Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RESUME

DINAMIKA ORGANISASI INTERNASIONAL

Dosen Pembimbing
Dra. Maduretno Widowati, M.M

Disusun oleh :
Yenina Aji
A01.19.0352

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA NUSANTARA

2022
A. Pengertian Organisasi Internasional
Organisasi Internasional adalah suatu organisasi yang dibentuk oleh masyarakat dunia
dan merupakan gabungan beberapa negara dengan tujuan untuk menciptakan perdamaian
dunia dalam tata hubungan internasional.
Pada dasarnya pengertian organisasi internasional (international organization) memiliki
arti sempit dan luas. Dalam arti sempit, international organization hanya mencakup
organisasi internasional publik. Sedangkan dalam arti luas, international organization
mencakup:
1. Organisasi publik
2. Organisasi privat
3. Organisasi regional
4. Organisasi subregional
5. Organisasi bersifat universal
Hubungan kerja sama antar negara di berbagai bidang (ekonomi, sosial budaya, IPTEK,
dan lainnya) membutuhkan suatu wadah agar berbagai kesepakatan antar negara dapat
terjalin dengan baik. Untuk mengakomodir kebutuhan tersebut, maka masyarakat dunia
membentuk organisasi antar negara di berbagai bidang.
Agar lebih memahami apa definisi international organization, maka kita perlu merujuk
pada pendapat para ahli berikut ini:
1. N. A. Maryam Green
Menurut N.A. Maryam Green, pengertian Organisasi Internasional adalah organisasi
yang dibentuk yang berdasarkan suatu perjanjian ketika tiga atau lebih negara
menjadi peserta.
2. D.W. Bowett
Menurut D.W. Bowett, pengertian Organisasi Internasional adalah organisasi
permanen yang didirikan atas dasar suatu traktat yang lebih bersifat multilateral
daripada bilateral dan dengan kriteria tujuan tertentu.
3. J. Pariere Mandalangi
Menurut J. Pariere Mandalangi, pengertian international organization adalah
organisasi yang dibentuk berdasarkan suatu perjanjian tertulis yang dilakukan oleh
setidaknya tiga negara atau pemerintah maupun organisasi-organisasi internasional
yang sudah ada.
4. Boer Mauna
Menurut Boerma Mauna, definisi international organization adalah suatu
perhimpunan negara-negara yang merdeka dan berdaulat yang bertujuan untuk
mencapai kepentingan bersama melalui organ-organ dari perhimpunan itu sendiri.
B. Fungsi Organisasi Internasional
Secara umum, ada sembilan fungsi Organisasi Internasional bagi para anggotanya.
Menurut Bennet (1995) berikut ini adalah beberapa fungsi dari organisasi ini:
1. Artikulasi dan Agregasi
International organization memiliki fungsi sebagai instrumen bagi suatu negara untuk
proses agregasi dan artikulasi kepentingannya. Organisasi Internasional menjadi suatu
wadah forum diskusi dan negosiasi antar negara anggota dalam sistem internasional.
2. Norma
International organization merupakan aktor, forum, dan instrumen yang memiliki
peran penting dalam kegiatan normatif dari sistem politik internasional. Misalnya,
membuat dan menetapkan berbagai nilai dan prinsip non-dikriminasi.
3. Rekrutmen
International organization memiliki peranan penting dalam merekrut partisipan dalam
sistem politik internasional.
4. Sosialisasi
Dalam hal ini sosialisasi adalah upaya untuk mentransfer nilai-nilai kepada seluruh
anggota sistem secara sistematis. Proses ini berkontribusi bagi penerimaan dan
peningkatan nilai kerjasama antar negara.
5. Pembuat Peraturan
Sistem internasional tidak memiliki pemerintahan dunia. Sehingga dalam pembuatan
keputusan internasional umumnya mengacu pada tindakan masa lalu, perjanjian ad
