Anda di halaman 1dari 133

KATA PENGANTAR

Penjaminan mutu (quality assurance) bagi suatu organisasi adalah merupkan suatu
keharusan karena organisasi yang menjamin mutunya merupakan organisasi yang
senantiasa memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggannya, sebab pelanggan
(Customer) yang puas akan meningkat menjadi pelanggan yang loyal dan hal ini berarti
akan memberikan benefit bagi organisasi yang bersangkutan.
Sejak dicanangkannya Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada tahun 2005
(Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005), maka telah berkembang wacana
tentang Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT). Sejak saat itu pula
implementasi SPM-PT berkembang dan bervariasi di setiap PT,mengikuti perkembangan
organisasi dan ke-khas-an lokal masing-masing. Oleh karena itu, SPM-PT di suatu PT
tidak dapat diadopsi langsung/penuh untuk diimplementasikan di PT yang lain. Dengan
organisasi PT dan organisasi unit penjaminan mutu yang variatif, berkembang pola-
pola implementasi SPM-PT yang unik. Keunikan dan ke-khas-an lokal tersebut
mengandung praktek-praktek baik (good practices) yang perlu disebarluaskan kepada
PT lain di Indonesia.
Good practices tersebut merupakan ilmu yang dapat digunakan untuk
meningkatkan (improving) efektifitas dan efisiensi sistem pengelolaan mutu di PT.
Melalui Buku “Step By Step Membangun Penjamian Mutu Perguruan Tinggi” maka
masing-masing PT dapat melihat dan memahami berbagai variasi implementasi SPM-PT,
sehingga dapat dipetik pelajaran yang dapat dipraktekan pada PT yang di kelola.Banyak PT
mengalami kendala yang beragam dalam mengimplementasikan SPM-PT, mulai dari
komitmen manajemen, pendanaan, keterbatasan SDM, keterbatasan sarana-prasarana
dan juga budaya lokal. Selain juga, beberapa PT melakukan terobosan atau inovasi
dalam menjalankan SPM-PT yang patut mendapatkan perhatian dan apresiasi. Hal ini
merupakan pengetahuan yang dapat menambah wawasan dalam menjalankan SPM-PT.
Agar pembaca dapat mengikuti aplikasi Step By Step Membangun Penjamian
Mutu Perguruan Tinggi, .
Alhamdulillah, atas selesainya penulisan buku ini, penulis mengucapkan syukur
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berbagai nikmat antara lain nikmat kesehatan,
semangat juang dan nikmat kebahagian keluarga. Terima kasih kepada teman-teman
Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang telah menggunakan buku ini untuk meningkatkan
SPMI di Perguruan Tingginyag. Untuk seluruh peminat penjaminan mutu Perguruan Tinggi
di Indonesia, teruskan perjuangan kita, yakin usaha sampai.
Akhirnya, demi proses penyempurnaan buku ini di masa akan datang, dengan
segala kerendahan hati dan kemurahan hati, saya senantiasa mengharapkan kritik dan
saran yang membangun. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca,
Terima kasih.

Wassalam
Hormat saya

Dwi Cahyono.
SISTEM PENJAMINAN MUTU
PERGURUAN TINGGI
SASARAN BELAJAR
Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini peserta belajar
diharapkan:
 Mampu dan memahami alasan adanya Sistem Penjaminan Mutu
Perguruan Tinggi
 Mampu merencanakan desain SPMPT yang sesuai dengan
kearifan lokal perguruan tinggi
 Mampu dan memahami konsep dan definisi Penjaminan Mutu

1
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

STEP 1
SISTEM PENJAMINAN MUTU
PERGURUAN TINGGI
1. Pendahuluan

Penjaminan mutu (quality assurance) bagi suatu organisasi adalah


merupkan suatu keharusan karena organisasi yang menjamin mutunya
merupakan organisasi yang senantiasa memenuhi kebutuhan dan kepuasan
pelanggannya, sebab pelanggan (Customer) yang puas akan meningkat menjadi
pelanggan yang loyal dan hal ini berarti akan memberikan benefit bagi organisasi
yang bersangkutan.
Landasan hukum dari sistem penjaminan mutu adalah Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, di dalam UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003
Pasal 50 ayat 2 mengisyaratkan “pemerintah menentukan kebijakan nasional dan
standar nasional pendidikan untuk menjamin mutu…dst, selanjutnya dalam pasal
51 ayat 2 dikatakan bahwa Pengelolaan satuan pendidikan tinggi dilaksanakan
berdasarkan prinsip otonomi, akuntabilitas, jaminan mutu dan evaluasi yang
transparan.
Sejak dicanangkannya Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada tahun
2005 (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005), maka telah
berkembang wacana tentang Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi
(SPM-PT). Sejak saat itu pula implementasi SPM-PT berkembang dan
bervariasi di setiap PT,mengikuti perkembangan organisasi dan ke-khas-an lokal
masing-masing. Oleh karena itu, SPM-PT di suatu PT tidak dapat diadopsi
langsung/penuh untuk diimplementasikan di PT yang lain. Dengan organisasi
PT dan organisasi unit penjaminan mutu yang variatif, berkembang pola-pola
implementasi SPM-PT yang unik. Keunikan dan ke-khas-an lokal tersebut
mengandung praktek-praktek baik (good practices) yang perlu disebarluaskan
kepada PT lain di Indonesia.
Good practices tersebut merupakan ilmu yang dapat digunakan untuk
meningkatkan (improving) efektifitas dan efisiensi sistem pengelolaan mutu di
PT.Melalui Buku “Step By Step Membangun Penjamian Mutu Perguruan
2
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

Tinggi” maka masing-masing PT dapat melihat dan memahami berbagai variasi


implementasi SPM-PT, sehingga dapat dipetik pelajaran yang dapat dipraktekan
pada PT yang di kelola.Banyak PT mengalami kendala yang beragam dalam
mengimplementasikan SPM-PT, mulai dari komitmen manajemen, pendanaan,
keterbatasan SDM, keterbatasan sarana-prasarana dan juga budaya lokal.
Selain juga, beberapa PT melakukan terobosan atau inovasi dalam
menjalankan SPM-PT yang patut mendapatkan perhatian dan apresiasi. Hal
ini merupakan pengetahuan yang dapat menambah wawasan dalam menjalankan
SPM-PT.

1.2. Konsep Mutu Pendidikan Tinggi

Pada tahun 1990 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi telah menetapkan


paradigma baru dalam manajemen pendidikan tinggi yang terdiri dari lima pilar
yaitu ;(1) Kualitas (Quality) (2)Otonomi (Autonomi) (3)Akuntabilitas (Acountability)
(4)Akreditasi (Accreditation) (5)Evaluasi (Evaluation).Implementasi dari konsep
paradigma baru tersebut adalah memberikan otonomi kepada lembaga pendidikan
tinggi untuk menjalankan misi akademisnya, yaitu pendidikan, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat. Namun demikian lembaga pendidikan tinggi
dituntut untuk bersifat akuntabel dalam hal nilai akademisnya dan kinerja
manajemennya. Lembaga pendidikan tinggi juga harus bertanggung jawab
terhadap mutu dan baku programnya serta derajat akademisnya yang diberikan.
Oleh karenanya baku mutu (benchmarking) dan jaminan mutu (quality assurance)
mempunyai arti sangat penting bagi lembaga pendidikan tinggi maupun bagi
publik.
Dalam dokumen HELTS (Higher Education Long Term Strategy) atau
Strategi Jangka Panjang Pendidikan Tinggi tahun 2003-2010, memiliki 3 kebijakan
dasar: (1)Daya Saing Bangsa (The Nation’s Competitiveness) (2)Otonomi
(Autonomy) (3)Kesehatan Organisasi (Organizational Health). Penjaminan Mutu
merupakan suatu keharusan bagi perguruan tinggi. Di negara-negara maju
pemilihan perguruan tinggi oleh masyarakat pada umumnya didasarkan kepada
penilaian publik mengenai pergurun tinggi yang dijabarkan dalam suatu status
(peringkat akreditasi).Pengertian mutu perlu dirumuskan secara jelas sehingga
perguruan tinggi memiliki acuan untuk bekerja. Ton Vroeijenstijn (2002)
menyatakan bahwa mutu (quality) merupakan kondisi dasar untuk mampu
berkompetisi, memiliki daya tarik (attractiveness) dan untuk bisa bertahan
(survival).Banyak definisi mutu yang diajukan oleh para pakar jaminan mutu
diantaranya ;Juran (1988): Mutu adalah fitness for use (kesiapan untuk bekerja)
Crosby (1979): Quality is conformance to requirements (sesuatu dikatakan
bermutu bila memenuhi persyaratan).K Isakawa: Quality is meeting custtomer
satisfaction.Dengan menggabungkankan beberpa definisi tersebut mutu
pendidikan tinggi dapat didefinisikan sebagai: “pencapaian standar yang telah
ditetapkan oleh lembaga pendidikan tinggi didalam melaksanakan visi dan
misinya. Secara luas pengertian mutu pendidikan tinggi dapat mencakup
berbagai aspek yang berpengaruh dalam pelaksanaan pendidikan (masukan,
dosen, staf administrasi, sarana/prasarna, organisasi, manajemen, keluaran, dll)
yang dapat memuaskan semua pemangku kepentingan (stakeholder) baik internal
(dosen, staf administrasi, pengelola universitas) maupun eksternal (mahasiswa,

3
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

orang tua, masyarakat pengguna serta masyarakat yang lebih luas).


Mutu perguruan tinggi adalah kesesuaian antara penyelenggaraan perguruan
tinggi dengan SNP, maupun standar yang ditetapkan oleh perguruan tinggi sendiri
berdasarkan visi dan kebutuhan dari para pihak yang berkepentingan
(stakeholders). Dengan demikian, terdapat standar mutu perguruan tinggi yang:
1. Ditetapkan oleh Pemerintah (government);
2. Disepakati bersama di dalam perguruan tinggi yang dituangkan dalam visi
(vision) ;
3. Dikehendaki oleh pihak yang berkepentingan (stakeholders).
Berdasarkan PP No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, ada 8
standar minimal yang harus dipenuhi oleh penyelenggara pendidikan termasuk
pendidikan tinggi yaitu:
1. Standar Isi
2. Standar Proses
3. Standar Kompetensi Lulusan
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5. Standar Sarana dan Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian pendidikan
Dalam dokumen HELTS (Higher Education Long Term Strategy) 2003-
2010 butir E Strategic Issues: In healthy organization, a continuous quality
improvement should become its primary concern. Quality assurance should
beinternally driven, institutionalized within each organization’s
standard procedure, and could also involve external parties. However, since
quality is also a concern of all stakeholders, quality improvement should aim at
producing quality outputs and outcomes as part of public accountability.
Jadi mutu pendidikan tinggi bersifat proaktif artinya lembaga pendidikan
tinggi memiliki produk (lulusan) yang secara terus menerus menyesuaikan dirinya
dengan perkembangan ilmu dan teknologi, serta realitas sosial yang terus
berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, lembaga pendidikan tinggi tidak
cukup hanya memenuhi 8 standar dalam SNP saja namun harus ditambahkan
standar tambahan yang merupakan kesepakatan bersama di dalam perguruan
tinggi yang dituangkan dalam visi (vision) dan kehendak pihak yang
berkepentingan (stakeholders).Standar-standar tersebut adalah:
1. Standar Penelitian dan Publikasi
2. Standar Pengabdian kepada Masyarakat;
3. Standar Sistem Informasi;
4. Standar Kerjasama Institusional
5. Standar Kemahasiswaan;
6. Standar Suasana Akademik;
7. Standar Sumber Pendanaan (revenue generating);
8. Standar Bidang lainnya (sesuai cirri khas perguruan tinggi yang bersangkutan)

Peringkat akreditasi dapat digunakan sebagai indikator mutu karena merupakan


pengakuan eksternal kepada perguruan tinggi tersebut. Dengan menggunakan
data dan informasi yang telah dikumpulkan di dalam PDPT, BAN–PT atau
lembaga mandiri yang diakui Pemerintah melakukan akreditasi yaitu:

4
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

1. Peringkat CUKUP (Nilai C) jika perguruan tinggi memenuhi kedelapan


macam standar dalam SNP. Sedangkan apabila perguruan tinggi tersebut
tidak memenuhi kedelapan macam standar dalam SNP, maka perguruan
tinggi tersebut dinyatakan tidak terakreditasi.
2. Peringkat BAIK (Nilai B), apabila perguruan tinggi telah memenuhi
kedelapan standar dalam SNP, dan mampu mencapai standar rata-rata
perguruan tinggi secara Nasional.
3. Peringkat SANGAT BAIK (Nilai A), apabila perguruan tinggi telah memenuhi
kedelapan standar dalam SNP, dan mampu mencapai standar di atas rata-
rata perguruan tinggi secara Nasional, atau mencapai standar Internasional.

1.3. Rujukan

Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)


Sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan
kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi
manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan
perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan
pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan; Pada tanggal 8 Juli 2003, telah disahkan Undang-Undang No,
20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.Selengkapnya: UU No. 20 Th. 2003
Tentang Sisdiknas.

Renstra Dikti 2003-2010


Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), Departemen
Pendidikan Nasional Republik Indonesia telah menyusun Strategi Jangka Panjang
Pendidikan Tinggi yang dikenal dengan HELTS 2003-2010 (Higher Education
Long Term Strategy). Dokumen ini menjadi acuan utama dalam upaya
meningkatkan peran pendidikan tinggi di Indonesia dalam konteks persaingan
global sehingga mampu memperkuat daya saing bangsa.
HELTS: Untuk pengambil keputusan
HELTS: Untuk kalangan akademisi
HELTS: Untuk umum
HELTS: Bahasa Inggris

Standar Nasional Pendidikan


Pada tanggal 16 Mei 2005 telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Di dalam Pasal 4
Peraturan Pemerintah tersebut dinyatakan bahwa SNP bertujuan menjamin mutu
pendidikan nasional. Oleh karena itu, pemenuhan SNP oleh suatu perguruan
tinggi akan berarti bahwa perguruan tinggi tersebut menjamin mutu pendidikan
tinggi yang diselenggarakannya. Oleh karena itu, SNP dapat disebut pula sebagai
standar mutu pendidikan tinggi di Indonesia yang harus dipenuhi oleh setiap
perguruan tinggi.Selengkapnya PP No, 19 Th. 2005 Tentang SNP

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi


Pasal 92 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
SNP mengamanatkan bahwa Menteri Pendidikan Nasional mensupervisi dan

5
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

membantu perguruan tinggi melakukan penjaminan mutu. Untuk memenuhi


amanat tersebut, maka Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi telah membentuk
Kelompok Kerja Nasional, dengan tugas utama merevisi Buku Pedoman
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi beserta semua Buku Praktek Baik yang
menyertainya, yang diterbitkan oleh Ditjen Dikti sebelum penetapan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang SNP.Selengkapnya Buku Panduan
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal


Pada tahun 2005 terbit Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), yang menyatakan bahwa SNP
bertujuan untuk menjamin mutu pendidikan nasonal. Dengan demikian
implementasi penjaminan mutu selain wajib memenuhi SNP juga memberikan
kebebasan pada setiap perguruan tinggi untuk mengembangkan penjaminan mutu
sesuai sejarah, visi, misi, budaya, ukuran, dan berbagai kekhasan dari perguruan
tinggi tersebut.Selengkapnya adalah :
Hasil Evaluasi Implementasi SPMI PT 2008
Bahan Pelatihan SPMI 2010

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan


Pada tanggal 28 Januari 2010, pemerintah telah mengeluarkan peraturan tentang
pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. Selengkapnya:PP No.17 Tahun
2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

Renstra Kemendiknas 2010-2014


Dalam rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa dan sejalan
dengan visi pendidikan nasional, Kemendiknas mempunyai visi 2025 untuk
menghasilkan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif (Insan Kamil/Insan
Paripurna). Selengkapnya:
Renstra Kemendiknas 2010-1014 Bab 1
Renstra Kemendiknas 2010-1014 Bab 2
Renstra Kemendiknas 2010-1014 Bab 3

Sistem Akreditasi BAN-PT


Proses akreditasi program studi dimulai dengan pelaksanaan evaluasi diri di
program studi yang bersangkutan. Evaluasi diri tersebut mengacu pada pedoman
evaluasi diri yang telah diterbitkan BAN-PT, namun, jika dianggap perlu, pihak
pengelola program studi dapat menambahkan unsur-unsur yang akan dievaluasi
sesuai dengan kepentingan program studi maupun institusi perguruan inggi yang
bersangkutan. Dari hasil pelaksanaan evaluasi diri tersebut, dibuat sebuah
rangkuman eksekutif (executive summary), yang selanjutnya rangkuman eksekutif
tersebut dilampirkan dalam surat permohonan untuk diakreditasi yang dikirimkan
ke sekertariat BAN-PT.Sekretariat BAN-PT akan mengkaji ringkasan eksekutif dari
program sudi tersbut, dan jika telah memenuhi semua kompoen yang diminta
dalam pedoman evaluasi diri sekertariat BAN-PT akan mengirimkan instrumen
akreditasi yang sesuai dengan tingkat program studi setelah instrumen akreditasi
diisi, program studi mengirimkan seluruh berkas (intrumen akreditasi yang telah
diisi dan lampirannya, beserta copynya) ke sekretariat BAN-PT. Jumlah copy yang

6
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

harus disertakan untuk program studi tingkat Diploma dan Sarjana sebanyak 3
copy, sedangkan untuk program studi tingkat Magister dan Doktor sebanyak 4
copy. Penilaian dilakukan setelah seluruh berkas diterima secara lengkap oleh
sekertariat BAN-PT.

Sistem Penjaminan Mutu BAN-PT, ISO 9001:2008, dan MBNQA

Sistem penjaminan mutu yang banyak diterapkan oleh Perguruan Tinggi


(PT) di Indonesia menggunakan beberapa model sistem mutu yaitu: sistem
penjaminan mutu yang dikeluarkan oleh Kemdiknas, ISO 9001:2008, dan Malcolm
Balridge National Quality Award (MBNQA). Beberapa PT bahkan menggabungkan
sistem-sistem mutu tersebut seperti Universitas Airlangga Surabaya dan
Universitas Bina Nusantara Jakarta merupakan contoh PT yang menerapkan ISO
9001:2008 dengan IWA-2, dan MBNQA, di samping sistem penjaminan mutu
Kemdiknas yang diakreditasi melalui Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
(BAN-PT). Sementara itu beberapa PT lain menggunakan ISO 9001:2008 sebagai
basis dari sistem penjaminan mutunya, di samping sistem penjaminan mutu
Kemdiknas.Secara umum sistem penjaminan mutu Kemdiknas (melalui akreditasi
BAN-PT), ISO 9001:2008, dan MBNQA mempunyai kelebihan dan kelemahan
masing-masing. Oleh karena itu, beberapa PT besar menggabungkan beberapa
sistem penjaminan mutu tersebut agar menghasilkan penjaminan mutu yang
maksimal di PT tersebut. Jika ke tiga sistem penjaminan mutu tersebut
disandingkan, dapat diperoleh kesamaan dan perbedaannya seperti uraian berikut
ini.

Kesamaan sistem penjaminan mutu Kemdiknas, ISO 9001:2008, dan MBNQA


1. Skema yang digunakan menggunakan siklus: Kondisi ini menuntut
organisasi PT harus menerapkan penjaminan mutu yang mengarah kepada
usaha perbaikan yang terus-menerus dan berkelanjutan (continual
improvement). Sistem yang bersifat siklus juga mengindikasikan bahwa
penjaminan mutu apapun selalu menggunakan pengembangan yang bersifat
evolutif, gradual, dan berkelanjutan, bukan bersifat revolutif dan cepat. Selain
itu, seluruh sistem penjaminan mutu selalu lebih mengedepankan tindakan
pencegahan (preventif action) dibandingkan dengan tindakan perbaikan
(currative action).
2. Fokus pada pelanggan: Semua sistem penjaminan mutu selalu berpatokan
kepada kebutuhan dan harapan pelanggan (customer) sebagai pihak yang
harus dijadikan patokan utama dalam produk/layanan yang akan dihasilkan
oleh PT. Sekalipun pada organisasi-organisasi yang telah menjadi trend
setter berupaya untuk mempengaruhi kebutuhan dan harapan pelanggan,
namun pada akhirnya dalam upaya menghasilkan produk/layanan tetap akan
berpijak pada kebutuhan dan harapan pelanggan. Upaya untuk memenuhi
kebutuhan dan harapan pelanggan ini mengindikasikan pentingnya pelanggan
bagi organisasi. Dalam dunia PT, pelanggan ini disebut
dengan stakeholders. Ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan dan
harapanstakeholders PT akan berpengaruh langsung terhadap hidup dan
matinya PT. Stakeholders PT merupakan organisasi dengan keragaman yang
relatif tinggi dibandingkan dengan jenis organisasi lainnya. Di PT

7
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

terdapatstakehoders yang berkaitan dengan input dan output yang saling


berkaitan. Stakeholders input meliputi, calon mahasiswa, orang tua, dan
sekolah/madrasah, sedangkan stakeholders output merupakan pengguna
lulusan dapat berupa lembaga pemerintahan, lembaga industri, atau lembaga
pendidikan. Ketidak puasanstakeholders output terhadap produk dan layanan
PT akan berdampak pada stakeholders input.
3. Menggunaan fakta dan data: Semua sistem penjaminan mutu selalu
mensyaratkan penggunaan fakta dan data sebagai acuan dalam proses
penerapannya. Kondisi ini menuntut selalu ada proses pengukuran dan
evaluasi dalam banyak kegiatan yang dilakukan di PT. Dari kegiatan evaluasi
dan pengukuran tersebut dihasilkan data. Data yang ada kemudian digunakan
untuk merancang berbagai hal dan membuat berbagai keputusan.
4. Mengutamakan proses: Sistem penjaminan mutu selalu memiliki asumsi
bahwa produk/layanan yang baik selalu berpijak pada proses yang baik. Selain
itu proses yang baik akan dapat mencapai esensi sistem manajemen yang
baik, yaitu efektif dan efisien. Oleh karena mengutamakan proses maka sistem
penjaminan mutu selalu memerlukan perencanaan yang juga baik.
5. Berbasis sistem: Sistem adalah interkoneksi dari berbagai komponen sub
sistem, Jika didalam sub sistem tersebut terdapat proses, maka proses yang
terjadi pada sub sistem harus merupakan kesatuan dari proses yang terjadi
pada sistem utama. Dengan adanya sistem ini maka proses yang dijalankan
merupakan proses yang runtut, pasti, dapat diprediksi, dan terkendali.
6. Kepemimpinan yang tangguh: Sistem penjaminan mutu jenis apapun selalu
memerlukan kepemimpinan yang tangguh. Hal tersebut dikarenakan proses
penjaminan mutu merupakan proses yang berkaitan dengan organisasi secara
menyeluruh. Dalam suatu organisasi, orang yang memiliki kewenangan paling
strategis adalah pemimpin, termasuk pengambilan keputusan strategis.
Dengan demikian, jika menginginkan proses penjaminan mutu dapat
diterapkan dengan baik maka komitmen dari pemimpin merupakan hal yang
mutlak.
7. Komitmen seluruh anggota organisasi: Semua sistem penjaminan mutu
akan dapat diterapkan dengan baik jika mutu menjadi bagian dari seluruh
anggota organisasi. Itulah sebabnya dalam sistem penjaminan mutu selalu ada
berbagai kegiatan awareness. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat seluruh
komponen organisasi memahami mutu dan kemudian menerapkan dengan
kepahamannya bukan dengan keterpaksaan.

Ketujuh hal tersebut dapat dikatakan merupakan bagian utama dalam sistem
penjaminan mutu model apapun. Oleh karena itu, jika PT dapat menerapkan
ketujuh hal tersebut maka dalam model apapun sistem penjaminan mutu yang
akan diterapkan di PT akan memiliki peluang besar untuk berhasil.

Perbedaan sistem penjaminan mutu Kemdiknas, ISO 9001:2008, dan MBNQA


1. Sistem organisasi: Dalam sistem penjaminan mutu yang dikembangkan oleh
Kemdiknas dikenal dengan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan
Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). SPMI diselenggarakan sendiri
oleh PT sedangkan SPME dilakukan melalui kegiatan akreditasi oleh Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Pada Sistem ISO 9001:2008

8
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

organisasi penjamin dilakukan oleh organisasi independen dibawah badan


akreditasi International Organization for Standarization yang berpusat di
Geneva. Pada MBNQA pengukuran dilakukan dengan mendasarkan pada
permintaan dari organisasi. Pengukuran dilakukan oleh organisasi independen
dibawah lembaga yang berpusat di Amerika. Di Indonesia pengukuran
dilakukan oleh Indonesia Quality Award Foundation (IQAF).
2. Standar yang digunakan: Pada sistem penjaminan mutu yang dikeluarkan
oleh Kemdiknas, standar harus mengacu pada visi PT dan harus berupaya
untuk mencapai PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Standar yang harus diacu adalah; 1) standar isi, 2) standar proses, 3) standar
kompetensi lulusan, 4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, 5) standar
sarana dan prasarana, 6) standar pengelolaan, 7) standar pembiayaan, dan 8)
standar penilaian pendidikan. Pada ISO 9001:2008 standar yang digunakan
mengacu pada visi PT, tetapi dalam melaksanakan visi tersebut PT harus
mengadopsi standar-standar yang dipersyaratkan ISO yang meliputi; 1) sistem
manajemen mutu, 2) tanggung jawab manajemen, 3) manajemen sumber
daya, 4) realisasi produk/pendidikan, dan 5) pengukuran, analisis dan
pengembangan. Pada MBNQA standar yang ditetapkan mendasarkan pada
patokan yang ada pada MBNQA. Standar-standar tersebut dikelompokkan
dalam kategori-kategori yang meliputi; 1) Leadership, 2) Strategic
Planning, 3) Student, Stakeholder and Market Focus, 4) Measurement,
Analysis, and Knowledge Management, 5) Workforce Focus,6) Process
Management, 7) Results
3. Model pengukuran: Sistem penjaminan mutu yang dikeluarkan oleh
Kemdiknas, mengandalkan pengukuran pada faktor internal oleh PT sendiri
untuk SPMI, dan pengukuran oleh BAN-PT untuk SPME melalui kegiatan
akreditasi. Pengukuran dilakukan baik dalam lingkup program studi/jurusan
maupun institusi. Dari pengukuran oleh BAN-PT kemudian dihasilkan PT
dengan akreditasi A, B, C, dan tidak terakreditasi. Pengukuran dilakukan 4
tahun sekali, sesuai dengan masa berlaku akreditasi. Pada sistem ISO
9001:2008 pengukuran dilakukan melalui kegiatan audit internal oleh PT
sendiri dan audit eksternal surveillance oleh badan sertifikasi. Hasil
pengukuran akan dinyatakan dalam kategori zero founding, minor, dan major.
Jika terjadi dua kali majorberturut-turut maka sertifikat penjamin dari badan
sertifikasi akan dicabut. Masa berlaku sertifikat penjaminan 3 tahun
dan surveillance dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 tahun sekali. Setelah 3
tahun sertifikat harus dilakukan renewal. Pada MBNQA pengukuran dilakukan
dengan menggunakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah
dikelompokkan dalam 7 kategori sebagaimana disebutkan di atas. Pengukuran
dilakukan oleh suatu badan independen yang telah diakui oleh lembaga
MBNQA yang berpusat di Amerika. Hasil pengukuran dinyatakan dalam skor
angka mulai dari 0 – 1000, dan kemudian di konversi kedalam bentuk kategori-
kategori.
4. Penilaian eksternal: Dalam sistem penjaminan mutu dari Kemdiknas,
kegiatan penilaian dan pengukuran dari pihak luar disebut dengan akreditasi
yang dilakukan oleh BAN-PT. Pada ISO kegiatan penilaian atau pengukuran
pihak luar dilakukan oleh badan sertifikasi, yaitu badan yang mengeluarkan
sertifikat penjaminan oleh lembaga tersebut. Kegiatan pengukuran pihak luar

9
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

disebut dengan surveillance. Sedangkan pada MBNQA kegiatan pengukuran


pihak luar dilakukan oleh lembaga yang ditunjuk oleh organisasi MBNQA.
Kegiatan pengukurannya disebut dengan examine

Demikian sekilas tentang kesamaan dan perbedaan sistem penjaminan mutu yang
dikembangkan oleh Kemdiknas, ISO 9001:2008,dan MBNQA. Semoga sajian
tersebut dapat menambah wawasan para pengunjung tentang sistem penjaminan
mutu di PT.

1.4. Peran Mahasiswa dalam Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi

Mutu sebuah perguruan tinggi tidak hanya ditentukan oleh aspek mutu
dosen dan tenaga kependidikan saja, tetapi juga oleh mutu mahasiswa yang
menjalani pendidikan di perguruan tinggi tersebut. Indikasai mutu mahasiswa
antara lain adalah tingkat keketatan dalam seleksi masuk, kepatuhan mahasiswa
terhadap etika, sikap proaktif mahasiswa dalam proses belajar mengajar, prestasi
akademik yang ditunjukkan, dan yang terutama adalah kompetensi lulusan yang
handal.
Ada banyak hal yang mungkin kurang disadari oleh para mahasiswa
tentang peran penting yang dimilikinya, padahal sebenarnya sangat
mempengaruhi terbentuknya mutu sebuah perguruan tinggi. Satu peran penting
yang dapat dijalankan mahasiswa adalah pelayanan yang harus diberikan oleh
mahasiswa kepada para pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya, karena
mahasiswa adalah salah satu unsur yang terlibat dalam penyelenggaraan
perguruan tinggi. Jadi mahasiswa tidak hanya sebagai pihak yang dilayani, tetapi
juga sebagai pihak yang harus melayani. Mahasiswa seperti halnya dosen harus
menjaga mutu dengan kehadirannya tepat waktu di kelas, wajib mengerjakan
tugas dengan sebaik-baiknya, mematuhi etika yang diterapkan (misalnya tidak
menggunakan sandal jepit dan kaos oblong di kelas), juga mahasiswa diberi
akses untuk menyampaikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap penjaminan mutu perguruan tinggi tentang adanya dosen atau tenaga
kependidikan yang dipandang kontra produktif terhadap penjaminan mutu
(misalnya dosen sering tidak masuk tanpa menggati di waktu yang lain, staf
laboran yang tidak siaga di laboratorium ketika kegiatan praktikum berlangsung,
dll). Oleh karena itu seharusnya mahasiswa juga dilibatkan dalam pelaksanaan
sistem penjaminan mutu perguruan tinggi (SPM-PT) yang dilaksanakan di tingkat
universitas, fakultas, jurusan, dan prodi. Sistem penjaminan mutu perguruan tinggi
memerlukan komitmen bersama dari semua sivitas akademik mulai pimpinan
puncak sampai pelaksana paling bawah (misalnya petugas kebersihan, petugas
parkir, dll). Karena mahasiswa merupakan salah satu unsur penting yang dapat
menopang keberhasilan pelaksanaan sistem penjaminan mutu di perguruan tinggi,
maka sosialisasi kepada semua sivitas akademik harus memasukkan unsur
mahasiswa sebagai salah satu sasaran sosialisasi yang harus dilaksanakan
tecara terus-menerus melalui berbagai media komunikasi dan disampaikan pada
berbagai kesempatan. Melalui sosialisasi tersebut diharapkan memperoleh
komitmen bersama dalam melaksanakan penjaminan mutu perguruan tinggi
sehingga seluruh pihak memperoleh dorongan mental untuk terus memperbaiki

10
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

diri agar memperoleh kinerja akademik yang maksimal.Melalui sosialisasi yeng


terus-menerus tersebut, setidaknya akan ada sanksi sosial jika ada unsur-unsur
yang terlibat dalam pelaksanaan penjaminan mutu perguruan tinggi melakukan
tindakan-tindakan yang kontra produktif karena sistem penjaminan mutu
perguruan tinggi (SPM-PT) ini diketahui oleh semua pihak.
Upaya untuk meningkatkan dan menjaga mutu yang baik tidaklah mudah.
Selain perlu upaya terus menerus dari pihak perguruan tinggi dalam membangun
sistem yang mendukung penjaminan mutu, juga diperlukan kesadaran setiap
pribadi yang ada di dalamnya, dan tidak akan maksimal hasilnya kalau
dipaksakan. Jadi harus ada kesadaran dari pribadi masing-masing, dan kemudian
merasakan bahwa meningkatkan mutu dan menjaganya adalah sebuah
kebutuhan yang muncul dari dalam diri sanubari.
Berhubungan dengan hal tersebut, dorongan kepada mahasiswa agar
memahami perannya dalam membantu meningkatkan mutu perguruan tinggi
(almamaternya) menjadi sangatlah penting. Banyak cara yang dapat dilakukan
mahasiswa dalam mendukung mutu perguruan tinggi tersebut yaitu dengan
berusaha mendukung tepenuhinya standar mutu yang telah ditetapkan, beberapa
diantaranya adalah:
1. Mahasiswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran
2. Mahasiswa berperan aktif dalam menciptakan atmosfir akademik yang
kondusif.
3. Mahasiswa mencapai kematangan akademik dan kebebasan berpikir
sehingga dapat melaksanakan aktivitas intelektualsecara maksimal.
4. Mahasiswa memahami perkembangan Ipteks dan mencari informasi langsung
ke sumbernya melalui ICT.
5. Mahasiswa mampu menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan
masalah.
6. Mahasiswa mampu mengkomunikasikan pengetahuan kepada pihak lain.
7. Mahasiswa dapat mengembangkan belajar mandiri dan belajar kelompok.
8. Mahasiswa banyak terlibat dalam penelitian dosen/lembaga.
9. Mahasiswa berperan serta dalam menjaga kemanan, keindahan, dan
kebersihan lingkungan kampus.
10. Mahasiswa melaksanakan pembimbingan akademik secara berkala.
11. Mahasiswa ikut berpartisipasi dalam mendesain, mengelola dan
mengevaluasi kurikulum
12. Mahasiswa melakukan evaluasi diri untuk mencapai kompetensi lulusan
program studi.
13. Mahasiswa berpartisipasi aktif dalam organisasi mahasiswa dan kegiatan
ekstrakurikuler.
14. Dan lain-lain

Demikian sebagian peran yang dapat dilakukan mahasiswa dalam


mendukung penjaminan mutu perguruan tinggi dan masih banyak peran yang
lainnya. Semoga sajian artikel ini dapat mendorong semua sivitas akademik
khususnya mahasiswa untuk ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan sistem
penjaminan mutu perguruan tinggi (SPM-PT). Semoga dengan kebersamaan
dalam pelaksanaan penjaminan mutu tersebut dapat meraih keunggulan PT.

11
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

12
INDIKATOR KINERJA KUNCI
PERGURUAN TINGGI
SASARAN BELAJAR
Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini peserta belajar
diharapkan:
 Mampu mengembangkan dan menyusun Indikator Kinerja
Perguruan Tinggi
 Mampu mengimplementasikan dan menggunakan Indikator Kinerja
Kunci Terpilih
 Mampu mengevaluasi Indikator Kinerja Perguruan Tinggi

12
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

STEP 2
INDIKATOR KINERJA KUNCI
PERGURUAN TINGGI

Pendahuluan
Bagaimana Seharusnya Mengukur Kinerja Anda ?
KPI (singkatan bahasa Inggris: key performance indicators),atau indikator
kinerja utama (IKU) dalam bahasa Indonesia, adalah metrik finansial ataupun
non-finansial yang digunakan untuk membantu suatu organisasi menentukan dan
mengukur kemajuan terhadap sasaran organisasi. KPI digunakan dalam intelijen
bisnis untuk menilai keadaan kini suatu bisnis dan menentukan suatu tindakan
terhadap keadaan tersebut. KPI sering digunakan untuk menilai aktivitas-aktivitas
yang sulit diukur seperti keuntungan pengembangan kepemimpinan, perjanjian,
layanan, dan kepuasan. KPI umumnya dikaitkan dengan strategi organisasi yang
contohnya diterapkan oleh teknik-teknik seperti kartu skor berimbang
(BSC, balanced scorecard). KPI berbeda tergantung sifat dan strategi organisasi.
KPI merupakan bagian kunci suatu sasaran terukur yang terdiri dari arahan,
KPI, tolok ukur, target, serta kerangka waktu. Sebagai contoh: "meningkatkan
pendapatan rata-rata per pelanggan dari 10 ribu ke 15 ribu rupiah pada akhir
tahun 2008". Dalam contoh ini, 'pendapatan rata-rata per pelanggan' adalah suatu
KPI.
Jika anda seperti pimpinan perguruan tinggi, maka tantangan utama yang
anda hadapi dalam proses perencanaan adalah memikirkan bagaimana mengukur
apa yang kita ingin anda capai. Umumnya, tidak sulit untuk menggambarkan apa
yang ingin dilakukan oleh anda dan orang lain dalam unit berikut jumlah waktu
yang dibutuhkan untuk melakukannya. Tetapi menggambarkan apa yang anda
lakukan dalam hal pencapaian jauh lebih sulit. Pernyataan ini terutama benar
untuk organisasi pelayanan dan organisasi pendukung, yang mungkin tidak
mempunyai angka pasti seperti jumlah mahasiswa baru atau lamanya pengurusan
KRS dan sebagainya.
Jika jenis pengukuran ini merupakan masalah bagi anda, mungkin Indikator
Kinerja Kunci merupakan salah satu alat yang paling bermanfaat buat anda. Kata

13
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

kuncinya disini adalah indicator tidak lebih, tidak kurang. Meskipun indicator dapat
diukur, tidak ada ukuran mutlak dalam proses perencaaan, indicator hanya
mengesankan kemungkinan hasil yang mempunyai nilai. Dan indikator Kinerja
Kunci tidak terbatas pada jumlah, sebagaimana akan kita lihat nanti. Hal yang
perlu diperhatikan adalah bahwa anda akan memusatkan pada hasil yang didapat,
bukan pada upaya yang diperlukan untuk mendapatkannya.

Jadi Apa indikator Kinerja Kunci itu ?


Indikator kinerja kunci adalah faktor-faktor yang bisa diukur dalam suatu
Area Hasil Kunci tertentu yang bermanfaat untuk menetapkan sasaran. Indikator
itu biasanya menggambarkan apa yang diukur, bukan beberapa banyak atau
sampai kapan (yang masuk dalam sasaran). Tujuan utamanya adalah untuk
mengindentifikasi jenis keluaran yang bias diukur yang diharapkan pada masing-
masing area hasil kunci anda. Indikator kinerja kunci yang dipilih dengan benar
juga memberi anda informasi paling relevan untuk mengawasi hasil yang
diinginkan.Indikator kinerja kunci mempunyai paling tidak empat kegunaan dalam
proses perencanaan :
1. Mengindentifikasi daftar faktor yang bias diukur pontensial dalam tiap area
hasil kunci
2. Memilih faktor-faktor yang bias diukur sebagai dasar untuk menetapkan
sasaran saat itu
3. Menentukan tahap-tahap tindakan tertentu untuk mencapai sasaran itu
4. Menjaga kinerja yang berkaitan dengan sasaran dan rencana tindakan.

Dari kegunaan-kegunaan ini, yang terpenting adalah nomor dua, yang


membantu anda mengindentifikasi target khusus dalam tiap sasaran.Salah satu
hal menakjubkan yang terjadi dalam proses indentifikasi indikator kinerja kunci
adalah ketegangan otak yang berlangsung melalui dialog antar anggota tim
perencanaan. Sementara bagi sebagian area hasil kunci, hasil atau sasaran
khusus begitu jelas sehingga anda dapat bergerak langsung kedalam penetapan
sasaran, dalam kebanyakan bidang terdapat keuntungan nyata dalam
mengekplorasi sangat beragamnya indikator kinerja kunci yang mungkin
digunakan. Jika anda dan tim perencanaan anda menjelajahi proses
pengindentifkasian indikator potensial sebanyak-banyaknya yang mungkin cocok
untuk area hasil kunci tertentu, terdapat kemungkinan yang lebih besar hasil yang
tepat bisa diindentifikasi pada saat anda memilih sasaran. Hasil ini mungkin
(mungkin juga bukan) merupakan indikator yang digunakan sebelumnya atau
yang nampak paling jelas pada permulaan.
Manfaat lainnya dari mengindentifikasi beberapa indikator kinerja kunci
untuk tiap area hasil kunci adalah anda dapat membantu menunjukkan faktor-
faktor yang akan bermanfaat untuk melakukan pengawasan sebagai bagian dari
sistem control atau umpan balik sekalipun tidak termasuk dalam sasaran anda. Ini
merupakan pertimbangan penting dalam perencanaan sistem lingkaran tertutup.
Indikator Kinerja Kunci tertentu yang tidak bisa diterapkan pada rencana anda
sekarang mungkin bermanfaat dalam upaya perencanaan yang akan datang.
Pada keadaan Normal, Indikator kinerja kunci harus merupakan faktor-faktor yang
bisa diukur masuk secara logis dalam area hasil kunci tertentu yang sasarannya
ditetapkan.

14
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

Pedoman Untuk mengenali Indikator Kinerja Kunci


1. Indikator Kinerja Kunci harus merupakan faktor-faktor yang bisa diukur,
masuk secara logis dalam area hasil kunci tertentu yang sasaranya
ditetapkan
2. Indikator kinerja kunci bisa dipilih dari salah satu atau semua tipe berikut :
 Angka Pasti
 Persentase
 Prestasi penting
 Faktor-faktor pelayanan
 Masalah yang harus diatasi
 Indikator lunak atau tak langsung
3. Indikator kinerja kunci harus mengindentifkasi apa yang akan diukur, bukan
berapa banyak atau kearah mana
4. Indikator kinerja kunci harus merupakan faktor-faktor yang dapat dirunutasi
(tracked) menurut secara terus menerus sampai tingkat yang
memungkinkan
5. Biaya untuk mengindentifikasi dan memantaunya tidak boleh melebihi nilai
informasi yang didapatkan.
Ada banyak faktor, seperti arus kas, standar mutu dan jadwal pengiriman, yang
terbukti sangat bermanfaat untuk mengawasi kinerja pada tingkat organisasi
tetapi mungkin tidak bermanfaat khususnya dalam mendefinisikan sasaran
anda.
1. Indikator kinerja kunci bisa dipilih dari salah satu atau semua tipe berikut
ini :
 Angka pasti, seperti jumlah mahasiswa, jumlah mahasiswa yang
dilayani
 Persentase, seperti marjin pendapatan dari penelitian, pangsa
pasar mahasiswa, penjualan ke konsumen baru, bisnis berulang
dan peningkatan produktivitas
 Pencapaian yang signifikan, seperti selesainya proyek besar
(atau peristiwa penting) sertifikasi, kemampuan pelayanan baru
dan penghargaan atas kinerja
 Faktor-faktor pelayanan, seperti waktu memberikan tanggapan,
frekuensi kontak dan penerimaa oleh pelanggan
 Masalah yang harus diatasi, seperti kelebihan inventori,
melesetnya jadwal, defisiensi mutu dan terlalu banyak biaya
 Indikator lunak atau tak langsung, yang bisa menyarankan
efektifivitas dalam bidang-bidang subjektif seperti keluar masuk
karyawan atau tingkat ketidakharan (berkaitan dengan semangat
karyawan) dan hasil survey (berkaitan dengan pelayanan
pelanggan)
2. Indikator Kinerja Kunci mengindentifikasi apa yang diukur, bukan berapa
banyak atau ke arah mana. Pemusatan terutama pada faktor yang
harus diukur.

