Anda di halaman 1dari 49
DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA KEc. HAURWANGI, KABUPATEN CIANJUR PROVINSI JAWA BARAT 11 Lat 11.2 12 12.1 DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA 2017 BABI PENDAHULUAN STATUS PEMEGANG IUP Identitas Perusahaan Nama Perusahaan : PT. Mandala Marmer Indonesia Bidang Usaha : Pertambangan Jenis Komoditas : Batuan Jenis Bahan Galian Batu Marmer Status Perizinan Lokasi penambangan PT. Mandala Marmer Indonesia terletak di Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan Surat Keputusan Surat Keputusan Cianjur : 503/Tmb.30383/DPSDA.P_ Perserujuan perpanjang (IUP) Operasi Produksi komoditas tambang batugamping atas nama PT. Mandala Marmer Indonesia di Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjut, Provinsi Jawa Barat dengan luas 23 Ha PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Undang-Undang 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73; Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1821) 2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor 1: Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 2981), 3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49: Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 3419). Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA 2017 4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kebutanan (Lembar Negara Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang kehutanan menjadi Undang- undang (Lembaran Negara RI tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4412). 5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4377). 6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Tambahan lembar Negata Republik Indonesia nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 tahun 2005 tentang penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pemerintah Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran RI Tahun 2005 Nomor 108, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548, P Undang-undang nomor 26 tahun 2007 tentang Penatsan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007 nomor 68, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4725). 8 Undang-undang nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 nomor 4, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 nomor 4959). 9. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 140, tambahan Lembaran Negara Republik 7 eee Indonesia nomor 5059). 10. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, berkaitan dengan dampak kegiatan pertambangan terhadap aspek kesehatan masyarakat. eee Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 2 DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA (EE 2017 1.2.2 Peraturan Pemerintah 1. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 Tentang Angkutan Jalan, berkaitan dengan kegiatan mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan material yang akan dilakukan pada tahap konstruksi serta pada tahap pasca operasi dan kegiatan pengangkutan batubara dari lokasi tambang ke dermaga 2. Peraturan Pemerintan Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3 (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 nomor 31). 3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 nomor 59, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 3838), 4 Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara Nasional, berkaitan dengan metode analisis data rona awal dan tolok ukur dampak tethadap kualitas udara di wilayah studi akibat kegiatan konstruksi, operasi dan pasca operasi tambang. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2001, tentang Pengendalian Kerusakan dan/atau Pencemaran Lingkungan Hidup, berkaitan dengan ‘metode yang dilakukan pada kegiatan pembukaan lahan untuk pembangunan sarana dan prasarana tambang dan kegiatan land clearing sebelum kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup dilakukan. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001, tentang Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), berkaitan dengan dampak lingkungan lingkungan yang akan terjadi akibat aktipitas utilitas dan perbengkelan terutama pada tahap operasi dan pasca operasi yang menghasilkan limbah B3 berupa oli bekas dan reagent kimia. 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2001 nomor 153, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4161). 8. Peraruran Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008, Tentang Rencana Tata ruang Wilayah, berkaitan penggunaan dan pemanfaatan lahan untuk kegiatan pertambangan. KEc. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 3 DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA [EES 2017 9. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010, tentang Wilayah Pertambangan, betkaitan dengan kegiatan penggunaan dan pemanfaatan lahan untuk kegiatan penambangan batubara dan pembangunan sarana prasarana tambang. 10. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010, Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, berkaitan dengan kegiatan, Kewajiban penggunaan dan pemanfaatan lahan atau wilayah untuk lokasi Penambangan batubara, peningkatan pendapatan Negara dan kesejahteraan masyarakat. 11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2010, tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan Barubara, berkaitan dengan kegiatan penggunaan pemanfaatan usaha pertambangan dan pengawasan usaha pertambangan. 12. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010, Tentang Reklamasi dan Pascatambang, berkaitan dengan kegiatan persetujuan rencana, pelaporan, tatalaksana dan ketentuan peralihan dan penutupan reklamasi dan pascatambang. 1.2.3 Keputusan Presiden 1. Keputusan Presiden RI No. 23 Tahun 1990, tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan berkaitan dengan pengawasan dan pelaporan dampak lingkungan yang akan terjadi akibat kegiatan penambangan batubara baik pada tahap pra konstruksi, tahap konstruksi, tahap operasi dan tahap pasca operasi. Keputusan Presiden RI No. 22 Tahun 1993, tentang Penyakit Akibat Kerja berkaitan dengan pengelolaan dampak lingkungan yang akan terjadi akibat Kkegiatan penambangan batubara baik pada tahap pra konstruksi, tahap konstruksi, tahap operasi dan tahap pasca operasi. 1.24 Keputusan dan Peraturan Menteri 1. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Republik Indonesia Nomor 115k/008/M.PE/1989 tentang Ketentuan Pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, 2. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Republik Indonesia Nomor 1158K/M-PE/1989 tentang Ketentuan Pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dalam Usaha Pertambangan dan Energi. Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 4 DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA 2017 3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 416/MenKes/Per/IX/1990 tentang syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. 4, Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Republik Indonesia Nomor 103K/008/M.PE/1994 tentang Pengawasan atas Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan dalam Bidang Pertambangan dan Energi. 5. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Republik Indonesia Nomor 555/.K/26/1995 tentang Keselamatan dan Keschatan Kerja Pertambangan Umum. 6. Kepurasan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996 tentang baku mutu tingkat kebisingan, berkaitan dengan metode analisis data rona awal dan tolok ukur dampak terhadap tingkat kebisingan di wilayah studi akibat kegiatan pada tahap pra konstruksi, tahap konstruksi, tahap operasi dan tahap pasca operasi, 7. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 146/KPTS-II tanggal 22 Maret 1999 tentang Pedoman Reklamasi Bekas Tambang dalam Tambang. 8. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453/K/29/MEM/2000 Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintahan di Bidang Pertambangan Umum, berkaitan dengan institusi pengawasan dan pelaporan rencana serta realisasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan. 9. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 1457/K/28/MEM/2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Lingkungan di Bidang Pertambangan dan Energi. 10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 Tentang, np EE BS 2 SB Ss SS SS SS SS 2 EU CU Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air, berkaitan dengan kegiatan penambangan batubara pada tahap pra konstruksi, tahap konstruksi, tahap operasi dan tahap pasca operasi yang menghasilkan limbah cair dan menimbulkan penurunan kualitas air sumur penduduk di sekitar lokasi tambang. 11. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Pengusaha dan atau Kegiatan Pertambangan Batubara. Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT DoKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA 2017 12. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang. 13 PENDEKATAN DAN RUANG LINGKUP 13.1 Pendekatan Pada umumaya penutupan usaha pertambangan hanya akan terjadi ketika sumber daya sudah habis dan rencana penutupan tambang yang direncanakan akan diterapkan. Jadi tetdapar waktu untuk merencanakan, melakukan uji coba, memantau dan menyediakan biaya untuk penutupan tambang. Program penutupan tambang didasarkan pada batas cadangan yang dapat ditambang sesuai dengan umur tambang yang tertuang dalam Dokumen Studi Kelayakan. ‘Tidak dapat dipungkisi bahwa operasi penambangan, termasuk didalamnya fasilitas pengelolaan dan infrastruktur, umumnya akan merubah bentang alam yang ada dan akan menimbulkan gangguan terhadap habitat flora dan fauna, kondisi hidrologi dan pencemaran serta kontaminasi tertentu, Oleh Karena ira penurupan tambang dan rencana penyelesaiannya harus memastikan: 1. Bahwa bentang alam pasca tambang akan tetap aman dan stabil dari sudut pandang fisik, geokimia dan ekologi y Kualitas sumber daya air di sekitar tambang terlindungi. 3. Rencana penggunaan lahan pasca tambang yang sustainable telah dibuat, disepakati dan dijelaskan kepada pemerintah dan masyarakat. 4. Kriteria keberhasilan pasca penutupan tambang telah disetujui bersama dengan berbagai kepentingan dan dipantau serta dilaporkan kepada stakeholders, 5, Pemutusan hubungan kerja terutama tenaga kerja yang berasal dari masyarakat sekitar yang telah dibekali dengan keterampilan kerja sclama menjadi karyawan tidak menimbulkan dampak negatif karena dengan keterampilan yang pernah ada diharapkan mereka bisa mandiri 13.2 Ruang Lingkup Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 6 DOKUMEN PASCA TAMBANG PT.MANDALAMARMER INDONESIA [I 2017 Berdasarkan kemiringan lereng dan beda tinggi serta kenampakan di lapangan morfologi Kabupaten Cianjur dikelompokkan menjadi 4 (empat) satuan morfologi, yaira morfologi pedataran, landai, perbukitan dan morfologi pegunungan. Pembagian satuan morfologi wilayah penyelidikan dapat dilihat berdasarkan pola kerapatan kontur, bentuk bukit, kelurusan punggungan, bentuk lembah, pola aliran sungai, dan kemizingan lereng, Berdasarkan keadaan topografisecara regional, kenampakan morfologi wilayah penyelidikan terdiri dari Morfologi Bergelombang Lemah hingga Perbukitan. Khusus pada wilayah penyelidikan, morfologi terdiri dari Satuan Morfologi Perbukitan Bergelombang Lemah, | 7 i] a ‘ | a 1 ‘ Hl 5] Gambar 11 Peta Morfologi PT. Mandala Marmer Indonesia Penggunaan lahan dikelompokkan berdasarkan fungsinya, yaitu berfungsi sebagai kawasan lindung dan kawasan budidaya. Berdasarkan peta kawasan hutan yang yang berada pada wilayah penyelidikan tersebut menunjukkan bahwa kawasan areal penggunaan lain (APL) masih merupakan areal yang terluas dibandingkan dengan kawasan hutan produksi terbatas dan hutan produksi. Dan lokasi Wilayah TUP Eksplorasi PT. Mandala Marmer Indonesia masih berada pada kawasan Area Penggunaan Lain (APL), Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA [RE | | 2017 ) Gambar 1.2 Peta Kawasan Hutan PT. Mandala Marmer Indonesia Ee | Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT : DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA 2017 BAB II PROFIL WILAYAH 2.1 LOKASI DAN KESAMPAIAN DAERAH Secara geografis lokasi penyelidikan betada pada 107" 19” 15,8” sampai dengan 107° 19° 52,4” Bujur Timur dan 6" 52’ 4,8” sampai dengan 6” 52’ 25,2” Lintang Selatan. Dengan luas Wilayah Izin Usaha Pertambangan sebesar 23 Ha (Lampiran Peta Lokasi & Kesampaian Daerah) Tabel 2.1 Koordinat Geografis Wilayah IUP Eksplorasi a Bujur Timur Lintang Selatan | 3 © BT 2 g fs is POO, 107__|_19 159 er | o6 | s2 22.0 is POL 107 19 17.4 er | o6 | sz 224 is Po2 307_| 19 18.4 et | 06 | s2 216 is Pos 107__| 19 198 er | o6 | sz 21.0 is Poa 107 | 19 20.7 ar | o6 | sz 20.7 is POS 107 | 19 213 at | 06 | sz 20.1 is POG 107 |_19 219 er | o6 | s2 18.8 is Po? 107__ | 19 24.0 er | o6 | s2 18.8 is Pos 107 [19 24.9 er | o6 | sz 176 is POs 107 | 19 26.5 sr | o6 | 52 176 is P10 107 |_19 279 et | o6 | 52 16.4 is Pan 107 | 19 29.1 er | o6 | 52 15.7 is Piz 107 | 19 29.9 Br | 06 | s2 147 is P13 107_|_19 30.8 st | o6 | s2 147 is Pia 307 | 19 312 et | os | sz 149 is PAS 107 | 19 30.9 er | o6 | s2 13.9 is P16 107 19 32.4 er | o6 | s2 12.7 is Pa7 107 | 19 314 sr | o6 | s2 119 is P18 107 | 19 30.6 Br | 06 | s2 115 is P19 107 | 19 318 sr | o6 | sz 108 is P20 107 | 19 348 sr | o6 | 52 94 is Pai 107__|_19 378 et | o6 | 52 73 is P22 107 | 19 40.6 et | o6 | 52 57 is P23 107 | 19 47.3 st | o6 | s2 48 is P24 107 |_19 52.0 sr | o6 | s2 66 is P25 307 |_19 52.4 et | 06 | 52 13.7 is P26 3o7__|_19 48.7 et | 06 | 52 167 is KEc. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 10 DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA’ eases] 2017 oe Byjur Timur Lintang Selatan | - a “ BT bs : = us P27. 107 19 46.2 BT 06 52 10.6 is P28 107, 19 40.0 BT 06 52 128 is. P29 107, 19 39.0 BT 06 52. 13.4 us P30 107, 19 35.5 BT 06 52 15.4 us P31 107, 19 30.3 BT 0.6 52 21.3 us. P32 107, 19 27.0 BT 06 52 22.2 is. P33 107, 19 23.3 BT 0.6 52 23.3 is P34 107, 19 17.5 BT 0.6 52 25.2 us. [P35 107 19 15.8 eT | 06 52 22.7 is Secara administrasi, di Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Lokasi IUP ini dapat ditempuh melalui kendaraan roda dua dan oda empat. Adapun Jokasi ini dapat ditempub melalui jalur darat yaine 1. Kota Bandung - Cianjur melalui melalui jatan darat selama 3 jam perjalanan; 2. Kota Bandung - Lokasi PT Mandala Marmer Indonesia melalui jalur darat roda dua dan empat selama 3 jam perjalanan. Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT u a DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA. 2017 5 : i 1 : Gambar 2.1 Lokasi Kesampaian Daerah PT ‘Mandala Marmer Indonesia KEC. HAURWANGI, KAS. Cia JAWA BARAT —— CO S_'S=S$C“C“CSC*~‘“‘“(*éwt ll — ll DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA SEE 2017 2.2. KEADAAN UMUM WILAYAH PENYELIDIKAN Berdasarkan data dari Kecamatan Haurwangi, jumlzh penduduk sampai Juli 2015 berjumlah 121.647 jiwa, terdiri laki-laki 69.787 jiwa dan perempuan 51.680 jiwa, dengan mata pencaharian sebagai petani, buruh tani, buruh pabrik, TNI/POLRI, dan Pegawai Negeri Sipil. Kecamatan Haurwangi saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat, karena didulung oleh infrastuktur pethubungan yang cukup memadzi, lokasi wilayah yang dilalaui jalan perlintasan dan dekat dengan ibukota kabupaten, serta potensi sumberdaya alam yang cukup, seperti bahan tambang, pertanian, perkebunan, dan tanaman lainnya, Kawasan Karst Citatah masuk dalam wilayah Kecamatan Haurwangi. Secara geografis, Kecamatan Haurwangi merupakan pinty gerbang Kabupaten Cianjur, dengan luas wilayah 10.320 Ha berupa lahan sawah 1.794 Ha dan tanah darat 8.526 Ha. Sebelum memasuki Kota Bandung, antara Cianjut-Padalarang terlihat rangkaian perbukitan Karst Citatah. Bentang alam Karst Citatath yang membentang kearah Barat mulai dari Tagogapu sebelah Utara Padalarang, hingga ke Selatan Rajamandala, merupakan bentang alam yang tidak sepenuhnya terbentuk seperti Karst Tropis. Tetapi gejala- Sejala pelarutan batugampingnya termasuk cukup intensif. Keunikan dari bentang alam Karst Citatah adalah kompleks perbukitan batugamping tertua di Pulau Jawa, seperti Bukit Pawon dan Bukit Gunung Masigit. 2.3 FLORA DAN FAUNA Keadaan flora dan fauna di wilayah penyclidikan dapat digolongkan dalam kelompok yang umumnya dijumpai di Indonesia. Berdasarkan karakteristik vegetasinya, secara tumum terbagi menjadi dua kelompok, yaita kelompok vegetasi yang tumbuh pada daerah semak belukar dan tanaman budidaya. Vegetasi semak belukar sangat miskin akan vegetasi komersial, hanya sedikit pohon yang tumbuh dan yang mendominasi berupa semak belukat. Jenis vegetasi yang tumbuh pada daerah ini adalah Puspa Sedangkan tumbuhan bawah berupa Alang-alang dan Rumput-rumputan, KEC. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 1B OE OO DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA SS 2017 ‘Tanaman budidaya yang ditemukan di wilayah penyelidikan adalah Mangga, Pisang, Rambutan, dan Kelapa. Fauna darat yang dijumpai adalah hewan mamalia, seperti Babi Hutan, Elang, dan Monyet. Dan reptilia yang ditemui berupa Ular, Biawak, Kadal. Serta jenis serangga berupa Kupu-kupu, Capung, dan Lebah. Keadaan flora dan fauna di wilayah penyelidikan dapat digolongkan dalam kelompok yang umumnya dijumpai di Indonesia, Berdasarkan karakteristik vegetasinya, secara jumum terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok vegetasi yang tumbub pada duerah semak belukar dan tanaman budidaya. Vegetasi semak belukar sangat miskin akan vegetasi komersial, hanya sedikit pohon yang tumbuh dan yang mendominasi berupa semak belukar. Jenis vegetasi yang tumbuh pada daerah ini adalah Puspa. Sedangkan tambuban bawah berupa Alang-alang dan Rumput-rumputan. Tanaman budidaya yang ditemukan di wilayah penyelidikan adalah Manga, Pisang, Rambutan, dan Kelapa. Fauna darat yang dijumpai adalah hewan mamalia, seperti Babi Hutan, Elang, dan Monyet. Dan reptilia yang ditemui berupa Ular, Biawak, Kadal. Serta jenis serangga berupa Kupu-kupu, Capung, dan Lebah, Tabel 2.2 Ragam tumbuhan disekitar lokasi Rencana Kegiatan Penambangan No Jenis Flora Nama Latin 1 | Pisang Klutuk (Musa balbsiana Colla) 2_| Albasia Abia faeataria 3 [Nangka Artocarpus beterplylns +] Pepaya Carica papaya 3 | Pati male “Mimosa pudica © | Bambu Laphatheram gracile 7 | Ramput Talang ‘Seera fabert 8 | Babadotan Algeratum cungzodies 9 | Tebu Sacharam officinaram 10 | Cengek Caps Frateclas TT | Tamtoro Tewcaena te Hat Lag, STE Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 4 Hf &- fe 2-2 = = DoKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA 2017 Tanaman budidaya yang ditemukan di wilayah penyelidikan adalah Mangga, Pisang, Rambutan, dan Kelapa. Fauna darat yang dijumpai adalah hewan mamalia, seperti Babi Hutan, Elang, dan Monyet. Dan reptilia yang ditemui berupa Ular, Biawak, Kadal. Serta jenis serangga berupa Kupu-kupu, Capung, dan Lebah. Keadaan flora dan fauna di wilayah penyelidikan dapat digolongkan dalam kelompok yang umumnya dijumpai di Indonesia. Berdasarkan karakteristik vegetasinya, secara umum terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok vegetasi yang tumbuh pada daerah semak belukar dan tanaman budidaya. Vegetasi semak belukar sangat miskin akan vegetasi komersial, hanya sedikit pohon yang tumbuh dan yang mendominasi berupa semak belukar. Jenis vegetasi yang tumbuh pada dacrah ini adalah Puspa. Sedangkan tumbuhan bawah berupa Alang-alang dan Rumput-rumputan. ‘Tanaman budidaya yang ditemukan di wilayah penyelidikan adalah Mangga, Pisang, Rambutan, dan Kelapa. Fauna darat yang dijumpai adalah hewan mamalia, seperti Babi Hutan, Elang, dan Monyet. Dan reptilia yang ditemui berupa Ular, Biawak, Kadal. Serta jenis serangga berupa Kupu-kupu, Capung, dan Lebah. Tabel 2.2 Ragam tumbuhan disckitar lokasi Rencana Kegiatan Penambangan No Jenis Flora ‘Nama Latin 1} Pisang Klutuk ‘(Musa balbisiana Colla) 2 | Albasia Alicia fakataria 3 | Nangke Artocarpus beterplylus + _| Pepaya Carica papa 3 | Putri mala ‘Mimosa padica © | Bambu ‘Laphatheram gracile, 7__| Rumput Malang, Seteria fabert 8 | Babadotan Alger cangzodies 9 | Tebu Sacharum officinaram 10. | Cengek Capsicum Fades TT | Lamtoro Tencaena ner: Hal et aga, 276 Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 4 i i i ji i i J i i i i : : i § b L r I DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA 2017 Tabel 23 fauna disckitar lokasi Rencana Kegiatan Penambangan No ‘Jenis Fauna ‘Nama Latin T_| Tikus Rats rats 2 | Musang ParadencoresFeraaprodius 3 | Ul Hija Arhecalla 4_| Keldawar Rorivoula sp 3 [Ayam Galas gals 6 | Katak Rana macrodont 7 | Kadal Maboniya mlifaciata @_| Kera Ekor Panjang “Macaca Fasciularis 9 | Babi Hutan Sus Seorafa 10 | Tupai Calscurasntats ‘Somber: Has Tenis apna 2016 24 IKLIM Tklim di wilayah penyelidikan sama halnya seperti di wilayah lainnya di Indonesia yakni masuk kedalam iklim tropis, hal ini dapat dicirikan dengan adanya pergantian musim, yaitu musim penghujan pada bulan Oktober sampai dengan Maret dan musim emarau pada bulan April sampai dengan September. Untuk curah hujan didapatkan 2521 mm/tahun dengan rata-rata curah hujan minimum terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar 60,56 mm /bulan dan rata-rata curah hujan maksimum terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar 353,5 mm/bulan. Tabel 2.4 Data Curah Hujan Wilayah Penyelidikan ON 0 sons [1657s im [ma [os | mo | ans a0 53-[ 32929. Ts 157 22 0 a) [wa | me is a wae [ss [3m as ais [aco [aso | 9s [me aus ie ‘wa [ofan [Rae n.as|_si6r zs ‘Sumber: BMKG Stasiun Geofisika Kab. Cianjur Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 15 DOoKUMEN PASCA TAMBANG PT.MANOALAMARMER INDONES!A, 2017 BAB IIL DESKRIPSI KEGIATAN PERTAMBANGAN 3A SUMBERDAYA DAN CADANGAN BATU MARMER 3.4141 Sumberdaya Batu Marmer Sumberdaya adalah bagian dari endapan baban gaan Batu marmer) yang diharapkan dapat dimanfaatkan. Sumberdaya dibagt edalam kelas-kelas sumberdaya berdasarkan tingkat keyakinan geologi yang ditentukan secara kualitatif oleh kondisi geologi/tingkat ompleksitas dan secara kuanstatif oleh jarak tik informasi. « Sumberdaya terunjuk Gumberdaya terunjuk adalah sumberdaya yang kuanstss dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap eksplorast Jumlah sumberdaya terunjuk yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarst yang ditetapkan. Adapun pendekatan yang digunakan adalah © Sumberdaya terukur Sumberdaya terunjuk adalah sumberdaya yang kuanitas dan_kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap eksplorast Jumlah sumberdaya terunjuk yang Gihirang berdasatkan data yang memenuhi syarat-syartt yang ditetapkan. [Adapun pendekatan yang digunakan adalah 1. Daerah pengaruh yang digunakan adalah 6 Ha >. Ketebalan Bara marmer yang dihitung 70 meter. Penaksiran perlu dilakukan untuk menentukan. nila data pada titik-titik lokasi (grid) yang belum memiliki nilai, dengan menggunakan distribusi_nilai dk-dek data disekitarnya, melalui suata pembobotan. Pemboboran int ‘umumnya didasarkan pada: 1. Jarak antaza grid yang akan ditaksir dengan grid penaksix; 2. Kecenderungan penyebaran data; 3. Posisi antara grid yang ditaksir dengan grid penaksir dalam ruang, Estimasi sumberdaya ini dilakukan dengsn Metoda dengan menggunakan bantuan software. Pada metoda ini faktor pemboboran perbanding terbalik terhadap jarak antar grid yang ditaksir dengan grid penaksir disckitarnya. Sehingga grid penaksir yang Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 16 DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA BoE 2017 terdekat akan memiliki bobot yang lebih besar dibandingkan grid penaksir yang lebih jauh. - oS | | \ \ \ Sumber: Dokumen Studi Kelayakao, 2017 Gambar 2.1 Bentuk dan Sebaran Batu marmer PT. Mandala Marmer Indonesia Dari Gambar 3.9 dan persamaan diatas dapat dilihat bahwa semakin besar pangkat yang digunakan maka semakin besar pula bobot tik data terdekat, sehingga untuk yang sangat besas akan menghasilkan metoda penaksiran terdekat. Batasan dari metoda ini antara lain hanya memperhatikan faktor jak, belum memperhatikan faktor spasial antar titik data, sehingga data dengan jarak yang sama akan mengbasilkan nilai penaksiran yang sama walaupun pola sebenamya berbeda. Schingga berdasarkan metoda estimasi diatas diperoleh total sumberdaya PT. Mandala Marmer Indonesia sebesar: Kec. HAURWANG!, KAB. CIANJUR JAWA BARAT wv DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONES|A 2017 Tabel 3.1 ‘Total Sumberdaya PT. Mandala Marmer Indonesia Tingkatan. Estimasi Terunjuk Terunjuk Terukur Terukur m ton im ton Sumberdaya Marmer | 25,868,000.00 | —72,430,400.00 | 15,838,694.90 | 44,348,345.72 sumberdaya0B8 | 1,150,000.00| —3,220,000.00] 575,000.00 | _1,610,000.00 2.1.3 Cadangan Batu marmer Cadangan adalah bagian dari sumberdaya yang telah diketahui dimensi, sebaran, ikuantitas dan kualitasnya yang pada saat pengkajian kelayakan dinyatakan layak untuk ditambang. Beberapa pendekatan yang digunakan dalam perhitungan cadangan Batu marmer ini adalah sebagai berikut: 1. Perhitungan cadangan tertambang berdasarkan batasan dati kajian geoteknik 2. Perhitungan cadangan tertambang berdasarkan batasan dari rancangan desain pit penambangan. 