hoc, oleh Organisasi Internasional.
6. Pengesahan Peraturan
International organization memiliki tugas penting dalam mengesahkan berbagai
aturan di dalam sistem internasional. Dalam hal ini, lembaga kehakiman memiliki
fungsi ajudikasi meskipun tidak dilengkapi dengan lembaga yang memada.
7. Informasi
Organisasi antar negara juga memiliki fungsi dan peranan dalam pencarian,
pengumpulan, pengolahan, dan penyebaran informasi.
8. Operasional
International organization melaksanakan sejumlah fungsi operasional di berbagai
bidang. Misalnya World Bank (pendanaan), UNICEF (perlindungan anak), UNHCR
(membantu pengungsi), dan lain-lain.
C. Tujuan Organisasi Internasional
Tujuan organisasi internasional terdiri atas tujuan khusus dan tujuan umum. Tujuan
khusus dirumuskan secara spesifik sesuai dengan karakteristik organisasi, sedangkan
tujuan umum organisasi internasional adalah
1. Untuk mewujudkan dan memelihara perdamaian dunia serta menjaga keamanan
internasional melalui berbagai cara yang ditentukan sendiri oleh masing-masing
organisasi dan dimungkinkan oleh hukum internasional;
2. Berperan aktif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dunia maupun negara-
negara anggotanya melalui cara yang sejalan dengan organisasi.
D. Macam-Macam Organisasi Internasional
Hingga saat ini, terdapat bermacam-macam organisasi internasional yang bisa dibedakan
berdasarkan jenis keanggotaan, ruang lingkup (wilayah), bidang kegiatan, pola kerja
sama, dan fungsinya. Penjelasan dan contoh masing-masing jenis organisasi tersebut
dapat Anda simak di bawah ini.
1. Berdasarkan Bentuk
a) Organisasi antar-pemerintah (inter-governmental organization/IGO) yang
anggotanya terdiri dari delegasi resmi pemerintah, seperti PBB, ASEAN, dan
WTO.
b) Organisasi non-pemerintah (non-governmental organization/NGO) yang
beranggotakan kelompok-kelompok swasta yang berkonsentrasi pada bidang
tertentu, seperti Palang Merah Internasional dan Greenpeace.
2. Berdasarkan Wilayah
a) Organisasi internasional global yang wilayah kegiatan dan keanggotaannya
mencakup seluruh dunia, seperti PBB, OKI, dan GNB.
b) Organisasi internasional regional yang wilayah kegiatan dan anggotanya berada di
suatu kawasan regional yang sama, seperti ASEAN (Asia Tenggara), APEC (Asia
Pasifik), dan EEC (Eropa).
3. Berdasarkan Kegiatan
a) Bidang ekonomi : International Chamber of Commerce (ICC)
b) Bidang lingkungan hidup : United Nations Environment Program (UNEP)
c) Bidang kesehatan : World Health Organization (WHO)
d) Bidang komoditas : International Wool Textile Organization (IWTO)
e) Bidang perdagangan : World Trade Organization (WTO)
4. Berdasarkan Pola Kerja Sama
a) Kerja sama pertahanan (collective security) : NATO, SEATO
b) Kerja sama fungsional (functional cooperation) : PBB, ASEAN, OKI, OPEC
5. Berdasarkan Fungsi
a) Organisasi politis : PBB, ASEAN, ANZUS, Liga Arab
b) Organisasi administratif : OPEC, ICAO, ICRC
c) Organisasi peradilan : Mahkamah Internasional
E. Organisasi Yang Diikuti Indonesia
1. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN) adalah organisasi
internasional yang merupakan perkumpulan sebagian besar negara yang ada di dunia.
Organisasi ini didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945 di San Fransisco, California,
dan memiliki markas besar di New York, Amerika Serikat.
Tujuan dibentuknya PBB adalah untuk menciptakan perdamaian internasional,
menjadi penghubung antarbangsa, dan membantu mengatasi persoalan masyarakat
dunia, seperti kemiskinan, penyakit, dan buta aksara, serta menghargai hak dan