15
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

Contoh Program Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal di Tingkat


Fakultas
A. Latar Belakang
Perkembangan di pendidikan tinggi menunjukkan semakin tingginya tuntutan
peningkatan mutu yang tercermin dalam kinerja organisasi secara keseluruhan,
baik dalam kinerja internal maupun kinerja eksternal. Keadaan ini kemudian
menuntut perguruan tinggi untuk terus melakukan peningkatan mutu dari waktu ke
waktu (continuous quality improvement). Untuk memfasilitasi upaya
peningkatan mutu tersebut, penerapan sistem penjaminan mutu menjadi suatu
kebutuhan dan keharusan bagi perguruan tinggi. Peningkatan mutu, efektifitas,
efisiensi, produktifitas merupakan aspek-aspek mutlak yang harus dipenuhi demi
mewujudkan visi dan misi perguruan tinggi termasuk di Fakultas.
B. Rasional
Penerapan penjaminan mutu harus dilakukan secara terprogram dengan
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan standar yang
dikembangkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Di
samping itu, perkembangan pendidikan tinggi di tanah air maupun di lingkungan
regional dan internasional menunjukkan semakin sentralnya peran penjaminan
mutu dalam manajamen universitas yang berlanjut ke fakultas-fakultas yang ada.
Untuk mewujudkan penjaminan mutu di Fakultas, maka diperlukan dokumen-
dokumen mutu, sosialisasi dokumen-dokumen mutu tersebut, implementasinya,
monitoring dan evaluasi, serta tindak lanjut perbaikannya dalam penyelenggaraan
akademik baik ditingkat fakultas, jurusan, dan program studi dilingkungan Fakultas
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah terimplementasinya sistem
penjaminan mutu internal akademik yang mendukung tercapainya visi dan misi
Fakultas meliputi:
1. Sosialisasi implementasi SPMI (Mengembangkan wawasan dan kompetensi
pelaksana tentang SPMI)
2. Mempersiapkan Manual Prosedur Implementasi SPMI
3. Mendampingi Prodi-prodi dalam implementasi SPMI
4. Melaksanakan monitoring dan evaluasi implementasi SPMI di Prodi-prodi
5. Melaksanakan Audit Internal Mutu Akademik (AIMA)
6. Melaporkan hasil implementasi, merumuskan perbaikan dan tindak lanjut SPMI
D. Mekanisme dan Rancangan
1. Peningkatan Wawasan dan Kompetensi Pelaksana Sistem Penjaminan Mutu Internal
(SPMI)
2. Pengembangan Manual Prosedur Implementasi SPMI (POS, IK, formulir/borang,
instrumen, dll)
3. Pendampingan implementasi SPMI di Prodi-prodi oleh GJM
4. Monitoring dan evaluasi implementasi SPMI di Prodi-prodi oleh Tim Monev
5. Implementasi Audit Internal Mutu Akademik (AIMA)
6. Pelaporan, rumusan perbaikan, dan tindak lanjut implementasi SPMI
E. Jadwal
Tahun 2011 Bulan ke:
Sub Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Peningkatan Wawasan dan
Kompetensi Pelaksana Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
Pengembangan Manual Prosedur
Implementasi SPMI (POS, IK,
formulir/borang, instrumen,

16
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

dll)
Pendampingan implementasi SPMI di
Prodi-prodi oleh
GJM
Monitoring dan evaluasi implementasi
SPMI di Prodi-prodi oleh Tim Monev
Implementasi Audit Internal Mutu
Akademik (AIMA)
Pelaporan, rumusan perbaikan dan
tindak lanjut implementasi
SPMI
F. Indikator Kinerja
Indikator Kinerja Kunci Baseline Target Tengah Target Akhir
Tahun 2011 Tahun 2011
Ketersediaan dokumen implementasi SPMI 0 50% 100%
Tersosialisasinya dokumen implementasi SPMI 0 50% 100%
Implementasi SPMI di Prodi-prodi 0 50% 100%
Keterlaksanaan monev implementasi SPMI 0 50% 100%
Keterlaksanaan AIMA 0 0 100%
Tersusunnya laporan, rumusan perbaikan dan tindak lanjut
0 50% 100%
implementasi SPMI
G. Keberlanjutan
Keberlanjutan program ini didanai oleh Rencana kegiatan Tahunan (RKT) SDP
H. Pelaksana Kegiatan:
Gugus Jaminan Mutu Fakultas
I. Penanggung Jawab
Drs. Rudy , MS (Ketua Gugus Jaminan Mutu Fakultas

17
STRATEGI PENGEMBANGAN
STRUKTUR ORGANISASI
SASARAN BELAJAR
Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini peserta belajar
diharapkan:
 Mampu mengembangkan struktur organisasi penjaminan mutu
 Mampu memilih struktur organisasi yang sesuai dengan kearifan
lokal perguruan tinggi
 Mampu membuat job description untuk pemangku jabatan di or-
ganisasi penjaminan mutu

64
BAB 3 : STRATEGI PENGEMBANGAN STRUKTUR ORGANISASI

STEP 3
STRATEGI PENGEMBANGAN
STRUKTUR ORGANISASI
PENDAHULUAN
Strategi dan struktur merupakan dua hal penting yang harus ada di dalam
sebuah organisasi. Tanpa keduanya sebuah komunitas tidak akan bisa disebut
sebagai organisasi karena pada dasarnya organisasi merupakan berhimpunnya
sekelompok orang yang memiliki kesamaan harapan dan keinginan untuk
mencapai tujuan bersama. Jika tidak didukung oleh struktur yang baik maka
organisasi akan megalami kebingungan di dalam pergerakannya. Sementara itu
jika organisasi tidak memiliki strategi yang bagus maka organisasi tersebut akan
mengalami inefektifitas di dalam geraknya.
Strategi adalah suatu penentuan sasaran dan tujuan dasar jangka panjang
dari suatu organisasi (perusahaan) serta pengadopsian seperangkat tindakan
serta alokasi sumber-sumber yang perlu untuk mencapai sasaran-sasaran
tersebut (Chandler, 1992). Pengertian tersebut mengarahkan kita kepada dua hal,
yaitu perencanaan dan pola. Perencanaan identik dengan bagaimana kita
menghadapi keadaan di masa depan. Dengan adanya perencanaan gerak
organisasi akan menjadi lebih terpola terutama dalam kaitannya dengan
pengalokasian sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.
Struktur merupakan susunan kepengurusan di dalam organisasi yang
bersifat hierarkis dan terspesialisasi ke dalam bidang-bidang. Struktur di dalam
organisasi memiliki sifat spesialisasi dalam artian masing-masing elemen di dalam
struktur memiliki tugas pokok dan fungsinya sendiri-sendiri. Suatu organisasi akan
melakukan telaah lingkungan terlebih dahulu sebelum menentukan struktur
organisasi yang tepat. Hal ini dikarenakan identifikasi permasalahan yang ada di
lingkungan organisasi memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri sehingga
penentuan bidang-bidang di dalam struktur akan sangat dipengaruhi oleh
permasalahan lingkungan tersebut.
Perjalanan organisasi akan dipengaruhi juga oleh dimana organisasi
tersebut beroperasi. Karakteristik lingkungan yang dinamis menyebabkan
organisasi harus melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap lingkungan agar
tetap eksis. Berangkat dari hal tersebut maka sudah sewajarnya apabila struktur

18
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

organisasi bisa berubah menurut keadaan lingkungan. Dengan demikian struktur


akan menyesuaiakan strategi yang telah dibuat karena keberadaan strategi
organisasi adalah untuk menghadapi lingkungan eksternal organisasi yang sangat
dinamis.
Hubungan erat antara strategi dan struktur organisasional pertama kali di
jelaskan oleh Chandle dalam studinya pada beberapa perusahan besar di
Amerika. Setelah menganalisa sejarah perkembangan perusahanm-perusahan
seperti General Motors, Du Pont, Standard Oil, dan Sears, Roebuck, Chandler
menyimpulkan perubahan-perubahan strategi mengakibatkan perubahan-
perubahan desain organisasi. Dia menyatakan bahwa "struktur mengikuti strategi.
Dalam pemilihan suatu strategi dan struktur untuk
mengimplementasikannya para manejer harus mempertimbangkan pengaruh
lingkungan eksternal terhadap organisasi. Hubungan antara strategi, struktur dan
lingkungan dapat di pandang dari dua perspektif utama. Dalam pandangan
pertama, organisasi adalah reaktif terhadap lingkungannya dimana proses
perumusan strategi harus memperhatikan lingkungan tempat organisasi tersebut
beroprasi pada saat sekarang dan akan beroperasi di waktu yang akan datang.
Strategi pada gilirannya akan mempengaruhi struktur organisasi dengan
penjelasan sebagai berikut:
1. Strategi menentukan kegiatan-kegiatan organisasional, yang merupakan
basis pokok bagi desain oerganisasi. Sebagai contoh, kegiatan-kegiatan
dengan kreativitas dan kebutuhan teknis sangat tinggi mungkin desain
organisasi tipe matriks.
2. Strategi mempengaruhi pemilihan teknologi dan orang-orang yang tepat
untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut dan hal ini selanjutnya
mempengaruhi struktur yang sesuai.
3. Strategi menentukan lingkungan spesifikasi dimana organisasi akan
beroperasi, ini juga mempengarahui struktur.
Menurut Chandler, perubahan dalam strategi sering membutuhkan perubahan
dalam cara menstrukturkan organisasi, karena dua alasan (David, 2005), yaitu :
1. Struktur menentukan secara luas bagaimana tujuan dan kebijakan akan
ditetapkan,
2. Struktur menentukan secara luas bagaimana cara mengalokasikan sumber
daya.
Perubahan dalam strategi akan mengarahkan perubahan dalam struktur. Strategi
sebaiknya dirancang dalam rangka memberikan fasilitasi pada pengejaran
strategik dari sebuah perguruan tinggi

Struktur Organisasi Penjaminan Mutu

Pengembangan Struktur Organisasi Penjaminan Mutu di perguruan tinggi tergan-


tung dari suasana dan kearifan lokal masing-masing perguruan tinggi yang pent-
ing prinsip PDCA terakomodir pada struktrur organisasi tersebut dan Enam
elemen struktur organisasi yang dapat diperhatikan para pimpinan hendak
mendesain struktur, antara lain:
 Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-
bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri.

19
BAB 3 : STRATEGI PENGEMBANGAN STRUKTUR ORGANISASI

 Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan


secara bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk,
geografi, dan pelanggan.
 Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang
dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa
bertanggung jawab kepada siapa.
 Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang
manajer secara efisien dan efektif.
 Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana
tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam
organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
 Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi
dibakukan.

Contoh Struktur Organisasi Penjaminan Mutu dan Job Description yang dapat di
kembangkan sesuai dengan kearifan lokal perguruan tinggi.

A. Universitas Mentari Mutu

Pimpinan dan staf Badan Penjaminan Mutu Universitas Mentari Mutu


Kepala Badan Penjaminan Mutu
Kepala Bidang Pengendali Sistem Mutu
Kepala Bidang Audit Mutu Internal
Kepala Bidang Statistik dan Sistem Informasi
Kepala Bidang Pelatihan dan Kerjasama
Staf Bidang Pengendali Dokumen dan Web Admin
Staf Bidang Administrasi Umum dan Kerjasama
Staf Bidang Pengukuran, Statistik dan Keuangan

STATUS DAN KEDUDUKAN BPM


1. Badan Penjaminan Mutu (BPM) adalah badan yang bertanggung jawab
terhadap pembangunan, pelaksanaan dan pengembangan Sistem Penjaminan
Mutu di lingkungan Universitas Mentari Mutu
2. Badan Penjaminan Mutu (BPM) berkedudukan di universitas dan mempunyai
perwakilan di tingkat Fakultas yang disebut dengan Pengendali Sistem Mutu
Fakultas (PSMF) serta bertanggung jawab kepada Rektor.
3. Badan Penjaminan Mutu (BPM) dan perangkatnya merupakan wakil dari
manajemen dalam hal yang berkaitan dengan Sistem Manajemen Mutu.

STRUKTUR ORGANISASI BPM


Dalam menjalankan peranannya dalam mengawal dan pengembangan Sistem
Penjaminan Mutu di Universitas Mentari Mutu, BPM memiliki struktur
keorganisasian sebagai berikut :

20
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

Tingkat Universitas

Kepala Rektor
Badan Penjaminan Mutu Wakil Rektor
Ka.BPM

Kepala Kepala Bidang Kepala Bidang Kepala Bidang


Pelatihan & Pengukuran, Sistem Mutu Audit Mutu Internal
Kerjasama Statistik dan (KBSM) dan Monitoring
(KBPKS) Informasi (KBAMI)
(KBSSI)

Koordinator
Pengendali
Dokumen
(KPD)

Staf
Administrasi

Pengendali Sistem Mutu Dekan


Fakultas Wakil Dekan
Tingkat Fakultas/FDKU (PSMF)

Satuan Tugas
Tingkat Program Studi/PSDKU Pengendali Mutu
Program Studi Ketua Prodi
(STPMP) Sekretaris Prodi

B. Contoh Pengembangan Struktur Di Univeristas Bermutu (UB)

21
BAB 3 : STRATEGI PENGEMBANGAN STRUKTUR ORGANISASI

1. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi harus mengacu pada satu dokumen
yang disahkan oleh Senat. Dalam hal ini UB mengacu pada dokumen
Organisasi Tata Kelola (OTK) UB.
2 Pada Model ini hanya diuraikan Tupoksi unit kerja fungsional pembantu
penjaminan mutu, yaitu PJM dan SPI.

A. Pusat Jaminan Mutu (PJM)


Pusat Jaminan Mutu adalah Institusi Fungsional yang bertugas mendukung
kegiatan Universitas dalam memberikan jaminan mutu lulusan Universitas.
Secara rinci PJM memiliki tugas:
1. Melakukan Monevin PHK
2. Pendampingan Akreditasi PS
3. Pengembangan SPMI
4. Pendidikan dan Pelatihan Internal (reviewer, assesor, auditor)
5. Mengembangkan dokumen audit internal mutu akademik (AIMA) dan
mempersiapkan kelembagaan, melaksanakan audit sistem & kepatuhan.

 Sejalan dengan fungsinya, PJM melaksanakan audit sistem dan kepatuhan


secara rutin terhadap seluruh kegiatan-kegiatan akademik di seluruh unit
kerja di lingkungan Universitas.

22
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

 Selanjutnya menyampaikan laporan hasil audit beserta rekomendasi yang


diusulkan secara tertulis kepada Rektor, serta memantau, mengevaluasi,
dan menganalisis tindak lanjut atas rekomendasi yang telah disetujui oleh
Rektor

B. Satuan Pengendalian Internal (SPI)


Satuan Pengendalian Internal adalah Institusi Fungsional yang bertugas
mendukung kegiatan Universitas dalam pengawasan internal Universitas.
Secara rinci SPI memiliki tugas:
1. Membantu Rektor dalam melakukan pengawasan internal Universitas.
2. Memberikan rekomendasi perbaikan untuk mencapai sasaran Universitas
secara ekonomis, efisien, dan efektif.
3. Membantu efektivitas penerapan pola tata kelola di Universitas.
4. Menangani permasalahan yang berkaitan dengan indikasi terjadinya KKN
(kolusi, korupsi, dan nepotisme) yang menimbulkan kerugian Universitas,
bekerja sama dengan unit kerja terkait.
5. Membantu menciptakan sistem pengendalian intern yang efektif di
Universitas dan memastikan bahwa pengendalian intern telah tersebut
telah dipatuhi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. Melakukan penilaian terhadap sistem pengendalian intern yang berlaku
serta pelaksanaannya di semua kegiatan, fungsi, dan program
Universitas yang mencakup:
a. Audit atas keuangan dan ketaatan pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
b. Penilaian tentang daya guna dan kehematan dalam penggunaan
sarana dan prasarana Universitas.
c. Penilaian tentang hasil guna atau manfaat yang direncanakan dari
suatu kegiatan atau program Universitas.
d. Penilaian atas pendayagunaan dan pengembangan sumber daya
manusia di Universitas.
e. Melakukan kajian terhadap kecukupan pelaksanaan manajemen
risiko (risk management) di lingkungan Universitas
7. Audit atas keuangan dan ketaatan pada peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
a. Mengadakan koordinasi dengan auditor eksternal.
b. Menyusun peraturan Universitas di bidang audit serta pedoman
yang berkaitan dengan kelengkapan prosedur untuk kelancaran
pelaksanaan tugas.
c. Menyampaikan laporan hasil audit beserta rekomendasi yang
diusulkan secara tertulis kepada Rektor.
d. Memantau, mengevaluasi, dan menganalisis tindak lanjut atas
rekomendasi hasil audit yang telah disetujui oleh Rektor.
Kompetensi Satuan Pengendalian Internal (SPI)
a. Memiliki pendidikan dan pengetahuan yang memadai di bidang
akuntansi, keuangan, manajemen dan atau teknik operasional di
bidang kegiatan Universitas.
b. Memiliki pengetahuan dan/atau pengalaman di bidang audit.

23
BAB 3 : STRATEGI PENGEMBANGAN STRUKTUR ORGANISASI

c. Memiliki pengetahuan dan/atau pengalaman di bidang kegiatan


Universitas untuk dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
d. Secara terus-menerus mengembangkan pengetahuan dan keahlian
dalam rangka menjamin kualitas hasil audit dan rekomendasi.

B. Contoh Pengembangan Struktur Di Tingkat Sekolah Tinggi


1. Organisasi sistem penjaminan mutu akademik di tingkat Sekolah Tinggi
terdiri atas: senat Sekolah Tinggi, pimpinan Sekolah Tinggi, Pusat
Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan (Pusat P3) STIE, Tim Penja-
minan Mutu Sekolah Tinggi, Kelompok Auditor Mutu Akademik Internal.
(adhoc)
2. Senat Sekolah Tinggi adalah badan normatif dan perwakilan tertinggi yang
beranggotakan pimpinan Sekolah Tinggi, dekan, wakil dosen, dan unsur
lain yang ditetapkan senat Sekolah Tinggi.
3. Tugas senat Sekolah Tinggi adalah menetapkan Kebijakan Mutu Sekolah
Tinggi dan Standar Akademik Sekolah Tinggi.
4. Pimpinan Sekolah Tinggi adalah Ketua beserta para Pembantu Ketua, se-
bagai lembaga eksekutif tertinggi yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan sistem penjaminan mutu.
5. Tugas pimpinan Sekolah Tinggi adalah menjamin bahwa Standar Akade-
mik Sekolah Tinggi dijalankan dengan cara membuat Peraturan yang dibu-
tuhkan dan membentuk Tim Penjaminan Mutu Sekolah Tinggi.
6. Tim Penjaminan Mutu Sekolah Tinggi adalah Quality Assurance atau tim
ad hoc yang ditugasi untuk menyusun Sistem Penjaminan Mutu yang da-
lam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua, melalui
Pembantu Ketua I.
7. Kelompok Auditor Mutu Internal adalah dosen yang memiliki kualifikasi se-
bagai Auditor Mutu Internal yang berkewajiban melakukan audit mutu
sesuai perintah ketua.

Tingkat Jurusan/Program Studi


1. Organisasi sistem penjaminan mutu akademik di tingkat jurusan terdiri
atas: ketua dan sekretaris jurusan, ketua program studi, tim monitoring dan
evaluasi proses pembelajaran.
2. Tugas ketua jurusan adalah menjamin terlaksananya sistem penjaminan
mutu dengan menyusun Spesifikasi Program Studi dan Kompetensi Lu-
lusan, Manual Prosedur, Instruksi Kerja yang sesuai dengan Standar
Akademik, Manual Mutu, dan Manual Prosedur tingkat jurusan/program
studi.
3. Tugas sekretaris jurusan adalah membantu ketua jurusan melaksanakan
sistem penjaminan mutu.
4. Ketua program studi adalah dosen yang mendapat tugas tambahan penye-
lenggaraan pendidikan berdasarkan kurikulum yang berlaku.
5. Tugas ketua program studi adalah menyusun evaluasi program studi ber-
basis evaluasi diri, pencapaian kompetensi lulusan sesuai spesifikasi pro-
gram studi, dan penyusunan dokumen akreditasi.

24
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

6. Tim Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran adalah tim yang diben-
tuk Ketua untuk membantu program studi melaksanakan monitoring dan
evaluasi pembelajarannya.

Referensi
Davis, D. D. "Form, Function and Strategy in Boundaryless Organization," The
Changing Nature of Work, San Fransisco: Jossey Bass, 1995, hal. 112-
138.
Knight, K. "Matrix Organization: A Review," Journal of Management Studies, Mei
1976, hal. 111-130.
Mohrman, S. A. Designing Team-Based Organizations, San Fransisco: Jossey
Bass, 1995, hal. 36-49.
Kaeter, M. "The Age of the Specialized Generalist," Training, desember 1993,
hal. 48-53.
Pennings, J. M. Research in Organizational Behavior, vol. 14, Greenwich, CT:
JAI Press, 1992, hal. 267-309.
Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi Buku 2,
Jakarta: Salemba Empat. Hal. 214-224

25
BAB 3 : STRATEGI PENGEMBANGAN STRUKTUR ORGANISASI

26
PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
SASARAN BELAJAR
Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini peserta belajar
diharapkan:
 Mampu mengembangkan dokumen mutu
 Mampu memilih dokumen mutu yang sesuai dengan kearifan lokal
perguruan tinggi
 Mampu membuat koding dokumen mutu
 Mampu mengevaluasi dan mengoperasionalkan dokumen mutu
baik di tingkat institusi, fakultas, program studi maupun unit kerja

64
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

STEP 4
PENYUSUN DOKUMEN MUTU
PENDAHULUAN
Pengertian Jaminan mutu adalah memastikan bahwa semua
karakteristik dan kinerja sesuai dengan standar/harapan/persyaratan dokumen
dan evaluasi/audit. Oleh karena itu Implementasi Sistem Penjaminan Mutu
Perguruan Tinggi membutuhkan budaya mutu yang tinggi dari para pelaku dalam
organisasi itu sendiri. Persyaratan ini berlaku jika ingin Sistem Penjaminan Mutu
Perguruan Tinggi itu, berkelanjutan. Keberlanjutan ini merupakan suuatu an-
caman terbesar dalam Implementasi Sistem Penjaminan Mutu di Perguruan Ting-
gi. Potensi ini cukup besar karena Perguruan Tinggi sebagai organisasi yang
berisikan ide-ide besar dan ideal dari para pelaku organisasi (dosen-dosen).
Kerap terjadi ide-ide tersebut akan menjadi isu-isu utama untuk mengarahkan
jalannya organisasi untuk beberapa tahun ke depan. Namun, ketika pencetus ide
tidak lagi menduduki sebagai pimpinan maka ide itu hilang dengan sendirinya.
Dengan kata lain bahasa sederhana ganti pimpinan ganti kebijakan, ganti metode,
ganti prosedur, ganti acara. Mulai dari awal lagi, hal seperti ini harus dihindari.
Akibatnya keberlanjutan suatu kegiatan atau program menjadi sangat
rendah. Hal ini sebenarnya, menunjukkan bahwa pengelolaan perguruan tinggi itu
bukan diarahkan oleh visi institusi tetapi oleh visi masing-masing pimpinan. Wal
hasil keberhasilan yang dicapai hanya untuk diri sang pimpinan bukan keberhasi-
lan secara organisasi. Dengan sistem penjaminan mutu perguruan tinggi hal
demikian tidak akan terjadi. Karena sistem ini meletakkan arah organisasi diten-
tukan oleh visi organisasi itu sendiri bukan oleh visi pimpinannya. Siapapun, pim-
pinannya jika beliau dapat mengawal dan menyelaraskan semua visi anggota or-
ganisasi ke dalam visi organisasi Perguruan Tinggi maka Insya Allah akan tetap
berhasil membawa Perguruan Tinggi. Mengakomodasi visi organisasi Perguruan
Tinggi ke dalam visi pribadi inilah yang harus dimiliki oleh anggota organisasi se-
hingga membentuk budaya organisasi dalam diri pelaku-pelakunya. Hal ini ten-
tunya membutuhkan waktu yang lama tidak hanya setahun dua tahun tetapi lebih
lama mungkin puluhan tahun. Oleh karena itu dibutuhkan upaya untuk memper-
cepat dan mempersingkat waktu yang dibutuhkan yaitu dengan menggunakan sis-
tem manajemen mutu. Sistem manajemen mutu, organisasi digerakan dan diara-
hkan oleh visi organisasi bukan visi pribadi pimpinan. Dengan menjadikan sistem
manajemen mutu sebagai landasan sistem manajemen Perguruan Tinggi maka
Implementasi Sistem Penjaminan Mutu akan mampu bertahan keberlangsungan
dan berkelanjutannya.
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

Untuk mendukung kebelangsungan dan keberlanjutan sistem penja-


minan mutu perguruan tinggi maka sistem manjemen mutu sebagai landasan
utamanya perlu dibangun dengan baik dan kuat. Kokohnya bangunan sistem ma-
najemen mutu ini terjadi jika sistem tersebut mampu memetakan proses-proses
yang ada dalam organisasi Perguruan Tinggi tersebut dan mengintegrasikan dari
intraksi-interaksi proses yang ada dan berjalan di organisasi serta mampu men-
dokumentasikan proses-proses tersebut dalm blue-print proses Perguruan Tinggi.
Blue-print proses Perguruan tinggi satu dengan yang lainnya tidak pernah sama,
bergantung dari sisi kompleksitas, kerumitan dan kompetensi personil yang ada di
Perguruan Tinggi. Berikut ini langkah-langkah bagaimana mengidentifikasi pros-
es-proses yang ada di Perguruan Tinggi dan Menyusun kebutuhan Dokumen
yang diperlukan dalam Perguruan Tinggi tersebut.
1. Identifikasikan proses-proses yang ada.
2. Identifikasikan apa yang dilakukan sekarang dengan proses-proses tersebut.
3. Identifikasikan dan tentukan interaksi antar proses-proses tersebut, sehingga
menjadi bisnisproses perguruan tinggi yang terintegrasi serta saling terkait.
4. Tentukan persyaratan standar ISO 9001:2000 dalam proses-proses tersebut,
jika ada persyaratan yang belum terakomodasi tentukan penanganannya dan
penerapannya.
5. Tentukan proses utama (core processes), proses manajemen, (management
processes) dan proses pembantu (supporting processes) dalam business
process tsb. Tentukan proses-proses mana saja yang merupakan proses
kunci (key process), proses-proses kunci ini nantinya akan berkaitan langsung
dengan sasaran mutu yang akan dicapai.
6. Tentukan prosedur-prosedur yang akan muncul agar memenuhi persyaratan
ISO 9001:2008, termasuk 6 (enam) prosedur terdokumentasi yang diper-
syaratkan oleh standar.
7. Identifikasikan dokumen-dokumen yang sudah ada, termasuk form-form, pe-
tunjuk kerja, spesifikasi, gambar teknis, dll
8. Buat tabel atau bagan alir keterkaitan antara proses-klausul terkait-prosedur
terkait- petunjuk kerja (jika memungkinkan) dan/atau dokumen lain, lihat per-
syaratan standard dan kebutuhan internal perguruan tinggi, jika ternyata be-
lum memenuhi atau perlu kebutuhan baru, identifikasikan sebagai kebutuhan
dokumen baru.
9. Tentukan format-format yang akan digunakan untuk setiap level dokumen.
Dan metode identifikasi penomorannya. Metode penulisan Dokumentasi
SMM, bisa dimulai dari prosedur (dengan catatan bahwa bisnis proses yang
ada sudah benar-benar mendekati dan memenuhi persyaratan standar),
kemudian diteruskan dengan penulisan petunjuk kerja serta dokumen penun-
jang termasuk form-form yang diperlukan. Baru terakhir penulisan manual
mutu.
10. Sebelum memulai penulisan dokumentasi SMM, harus sudah tersedia pern-
yataan kebijakan mutu yang disahkan Pimpinan Perguruan Tinggi serta (pal-
ing tidak) draft dari sasaran mutu yang ingin dicapai.

27
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

4.1. Struktur Dokumen dan Sistem Koding

Sifat Dokumen :
1. Jelas dan memiliki nomor indeks/berurutan
2. Berklasifikasi (rahasia/tak rahasia)
3. Dapat ditelusuri (terkendali)
4. Mudah diakses
5. Disimpan dengan baik
6. Ada peanggungjawabnya
7. Memuat tanggal berlaku/ revisi
8. Selalu diperbaharui
9. Berbentuk cetakan atau media elektronik
Tujuan Dokumentasi Sistem Mutu Untuk :
1. Komunikasi internal
2. Rujukan kegiatan dan kebijakan
3. Petunjuk teknis pekerjaan
4. Pelatihan Staf baru
5. Penetapan ruang lingkup dan Kerjasama
6. Perencanaan dan pemantauan
7. Audit dan informasi umpan balik

Dokumen Induk yang wajib dimiliki adalah :


1. Visi dan Misi
2. Statuta
3. Organisasi dan Tata Kerja
4. Rencana Strategis (Renstra)
5. Program Kerja Rektor
6. Pedoman Pendidikan
Sedangkan Dokumen Mutu (Dokumen Operasional) yang juga wajib dimiliki ada-
lah sebagai berikut :
1. Blueprint Penjaminan Mutu
2. Manual Mutu
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

3. Standar Mutu
4. Manual Prosedur (Wajib):
1. Pengendalian Dokumen dan Rekaman
2. Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai
3. Tindakan Korektif dan Pencegahan
5. Instruksi Kerja
6. Dokumen Pendukung
Borang-borang
4. Dokumen Audit:
1. Manual Prosedur/MP Pelaksanaan Audit Internal Mutu (AIM).
2. MP Penilaian Kinerja Unv./Fak./Prog.
3. MP Penilaian Kinerja Jur./PS.
4. Borang Kinerja Unv./Fak./Prog.
5. Borang Kinerja Jur./PS.
6. Instruksi Kerja (IK).
Jenis Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Akademik (SPMA)
Penanggung
Tingkat Dokumen Penyusun
Jaw ab

Universitas  Kebijakan Akademik Badan Rektor


 Standar Akademik Penjaminan
 Peraturan Akademik Mutu
 Manual Mutu
 Manual Prosedur
 Dokumen Audit

1. Visi dan Misi


2. Statuta
3. Organisasi dan Tata Kerja
4. Rencana Strategis (Renstra)
5. Program Kerja Rektor
6. Pedoman Pendidikan
7. Manual Mutu
8. Standar Mutu
9. Manual Prosedur (Wajib):
a. Pengendalian Dokumen dan Rekaman
b. Pengendalian Produk yang Tidak
Sesuai
c. Tindakan Korektif dan Pencegahan
10. Instruksi Kerja
11. Dokumen Pendukung
12. Borang-borang
13. Dokumen Audit:
a. Manual Prosedur Pelaksanaan Audit
b. Internal Mutu (AIM)
c. MP Penilaian Kinerja Unv./Fak./Prog.
d. MP Penilaian Kinerja Jur./PS.
e. Borang Kinerja Unv./Fak./Prog.
f. Borang Kinerja Jur./PS.
g. Instruksi Kerja (IK)

29
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

Fakultas  Kebijakan Akademik Fakultas Gugus Dekan


 Standar Akademik Fakultas Jaminan Mutu
 Peraturan Akademik Fakultas (GJM)
 Manual Mutu
 Manual Prosedur
 Dokumen Pendukung & Borang
1. Visi dan Misi
2. Rencana Strategis (Renstra)
3. Program Kerja Dekan
4. Pedoman Pendidikan
5. Manual Mutu
6. Standar Mutu
7. Manual Prosedur (wajib):
a. Pengendalian Dokumen dan rekaman
b. Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai
c. Tindakan Korektif dan Pencegahan
8. Instruksi Kerja
9. Dokumen Pendukung
10. Borang-borang

Jurusan/  Spesifikasi Program Studi Unit Jaminan Ketua Jurusan


Program  Kompetensi Lulusan Mutu (UJM)
Studi S1,S2  Manual Prosedur
dan S3 ss  Instruksi Kerja
 Dokumen Pendukung
S  Borang
1. Visi dan Misi
2. Rencana Strategis (Renstra)
3. Program Kerja
4. Pedoman Pendidikan
5. Manual Mutu (termasuk Spesifikasi
PS dan Kompetensi Lulusan)
6. Standar Mutu
7. Manual Prosedur (wajib):
1. Pengendalian Dokumen dan Rekaman
2. Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai
3. Tindakan Korektif dan Pencegahan
8. Instruksi Kerja
9. Dokumen Pendukung
10. Borang-borang

Unit 1. Visi dan Misi Ketua Unit Kerja


Penunjang 2. Program Kerja
Pelaksana 3. Manual Mutu
Akademik 4. Manual Prosedur (wajib):
1. Pengendalian Dokumen dan Rekaman
2. Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai
3. Tindakan Korektif dan
Pencegahan
5. Instruksi Kerja
6. Dokumen Pendukung
7. Borang-borang
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

Sistem Koding
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
Setiap Dokumen Mengacu pada Kode digital/Komputer diberi Kode Sesuai
dengan urutan sebagai berikut :
Kode Lembaga
Lima Digit (00000)
1. Universitas Kode : 00000
2. Senat UM Jember Kode : 00001
3. Badan Pelaksana Harian : 00002
4. Biro-biro, Pusat-pusat Lembaga di Bawah UM Jember : 0000X

Lembaga Penjaminan Mutu


Universitas Muhammadiyah Jember
Kode Lembaga

No Nama Lembaga Kode


1 Universitas 00000
2 Senat Universitas 00001
3 Badan Pelaksana Harian (BPH) 00002
4 Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) 00003
5 Biro Administrasi Keuangan (BAK) 00004
6 Biro Administrasi Umum (BAU) 00005
7 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) 00006
8 Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) 00007
9 Tim Monitoring dan Evaluasi Internal (MonevIn) 00008
10 UPT Perpustakaan 00009
11 UPT Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) 000010
12 UPT Kesehatan 000011
13 UPT Pusat Data dan Informasi (PDI) 000012
14 UPT Pusat Bahasa 000013
15 UPT Laboratorium Dasar 000014
16 000015
17 000016
18 000017

Fakultas Lima Digit (00X00) dan Program Studi lima digit (00X0X)

31
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

No Nama Lembaga Kode


1 Fakultas Hukum (FH) 00100
Senat FH 10100
Prodi Ilmu Hukum 00101-001
2 FKIP 00200
Senat FKIP 10200
1. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris 00201
2. Pendidkan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah 00202
3. Pendidikan Biologi 00203
4. Pendidikan Matematika 00204
5. Pendidikan Guru PAUD 00205
6. Pendidikan Agama Islam 00206
3 Fakultas Pertanian 00300
Senat Fakultas Pertanian 10300
1. Program Studi Agroteknologi 00301
2. Program Studi Agribisnis 00302
4 Fakultas Ekonomi 00400
Senat FE 10400
1. Program Studi Manajemen 00401
2. Program Studi Akuntansi 00402
5 FISIP 00500
Senat FISIP 10500
1. Program Studi Ilmu Pemerintahan 00501
2. Program Studi Ilmu Komunikasi 00502
6 Fakultas Teknik 00600
Senat Fakultas Teknik 10600
1. Program Studi Teknik Sipil 00601
2. Program Studi Teknik Mesin 00602
3. Program Studi Teknik Elektro 00603
4. Program Studi Manajemen Informatika 00604
5. Program Studi Teknik Informatika 00605
7 Fakultas Ilmu Kesehatan 00700
Senat Fakultas Ilmu Kesehatan 10700
1. Program Studi Ilmu Keperawatan D3 00701
2. Program Studi Ilmu Keperawatan S1 00702
8 Fakultas Psikologi 00800
Senat Fakultas Psikologi 10800
1. Program Studi Psikologi 00801

9 Program Pasca Sarjana 00900


Senat Program Pasca Sarjana 10900
1. Program Studi Magister Ilmu Manajemen 00901

Struktur Dokumentasi SPMPT


Dokumen Mutu Universitas
1. Manual Mutu Universitas
2. SOP/Manual Prosedur tingkat Universitas
3. Instruksi kerja tingkat universitas
Dokumen Mutu Fakultas
1. Manual Mutu Fakultas
2. SOP/Manual Prosedur tingkat Fakultas
3. Instruksi kerja tingkat Fakultas

Dokumen Mutu Program Studi


STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

1. Manual Mutu Spefikasi Program Studi


2. SOP/Manual Prosedur tingkat Program Studi
3. Instruksi kerja tingkat Program Studi

Struktur Manual Mutu


1. Bersifat Unik untuk setiap organisasi
2. Fleksibel dalam mendefinisikan Sistem Penjaminan Mutu
3. Pernyataan Ringkas kebijakan, tujuan dan proses utama
4. Memuat daftar acuan SOP dan Dokumen Pendukung
5. Memuat nama, lokasi dan cara berkomunikasi
6. Memuat secara singkat latar belakang, sejarah dan cakupan organisasi

Kebijakan Mutu

Kebijakan dasar dalam pengelolaan pendidikan tinggi, sistem dan proses


pembelajaran, lulusan yang ingin dihasilkan/dicapai, implementasi dan
pengembangan sistem manajemen mutu, yang diturunkan dari visi dan
misi serta kebutuhan dan persyaratan pelanggan dan stakeholder

Sasaran Mutu
Standar mutu yang diturunkan dari kebijakan mutu yang bersifat strategi,
spesifik, dapat diukur, realistik dan dapat dicapai dalam kurun waktu
tertentu.
1. Sasaran Mutu Unit
2. Sasaran Mutu Lulusan
3. Sasaran Mutu Proses
4. Sasaran Mutu Penelitian

Komponen Sasaran Mutu


1. Waktu tunggu lulusan
2. Pengkuruan variable yang berhubungan dengan mahasiswa,
pembelajaran dan staf pendukung
3. Kuantitas/Kualitas perolehan akreditasi
4. Penghargaan nasional/internasional yang didapat dari staf edukatif
5. Jumlah Penelitian yang didanai sumber eksternal
6. Kuantitas/kualitas publikasi hasil penelitian
7. Indikator Outcomes
8. Kepuasan mahasiswa, orangtua dan stakeholders

Rencana Mutu
Standar mutu yang ingin dicapai pada setiap proses kegiatan-kegiatan yang
dilakukan dan ada pada lembaga/unit dalam rangka mencapai sasaran mutu
(input-proses-output)
Rencana Mutu Universitas
Rencana Mutu Fakultas
Rencana Mutu Program Studi
Rencana Mutu Fakultas

33
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

SOP
SOP Sistem Mutu
SOP Pembelajaran
SOP Manajemen Sumberdaya
SOP Pengembangan Institusi
SOP Sistem Mutu
1. Sistem Dokumentasi
2. Pengendalian Dokumen
3. Pengendalian Catatan Mutu
4. Rapat Tinjauan Manajemen
Evaluasi formal yang dilakukan oleh manajemen puncak terhadap
penerapan sistem mutu
5. Academic Peer Review
Kegiatan review akademik di Perguruan Tinggi yang dilakukan oleh tenaga
akademik/tenaga ahli yang memenuhi syarat
6. Audit Mutu Internal
Untuk mengatur verifikasi pelaksanaan dan efektifitas penerapan sistem
mutu
7. Pengendalian Produk/layanan tidak sesuai
8. Permintaan Tindakan perbaikan dan pencegahan
Mengatur tata cara tindakan perbaikan dan pencegahan untuk memastikan
kekurangan atau ketidaksesuai yang terjadi, dapat diatasi dan tidak
terulang kembali
9. Pemantauan pengukuran analisis dan pelaporan
Untuk mengatur pelaksanaan kegiatan pemantauan pelaksanaan sistem,
pengukuran, analisis dan pelaporan yang terkait dengan pencapaian mutu

SOP Pembelajaran
1. Penerimaan Mahasiswa Baru
2. Registrasi
3. Perkuliahan
4. Ujian
5. Tugas Akhir
6. SOP Pemangilan Mahasiswa
7. Wisuda
8. Layanan Karir
9. Desain dan Pengendalian Kurikulum
10. Penyusunan Kalender dan Buku Panduan
11. Sarana dan Prasarana Perkuliahan
12. Praktikum
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

Magister Ilmu
Manajemen
Universitas Ketua Program Studi
Muhammadiyah Magister Ilmu Manajemen
Jember
No: Dokumen No: Revisi Halaman
SOP .......... .................. 1/2
PEMANGGILAN MAHASISWA Diajukan Ketua Unit Ditetapkan oleh Kaprodi
Penjaminan Mutu

Tanggal Penetapan

Arik Susbiyani.SE.M.Si Dr.Toni Herlambang.MM

I Tujuan 1 Untuk mendapatkan/mengetahui akurasi data mahasiswa aktif dan habis


teori
2 Untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
memperpanjang masa studinya
II Ruang Lingkup Mahasiswa Magister Ilmu Manajemen
III Acuan 1 Batas maksimum masa studi mahasiswa
2 Data Akademik
3 Surat Edaran Rektor
4 EPSBED
IV Sarana 1 Surat pemberitahuan/pemanggilan kepada mahasiswa melalui Media
cetak dan elektronik
2 Formulir Daftar Ulang
3 Surat Pernyataan Pengunduran Diri
V Definisi 1 Batas maksimum studi :
Strata 2 adalah 4 tahun (reguler)
2 Kurikulum : Panduan Akademik, pedoman mata kuliah yang diberikan
pada program studi
3 Mahasiswa aktif yang melakukan daftar ulang mengisi Kartu Rencana
Studi (KRS) mengambil mata kuliah,
4 Mahasiswa Habis Teori/Tugas Akhir melakukan daftar ulang,
5 Mahasiswa tidak aktif, tidak melakukan daftar ulang/ mengisi KRS pada
semester bersangkutan.
VI Prosedur 1 Melakukan pendataan masa studi mahasiswa
2 Memberikan informasi masa aktif studi mahasiswa
3 Menglompokkan :mahasiswa
a. Mahasiswa aktif
b. Mahasiswa habis teori/tugas akhir
c. Mahasiswa tidak aktif
d. Mahasiswa lewat batas maksimal
4 Pembuatan surat panggilan/pemberitahuan/maklumat oleh fakultas
kepada mahasiswa pada kelompok mahasiswa tidak aktif & mahasiswa
lewat batas maksimal studi
5 Fakultas menyiapkan :
a. formulir pernyataan kesanggupan melanjutkan kuliah,
b. formulir Pernyataan Mengundurkan Diri
6 Ka. Prodi memberikan konsultasi akademik kepada mahasiswa yang
memenuhi panggilan untuk menghadap.
7 Mahasiswa memutuskan dan mengisi formulir yang disediakan Program

35
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

SOP Manajemen Sumber Daya


1. Pengelolaan Karyawan Administrasi
2. Pengendalian Mutu Dosen
3. Penyusunan Anggaran
4. Perawatan Fasilitas
5. Pengadaan Barang
SOP Pengembangan Institusi
1. Kerjasama
2. Pengembangan Program Studi
3. Implementasi Renstra

Contoh Blueprint Penjaminan Mutu

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan yang terus maju mengikuti
perkembangan zaman, perkembangan yang begitu cepat ini berdampak pada perubahan yang
signifikan pada lingkungan Pendidikan Tinggi di Indonesia. Perubahan ini lebih cepat
dibandingkan dengan kemampuan Perguruan Tinggi Nasional Untuk meresponnya. Pasar dan
persaingan pendidikan tinggi menjadi lebih luas, baik pada tataran input maupun output.
Keadaan ini menunjukkan bahwa tuntutan dunia pendidikan dan persaingan pendidikan tinggi di
Indonesia semakin kompleks dan dinamis padahal sumberdaya yang dimiliki Perguruan Tinggi
Nasional Relatif beragam dan terbatas.
Perguruan Tinggi di Indonesia, saat ini dan akan datang, menghadapi permasalahan
berupa rendahnya tingkat kelayakan strategis yang bersumber dari adanya kesenjangan antara
tuntutan lingkungan dan persaingan dengan sumber daya internalnya. Daya saing sejumlah
Perguruan Tinggi di Indonesia dalam persaingan pendidikan tinggi cenderung menurun
sehingga mengancam keunggulan posisi dan keberlanjutan Perguruan Tinggi yang
bersangkutan.
Fenomena masalah diatas dihadapi juga oleh UM Jember (UM Jember). Karena itu
UM Jember perlu meredefinisi strateginya yang difokuskan pada upaya mengurangi
kesenjangan antara tuntutan lingkungan dan persaingan dengan sumberdaya internalnya,
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

sekaligus meningkatkan daya saingnya baik di pasar regional maupun nasional. Hal ini dapat
dilakukan dengan melakukan perbaikan secara berkelanjutan terhadap mutu sumberdaya
manusia, proses dan fasilitas fisik melalui suatu sistem penjaminan mutu yang memadai.
Dalam perspektif manajemen mutu, UM Jember perlu mengendalikan mutu kegiatan
yang diselenggarakannnya pada setiap tahapan dalam proses bisnisnya mencakup input,
proses, output dan kepuasan stakeholders. Oleh karena UM Jember langsung mengambil
langkah strategis dengan membentuk Penjaminan mutu UM Jember yang baru dibentuk pada
1 April 2009 dan berakhir pada tahun 1 April 2013 dengan nama Lembaga Penjaminan Mutu UM
Jember, Dr. Dwi Cahyono, M.Si.Akt sebagai Kepala Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) dan
Ir.Arief Noor Akhmadi, MP sebagai Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu. LPM mempunyai
kantor sekretariat yang strategis dan mudah dijangkau. Pada tahun 2009 UM Jember
mencanangkan sebagai “Tahun Mutu” artinya selama tahun 2009 UM Jember melakukan proses
pelatakan pondasi awal “Penjaminan Mutu Institusi” sebagai tindak lanjutnya adalah dengan
mengadakan Pelatihan “Balance Scorecard” yang diadakan pada tanggal 25-26 Mei 2009, yang
mana balance scorecard adalah alat yang digunakan untuk penjaminan mutu di semua unit di
lingkungan kerja UM Jember dan alat ini digunakan untuk mengukur kinerja unit-unit di UM
Jember agar berprestasi (quality culture) Mekanisme kerja dari alat ini adalah pertama diadakan
pelatihan awal untuk pengenalan balance scorecard.

