Bab I-V Update
Bab I-V Update
BAB I
PENDAHULUAN
bagian dari tujuan menjadi manusia seutuhnya. Salah satunya adalah cita-cita
bangsa Indonesia yang menjadi sebuah negara yang berdaulat adil dan makmur.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, manusia sebagai subyek kajian dalam
berbagai bidang. Salah satunya pada bidang pendidikan nasional dimana sudah
adalah membentuk manusia menjadi pribadi yang tangguh dan berilmu. Selain itu,
ditinjau dari sisi fisik manusia juga menjadi perhatian sebuah bangsa. Melalui
Indonesia usaha dalam mewujudkan semua itu melewati jalur pendidikan. Hal ini
1
2
dasar (SD), Pendidikan menengah (SMP dan SMA), serta pendidikan tinggi
yang diajarkan. Salah satu meata pelajaran dalam pendidikan formal yang
anak agar hidup sehat. Sehingga Penjas dalam sekolah mengemas materi-materi
menjadi salah satu tujuan dari pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
pengetahuan anak dan penananaman nilai juga menjadi muatan dalam pendidikan
olahraga dan kesehatan diajarkan pada anak dilembaga sekolah semua jenjang.
sekolah dan luar sekolah. Tujuan yang terkandung dalam pembinaan dan
baik bagi peserta didik, misalnya peningkatan prestasi belajar. Melalui pendidikan
jasmani di Sekolah Dasar aktivitas jasmani anak akan tersalurkan. Sebut saja
sekolah. Melalui aktivitas jasmani yang baik, Kebugaran jasmani anak akan
semangat yang tinggi tanpa merasa lelah yang berlebihan sehingga dapat bekerja
secara produktif. Kebugaran jasmani dapat yang baik akan menjamin seseorang
dalam melaksanakan tugas sehari-hari menjadi lebih siap dan selalu menampilkan
Kebugaran jasmani dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam kesehatan. Peserta
kebugaran yang baik serang siswa dapat melakukan tugas-tugas sebagai pelajar
juga tidak lepas dari peran seorang guru. Di mana guru penjasorkesorkes sebagai
seorang guru dituntut untuk memenuhi apa yang dibutuhkan anak dalam
beraktivitas jasmani. Akan tetapi guru sering melupakan arti pentingnya aktivitas
jasmani anak di sekolah. Guru relatif memberikan pelajaran yang monoton dalam
ditentukan banyak faktor antara lain kecakapan guru pendidikan jasmani dalam
progam tersebut juga didukung oleh alat dan fasilitas olahraga yang memadai.
SDN 4 Semampir merupakan salah satu sekolah dasar yang telah menerapkan
kurikulum pendidikan dasar pada semua bidang studi. Begitu juga dengan bidang
dilakukan pula di luar jam pelajaran namun masih terbatas pada kegiatan
diantaranya ekstrakurikuler.
bersepeda, menggunakan angkutan umum diantar keluarga dan berjalan kaki. Dari
jasmani siswa yang berangkat ke sekolah dengan bersepeda atau berjalan kaki
tentu akan berpengaruh positif terhadap Kebugaran jasmani karena terbiasa aktif
begerak sehingga memacu kerja jantung, paru-paru dan otot secara menyeluruh,
6
sehingga meiliki daya tahan tubuh yang lebih baik. Namun ternyata ada
kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Kenyataan yang ada saat ini bahwa
lelah, pucat, dan ada yang sering sakit pada waktu pembelajaran
baik. Siswa di SDN 4 Semampir juga masih sedikit yang yang mengikuti
menjadi lebih baik. Di SDN 4 Semampir juga kekurangan data tentang Kebugaran
jasmani anak sebagai bahan penilaian dan sekaligus sebagai bahan evaluasi siswa
tingkat Kebugaran jasmani siswa kelas atas dengan melakukan penelitian dengan
judul Indikator Kebugaran Jasmani Siswa Kelas Atas SDN Semampir 4 Tahun
Ajaran 2021-2022. Selain itu postur tubuh siswa juga menjadi salah satu bidang
kajian dalam penelitian ini. Karena asumsi dari peneliti salah satu faktor yang
mempengaruhi kebugaran jasmani adalah postur tubuh yang dilihat dari tinggi
badan dan berat badan. Maka penelitian ini akan fokus pada kebugaran jasmani
siswa kelas atas yang dilihat dari tinggi badan dan berat badan. Penelitian ini
jasmani siswa dan dijadikan pertimbangan pihak sekolah dan guru untuk
7
B. IDENTIFKASI MASALAH
pembelajaran.
sebagai bahan evaluasi siswa dan guru dalam proses pembelajaran pendidikan
Semampir.
