Anda di halaman 1dari 3

 

  BAB I
PENDAHULUAN
 

1.1  Latar Belakang


  PT. Indo Bharat Rayon merupakan perusahaan yang berkomitmen untuk
memberikan kepuasan terhadap konsumen. Pengendalian mutu produk senantiasa
 
dikendalikan dengan handal karena didukung oleh kemajuan teknologi yang
 
menopang kebutuhan industri. Perusahaan yang memproduksi serat rayon memiliki
pembangkit
  listrik sendiri untuk menyediakan tenaga listrik yang digunakan untuk
  kebutuhan proses produksinya. Jenis pembangkit yang digunakan yaitu Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 36,6 MW berbahan bakar batubara
(Sumber: Manual Book Power Plant PT. Indo Bharat Rayon).
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan salah satu jenis
pembangkit listrik yang menggunakan uap sebagai media untuk memutarkan sudu-
sudu turbin, dimana uap yang digunakan adalah uap kering. Exhaust steam yang
merupakan uap yang keluar dari turbin akan dikondensasikan oleh kondensor
dengan suplai air dingin yang berasal dari cooling tower.
Pengoperasian cooling tower yang tidak optimal mengakibatkan besarnya
konsumsi energi yang digunakan dan efektivitas yang rendah. Pengoptimalan
efektivitas cooling tower dalam menyerap panas air dapat dilakukan dengan
memodifikasi peralatan maupun pengaturan operasi. Pendinginan cooling tower
bergantung pada temperatur range dan temperatur approach. Temperatur range
merupakan perbedaan temperatur air panas dan air hasil pendinginan sementara
temperatur approach merupakan perbedaan temperatur air panas dengan
temperatur lingkungan. Temperatur air dipengaruhi oleh panas fluida pada
peralatan proses dan banyak laju aliran massa air yang masuk. Semakin banyak
laju alairan massa air yang masuk maka temperatur air panas akan meningkat.
Temperatur udara dipengaruhi oleh kecepatan udara, dimana semakin tingi
kecepatan angin maka temperatur udara akan berkurang dan temperatur air hasil
pendinginan air berkurang.

I-1
 
 
I-2

 
Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkajian terhadap kinerja cooling tower
 
untuk mengetahui seberapa baik operasi cooling tower tersebut sedangkan selama
  ini belum dilakukan pengkajian secara langsung terhadap kinerja cooling tower
sehingga
  pada tugas akhir penulis mengambil judul tentang “Kajian Kinerja
Cooling
  Tower Di PT. Indo Bharat Rayon”.
1.2 Rumusan Masalah
 
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dari tugas akhir ini
 
yaitu sebagai berikut:
 1. Temperatur lingkungan yang rendah berpengaruh terhadap operasional fan.

 2. Beban pendinginan yang rendah berpengaruh pada output efektivitas


cooling tower.
 
3. Beban panas rendah berpengaruh terhadap rendahnya kemampuan cooling
tower dalam menyerap panas.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari tugas akhir ini yaitu
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi sistem dan kinerja cooling tower.
2. Memberikan rekomendasi peluang peningkatan kinerja cooling tower.
1.4 Batasan Masalah
Masalah yang dibatasi dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai
berikut:
1. Pengamatan dilakukan pada cooling tower unit 1 yaitu tipe paharpur
class 500 induced draft cross flow cooling tower.
2. Peningkatan beban pendinginan melalui penambahan laju allir udara.
3. Peningkatan temperatur range melalui pengurangan laju alir air.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam proses penyelesaian tugas
akhir ini diantaranya:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah yang mempengaruhi
efektivitas cooling tower, dan batasan masalah tugas akhir. Selain itu,
terdapat pembahasan mengenai rumusan masalah yang telah dibuat,

 
 
I-3

 
tujuan, dan batasan masalah dari tugas akhir ini. Pada bagian akhir
 
penulisan bab 1 terdapat sistematika penulisan yang isinya mengenai
  gambaran umum setiap bab.
  BAB II DASAR TEORI

  Bab ini berisi tentang landasan teori dari handbook, jurnal, maupun
internet, dimana dijelaskan mengenai teori yang menunjang perhitungan
 
mengenai kajian cooling tower. Landasan teori yang menunjang seperti
 
cooling tower sebagai penukar panas, pendinginan sensibel dan laten,
  metode penentuan efektivitas cooling tower.

  BAB III METODOLOGI DAN KINERJA COOLING TOWER


Bab ini berisi mengenai metode yang digunakan dalam menyelesaikan
 
penyelesaian masalah penelitian tugas akhir. Pada bab ini terdapat pula
perhitungan konsumsi energi listrik cooling tower, kapasitas pendinginan,
kehilangan air, dan efektivitas cooling tower. Perhitungan-perhitungan
tersebut digunakan untuk menganalisis profil cooling tower yang terdiri
dari konsumsi energi listrik cooling tower terhadap waktu, kapasitas
pendinginan terhadap waktu, kehilangan air terhadap waktu, dan
efektivitas cooling tower terhadap waktu.
BAB IV PELUANG PENINGKATAN KINERJA
Bab ini berisi pengolahan data parameter operasional dan data parameter
kelistrikan, serta analisis peluang peningkatan kinerja. Peluang
peningkatan kinerja yang dapat dilakukan dengan cara mengganti GRP
blade menjadi FRP blade dan mengurangi debit air 0,027 m3/s dengan cara
mematikan ACW 1.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari efektivitas baseline pada kondisi eksisting,
hasil efektivitas yang didapatkan setelah mengganti GRP blade menjadi
FRP blade, dan hasil efektivitas yang didapatkan setelah mengurangi debit
air debit air 0,027 m3/s dengan cara mematikan ACW 1. Selain itu juga
terdapat saran untuk perusahaan dalam menentukan langkah perawatan
yang harus dijaga untuk menjaga kinerja cooling tower.

Anda mungkin juga menyukai