Buku Step by Step Membangun Penjaminan Mutu Di PT
Buku Step by Step Membangun Penjaminan Mutu Di PT
Penjaminan mutu (quality assurance) bagi suatu organisasi adalah merupkan suatu
keharusan karena organisasi yang menjamin mutunya merupakan organisasi yang
senantiasa memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggannya, sebab pelanggan
(Customer) yang puas akan meningkat menjadi pelanggan yang loyal dan hal ini berarti
akan memberikan benefit bagi organisasi yang bersangkutan.
Sejak dicanangkannya Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada tahun 2005
(Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005), maka telah berkembang wacana
tentang Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT). Sejak saat itu pula
implementasi SPM-PT berkembang dan bervariasi di setiap PT,mengikuti perkembangan
organisasi dan ke-khas-an lokal masing-masing. Oleh karena itu, SPM-PT di suatu PT
tidak dapat diadopsi langsung/penuh untuk diimplementasikan di PT yang lain. Dengan
organisasi PT dan organisasi unit penjaminan mutu yang variatif, berkembang pola-
pola implementasi SPM-PT yang unik. Keunikan dan ke-khas-an lokal tersebut
mengandung praktek-praktek baik (good practices) yang perlu disebarluaskan kepada
PT lain di Indonesia.
Good practices tersebut merupakan ilmu yang dapat digunakan untuk
meningkatkan (improving) efektifitas dan efisiensi sistem pengelolaan mutu di PT.
Melalui Buku “Step By Step Membangun Penjamian Mutu Perguruan Tinggi” maka
masing-masing PT dapat melihat dan memahami berbagai variasi implementasi SPM-PT,
sehingga dapat dipetik pelajaran yang dapat dipraktekan pada PT yang di kelola.Banyak PT
mengalami kendala yang beragam dalam mengimplementasikan SPM-PT, mulai dari
komitmen manajemen, pendanaan, keterbatasan SDM, keterbatasan sarana-prasarana
dan juga budaya lokal. Selain juga, beberapa PT melakukan terobosan atau inovasi
dalam menjalankan SPM-PT yang patut mendapatkan perhatian dan apresiasi. Hal ini
merupakan pengetahuan yang dapat menambah wawasan dalam menjalankan SPM-PT.
Agar pembaca dapat mengikuti aplikasi Step By Step Membangun Penjamian
Mutu Perguruan Tinggi, .
Alhamdulillah, atas selesainya penulisan buku ini, penulis mengucapkan syukur
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berbagai nikmat antara lain nikmat kesehatan,
semangat juang dan nikmat kebahagian keluarga. Terima kasih kepada teman-teman
Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang telah menggunakan buku ini untuk meningkatkan
SPMI di Perguruan Tingginyag. Untuk seluruh peminat penjaminan mutu Perguruan Tinggi
di Indonesia, teruskan perjuangan kita, yakin usaha sampai.
Akhirnya, demi proses penyempurnaan buku ini di masa akan datang, dengan
segala kerendahan hati dan kemurahan hati, saya senantiasa mengharapkan kritik dan
saran yang membangun. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca,
Terima kasih.
Wassalam
Hormat saya
Dwi Cahyono.
SISTEM PENJAMINAN MUTU
PERGURUAN TINGGI
SASARAN BELAJAR
Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini peserta belajar
diharapkan:
Mampu dan memahami alasan adanya Sistem Penjaminan Mutu
Perguruan Tinggi
Mampu merencanakan desain SPMPT yang sesuai dengan
kearifan lokal perguruan tinggi
Mampu dan memahami konsep dan definisi Penjaminan Mutu
1
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
STEP 1
SISTEM PENJAMINAN MUTU
PERGURUAN TINGGI
1. Pendahuluan
3
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
4
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
1.3. Rujukan
5
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
6
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
harus disertakan untuk program studi tingkat Diploma dan Sarjana sebanyak 3
copy, sedangkan untuk program studi tingkat Magister dan Doktor sebanyak 4
copy. Penilaian dilakukan setelah seluruh berkas diterima secara lengkap oleh
sekertariat BAN-PT.
7
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
Ketujuh hal tersebut dapat dikatakan merupakan bagian utama dalam sistem
penjaminan mutu model apapun. Oleh karena itu, jika PT dapat menerapkan
ketujuh hal tersebut maka dalam model apapun sistem penjaminan mutu yang
akan diterapkan di PT akan memiliki peluang besar untuk berhasil.
8
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
9
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
Demikian sekilas tentang kesamaan dan perbedaan sistem penjaminan mutu yang
dikembangkan oleh Kemdiknas, ISO 9001:2008,dan MBNQA. Semoga sajian
tersebut dapat menambah wawasan para pengunjung tentang sistem penjaminan
mutu di PT.
Mutu sebuah perguruan tinggi tidak hanya ditentukan oleh aspek mutu
dosen dan tenaga kependidikan saja, tetapi juga oleh mutu mahasiswa yang
menjalani pendidikan di perguruan tinggi tersebut. Indikasai mutu mahasiswa
antara lain adalah tingkat keketatan dalam seleksi masuk, kepatuhan mahasiswa
terhadap etika, sikap proaktif mahasiswa dalam proses belajar mengajar, prestasi
akademik yang ditunjukkan, dan yang terutama adalah kompetensi lulusan yang
handal.
Ada banyak hal yang mungkin kurang disadari oleh para mahasiswa
tentang peran penting yang dimilikinya, padahal sebenarnya sangat
mempengaruhi terbentuknya mutu sebuah perguruan tinggi. Satu peran penting
yang dapat dijalankan mahasiswa adalah pelayanan yang harus diberikan oleh
mahasiswa kepada para pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya, karena
mahasiswa adalah salah satu unsur yang terlibat dalam penyelenggaraan
perguruan tinggi. Jadi mahasiswa tidak hanya sebagai pihak yang dilayani, tetapi
juga sebagai pihak yang harus melayani. Mahasiswa seperti halnya dosen harus
menjaga mutu dengan kehadirannya tepat waktu di kelas, wajib mengerjakan
tugas dengan sebaik-baiknya, mematuhi etika yang diterapkan (misalnya tidak
menggunakan sandal jepit dan kaos oblong di kelas), juga mahasiswa diberi
akses untuk menyampaikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap penjaminan mutu perguruan tinggi tentang adanya dosen atau tenaga
kependidikan yang dipandang kontra produktif terhadap penjaminan mutu
(misalnya dosen sering tidak masuk tanpa menggati di waktu yang lain, staf
laboran yang tidak siaga di laboratorium ketika kegiatan praktikum berlangsung,
dll). Oleh karena itu seharusnya mahasiswa juga dilibatkan dalam pelaksanaan
sistem penjaminan mutu perguruan tinggi (SPM-PT) yang dilaksanakan di tingkat
universitas, fakultas, jurusan, dan prodi. Sistem penjaminan mutu perguruan tinggi
memerlukan komitmen bersama dari semua sivitas akademik mulai pimpinan
puncak sampai pelaksana paling bawah (misalnya petugas kebersihan, petugas
parkir, dll). Karena mahasiswa merupakan salah satu unsur penting yang dapat
menopang keberhasilan pelaksanaan sistem penjaminan mutu di perguruan tinggi,
maka sosialisasi kepada semua sivitas akademik harus memasukkan unsur
mahasiswa sebagai salah satu sasaran sosialisasi yang harus dilaksanakan
tecara terus-menerus melalui berbagai media komunikasi dan disampaikan pada
berbagai kesempatan. Melalui sosialisasi tersebut diharapkan memperoleh
komitmen bersama dalam melaksanakan penjaminan mutu perguruan tinggi
sehingga seluruh pihak memperoleh dorongan mental untuk terus memperbaiki
10
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
11
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
12
INDIKATOR KINERJA KUNCI
PERGURUAN TINGGI
SASARAN BELAJAR
Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini peserta belajar
diharapkan:
Mampu mengembangkan dan menyusun Indikator Kinerja
Perguruan Tinggi
Mampu mengimplementasikan dan menggunakan Indikator Kinerja
Kunci Terpilih
Mampu mengevaluasi Indikator Kinerja Perguruan Tinggi
12
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
STEP 2
INDIKATOR KINERJA KUNCI
PERGURUAN TINGGI
Pendahuluan
Bagaimana Seharusnya Mengukur Kinerja Anda ?
KPI (singkatan bahasa Inggris: key performance indicators),atau indikator
kinerja utama (IKU) dalam bahasa Indonesia, adalah metrik finansial ataupun
non-finansial yang digunakan untuk membantu suatu organisasi menentukan dan
mengukur kemajuan terhadap sasaran organisasi. KPI digunakan dalam intelijen
bisnis untuk menilai keadaan kini suatu bisnis dan menentukan suatu tindakan
terhadap keadaan tersebut. KPI sering digunakan untuk menilai aktivitas-aktivitas
yang sulit diukur seperti keuntungan pengembangan kepemimpinan, perjanjian,
layanan, dan kepuasan. KPI umumnya dikaitkan dengan strategi organisasi yang
contohnya diterapkan oleh teknik-teknik seperti kartu skor berimbang
(BSC, balanced scorecard). KPI berbeda tergantung sifat dan strategi organisasi.
KPI merupakan bagian kunci suatu sasaran terukur yang terdiri dari arahan,
KPI, tolok ukur, target, serta kerangka waktu. Sebagai contoh: "meningkatkan
pendapatan rata-rata per pelanggan dari 10 ribu ke 15 ribu rupiah pada akhir
tahun 2008". Dalam contoh ini, 'pendapatan rata-rata per pelanggan' adalah suatu
KPI.
Jika anda seperti pimpinan perguruan tinggi, maka tantangan utama yang
anda hadapi dalam proses perencanaan adalah memikirkan bagaimana mengukur
apa yang kita ingin anda capai. Umumnya, tidak sulit untuk menggambarkan apa
yang ingin dilakukan oleh anda dan orang lain dalam unit berikut jumlah waktu
yang dibutuhkan untuk melakukannya. Tetapi menggambarkan apa yang anda
lakukan dalam hal pencapaian jauh lebih sulit. Pernyataan ini terutama benar
untuk organisasi pelayanan dan organisasi pendukung, yang mungkin tidak
mempunyai angka pasti seperti jumlah mahasiswa baru atau lamanya pengurusan
KRS dan sebagainya.
Jika jenis pengukuran ini merupakan masalah bagi anda, mungkin Indikator
Kinerja Kunci merupakan salah satu alat yang paling bermanfaat buat anda. Kata
13
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
kuncinya disini adalah indicator tidak lebih, tidak kurang. Meskipun indicator dapat
diukur, tidak ada ukuran mutlak dalam proses perencaaan, indicator hanya
mengesankan kemungkinan hasil yang mempunyai nilai. Dan indikator Kinerja
Kunci tidak terbatas pada jumlah, sebagaimana akan kita lihat nanti. Hal yang
perlu diperhatikan adalah bahwa anda akan memusatkan pada hasil yang didapat,
bukan pada upaya yang diperlukan untuk mendapatkannya.
14
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
15
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
16
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
dll)
Pendampingan implementasi SPMI di
Prodi-prodi oleh
GJM
Monitoring dan evaluasi implementasi
SPMI di Prodi-prodi oleh Tim Monev
Implementasi Audit Internal Mutu
Akademik (AIMA)
Pelaporan, rumusan perbaikan dan
tindak lanjut implementasi
SPMI
F. Indikator Kinerja
Indikator Kinerja Kunci Baseline Target Tengah Target Akhir
Tahun 2011 Tahun 2011
Ketersediaan dokumen implementasi SPMI 0 50% 100%
Tersosialisasinya dokumen implementasi SPMI 0 50% 100%
Implementasi SPMI di Prodi-prodi 0 50% 100%
Keterlaksanaan monev implementasi SPMI 0 50% 100%
Keterlaksanaan AIMA 0 0 100%
Tersusunnya laporan, rumusan perbaikan dan tindak lanjut
0 50% 100%
implementasi SPMI
G. Keberlanjutan
Keberlanjutan program ini didanai oleh Rencana kegiatan Tahunan (RKT) SDP
H. Pelaksana Kegiatan:
Gugus Jaminan Mutu Fakultas
I. Penanggung Jawab
Drs. Rudy , MS (Ketua Gugus Jaminan Mutu Fakultas
17
STRATEGI PENGEMBANGAN
STRUKTUR ORGANISASI
SASARAN BELAJAR
Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini peserta belajar
diharapkan:
Mampu mengembangkan struktur organisasi penjaminan mutu
Mampu memilih struktur organisasi yang sesuai dengan kearifan
lokal perguruan tinggi
Mampu membuat job description untuk pemangku jabatan di or-
ganisasi penjaminan mutu
64
BAB 3 : STRATEGI PENGEMBANGAN STRUKTUR ORGANISASI
STEP 3
STRATEGI PENGEMBANGAN
STRUKTUR ORGANISASI
PENDAHULUAN
Strategi dan struktur merupakan dua hal penting yang harus ada di dalam
sebuah organisasi. Tanpa keduanya sebuah komunitas tidak akan bisa disebut
sebagai organisasi karena pada dasarnya organisasi merupakan berhimpunnya
sekelompok orang yang memiliki kesamaan harapan dan keinginan untuk
mencapai tujuan bersama. Jika tidak didukung oleh struktur yang baik maka
organisasi akan megalami kebingungan di dalam pergerakannya. Sementara itu
jika organisasi tidak memiliki strategi yang bagus maka organisasi tersebut akan
mengalami inefektifitas di dalam geraknya.
Strategi adalah suatu penentuan sasaran dan tujuan dasar jangka panjang
dari suatu organisasi (perusahaan) serta pengadopsian seperangkat tindakan
serta alokasi sumber-sumber yang perlu untuk mencapai sasaran-sasaran
tersebut (Chandler, 1992). Pengertian tersebut mengarahkan kita kepada dua hal,
yaitu perencanaan dan pola. Perencanaan identik dengan bagaimana kita
menghadapi keadaan di masa depan. Dengan adanya perencanaan gerak
organisasi akan menjadi lebih terpola terutama dalam kaitannya dengan
pengalokasian sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.
Struktur merupakan susunan kepengurusan di dalam organisasi yang
bersifat hierarkis dan terspesialisasi ke dalam bidang-bidang. Struktur di dalam
organisasi memiliki sifat spesialisasi dalam artian masing-masing elemen di dalam
struktur memiliki tugas pokok dan fungsinya sendiri-sendiri. Suatu organisasi akan
melakukan telaah lingkungan terlebih dahulu sebelum menentukan struktur
organisasi yang tepat. Hal ini dikarenakan identifikasi permasalahan yang ada di
lingkungan organisasi memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri sehingga
penentuan bidang-bidang di dalam struktur akan sangat dipengaruhi oleh
permasalahan lingkungan tersebut.
Perjalanan organisasi akan dipengaruhi juga oleh dimana organisasi
tersebut beroperasi. Karakteristik lingkungan yang dinamis menyebabkan
organisasi harus melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap lingkungan agar
tetap eksis. Berangkat dari hal tersebut maka sudah sewajarnya apabila struktur
18
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
19
BAB 3 : STRATEGI PENGEMBANGAN STRUKTUR ORGANISASI
Contoh Struktur Organisasi Penjaminan Mutu dan Job Description yang dapat di
kembangkan sesuai dengan kearifan lokal perguruan tinggi.
20
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
Tingkat Universitas
Kepala Rektor
Badan Penjaminan Mutu Wakil Rektor
Ka.BPM
Koordinator
Pengendali
Dokumen
(KPD)
Staf
Administrasi
Satuan Tugas
Tingkat Program Studi/PSDKU Pengendali Mutu
Program Studi Ketua Prodi
(STPMP) Sekretaris Prodi
21
BAB 3 : STRATEGI PENGEMBANGAN STRUKTUR ORGANISASI
1. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi harus mengacu pada satu dokumen
yang disahkan oleh Senat. Dalam hal ini UB mengacu pada dokumen
Organisasi Tata Kelola (OTK) UB.
2 Pada Model ini hanya diuraikan Tupoksi unit kerja fungsional pembantu
penjaminan mutu, yaitu PJM dan SPI.
22
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
23
BAB 3 : STRATEGI PENGEMBANGAN STRUKTUR ORGANISASI
24
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
6. Tim Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran adalah tim yang diben-
tuk Ketua untuk membantu program studi melaksanakan monitoring dan
evaluasi pembelajarannya.
Referensi
Davis, D. D. "Form, Function and Strategy in Boundaryless Organization," The
Changing Nature of Work, San Fransisco: Jossey Bass, 1995, hal. 112-
138.
Knight, K. "Matrix Organization: A Review," Journal of Management Studies, Mei
1976, hal. 111-130.
Mohrman, S. A. Designing Team-Based Organizations, San Fransisco: Jossey
Bass, 1995, hal. 36-49.
Kaeter, M. "The Age of the Specialized Generalist," Training, desember 1993,
hal. 48-53.
Pennings, J. M. Research in Organizational Behavior, vol. 14, Greenwich, CT:
JAI Press, 1992, hal. 267-309.
Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi Buku 2,
Jakarta: Salemba Empat. Hal. 214-224
25
BAB 3 : STRATEGI PENGEMBANGAN STRUKTUR ORGANISASI
26
PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
SASARAN BELAJAR
Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini peserta belajar
diharapkan:
Mampu mengembangkan dokumen mutu
Mampu memilih dokumen mutu yang sesuai dengan kearifan lokal
perguruan tinggi
Mampu membuat koding dokumen mutu
Mampu mengevaluasi dan mengoperasionalkan dokumen mutu
baik di tingkat institusi, fakultas, program studi maupun unit kerja
64
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
STEP 4
PENYUSUN DOKUMEN MUTU
PENDAHULUAN
Pengertian Jaminan mutu adalah memastikan bahwa semua
karakteristik dan kinerja sesuai dengan standar/harapan/persyaratan dokumen
dan evaluasi/audit. Oleh karena itu Implementasi Sistem Penjaminan Mutu
Perguruan Tinggi membutuhkan budaya mutu yang tinggi dari para pelaku dalam
organisasi itu sendiri. Persyaratan ini berlaku jika ingin Sistem Penjaminan Mutu
Perguruan Tinggi itu, berkelanjutan. Keberlanjutan ini merupakan suuatu an-
caman terbesar dalam Implementasi Sistem Penjaminan Mutu di Perguruan Ting-
gi. Potensi ini cukup besar karena Perguruan Tinggi sebagai organisasi yang
berisikan ide-ide besar dan ideal dari para pelaku organisasi (dosen-dosen).
Kerap terjadi ide-ide tersebut akan menjadi isu-isu utama untuk mengarahkan
jalannya organisasi untuk beberapa tahun ke depan. Namun, ketika pencetus ide
tidak lagi menduduki sebagai pimpinan maka ide itu hilang dengan sendirinya.
Dengan kata lain bahasa sederhana ganti pimpinan ganti kebijakan, ganti metode,
ganti prosedur, ganti acara. Mulai dari awal lagi, hal seperti ini harus dihindari.
