Gizi Kurang
Gizi Kurang
Oleh :
Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN
Gizi merupakan unsur yang sangat penting di dalam tubuh. Dengan gizi yang baik, tubuh akan
segar dan kita dapat melakukan aktivitas dengan baik. Gizi harus dipenuhi justru sejak masih
anak-anak, karena gizi selain penting untuk pertumbuhan badan, juga penting untuk
perkembangan otak. Untuk itu, orang tua harus mengerti dengan baik kebutuhan gizi si anak
agar anak tidak mengalami kurang gizi. Selain itu, orang tua juga harus mengetahui apa dan
bagaimana kurang gizi itu. Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang
penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan
saja. Masalah gizi disamping merupakan sindroma kemiskinan yang erat kaitannya dengan
masalah ketahanan pangan ditingkat rumah tangga juga menyangkut aspek pengetahuan dan
perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Pengertian gizi kurang.
2. Faktor penyebab gizi kurang terhadap pertumbuhan anak-anak.
3. Solusi untuk menanggulangi gizi buruk pada anak.
4. Mengapa kurang gizi sering terjadi pada anak balita.
5. Ciri-ciri ibu hamil kekurangan gizi
6. Bagaimna cara mengatasi ibu hamil yang kekurangan gizi.
1.3 Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memahami tentang gizi kurang terhadap
pertumbuhan anak-anak, serta mengetahui pengaruh kurang gizi terhadap tumbuh
kembang dan untuk mengetahui cara mencegah dan mengatasi gizi kurang pada anak-
anak.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gizi Kurang
2.2 Etiologi
1. Jumlah Makanan Yang di Makan Kurang.
Asupan makanan yang kurang di antara lain disebabkan oleh :
a) Tidak tersedia makanan secara adekuat
b) Anak tidak cukup mendapat gizi seimbang
c) Pola makan yang salah
2. Penyakit
Menjadi penyebab terpenting kedua kekurangan gizi, apa lagi di negara-negara
terbelakang dan yang sedang berkembang seperti Indonesia, dimana kesadaran
akan kebersihan/ personal hygine yang masih kurang, serta ancaman endemisitas
penyakit tertentu.
2.3 Patofisiologi
Gizi kurang biasanya terjadi pada anak balita di bawah usia 5 tahun. Gizi kurang terjadi
pada balita dengan keadaan lahir BBLR ( Bayi Berat Lahir Rendah ) atau dengan berat
lahir kurang dari 2500 gram. Tidak tercukupinya makanan dengan gizi seimbang serta
kondisi kesehatan yang kurang baik dengan kebersihan yang buruk mengakibatkan
balita atau anak-anak menderita gizi kurang yang dapat bertambah menjadi gizi buruk
atau kurang energi kalori. Pada akhirnya anak tersebut akan mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan.
2.4 Penatalaksanaan
Prinsip penatalaksanaan keperawatan klien dengan gizi kurang :
a) Pemberian makanan yang mengandung protein, tinggi kalori, cairan, vitamin
dan mineral.
b) Penanganan segera penyakit penyerta (misalnya diare).
c) Berikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya gizi untuk pertumbuhan
dan perkembangan anak pada orang tua dan anggota keluarga.
d) Sebaiknya tidak memberikan makanan kecil seperti permen, cokelat dan susu
menjelang waktu makan.
e) Pada permulaan, makanan jangan diberikan sekaligus banyak, tetapi
dinaikkan bertahap setiap hari (makan dalam porsi kecil tetapi sering).
f) Anjurkan keluarga untuk memberikan makanan yang beraneka ragam untuk
meningkatkan selera makan.
g) . Anjurkan keluarga untuk membawa anak ke Posyandu atau fasilitas
kesehatan secara teratur untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan
anak.
3. Riwayat penyakit
Menurut (Ibnu, dkk. 2001) akibat kekurangan gizi, maka simpanan zat gizi pada tubuh
digunakan untuk memenuhi kebutuhan apabila keadaan ini berlangsung lama maka simpanan
zat gizi akan habis dan akhirnya terjadi kemerosotan jaringan. Pada saat ini orang bias
dikatakan malnutrisi. Seseorang yang gizi buruk oleh rendahnya konsumsi energy dan protein
dalam makanan sehari-hari. Pada umumnya, penderita ini berasal dari keluarga yang
berpenghasilan rendah, tanda-tanda klinis gizi buruk dapat menjadi indicator yang sangat
penting untuk mengetahui seseorang menderita gizi buruk. Kebutuhan tubuh akan zat gizi
ditentukan oleh banyaknya faktor. Data komposisi gizi bahan makanan yang berhubungan
dengan berbagai proses belum cukup tersedia, pemeriksaan zat gizi spesifik bertujuan untuk
menilai status gizi. Zatgizi yang terdapat pada Angka Kecukupan Gizi (AKG) hanyalah gizi yang
penting yaitu energi, protein, vit A, C, B 12, Tiamin, Riboflavin, Niasin, Asam Folat, Kalsium,
Fosfor, ZatBesi, Zink, dan Yodium. Ada beberapa penyakit yang berhubungan dengan gizi
yaitupenyakit gizi lebih (obesitas), gizi buruk (malnutrisi), metabolic bawaan, keracunan
makanan, dan lain-lain. Gangguan gizi buruk menggambarkan suatu keadaan pathologis yang
terjadi akibat ketidaksesuaian/tidak terpenuhinya antara zat gizi yang masuk kedalam tubuh
dengan kebutuhan tubuh akan zat gizi dalam jangka waktu yang relatif lama. Ilmu giziadalah
suatu cabang ilmu pengetahuan yang khusus mempelajari hubungan antara makanan yang kita
makan dan kesehatan tubuh. Hubungan antara makanan dan kesehatan tubuh sudah diketahui
sejak berabad-abad yang lampau. Penyakit-penyakit yang timbul akibat makanan kurang baik
seperti makanan yang tidak cukup gizinya atau kadar zat gizinya tak seimbang disebut penyakit
gangguan gizi yang pertama kali dikenal adalah penyakit.
