Anda di halaman 1dari 19

Pinang Masak Nursing Journal

https://online-journal.unja.ac.id/jpima

STUDI LITETATUR: HUBUNGAN POLA ASUH ORANG


TUA TERHADAP KEMANDIRIAN PERSONAL HYGINE
PADA ANAK DENGAN RETARDASI MENTAL

Fajar*, Kamariyah, Fadliyana Ekawaty


Program Studi Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Jambi
*Corresponding Author: fajarfaa0@gmail.com

ABSTRACK
Mental retardation is a state of intellectual function below average (IQ below 70) which is
accompanied by limited adaptive functions that cause problems with the ability to take care of
themselves, namely personal hygiene. Who in 2019 estimated that more than 450 million children are
experiencing mental impairment in the world. The prevalence of Indonesian residents with
moderate and severe mental disabilities based on the results of Riskesdas in 2018 showed that
indonesian children with mental retardation were 962,011 people. The role of parents, especially
parental parenting, is very influential for personal hygiene independence in mentally retarded
children. The purpose of this study is to determine the relationship of parental parenting to p ersonal
hygiene independence in children with mental retadation. literature review research using several
sources selected based on the inclusion and exclusion criteria that the researcher has set, literature
search using google scholar, pubmed, scincedirect using the keywords "Parenting Style", "Personal
Hygine", "Mental retardation". 10 articles were obtained from the screening results. The results of a
review of some of these articles showed that a total of 10 articles found that there was a significant
influence between parental parenting and personalhygine independence in mentally reterded
children. Based on the results of a literature study, there is a significant influence between parenting
and independence in mentally reterdated children.
Keywords: "Parenting Style", "Personal Hygine", "Mental retardation".

ABSTRAK
Retardasi mental merupakan suatu keadaan fungsi intelektual dibawah rata -rata (IQ dibawah 70) yang
disertai dengan keterbatasan fungsi adaptif sehingga menimbulkan masalah kemampuan merawat
diri, yaitu personal hygiene. WHO pada tahun 2019 memperkirakan lebih dari 450 juta anak
mengalami tunagrahita di dunia. Pravelensi penduduk Indonesia dengan disabilitas mental sedang
dan berat berdasarkan hasil Riskesdas pada tahun 2018 menunjukkananak indonesia penyandang
keterbelakangan mental sebanyak 962.011 orang. Peran orang tua terutama pola asuh orang tua
sangat berpengaruh bagi kemandirian personal hygiene pada anak retardasi mental. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap kemandirian personal hygiene
pada anak dengan retadasi mental. penelitian literatur review yang menggunakan beberapa sumber yang
dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan peneliti, pencarian literatur
menggunakan google scholar, pubmed, scincedirect menggunakan kata kunci “Parenting Style”,
“Personal Hygine”, “Mental retardation ”. Didapatkan 10 artikel yang diperoleh dari hasil
screening. Hasil review dari beberapa artikel tersebut menunjukan keseluruhan 10 artikel didapatkan
hasil bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua terhadap kemandirian
personalhygine pada anak reterdasi mental. Berdasarkan hasil studi literature adanya pengaruh yang
signifikan antara pola asuh terhadap kemandirian pada anak reterdasi mental.
Kata Kunci: “Parenting Style”, “Personal Hygine”, “Mental retardation ”.

53 Pinang Masak Nursing Journal, Volume 1, Nomor 1, Juni 2022


Pinang Masak Nursing Journal
https://online-journal.unja.ac.id/jpima

Pendahuluan
Retardasi mental merupakan salah mental sedang 12% dan retardasi
satu gangguan pada tingkat mental sangat berat 8% yang terdiri
kecerdasan dengan IQ (intelligence dari 60% diderita anak laki-laki dan
quotient) dibawah rata-rata(IQ 40% diderita oleh anak perempuan3.
dibawah 70), yang dapat disertai Klasifikasi mental retardasi,
dengan salah satunya yaitu ketidak berdasarkan The ICD-10
mampuannya dalam melakukan Classification of Mentaland
aktivitas sehari-hari, dan melakukan Behavioural Disorders, WHO,
perawatan diri secara normal, dengan Geneva dibagi menjadi empat
faktor yang melatarbelakangi hal golongan yaitu: Mild retardation
tersebut ialah adanya keterbatasan (retardasi mental ringan) dengan IQ
motorik halus pada penyandang 50-69, Moderate retardation
retardasi mental1. (retardasi mental sedang) IQ 35-49,
WHO pada tahun 2019 Severe retardation (retardasi mental
memperkirakan bahwa lebih dari 450 berat), IQ 20-34, Profound
juta anak mengalami gangguan retardation (retardasi mental sangat
mental atau tunagrahita di dunia. berat) IQ < 204.
Retardasi mental menjadi beban Dengan adanya keterbatasan
penyakit tersendiri di dunia sebesar yang di alaminya anak reterdasi
12% pada tahun 2019 dan mental mempunyai personal hygine
diperkirakan meningkat 15% pada yang kurang baik. Personal hygiene
tahun 20202. merupakan suatu tindakan untuk
Pravelensi penduduk memelihara kebersihan dan kesehatan
Indonesia dengan disabilitas mental seseorang untuk kesejahteraan fisik
sedang dan berat berdasarkan hasil dan psikis. Personal hygiene
Riskesdas pada tahun 2018 mencakup kebersihan rambut, gigi
menunjukkan anak indonesia yang dan mulut,kulit, tangan dan kaki,
menyandang keterbelakangan mental genitalia dan pakaian. Masalah
sebanyak 962.011 orang. Kriteria personal hygine yang sering di alami
retardasi mental ringan 80%, retardasi oleh anak reterdasi mental seperti