Visi, Misi dan Tujuan Lembaga penjaminan Mutu UM Jember

Visi :Menjadi organisasi Jaminan Mutu Pendidikan Tinggi yang handal dalam implementasi sistem
manajemen mutu, guna memastikan terpenuhinya standar mutu akademik bagi terwujudnya
UM Jember dalam membangun peradaban lokal dan global yang diRidhoi oleh Allah
SWT
Misi:
Mendorong semua fakultas, Akademi, program studi, lembaga dan unit untuk
mengembangkan budaya akademik yang berorientasi pada mutu, sikap bersaing secara
sehat sehingga dapat mencapai prestasi dengan mengacu pada Visi dan Misi UM Jember

Tujuan:
Dibentuknya Lembaga penjaminan Mutu UM Jember adalah bertujuan untuk :
1. Membantu pencapaian visi dan misi UM Jember melalui penjaminan mutu program dan
pelayanan pendidikan.
2. Menetapkan peran seluruh komponen dalam penjaminan mutu pendidikan.
3. Menjamin seluruh komponen telah melaksanakan aktivitas sesuai dengan perangkat mutu
pendidikan yang telah ditetapkan
4. Mengembangkan, mempromosikan, mengkoordinasikan serta memonitor proses audit
internal.
5. Memfasilitasi dan mengoordinasikan perbaikan mutu berkelanjutan di seluruh bagian yang
ada di UM Jember
6. Menjamin konsistensi dan efektifitas penjaminan mutu pendidikan yang berkelanjutan
berdasar siklus PDCA (Plan-Do-Check-Action) untuk mencapai prestasi mutu yang lebih baik
7. Mengembangkan perangkat dan panduan penjaminan mutu program akademik pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta program dan kegiatan non akdemik,
yang sifatnya umum
8. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penjaminan mutu program akademik dan non
akademik
9. Melaksanakan kajian-kajian terhadap pelaksanaan penjaminan mutu
10. Menyampaikan hasil kajiannya kepada Rektor dengan tembusan sebagai masukan untuk
Senat Universitas dan Badan Pelaksana Harian.

Lembaga penjaminan Mutu UM Jember akan dikembangan lebih besar lagi dengan
mensyaratkan kepada keanggotaan untuk :
1. Mempunyai kemampuan dalam membaca dan menulis konsep dan teori QA. Memahami dan
menguasai konsep dan teori QA.
2. Mempunyai kemampuan dalam menyebarluaskan pengetahuan Quality Assurance (planning-
doing-checking-action/improvement) kepada pihak lain:
3. Quality Management (planning dan doing)
4. Quality Audit (checking)

37
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

5. Quality Improvement (action atau improvement)


6. Mempunyai skill menilai proposal pembukaan program studi baru, dan menilai program studi
yang sedang berjalan, sesuai dengan standar.
7. Mempunyai skill negosiasi, mengajak, dan mendorong orang untuk menerima dan
melaksanakan QA di tempat unit yang ada.
Mengingat lingkup SPMI bukan saja di UM Jember saja, tetapi adanya sinkronisasi
dengan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal, maka diperlukan panduan baku pengembangan SPMI
untuk menjamin bahwa sistem tersebut dapat memenuhi harapan yang diinginkan dan juga dapat
saling bersinergi antara satu dengan yang lainnya (interoperabilitas). Selanjutnya, membangun
SPMI bukan saja membangun infrastruktur manajemen mutu, tetapi juga berarti membangun
infrastruktur sistem aplikasi mutu, standarisasi meta data mutu, pengembangan sumber daya
manusia mutu, pengembangan prosedur mutu, kebijakan mutu dan peraturan. Oleh karena itu
diperlukan Cetak biru (Blueprint) Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UM Jember
dimaksudkan untuk memberikan panduan baku Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu di UM
Jember sesuai dengan potensi dan mutu lokal yang ada.

2. Maksud dan Tujuan Blueprint


Dokumen Cetak biru (Blueprint) Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UM Jember
dimaksudkan untuk memberikan panduan baku Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu di UM
Jember

Tujuan pembuatan dokumen Cetak biru (Blueprint) SPMI ini adalah:


1. Penyeragaman perencanaan pengembangan aplikasi yang bersifat mandatory
2. Standarisasi fungsi sistem aplikasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
3. Memberikan landasan berpikir bagi pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
yang komprehensif, efisien dan efektif
4. Mengarahkan kegiatan operasional penjaminan mutu yang lebih terfokus dan terpadu
5. Memberikan target dan tahapan pencapaian yang komprehensif sebagai indikator keberhasilan.

6. Memberikan acuan penyediaan input yang diperlukan dan pemanfaatan sumber daya yang
dibutuhkan untuk pencapaian penjaminan mutu sampai tahun 2013
3.1. Prinsip Desain Cetak biru (Blueprint)
Cetak biru (Blueprint) ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi UM Jember dalam
mengembangkan aplikasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) sesuai dengan manajemen
internal UM Jember dan kebijakan Pemerintah dalam bidang pendidikan tinggi untuk waktu yang
cukup panjang. Untuk itu Cetak biru (Blueprint) ini didesain dengan prinsip keseimbangan antara
flexibility dan standardization.
Flexibility:
Cetak biru (Blueprint) ini memberikan panduan yang konsisten namun dapat dimodifikasi
sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan pemerintah daerah yang spesifik. UM Jember dapat
menyesuaikan Cetak biru (Blueprint) ini dengan Visi, Misi, Rencana Strategis, dan UM Jember yang
berlaku, yang akan mempengaruhui kebijakan, rencana dan penerapan program pengembangan
SPMI di UM Jember.
Standardization:
Cetak biru (Blueprint) ini lebih mengedepankan deskripsi aplikasi-aplikasi SPMI yang
bersifat umum dan tipikal, disertai dengan spesifikasi umum dan generik, sehingga dalam batas
tertentu terdapat standarisasi aplikisi SPMI di UM Jember dapat dijadikan panduan utama dalam
mendeskripsikan fungsi-fungsi penjaminan mutu yang menjadi dasar desain aplikasi. Dengan
mengutamakan keseimbangan flexibilitas dan standardisasi, maka Cetak biru (Blueprint) ini akan
memiliki karakteristik atau model yang berbeda dengan Perguruan Tinggi lain.

BAB 2
ANALISIS EVALUSI DIRI DAN
ANALISA SWOT SPMI
Mutu perguruan tinggi adalah kesesuaian antara penyelenggaraan perguruan tinggi
dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP), maupun standar yang ditetapkan oleh perguruan
tinggi sendiri berdasarkan visi dan kebutuhan dari para pihak yang berkepentingan (stakeholders)
Dengan demikian, terdapat standar mutu perguruan tinggi yang: ditetapkan oleh Pemerintah
(government) yang disepakati bersama di dalam perguruan tinggi yang dituangkan dalam visi
(vision) dan dikehendaki oleh pihak yang berkepentingan (stakeholders).
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

Adapun dalam analisis evaluasi diri dan Analisa SWOT SPMI di Lingkungan Universitas
Muhammadiyah Jember terbagi dalam 4 (Empat) Perspektif :
(1) Sumberdaya Manusia Penjaminan Mutu dan SDM di lingkungan UM Jember
(2) Operasionalisasi Penjaminan Mutu Internal di lingkungan UM Jember
(3) Keuangan dan Keberlanjutan SPMI
(4) Layanan Internal dan Eksternal Penjaminan Mutu

2.1.Sumberdaya Manusia Penjaminan Mutu dan SDM di lingkungan UM Jember


Penjaminan mutu UM Jember yang baru dibentuk pada 1 April 2009 dan berakhir pada
tahun 1 April 2013 dengan nama Lembaga Penjaminan Mutu UM Jember, Dr.Dwi
Cahyono,M.Si.Akt sebagai Kepala Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) dan Ir.Arief Noor Akhmadi,MP
sebagai Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu. Struktur ini masih sangat sederhana dan harus di
kembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan layanan penjaminan mutu. Adapun kedepan LPM
harus dikembangkan dengan melengkapi struktur unit penunjang pelaksana akademik yang ada di
bawah Ketua dan Sekretaris LPM seperti Wakil Ketua Bidang Pelayanan Umum dan Anggota,
wakil ketua Bidang Pengembangan SPMI dan Anggota, Wakil Ketua Bidang Audit Mutu dan
Anggota, Wakil Ketua Bidang Akreditiasi Nasonal dan Anggota, Wakil Ketua Bidang Monitoring
Evaluasi Internal (MonevIn) Program Hibah Kompetisi (PHK) Ketua dan Anggota, Wakil Ketua
Bidang Balance Scorecard dan Akreditasi Internasional serta Wakil Ketua Bidang Penanganan
Keluhan Pelanggan. Sedangkan untuk pengembangan penjaminan mutu pada tingkat Fakultas
perlu dibentuk Gugus Kendali Mutu dan pada tingkat Program Studi atau unit perlu dibentuk Unit
Jaminan Mutu sebagai unit pelaksana akademik.
Selain mengenai struktur organisasi LPM sampai ditingkat Unit pelaksana akademik,
LPM UM Jember belum banyak memiliki SDM yang memiliki kapasitas auditor internal, reviewer
monitoring evaluasi internal PHK serta tenaga administrasi.Peningkatan SDM mengenai
pemahaman penjaminan mutu telah dilakukan oleh LPM meskipun belum secara menyeluruh
dipahami. Seperti pengiriman pelatihan Penjaminan Mutu bagi PTS yang di lakukan oleh Kopertis
Wilayah VII Jawa Timur yang diikuti oleh Sekretaris LPM, Ir.Arief Noor Akhmadi,MP. Selain itu
mengadakan studi banding di Pusat Jaminan Mutu Universitas Brawijaya yang dilanjutkan dengan
pemagangan dan pelatihan di Pusat Jaminan Mutu Universitas Brawijaya, kegiatan ini didanai dari
APBU UM Jember dan PHK-I tahun anggaran 2010.

Analisa SWOT SDM Penjaminan Mutu :


Strength : (1) Andanya semangat SDM untuk pengembangan penjaminan mutu di UM Jember (2)
Pernah mengikuti pemagangan di Universitas Brawijaya untuk memberikan contoh pengembangan
SDM (3) Tersediannya Tim Monitoring dan Evaluasi Internal sebagai lembaga untuk memerankan
Chek and Balance.
Weaknesess : (1) Struktur LPM masih sangat sederhana (2) Masih sangat sedikit personal yang
memahamai sistem penjaminan mutu (3) Masih belum memiliki perencanaan SDM Penjaminan
mutu (4) Belum ada SDM di Unit / Gugus Kendali Mutu.
Opportunities :(1) Banyaknya tawaran pelatihan penjaminan mutu perguruan tinggi (2) Adanya
program pengembangan SDM penjaminan mutu dalam proposal PHKI Tema A (3) Penjaminan
Mutu Perguruan Tinggi menjadi Mandatory menjadikan kesempatan SDM penjaminan mutu untuk
meningkatkan pengetahuan.
Threats :(1) Kompetisi SDM penjaminan mutu untuk meningkatkan penjaminan mutu UM
Jember (2) Meningkatnya tuntutan pelaksanaan Penjaminan Mutu Eksternal (Akreditasi BAN PT)
yang harus di dukung SDM yang handal (3) Persaingan semakin ketat antar perguruan tinggi
menuntut jumlah SDM yang memahami penjaminan mutu.
Berdasarkan analisa SWOT diatas dapat dikatakan bahwa sumberdaya manusia dalam
pengembangan penjaminan mutu masih lemah oleh karena itu berdasarkan gambaran diatas
solusinya adalah fungsionalisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di seluruh unit kerja dan
pengembangan kapasitas auditor internal, reviewer monitoring evaluasi internal PHK serta tenaga
administrasi.

2.2. Operasionalisasi Penjaminan Mutu Internal di lingkungan UM Jember


Dalam melakukan penjaminan mutu LPM UM Jember sudah menghasilkan produk
penjaminan mutu seperti Panduan Penjaminan Mutu meskipun hal ini masih sederhana dan perlu
dikembangkan lebih lanjut menjadi Manual Mutu yang merupakan bagian dokumen wajib
penjaminan mutu selain Manual Prosedur Pengendalian Dokumen dan Rekaman, Manual Prosedur

39
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

Audit Internal Lembaga Penjaminan Jaminan Mutu, Manual Prosedur Pengendalian Produk Yang
Tidak Sesuai, Manual Prosedur Tindakan Korektif Dan Pencegahan, Rencana Mutu (Quality Plan).
Selain itu produk yang sudah dibuat oleh LPM adalah Standar Evaluasi Program Studi dan Standar
Evaluasi dengan menggunakan sistem menajemen Balance Scorecard dokumen ini memang belum
belum diotorisasi atau disahkan oleh rektor namun pelaksanaannya sudah di ujicobakan namun
masih kurang menyeluruh pada dataran tingkat unit masih belum termotivasi untuk membuat peta
kinerja dan action plan dari setiap unit oleh karena itu hal ini perlu ditingkatkan lagi agar produk
penjaminan mutu yang sudah terhasilkannnya tidak mubazir. Sedangkan produk yang lain adalah
standar penjaminan mutu yang terdiri dari 14 standar antara lain (Kurikulum, proses pembelajaran,
Kompetensi lulusan,pendidik dan tenaga kependidikan, prasarana dan sarana, pengelolaan,
pembiayaan, penilaian pendidikan, kemahasiswaan, sistem informasi. tata pamong, suasana
akademik dan penelitian, pengabdian, publikasi dan hasil karya lainnya serta jaminan mutu). Proses
Proses terlahirkannya standar ini adalah melalui pendanaan PHKI tahun anggaran 2010, saat ini
standar ini masih menunggu pengesahan melalui senat universitas.
Selain standar dalam PHKI Tahun anggaran 2010 produk yang sudah dihasilkan adalah beberapa
SOP yang terdiri dari SOP bidang Teknologi Informasi, SOP hubungan antar unit (bidang akademik,
keuangan, sarana dan prasarana dan sumberdaya manusia), meskipun saat ini belum dapat
terimplementasikan karena masih dalam proses penetapan.
Analisa SWOT Operasional Penjaminan Mutu :
Strength : (1) Tersedianya panduan Penjaminan Mutu Internal meskipun harus dikembangkan lagi
(2) Tersedianya Standar Penjaminan Mutu meskipun belum di syahkan oleh Senat Universitas (3)
Tersedianya beberapa SOP yang terdiri dari SOP bidang Teknologi Informasi, SOP hubungan antar
unit (bidang akademik, keuangan, sarana dan prasarana dan sumberdaya manusia), meskipun saat
ini belum dapat terimplementasikan karena masih dalam proses penetapan.(4) Tersedianya
Kebijakan Mutu dan Sudah di deklarasikan (5) Tersedianya tuntuntan budaya mutu (6) Tersedianya
sasaran mutu yang dicanangkan sampai tahun 2013
Weaknesess : (1)Belum menjalankan siklus penjaminan mutu yang terdiri pembuatan Norma,
Standar, Pedoman, Manual yang kemudian dilanjutkan Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu, Rencana
Mutu dan Prosedur Mutu, Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan dan monitoring yang
diimbangi dengan perbaikan Sistem Penjaminan Mutu dan Rencana Tindakan Mutu serta Tindakan
Koreksi, yang akhirnya siap untuk melakukan Audit Mutu Internal untuk dijadikan pengukuran dan
evaluasi diri.
(2) Belum memiliki Manual Prosedur Pengendalian Dokumen dan Rekaman, (3) Belum memiliki
Manual Prosedur Audit Internal Lembaga Penjaminan Jaminan Mutu,(4) Belum memiliki Manual
Prosedur Pengendalian Produk Yang Tidak Sesuai, (5) Belum memiliki Manual Prosedur Tindakan
Korektif Dan Pencegahan, (6) Belum memiliki Rencana Mutu (Quality Plan) (7) Belum memiliki
manual prosedur pelaksanaan audit internal mutu akademik (AIMA) dan belum pernah melakukan
AIMA, (8) Belum memiliki manual prosedur pengadaan auditor untuk audit internal mutu akademik
(aima), (9)Belum memiliki Manual Prosedur pendampingan akreditasi Program Studi S-1 meskipun
sudah melakukan pendampingan, (10) Belum memiliki manual prosedur pendampingan
penyusunan dokumen penjaminan mutu (11) Belum memiliki Rencana Mutu yang lengkap (13)
Prosedur Mutu belum terinci dan belum berbasis kebutuhan (14) Prosedur Kerja belum terinci dan
belum berbasis kebutuhan (15) Belum tersedianya Instruksi Kerja (16) Belum tersedianya
Wewenang & Tanggung Jawab secara menyeluruh (17) Belum tersedianya Daftar Catatan Mutu
(18) Seluruh pendokumentasian dan operasional penjaminan mutu belum didukung oleh
pengembangan sistem informasi dan teknologi
Opportunities : (1) Kesempatan untuk mengembangkan dan menjalankan program penjaminan
mutu karena menjadi Program yang diusulkan dalam PHK-I (2) Adanya perhatian Dirjen Dikti
terhadap penjaminan mutu perguruan tinggi
Threats : (1) Dirjen Dikti akan menutup Program Studi jika belum terakreditasi (2) Konsumen akan
memilih Perguruan Tinggi yang memiliki akreditasi yang baik (3) Jika belum akreditasi BAN PT
akan kesulitan untuk akses dana Hibah dari Dirjen Dikti.
Berdasarkan analisa SWOT diatas dapat dikatakan bahwa sistem operasionalisasi
penjaminan mutu di UM Jember masih lemah oleh karena itu solusinya adalah peningkatan sistem
operasionalisasi penjaminan mutu melalui :(1) Penguatan peran SPMI unit-unit kerja melalui UM
Jember Annual Quality Award (UM Jember AQA). (2) Pengembangan SPMA menjadi SPMPT, yang
berkoordinasi dengan Tim Monitoring dan Evaluasi Internal (MonevIn) (3) Pengembangan sistem
pendampingan Akreditasi Institusi dan Program Studi (4) Pengembangan Sistem Informasi untuk
Higher Education Quality Assurance System.
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

2.3.Keuangan dan Keberlanjutan SPMI


Kinerja keuangan dalam setiap organisasi adalah juga paling penting karena dengan
dukungan keuangan program-program pengembangan penjaminan mutu dapat terjaga
keberlanjutannya.
Adapun Analisa SWOT Keuangan dan Keberlanjutan SPMI adalah sebagai berikut :
Strength : (1) Tersedianya Anggaran Lembaga Penjaminan Mutu melalui APBU Tahun Anggaran
2009/2010 (2) Tersedianya Anggaran Lembaga Penjaminan Mutu melalui anggaran PHKI
Weaknesess : (1) APBU belum berbasis Evaluasi diri (2) Belum memiliki pendapatan dari sektor
layanan jasa mutu eksternal (3) Laporan Keuangan UM Jember belum di Audit oleh KAP yang
dimana LPM merupakan unit dari UM Jember.
Opportunities : (1) Kesempatan untuk menggunakan anggaran penjaminan mutu karena di
anggaran melalui APBU dan PHKI sebagai bentuk dari kerberlanjutan dari LPM
Threats : (1) Pendanaan dari PHKI sewaktu-waktu dapat dihentikan apabila sitem pelaporan dan
pelaksanaan tidak sesuai dengan Standar PHKI
Oleh karena itu berdasarkan hasil analisa SWOT diatas dapat dikatakan kemampuan
keuangan dan keberlanjutan SPMI masih lemah oleh karena itu solusinya adalah peningkatan
peningkatan sistem manajemen keuangan Institusi dan peningkatan sumberdana dari melalui
revenue generating LPM.

2.4.Layanan Internal dan eksternal Penjaminan Mutu


Sesuai dengan Visi LPM yaitu Menjadi organisasi Jaminan Mutu Pendidikan Tinggi yang
handal dalam implementasi sistem manajemen mutu, guna memastikan terpenuhinya standar mutu
akademik bagi terwujudnya UM Jember dalam membangun peradaban lokal dan global yang
diRidhoi oleh Allah SWT serta Misi yaitu Mendorong semua fakultas, Akademi, program studi,
lembaga dan unit untuk mengembangkan budaya akademik yang berorientasi pada mutu, sikap
bersaing secara sehat sehingga dapat mencapai prestasi dengan mengacu pada Visi dan Misi UM
Jember, maka dalam pelaksanaan programnya LPM harus meningkatkan layanan internal dan
eksternal penjaminan mutu

Adapun Analisa SWOT Layanan Internal dan eksternal Penjaminan Mutu


adalah sebagai berikut :
Strength : (1) LPM sudah menerpakan sistem manajemen Balance Scorecard hal merupakan
bentuk citra dari lembaga meskipun pelaksanaannya masih memerlukan komitmen yang lebih tinggi
dari dari lembaga (2) Adanya keinginan untuk melakukan Corporate Social Responsibility terhadap
SMK atau SMA sebagai layanan mutu eksternal dan promosi (3) Adanya keinginan melakukan
layanan mutu eksternal sebagai sumber pendapat LPM melalui dari luar APBU.
Weaknesess : (1) Layanan internal penjaminan mutu belum semua dapat dilakukan karena
keterbatasan SDM yang mau dan mampu (2) Hasil Akreditasi Program Studi belum ada yang A dan
masih ada beberapa Program Studi yang belum terakreditasi (3) UM Jember belum terakreditasi
Institusi (4) belum memiliki Web Site LPM UM Jember yang digunakan untuk promisi dan layanan
informasi
Opportunities : (1)Banyak perguruan tinggi lain yang belum memiliki Lembaga Penjaminan Mutu
(2) Dirjen Dikti lebih memperhatikan Perguruan Tinggi yang memiliki komitmen untuk
pengembangan penjaminan mutu.
Threats : (1) Pendanaan dari PHKI sewaktu-waktu dapat dihentikan apabila sitem pelaporan dan
pelaksanaan tidak sesuai dengan Standar PHKI
Berdasarkan analisa SWOT diatas dapat dikatakan bahwa sistem Layanan Internal dan
eksternal Penjaminan Mutu di UM Jember masih lemah oleh karena itu Oleh karena solusinya
adalah peningkatan layanan internal dan eksternal penjaminan mutu melallui : (1) Pengembangan
sistem pendampingan dan layanan akreditasi institusi dan program studi (2) Pengembangan
External Public Service

BAB 4
SASARAN MUTU DAN INDIKATOR KINERJA
Sesuai dengan Tujuan dibentuknya Lembaga penjaminan Mutu UM Jember adalah:
1. Membantu pencapaian visi dan misi UM Jember melalui penjaminan mutu program dan
pelayanan pendidikan.
2. Menetapkan peran seluruh komponen dalam penjaminan mutu pendidikan.

41
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

3. Menjamin seluruh komponen telah melaksanakan aktivitas sesuai dengan perangkat mutu
pendidikan yang telah ditetapkan
4. Mengembangkan, mempromosikan, mengkoordinasikan serta memonitor proses audit
internal.
5. Memfasilitasi dan mengoordinasikan perbaikan mutu berkelanjutan di seluruh bagian yang
ada di UM Jember
6. Menjamin konsistensi dan efektifitas penjaminan mutu pendidikan yang berkelanjutan
berdasar siklus PDCA (Plan-Do-Check-Action) untuk mencapai prestasi mutu yang lebih baik
7. Mengembangkan perangkat dan panduan penjaminan mutu program akademik pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta program dan kegiatan non akdemik,
yang sifatnya umum
8. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penjaminan mutu program akademik dan non
akademik
9. Melaksanakan kajian-kajian terhadap pelaksanaan penjaminan mutu
10. Menyampaikan hasil kajiannya kepada Rektor dengan tembusan sebagai masukan untuk
Senat Universitas dan Badan Pelaksana Harian.

Maka beberapa sasaran mutu dan indikator kinerja yang ingin dicapai sampai dengan tahun 2013
adalah :
4.1. Sasaran Mutu
No Indikator sasaran mutu 2010 2011 2012 2013
1 Score Akreditasi dari BAN PT untuk setiap program
studi.
A Ilmu Keperawatan - B B A
B Teknik Elektro B A A A
C Teknik Mesin - A A A
D Teknik Sipil B A A A
E Agribisnis B A A A
F Agroteknologi B A A A
G Teknik Informatika - A A A
H Ekonomi Manajemen B A A A
I Ekonomi Akuntansi C B B A
J Ilmu Pemerintahan B A A A
K Ilmu Komunikasi B A A A
L Psikologi B A A A
M Ilmu Hukum C B B A
N Pendidikan Matematika - B B A
O Pendidikan Biologi B A A A
P Pendidikan PAUD - B B A
Q Pendidikan Bahasa Indonesia B A A A
R Pendidikan Bahasa Inggris B A A A
S Ilmu keperawatan D3 - A A A
T Manajemen Informatika C B B A
U PGTK C B B A
V Manajemen S2 - B B A
2 Score Akreditasi dari BAN PT untuk Institusi - - B B
3 Rata Rata IPK mahasiswa minimal 3 2.75 2.75 2.90 3
4 Indeks Kepuasan Mahasiswa terhadap mutu
pelayanan dan fasilitas
5 Indeks Kepuasan Mahasiswa terhadap kinerja dosen 3.00 3.20 3.50

6 Tingkat kelulusan tepat waktu minimal 75% dengan 2.50 2.75. 2.80 2.85
memenuhi peraturan yang berlaku.
7 Rata rata waktu tunggu lulusan untuk mendapat 3 3 3 2
pekerjaan Bulan Bulan Bulan Bulan
8 Melaksanakan Penjaminan Mutu Internal secara 20% 50% 80% 99%
totalitas dengan sistem manajemen kinerja Balance
Scorecard
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

4.2. Indikator Kinerja


No Indikator Kinerja 2010 2011 2012 2013
1 Terwujudnya Struktur LPM yang lengkap sampai Terwujud
Gugus Kendali Mutu
2 Jumlah SDM yang memahami penjaminan mutu 50% 50% 75% 100%
3 Terlaksananya dan pengukuran kinerja unit-unit 50% 75% 100%
kerja untuk menentukan UM Jember Annual Quality
Award (UM Jember AQA).
4 Terwujudnya siklus penjaminan mutu 50% 75% 100%
5 Terwujudnya sistem pendokumentasian dan 50% 75% 100%
operasional penjaminan mutu belum didukung oleh
pengembangan sistem informasi dan teknologi
6 Terwujudnya Web Site LPM UM Jember − 100% 100% 100%
7 Terwujudnya APBU yang berbasis Evaluasi diri − 50% 100% 100%
8 Opini Audit oleh KAP atas laporan keuangan UM WTP WTP WTP
Jember untuk setiap tahun untuk Menuju GUG − Bhs.
Penjel.
9 Terwujudnya pengembangan External Public Service 50% 75% 100%

BAB 5
PENUTUP

Penyusunan Blueprint Lembaga Penjaminan Mutu UM Jember ini merupakan langkah


proaktif dan antisipatif UM Jember dalam menyikapi perubahan yang terjadi di dunia
pendidikan tinggi baik secara nasional maupun global. Eksistensi dan kontribusi UM Jember
dalam dunia pendidikan tinggi wajib dipertahankan dan dikembangkan secara berkelanjutan. Di
tengah persaingan yang semakin ketat dalam iklim globalisasi dituntut suatu strategi jangka
panjang yang melampaui rentang masa tugas para eksekutif. Hal ini dimaksudkan tidak lain
untuk menjaga konsistensi dan relevansi dari tujuan awal berdirinya UM Jember.
Dokumen Blueprint ini merupakan salah satu dokumen resmi lembaga yang
disahkan oleh UM Jember. Sebagai dokumen resmi lembaga maka dokumen Blueprint ini akan
selalu dipergunakan baik untuk kepentingan internal maupun urusan eksternal. Bagi kepentingan
internal dokumen Blue Print akan menjadi acuan resmi dalam merencanakan kegiatan-
kegiatan operasional unit-unit yang berada di lingkungan UM Jember khususnya yang
berkaitan dengan Penjaminan Mutu. Untuk urusan yang berhubungan dengan pihak eksternal
misalnya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) dan Badan Akreditasi Perguruan
Tinggi (BAN-PT) dokumen ini dipergunakan untuk melengkapi berbagai persyaratan antara
lain pada penyusunan proposal, proses pelaporan kegiatan akademis dan proses akreditasi
program studi maupun institusi.
Untuk melaksanakan hal tersebut di atas maka diperlukan keselarasan antara
rencana yang sudah dibuat terhadap aktualisasi dari rencana tersebut. Dengan demikian
maka diperlukan komitmen dari seluruh pihak di lingkungan UM Jember untuk menjaga agar
rencana yang telah dibuat dan aktualisasi rencana tetap selaras. Mengingat Blueprint ini
memiliki pendekatan yang lebih bersifat top down maka dibutuhkan pengendalian dan pemantuan
yang terus menerus dan sistemik dari para pimpinan puncak UM Jember agar pengamalan
dan pelaksanaan Blueprint dapat diwujudkan menjadi sesuatu yang aktual.

43
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

Standar Mutu
Standar Mutu harus Sesuai Visi-Misi Perguruan Tinggi
Standar yang diacu dilakukan secara bertahap:
1. Standar Nasional
Mengacu pada standar mutu Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dan
Akreditasi Program Studi (APS) th. 2008, yang terdiri dari tujuh (7) standar
mutu. Diharapkan persiapan audit eksternal akreditasi menjadi lebih siap.
2. Standar Pelayanan Minimum Badan Layanan Umum (BLU)
Sebagai standar pelayanan kepuasan pelanggan. Terdiri dari sembilan (9)
standar mutu (lihat dokumen Standar Pelayanan Minimum /SPM BLU.
3. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dan IWA 2:2007
4. Standar Internasional (QS Asia)

SPMI DIKTI SPMA PT (Internal)

1. Kurikulum Program Studi 1. Kurikulum Program Studi

2. Sumber Daya Manusia (Dosen & 2. Sumber Daya Manusia (Dosen &
tenaga penunjang) tenaga penunjang)

3. Mahasiswa dan Kompetensi Lulusan 3. Mahasiswa dan Kompetensi Lulusan

4. Proses Pembelajaran 4. Proses Pembelajaran


5. Sarana dan Prasarana 5. Sarana dan Prasarana
6. Suasana Akademik 6. Suasana Akademik
7. Pendanaan
8. Penelitian dan Publikasi 7. Penelitian dan Publikasi
9. Pengabdian kepada Masyarakat 8. Pengabdian kepada Masyarakat
10. Manajemen Institusi 9. Manajemen Akademik

11. Sistem Informasi 10. Sistem Informasi Akademik

12. Kerjasama 11. Standar Internasional:


a. Excellence in research (research
publication number)
b. Teaching quality (student-staff ratio
and doctor holder)
c. Highly qualified faculty/PS (functional
website)
b. International outlook
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

SPMI BAN-PT SPMA PT (Internal)

1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta 1. Kurikulum Program Studi


Strategi Pencapaian
2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem 2. Sumber Daya Manusia (Dosen &
Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu tenaga penunjang)
3. Mahasiswa dan Lulusan 3. Mahasiswa dan Kompetensi Lulusan
4. Sumberdaya Manusia 4. Proses Pembelajaran
5. Kurikulum, Pembelajaran, dan 5. Sarana dan Prasarana
Suasana Akademik
6. Pendanaan, Sarana dan Prasarana, 6. Suasana Akademik
serta Sistem Informasi
7. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian 7. Penelitian dan Publikasi
kepada Masyarakat, dan Kerjasama
8. Pengabdian kepada Masyarakat
9. Manajemen Akademik
10. Sistem Informasi Akademik

PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Standar Mutu International


Nasional Pendidikan Quacquarelly Symonds Asia
(QS Asia)
1. Isi / Kurikulum 1. Research Quality
2. Proses Pembelajaran 2. Graduate Employability

3. Kompetensi Lulusan 3. Teaching Quality


4. Pendidik dan tenaga 4. Infrastructure
kependidikan

5. Sarana dan Prasarana 5. Internationalisation

6. Pengelolaan 6. Specialist Strength (Innovation and


Technology Transfer)

7. Pembiayaan 7. Third Mission (Outreach)

8. Penilaian pendidikan

PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Standar Mutu International


Nasional Pendidikan Quacquarelly Symonds Asia
(QS Asia)

1. Isi / Kurikulum 1. Research Quality


2. Proses Pembelajaran 2. Graduate Employability
3. Kompetensi Lulusan 3. Teaching Quality

45
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

4. Pendidik dan tenaga 4. Infrastructure


kependidikan
5. Sarana dan Prasarana 5. Internationalisation

6. Pengelolaan 6. Specialist Strength (Innovation and


Technology Transfer)
7. Pembiayaan 7. Third Mission (Outreach) 7.
8. Penilaian pendidikan

Contoh Standar Mutu Program Studi Mengacu ke BAN PT

STANDAR MUTU
S1, S2 DAN S3

Daftar Isi

Daftar Isi ............................................................................................................................................. 46


Tujuan ................................................................................................................................................... 47
Ruang Lingkup .................................................................................................................................. 47
Definisi ................................................................................................................................................. 47
Referensi ............................................................................................................................................. 47
Standar Mutu ..................................................................................................................................... 48
1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian ................................. 48
2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu ......... 49
3. Mahasiswa dan Lulusan.................................................................................. 50
4. Sumberdaya Manusia ..................................................................................... 52
5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik ............................................ 55
6. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, Serta Sistem Informasi ............................. 60
7. Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama .............................. 62
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

Tujuan
Menetapkan tolok ukur atau butir-butir mutu yang harus dipenuhi oleh Jurusan/Program
Studi di lingkungan Universitas Muhammadiyah Jember dilakukan secara bertahap dan
berkelanjutan.
Ruang Lingkup
Isi standar mutu Jurusan/Program Studi mengacu pada standar Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) terdiri dari 7 standar yaitu: (1) Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran, serta Strategi Pencapaian, (2) Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan
dan Penjaminan Mutu, (3). Mahasiswa dan Lulusan,(4). Sumber daya manusia, (5).
Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik, standar (6) Pembiayaan, Sarana dan
Prasarana, serta Sistem Informasi dan (7) Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada
Masyarakat, dan Kerjasama.
Standar Mutu ini berlaku bagi Jurusan/Program Studi di lingkungan Universitas
Muhammadiyah Jember (UMJ).
Definisi
Standar mutu adalah seperangkat tolok ukur kinerja sistem pendidikan yang mencakup
masukan, proses, hasil, keluaran serta manfaat pendidikan yang harus dipenuhi oleh unit-unit
kerja. Suatu standar mutu terdiri atas beberapa parameter (elemen penilaian) yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk mengukur dan menetapkan mutu dan kelayakan unit kerja
untuk menyelenggarakan program-programnya.
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) adalah sebuah badan yang
dibentuk oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1994 melalui Kepmen. Dikbud
No. 187/U/1994, tanggal 7 Agustus 1994. BAN PT bertugas . melaksanakan akreditasi
program studi dan atau institusi perguruan tinggi di Indonesia secara handal, akuntabel dan
bertanggungjawab.
Akreditasi adalah proses evaluasi dan penilaian mutu institusi atau program studi yang
dilakukan oleh suatu tim pakar sejawat (tim asesor) berdasarkan standar mutu yang telah
ditetapkan, atas pengarahan suatu badan atau lembaga akreditasi mandiri di luar institusi atau
program studi yang bersangkutan.
Universitas adalah penyelenggara pendidikan tinggi, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
Fakultas/Program adalah Unsur Pelaksana Akademik yang melaksanakan sebagian
tugas dan fungsi Universitas.
Jurusan adalah unit pelaksana akademik di Fakultas yang melaksanakan pendidikan
akademik Program Sarjana dan Pascasarjana; dan pendidikan profesi dalam sebagian atau
satu cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni tertentu. Jurusan dapat
menyelenggarakan lebih dari satu program studi.
Program Studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan
pendidikan akademik dan atau profesional yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum
serta ditujukan agar mahasiswa dapat menguasai ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap
sesuai dengan sasaran kurikulum.
Dosen tetap adalah dosen yang diangkat dan ditempatkan sebagai tenaga tetap pada
Perguruan Tinggi (PT) yang bersangkutan (bukan dosen pembina, dosen pinjaman, maupun
dosen kontrakan) dalam bidang yang relevan dengan keahlian bidang studinya. Seorang
dosen hanya dapat menjadi dosen tetap pada satu perguruan tinggi, dan mempunyai
penugasan kerja minimum 20 jam/minggu.
Dosen tidak tetap adalah dosen yang tidak termasuk sebagai dosen tetap. Misalnya
dosen luar biasa, dosen pembina, dosen pinjaman, dan dosen kontrakan.
Mahasiswa program reguler adalah mahasiswa yang mengikuti program pendidikan
secara penuh waktu (baik kelas pagi, siang, sore, malam), dan di seluruh kampus.Mahasiswa
program non-reguler adalah mahasiswa yang mengikuti program pendidikan secara paruh
waktu.Mahasiswa transfer adalah mahasiswa yang masuk ke program studi dengan
mentransfer mata kuliah yang telah diperolehnya dari PS lain, baik dari dalam PT maupun luar
PT.
Referensi
1. BAN-PT. 2008. Akreditasi Program Studi Sarjana. Buku I Naskah Akademik Akreditasi
Program Studi Sarjana. Jakarta.
2. BAN-PT. 2008. Akreditasi Program Studi Sarjana. Buku II Standar dan Prosedur
Akreditasi Program Studi Sarjana. Jakarta.

47
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

3. BAN-PT. 2008. Akreditasi Program Studi Sarjana. Buku IIIA Borang Akreditasi Sajana.
Jakarta.
4. BAN-PT. 2008. Akreditasi Program Studi Sarjana. Buku IIIB Borang Fakultas-Sekolah
Tinggi. Jakarta.
5. BAN-PT. 2008. Akreditasi Program Studi Sarjana. Buku IV Panduan Pengisian
Instrumen Akreditasi S1. Jakarta.
6. BAN-PT. 2008. Akreditasi Program Studi Sarjana. Buku V Pedoman Penilaian Instrumen
Akreditasi Program Sarjana. Jakarta.
7. BAN-PT. 2008. Akreditasi Program Studi Sarjana. Buku VI Matriks Penilaian Instrumen
Akreditasi Program Sarjana. Jakarta.
8. BAN-PT. 2008. Akreditasi Program Studi Sarjana. Buku VII Pedoman Asesmen
Lapangan. Jakarta.
9. BAN-PT. 2008. Pedoman Evaluasi Diri. Untuk Akreditasi Program Studi dan Institusi
Perguruan Tinggi. Jakarta.
10. BAN-PT 2008. Matriks Penilaian Laporan Evaluasi Diri. Jakarta.
11. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Magister. BUKU I Naskah Akademik. Edisi 7
Januari 2010. Jakarta
12. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Magister. BUKU II. Standart dan Prosedur. Edisi
7 Januari 2010. Jakarta
13. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Magister. Buku IIIA Borang Program Studi. Edisi
7 Januari 2010. Jakarta
14. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Magister. Buku IIIB Borang unit Pengelola
Program Studi. Edisi 7 Januari 2010. Jakarta.
15. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Magister. Buku IV. Panduan Pengisian Borang
Akreditasi. Edisi 7 Januari 2010. Jakarta.
16. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Magister. Buku VI. Matriks Penilaian Instrumen
Akreditasi.Edisi 7 Januari 2010. Jakarta.
17. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Magister. Buku VII. Pedoman Asesmen
Lapangan. Edisi 7 Januari 2010. Jakarta.
18. BAN-PT 2008. Akreditasi Program Studi Magister. Pedoman Evaluasi Diri. Edisi 7 Januari
2010. Jakarta.
19. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Doktor. Buku I Naskah Akademik. Edisi 7
Januari 2010. Jakarta.
20. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Doktor. BUKU II. Standart dan Prosedur. Edisi 7
Januari 2010. Jakarta.
21. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Doktor. Buku IIIA Borang Program Studi. Edisi 7
Januari 2010. Jakarta.
22. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Doktor. Buku IIIB Borang unit Pengelola
Program Studi. Edisi 7 Januari 2010. Jakarta.
23. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Doktor. Buku IV. Panduan Pengisian Borang
Akreditasi. Edisi 7 Januari 2010. Jakarta.
24. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Doktor. Buku VI. Matriks Penilaian Instrumen
Akreditasi.Edisi 7 Januari 2010. Jakarta.
25. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Doktor. Buku VII. Pedoman Asesmen Lapangan.
Edisi 7 Januari 2010. Jakarta.
26. BAN-PT 2008. Akreditasi Program Studi Doktor. Pedoman Evaluasi Diri. Edisi 7 Januari
2010. Jakarta.