Dalam hal ini, kelebihan asupan nutrisi juga menyebabkan balita gizi buruk. Karena
itulah penting untuk menjalankan diet gizi seimbang untuk menjaga kadar nutrien
yang cukup di dalam tubuh. Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa menjadi
penyebab balita gizi buruk:
a. Kurang makan :
Kurangnya asupan makanan bisa memicu kekurangan nutrien yang penting
hingga berujung pada gizi buruk.
b. Makan tidak teratur :
Makan secara tidak teratur bisa memicu masalah pencernaan dan malnutrisi.
c. Gangguan pencernaan :
Beberapa anak mungkin mengalami gangguan pencernaan, seperti penyakit
Crohn’s, yang membatasi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrien meski
mengonsumsi makanan sehat.
d. Kurang ASI :
Air susu ibu bagi anak yang baru lahir sangat penting karena mengandung
nutrien penting. Kurangnya ASI berisiko menyebabkan bayi gizi buruk.
e. Kurang aktivitas :
Pencernaan tidak akan berjalan lancar jika anak kurang beraktivitas hingga
memicu malnutrisi.
f. Fasilitas layanan dasar buruk :
Sejumlah layanan dasar, misalnya sanitasi, yang buruk juga bisa memicu
masalah gizi.
Penting untuk mengetahui tanda balita gizi buruk sedari dini. Tanda gizi buruk pada balita
tergantung jenis nutrisi yang tidak seimbang dalam tubuhnya, antara lain :
1. Sering merasa cepat lelah
2. Mudah marah
3. Sering sakit karena daya tahan tubuh rendah
4. Kulit kering dan bersisik
5. Pertumbuhan terhambat
6. Perut buncit
7. Ketika sakit atau luka susah sembuh
8. Massa otot berkurang
9. Pertumbuhan intelektual dan perilaku pelan
10. Gangguan pencernaan
11. Pengobatan Balita Gizi Buruk
12. Diagnosis yang tepat pada masalah balita gizi buruk penting untuk
mencegah konsekuensi yang lebih berat pada masa mendatang.
Ketika diketahui ada tanda gizi buruk, sebaiknya balita segera
dibawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pengobatan balita gizi buruk bisa dilakukan sendiri di rumah jika masih pada tahap awal.
Bila sudah terlalu berat, masalah gizi itu mesti ditangani di rumah sakit.
Pengobatan balita gizi buruk bisa dilakukan sendiri di rumah jika masih pada tahap
awal. Bila sudah terlalu berat, masalah gizi itu mesti ditangani di rumah sakit.
Penyebab lainnya adalah penyakit dan infeksi, diare berulang bisa menyebabkan
kekurangan gizi. Selanjutnya, kondisi sosial-ekonomi, masalah gigi, obat-obatan,
bahkan morning sickness.
1. Kurang nafsu makan atau kurang tertarik pada makanan atau minuman
3. Ketidakmampuan berkonsentrasi
6. Risiko lebih tinggi sakit dan membutuhkan waktu lebih lama untuk
sembuh
9. Depresi
2. Kulit bisa menjadi tipis, kering, tidak elastis, pucat, dan dingin
Malnutrisi pada lansia bisa disebabkan karena menurunnya nafsu makan, kesulitan menelan
karena berkurangnya air liur, cara makan yang lambat karena masalah pada gigi, mual karena
depresi dan gangguan status fungsional.
Malnutrisi/ Kurang gizi pada lansia dapat diatasi dengan 8 langkah berikut:
1. Sajikan makanan yang padat gizi. Misalnya, alih-alih menyajikan kaldu ayam polos,
buatlah sop ayam dilengkapi sayur-sayuran.
2. Tingkatkan jumlah kalori tanpa menambah jumlah makanan. Caranya dengan
menambahkan keju dan kuah daging di makanan, madu atau maple syrup di dalam
sereal.
3. Gunakan banyak herbal dan bumbu-bumbu karena indera penciuman dan pengecap
lansia pada umumnya telah menurun.
4. Masaklah makanan itu dengan warna-warna mencolok yang menggugah selera.
5. Bagilah kebutuhan nutrisinya ke dalam beberapa kali makan dan camilan dengan porsi
kecil sehingga lebih mudah bagi orang tua untuk menghabiskannya.
6. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan.
7. Bila perlu tambahan dengan suplemen nutrisi.
8. Jangan ragu memanfaatkan perusahaan jasa yang menyediakan layanan penyediaan
makanan untuk lansia, home-delivered meals, hingga ahli gizi teregistrasi.