54 Pinang Masak Nursing Journal, Volume 1, Nomor 1, Juni 2022


Pinang Masak Nursing Journal
https://online-journal.unja.ac.id/jpima

tidak mencuci tangan sebelum makan, mencapai kemandirian7. Pola asuh


mencebok setelah BAB dan BAK, orang tua dipandang sebagai faktor
kurang bersihnya di bagian kuku penentu (determinant factor) yang
tangan dan adanya bau badan, mempengaruhi perkembangan
sehingga anak tunagrahita masih kemandirian anak8. Karena orang tua
dibantu dan di didampingi oleh orang merupakan orang yang paling sering
tuanya. Jika tidak ada orang tua anak berinteraksi dengan anak7.
tunagrahita tersebut kurang mandiri5. Hurlock menyatakan bahwa
Kemandirian (autonomi) pola asuh yang diberikan oleh orang
merupakan suatu keadaan dimana tua berperan penting dalam
individu memiliki sikap mandiri kemandirian anak Hal itu sesuai
dalam cara berpikir dan bertindak, dengan ketentuan Undang-Undang
mampu mengambil keputusan Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
mengarahkan dan mengembangkan Perlindungan Anak Pasal 14 Ayat 2
serta menyesuaikan diri sesuai yang menyatakan bahwa salah satu
dengan norma yang berlaku hak anak yakni berhak mendapatkan
dilingkungannya. Faktor yang pengasuhan, pemeliharaan,
mempengaruhi pembentukan pendidikan dan perlindugan untuk
kemandirian yaitu faktor internal dan proses tumbuh kembang dari Orang
faktor eksternal. Faktor internal yaitu Tuanya sesuai dengan kemampuan,
faktor emosi dan faktor intelektual, bakat dan minatnya. Berdasarkan
dan faktor eksternal yaitu lingkungan, Undang-Undang terebut, dapat
pola asuh, karakteristik anak, kualitas diartikan bahwa orang tua
informasi dan status pekerjaan orang berkewajiban memberikan
tua6. pendidikan yang sesuai dengan
Pola asuh orang tua kemampuan anak dalam hal ini bukan
merupakan suatu bentuk kegiatan hanya pendidikan formal namun juga
merawat, memelihara, dan pendidikan nonformal yang di
membimbing yang dilakukan oleh dalamnya temasuk pemberian pola
orang tua kepada anaknya agar asuh yang tepat bagi anak. Dengan
tumbuh dan berkembang serta dapat pola asuh yang digunakan hendaknya

55 Pinang Masak Nursing Journal, Volume 1, Nomor 1, Juni 2022


Pinang Masak Nursing Journal
https://online-journal.unja.ac.id/jpima

dapat mengembangkan kemampuan bisa mandiri terutama dalam hal


potensial anak untuk menumbuhkan perawatan dirinya dan selalu
kemandiriannya secara maksimal8. ketergantungan dengan orang lain dan
Ada tiga jenis pola asuh dalam hal ini pola asuh orang tua lah
pertama, pola asuh otoriter adalah yang sangat berperan penting dalam
pola asuh yang diterapkan orang tua proses perawatan diri pada anaknya
kepada anaknya yang bertujuan untuk agar anak bisa mandiri dan mampu
membentuk kepribadian anak dengan melakukan perawatan dirinya
adanya ketetapan dan ancaman dari sendiri8.
orang tua kepada anaknya. Kedua, Hasil penelitian yang telah
pola asuh permisif adalah pola asuh dilakukan oleh Apriliyanti tahun 2016
yang digunakan oleh orang tua untuk di SLBN 1 Palangkaraya,
membentuk kepribadian anak dengan menunjukkan bahwa dari 52
memberikan kesempatan kepada anak responden yang memiliki pola asuh
untuk melakukan suatu hal tanpa baik sebanyak 24 responden dengan
adanya pengawasan yang ketat dan kemandirian perawatan diri dibantu
kontrol sepenuhnya dari orang. total 7 (29,2%) responden, dibantu
Ketiga, pola asuh demokratis adalah sebagian 17 (70,8%) responden, dan
perlakuan orang tua untuk mandiri tidak ada itu artinya dengan
membentuk kepribadian anak dengan pola asuh yang baik anak dengan
mendahulukan keperluan anak dan reterdasi mental bisa cukup mandiri
bersikap logis serta adanya kontrol dalam melakukan personal hygine9.
dari orang tua8. Metode
Dampak positif dari pola asuh Penelitian ini menggunakan metode
orang tua yang baik akan menjadikan penelitian studi literatur. Data
anak memiliki kepribadian yang penelitian yang digunakan yaitu data
mandiri terutama dalam hal sekunder, data yang didapatkan
perawatan dirinya sendiri sedangkan merupaka hasil penelitian
dampak negatifnya dari pola asuh sebelumnya yang telah dilakukan
orang tua yang salah akan menjadikan oleh peneliti-peneliti terdahulu.
anak memiliki kepribadian yang tidak Sumber literatur pada penelitian ini

56 Pinang Masak Nursing Journal, Volume 1, Nomor 1, Juni 2022


Pinang Masak Nursing Journal
https://online-journal.unja.ac.id/jpima

didapatkan melalui wesite portal artikel secara keseluruhan sebanyak


jurnal relevan yang bisa diakses, yang 518 artikel disaring kembali dengan
mana pada penelitian ini melihat isi dari keseluruhan teks,
menggunakan google scholar, artikel membahas tentang hubungan
pubmed, scincedirect Keseluruhan pola asuh orang tua terhadap
artikel yang didapatkan untuk kemandirian personal hygiene pada
selanjutnya di analisis dalam anak dengan retadasi mental,
penelitian ini adalah 10 artikel. sehingga diperoleh 10 artikel yang
Hasil sesuai dengan kriteria studi literatu
Dalam penelitian ini didapatkan