Standar Mutu
1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
1.1 Kejelasan dan kerealistikan visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta strategi pencapaian sasaran
Jurusan/Program Studi.
1.1.1 Kejelasan dan kerealistikan visi, misi, tujuan, dan sasaran Jurusan/Program Studi.
S-1  Memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang: sangat jelas; sangat realistik.
S-2  Memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang: sangat jelas; sangat realistik;
saling terkait satu sama lain; melibatkan dosen, mahasiswa, tenaga
S-3 kependidikan, alumni dan masyarakat.
1.1.2 Strategi pencapaian sasaran dengan rentang waktu yang jelas dan didukung oleh dokumen.
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

S-1
 Dengan tahapan waktu yang jelas dan sangat realistik.
S-2
 Didukung dokumen yang sangat lengkap.
S-3
1.2 Pemahaman visi, misi, tujuan, dan sasaran Jurusan/Program Studi oleh seluruh pemangku
kepentingan internal (internal stakeholders): sivitas akademika (dosen dan mahasiswa) dan
tenaga kependidikan.
1.2.1 Sosialisasi yang efektif tercermin dari tingkat pemahaman pihak terkait.
S-1
 Dipahami dengan baik oleh seluruh sivitas akademika dan tenaga
S-2
kependidikan.
S-3
2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
2.1 Tata Pamong adalah sistem yang bisa menjamin terlaksananya lima pilar tata pamong yaitu:
(1) kredibel; (2) transparan; (3) akuntabel; (4) bertanggung jawab; (5) adil.
2.1.1 Tatapamong menjamin terwujudnya visi, terlaksanakannya misi, tercapainya tujuan,
berhasilnya strategi yang digunakan secara kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung
jawab dan adil.
 Jurusan/Program Studi memiliki tatapamong yang memungkinkan
terlaksananya secara konsisten prinsip-prinsip tatapamong, terutama yang
S-1 terkait dengan pelaku tata pamong (aktor) dan sistem ketatapamongan yang
baik (kelembagaan, instrumen, perangkat pendukung, kebijakan dan
peraturan, serta kode etik).

S-2  Adanya dokumen, data dan informasi yang sahih dan andal bahwa sistem
tata pamong menjamin terwujudnya visi, terlaksanakannya misi, tercapainya
tujuan, berhasilnya strategi yang digunakan, memenuhi lima pilar berikut: (1)
S-3 kredibel, (2) transparan, (3) akuntabel, (4) bertanggung jawab, dan (5) adil.

2.2. Kepemimpinan Jurusan/Program Studi memiliki karakteristik: kepemimpinan


operasional, kepemimpinan organisasi, kepemimpinan publik.
2.2.1 Karakteristik kepemimpinan yang efektif, mencakup: kepemimpinan operasional,
kepemimpinan organisasi, kepemimpinan pUBlik.
S-1  Kepemimpinan Jurusan/Program Studi memiliki karakteristik yang kuat
dalam:
S-2 (1) kepemimpinan operasional,
(2) kepemimpinan organisasi,
S-3
(3) kepemimpinan pUBlik.
2.3 Sistem Pengelolaan.
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional Jurusan/Program Studi mencakup:
planning, organizing, staffing, leading, controlling, operasi internal dan eksternal.
2.3.1 Sistem pengelolaan fungsional dan operasional Jurusan/Program Studi mencakup: planning,
organizing, staffing, leading, controlling, representasi dan penganggaran yang efektif
dilaksanakan. Hal ini dicirikan dengan adanya dokumen: (1) Renstra, (2) Program Kerja, dan
(3) Manual Prosedur (MP).
S-1  Sistem pengelolaan fungsional dan operasional Jurusan/Program Studi
S-2 berjalan sesuai dengan Manual Prosedur (MP), yang didukung dokumen
S-3 yang lengkap.
2.4 Penjaminan Mutu.
2.4.1 Pelaksanaan penjaminan mutu di Jurusan/Program Studi antara lain dengan adanya:
kelompok dosen bidang ilmu yang menilai mutu soal ujian, silabus, dan tugas akhir, serta
penguji luar (external examiner).
 Sistem penjaminan mutu berjalan sesuai dengan standar penjaminan mutu,
S-1 ada umpan balik dan tindak lanjutnya, yang didukung dokumen yang
lengkap.
2.4.2 Penjaminan mutu di Jurusan/Program Studi: (1) keberadaan kebijakan penjaminan mutu, (2)
sistem dokumentasi, (3) tindak lanjut terhadap laporan pelaksanaan, dan (4) akreditasi
program studi.
 Ada kebijakan evaluasi dan pengendalian mutu program yang efektif. Sistem
S-2
telaah (review) program sangat baik (ada cara validasi yang handal).

49
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

 Ada sistem dokumentasi yang bermutu sangat baik.


S-3  Semua laporan ditindaklanjuti.
 Diakreditasi oleh badan akreditasi regional atau internasional.
2.5 Umpan Balik.
2.5.1 Penjaringan umpan balik dan tindak lanjutnya. Umpan balik digunakan untuk perbaikan
kurikulum, pelaksanaan proses pembelajaran, dan peningkatan kegiatan Jurusan/Program
Studi. (1) Sumber umpan balik antara lain dari: dosen, mahasiswa, alumni, pengguna
lulusan. (2) Pelaksanaan secara berkala (minimum sekali dalam tiga tahun). (3) Tindak lanjut
untuk perbaikan kurikulum, pelaksanaan proses pembelajaran, dan peningkatan kegiatan
Jurusan/Program Studi.
S-1
 Umpan balik diperoleh dari empat sumber: dosen, mahasiswa, alumni dan
S-2
pengguna lulusan, dilakukan secara berkala dan ditindaklanjuti.
S-3
2.6 Upaya untuk menjamin keberlanjutan (sustainability) Jurusan/ Program Studi.
2.6.1 Upaya-upaya yang telah dilakukan penyelenggara Jurusan/Program Studi untuk menjamin
keberlanjutan (sustainability) Jurusan/Program Studi ini antara lain mencakup:
(1) Upaya untuk peningkatan animo calon mahasiswa
(2) Upaya peningkatan mutu manajemen
(3) Upaya untuk peningkatan mutu lulusan
(4) Upaya untuk pelaksanaan dan hasil kerjasama kemitraan
(5) Upaya dan prestasi memperoleh dana dari sumber selain dari mahasiswa
S-1
S-2  Ada bukti semua usaha dilakukan berikut hasilnya.
S-3
3. Mahasiswa dan Lulusan
3.1 Sistem Rekrutmen Calon Mahasiswa Baru.
3.1.1 Sistem rekrutmen calon mahasiswa baru (S-2 dan S-3): dokumentasi kebijakan dan
persyaratan penerimaan.
 Kebijakan penerimaan dan seleksi calon mahasiswa terdokumentasi dengan
S-2 baik.
 Persyaratan penerimaan mahasiswa sangat tinggi, yaitu: IPK  3.50 (skala 1
– 4) atau nilai rata-rata  8,0 (skala 1 – 10) pada S1 dan/atau IPK  3,5 pada
S2 dari program studi yang terakreditasi A (untuk S1 dan S2) oleh BAN-PT
atau dari luar negeri yang diakui oleh Dikti; IPK mata ajaran penting seperti
matematika, fisika, kimia, biologi, ekonomi, sosiologi (sesuai bidang ilmu
program studi) IPK-nya tidak kurang dari 3,0; memilki publikasi ilmiah;
S-3
dilakukan interview untuk mengetahui kemampuan intelektual dan motivasi
calon mahasiswa; mahasiswa dari bidang yang tidak sama diharuskan
mengikuti dan lulus mata kuliah yang ditetapkan oleh program studi (catatan
: jika yang diterima mahasiswa berijazah S1 dengan nilai  3,50 harus dapat
mempertahankan nilai  3,5 pada dua semester pertama di program doktor).
3.2 Efektivitas implementasi sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa untuk
menghasilkan calon mahasiswa yang bermutu yang diukur dari jumlah peminat,
proporsi pendaftar terhadap daya tampung dan proporsi yang diterima dan yang
registrasi.
3.2.1 Rasio calon mahasiswa yang ikut seleksi dengan daya tampung.
S-1  Rasio > 6 (Rasio lebih dari 6)
S-2
 Rasio > 1,5 (Rasio lebih dari 1,5)
S-3
3.2.2 Rasio mahasiswa baru reguler yang melakukan registrasi dengan calon mahasiswa baru
reguler yang lulus seleksi.
S-1
S-2  Rasio > 95% (Rasio lebih dari 95%)
S-3
3.2.3 Rasio mahasiswa baru transfer terhadap mahasiswa baru regular, atau terhadap mahasiswa
baru bukan transfer.
S-1
S-2  RM < 0.25 (RM kurang dari 0.25)
S-3
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

3.2.4 Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).


S-1  Rata-rata IPK > 3,00 (IPK lebih dari 3,00) selama lima tahun terakhir
S-2  Rata-rata IPK > 3,50 (IPK lebih dari 3,50)
S-3  Rata-rata IPK > 3,80 (IPK lebih dari 3,80)
3.2.5 Rata-rata masa studi lulusan (MS).
S-1  Untuk S-1, MS ≤ 4.0 tahun (MS kurang dari atau sama dengan 4 tahun)
S-2  Untuk S-2, MS ≤ 2.0 tahun (MS kurang dari atau sama dengan 2 tahun)
S-3  Untuk S-3, MS < 3.0 tahun (MS kurang dari 3 tahun)
3.2.6 Persentase Mahasiswa WNA (MWNA).
S-2
 MWNA > 10% (MWNA lebih dari 10%)
S-3
3.3 Penerimaan mahasiswa non-reguler.
3.3.1 Penerimaan mahasiswa non-reguler selayaknya tidak membuat beban dosen sangat berat,
jauh melebihi beban ideal (sekitar 12 sks).
 Jumlah mahasiswa yang diterima masih memungkinkan dosen mengajar
S-1 seluruh mahasiswa dengan total beban mendekati ideal, yaitu kurang atau
sama dengan 13 sks.
3.4 Profil mahasiswa: prestasi dan reputasi akademik, bakat dan minat.
3.4.1 Penghargaan atas prestasi mahasiswa di bidang nalar, bakat dan minat.
 Ada bukti penghargaan juara lomba ilmiah, olah raga, maupun seni tingkat
S-1
internasional, nasional, regional, dan lokal PT.
S-2  Ada bukti penghargaan bidang akademik tingkat internasional.
 Ada bukti penghargaan bidang akademik tingkat internasional, nasional,
S-3
wilayah, dan lokal PT.
3.5 Profil lulusan: ketepatan waktu penyelesaian studi, proporsi mahasiswa yang
menyelesaikan studi dalam batas masa studi.
3.5.1 Persentase kelulusan tepat waktu (KTW).
S-1  KTW > 50% (KTW lebih dari 50%)
S-2
 KTW > 60% (KTW lebih dari 60%)
S-3
3.5.2 Persentase mahasiswa yang DO atau mengundurkan diri (MDO).
S-1
S-2  MDO ≤ 6% (MDO kurang atau sama dengan 6%)
S-3
3.6 Layanan dan kegiatan kemahasiswaan: ragam, jenis, wadah, mutu, harga, intensitas.
3.6.1 Mahasiswa memiliki akses untuk mendapatkan pelayanan mahasiswa yang dapat
dimanfaatkan untuk membina dan mengembangkan penalaran, minat, bakat, seni, dan
kesejahteraan. Jenis pelayanan kepada mahasiswa antara lain:
(1) Bimbingan dan konseling
(2) Minat dan bakat (ekstra kurikuler)
(3) Pembinaan soft skill
(4) Layanan beasiswa
(5) Layanan kesehatan
S-1  Ada semua (5 jenis) pelayanan mahasiswa yang dapat diakses.
3.6.2 Kualitas layanan kepada mahasiswa (SL)
S-1  SL > 3.5 (SL lebih dari 3.5)
3.7 Pelacakan dan perekaman data lulusan: kekomprehensifan, pemutakhiran, profil
masa tunggu kerja pertama, kesesuaian bidang kerja dengan bidang studi, dan posisi
kerja pertama.
3.7.1 Upaya pelacakan dan perekaman data lulusan.
 Ada upaya yang intensif untuk melacak lulusan dan datanya terekam secara
S-1
komprehensif
3.7.2 Penggunaan hasil pelacakan untuk perbaikan:
(1) proses pembelajaran,
(2) penggalangan dana,
(3) informasi pekerjaan,
(4) membangun jejaring.
S-1  Hasil pelacakan untuk perbaikan 4 aspek.

51
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

3.7.3 Pendapat pengguna (employer) lulusan terhadap kualitas alumni (ada 7 jenis kompetensi).
S-1  Skor akhir 24-28
S-2
 Skor akhir 30-36
S-3
3.7.4 Profil masa tunggu lulusan memperoleh pekerjaan yang pertama (RMT).
S-1  RMT < 3 bulan (RMT kurang dari 3 bulan)
3.7.5 Profil kesesuaian bidang kerja dengan bidang studi (keahlian) lulusan (PBS)
S-1  PBS > 80% (PBS lebih dari 80%)
3.8 Partisipasi alumni dalam mendukung pengembangan akademik dan non-akademik
Jurusan/Program Studi.
3.8.1 Partisipasi alumni dalam mendukung pengembangan akademik Jurusan/Program Studi
dalam bentuk:
(1) Sumbangan dana
(2) Sumbangan fasilitas
(3) Keterlibatan dalam kegiatan akademik
(4) Pengembangan jejaring
(5) Penyediaan fasilitas untuk kegiatan akademik
(6) Masukan untuk perbaikan proses pembelajaran
(7) Informasi pekerjaan
S-1
S-2  Semua bentuk partisipasi dilakukan oleh alumni.
S-3
3.8.2 Partisipasi lulusan dan alumni dalam mendukung pengembangan non-akademik
Jurusan/Program Studi dalam bentuk:
(1) Sumbangan dana
(2) Sumbangan fasilitas
(3) Keterlibatan dalam kegiatan akademik
(4) Pengembangan jejaring
(5) Penyediaan fasilitas untuk kegiatan akademik.
S-1  Semua bentuk partisipasi dilakukan oleh alumni
4. Sumberdaya Manusia
4.1 Efektifitas sistem seleksi, perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi, dan
pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan untuk menjamin mutu
penyelenggaraan program akademik.
4.1.1 Pedoman tertulis tentang sistem seleksi, perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi,
dan pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan, serta konsistensi pelaksanaannya.
Pembinaan yang baik mencakup penyediaan kondisi kerja yang kondusif (kesempatan
meningkatkan kemampuan akademik/profesional dan jaminan kesejahteraan yang
memadai). Hal ini akan meningkatkan retensi SDM.
S-1
 Ada pedoman tertulis yang lengkap
S-2
 Ada bukti dilaksanakan secara konsisten
S-3
4.2 Sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja dosen.
4.2.1 Pedoman tertulis tentang sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja dosen.
S-1
 Ada pedoman tertulis yang lengkap
S-2
 Ada bukti dilaksanakan secara konsisten
S-3
4.2.2 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja dosen di bidang pendidikan, penelitian,
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat.
S-1  Ada bukti tentang kinerja dosen di bidang
S-2 (1) pendidikan
S-3 (2) penelitian
(3) pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat
yang terdokumentasi dengan baik
4.3 Kualifikasi akademik, kompetensi (pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional),
dan jumlah (rasio dosen mahasiswa, jabatan akademik) dosen tetap dan tidak tetap
(dosen matakuliah, dosen tamu, dosen luar biasa dan/atau pakar, sesuai dengan
kebutuhan) untuk menjamin mutu program akademik.
Pelaksanaan tugas dosen tetap selama tiga tahun terakhir.
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

Catatan:
(1) Butir ini memerlukan syarat minimum (6 orang). Untuk S-2, dua doktor dan empat
magister. Untuk S-3, satu guru besar dan 5 doktor.
(2) Bila pada saat asesmen kecukupan syarat minimum tersebut tidak terpenuhi maka hal
ini perlu divalidasi terlebih dahulu pada saat visitasi.
(3) Bila pada saat asesmen kecukupan syarat minimum tersebut tidak terpenuhi maka
proses akreditasi dihentikan,dan peogram studi diminta untuk memenuhi persyaratan
minimal dosen.
(4) Bila ternyata hasil validasi pada saat asesmen lapang PS tidak memenuhi syarat
minimum ini, maka auditor melaporkan secara khusus ke PJM mengenai hal ini.
4.3.1 Dosen tetap berpendidikan (terakhir) S2 dan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan
kompetensi PS.
KD1 = Persentase dosen tetap berpendidikan (terakhir) S2 dan S3 yang bidang
keahliannya sesuai dengan kompetensi PS.
S-1  KD1 > 90% (KD1 lebih dari 90%)
4.3.2 Dosen tetap yang berpendidikan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi
PS.
KD2 = Persentase dosen tetap yang berpendidikan S3 yang bidang keahliannya sesuai
dengan kompetensi PS.
S-1  KD2 > 40% (KD2 lebih dari 40%)
S-2  KD2 > 75% (KD2 lebih dari 75%)
4.3.3 Dosen tetap yang memiliki jabatan lektor kepala dan guru besar yang bidang keahliannya
sesuai dengan kompetensi PS.
KD3 = Persentase Dosen tetap yang memiliki jabatan lektor kepala dan guru besar yang
bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi PS.
S-1  KD3 > 50% (KD3 lebih dari 50%)
S-2
 KD3 > 40% (KD3 lebih dari 40%)
S-3
4.3.4 Dosen yang memiliki Sertifikat Pendidik Profesional.
KD4 = Persentase dosen yang memiliki Sertifikat Pendidik Profesional.
S-1  KD4 > 40% (KD4 lebih dari 40%)
S-2
 KD4 > 60% (KD4 lebih dari 60%)
S-3
4.3.5 Rasio mahasiswa terhadap dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan bidang PS
(RMD).
 Untuk bidang sosial: 27 < RMD ≤ 33
S-1
 Untuk bidang eksakta: 17 < RMD ≤ 23
4.3.6 Rata-rata beban dosen per semester, atau rata-rata FTE (Fulltime Teaching Equivalent)
(RFTE).
S-1
S-2  11 < RFTE ≤ 13 sks
S-3
4.3.7 Kesesuaian keahlian (pendidikan terakhir) dosen dengan mata kuliah yang diajarkannya.
S-1  Semua mata kuliah diajar oleh dosen yang sesuai keahliannya
4.3.8 Tingkat kehadiran dosen tetap dalam mengajar.
PKDT = Persentase kehadiran dosen tetap dalam perkuliahan (terhadap jumlah kehadiran
yang direncanakan)
S-1  PKDT ≥ 95% (PKDT lebih atau sama dengan 95%)
4.4 Jumlah, kualifikasi, dan pelaksanaan tugas Dosen Tidak Tetap.
4.4.1 Persentase jumlah dosen tidak tetap, terhadap jumlah seluruh dosen (PDTT).
 PDTT < 10% (PDTT kurang atau sama dengan 10%)
S-1  Atau jika seluruh dosen yang bertugas di PS adalah dosen tetap
 Atau jika butir 4.3.5 bernilai ≥3
S-2
 PDTT < 10% (PDTT kurang atau sama dengan 10%)
S-3
4.4.2 Kesesuaian keahlian dosen tidak tetap dengan mata kuliah yang diampu.
S-1  Semua dosen tidak tetap mengajar mata kuliah yang sesuai keahliannya
4.4.3 Pelaksanaan tugas/ tingkat kehadiran dosen tidak tetap dalam mengajar.

53
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

PKDTT = Persentase kehadiran dosen tidak tetap dalam perkuliahan (terhadap jumlah
kehadiran yang direncanakan).
 PKDTT ≥ 95% (PKDTT lebih atau sama dengan 95%)
S-1  Atau jika seluruh dosen yang bertugas di PS adalah dosen tetap
 Atau jika butir 2.4.3 poin e bernilai ≥3
4.5 Upaya Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam tiga tahun terakhir.
4.5.1 Kegiatan tenaga ahli/pakar sebagai pembicara dalam seminar/pelatihan, pembicara tamu,
dsb, dari luar PT sendiri (tidak termasuk dosen tidak tetap).
Catatan: Tenaga ahli dari luar perguruan tinggi dengan tujuan untuk pengayaan
pengetahuan dan bukan untuk mengisi kekurangan tenaga pengajar, tidak
bekerja secara rutin.
S-1  Jumlah tenaga ahli/pakar  12 orang.
S-2
 Jumlah tenaga ahli/pakar > 6 orang.
S-3
4.5.2 Peningkatan kemampuan dosen tetap melalui program tugas belajar dalam bidang yang
sesuai dengan bidang PS (SD).
S-1
 SD ≥ 4 (SD lebih atau sama dengan 4)
S-2
4.5.3 Kegiatan dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS dalam seminar
ilmiah/lokakarya/penataran/workshop/pagelaran/pameran/peragaan yang tidak hanya
melibatkan dosen PT sendiri (SP).
S-1
S-2  SP > 3 (SP lebih dari 3)
S-3
4.5.4 Prestasi dalam mendapatkan penghargaan hibah, pendanaan program dan kegiatan
akademik dari tingkat nasional dan internasional; besaran dan proporsi dana penelitian dari
sumber institusi sendiri dan luar institusi.
Catatan: selama tiga tahun terakhir.
S-1
 Mendapatkan penghargaan hibah, pendanaan program dan kegiatan
S-2
akademik dari institusi internasional (disertai bukti).
S-3
4.5.5 Dosen tetap yang pernah menjadi penguji luar pada Jurusan/Program Studi lain di PT
sendiri, dan pada PT lain nasional atau internasional, dalam tiga tahun terakhir.
S-2  Ada dosen tetap yang pernah menjadi penguji luar pada PT lain tingkat
S-3 internasional.
4.5.6 Dosen tetap yang pernah menjadi guru besar tamu (visiting professor) dalam tiga tahun
terakhir.
S-2  Ada dosen tetap yang pernah menjadi guru besar tamu pada PT lain tingkat
S-3 internasional.

4.5.7 Persentase dosen tetap yang pernah menjadi pakar/konsultan/staf ahli/nara sumber (bukan
pejabat penuh waktu seperti direktur, dirjen, menteri, dll), dalam tiga tahun terakhir.
S-2  Lebih dari 30% dosen tetap yang pernah menjadi pakar/konsultan/staf ahli
S-3 pada lembaga/ Perguruan Tinggi nasional atau internasional.
4.5.8 Reputasi dan keluasan jejaring dosen dalam bidang akademik dan profesi.
 Lebih dari 30% dosen tetap menjadi anggota masyarakat bidang ilmu
S-1
dan/atau profesi tingkat internasional.
S-2  Lebih dari 60% dosen tetap menjadi anggota masyarakat bidang ilmu
S-3 dan/atau profesi tingkat internasional.
4.6 Jumlah, rasio, kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan
(pustakawan, laboran, analis, teknisi, operator, programer, staf administrasi, dan/atau
staf pendukung lainnya) untuk menjamin mutu penyelenggaraan Jurusan/Program
Studi.
4.6.1 Kompetensi Pendidikan.
4.6.1.1 Pustakawan dan kualifikasinya (A).
S-1
S-2  Nilai A ≥ 4 (nilai A lebih atau sama dengan 4)
S-3
4.6.1.2 Laboran, teknisi, analis, operator dan programer.
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

Catatan: Agar dibandingkan dengan kegiatan yang seharusnya dilakukan dalam PS yang
bersangkutan.
S-1
S-2  Jumlah cukup dan sangat baik kegiatannya
S-3
4.6.1.3 Tenaga administrasi (D).
S-1
S-2  Jika nilai D ≥ 4 (Jika nilai D lebih atau sama dengan 4)
S-3
4.6.2 Upaya yang telah dilakukan PS dalam meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga
kependidikan.
Upaya peningkatan kualifikasi dan kompetensi dikaitkan dengan:
(1) Pemberian kesempatan belajar/pelatihan
(2) Pemberian fasilitas, termasuk dana
(3) Jenjang karir
S-1
 Upaya pengembangan telah dilakukan dengan sangat baik sehingga dapat
S-2
meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan
S-3
5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik
5.1 Kurikulum harus memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam
kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan,
terlaksananya misi, dan terwujudnya visi Jurusan/Program Studi.
5.1.1 Kompetensi lulusan
5.1.1.1 Kelengkapan dan perumusan kompetensi
S-1
 Kurikulum memuat kompetensi lulusan secara lengkap (utama, pendukung,
S-2
lainnya) yang terumuskan secara sangat jelas
S-3
5.1.1.2 Orientasi dan kesesuaian dengan visi dan misi
S-1
S-2  Sesuai dengan visi-misi, sudah berorientasi ke masa depan
S-3
5.2 Kurikulum memuat matakuliah yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan
memberikan keleluasaan pada mahasiswa untuk memperluas wawasan dan
memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi
matakuliah, silabus dan rencana pembelajaran.
5.2.1 Struktur Kurikulum.
5.2.1.1 Kesesuaian matakuliah dan urutannya dengan standar kompetensi.
S-1  Sesuai dengan standar kompetensi, sudah berorientasi ke masa depan
S-2  Struktur kurikulum menunjang sepenuhnya pencapaian standar kompetensi
S-3  Sesuai dengan standar kompetensi, sudah berorientasi ke masa depan
5.2.1.2 Persentase mata kuliah yang dalam penentuan nilai akhirnya memberikan bobot pada tugas-
tugas (PR atau makalah) ≥ 20%  PTGS
S-1  PTGS > 50% (PTGS lebih dari 50%)
5.2.1.3 Matakuliah dilengkapi dengan deskripsi matakuliah, silabus dan Satuan acara Perkuliahan
(SAP).
S-1
 Lebih dari 95% mata kuliah
S-2
5.2.1.4 Fleksibilitas mata kuliah pilihan.
 Bobot mata kuliah pilihan ≥ 9 sks dan yang disediakan/ dilaksanakan ≥ 2.0 x
S-1
sks mk pilihan yang harus diambil
 Bobot mata kuliah pilihan ≥ 6 sks dan yang disediakan/ dilaksanakan ≥ 3.0 x
S-2
sks mk pilihan yang harus diambil
5.2.2 SUBstansi praktikum dan pelaksanaan praktikum.
Catatan: Peer group diharapkan menentukan modul-modul praktikum yang harus
dilakukan, syarat minimal maupun yang lebih baik.
 Pelaksanaan modul praktikum lebih dari cukup (ditambah dengan
S-1
demonstrasi di laboratorium) di PT sendiri

55
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

5.3 Kurikulum dan seluruh kelengkapannya harus ditinjau ulang dalam kurun waktu
tertentu oleh Jurusan/Program Studi bersama fihak-fihak terkait (relevansi sosial dan
relevansi epistemologis) untuk menyesuaikannya dengan perkembangan Ipteks dan
kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders).
5.3.1 Pelaksanaan peninjauan kurikulum selama 5 tahun terakhir.
S-1  Pengembangan dilakukan secara mandiri dengan melibatkan pemangku
S-2 kepentingan internal dan eksternal dan memperhatikan visi, misi, dan umpan
S-3 balik Jurusan/Program Studi
5.3.2 Penyesuaian kurikulum dengan perkembangan Ipteks dan kebutuhan pemangku
kepentingan.
S-1
 Pembaharuan kurikulum dilakukan sesuai dengan perkembangan ilmu di
S-2
bidangnya dan kebutuhan pemangku kepentingan
S-3
5.4 Persyaratan dalam mengikuti pendidikan magister dan doktor serta persyaratan
kelulusannya.
5.4.1 Persyaratan yang harus dipenuhi mahasiswa selama mengikuti pendidikan, proses
pelaksanaan dan persyaratan kelulusannya.
S-2  Persyaratan mukim minimum dua semester beban penuh
S-3  Persyaratan mukim minimum tiga semester beban penuh
5.4.2 Persyaratan penguasaan bahasa Inggris. Untuk bahasa Inggris standarnya adalah TOEFL.
 Menguasai bahasa Inggris secara aktif (active English proficiency) setara
S-2
dengan TOEFL lebih dari 500
 Menguasai bahasa Inggris secara aktif (active English proficiency) setara
S-3
dengan TOEFL lebih dari 525
5.4.3 Mengikuti perkuliahan dan ujian mata kuliah (atau tugas-tugas setara dari komisi
pembimbing) yang isinya berupa perkembangan ilmu mutakhir dalam bidangnya.
S-2  Isinya menyajikan sekumpulan pengetahuan yang luas, dalam, dan mutakhir
S-3 (state of the art)
5.4.4 Ujian kualifikasi: cara/bentuk ujian dan mutu soal ujian.
 Bentuk ujian tertulis yang materinya mencakup dengan baik seluruh
S-3
sUBstansi isi bidang studi
5.4.5 Penyajian dan penilaian rencana penelitian.
S-2  Rencana penelitian dinilai oleh komisi pembimbing dan dievaluasi oleh suatu
S-3 forum ilmiah terbuka
5.4.6 Penyajian hasil penelitian dalam seminar.
S-2  Hasil penelitian disajikan dalam seminar nasional atau internasional
S-3  Hasil penelitian disajikan dalam seminar internasional
5.4.7 PUBlikasi hasil penelitian.
 Hasil penelitian disertasi wajib dipUBlikasikan dalam jurnal ilmiah
S-3
internasional
5.4.8 Penulisan disertasi (disertasi menunjukkan luasnya kesujanaan, kedalaman penelitian, dan
kemampuan untuk meneliti permasalahan secara mandiri sesuai kaidah ilmiah): penilaian
kelayakan disertasi.
 Ada aturan bahwa tim penilai kelayakan disertasi anggotanya terdiri dari
S-3
dosen perguruan tinggi sendiri, tenaga dari luar PT dan luar negeri
5.4.9 Sistem penjaminan mutu tesis dan pelaksanaannya.
 Ada tim penjaminan mutu tesis pada tingkat Fakultas/Program dan tingkat
S-2 Jurusan/Program Studi
 Dilaksanakan dengan sangat baik
5.4.10 Ujian akhir studi.
 Tim penguji terdiri dari komisi pembimbing dan penguji dari luar komisi
S-2
pembimbing yang bidangnya sesuai dengan topik tesis
 Ada aturan bahwa tim penguji terdiri dari komisi pembimbing, komisi luar
S-3
komisi dari perguruan tinggi sendiri, dari luar PT
5.5 Sistem pembimbingan penelitian dan penulisan hasil penelitian.
5.5.1 Ketersediaan panduan, sosialisasi, dan pelaksanaannya.
S-1
 Ada panduan tertulis yang disosialisasikan dan dilaksanakan dengan
S-2
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

S-3 konsisten
5.5.2 Jumlah maksimum mahasiswa yang dibimbing oleh seorang dosen pembimbing, baik
sebagai pembimbing utama (promotor) dan anggota. Dalam hal jumlah mahasiswa
bimbingan, penilaian berdasarkan expert judgment.
S-1  1 – 4 mahasiswa per dosen pembimbing TA
S-2  Jumlah maksimum mahasiswa per pembimbing utama: 3 mahasiswa per
S-3 tahun
5.5.3 Jumlah maksimum mahasiswa yang dibimbing oleh seorang dosen pembimbing, baik
sebagai pembimbing utama maupun anggota.
S-2  Jumlah maksimum mahasiswa baik sebagai promotor, kopromotor maupun
S-3 anggota: 6 mahasiswa per dosen pembimbing per tahun
5.5.4 Rata-rata jumlah pertemuan/pembimbingan selama penyelesaian skripsi
S-1  ≥ 8 kali
5.5.5 Jabatan akademik (fungsional) dosen pembimbing utama/promotor disertasi.
 Seluruh dosen pembimbing berpendidikan minimal S2 dan sesuai dengan
S-1
bidang keahliannya
 Semua ketua pembimbing adalah doktor, dan persentase yang berpangkat
S-2
guru besar ≥ 20%
 Seluruh dosen pembimbing utama adalah guru besar tetap yang keahliannya
S-3
sesuai dengan bidang studi
5.5.6 Rata-rata lama penyelesaian tugas akhir/tesis dalam tiga tahun terakhir.
 Jika dalam struktur kurikulum tugas akhir dijadwalkan selesai dalam satu
semester, Rata-rata: ≤ 6 bulan
S-1
 Jika dalam struktur kurikulum tugas akhir dijadwalkan selesai dalam dua
semester, Rata-rata: ≤ 12 bulan
S-2  Rata-rata: ≤ 12 bulan
5.6 Pelaksanaan proses pembelajaran.
5.6.1 Pelaksanaan pembelajaran memiliki mekanisme untuk memonitor, mengkaji, dan
memperbaiki setiap semester tentang:
(1) kehadiran mahasiswa
(2) kehadiran dosen
(3) materi kuliah
S-1
 skor akhir > 3,5 (skor akhir lebih besar dari 3,5)
S-2

5.6.2 Mekanisme penyusunan materi perkuliahan.


 Materi kuliah disusun oleh kelompok dosen dalam satu bidang ilmu, dengan
S-1
memperhatikan masukan dari dosen lain atau dari pengguna lulusan
5.6.3 Mutu soal ujian.
S-1  Mutu soal ujian untuk lima mata kuliah yang diberikan semuanya bermutu
S-2 baik, dan sesuai dengan GBPP/SAP
5.7 Sistem Pembimbingan Akademik (PA): banyaknya mahasiswa per dosen PA,
pelaksanaan kegiatan, rata-rata pertemuan per semester, efektivitas kegiatan
perwalian.
5.7.1 Rata-rata banyaknya mahasiswa per dosen Pembimbing Akademik (PA) per semester.
S-1  Rata-rata banyaknya mahasiswa per dosen PA per tahun ≤ 20
5.7.2 Pelaksanaan kegiatan pembimbingan akademik.
S-1  Dilakukan oleh seluruh dosen PA dengan baik sesuai panduan tertulis
5.7.3 Jumlah rata-rata pertemuan pembimbingan per mahasiswa per semester (= PP).
S-1  PP > 3.0 (PP lebih dari 3.0)
5.7.4 Efektivitas kegiatan perwalian.
S-1  Sistem bantuan dan bimbingan akademik sangat efektif
5.8 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran memiliki mekanisme untuk memonitor, mengkaji dan
memperbaiki pelaksanaan proses pembelajaran. Penilaian didasarkan atas:
(1) Mutu Manual Prosedur (MP) monitoring dan evaluasi (monev).
(2) Keberadaan komisi/lembaga monev dan efektivitasnya.
(3) Mekanisme monev.
57
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

5.8.1 Monitoring dan evaluasi proses penyusunan usulan penelitian dan pelaksanaan penelitian.
Penyimpangan yang bisa terjadi antara lain:
(1) Ketidaksesuaian landasan filosofis penelitian dengan topik penelitian.
(2) Metode penelitian yang kurang tepat.
(3) Duplikasi topik penelitian dengan hasil penelitian yang sudah ada.
(4) Pembimbingan tidak berjalan baik.
S-1  MP monev bermutu sangat baik.
 Komisi/lembaga monev terdiri dari personil dengan integritas dan dedikasi
S-2 yang tinggi dengan tugas dan wewenang yang jelas
S-3  Mekanisme monev mampu mendeteksi semua kemungkinan penyimpangan.
5.8.2 Monitoring dan evaluasi proses penulisan skripsi, tesis dan disertasi.
Penyimpangan yang bisa terjadi antara lain:
(1) Format tugas akhir tidak sesuai dengan format yang ditetapkan.
(2) Data dan informasi yang digunakan tidak konsisten.
(3) Dosen pembimbing tidak membaca dengan teliti draf skripsi, tesis dan disertasi.
S-1  MP monev bermutu sangat baik.
 Komisi/lembaga monev terdiri dari personil dengan integritas dan dedikasi
S-2 yang tinggi dengan tugas dan wewenang yang jelas
S-3  Mekanisme monev mampu mendeteksi semua kemungkinan penyimpangan.
5.8.3 Monitoring dan evaluasi kelayakan dosen dalam proses pembimbingan penelitian skripsi,
tesis dan disertasi.
Penyimpangan yang bisa terjadi antara lain:
(1) Dosen pembimbing skripsi, tesis dan disertasi membimbing mahasiswa dalam
jumlah yang melebihi kewajaran.
(2) Kualifikasi keilmuan dosen tidak sesuai atau di bawah standar.
(3) Dosen pembimbing tidak melaksanakan tugas-tugas pembimbingan sesuai dengan
ketentuan.
S-1  MP monev bermutu sangat baik.
 Komisi/lembaga monev terdiri dari personil dengan integritas dan dedikasi
S-2 yang tinggi dengan tugas dan wewenang yang jelas
S-3  Mekanisme monev mampu mendeteksi semua kemungkinan penyimpangan.
5.8.4 Monitoring dan evaluasi ujian akhir studi.
Penyimpangan yang bisa terjadi antara lain:
(1) Pelaksanaan ujian lebih menyerupai perbaikan skripsi, tesis dan disertasi.
(2) Kehadiran komisi penguji tidak lengkap.
S-1  MP monev bermutu sangat baik.
 Komisi/lembaga monev terdiri dari personil dengan integritas dan dedikasi
S-2 yang tinggi dengan tugas dan wewenang yang jelas
S-3  Mekanisme monev mampu mendeteksi semua kemungkinan penyimpangan.
5.8.5 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan ujian kualifikasi: (1) mutu SOP monev, (2)
komisi/lembaga monev, dan (3) kemampuan monev mendeteksi penyimpangan dalam ujian
kualifikasi doktor.
Penyimpangan yang bisa terjadi antara lain:
(1) Ketidaksesuaian materi ujian dengan standar yang ditetapkan.
(2) Kecurangan dalam ujian.
 MP monev bermutu sangat baik.
 Komisi/lembaga monev terdiri dari personil dengan integritas dan dedikasi
S-3
yang tinggi dengan tugas dan wewenang yang jelas
 Mekanisme monev mampu mendeteksi semua kemungkinan penyimpangan.

5.9 Upaya perbaikan sistem pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga tahun
terakhir.
5.9.1 Upaya perbaikan sistem pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga tahun terakhir
berkaitan dengan:
(1) Materi
(2) Metode pembelajaran
(3) Penggunaan teknologi pembelajaran
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

(4) Cara-cara evaluasi


S-1
 Upaya perbaikan dilakukan untuk semua dari yang seharusnya diperbaiki/
S-2
ditingkatkan.
S-3

5.9.2 Keberadaan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan lulusan program doktor dalam
beradaptasi dengan perUBahan/perkembangan atau kemampuan melakukan beragam
pekerjaan (versatility), berupa kuliah, seminar, pelatihan, workshop dll.
Topik atau kegiatan yang dapat disediakan antara lain:
(1) Perencanaan proyek
(2) Manajemen waktu
(3) Kemampuan berkomunikasi
(4) Manajemen penelitian
(5) Kerjasama dalam kelompok
(6) Manajemen karir
(7) Kemampuan bernegosiasi
(8) Komersialisasi hasil penelitian
(9) Manajemen stres
(10) Kajian wilayah
(11) Mata kuliah minor atau mata kuliah bidang terkait.
 Jumlah dan mutu kegiatan sangat menunjang peningkatan kemampuan
S-3
beradaptasi (versatility) lulusan program doktor
5.10 Upaya peningkatan suasana akademik: Kebijakan tentang suasana akademik,
Ketersediaan dan jenis prasarana, sarana dan dana, Program dan kegiatan akademik
untuk menciptakan suasana akademik, Interaksi akademik antara dosen-mahasiswa,
serta pengembangan perilaku kecendekiawanan.
5.10.1 Kebijakan tertulis tentang suasana akademik (otonomi keilmuan, kebebasan akademik,
kebebasan mimbar akademik, kemitraan dosen-mahasiswa).
 Upaya baik dan hasilnya suasana kondusif untuk meningkatkan suasana
S-1
akademik yang baik.
S-2  Kebijakan lengkap mencakup informasi tentang otonomi keilmuan,
kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan kemitraan dosen-
S-3
mahasiswa, serta dilaksanakan secara konsisten.
5.10.2 Ketersediaan dan jenis prasarana, sarana dan dana yang memungkinkan terciptanya
interaksi akademik antara sivitas akademika.
 Upaya baik dan hasilnya suasana kondusif untuk meningkatkan suasana
S-1
akademik yang baik.
S-2
 Tersedia, milik sendiri, sangat lengkap dan dana yang sangat memadai
S-3
5.10.3 Program dan kegiatan akademik untuk menciptakan suasana akademik (seminar,
simposium, lokakarya, bedah buku, penelitian bersama dll).
 Upaya baik dan hasilnya suasana kondusif untuk meningkatkan suasana
S-1
akademik yang baik.
S-2
 Kegiatan ilmiah yang terjadwal dilaksanakan setiap minggu
S-3
5.10.4 Interaksi akademik antara dosen-mahasiswa.
 Upaya baik dan hasilnya suasana kondusif untuk meningkatkan suasana
S-1
akademik yang baik.

