Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGANTAR AKUNTANSI
“Konsep Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Menganalisis Transaksi dan Menjurnal
Transaksi”
Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pengantar Akuntansi”.
Dosen Pengampu :
Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si

Disusun oleh :
Adelia Putri (C1B021012)
R-003 Manajemen

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
2021
1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul ” Konsep
Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Menganalisis Transaksi dan Menjurnal Transaksi”.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi terakhir, penutup para Nabi
sekaligus satu-satunya uswatun hasanah kita, Nabi Muhammad SAW. tidak lupa pula saya
ucapkan terima kasih kepada Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si selaku dosen mata kuliah
Pengantar Akuntansi.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Masih banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan, baik materi maupun cara
penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, dengan
rendah hati dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan
makalah ini.

Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna memperbaiki
kesalahan sebagaimana mestinya.

Muara Bulian, 16 September 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................1

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................5

1.3 Tujuan.....................................................................................................................5

1.4 Manfaat...................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa.............................................................6

2.2 Transaksi.................................................................................................................8

2.3 Jurnal Transaksi Perusahaan Jasa.........................................................................10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya akuntansi perusahaan jasa sangat dekat dengan kehidupan di
lingkungan sehari-hari. Ketika kita beraktivitas ekonomi, secara praktis sebenarnya kita
sering berhubungan dengan aktivitas perusahaan jasa yang berkaitan dengan kebutuhan kita
dan dalam upaya efisiensi terhadap aktivitas ekonomi kita.
Untuk mencari keuntungan yang maksimal setiap perusahaan senantiasa berupaya
menekan biaya serendah mungkin, dengan menghasilkan produk yang berkualitas. Untuk
mencapainya perlu adanya analisis melalui hitung keuangan.
Dalam upaya mendapatkan keuntungan yang maksimal maka sebuah perusahaan jasa
harus mengadakan pencatatan dengan baik melalui cara yang telah diterapkan dalam siklus
akuntansi perusahaan jasa. Siklus akuntansi perusahaan jasa terdiri atas, posting ke buku
besar, menyusun neraca saldo, menyusun jurnal penyesuaian, menyusun kertas kerja atau
neraca lajur, menyusun laporan keuangan, dan menyusun jurnal penutup.
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) materi akuntansi
perusahaan jasa adalah penerapan siklus akuntansi perusahaan jasa yang diawali dengan
pencatatan bukti transaksi, dan diakhiri dengan penyusunan laporan keuangan yang terdiri
atas neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal.
Dilandasi dengan latar belakang tersebut maka dirasa penting untuk mengkaji lebih
dalam mengenai akuntansi perusahaan jasa baik dari segi konsep siklus akuntansi, transaksi,
dan menjurnal tansaksi perusahaan jasa, maka disusunlah makalah ini.

4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang terurai diatas, maka dapat disimpulkan rumusan
masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana konsep siklus akuntansi perusahaan jasa?
2. Apa saja transaksi dalam perusahaan jasa?
3. Bagaimana menjurnal transaksi perusahaan jasa?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep siklus akuntansi perusahaan jasa.
2. Mengetahui transaksi perusahaan jasa.
3. Memahami menjurnal transaksi perusahaan jasa.

1.4 Manfaat
Dengan membuat makalah ini, maka pembaca dapat mengetahui dan semakin
memahami materi tentang konsep Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Menganalisis Transaksi
dan Menjurnal Transaksi. Pembaca dapat mengimplementasikan ilmu ini dapat
mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari dan masyarakat.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa


Perusahaan jasa menurut Phillip Kotler merupakan perusahaan yang menawarkan
suatu elemen yang sifatnya intangible tapi manfaatnya dapat dirasakan. Selain itu pada
transaksi tersebut tak ada perpindahan kepemilikan. Jika uang telah dibayarkan dalam suatu
pembelian jasa maka pembeli tak lagi memperoleh tambahan benda yang dapat ia bawa
pulang.
Sementara menurut William J. Stanton yang juga merupakan penulis buku berjudul
Fundamentals of Marketing Perusahaan jasa sebagai perusahaan yang tugasnya menjual
berbagai jasa, dimana jasa sebagai sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah dan tidak
memiliki wujud konkret, jasa sendiri ditawarkan untuk dapat memenuhi berbagai kebutuhan
seseorang.
Sama halnya dengan berbagai jenis perusahaan lain, perusahaan jasa juga
memerlukan berbagai laporan keuangan. Dalam perancangan laporan keuangan ini kemudian
sangat penting pemahaman mengenai siklus akuntansi perusahaan jasa. Dengan demikian
laporan keuangan yang dihasilkan kemudian akan baik dan benar. Berikut merupakan
tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa.
1. Mengidentifikasi Transaksi
Langkah awalnya tentu saja mengidentifikasi transaksi yang telah berlangsung dalam
suatu periode. Sistem akuntansi jurnal berpasangan sebagai alat yang digunakan untuk
menganalisis transaksinya.
Dalam menggunakan sistem ini sangat perlu adanya analisis terhadap sebuah
transaksi, caranya dengan memahami penjelasan transaksi untuk menentukan transaksi
tersebut masuk pada pos aset, kewajiban, modal, pendapatan atau beban kemudian. Tentukan
pengaruh transaksi terhadap pos-pos tersebut, menambah atau mengurangi. Ikuti aturan debit
kredit untuk mencatat transaksi. Contoh sumber dokumen yang sering dijumpai adalah
kwitansi, faktur penjualan, faktur pembelian, penerimaan kas, kartu jam kerja, dan lain
sebagainya.