3. Perhitungan cadangan tertambang menggunakan sistem blok. Berdasarkan penyelidikan lapangan, di daerah prospek diketemukan beberapa endapan Batu marmet yang tidak dapat dieksploitasi karena faktor lingkungan dan ada pula yang disebabkan oleh faktor finansial (Kurang ekonomis). Schingga cadangan ini akan dijadikan acuan utama untuk keperluan berbagai proses pengkajian teknis dan non teknis. Pethitungan cadangan ini bertujuan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas Baru marmer yang dapat ditambang (metode tambang terbuka) berdasarkan batasan yang telah ditetapkan sesuai kualitas Baru marmer untuk pemanfaatan terutama sebagai bahan kontruksi dan jembatan dengan pertimbangan keekonomian dan lingkungan hhidup dati rencana penambangan yang akan dilakukan. Kec, HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 18. nase a = == = 3.2 DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONES!A 2017 Tabel 3.2 Cadangan tertambang PT. Mandala Marmer Indonesia No | twas Bukaan | —Cadangan Tertambang ha m ton pita 15 765,000 2,142,000) PiT2 43 2,703,000 _| 7,585,200 Total 58 3,474,000. 9,727,200 Berdasarkan hasil peshitungan yang telah dilakukan dengan bantuan software pada areal pit potensial yang berada di wilayah TUP PT. Mandala Marmer Indonesia diperoleh total cadangan tertambang sebesar 3,474,000 m’ atau 9,727,200 ton. HIDROLOGI DAN HIDROGEOLOGI Penyelidikan hidrologi dilakukan dengan cara melakukan pengumpulan data dan pengambilan data-data meteorologi (curah hujan dan hari hujan) dari stasiun pengamat pada dacrah penyelidikan dan sekitarnya. Penyeliikan hidrologi dan hidrogeologi int bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi tentang karakteristik curah hujan, daerah tangkapan air hujan, sifat keterembesan air dari berbagai jenis dan lapisan batuan yang ada, nilai resapan permuksan, pola aliran air tanah permukaan dan sungat pada atea rencana penambangan yang akan dibuka. Dengan mengetahui sifat, perkirzan debit dan pola aliran air permukaan, koefisien permeabilitas lapisan batuan yang akan ditambang dan perkiraan debit ar tanah yang potensial masuk kedalam bukaan tambang, maka akan dapat direkomendasikan cara atau sistem pengendalian air tambang secara keseluruhan. Sistem pengendalian air diluar tambang adalah dengan cara penyaluran air limpasan, sedang penanggulangen air didalam tambang adalah dengan cara membuat saluran-saluran drainase dilereng, tambang dan dilantai tambang, kemudian memompa air tersebut keluar tambang, Curah hujan rata-rata pada setiap tabun adalah sebesar 2521 mm. Tntensitas hujan (2) adalah jumlah hujan per satuan waktu, yang dinyatakan dalam satuan mm/jam, artinya tinggi kolom air hujan yang terjadi dalam satuan mm dalam Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 19 DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA 2017 selang waktu 1 jam. Intensitas hujan pada sembarang waktu, dapat ditentukan dengan menggunakan rumus pendekatan “Mononobe” sebagai berikut: (Res : 24) x (24/t)?? Dimana 1 = iintensitas curah hujan (mm/jam) t= waktu lamanya hujan (jam) R,, = curah hujan maksimum dalam selang waktu 24 jam (mm) 2/3 = angka tetapan Data curah hujan yang digunakan untuk menghitng intensitas hujan pada daerah penyelidikan diperoleh dari data sekunder. Berdasarkan data yang diperoleh, diketabui bahwa curah hujan maksimum dalam 24 jam (R,,) adalah 11,77 mm/hati. Besarnya intensitas hujan dalam selang waktu 1 jam adalah: I = (R24 : 24) x (24/97 = (11,77/24) x (24/1)** = 4,08 mm /jam, Air limpasan adalah bagian dari curah hujan yang mengalir diatas permukaan tanah. ‘Aliran air limpasan terjadi jika air hujan yang mencapai permukaan tanah tidak terinfltrasi seluruhnya kedalam tanah oleh karena intensitas huja lebih besar daripada kkapasitas infiltrasi atau karena pengaruh faktor lain, seperti kemiringan lereng, bentuk, dan kekompakan permukaan tanah serta kondisi vegetas. ‘Masalah air hujan akan ditangani dengan dua cara, yaitu 1. Air hujan yang jatuh diluar bukaan tambang diusahakan semaksimal mungkin tidak mengalir kedalam tambang dengan membust paritan disekeliling bukaan tambang atau dilereng untuk mengalirkan air tersebut ke daerah lain yang lebih rendah. Air hujan yang jatuh didalam bukaan tambang akan ditangani dengan menggunakan sistem penyaliran open sump. Ini adalah suatu metode penyaliran dengan cara membuat sumuran (sump) dielevasi terendah daerah penambangan. Kemudian air dalam sumuran dipompakan keluar tambang, Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 20 DoKUMEN PASCA TAMBANS PT. MANDALA MARMER INDONESI® Ea 2017 Disamping ina, sit hujan yang ela masnlk xedalam tanah, kemudian keluar lagi ee pesmukaan dan mengalir kebagian ya" lebih rendah termasuk juga dalam air limpasan Koefcien. expres. tipenan ole eiteetelnes turupan tanah, kemiringan, intensitas hujan, dan lamanya hujan berlangsung. Koefisien ini merupakan konstanta yang menggambaskan tinggi-tendabny infiluasi dan penguapan pada daerah penyelidikan. Untuk memperkirakan debit air limpasan, perlu ditentukan beberapa asumst agat pethitungan dapat dilakukan, sehingsa nilai debit air impasan yang diperoleh bukan angka mutlak (Mubjidin, 1990). Metode yang dianggap baik untuk menghitung debit sir impasan puncak (peak run off = QP) adalah metode rasional (US National Conservation Service, 1973) dengan ramus: Qp = 0,278.C.LA (m?/detik) Dimana Qp = debit air limpasan (m' /detik) G = koefisien limpasan 1 = intensitas hujan (mm/jam) 4. = Tuas daerah tangkapan air (CA) Dengan nilai Koefisien limpasan scbesar 0,6, debit air limpasan dapat dihitungan dengan menggunakan rumus rasional sebagai berikut: Qp = 0,278.C.LA (mm? /detik) = 0,278 x 0,6 x 0,00408 m/jam x 700000 m* 47,64 m’/jam Salah sata hal penting, untuk menjadi perhatan dalam operasi penambangan adalah sistem pengendalian sir _tambang, Secara_ STUD pekerjaan ini meliputi pembuatan/perawatan saluran temmasuk pemasangan gorong-gorong (persifat untuk pengendalian air permukaan dart tar/dalam tambang); samp dan kolarn pengendaPs serta pemompaan air keluar tambang, Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT a. DOoKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA 2017 Khusus mengenai pompa tambang, perencanaan pompa harus didasarkan atas perkiran jumlah air permukaan yang masuk kedalam pit dalam kondisi ekstrim. Dengan demikian tergenangnya front kerja oleh air permukaan dapat dihindari sehingga operasi penambangan dapat berlangsung secara terus menerus. Berdasarkan Kajian Hidrologi dan Hidrogeologi, dipilih pompa type Sykess pump HD 100, pengaturan sump utama dan tandem serta panjang pipa yang dibutubkan, disimpulkan bahwa jenis pompa tersebut dapat beroperasi dengan debit 162 m’/jam dalam berbagai kondisi yang direncanakan sebagaimana desain tambang yang telah dibuat dimana RPM mesin masih lebih rendah dari RPM maksimum spesifikasinya. Pembuatan/penempatan sump ini diperlukan mengingat mesin pompa dapat memenuhi total beban pemompaan (total head) baik karena tinggi geodetik maupun. hambatan pipa. Pompa type Sykess pump HD 100 memiliki kemampuan pompa dengan total head maksimum sampai dengan 32 meter serta kemampuan mengalirkan debit maksimum sebesar 45 Itr/dek (162 m'/jam). Dengan demikian penempatan pompa diatur dengan tik debit optimal pompa Sykes pump HD 100 dimana debit pompa sebesar 45 Itr/dtk (162 m'/jam) dan total head antara 10m — 25 m. Dengan asumsi bahwa air yang masuk ke tambang dalam intensitas maksimumnya (periode 10 tahunan) harus habis dipompa dalam waktu 1 hati dan faktor limpasan ditentukan 0,9 maka volume air masuk ke dalam tambang dan volume air yang dikeluarkan oleh pompa per satuan hektar catchment area. Dengan demikian, apabila digunakan pompa Sykess pump HD 100 (debit 162 m'/jam) dan asumsi mechanical availability 80% serta effisiensi pompa 85%, maka jumlah kebutuhan pompa tiap sump contoh perhitungan pompa dengan ketentuan sbb : Jumlah Pompa = [Vol. Air / (debit pompa x 1 hari x 24 jam)] / MA / Eff = [47,64 / (162 x 3x 24)] / 95% / 95% = 0.012 unit / ha Dengan asumsi cathment area selama umur tambang maka area terbesar adalah 15 Ha. Maka kebutuhan pompa untuk menangani air tambang selama 1 hari adalah 0,012 x 15 = 0,18 = 1 buah pompa. Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR, JAWA BARAT DoKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONES!A 2017 3.3 GEOTEKNIK 3.3.1. Analisis Kemantapan Lereng sis pethitungan tethadap kemantapan lereng Keseluruhan dan lereng tunggal ‘aktor Keamanan Anal Untul ditentukan sebagai berikut: © Lereng keseluruhan; FK>1,5 ic analisis kemantapan lereng keseluruhan dan tunggal, nilai © Lereng tunggal; FK>1,3 Lereng Keseluruhan Lereng Tunggal Gambar 2.4 Dimensi Lereng Tunggal dan Lereng Keseluruhan 2.3.2 Parameter Yang Digunakan Parameter yang digunakan untuk analisis kemantapan lereng adalah: «© Berat Isi (Kondisi Jemuh) Ys © Kohesis ¢ © Sudut Geser Dalam; & “Analisis Kemantapan lereng pada tanah (oil) sangat berbeda dengan analisis kemantapan lereng pada batuan, Untuk soil, ni ¢ dan & diperoleh dari hasil uji laboratorium (direct shear atau triaxial). Namun, untuk memperoleh paramter You menggunakan uji_fisik (physical properties) pada laboratontum Kec, HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 23 relatif sama. _ DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA [I 2017 Sebagaimana disinggung diatas, parameter Vix diperoleh dari hasil pengujian terhadap sifat fisik batuan, Namun, untuk menentukan parameter c dan & pada batuan keras (hard rock), menggunakan acuan/sumber dari RMR (Rock Mechanic Rating) dari Bienawski (1989). Penggunaan peringkat batuan berdasarkan RMR yang dikembangkan Bienawski, untuk mencari nilai c dan ¢, dipandang sangat komprehensif karena ditinjau dati berbagai faktor berupa masukan (input) beberapa data hasil pengamatan dan deskripsi dari lapangan, yang tidak mungkin terdeteksi oleh hasil pengujian laboratorium. Tabel 2.2 Peringkat Massa Batuan (RMR), Bienawski (1989) = Be Kriteria untuk menentukan nilai c dan @ dibuat berdasarkan matriks sebagai berikut: © Nilai Kuat Tekan * RQD Jarak Pecah Kondisi Bidang Pecah Air Tanah (Aliran Air) dan Orientasi Kekar KEC. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 4 —— eGo DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA 2017 Setiap kriteria ksiteria di atas dibuat peringkat sclanjutnya dijumlahkan sehingga diperoleh Peringkat Massa Baruan (RMR). Dari nilsi RMR inilah akan diperoleh nilai ¢ dan 6, yang digunakan dalam analisis perhitungan kemantapan lereng 2.3.3. Hasil Analisis Kemantapan Lereng [Analisis kemantapan lereng tethadap dimensi lereng keselurahan (overall slope) ditentukan dengan tinggi (H) antara 30 meter. Sedangkan analisis tethadap lereng tunggal (single slope) ditentukan dengan tinggi lereng (H) adalah 10 meter * Lereng Tunggal (Single Slope) Analisis kemantapan lereng tunggal dlakukan dengan asumsi sebagai berikut: Nilai FK (Faktor Keamanan) ditentukan 2 1,30 Analisis lereng tunggal dihitung dengan tinggi lereng 10 meter Nilai kohesi dan sudut geser dalam sebesar 250 kpa dan 30° Bobot material dihitung dalam kondisi jenuh Nilai kegempaan setempat Hasil analisis kemantapan lereng tunggal, tercantum dalam Tabel 3.5: ‘Tabel 2.3, Hasil Analisis Perhitungan Kemantapan Lereng Tunggal Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR 25, JAWA BARAT DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA 2017 Gambar 2.5 Hasil Analisis Kemantapan Lereng Tunggal * Lereng Keseluruhan (Overall Slope) Analisis perhitungan ferhadap lereng keseluruhan ditentukan dengan asumsi sebagai berikut: 1 2 Nilai FK (Faktor Keamanan) sebesar > 1,50 Analisis kemantapan lereng dilakukan tegak lurus terhadap bidang permukaan Nilai kohesi dan sudut geser dalam sebesar 250 kpa dan 30° Bobot material dihitung dalam kondisi jenuh Nilai kegempaan setempat Hasil analisis kemantapan lereng tunggal, tercantum dalam Tabel 3.4: Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 26 See ee DoKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA Eas 2017 Tabel 3.4 ‘Kemantapan Lereng Keseluruhan Hasil Analisis Perhitu Gambar 3.6 Hasil Analisis Kemantapan Lereng Keseluruhan 3.4 SISTEM DAN TATA CARA PENAMBAN GAN Hal terpenting dalam sistem penambangan adalah memilih metode penambangan yang sesuai dengan keberadaan dan kondisi teknis maupun kondisi ekonomis sumberdaya dan cadangan Batu marmet yang akan ditambang dan menentukan besamya volume Batu marmer yang dapat ditambang, Dengan mempethatikan kondisi penyebaran Batu marmer, rancangan desain tambang dapat dilakukan dengan mempertimbangkan metode penambangan yang diplih dan batasan-batasan desain yang telah ditetapkan. Peralatan tambang yang akan digunakan adalah excavator sebagal alae gali dan muat Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 27 DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA 2017 dan truk sebagai alat angkut dan dibanta dengan bulldozer sebagai alat garu dorong dan untuk material yang keras. Kegiatan penambangan akan dilakukan dengan cara Quarry Mining. Teknik penggaliannya bertahap dari elevasi yang paling tinggi ke elevasi yang rendah sampai kedalaman batas penambangan yang telah ditentukan, yaitu di kedalaman pada batas akhir penambangan. Arah kemajuan penambangan Batu matmer tiap tahun mengikuti penyebaran endapan Batu marmer. Metode operasi penambangan dengan sistem ini, secara prinsip adalah penggalian dan pemuatan material Batu marmer menggunakan excavator dan pengangkutan material menggunakan truk sebagai peralatan utama. Untuk melaksanakan penambangan yang berada di wilayah IUP PT. Mandala Marmer Indonesia, metode quarry (Quarry Mining) dipilih berdasarkan pertimbangan faktor- faktor teknis yang mencakup model geologi, kondisi endapan Batu marmer, serta pertimbangan jumlah sumberdaya dan cadangan Batu marmer. Metode penambangan ini memiliki kelebihan dalam fleksibilitas dan selektifitas dalam penambangan, antara 7 lain seperti: © Biaya investasi awal yang lebih kecil © Perolehan (Recovery) yang maksimal. ¢ Tingkat produksi yang lebih besar. . ‘© Penanganan peralatan tambang yang lebih mudab. © Keselamatan tambang dan karyawan yang lebih baik. Quarry Mining merupakan teknik penambangan Batu marmer yang dinilai cocok dan sesuai untuk diterapkan pada desain penambangan Batu marmer di wilayah TUP PT. Mandala Marmer Indonesia. Penggalian ini dikerjakan dengan membentuk jenjang- jenjang yang memiliki geometri tertentu berdasarkan hasil kajian geotcknik dan rencana pengoperasian alatalat_penambangan. Dengan teknik penambangan ini dibarapkan endapan Bata marmer yang penyebarannya jelas, dapat ditambang dengan baik Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 28 EEE 35 3.6 3.6.1 DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA. 2017 RENCANA PRODUKSI DAN UMUR TAMBANG Untuk mengimbangi permintaan pasar yang demikian meningkat, PT. Mandala Marmer Indonesia merencanakan akan beroperasi semaksimal mungkin dengan tingkat produksi maksimal 150,000 ton setiap tahun. Adapun rencana produksi Batu marmer PT. Mandala Marmer Indonesia secara detail dengan losses penambangan dan pengangkutan sebesar 2%. Schubungan dengan hasil perhitungan cadangan Batu marmer pada wilayah IUP PT. Mandala Marmer Indonesia ini, maka umur tambang yang berada di wilayah IUP PT. Mandala Marmer Indonesia selama 15 tahun. Tabel 2.5 Rencana Produksi Batu marmer No| Tahun |, mencana 1 |_2017 730000 2 [208 750000 3 [2019 750000 + [2020 750000 3 | 2021 750000 © [_22 750000 7 [2023 750000 3 | _2024 750000 9 [2025 750000 10 | _2026 750000 a | _2027 750000 12 [| _2028 750000 13 | _2029 750000 Total 9730000 TAHAPAN PENAMBANGAN Pembersihan Lahan ‘Tahapan pertama dalam pelaksanaan penambangan secara tambang terbuka adalah pembersihan Iahan berupa semak belukar, pohon-pohon serta tanaman_ penutup lainnya, schingga pelaksanaan peengupasan tanah pucuk yang akan dilakukan pada tahap berikutnya dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan bulldozer dibanta dengan tenaga manusia dengan menggunakan kampak, parang, dan lain-lain, Pekerjaan ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan arah kemajuan penambangan. Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 29 DoKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA. 2017 Gambar 2.7 Alat Pembersihan Lahan Komatsu 85PX 3.6.2. Penanganan Tanah Pucuk Lapisan tanah pucuk (top soil) yang mempunyai ketebalan sampai 30 cm dari permukaan tanah dikumpulkan dengan bulldozer dan dipindahkan kesuatu tempat yang bebas banjir dan bebas erosi. Pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup menggunakan excavator, sedangkan untuk pemindahan tanah pucuk dilakukan dengan alat angkut truk, Tanah tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk program reklamasi. Gambar 2.8 Alat Penanganan Tanah Pucuk Komatsu PC200 3.6.3 Pembongkaran Pembongkaran blok marmer dari batuan induknya dilakukan dengan pemboran dan pemotongan dengan peralatan “Diamond Wire Sawing”. Pemotongan dengan Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 20 DoKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INCONES!A 2017 menggunakan diamond wire sawing terlebih dahulu harus dilakukan pemboran horizontal sebagai jalur untuk memasukkan kawat intan (sting) dengan panjang kawat jntan disesuaikan dengan keling marmer yang akan dipotong, Pemotongan dengan rmenggunakan alat ini lebih fleksibel karena bisa dilakukan pemorongan searah dengan arah yang dinginkan dengan jangkauan kawat yang dapat diatur sesual dengan keinginan. Gambar 2.9 Diamond Wire Sawing Alat Pembokaran Batuan 3.6.4 Penggalian dan Pemuatan Secara Mekanik Kegiatan penambangan akan dilakukan dengan cara Quarry Mining Teknik penggaliannya bertahap dari elevasi yang paling tinggi ke elevasi yang rendah sampai kedalaman batas penambangan yang telah ditentukan, yaitu di kedalaman pada batas akhir penambangan. Arah kemajuan penambangan Batu marmer tap tahun mengikuti penyebaran endapan Batu matmer. Metode operasi penambangan dengan sistem in, secara prinsip adalah penggalian dan pemuatan material Batu marmer menggunakan breaker dan excavator serta pengangkutan material _menggunakan truk sebagai peralatan utama. Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 31 i 3.7 374 3.7.2 DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA 2017 Doosan 500 LCV Alat Muat Gambar 2.11 Hino 500 Alat Angkut PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMBANG Pemilihan Lokasi Tambang Lokasi tempat dimulainya penambangan Batu marmer akan dipilih pada areal yang mempunyai area yang cukup luas untuk front galian tambang. Hal ini diperuntukkan untuk mendapatkan bidang bebas dalam rangka penggalian pertama batuan Batu marmer, Batas Level Penambangan Tidak semua sumberdaya dapat diambil karena dibatasi oleh elevasi yang diperbolehkan ditambang. Batas level penambangan untuk areal 6 Ha direncanakan Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT a 3.73 37.4 DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA 2017 dasi ketinggian 510 meter sampai elevasi 480 meter dan dari elevasi 480 meter sampai clevasi 460 meter dari permukaan laut. Desain Tambang Dengan memperhatikan batasan-batasan desain tambang, penentuan rancangan penambangan dilakukan untuk mencapai hasil yang akan optimal. Tahapan Penambangan Dengan memperhatikan batasan-batasan desain tambang di wilayah IUP PT. Mandala Marmer Indonesia, penentuan rancangan tahapan-tahapan penambangan dilakukan untuk mencapai hasil yang optimal. Kegiatan pre-stripping dilakukan sebelum operasi penambangan dimulai atau dilakukan bersamaan waktunya dengan langkah akhir dari konstruksi tambang. Kegiatan penggalian yang dilakukan dalam pre-stripping ini meliputi © Clearing dan grubbing. © Pengupasan dan penyimpanan tanah pucuk pada area yang ditentukan sebagai tempat pengelolaan dan penimbunan tanah pucuk sementara. © Pembuatan jalan masuk dari luar menuju ke area awal bukaan tambang. © Penggalian tanah untuk penataan front galian sesuai dengan rencana operasi fleet petalatan dan untuk mendapatkan material yang siap tambang. 1. Rencana Tahapan Penambangan Tahun-1 Aktivitas penambangan dilaksanakan di tahun 1 dengan arah pergerakan penambangan dari Utara ke Selatan. Produksi pada tahun ke-1 ini sebesar 100.000 ton dengan luas area tergali 0,4 Ha. 2. Rencana Tahapan Penambangan Tabun-2 Aktivitas penambangan dilaksanakan di tahun 2 dengan arah pergerakan penambangan dari Utara ke Selatan. Produksi pada tahun ke-2 ini sebesar 150.000 ton dengan Tuas area tergali 0,4 Ha. Rencana Tahapan Penambangan Tahun-3 “Aktivitas penambangan dilaksanakan di tahun 3 dengan arah pergerakan penambangan dati Utara ke Selatan. Produksi pada tahun ke-3 ini sebesar 150.000 ton dengan luas area tergali 0,4 Ha. 4, Rencana Tahapan Penambangan Tahun-4 Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 33 DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA [EE 2017 "Aktivitas penambangan dilaksanakan di tahun 4 dengan arah pergerakan penambangan dati Utara ke Selatan. Produksi pada tahun ke-4 ini sebesar 150,000 ton dengan luas area tergali 0,4 Ha. 5, Rencana Tahapan Penambangan Tahun-5 [Aktivitas penambangan dilaksanakan di tahun 5 dengan arah pergerakan penambangan dari Utara ke Selatan. Produksi pada tahun ke-5 ini sebesar 150.000 ton dengan luas area tergali 0,4 Ha. 3.8 PERALATAN TAMBANG 3.8.1 Metode Evaluasi Peralatan Tambang Sebagaimana dijelaskan pada penentuan metoda penambangan sebelumnya, telah ditentukan bahwa PT. Mandala Marmer Indonesia akan melakukan penambangan dengan sistem quarry menggunakan excavator dan truk. Pada dasarnya dalam evaluasi peralatan untuk kegiatan penambangan terbuka ini, dibagi menjadi 3 tahapan yaitu = © Tahap I pemilihan jenis peralatan © Tahap II: pemilihan kapasitas peralatan © Tahap III: pethitungan jumlah kebutuhan alat 3.8.2. Pemilihan Jenis Peralatan Pemilihan jenis peralatan ini adalah untuk menentukan jenis-jenis peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam proses operasi produksi penambangan Batu marmer. Oleh karena ita, sebelum pemilihan jenis peralatan, terlebih dahulu dilakukan penggambaran skema operasi penambangan yang direncanakan dan identifikasi atas seluruh aktifitas yang akan diterapkan. Penggambaran operasi penambangan dan identifikasi aktifitas ini penting, karena selain menyangkut pada pemilihan alat berat yang akan dilakukan juga akan berpengaruh pada pembangunan fasilitas-fasilitas lainnya sein alat berat yang diburuhkan dalam operasi produksi. Untuk itu, penggambaran skema operasi dan identifikasi ini sangat erat kaitannya dengan desain, metode operasi, dan kondisi tambang, Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR, JAWA BARAT zt 3.8.3 3.8.4 3.8.5 DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA 2017 Pemilihan Kapasitas Peralatan Pemilihan kapasitas peralatan didasarkan atas kondisi teknis dari material yang ada dan lokasi kerja, serta target produksi. Khusus untuk kombinasi antara excavator dan truk perlu diperhatikan kesesuaian kapasitas antara masing-masing unit. Jenis dan Kapasitas Peralatan Dengan melihat kondisi geologi dan ketebalan tiap endapan Batu marmer dan dengan pertimbangan kriteria perencanaan tambang tentang parameter geoteknik material, maka rencana penambangan Batu marmer dapat menggunakan peralatan kapasitas kecil sampai menengah dimana hal ini secara umum akan memberikan tingkat efisiensi yang lebih baik. : Perhitungan Jam Kerja Jumlah hari kerja tambang pertahun diperhitungkan selama 297 hari, dimana libur yang, direncanakan antara lain : © Hari Raya Idul Fitri © Hari Raya Idul Adha Hari Natal © Tahun Bara © Hari Libur Nasional Untuk memaksimalkan jam kerja alat, PT. Mandala Marmer Indonesia berencana untuk beroperasi dalam 1 shift perhari. Perhitungan jam kerja efektif PT. Mandala Marmer Indonesia dapat dilihat pada Tabel 4.2. Kec, HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 35 DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA 2017 Tabel 2.6 Perhitungan Jam Kerja Efekif PERHITUNGAN JAM KERJA EFEKTIF Total Hasi/tahun Hati Libur Nasional Hari Minggu Total Hari Libur Hasi Kerja/talun Jam Kerja/hati Jam Kerja/ tahun Kehilangan Waktu/hasi aMakan 9 bPersiapan 10 cTotal 11 Kebilangan Waktu/tahan 12 Hari Jumat (1 jam/minggu) 13. Total Kehilangan Waktu kerja 14 Total Jam Kerja/tahun Kehilangan Waktu Yang Tidak Dipredikst 15 aFaktor Hujan (6) 16 bFaktor Lainnya (°0) 17 Tonal @) 18 Ketersediaan Waktu Keseluruhan (Tidak Diprediksi) 19 Jam Kerja/tahun Mechanical Availabilty 20. aFaktor Maintenance 21 —_bFaktor Repairment 22 Total @) Total Jam Kerja Efektif/tahun Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 365 365] 16 16 52 52 68 68} 297 297 22 2 6534 6534] 1 1 05 05) 15 15] 4455 445.5] 52 5 4975 4975) 6036.5 6036.5 15% 15%| 20% 20%| 80% 80%| 4829 4829.2 90% 90% 90% 90% 81% 81% 3012 3012! 36 DokuMEN PASCA /TAMBANS PT. MANDALA MARMER INDONES!® Eas 2017 BAB IV RONA LINGKUNGAN AKHIR LAHAN PpASCA TAMBANG Pada masa akhir dasi penambangan dilacukan penempatan/penimbunan Kembali tanah pucuk pada lokasi bekas penambangsn ‘Tanah yang, digunakan berasal dari tanah yan dipindabkan saat kegiatan penggalian lapisan tznah puck: ‘Dengan penempatan Kembali tanah puck, maka inarapkanemiringan lereng akan temormalissi sesuai dengan kestabilan lereng, 7298 ditetapkan. Lahan bekas penambangan akan direklamasi dengan penanaman kembali vegetasi penruk rona air pada lahan bekas penambangan Seo ‘umum akan disesuaikan kembali dengan bentukan Than sekitarnya, dan hanya terjadi perubahan penurunan elevasi, diman area yang telah digali akan dilakukan penataan ddan disesuaikan dengan kemiringan lereng secara umum sebagaimana morfologt lahan sekitarnya. Kec. HAURWANG!, KAB. CIANJUR: JAWA BARAT 37 —— << DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONES!A 2017 BAB V HASIL KONSULTASI DENGAN PEMANGKU KEPENTINGAN Kegiatan Konsultasi dengan para pemangku kepentingan dilakukan dengan tujuan untuk rencana kegiatan pascatambang di wilayah TUP PT. Mandala Marmer Indonesia Dimana dari rapat tersebut didapat Kesepakatan berkaitan dengan Rencana Penutupan Tambang (RPT) yang didasarkan pada hal-bal sebagai berikut: 1. Kondisirona awal daerah tambang yang dominan petkebunan dan juga semak belukar. Rencana Tata Ruang Wiayah (RTRW) tentang pemanfaatan mang kegiatan penambangan. 