C. RUMUSAN MASALAH
Jasmani Siswa Kelas Atas Ditinjau dari Tinggi Badan dan Berat Badan?”
D. PEMBATASAN MASALAH
atas yang ditinjua dari tinggi badan dan berat badan. Variabel diluar penelitian ini
E. TUJUAN PENELITIAN
jasmani siswa kelas atas ditinjau dari tinggi badan dan berat badan.
F. MANFAAT PENELITIAN
8
1. Secara Teoritik
2. Praktis
keseluruhan.
b. Bagi guru
penjasorkes.
c. Bagi peneliti
BAB II
A. KAJIAN TEORI
Yudiana, 2010).
perilaku hidup sehat dan kebiasaan dalam beraktivitas juga merupakan bidang
2012). Pendidikan jasmani juga dapat dikaitkan dengan gerak motorik anak,
kehidupan sehari-hari. Sebagai makhluk hidup dengan ciri khas yang dasar
memiliki dua jenis, yaitu aktivitas fisik terukur dan aktivitas fisik tidak
Adi, & Dewi, 2018). Dari beberarap pendapat di atas maka dapat
faktor utama dalam menjaga esehatan tubuh. Selain itu kebugaran jasmani
jasmani (Endang Rini Sukamti, 2016). Melihat dari penjelasan ini, maka
12
pembelajaran di Sekolah.
akan tetapi juga dibutuhkan oleh semua orang. Pada dasarnya kebugaran
berfikir dengan optimal dan memiliki kinerja yang baik apabila seseorang
harinya.
ini sejalan dengan apa yang dijelaskan oleh Suharjana dalam (Nur Sholih,
ringan lainnya.
pekerjaan atau aktivitas yang lain ataupun masih dapat menikmati waktu
mengembangkan keterampilan.
(Nurhasan & Dkk, 2005). Kebugaran jasmani juga dapat dikatakan sebagai
jasmani yaitu: (1) daya tahan, (2) kekuatan otot, (3) tenaga ledak otot, (4)
a. Kekuatan (strength)
usaha. Hal ini sejalan dengan pendapat (Widiastuti, 2017) bahwa kekuatan
Power atau yang biasa disebut dengan daya explosion merupakan suatu
c. Kecepatan (speed)
singkatnya.
d. Kelincahan (Agility)
pada saat berada pada kecepatan yang tinggi dengan kordinasi tubuh yang
e. Keseimbangan (balance)
tubuh secara baik pada saat berdiri atau pada saat melakukan gerakan lain
tubuh secara tepat pada saat berdiri (static balance) atau pada saat
f. Kelentukan (flexibility)
(Widiastuti, 2017).
lemak tubuh.
kebugaran jasmani antara manusia satu dengan yang lain juga berbeda,
dan eksternal (Nurhasan & Dkk, 2005). Faktor internal yang dimaksudkan
faktor eksternal yang dimaksuda adalah terdiri dari aktivitas fisik, istrahat
yang cukup, kesehatan tubuh, status gizi. Umur, jenis kelamin, keturunan,
seseorang adalah sebagai berikut: (1) umur, (2) jenis kelamin, (3)
makanan, (4) tidur dan istirahat, (5) kegiatan jasmani dan olahraga
(Suharjana, 2008).
dengan baik dan tidak akan muncul hambatan. Perdana dan Yusuf (2018:
meliputi:
a. Fisiologis
19
dan otot. Serta dapat menjaga jantung tidak mudah terkena sakit
lancar.
b. Psikologis
c. Sosial
Membiasakan pola hidup sehat setiap hari dengan baik dn benar, serta
Menurut Fajar & Nanda (2018: 130) manfaat kebugaran fisik antara
lain :
dikembangkan.
prestasi
prestasi.
masyarakat.