Akibatnya keberlanjutan suatu kegiatan atau program menjadi sangat
rendah. Hal ini sebenarnya, menunjukkan bahwa pengelolaan perguruan tinggi itu
bukan diarahkan oleh visi institusi tetapi oleh visi masing-masing pimpinan. Wal
hasil keberhasilan yang dicapai hanya untuk diri sang pimpinan bukan keberhasi-
lan secara organisasi. Dengan sistem penjaminan mutu perguruan tinggi hal
demikian tidak akan terjadi. Karena sistem ini meletakkan arah organisasi diten-
tukan oleh visi organisasi itu sendiri bukan oleh visi pimpinannya. Siapapun, pim-
pinannya jika beliau dapat mengawal dan menyelaraskan semua visi anggota or-
ganisasi ke dalam visi organisasi Perguruan Tinggi maka Insya Allah akan tetap
berhasil membawa Perguruan Tinggi. Mengakomodasi visi organisasi Perguruan
Tinggi ke dalam visi pribadi inilah yang harus dimiliki oleh anggota organisasi se-
hingga membentuk budaya organisasi dalam diri pelaku-pelakunya. Hal ini ten-
tunya membutuhkan waktu yang lama tidak hanya setahun dua tahun tetapi lebih
lama mungkin puluhan tahun. Oleh karena itu dibutuhkan upaya untuk memper-
cepat dan mempersingkat waktu yang dibutuhkan yaitu dengan menggunakan sis-
tem manajemen mutu. Sistem manajemen mutu, organisasi digerakan dan diara-
hkan oleh visi organisasi bukan visi pribadi pimpinan. Dengan menjadikan sistem
manajemen mutu sebagai landasan sistem manajemen Perguruan Tinggi maka
Implementasi Sistem Penjaminan Mutu akan mampu bertahan keberlangsungan
dan berkelanjutannya.
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
27
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
Sifat Dokumen :
1. Jelas dan memiliki nomor indeks/berurutan
2. Berklasifikasi (rahasia/tak rahasia)
3. Dapat ditelusuri (terkendali)
4. Mudah diakses
5. Disimpan dengan baik
6. Ada peanggungjawabnya
7. Memuat tanggal berlaku/ revisi
8. Selalu diperbaharui
9. Berbentuk cetakan atau media elektronik
Tujuan Dokumentasi Sistem Mutu Untuk :
1. Komunikasi internal
2. Rujukan kegiatan dan kebijakan
3. Petunjuk teknis pekerjaan
4. Pelatihan Staf baru
5. Penetapan ruang lingkup dan Kerjasama
6. Perencanaan dan pemantauan
7. Audit dan informasi umpan balik
3. Standar Mutu
4. Manual Prosedur (Wajib):
1. Pengendalian Dokumen dan Rekaman
2. Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai
3. Tindakan Korektif dan Pencegahan
5. Instruksi Kerja
6. Dokumen Pendukung
Borang-borang
4. Dokumen Audit:
1. Manual Prosedur/MP Pelaksanaan Audit Internal Mutu (AIM).
2. MP Penilaian Kinerja Unv./Fak./Prog.
3. MP Penilaian Kinerja Jur./PS.
4. Borang Kinerja Unv./Fak./Prog.
5. Borang Kinerja Jur./PS.
6. Instruksi Kerja (IK).
Jenis Dokumen Sistem Penjaminan Mutu Akademik (SPMA)
Penanggung
Tingkat Dokumen Penyusun
Jaw ab
29
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
Sistem Koding
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
Setiap Dokumen Mengacu pada Kode digital/Komputer diberi Kode Sesuai
dengan urutan sebagai berikut :
Kode Lembaga
Lima Digit (00000)
1. Universitas Kode : 00000
2. Senat UM Jember Kode : 00001
3. Badan Pelaksana Harian : 00002
4. Biro-biro, Pusat-pusat Lembaga di Bawah UM Jember : 0000X
Fakultas Lima Digit (00X00) dan Program Studi lima digit (00X0X)
31
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
Kebijakan Mutu
Sasaran Mutu
Standar mutu yang diturunkan dari kebijakan mutu yang bersifat strategi,
spesifik, dapat diukur, realistik dan dapat dicapai dalam kurun waktu
tertentu.
1. Sasaran Mutu Unit
2. Sasaran Mutu Lulusan
3. Sasaran Mutu Proses
4. Sasaran Mutu Penelitian
Rencana Mutu
Standar mutu yang ingin dicapai pada setiap proses kegiatan-kegiatan yang
dilakukan dan ada pada lembaga/unit dalam rangka mencapai sasaran mutu
(input-proses-output)
Rencana Mutu Universitas
Rencana Mutu Fakultas
Rencana Mutu Program Studi
Rencana Mutu Fakultas
33
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
SOP
SOP Sistem Mutu
SOP Pembelajaran
SOP Manajemen Sumberdaya
SOP Pengembangan Institusi
SOP Sistem Mutu
1. Sistem Dokumentasi
2. Pengendalian Dokumen
3. Pengendalian Catatan Mutu
4. Rapat Tinjauan Manajemen
Evaluasi formal yang dilakukan oleh manajemen puncak terhadap
penerapan sistem mutu
5. Academic Peer Review
Kegiatan review akademik di Perguruan Tinggi yang dilakukan oleh tenaga
akademik/tenaga ahli yang memenuhi syarat
6. Audit Mutu Internal
Untuk mengatur verifikasi pelaksanaan dan efektifitas penerapan sistem
mutu
7. Pengendalian Produk/layanan tidak sesuai
8. Permintaan Tindakan perbaikan dan pencegahan
Mengatur tata cara tindakan perbaikan dan pencegahan untuk memastikan
kekurangan atau ketidaksesuai yang terjadi, dapat diatasi dan tidak
terulang kembali
9. Pemantauan pengukuran analisis dan pelaporan
Untuk mengatur pelaksanaan kegiatan pemantauan pelaksanaan sistem,
pengukuran, analisis dan pelaporan yang terkait dengan pencapaian mutu
SOP Pembelajaran
1. Penerimaan Mahasiswa Baru
2. Registrasi
3. Perkuliahan
4. Ujian
5. Tugas Akhir
6. SOP Pemangilan Mahasiswa
7. Wisuda
8. Layanan Karir
9. Desain dan Pengendalian Kurikulum
10. Penyusunan Kalender dan Buku Panduan
11. Sarana dan Prasarana Perkuliahan
12. Praktikum
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
Magister Ilmu
Manajemen
Universitas Ketua Program Studi
Muhammadiyah Magister Ilmu Manajemen
Jember
No: Dokumen No: Revisi Halaman
SOP .......... .................. 1/2
PEMANGGILAN MAHASISWA Diajukan Ketua Unit Ditetapkan oleh Kaprodi
Penjaminan Mutu
Tanggal Penetapan
35
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
BAB 1
PENDAHULUAN
sekaligus meningkatkan daya saingnya baik di pasar regional maupun nasional. Hal ini dapat
dilakukan dengan melakukan perbaikan secara berkelanjutan terhadap mutu sumberdaya
manusia, proses dan fasilitas fisik melalui suatu sistem penjaminan mutu yang memadai.
Dalam perspektif manajemen mutu, UM Jember perlu mengendalikan mutu kegiatan
yang diselenggarakannnya pada setiap tahapan dalam proses bisnisnya mencakup input,
proses, output dan kepuasan stakeholders. Oleh karena UM Jember langsung mengambil
langkah strategis dengan membentuk Penjaminan mutu UM Jember yang baru dibentuk pada
1 April 2009 dan berakhir pada tahun 1 April 2013 dengan nama Lembaga Penjaminan Mutu UM
Jember, Dr. Dwi Cahyono, M.Si.Akt sebagai Kepala Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) dan
Ir.Arief Noor Akhmadi, MP sebagai Sekretaris Lembaga Penjaminan Mutu. LPM mempunyai
kantor sekretariat yang strategis dan mudah dijangkau. Pada tahun 2009 UM Jember
mencanangkan sebagai “Tahun Mutu” artinya selama tahun 2009 UM Jember melakukan proses
pelatakan pondasi awal “Penjaminan Mutu Institusi” sebagai tindak lanjutnya adalah dengan
mengadakan Pelatihan “Balance Scorecard” yang diadakan pada tanggal 25-26 Mei 2009, yang
mana balance scorecard adalah alat yang digunakan untuk penjaminan mutu di semua unit di
lingkungan kerja UM Jember dan alat ini digunakan untuk mengukur kinerja unit-unit di UM
Jember agar berprestasi (quality culture) Mekanisme kerja dari alat ini adalah pertama diadakan
pelatihan awal untuk pengenalan balance scorecard.
Visi :Menjadi organisasi Jaminan Mutu Pendidikan Tinggi yang handal dalam implementasi sistem
manajemen mutu, guna memastikan terpenuhinya standar mutu akademik bagi terwujudnya
UM Jember dalam membangun peradaban lokal dan global yang diRidhoi oleh Allah
SWT
Misi:
Mendorong semua fakultas, Akademi, program studi, lembaga dan unit untuk
mengembangkan budaya akademik yang berorientasi pada mutu, sikap bersaing secara
sehat sehingga dapat mencapai prestasi dengan mengacu pada Visi dan Misi UM Jember
Tujuan:
Dibentuknya Lembaga penjaminan Mutu UM Jember adalah bertujuan untuk :
1. Membantu pencapaian visi dan misi UM Jember melalui penjaminan mutu program dan
pelayanan pendidikan.
2. Menetapkan peran seluruh komponen dalam penjaminan mutu pendidikan.
3. Menjamin seluruh komponen telah melaksanakan aktivitas sesuai dengan perangkat mutu
pendidikan yang telah ditetapkan
4. Mengembangkan, mempromosikan, mengkoordinasikan serta memonitor proses audit
internal.
5. Memfasilitasi dan mengoordinasikan perbaikan mutu berkelanjutan di seluruh bagian yang
ada di UM Jember
6. Menjamin konsistensi dan efektifitas penjaminan mutu pendidikan yang berkelanjutan
berdasar siklus PDCA (Plan-Do-Check-Action) untuk mencapai prestasi mutu yang lebih baik
7. Mengembangkan perangkat dan panduan penjaminan mutu program akademik pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta program dan kegiatan non akdemik,
yang sifatnya umum
8. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penjaminan mutu program akademik dan non
akademik
9. Melaksanakan kajian-kajian terhadap pelaksanaan penjaminan mutu
10. Menyampaikan hasil kajiannya kepada Rektor dengan tembusan sebagai masukan untuk
Senat Universitas dan Badan Pelaksana Harian.
Lembaga penjaminan Mutu UM Jember akan dikembangan lebih besar lagi dengan
mensyaratkan kepada keanggotaan untuk :
1. Mempunyai kemampuan dalam membaca dan menulis konsep dan teori QA. Memahami dan
menguasai konsep dan teori QA.
2. Mempunyai kemampuan dalam menyebarluaskan pengetahuan Quality Assurance (planning-
doing-checking-action/improvement) kepada pihak lain:
3. Quality Management (planning dan doing)
4. Quality Audit (checking)
37
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
6. Memberikan acuan penyediaan input yang diperlukan dan pemanfaatan sumber daya yang
dibutuhkan untuk pencapaian penjaminan mutu sampai tahun 2013
3.1. Prinsip Desain Cetak biru (Blueprint)
Cetak biru (Blueprint) ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi UM Jember dalam
mengembangkan aplikasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) sesuai dengan manajemen
internal UM Jember dan kebijakan Pemerintah dalam bidang pendidikan tinggi untuk waktu yang
cukup panjang. Untuk itu Cetak biru (Blueprint) ini didesain dengan prinsip keseimbangan antara
flexibility dan standardization.
Flexibility:
Cetak biru (Blueprint) ini memberikan panduan yang konsisten namun dapat dimodifikasi
sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan pemerintah daerah yang spesifik. UM Jember dapat
menyesuaikan Cetak biru (Blueprint) ini dengan Visi, Misi, Rencana Strategis, dan UM Jember yang
berlaku, yang akan mempengaruhui kebijakan, rencana dan penerapan program pengembangan
SPMI di UM Jember.
Standardization:
Cetak biru (Blueprint) ini lebih mengedepankan deskripsi aplikasi-aplikasi SPMI yang
bersifat umum dan tipikal, disertai dengan spesifikasi umum dan generik, sehingga dalam batas
tertentu terdapat standarisasi aplikisi SPMI di UM Jember dapat dijadikan panduan utama dalam
mendeskripsikan fungsi-fungsi penjaminan mutu yang menjadi dasar desain aplikasi. Dengan
mengutamakan keseimbangan flexibilitas dan standardisasi, maka Cetak biru (Blueprint) ini akan
memiliki karakteristik atau model yang berbeda dengan Perguruan Tinggi lain.
BAB 2
ANALISIS EVALUSI DIRI DAN
ANALISA SWOT SPMI
Mutu perguruan tinggi adalah kesesuaian antara penyelenggaraan perguruan tinggi
dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP), maupun standar yang ditetapkan oleh perguruan
tinggi sendiri berdasarkan visi dan kebutuhan dari para pihak yang berkepentingan (stakeholders)
Dengan demikian, terdapat standar mutu perguruan tinggi yang: ditetapkan oleh Pemerintah
(government) yang disepakati bersama di dalam perguruan tinggi yang dituangkan dalam visi
(vision) dan dikehendaki oleh pihak yang berkepentingan (stakeholders).
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
Adapun dalam analisis evaluasi diri dan Analisa SWOT SPMI di Lingkungan Universitas
Muhammadiyah Jember terbagi dalam 4 (Empat) Perspektif :
(1) Sumberdaya Manusia Penjaminan Mutu dan SDM di lingkungan UM Jember
(2) Operasionalisasi Penjaminan Mutu Internal di lingkungan UM Jember
(3) Keuangan dan Keberlanjutan SPMI
(4) Layanan Internal dan Eksternal Penjaminan Mutu
39
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
Audit Internal Lembaga Penjaminan Jaminan Mutu, Manual Prosedur Pengendalian Produk Yang
Tidak Sesuai, Manual Prosedur Tindakan Korektif Dan Pencegahan, Rencana Mutu (Quality Plan).
Selain itu produk yang sudah dibuat oleh LPM adalah Standar Evaluasi Program Studi dan Standar
Evaluasi dengan menggunakan sistem menajemen Balance Scorecard dokumen ini memang belum
belum diotorisasi atau disahkan oleh rektor namun pelaksanaannya sudah di ujicobakan namun
masih kurang menyeluruh pada dataran tingkat unit masih belum termotivasi untuk membuat peta
kinerja dan action plan dari setiap unit oleh karena itu hal ini perlu ditingkatkan lagi agar produk
penjaminan mutu yang sudah terhasilkannnya tidak mubazir. Sedangkan produk yang lain adalah
standar penjaminan mutu yang terdiri dari 14 standar antara lain (Kurikulum, proses pembelajaran,
Kompetensi lulusan,pendidik dan tenaga kependidikan, prasarana dan sarana, pengelolaan,
pembiayaan, penilaian pendidikan, kemahasiswaan, sistem informasi. tata pamong, suasana
akademik dan penelitian, pengabdian, publikasi dan hasil karya lainnya serta jaminan mutu). Proses
Proses terlahirkannya standar ini adalah melalui pendanaan PHKI tahun anggaran 2010, saat ini
standar ini masih menunggu pengesahan melalui senat universitas.
Selain standar dalam PHKI Tahun anggaran 2010 produk yang sudah dihasilkan adalah beberapa
SOP yang terdiri dari SOP bidang Teknologi Informasi, SOP hubungan antar unit (bidang akademik,
keuangan, sarana dan prasarana dan sumberdaya manusia), meskipun saat ini belum dapat
terimplementasikan karena masih dalam proses penetapan.
Analisa SWOT Operasional Penjaminan Mutu :
Strength : (1) Tersedianya panduan Penjaminan Mutu Internal meskipun harus dikembangkan lagi
(2) Tersedianya Standar Penjaminan Mutu meskipun belum di syahkan oleh Senat Universitas (3)
Tersedianya beberapa SOP yang terdiri dari SOP bidang Teknologi Informasi, SOP hubungan antar
unit (bidang akademik, keuangan, sarana dan prasarana dan sumberdaya manusia), meskipun saat
ini belum dapat terimplementasikan karena masih dalam proses penetapan.(4) Tersedianya
Kebijakan Mutu dan Sudah di deklarasikan (5) Tersedianya tuntuntan budaya mutu (6) Tersedianya
sasaran mutu yang dicanangkan sampai tahun 2013
Weaknesess : (1)Belum menjalankan siklus penjaminan mutu yang terdiri pembuatan Norma,
Standar, Pedoman, Manual yang kemudian dilanjutkan Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu, Rencana
Mutu dan Prosedur Mutu, Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan dan monitoring yang
diimbangi dengan perbaikan Sistem Penjaminan Mutu dan Rencana Tindakan Mutu serta Tindakan
Koreksi, yang akhirnya siap untuk melakukan Audit Mutu Internal untuk dijadikan pengukuran dan
evaluasi diri.
(2) Belum memiliki Manual Prosedur Pengendalian Dokumen dan Rekaman, (3) Belum memiliki
Manual Prosedur Audit Internal Lembaga Penjaminan Jaminan Mutu,(4) Belum memiliki Manual
Prosedur Pengendalian Produk Yang Tidak Sesuai, (5) Belum memiliki Manual Prosedur Tindakan
Korektif Dan Pencegahan, (6) Belum memiliki Rencana Mutu (Quality Plan) (7) Belum memiliki
manual prosedur pelaksanaan audit internal mutu akademik (AIMA) dan belum pernah melakukan
AIMA, (8) Belum memiliki manual prosedur pengadaan auditor untuk audit internal mutu akademik
(aima), (9)Belum memiliki Manual Prosedur pendampingan akreditasi Program Studi S-1 meskipun
sudah melakukan pendampingan, (10) Belum memiliki manual prosedur pendampingan
penyusunan dokumen penjaminan mutu (11) Belum memiliki Rencana Mutu yang lengkap (13)
Prosedur Mutu belum terinci dan belum berbasis kebutuhan (14) Prosedur Kerja belum terinci dan
belum berbasis kebutuhan (15) Belum tersedianya Instruksi Kerja (16) Belum tersedianya
Wewenang & Tanggung Jawab secara menyeluruh (17) Belum tersedianya Daftar Catatan Mutu
(18) Seluruh pendokumentasian dan operasional penjaminan mutu belum didukung oleh
pengembangan sistem informasi dan teknologi
Opportunities : (1) Kesempatan untuk mengembangkan dan menjalankan program penjaminan
mutu karena menjadi Program yang diusulkan dalam PHK-I (2) Adanya perhatian Dirjen Dikti
terhadap penjaminan mutu perguruan tinggi
Threats : (1) Dirjen Dikti akan menutup Program Studi jika belum terakreditasi (2) Konsumen akan
memilih Perguruan Tinggi yang memiliki akreditasi yang baik (3) Jika belum akreditasi BAN PT
akan kesulitan untuk akses dana Hibah dari Dirjen Dikti.
Berdasarkan analisa SWOT diatas dapat dikatakan bahwa sistem operasionalisasi
penjaminan mutu di UM Jember masih lemah oleh karena itu solusinya adalah peningkatan sistem
operasionalisasi penjaminan mutu melalui :(1) Penguatan peran SPMI unit-unit kerja melalui UM
Jember Annual Quality Award (UM Jember AQA). (2) Pengembangan SPMA menjadi SPMPT, yang
berkoordinasi dengan Tim Monitoring dan Evaluasi Internal (MonevIn) (3) Pengembangan sistem
pendampingan Akreditasi Institusi dan Program Studi (4) Pengembangan Sistem Informasi untuk
Higher Education Quality Assurance System.
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
BAB 4
SASARAN MUTU DAN INDIKATOR KINERJA
Sesuai dengan Tujuan dibentuknya Lembaga penjaminan Mutu UM Jember adalah:
1. Membantu pencapaian visi dan misi UM Jember melalui penjaminan mutu program dan
pelayanan pendidikan.
2. Menetapkan peran seluruh komponen dalam penjaminan mutu pendidikan.
41
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
3. Menjamin seluruh komponen telah melaksanakan aktivitas sesuai dengan perangkat mutu
pendidikan yang telah ditetapkan
4. Mengembangkan, mempromosikan, mengkoordinasikan serta memonitor proses audit
internal.