Tabel 1 hasil kajian studi literatur hubungan pola asuh orang tua terhadap
kemandirian personal hygine pada anak dengan retardasi mental
No Nama Judul Hasil
Peneliti dan
Tahun
1.
Dewi
Hubungan Pola Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil tentang pola asuh orang
Apriliyanti1, Asuh Oramg tua yang menggunakan pola asuh demokratif 31 responden (60%)
Agustina
Tua dengan Sedangkan pola asuh otoriter 15 responden (29%) pola asuh
Nugrahini2 , Tingkat situasional 6 responden (11%) untuk pola asuh permisif tidak ada.
Efri Dulie3 Kemandirian Dan untuk tingkat kemandirian personal hygiene dengan
Personal memberikan kuesioner kepada 52 responden di dapatkan hasil
2016
Hygiene pada tingkat kemandirian diba ntu total berjumlah 7 orang responden
Ana Tunagrahita (13%), sedangkan 42 orang responden dibantu sebagian (81%), dan
di SDBN 1 3 orang responden mandiri (6%) Berdasarkan uji analisa statistic
Lapangka dengan uji spearman’s rho diperoleh nilai P value = 0,001 dengan
Raya 11 derajat kemaknaan α = 0,05, 0,001 < 0,05, maka H1 diterima yang
artinya menunjukkan adanya hubungan pola asuh orang tua dengan
tingkat kemandirian personal hygiene pada anak tunagrahita di
SLBN 1 Palangka Raya.

57 Pinang Masak Nursing Journal, Volume 1, Nomor 1, Juni 2022


Pinang Masak Nursing Journal
https://online-journal.unja.ac.id/jpima

2.
Yoyo
Hubungan Pola Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa hasil yang
Haryono, Asuh Orang Tua menerapkan pola asuh demokratis sebanyak 30 (88%), permisif 1
Satrio dengan orang (2,9%) dan otoriter 3 orang (8,8%). Distribusi frekuensi
Kusumo Kemampuan kemampuan perawatan diri pada anak retardasi mental tingkat SD di
Lelono, Tisna Perawatan Diri SLB ABCD Sejahtera Loji Kota Bogor tahun 2019 dari 34 responden
Yanti pada Anak menunjukan bahwa sebagian besar kemampuan perawatan diri pada
Retardasi anak retardasi mental memiliki kemampuan perawatan diri yang baik
2020 mental12 yaitu sebanyak 22 responden (64,7%). Hasil analisa hubungan pola
asuh orang tua dengan kemampuan perawatan diri pada anak
reta rdasi mental tingkat SD di SLB ABCD sejahtera Loji kota bogor
tahun 2019 dari 34 responden yang menerapkan pola asuh
demokratis memiliki kemampuan perawatan diri yang baik sebanyak
22 responden (64.7%). Hasil analisa bivariate dengan uji chi square
diperoleh hasil P value = 0.013 dengan α (0.05) yang artinya p va lue
< 0.05. sehingga ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan
kemampuan perawatan diri pada anak retardasi mental tingkat SD di
SLB ABCD Sejahtera Loji Kota Bogor tahun 2019.

3.
Dita Melisa 1
Hubungan Pola Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa hasil yang
Rahaju Asuh Orang Tua menggunakan pola asuh demokratis sebanyak 23 orang (53,3%),
Ningtyas2 dengan Status otoriter 14 orang (32,6%), dan pola asuh permisif 4 orang (9,3%).
Eko Sari
Personal Sebagian besar personal hygiene anak retardasi mental di SDLB
Ajiningtyas3 Hygiene Pada Pangkalan Bun adalah baik dengan jumlah 27 orang (62,8%) Cukup
Anak Retardasi 9 orang (20,9%), dan kurang 7 orang (16,3%). Sebagian besar
2019 Mental (Studi di personal hygiene anak retardasi mental adalah baik yang
SDLB menggunakan pola asuh demokratis sebanyak 23 orang (53,5%).
Pangkalan Selain itu, hasil uji chi square didapatkan (p) = 0,000. Ada hubungan
Bun)13 pola asuh orang tua dengan status personal hygiene anak retardasi
mental di SDLB Pangkalan Bun mendapatkan nilai (p) = 0,000.
Peneliti berpendapat dimana kondisi tentang hubungan pola asuh
orang tua akan memiliki da mpak terhadap terciptanya kemampuan
anak melakukan personal hygiene dalam merawat kondidsi dirinya.
Anak dengan kondisi retardasi mental sangatlah memerlukan
perhatian yang lebih dari anak nornal biasanya.

58 Pinang Masak Nursing Journal, Volume 1, Nomor 1, Juni 2022


Pinang Masak Nursing Journal
https://online-journal.unja.ac.id/jpima

4.
Frimha
Relationship Of Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa pola asuh
Purnamawati, otoriter orang tua sangat rendah dengan presentase 23.81%, pola
Parent Pattersns
Rizqi Fajar asuh permisif sedang dengan presentase 33,33% dan pola asuh
With Self-
Pradipta demokratis tinggi dengan presentasenya adalah 38.10%. dari hasil
Awareness
Children With data menunjukkan bahwa pola asuh demokratis yang paling dominan
2020 Intellectuall adalah 38.10% dengan kategori tinggi dam hasil penelitian penelitian
14
Disabilities juga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pola
asuh dengan kesadaran menggosok gigi pada anak tunagrahita
dimana nilai korelai rho sebesar 0,808 (tinggi). Pada pola asuh
otoriter kesadaran anak cenderung rendah, pada pola asuh permisif
kesadaran anak cenderung sedang, dan pada pola asuh demokratis
kesadaran anak cenderung tinggi. Dari hasil data menunjukkan
bahwa pola asuh demokratis yang paling dominan adalah 38,10%
dengan kesadaran anak dalam kategori tinggi

5.
Teguh Opri
The Role of Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa analisis chi
Assalam
Family in square diperoleh p=value = 0.024 , 0.05 menunjukkan bahwa ada
2018
Activity of Daily hubungan yang signifikan antara peran keluarga dalam pengasuhan
Living (ADL) anak dengan ADL pada anak tunagrahita. Data penelitian
AMongChildren menunjukkan bahwa ada 21 dari 28 orang tua (75%) yang memiliki
With Intellectual peran keluarga dalam pengasuham anak dalam kategori buruk dan
Disability At memiliki anak dengan ADL buruk. Kondisi tersebut dipengaruhi
State Special oleh buruknya peran orang tua dan keluarga dalam merawat dan
School Pambina bertindak untuk mengetahui kondisi anak dan membantu anak dalam
Pekanbaru15 melakukan ADL.