B. KERANGKA BERPIKIR
peneliti, jika kebugaran jasmani anak dalam keadaan baik, maka aktivitas gerak
anak akan baik. Selain itu dalam proses pembelajaran di Sekolah anak tidak
siang. Hal ini juga ditunjukan pada anak yang sering mengalami kelelahan selama
mengikuti pembelajaran di Sekolah. Selain itu terdapat anak yang sering ijin
jasmani dalam penelitian ini. Selain faktor aktivitas geraknya, kebugaran jasmani
juga di dukung oleh postur tubuh yang dilihat dari tinggi badan dan berat badan.
Karena tinggi bdan dan berat badan adalah indikator dari status gizi pada anak.
penghitungan rata-rata atau mean dari test MFT yang dilakukan oleh siswa
deviasi sebesar 26.5, serta Varian sebesar 7.02, kemudian nilai tertinggi
sebesar 37.10, dan nilai terendah sebesar 27.90. Data berdasarkan kategori
dan presentase yaitu siswa yang masuk dalam kategori kurang sekali
sebanyak 15 orang dengan presentase sebesar 75%, dan yang masuk dalam
yang masuk dalam kategori sedang, baik, baik sekali, dan sangat baik sekali
sma dr. soetomo surabaya tergolong rendah. Perbedaan pada penelitian ini
siswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi hitung pada uji t sebesar
thitung = 17,12, sedangkan ttabel = 2,001. Karena thitung maka H0 ditolak dan Ha
diterima.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. VARIABEL PENELITIAN
2017) variabel penelitian merupakan suatu sifat atau nilai dari masing-masing
individu atau obyek suatu kegiatan yang mempunyai variasai tertentu yang
Sedangkan menurut (Arikunto, 2014) variable adalah objek penelitian atau apa
yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel yang ditetapkan ada dua
yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Menurut (Sugiyono, 2017) Variabel
terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
terikat. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat kebugaran jasmani. Tingkat
kebugaran jasmani adalah suatu keadaan atau kemampuan kelas atas SDN
masih mempunyai cadangan tenaga. Tes Kebugaran Jasmani Indonesia untuk usia
10-12 tahun yang sudah baku terdiri atas 5 butir tes antara lain: lari 40 meter,
gantung siku, baring duduk 30 detik, loncat tegak dan lari 600 meter.
atau memanipulasi data untuk pengambilan data. Sehingga data yang didapatkan
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
2022.
25
1. Populasi
2. Sampel
siswa yang terdiri dari 31 siswa putri dan 25 siswa putra. Teknik pengambilan
Kelas
Jenis Kelamin IV V VI
Putri 12 9 10
Putra 9 7 9
Jumlah 21 16 19
1. Instrumen Penelitian
26
dengan metode tes. Tes yang digunakan merupakan Tes Kebugaran Jasmani
tes yang digunakan sebagai tolak ukur untuk mengukur tingkat kebugaran
pada setiap individu dengan prosedur yang telah ditentukan dan digolongkan
1) Tujuan
a) Stopwatch
b) Bendera start
d) Peluit
3) Petugas Tes
a) Starter 1 orang
b) Pengambil waktu
c) Pengawas 1 orang
d) Pencatat 1 orang
27
4) Pelaksanaan tes
strat.
5) Pencatat Hasil
1) Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan statis dan daya tahan
28
bergantung.
c) Kapur/magnesium karbonat
d) Stopwatch
3) Petugas Tes
a) Pengawas 1 orang
c) Pencatat 1 orang
4) Pelaksanaan Tes
tunggal
melakukannya
5) Pencatat Hasil
1) Tujuan
a) Stopwatch
3) Petugas Tes
4) Pelaksanaan Tes
derajat.
menempel di lantai.
selama 30 detik.