5. Memfasilitasi dan mengoordinasikan perbaikan mutu berkelanjutan di seluruh bagian yang
ada di UM Jember
6. Menjamin konsistensi dan efektifitas penjaminan mutu pendidikan yang berkelanjutan
berdasar siklus PDCA (Plan-Do-Check-Action) untuk mencapai prestasi mutu yang lebih baik
7. Mengembangkan perangkat dan panduan penjaminan mutu program akademik pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta program dan kegiatan non akdemik,
yang sifatnya umum
8. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penjaminan mutu program akademik dan non
akademik
9. Melaksanakan kajian-kajian terhadap pelaksanaan penjaminan mutu
10. Menyampaikan hasil kajiannya kepada Rektor dengan tembusan sebagai masukan untuk
Senat Universitas dan Badan Pelaksana Harian.
Maka beberapa sasaran mutu dan indikator kinerja yang ingin dicapai sampai dengan tahun 2013
adalah :
4.1. Sasaran Mutu
No Indikator sasaran mutu 2010 2011 2012 2013
1 Score Akreditasi dari BAN PT untuk setiap program
studi.
A Ilmu Keperawatan - B B A
B Teknik Elektro B A A A
C Teknik Mesin - A A A
D Teknik Sipil B A A A
E Agribisnis B A A A
F Agroteknologi B A A A
G Teknik Informatika - A A A
H Ekonomi Manajemen B A A A
I Ekonomi Akuntansi C B B A
J Ilmu Pemerintahan B A A A
K Ilmu Komunikasi B A A A
L Psikologi B A A A
M Ilmu Hukum C B B A
N Pendidikan Matematika - B B A
O Pendidikan Biologi B A A A
P Pendidikan PAUD - B B A
Q Pendidikan Bahasa Indonesia B A A A
R Pendidikan Bahasa Inggris B A A A
S Ilmu keperawatan D3 - A A A
T Manajemen Informatika C B B A
U PGTK C B B A
V Manajemen S2 - B B A
2 Score Akreditasi dari BAN PT untuk Institusi - - B B
3 Rata Rata IPK mahasiswa minimal 3 2.75 2.75 2.90 3
4 Indeks Kepuasan Mahasiswa terhadap mutu
pelayanan dan fasilitas
5 Indeks Kepuasan Mahasiswa terhadap kinerja dosen 3.00 3.20 3.50
6 Tingkat kelulusan tepat waktu minimal 75% dengan 2.50 2.75. 2.80 2.85
memenuhi peraturan yang berlaku.
7 Rata rata waktu tunggu lulusan untuk mendapat 3 3 3 2
pekerjaan Bulan Bulan Bulan Bulan
8 Melaksanakan Penjaminan Mutu Internal secara 20% 50% 80% 99%
totalitas dengan sistem manajemen kinerja Balance
Scorecard
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
BAB 5
PENUTUP
43
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
Standar Mutu
Standar Mutu harus Sesuai Visi-Misi Perguruan Tinggi
Standar yang diacu dilakukan secara bertahap:
1. Standar Nasional
Mengacu pada standar mutu Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dan
Akreditasi Program Studi (APS) th. 2008, yang terdiri dari tujuh (7) standar
mutu. Diharapkan persiapan audit eksternal akreditasi menjadi lebih siap.
2. Standar Pelayanan Minimum Badan Layanan Umum (BLU)
Sebagai standar pelayanan kepuasan pelanggan. Terdiri dari sembilan (9)
standar mutu (lihat dokumen Standar Pelayanan Minimum /SPM BLU.
3. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dan IWA 2:2007
4. Standar Internasional (QS Asia)
2. Sumber Daya Manusia (Dosen & 2. Sumber Daya Manusia (Dosen &
tenaga penunjang) tenaga penunjang)
8. Penilaian pendidikan
45
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
STANDAR MUTU
S1, S2 DAN S3
Daftar Isi
Tujuan
Menetapkan tolok ukur atau butir-butir mutu yang harus dipenuhi oleh Jurusan/Program
Studi di lingkungan Universitas Muhammadiyah Jember dilakukan secara bertahap dan
berkelanjutan.
Ruang Lingkup
Isi standar mutu Jurusan/Program Studi mengacu pada standar Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) terdiri dari 7 standar yaitu: (1) Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran, serta Strategi Pencapaian, (2) Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan
dan Penjaminan Mutu, (3). Mahasiswa dan Lulusan,(4). Sumber daya manusia, (5).
Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik, standar (6) Pembiayaan, Sarana dan
Prasarana, serta Sistem Informasi dan (7) Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada
Masyarakat, dan Kerjasama.
Standar Mutu ini berlaku bagi Jurusan/Program Studi di lingkungan Universitas
Muhammadiyah Jember (UMJ).
Definisi
Standar mutu adalah seperangkat tolok ukur kinerja sistem pendidikan yang mencakup
masukan, proses, hasil, keluaran serta manfaat pendidikan yang harus dipenuhi oleh unit-unit
kerja. Suatu standar mutu terdiri atas beberapa parameter (elemen penilaian) yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk mengukur dan menetapkan mutu dan kelayakan unit kerja
untuk menyelenggarakan program-programnya.
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) adalah sebuah badan yang
dibentuk oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1994 melalui Kepmen. Dikbud
No. 187/U/1994, tanggal 7 Agustus 1994. BAN PT bertugas . melaksanakan akreditasi
program studi dan atau institusi perguruan tinggi di Indonesia secara handal, akuntabel dan
bertanggungjawab.
Akreditasi adalah proses evaluasi dan penilaian mutu institusi atau program studi yang
dilakukan oleh suatu tim pakar sejawat (tim asesor) berdasarkan standar mutu yang telah
ditetapkan, atas pengarahan suatu badan atau lembaga akreditasi mandiri di luar institusi atau
program studi yang bersangkutan.
Universitas adalah penyelenggara pendidikan tinggi, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
Fakultas/Program adalah Unsur Pelaksana Akademik yang melaksanakan sebagian
tugas dan fungsi Universitas.
Jurusan adalah unit pelaksana akademik di Fakultas yang melaksanakan pendidikan
akademik Program Sarjana dan Pascasarjana; dan pendidikan profesi dalam sebagian atau
satu cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni tertentu. Jurusan dapat
menyelenggarakan lebih dari satu program studi.
Program Studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan
pendidikan akademik dan atau profesional yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum
serta ditujukan agar mahasiswa dapat menguasai ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap
sesuai dengan sasaran kurikulum.
Dosen tetap adalah dosen yang diangkat dan ditempatkan sebagai tenaga tetap pada
Perguruan Tinggi (PT) yang bersangkutan (bukan dosen pembina, dosen pinjaman, maupun
dosen kontrakan) dalam bidang yang relevan dengan keahlian bidang studinya. Seorang
dosen hanya dapat menjadi dosen tetap pada satu perguruan tinggi, dan mempunyai
penugasan kerja minimum 20 jam/minggu.
Dosen tidak tetap adalah dosen yang tidak termasuk sebagai dosen tetap. Misalnya
dosen luar biasa, dosen pembina, dosen pinjaman, dan dosen kontrakan.
Mahasiswa program reguler adalah mahasiswa yang mengikuti program pendidikan
secara penuh waktu (baik kelas pagi, siang, sore, malam), dan di seluruh kampus.Mahasiswa
program non-reguler adalah mahasiswa yang mengikuti program pendidikan secara paruh
waktu.Mahasiswa transfer adalah mahasiswa yang masuk ke program studi dengan
mentransfer mata kuliah yang telah diperolehnya dari PS lain, baik dari dalam PT maupun luar
PT.
Referensi
1. BAN-PT. 2008. Akreditasi Program Studi Sarjana. Buku I Naskah Akademik Akreditasi
Program Studi Sarjana. Jakarta.
2. BAN-PT. 2008. Akreditasi Program Studi Sarjana. Buku II Standar dan Prosedur
Akreditasi Program Studi Sarjana. Jakarta.
47
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
3. BAN-PT. 2008. Akreditasi Program Studi Sarjana. Buku IIIA Borang Akreditasi Sajana.
Jakarta.
4. BAN-PT. 2008. Akreditasi Program Studi Sarjana. Buku IIIB Borang Fakultas-Sekolah
Tinggi. Jakarta.
5. BAN-PT. 2008. Akreditasi Program Studi Sarjana. Buku IV Panduan Pengisian
Instrumen Akreditasi S1. Jakarta.
6. BAN-PT. 2008. Akreditasi Program Studi Sarjana. Buku V Pedoman Penilaian Instrumen
Akreditasi Program Sarjana. Jakarta.
7. BAN-PT. 2008. Akreditasi Program Studi Sarjana. Buku VI Matriks Penilaian Instrumen
Akreditasi Program Sarjana. Jakarta.
8. BAN-PT. 2008. Akreditasi Program Studi Sarjana. Buku VII Pedoman Asesmen
Lapangan. Jakarta.
9. BAN-PT. 2008. Pedoman Evaluasi Diri. Untuk Akreditasi Program Studi dan Institusi
Perguruan Tinggi. Jakarta.
10. BAN-PT 2008. Matriks Penilaian Laporan Evaluasi Diri. Jakarta.
11. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Magister. BUKU I Naskah Akademik. Edisi 7
Januari 2010. Jakarta
12. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Magister. BUKU II. Standart dan Prosedur. Edisi
7 Januari 2010. Jakarta
13. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Magister. Buku IIIA Borang Program Studi. Edisi
7 Januari 2010. Jakarta
14. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Magister. Buku IIIB Borang unit Pengelola
Program Studi. Edisi 7 Januari 2010. Jakarta.
15. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Magister. Buku IV. Panduan Pengisian Borang
Akreditasi. Edisi 7 Januari 2010. Jakarta.
16. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Magister. Buku VI. Matriks Penilaian Instrumen
Akreditasi.Edisi 7 Januari 2010. Jakarta.
17. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Magister. Buku VII. Pedoman Asesmen
Lapangan. Edisi 7 Januari 2010. Jakarta.
18. BAN-PT 2008. Akreditasi Program Studi Magister. Pedoman Evaluasi Diri. Edisi 7 Januari
2010. Jakarta.
19. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Doktor. Buku I Naskah Akademik. Edisi 7
Januari 2010. Jakarta.
20. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Doktor. BUKU II. Standart dan Prosedur. Edisi 7
Januari 2010. Jakarta.
21. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Doktor. Buku IIIA Borang Program Studi. Edisi 7
Januari 2010. Jakarta.
22. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Doktor. Buku IIIB Borang unit Pengelola
Program Studi. Edisi 7 Januari 2010. Jakarta.
23. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Doktor. Buku IV. Panduan Pengisian Borang
Akreditasi. Edisi 7 Januari 2010. Jakarta.
24. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Doktor. Buku VI. Matriks Penilaian Instrumen
Akreditasi.Edisi 7 Januari 2010. Jakarta.
25. BAN-PT 2009. Akreditasi Program Studi Doktor. Buku VII. Pedoman Asesmen Lapangan.
Edisi 7 Januari 2010. Jakarta.
26. BAN-PT 2008. Akreditasi Program Studi Doktor. Pedoman Evaluasi Diri. Edisi 7 Januari
2010. Jakarta.
Standar Mutu
1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
1.1 Kejelasan dan kerealistikan visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta strategi pencapaian sasaran
Jurusan/Program Studi.
1.1.1 Kejelasan dan kerealistikan visi, misi, tujuan, dan sasaran Jurusan/Program Studi.
S-1 Memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang: sangat jelas; sangat realistik.
S-2 Memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang: sangat jelas; sangat realistik;
saling terkait satu sama lain; melibatkan dosen, mahasiswa, tenaga
S-3 kependidikan, alumni dan masyarakat.
1.1.2 Strategi pencapaian sasaran dengan rentang waktu yang jelas dan didukung oleh dokumen.
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
S-1
Dengan tahapan waktu yang jelas dan sangat realistik.
S-2
Didukung dokumen yang sangat lengkap.
S-3
1.2 Pemahaman visi, misi, tujuan, dan sasaran Jurusan/Program Studi oleh seluruh pemangku
kepentingan internal (internal stakeholders): sivitas akademika (dosen dan mahasiswa) dan
tenaga kependidikan.
1.2.1 Sosialisasi yang efektif tercermin dari tingkat pemahaman pihak terkait.
S-1
Dipahami dengan baik oleh seluruh sivitas akademika dan tenaga
S-2
kependidikan.
S-3
2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
2.1 Tata Pamong adalah sistem yang bisa menjamin terlaksananya lima pilar tata pamong yaitu:
(1) kredibel; (2) transparan; (3) akuntabel; (4) bertanggung jawab; (5) adil.
2.1.1 Tatapamong menjamin terwujudnya visi, terlaksanakannya misi, tercapainya tujuan,
berhasilnya strategi yang digunakan secara kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung
jawab dan adil.
Jurusan/Program Studi memiliki tatapamong yang memungkinkan
terlaksananya secara konsisten prinsip-prinsip tatapamong, terutama yang
S-1 terkait dengan pelaku tata pamong (aktor) dan sistem ketatapamongan yang
baik (kelembagaan, instrumen, perangkat pendukung, kebijakan dan
peraturan, serta kode etik).
S-2 Adanya dokumen, data dan informasi yang sahih dan andal bahwa sistem
tata pamong menjamin terwujudnya visi, terlaksanakannya misi, tercapainya
tujuan, berhasilnya strategi yang digunakan, memenuhi lima pilar berikut: (1)
S-3 kredibel, (2) transparan, (3) akuntabel, (4) bertanggung jawab, dan (5) adil.
49
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
51
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
3.7.3 Pendapat pengguna (employer) lulusan terhadap kualitas alumni (ada 7 jenis kompetensi).
S-1 Skor akhir 24-28
S-2
Skor akhir 30-36
S-3
3.7.4 Profil masa tunggu lulusan memperoleh pekerjaan yang pertama (RMT).
S-1 RMT < 3 bulan (RMT kurang dari 3 bulan)
3.7.5 Profil kesesuaian bidang kerja dengan bidang studi (keahlian) lulusan (PBS)
S-1 PBS > 80% (PBS lebih dari 80%)
3.8 Partisipasi alumni dalam mendukung pengembangan akademik dan non-akademik
Jurusan/Program Studi.
3.8.1 Partisipasi alumni dalam mendukung pengembangan akademik Jurusan/Program Studi
dalam bentuk:
(1) Sumbangan dana
(2) Sumbangan fasilitas
(3) Keterlibatan dalam kegiatan akademik
(4) Pengembangan jejaring
(5) Penyediaan fasilitas untuk kegiatan akademik
(6) Masukan untuk perbaikan proses pembelajaran
(7) Informasi pekerjaan
S-1
S-2 Semua bentuk partisipasi dilakukan oleh alumni.
S-3
3.8.2 Partisipasi lulusan dan alumni dalam mendukung pengembangan non-akademik
Jurusan/Program Studi dalam bentuk:
(1) Sumbangan dana
(2) Sumbangan fasilitas
(3) Keterlibatan dalam kegiatan akademik
(4) Pengembangan jejaring
(5) Penyediaan fasilitas untuk kegiatan akademik.
S-1 Semua bentuk partisipasi dilakukan oleh alumni
4. Sumberdaya Manusia
4.1 Efektifitas sistem seleksi, perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi, dan
pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan untuk menjamin mutu
penyelenggaraan program akademik.
4.1.1 Pedoman tertulis tentang sistem seleksi, perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi,
dan pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan, serta konsistensi pelaksanaannya.
Pembinaan yang baik mencakup penyediaan kondisi kerja yang kondusif (kesempatan
meningkatkan kemampuan akademik/profesional dan jaminan kesejahteraan yang
memadai). Hal ini akan meningkatkan retensi SDM.
S-1
Ada pedoman tertulis yang lengkap
S-2
Ada bukti dilaksanakan secara konsisten
S-3
4.2 Sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja dosen.
4.2.1 Pedoman tertulis tentang sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja dosen.
S-1
Ada pedoman tertulis yang lengkap
S-2
Ada bukti dilaksanakan secara konsisten
S-3
4.2.2 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja dosen di bidang pendidikan, penelitian,
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat.
S-1 Ada bukti tentang kinerja dosen di bidang
S-2 (1) pendidikan
S-3 (2) penelitian
(3) pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat
yang terdokumentasi dengan baik
4.3 Kualifikasi akademik, kompetensi (pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional),
dan jumlah (rasio dosen mahasiswa, jabatan akademik) dosen tetap dan tidak tetap
(dosen matakuliah, dosen tamu, dosen luar biasa dan/atau pakar, sesuai dengan
kebutuhan) untuk menjamin mutu program akademik.
Pelaksanaan tugas dosen tetap selama tiga tahun terakhir.
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
Catatan:
(1) Butir ini memerlukan syarat minimum (6 orang). Untuk S-2, dua doktor dan empat
magister. Untuk S-3, satu guru besar dan 5 doktor.
(2) Bila pada saat asesmen kecukupan syarat minimum tersebut tidak terpenuhi maka hal
ini perlu divalidasi terlebih dahulu pada saat visitasi.
(3) Bila pada saat asesmen kecukupan syarat minimum tersebut tidak terpenuhi maka
proses akreditasi dihentikan,dan peogram studi diminta untuk memenuhi persyaratan
minimal dosen.
(4) Bila ternyata hasil validasi pada saat asesmen lapang PS tidak memenuhi syarat
minimum ini, maka auditor melaporkan secara khusus ke PJM mengenai hal ini.
4.3.1 Dosen tetap berpendidikan (terakhir) S2 dan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan
kompetensi PS.
KD1 = Persentase dosen tetap berpendidikan (terakhir) S2 dan S3 yang bidang
keahliannya sesuai dengan kompetensi PS.
S-1 KD1 > 90% (KD1 lebih dari 90%)
4.3.2 Dosen tetap yang berpendidikan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi
PS.
KD2 = Persentase dosen tetap yang berpendidikan S3 yang bidang keahliannya sesuai
dengan kompetensi PS.
S-1 KD2 > 40% (KD2 lebih dari 40%)
S-2 KD2 > 75% (KD2 lebih dari 75%)
4.3.3 Dosen tetap yang memiliki jabatan lektor kepala dan guru besar yang bidang keahliannya
sesuai dengan kompetensi PS.
KD3 = Persentase Dosen tetap yang memiliki jabatan lektor kepala dan guru besar yang
bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi PS.
S-1 KD3 > 50% (KD3 lebih dari 50%)
S-2
KD3 > 40% (KD3 lebih dari 40%)
S-3
4.3.4 Dosen yang memiliki Sertifikat Pendidik Profesional.
KD4 = Persentase dosen yang memiliki Sertifikat Pendidik Profesional.
S-1 KD4 > 40% (KD4 lebih dari 40%)
S-2
KD4 > 60% (KD4 lebih dari 60%)
S-3
4.3.5 Rasio mahasiswa terhadap dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan bidang PS
(RMD).
Untuk bidang sosial: 27 < RMD ≤ 33
S-1
Untuk bidang eksakta: 17 < RMD ≤ 23
4.3.6 Rata-rata beban dosen per semester, atau rata-rata FTE (Fulltime Teaching Equivalent)
(RFTE).
S-1
S-2 11 < RFTE ≤ 13 sks
S-3
4.3.7 Kesesuaian keahlian (pendidikan terakhir) dosen dengan mata kuliah yang diajarkannya.
S-1 Semua mata kuliah diajar oleh dosen yang sesuai keahliannya
4.3.8 Tingkat kehadiran dosen tetap dalam mengajar.
PKDT = Persentase kehadiran dosen tetap dalam perkuliahan (terhadap jumlah kehadiran
yang direncanakan)
S-1 PKDT ≥ 95% (PKDT lebih atau sama dengan 95%)
4.4 Jumlah, kualifikasi, dan pelaksanaan tugas Dosen Tidak Tetap.
4.4.1 Persentase jumlah dosen tidak tetap, terhadap jumlah seluruh dosen (PDTT).
PDTT < 10% (PDTT kurang atau sama dengan 10%)
S-1 Atau jika seluruh dosen yang bertugas di PS adalah dosen tetap
Atau jika butir 4.3.5 bernilai ≥3
S-2
PDTT < 10% (PDTT kurang atau sama dengan 10%)
S-3
4.4.2 Kesesuaian keahlian dosen tidak tetap dengan mata kuliah yang diampu.
S-1 Semua dosen tidak tetap mengajar mata kuliah yang sesuai keahliannya
4.4.3 Pelaksanaan tugas/ tingkat kehadiran dosen tidak tetap dalam mengajar.
53
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
PKDTT = Persentase kehadiran dosen tidak tetap dalam perkuliahan (terhadap jumlah
kehadiran yang direncanakan).