6
2. Membuat Jurnal Akuntansi
Jurnal merupakan kegiatan penulisan jenis akun disertai dengan jumlahnya beserta
bukti-bukti transaksi yang telah dikumpulkan sebelumnya, untuk kemudian dicatat dalam
sebuah jurnal harian yang dikenal juga sebagai jurnal umum. Langkah berikutnya dalam
pembuatan siklus adalah dengan membuat entri jurnal pada setiap transaksi.
Jika menggunakan aplikasi kasir atau point of sale, biasanya membantu perusahaan
melewati siklus 1 dan 2, namun perusahaan juga tetap memantau pengeluaran mereka. Catat
transaksi dalam jurnal dengan detail berdasar data yang didapat agar memudahkan siklus
selanjutnya.
Pilihan antara akuntansi akrual dan kas akan menentukan kapan transaksi dicatat
secara resmi. Perlu diingat, akuntansi akrual membutuhkan pencocokan pendapatan dengan
pengeluaran sehingga keduanya harus dipesan pada saat penjualan. Sedangkan, akuntansi kas
mengharuskan transaksi dicatat ketika kas diterima atau dibayar. Pilihan selanjutnya yaitu
pencatatan single entry dan double entry.
Single entry adalah pencatatan transaksi keuangan hanya satu kali dengan transaksi
yang mempengaruhi akun kas. Double entry adalah pencatatan transaksi keuangan dua kali
pada debet maupun kredit agar menghasilkan laba rugi atau neraca.
3. Posting Transaksi Akuntansi dari Jurnal ke Buku Besar
Langkah selanjutnya dalam memposting keseluruhan transaksi kedalam buku besar.
Buku besar sendiri merupakan kumpulan rekenin pembukuan yang masing-masing
diantaranya kemudian digunakan untuk mencatat informasi tentang suatu aktiva tertentu.
Agar memudahkan, golongkan data transaksi keuangan berdasarkan kepada tanggal, jenis
transaksi, nomor dan nama akunnya.
Dengan demikian seluruh transaksi perusahaan pada jurnal yang juga terhubung
dengan kas akan masuk ke buku besar kas. Setelahnya hitung saldo masing-masing akun pada
buku besar untuk kemudian mengetahui total nilai akun.
4. Pembuatan Neraca Saldo
Pembuatan neraca percobaan atau saldo merupakan salah satu siklus akuntansi
perusahaan jasa yang harus dilakukan. Neraca saldo ini sendiri berfungsi untuk membuktikan
sisi kredit dan debitnya seimbang. Jika jumlah keduanya seimbang maka akan turut
mengurangi kesalahan dalam penginputan data. Cara membuat neraca saldo sendiri
diantaranya dengan menyalin atau mengutip saldo semua akun yang ada di dalam buku besar.
Karenanya, penghitungan saldo buku besar akan berperan sangat penting dalam tahap ini.