5) Pencatat Hasil
1) Tujuan
Tujuan tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak otot dan
tenaga eksplosif
b) Serbuk kapur
c) Alat penghapus
3) Petugas Tes
4) Pelaksanaan Tes
33
5) Pencatat Hasil
1) Tujuan
a) Stopwatch
c) Bendera start
3) Petugas Tes
a) Starter 1 orang
b) Pengambil waktu
c) Pengawas 1 orang
d) Pencatat 1 orang
35
4) Pelaksanaan Tes
ditentukan
dihentikan
5) Pencatat Hasil
a. Intrumen
(sprint), loncat tegak, baring duduk, gantung siku tekuk dan lari
jarak jah 600 meter. Dari beberapa tes yang digunakan diharapkan
dari tiap-tiap butir itemt tes tersebut diubah menjadi nilai dengan
Tabel 3. 2 Nilai Tes Kebugaran Jasmani Indonesia Untuk Anak Usia 10-12
tahun Putra.
Tabel 3. 3 Nilai Tes Kebugaran Jasmani Indonesia Untuk Anak Usia 10-12
tahun Putri
Tabel 3. 4 Norma Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (untuk putra dan putri)
Dari tabel diatas dapat diketahui kategori kebugaran jasmani pada anak usia
10-12 tahun, yaitu kebugaran jasmani baik sekali, baik, sedang, kurang, dan
kurang sekali. Seseorang yang dinamakan bugar adalah termasuk dalam kategori
baik sekali dan baik, sedangkan yang dinamakan tidak bugar adalah yang
artinya analisis data bisa ditarik kesimpulan penelitian yang sudah dilakukan.
Analisis data menurut (sugiyono, 2017) merupakan kegiatan setelah data dari
seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Dalam penelitian ini untuk
mendapatkan data tentang kebugaran jasmani siswa kelas atas SDN Semampir 4
Pada penelitian ini analisis statistic yang digunakan adalah teknik deskriptif
dengan persentase, dan untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa kelas
penilaian dari tes TKJI tahun 2010. Untuk mengetahui persentase tingkat
sebagai berikut:
P= 100%
Keterangan :
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah
2. Mean
X¯ =
Keterangan :
: Jumlah skor
SD =
Keterangan :
SD : Standar deviasi
: nilai X ke i sampai ke n
: nilai rata-rata
n : Jumlah individu
BAB IV
A. HASIL PENELITIAN
40
Semampir. Data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berupa
angka atau nilai dari hasil tes kebugaran jasmani anak yang sebenar-
benarnya. Peneliti tidak mengubah dari hasil penelitian dan data penelitian
angka yang didapat dari hasil tes kebugaran jasmani indonesia yang diambil
dari peserta didik kelas atas yang terdiri dari 56 anak yaitu putra 25 anak dan
putri 31 anak. Tes kebugaran jasmani indonesia terdiri dari: (1) lari 40 meter,
(2) gantung siku tekuk, (3) baring duduk 30 detik, (4) loncat tegak, (5) lari
600 meter. Kemudian hasil atau score dari tes tersebut dikonversi dalam nilai
yang dibakukan dalam TKJI dan dijumlahkan dari keseluruhan item tes. Hasil
Semampir
nilai minimum 13. Mean diperoleh sebesar 15,59, dan standar deviasi
cukup dan baik, baik sekali berdasarkan tabel klasifikasi TKJI. Berikut
SD N 4 Semampir.
39
41
Tabel 4.1 Disribusi Frekuensi Tingkat Kebugaran jasmani Siswa Kelas atas
SD N 4 Semampir.
2 18 – 21 Baik 9 16,07%
3 14 – 17 Sedang 43 76,79%
4 10 – 13 Kurang 4 7,14%
Jumlah 56 100,00%
Dari tabel diatas diperoleh tingkat kebugaran jasmani siswa kelas atas
cukup, 4 peserta (7,14%) dengan kategori kurang, dan 0 peserta (0%) dengan
kategori kurang sekali. Frekuensi terbanyak masuk pada kategori cukup yaitu
45
40
35
30
Frekuensi
25 9 (16,07%)
20 4 (7,14%)
15 0 (0%) 0 (0%)
10
5
0
Kurang Kurang Sedang Baik Baik Sekali
Sekali
Kategori
Semampir.