59
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

5.10.5 Pengembangan perilaku kecendekiawanan (kemampuan untuk menanggapi dan


memberikan solusi pada masalah masyarakat dan lingkungan)
Bentuk kegiatan antara lain dapat berupa:
(1) Kegiatan penanggulangan kemiskinan.
(2) Pelestarian lingkungan.
(3) Peningkatan kesejahteraan masyarakat.
(4) Kegiatan penanggulangan masalah ekonomi, politik, sosial, budaya, dan
lingkungan lainnya.
 Upaya baik dan hasilnya suasana kondusif untuk meningkatkan suasana
S-1
akademik yang baik
S-2  Lebih dari dua bentuk kegiatan yang terkait dan sangat menunjang
S-3 pengembangan perilaku kecendekiawanan
6. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, Serta Sistem Informasi
6.1 Keterlibatan Jurusan/Program Studi dalam perencanaan target kinerja, perencanaan
kegiatan/ kerja dan perencanaan/alokasi dan pengelolaan dana.
Keterlibatan aktif Jurusan/Program Studi harus tercerminkan dengan bukti tertulis tentang
proses perencanaan, pengelolaan dan pelaporan serta pertanggungjawaban penggunaan
dana kepada pemangku kepentingan melalui mekanisme yang transparan dan akuntabel.
6.1.1 Keterlibatan Jurusan/Program Studi dalam perencanaan target kinerja, perencanaan
kegiatan/ kerja dan perencanaan alokasi dan pengelolaan dana.
S-1
 Jurusan/Program Studi secara otonom melaksanakan perencanaan alokasi
S-2
dan pengelolaan dana.
S-3
6.2 Dana operasional dan pengembangan (termasuk hibah) dalam lima tahun terakhir
untuk mendukung kegiatan program akademik (pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat) Jurusan/Program Studi harus memenuhi syarat
kelayakan jumlah dan tepat waktu.
6.2.1 Persentase perolehan dana dari mahasiswa dibandingkan dengan total penerimaan dana (=
PDMHS).
S-2
 PDMHS ≤ 30% (PDMHS kurang atau sama dengan 30%)
S-3
6.2.2 Penggunaan dana untuk operasional (pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat).
S-1  Jumlah dana lebih dari Rp 18 juta per mahasiswa per tahun.
S-2  Jumlah dana lebih dari Rp 24 juta per mahasiswa per tahun.
S-3  Jumlah dana lebih dari Rp 36 juta per mahasiswa per tahun.
6.2.3 Dana penelitian dosen dalam tiga tahun terakhir.
S-1  Rata-rata dana penelitian lebih dari Rp 3 juta per dosen tetap per th
S-2
 Rata-rata dana penelitian lebih dari Rp 18 juta per dosen tetap per th
S-3
6.2.4 Dana yang diperoleh dalam rangka pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dalam tiga
tahun terakhir.
 Rata-rata dana pelayanan/pengabdian kepada masyarakat lebih dari Rp. 1.5
S-1
juta per dosen tetap per tahun.
S-2  Rata-rata dana pelayanan/pengabdian kepada masyarakat lebih dari Rp. 2.5
S-3 juta per dosen tetap per tahun.
6.3 Prasarana.
Ruang kerja dosen yang memenuhi kelayakan dan mutu untuk melakukan aktivitas kerja,
pengembangan diri, dan pelayanan akademik.
6.3.1 Luas ruang kerja dosen (SLRDT).
Catatan: Jika luas ruang rata-rata untuk dosen tetap (= jumlah luas ruang dosen tetap
dibagi dengan jumlah dosen tetap) kurang dari 4 m2, maka skor pada sUBbutir
ini = nol.
Nilai pada butir ini tidak hanya didasarkan pada perhitungan skor luas ruang
dosen tetap saja, tetapi juga didasarkan pada kenyamanan, sehingga dosen
dapat melaksanakan kegiatan Tridharma PT dengan baik.
S-1
S-2  Jika SLRDT ≥ 4 (Jika SLRDT lebih atau sama dengan 4)
S-3
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

6.3.2 Tempat kerja mahasiswa program studi magister dan doktor: (1) Ketersediaan meja kerja
dan (2) akses internet.
S-2  Tersedia tempat kerja (ruang khusus atau di laboratorium), di mana setiap
S-3 mahasiswa memiliki satu meja dan ada akses internet
6.3.3 Prasarana (kantor, ruang kelas, ruang laboratorium, studio, ruang perpustakaan, kebun
percobaan, dsb. kecuali ruang dosen) yang dipergunakan PS dalam proses pembelajaran.
S-1
S-2  Prasarana lengkap dan mutunya sangat baik untuk proses pembelajaran
S-3
6.3.4 Prasarana lain yang menunjang (misalnya tempat olah raga, ruang bersama, ruang
himpunan mahasiswa, poliklinik).
S-1
 Prasarana penunjang lengkap dan mutunya sangat baik untuk memenuhi
S-2
kebutuhan mahasiswa
S-3
6.4 Akses dan pendayagunaan sarana yang dipergunakan dalam proses administrasi dan
pembelajaran serta penyelenggaraan kegiatan Tridharma PT secara efektif.
6.4.1 Bahan pustaka berupa buku teks atau buku teks lanjut.
S-1  Jumlah judul  400
S-2
 Jumlah judul  70
S-3
6.4.2 Bahan pustaka berupa disertasi/tesis/skripsi/tugas akhir.
S-1  Jumlah judul  200
6.4.3 Bahan pustaka berupa jurnal ilmiah terakreditasi Dikti/LIPI.
S-1
S-2  ≥ 3 judul jurnal, nomornya lengkap
S-3
6.4.4 Bahan pustaka berupa jurnal ilmiah internasional (termasuk e-journal).
S-1  ≥ 2 judul jurnal, nomornya lengkap
S-2
 ≥ 5 judul jurnal, nomornya lengkap
S-3
6.4.5 Bahan pustaka berupa prosiding seminar dalam tiga tahun terakhir.
S-1
S-2  ≥ 9 prosiding seminar
S-3
6.4.6 Akses ke perpustakaan di luar PT atau sumber pustaka lainnya.
 Ada beberapa perpustakaan di luar PT yang dapat diakses dan sangat baik
S-1 fasilitasnya
 Atau jika nilai rata-rata dari butir 6.4.1  3.
6.4.7 Ketersediaan, akses dan pendayagunaan sarana utama di lab (tempat praktikum, bengkel,
studio, ruang simulasi, rumah sakit, puskesmas/balai kesehatan, green house, lahan untuk
pertanian, dan sejenisnya).
S-1  Sangat memadai, terawat dengan sangat baik, dan PS memiliki akses yang
S-2 sangat baik (memiliki fleksibilitas dalam menggunakannya di luar kegiatan
S-3 praktikum terjadwal)
6.5 Akses dan pendayagunaan sistem informasi dalam pengelolaan data dan informasi
tentang penyelenggaraan program akademik di Jurusan/Program Studi.
6.5.1 Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan dalam proses pembelajaran (hardware,
software, e-learning, perpustakaan, dll.).
S-1  Dengan komputer yang terhUBung dengan jaringan luas/internet, software
S-2 yang berlisensi dengan jumlah yang memadai. Tersedia fasilitas e-learning
S-3 yang digunakan secara baik, dan akses on-line ke koleksi perpustakaan
6.5.2 Aksesibilitas data dalam sistem informasi.
Nilai butir ini didasarkan pada hasil penilaian 11 jenis data.
S-1  Jika skor akhir = 4
S-2
 Jika skor akhir ≥ 3,5
S-3

61
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

7. Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama


7.1 Produktivitas dan mutu hasil penelitian dosen dalam kegiatan penelitian,
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama, dan keterlibatan
mahasiswa dalam kegiatan tersebut.
7.1.1 Keberadaan dan kesesuaian agenda penelitian dosen dengan bidang studi.
S-2  Semua dosen memiliki agenda penelitian yang sesuai dengan bidang studi
S-3 dan semua penelitian sesuai dengan agenda
7.1.2 Jumlah penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan, yang dilakukan oleh dosen tetap
yang bidang keahliannya sama PS per tahun, selama 3 tahun.
S-1  NK ≥ 3 (NK lebih atau sama dengan 3)
S-2  NK ≥ 6 (NK lebih atau sama dengan 6)
S-3  NK ≥ 10 (NK lebih atau sama dengan 10)
7.1.3 Keterlibatan mahasiswa yang melakukan tugas akhir/tesis/disertasi dalam penelitian dosen
(PD).
S-1  PD > 25% (PD lebih dari 25%)
S-2  PD > 30% (PD lebih dari 30%)
S-3  PD > 50% (PD lebih dari 50%)
7.1.4 Jumlah artikel ilmiah yang dihasilkan oleh dosen tetap yang bidang keahliannya sama
dengan PS per tahun, selama 3 tahun.
S-1  NK ≥ 6 (NK lebih atau sama dengan 6)
S-2  NK ≥ 5 (NK lebih atau sama dengan 5)
S-3  NK ≥ 8 (NK lebih atau sama dengan 8)
7.1.5 Karya-karya dosen atau mahasiswa PS yang telah memperoleh hak paten atau surat
pengakuan/penghargaan dari lembaga nasional/ internasional dalam tiga tahun terakhir.
S-1
S-2  Dua atau lebih karya yang memperoleh hak paten atau bentuk HaKI lainnya
S-3
7.1.6 Lingkup jaringan penelitian.
S-2
 Lingkup jaringan internasional
S-3
7.1.7 Penggunaan pendekatan dan pemikiran baru dalam penelitian dosen dan mahasiswa.
 Lebih dari 50% penelitian dosen tetap dan mahasiswa merupakan
S-2
pendekatan dan pemikiran baru.
 Lebih dari 75% penelitian dosen tetap dan mahasiswa merupakan
S-3
pendekatan dan pemikiran baru.
7.1.8 Artikel ilmiah yang tercatat dalam lembaga sitasi.
S-2  Ada lebih dari 2 artikel ilmiah
S-3  Ada lebih dari 4 artikel ilmiah
7.1.9 Dampak hasil penelitian dosen atau penelitian tesis magister terhadap peningkatan aspek
berikut:
(1) produktivitas,
(2) kesejahteraan masyarakat,
(3) mutu lingkungan.
 Lebih dari 50% hasil penelitian yang berdampak nyata terhadap minimal
S-2
salah satu dari empat aspek.
 Lebih dari 75% hasil penelitian yang berdampak nyata terhadap minimal
S-3
salah satu dari empat aspek.
7.2 Kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dosen dan mahasiswa
Jurusan/Program Studi yang bermanfaat bagi pemangku kepentingan (kerjasama,
karya, penelitian, dan pemanfaatan jasa/produk kepakaran).
7.2.1 Jumlah kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang dilakukan oleh
dosen tetap yang bidang keahliannya sama dengan PS selama tiga tahun.
S-1  NK ≥ 6 (NK lebih atau sama dengan 6)
S-2  NK ≥ 6 (NK lebih atau sama dengan 6)
S-3  NK ≥ 10 (NK lebih atau sama dengan 10)
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

7.2.2 Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat.


S-1  Mahasiswa terlibat penuh dan diberi tanggung jawab
7.2.3 Hasil/dampak kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dari dosen
Jurusan/Program Studi.
Hasil/dampak bagi kegiatan PkM dapat berupa salah satu atau beberapa aspek berikut:
(1) Peningkatan pendapatan,
(2) Peningkatan pengetahuan,
(3) Peningkatan produksi,
(4) PerUBahan perilaku ke arah yang positif,
(5) Peningkatan mutu lingkungan.
 Lebih dari 50% hasil pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat berdampak
S-2
nyata terhadap minimal salah satu dari lima aspek
 Lebih dari 75% hasil pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat berdampak
S-3
nyata terhadap minimal salah satu dari lima aspek
7.3 Jumlah dan mutu kerjasama yang efektif yang mendukung pelaksanaan misi
Jurusan/Program Studi dan institusi dan dampak kerjasama untuk penyelenggaraan
dan pengembangan Jurusan/Program Studi.
7.3.1 Kegiatan kerjasama dengan instansi di dalam negeri dalam tiga tahun terakhir
Catatan: Tingkat kecukupan bergantung pada jumlah dosen tetap PS.
S-1
 Ada kerjasama dengan institusi di dalam negeri, banyak dalam jumlah.
S-2
Semuanya relevan dengan bidang keahlian PS
S-3
7.3.2 Kegiatan kerjasama dengan instansi di luar negeri dalam tiga tahun terakhir.
Catatan: Tingkat kecukupan bergantung pada jumlah dosen tetap PS
S-1
 Ada kerjasama dengan institusi di dalam negeri, banyak dalam jumlah.
S-2
Semuanya relevan dengan bidang keahlian PS
S-3

63
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

Contoh Manual Mutu Jurusan/Program Studi

MANUAL MUTU
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

Kode Dokumen : 00402-001


Revisi :
Tanggal :

Diajukan oleh : Ketua UJM Akuntansi

Arik Susbiyani, SE.M.Si

Disetujui oleh : Ketua Jurusan Akuntansi

Norita C.Y SE.MM


STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
1.1. Ruang Lingkup Manual Mutu
1.2. Tujuan Manual Mutu
II. LANDASAN KEBIJAKAN MANAJEMEN MUTU
III. ISTILAH DAN DEFINISI
IV. SISTEM MANAJEMEN MUTU
4.1. Sekilas Tentang Jurusan Akuntansi
4.2. Organisasi Jurusan Akuntansi
4.3. Proses Bisnis Jurusan Akuntansi
4.4. Visi, Misi dan Tujuan Jurusan Akuntansi
4.5. Program Kerja dan Sasaran Mutu
4.6. Sistem Dokumen dan Audit
V. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
5.1. Komitmen Manajemen
5.2. Kepuasan Pelanggan
5.3. Kebijakan Mutu
5.4. Perencanaan Sistem Mutu
5.5. Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi
5.6. Tinjauan Manajemen
VI. PENGELOLAAN SUMBER DAYA
6.1. Penyediaan Sumber Daya
6.2. Sumber Daya Manusia
6.3. Sarana Prasarana dan Lingkungan Kerja
6.4. Lingkungan Kampus dan Suasana Akademik
VII. REALISASI LAYANAN PENDIDIKAN
7.1. Perencanaan Program Layanan Pendidikan
7.2. Proses Terkait Mahasiswa
7.3. Desain dan Pengembangan Kurikulum
7.4. Pembelian
7.5. Ketentuan Layanan Pendidikan
7.6. Pengendalian Alat Pemantauan dan Pengukuran
VIII. PENGUKURAN, ANALISIS DAN PENINGKATAN MUTU
8.1. Panduan Umum
8.2. Pemantauan dan Pengukuran
8.3. Analisis Data
8.4. Perbaikan
I. PENDAHULUAN
1.1. Ruang Lingkup Manual Mutu
Manual mutu ini merupakan panduan implementasi manajemen mutu Jurusan Akuntansi
Fakultas EkonomiUniversitas Muhammadiyah Jember yang sekaligus juga menjadi salah satu
persyaratan yang dituntut keberadaannya dalam sistem manajemen mutu. Oleh karena itu setiap
unit kerja di lingkungan Universitas Muhammadiyah Jember yang terlibat dalam sistem manajemen
mutu memiliki kewajiban untuk dapat memenuhi persyaratan tersebut.
Manual Mutu Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Jember disusun untuk
mengendalikan pengelolaan pendidikan tinggi bermutu peraturan-peraturan pemerintah RI dan
persyaratan akreditasi BANPT. Manual Mutu ini menjelaskan penjabaran keterkaitan antara struktur
organisasi, kebijakan mutu, sasaran mutu penyelenggaraan pendidikan dan Sistem Penjaminan
Mutu secara internal Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Jember dengan pengecualian
terkait pengadaan barang yang tidak dilakukan di jurusan. Jurusan Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Jember melakukan penjaminan mutu pendidikan sebagai pertanggungjawaban
kepada stakeholders untuk mengembangkan mutu pendidikan Jurusan secara berkelanjutan.
Dengan demikian, mutu penyelenggaraan pendidikan di Jurusan Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Jember diakui tidak saja secara internal, namun juga secara eksternal oleh Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT) atau badan akreditasi internasional. Dalam

65
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

penerapan SPMI, Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Jember memastikan bahwa


budaya mutu dipahami dan dilaksanakan semua pihak, serta dikendalikan. Dengan SPMI ini,
Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Jember akan mampu menetapkan dan mewujudkan
visinya melalui pelaksanaan misinya, mampu memenuhi kebutuhan/ memuaskan stakeholders yaitu
kebutuhan masyarakat, dunia kerja dan profesional. Untuk itu, Jurusan Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Jember menyusun dokumen SPMI sebagai berikut:
a. Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem yaitu Visi dan Misi Jurusan
Akuntansi Universitas Muhammadiyah Jember, Rencana Strategis Jurusan Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Jember, Program Kerja, dan Pedoman Pendidikan.
b. Dokumen mutu yaitu Manual Mutu Jurusan Akuntansi Universitas, Standar Mutu, Manual
Prosedur, Instruksi Kerja, Dokumen Pendukung, Borang-borang.
c. Dokumen Audit yang meliputi Manual Prosedur Pelaksanaan Audit Internal (AI) Jurusan
Akuntansi Universitas Muhammadiyah Jember, MP Penilaian Kinerja Unv./Fak./Prog, MP
Penilaian Kinerja Jur./PS, IK Pelaksanaan Audit untuk Auditor, Borang Kinerja Jurusan Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Jember.
1.2. Tujuan Manual Mutu
Manual mutu ini merupakan panduan implementasi manajemen mutu Jurusan Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Jember dan merupakan persyaratan sistem manajemen mutu yang
harus dipenuhi oleh unit-unit kerja di lingkungan Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah
Jember. Untuk itu Manual Mutu ini bertujuan untuk:
a. Menggariskan proses utama yang terkait langsung ataupun tidak langsung dengan layanan
pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan kerjsama di Jurusan Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Jember baik dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi ataupun tindakan
perbaikan untuk menjamin adanya perbaikan berkelanjutan dalam memenuhi kepuasan
pelanggan.
b. Menjelaskan hubungan antara berbagai aktivitas yang terkait dalam proses di atas.
c. Menjelaskan hubungan Sistem Penjaminan Mutu (SPM) dengan persyaratan Sistem Penjaminan
Mutu Internal yang menggunakan Balance Scorecard
d. Mencerminkan komitmen Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Jember dalam
peningkatan mutu secara berkelanjutan dalam bentuk tertulis, sehingga dapat dipahami oleh
semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan
kerjsama.
1.3. Lingkup Proses Utama dan Pelanggan
1. Bisnis proses
Bisnis proses yang utama di Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Jember terdiri dari
lima proses utama:
1. Proses pengembangan dan pelaksanaan pendidikan tinggi untuk program Sarjana (S1) di
bidang Akuntansi;
2. Proses Penelitian untuk pengembangan ilmu Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah
Jember,
3. Proses pengabdian kepada masyarakat dan kegiatan usaha yang berorientasi pada
peningkatan pelayanan masyarakat di bidang Akuntansi
4. Proses pembinaan dan kerjasama sivitas akademika, alumni, dan hubungan dengan
lingkungan (stakeholder);
5. Proses manajerial, pemantauan dan evaluasi kinerja
Dengan tiga proses pendukung:
1. Kelancaran urusan tata usaha;
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
3. Pengadaan barang dan jasa.
Adapun hubungan antara proses dan output dan penetapan customer di Jurusan Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Jember dapat disajikan sebagai berikut:
Proses Output (Produk) Customer
Pengembangan dan pelaksanaan  Sarjana (S1) Mahasiswa, pengguna lulusan,
pendidikan tinggi  Karya ilmiah yang tidak dipublikasikan orang tua mahasiswa atau
(skripsi, thesis, disertasi) lembaga yang mengirim peserta
pelatihan, atasan langsung

66
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

pimpinan unit kerja


Proses Penelitian  Karya ilmiah yang tidak dipublikasikan Mahasiswa, Instansi
(Laporan hasil penelitian) pemerintah, swasta, peneliti
 Karya ilmiah yang dipublikasikan (artikel lain, atasan langsung pimpinan
ilmiah, jurnal, buku, paten) unit kerja
 Layanan Ilmiah (Scientific Service)
Proses pengabdian kepada 1. Jasa Mahasiswa, Instansi
masyarakat dan kegiatan usaha yang  pelatihan pemerintah, swasta, peneliti
berorientasi pada peningkatan  konsultasi lain, atasan langsung pimpinan
pelayanan masyarakat di bidang  magang, studi banding unit kerja
Akuntansi 2. Kemitraan

Proses pembinaan dan kerjasama Jasa penelitian, Masyarakat, industri, PT lain,


sivitas akademika, alumni, dan penerbitan jurnal peneliti lain Instansi
hubungan dengan lingkungan Penyelenggaraan even ilmiah : Seminar, Pemerintah, Alumni, atasan
(stakeholder); Lokakarya, Simposium, konggres langsung pimpinan unit kerja
Peran serta dalam even ilmiah: Seminar,
Lokakarya, Simposium, konggres
Proses manajerial, pemantauan dan  Laporan Evaluasi Diri Tahunan terhadap Atasan langsung pimpinan unit
evaluasi kinerja pencapaian Renstra kerja
 Laporan Kinerja Dosen (LKD)
2. Pelanggan
Pelanggan Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Jember terdiri dari Mahasiswa,
Instansi pemerintah, swasta, peneliti lain, Masyarakat, industri, Masyarakat, Perguruan Tingi lain,
Alumni, dan atasan langsung pimpinan unit kerja.
Kriteria pelanggan untuk mahasiswa dibagai menjadi dua yaitu untuk mahasasiswa S1. Pelanggan
mahasiswa adalah mahasiswa yang telah lolos seleksi masuk perguruan tinggi dan tercatat sebagai
mahasiswa aktif dengan melakukan registrasi administratif dan akademik pada tahun akademik
berlangsung. Persyaratan PMB UMJ
II. LANDASAN KEBIJAKAN MANAJEMEN MUTU
Rujukan yang digunakan sebagai landasan kebijakan Manajemen Mutu di Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember adalah:
a. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Tinggi Nasional
b. Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
c. Pedoman Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi, Tahun 2003.
d. Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
e. Akreditasi Perguruan Tinggi oleh Badan Akreditasi Nasional, 2008.
f. Qaidah Perguruan Tinggi Muhammadiyah
g. Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Universitas Muhammadiyah Jember.
h. Dokumen Rencana Strategis Universitas Muhammadiyah Jember.
i. Dokumen Rencana Strategis Fakultas Ekonomi
j. Dokumen Rencana Strategis Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Jember.
k. Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Jember.

III. ISTILAH DAN DEFINISI


1. Sistem Penjaminan Mutu (SPM) adalah gabungan struktur, proses, prosedur, standar, aturan,
dokumen, SDM dan lainnya yang secara khusus dirancang, dikembangkan dan dilaksanakan
untuk menjamin bahwa keluaran suatu aktivitas atau program tertentu memenuhi kriteria yang
telah ditetapkan.
2. Mutu adalah keseluruhan karakteristik produk yang menunjukkan kemampuannya dalam
memenuhi permintaan atau persyaratan yang ditetapkan customer (stakeholders), baik yang
tersurat (dinyatakan dalam kontrak ), maupun tersirat.
3. Manual Mutu (MM) adalah adalah dokumen yang menjadi panduan implementasi manajemen
mutu yang isinya berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI)
4. Pelanggan. Dalam konteks pendidikan, pelanggan adalah orang perorangan atau badan yang
ikut menerima atau membeli layanan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan
kerjsama. Pelanggan dibidang pendidikan di Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah
Jember dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu mahasiswa (learners) atau peserta pelatihan
sebagai pelanggan utama; orang tua mahasiswa atau lembaga yang mengirim peserta

67
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

pelatihan; dan pengguna lulusan. Untuk penelitian, pengabdian masyarakat dan kerjasama
adalah masyarakat umum, instansi pemerintah, swasta, peneliti lain, industri, Masyarakat,
Peruguan Tingi lain dan alumni.
5. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) adalah sebuah badan yang dibentuk oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1994 melalui Kepmen. Dikbud No. 187/U/1994,
tanggal 7 Agustus 1994.
6. Akreditasi adalah proses evaluasi dan penilaian mutu institusi atau program studi yang
dilakukan oleh suatu tim pakar sejawat (tim asesor) berdasarkan standar mutu yang telah
ditetapkan, atas pengarahan suatu badan atau lembaga akreditasi mandiri di luar institusi atau
program studi yang bersangkutan.
7. Unit kerja penyelenggara pendidikan adalah fakultas dan jurusan atau lembaga selain fakultas
dan jurusan yang menyelenggarakan layanan pendidikan atau pelatihan.
8. Lembaga pendukung adalah lembaga selain fakultas dan jurusan/PS yang mendukung
terselenggaranya layanan pendidikan atau pelatihan.
9. Produk yang dihasilkan organisasi pendidikan ialah layanan pendidikan dimana dalam prosesnya
terjadi peningkatan nilai (creating value).
10. Universitas adalah Universitas Muhammadiyah Jember yang menyelenggarakan pendidikan
akademik dan/atau pendidikan vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau
seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
11. Rektor adalah Rektor Universitas Muhammadiyah Jember.
12. Badan Pelaksana Harian adalah Badan Pelaksana yang mewakili Pimpinan Pusat
Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Jember.
13. Senat Universitas adalah Senat Universitas Muhammadiyah Jember.
14. Statuta adalah Statuta Universitas Muhammadiyah Jember.
15. Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Jember adalah himpunan sumber daya
pendukung, yang dapat dikelompokkan menurut program studi, yang menyelenggarakan dan
mengelola pendidikan akademik, vokasi, atau profesi dalam satu rumpun disiplin ilmu
pengetahuan yang focus terhadap Akuntansi
16. Dekan adalah dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember.
17. Senat Fakultas Ekonomi adalah Senat Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember.
18. Jurusan adalah himpunan sumber daya pendukung program studi dalam satu rumpun disiplin
ilmu pengetahuan yang focus kepada Akuntansi.
19. Organisasi dan Tata Kerja adalah Organisasi dan Tata Kerja Jurusan Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Jember yang merupakan jabaran Statuta Universitas ke dalam rincian
hubungan tentang fungsi dan tugas organisasi di semua struktur organisasi Universitas yang
ditetapkan oleh Senat Fakultas.
20. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan Universitas Muhammadiyah Jember dengan
tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
21. Baku Mutu adalah seperangkat tolok ukur kinerja sistem pendidikan yang mencakup masukan,
proses, hasil, keluaran serta manfaat pendidikan.
22. Program Studi adalah unsur pelaksana akademik yang menyelenggarakan dan mengelola jenis
pendidikan akademik, vokasi, atau profesi dalam sebagian atau satu bidang ilmu pengetahuan
dan Akuntansi.
23. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
24. Standar pelayanan minimal adalah kriteria minimal berupa nilai kumulatif pemenuhan Standar
Nasional Pendidikan yang harus dipenuhi oleh setiap satuan pendidikan.
25. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
26. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi.
27. Sivitas akademika adalah komunitas dosen dan mahasiswa pada perguruan tinggi.
28. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan/atau sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar.

68
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

29. Dokumen adalah informasi dengan media pendukungnya yang umumnya berupa kertas atau
file komputer
30. Borang adalah dokumen isian yang khusus dirancang untuk menampung informasi tertentu,
dalam hal ini informasi yang relevan dengan mutu pendidikan tinggi yang diselenggarakan di
lingkungan Universitas Muhammadiyah Jember.
31. Rekaman adalah media elektronik yang berfungsi menyimpan informasi suara atau multimedia
lainnya.
32. Produk yang dihasilkan organisasi pendidikan ialah layanan.

IV. SISTEM MANAJEMEN MUTU


4.1. Sekilas Tentang Jurusan Akuntansi
Sejarah berdirinya jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember diawali
dengan Nomer SK Pendirian : 0744/1989 dengan tanggal SK Pendirian PS tanggal 21 November
1989. Nomer SK Izin Operasional yaitu 55/ DIKTI/2007. Tanggal SK Izin Operasional : 19
Desember 2008. Peringkat (Nilai) Akreditasi Terakhir adalah C dengan SK no : 015/BAN-
PT/Ak.XII/S1/VI/2009. Alamat PS : Jl. Karimata 49 Jember Jawa Timur Tlp. (0331)336728.
http://UnmuhJember.ac.id

4.2. Organisasi Jurusan Akuntansi


Organisasi Jurusan Akuntansi sesuai dengan Organisasi Tata kerja Fakultas Ekonomi (OTK), serta
Tupoksi Jurusan Akuntansi meliputi Unsur Pelaksana Akademik (Jurusan dan Prodi), Unsur
Pelaksana Administrasi, Unsur Penunjang, Unsur Pemantau dan Evaluasi serta Unsur
Kemahasiswaan. Secara lebih terperinci adalah sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
Senat DEKAN Tim Gugus Penjamin
Fakultas Mutu
Pembantu Dekan

Kaprodi Manajemen Kaprodi Akuntansi Unit Penjamin


Mutu
Sekprodi Manajemen Sekjprodi Akuntansi

Kalab. Kalab
Kepala Tata
Kalab. Kalab.
Usaha

Dosen Dosen

Bagian Kmhs & Bagian Bagian Bagian


alumni Pendidikan Keu & Kepeg Perlngk & Umum

Keterangan : = garis komando


= garis koordinasi

69
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

Sistem meliputi struktur organisasi, mekanisme kerja, mekanisme koordinasi antara Dekan
dengan pembantu dekan, ketua jurusan, ketua program studi, mekanisme pengambilan keputusan,
kepemimpinan, mekanisme penentuan kebijakan, dan mekanisme monitoring serta evaluasi dari
seluruh penyelenggaraan pendidikan tinggi. Secara garis besar organisasi fakultas terdiri dari: 1).
Unsur pimpinan: Dekan dan Pembantu Dekan; 2). Senat Fakultas; 3). Unsur pelaksana akademik:
jurusan, program studi, laboratorium, dan kelompok dosen; 4). Unsur pelaksana administratif:
bagian tata usaha.
Untuk membangun Tata pamong di lingkungan Program Studi dilakukan dengan proses
pemilihan yang diatur dalam statuta universitas dan tata tertib senat fakultas. Mekanisme suksesi
empat tahunan dilakukan oleh senat fakultas secara demokratis yang melibatkan unsur-unsur
penting dalam fakultas yang terdiri dari pejabat struktural, perwakilan dosen, mahasiswa, dan staf
tata usaha.
Kerjasama antar struktur pada prodi diharapkan berjalan secara terkoordinasi agar tugas
dan kewajiban bisa berjalan sesuai dengan job diskripsi masing-masing. Dekan bertugas memimpin
penyelenggaraan pendidikan, pengajaran, penelitian, pengabdian pada masyarakat, membina
tenaga dosen, dan tenaga administrasi. Disamping itu, Dekan bertanggung jawab untuk menyusun
program kerja dan anggaran tahunan yang disyahkan oleh Rektor setelah disetujui oleh senat
fakultas. Selanjutnya program tersebut dilaksanakan oleh Dekan yang dibantu oleh Pembantu
Dekan yang membantu Dekan dalam penyelenggaraan bidang akademik, penyelenggaraan bidang
administrasi umum, dan membantu dalam bidang kemahasiswaan.
Pada akhir tahun akademik dan tahun anggaran, Dekan menyusun laporan
pertanggungjawaban tahunan dan dipertanggungjawabkan kepada Rektor setelah disetujui oleh
senat fakultas, sebagaimana diatur dalam statuta Universitas Muhammadiyah Jember. Sekretaris
Dekan dalam penyelenggaraan pembinaan personalia baik tenaga edukatif maupun tenaga
administratif berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Kepegawaian Universitas
Muhammadiyah Jember . Sedangkan ketua jurusan dan ketua program studi membantu
pelaksanaan kegiatan akademik-yang menyangkut kurikulum dan kebijakan pengajaran- yang
diselenggarakan oleh fakultas. Mengenai mekanisme monitoring serta evaluasi dilakukan oleh
pimpinan masing-masing unit, misalnya Dekan atau Ketua Program Studi, sedangkan evaluasi
terhadap program dan kerja institusi secara normatif dilakukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi
Internal Universitas Muhammadiyah Jember yang mempunyai tugas 1) Membantu perencanaan
pengembangan Fakultas dan Jurusan, 2) Melakukan pendampingan dan konsultasi proposal-
proposal Hibah pengembangan, 3) Melakukan seleksi internal atas proposal-proposal Hibah
pengembangan, 4) Monitoring dan evaluasi internal atas pelaksanaan pengembangan Fakultas dan
Jurusan, 5) Semua hasil kegiatan dilaporkan secara periodik kepada Rektor.

1. Ketua Jurusan Akuntansi


Ketua Jurusan berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada dekan. Untuk
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Ketua Jurusan mempunyai fungsi:
a. perencanaan kebutuhan, penyeleksian, pembinaan & pengembangan dosen;
b. pengevaluasian kinerja dan pengusulan kenaikan pangkat/jabatan dosen;
c. perencanaan daya tampung dan kualifikasi calon mahasiswa;
d. perencanaan kebutuhan fasilitas pendukung proses pembelajaran;
e. perencanaan kebutuhan anggaran pelaksanaan akademis;
f. perencanaan kebutuhan koleksi referensi/pustaka;
g. perumusan dan evaluasi kualifikasi dan kompetensi lulusan;
h. perumusan baku mutu pendidikan program sarjana dan evaluasi dan pengembangan kurikulum;
i. perencanaan, penyelenggaraan, serta pemantauan dan evaluasi proses pendidikan, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat;
j. pengembangan program studi;
k. pengembangan kerjasama dan jaringan; dan
l. penyusunan dan penyampaian laporan kegiatan tahunan jurusan kepada dekan.

2. Sekretaris Jurusan

70
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

Sekretaris Jurusan mempunyai tugas membantu Ketua Jurusan dalam melaksanakan pendidikan
akademik, penelitian, pengabdian kepada masyarakat. Untuk melaksanakan tugas tersebut,
Sekretaris Ketua Jurusan mempunyai rincian tugas sebagai berikut;
a. Melaksanakan kegiatan administratif dan kesekretariatan Jurusan.
b. Mengkoordinasikan penyusunan dan pengembangan kurikulum pendidikan jurusan.
c. Mengkoordinasikan kegiatan proses belajar mengajar bersama dengan Dosen.
d. Menyusun jadwal perkuliahan di tingkat jurusan.
e. Mengkoordinasikan kegiatan laboratorium di lingkungan jurusan.
f. Mengkoordinasikan kegiatan Praktek Kerja Lapangan dan atau Kuliah Kerja Nyata mahasiswa.
g. Menyusun basis data akademik kemahasiswaan di Jurusan.
h. Menyusun basis data kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di Jurusan.

3. Ketua Program Studi


Program Studi dipimpin oleh seorang ketua dan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh
seorang sekretaris. Ketua Program Studi mempunyai tugas dalam melaksanakan pendidikan
akademik, penelitian, pengabdian kepada masyarakat. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Ketua
Program Studi mempunyai rincian tugas sebagai berikut;
a. Pengkoordinasian kegiatan pendidikan pada program studinya;
b. Melakukan perencanaan kebutuhan, penyeleksian, pembinaan dan pengembangan dosen.
c. Mengevaluasi kinerja dan mengusulan kenaikan pangkat/jabatan dosen.
d. Melakukan perencanaan daya tampung dan kualifikasi calon mahasiswa.
e. Melakukan perencanaan kebutuhan fasilitas pendukung proses pembelajaran.
f. Melakukan perencanaan kebutuhan anggaran pelaksanaan akademis.
g. Melakukan perencanaan kebutuhan koleksi referensi/pustaka.
h. Melakukan perumusan dan evaluasi kualifikasi dan kompetensi lulusan.
i. Melakukan perumusan baku mutu pendidikan program sarjana dan evaluasi dan
pengembangan kurikulum.
j. Perencanaan, penyelenggaraan, serta pemantauan dan evaluasi proses pendidikan.
k. Penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
l. Pengembangan program studi.
m. Pengembangan kerjasama dan jaringan.
n. Penyusunan dan penyampaian laporan kegiatan tahunan Program Studi kepada Ketua Jurusan.

4. Sekretaris Program Studi


Sekretaris Program Studi mempunyai tugas membantu Ketua Program dalam melaksanakan
pendidikan akademik, penelitian, pengabdian kepada masyarakat. Untuk melaksanakan tugas
tersebut, Sekretaris Program Studi mempunyai rincian tugas sebagai berikut;
a. Melaksanakan kegiatan administratif dan kesekretariatan Program Studi.
b. Mengkoordinasikan penyusunan dan pengembangan kurikulum pendidikan Program Studi.
c. Mengkoordinasikan kegiatan proses belajar mengajar bersama dengan Dosen.
d. Menyusun jadwal perkuliahan di tingkat Program Studi.
e. Mengkoordinasikan kegiatan laboratorium di lingkungan Program Studi.
f. Mengkoordinasikan kegiatan Praktek Kerja Lapangan dan atau Kuliah Kerja Nyata mahasiswa.
g. Menyusun basis data akademik kemahasiswaan di Program Studi.
h. Menyusun basis data kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di Jurusan.

5. Kepala Laboratorium
Laboratorium dipimpin oleh seorang kepala laboratorium dan dalam melaksanakan tugasnya
berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Ketua Program Studi. Ketua
Laboratorium mempunyai tugas dalam melaksanakan pendidikan akademik, penelitian, pengabdian
kepada masyarakat. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Ketua Laboratorium mempunyai rincian
tugas sebagai berikut;
a. Merencanakan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di
laboratorium;
b. Menyusun rencana operasional dan pengembangan laboratorium;

71
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

c. Memberikan pelayanan bagi civitas akademika untuk melakukan pengembangan ilmu


pengetahuan, teknologi dan seni;
d. Menyiapkan jadwal kegiatan laboratorium;
e. Mengkoordinasikan segala kegiatan akademik yang dilaksanakan dalam laboratorium;
f. Menjalin kerjasama dengan pihak luar dalam rangka resource sharing dan pemberdayaan
laboratorium;
g. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas ketersediaan sarana dan prasarana dan kegiatan
dalam laboratorium;
h. Melaporkan kegiatan sekurang-kurangnya setiap semester kepada ketua Program
Studi/Jurusan;
i. Melakukan koordinasi dengan ketua kelompok dosen keahlian terkait pengembangan ilmu dan
proses belajar mengajar.

6. Kelompok Dosen
Kelompok Dosen mempunyai tugas melakukan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai
penunjang pelaksanaan tugas jurusan/program studi. Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana,Kelompok Dosen mempunyai fungsi:
a. pengkajian dan pengembangan RKPS dalam ruang lingkup laboratorium yang bersangkutan;
b. penelitian dan pengembangan bidang ilmu yang menjadi tanggung jawabnya.

7. Staff Administrasi
Tugas pokok dan fungsi staff administrasi jurusan adalah membantu Ketua Jurusan dan
Sekretaris Jurusan dalam urusan administrasi akademik yang meliputi kearsipan (surat masuk dan
keluar) dan pemrosesan perijinan (ujian, seminar, peminjaman sarana prasarana dll). Untuk
melaksanakan tugas tersebut, Staff administrasi akademik Jurusan Akuntansi mempunyai rincian
tugas sebagai berikut;
a. Koordinasi pelaksanaan administrasi akademik Jurusan Akuntansi
b. Membantu pelaksanaan administrasi (surat menyurat) Jurusan
c. Membantu melaksanakan verifikasi data serta memproses kegiatan Magang/KKN, Skripsi dan
Yudisium
d. Menyiapkan dan mengajukan kebutuhan sarana dan prasarana administrasi akademik
e. Membantu pelaksanaan kegiatan Seminar Rutin dosen, Seminar Nasional, dan Seminar
Internasional di tingkat Jurusan.
f. Membantu pelaksanaan Rapat Kerja, rapat koordinasi tentang akademik di tingkat Jurusan
g. Membantu Tim GJM dalam bidang administrasi
h. Membantu pelaksanaan kegiatan kepanitian sesuai tugas yang diberikan

8. Unit Jaminan Mutu (UJM)


Untuk melaksanakan penjaminan mutu di Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Muhammadiyah Jember, maka dibentuk struktur fungsional organisasi penjaminan mutu. Struktur
tersebut mencakup keterkaitan tingkat universitas, fakultas, fakultas dan jurusan/program studi.
Struktur Organisasi GJM di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember
adalah sebagai berikut:

Tugas Unit Jaminan Mutu (UJM) adalah membantu Ketua Jurusan dalam upaya peningkatan mutu
melalui :
1. Penyusunan dokumen (Spesifikasi Program Studi (SP), Manual Prosedur (MP), Instruksi Kerja
(IK), yang sesuai dengan Standar Akademik, Manual Mutu Akademik dan Manual Prosedur di
tingkat fakultas);
2. Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Jurusan;
3. Penyiapan Audit Internal Mutu Akademik (AIMA);
4. Peningkatan mutu jurusan berkelanjutan berdasarkan rumusan koreksi.
Berdasarkan struktur organisasi Unit Jaminan Mutu yang telah ada berdasarkan SK Dekan Fakultas
Ekonomi, maka tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Pengarah

72
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

a. Memberikan pengarahan dalam menyusun kebijakan dan sasaran mutu jurusan dan program
studi
b. Memberikan pertimbangan atas permintaan Ketua UJM terhadap proses penyusunan dan
implementasi mutu akademik jurusan dan program studi
2. Ketua UJM
a. Merumuskan dan melaksanakan aktivitas untuk perbaikan mutu akademik manajemen dan
sistem informasi
b. Menyusun kebijakan dan sasaran mutu jurusan dan Prodi
c. Melakukan review kinerja Jurusan/Prodi dalam penjaminan mutu
d. Melaporkan hasil kerja kepada Ketua Jurusan/Prodi secara rutin
3. Sekretaris GJM
a. Menyusun rencana anggaran pelaksanaan penjaminan mutu
b. Mengkoordinir pelaksanaan penjaminan mutu unit-unit
c. Menyusun rencana anggaran pelaksanaan penjaminan mutu
4. Anggota
a. Menyusun manual atau pedoman prosedur penjaminan mutu
b. Melaporkan hasil kerja kepada Ketua UJM secara rutin

4.3. Proses Bisnis Jurusan Akuntansi

Gambar 3.
Proses Bisnis dan PDCA
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember

Deskripsi urutan proses bisnis


1. Kriteria Input
Pelanggan Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Jember terdiri dari Mahasiswa, Instansi
pemerintah, swasta, peneliti lain, Masyarakat, industri, Masyarakat, Perguruan Tingi lain, Alumni,
dan atasan langsung pimpinan unit kerja. Input yang dimaksud dalam proses bisnis Jurusan
Akuntansi adalah mahasiswa, dengan kriteria:
a. mahasiswa yang telah lolos seleksi masuk perguruan tinggi dan tercatat sebagai mahasiswa
aktif dengan melakukan registrasi administratif dan akademik pada tahun akademik berlang-
sung.
b. Seleksi masuk dilakukan oleh Unit PMB.

