Pendapatan Retribusi Parkir 104.233.565.514 106.318.236.824 108.444.601.560 110.613.493.591 112.825.763.463
Pendapatan APBD - - - - -
JUMLAH PENDAPATAN 104.233.565.514 106.318.236.824 108.444.601.560 110.613.493.591 112.825.763.463
BELANJA
BELANJA OPERASI
belanja pegawai 43.321.672.768 43.754.889.496 44.192.438.391 44.634.362.775 45.080.706.402
belanja perawatan lokasi parkir 5.000.000.000 5.250.000.000 5.512.500.000 5.788.125.000 6.077.531.250
belanja perawatan gedung dan bangunan 500.000.000 525.000.000 551.250.000 578.812.500 607.753.125
belanja administrasi dan umum 200.000.000 210.000.000 220.500.000 231.525.000 243.101.250
belanja listrik, air dan telpon 220.000.000 312.740.897 328.377.942 344.796.839 362.036.681
Beban Penyusutan Aset 7.855.750.000 23.363.250.000 34.881.975.000 38.756.210.000 34.911.081.000
Jumlah Belanja Operasi 57.097.422.768 73.415.880.393 85.687.041.332 90.333.832.113 87.282.209.708
JUMLAH BELANJA 57.097.422.768 73.415.880.393 85.687.041.332 90.333.832.113 87.282.209.708

SURPLUS (DEFISIT) 47.136.142.746 32.902.356.431 22.757.560.228 20.279.661.478 25.543.553.755


SURPLUS (DEFISIT) 47.136.142.746 32.902.356.431 22.757.560.228 20.279.661.478 25.543.553.755
Sumber : Data diolah

Tabel 4.12 Tabel Proyeksi Laporan Arus Kas


PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS
(dalam Rupiah)

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 63
Arus Kas dari Aktivitas Operasi FY 24 FY 25 FY 26 FY 27 FY 28
Arus Masuk Kas
Pendapatan Retribusi Parkir 104.233.565.514 109.288.026.209 118.181.965.112 121.784.375.841 129.673.514.110
Pendapatan APBD - - - - -
Jumlah Arus Masuk Kas 104.233.565.514 109.288.026.209 118.181.965.112 121.784.375.841 129.673.514.110

Arus Kas Keluar


belanja pegawai 39.711.533.371 40.108.648.704 40.509.735.191 40.914.832.543 41.323.980.869
belanja perawatan lokasi parkir 4.583.333.333 4.812.500.000 5.053.125.000 5.305.781.250 5.571.070.313
belanja perawatan gedung dan bangunan 458.333.333 481.250.000 505.312.500 530.578.125 557.107.031
belanja administrasi dan umum 183.333.333 192.500.000 202.125.000 212.231.250 222.842.813
belanja listrik, air dan telpon 201.666.667 211.750.000 222.337.500 233.454.375 245.127.094
Jumlah Arus Keluar Kas 45.138.200.037 45.806.648.704 46.492.635.191 47.196.877.543 47.920.128.119
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 59.095.365.476 63.481.377.505 71.689.329.921 74.587.498.297 81.753.385.992

Arus Kas dari Aktivitas Investasi


Arus Masuk Kas :
Jumlah Arus Masuk Kas
Arus Keluar Kas:
Jumlah Arus Keluar Kas 15.884.000.000 31.360.000.000 39.180.200.000 39.194.720.000 31.403.692.000
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi 15.884.000.000 31.360.000.000 39.180.200.000 39.194.720.000 31.403.692.000

Kenaikan (Penurunan) Kas BLUD 43.211.365.476 32.121.377.505 32.509.129.921 35.392.778.297 50.349.693.992

Saldo Awal Kas Setara KAS BLUD 0 43.211.365.476 75.332.742.981 107.841.872.902 143.234.651.199
Saldo Akhir Kas Setara KAS BLUD 43.211.365.476 75.332.742.981 107.841.872.902 143.234.651.199 193.584.345.191

Sumber : Data diolah

Tabel 4.13 Proyeksi Laporan Perubahan Ekuitas


PROYEKSI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
(dalam Rupiah)
FY 24 FY 25 FY 26 FY 27 FY 28
Ekuitas awal 33.876.083.333 96.896.226.079 161.158.582.510 223.096.342.737 282.570.724.215
Surplus / Defisit LO 47.136.142.746 32.902.356.431 22.757.560.228 20.279.661.478 25.543.553.755
Koreksi Nilai Aset / Persediaan - - - - -
Penambahan / Pengerungan Aset Tetap 15.884.000.000 31.360.000.000 39.180.200.000 39.194.720.000 31.403.692.000
Ekuitas Akhir 96.896.226.079 161.158.582.510 223.096.342.737 282.570.724.215 339.517.969.971
Sumber : Data diolah