N 4 Semampir
nilai minimum 13. Mean diperoleh sebesar 15,6 dan standar deviasi 1,61.
menjadi 5 kategori, yaitu kategori kurang sekali, kurang, cukup dan baik,
N 4 Semampir.
43
1 22 – 25 Baik Sekali 0 0%
2 18 – 21 Baik 3 12%
3 14 – 17 Sedang 21 84%
4 10 – 13 Kurang 1 4%
Jumlah 25 100%
baik sekali, 3 anak (12%) dengan kategori baik, 21 anak (84%) dengan
25 21 (84%)
20
Frekuensi
15
10
3 (4%)
5 0 (0%) 1 (12%) 0 (0%)
0
Kurang Kurang Sedang Baik Baik Sekali
Sekali
Kategori
atas SD N 4 Semampir.
4 Semampir
nilai minimum 13. Mean diperoleh sebesar 15,58 dan standar deviasi
cukup dan baik, baik sekali berdasarkan tabel klasifikasi TKJI. Berikut
atas SD N 4 Semampir.
45
1 22 – 25 Baik Sekali 0 0%
2 18 – 21 Baik 6 19,35%
3 14 – 17 Sedang 22 70,97%
4 10 – 13 Kurang 3 9,68%
Jumlah 31 100%
Dari tabel diatas diperoleh tingkat kebugaran jasmani siswa putri kelas
kategori cukup, 3 peserta (9,68%) dengan kategori kurang, dan 0 peserta (0%)
yang diperoleh:
46
20
Frekuensi
15
6 (19,35%)
10 3 (9,68%)
0 (0%) 0 (0%)
5
0
Kurang Kurang Sedang Baik Baik Sekali
Sekali
Kategori
Gambar 4.3 Histogram Tingkat Kebugaran jasmani Siswa Putri Kelas atas SD
N 4 Semampir.
B. PEMBAHASAN
dengan kategori baik sekali, 7 anak (12,50%) dengan kategori baik, 41 anak
masuk pada kategori baik yaitu 41 anak (73,12%). Dengan demikian tingkat
cukup.
kategori baik sekali, 3 anak (12%) dengan kategori baik, 21 anak (84%)
47
peserta (0%) dengan kategori kurang sekali. Frekuensi terbanyak masuk pada
cukup.
kelas atas SD N 4 Semampir yaitu sebayak 0 anak (0%) dengan kategori baik
kategori cukup, 3 peserta (9,68%) dengan kategori kurang, dan 0 peserta (0%)
dijadikan sebagai indikator kondisi tubuh dalam keadaan bugara atau tidak.
Kesegeran jasmani yang baik diharapkan menjadi modal dasar anak untuk
anak kelas atas di SD N 4 Semampir masuk dalam kategori cukup. Hal ini
Kebiasaan anak dalam berangkat sekolah yang sebaian besar berjalan dan
kebugaran jasmani anak tidak hanya dilihat dari kebiasaan anak dala
bersepeda dan atau berjalan memiliki aktivitas jasmani yang kurang dalam
kesehariannya.
jasmani yang baik dapat memberikan kualias belajar anak yag baik dengan
BAB V
KESIMPULAN DA SARAN
A. Kesimpulan
(0%) dengan kategori baik sekali, 9 anak (16,07%) dengan kategori baik, 43
kategori baik sekali, 3 anak (12%) dengan kategori baik, 21 anak (84%)
peserta (0%) dengan kategori kurang sekali. Frekuensi terbanyak masuk pada
cukup.
kelas atas SD N 4 Semampir yaitu sebayak 0 anak (0%) dengan kategori baik
48
50
kategori cukup, 3 peserta (9,68%) dengan kategori kurang, dan 0 peserta (0%)
B. Implikasi Penelitian
kebugaran jasmani.
C. Keterbatasan Penelitian
adanya keterbatasan dan kelemahan yang tidak dapat dihindari antara lain :
dilaksanakan tes.
D. Saran-saran
lainnya.
52
DAFTAR PUSTAKA