PKDTT ≥ 95% (PKDTT lebih atau sama dengan 95%)
S-1 Atau jika seluruh dosen yang bertugas di PS adalah dosen tetap
Atau jika butir 2.4.3 poin e bernilai ≥3
4.5 Upaya Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam tiga tahun terakhir.
4.5.1 Kegiatan tenaga ahli/pakar sebagai pembicara dalam seminar/pelatihan, pembicara tamu,
dsb, dari luar PT sendiri (tidak termasuk dosen tidak tetap).
Catatan: Tenaga ahli dari luar perguruan tinggi dengan tujuan untuk pengayaan
pengetahuan dan bukan untuk mengisi kekurangan tenaga pengajar, tidak
bekerja secara rutin.
S-1 Jumlah tenaga ahli/pakar 12 orang.
S-2
Jumlah tenaga ahli/pakar > 6 orang.
S-3
4.5.2 Peningkatan kemampuan dosen tetap melalui program tugas belajar dalam bidang yang
sesuai dengan bidang PS (SD).
S-1
SD ≥ 4 (SD lebih atau sama dengan 4)
S-2
4.5.3 Kegiatan dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS dalam seminar
ilmiah/lokakarya/penataran/workshop/pagelaran/pameran/peragaan yang tidak hanya
melibatkan dosen PT sendiri (SP).
S-1
S-2 SP > 3 (SP lebih dari 3)
S-3
4.5.4 Prestasi dalam mendapatkan penghargaan hibah, pendanaan program dan kegiatan
akademik dari tingkat nasional dan internasional; besaran dan proporsi dana penelitian dari
sumber institusi sendiri dan luar institusi.
Catatan: selama tiga tahun terakhir.
S-1
Mendapatkan penghargaan hibah, pendanaan program dan kegiatan
S-2
akademik dari institusi internasional (disertai bukti).
S-3
4.5.5 Dosen tetap yang pernah menjadi penguji luar pada Jurusan/Program Studi lain di PT
sendiri, dan pada PT lain nasional atau internasional, dalam tiga tahun terakhir.
S-2 Ada dosen tetap yang pernah menjadi penguji luar pada PT lain tingkat
S-3 internasional.
4.5.6 Dosen tetap yang pernah menjadi guru besar tamu (visiting professor) dalam tiga tahun
terakhir.
S-2 Ada dosen tetap yang pernah menjadi guru besar tamu pada PT lain tingkat
S-3 internasional.
4.5.7 Persentase dosen tetap yang pernah menjadi pakar/konsultan/staf ahli/nara sumber (bukan
pejabat penuh waktu seperti direktur, dirjen, menteri, dll), dalam tiga tahun terakhir.
S-2 Lebih dari 30% dosen tetap yang pernah menjadi pakar/konsultan/staf ahli
S-3 pada lembaga/ Perguruan Tinggi nasional atau internasional.
4.5.8 Reputasi dan keluasan jejaring dosen dalam bidang akademik dan profesi.
Lebih dari 30% dosen tetap menjadi anggota masyarakat bidang ilmu
S-1
dan/atau profesi tingkat internasional.
S-2 Lebih dari 60% dosen tetap menjadi anggota masyarakat bidang ilmu
S-3 dan/atau profesi tingkat internasional.
4.6 Jumlah, rasio, kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga kependidikan
(pustakawan, laboran, analis, teknisi, operator, programer, staf administrasi, dan/atau
staf pendukung lainnya) untuk menjamin mutu penyelenggaraan Jurusan/Program
Studi.
4.6.1 Kompetensi Pendidikan.
4.6.1.1 Pustakawan dan kualifikasinya (A).
S-1
S-2 Nilai A ≥ 4 (nilai A lebih atau sama dengan 4)
S-3
4.6.1.2 Laboran, teknisi, analis, operator dan programer.
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
Catatan: Agar dibandingkan dengan kegiatan yang seharusnya dilakukan dalam PS yang
bersangkutan.
S-1
S-2 Jumlah cukup dan sangat baik kegiatannya
S-3
4.6.1.3 Tenaga administrasi (D).
S-1
S-2 Jika nilai D ≥ 4 (Jika nilai D lebih atau sama dengan 4)
S-3
4.6.2 Upaya yang telah dilakukan PS dalam meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga
kependidikan.
Upaya peningkatan kualifikasi dan kompetensi dikaitkan dengan:
(1) Pemberian kesempatan belajar/pelatihan
(2) Pemberian fasilitas, termasuk dana
(3) Jenjang karir
S-1
Upaya pengembangan telah dilakukan dengan sangat baik sehingga dapat
S-2
meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan
S-3
5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik
5.1 Kurikulum harus memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam
kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan,
terlaksananya misi, dan terwujudnya visi Jurusan/Program Studi.
5.1.1 Kompetensi lulusan
5.1.1.1 Kelengkapan dan perumusan kompetensi
S-1
Kurikulum memuat kompetensi lulusan secara lengkap (utama, pendukung,
S-2
lainnya) yang terumuskan secara sangat jelas
S-3
5.1.1.2 Orientasi dan kesesuaian dengan visi dan misi
S-1
S-2 Sesuai dengan visi-misi, sudah berorientasi ke masa depan
S-3
5.2 Kurikulum memuat matakuliah yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan
memberikan keleluasaan pada mahasiswa untuk memperluas wawasan dan
memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi
matakuliah, silabus dan rencana pembelajaran.
5.2.1 Struktur Kurikulum.
5.2.1.1 Kesesuaian matakuliah dan urutannya dengan standar kompetensi.
S-1 Sesuai dengan standar kompetensi, sudah berorientasi ke masa depan
S-2 Struktur kurikulum menunjang sepenuhnya pencapaian standar kompetensi
S-3 Sesuai dengan standar kompetensi, sudah berorientasi ke masa depan
5.2.1.2 Persentase mata kuliah yang dalam penentuan nilai akhirnya memberikan bobot pada tugas-
tugas (PR atau makalah) ≥ 20% PTGS
S-1 PTGS > 50% (PTGS lebih dari 50%)
5.2.1.3 Matakuliah dilengkapi dengan deskripsi matakuliah, silabus dan Satuan acara Perkuliahan
(SAP).
S-1
Lebih dari 95% mata kuliah
S-2
5.2.1.4 Fleksibilitas mata kuliah pilihan.
Bobot mata kuliah pilihan ≥ 9 sks dan yang disediakan/ dilaksanakan ≥ 2.0 x
S-1
sks mk pilihan yang harus diambil
Bobot mata kuliah pilihan ≥ 6 sks dan yang disediakan/ dilaksanakan ≥ 3.0 x
S-2
sks mk pilihan yang harus diambil
5.2.2 SUBstansi praktikum dan pelaksanaan praktikum.
Catatan: Peer group diharapkan menentukan modul-modul praktikum yang harus
dilakukan, syarat minimal maupun yang lebih baik.
Pelaksanaan modul praktikum lebih dari cukup (ditambah dengan
S-1
demonstrasi di laboratorium) di PT sendiri
55
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
5.3 Kurikulum dan seluruh kelengkapannya harus ditinjau ulang dalam kurun waktu
tertentu oleh Jurusan/Program Studi bersama fihak-fihak terkait (relevansi sosial dan
relevansi epistemologis) untuk menyesuaikannya dengan perkembangan Ipteks dan
kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders).
5.3.1 Pelaksanaan peninjauan kurikulum selama 5 tahun terakhir.
S-1 Pengembangan dilakukan secara mandiri dengan melibatkan pemangku
S-2 kepentingan internal dan eksternal dan memperhatikan visi, misi, dan umpan
S-3 balik Jurusan/Program Studi
5.3.2 Penyesuaian kurikulum dengan perkembangan Ipteks dan kebutuhan pemangku
kepentingan.
S-1
Pembaharuan kurikulum dilakukan sesuai dengan perkembangan ilmu di
S-2
bidangnya dan kebutuhan pemangku kepentingan
S-3
5.4 Persyaratan dalam mengikuti pendidikan magister dan doktor serta persyaratan
kelulusannya.
5.4.1 Persyaratan yang harus dipenuhi mahasiswa selama mengikuti pendidikan, proses
pelaksanaan dan persyaratan kelulusannya.
S-2 Persyaratan mukim minimum dua semester beban penuh
S-3 Persyaratan mukim minimum tiga semester beban penuh
5.4.2 Persyaratan penguasaan bahasa Inggris. Untuk bahasa Inggris standarnya adalah TOEFL.
Menguasai bahasa Inggris secara aktif (active English proficiency) setara
S-2
dengan TOEFL lebih dari 500
Menguasai bahasa Inggris secara aktif (active English proficiency) setara
S-3
dengan TOEFL lebih dari 525
5.4.3 Mengikuti perkuliahan dan ujian mata kuliah (atau tugas-tugas setara dari komisi
pembimbing) yang isinya berupa perkembangan ilmu mutakhir dalam bidangnya.
S-2 Isinya menyajikan sekumpulan pengetahuan yang luas, dalam, dan mutakhir
S-3 (state of the art)
5.4.4 Ujian kualifikasi: cara/bentuk ujian dan mutu soal ujian.
Bentuk ujian tertulis yang materinya mencakup dengan baik seluruh
S-3
sUBstansi isi bidang studi
5.4.5 Penyajian dan penilaian rencana penelitian.
S-2 Rencana penelitian dinilai oleh komisi pembimbing dan dievaluasi oleh suatu
S-3 forum ilmiah terbuka
5.4.6 Penyajian hasil penelitian dalam seminar.
S-2 Hasil penelitian disajikan dalam seminar nasional atau internasional
S-3 Hasil penelitian disajikan dalam seminar internasional
5.4.7 PUBlikasi hasil penelitian.
Hasil penelitian disertasi wajib dipUBlikasikan dalam jurnal ilmiah
S-3
internasional
5.4.8 Penulisan disertasi (disertasi menunjukkan luasnya kesujanaan, kedalaman penelitian, dan
kemampuan untuk meneliti permasalahan secara mandiri sesuai kaidah ilmiah): penilaian
kelayakan disertasi.
Ada aturan bahwa tim penilai kelayakan disertasi anggotanya terdiri dari
S-3
dosen perguruan tinggi sendiri, tenaga dari luar PT dan luar negeri
5.4.9 Sistem penjaminan mutu tesis dan pelaksanaannya.
Ada tim penjaminan mutu tesis pada tingkat Fakultas/Program dan tingkat
S-2 Jurusan/Program Studi
Dilaksanakan dengan sangat baik
5.4.10 Ujian akhir studi.
Tim penguji terdiri dari komisi pembimbing dan penguji dari luar komisi
S-2
pembimbing yang bidangnya sesuai dengan topik tesis
Ada aturan bahwa tim penguji terdiri dari komisi pembimbing, komisi luar
S-3
komisi dari perguruan tinggi sendiri, dari luar PT
5.5 Sistem pembimbingan penelitian dan penulisan hasil penelitian.
5.5.1 Ketersediaan panduan, sosialisasi, dan pelaksanaannya.
S-1
Ada panduan tertulis yang disosialisasikan dan dilaksanakan dengan
S-2
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
S-3 konsisten
5.5.2 Jumlah maksimum mahasiswa yang dibimbing oleh seorang dosen pembimbing, baik
sebagai pembimbing utama (promotor) dan anggota. Dalam hal jumlah mahasiswa
bimbingan, penilaian berdasarkan expert judgment.
S-1 1 – 4 mahasiswa per dosen pembimbing TA
S-2 Jumlah maksimum mahasiswa per pembimbing utama: 3 mahasiswa per
S-3 tahun
5.5.3 Jumlah maksimum mahasiswa yang dibimbing oleh seorang dosen pembimbing, baik
sebagai pembimbing utama maupun anggota.
S-2 Jumlah maksimum mahasiswa baik sebagai promotor, kopromotor maupun
S-3 anggota: 6 mahasiswa per dosen pembimbing per tahun
5.5.4 Rata-rata jumlah pertemuan/pembimbingan selama penyelesaian skripsi
S-1 ≥ 8 kali
5.5.5 Jabatan akademik (fungsional) dosen pembimbing utama/promotor disertasi.
Seluruh dosen pembimbing berpendidikan minimal S2 dan sesuai dengan
S-1
bidang keahliannya
Semua ketua pembimbing adalah doktor, dan persentase yang berpangkat
S-2
guru besar ≥ 20%
Seluruh dosen pembimbing utama adalah guru besar tetap yang keahliannya
S-3
sesuai dengan bidang studi
5.5.6 Rata-rata lama penyelesaian tugas akhir/tesis dalam tiga tahun terakhir.
Jika dalam struktur kurikulum tugas akhir dijadwalkan selesai dalam satu
semester, Rata-rata: ≤ 6 bulan
S-1
Jika dalam struktur kurikulum tugas akhir dijadwalkan selesai dalam dua
semester, Rata-rata: ≤ 12 bulan
S-2 Rata-rata: ≤ 12 bulan
5.6 Pelaksanaan proses pembelajaran.
5.6.1 Pelaksanaan pembelajaran memiliki mekanisme untuk memonitor, mengkaji, dan
memperbaiki setiap semester tentang:
(1) kehadiran mahasiswa
(2) kehadiran dosen
(3) materi kuliah
S-1
skor akhir > 3,5 (skor akhir lebih besar dari 3,5)
S-2
5.8.1 Monitoring dan evaluasi proses penyusunan usulan penelitian dan pelaksanaan penelitian.
Penyimpangan yang bisa terjadi antara lain:
(1) Ketidaksesuaian landasan filosofis penelitian dengan topik penelitian.
(2) Metode penelitian yang kurang tepat.
(3) Duplikasi topik penelitian dengan hasil penelitian yang sudah ada.
(4) Pembimbingan tidak berjalan baik.
S-1 MP monev bermutu sangat baik.
Komisi/lembaga monev terdiri dari personil dengan integritas dan dedikasi
S-2 yang tinggi dengan tugas dan wewenang yang jelas
S-3 Mekanisme monev mampu mendeteksi semua kemungkinan penyimpangan.
5.8.2 Monitoring dan evaluasi proses penulisan skripsi, tesis dan disertasi.
Penyimpangan yang bisa terjadi antara lain:
(1) Format tugas akhir tidak sesuai dengan format yang ditetapkan.
(2) Data dan informasi yang digunakan tidak konsisten.
(3) Dosen pembimbing tidak membaca dengan teliti draf skripsi, tesis dan disertasi.
S-1 MP monev bermutu sangat baik.
Komisi/lembaga monev terdiri dari personil dengan integritas dan dedikasi
S-2 yang tinggi dengan tugas dan wewenang yang jelas
S-3 Mekanisme monev mampu mendeteksi semua kemungkinan penyimpangan.
5.8.3 Monitoring dan evaluasi kelayakan dosen dalam proses pembimbingan penelitian skripsi,
tesis dan disertasi.
Penyimpangan yang bisa terjadi antara lain:
(1) Dosen pembimbing skripsi, tesis dan disertasi membimbing mahasiswa dalam
jumlah yang melebihi kewajaran.
(2) Kualifikasi keilmuan dosen tidak sesuai atau di bawah standar.
(3) Dosen pembimbing tidak melaksanakan tugas-tugas pembimbingan sesuai dengan
ketentuan.
S-1 MP monev bermutu sangat baik.
Komisi/lembaga monev terdiri dari personil dengan integritas dan dedikasi
S-2 yang tinggi dengan tugas dan wewenang yang jelas
S-3 Mekanisme monev mampu mendeteksi semua kemungkinan penyimpangan.
5.8.4 Monitoring dan evaluasi ujian akhir studi.
Penyimpangan yang bisa terjadi antara lain:
(1) Pelaksanaan ujian lebih menyerupai perbaikan skripsi, tesis dan disertasi.
(2) Kehadiran komisi penguji tidak lengkap.
S-1 MP monev bermutu sangat baik.
Komisi/lembaga monev terdiri dari personil dengan integritas dan dedikasi
S-2 yang tinggi dengan tugas dan wewenang yang jelas
S-3 Mekanisme monev mampu mendeteksi semua kemungkinan penyimpangan.
5.8.5 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan ujian kualifikasi: (1) mutu SOP monev, (2)
komisi/lembaga monev, dan (3) kemampuan monev mendeteksi penyimpangan dalam ujian
kualifikasi doktor.
Penyimpangan yang bisa terjadi antara lain:
(1) Ketidaksesuaian materi ujian dengan standar yang ditetapkan.
(2) Kecurangan dalam ujian.
MP monev bermutu sangat baik.
Komisi/lembaga monev terdiri dari personil dengan integritas dan dedikasi
S-3
yang tinggi dengan tugas dan wewenang yang jelas
Mekanisme monev mampu mendeteksi semua kemungkinan penyimpangan.
5.9 Upaya perbaikan sistem pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga tahun
terakhir.
5.9.1 Upaya perbaikan sistem pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga tahun terakhir
berkaitan dengan:
(1) Materi
(2) Metode pembelajaran
(3) Penggunaan teknologi pembelajaran
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
5.9.2 Keberadaan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan lulusan program doktor dalam
beradaptasi dengan perUBahan/perkembangan atau kemampuan melakukan beragam
pekerjaan (versatility), berupa kuliah, seminar, pelatihan, workshop dll.
Topik atau kegiatan yang dapat disediakan antara lain:
(1) Perencanaan proyek
(2) Manajemen waktu
(3) Kemampuan berkomunikasi
(4) Manajemen penelitian
(5) Kerjasama dalam kelompok
(6) Manajemen karir
(7) Kemampuan bernegosiasi
(8) Komersialisasi hasil penelitian
(9) Manajemen stres
(10) Kajian wilayah
(11) Mata kuliah minor atau mata kuliah bidang terkait.
Jumlah dan mutu kegiatan sangat menunjang peningkatan kemampuan
S-3
beradaptasi (versatility) lulusan program doktor
5.10 Upaya peningkatan suasana akademik: Kebijakan tentang suasana akademik,
Ketersediaan dan jenis prasarana, sarana dan dana, Program dan kegiatan akademik
untuk menciptakan suasana akademik, Interaksi akademik antara dosen-mahasiswa,
serta pengembangan perilaku kecendekiawanan.
5.10.1 Kebijakan tertulis tentang suasana akademik (otonomi keilmuan, kebebasan akademik,
kebebasan mimbar akademik, kemitraan dosen-mahasiswa).
Upaya baik dan hasilnya suasana kondusif untuk meningkatkan suasana
S-1
akademik yang baik.
S-2 Kebijakan lengkap mencakup informasi tentang otonomi keilmuan,
kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan kemitraan dosen-
S-3
mahasiswa, serta dilaksanakan secara konsisten.
5.10.2 Ketersediaan dan jenis prasarana, sarana dan dana yang memungkinkan terciptanya
interaksi akademik antara sivitas akademika.
Upaya baik dan hasilnya suasana kondusif untuk meningkatkan suasana
S-1
akademik yang baik.
S-2
Tersedia, milik sendiri, sangat lengkap dan dana yang sangat memadai
S-3
5.10.3 Program dan kegiatan akademik untuk menciptakan suasana akademik (seminar,
simposium, lokakarya, bedah buku, penelitian bersama dll).
Upaya baik dan hasilnya suasana kondusif untuk meningkatkan suasana
S-1
akademik yang baik.