4.6. Analisis Kelayakan Finansial Investasi Infrastruktur


Menurut Adler (1982) analisis finansial adalah untuk menilai apakah suatu proyek
secara finansial mampu menghasilkan imbalan yang layak atau modal yang diinvestasikan
dapat kembali. Giatman (2006) mengatakan metode dalam mengevaluasi kelayakan finansial
antara lain Metode Net Present Value (NPV), Metode Internal Rate of Return (IRR), Metode
Benefit Cost Ratio (BCR).

a. Net Present Value (NPV)


Analisis Net Present Value dilakukan untuk melihat bagaimana nilai investasi dengan
mempertimbangkan perubahan nilai mata uang. NPV merupakan perbedaan antara nilai
sekarang dari keuntungan dan biaya (Sudong, 2002).

n
(Bt−Ct )
NPV =∑
t=1 (1+i )t

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 64
Dimana: Bt = Penerimaan kotor tahun ke-t
N = Umur ekonomi
Ct = Biaya kotor tahun ke-t
I = tingkat suku bunga

Kriteria yang digunakan (Diatin, 2007) :


- NPV>0, investasi layak untuk dijalankan
- NPV=0, investasi tersebut mengembalikan sama besarnya nilai uang yang ditanamkan
- NPV<0, investasi tidak layak untuk dijalankan

b. Internal Rate of Return (IRR)


IRR tingkat investasi adalah tingkat suku bunga yang berlaku (discount rate) yang
menunjukkan nilai sekarang (NPV) sama dengan jumlah keseluruhan investasi proyek. Suatu
rancangan usaha dikatakan layak ketika nilai IRR lebih besar daripada Marginal Average
Revenue Return (MARR). Penentuan MARR dapat dihitungan seperti pada persamaan berikut
(Kusumanto, 2008) :

MARR = (1 + i) (1 + f) - 1 (6)

Dimana : i = suku bunga investasi


f = inflasi tertinggi

c. Benefit Cost Ratio (BCR)


Perhitungan rasio B/C merupakan perbandingan antara penerimaan total dan biaya
total, yang menunjukkan nilai penerimaan yang diperoleh dari setiap rupiah yang dikeluarkan.
Proyek dinyatakan layak apabila rasio B/C≥1 (Surahman et al., 2007).

n
BC Ratio=∑ ( Bt −Ct ) /(1+ IRR)
t

t=1
Dimana : Bt = Keuntungan kotor tahun ke-t
N = Umur ekonomi
Ct = Biaya kotor tahun ke-t

d. Payback Period (PBP)


Estimasi jangka waktu pengembalian investasi suatu industri dapat ditunjukkan dengan
perhitungan Payback Period (Fazwa et al., 2001). Payback period adalah waktu minimum
untuk mengembalikan investasi awal dalam bentuk aliran kas yang didasarkan atas total
penerimaan dikurangi semua biaya (Erlina, 2006).
investasi awal
PBP= x 1tahun
penerimaan periode

Suatu usaha dikatakan layak jika nilai payback period lebih kecil atau sama
dibandingkan umur investasi usaha.

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 65
Berdasarkan hasil pengolahan data proyeksi pendapatan dan proyeksi biaya investasi
infrastruktur, dengan suku bunga 6,5% yang merupakan suku bunga pinjaman Bank Indonesia,
serta kenaikan inflasi 10% maka dapat ditentukan hasil analisis kelayakan finansial (NPV, IRR,
BCR dan Payback Period) pada tabel 4.14 berikut;