73
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

c. Bersedia melaksanakan kewajiban dan aturan sebagai mahasiswa aktif yang secara detail
tercantum dalam Buku Pedoman Pendidikan Akademik dan Non–Akademik, serta Manual
Prosedur yang terkait.
d. Persyaratan pelanggan mahasiswa adalah tercapainya kompetensi utama dan pendukung yang
sudah dirancang dalam kurikulum berbasis kompetensi, sehingga setelah lulus dapat
menjalankan fungsinya sesuai spesifikasi profil lulusan
e. Dalam hubungannya dengan pelanggan masyarakat umum, pengguna lulusan, orang tua
mahasiswa, instansi pemerintah, swasta, peneliti lain, industri, Masyarakat, Perguruan Tingi lain
dan alumni yang menggunakan layanan jasa Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah
Jember didasarkan tingkat kepentingan bersama antara para pihak dengan Jurusan Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Jember, dengan alternatif:
1) Datang langsung ke Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Jember dan mengisi buku
tamu, atau
2) Mengirim surat baik hard copy langsung dikirimkan ke Jurusan Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Jember
3) Memorandum of Understanding (MoU) atau,
4) Kontrak Kerja

2. Proses Bisnis
Manajemen Jurusan bertanggung jawab dalam merencanakan dan memetakan sumber daya
(financial, administratif, tenaga pengajar dsb) dalam hubungannya dengan upaya implementasi
layanan pendidikan, layanan pengajaran, layanan pengabdian dan layanan administratif kepada
pelanggan. Jatidiri, Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Jember (FE-UMJ) sudah sesuai dengan jatidiri, misi, visi, sasaran dan
tujuan yang dimiliki oleh Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember (FE-UMJ). Visi
Menjadi program studi akuntansi yang unggul dalam pengembangan ilmu akuntansi di wilayah
timur Jawa Timur
Dalam menunjang proses belajar mengajar yang efektif, Jurusan Akuntansi didukung oleh
tenaga dosen yang handal. Keseluruhan dosen tetap yang dimiliki Jurusan Akuntansi sebanyak 20
orang. Dari keseluruhan dosen tetap tersebut yang bergelar doktor sebanyak 1 orang.
Dalam rangka menjaga kualitas dan kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan pasar, setiap
empat tahun sekali dilakukan peninjauan dan revisi kurikulum yang melibatkan stakeholder dan
pengguna. Selain itu, kurikulum yang dibuat pun selalu mempertimbangkan perkembangan
kemajuan keilmuan terkait dan melakukan benchmarking dengan universitas ternama di Jawa.
Sarana dan prasarana yang ada pada Jurusan Akuntansi FE UMJ berupa ruang kuliah,
laboratorium, Ruang Pimpinan, Ruang Tunggu Dosen, Ruang Sekretariat, Ruang Baca, Ruang
Sidang, serta Ruang Komputer telah dilengkapi dengan fasilitas memadai. Ruang kuliah
misalnya, sebagian besar telah dilengkapi LCD projector. Ruang laboratorium SIM pun
dilengkapi tidak kurang dari 10 unit komputer dan AC (Air Conditioner).
Untuk menopang kegiatan belajar-mengajar tentunya harus didukung oleh Pendanaan yang
kuat. Sumber dana Jurusan Akuntansi FE UMJ mengikuti sistem pengelolaan keuangan terpusat
dari UMJ. Semua penerimaan baik yang bersifat rutin maupun tidak rutin/sumbangan masuk ke
rekening universitas atas nama Rektor. sumber dana dan pembiayaan yang bersifat rutin berupa
SPP (Sumbangan Pengembangan Pendidikan), SPI (sumbangan pengembangan institusi), DPM
(dana pengembangan mahasiswa), dan Biaya lain-lain (praktikum, PKL, seminar KP, seminar dan
sidang TA, wisuda, dll). Sedangkan penerimaan tidak rutin berasal dari (1). Sumbangan
pemerintah berupa Bantuan Operasional Pendidikan (BOP); Bea siswa Peningkatan Prestasi
Akademik (PPA) dan Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM); dana hibah kompetisi PMP; dana
penelitian dan pengabdian masyarakat untuk dosen/mahasiswa, (2). dan (3). Bantuan lain yang
tidak mengikat.
Tata Pamong (Governance) di Jurusan Akuntansi , baik secara horisontal maupun vertikal
dalam kondisi baik. Sistim tata nilai yang dikembangkan pada jurusan adalah (a). sistim nilai
demokratis, yaitu dikembangkannya demokratisasi dalam penyelenggaraan akademik; (b). sistem
kepemimpinan kolegial yaitu sistim dimana hubungan antara pimpinan jurusan dengan dosen
bukan merupakan hubungan atasan dengan bawahan tetapi hubungan kolega; (c). sistim nilai

74
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

ilmiah yaitu sistim yang selalu berpedoman pada kaidah-kaidah ilmiah; sistim nilai kejujuran; (d).
sistim nilai tanggung jawab dan (e). sistim nilai kebersamaan.
Dalam melaksanakan proses pembelajaran, semua Dosen diberikan pengarahan pembuatan
Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) serta diikutkan dalam Pelatihan
PEKERTI. Penataan dosen pengampu matakuliah pun dilakukan di awal semester Ganjil maupun
Genap. Suasana Akademik yang kondusif telah terbangun. Interaksi antara Dosen-Mahasiswa di
dalam pertemuan kelas maupun di luar pertemuan kelas, termasuk dalam proses bimbingan skripsi
telah berjalan baik. Di luar kegiatan perkuliah/pertemuan kelas, berbagai kegiatan rutin telah
dilaksanakan, baik dalam bentuk diskusi bulanan yang dilaksanakan jurusan maupun dilaksanakan
lembaga kemahasiswaan yang melibatkan dosen dan mahasiswa.
Upaya memperbaiki Sistem Informasi yang up to date dan akurat terus dilakukan. Sarana
jaringan informasi nirkabel (hotspot/wireless connection) telah tersedia dengan baik. Dengan
adanya fasilitas tersebut, sebagian besar pelayanan akademik telah menggunakan sistem online.
Proses registrasi, pengurusan KHS, dan KRS telah menggunakan Sistem Informasi Akademik
(SIAKAD) online. Keberadaan sarana tersebut juga dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk
mengakses jurnal internasional dan hasil penelitian.
Untuk menjaga kualitas jurusan, dilakukan Sistem Jaminan Mutu Jurusan Akuntansi FE UMJ,
dengan dilakukan kegiatan evaluasi dan monitoring yang dilakukan secara berkelanjutan. Untuk
menjaga keberlanjutan penjaminan mutu, telah dibentuk Lembaga penjaminan Mutu (LPM) di
Tingkat Universitas, Gugus Jaminan Mutu (GJM) di tingkat Fakultas, dan Unit Jaminan Mutu (UJM)
di tingkat jurusan. Disamping itu, pada setiap akhir semester dilakukan evaluasi perkuliahan yang
dilakukan oleh mahasiswa terhadap dosen (EDOM), sehingga kualitas perkuliahan yang diberikan di
Jurusan Akuntansi FE UMJ dapat selalu dipantau.
Untuk mengetahui tingkat kualitas lulusan, telah dibangun jaringan yang baik dengan para
lulusan/alumni kami melalui wadah Ikatan Alumni Universitas Muhammadiyah Jember (IKA UMJ)
dan IAI. Jaringan kerjasama alumni ini dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan seperti revisi
kurikulum, renovasi ruangan, pengembangan program, kuliah tamu dan lain-lain.
Selain melaksanakan pendidikan, kegiatan lain yang dapat dilakukan adalah Penelitian untuk
Dosen dan Mahasiswa yaitu melakukan penelitian mandiri atau penelitian kerjasama serta
mempublikasikan hasil penelitiannya dalam jurnal ilmiah atau menulis buku atau menulis artikel di
media massa yang difasilitasi oleh Jurnal Ekstasi dan Jurnal Sains Manajemen dan Bisnis. Saat ini
kami telah memiliki suatu program kegiatan penelitian untuk mahasiswa berupa Latihan Penelitian
dan Hibah Penelitian untuk Dosen yang dikoordinasikan oleh Jurusan Akuntansi FE UMJ. Kegiatan
lainnya yang dilakukan Dosen adalah Pengabdian Kepada Masyarakat yang sudah sesuai dengan
agenda. Pengabdian ini dilakukan agar dapat meningkatkan relevansi perguruan tinggi dengan
perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk
melaksanakan pembangunan.

3. Kriteria Output setiap proses


Bisnis proses yang utama di Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Jember terdiri dari lima
proses utama:
1) Proses pengembangan dan pelaksanaan pendidikan tinggi untuk program Sarjana (S1) di
bidang Akuntansi;
2) Proses Penelitian untuk pengembangan ilmu Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah
Jember,
3) Proses pengabdian kepada masyarakat dan kegiatan usaha yang berorientasi pada
peningkatan pelayanan masyarakat di bidang Akuntansi
4) Proses pembinaan dan kerjasama sivitas akademika, alumni, dan hubungan dengan
lingkungan (stakeholder);
5) Proses manajerial, pemantauan dan evaluasi kinerja
Dengan tiga proses pendukung yaitu kelancaran urusan tata usaha, pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM) dan pengadaan barang dan jasa. Adapun hubungan antara proses dan output dan
penetapan customer di Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Jember dapat disajikan
sebagai berikut:

75
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

1) Dalam proses pengembangan dan pelaksanaan pendidikan tinggi kriteria output yang dihasilkan
adalah Sarjana (S1) dan Karya ilmiah yang tidak dipublikasikan (skripsi) dengan ketentuan:
a. Mahasiswa mengikuti seluruh matakuliah yang telah deprogram (136-141 sks)
b. IPK Kumulatif sekurang-kurangnya 3,0
c. Tidak ada nilai akhir E
d. Menyelesaikan tugas akhir (skripsi)
e. Memiliki sertifikat Bahasa Inggris dengan nilai TOEIC minimal 500 atau TOEFL minimal 450.
2) Dalam proses penelitian kriteria output yang dihasilkan adalah Karya ilmiah yang tidak
dipublikasikan (Laporan hasil penelitian), Karya ilmiah yang dipublikasikan (artikel ilmiah, jurnal,
buku, paten), Layanan Ilmiah (Scientific Service).
3) Dalam Proses pengabdian kepada masyarakat dan kegiatan usaha yang berorientasi pada
peningkatan pelayanan masyarakat di bidang Akuntansi kriteria output yang dihasilkan adalah
Jasa (pelatihan, konsultasi, magang dan studi banding) serta kemitraan.
4) Dalam Proses Proses pembinaan dan kerjasama sivitas akademika, alumni, dan hubungan
dengan lingkungan (stakeholder) kriteria output yang dihasilkan adalah Jasa penelitian,
penerbitan jurnal, penyelenggaraan even ilmiah (Seminar, Lokakarya, Simposium, konggres),
peran serta dalam even ilmiah (Seminar, Lokakarya, Simposium, konggres)
5) Dalam Proses manajerial, pemantauan dan evaluasi kinerja kriteria output yang dihasilkan
adalah Laporan Evaluasi Diri Tahunan terhadap pencapaian Renstra, Laporan Kinerja Dosen
(LKD)

4.4. Visi, Misi dan Tujuan Jurusan Akuntansi


Sistem manajemen mutu Jurusan Akuntansi dimaksudkan untuk mencapai Visi, Misi dan Tujuan
Jurusan Akuntansi. Dokumen Visi, Misi dan Tujuan Jurusan Akuntansi merupakan kebijakan mutu
yang telah ditetapkan oleh Ketua Senat Fakultas Ekonomi. Visi, Misi dan tujuan Jurusan Akuntansi
adalah sebagai berikut:
Visi Menjadi program studi akuntansi yang unggul dalam pengembangan ilmu akuntansi di wilayah
timur Jawa Timur
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan ilmu akuntansi secara publik dan berasaskan nilai-nilai ke-
Islaman;
2. Menerapkan publik manajemen kinerja Balance Scorecard dalam menjalankan manajemen
program sebagai alat penjamin mutu;
3. Mengembangkan suasana akademik, kompetensi ilmu akuntansi, bisnis dan soft skills untuk
menghasilkan lulusan yang bermutu dan berdaya saing global;
4. Mengembangkan kerjasama dalam bidang pendidikan ilmu akuntansi dan bisnis tingkat
lokal, nasional dan internasional;
5. Mengembangkan ilmu akuntansi melalui perekayasaan penelitian dan penerapannya untuk
kesejahteraan masyarakat.
Tujuan
1. Melaksanakan proses pendidikan yang berkualitas guna menghasilkan sarjana akuntansi
yang beriman dan bertaqwa; yang secara khusus memiliki :
2. Kemampuan akademik dan profesional, inovatif-kreatif, serta suka beramal dalam rangka
mewujudkan masyarakat madani yang diridhoi Allah SWT.
3. Kemampuan mengenali, menganalisis, dan memecahkan masalah-masalah akuntansi dan
bisnis yang dijiwai nilai-nilai Ke-Islaman.
Kemampuan, keberanian untuk mandiri dan berdaya saing secara global

4.5. Program Kerja dan Sasaran Mutu


Sasaran dan Strategi Pencapaiannya
Sasaran dan strategi pencapian dilaksanakan dalam kurun waktu Tahun 2011 – 2016, sebagai
berikut :
Sasaran:

76
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

1. Terciptanya landasan yang kuat bagi tahapan berikutnya dalam pengembangan sumber daya
manusia dan iklim kehidupan kampus yang berbudaya akademik Islami (BUDAI).
2. Berfungsinya sistem informasi manajemen akademik, SDM, keuangan, sarana yang terintegrasi
di program studi Fakultas Ekonomi UM Jember
3. Tersedianya perangkat dalam sistem manajemen untuk mendukung tercapainya visi program
studi.
4. Terwujudnya keunggulan program studi akuntansi Fakultas Ekonomi UM Jember.
5. Meningkatnya citra dan mutu pelayanan kepada stakeholders internal dan eksternal.
6. Menciptakan mahasiswa yang mampu mengekspresikan pemikiran secara lisan dan tulisan.
7. Menciptakan mahasiswa yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan sosial
kemasyarakatan..
8. Menghasilkan lulusan minimal 70% lulusan mencapai IPK  3,00.
9. Memperpendek masa tunggu lulusan < 3 bulan.
Strategi Pencapaian :
1. Mengembangkan pola pembelajaran yang seimbang antara kemampuan akademik (hard skill)
dan kemampuan soft skill.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sarana prasarana yang menunjang proses
pembelajaran.
3. Memberikan pembekalan keahlian kepada mahasiswa yang berorientasi pasar.
4. Meningkatkan peran jaringan alumni dalam meningkatkan kegiatan akademis dan non
akademis.
5. Membuka jaringan kerjasama yang seluas-luasnya baik ditingkat lokal, dan nasional.
6. Mengembangkan kemampuan penelitian dan kualitas pengabdian yang relevan untuk
pengembangan sumberdaya yang berkelanjutan.
Strategi Pencapaian tersebut dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Penyusunan Renstra empat tahunan yang dilakukan dengan melibatkan seluruh stakeholders.
2. Menyusun rencana operasional tahunan yang merupakan penjabaran program untuk
dilaksanakan setiap tahunnya.
3. Penyesuaian Kurikulum dilakukan secara sistematis dan berkala dengan pertimbangan
dinamika keilmuan dan orientasi pasar kerja yang mendasarkan kepada masukan dari pakar,
alumni, pengguna alumni dan civitas akademik lainnya.
4. Pemenuhan sumber daya manusia secara bertahap yang mendasarkan pada kebutuhan
keilmuan dan kemampuan institusi.
5. Sarana dan prasarana selalu ditingkatkan kualitasnya dan disesuaikan dengan kemajuan
teknologi.
6. Peningkatan (upgreading) keterampilan akademik dosen bidang pengajaran, penelitian, dan
pengabdian masyarakat
7. Kegiatan-kegiatan akademis dilakukan secara terstruktur yang berorientasi pengembangan
keilmuan, pemberdayaan jaringan alumni dan peningkatan kerjasama institusi.

4.6. Sistem Dokumen dan Audit


Sistem dokumentasi dalam Penjaminan Mutu mengacu pada dokumen-dokumen yang telah disusun
pada implementasi Sistem Penjaminan Mutu Akademik dan rujukan dokumen pada Landasan
Kebijakan Manajemen Mutu. Sistem yang dianut adalah hirarki kerucut terbalik: Dokumen Induk
(Visi, Misi dan Tujuan Jurusan; Renstra Jurusan; Program Kerja Jurusan; Pedoman Pendidikan,
dokumen Mutu (Manual Mutu; Standar Mutu; Manual Prosedur; Instruksi Kerja; Borang dan
Dokumen Pendukung).
Prosedur pengendalian dokumen dan rekaman dilakukan melalui pengendalian surat masuk dan
surat keluar yang dijabarkan dalam:
1) Manual Prosedur Perancangan dan Pengembangan Kurikulum
2) Manual Prosedur Tracer Study
3) Pengembangan Staf Pengajar
4) Evaluasi Dosen
5) Pemantapan Mutu Input Mahasiswa
6) Administrasi Perkuliahan

77
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

7) Pelaksanaan Perkuliahan
8) Ujian Tengah Semester/Ujian Akhir Semester
9) Evaluasi Proses Belajar Mengajar
10) Pelaksanaan KKN/Magang
11) Ujian KKN/Magang
12) Pendaftaran Skripsi
13) Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi
14) Seminar Proposal
15) Ujian Skripsi
16) Yudisium
17) Penggunaan Laboratorium
18) Peminjaman Fasilitas Jurusan
19) Perbaikan Sarana dan Prasarana
20) Usulan Pengadaan Sarana dan Prasarana

V. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN


5.1 Komitmen Manajemen
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Jember mengidentifikasi
layanan pendidikan yang memuaskan kebutuhan dan harapan pelanggan. Jurusan Akuntansi,
FE-UMJ dan unit kerja dilingkungannya telah mengidentifikasi dan menunjukkan komitmennya
pada perbaikan berkelanjutan terhadap layanan pendidikan dan sistem manajemen mutu.
Adapun strategi yang dilakukan dalam menjaga komitmen manajemen pelayanan pendidikan
di tingkat Jurusan, meliputi:
a. Mengkomunikasikan sistem manajemen mutu diseluruh unit kerja di Jurusan Akuntansi, FE-
UMJ;
b. Melakukan perencanaan strategis yang memperhatikan tujuan dan sasaran masa depan
Jurusan Akuntansi, FE-UMJ;
c. Mendorong proses identifikasi dan penggunaan best practices;
d. Menetapkan kebijakan mutu yang memastikan seluruh anggota organisasi mengetahui visi,
misi dan tugasnya.
e. Menjamin ketersediaan sumber daya manusia dan materi, yang diperlukan untuk mencapai
sasaran; dan
f. Mengukur kinerja organisasi guna memantau pemenuhan kebijakan dan sasaran yang
ditetapkan.

5.2 Fokus Pelayanan Terhadap Pelanggan


a. Jurusan Akuntansi, FE-UMJ untuk unit mendukung pelaksanaan dan perwujudan pelayanan
prima, melakukan migrasi data pelayanan dari manajemen konvensional menuju berbasis
Informasi Teknologi seperti pelaksanaan KRS online, SIAM, SIAKAD, dan website Jurusan.
b. Jurusan Akuntansi, FE-UMJ dan unit kerja penyelenggara pendidikan didalamnya
mengidentifikasikan dan mendokumentasikan segala kebutuhan dan harapan pelanggan
yang ditentukan sebagai persyaratan pelayanan pendidikan yang mencakup spesifikasi
data kemahasiswaan dan indikator kinerja Jurusan dan Program Studi.

5.3 Pelaksanaan Kebijakan Mutu


Kebijakan mutu di Jurusan Akuntansi, FE-UMJ didasarkan pada komitmen untuk menghasilkan
produk dengan hasil terbaik. Keberhasilan jangka panjang Jurusan Akuntansi, FE-UMJ
menuntut komitmen menyeluruh tentang standard kinerja dan produktivitas yang tinggi,
kerjasama yang efektif, kesediaan untuk menyerap gagasan-gagasan baru serta keinginan
untuk belajar secara berkelanjutan. Untuk itu Jurusan Akuntansi, FE-UMJ:
a. Kebijakan Mutu Jurusan diarahkan untuk mengikuti dan mematuhi semua undang-undang
dan peraturan yang berlaku dalam menunjang tujuan organisasi.
b. Kebijakan Mutu Jurusan menjalankan konsep peningkatan dan perbaikan mutu yang
berkelanjutan dalam mengatur sumber daya yang diperlukan agar efektif dan tepat
sasaran.

78
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

c. Jurusan menggunakan kebijakan mutu dalam memberikan kerangka panduan untuk


penetapan dan peninjauan sasaran mutu pelayanan pendidikan yang sesuai dan tepat
dengan kebijakan mutu fakultas dan universitas.
d. Dokumen kebijakan mutu Jurusan menjadi dokumen pendukung yang didistribusikan ke
unit-unit kerja untuk dikomunikasikan dan dipahami oleh semua personel yang terlibat
langsung ataupun tidak langsung dalam proses layanan pendidikan.
e. Dalam rangka pemenuhan penilaian standar dan indikator mutu yang telah ditetapkan,
Jurusan melakukan proses monitoring dan evaluasi berkala dan berkesinambungan.
f. Jurusan mengendalikan dokumen dan rekaman yang tertulis sesuai dengan prosedur SMM
yang tertulis.

Agar kebijakan mutu dapat dikomunikasikan oleh Pimpinan Jurusan Akuntansi, FE-UMJ
secara efektif, maka dalam pelaksanaannya diupayakan untuk:
a. Konsisten terhadap visi, misi, dan tujuan organisasi.
b. Membuat sasaran mutu yang dipahami oleh setiap elemen organisasi secara keseluruhan.
c. Memperhatikan komitmen terhadap mutu dan faktor yang mempengaruhi keberhasilan
sasaran mutu.
d. Melakukan sosialisasi komitmen mutu kepada semua elemen organisasi dengan
kepemimpinan yang jelas oleh Pimpinan Jurusan Akuntansi, FE-UMJ.
e. Ditujukan untuk peningkatan mutu berkelanjutan dan kesesuaiannya untuk memenuhi
kepuasan pelanggan.

5.4 Perencanaan Sistem Manajemen Mutu


Ketua Jurusan Akuntansi, FE-UMJ merencanakan sistem manajemen mutu dengan
memperhatikan dua aspek utama yang meliputi sasaran mutu dan perencanaan sistem
menejemen mutu.
5.4.1 Sasaran Mutu
Dalam menentukan sasaran mutu, Ketua Jurusan Akuntansi, FE-UMJ memastikan bahwa
sasaran mutu termasuk yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan produk, ditetapkan
untuk fungsi dan tingkat yang relevan di seluruh level jabatan organisasi dalam
mewujudkan perbaikan layanan pendidikan yang berkelanjutan. Sasaran mutu ditetapkan
secara terukur. Sasaran ini disebarluaskan secara efektif pada seluruh elemen organisasi
berikut tanggung jawabnya mencapai sasaran yang ditetapkan untuk setiap elemen terkait.
Sasaran ini ditinjau secara periodik dan direvisi sesuai keperluan. Sasaran mutu Jurusan
Akuntansi, FE-UMJ secara umum adalah:
a. Sasaran I ,Pemerataan dan Perluasan Akses, mencakup:
1) pengembangan program studi
2) peningkatan promosi pendidikan
3) pengembangan seleksi masuk
4) penataan daya tampung
5) pengembangan kelas internasional
6) peningkatan pertukaran dosen dan mahasiswa asing.
b. Sasaran II, Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya saing, mencakup:
1) pengembangan kurikulum dan teknologi pembelajaran
2) peningkatan mutu akresitasi
3) pengembangan mutu dosen
4) pengembangan mutu PBM
5) pengembangan mutu kegiatan non akademik mahasiswa
6) peningkatan mutu lulusan
7) peningkatan mutu penelitian
8) pengembangan laboratorium
9) peningkatan mutu publikasi ilmiah
10) peningkatan mutu layanan masyarakat
11) peningkatan peran alumni.
c. Sasaran III, Penguatan tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik, mencakup:

79
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

1) Penyehatan Organisasi dan persiapan otonomi


2) pengembangan mutu tenaga administrasi
3) peningkatan mutu perpustakaan
4) jaminan mutu akademik
5) pengembangan struktur pendanaan
6) peningkatan sarana dan prasarana
7) peningkatan disiplin, kesejahteraan, keamanan dan kenyamanan kerja.

5.4.2 Perencanaan Sistem Manajemen Mutu


Dalam perencanaan sistem manajemen mutu, Ketua Jurusan Akuntansi, FE-UMJ
memastikan bahwa rencana sistem manajemen mutu dijalankan dalam rangka memenuhi
persyaratan yang diberikan pada sasaran mutu. Selain itu keterpaduan sistem manajemen
mutu akan tetap dipelihara meskipun ada perubahan pada sistem manajemen mutu,
antara yang direncanakan dengan yang diterapkan. Sejak tahap perencanaan kegiatan,
sasaran mutu ditetapkan dan dibuat konsisten dengan kebijakan mutu. Perencanaan
sistem manajemen mutu dinyatakan/tersirat dalam sasaran mutu. Sasaran mutu unit unit
kerja relevan dan sejalan dengan kebijakan mutu Fakultas dan universitas. Keefektifan
perencanaan sistem manajemen mutu untuk pencapaian sasaran mutu Jurusan dan
menjadi tanggung jawab Ketua Jurusan.

5.5 Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi


5.5.1 Tanggung Jawab dan Wewenang
a. MR bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua persyaratan SMM yang
diterapkan dan standar akademik yang telah ditentukan terpenuhi. MR tingkat fakultas dan
Jurusan masing-masing melapor kepada Dekan, Ketua Jurusan, Ketua Program
Pascasarjana serta mengkomunikasikan kepada mahasiswa dan pelanggan lain, terkait
dengan system manajemen Balance Scorecard, Standar Mutu UMJ dan Audit baik internal
maupun ekternal.
b. MR mempunyai wewenang untuk memantau, mengevaluasi dan memelihara pelaksanaan
sistem manajemen mutu di tingkat fakultas dan Jurusan serta Program Pascasarjana.
c. MR mengembangkan keahlian dalam berkomunikasi dan hubungan antar personel, serta
mengerti tentang system manajemen Balance Scorecard dan standar akreditasi BAN-PT,
prinsip perbaikan berkelanjutan dan juga persyaratan pelanggan. Selain itu juga bersedia
memberi saran/konsultasi mengenai implementasi standar.

5.5.2 Wakil Manajemen


Jurusan menetapkan Wakil Manajemen atau MR (Management Representative) ditingkat
Jurusan sebagai perwakilan manajemen untuk keperluan audit internal maupun ekternal.
MR adalah Sekretaris Jurusan. MR mempunyai wewenang untuk memantau, mengevaluasi
dan memelihara pelaksanaan sistem manajemen mutu di tingkat Jurusan. MR bertanggung
jawab untuk memastikan bahwa semua persyaratan SMM yang diterapkan dan standar
akademik yang telah ditentukan terpenuhi. MR tingkat Jurusan masing-masing melapor
kepada Ketua Jurusan serta mengkomunikasikan kepada mahasiswa dan pelanggan lain,
terkait dengan Sistem Manajemen Mutu (SMM), Standar Mutu UMJ dan Audit baik internal
maupun ekternal. MR mengembangkan keahlian dalam berkomunikasi dan hubungan antar
personel, serta mengerti tentang system manajemen Balance Scorecard dan standar
akreditasi BAN-PT, prinsip perbaikan berkelanjutan dan juga persyaratan pelanggan. Selain
itu juga bersedia memberi saran/konsultasi mengenai implementasi standar.
5.5.3 Komunikasi internal
Ketua Jurusan menetapkan dan melaksanakan proses yang efektif untuk
mengkomunikasikan seluruh isu terkait kinerja sistem manajemen mutu, seperti kebijakan
mutu, persyaratan, sasaran dan pencapaian mutu. Penyediaan informasi tersebut
membantu dalam peningkatan kinerja sistem manajemen mutu, yang secara langsung
melibatkan anggota organisasi dalam pencapaiannya. Pimpinan mendorong secara aktif
komunikasi umpan-balik sebagai bentuk keterlibatan anggota organisasi. Pimpinan (Kajur

80
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

dan Ketua Program Studi) memastikan bahwa komunikasi ada antar tingkat organisasi,
serta antar bidang dan jurusan yang berbeda.
Komunikasi internal yang terjadi dalam Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi UMJ,
mengikuti jalur organisasi didalam Jurusan itu sendiri. Komunikasi Internal didalam struktur
organisasi Jurusan Akuntansi dapat berlangsung secara informal maupun formal.
Komunikasi secara informal dapat dilakukan dengan tatap muka secara langsung dalam
keadaan yang bersifat santai melalui percakapan sederhana atau diskusi kecil. Komunikasi
internal secara formal dapat dilakukan dilakukan dengan diskusi rutin dan rapat rutin yang
diselenggarakan Jurusan Akuntansi.

5.6 Tinjauan manajemen


5.6.1 Umum
Unit kerja melaksanakan tinjauan sistem manajemen mutu secara periodik, berdasarkan
kebutuhan organisasi, untuk menilai keefektifan sistem manajemen mutu dalam pemenuhan
persyaratan sasaran mutu dan kepuasan pelanggan. Unit kerja melaksanakan tinjauan
setidaknya sekali dalam satu tahun.
5.6.2 Masukan Tinjauan Manajemen
Tinjauan sistem manajemen mutu mencakup tinjauan periodik terjadual dari sistem
prosedur/instruksi dan pendukung, kepuasan mahasiswa, kriteria penilaian, hasil evaluasi,
peningkatan terdokumentasi dan tinjauan desain dan pengembangan ketika kurikulum baru
diinisiasi.
5.6.3 Keluaran Tinjauan Manajemen
Keluaran tinjauan manajemen berupa data yang berguna dalam perencanaan strategis untuk
mendukung peningkatan kinerja sistem manajemen mutu. Sebagai hasil tinjauan sistem
manajemen mutu, pimpinan (Kajur dan Ketua Program Studi) melaksanakan tindak lanjut
untuk meningkatkan kinerja SMM dan prosesnya. Keluaran tinjauan SMM direkam dan
dikomunikasikan kepada seluruh anggota jurusan Akuntansi. Rekaman tinjauan manajemen
dipelihara. Keluaran tinjauan SMM direkam dan dikomunikasikan kepada seluruh anggota
organisasi.
VI. PENGELOLAAN SUMBER DAYA
6.1. Penyediaan Sumber Daya
Jurusan mengidentifikasi kebutuhan sumber daya untuk penyediaan layanan. Disamping itu
jurusan juga mengidentifikasikan perencanaan anggaran untuk merealisasikan pelayanan. Jurusan
melalui UJM juga memastikan ketersediaan sumber daya untuk fungsionalisasi SMM yang efektif,
serta penyediaan sumber daya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pemenuhan
persyaratan pelanggan. Beberapa Hal yang dilakukan antara lain :
1. Menetapkan masukan untuk mendeteksi kebutuhan sumber daya;
2. Menyusun rencana kebutuhan sumber daya untuk jangka pendek, menengah dan panjang;
3. Melakukan perencanaan anggaran untuk laboratorium guna menunjang aktivitas laboratorium.
Adapun laboratorium yang ada di jurusan Akuntansi antara lain perpajakan dan akuntansi
4. Menyusun perencanaan anggaran untuk fasilitas-fasilitas lain guna meningkatkan kepuasan
pelanggan.
5. Melakukan tindak lanjut verifikasi dan penilaian tugas; dan
6. Menyediakan sumber daya untuk berkomunikasi secara efektif dengan dosen, tenaga
kependidikan dan mahasiswa, untuk memelihara dan meningkatkan keefektifan SMM dan untuk
memastikan bahwa kebutuhan pelanggan terpenuhi.

6.2. Sumber Daya Manusia


1. Umum
Jurusan mengidentifikasi seluruh jenis sumber daya yang dibutuhkan sesuai dengan kompetensi
yang dimiliki masing-masing individu (pendidikan,keterampilan,maupun keahlian) untuk
ketentuan layanan dan memastikan ketersediaannya untuk kinerja sistem manajemen mutu
yang efektif.
2. Kompetensi

81
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

Jurusan Akuntansi melakukan pemetaan SDM sesuai dengan kompetensinya masing-masing.


Beberapa Pemetaan atau homebase tersebut didasarkan atas sertifikasi dosen (serdos),selain
itu pemetaan tersebut sesuai dengan mata kuliah yang diajarkan. Rencana pengembangan
SDM dosen yang ada di Jurusan Akuntansi antara lain melalui studi lanjut baik di dalam maupun
di luar negeri. Dimana dosen difasilitasi untuk mengikuti program bahasa yang akan melakukan
studi lanjut di luar negeri (diberi bantuan dana untuk kursus bahasa asing sesuai tujuan
negaranya) disamping itu rencana pengembangan SDM dilakukan pula melalui evaluasi kinerja,
yang dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan tiap periodenya melalui rapat jurusan Akuntansi.
Adapun bentuk evaluasi yang dilakukan didasarkan pada mahasiswa serta didasarkan pada
penilaian resmi yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Disamping itu juga dilakukan
melalui evaluasi EKD (evaluasi kinerja dosen). Selain itu juga dilakukan pelatihan dan
pendidikan bagi dosen guna meningkatkan kemampuan dan kompetensi sesuai dengan
bidangnya.adapun training plan yang dimaksud tersebut salah satu bentuknya melauli diskusi
bulanan. Adapun maksud dan tujuan dari diskusi bulanan tersebut adalah dalam rangka
memperbarui dan mengembangkan teori serta akademik terbaru. Di samping itu Jurusan harus
menyediakan dosen dan tenaga kependidikan yang kompeten, memiliki kesadaran dan terlatih
sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya. Fakultas dan Jurusan serta Pascasarjana
harus melaksanakan tindakan yang sistematik untuk membandingkan kebutuhan kompetensi
dosen dan tenaga kependidikan sesuai tuntutan/kebutuhan kurikulum dan persyaratan yang
ditetapkan.Sumber daya lainnya yang dibutuhkan jurusan Akuntansi antara lain mengenai
infrastruktur seperti laboratorium akuntansi, ruang kuliah yang memadai, lab-Pasar Modal dan
prasarana lainnya seperti, serta peralatan lainnya untuk mendukung perkuliahan.
6.3. Sarana Prasarana dan Lingkungan Kerja
Jurusan mengidentifikasi sarana prasarana, lingkungan dan peralatan yang diperlukan untuk
mendukung proses belajar mengajar, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Jurusan
menetapkan tanggung jawab dan wewenang untuk kegiatan pelaksanaan, pembelian, penerimaan,
penyimpanan, perlindungan, instalasi, penggunaan dan pemeliharaan, selain itu jurusan
menentukan program perencanaan, penyediaan dan pemeliharaan sarana prasarana, dan analisis
resiko terkait dengan keamanan, keselamatan dan kebersihan. Sarana prasarana mencakup antara
lain gedung, ruang kerja, ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, taman, perangkat online dan
jasa terkait, seperti misalnya fasilitas kesehatan, keamanan fisik, transportasi, toko buku,kafetaria,
dan lain-lain.
6.4. Lingkungan Kampus dan Suasana Akademik
Penyediaan layanan pendidikan termasuk menciptakan dan memelihara suasana yang
kondusif untuk lingkungan belajar dan penelitian yang memenuhi persyaratan pelanggan. Jurusan
menyediakan bukti bahwa lingkungan kerja dan suasana kampus dievaluasi secara periodik, serta
bukti dari tindakan yang diambil terkait hal ini. Hasil evaluasi ini dijadikan materi dalam tinjauan
manajemen dan menjadi bagian penting dalam peningkatan berkesinambungan.

VII. REALISASI LAYANAN PENDIDIKAN


7.1. Perencanaan Realisasi Produk
Jurusan Akuntansi harus merencanakan program layanan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi (PT),termasuk rancangan dan
pengembangan layanan. Layanan pendidikan meliputi S1, Skripsi, KKN/magang, pelatihan,
konsultasi dan studi banding. Perencanaan pendidikan yang dimaksud termasuk desain,
pengembangan metode pembelajaran, pembukaan dan penutupan program studi. Perencanaan
program layanan FE-UMJ Jurusan Akuntansi secara rinci disampaikan dalam Program Kerja Ketua
Jurusan yang mengacu pada Rencana Strategis FE-UMJ
1. Pendidikan/Pengajaran
Jurusan/Program Studi harus merencanakan pengembangan, tinjauan dan pemutakhiran rencana
studi dan kurikulum, penilaian dan tindak lanjut pengajaran, kegiatan layanan pendukung,
alokasi sumber daya, kriteria evaluasi, dan prosedur peningkatan mutu untuk mencapai yang
diinginkan. Jurusan/Program Studi harus mengintegrasikan kurikulum Program Studi S1 sehingga
mencapai kompetensi lulusan dan learning outcomes sesuai profil yang ditetapkan. Adapun
prasyarat evaluasi keberhasilan studi pada akhir studi antara harus memenuhi prasyarat seperti :

82
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

IPK sekurang-kurangnya 2.00; nilai D tidak melebihi 10% dari beban kredit total, tidak ada nilai E,
dan lulus ujian sarjana. Jurusan/Program Studi harus merencanakan sumberdaya yang diperlukan
untuk seluruh proses .Proses realisasi pendidikan harus meningkatkan kompetensi pada diri
mahasiswa sehingga mengarah pada spesifikasi kompetensi lulusan yang dijanjikan pada aktivitas
pendidikan. Proses Belajar Mengajar (PBM) yang harus terkontrol meliputi asesmen
kebutuhan; desain, pengembangan dan pengkomunikasian prosedur dan instruksi; dan
pengukuran outcomes. Proses-proses utama belajar mengajar harus dikendalikan. Metode
pengendalian harus merupakan bagian tinjauan manajemen, untuk menjamin pemenuhan
spesifikasi prosedur dan instruksi, metode pengendalian konsisten dengan praktek mutu yang
diterima. Perubahan metode pengendalian proses-proses utama tersebut harus didokumentasikan
dan prosedur atau instruksi harus dievaluasi sebelum perubahan dilakukan. Pemantauan harus
dilakukan untuk verifikasi bahwa metode pengendalian telah efektif dan rekaman harus
dipelihara. Evaluasi kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran di evaluasi pada
setiap akhir semester. Hasil evaluasi menjadi dasar penetapan kebijakan peningkatan mutu
secara berkesinambungan.
2. Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Jurusan Akuntansi mendorong secara konsisten penelitian dan pengembangan untuk dapat
bersaing di tingkat nasional, regional, dan internasional. Jurusan/Program Studi harus
merencanakan program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, termasuk diseminasi
dan sitasi hasil penelitian, pengajuan HAKI dan komersialiasi inovasi penelitian. Selain itu juga
merencanakan pengembangan, tinjauan dan pemutakhiran payung, roadmap dan track record
penelitian, penilaian dan tindak lanjut kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
layanan pendukung, alokasi sumber daya, kriteria evaluasi, dan prosedur peningkatan
untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Fakultas dan Jurusan/Program Studi harus
merencanakan sumber daya yang diperlukan untuk seluruh proses
Evaluasi kepuasan partner atau pelanggan terhadap kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat dilakukan oleh unit kerja/pihak terkait. Realisasi penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat,termasuk penerapan inovasi iptek, layanan atau studi banding praktek baik (good
practices) dan konsultasi, harus meningkatkan kompetensi civitas akademika dan menghasilkan
output berupa publikasi ilmiah, buku ajar, HAKI, paket inovasi iptek yang digunakan
masyarakat. Proses penelitian dan pengabdian kepada masyarakat harus dikendalikan
meliputi penilaian kebutuhan; rancangan, pengembangan dan penyampaian informasi terkait
prosedur atau instruksi dan pengukuran outcomes. Metode pengendalian harus merupakan
bagian tinjauan manajemen untuk menjamin pemenuhan spesifikasi prosedur atau instruksi,
metode pengendalian konsisten dengan standar mutu yang ditetapkan. Perubahan metode
pengendalian proses-proses utama tersebut harus didokumentasikan dan prosedur atau
instruksi harus dievaluasi sebelum perubahan dilakukan. Pemantauan harus dilakukan untuk
verifikasi bahwa metode pengendalian telah efektif dan rekaman harus dipelihara.

7.2. Proses Terkait Pelanggan (Mahasiswa dan Stakeholder Lainnya)


Fakultas melalui masing-masing Jurusan/Program Studi secara umum memberikan layanan
yang intangible, not storable dan comsumed kepada pelanggan utama yaitu mahasiswa, maupun
stakeholder lainnya. Universitas harus memberi kesempatan pada mahasiswa untuk belajar iptek
dan belajar mempraktekkan penerapannya untuk mencapai learning outcomes dan kompetensi
yang telah ditetapkan. PBM sebagai bagian dari Tri Dharma PT yang dilakukan di dalam/luar
kelas/laboratorium,didalam/luar kampus UMJ, diharapkan minimal memenuhi hal-hal sebagai
berikut :
a. Fasilitas aman, sehat, bersih, berfungsi baik dan ada petugas yang bertanggung jawab
memeliharanya.
b. Prosedur komunikasi dua arah antara mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan dan
universitas yang responsive.
c. Personel jurusan memperlakukan semua orang dengan penuh hormat; dan
d. Kegiatan-kegiatan layanan dilaksanakan oleh dosen atau tenaga kependidikan yang sesuai
dengan kualifikasinya.

83
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

Mahasiswa, menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 adalah
peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi tertentu, beserta dosen sebagai
bagian dari masyarakat ilmiah sudah selayaknya menggunakan metode discourse atau dialogis
dalam proses belajar-mengajar. Agar proses tersebut berjalan lancar, khususnya bagi mahasiswa,
perlu memperhatikan tradisi yang berkaitan dengan nilai, norma serta etika yang mengatur sikap
dan perilakunya. Dilain pihak, mahasiswa memiliki hak dan kewajiban, ada larangan dan sanksi
dan dibentuknya lembaga kemahasiswaan
1. Penentuan Persyaratan Terkait Layanan Tri Dharma Perguruan Tinggi (PT)
Penentuan persyaratan pendidikan secara umum diketahui dari kebutuhan FE-UMJ terutama
Jurusan Akuntansi/Program Studi untuk pemenuhan harapan masyarakat akademik, profesional
dan umum. Persyaratan kualifikasi mahasiswa dijelaskan dalam Pedoman Pendidikan FE-UMJ
sesuai rencana studi, kurikulum dan layanan pendidikan yang diberikan oleh universitas.
Persyaratan terkait layanan juga mencakup persyaratan yang ditetapkan oleh fakultas dalam
memberikan layanan administrasi pendidikan kepada mahasiswa. Hal ini dapat berupa bukti
studi sebelumnya, dokumen pribadi, yang diberikan pada mahasiswa, aturan administrasi
fakultas/jurusan, NIM dan lain-lain. Layanan Tri Dharma PT harus memenuhi persyaratan
hukum, peraturan yang berlaku dan akreditasi sesuai strata pendidikan.
Penentuan persyaratan terkait kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
ditentukan berdasarkan track record, roadmap dan payung penelitian, kepakaran, kebutuhan
pengembangan IPTEK sesuai Program Studi (PS), permasalahan di masyarakat, Rencana
Strategis Nasional/Internasional pemberi dana (Dikti, Ristek, PT luar negeri dan standar
mutu BAN PT. Persyaratan terkait layanan tersebut juga mencakup persyaratan yang ditetapkan
oleh fakultas atau pemberi dana dalam administrasi dan pengelolaan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
2. Tinjauan Persyaratan Terkait Produk
Fakultas harus meninjau persyaratan terkait layanan Tri Dharma PT untuk memastikan bahwa:
a. Persyaratan mutu penyelenggaraan Tri Dharma PT telah ditetapkan
b. Persyaratan yang berbeda dari sebelumnya telah diselesaikan
c. Fakultas hingga Program Studi memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan
yang ditetapkan
d. Apabila persyaratan pendidikan diubah, fakultas harus memastikan bahwa dokumen yang
relevan telah diamandemen dan semua pihak yang terkait telah mengetahui perubahan
persyaratan.
e. Rekaman tinjauan persyaratan pengajaran ini harus dipelihara.
3. Komunikasi dengan Pelanggan
Fakultas terutama Jurusan Akuntansi/Program Studi harus menentukan dan menerapkan sistem
pengaturan yang efektif dalam berkomunikasi dengan mahasiswa dan pengguna lainnya, misalnya
terkait dengan : informasi program pendidikan, rencana pengajaran termasuk kurikulum, serta
umpan balik PBM, Edom dan termasuk keluhan mahasiswa. Komunikasi yang baik juga harus dijalin
dengan pemberi dana hibah atau pengguna (stakeholders) kegiatan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Untuk meningkatkan dukungan layanan tri dharma PT, UMJ menggunakan
komunikasi interaktif telepon, fax, email dan website Alamat PS : Jl. Karimata 49 Jember Jawa
Timur Tlp. (0331)336728. http://UnmuhJember.ac.id

7.3. Desain dan Pengembangan Kurikulum


1. Desain dan Pengembangan
Dalam perencanaan program studi dan kurikulumnya, pimpinan fakultas, jurusan dan program
studi yakni Dekan dan Ketua Jurusan/PS harus mempertimbangkan pengembangan PS dan
kurikulum untuk kepentingan pelayanan pada mahasiswa. Pengendalian rancangan harus
sesuai dengan lama studi pendidikan. Prosedur yang berlaku harus memastikan bahwa materi
pendidikan sesuai dengan persyaratan kurikulum. Analisis kebutuhan harus mencakup
keefektifan sistem pendidikan dan kinerja organisasi untuk mencapai kompetensi lulusan dan
learning outcomes mahasiswa. Hal ini digunakan untuk menentukan agar PBM dapat
membantu mahasiswa menjadi kompeten, ukuran keefektifan suatu metode PBM yang
diterapkan, dan keahlian dan kompetensi yang sesuai dengan target kurikulum.