S-2
Kegiatan ilmiah yang terjadwal dilaksanakan setiap minggu
S-3
5.10.4 Interaksi akademik antara dosen-mahasiswa.
Upaya baik dan hasilnya suasana kondusif untuk meningkatkan suasana
S-1
akademik yang baik.
59
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
6.3.2 Tempat kerja mahasiswa program studi magister dan doktor: (1) Ketersediaan meja kerja
dan (2) akses internet.
S-2 Tersedia tempat kerja (ruang khusus atau di laboratorium), di mana setiap
S-3 mahasiswa memiliki satu meja dan ada akses internet
6.3.3 Prasarana (kantor, ruang kelas, ruang laboratorium, studio, ruang perpustakaan, kebun
percobaan, dsb. kecuali ruang dosen) yang dipergunakan PS dalam proses pembelajaran.
S-1
S-2 Prasarana lengkap dan mutunya sangat baik untuk proses pembelajaran
S-3
6.3.4 Prasarana lain yang menunjang (misalnya tempat olah raga, ruang bersama, ruang
himpunan mahasiswa, poliklinik).
S-1
Prasarana penunjang lengkap dan mutunya sangat baik untuk memenuhi
S-2
kebutuhan mahasiswa
S-3
6.4 Akses dan pendayagunaan sarana yang dipergunakan dalam proses administrasi dan
pembelajaran serta penyelenggaraan kegiatan Tridharma PT secara efektif.
6.4.1 Bahan pustaka berupa buku teks atau buku teks lanjut.
S-1 Jumlah judul 400
S-2
Jumlah judul 70
S-3
6.4.2 Bahan pustaka berupa disertasi/tesis/skripsi/tugas akhir.
S-1 Jumlah judul 200
6.4.3 Bahan pustaka berupa jurnal ilmiah terakreditasi Dikti/LIPI.
S-1
S-2 ≥ 3 judul jurnal, nomornya lengkap
S-3
6.4.4 Bahan pustaka berupa jurnal ilmiah internasional (termasuk e-journal).
S-1 ≥ 2 judul jurnal, nomornya lengkap
S-2
≥ 5 judul jurnal, nomornya lengkap
S-3
6.4.5 Bahan pustaka berupa prosiding seminar dalam tiga tahun terakhir.
S-1
S-2 ≥ 9 prosiding seminar
S-3
6.4.6 Akses ke perpustakaan di luar PT atau sumber pustaka lainnya.
Ada beberapa perpustakaan di luar PT yang dapat diakses dan sangat baik
S-1 fasilitasnya
Atau jika nilai rata-rata dari butir 6.4.1 3.
6.4.7 Ketersediaan, akses dan pendayagunaan sarana utama di lab (tempat praktikum, bengkel,
studio, ruang simulasi, rumah sakit, puskesmas/balai kesehatan, green house, lahan untuk
pertanian, dan sejenisnya).
S-1 Sangat memadai, terawat dengan sangat baik, dan PS memiliki akses yang
S-2 sangat baik (memiliki fleksibilitas dalam menggunakannya di luar kegiatan
S-3 praktikum terjadwal)
6.5 Akses dan pendayagunaan sistem informasi dalam pengelolaan data dan informasi
tentang penyelenggaraan program akademik di Jurusan/Program Studi.
6.5.1 Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan dalam proses pembelajaran (hardware,
software, e-learning, perpustakaan, dll.).
S-1 Dengan komputer yang terhUBung dengan jaringan luas/internet, software
S-2 yang berlisensi dengan jumlah yang memadai. Tersedia fasilitas e-learning
S-3 yang digunakan secara baik, dan akses on-line ke koleksi perpustakaan
6.5.2 Aksesibilitas data dalam sistem informasi.
Nilai butir ini didasarkan pada hasil penilaian 11 jenis data.
S-1 Jika skor akhir = 4
S-2
Jika skor akhir ≥ 3,5
S-3
61
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
63
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
MANUAL MUTU
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
1.1. Ruang Lingkup Manual Mutu
1.2. Tujuan Manual Mutu
II. LANDASAN KEBIJAKAN MANAJEMEN MUTU
III. ISTILAH DAN DEFINISI
IV. SISTEM MANAJEMEN MUTU
4.1. Sekilas Tentang Jurusan Akuntansi
4.2. Organisasi Jurusan Akuntansi
4.3. Proses Bisnis Jurusan Akuntansi
4.4. Visi, Misi dan Tujuan Jurusan Akuntansi
4.5. Program Kerja dan Sasaran Mutu
4.6. Sistem Dokumen dan Audit
V. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
5.1. Komitmen Manajemen
5.2. Kepuasan Pelanggan
5.3. Kebijakan Mutu
5.4. Perencanaan Sistem Mutu
5.5. Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi
5.6. Tinjauan Manajemen
VI. PENGELOLAAN SUMBER DAYA
6.1. Penyediaan Sumber Daya
6.2. Sumber Daya Manusia
6.3. Sarana Prasarana dan Lingkungan Kerja
6.4. Lingkungan Kampus dan Suasana Akademik
VII. REALISASI LAYANAN PENDIDIKAN
7.1. Perencanaan Program Layanan Pendidikan
7.2. Proses Terkait Mahasiswa
7.3. Desain dan Pengembangan Kurikulum
7.4. Pembelian
7.5. Ketentuan Layanan Pendidikan
7.6. Pengendalian Alat Pemantauan dan Pengukuran
VIII. PENGUKURAN, ANALISIS DAN PENINGKATAN MUTU
8.1. Panduan Umum
8.2. Pemantauan dan Pengukuran
8.3. Analisis Data
8.4. Perbaikan
I. PENDAHULUAN
1.1. Ruang Lingkup Manual Mutu
Manual mutu ini merupakan panduan implementasi manajemen mutu Jurusan Akuntansi
Fakultas EkonomiUniversitas Muhammadiyah Jember yang sekaligus juga menjadi salah satu
persyaratan yang dituntut keberadaannya dalam sistem manajemen mutu. Oleh karena itu setiap
unit kerja di lingkungan Universitas Muhammadiyah Jember yang terlibat dalam sistem manajemen
mutu memiliki kewajiban untuk dapat memenuhi persyaratan tersebut.
Manual Mutu Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Jember disusun untuk
mengendalikan pengelolaan pendidikan tinggi bermutu peraturan-peraturan pemerintah RI dan
persyaratan akreditasi BANPT. Manual Mutu ini menjelaskan penjabaran keterkaitan antara struktur
organisasi, kebijakan mutu, sasaran mutu penyelenggaraan pendidikan dan Sistem Penjaminan
Mutu secara internal Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Jember dengan pengecualian
terkait pengadaan barang yang tidak dilakukan di jurusan. Jurusan Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Jember melakukan penjaminan mutu pendidikan sebagai pertanggungjawaban
kepada stakeholders untuk mengembangkan mutu pendidikan Jurusan secara berkelanjutan.
Dengan demikian, mutu penyelenggaraan pendidikan di Jurusan Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Jember diakui tidak saja secara internal, namun juga secara eksternal oleh Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT) atau badan akreditasi internasional. Dalam
65
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
66
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
67
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
pelatihan; dan pengguna lulusan. Untuk penelitian, pengabdian masyarakat dan kerjasama
adalah masyarakat umum, instansi pemerintah, swasta, peneliti lain, industri, Masyarakat,
Peruguan Tingi lain dan alumni.
5. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) adalah sebuah badan yang dibentuk oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1994 melalui Kepmen. Dikbud No. 187/U/1994,
tanggal 7 Agustus 1994.
6. Akreditasi adalah proses evaluasi dan penilaian mutu institusi atau program studi yang
dilakukan oleh suatu tim pakar sejawat (tim asesor) berdasarkan standar mutu yang telah
ditetapkan, atas pengarahan suatu badan atau lembaga akreditasi mandiri di luar institusi atau
program studi yang bersangkutan.
7. Unit kerja penyelenggara pendidikan adalah fakultas dan jurusan atau lembaga selain fakultas
dan jurusan yang menyelenggarakan layanan pendidikan atau pelatihan.
8. Lembaga pendukung adalah lembaga selain fakultas dan jurusan/PS yang mendukung
terselenggaranya layanan pendidikan atau pelatihan.
9. Produk yang dihasilkan organisasi pendidikan ialah layanan pendidikan dimana dalam prosesnya
terjadi peningkatan nilai (creating value).
10. Universitas adalah Universitas Muhammadiyah Jember yang menyelenggarakan pendidikan
akademik dan/atau pendidikan vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau
seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
11. Rektor adalah Rektor Universitas Muhammadiyah Jember.
12. Badan Pelaksana Harian adalah Badan Pelaksana yang mewakili Pimpinan Pusat
Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Jember.
13. Senat Universitas adalah Senat Universitas Muhammadiyah Jember.
14. Statuta adalah Statuta Universitas Muhammadiyah Jember.
15. Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Jember adalah himpunan sumber daya
pendukung, yang dapat dikelompokkan menurut program studi, yang menyelenggarakan dan
mengelola pendidikan akademik, vokasi, atau profesi dalam satu rumpun disiplin ilmu
pengetahuan yang focus terhadap Akuntansi
16. Dekan adalah dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember.
17. Senat Fakultas Ekonomi adalah Senat Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember.
18. Jurusan adalah himpunan sumber daya pendukung program studi dalam satu rumpun disiplin
ilmu pengetahuan yang focus kepada Akuntansi.
19. Organisasi dan Tata Kerja adalah Organisasi dan Tata Kerja Jurusan Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Jember yang merupakan jabaran Statuta Universitas ke dalam rincian
hubungan tentang fungsi dan tugas organisasi di semua struktur organisasi Universitas yang
ditetapkan oleh Senat Fakultas.
20. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan Universitas Muhammadiyah Jember dengan
tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
21. Baku Mutu adalah seperangkat tolok ukur kinerja sistem pendidikan yang mencakup masukan,
proses, hasil, keluaran serta manfaat pendidikan.
22. Program Studi adalah unsur pelaksana akademik yang menyelenggarakan dan mengelola jenis
pendidikan akademik, vokasi, atau profesi dalam sebagian atau satu bidang ilmu pengetahuan
dan Akuntansi.
23. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
24. Standar pelayanan minimal adalah kriteria minimal berupa nilai kumulatif pemenuhan Standar
Nasional Pendidikan yang harus dipenuhi oleh setiap satuan pendidikan.
25. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
26. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi.
27. Sivitas akademika adalah komunitas dosen dan mahasiswa pada perguruan tinggi.
28. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan/atau sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar.
68
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
29. Dokumen adalah informasi dengan media pendukungnya yang umumnya berupa kertas atau
file komputer
30. Borang adalah dokumen isian yang khusus dirancang untuk menampung informasi tertentu,
dalam hal ini informasi yang relevan dengan mutu pendidikan tinggi yang diselenggarakan di
lingkungan Universitas Muhammadiyah Jember.
31. Rekaman adalah media elektronik yang berfungsi menyimpan informasi suara atau multimedia
lainnya.
32. Produk yang dihasilkan organisasi pendidikan ialah layanan.
Kalab. Kalab
Kepala Tata
Kalab. Kalab.
Usaha
Dosen Dosen
69
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
Sistem meliputi struktur organisasi, mekanisme kerja, mekanisme koordinasi antara Dekan
dengan pembantu dekan, ketua jurusan, ketua program studi, mekanisme pengambilan keputusan,
kepemimpinan, mekanisme penentuan kebijakan, dan mekanisme monitoring serta evaluasi dari
seluruh penyelenggaraan pendidikan tinggi. Secara garis besar organisasi fakultas terdiri dari: 1).
Unsur pimpinan: Dekan dan Pembantu Dekan; 2). Senat Fakultas; 3). Unsur pelaksana akademik:
jurusan, program studi, laboratorium, dan kelompok dosen; 4). Unsur pelaksana administratif:
bagian tata usaha.
Untuk membangun Tata pamong di lingkungan Program Studi dilakukan dengan proses
pemilihan yang diatur dalam statuta universitas dan tata tertib senat fakultas. Mekanisme suksesi
empat tahunan dilakukan oleh senat fakultas secara demokratis yang melibatkan unsur-unsur
penting dalam fakultas yang terdiri dari pejabat struktural, perwakilan dosen, mahasiswa, dan staf
tata usaha.
Kerjasama antar struktur pada prodi diharapkan berjalan secara terkoordinasi agar tugas
dan kewajiban bisa berjalan sesuai dengan job diskripsi masing-masing. Dekan bertugas memimpin
penyelenggaraan pendidikan, pengajaran, penelitian, pengabdian pada masyarakat, membina
tenaga dosen, dan tenaga administrasi. Disamping itu, Dekan bertanggung jawab untuk menyusun
program kerja dan anggaran tahunan yang disyahkan oleh Rektor setelah disetujui oleh senat
fakultas. Selanjutnya program tersebut dilaksanakan oleh Dekan yang dibantu oleh Pembantu
Dekan yang membantu Dekan dalam penyelenggaraan bidang akademik, penyelenggaraan bidang
administrasi umum, dan membantu dalam bidang kemahasiswaan.
Pada akhir tahun akademik dan tahun anggaran, Dekan menyusun laporan
pertanggungjawaban tahunan dan dipertanggungjawabkan kepada Rektor setelah disetujui oleh
senat fakultas, sebagaimana diatur dalam statuta Universitas Muhammadiyah Jember. Sekretaris
Dekan dalam penyelenggaraan pembinaan personalia baik tenaga edukatif maupun tenaga
administratif berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Kepegawaian Universitas
Muhammadiyah Jember . Sedangkan ketua jurusan dan ketua program studi membantu
pelaksanaan kegiatan akademik-yang menyangkut kurikulum dan kebijakan pengajaran- yang
diselenggarakan oleh fakultas. Mengenai mekanisme monitoring serta evaluasi dilakukan oleh
pimpinan masing-masing unit, misalnya Dekan atau Ketua Program Studi, sedangkan evaluasi
terhadap program dan kerja institusi secara normatif dilakukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi
Internal Universitas Muhammadiyah Jember yang mempunyai tugas 1) Membantu perencanaan
pengembangan Fakultas dan Jurusan, 2) Melakukan pendampingan dan konsultasi proposal-
proposal Hibah pengembangan, 3) Melakukan seleksi internal atas proposal-proposal Hibah
pengembangan, 4) Monitoring dan evaluasi internal atas pelaksanaan pengembangan Fakultas dan
Jurusan, 5) Semua hasil kegiatan dilaporkan secara periodik kepada Rektor.
2. Sekretaris Jurusan
70
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
Sekretaris Jurusan mempunyai tugas membantu Ketua Jurusan dalam melaksanakan pendidikan
akademik, penelitian, pengabdian kepada masyarakat. Untuk melaksanakan tugas tersebut,
Sekretaris Ketua Jurusan mempunyai rincian tugas sebagai berikut;
a. Melaksanakan kegiatan administratif dan kesekretariatan Jurusan.
b. Mengkoordinasikan penyusunan dan pengembangan kurikulum pendidikan jurusan.
c. Mengkoordinasikan kegiatan proses belajar mengajar bersama dengan Dosen.
d. Menyusun jadwal perkuliahan di tingkat jurusan.
e. Mengkoordinasikan kegiatan laboratorium di lingkungan jurusan.
f. Mengkoordinasikan kegiatan Praktek Kerja Lapangan dan atau Kuliah Kerja Nyata mahasiswa.
g. Menyusun basis data akademik kemahasiswaan di Jurusan.
h. Menyusun basis data kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di Jurusan.
5. Kepala Laboratorium
Laboratorium dipimpin oleh seorang kepala laboratorium dan dalam melaksanakan tugasnya
berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Ketua Program Studi. Ketua
Laboratorium mempunyai tugas dalam melaksanakan pendidikan akademik, penelitian, pengabdian
kepada masyarakat. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Ketua Laboratorium mempunyai rincian
tugas sebagai berikut;
a. Merencanakan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di
laboratorium;
b. Menyusun rencana operasional dan pengembangan laboratorium;
71
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
6. Kelompok Dosen
Kelompok Dosen mempunyai tugas melakukan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai
penunjang pelaksanaan tugas jurusan/program studi. Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana,Kelompok Dosen mempunyai fungsi:
a. pengkajian dan pengembangan RKPS dalam ruang lingkup laboratorium yang bersangkutan;
b. penelitian dan pengembangan bidang ilmu yang menjadi tanggung jawabnya.
7. Staff Administrasi
Tugas pokok dan fungsi staff administrasi jurusan adalah membantu Ketua Jurusan dan
Sekretaris Jurusan dalam urusan administrasi akademik yang meliputi kearsipan (surat masuk dan
keluar) dan pemrosesan perijinan (ujian, seminar, peminjaman sarana prasarana dll). Untuk
melaksanakan tugas tersebut, Staff administrasi akademik Jurusan Akuntansi mempunyai rincian
tugas sebagai berikut;
a. Koordinasi pelaksanaan administrasi akademik Jurusan Akuntansi
b. Membantu pelaksanaan administrasi (surat menyurat) Jurusan
c. Membantu melaksanakan verifikasi data serta memproses kegiatan Magang/KKN, Skripsi dan
Yudisium
d. Menyiapkan dan mengajukan kebutuhan sarana dan prasarana administrasi akademik
e. Membantu pelaksanaan kegiatan Seminar Rutin dosen, Seminar Nasional, dan Seminar
Internasional di tingkat Jurusan.
f. Membantu pelaksanaan Rapat Kerja, rapat koordinasi tentang akademik di tingkat Jurusan
g. Membantu Tim GJM dalam bidang administrasi
h. Membantu pelaksanaan kegiatan kepanitian sesuai tugas yang diberikan
Tugas Unit Jaminan Mutu (UJM) adalah membantu Ketua Jurusan dalam upaya peningkatan mutu
melalui :
1. Penyusunan dokumen (Spesifikasi Program Studi (SP), Manual Prosedur (MP), Instruksi Kerja
(IK), yang sesuai dengan Standar Akademik, Manual Mutu Akademik dan Manual Prosedur di
tingkat fakultas);
2. Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Jurusan;
3. Penyiapan Audit Internal Mutu Akademik (AIMA);
4. Peningkatan mutu jurusan berkelanjutan berdasarkan rumusan koreksi.
Berdasarkan struktur organisasi Unit Jaminan Mutu yang telah ada berdasarkan SK Dekan Fakultas
Ekonomi, maka tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Pengarah
72
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
a. Memberikan pengarahan dalam menyusun kebijakan dan sasaran mutu jurusan dan program
studi
b. Memberikan pertimbangan atas permintaan Ketua UJM terhadap proses penyusunan dan
implementasi mutu akademik jurusan dan program studi
2. Ketua UJM
a. Merumuskan dan melaksanakan aktivitas untuk perbaikan mutu akademik manajemen dan
sistem informasi
b. Menyusun kebijakan dan sasaran mutu jurusan dan Prodi
c. Melakukan review kinerja Jurusan/Prodi dalam penjaminan mutu
d. Melaporkan hasil kerja kepada Ketua Jurusan/Prodi secara rutin
3. Sekretaris GJM
a. Menyusun rencana anggaran pelaksanaan penjaminan mutu
b. Mengkoordinir pelaksanaan penjaminan mutu unit-unit
c. Menyusun rencana anggaran pelaksanaan penjaminan mutu
4. Anggota
a. Menyusun manual atau pedoman prosedur penjaminan mutu
b. Melaporkan hasil kerja kepada Ketua UJM secara rutin
Gambar 3.