6.
Dewi
The Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil kemampuan merawat
Mardiawati
Relationship diri responden mampu melakukan perawatan diri (58,5 %) dan tidak
Between mampu (41,5; 41%). Orang tua yang berpengetahuan tinggi
2019 Knowledge and sebanyak 58,5 % dan rendah 41,5%. Didapatkan persentase
Parent Care ketidakmampuan anak retardasi mental dalam perawatan diri lebih
Patterns With tinggi terjadi pada orang tua dengan pola asuh tidak baik (56,2%)
Mental dibandingkan orang tua dengan pola asuh yang baik (27,3%).
Retardation Berdasarkan hasil uji chi-square didapatkan p value = 0,034 (p ≤
Children Ability 0,05), artinya terdapat hubungan yang bermakna antara pola asuh
in Self-Care16 orang tua dengan kemampuan perawatan diri pada anak retardasi

59 Pinang Masak Nursing Journal, Volume 1, Nomor 1, Juni 2022


Pinang Masak Nursing Journal
https://online-journal.unja.ac.id/jpima

mental di SLB Negeri 2 Padang. Berdasarkan hasil penelitian


didapatkan nilai OR (Odd Ratio) = 3,429 Hasil tersebut
menggambarkan orang tua dengan pola asuh baik mempunyai
peluang 3,4 kali dalam kemampuan perawatan diri anak retardasi
mental. Dilihat dari pengetahuan dan pola asuh Orang tua anak
retardasi mental didapat sebagian besar memiliki pengetahuan
rendah dan pola asuh yang tidak baik. Dilakukan analisa didapatkan
ada hubungan yang bermakna anatara pengetahuan orang tua tentang
kemampuan perawatan diri pada anak retardasi mental, begitu juga
ada hubungan yang bermakna antara pola asuh orang tua dengan
kemampuan perawatan diri pada anak retardasi mental di SLB
Negeri 2 Padang Tahun 2017.

7.
Desak Made
Relationship Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil yang menerepkan pola
Ari Dwi
Between asuh demokratis sebanyak 40 orang 78.4 %, otoriter 6 orang 11.8%,
Jayanti1, R.
Parents’ permisif 5 orang 9.8%. Pola asuh yang diterapkan pada anak
Tri
Parenting and tunagrahita ringan di SLB Negeri 1 Tabanan sebagian besar adalah
Rahyuning Independence pola asuh demokratis sebanyak 40 orang (78,4%). Hasil tingkat
Lestari1, Ni Level Of Activitu kemandirian Activity Daily Living (ADL) anak berada pada kategori
Putu
Daily Living mandiri sebanyak 27 orang (43,1%). angka p value sebesar 0,002
Riskayanti1
(ADL) in Soft (p<0,05) maka ada hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat
Mental kemandirian Activity Daily Living (ADL) pada anak retardasi mental
2020
Retardation ringan di SLB Negeri 1 Tabanan.
Children17
8.
Siska
The relationship Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil penelitian terhadap 55
Damayanti, Between responden lebih dari separuh pola asuh yang diterapkan oleh orang
Virlia Putri
Parenting Style tua anak tunagrahita di SLB Bukittinggi tahun 2019 adalah pola asuh
Khairami
and Self-Care demokratis sebanyak 36 orang (65,5%) sedangkan otoriter 5 orang
Ability in (9,1%) , dan prmisif 14 orang (25,5%). Hasil penelitian tentang
2019 Children With kemampuan perawatan diri anak yang dibantu total sebanyak 16
Menttal orang (29,1%), dibantu sebagian 9 orang (16,4%), dan mandiri 30
Retardation orang (54,5%). Hasil uji spearman rank diperoleh nilai P 0,001 yang
Ages 6 To 12 berarti ada hubungan yang signifikan antara pola asuh dengaan
Years in kemampuan perawatan diri pada anak tunagrahita usia 6 sampai 12
Bukittinggi tahun di SLB bukit tinggi.

60 Pinang Masak Nursing Journal, Volume 1, Nomor 1, Juni 2022


Pinang Masak Nursing Journal
https://online-journal.unja.ac.id/jpima

Special
Schools18
9.
Ester
Hubungan Pola Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa sebagian besar
Rumaseb, Sri Asuh Orang Tua orang tua menerapkan pola asuh demokratis kepada anaknya
Mulyani, Dengan Tingkat sebanyak 24 orang (75,0%), orang tua yang menerapkan pola asuh
Nasrah Kemandirian permisif sebanyak 7 orang (21,9%), dan orang tua yang menerapkan
Anak Retardasi pola asuh otoriter sebanyak 1 orang (3,1%). Dan tingkat kemandirian
2018 Mental Usia 10- anak retardasi mental usia 10-14 tahun dalam melakukan pera watan
14 Tahun Da lam diri di SLB Negeri Bagian B Jayapura. Sebagian besar anak retardasi
Melakukan mental di SLB Negeri Bagian B Jayapura sudah mandiri dalam
Perawatan Diri melakukan perawatan diri sebanyak 21 anak (65,6%), sebanyak 6
Di SLB Negeri anak (18,8%) yang tingkat kemandiriannya masuk dalam kategori
Bagian B ketergantungan ringan, dan masih ada anak retardasi mental yang
Jayapura19 tingkat kemandiriannya masuk dalam kategori ketergantungan
sedangsebanyak 5 anak (15,6%). Hasil penelitian yang telah
dilakukan di SLB Negeri Bagian B Jayapura didapatkan data bahwa
dari 32 responden, orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis
dengan tingkat kemandirian dalam kategori mandiri sebanyak 21
anak (65,6%). Hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan uji
chisquare dan diperoleh nilai P Value < α (0.000 < 0.05), maka Ha
diterima yang artinya ada hubungan antara pola asuh orang tua
dengan tingkat kemandirian anak retardasi mental usia 10 -14 tahun
dalam melakukan perawatan diri di SLB Negeri Bagian B Jaya pura