3, Morfologi daerah setempat. 4. Stabilitas ekonomi masyarakat sekitar. Lahan bekas tambang yang akan direklamasi/direhabilitasi sesuat dengan RTRW Bandung Barat akan dikembalikan sebagaimana rona awal Tahan atau alternatif pemanfaatan. lain. Dimana daerah bekas tambang dijadikan petkebunan setelah terlcih dabulu dilakukan kajian Jahan bersama. Tabel 51 Kegiatan Rencana Penutupan Tambang PT. Mandala Maga Indon: 1 [Bekas Fasiitas Tambang 1 Revegetast 2 [Bekas Jalan Tambang, 04 Revegetast 3 [Bekas Buksan Tambang, 6 Revegetasi 7 [Bekas Timbunan (Soil Dump dan Overburden Dump) 05, Revegetasi Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 38 ——— a — EO =< $= DOKUMEN PASCA TAMBANG PT.MACaLAMARMER INDONES! 2017 BAB VI PROGRAM PASCA. TAMBANG 61 LOKASI LAHAN YANG AKAN DIREVEGETASI 6A Tapak Bekas Tambang A. Fasilitas Tambang Fasitas tambang yang akan dilakokan pembongkaran pada Passe penutupan tambang adalah kantor, mess, workshop dan pos keamanan. B. Jalan Tambang ‘Sama seperti halnya dengan fasilitas tambang, jalan tambang akan dilakukan reklamasi sesuai peruntukan lahan. C. Bukaan Tambang Kegiatan pertama yang dilakukan pada Jahan yang akan direklamasi adalah perapihan bench pit/ slope dengan alat pulldozer, kemudian penguatan slope dengan alat Excavator PC-200. Setelah perapihan bench pada pit dan penguatan slope, dan penebaran top soil, maka kegiatan terakhir dari reklamast tambang permukaan adalah revegetasilahan dengan terlebih dahulu melakukan penanaman disertai pemupukan. ‘Top Soil dan West Dump Area Lahan bekas top soil area akan i reklamasi akan di kelola untuk menjaga tidak terjadi erosi. Pada saat tahun penutupan tambang, material ini di ambil lagi untuk di tebarkan ke permukaan Iahan tbekas tambang, yaitu meliputi di area fasilitas tambang, jalan tambang, buksan tambang, dan westdump area. Setelah tanah pucuk ditebar, dipersiapkan untuk petkebunsn. 6.1.2 Fasilitas Penunjang ‘A, Instalasi Air dan Transmisi Listrik Fasilitas penunjang yang akan dilakukan pembongkaran pada saat penutupan tambang adalah seluruh instalasi air dan transmis listeik. Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 39 ———— DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA, EEE 2017 B, Peralatan, Mesin, dan Tanki BBM Pembongkasan peralatan, mesin, dan tanki BBM dilakukan sesuai dengan aruran keselamatan dan akan dikeyjakan oleh pihak yang, sudah berpengalaman ‘dan memilikiizin dasiinstansi terkat, Pembongkaran peralatan meSP meliputi pembongkaran pompa, timbangan, generator seh dan lighting dan genset Pembongkaran tanki BBM meliput penyimpanan solar dan penyimpanant bensin. C. Lahan Yang Terkontaminasi Bahan Kimia, Minyak, dan Limbab Bahan bakar minyak, pelumas, dan limbah yang tersisa akan ditampung di tempat tersendisi untuk kemudian di analisa secars onganik, anorganik, logam, ‘wet chemistry, fisik, dan mikrobiologi 6.2 SOSIAL DAN EKONOMI Pada saat betakhimya Kegiatan penambangan, maka akan dilakukan pemutusan , Jubungan kerja, sesuai peraturan yang berlaku yang telah ditetapkan oleh Departemen ‘Tenaga Kerja. Direncanakan sebelum dilakukanaya pemutusan hubungan tenaga kerja tersebut, akan dilakukan pelatihan Ketrampilan kepads tena kkerja yang akan di PHK. Untuk itu, akan bekerja sama dengan instans retkait sePer BLK (Balai Latihan Kerja) Departemen Tenaga Kerja untuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan, Dengan keegiatan tersebut diharapkan tenaga Kerja yan di PHK dapat mandiri ataupun mampu bekerja di tempat lain dengan pengetabuan, tambahan yang diperolehnya. 63 PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN Pemeliharaan dan perawatan dilakukan pada Iaban bekas fasilitas tambang, lahan bekas tambang permukasn, lahan bekas jalan tambang, Selain itu, pemeliharaan dan perawatan juga meliputi pekerjaan pemupukan. Kegiatan pemelibaraan dan perawatan ini dilakukan secata berkala. Kegiatan pemeliharaan dan perawatan dilakukan hinge revegetasi berjalan baik setelah kegiatan revegerast selesai dilakukan, Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 40 ——————— DoKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA [ 2017 64 PROSEDUR KERJA PROGRAM PENUTUPAN TAMBANG Program penutupan tambang akan dikontrol oleh Project Manager yang membawahi bidang-bidang sebagai berikut : 1, Bidang Pengelolaan Lingkungan Bidang ini akan mengontrol kelancaran kegiatan pengelolaan lingkungan hidup dalam program penutupan tambang sehingga kegiatan dapat berjalan lancar. 2. Bidang Keselamatan dan Keamanan Kerja dan Lingkungan (K3L) ‘Akan mengawasi dan mengontrol kegiatan penutupan tambang serta efektivitas kegiatan kerja lingkungan hidup. 3. Bidang Sosial Bidang ini sebagai penghubung antara Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur agar penutupan tambang dapat berjalan baik. 4. Bidang Keuangan Mengontrol dan mengatur keuangan schingga sesuai dengan target anggaran yang tepat selama kegiatan penutupan tambang. Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT a DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA aE 2017 BAB VII PEMANTAUAN 71 KESTABILAN FISIK 7.411 Program Pemantavan Pemantauan terhadap pergerakan tanah baik di lokasi lereng tambang mauPon lereng fimbunan tanah penutup dimaksudkan untuk mengetaui sedini mungkin apabila terjadi suatu tanda-tanda adanya pergerakan tanah Rencana pemantauan kestabilan fsik meliputi inspeksiterhadap 1. Stabilitas lereng, meliputi tanda-tanda longsor (kegagalan lereng) yang baru atau terjadi, landslide, creeping, erosi, dan sedimentasi Stabilitas bangunan pengelolaan air, termasuk parit dan karup air. Penvumbatan atau potensi penyumbatan oleh sedimen, akumulasi serasah atau aktifitas hewan dibangunan pengelolaan air. 7.1.2 Metode Pemantauan Pemantauan pergerakan tanah dilakukan dengan cara menginstall titik tetap di lokasi yang dipantau. Secara berkala posisi tersebut diukur Kembali agar diketahui apakah terjadi pexgeseran posisi atau tidak. Terjadinya pergeseran posit menunjukkan adanya pergerakan tanah yang berarti adanya kemungkinan longsor. 7.13 Frekuensi Pemantauan Pemantauan akan dilakukan dengan metoda survey pengukuran dengan frekuensi pemantauan sckali enam bulan. Bila hasil pengukuran menunjukkan adanya pergerakan tanah, maka frekuensi ditingkatkan menjadi setiap minggu dan babkan setap har. 7.1.4 Lokasi Pemantavan Pemantauan kestabilan fisik akan dilakukan di lahan tapak bekas tambang, yaitu di pit. Pethatian akan lebih diberikan pada lahan bekas bukaan tambang yang Uda ditimbun. Hasil pemantauan akan dimasukkan dalam laporan Tahunan Pelaksanaan Penutupan ‘Tambang, Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR: JAWA BARAT a ——————————————————— DoKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA EEE 2017 74.5. Analisis Metode analisis yang diterapkan adalah metode matematis yang didasarkan pada ada sidaknya pergerakan tanah yang diamati. Semakin besar pergeserin titik tetap yang dipantau, berarti semakin besar potensi terjadinya Kelongsomn dan sebaliknya. Atas pertimbangan terscbut bila terjadi pergeseran sampai tingkat yang menghawatirkan ‘akan dilakukan evakuasi di daerah lereng tersebut 7.2 Air Permukaan dan Air Tanah 7.24 Program Pemantauan Pemantavan kualitas ai permukaan dilakukan di lokasi pertambangan era sess daerah sekitamnya yang berpotensi menimbulkan dampak pencemaln pada komponen lingkungan. 7.2.2 Metode Pemantauan Salah satu dampak yang muncul akbar kegiatan pertambangan adalah penurunan iaualits air permukaan Khususnya air sunga. Untuk iea komponen air sunga! Y408 ada di lokasi Kegiatan akan sangat diperhatikan baik dasi segilokast pengambilan contoh ait permukaan dimana dilakukan secara komposit yang mewakili sebagian permukaan, bagian tengah dan agian dasar sungsi, selanjurnya analisis laboratorium dilakukan ‘untuk menilai kualitas air secara fisik maupun kimia. 