Tabel 4.14. Hasil Analisis Kelayakan Finansial Proyeksi Laporan Keuangan Pengelolaan Parkir
Pesimis 100% Pesimis 60%
No Uraian Pendapatan Pendapatan Kelayakan Finansial
Retribusi Parkir Retribusi Parkir
1 NPV 350.811.626.667 40.946.588.682 NPV>1 = Feasible
2 IRR 1146,89% 659,90% IRR>6,5% = Feasible
3 BCR 2,54 1,45 BCR>1 = Feasible
4 PBP 2,48 4,36 PBP = Feasible
Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel 4.14, hasil perhitungan diperoleh NPV bernilai positif>1 pada semua
proyeksi (pesimis 100%, pesimis 60%) sebesar Rp. 350.811.626.667,- (pesimis 100%) dan Rp.
40.946.588.682,- (pesimis 60%). Nilai tersebut menunjukkan bahwa investasi yang ditanam
sampai 5 tahun mendatang akan diperoleh manfaat bersih dinilai saat ini sebesar Rp.
350.811.626.667 (pesimis 100%) dan Rp. 40.946.588.682,- (pesimis 60%). IRR sebesar 659,90%
(pesimis 60%) dan 1.146,89% (pesimis 100%) yang artinya investasi ini dapat mengembalikan
modal hingga tingkat bunga pinjaman 659,90% hingga 1.146,89% per tahun. Diketahui juga
bahwa nilai MARR sebesar 17,15%, yang berarti nilai IRR lebih besar daripada MARR sehingga
masuk kategori layak. Rasio BCR sebesar 2,54 yang merupakan perbandingan antara total nilai
saat ini dari penerimaan yang bersifat positif (net benefit positif) dengan total nilai saat ini dari
penerimaan yang bersifat negatif (net benefit negatif), berarti bahwa setiap pengeluaran Rp
1,00 akan mendapatkan benefit sebesar Rp. 1,45 hingga Rp. 2,54. Peridoe pengembalian
investasi belanja operasional maupun modal lebih kecil dari umur investasi yaitu selama 4,36
tahun (pesimis 60%) dan 2,48 tahun. Dari kriteria kelayakan finansial diatas maka proyeksi
laporan keuangan pengelolaan parkir layak dijalankan.

4.7. Analisis Sensitivitas


Analisa sensitivitas merupakan analisa yang dilakukan untuk melihat sensitivitas
investasi yang hendak dilakukan terhadap perubahan-perubahan yang mungkin terjadi selama
berjalannya waktu investasi. Analisa sensitivitas dilakukan dengan cara mengubah variabel
yang dapat mempengaruhi usaha dengan demikian dapat dilihat sejauh mana investasi yang
akan dijalankan tersebut dapat terus dijalankan atau tidak.

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 66
Analisis sensitivitas dilakukan dalam tiga kondisi, yakni jika pendapatan turun 20%,
40%, dan 60%. Hasil analisis sensitivitas dari tiga kondisi tersebut dapat dilihat pada tabel
4.15, 4.16, dan 4.17.
Tabel 4.15. Analisis Sensitivitas Proyeksi Laporan Keuangan Apabila Pendapatan Turun 20%

Pesimis 100% Pesimis 60%


No Uraian Pendapatan Pendapatan Kelayakan Finansial
Retribusi Parkir Retribusi Parkir
1 NPV - 31.012.935.092 - 194.139.170.905 NPV>1 = Feasible
2 IRR 891,89% 500,11% IRR>6,5% = Feasible
3 BCR 2,03 1,16 BCR>1 = Feasible
4 PBP 3,11 5,44 PBP = Feasible
Sumber: Data diolah

Tabel 4.16. Analisis Sensitivitas Proyeksi Laporan Keuangan Apabila Pendapatan Turun 40%

Pesimis 100% Pesimis 60%


No Uraian Pendapatan Pendapatan Kelayakan Finansial
Retribusi Parkir Retribusi Parkir
1 NPV - 209.514.618.364 - 295.954.293.341 NPV>1 = Feasible
2 IRR 643,92% 350,08% IRR>6,5% = Feasible
3 BCR 1,52 0,87 BCR>1 = Feasible
4 PBP 4,14 7,26 PBP = Feasible

Sumber: Data diolah


Tabel 4.17. Analisis Sensitivitas Proyeksi Laporan Keuangan Apabila Pendapatan Turun 60%
Pesimis 100% Pesimis 60%
No Uraian Pendapatan Pendapatan Kelayakan Finansial
Retribusi Parkir Retribusi Parkir
1 NPV - 312.023.711.529 - 354.424.195.025 NPV>1 = Feasible
2 IRR 395,94% 200,06% IRR>6,5% = Feasible
3 BCR 1,02 0,58 BCR>1 = Feasible
4 PBP 6,21 10,89 PBP = Feasible
Sumber: Data diolah

Dari hasil analisis sensitivitas pada beberapa kondisi dapat dilihat bahwa asumsi pesimis 60%
lebih rentan terhadap perubahan kondisi, hal ini disebabkan biaya investasi yang dibebankan
kepada asumsi pendapatan parkir 50% dari total proyeksi pendapatan, sehingga tidak
sebanding dengan investasi infrastruktur yang dibiayai dimana setiap tahunnya meningkat
disesuaikan dengan tahap kesiapan pengelolaan parkir. Oleh karena itu, untuk pencapaian
target penerimaan pendapatan parkir yang optimal harus ditunjang dengan pengembangan

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 67
sistem baik dari sisi manajemen pengelolaan dengan konsep BLUD, infrastruktur, dan inovasi
teknologi.

Kajian Substantif Pembentukan BLUD Pengelolaan Parkir


Dinas Perhubungan Kota Surabaya | 68

Anda mungkin juga menyukai