10.
Tya Juliana,
The Influence of Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa berdasarkan
Muya Barida
Parenting analisis data menggunakan uji regresi linier berganda diketahui
Parents on The bahwa pengaruh paling dominan terhadap kemandirian personal
2019 Personal hygiene adalah pola asuh otoriter, dimana nilai signifikansi pola asuh
hygiene otoriter sebesar 0,004; praktik pengasuhan demokratis sebesar 0,029;
Independence dan pola asuh permisif sebesar 0,032. Berdasarkan analisis regresi
Of Students With linier berganda menunjukkan besarnya koefisien determinasi (r2
Disabilities20 square) = 0,708 artinya variabel bebas secara bersama -sama
mempengaruhi variabel terikat sebesar 70,8% dan sisanya sebesar
29,2% artinya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk
dalam model penelitian. Pola asuh orang tua secara otoriter,

61 Pinang Masak Nursing Journal, Volume 1, Nomor 1, Juni 2022


Pinang Masak Nursing Journal
https://online-journal.unja.ac.id/jpima

demokratis, dan permisif secara parsial berpengaruh signifikan dan


positif terhadap Personal Hygiene Independence anak berkebutuhan
khusus di SLB/GAB Helen Keller Indonesia. Pola asuh otoriter
memiliki pengaruh paling besar terhadap kemandirian personal
hygiene anak berkebutuhan khusus di SLB/G-AB Helen Keller
Indonesia.

Pembahasan yang diteliti oleh Melisa pada tahun


1. Gambaran pola asuh orang tua 2019 yang menggunakan pola asuh
Berdasarkan analisis dari 10 demokratis sebanyak 23 orang
artikel di dapatkan hasil terdapat 7 (53,3%), otoriter 14 orang (32,6%),
artikel (artikel ke1, ke2, ke3, ke4, dan pola asuh permisif 4 orang
ke7, ke8, dan ke9 ) yang menjelaskan (9,3%).
tentang jenis pola asuh yang Berdasarkan artikel ke 4
digunakan, pada masing-massing diperoleh hasil bahwa pola asuh
artikel ada 3 tipe pola asuh orang tua otoriter orang tua sangat rendah
yaitu pola asuh demokratis, pola asuh dengan presentase 23.81%, pola
otoriter, dan pola asuh permisif 51. asuh permisif sedang dengan
Berdasarkan artikel ke1 diperoleh presentase 33,33% dan pola asuh
hasil tentang pola asuh orang tua demokratis tinggi dengan
yang menggunakan pola asuh presentasenya adalah 38.10%.
demokratis 31 responden (60%) Berdasarkan artikel ke 7 orang tua
Sedangkan pola asuh otoriter 15 yang menerepkan pola asuh
responden (29%) pola asuh demokratis sebanyak 40 orang 78.4
situasional 6 responden (11%) untuk %, otoriter 6 orang 11.8%, permisif
pola asuh permisif tidak ada. 5 orang 9.8%. Berdasarkan artikel
Berdasarkan artikel ke 2 diporoleh ke 8 Hasil penelitian terhadap 55
hasil yang menerapkan pola asuh responden lebih dari separuh pola
demokratis sebanyak 30 (88%), asuh yang diterapkan oleh orang tua
permisif 1 orang (2,9%) dan otoriter anak tunagrahita di SLB Bukittinggi
3 orang (8,8%). Pada artikel ke 3 tahun 2019 adalah pola asuh

62 Pinang Masak Nursing Journal, Volume 1, Nomor 1, Juni 2022


Pinang Masak Nursing Journal
https://online-journal.unja.ac.id/jpima

demokratis sebanyak 36 orang regresi linier berganda diketahui


(65,5%) sedangkan otoriter 5 orang bahwa pengaruh paling dominan
(9,1%) , dan prmisif 14 orang terhadap kemandirian personal
(25,5%). Berdasarkan artikel ke 9 hygiene adalah pola asuh otoriter,
didapatkan hasil bahwa sebagian dimana nilai signifikansi pola asuh
besar orang tua menerapkan pola otoriter sebesar 0,004; praktik
asuh demokratis kepada anaknya pengasuhan demokratis sebesar
sebanyak 24 orang (75,0%), orang 0,029; dan pola asuh permisif
tua yang menerapkan pola asuh sebesar 0,032.
permisif sebanyak 7 orang (21,9%), Berdasarkan hasil analisis dari 10
dan orang tua yang menerapkan pola artikel diatas peneliti menyimpulkan
asuh otoriter sebanyak 1 orang bahwa pola asuh demokratis
(3,1%). merupakan pola asuh yang paling
Sedangkan 3 artikel lainnya yaitu dominan digunakan pada setiap
artikel ke5, ke6, ke10 hanya artikel, dimana pola asuh
membahas pola asuh secara umum. demokratis merupakan gaya
Pada artikel ke5 didapatkan hasil pengasuhan orangtua yang bersikap
data penelitian menunjukkan bahwa rasional yang bertindak berdasarkan
ada 21 dari 28 orang tua (75%) yang pada pemikiran orangtua namun
memiliki peran keluarga dalam bersikap realistik pada kemampuan
pengasuham anak dalam kategori anak, tidak mengharapkan yang
buruk. Pada artikel ke6 didapatkan berlebih dari batas kemampuan
hasil persentase ketidakmampuan anak. Tipe ini menerapkan kontrol
anak retardasi mental dalam yang kuat dan konsisten disertai
perawatan diri lebih tinggi terjadi support, pengertian dan keamanan
pada orang tua dengan pola asuh bukan hanya memenuhi segala
tidak baik (56,2%) dibandingkan kebutuhan anak tetapi juga untuk
orang tua dengan pola asuh yang kebutuhan kemandirian anak untuk
baik (27,3%). Pada artikel ke10 itu anak perlu dibimbing dan dilatih
didapatkan hasil bahwa berdasarkan dengan sabar oleh orangtua di
analisis data menggunakan uji rumah. Orang tua tipe ini