kebebasan manusia.
Pada awalnya, anggota PBB hanya berjumlah 50 negara dan kini sudah berkembang
hingga 193 negara. Indonesia menjadi anggota ke-60 PBB pada tanggal 28 September
1950. Pada tahun 1965, Indonesia sempat keluar dari PBB karena alasan politik,
tetapi kemudian bergabung kembali pada tahun 1966.
Indonesia berperan aktif dengan mengirimkan kontingen untuk perdamaian dunia,
menjadi pemimpin dan anggota organisasi di PBB (termasuk Dewan Keamanan),
menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika, mengirimkan bantuan kemanusiaan, dan
membantu penyelesaian konflik di berbagai negara.
2. Association of South East Asia Nations (ASEAN)
Organisasi ini merupakan wadah kerja sama negara-negara di kawasan Asia Tenggara
yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, dan kini
beranggotakan 10 negara. Tujuan ASEAN adalah untuk menciptakan kawasan Asia
Tenggara yang aman, damai, stabil, dan sejahtera.
Selain sebagai salah satu negara pelopor berdirinya ASEAN, Indonesia juga menjadi
penyelenggara KTT ASEAN yang pertama. Selain itu, Indonesia juga aktif dalam
menyelesaikan konflik dengan menjadi perantara perundingan damai, membantu para
pengungsi akibat konflik ataupun bencana, dan lainnya.
3. Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)
Indonesia menjadi anggota APEC sejak organisasi tersebut didirikan, yaitu pada
tahun 1989. Organisasi ini merupakan organisasi kerja sama ekonomi di kawasan
Asia Pasifik yang saat ini beranggotakan 21 negara.
Peran aktif Indonesia dalam APEC di antaranya adalah pernah menjadi Ketua APEC,
menjadi tuan rumah KTT APEC, dan menjadi perumus Bogor Declaration dan Bogor
Goals, mendorong terbentuknya ECOTECH (Economic and Technical Cooperation),
dan menjadi anggota G-20.
4. Organization of Islamic Cooperation (OIC)
Indonesia merupakan salah satu negara yang menghadiri konferensi di Rabat,
Maroko, pada tahun 1989, yang melahirkan OIC atau Organisasi Kerja Sama Islam
(OKI). Organisasi ini bertujuan meningkatkan solidaritas Islam, mendukung
perdamaian dunia, dan membantu perjuangan kemerdekaan Palestina.
Sebagai anggota, Indonesia memiliki peran penting dengan memelopori gagasan Tata
Informasi Baru Dunia Islam, menjadi Ketua Committee of Six, menjadi tuan rumah
KTT Tingkat Menteri, KTT OKI, KTT Luar Biasa OKI, dan membantu perdamaian
negara-negara Islam yang bersengketa.
5. United Nations Children’s Fund (UNICEF)
Organisasi ini berada di bawah naungan PBB dan didirikan pada tanggal 11
September 1946 di New York, Amerika Serikat. Tujuan didirikannya UNICEF adalah
mengatasi persoalan kemiskinan, kekerasan, penyebaran penyakit, dan diskriminasi
dalam dunia anak, terutama di negara berkembang.
Dengan bergabung menjadi anggota, pemerintah Indonesia bisa bekerja sama dengan
UNICEF dalam berbagai bentuk program dalam meningkatkan kesejahteraan,
memajukan pendidikan, dan menjamin keamanan anak-anak.
6. Selain kelima organisasi tersebut, Indonesia juga menjadi anggota banyak organisasi
internasional lainnya, di antaranya:
a) Organisasi-organisasi di bawah naungan PBB, seperti UNDP, WHO, UNESCO,
FAO, UNIFEM, UN-Habitat, dan ILO.
b) Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC)
c) World Trade Organization (WTO)
d) ASEAN Free Trade Area (AFTA)
e) Group of 20 (G-20)
f) International Committee of the Red Cross (ICRC)
g) International Criminal Police Organization (ICPO-Interpol)
h) International Association of Anti-Corruption Authorities (IAACA)

Anda mungkin juga menyukai