Proses Bisnis dan PDCA
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember
73
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
c. Bersedia melaksanakan kewajiban dan aturan sebagai mahasiswa aktif yang secara detail
tercantum dalam Buku Pedoman Pendidikan Akademik dan Non–Akademik, serta Manual
Prosedur yang terkait.
d. Persyaratan pelanggan mahasiswa adalah tercapainya kompetensi utama dan pendukung yang
sudah dirancang dalam kurikulum berbasis kompetensi, sehingga setelah lulus dapat
menjalankan fungsinya sesuai spesifikasi profil lulusan
e. Dalam hubungannya dengan pelanggan masyarakat umum, pengguna lulusan, orang tua
mahasiswa, instansi pemerintah, swasta, peneliti lain, industri, Masyarakat, Perguruan Tingi lain
dan alumni yang menggunakan layanan jasa Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah
Jember didasarkan tingkat kepentingan bersama antara para pihak dengan Jurusan Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Jember, dengan alternatif:
1) Datang langsung ke Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Jember dan mengisi buku
tamu, atau
2) Mengirim surat baik hard copy langsung dikirimkan ke Jurusan Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Jember
3) Memorandum of Understanding (MoU) atau,
4) Kontrak Kerja
2. Proses Bisnis
Manajemen Jurusan bertanggung jawab dalam merencanakan dan memetakan sumber daya
(financial, administratif, tenaga pengajar dsb) dalam hubungannya dengan upaya implementasi
layanan pendidikan, layanan pengajaran, layanan pengabdian dan layanan administratif kepada
pelanggan. Jatidiri, Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Jember (FE-UMJ) sudah sesuai dengan jatidiri, misi, visi, sasaran dan
tujuan yang dimiliki oleh Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember (FE-UMJ). Visi
Menjadi program studi akuntansi yang unggul dalam pengembangan ilmu akuntansi di wilayah
timur Jawa Timur
Dalam menunjang proses belajar mengajar yang efektif, Jurusan Akuntansi didukung oleh
tenaga dosen yang handal. Keseluruhan dosen tetap yang dimiliki Jurusan Akuntansi sebanyak 20
orang. Dari keseluruhan dosen tetap tersebut yang bergelar doktor sebanyak 1 orang.
Dalam rangka menjaga kualitas dan kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan pasar, setiap
empat tahun sekali dilakukan peninjauan dan revisi kurikulum yang melibatkan stakeholder dan
pengguna. Selain itu, kurikulum yang dibuat pun selalu mempertimbangkan perkembangan
kemajuan keilmuan terkait dan melakukan benchmarking dengan universitas ternama di Jawa.
Sarana dan prasarana yang ada pada Jurusan Akuntansi FE UMJ berupa ruang kuliah,
laboratorium, Ruang Pimpinan, Ruang Tunggu Dosen, Ruang Sekretariat, Ruang Baca, Ruang
Sidang, serta Ruang Komputer telah dilengkapi dengan fasilitas memadai. Ruang kuliah
misalnya, sebagian besar telah dilengkapi LCD projector. Ruang laboratorium SIM pun
dilengkapi tidak kurang dari 10 unit komputer dan AC (Air Conditioner).
Untuk menopang kegiatan belajar-mengajar tentunya harus didukung oleh Pendanaan yang
kuat. Sumber dana Jurusan Akuntansi FE UMJ mengikuti sistem pengelolaan keuangan terpusat
dari UMJ. Semua penerimaan baik yang bersifat rutin maupun tidak rutin/sumbangan masuk ke
rekening universitas atas nama Rektor. sumber dana dan pembiayaan yang bersifat rutin berupa
SPP (Sumbangan Pengembangan Pendidikan), SPI (sumbangan pengembangan institusi), DPM
(dana pengembangan mahasiswa), dan Biaya lain-lain (praktikum, PKL, seminar KP, seminar dan
sidang TA, wisuda, dll). Sedangkan penerimaan tidak rutin berasal dari (1). Sumbangan
pemerintah berupa Bantuan Operasional Pendidikan (BOP); Bea siswa Peningkatan Prestasi
Akademik (PPA) dan Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM); dana hibah kompetisi PMP; dana
penelitian dan pengabdian masyarakat untuk dosen/mahasiswa, (2). dan (3). Bantuan lain yang
tidak mengikat.
Tata Pamong (Governance) di Jurusan Akuntansi , baik secara horisontal maupun vertikal
dalam kondisi baik. Sistim tata nilai yang dikembangkan pada jurusan adalah (a). sistim nilai
demokratis, yaitu dikembangkannya demokratisasi dalam penyelenggaraan akademik; (b). sistem
kepemimpinan kolegial yaitu sistim dimana hubungan antara pimpinan jurusan dengan dosen
bukan merupakan hubungan atasan dengan bawahan tetapi hubungan kolega; (c). sistim nilai
74
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
ilmiah yaitu sistim yang selalu berpedoman pada kaidah-kaidah ilmiah; sistim nilai kejujuran; (d).
sistim nilai tanggung jawab dan (e). sistim nilai kebersamaan.
Dalam melaksanakan proses pembelajaran, semua Dosen diberikan pengarahan pembuatan
Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) serta diikutkan dalam Pelatihan
PEKERTI. Penataan dosen pengampu matakuliah pun dilakukan di awal semester Ganjil maupun
Genap. Suasana Akademik yang kondusif telah terbangun. Interaksi antara Dosen-Mahasiswa di
dalam pertemuan kelas maupun di luar pertemuan kelas, termasuk dalam proses bimbingan skripsi
telah berjalan baik. Di luar kegiatan perkuliah/pertemuan kelas, berbagai kegiatan rutin telah
dilaksanakan, baik dalam bentuk diskusi bulanan yang dilaksanakan jurusan maupun dilaksanakan
lembaga kemahasiswaan yang melibatkan dosen dan mahasiswa.
Upaya memperbaiki Sistem Informasi yang up to date dan akurat terus dilakukan. Sarana
jaringan informasi nirkabel (hotspot/wireless connection) telah tersedia dengan baik. Dengan
adanya fasilitas tersebut, sebagian besar pelayanan akademik telah menggunakan sistem online.
Proses registrasi, pengurusan KHS, dan KRS telah menggunakan Sistem Informasi Akademik
(SIAKAD) online. Keberadaan sarana tersebut juga dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk
mengakses jurnal internasional dan hasil penelitian.
Untuk menjaga kualitas jurusan, dilakukan Sistem Jaminan Mutu Jurusan Akuntansi FE UMJ,
dengan dilakukan kegiatan evaluasi dan monitoring yang dilakukan secara berkelanjutan. Untuk
menjaga keberlanjutan penjaminan mutu, telah dibentuk Lembaga penjaminan Mutu (LPM) di
Tingkat Universitas, Gugus Jaminan Mutu (GJM) di tingkat Fakultas, dan Unit Jaminan Mutu (UJM)
di tingkat jurusan. Disamping itu, pada setiap akhir semester dilakukan evaluasi perkuliahan yang
dilakukan oleh mahasiswa terhadap dosen (EDOM), sehingga kualitas perkuliahan yang diberikan di
Jurusan Akuntansi FE UMJ dapat selalu dipantau.
Untuk mengetahui tingkat kualitas lulusan, telah dibangun jaringan yang baik dengan para
lulusan/alumni kami melalui wadah Ikatan Alumni Universitas Muhammadiyah Jember (IKA UMJ)
dan IAI. Jaringan kerjasama alumni ini dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan seperti revisi
kurikulum, renovasi ruangan, pengembangan program, kuliah tamu dan lain-lain.
Selain melaksanakan pendidikan, kegiatan lain yang dapat dilakukan adalah Penelitian untuk
Dosen dan Mahasiswa yaitu melakukan penelitian mandiri atau penelitian kerjasama serta
mempublikasikan hasil penelitiannya dalam jurnal ilmiah atau menulis buku atau menulis artikel di
media massa yang difasilitasi oleh Jurnal Ekstasi dan Jurnal Sains Manajemen dan Bisnis. Saat ini
kami telah memiliki suatu program kegiatan penelitian untuk mahasiswa berupa Latihan Penelitian
dan Hibah Penelitian untuk Dosen yang dikoordinasikan oleh Jurusan Akuntansi FE UMJ. Kegiatan
lainnya yang dilakukan Dosen adalah Pengabdian Kepada Masyarakat yang sudah sesuai dengan
agenda. Pengabdian ini dilakukan agar dapat meningkatkan relevansi perguruan tinggi dengan
perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk
melaksanakan pembangunan.
75
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
1) Dalam proses pengembangan dan pelaksanaan pendidikan tinggi kriteria output yang dihasilkan
adalah Sarjana (S1) dan Karya ilmiah yang tidak dipublikasikan (skripsi) dengan ketentuan:
a. Mahasiswa mengikuti seluruh matakuliah yang telah deprogram (136-141 sks)
b. IPK Kumulatif sekurang-kurangnya 3,0
c. Tidak ada nilai akhir E
d. Menyelesaikan tugas akhir (skripsi)
e. Memiliki sertifikat Bahasa Inggris dengan nilai TOEIC minimal 500 atau TOEFL minimal 450.
2) Dalam proses penelitian kriteria output yang dihasilkan adalah Karya ilmiah yang tidak
dipublikasikan (Laporan hasil penelitian), Karya ilmiah yang dipublikasikan (artikel ilmiah, jurnal,
buku, paten), Layanan Ilmiah (Scientific Service).
3) Dalam Proses pengabdian kepada masyarakat dan kegiatan usaha yang berorientasi pada
peningkatan pelayanan masyarakat di bidang Akuntansi kriteria output yang dihasilkan adalah
Jasa (pelatihan, konsultasi, magang dan studi banding) serta kemitraan.
4) Dalam Proses Proses pembinaan dan kerjasama sivitas akademika, alumni, dan hubungan
dengan lingkungan (stakeholder) kriteria output yang dihasilkan adalah Jasa penelitian,
penerbitan jurnal, penyelenggaraan even ilmiah (Seminar, Lokakarya, Simposium, konggres),
peran serta dalam even ilmiah (Seminar, Lokakarya, Simposium, konggres)
5) Dalam Proses manajerial, pemantauan dan evaluasi kinerja kriteria output yang dihasilkan
adalah Laporan Evaluasi Diri Tahunan terhadap pencapaian Renstra, Laporan Kinerja Dosen
(LKD)
76
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
1. Terciptanya landasan yang kuat bagi tahapan berikutnya dalam pengembangan sumber daya
manusia dan iklim kehidupan kampus yang berbudaya akademik Islami (BUDAI).
2. Berfungsinya sistem informasi manajemen akademik, SDM, keuangan, sarana yang terintegrasi
di program studi Fakultas Ekonomi UM Jember
3. Tersedianya perangkat dalam sistem manajemen untuk mendukung tercapainya visi program
studi.
4. Terwujudnya keunggulan program studi akuntansi Fakultas Ekonomi UM Jember.
5. Meningkatnya citra dan mutu pelayanan kepada stakeholders internal dan eksternal.
6. Menciptakan mahasiswa yang mampu mengekspresikan pemikiran secara lisan dan tulisan.
7. Menciptakan mahasiswa yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan sosial
kemasyarakatan..
8. Menghasilkan lulusan minimal 70% lulusan mencapai IPK 3,00.
9. Memperpendek masa tunggu lulusan < 3 bulan.
Strategi Pencapaian :
1. Mengembangkan pola pembelajaran yang seimbang antara kemampuan akademik (hard skill)
dan kemampuan soft skill.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sarana prasarana yang menunjang proses
pembelajaran.
3. Memberikan pembekalan keahlian kepada mahasiswa yang berorientasi pasar.
4. Meningkatkan peran jaringan alumni dalam meningkatkan kegiatan akademis dan non
akademis.
5. Membuka jaringan kerjasama yang seluas-luasnya baik ditingkat lokal, dan nasional.
6. Mengembangkan kemampuan penelitian dan kualitas pengabdian yang relevan untuk
pengembangan sumberdaya yang berkelanjutan.
Strategi Pencapaian tersebut dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Penyusunan Renstra empat tahunan yang dilakukan dengan melibatkan seluruh stakeholders.
2. Menyusun rencana operasional tahunan yang merupakan penjabaran program untuk
dilaksanakan setiap tahunnya.
3. Penyesuaian Kurikulum dilakukan secara sistematis dan berkala dengan pertimbangan
dinamika keilmuan dan orientasi pasar kerja yang mendasarkan kepada masukan dari pakar,
alumni, pengguna alumni dan civitas akademik lainnya.
4. Pemenuhan sumber daya manusia secara bertahap yang mendasarkan pada kebutuhan
keilmuan dan kemampuan institusi.
5. Sarana dan prasarana selalu ditingkatkan kualitasnya dan disesuaikan dengan kemajuan
teknologi.
6. Peningkatan (upgreading) keterampilan akademik dosen bidang pengajaran, penelitian, dan
pengabdian masyarakat
7. Kegiatan-kegiatan akademis dilakukan secara terstruktur yang berorientasi pengembangan
keilmuan, pemberdayaan jaringan alumni dan peningkatan kerjasama institusi.
77
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
7) Pelaksanaan Perkuliahan
8) Ujian Tengah Semester/Ujian Akhir Semester
9) Evaluasi Proses Belajar Mengajar
10) Pelaksanaan KKN/Magang
11) Ujian KKN/Magang
12) Pendaftaran Skripsi
13) Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi
14) Seminar Proposal
15) Ujian Skripsi
16) Yudisium
17) Penggunaan Laboratorium
18) Peminjaman Fasilitas Jurusan
19) Perbaikan Sarana dan Prasarana
20) Usulan Pengadaan Sarana dan Prasarana
78
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
Agar kebijakan mutu dapat dikomunikasikan oleh Pimpinan Jurusan Akuntansi, FE-UMJ
secara efektif, maka dalam pelaksanaannya diupayakan untuk:
a. Konsisten terhadap visi, misi, dan tujuan organisasi.
b. Membuat sasaran mutu yang dipahami oleh setiap elemen organisasi secara keseluruhan.
c. Memperhatikan komitmen terhadap mutu dan faktor yang mempengaruhi keberhasilan
sasaran mutu.
d. Melakukan sosialisasi komitmen mutu kepada semua elemen organisasi dengan
kepemimpinan yang jelas oleh Pimpinan Jurusan Akuntansi, FE-UMJ.
e. Ditujukan untuk peningkatan mutu berkelanjutan dan kesesuaiannya untuk memenuhi
kepuasan pelanggan.
79
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
80
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
dan Ketua Program Studi) memastikan bahwa komunikasi ada antar tingkat organisasi,
serta antar bidang dan jurusan yang berbeda.
Komunikasi internal yang terjadi dalam Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi UMJ,
mengikuti jalur organisasi didalam Jurusan itu sendiri. Komunikasi Internal didalam struktur
organisasi Jurusan Akuntansi dapat berlangsung secara informal maupun formal.
Komunikasi secara informal dapat dilakukan dengan tatap muka secara langsung dalam
keadaan yang bersifat santai melalui percakapan sederhana atau diskusi kecil. Komunikasi
internal secara formal dapat dilakukan dilakukan dengan diskusi rutin dan rapat rutin yang
diselenggarakan Jurusan Akuntansi.
81
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
82
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
IPK sekurang-kurangnya 2.00; nilai D tidak melebihi 10% dari beban kredit total, tidak ada nilai E,
dan lulus ujian sarjana. Jurusan/Program Studi harus merencanakan sumberdaya yang diperlukan
untuk seluruh proses .Proses realisasi pendidikan harus meningkatkan kompetensi pada diri
mahasiswa sehingga mengarah pada spesifikasi kompetensi lulusan yang dijanjikan pada aktivitas
pendidikan. Proses Belajar Mengajar (PBM) yang harus terkontrol meliputi asesmen
kebutuhan; desain, pengembangan dan pengkomunikasian prosedur dan instruksi; dan
pengukuran outcomes. Proses-proses utama belajar mengajar harus dikendalikan. Metode
pengendalian harus merupakan bagian tinjauan manajemen, untuk menjamin pemenuhan
spesifikasi prosedur dan instruksi, metode pengendalian konsisten dengan praktek mutu yang
diterima. Perubahan metode pengendalian proses-proses utama tersebut harus didokumentasikan
dan prosedur atau instruksi harus dievaluasi sebelum perubahan dilakukan. Pemantauan harus
dilakukan untuk verifikasi bahwa metode pengendalian telah efektif dan rekaman harus
dipelihara. Evaluasi kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran di evaluasi pada
setiap akhir semester. Hasil evaluasi menjadi dasar penetapan kebijakan peningkatan mutu
secara berkesinambungan.
2. Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Jurusan Akuntansi mendorong secara konsisten penelitian dan pengembangan untuk dapat
bersaing di tingkat nasional, regional, dan internasional. Jurusan/Program Studi harus
merencanakan program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, termasuk diseminasi
dan sitasi hasil penelitian, pengajuan HAKI dan komersialiasi inovasi penelitian. Selain itu juga
merencanakan pengembangan, tinjauan dan pemutakhiran payung, roadmap dan track record
penelitian, penilaian dan tindak lanjut kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
layanan pendukung, alokasi sumber daya, kriteria evaluasi, dan prosedur peningkatan
untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Fakultas dan Jurusan/Program Studi harus
merencanakan sumber daya yang diperlukan untuk seluruh proses
Evaluasi kepuasan partner atau pelanggan terhadap kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat dilakukan oleh unit kerja/pihak terkait. Realisasi penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat,termasuk penerapan inovasi iptek, layanan atau studi banding praktek baik (good
practices) dan konsultasi, harus meningkatkan kompetensi civitas akademika dan menghasilkan
output berupa publikasi ilmiah, buku ajar, HAKI, paket inovasi iptek yang digunakan
masyarakat. Proses penelitian dan pengabdian kepada masyarakat harus dikendalikan
meliputi penilaian kebutuhan; rancangan, pengembangan dan penyampaian informasi terkait
prosedur atau instruksi dan pengukuran outcomes. Metode pengendalian harus merupakan
bagian tinjauan manajemen untuk menjamin pemenuhan spesifikasi prosedur atau instruksi,
metode pengendalian konsisten dengan standar mutu yang ditetapkan. Perubahan metode
pengendalian proses-proses utama tersebut harus didokumentasikan dan prosedur atau
instruksi harus dievaluasi sebelum perubahan dilakukan. Pemantauan harus dilakukan untuk
verifikasi bahwa metode pengendalian telah efektif dan rekaman harus dipelihara.
83
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
Mahasiswa, menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 adalah
peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi tertentu, beserta dosen sebagai
bagian dari masyarakat ilmiah sudah selayaknya menggunakan metode discourse atau dialogis
dalam proses belajar-mengajar. Agar proses tersebut berjalan lancar, khususnya bagi mahasiswa,
perlu memperhatikan tradisi yang berkaitan dengan nilai, norma serta etika yang mengatur sikap
dan perilakunya. Dilain pihak, mahasiswa memiliki hak dan kewajiban, ada larangan dan sanksi
dan dibentuknya lembaga kemahasiswaan
1. Penentuan Persyaratan Terkait Layanan Tri Dharma Perguruan Tinggi (PT)
Penentuan persyaratan pendidikan secara umum diketahui dari kebutuhan FE-UMJ terutama
Jurusan Akuntansi/Program Studi untuk pemenuhan harapan masyarakat akademik, profesional
dan umum. Persyaratan kualifikasi mahasiswa dijelaskan dalam Pedoman Pendidikan FE-UMJ
sesuai rencana studi, kurikulum dan layanan pendidikan yang diberikan oleh universitas.
Persyaratan terkait layanan juga mencakup persyaratan yang ditetapkan oleh fakultas dalam
memberikan layanan administrasi pendidikan kepada mahasiswa. Hal ini dapat berupa bukti
studi sebelumnya, dokumen pribadi, yang diberikan pada mahasiswa, aturan administrasi
fakultas/jurusan, NIM dan lain-lain. Layanan Tri Dharma PT harus memenuhi persyaratan
hukum, peraturan yang berlaku dan akreditasi sesuai strata pendidikan.