63 Pinang Masak Nursing Journal, Volume 1, Nomor 1, Juni 2022


Pinang Masak Nursing Journal
https://online-journal.unja.ac.id/jpima

memberikan anak kesempatan kemampuan perawatan diri pada


memilih dan memberikan suatu anak retardasi mental memiliki
tindakan dengan pendekatan yang kemampuan perawatan diri yang
hangat pendekatan demokratis baik yaitu sebanyak 22 responden
memberikan penejelasan, kompromi (64,7%).
dan penalaran agar anak memahami Berdasarkan artikel ke3
mengapa perilaku tertentu sebagian besar personal hygiene
diharapkan10. Orang tua tipe ini anak retardasi mental di SDLB
mendorong anaknya untuk belajar Pangkalan Bun adalah baik dengan
mandiri, akan tetapi orang tua masih jumlah 27 orang (62,8%) Cukup 9
menetapkan batasan-batasan serta orang (20,9%), dan kurang 7 orang
pengawasan terhadap anak. (16,3%). Berdasarkan pada artikel
2. Gambaran tingkat ke4 diperoleh hasil pada pola asuh
kemanidirian personal hygiene otoriter kesadaran anak cenderung
anak reterdasi mental rendah, pada pola asuh permisif
Berdasarkan pada artikel ke1 kesadaran anak cenderung sedang,
diperoleh hasil untuk tingkat dan pada pola asuh demokratis
kemanidirian personal hygiene kesadaran anak cenderung tinggi.
dengan memberikan kuesioner pada Berdasarkan artikel ke6 didapatkan
52 responden didapatkan hasil hasil kemampuan merawat diri
tingkat kemanidirian dibantu total responden mampu melakukan
berjumlah 7 orang responden perawatan diri (58,5 %) dan tidak
dibantu sebagian (81%), dan 3 orang mampu (41,5%). Berdasarkan
responden mandiri (6%). artikel ke7 didapatkan hasil tingkat
Berdasarkan pada artikel kse2 kemandirian Activity Daily Living
diperoleh hasil dstribusi frekuensi (ADL) anak berada pada kategori
kemampuan perawatan diri pada mandiri sebanyak 27 orang (43,1%).
anak retardasi mental tingkat SD di Berdasarkan artikel ke8 didapatkan
SLB ABCD Sejahtera Loji Kota hasil penelitian tentang kemampuan
Bogor tahun 2019 dari 34 responden perawatan diri anak yang dibantu
menunjukan bahwa sebagian besar total sebanyak 16 orang (29,1%),

64 Pinang Masak Nursing Journal, Volume 1, Nomor 1, Juni 2022


Pinang Masak Nursing Journal
https://online-journal.unja.ac.id/jpima

dibantu sebagian 9 orang (16,4%), personal hygine yang baik, dan pada
dan mandiri 30 orang (54,5%). artikel ke4 didapatkan hasil bahwa
Berdasarkan artikel ke9 didapatkan anak reterdasi mental dengan pola
hasil anak yang sudah mandiri asuh otoriter mempunyai kesadaran
dalam melakukan perawatan diri yang tinggi dalam melakukan
sebanyak 21 anak (65,6%), perawatan diri. Berdasarkan analisis
sebanyak 6 anak (18,8%) yang pada artikel-artikel di atas peneliti
tingkat kemandiriannya masuk menyimpulkan bahwa anak
dalam kategori ketergantungan reterdasi mental sudah mampu
ringan, dan masih ada anak retardasi melakukan perawatan diri walaupun
mental yang tingkat kemandiriannya masih di bantu oleh orang tua dan
masuk dalam kategori anak reterdasi mental mempunyai
ketergantungan sedang sebanyak 5 personal hygine yang baik.
anak (15,6%). Sedangkan pada 3. Hubungan pola asuh orang tua
artikel ke5 dan ke10 tidak dijelaskan dengan kemandirian personal
tingkat kemandirian pada hygine anak reterdasi
artikelnya. mental
Berdasarkan analisis dari Berdasarkan artikel ke 1
gambaran tingkat kemanidirian diporoleh hasil Berdasarkan uji
personal hygiene anak reterdasi spearmen’s rho diperoleh nilai P
mental di atas di peroleh hasil yang value – 0.001 dengan derajat
berbeda pada artikel ke7, ke8, dan kemaknaan α=0.5, 0.01<0,05, maka
ke9 diperoleh hasil bahwa anak H1 diterima yang artinya
reterdasi mental mandiri dalam menunjukkan adanya hubungan
melakukan perawatan diri pola asuh orang tua dengan tingkat
sedangkan pada artikel ke1 dan ke6 kemandirian personal hygiene pada
anak reterdasi mental masih dibantu anak tunagrahita di SLBN 1
dalam melakukan perawatan Palangka Raya. Berdasarkan artikel
dirinya, selanjutnya pada artikel ke2 ke2 diporoleh hasil analisa bivariate
dan ke3 diperoleh hasil bahwa anak dengan uji chi square diperoleh hasil
reterdasi mental mempunyai P value = 0.013 dengan α (0.05)