7.2.3. Frekuensi Pemantauan Jumlah wakeu efektif pelaksanaan pekerjaan sampat dengan penyampaian pelaporan adalah tiap 6 (¢nam) bulan sekaliselama satu tahun atau slams 2 (dua) semester: 7.2.4 Analisis “Analisis yang digunakan di lokasi pengambilan contoh adalah temperanit insitu dengan thermometer dan. derajat keasaman dengan kertas lakmus- Kualitas air dianalisa di lapangan dan di laboratorium. Contoh air disimpan dalam botol sampel_ dan diusahakan secepat mungkin dilakukan analisis di laborarorum, sampel diawetkan dalam lemasi es atau untuk parameter logam berat diawetkan dengan ssam komposit. Kec, HAURWANGI, KAB, CIANJUR JAWA BARAT 43 im i“ ss 13 134 13.2 133 DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA 2017 Flora dan Fauna Program Pemantauan Pemantavan flora dan fauna dilakukan di lokasi penambangan PT. Mandala Marmer Indonesia serta daerah sekitarnya yang berpotensi menimbulkan dampak pencemaran pada komponen lingkungan. Metode Pemantauan Data biologi akan dihimpun guna mengetahui potensi biologi di lokasi pertambangan batugamping dan sckitarnya. Pengamatan di lapangan berupa identifikasi dari keberadaan jenis-jenis komponen biologi yang mencerminkan spesifikasi lokasi Data biologi akan dihimpun dari data primer melalui pengamatan langsung di lapangan serta wawancara dari beberapa anggota masyarakat di sekitar lokasi. Keadaan flora dan fauna di wilayah penambangan PT. Mandala Marmer Indonesia dapat digolongkan dalam kelompok yang umumnya dijumpai di Indonesia, Berdasarkan karakteristik vegetasinya, secara umum terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok vegetast yang tumbuh pada daerah semak belukar dan tanaman budidaya. Vegetasi semak belukar sangat miskin akan vegetasi Komersial, hanya sedikit pohon yang tumbuh dan yang mendominasi berupa semak belukar. Jenis vegetast yang tumbuh pada daerah ini adalah Puspa. Sedangkan tumbuhan bawah berupa Alang- alang dan Rumput-rumputan Tanaman budidaya yang ditemukan di wilayah penambangan PT, Mandala Marmer Indonesia adalah Mangga, Pisang, Rambutan, dan Kelapa. Sedangkan fauna darat yang dijumpai adalah hewan mamalia, seperti Babi Hutan, Elang, dan Monyet. Dan reptila yang ditemui berupa Ular, Biawak, Kadal. Serta jenis serangga berupa Kupu-kupu, Capung, dan Lebah. Frekuensi Pemantauan Jumlah waktu efektif pelaksanaan pekerjaan sampai dengan penyampaian pelaporan adalah setiap enam bulan sekali selama satu tabun atau selama dua semester. Kec, HAURWANGI, KAB, CIANJUR JAWA BARAT DoKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA Gea 2017 73.4 Analisis ‘A. Biota Darat Pengukuran/pengamatan pe VeBeSh komposisi jenis dan potensinya diakukan, dengan metode garis menyinggune ine intercept method) dengan panians interval dalam transek 1 meter B, Biota Air Sampel yang didapat di lapangan skan diperiksa di aboratorium, kemudian dihinung, indeks ke anekaragaman dalam individu per liter. Analisis jenis nekton (ikan) dilakukan melahui inventarisasi_ dan identifikasi jens jkan yang hidup dalam ekosistem- dentifikasi ini dlakukan melalui pengamase dan pengambilan sampel langsun ai Jokasi atau wawancara dengan penduduk setempat, serta dari dokumentasi data sekunder. Selanjurnya dibuat perkiraan, Jen's ddan jumlah di Iokasi studi gun menetapkan_jenisjenis yang dominan seria mengetahui keberadaan dan jenis nekton yang dilindungi oleh undang-undang, 7.4 Sosial dan Ekonomi 7.44 Program Pemantauan Pemantauan sosial dan ekonomi @ilakukan di lokasi penambangan PT. Mandala Marmer Indonesia serta daerah sekitarnya Y208 perpotensi menimbulkan dampak pada Komponen lingkungan- 742 ‘Metode Pemantauan Pemantauan sosial ekonomt dan budaya ditujukan untuk melihat sejauh mana upay? yang telah dilakokan oleh PT. Mandala Marmer Indonesia dalam rangka mengatasi masilah-masalah sosial, ekonomi dan padaya yang timbul akibat adanya Kepiatan pertambangan oleh PT Mandala Marmet Indonesia. Komponen sosial, ekonomi dan budaya yang akan mengalami perubahan mendasar pada ruang, dan waktu tertent paik posit atau negatif akibat kepiatan penambangan dapat diindikasikan sebagat berikut Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 45 ——— 143 144 DoKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA 2017 Munculnya ketegangan dan konflik sosial Munculnya spekulan-spekulan tanah Kekhawatiran kehilangan sumber nafkah Perubahan pola konsumsi masyarakat Penyerapan tenaga kerja oye eye Perubahan persepsi masyarakat, baik ke arah positif maupun negatif terhadap adanya kegiatan penambangan. Indikasi tersebut dapat menjadi acuan bagi parameter hasil analisis yang dilakukan oleh PT. Mandala Marmer Indonesia bersama dengan pihak ketiga dan diawasi oleh Pemerintah Daerah dalam hal mencari penanggulangan yang tepat. Parameter yang digunakan sebagai kontrol dampak positif dan negatif pada komponen sosial, ekonomi dan budaya adalah tingkat kepadatan penduduk setelah adanya kegiatan penambangan, tingkat pendapatan, rasio beban tanggungan, sex ratio (rasio jenis kelamin) dan tingkat pertumbuhan penduduk setelah adanya kegiatan penambangan yang kemudian dilakukan perbandingan dengan rona awal. Frekuensi Pemantauan Jumlah waktu efektif pelaksanaan pekerjaan sampai dengan penyampaian pelaporan adalah setiap 12 (dua belas) bulan sekali selama 1 (satu) tahun sekali Analisis Untuk menganalisa data dari lapangan dilakukan langkah-langkah seperti editing, koding dan membuat tabulasi (tabulasi frekuensi) dan jika diperlukan guna melihat hubungan variabel yang satu dengan yang lainnya dibuat tabulasi silang. Data akan dianalisis secara kuantitatif, terutama untuk aspek demografi dan sosial ekonomi dan secara kualitatif untuk aspek sosial budaya. Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 46 DOKUMEN PASCA TAMBANG PT.MANDALA MARMER INDONES!A 2017 BAB IX KRITERIA KEBERHASILAN Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan kegiatan pasca tambang, pera dilakukan, penilaian terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan revegetasi, Agar pelaksanaan penilaian kebethasilan pasca tambang dapat berjalan dengan baik, maka terlebih dabulu perlu ditetapkan kriteria Keberhasilan pasea tambang, Dengan mengacu kepada jenis keegiatan, maka kriteriakebethasilan pasca tambang ditetapkan sebagai berikut: A. Penataan Lahan 1. Pengisian kembali lahan bekas tambang 2. Penataan permukaan tanah 3. Kestabilan lereng 4, Penaburan tanah pucuk 1. Penanaman cover crops untuk mempetkecil Kecepatan air limpasan dan meningkatkan infilerasi Memperkecil erosi dan sedimentasi C. Revegetasi 1. Pengadaan benih/bibit 2, Penanaman pohon 3, Komposisi jenis tanaman D. Pemeliharaan 1. Meningkatkan kualtas tempat tumbuh dengan pemupukan, pemberian soil condition, peningkatan kondisi tanah 2. Pemberantasan hama Kec, HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT a ie DOKUMEN PASCA TAMBANG PT. MANDALA MARMER INDONESIA 2017 Tabel 9.1 Kriteria Tingkat Kebethasilan Pasca Tambang No | Kegiatn Reklamsst Kegiatan ‘Standar Keberhasilan Tia Evaluasi T [Tapa Bekas Tamang [a Pembongkara fsitas —_|[Fsiiastambang sudsh ‘ambang longkar semana sets lb. Rektamasi han bes fasias tambang {jaan tambang Jd. Reklamasi tambang Jreneana dalam dokurmen RPT Laban te terealisast \dcekiamasiseurtnya sesuarencana dalam RPT |e. Pembongkaran dan reKamasi Jalan ambang sudah d- loongkar dan irekiamasi Jsehruhayasesuairencana stam dokumen RPT [Laban tet ereabsasi ‘nesin.tangk BEM lo Reklamasi han bekas sarana dan transports le. Pemuthan (remediasi) tana yang terkontaminasi ‘aan kimi. minyak. sera tuhan berbahaya dan be acun dan fab bakan ‘erthaya dan beracun peemukaan Jarehdamasi serum suniencana dalam RPT 7 |Fastias Penonng (ar Retiasilahan bekas—[Lahan bekas tna eh tena [stakukanrektsmasi Jsehruhnya sesuai dengan lencana dalam dokumen RPT lb. Pembongkaran ssa fasts bangunan dan tinny trangunan transmis stk, {ddakokan rekdamasi dan fais hinnya Jchruhaya sesui dengan rencara dalam dokuren RPT |. Pembongkaran peraltan —[Ditkukan rears Jetruinya sesuai dengan Jencana data dokurmen RPT [Diakukan rektamasi Jetrainya sesual dengan rencana dalam dokumen RPT JDiakokan rektsmasi Jetrdinya sesuai dengan rencana dalam dokumen RPT 3 _[Pengembangan sos lbodaya dan ekonomi [Diskokan evtamasi Jeekruhaya ses dengan lencana dalam dokumen RPT. Pemetnaraan 3 [Pemanauan le. Kualeas udara la Kebisingan Jchrainya sesai dengan lencana datum dokumen RPT . Kec. HAURWANGI, KAB. CIANJUR JAWA BARAT 48

Anda mungkin juga menyukai