84
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

Analisis tersebut harus menyediakan informasi yang dapat digunakan dalam proses evaluasi
kurikulum. Laporan analisis kebutuhan harus menyediakan masukan untuk proses rancangan
kurikulum, menggambarkan hasil analisis kebutuhan dan menyatakan tujuan akhir untuk
rancangan kurikulum. Proses pengembangan kurikulum PS harus didokumentasikan dan
digunakan oleh unit penyelenggara kegiatan akademik dengan menggunakan media informasi
yang sesuai. Laporan harus menjelaskan urutan tahap proses pengembangan, personel yang
terlibat, mekanisme evaluasi dan kriteria digunakan.
2. Masukan Desain dan Pengembangan
Unit kerja penyelenggara pendidikan harus mengidentifikasi dan mendokumentasikan masukan
untuk rancangan kurikulum PS, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Luaran Desain dan Pengembangan
Output rancangan dan pengembangan harus mencakup keahlian dan pengetahuan yang
dipersyaratkan pengguna lulusan pada suatu kurikulum, strategi PBM dan evaluasi kinerja
organisasi.
4. Tinjauan Desain dan Pengembangan
Tim evaluator pada setiap tahap evaluasi harus mengidentifikasi hasil rancangan dan
pengembangan kurikulum sesuai dengan persyaratan atau standar yang diacu (misalnya,
profil lulusan, kompetensi suatu profesi, sertifikasi kompetensi lulusan). Selain itu, evaluasi
kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat harus meninjau rancangan dan
pengembangan telah mengarah pada pencapaian target Rencana Strategis FE-UMJ
5. Verifikasi Desain dan Pengembangan
Verifikasi rancangan harus dilakukan dalam satu atau beberapa tahap sesuai dengan rencana
rancangan dan pengembangan. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan secara internal oleh setiap
pakar yang tidak berpartisipasi dalam tinjauan rancangan secara independen. Tahap keluaran
rancangan dan pengembangan sebaiknya sesuai dengan spesifikasi masukan rancangan dan
pengembangan. Rekaman keluaran verifikasi dan setiap tindakan yang diperlukan harus
dipelihara.
6. Validasi desain dan Pengembangan
Validasi ini dilaksanakan dengan pengesahan oleh pimpinan unit kerja agar karakteristik
layanan pendidikan yang direncanakan dalam rancangan kegiatan pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat dapat dipastikan penerapannya. Secara umum, validasi
dilakukan pada tahap akhir suatu perencanaan. Sebagai contoh validasi yang ada di jurusan
Akuntansi meliputi validasi soal ujian yang dilakukan oleh tim pengajar. Akreditasi dan sertifikasi
oleh berbagai pihak di dalam dan luar unit kerja termasuk metode validasi. Rekaman adanya
tindakan dan keluaran validasi harus dipelihara.
7. Pengendalian Perubahan Desain dan Pengembangan
Dalam lingkungan pendidikan, pesatnya perkembangan iptek dan kebutuhan masyarakat
menjadi arahan tinjauan rancangan dan pengembangan tri dharma PT
secara periodik dan menghasilkan perubahan. Perubahan tersebut diidentifikasi,
didokumentasikan, disahkan dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak terkait. Setiap perubahan
harus mencakup keseluruhan kegiatan terkait dan rekaman harus dipelihara.

7.4. Pembelian/Pengadaan Sumberdaya


Proses dan prosedur pembelian maupun pengadaan barang atau jasa ditetapkan oleh Tim
Pengadaan Barang FE-UMJ sesuai Manual Prosedur Pengadaan Barang/Jasa, yang mencakup
evaluasi kebutuhan dan pengendalian layanan pendidikan yang harus disediakan sehingga proses
tersebut betul-betul memenuhi kebutuhan dan persyaratan lembaga atau unit kerja. Proses
pengadaan barang dan jasa yang dijalankan juga harus memenuhi persyaratan peraturan UMJ dan
perundang-undangan yang berlaku.

VII. REALISASI LAYANAN PENDIDIKAN


7.1. Perencanaan Realisasi Produk
Jurusan Akuntansi telah merencanakan program layanan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi (PT),termasuk rancangan dan
pengembangan layanan. Layanan pendidikan meliputi S1, Skripsi, KKN/magang, pelatihan,

85
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

konsultasi dan studi banding. Perencanaan pendidikan yang dimaksud termasuk desain,
pengembangan metode pembelajaran, pembukaan dan penutupan program studi. Perencanaan
program layanan FE-UMJ Jurusan Akuntansi secara rinci disampaikan dalam Program Kerja Ketua
Jurusan yang mengacu pada Rencana Strategis FE-UMJ
1. Pendidikan/Pengajaran
Jurusan/Program Studi telah merencanakan pengembangan, tinjauan dan pemutakhiran rencana
studi dan kurikulum, penilaian dan tindak lanjut pengajaran, kegiatan layanan pendukung,
alokasi sumber daya, kriteria evaluasi, dan prosedur peningkatan mutu untuk mencapai yang
diinginkan. Jurusan/Program Studi harus mengintegrasikan kurikulum Program Studi S1 sehingga
mencapai kompetensi lulusan dan learning outcomes sesuai profil yang ditetapkan. Adapun
prasyarat evaluasi keberhasilan studi pada akhir studi antara telah memenuhi prasyarat seperti :
IPK sekurang-kurangnya 3.00; nilai D tidak melebihi 10% dari beban kredit total, tidak ada nilai E,
dan lulus ujian sarjana. Jurusan/Program Studi telah merencanakan sumberdaya yang diperlukan
untuk seluruh proses.
Proses realisasi pendidikan telah meningkatkan kompetensi pada diri mahasiswa sehingga
mengarah pada spesifikasi kompetensi lulusan yang dijanjikan pada aktivitas
pendidikan. Proses Belajar Mengajar (PBM) yang telah terkontrol meliputi asesmen
kebutuhan; desain, pengembangan dan pengkomunikasian prosedur dan instruksi; dan
pengukuran outcomes. Proses-proses utama belajar mengajar telah dapat dikendalikan. Metode
pengendalian merupakan bagian tinjauan manajemen untuk menjamin pemenuhan spesifikasi
prosedur dan instruksi, metode pengendalian konsisten dengan praktek mutu yang diterima.
Perubahan metode pengendalian proses-proses utama tersebut telah didokumentasikan dan
prosedur atau instruksi telah dievaluasi sebelum perubahan dilakukan. Pemantauan dilakukan
untuk verifikasi bahwa metode pengendalian telah efektif dan rekaman telah dipelihara.
Evaluasi kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran di evaluasi pada setiap akhir
semester melalui penyebaran kuesioner, evaluasi dosen dan mahasiswa, bisa juga disampaikan
secara tertulis (online) dengan membuka situs universitas dengan memberikan komentar
kepuasan, keluhan atau lainnya yang berkaitan dengan pelayanan, pembelajaran dan fasilitas.
Hasil evaluasi ini menjadi dasar penetapan kebijakan peningkatan mutu secara
berkesinambungan.
2. Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Jurusan Akuntansi mendorong secara konsisten penelitian dan pengembangan untuk dapat
bersaing di tingkat nasional, regional, dan internasional. Jurusan/Program Studi telah
merencanakan program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, termasuk diseminasi
dan sitasi hasil penelitian, pengajuan HAKI dan komersialiasi inovasi penelitian. Selain itu juga
merencanakan pengembangan, tinjauan dan pemutakhiran payung, roadmap dan track record
penelitian, penilaian dan tindak lanjut kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
layanan pendukung, alokasi sumber daya, kriteria evaluasi, dan prosedur peningkatan
untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Fakultas dan Jurusan/Program Studi telah
merencanakan sumber daya yang diperlukan untuk seluruh proses tersebut
Evaluasi kepuasan partner atau pelanggan terhadap kegiatan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat dilakukan oleh unit kerja/pihak terkait. Realisasi penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat,termasuk penerapan inovasi iptek, layanan atau studi banding praktek baik
(good practices) dan konsultasi, telah meningkatkan kompetensi civitas akademika dan
menghasilkan output berupa publikasi ilmiah, buku ajar, HAKI, paket inovasi iptek yang
digunakan masyarakat. Proses penelitian dan pengabdian kepada masyarakat telah
dikendalikan meliputi penilaian kebutuhan; rancangan, pengembangan dan penyampaian
informasi terkait prosedur atau instruksi dan pengukuran outcomes. Metode pengendalian harus
merupakan bagian tinjauan manajemen untuk menjamin pemenuhan spesifikasi prosedur atau
instruksi, metode pengendalian konsisten dengan standar mutu yang ditetapkan. Perubahan
metode pengendalian proses-proses utama tersebut telah didokumentasikan dan prosedur atau
instruksi telah dievaluasi sebelum perubahan dilakukan. Pemantauan telah dilakukan untuk
verifikasi bahwa metode pengendalian telah efektif dan rekaman telah dipelihara.

7.2. Proses Terkait Pelanggan (Mahasiswa dan Stakeholder Lainnya)

86
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

Fakultas melalui masing-masing Jurusan/Program Studi secara umum memberikan layanan


yang intangible, not storable dan comsumed kepada pelanggan utama yaitu mahasiswa, maupun
stakeholder lainnya. Universitas telah memberi kesempatan pada mahasiswa untuk belajar iptek
dan belajar mempraktekkan penerapannya untuk mencapai learning outcomes dan kompetensi
yang telah ditetapkan. PBM sebagai bagian dari Tri Dharma PT yang dilakukan di dalam/luar
kelas/laboratorium, didalam/luar kampus UMJ, diharapkan minimal memenuhi hal-hal sebagai
berikut :
a. Fasilitas aman, sehat, bersih, berfungsi baik dan ada petugas yang bertanggung jawab
memeliharanya.
b. Prosedur komunikasi dua arah antara mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan dan universitas
yang responsive.
c. Personel jurusan memperlakukan semua orang dengan penuh hormat; dan
d. Kegiatan-kegiatan layanan dilaksanakan oleh dosen atau tenaga kependidikan yang sesuai
dengan kualifikasinya.
Mahasiswa, menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 adalah
peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi tertentu, beserta dosen sebagai
bagian dari masyarakat ilmiah sudah selayaknya menggunakan metode discourse atau dialogis
dalam proses belajar-mengajar. Agar proses tersebut berjalan lancar, khususnya bagi mahasiswa,
perlu memperhatikan tradisi yang berkaitan dengan nilai, norma serta etika yang mengatur sikap
dan perilakunya. Dilain pihak, mahasiswa memiliki hak dan kewajiban, ada larangan dan sanksi
dan dibentuknya lembaga kemahasiswaan sebagaimana yang telah diatur dan disebutkan dalam
Buku Pedoman Pendidikan FE-UMJ sebagai acuan sebagaimana arahan dari Universitas, sehingga
Jurusan Akuntansi hanya menjalankan sebagaimana yang telah diatur dan menjadi landasan pada
Buku Pedoman Pendidikan yang dibuat oleh Universitas.
1. Penentuan Persyaratan Terkait Layanan Tri Dharma Perguruan Tinggi (PT)
Penentuan persyaratan pendidikan secara umum diketahui dari kebutuhan FE-UMJ terutama
Jurusan Akuntansi/Program Studi untuk pemenuhan harapan masyarakat akademik, profesional
dan umum. Persyaratan kualifikasi mahasiswa dijelaskan dalam Pedoman Pendidikan FE-UMJ
(00300 03001) sesuai rencana studi, kurikulum dan layanan pendidikan yang diberikan
oleh universitas. Persyaratan terkait layanan juga mencakup persyaratan yang ditetapkan oleh
fakultas dalam memberikan layanan administrasi pendidikan kepada mahasiswa. Hal ini dapat
berupa bukti studi sebelumnya, dokumen pribadi, yang diberikan pada mahasiswa, aturan
administrasi fakultas/jurusan, NIM dan lain-lain. Layanan Tri Dharma PT telah memenuhi
persyaratan hukum, peraturan yang berlaku dan akreditasi sesuai strata pendidikan.
Penentuan persyaratan terkait kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
ditentukan berdasarkan track record, roadmap dan payung penelitian, kepakaran, kebutuhan
pengembangan IPTEK sesuai Program Studi (PS), permasalahan di masyarakat, Rencana
Strategis Nasional/Internasional pemberi dana (Dikti, Ristek, PT luar negeri dan standar
mutu yang lain. Persyaratan terkait layanan tersebut juga mencakup persyaratan yang
ditetapkan oleh fakultas atau pemberi dana dalam administrasi dan pengelolaan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
2. Tinjauan Persyaratan Terkait Produk
Fakultas telah meninjau persyaratan terkait layanan Tri Dharma PT untuk memastikan bahwa:
a. Persyaratan mutu penyelenggaraan Tri Dharma PT telah ditetapkan
b. Persyaratan yang berbeda dari sebelumnya telah diselesaikan
c. Fakultas hingga Program Studi memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan
yang ditetapkan
d. Apabila persyaratan pendidikan diubah, fakultas telah memastikan bahwa dokumen yang
relevan telah diamandemen dan semua pihak yang terkait telah mengetahui perubahan
persyaratan.
e. Rekaman tinjauan persyaratan pengajaran ini telah dipelihara.
3. Komunikasi dengan Pelanggan
Fakultas terutama Jurusan Akuntansi/Program Studi telah menentukan dan menerapkan sistem
pengaturan yang efektif dalam berkomunikasi dengan mahasiswa dan pengguna lainnya,
misalnya terkait dengan : informasi program pendidikan, rencana pengajaran termasuk

87
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

kurikulum, serta umpan balik PBM, EDOM dan termasuk keluhan mahasiswa baik secara
langsung maupun tertulis.
Untuk meningkatkan dukungan layanan tri dharma PT, UMJ khususnya Jurusan Akuntansi
menggunakan komunikasi interaktif resmi yakni telepon, fax, email dan website
7.3. Desain dan Pengembangan Kurikulum
1. Desain dan Pengembangan
Dalam perencanaan program studi dan kurikulumnya, pimpinan fakultas, jurusan dan program
studi yakni Dekan dan Ketua Jurusan/PS telah mempertimbangkan pengembangan PS dan
kurikulum untuk kepentingan pelayanan pada mahasiswa. Pengendalian rancangan telah
sesuai dengan lama studi pendidikan. Prosedur yang berlaku telah memastikan bahwa materi
pendidikan sesuai dengan persyaratan kurikulum. Analisis kebutuhan telah mencakup
keefektifan sistem pendidikan dan kinerja organisasi untuk mencapai kompetensi lulusan dan
learning outcomes mahasiswa. Hal ini digunakan untuk menentukan agar PBM dapat
membantu mahasiswa menjadi kompeten, ukuran keefektifan suatu metode PBM yang
diterapkan, dan keahlian dan kompetensi yang sesuai dengan target kurikulum.
Analisis tersebut telah menyediakan informasi yang dapat digunakan dalam proses evaluasi
kurikulum. Laporan analisis kebutuhan telah menyediakan masukan untuk proses rancangan
kurikulum, menggambarkan hasil analisis kebutuhan dan menyatakan tujuan akhir untuk
rancangan kurikulum. Proses pengembangan kurikulum PS telah didokumentasikan dan
digunakan oleh unit penyelenggara kegiatan akademik dengan menggunakan media informasi
yang sesuai. Laporan telah menjelaskan urutan tahap proses pengembangan, personel yang
terlibat, mekanisme evaluasi dan kriteria digunakan.
2. Masukan Desain dan Pengembangan
Unit kerja penyelenggara pendidikan telah mengidentifikasi dan mendokumentasikan masukan
untuk rancangan kurikulum PS, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Luaran Desain dan Pengembangan
Output rancangan dan pengembangan telah mencakup keahlian dan pengetahuan yang
dipersyaratkan pengguna lulusan pada suatu kurikulum, strategi PBM dan evaluasi kinerja
organisasi.
4. Tinjauan Desain dan Pengembangan
Tim evaluator pada setiap tahap evaluasi telah mengidentifikasi hasil rancangan dan
pengembangan kurikulum sesuai dengan persyaratan atau standar yang diacu (misalnya,
profil lulusan, kompetensi suatu profesi, sertifikasi kompetensi lulusan). Selain itu, evaluasi
kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat harus meninjau rancangan dan
pengembangan tersebut telah mengarah pada pencapaian target Rencana Strategis FE-UMJ
khususnya yang dilakukan oleh Jurusan Akuntansi.
5. Verifikasi Desain dan Pengembangan
Verifikasi rancangan telah dilakukan dalam satu atau beberapa tahap sesuai dengan rencana
rancangan dan pengembangan. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan secara internal oleh setiap
pakar yang tidak berpartisipasi dalam tinjauan rancangan secara independen. Tahap keluaran
rancangan dan pengembangan sebaiknya sesuai dengan spesifikasi masukan rancangan dan
pengembangan. Rekaman keluaran verifikasi dan setiap tindakan yang diperlukan telah
dipelihara.
6. Validasi desain dan Pengembangan
Validasi ini dilaksanakan dengan pengesahan oleh pimpinan unit kerja agar karakteristik
layanan pendidikan yang direncanakan dalam rancangan kegiatan pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat dapat dipastikan penerapannya. Secara umum, validasi
dilakukan pada tahap akhir suatu perencanaan. Sebagai contoh validasi yang ada di jurusan
Akuntansi meliputi validasi soal ujian yang dilakukan oleh tim pengajar. Akreditasi dan sertifikasi
oleh berbagai pihak di dalam dan luar unit kerja termasuk metode validasi, misalnya adalah
validasi materi audit internal mutu dengan melihat kesesuaian manual mutu yang dimiliki oleh
jurusan. Rekaman adanya tindakan dan keluaran validasi telah dipelihara.
7. Pengendalian Perubahan Desain dan Pengembangan
Dalam lingkungan pendidikan, pesatnya perkembangan IPTEK dan kebutuhan masyarakat
menjadi arahan tinjauan rancangan dan pengembangan Tri Dharma PT

88
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

secara periodik dan menghasilkan perubahan. Perubahan tersebut diidentifikasi,


didokumentasikan, disahkan dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak terkait. Setiap perubahan
telah mencakup keseluruhan kegiatan terkait dan rekaman telah dipelihara.

7.4. Pembelian/Pengadaan Sumberdaya


Jurusan Akuntansi tidak mengadakan pembelian /pengadaan barang dan jasa. Proses dan
prosedur pembelian maupun pengadaan barang atau jasa ditetapkan oleh Tim Pengadaan Barang
FE-UMJ.

7.5. Ketentuan Layanan Pendidikan


1. Pengendalian Penyediaan Layanan
Fakultas dan setiap unit kerja penyelenggara pendidikan dan layanan pendukungnya telah
menyediakan informasi layanan tri dharma PT, metode prosedur/instruksi yang diperlukan,
fasilitas yang diberikan, kegiatan pemantauan dan evaluasi pengukuran keberhasilan,
yudisium/wisuda atau proses penyerahan jasa layanan lainnya. Selain itu, fakultas khususnya
jurusan juga memiliki mekanisme rutin untuk memantau daya saing lulusan (tracer study baik
secara online (website resmi, kolom-kolom jejaring sosial dan group di internet) maupun offline
(pemantauan secara manual/investigasi) atau layanan lainnya melalui evaluasi pasca kegiatan
penelitian (melalui evaluasi sitasi) maupun pengabdian kepada masyarakat (melalui evaluasi
kepuasan stakeholder). Universitas memastikan keseluruhan proses terkendali melalui Monev
Renstra FE-UMJ yang dijalankan Jurusan Akuntansi sesuai prosedur yang berlaku.
2. Validasi Proses Penyediaan Layanan
Fakultas melakukan validasi atau pengesahan penyediaan layanan tri dharma PT setelah ada
klarifikasi penyediaan layanan oleh unit terkait. Pengaturan penyediaan layanan pendidikan
dijelaskan dalam dokumen Pedoman Pendidikan FE-UMJ, dan jurusan. Pengaturan kegiatan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan pedoman tersebut, universitas
melakukan penyerahan ijasah kepada lulusan dalam acara wisuda, kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat sesuai yang direncanakan dan Jurusan Akuntansi melaksanakan
dan mengkoordinasikan hal tersebut. Daftar lulusan setiap program studi tersedia dalam Buku
Wisuda yang diterbitkan setiap kali wisuda.
3. Identifikasi dan Mampu Telusur
Fakultas dan unit kerja terkait termasuk Jurusan Akuntansi telah mengendalikan, merekam hasil
identifikasi status dan menelusuri layanan tri dharma PT. Hal ini antara lain dilakukan melalui
monev internal atas permintaan Fakultas melalui Audit Internal Mutu (AIM) FE-UMJ kepada
Jurusan Akuntansi berdasarkan Evaluasi Kinerja setiap unit kerja, yang dilaporkan rutin kepada
atasan langsung. Hal ini untuk menjamin kesesuaian jasa layanan yang dihasilkan.
Ketidaksesuaian dan ketidakpatuhan direkam dan dilaporkan ke Dekan.
4. Properti Pelanggan
Barang dan informasi milik pelanggan (mahasiswa atau stakeholder lainnya) yang diberikan FE-
UMJ pada saat pendaftaran masuk, pendaftaran ulang dan selama pemberian layanan
pendidikan atau kegiatan lain telah tersimpan, terekam, dan atau mudah diakses termasuk pula
yang berada dan dipegang oleh Jurusan Akuntansi. Jika terpaksa hilang, telah dilaporkan
kepada pelanggan dan rekaman dipelihara.
5. Preservasi Produk
Jurusan Akuntansi atau unit kerja penyelenggara pendidikan telah menyimpan dokumen
akademik dan produk layanan misalnya sejarah unit kerja/profil unit kerja, kurikulum, dan
materi yang dicetak atau elektronik (misalnya soal ujian seleksi, laporan, SK, MoU, database,
program komputer). Produk layanan teridentifikasi, pengelolaan, pengemasan,
perlindungan, terpelihara baik hingga memenuhi persyaratan saat penyerahan. Barang tersebut
termasuk untuk proses pendidikan dan layanan pendidikan dengan umur simpan terbatas,untuk
pengajaran atau penelitian dan pekerjaan pengembangan.

7.6. Pengendalian Alat Pemantauan dan Pengukuran


Fakultas atau unit kerja telah menetapkan instrumen penilaian (assessment) yang valid
untuk mengukur keberhasilan pencapaian target kinerja dan dijalankan dengan baik oleh Jurusan

89
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

Akuntansi. Pemantauan dan pengukuran telah dilakukan dalam rangka menjamin kesesuaian
antara program kerja unit kerja dengan Rencana Strategis dan target yang dicapai. Pemantauan
dan pengukuran bidang pendidikan mencakup semua aspek mulai dari input-proses-output,
misalnya untuk unit kerja pelaksana akademik adalah profil kinerja mahasiswa, ujian tertulis,
latihan/tugas/kuis, presensi kehadiran dan ujian akhir. Jurusan Akuntansi atau unit kerja
menetapkan instrumen dan menjamin proses untuk memastikan bahwa kuisioner penilaian kinerja
atau soal ujian mahasiswa diberikan dengan konsisten, aman tanpa kebocoran dan hasilnya valid.
Apabila instrumen atau perangkat lunak penilaian atau ujian ditemukan tidak valid, Jurusan atau
unit kerja melakukan klarifikasi dan merekam tindakan perbaikan ketidakvalidan. Semua hasil
penilaian dan pengukuran kinerja direkam dan dipelihara, baik dalam bentuk cetak ataupun soft
copy sesuai ketentuan.

8. PENGUKURAN, ANALISIS DAN PENINGKATAN MUTU


8.1 Panduan Umum
Outcome dari pemantauan dan pengukuran dapat digunakan untuk mengidentifikasi area
peningkatan sistem manajemen mutu dan proses pendidikan.
8.2 Pemantauan dan Pengukuran
8.2.1 Kepuasan Pelanggan
Jurusan Akuntansi telah menetapkan indikator-indikator mengenai tingkat layanan yang
memenuhi harapan mahasiswa. Penetapan indikator tersebut berdasarkan penjaringan per-
sepsi mahasiswa, sehingga indikator yang ada benar-benar mencerminkan harapan maha-
siswa. Penjaringan aspirasi dilakukan dengan pertemuan rutin jurusan yang melibatkan lem-
baga kemahasiswaan, selain itu juga menggunakan kuesioner setiap satu semester melalui
EDOM (evaluasi dosen oleh mahasiswa). Komposisi pertanyaan dalam kuesioner tidak hanya
mengenai kinerja dosen tetapi juga mengenai kualitas layanan secara umum (MP Tracer
Study).
8.2.2 Audit Internal
a. Jurusan telah melaksanakan audit internal dengan menggunakan EDOM dan tracer study
untuk menilai kinerja sistem manajemen mutu dan PBM.
b. Jurusan telah mendokumentasikan laporan akhir audit internal (berupa laporan analisa
EDOM dan tracer study). Umpan balik dari hasil audit digunakan untuk mengidentifikasi
kebutuhan untuk tindakan korektif dan pencegahan.
c. Rekaman audit internal disimpan dan terpeliraha dengan baik.
d. Prosedur pelaksanaan audit internal yang telah dilakukan Jurusan sudah mengacu pada
Manual Prosedur (MP) Audit Internal Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah
Jember
8.2.3 Pemantauan dan Pengukuran Proses
a. Jurusan melakukan pengukuran dan memantau kinerja serta mengevaluasi keefektifan
proses pengelolaan dan pemberian layanan. Manual prosedur dan manual mutu setiap
layanan yang diberikan sudah dibuat dan disosialisasikan ke mahasiswa. Pengukuran
proses layanan inti dan penunjang dilakukan pada tahap yang sesuai selama realisasi
proses.
b. Jurusan telah mendokumentasikan dengan rapi metode dan hasil pengukuran kinerja
dan menjadikannya sebagai feedback untuk perbaikan secara berkesinambungan.
8.2.4 Pemantauan dan Pengukuran Layanan Pendidikan
a. Jurusan telah merumuskan standar/metode pemantauan dan pengukuran layanan
pendidikan pada interval yang direncanakan selama realisasinya dan outcome akhir,
untuk memverifikasi bahwa mereka memenuhi persyaratan desain yang ditetapkan serta
persyaratan peraturan dan perundang-undangan dan akreditasi yang berlaku.
b. Jurusan telah memanfaatkan hasil evaluasi penyelenggaraan layanan, seperti hasil
asesmen, kuis, ujian atau peragaan untuk mengukur kemajuan pemenuhan persyaratan
kurikulum.
c. Penilaian kinerja Jurusan sebagai penyelenggara layanan pendidikan/pelatihan sudah
digunakan sebagai bagian dari layanan pendidikan/pelatihan.

90
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

d. Hasil proses evaluasi direkam dan digunakan sebagai masukan untuk pencapaiam sasaran
yang direncanakan dari proses pengajaran.

8.3 Analisis Data


a. Jurusan Akuntansi menganalisis data dan informasi yang dikumpulkan, dan
menggunakannya sebagai data dasar di dalam proses pengambilan keputusan.
b. Data yang sudah direkam dan dikokumentasikan digunakan untuk mendukung perbaikan
berkesinambungan (continues improvement) melalui tindakan perbaikan, dan juga
tindakan korektif dan pencegahan.
c. Jurusan menggunakan metode statistik untuk menganalisis setiap aspek sistem
manajemen mutu. Analisis statistik untuk berbagai ukuran seperti indikator kinerja, angka
drop out, rekaman capaian, kepuasan pelanggan, dan analisis kecenderungan dapat
membantu dalam memjamin efektifitas pengendalian proses yang merupakan bagian dari
sistem manajemen mutu.
d. Pengukuran dan evaluasi dilakukan terus menerus dan dinyatakan dalam manual prosedur
atau instruksi kerja. Lembaga atau unit kerja harus menganalisa data dari berbagai
sumber untuk membandingkan sumber untuk membandingkan kinerja sistem manajemen
mutu dan proses pendidikan untuk mengidentifikasi bidang perbaikan.

8.4 Perbaikan
8.4.1 Perbaikan Berkesinambungan
a. Jurusan Akuntansi FE-UMJ melakukan peningkatan keefektifan sistem manajemen mutu
dan proses pendidikan secara berkesinambungan dengan mendorong staf personel untuk
mengidentifikasi dan menerapkan usaha peningkatan sesuai dengan ruang lingkup
kerjanya/layanan.
b. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah dan potensi peningkatan kualitas
layanan didasarkan atas analisis mutu dan metode statistik.
c. Proses perbaikan kualitas layanan mencakup tindakan yang diambil dalam penyelesaian
keluhan/pengaduan, saran dan komentar pelanggan (mahasiswa dan pihak terkait).
8.4.2 Tindakan Perbaikan
a. Jurusan Akuntansi FE-UMJ telah menetapkan manual prosedur (prosedur terdokumentasi)
untuk melaksanakan tindakan korektif yang teridentifikasi dari analisis penyebab
ketidaksesuaian dan peluang peningkatan.
b. Tindakan korektif dilakukan untuk mengeliminasi ketidaksesuaian yang terjadi selama
kinerja sistem manajemen mutu dan proses pemberian layanan pelanggan.
c. Setiap tindakan korektif selalu direkam dan didokumentasikan dengan baik.
8.4.2 Tindakan Pencegahan
a. Jurusan Akuntansi FE-UMJ menetapkan manual prosedur (prosedur terdokumentasi) untuk
tindakan pencegahan beradsar atas dihasilkan dari analisis ketidaksesuaian potensial dan
peluang perbaikan dalam sistem manajemen mutu dan layanan pada pelanggan
(mahasiswa dan pihak terkait).
b. Setiap tindakan pencegahan telah direkam dan dikomunikasikan ke semua bidang
organisasi yang sesuai. Hasil dari perbaikan atas tindakan pencegahan dikomunikasi-
kan/disosialisasikan kepada semua bagian organisasi.

4.5. Instruksi kerja

Pengertian instruksi kerja adalah petunjuk kerja instruktif yang menjelaskan


tahapan-tahapan kerja secara terperinci. Instruksi kerja Sistem Penjaminan Mutu
adalah dokumen mekanisme kerja yang mengatur secara rinci dan jelas urutan
suatu aktifitas yang hanya melibatkan satu fungsi saja sebagai pendukung
Prosedur Mutu diseluruh bagian/unit lingkungan Pergruruan Tinggi. Instruksi

91
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

kerja menggambarkan tentang rangkaian/tahapan bagaimana dan dengan apa


suatu aktivitas dilaksanakan lebih detail/lebih spesifik atau bersifat teknis pada
fungsi atau unit kerja yang bersangkutan. Instruksi kerja merupakan uraian rinci
cara melaksanakan dan merekam pekerjaan yang harus didokumentasikan.
Instruksi kerja boleh berupa uraian tertulis/narasi/detesis secara rinci, diagram alir
yang dilengkapi dengan keterangan rinci, model, catatan teknis yang tergabung
dalam gambar, spesifikasi, panduan instruksi alat, foto, video, daftar periksa, atau
gabungan diantaranya. Instruksi kerja seharusnya menguraikan bahan, alat,
dokumentasi apapun yang akan digunakan. Instruksi kerja juga merupakan
dokumen yang menyertai manual prosedur. Dokumen ini secara umum berisi
instruksi, kewajiban, kewenangan dan tata tertib dalam pelaksanaan langkah-
langkah yang tercantum di manual prosedur.

Contoh : INSTRUKSI KERJA

INSTRUKSI KERJA
PERKULIAHAN, UJIAN TENGAH SEMESTER, AKHIR
SEMESTER, DAN UJIAN TESIS

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU MANAJEMEN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

Koding :
Revisi :
Tanggal : : 2/12/2010
Dikaji ulang oleh : Ketua Program Studi Magister Ilmu Manajemen
Dikendalikan oleh :Unit Jaminan Mutu
Disetujui oleh :Direktur Program Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Jember

Program Studi Magister Instruksi Kerja Disetujui :


Ilmu Manajemen Program Studi
Magister Ilmu Manajemen

Revisi Ke : Tanggal
Dr. Toni Herlambang, M.M

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan Intruksi
Kerja Perkuliahan, Ujian Tengah Semester dan Akhir Semester. Dokumen instruksi kerja

92
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

ini merupakan acuan bagi program studi, staf edukatif, staf non edukatif dan mahasiswa
Program Studi Magister Ilmu Manajemen, Universitas Muhammadiyah Jember dalam
melaksanakan system penjaminan mutu akademik. Keterlibatan semua pihak sangat
diharapkan demi tercapainya tujuan penjaminan mutu akedemik di Program Studi
Magister Ilmu Manajemen, Universitas Muhammadiyah Jember.

Jember, 13 Juli 2013


Ketua Program Magister Ilmu Manajemen,
Universitas Muhammadiyah jember

Dr. Toni Herlambang, M.M

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
INSTRUKSI KERJA PERKULIAHAN
INSTRUKSI KERJA UJIAN TENGAH SEMESTER
INSTRUKSI KERJA UJIAN AKHIR SEMESTER
INSTRUKSI KERJA UJIAN TESIS

INSTRUKSI KERJA PERKULIAHAN

1. Mahasiswa berpakaian sopan dan rapi. Mahasiswa dilarang menggunakan


sandal.
2. Dosen berpakaian bebas, sopan, rapi dan berdasi.(bisa memakai pakaian
batik)
3. Semua perlengkapan perkuliahan (daftar hadir, silabus, OHP/LCD, spidol,
penghapus) harus sudah disiapkan.
4. Kuliah dimulai tepat waktu
5. Perkuliahan harus menekankan pada keaktifan mahasiswa.
6. Dosen pengampu mata kuliah harus mampu menstimulasi terjadinya
diskusi.
7. Dosen pengampu mata kuliah harus mencatat materi yang diberikan dalam
perkuliahan dalam lembar perkuliahan.
8. Dosen pengampu mata kuliah dianjurkan untuk menggunakan alat bantu
perkuliahan semaksimal mungkin.
9. Dosen pengampu memberikan tugas dan latihan yang dikerjakan oleh
mahasiswa diluar jam perkuliahan.
10. Setelah perkuliahan usai, daftar hadir harus diserahkan kembali ke bagian
pengajaran di Program Studi Magister Ilmu Manajemen, Universitas
Muhammadiyah Jember.

93
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

INSTRUKSI KERJA UJIAN TENGAH SEMESTER

1. Mahasiswa berpakaian sopan dan rapi. Mahasiswa dilarang menggunakan


sandal di dalam ruang ujian.
2. Tim pengawas ujian tengah semester adalah dosen pengampu. Dalam hal
yang menyebabkan dosen pengampu tidak dapat hadir, dapat ditunjuk
pengganti yang disetujui oleh ketua Program Studi
3. Tim pengawas berpakaian bebas, sopan, rapi dan bersepatu.
4. Soal ujian tengah semester disediakan oleh dosen pengampu dan
diperbanyak sendiri oleh dosen pengampu.

INSTRUKSI KERJA UJIAN AKHIR SEMESTER

1. Mahasiswa berpakaian sopan dan rapi. Mahasiswa dilarang menggunakan


sandal di dalam ruang ujian.
2. Tim pengawas ujian tengah semester adalah dosen pengampu. Dalam hal
yang menyebabkan dosen pengampu tidak dapat hadir, dapat ditunjuk
pengganti yang disetujui oleh ketua Program Studi.
3. Tim pengawas berpakaian bebas, sopan, rapi dan bersepatu.
4. Soal ujian tengah semester disediakan oleh dosen pengampu dan
diperbanyak sendiri oleh dosen pengampu.

INSTRUKSI KERJA UJIAN TESIS

1. Mahasiswa berpakaian sopan dan rapi.dan berjas dan memakai dasi


2. Tim penguji berpakaian bebas, sopan, rapi dan berdasi.
3. Semua perlengkapan ujian (tesis, lembar penilaian, berita acara ujian,
daftar hadir, lembar revisi, alat tulis) harus sudah disiapkan.
4. Ujian dimulai jika semua dosen penguji dan mahasiswa yang diuji sudah
hadir.
5. Dosen pembimbing bertindak sebagai Ketua tim penguji.
6. Ketua tim penguji membuka ujian tesis.
7. Mahasiswa mempresentasikan tesisnya dengan OHP, LCD/Laptop, atau
peralatan lainnya.
8. Tim penguji mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh
mahasiswa, baik secara lisan maupun tertulis.
9. Tim penguji menilai dengan lembar penilaian yang sudah disediakan.
10. Ketua tim penguji merekap penilaian dari tim penguji
Ketua tim penguji menetapkan hasil ujian dan mengumumkan langsung
kepada mahasiswa:
Lulus tanpa revisi
Lulus dengan revisi
Tidak lulus ujian tesis
11. Ketua tim penguji menyerahkan berkas berita acara dan lembar penilaian
kepada staf administrasi program studi Magister Ilmu Manajemen

94
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

Kebijakan Mutu

Membuat Kebijakan Mutu yang cocok buat Kampus Anda

Kebijakan mutu merupakan dokumen terpenting menurut ISO 9000.


Mengapa begitu? Hal ini disebabkan semua dokumen yang berlaku di Perguruan
Tinggi ISO 9000 bermuara pada kebijakan mutu. Manajemen puncak harus
memastikan bahwa kebijakan mutu sesuai dengan tujuan organisasi, mencakup
komitmen untuk memenuhi persyaratan dan meningkatkan keefektifan sistem
manajemen mutu secara kontinyu menyediakan kerangka kerja untuk
menetapkan dan mengevaluasi sasaran mutu, dikomunikasikan dan dipahami
dalam jajaran organisasi serta dievaluasi agar senantiasa sesuai.
Kebijakan mutu adalah sebuah dokumen yang menyatakan tekad
Perguruan Tinggi ISO 9000 terhadap mutu. Kebijakan mutu menjadi komitmen
seluruh jajaran untuk perbaikan kinerja Perguruan Tinggi dan sekaligus berfungsi
sebagai landasan untuk menetapkan target-target atau sasaran mutu perusahan.
Setiap karyawan wajib memahami kebijakan mutu. Hubungan kebijakan mutu
dengan peran, tugas dan tanggung jawab karyawan merupakan kewajiban top
management untuk menjelaskan hal itu kepada mereka. Bagaimana caranya?
ISO Standart memberikan keleluasan untuk menentukan cara sosialisasi
kebijakan mutu perusahaan.Kebijakan mutu harus dikaji kesesuaiannya dari
waktu ke waktu untuk menjamin isi kebijakan masih sesuai dengan kebijakan
Perguruan Tinggi yang sesugguhnya. Evaluasi ini dapat dilakukan saat
management review.

Bagaimana cara membuat kebijakan mutu yang cocok buat Perguruan Tinggi
Anda. Caranya gampang.

Kebijakan dan Sasaran Mutu


Implementasi ISO 9001:2008
Fakultas Universitas Bermutu 2013

Kebijakan Mutu
"Menghasilkan lulusan yang bermutu dan memberi kepuasan kepada
pelanggan dan pemangku kepentingan dengan menerapkan secara
konsisten persyaratan ISO 9001:2008 dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku melalui peningkatan mutu layanan secara terus-menerus".

a. Pelanggan yang dimaksud di sini terdiri atas Internal Customer (mahasiswa,


dosen, dan pegawai), dan External Customer (sekolah, dunia usaha, dunia
industri).
95
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

b. Kebijakan Mutu di atas dibangun melalui Komitmen, Keunggulan,


Kebersamaan, Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas, dan Kerja
Ikhlas.

a. Komitmen
Komitmen kami adalah selalu memberi pelayanan terbaik bagi kepuasan
pelanggan (Customer Sertisfaction) dengan bekerja secara taat asas.
b. Keunggulan
Untuk merealisasikan kepuasan pelanggan, kami akan selalu berusaha
menciptakan keunggulan dalam segala aspek dengan meningkatkan
profesionalisme dan produktivitas melalui peningkatan mutu secara berkelanjutan
(Sustainable Quality Improvement) dan memberdayakan seluruh sumber daya
yang kami miliki.
c. Kebersamaan
Untuk menciptakan Keunggulan, Profesionalisme dan Produktivitas, kami akan
selalu membangun kebersamaan sebagai tim kerja yang kokoh, solid, dan saling
mendukung serta terbuka.
d. Kerja Keras
Kami menyadari bahwa untuk meraih keunggulan, kami akan selalu bekerja keras
agar dapat memberi layanan terbaik kepada para pelanggan. Oleh karena itu,
kami akan selalu meningkatkan profesionalisme dan peningkatan mutu secara
berkelanjutan.
e. Kerja Cerdas
Kami menyadari bahwa kebutuhan pelanggan kami akan selalu berubah sesuai
dengan perkembangan dan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Oleh
karenanya kami akan selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan tersebut
dengan bekerja secara cerdas dan tanggap sesuai dengan perubahan kebutuhan
pelanggan.
f. Kerja Tuntas
Kami menyadari bahwa untuk memberi kepuasan kepada para pelanggan, maka
setiap pekerjaan dan kepercayaan yang diberikan kepada kami harus kami
kerjakan secara utuh, menyeluruh dan bermutu. Oleh karenanya kami akan selalu
bekerja secara tuntas dan terpadu.
g. Kerja Ikhlas
Kami menyadari bahwa tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada kami
adalah amanah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karenanya
kami selalu bekerja secara ikhlas dan dalam suasana kegembiraan.

Sasaran Mutu
Sasaran Mutu adalah Standar mutu yang diturunkan dari kebijakan mutu yang
bersifat strategi, spesifik, dapat diukur, realistik dan dapat dicapai dalam kurun
waktu tertentu. Sasaran Mutu bisa terdiri dari Sasaran Mutu Unit, Sasaran Mutu
Lulusan, Sasaran Mutu Proses dan Sasaran Mutu Penelitian.

Komponen Sasaran Mutu : bisa terdiri dari Waktu tunggu lulusan, Pengkuruan
variable yang berhubungan dengan mahasiswa, pembelajaran dan staf

96
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

pendukung, Kuantitas/Kualitas perolehan akreditasi, Penghargaan


nasional/internasional yang didapat dari staf edukatif, Jumlah Penelitian yang
didanai sumber eksternal, Kuantitas/kualitas publikasi hasil penelitian, Indikator
Outcomes, Kepuasan mahasiswa, orangtua dan stakeholders

Suatu produk dapat dikatakan bermutu jika produk tersebut sesuai dan mampu
memenuhi kebutuhan pelanggan. Untuk itu perlu adanya suatu target yang
ditetapkan agar pada akhirnya Perguruan Tinggi dapat menghasilkan suatu
produk yang sesuai dengan harapan. Dalam Sistem Manajemen Mutu kita akan
sangat familiar dengan istilah target / sasaran mutu. Namun apa sebenarnya
sasaran mutu itu? Lalu bagaimana menyusun sasaran mutu yang tepat?
. Menurut kamus ISO, pengertian sasaran mutu adalah sesuatu yang diinginkan
atau dituju, terkait mutu. Dengan kata lain sasaran mutu merupakan tujuan yang
akan dicapai dalam melakukan proses pada suatu Perguruan Tinggi / organisasi.
Sasaran mutu secara umum didasarkan pada kebijakan mutu organisasi.
Kebijakan Mutu yang telah ditentukan bisa sebagai pembuka jalan dalam
pembuatan sasaran mutu, itu merupakan salah satu cara termudah, namun bisa
juga menggunakan masukan dari tingkatan bawah (bottom-up) atau cara-cara
lainnya. Semua cara - cara tersebut setidaknya harus sesuai dengan fokus
kepada pelanggan dan dikomunikasikan ke semua tingkatan dalam Perguruan
Tinggi / organisasi. Sasaran mutu harus dibuat dalam bentuk target-target yang
terukur sehingga pernyataan yang tertuang dalam kebijakan mutu mempunyai
dampak yang nyata.
Penetapan sasaran mutu dilakukan oleh pimpinan unit atas persetujuan dari Top
Manajemen berdasarkan Business Plan organisasi. Sasaran mutu yang telah
ditetapkan harus disosialisasikan ke Internal Departemen masing-masing agar
semua orang di dalam departemen tersebut mengerti kemana sasaran mereka
dan bagaimana kontribusinya dalam mencapai sasaran tersebut.
Metode pembuatan Sasaran Mutu dalam ISO 9001 harus mempunyai prinsip
SMART yaitu harus Specific (Spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat
dicapai), Relevant (relevan), Time-Bound (Batas waktu).
 Specific : target yang ditentukan haruslah spesifik / jelas. Misal : Penyelesaian
pekerjaan sesuai dengan jadwal.
 Measurable : target harus terukur. Misal : Penyelesaian pekerjaan sesuai
dengan jadwal mencapai minimal 90%.
 Achievable : target yang ditentukan haruslah yang masuk akal dan bisa
dicapai. Misal : Standar kapasitas produksi sesuai hasil analisa yang telah
ditetapkan adalah 140 pcs / bulan. Dalam hal ini tidaklah mungkin menetapkan
sampai 200 pcs / bulan dengan waktu normal yang telah ditetapkan.
 Relevant : Sasaran mutu yang ditetapkan harus relevan atau sesuai dengan
proses / fungsi terkait. Misal : Sasaran mutu untuk bagian Produksi lebih
sesuai "Ketepatan waktu pembuatan rencana produksi" dari pada "Tidak ada
kesalahan untuk pengujian".
 Time Bound : target harus mempunyai batas waktu yang jelas, hal ini juga
harus memperhatikan factor ‘achievable’ diatas. Misal : Produk diluar spec
tidak lebih dari 5 jenis / bulan.