65 Pinang Masak Nursing Journal, Volume 1, Nomor 1, Juni 2022


Pinang Masak Nursing Journal
https://online-journal.unja.ac.id/jpima

yang artinya p value < 0.05. anak dengan ADL pada anak
sehingga ada hubungan antara pola tunagrahita. Berdasarkan artikel ke
asuh orang tua dengan kemampuan 6 didapatkan hasil berdasarkan hasil
perawatan diri pada anak retardasi uji chi-square didapatkan p value =
mental tingkat SD di SLB ABCD 0,034 (p ≤ 0,05), artinya terdapat
Sejahtera Loji Kota Bogor tahun hubungan yang bermakna antara
2019. pola asuh orang tua dengan
Berdasarkan artikel ke3 sebagian kemampuan perawatan diri pada
besar personal hygiene anak anak retardasi mental di SLB Negeri
retardasi mental adalah baik yang 2 Padang.
menggunakan pola asuh demokratis Berdasarkan artikel ke 7
sebanyak 23 orang (53,5%). Selain diperoleh hasil angka p value
itu, hasil uji chi square didapatkan sebesar 0,002 (p<0,05) maka ada
(p) = 0,000. Ada hubungan pola hubungan pola asuh orang tua
asuh orang tua dengan status dengan tingkat kemandirian Activity
personal hygiene anak retardasi Daily Living (ADL) pada anak
mental di SDLB Pangkalan Bun retardasi mental ringan di SLB
mendapatkan nilai (p) = 0,000. Negeri 1 Tabanan. Berdasarkan
Berdasarkan artikel ke 4 diperoleh artikel ke 8 diperoleh hasil uji
hasil bahwa hasil penelitian spearman rank diperoleh nilai P
menunjukkan adanya hubungan 0,001 yang berarti ada hubungan
yang signifikan antara pola asuh yang signifikan antara pola asuh
dengan kesadaran menggosok gigi dengaan kemampuan perawatan diri
pada anak tunagrahita dimana nilai pada anak tunagrahita usia 6 sampai
korelai rho sebesar 0,808 (tinggi). 12 tahun di SLB bukit tinggi.
Berdasarkan artikel ke 5 Berdasarkan artikel ke 9 didapatkan
diperoleh hasil bahwa analisis chi hasil bahwa hasil uji chisquare dan
square diperoleh p=value = 0.024 , diperoleh nilai P Value < α (0.000 <
0.05 menunjukkan bahwa ada 0.05), maka Ha diterima yang
hubungan yang signifikan antara artinya ada hubungan antara pola
peran keluarga dalam pengasuhan asuh orang tua dengan tingkat

66 Pinang Masak Nursing Journal, Volume 1, Nomor 1, Juni 2022


Pinang Masak Nursing Journal
https://online-journal.unja.ac.id/jpima

kemandirian anak retardasi mental mental.


usia 10-14 tahun dalam melakukan Berdasarkan hasil analisis 10
perawatan diri di SLB Negeri artikel di atas didapatkan hasil
Bagian B Jayapura. Berdasarkan bahwa terdapat hubungan antara
artikel ke 10 di dapatkan hasil pola asuh orang tua dengan personal
bahwa pola asuh orang tua secara hygiene anak retardasi mental. Hasil
otoriter, demokratis, dan permisif ini mendukung teori dari Hurlock
secara parsial berpengaruh pada tahun 1980
signifikan dan positif terhadap tentang faktor yang mempengaruhi
Personal Hygiene Independence kemandirian yaitu salah satunya
anak berkebutuhan khusus di pola asuh orang tua10.
SLB/GAB Helen Keller Indonesia.
Pola asuh otoriter memiliki Kesimpulan
pengaruh paling besar terhadap Berdasarkan analisis hasil studi
kemandirian personal hygiene anak literatur dari 10 artikel tentang
berkebutuhan khusus di SLB/G-AB hubungan pola asuh orang tua
Helen Keller Indonesia. terhadap kemandirian personal
Berdasarkan hasil analisis 10 hygine pada anak dengan reterdasi
artikel di atas di dapatkan hasil mental didapatkan kesimpulan
bahwa pola asuh demokratis adalah sebagai berikut:
pola asuh yang dominan atau (38%- 1. Berdasarkan hasil studi literatur
78,4%) di gunakan pada satiap dari 10 jurnal diatas diperoleh
arikel dan pola asuh demokratis hasil bahwa terdapat 7 artikel
berpengaruh positif terhadap yang menyebutkan pola asuh
kemampuan perawatan diri pada demokratis adalah pola asuh
anak dengan reterdasi mental yang dominan di gunakan.
sedangkan 1 artikel yaitu artikel 2. Berdasarkan hasil analisis dari 10
ke10 menyatakan bahwa pola asuh artikel pada studi literatur ini
otoriter memiliki pengaruh paling diperoleh hasil bahwa pola asuh
besar terhadap kemandirian demokratif memiliki pengaruh
personal hygiene anak reterdasi yang positif terhadap

67 Pinang Masak Nursing Journal, Volume 1, Nomor 1, Juni 2022


Pinang Masak Nursing Journal
https://online-journal.unja.ac.id/jpima

kemandirian personal hygine pada anak retardasi mental agar


pada anak dengan reterdasi dapat meningkatkan Kesehatan
mental. dan keamandirian pada anak
3. Berdasarkan hasi studi literatur menjadi lebih baik.
diatas diperoleh hasil dari 10 3. Bagi Profesi Keperawatan
artikel menyatakan bahwa Perawat anak dan komunitas
terdapat hubungan antara pola diharapkan dapat melakukan trias
asuh orang tua terhadap UKS secara komperhensif di
kemandirian personal hygiene sekolah berkebutuhan khusus
pada anak dengan retardasi serta melakukan home visit dan
mental. konseling secara teratur.
4. Peneliti Selanjutnya
Saran
Peneliti diharapkan dapat
1. Bagi Intitusi Pendidikan
melakukan penelitian lebih lanjut
Studi literatur ini diharapkan
dengan mencantumkan jenis pola
dapat dijadikan referensi
asuh yang digunakan pada
tambahan untuk
penelitiannya sehingga pembaca
mengembangkan ilmu
dapat mengetahui jenis pola asuh
keperawatan terutama mengenai
yang tepat untuk anak reterdasi
pola asuh orang tua terhadap
mental
kemandirian personal hygine
pada anak dengan retardasi
Referensi
mental.
1. Rahmadhanti DCG, Febriyana N,
2. Bagi Orang Tua
Suryawan A, Setiawati Y.
Berdasarkan hasil penelitian
Gambaran Umum Pola Asuh
ini diharapkan dapat menjadi
Pada Anak Retardasi Mental Di
wawasan tambahan ilmu
Rsud Dr. Soetomo. Psychiatry
pengetahuan bagi orang tua
Nurs J (Jurnal Keperawatan
tentang perawatan anak
Jiwa). 2019;1(2):57.
khususnya tentang pola asuh
2. World Health Organization.
orang tua dan personal hygiene