7
5. Membuat Jurnal Penyesuaian
Langkah yang selanjutnya adalah penyusunan jurnal penyesuaian. Pembuatan jurnal
penyesuaian dilakukan jika terdapat kesalahan pada penjurnalan dan posting atau memastikan
biaya serta pendapatan benar-benar telah dicatat pada periode yang tepat. Jika pada akhir
periode akuntansi, terdapat transaksi yang belum dicatat, ada transaksi yang salah atau perlu
disesuaikan maka dicatat dalam jurnal penyesuaian.
Penyesuaian umumnya dilakukan secara periodik, biasanya saat laporan akan disusun.
Kemudian, Anda juga harus membuat neraca saldo kedua dengan cara memindahkan saldo
yang telah disesuaikan pada buku besar ke dalam neraca saldo yang baru. Saldo dari akun-
akun pada buku besar dikelompokkan kedalam kelompok aktiva atau pasiva. Saldo antara
kelompok aktiva dan pasiva pada neraca saldo ini juga harus seimbang. Contohnya
penyusutan peralatan, uang sewa yang belum dilunasi dan lain sebagainya.
6. Membuat Neraca Lajur
Neraca lajur diciptakan berdasar jurnal penyesuaian dan neraca saldo. Neraca lajur
berisikan informasi mengenai jurnal penyesuaian dan neraca saldo yang akan menghasilkan
informasi misalnya laporan laba, rugi, neraca, dan berbagai informasi lainnya yang
dibutuhkan dalam pembuatan laporan keuangan kedepannya.
7. Menyusun Laporan Keuangan
Laporan Keuangan sebagai salah satu siklus akuntansi yang didalamnya terdapat
laporan laba, modal, rugi, hingga ke neraca. Laporan keuangan sendiri menjadi hasil utama
dan yang terpenting pada suatu siklus akuntansi. Laporan keuangan juga dapat langsung
disiapkan dari daftar saldo, serta kertas kerja yang sebelumnya telah disesuaikan dari sebuah
buku besar. Laporan keuangan ini juga disusun seperti Laporan laba rugi, Neraca Laporan
arus kas dan Laporan perubahan modal.
8. Membuat Jurnal Penutup
Setelah merancang laporan keuangan, kamu juga harus membuat jurnal penutup yang
biasanya dibuat pada akhir periode akuntansi. Rekening yang ditutup ini sendiri hanya berupa
rekening laba-rugi atau rekening nominal. Caranya dengan mengosongkan nihil rekening
terkait. Rekening nominal sendiri harus ditutup karena rekening ini dapat digunakan untuk
mengukur aliran sumber-sumber yang terjadi pada suatu periode.

8
9. Membuat Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik merupakan jurnal yang berisi tahap pembalikkan beberapa akun yang
telah ditutup untuk mengembalikan saldonya. Akun perkiraan yang dibalik ini kemudian
berupa pembayaran di muka sebelum jatuh tempo. Jurnal pembalik ini sesungguhnya tidak
wajib dalam pembuatannya, meskipun dalam beberapa transaksi jurnal pembalik ini memang
harus dibuat.

10. Neraca Akhir atau Awal


Yang disebut sebagai neraca akhir atau awal ialah neraca akhir yang dihasilkan pada
akhir periode yang nantinya akan digunakan sebagai neraca awal pada siklus akuntansi
periode selanjutnya.

2.2 Transaksi
Perusahaan jasa merupakan suatu unit usaha yang berdiri dan bergerak di bidang
penyediaan berbagai layanan serta memproduksi produk yang tidak berwujud dengan maksud
dan tujuan untuk mencari sebuah keuntungan atau laba. Dalam transaksi perusahaan jasa
memang berbeda dengan jenis perusahaan lain tetapi untuk transaksi umum tentu saja sama
tetapi berdasarkan kegiatan utamanya yang dilakukan sangat berbeda. Oleh karena itu, ada
beberapa transaksi perusahaan jasa yang perlu kita ketahui sehingga bisa membandingkan
dengan transaksi di perusahaan-perusahaan jenis lainnya. Berikut merupakan yang termasuk
ke dalam transaksi perusahaan jasa.

1. Investasi
Investasi adalah transaksi penanaman modal yang dilakukan oleh pemilik atau oleh
calon pemilik perusahaan yang pada umumnya dilakukan di awal periode pendirian
akuntansi, atau saat perusahaan akan melakukan perluasan usaha. Investasi harus dibukukan
oleh perusahaan karena menyangkut adanya dana yang masuk baik dari pemilik maupun
investor. Pembukuan dilakukan agar proses pengembalian dan bagi hasil dapat lebih jelas dan
teratur di waktu yang akan datang.

2. Pembelian Peralatan dan Perlengkapan Kerja


Peralatan dan perlengkapan kerja merupakan instrument perusahaan yang tidak dapat
dilepaskan dari kegiatan keseharian perusahaan jasa. Setiap transaksi pembelian peralatan
dan perlengkapan kerja harus disusun dan dipersiapkan secara matang agar tidak
mengganggu keberlangsungan usaha perusahaan. Setiap transaksi akan dicatat dengan baik

9
agar dalam waktu berikunya jika terjadi perawatan dan penggantian dapat dengan mudah
dicari tahu pengurangan peralatan dan perlengkapan tersebut.

3. Penerimaan dan Pendapatan


Sumber pendapatan dari suatu perusahaan jasa adalah pemberian pelayanan jasa
kepada pelanggan atau clien mereka. Setiap pelayanan jasa yang telah diberikan perusahaan
akan memberikan pemasukan bagi perusahaan tersebut. Pemasukan yang diterima disebut
dengan penerimaan atau pendapatan. Keberlangsungan perusahaan jasa sangat bergantung
dari transaksi penerimaan dan pendapatan ini.

