TENTANG
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal I
19. Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan adalah naskah dinas
serah terima antara Penyedia Barang/Jasa dengan PPHP yang
dibuat saat Penyerahan Barang/Jasa baik secara termin
maupun pekerjaan selesai 100%;
22. Anggaran Kas adalah dokumen perkiraan arus kas masuk yang
bersumber dari penerimaan dan perkiraan arus kas keluar
untuk mengatur ketersediaan dana yang cukup guna mendanai
pelaksanaan kegiatan dalam setiap periode;
-7-
BAB II
KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Bagian Kesatu
Kewenangan Pelaksanaan APBD
Pasal 2
Bagian Kedua
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
Pasal 3
Pasal 4
Bagian Ketiga
Pejabat Pengguna Anggaran
Pasal 5
Bagian Keempat
Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran
Pasal 6
(7) Dalam hal KPA melakukan tugas kedinasan, cuti, sakit atau
karena alasan lain sehingga tidak bisa melaksanakan tugasnya,
maka :
a. Apabila lebih dari 7 (tujuh) hari kerja sampai dengan 3 (tiga)
bulan, kewenangan sebagai KPA/PPK diserahkan kepada PA.
b. PA sebagaimana tersebut huruf a dapat menunjuk pejabat
yang memenuhi persyaratan sebagai pejabat sementara
KPA/PPK dengan membuat Berita Acara Serah Terima
Keadaan Realisasi Fisik dan Keuangan yang diketahui PA.
Bagian Kelima
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Pasal 7
(4) Dalam hal PPTK melakukan tugas kedinasan, cuti, sakit atau
karena alasan lain sehingga tidak bisa melaksanakan tugasnya,
maka PA dapat menunjuk pejabat yang memenuhi persyaratan
sebagai pejabat sementara PPTK dengan membuat Berita Acara
Serah Terima Keadaan Realisasi Fisik dan Keuangan yang
diketahui PA/KPA.
Bagian Keenam
Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD
Pasal 8
Bagian Ketujuh
Bendahara Pengeluaran
Pasal 9
BAB III
PANITIA/PEJABAT PENERIMA HASIL PEKERJAAN
Pasal 10
(13) Dalam hal paket pekerjaan pada suatu SKPD berjumlah lebih
dari 50 paket, PA dapat menetapkan beberapa Panitia/Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan.
BAB IV
DASAR PENGAJUAN PERMINTAAN PEMBAYARAN
Pasal 11
BAB V
JENIS BELANJA DAN PENGATURAN PERMINTAAN PEMBAYARAN
Pasal 12
(2) Pengecualian dari ayat (1) di atas, ditetapkan oleh PPKD setelah
mendapat persetujuan Bupati.
BAB VI
UANG PERSEDIAAN
Pasal 13
(5) Sisa UP/GU yang masih ada pada bendahara pengeluaran pada
akhir tahun anggaran harus disetorkan kembali ke rekening kas
daerah selambat-lambatnya pada tanggal 31 Desember tahun
berkenaan.
BAB VII
TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN
Pasal 14
(2) PPKD dapat memberikan TUP sampai dengan Rp. 100 juta.
(3) Penambahan TUP di atas Rp. 100 juta ditetapkan oleh PPKD
setelah mendapat persetujuan tertulis dari Bupati.
BAB VIII
PROSEDUR PENGAJUAN SPP
Bagian Kesatu
SPP-LS Gaji dan Tunjangan
Pasal 15
Bagian Kedua
SPP-LS Tambahan Penghasilan PNS
Pasal 16
Bagian Ketiga
SPP-LS Belanja Hibah Dan Bantuan Keuangan Lainnya
Pasal 17
Bagian Keempat
SPP-LS Pengeluaran Pembiayaan Daerah
Pasal 18
Bagian Kelima
SPP-UP
Pasal 19
Bagian Keenam
SPP-GU
Pasal 20
Bagian Ketujuh
SPP-TU
Pasal 21
Bagian Kedelapan
SPP-LS Belanja Pegawai Pada Belanja Langsung
Pasal 22
Bagian Kesembilan
SPP-LS Belanja Barang/Jasa/Modal
Pasal 23
BAB IX
KELENGKAPAN DOKUMEN PEMBAYARAN ATAS PENGADAAN
BARANG/JASA
Bagian Kesatu
Pengadaan Barang
Pasal 24
Bagian Kedua
Pekerjaan Konstruksi
Pasal 25
Bagian Ketiga
Jasa Konsultansi
Pasal 26
Bagian Keempat
Jasa Lainnya
Pasal 27
BAB X
PROSEDUR PENERBITAN SPM
Bagian Kesatu
Penelitian Kelengkapan SPP
Pasal 28
Bagian Kedua
Penerbitan SPM
Pasal 29
(3) SPM diterbitkan paling lama 2 (dua) hari kerja terhitung sejak
diterimanya dokumen SPP.
(6) SPM yang telah diterbitkan SP2D dan telah dicairkan (telah
dilakukan pendebetan rekening kas daerah) tidak dapat
dibatalkan, kecuali :
a. Perbaikan kesalahan administrasi yang meliputi :
1) Kesalahan pembebanan kode rekening belanja;
2) Kesalahan pencantuman kode program dan kegiatan;
dan
3) Uraian pengeluaran yang tidak berakibat berubahnya
jumlah uang pada SPM.
-35-
BAB XI
PROSEDUR PENERBITAN SP2D
Bagian Kesatu
Penerbitan SP2D
Pasal 30
Bagian Kedua
Pengembalian SPM
Pasal 31
BAB XII
DAFTAR PENGUJI
Pasal 32
Pasal 33
Dalam hal KBUD dan atau Kepala DPKD tidak berada di tempat maka
daftar penguji ditandatangani oleh pejabat yang mewakili.
-37-
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 34
Pasal 35
UJANG ISKANDAR