68 Pinang Masak Nursing Journal, Volume 1, Nomor 1, Juni 2022


Pinang Masak Nursing Journal
https://online-journal.unja.ac.id/jpima

(2019). Fact Sheet: Mental Hubungan Pola Asuh Orangtua


disorders. WHO. Terhadap Kemandirian.
http://www.who.int/mediacentre/ 8. Rumaseb E, Mulyani S, Nasrah
factsheets/fs396/en. N. Hubungan Pola Asuh Orang
3. Riset Kesehatan Dasar Tua Dengan Tingkat
(Riskesdas)., 2018. Situasi Kemandirian Anak Retardasi
Penyandang Disabilitas, Mental Usia 10-14 Tahun Dalam
(Online), Melakukan Perawatan Diri Di
(http://www.kesmas.kemkes.go.i Slb Negeri Bagian B Jayapura. J
d/assets/upload/dir_519d41d8cd Keperawatan Trop Papua.
98f00/files/H asil-riskesdas- 2018;1(2):50–7.
2018_1274.pdf. 9. Putra FY. Hubungan Pola / Asuh
4. The ICD-10 Classification of Orang Tua / Dengan Personal g
Mental and Behavioural Usia Prasekolah g di Desa
Disorders: Clinical descriptions Balung c . id Asuh Orang c . id
and diagnostic guidelines Dengan Personal g Di Desa
(who.int) Balung. 2012;124. Available
5. Rumondang gultom. Received: from:
Januari 2021; Accepted: April https://123dok.com/document/nz
2021; Published: Juni 2021. w0rg7y-hubungan-tingkat-
2021;4(1):60–4. kemandirian-personal-hygiene-
6. Rumaseb E, Mulyani S, Nasrah prasekolah-kecamatan-
N. Hubungan Pola Asuh Orang kabupaten.html?utm_source=rel
Tua Dengan Tingkat ated_list
Kemandirian Anak Retardasi 10. Hurlock, E.B. (1999). Psikologi
Mental Usia 10-14 Tahun Dalam Perkembangan: Suatu
Melakukan Perawatan Diri Di Pendekatan Sepanjang Rentang
Slb Negeri Bagian B Jayapura. J Kehidupan. Edisi Kelima.
Keperawatan Trop Papua. Jakarta: Erlangga.
2018;1(2):50–7. 11. Hubungan Pola Asuh Oramg Tua
7. Ardianingsih MS dan F. dengan Tingkat Kemandirian

69 Pinang Masak Nursing Journal, Volume 1, Nomor 1, Juni 2022


Pinang Masak Nursing Journal
https://online-journal.unja.ac.id/jpima

Personal Hygiene pada Ana Special School Pambina


Tunagrahita di SDBN 1 Pekanbaru tahun 2018
Lapangka Raya tahun 2016 https://journal.unnes.ac.id/nju/in
https://ojs.dinamikakesehatan.un dex.php/phpj/article/download/1
ism.ac.id/index.php/dksm/article 4450/8022
/view/112/91 16. The Relationship Between
12. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Knowledge and Parent Care
dengan Kemampuan Perawatan Patterns With Mental
Diri pada Anak Retardasi mental Retardation Children Ability in
tahun 2020 Self-Care tahun 2019
https://jurnalwijaya.com/index.p http://ejournal.lldikti10.id/index.
hp/jurnal/article/download/92/89 php/endurance/article/download/
13. Hubungan Pola Asuh Orang Tua 3167/1467
dengan Status Personal Hygiene 17. Relationship Between Parents’
Pada Anak Retardasi Mental Parenting and Independence
(Studi di SDLB Pangkalan Bun) Level Of Activitu Daily Living
tahun 2019 (ADL) in Soft Mental Retardation
http://repository.stikesbcm.ac.id/ Children tahun 2020
id/eprint/12/1/2.%20Dita%20Me https://ejournal.almaata.ac.id/ind
lisa%20OK.pdf ex.php/JNKI/article/download/1
14. Relationship Of Parent Pattersns 312/pdfd2
With Self-Awareness Children 18. The relationship Between
With Intellectuall Disabilities Parenting Style and Self-Care
tahun 2020 Ability in Children With Menttal
https://www.atlantis- Retardation Ages 6 To 12 Years
press.com/article/125947640.pdf in Bukittinggi Special Schools
15. The Role of Family in Activity of tahun 2019
Daily Living (ADL) https://jurnal.syedzasaintika.ac.i
AMongChildren With d/index.php/PICSS/article/downl
Intellectual Disability At State oad/693/411

70 Pinang Masak Nursing Journal, Volume 1, Nomor 1, Juni 2022


Pinang Masak Nursing Journal
https://online-journal.unja.ac.id/jpima

19. Hubungan Pola Asuh Orang Tua 20. The Influence of Parenting
Dengan Tingkat Kemandirian Parents on The Personal hygiene
Anak Retardasi Mental Usia 10- Independence Of Students With
14 Tahun Dalam Melakukan Disabilities Tahun 2020
Perawatan Diri Di SLB Negeri https://journal.konselor.or.id/ind
Bagian B Jayapura ex.php/counsedu/article/downloa
https://jurnalpoltekkesjayapura.c d/260/pdf
om/index.php/jktp/article/downl
oad/37/20

71 Pinang Masak Nursing Journal, Volume 1, Nomor 1, Juni 2022

Anda mungkin juga menyukai