97
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU

Setelah Sasaran Mutu dibuat dan disetujui oleh Top Management, maka
langkah berikutnya adalah membuat Action Plan. Action Plan merupakan acuan
dari rincian kegiatan untuk mencapai keberhasilan sasaran mutu yang ada di
setiap bagian. Ini berarti juga merupakan langkah – langkah nyata untuk
mencapai sasaran. Action plan ini ibarat anak tangga yang akan berakhir pada
goal atau sasaran yang ingin kita capai.
Sebelum membuat action plan, harus dipastikan bahwa semua sasaran
mutu sudah tersedia berupa nama sasaran mutunya serta target yg telah
ditetapkan secara benar sesuai metode SMART.
Dokumen action plan bisa berisi:
 Nama Sasaran Mutu : Sesuai dengan sasaran mutu yang ada per Bagian /
Divisi / Penetapan waktu setiap kegiatan yang direncanakan dari sasaran
mutu.
 PIC (Personal In Charge) : Orang / bagian yang melaksanakan serta
bertanggung jawab terhadap kegiatan tersebut.
 Departement.
 Rencana Kegiatan : Rincian kegiatan / aktifitas yang dilakukan untuk dapat
mencapai sasaran mutu terkait.
 Waktu Pelaksanaan : Setelah sasaran mutu disusun dan ditentukan action
plan, tugas selanjutnya adalah melakukan pengukuran / analisa yang
dituangkan dalam suatu laporan analisa data sesuai waktu yang ditentukan
dalam pencapaiannya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
pencapaian sasaran mutu departemen tersebut. Berikut ini adalah contoh
cara mengukur / menganalisa sasaran mutu :

Sasaran Mutu : "Produk diluar spec untuk pelumas gear adalah 2 batch/ bulan",
Artinya : ada berapa banyak jumlah produk tidak sesuai dengan standard atau
tidak dapat diproses lanjut dari total jumlah produk yang dihasilkan.
Cara mengukur : (Jumlah Produk off spec / Jumlah batch tiap bulan) * 100%,
Frekuensi analisa sasaran mutu : 1 bulan
Jika dalam monitoring tersebut ditemukan adanya ketidaksesuaian /
ketidaktercapaian maka bisa segera ditentukan rencana berikutnya, dan
memperbaiki kesalahan - kesalahan dengan melakukan Corrective Action.
Corrective Action harus dilakukan begitu ada ketidaksesuaian , penyimpangan
atas pencapaian sasaran mutu yang sudah disepakati, agar secepat mungkin
kesalahan tersebut bisa diperbaiki

Contoh Sasaran Mutu Fakultas

Untuk mendukung pelaksanaan Kebijakan Mutu di Fakultas, Pimpinan


Manajemen telah menetapkan target/sasaran mutu Fakultas untuk tahun 2013
sebagai berikut.
1. Kepuasan Pelanggan
a. Tingkat kepuasan mahasiswa dalam aspek proses pembelajaran,
pengembangan profesionalisme, dan akademis lainnya pada setiap
semester minimal 70%.
b. Tingkat kepuasan mahasiswa dalam aspek pembinaan minat dan bakat
pada setiap semester minimal 70%.

98
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

c. Tingkat kepuasan pelanggan eksternal (DUDI) dalam aspek Kompetensi


keahlian alumni, sikap, komunikasi, kerjasama, kemandirian, kreativitas,
diukur setelah alumni bekerja 1 tahun pada DUDI, sebesar min 70%.
d. Tingkat Kepuasan pelanggan eksternal (Sekolah) dalam aspek Kompetensi
profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi
kepribadian, sebesar minimal 70%.
2. Perkuliahan
a. Perkuliahan dilengkapi dengan silabus, kontrak perkuliahan, SAP, dan
bahan ajar (handout, panduan praktikum) setiap semester minimal 80%.
b. Tingkat kehadiran dosen di ruang kuliah setiap semester minimal 80%.
c. Tingkat kehadiran mahasiswa di ruang kuliah setiap semester minimal
80%.
3. Penelitian, Buku, dan Tulisan Ilmiah
a. Dihasilkan 35 judul penelitian dan karya seni yang diselesaikan oleh Dosen
Fakultas Universitas Bermutu tahun 2013.
b. Dihasilkan 10 judul buku baru (ber-ISBN) yang ditulis oleh Dosen Fakultas
tahun 2013.
c. Dihasilkan 20 judul tulisan ilmiah yang diterbitkan oleh Jurnal Ilmiah (ber-
ISSN) atau Prosiding (ber-ISBN) tahun 2013.
d. Dihasilkan 10 judul makalah yang disajikan dalam seminar tingkat daerah,
nasional, internasional tahun 2013.
4. Pengabdian kepada Masyarakat
Dihasilkan 15 kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan 50
dosen tahun 2013.
5. Manajemen
Mempertahankan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 pada tahun 2013.
6. Kemahasiswaan dan Alumni
a. Indek Prestasi Komulatif (IPK) rata-rata mhs S1 3,00 dan mhs. D3 2,75.
b. Indeks Prestasi (IP) rata-rata setiap semester minimal 2,25 untuk
mahasiswa S1, dan minimal 2,00 untuk D3.
c. Tingkat produktivitas lulusan minimal 18%.
d. Minimal 50% mahasiswa mempunyai masa studi: S1 = 8 semester, D3 = 6
semester.
e. Tingkat keterserapan lulusan memperoleh pekerjaan pertama kurang dari 1
tahun minimal 10%.
7. Pengembangan SDM
a. Jumlah Dosen berkualifikasi tertinggi S2 menjadi 68% pada akhir tahun
2013
b. Jumlah Dosen berkualifikasi S3 menjadi 24% pada akhir tahun 2013
c. Jumlah Guru besar menjadi menjadi 12% pada akhir tahun 2013
d. Jumlah Dosen yang memperoleh Sertifikat Pendidik 60% pada akhir tahun

99
SISTEM AUDIT MUTU
SASARAN BELAJAR
Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini peserta belajar
diharapkan:
 Mampu menggambarkan proses Audit Mutu
 Mampu mengadakan dan mempersiapan Audit Mutu
 Mampu membuat Manual Prosedur Audit Mutu
 Mampu mencetak Auditor yang melakukan proses audit

126
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

STEP 5
SISTEM AUDIT MUTU

1. PENGERTIAN AUDIT MUTU

Audit mut u adalah Suatu proses yang sistematis, mandiri dan terdokumentasi
untuk mendapatkan bukti audit dan kemudian mengevaluasinya secara obyektif
untuk menentukan sejauh mana kriteria audit telah dipenuhi. Sedangkan Menurut
The International Standard for Terminology in Quality management, ISO 8402:
Audit mutu merupakan suatu pengujian yang sistematis dan independen untuk
menentukan apakah aktivitas mutu dan hasil sesuai dengan pengaturan yang
direncanakan dan apakah pengaturan tersebut diimplementasikan secara efektif
dan cocok untuk mencapai tujuan

MANFAAT AUDIT MUTU

1. Menilai ketaatan terhadap prosedur pengendalian mutu dan standar


program mutu
2. Menilai proses pengembalian keputusan untuk keabsahan
3. Menilai karakteristik mutu suatu produk serta proses yang berkaitan dengan
spesifikasi dari pelanggan atau pendesain melalui pengendalian dari
inspeksi reguler
4. Memperbaiki efektifitas dari program manajemen mutu
5. Mengeksplorasi penyebab kerusakan, keluhan pelanggan dan masalah lain
6. Memperoleh sertifikasi normal dari program manajemen mutu
7. Mengarahkan dan memotivasi staff dan manajemen untuk menciptakan
kesadaran mutu
8. Menunjukkan perhatian manajemen mutu terhadap pemasok untuk
memperoleh perlindungan atas tuntutan liabilitas produk
9. Memperkenalkan formalitas dan konsistensi dalam program mutu
10. Melakukan pelatihan dan memberikan pengetahun teknis
127
BAB 7 : SISTEM AUDIT MUTU

TUJUAN AUDIT MUTU

1. Menentukan ketidaksesuaian
2. Menentukan efektivitas sistem mutu
3. Memberikan peluang untuk perbaikan sistem
4. Memenuhi persyaratan peraturan
5. Memudahkan registrasi / pendaftaran atas sistem mutu
6. Menilai pemasok dan memverifikasi sistem mutu pemasok
7. Menilai dan memverifikasi sistem mutu perusahaan sendiri.

PRINSIP AUDIT MUTU

1. Auditor harus berkualifikasi dan independen


2. Maksud dan tujuan dari audit harus diklarifikasi dan disetujui
3. Audit harus direncanakan dan dipersiapkan secara memadai
4. Orang yang bertanggung jawab atas aktifitas yang akan diaudit harus
secara baik dan diberitahukan sebelum dan sesudah audit
5. Rencana audit dan laporan akhir harus tertulis
6. Auditor harus menindaklanjuti tindakan perbaikan
7. Penilaian terhadap standar harus obyektif, faktual dan apabila mungkin
kuantitatif
8. Audit tidak mengganggu kegiatan operasional yang berjalan
9. Frekuensi, intensitas dan luas audit bervariasi dengan kebutuhan aktual
10. Kertas kerja dan dokumen audit harus disimpan dengan baik dan teratur
11. Uji petik untuk mengumpulkan bukti harus tidak memihak dan dapat
dipercaya

PEMISAHAN KLIEN, AUDITOR, dan AUDITEE

• AUDITOR
1. Mentaati persyaratan audit dan berkomunikasi dan mengklarifikasi
dengan mitra audit yang lain
2. Merencanakan dan melaksanakan penugasan audit dengan baik
3. Mencatat observasi dan pelaporan
4. Memverifikasi tindakan korektif
5. Mengamankan dokumen audit
6. Memelihara kerahasiaan
7. Bekerja sama dengan lead auditor

• LEAD AUDITOR

128
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

– Membantu menetapkan rencana audit


– Mewakili tim audit
– Menyampaikan laporan audit
• KLIEN
– Menentukan kebutuhan dan memprakarsai audit
– Menerima laporan audit
– Menentukan tindak lanjut audit
• AUDITEE
– Memberikan staf tentang audit
– Memberikan dukungan pada auditor
– Memberikan akses terhadap fasilitas dan material pembuktian
– Bekerjasama dengan auditor
– Melakukan tindakan korektif

PROYEK AUDIT

129
BAB 7 : SISTEM AUDIT MUTU

KUALIFIKASI AUDITOR MUTU

Prinsip

1. Definisi istilah audit


2. Maksud dan tujuan
3. Tipe audit, aplikasi dan maksud khusus
4. Hubungan antar fungsional audit dan protokol
5. Konvensi organisasional untuk fungsi audit
6. Penjadwalan audit
7. Program audit
8. Prinsip manajemen operasi

AIM

Audit internal merupakan faktor kunci dalam manajemen suatu organisasi untuk
dapat memberikan data yang bermanfaat bagi kepentingan evaluasi dan
perbaikan/peningkatan efektivitas sistem yang dimiliki. Audit internal juga
merupakan teknik mendasar yang hasilnya digunakan sebagai salah satu bahan
masukan untuk aktivitas tinjauan manajemen sebagaimana yang dipersyaratkan
oleh standar sistem manajemen.

Audit Internal Mutu (AIM) adalah pemeriksaan sistematik dan independen untuk
mengetahui apakah implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) efektif
dan sesuai perencanaan yang dilakukan oleh unit kerja di Universitas Brawijaya
(UB). AIM di UB dilakukan untuk memeriksa kesesuaian antara standar mutu yang
ditetapkan, dalam Sistem Manajemen Mutu (SMM) Akademik, Keuangan dan
Administrasi dengan pelaksanaannya oleh unit kerja di UB.

AIM sangat bermanfaat untuk

 Membantu mengidentifikasi setiap ketidaksesuaian yang telah dan atau


sedang terjadi, serta hal-hal yang kemudian hari mempunyai
kecenderungan untuk menimbulkan masalah (terjadi ketidaksesuaian).
 Menjamin kesesuaian sistem terdokumentasi terhadap persyaratan standar
yang diacu.
 Menjamin kesesuaian aktivitas yang diterapkan dengan sistem
terdokumentasi.
 Menjamin konsistensi penerapan sistem.
 Memastikan keefektifan penerapan sistem.
 Meningkatkan/mengembangkan sistem.

AIM di UB dilakukan dalam dua tahap, yaitu:

 Audit Sistem: Audit terhadap kecukupan organisasi penjaminan mutu dan


dokumen mutu untuk memenuhi persyaratan standar sistem audit mutu.

130
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

 Audit Kinerja (Kepatuhan): Audit pada implementasi sistem penjaminan


mutu yang telah ditetapkan/dijanjikan: Pemenuhan terhadap standar mutu
dan kepuasan pelanggan.

Sedangkan metode AIM di UB dilakukan dalam dua cara, yaitu desk evaluation
dan visitasi kepada auditee. Secara teknis, pelaksanaan AIM mengacu kepada
Manual Prosedur AIM. Dalam pelaksanaannya, AIM di UB dilakukan oleh para
auditor internal bersertifikat UB. Mekanisme AIM di UB adalah sebagai berikut:

131
PELAPORAN AUDIT
SASARAN BELAJAR
Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini peserta belajar
diharapkan:
 Mampu membuat Laporan Audit
 Mampu membuat Manual Prosedur Laporan Audit

132
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

STEP 6
PELAPORAN AUDIT
1. PENGERTIAN LAPORAN AUDIT

Laporan Audit dapat didefinisikan sebagai:sarana untuk mengkomunikasikan


pekerjaan audit dan temuan audit secara komprehensif, yang diberikan oleh tim audit
kepada organisasi audit. Laporan Audit adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan
auditor agar hasil audit dapat bermanfaat bagi pengguna Laporan Audit yang akhir dari
suatu pekerjaan audit. Dalam setiap tahap audit akan selalu terdapat dampak psikologis
bagi auditor maupun auditee. Dampak psikologis da lam tahapan persiapan audit dan
pelaksanaan audit dapat ditanggulangi pada wa ktu berlangsungnya audit. Tetapi dampak
psikologis dari laporan hasil audit, penanggulangannya akan lebih sulit karena:
a. Waktu audit sudah selesai
b. Laporan merupakan salah satu bentuk komunikasi tertulis, formal, sehingga auditor
tidak dapat mengetahui reaksi auditee secara langsung
c. Laporan telah didistribusikan kepada berbagai pihak sehingga semakin banyak pihak
yang terlibat.

Karena laporan hasil audit akan mempunyai dampak luas, maka diperlukan pengetahuan
khusus tentang penyusunan laporan hasil audit. Pelaporan hasil audit merupakan tahap
akhir kegiatan audit. Selain harus sesuai dengan nor ma pemeriksaan, penyusunan
laporan hasil audit juga harus mempertimbangkan dampak psikologis, terutama yang
bersifat dampak negatif bagi auditee, pihak ketiga dan pihak lain yang menerima laporan
tersebut.
Dalam laporan audit) antara lain memuat hal-hal berikut ini:
a. Audit harus melaporkan hasil pemeriksaan sesuai dengan penugasan yang
ditetapkan.
b. Laporan audit harus dibuat secara tertulis dan disampaikan kepada pejabat yang
berwenang tepat pada wakt unya agar bermanfaat.
c. Laporan audit harus memuat ruang lingkup dan tujuan pemeriksaan, disusun dengan
baik, menyajikan informasi yang layak serta pernyataan bahwa pemeriksaan telah
dilaksanakan sesuai dengan norma pemeriksaan.
d. Setiap Laporan pemeriksaan harus:
1. Memuat ruang lingkup pemeriksaan, sasaran /tujuan pemeriksaan, dan adakah hal-
hal yang dapat dirasakan sebagai pembatasan terhadap pelaksanaan kegiatan
pemeriksaan.
133
BAB 6 : PELAPORAN AUDIT

2. Memuat temuan (findings) dan kesimpulan (conclusions) pemeriksa secara objektif


(didukung dengan adequate audit evidence ), serta saran tindak yang konstruktif
3. Lebih mengutamakan usaha perbaikan atau penyempurnaan dari pada kritik.
4. Mengungkapkan hal-hal yang masih merupakan masalah yang belum dapat
diselesaikan sampai berakhirnya pemeriksaan, bila ada.
5. Mengemukakan pengakuan atas suatu prestasi atau suatu tindakan perbaikan itu
dapat diterapkan di bagian lain.
6. Mengemukakan tanggapan/penjelasan pejabat objek ( formal responses by the
auditee) yang diperiksa mengenai hasil pemeriksaan.
7. Tanggapan audite (auditee response) sebaiknya dapat secara jelas mencerminkan
atau menggambarkan pendapat pihak audite, apakah temuan dan rekomendasi
auditor tersebut:
Dapat diterima, setuju dengan usulan tindak- lanjut dan jadwal atau ada usul lain.
Tidak sependapat dengan alasan dan penjelasannya.

Arti Penting Laporan Hasil Audit


Laporan hasil audit yang disusun auditor me mpunyai tujuan/ manfaat sebagai berikut :
a) Sebagai bukti pelaksanaan tugas
b) Sebagai sumber referensi untuk perencanaan audit berikutnya
c) Sebagai alat pembuktian apabila ada sanggahan dari pihak yang terlibat
d) Sebagai media untuk mengkomunikasikan informasi–informasi penting yang
diperoleh selama pelaksanaan audit.

Laporan hasil audit merupakan bentuk komunikasi tertulis yang berisi pesan agar
pembaca laporan (audite/manajemen) dapat mengerti dan menindaklanjuti temuan
(sesuai rekomendasi yang terdapat di dalam laporan tersebut). Laporan audit seharusnya
merupakan alat komunikasi yang efektif dan mempunyai dampak psikologis (positif
maupun negatif) bagi auditor maupun auditee, terutama individu yang terlibat. Jika suatu
rekomendasi tidak ditindak-lanjuti oleh auditee atau pihak lain yang terkait, maka hal
tersebut berarti komunikasi tertulis yang dilakukan oleh auditor tidak efektif.

Langkah Membuat Laporan Audit


1) Langkah-Langkah membuat Laporan Audit
Persiapan atau perencanaan Audit seperti :
a. Menentukan/menunjuk auditor,
b. area/departemen. mana yang akan diaudit, jadwal audit,
c. initiation of audit.
2) Pelaksanaan audit: Ada yg mempersiapkan checklist yg berguna untuk
memastikan bahwa tida terjadi penyalahgunaan checklist, sehingga audit
menjadi seperti, teknik bertanya, mendengar,
3) Pelaporan: Penulisan non-conformance, corr. action request, audit summary,
4) Audit Follow-up: status log, verifikasi corr. action untuk non-conformance,
penentuan audit selanjutnya, mengevaluasi keefektivan program audit.

134
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

Contoh Instruksi Kerja Presentasi Laporan Audit Internal Mutu (AIM)

Instruksi Kerja Presentasi Laporan Audit No. Dok.

Internal Mutu (AIM) Revisi 00

Tgl. Efektif

Halaman 1

1. Setiap tim auditor membuat laporan hasil audit berdasarkan hasil audit sistem dan
audit kepatuhan.

2. Laporan tersebut dipresentasikan oleh ketua auditor pada hari ke lima (5) Pelatihan,
pukul 08.00 – 09.00 dan dilanjutkan pada pukul 09.15 – 10.15. Hasil presentasi akan
didiskusikan dan dikomentari oleh pembimbing (tutor) setelah semua auditor
mempresentasikan hasil auditnya. Alokasi waktu presentasi masing-masing ketua
auditor maksimal 15 menit.

3. Pembimbing membuat kesimpulan secara umum hasil laporan para auditor.

Dibuat oleh : Koordinator AIMA-SPMI-

Dikendalikan oleh : Sekretaris PJM

Disetujui oleh : Ketua Pusat Jaminan Mutu

Prof. Dr. Ir.


NIP.

135
BAB 6 : PELAPORAN AUDIT

BORANG KINERJA
JURUSAN/PROGRAM STUDI
TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
AIM BATCH I TAHUN 2012

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)


Universitas Muhammadiyah Jember

o Nama Jurusan/Program Studi : Teknik Mesin

o Nama Ketua Jurusan/Program Studi : Kosjoko, ST.MT

o Fakultas : Teknik

PERNYATAAN

Pimpinan Jurusan/Program Studi Teknik Mesin menyatakan bahwa


pengisian data dan informasi pada semua pertanyaan dalam laporan ini
adalah benar sesuai fakta, dan untuk itu terbuka untuk diverifikasi oleh Tim
Audit Internal UM Jember

Jember, 6 Juni 2012.


Ketua Jurusan/Ketua Progam Studi,

Kosjoko,ST, MT.
(tanda tangan, nama dan stempel)

136
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

No. Item Ada Tidak


A. Organisasi
1. Pengesahan dan Surat Tugas Tim Penjaminan Mutu 1
2. Struktur Organisasi dan Bagan Alir 1
3. Tugas Pokok dan Fungsi 1
B. Dokumentasi
1. Visi-Misi 1
2. Rencana Strategis 1
3. Program Kerja 1
C. Sosialisasi
1. Pimpinan 1
2. Dosen 1
3. Mahasiswa 1
4. Tenaga Kependidikan 1
5. Eksternal Stakeholders 1
6. Website 1
D. Standar 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta
Strategi Pencapaian
1.1.1 Kejelasan dan kerealistikan visi, misi, tujuan, dan sasaran
Program Studi
1.1.2 Strategi pencapaian sasaran dengan rentang waktu yang
jelas dan didukung oleh dokumen.
1.2.1 Sosialisasi yang efektif tercermin dari tingkat pemahaman
pihak terkait.
E. Standar 2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem
Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
2.1.1
2.2.1
2.3.1
2.4.1
2.5.1
2.6.1
F. Standar 3. Mahasiswa dan Lulusan
3.2.1
3.2.2
3.2.3
3.2.4
Dst.

137
BAB 6 : PELAPORAN AUDIT

No Standar
Aspek Penilaian Informasi dari Jurusan Bobot Nilai*
. Mutu
Kejelasan dan kerealistikan visi,
1 1.1.1 misi, tujuan, dan sasaran 2 1,04 2,08
program studi.
Strategi pencapaian sasaran
dengan rentang waktu yang
2 1.1.1 2 1,04 2,08
jelas dan didukung oleh
dokumen.
Sosialisasi visi-misi. Sosialisasi
yang efektif tercermin dari
tingkat pemahaman seluruh
3 1.2 pemangku kepentingan internal 2 1,04 2,08
yaitu sivitas akademika (dosen
dan mahasiswa) dan tenaga
kependidikan.
Tata pamong menjamin
terwujudnya visi, terlaksananya
misi, tercapainya tujuan,
4 2.1.1 berhasilnya strategi yang 1,39
digunakan secara kredibel,
transparan, akuntabel,
bertanggung jawab, dan adil.
Karakteristik kepemimpinan
yang efektif (kepemimpinan
5 2.2.1 operasional, kepemimpinan 0,68
organisasi, kepemimpinan
publik).
Sistem pengelolaan fungsional
dan operasional program studi
6 2.3.1 mencakup: planning, organizing, 1,39
staffing, leading, controlling
yang efektif dilaksanakan.
Pelaksanaan penjaminan mutu
7 2.4.1 1,39
di program studi.
Penjaringan umpan balik dan
8 2.5.1 0,68
tindak lanjutnya.
Upaya untuk menjamin
9 2.6.1 keberlanjutan (sustainability) 0,68
program studi.

138
No. Dok.
Borang Laporan AIM Revisi 1
LPM
Tgl. Efektif 6 Juni 2012
Halaman

1.Dr. Dwi Cahyono, M.Si, Akt 1.


Tanda
Audit ke : 1 Auditor : 2. Dra. Ria Angin.M.SI tangan 2.
3. Auditor : 3.
4. 4.
Tanda
Teraudit : Program Studi Teknik Mesin
Tanggal : 06/06/2012 tangan
Teraudit:

Kategori
No. Status Temuan Tindakan Perbaikan Tanggal Proses/aspek Klausul
Temuan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. KTS Berat New Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran 06/06/2012 Bagian renstra Dokumen
cukup jelas namun kurang
realistis (cukup)
2. KTS Berat New Strategi pencapaian sasaran 06/06/2012 Bagian renstra Dokumen
(cukup)
3. KTS Berat New Kurang dipahami oleh sivitas 06/06/2012 Bagian renstra Dokumen
akademika dan tenaga
pendidik
4.

5.

(1) Nomor Urut (2) KTS Berat, KTS Ringan, Observasi (3) New (Kasus Baru), Open (Masih belum diselesaikan), Close (sudah diselesaikan) (4) Diskripsi Temuan
(5) Review Atas Tindakan Koreksi, kosong jika status “new” (6) Tanggal Temuan (7) Bagian, Prosedur, atau lokasi (8) Dokumen, Rekaman, atau dilihat langsung

139
BAB 6 : PELAPORAN AUDIT

Kategori Temuan : Tanggal Temuan : No. Temuan : Auditor :


KTS Berat 06/06/2012 1. Dr. Dwi Cahyono, M.Si, Akt
2. Dra. Ria Angin.M.SI
Uraian temuan: Akar penyebab:
1. Visi Misi Visi Misi, Tujuan dan sasaran tidak ada ukuran
waktu pencapaian

2. Strategi Pencapaian Sasaran

Bentuk sosialisasi terhadap visi, misi dan tujuan


3. Sosialisasi
tidak terdokumentasi

Rencana tindakan koreksi atas temuan : Rencana tindakan perbaikan atas akar
penyebab :

Mengadakan perubahan atas visi Program Studi


yang disesuaikan dengan Visi Universitas dan Visi Misi, Tujuan dan sasaran dibuat ada ukuran
Fakultas dan ada Pentahapannya. dan waktu pencapaian

Mengadakan sosialisasi terhadap visi, misi dan


tujuan serta didokumentasikan

Jadwal penyelesaian tindakan koreksi : Penanggung jawab tindakan koreksi :


Satu Bulan Kaprodi Teknik Mesin

Dipersiapkan Tim Auditor Tanggal _06 Juni 2012


oleh: :

Catatan : Tanda Tangan Teraudit :


Mohon segera dilakukan revisi guna menghadapi
akreditasi

Kosjoko.ST.MT

(Lembar ini diperuntukkan untuk satu temuan dan dapat diperbanyak sesuai banyaknya temuan)

140
BAB 6 : PELAPORAN AUDIT

132
RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN
SASARAN BELAJAR
Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini peserta belajar
diharapkan:
 Mampu menggambarkan proses Rapat Tinjauan Manajemen
 Mampu mengadakan dan mempersiapan Rapat Tinjauan Mana-
jemen
 Mampu membuat Manual Prosedur Tinjauan Manajemen
 Mampu membuat Laporan Tinjauan Manajemen
 Mampu membuat action plan untuk program peningkatan kinerja
manajemen dengan menggunakan standar mutu yang ada

135
BAB 7 : RAPAT TINJAUN MANAJEMEN

STEP 7
RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN
1. PENGERTIAN RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN
Tinjauan Manajemen adalah langkah dari Manajemen Puncak (Top Management)
Pimpinan Universitas atau Rektorat untuk meninjau sistem manajemen mutu Uni-
versitas/Lembaga pada kurun waktu yang telah direncanakan untuk
memastikan kesinambungan, kesesuaian, kecukupan dan efektivitas sistem
menajemen mutu. Tinjauan ini termasuk pengkajian peluang peningkatan
serta kebutuhan untuk mengubah sistem manajemen mutu, termasuk kebijakan
mutu dan sasaran mutu Lembaga.

Tujuan mengadakan Rapat Tinjauan Manajemen adalah menjamin bahwa


implementasi Sistem Manajemen Mutu di lembaga berjalan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dan dapat mencapai kepuasan pelanggan.

Ruang Lingkup dalam mengadakan rapat tinjauan manajemen adalah Peninjauan


ulang Manajemen Puncak (Top Management) terhadap dokumentasi dan
implementasi Sistem Manajemen Mutu di Perguruan Tinggi agar menjamin
keberlangsungan, kesesuaian, kelengkapan, dan efektivitas Sistem Manajemen
Mutu di Perguruan Tinggi
2. Pedoman Tinjauan Manajemen
I. Mengenai Tinjauan Manajemen
Manajemen puncak harus meninjau ulang sistem manajemen mutu
organisasi,pada selang waktu yang direncanakan untuk memastikan
kesesuaian, kecukupan, dan keefektifan yang berkesinambungan. Tinjauan
ini HARUS mencakup penilaian peluang untuk perbaikan dan kebutuhan
akan perubahan sistem manajemen mutu, mencakup Kebijakan Mutu dan
Sasaran Mutu. Hasil Tinjauan Manajemen harus dipelihara.

II. Pelaksanaan Tinjauan Manajemen


Dilaksanakan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sekali sesuai ketentuan
pada Quality Manual Tabel Komunikasi Internal.

136
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

III. Peserta Tinjauan Manajemen


Peserta tinjauan adalah :
a. Top dan Middle Management (MP,Co,Manager) sebagai perwakilan
manajemen organisasi.
b. Management Representative dan Core Team sebagai perwakilan Quality
Management System.
IV. Agenda Tinjauan Manajemen
Urutan agenda yang akan dibicarakan dalam Tinjauan Manajemen adalah
sebagai berikut :
1. Kebijakan Mutu
Menilai apakah Kebijakan Mutu masih relevan dan efektif untuk perbaikan
berkesinambungan yang dibutuhkan organisasi.
PIC : Management Representative.
2. Sasaran Mutu
Sasaran Mutu dipertanggungjawabkan oleh kepala bagian dan personel
yang ditunjuk, untuk melihat apakah target-target dalam sasaran mutu telah
tercapai atau tidak, dan alasan jika tidak tercapai.
PIC : kabag dan penanggung jawab yang ditunjuk
3. Hasil Audit Mutu Internal
Hasil Audit Mutu Internal yang telah dilakukan dalam jangka waktu 6 (enam)
bulan sebelumnya harus dilaporkan oleh Koordinator AMI kepada forum yaitu
temuan-temuan yang didapati, baik temuan conformity (kesesuaian), non
conformity (ketidaksesuaian major & minor), dan observasi.
PIC : Koordinator AMI
4. Tindakan Koreksi dan Pencegahan
Management Representative melaporkan semua tindakan koreksi dan
pencegahan yang terjadi dalam selang waktu 6 (enam) bulan tersebut
melalui Form Tindakan Koreksi dan Pencegahan (FTKP), dan bagaimana
status dari tindakan tersebut pada saat itu.
PIC : Management Representative
5. Keluhan Co-Part
Semua keluhan Co-Part yang masuk harus dilaporkan oleh Kepala Bagian
Marketing atau pelayanan. Keluhan Co-Part yang serius sehingga ditulis
dalam laporan Tinjauan Manajemen dan dilaporkan status dari keluhan
tersebut, termasuk pula hasil Survey Kepuasan Co-Part yang telah
dilaksanakan harus dilaporkan.
PIC : Kepala Bagian Marketing dan Management Representative
6. Saran-saran untuk perbaikan
Apabila ada saran-saran untuk perbaikan, dapat disampaikan pada bagian
ini dan harus dicatat di notulen.
PIC : Pemberi Usulan
7. Tindak lanjut Tinjauan Manajemen sebelumnya
Apabila sebelumnya sudah melaksanakan Tinjauan Manajemen, maka hasil
dan tindak lanjutnya harus dibicarakan pada tahap ini.
PIC : Penanggung jawab setiap keputusan
8. Lain-lain yang dianggap perlu

V. Hasil atau keluaran Tinjauan Manajemen


137
BAB 7 : RAPAT TINJAUN MANAJEMEN

Keluaran dari Tinjauan Manajemen HARUS mencakup keputusan dan


tindakan apapun yang berkaitan dengan :
a. Perbaikan keefektifan system mutu dan prosesnya
b. Perbaikan produk yang berhubungan dengan persyaratan Co-Part, dan
c. Sumber data yang diperlukan
Seluruh hasil Tinjauan harus didokumentasikan, dikendalikan dan
dipelihara sesuai

Contoh
138
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

Standar Operating Prosedur


Tinjauan Manajemen

Kode Dokumen :
Revisi :
Tanggal :

Diajukan oleh :

Disetujui oleh :

1 TUJUAN : Memberikan Pedoman kepada jajaran manajemen untuk


membuktikan komitmennya terhadap Sistem Manajemen
139
BAB 7 : RAPAT TINJAUN MANAJEMEN

Mutu dengan melakukan evaluasi Sistem Manajemen Mutu


secara berkala dan berkesinambungan yang berhubungan
dengan Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu dan Kepuasan
Pelanggan.
2 RUANG Berlaku untuk peninjauan Sistem Manajemen Mutu yang
LINGKUP : dilaksanakan oleh manajemen di tingkat Universitas dan
Fakultas di lingkungan Universitas
3 DEFINISI : a) Jajaran Manajemen Universitas adalah Rektor,
Pembantu Rektor, Dekan dan Pembantu Dekan.
b) Jajaran Manajemen Fakultas adalah Dekan, Pembantu
Dekan, Ketua dan Sekretaris Jurusan (Program Studi).
c) Kepala Perwakilan Manajemen (KPM) adalah nama
lain dari Manajemen Representative (MR).
d) Pengendalian Sistem Mutu (PSM) adalah nama lain
Quality System Control (QSC).
e) Pengendalian Sistem Mutu Fakultas (PSMF) adalah
mewakilkan PSM di tingkat Fakultas.
f) Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) adalah rapat
evaluasi formal yang dilakukan jajaran manajemen
terhadap penerapan Sistem Manajemen Mutu. ditingkat
Universitas dan ditingkat Fakultas.
g) Rapat Tinjauan Manajemen universitas (RTMU) adalah
rapat tinjauan manajemen di tingkat Universitas.
h) Rapat Tinjauan Manajemen Fakultas (RTMF) adalah
rapat tinjauan manajemen di tingkat Fakultas.
4 REFERENSI : Prosedur Audit Mutu Internal
Manual Mutu
5. DISTRIBUSI Seluruh pemegang Salinan Terkendali
KEPADA
6. PROSEDUR : 6.1. Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) terdiri dari Rapat
Tinjauan Manajemen Universitas (RTMU) yang
dipimpin oleh KPM dan Rektor dan Rapat Tinjauan
Manajemen Fakultas (RTMF) yang dipimpin oleh
PSMF dan Dekan.
6.2. Undangan tertulis Rapat Tinjauan Manajemen beserta
agenda rapat sesuai Formulir Undangan Rapat dan
Formulir Agenda Rapat disiapkan dan didistribusikan
oleh PSM dan Pengendali Sistem Mutu Fakultas (PSMF)
untuk Pengendali Sistem Mutu Universitas (RTMU) dan
RTMF paling lambat 3 (tiga) hari sebelum tanggal
pelaksanaan rapat. Undangan rapat tersebut
ditandatangani oleh KPM yang diketahui atau disetujui
oleh Rektor untuk RTMU dan ditandatangani oleh
PSMF yang diketahui atau disetujui oleh Dekan untuk
RTMF.
6.3. Bila karena suatu hal Rapat Tinjauan Manajemen
terpaksa ditunda atau dibatalkan, maka PSM dan
PSMF bertanggung jawab menginformasikan secara
140
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

tertulis penundaan atau pembatalan dan waktu


pengganti rapat yang baru kepada seluruh peserta
rapat sesuai Formulir Penundaan atau Pembatalan
Rapat paling lambat 1 (satu) hari sebelum
pelaksanaan rapat yang di jadwalkan semula
dilaksanakan.
6.4. Peserta Rapat Tinjauan Manajemen Universitas
(RTMU) adalah KPM, PSM, PSMF, KPA, KPS, dan
Rektorat serta Jajaran Manajemen Universitas.
6.5. Peserta Rapat Tinjauan Manajemen Fakultas (RTMF)
adalah Koordinator PSMF , sekretaris PSMF dan
anggota PSMF, wakil BKM serta seluruh Jajaran
Manajemen Fakultas.
6.6. Rapat Tinjauan Manajemen dapat juga dihadiri oleh
pejabat struktural atau personel lain yang terkait
dengan masalah yang akan dibahas dalam rapat
tersebut dengan undangan yang sama dengan peserta
lain.
6.7. Masukan dan pokok bahasan dalam rapat Tinjauan
Manejemen bersifat kebijakan yang bersifat strategis
antara lain :
a. Perubahan dan pengesahan Kebijakan Mutu,
Sasaran Mutu, dan Rencana Mutu
b. Tindak lanjut dari Rapat Tinjauan Manajemen
sebelumnya
c. Hasil Audit Mutu Internal Akademik maupun Kinerja
Unit dan tindak lanjutnya yang bersifat kebijakan dan
bersifat strategis
d. Masukan dari pelanggan
e. Peninjauan Prosedur Mutu
f. Evaluasi kinerja proses dan kesesuaian produk
g. Hasil penerapan teknik statistik dan tindak lanjutnya
h. Perubahan-perubahan sistem, aturan, dan teknologi
yang berpengaruh terhadap Sistem Manajemen Mutu
i. Alokasi sumber daya yang berpengaruh terhadap
sistem
j. Rencana dan strategi baru yang berkaitan dengan
Sistem Manajemen Mutu
6.8. Berkaitan dengan pelaksanaan dan hasil AMI
Akademik (Teaching and Learning), dilaksanakan
RTMU dan RTMF AMI Akademik setiap 6 (enam)
bulan sekali setelah pelaksanaan dan perumusan hasil
AMI Akademik.
6.9. Berkaitan dengan pelaksanaan dan hasil AMI Kinerja
Unit dilaksanakan RTMU dan RTMF AMI Kinerja Unit
setia p 1 (satu) tahun sekali setelah pelaksanaan dan
perumusan hasil AMI Kinerja Unit.
6.10. PSMF berkoordinasi dengan Dekan serta KPM dan

141
BAB 7 : RAPAT TINJAUN MANAJEMEN

PSM untuk menentukan jadwal RTMF AMI Akademik


dan RTMF AMI Kinerja Unit.
6.11. KPM dan PSM berkoordinasi dengan Rektor untuk
menentukan jadwal RTMU AMI Akademik dan RTMU
AMI Kinerja Unit.
6.12. Sebelum pelaksanaan RTMU AMI Kinerja Unit, BKM
dengan Rektor melaksanakan Rapat Tinjauan
Manajemen Rektorat (RTMR) untuk membahas dan
mengevaluasi hasil AMI Kinerja Unit di lingkungan
Rektorat (Biro, Lembaga, Pusat dan Badan).
6.13. Khusus pada akhir tahun akademik, dilaksanakan
Rapat Tinjauan Manajemen yang membahas Kebijakan
Mutu, peninjauan Sasaran Mutu dan Rencana Mutu
Universitas untuk RTMU dan peninjauan Sasaran Mutu
dan Rencana Mutu Fakultas untuk RTMF.
6.14. RTMU dipimpin oleh KPM dan KPM harus
memastikan rapat telah membahas semua agenda
rapat. Peserta wajib mengisi Formulir Daftar Hadir
yang disiapkan oleh PSM.
6.15. RTMF dipimpin oleh Koordinator PSMF dan
Koordinator PSMF harus memastikan rapat telah
membahas semua agenda rapat. Peserta wajib mengisi
Formulir Daftar Hadir yang disiapkan oleh Sekretaris
PSMF.
6.16. Semua keputusan rapat dicatat dalam Formulir
Notulen Rapat yang dilakukan oleh PSM atau personil
yag ditunjuk untuk RTMU dan sekretaris PSMF atau
personel yang ditunjuk untuk RTMF.
6.17. Sebelum RTM selesai, notulis membacakan seluruh
hasil atau keputusan rapat beserta penanggungjawab
permasalahan serta tanggal penyelesaian tindak
lanjutnya.
6.18. Notulen Rapat Tinjauan Manajemen harus jelas
menginformasikan personel penanggungjawab
permasalahan serta batas waktu penangannnya.
Personel penanggungjawab permasalahan ditunjuk dari
peserta rapat atau personel lain yang ditentukan dalam
rapat tersebut.
6.19. Notulen Rapat Tinjauan Manajemen harus sudah
dibagikan kepada semua undangan rapat paling lambat
4 (empat) hari kerja terhitung sejak tanggal rapat,
lengkap dengan data peserta yang hadir dan tidak hadir.
Satu salinan Notulen Rapat diarsipkan oleh PSM untuk
RTMU atau sekretaris PSMF untuk RTMF.
6.20. PSM untuk RTMU atau sekretaris PSMF untuk
RTMF bertanggungjawab memonitoring perkembangan
tindak lanjut keputusan Rapat Tinjauan Manajemen
sesuai batas waktu yang ditentukan dalam notulen

142
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI

rapat.
6.21. Peserta Rapat yang diundang tetapi tidak hadir
harus jelas menyatakan alasan ketidakhadirannya
kepada BKM untuk RTMU atau PSMF untuk RTMF.
Dalam hal peserta Rapat Tinjauan Manajemen
berhalangan hadir dapat diwakilkan pada pejabat
struktural lain di unitnya yang ditunjuk.
6.22. Semua Catatan Mutu yang berhubungan dengan
Rapat Tinjauan Manajemen dan tindak lanjutnya
diarsipkan oleh PSM untuk RTMU atau sekretaris
PSMF untuk RTMF.
6.23. Setiap Unit yang ada di lingkungan Universitas dan
lingkungan Fakultas diharuskan mengadakan Rapat
Review Unit secara periodik 4 (empat) bulan sekali
untuk mengevaluasi proses-proses yang ada, kinerja
unit dan peninjauan Sasaran Mutu Unit .
6.24. Hasil Rapat Review Unit ditindaklanjuti dan
terdokumentasi pada unit yang bersangkutan.

7 Lampiran: 1. Formulir Undangan Rapat


2. Formulir Agenda Rapat
3. Fornulir Penundaan atau Pembatalan Rapat
4. Formulir Daftar Hadir
5. Formulir Notulen Rapat

143

Anda mungkin juga menyukai