Penentuan persyaratan terkait kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
ditentukan berdasarkan track record, roadmap dan payung penelitian, kepakaran, kebutuhan
pengembangan IPTEK sesuai Program Studi (PS), permasalahan di masyarakat, Rencana
Strategis Nasional/Internasional pemberi dana (Dikti, Ristek, PT luar negeri dan standar
mutu BAN PT. Persyaratan terkait layanan tersebut juga mencakup persyaratan yang ditetapkan
oleh fakultas atau pemberi dana dalam administrasi dan pengelolaan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
2. Tinjauan Persyaratan Terkait Produk
Fakultas harus meninjau persyaratan terkait layanan Tri Dharma PT untuk memastikan bahwa:
a. Persyaratan mutu penyelenggaraan Tri Dharma PT telah ditetapkan
b. Persyaratan yang berbeda dari sebelumnya telah diselesaikan
c. Fakultas hingga Program Studi memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan
yang ditetapkan
d. Apabila persyaratan pendidikan diubah, fakultas harus memastikan bahwa dokumen yang
relevan telah diamandemen dan semua pihak yang terkait telah mengetahui perubahan
persyaratan.
e. Rekaman tinjauan persyaratan pengajaran ini harus dipelihara.
3. Komunikasi dengan Pelanggan
Fakultas terutama Jurusan Akuntansi/Program Studi harus menentukan dan menerapkan sistem
pengaturan yang efektif dalam berkomunikasi dengan mahasiswa dan pengguna lainnya, misalnya
terkait dengan : informasi program pendidikan, rencana pengajaran termasuk kurikulum, serta
umpan balik PBM, Edom dan termasuk keluhan mahasiswa. Komunikasi yang baik juga harus dijalin
dengan pemberi dana hibah atau pengguna (stakeholders) kegiatan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Untuk meningkatkan dukungan layanan tri dharma PT, UMJ menggunakan
komunikasi interaktif telepon, fax, email dan website Alamat PS : Jl. Karimata 49 Jember Jawa
Timur Tlp. (0331)336728. http://UnmuhJember.ac.id
84
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
Analisis tersebut harus menyediakan informasi yang dapat digunakan dalam proses evaluasi
kurikulum. Laporan analisis kebutuhan harus menyediakan masukan untuk proses rancangan
kurikulum, menggambarkan hasil analisis kebutuhan dan menyatakan tujuan akhir untuk
rancangan kurikulum. Proses pengembangan kurikulum PS harus didokumentasikan dan
digunakan oleh unit penyelenggara kegiatan akademik dengan menggunakan media informasi
yang sesuai. Laporan harus menjelaskan urutan tahap proses pengembangan, personel yang
terlibat, mekanisme evaluasi dan kriteria digunakan.
2. Masukan Desain dan Pengembangan
Unit kerja penyelenggara pendidikan harus mengidentifikasi dan mendokumentasikan masukan
untuk rancangan kurikulum PS, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Luaran Desain dan Pengembangan
Output rancangan dan pengembangan harus mencakup keahlian dan pengetahuan yang
dipersyaratkan pengguna lulusan pada suatu kurikulum, strategi PBM dan evaluasi kinerja
organisasi.
4. Tinjauan Desain dan Pengembangan
Tim evaluator pada setiap tahap evaluasi harus mengidentifikasi hasil rancangan dan
pengembangan kurikulum sesuai dengan persyaratan atau standar yang diacu (misalnya,
profil lulusan, kompetensi suatu profesi, sertifikasi kompetensi lulusan). Selain itu, evaluasi
kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat harus meninjau rancangan dan
pengembangan telah mengarah pada pencapaian target Rencana Strategis FE-UMJ
5. Verifikasi Desain dan Pengembangan
Verifikasi rancangan harus dilakukan dalam satu atau beberapa tahap sesuai dengan rencana
rancangan dan pengembangan. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan secara internal oleh setiap
pakar yang tidak berpartisipasi dalam tinjauan rancangan secara independen. Tahap keluaran
rancangan dan pengembangan sebaiknya sesuai dengan spesifikasi masukan rancangan dan
pengembangan. Rekaman keluaran verifikasi dan setiap tindakan yang diperlukan harus
dipelihara.
6. Validasi desain dan Pengembangan
Validasi ini dilaksanakan dengan pengesahan oleh pimpinan unit kerja agar karakteristik
layanan pendidikan yang direncanakan dalam rancangan kegiatan pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat dapat dipastikan penerapannya. Secara umum, validasi
dilakukan pada tahap akhir suatu perencanaan. Sebagai contoh validasi yang ada di jurusan
Akuntansi meliputi validasi soal ujian yang dilakukan oleh tim pengajar. Akreditasi dan sertifikasi
oleh berbagai pihak di dalam dan luar unit kerja termasuk metode validasi. Rekaman adanya
tindakan dan keluaran validasi harus dipelihara.
7. Pengendalian Perubahan Desain dan Pengembangan
Dalam lingkungan pendidikan, pesatnya perkembangan iptek dan kebutuhan masyarakat
menjadi arahan tinjauan rancangan dan pengembangan tri dharma PT
secara periodik dan menghasilkan perubahan. Perubahan tersebut diidentifikasi,
didokumentasikan, disahkan dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak terkait. Setiap perubahan
harus mencakup keseluruhan kegiatan terkait dan rekaman harus dipelihara.
85
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
konsultasi dan studi banding. Perencanaan pendidikan yang dimaksud termasuk desain,
pengembangan metode pembelajaran, pembukaan dan penutupan program studi. Perencanaan
program layanan FE-UMJ Jurusan Akuntansi secara rinci disampaikan dalam Program Kerja Ketua
Jurusan yang mengacu pada Rencana Strategis FE-UMJ
1. Pendidikan/Pengajaran
Jurusan/Program Studi telah merencanakan pengembangan, tinjauan dan pemutakhiran rencana
studi dan kurikulum, penilaian dan tindak lanjut pengajaran, kegiatan layanan pendukung,
alokasi sumber daya, kriteria evaluasi, dan prosedur peningkatan mutu untuk mencapai yang
diinginkan. Jurusan/Program Studi harus mengintegrasikan kurikulum Program Studi S1 sehingga
mencapai kompetensi lulusan dan learning outcomes sesuai profil yang ditetapkan. Adapun
prasyarat evaluasi keberhasilan studi pada akhir studi antara telah memenuhi prasyarat seperti :
IPK sekurang-kurangnya 3.00; nilai D tidak melebihi 10% dari beban kredit total, tidak ada nilai E,
dan lulus ujian sarjana. Jurusan/Program Studi telah merencanakan sumberdaya yang diperlukan
untuk seluruh proses.
Proses realisasi pendidikan telah meningkatkan kompetensi pada diri mahasiswa sehingga
mengarah pada spesifikasi kompetensi lulusan yang dijanjikan pada aktivitas
pendidikan. Proses Belajar Mengajar (PBM) yang telah terkontrol meliputi asesmen
kebutuhan; desain, pengembangan dan pengkomunikasian prosedur dan instruksi; dan
pengukuran outcomes. Proses-proses utama belajar mengajar telah dapat dikendalikan. Metode
pengendalian merupakan bagian tinjauan manajemen untuk menjamin pemenuhan spesifikasi
prosedur dan instruksi, metode pengendalian konsisten dengan praktek mutu yang diterima.
Perubahan metode pengendalian proses-proses utama tersebut telah didokumentasikan dan
prosedur atau instruksi telah dievaluasi sebelum perubahan dilakukan. Pemantauan dilakukan
untuk verifikasi bahwa metode pengendalian telah efektif dan rekaman telah dipelihara.
Evaluasi kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran di evaluasi pada setiap akhir
semester melalui penyebaran kuesioner, evaluasi dosen dan mahasiswa, bisa juga disampaikan
secara tertulis (online) dengan membuka situs universitas dengan memberikan komentar
kepuasan, keluhan atau lainnya yang berkaitan dengan pelayanan, pembelajaran dan fasilitas.
Hasil evaluasi ini menjadi dasar penetapan kebijakan peningkatan mutu secara
berkesinambungan.
2. Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Jurusan Akuntansi mendorong secara konsisten penelitian dan pengembangan untuk dapat
bersaing di tingkat nasional, regional, dan internasional. Jurusan/Program Studi telah
merencanakan program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, termasuk diseminasi
dan sitasi hasil penelitian, pengajuan HAKI dan komersialiasi inovasi penelitian. Selain itu juga
merencanakan pengembangan, tinjauan dan pemutakhiran payung, roadmap dan track record
penelitian, penilaian dan tindak lanjut kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
layanan pendukung, alokasi sumber daya, kriteria evaluasi, dan prosedur peningkatan
untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Fakultas dan Jurusan/Program Studi telah
merencanakan sumber daya yang diperlukan untuk seluruh proses tersebut
Evaluasi kepuasan partner atau pelanggan terhadap kegiatan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat dilakukan oleh unit kerja/pihak terkait. Realisasi penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat,termasuk penerapan inovasi iptek, layanan atau studi banding praktek baik
(good practices) dan konsultasi, telah meningkatkan kompetensi civitas akademika dan
menghasilkan output berupa publikasi ilmiah, buku ajar, HAKI, paket inovasi iptek yang
digunakan masyarakat. Proses penelitian dan pengabdian kepada masyarakat telah
dikendalikan meliputi penilaian kebutuhan; rancangan, pengembangan dan penyampaian
informasi terkait prosedur atau instruksi dan pengukuran outcomes. Metode pengendalian harus
merupakan bagian tinjauan manajemen untuk menjamin pemenuhan spesifikasi prosedur atau
instruksi, metode pengendalian konsisten dengan standar mutu yang ditetapkan. Perubahan
metode pengendalian proses-proses utama tersebut telah didokumentasikan dan prosedur atau
instruksi telah dievaluasi sebelum perubahan dilakukan. Pemantauan telah dilakukan untuk
verifikasi bahwa metode pengendalian telah efektif dan rekaman telah dipelihara.
86
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
87
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
kurikulum, serta umpan balik PBM, EDOM dan termasuk keluhan mahasiswa baik secara
langsung maupun tertulis.
Untuk meningkatkan dukungan layanan tri dharma PT, UMJ khususnya Jurusan Akuntansi
menggunakan komunikasi interaktif resmi yakni telepon, fax, email dan website
7.3. Desain dan Pengembangan Kurikulum
1. Desain dan Pengembangan
Dalam perencanaan program studi dan kurikulumnya, pimpinan fakultas, jurusan dan program
studi yakni Dekan dan Ketua Jurusan/PS telah mempertimbangkan pengembangan PS dan
kurikulum untuk kepentingan pelayanan pada mahasiswa. Pengendalian rancangan telah
sesuai dengan lama studi pendidikan. Prosedur yang berlaku telah memastikan bahwa materi
pendidikan sesuai dengan persyaratan kurikulum. Analisis kebutuhan telah mencakup
keefektifan sistem pendidikan dan kinerja organisasi untuk mencapai kompetensi lulusan dan
learning outcomes mahasiswa. Hal ini digunakan untuk menentukan agar PBM dapat
membantu mahasiswa menjadi kompeten, ukuran keefektifan suatu metode PBM yang
diterapkan, dan keahlian dan kompetensi yang sesuai dengan target kurikulum.
Analisis tersebut telah menyediakan informasi yang dapat digunakan dalam proses evaluasi
kurikulum. Laporan analisis kebutuhan telah menyediakan masukan untuk proses rancangan
kurikulum, menggambarkan hasil analisis kebutuhan dan menyatakan tujuan akhir untuk
rancangan kurikulum. Proses pengembangan kurikulum PS telah didokumentasikan dan
digunakan oleh unit penyelenggara kegiatan akademik dengan menggunakan media informasi
yang sesuai. Laporan telah menjelaskan urutan tahap proses pengembangan, personel yang
terlibat, mekanisme evaluasi dan kriteria digunakan.
2. Masukan Desain dan Pengembangan
Unit kerja penyelenggara pendidikan telah mengidentifikasi dan mendokumentasikan masukan
untuk rancangan kurikulum PS, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Luaran Desain dan Pengembangan
Output rancangan dan pengembangan telah mencakup keahlian dan pengetahuan yang
dipersyaratkan pengguna lulusan pada suatu kurikulum, strategi PBM dan evaluasi kinerja
organisasi.
4. Tinjauan Desain dan Pengembangan
Tim evaluator pada setiap tahap evaluasi telah mengidentifikasi hasil rancangan dan
pengembangan kurikulum sesuai dengan persyaratan atau standar yang diacu (misalnya,
profil lulusan, kompetensi suatu profesi, sertifikasi kompetensi lulusan). Selain itu, evaluasi
kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat harus meninjau rancangan dan
pengembangan tersebut telah mengarah pada pencapaian target Rencana Strategis FE-UMJ
khususnya yang dilakukan oleh Jurusan Akuntansi.
5. Verifikasi Desain dan Pengembangan
Verifikasi rancangan telah dilakukan dalam satu atau beberapa tahap sesuai dengan rencana
rancangan dan pengembangan. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan secara internal oleh setiap
pakar yang tidak berpartisipasi dalam tinjauan rancangan secara independen. Tahap keluaran
rancangan dan pengembangan sebaiknya sesuai dengan spesifikasi masukan rancangan dan
pengembangan. Rekaman keluaran verifikasi dan setiap tindakan yang diperlukan telah
dipelihara.
6. Validasi desain dan Pengembangan
Validasi ini dilaksanakan dengan pengesahan oleh pimpinan unit kerja agar karakteristik
layanan pendidikan yang direncanakan dalam rancangan kegiatan pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat dapat dipastikan penerapannya. Secara umum, validasi
dilakukan pada tahap akhir suatu perencanaan. Sebagai contoh validasi yang ada di jurusan
Akuntansi meliputi validasi soal ujian yang dilakukan oleh tim pengajar. Akreditasi dan sertifikasi
oleh berbagai pihak di dalam dan luar unit kerja termasuk metode validasi, misalnya adalah
validasi materi audit internal mutu dengan melihat kesesuaian manual mutu yang dimiliki oleh
jurusan. Rekaman adanya tindakan dan keluaran validasi telah dipelihara.
7. Pengendalian Perubahan Desain dan Pengembangan
Dalam lingkungan pendidikan, pesatnya perkembangan IPTEK dan kebutuhan masyarakat
menjadi arahan tinjauan rancangan dan pengembangan Tri Dharma PT
88
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
89
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
Akuntansi. Pemantauan dan pengukuran telah dilakukan dalam rangka menjamin kesesuaian
antara program kerja unit kerja dengan Rencana Strategis dan target yang dicapai. Pemantauan
dan pengukuran bidang pendidikan mencakup semua aspek mulai dari input-proses-output,
misalnya untuk unit kerja pelaksana akademik adalah profil kinerja mahasiswa, ujian tertulis,
latihan/tugas/kuis, presensi kehadiran dan ujian akhir. Jurusan Akuntansi atau unit kerja
menetapkan instrumen dan menjamin proses untuk memastikan bahwa kuisioner penilaian kinerja
atau soal ujian mahasiswa diberikan dengan konsisten, aman tanpa kebocoran dan hasilnya valid.
Apabila instrumen atau perangkat lunak penilaian atau ujian ditemukan tidak valid, Jurusan atau
unit kerja melakukan klarifikasi dan merekam tindakan perbaikan ketidakvalidan. Semua hasil
penilaian dan pengukuran kinerja direkam dan dipelihara, baik dalam bentuk cetak ataupun soft
copy sesuai ketentuan.
90
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
d. Hasil proses evaluasi direkam dan digunakan sebagai masukan untuk pencapaiam sasaran
yang direncanakan dari proses pengajaran.
8.4 Perbaikan
8.4.1 Perbaikan Berkesinambungan
a. Jurusan Akuntansi FE-UMJ melakukan peningkatan keefektifan sistem manajemen mutu
dan proses pendidikan secara berkesinambungan dengan mendorong staf personel untuk
mengidentifikasi dan menerapkan usaha peningkatan sesuai dengan ruang lingkup
kerjanya/layanan.
b. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah dan potensi peningkatan kualitas
layanan didasarkan atas analisis mutu dan metode statistik.
c. Proses perbaikan kualitas layanan mencakup tindakan yang diambil dalam penyelesaian
keluhan/pengaduan, saran dan komentar pelanggan (mahasiswa dan pihak terkait).
8.4.2 Tindakan Perbaikan
a. Jurusan Akuntansi FE-UMJ telah menetapkan manual prosedur (prosedur terdokumentasi)
untuk melaksanakan tindakan korektif yang teridentifikasi dari analisis penyebab
ketidaksesuaian dan peluang peningkatan.
b. Tindakan korektif dilakukan untuk mengeliminasi ketidaksesuaian yang terjadi selama
kinerja sistem manajemen mutu dan proses pemberian layanan pelanggan.
c. Setiap tindakan korektif selalu direkam dan didokumentasikan dengan baik.
8.4.2 Tindakan Pencegahan
a. Jurusan Akuntansi FE-UMJ menetapkan manual prosedur (prosedur terdokumentasi) untuk
tindakan pencegahan beradsar atas dihasilkan dari analisis ketidaksesuaian potensial dan
peluang perbaikan dalam sistem manajemen mutu dan layanan pada pelanggan
(mahasiswa dan pihak terkait).
b. Setiap tindakan pencegahan telah direkam dan dikomunikasikan ke semua bidang
organisasi yang sesuai. Hasil dari perbaikan atas tindakan pencegahan dikomunikasi-
kan/disosialisasikan kepada semua bagian organisasi.
91
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
INSTRUKSI KERJA
PERKULIAHAN, UJIAN TENGAH SEMESTER, AKHIR
SEMESTER, DAN UJIAN TESIS
Koding :
Revisi :
Tanggal : : 2/12/2010
Dikaji ulang oleh : Ketua Program Studi Magister Ilmu Manajemen
Dikendalikan oleh :Unit Jaminan Mutu
Disetujui oleh :Direktur Program Pascasarjana Universitas
Muhammadiyah Jember
Revisi Ke : Tanggal
Dr. Toni Herlambang, M.M
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan Intruksi
Kerja Perkuliahan, Ujian Tengah Semester dan Akhir Semester. Dokumen instruksi kerja
92
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
ini merupakan acuan bagi program studi, staf edukatif, staf non edukatif dan mahasiswa
Program Studi Magister Ilmu Manajemen, Universitas Muhammadiyah Jember dalam
melaksanakan system penjaminan mutu akademik. Keterlibatan semua pihak sangat
diharapkan demi tercapainya tujuan penjaminan mutu akedemik di Program Studi
Magister Ilmu Manajemen, Universitas Muhammadiyah Jember.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
INSTRUKSI KERJA PERKULIAHAN
INSTRUKSI KERJA UJIAN TENGAH SEMESTER
INSTRUKSI KERJA UJIAN AKHIR SEMESTER
INSTRUKSI KERJA UJIAN TESIS
93
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
94
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
Kebijakan Mutu
Bagaimana cara membuat kebijakan mutu yang cocok buat Perguruan Tinggi
Anda. Caranya gampang.