4. Pembayaran Beban-beban lainnya


Setiap transaksi atau kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan jasa akan
memunculkan transaksi beban bagi perusahaan. komponen beban pada perusahaan jasa
meliputi beban iklan, beban penyusutan, beban sewa, beban gaji, beban listrik, air dan
telepon, hingag beban administrasi.

5. Penerimaan Piutang
Perusahaan jasa yang telah bergerak dalam bidang jasa tertentu dalam jangka waktu
yang lama akan memiliki pelanggan tetap maupun pelanggan yang datang pada waktu
tertentu saja. Ketika pelanggan belum mampu melakukan seluruh atau sebagian tagihan atas
pelayanan jasa yang diberikan maka transaksi ini akan mengakibatkan piutang.

2.3 Jurnal Transaksi Perusahaan Jasa


Jurnal adalah buku yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan secara
kronologis. Beberapa perusahaan ada yang menggunakan berbagai jenis jurnal (jurnal
khusus), tetapi beberapa perusahaan menggunakan bentuk jurnal umum. Untuk bahasan ini
akan digunakan bentuk jurnal umum.

Untuk menggambarkan pencatatan dalam jurnal, transaksi-transaksi yang terjadi


pada “Salon Fitria” selama bulan Desember 2005, yang diuraikan di bawah ini, akan
digunakan sebagai contoh. Agar contoh ini tidak berkepanjangan dan untuk mencegah
pengulangan, beberapa transaksi dikelompokkan menjadi satu. Misalnya, penjualan jasa
secara tunai, hanya dicatat pada pertengahan dan akhir bulan. Seharusnya transaksi tersebut
dicatat setiap hari atau bahkan mungkin untuk setiap transaksi.

10
Untuk menggambarkan cara pencatatan dalam jurnal umum, anggaplah bahwa pada
tanggal 2 Desember 2005 Nona Fitria mendirikan usahakan salon kecantikan yang diberi
nama “Salon Fitria”. Pada tanggal itu Nona Fitria menyetorkan modal dalam bentuk uang
tunai sebesar Rp 6.000.000,00. Salon Fitria menggunakan bukti jurnal untuk mencatat semua
transaksi. Untuk penyetoran modal tersebut di atas dibuatkan Bukti Jurnal (BJ) No: 001.

Sebelum dicatat setiap transaksi harus dinyatakan dalam jumlah dan nama akun yang
harus di debet dan di kredit. Untuk itu, transaksi tersebut harus diteliti dengan cara sebagai
berikut:

1. Penyetoran modal mengakibatkan aktiva (kas) bertambah, demikian juga


halnya dengan modal.
2. Akun yang dipengaruhi adalah Kas dan Modal Nona Fitria.
3. Akibat dari transaksi penyetoran modal ini, akun Kas harus di debet sebesar
Rp 6.000.000,00 dan akun Modal Nona Fitria di kredit sebesar jumlah yang
sama.
4. Jumlah debet dan kredit dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut:

Hal : 1

Tanggal Nomor Keterangan Ref Debet Kredit


Bukti
2005 Des 2 001 Kas 6.000.000
Modal Nona Fitria 6.000.000
Setoran Modal

Cara pencatatan seperti yang telah dijelaskan di atas dapat dilakukan untuk semua
transaksi yang terjadi.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Pada dasarnya akuntansi
perusahaan jasa sangat dekat dengan kehidupan di lingkungan sehari-hari. Ketika kita
beraktivitas ekonomi, secara praktis sebenarnya kita sering berhubungan dengan aktivitas
perusahaan jasa yang berkaitan dengan kebutuhan kita dan dalam upaya efisiensi terhadap
aktivitas ekonomi kita.
Dalam upaya mendapatkan keuntungan yang maksimal maka sebuah perusahaan jasa
harus mengadakan pencatatan dengan baik melalui cara yang telah diterapkan dalam siklus
akuntansi perusahaan jasa. Siklus akuntansi perusahaan jasa terdiri atas, posting ke buku
besar, menyusun neraca saldo, menyusun jurnal penyesuaian, menyusun kertas kerja atau
neraca lajur, menyusun laporan keuangan, dan menyusun jurnal penutup.
Jurnal adalah buku yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan secara
kronologis. Beberapa perusahaan ada yang menggunakan berbagai jenis jurnal (jurnal
khusus), tetapi beberapa perusahaan menggunakan bentuk jurnal umum.

12

Anda mungkin juga menyukai