Kebijakan Mutu
"Menghasilkan lulusan yang bermutu dan memberi kepuasan kepada
pelanggan dan pemangku kepentingan dengan menerapkan secara
konsisten persyaratan ISO 9001:2008 dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku melalui peningkatan mutu layanan secara terus-menerus".
a. Komitmen
Komitmen kami adalah selalu memberi pelayanan terbaik bagi kepuasan
pelanggan (Customer Sertisfaction) dengan bekerja secara taat asas.
b. Keunggulan
Untuk merealisasikan kepuasan pelanggan, kami akan selalu berusaha
menciptakan keunggulan dalam segala aspek dengan meningkatkan
profesionalisme dan produktivitas melalui peningkatan mutu secara berkelanjutan
(Sustainable Quality Improvement) dan memberdayakan seluruh sumber daya
yang kami miliki.
c. Kebersamaan
Untuk menciptakan Keunggulan, Profesionalisme dan Produktivitas, kami akan
selalu membangun kebersamaan sebagai tim kerja yang kokoh, solid, dan saling
mendukung serta terbuka.
d. Kerja Keras
Kami menyadari bahwa untuk meraih keunggulan, kami akan selalu bekerja keras
agar dapat memberi layanan terbaik kepada para pelanggan. Oleh karena itu,
kami akan selalu meningkatkan profesionalisme dan peningkatan mutu secara
berkelanjutan.
e. Kerja Cerdas
Kami menyadari bahwa kebutuhan pelanggan kami akan selalu berubah sesuai
dengan perkembangan dan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Oleh
karenanya kami akan selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan tersebut
dengan bekerja secara cerdas dan tanggap sesuai dengan perubahan kebutuhan
pelanggan.
f. Kerja Tuntas
Kami menyadari bahwa untuk memberi kepuasan kepada para pelanggan, maka
setiap pekerjaan dan kepercayaan yang diberikan kepada kami harus kami
kerjakan secara utuh, menyeluruh dan bermutu. Oleh karenanya kami akan selalu
bekerja secara tuntas dan terpadu.
g. Kerja Ikhlas
Kami menyadari bahwa tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada kami
adalah amanah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karenanya
kami selalu bekerja secara ikhlas dan dalam suasana kegembiraan.
Sasaran Mutu
Sasaran Mutu adalah Standar mutu yang diturunkan dari kebijakan mutu yang
bersifat strategi, spesifik, dapat diukur, realistik dan dapat dicapai dalam kurun
waktu tertentu. Sasaran Mutu bisa terdiri dari Sasaran Mutu Unit, Sasaran Mutu
Lulusan, Sasaran Mutu Proses dan Sasaran Mutu Penelitian.
Komponen Sasaran Mutu : bisa terdiri dari Waktu tunggu lulusan, Pengkuruan
variable yang berhubungan dengan mahasiswa, pembelajaran dan staf
96
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
Suatu produk dapat dikatakan bermutu jika produk tersebut sesuai dan mampu
memenuhi kebutuhan pelanggan. Untuk itu perlu adanya suatu target yang
ditetapkan agar pada akhirnya Perguruan Tinggi dapat menghasilkan suatu
produk yang sesuai dengan harapan. Dalam Sistem Manajemen Mutu kita akan
sangat familiar dengan istilah target / sasaran mutu. Namun apa sebenarnya
sasaran mutu itu? Lalu bagaimana menyusun sasaran mutu yang tepat?
. Menurut kamus ISO, pengertian sasaran mutu adalah sesuatu yang diinginkan
atau dituju, terkait mutu. Dengan kata lain sasaran mutu merupakan tujuan yang
akan dicapai dalam melakukan proses pada suatu Perguruan Tinggi / organisasi.
Sasaran mutu secara umum didasarkan pada kebijakan mutu organisasi.
Kebijakan Mutu yang telah ditentukan bisa sebagai pembuka jalan dalam
pembuatan sasaran mutu, itu merupakan salah satu cara termudah, namun bisa
juga menggunakan masukan dari tingkatan bawah (bottom-up) atau cara-cara
lainnya. Semua cara - cara tersebut setidaknya harus sesuai dengan fokus
kepada pelanggan dan dikomunikasikan ke semua tingkatan dalam Perguruan
Tinggi / organisasi. Sasaran mutu harus dibuat dalam bentuk target-target yang
terukur sehingga pernyataan yang tertuang dalam kebijakan mutu mempunyai
dampak yang nyata.
Penetapan sasaran mutu dilakukan oleh pimpinan unit atas persetujuan dari Top
Manajemen berdasarkan Business Plan organisasi. Sasaran mutu yang telah
ditetapkan harus disosialisasikan ke Internal Departemen masing-masing agar
semua orang di dalam departemen tersebut mengerti kemana sasaran mereka
dan bagaimana kontribusinya dalam mencapai sasaran tersebut.
Metode pembuatan Sasaran Mutu dalam ISO 9001 harus mempunyai prinsip
SMART yaitu harus Specific (Spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat
dicapai), Relevant (relevan), Time-Bound (Batas waktu).
Specific : target yang ditentukan haruslah spesifik / jelas. Misal : Penyelesaian
pekerjaan sesuai dengan jadwal.
Measurable : target harus terukur. Misal : Penyelesaian pekerjaan sesuai
dengan jadwal mencapai minimal 90%.
Achievable : target yang ditentukan haruslah yang masuk akal dan bisa
dicapai. Misal : Standar kapasitas produksi sesuai hasil analisa yang telah
ditetapkan adalah 140 pcs / bulan. Dalam hal ini tidaklah mungkin menetapkan
sampai 200 pcs / bulan dengan waktu normal yang telah ditetapkan.
Relevant : Sasaran mutu yang ditetapkan harus relevan atau sesuai dengan
proses / fungsi terkait. Misal : Sasaran mutu untuk bagian Produksi lebih
sesuai "Ketepatan waktu pembuatan rencana produksi" dari pada "Tidak ada
kesalahan untuk pengujian".
Time Bound : target harus mempunyai batas waktu yang jelas, hal ini juga
harus memperhatikan factor ‘achievable’ diatas. Misal : Produk diluar spec
tidak lebih dari 5 jenis / bulan.
97
BAB 4 : PENYUSUNAN DOKUMEN MUTU
Setelah Sasaran Mutu dibuat dan disetujui oleh Top Management, maka
langkah berikutnya adalah membuat Action Plan. Action Plan merupakan acuan
dari rincian kegiatan untuk mencapai keberhasilan sasaran mutu yang ada di
setiap bagian. Ini berarti juga merupakan langkah – langkah nyata untuk
mencapai sasaran. Action plan ini ibarat anak tangga yang akan berakhir pada
goal atau sasaran yang ingin kita capai.
Sebelum membuat action plan, harus dipastikan bahwa semua sasaran
mutu sudah tersedia berupa nama sasaran mutunya serta target yg telah
ditetapkan secara benar sesuai metode SMART.
Dokumen action plan bisa berisi:
Nama Sasaran Mutu : Sesuai dengan sasaran mutu yang ada per Bagian /
Divisi / Penetapan waktu setiap kegiatan yang direncanakan dari sasaran
mutu.
PIC (Personal In Charge) : Orang / bagian yang melaksanakan serta
bertanggung jawab terhadap kegiatan tersebut.
Departement.
Rencana Kegiatan : Rincian kegiatan / aktifitas yang dilakukan untuk dapat
mencapai sasaran mutu terkait.
Waktu Pelaksanaan : Setelah sasaran mutu disusun dan ditentukan action
plan, tugas selanjutnya adalah melakukan pengukuran / analisa yang
dituangkan dalam suatu laporan analisa data sesuai waktu yang ditentukan
dalam pencapaiannya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
pencapaian sasaran mutu departemen tersebut. Berikut ini adalah contoh
cara mengukur / menganalisa sasaran mutu :
Sasaran Mutu : "Produk diluar spec untuk pelumas gear adalah 2 batch/ bulan",
Artinya : ada berapa banyak jumlah produk tidak sesuai dengan standard atau
tidak dapat diproses lanjut dari total jumlah produk yang dihasilkan.
Cara mengukur : (Jumlah Produk off spec / Jumlah batch tiap bulan) * 100%,
Frekuensi analisa sasaran mutu : 1 bulan
Jika dalam monitoring tersebut ditemukan adanya ketidaksesuaian /
ketidaktercapaian maka bisa segera ditentukan rencana berikutnya, dan
memperbaiki kesalahan - kesalahan dengan melakukan Corrective Action.
Corrective Action harus dilakukan begitu ada ketidaksesuaian , penyimpangan
atas pencapaian sasaran mutu yang sudah disepakati, agar secepat mungkin
kesalahan tersebut bisa diperbaiki
98
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
99
SISTEM AUDIT MUTU
SASARAN BELAJAR
Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini peserta belajar
diharapkan:
Mampu menggambarkan proses Audit Mutu
Mampu mengadakan dan mempersiapan Audit Mutu
Mampu membuat Manual Prosedur Audit Mutu
Mampu mencetak Auditor yang melakukan proses audit
126
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
STEP 5
SISTEM AUDIT MUTU
Audit mut u adalah Suatu proses yang sistematis, mandiri dan terdokumentasi
untuk mendapatkan bukti audit dan kemudian mengevaluasinya secara obyektif
untuk menentukan sejauh mana kriteria audit telah dipenuhi. Sedangkan Menurut
The International Standard for Terminology in Quality management, ISO 8402:
Audit mutu merupakan suatu pengujian yang sistematis dan independen untuk
menentukan apakah aktivitas mutu dan hasil sesuai dengan pengaturan yang
direncanakan dan apakah pengaturan tersebut diimplementasikan secara efektif
dan cocok untuk mencapai tujuan
1. Menentukan ketidaksesuaian
2. Menentukan efektivitas sistem mutu
3. Memberikan peluang untuk perbaikan sistem
4. Memenuhi persyaratan peraturan
5. Memudahkan registrasi / pendaftaran atas sistem mutu
6. Menilai pemasok dan memverifikasi sistem mutu pemasok
7. Menilai dan memverifikasi sistem mutu perusahaan sendiri.
• AUDITOR
1. Mentaati persyaratan audit dan berkomunikasi dan mengklarifikasi
dengan mitra audit yang lain
2. Merencanakan dan melaksanakan penugasan audit dengan baik
3. Mencatat observasi dan pelaporan
4. Memverifikasi tindakan korektif
5. Mengamankan dokumen audit
6. Memelihara kerahasiaan
7. Bekerja sama dengan lead auditor
• LEAD AUDITOR
128
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
PROYEK AUDIT
129
BAB 7 : SISTEM AUDIT MUTU
Prinsip
AIM
Audit internal merupakan faktor kunci dalam manajemen suatu organisasi untuk
dapat memberikan data yang bermanfaat bagi kepentingan evaluasi dan
perbaikan/peningkatan efektivitas sistem yang dimiliki. Audit internal juga
merupakan teknik mendasar yang hasilnya digunakan sebagai salah satu bahan
masukan untuk aktivitas tinjauan manajemen sebagaimana yang dipersyaratkan
oleh standar sistem manajemen.
Audit Internal Mutu (AIM) adalah pemeriksaan sistematik dan independen untuk
mengetahui apakah implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) efektif
dan sesuai perencanaan yang dilakukan oleh unit kerja di Universitas Brawijaya
(UB). AIM di UB dilakukan untuk memeriksa kesesuaian antara standar mutu yang
ditetapkan, dalam Sistem Manajemen Mutu (SMM) Akademik, Keuangan dan
Administrasi dengan pelaksanaannya oleh unit kerja di UB.
130
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
Sedangkan metode AIM di UB dilakukan dalam dua cara, yaitu desk evaluation
dan visitasi kepada auditee. Secara teknis, pelaksanaan AIM mengacu kepada
Manual Prosedur AIM. Dalam pelaksanaannya, AIM di UB dilakukan oleh para
auditor internal bersertifikat UB. Mekanisme AIM di UB adalah sebagai berikut:
131
PELAPORAN AUDIT
SASARAN BELAJAR
Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini peserta belajar
diharapkan:
Mampu membuat Laporan Audit
Mampu membuat Manual Prosedur Laporan Audit
132
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
STEP 6
PELAPORAN AUDIT
1. PENGERTIAN LAPORAN AUDIT
Karena laporan hasil audit akan mempunyai dampak luas, maka diperlukan pengetahuan
khusus tentang penyusunan laporan hasil audit. Pelaporan hasil audit merupakan tahap
akhir kegiatan audit. Selain harus sesuai dengan nor ma pemeriksaan, penyusunan
laporan hasil audit juga harus mempertimbangkan dampak psikologis, terutama yang
bersifat dampak negatif bagi auditee, pihak ketiga dan pihak lain yang menerima laporan
tersebut.
Dalam laporan audit) antara lain memuat hal-hal berikut ini:
a. Audit harus melaporkan hasil pemeriksaan sesuai dengan penugasan yang
ditetapkan.
b. Laporan audit harus dibuat secara tertulis dan disampaikan kepada pejabat yang
berwenang tepat pada wakt unya agar bermanfaat.
c. Laporan audit harus memuat ruang lingkup dan tujuan pemeriksaan, disusun dengan
baik, menyajikan informasi yang layak serta pernyataan bahwa pemeriksaan telah
dilaksanakan sesuai dengan norma pemeriksaan.
d. Setiap Laporan pemeriksaan harus:
1. Memuat ruang lingkup pemeriksaan, sasaran /tujuan pemeriksaan, dan adakah hal-
hal yang dapat dirasakan sebagai pembatasan terhadap pelaksanaan kegiatan
pemeriksaan.
133
BAB 6 : PELAPORAN AUDIT
Laporan hasil audit merupakan bentuk komunikasi tertulis yang berisi pesan agar
pembaca laporan (audite/manajemen) dapat mengerti dan menindaklanjuti temuan
(sesuai rekomendasi yang terdapat di dalam laporan tersebut). Laporan audit seharusnya
merupakan alat komunikasi yang efektif dan mempunyai dampak psikologis (positif
maupun negatif) bagi auditor maupun auditee, terutama individu yang terlibat. Jika suatu
rekomendasi tidak ditindak-lanjuti oleh auditee atau pihak lain yang terkait, maka hal
tersebut berarti komunikasi tertulis yang dilakukan oleh auditor tidak efektif.
134
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
Tgl. Efektif
Halaman 1
1. Setiap tim auditor membuat laporan hasil audit berdasarkan hasil audit sistem dan
audit kepatuhan.
2. Laporan tersebut dipresentasikan oleh ketua auditor pada hari ke lima (5) Pelatihan,
pukul 08.00 – 09.00 dan dilanjutkan pada pukul 09.15 – 10.15. Hasil presentasi akan
didiskusikan dan dikomentari oleh pembimbing (tutor) setelah semua auditor
mempresentasikan hasil auditnya. Alokasi waktu presentasi masing-masing ketua
auditor maksimal 15 menit.
135
BAB 6 : PELAPORAN AUDIT
BORANG KINERJA
JURUSAN/PROGRAM STUDI
TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
AIM BATCH I TAHUN 2012
o Fakultas : Teknik
PERNYATAAN
Kosjoko,ST, MT.
(tanda tangan, nama dan stempel)
136
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
137
BAB 6 : PELAPORAN AUDIT
No Standar
Aspek Penilaian Informasi dari Jurusan Bobot Nilai*
. Mutu
Kejelasan dan kerealistikan visi,
1 1.1.1 misi, tujuan, dan sasaran 2 1,04 2,08
program studi.
Strategi pencapaian sasaran
dengan rentang waktu yang
2 1.1.1 2 1,04 2,08
jelas dan didukung oleh
dokumen.
Sosialisasi visi-misi. Sosialisasi
yang efektif tercermin dari
tingkat pemahaman seluruh
3 1.2 pemangku kepentingan internal 2 1,04 2,08
yaitu sivitas akademika (dosen
dan mahasiswa) dan tenaga
kependidikan.
Tata pamong menjamin
terwujudnya visi, terlaksananya
misi, tercapainya tujuan,
4 2.1.1 berhasilnya strategi yang 1,39
digunakan secara kredibel,
transparan, akuntabel,
bertanggung jawab, dan adil.
Karakteristik kepemimpinan
yang efektif (kepemimpinan
5 2.2.1 operasional, kepemimpinan 0,68
organisasi, kepemimpinan
publik).
Sistem pengelolaan fungsional
dan operasional program studi
6 2.3.1 mencakup: planning, organizing, 1,39
staffing, leading, controlling
yang efektif dilaksanakan.
Pelaksanaan penjaminan mutu
7 2.4.1 1,39
di program studi.
Penjaringan umpan balik dan
8 2.5.1 0,68
tindak lanjutnya.
Upaya untuk menjamin
9 2.6.1 keberlanjutan (sustainability) 0,68
program studi.
138
No. Dok.
Borang Laporan AIM Revisi 1
LPM
Tgl. Efektif 6 Juni 2012
Halaman
Kategori
No. Status Temuan Tindakan Perbaikan Tanggal Proses/aspek Klausul
Temuan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. KTS Berat New Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran 06/06/2012 Bagian renstra Dokumen
cukup jelas namun kurang
realistis (cukup)
2. KTS Berat New Strategi pencapaian sasaran 06/06/2012 Bagian renstra Dokumen
(cukup)
3. KTS Berat New Kurang dipahami oleh sivitas 06/06/2012 Bagian renstra Dokumen
akademika dan tenaga
pendidik
4.
5.
(1) Nomor Urut (2) KTS Berat, KTS Ringan, Observasi (3) New (Kasus Baru), Open (Masih belum diselesaikan), Close (sudah diselesaikan) (4) Diskripsi Temuan
(5) Review Atas Tindakan Koreksi, kosong jika status “new” (6) Tanggal Temuan (7) Bagian, Prosedur, atau lokasi (8) Dokumen, Rekaman, atau dilihat langsung
139
BAB 6 : PELAPORAN AUDIT
Rencana tindakan koreksi atas temuan : Rencana tindakan perbaikan atas akar
penyebab :
Kosjoko.ST.MT
(Lembar ini diperuntukkan untuk satu temuan dan dapat diperbanyak sesuai banyaknya temuan)
140
BAB 6 : PELAPORAN AUDIT
132
RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN
SASARAN BELAJAR
Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini peserta belajar
diharapkan:
Mampu menggambarkan proses Rapat Tinjauan Manajemen
Mampu mengadakan dan mempersiapan Rapat Tinjauan Mana-
jemen
Mampu membuat Manual Prosedur Tinjauan Manajemen
Mampu membuat Laporan Tinjauan Manajemen
Mampu membuat action plan untuk program peningkatan kinerja
manajemen dengan menggunakan standar mutu yang ada
135
BAB 7 : RAPAT TINJAUN MANAJEMEN
STEP 7
RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN
1. PENGERTIAN RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN
Tinjauan Manajemen adalah langkah dari Manajemen Puncak (Top Management)
Pimpinan Universitas atau Rektorat untuk meninjau sistem manajemen mutu Uni-
versitas/Lembaga pada kurun waktu yang telah direncanakan untuk
memastikan kesinambungan, kesesuaian, kecukupan dan efektivitas sistem
menajemen mutu. Tinjauan ini termasuk pengkajian peluang peningkatan
serta kebutuhan untuk mengubah sistem manajemen mutu, termasuk kebijakan
mutu dan sasaran mutu Lembaga.
136
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
Contoh
138
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
Kode Dokumen :
Revisi :
Tanggal :
Diajukan oleh :
Disetujui oleh :
141
BAB 7 : RAPAT TINJAUN MANAJEMEN
142
STEP BY STEP MEMBANGUN PENJAMINAN MUTU DI PERGURUAN TINGGI
rapat.
6.21. Peserta Rapat yang diundang tetapi tidak hadir
harus jelas menyatakan alasan ketidakhadirannya
kepada BKM untuk RTMU atau PSMF untuk RTMF.
Dalam hal peserta Rapat Tinjauan Manajemen
berhalangan hadir dapat diwakilkan pada pejabat
struktural lain di unitnya yang ditunjuk.
6.22. Semua Catatan Mutu yang berhubungan dengan
Rapat Tinjauan Manajemen dan tindak lanjutnya
diarsipkan oleh PSM untuk RTMU atau sekretaris
PSMF untuk RTMF.
6.23. Setiap Unit yang ada di lingkungan Universitas dan
lingkungan Fakultas diharuskan mengadakan Rapat
Review Unit secara periodik 4 (empat) bulan sekali
untuk mengevaluasi proses-proses yang ada, kinerja
unit dan peninjauan Sasaran Mutu Unit .
6.24. Hasil Rapat Review Unit ditindaklanjuti dan
terdokumentasi pada unit yang bersangkutan.
143