Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Vol. 1 No. 1 Januari Tahun 2021 | Hal. XXX – XXX


DOI :

Ketidakadilan Masalah Penerimaan KIP-K Salah Sasaran


Febrinia Sindi a,1, Salvatora Klarita Ndare b,2, Yuliani Agatha Putri Say c,3, Ulfa Khoiriyah d,4,
Amanda Nur Aulia e,5
a
Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, Indonesia
1
email: febriniasindi@gmail.com

Informasi artikel : ABSTRAK


Received: ………; Pemerintah meluncurkan sebuah beasiswa bernama KIP-K untuk membantu
Revised: ……….; mendanai pendidikan mahasiswa Indonesia dari golongan yang kurang
Accepted: ……… mampu. Metode penelitian pada penelitian ini menggunakan bentuk penelitian
Kata kata kunci: kualitatif. Teknik dalam mengumpulkan data didapatkan dari mahsiswa
Kata kunci 1; Bantuan Universitas PGRI Kanjuruhan Malang dengan melakukan wawancara dan
Kata kunci 2; Kemiskinan menyebarkan angket kesetiap mahasiswa. Sementara itu, teknik atau cara
Kata kunci 3; KIP-K untuk menganalisis data dilakukan dengan deskriptif analitik yakni dengan
Kata kunci 4; Mahasiswa mendeskripsikan data dukung suatu permasalahan sehingga dapat diketahui
Kata kunci 5; Salah sasaran permasalahan dan rekomendasi pemecahan masalah yang sesuai dengan
realitas. Kasus pengimplementasian program beasiswa KIP-K di Universitas
PGRI Kanjuruhan Malang mengalami kendala yaitu bantuan salah sasaran.
Dari proyek yang kami buat yaitu berkaitan dengan KIP-K yang salah sasaran
dengan itu kami mempunyai aspek berkelanjutan tentang bagaimana
tanggapan mahasiswa mengenai KIP-K yang salah sasaran bagi mahasiswa
yang kurang mampu. Untuk proyek selanjutnya kami akan mengevaluasi lagi
bagaimana komentar dari mahasiswa tentang keberhasilan program KIP yang
harusnya didukung peran dari pemerintah daerah dan sekolah untuk
membantu dalam pendataan agar penyaluran tepat sasaran.
ABSTRACT
The government launched a scholarship called KIP-K to help fund the
Keywords: education of underprivileged Indonesian students. The research method in this
Keyword 1; Aid study uses a form of qualitative research. Techniques for collecting data were
Keyword 2; Poverty obtained from students at PGRI Kanjuruhan Malang University by conducting
Keyword 3; KIP-K interviews and distributing questionnaires to each student. Meanwhile,
Keyword 4; Students techniques or ways to analyze data are carried out using descriptive analytic
Keyword 5; Mistargeted methods, namely by describing the data supporting a problem so that
problems can be identified and recommendations for solving problems that are
in accordance with reality. The case of implementing the KIP-K scholarship
program at PGRI Kanjuruhan Malang University, experienced a problem,
namely the aid was misdirected. From the project we made, which is related to
KIP-K that was misdirected, with that we have an ongoing aspect of how
students respond to KIP-K that is mistargeted for students who are less
fortunate. For the next project, we will evaluate again how the comments from
students about the success of the KIP program should be supported by the role
of local government and schools to assist in data collection so that distribution
is right on target.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Allows readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of its articles
and allow readers to use them for any other lawful purpose. The journal hold the copyright.
Actual Insight : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1 (1) 2021 Hal xxx - xxx
Ketidakadilan Masalah Penerimaan KIP-K Salah Sasaran
Febrinia Sindi 1 , Salvatora Klarita Ndare 2 , Yuliani Agatha Putri Say 3, Ulfa Khoiriyah4, Amanda Nur Aulia5

Pendahuluan
Kemiskinan merupakan masalah utama yang ingin dituntaskan oleh berbagai negara di seluruh
dunia. Negara Indonesia yang merupakan negara berkembang berusaha untuk menurunkan
kemiskinan.Oleh karena itu, upaya penanggulangan kemiskinan harus dilakukan secara komprehensif,
meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat dan dilaksanakan secara terpadu. Pengentasan
kemiskinan akan menjadi salah satu indikator penting dari keberhasilan pembangunan. Kemiskinan
juga membuat jutaan anak- anak bangsa tidak bisa melanjutkan pendidikan yang berkualitas,
kurangnya kesempatan menatap dan berinvestasi, kesulitan membiayai kehidupan sehari -hari,
kesulitan dalam membiayai kesehatan, kurangnya lapangan pekerjaan, ketidakmampuan dalam
membeli pangan dan sandang, dan kurangnya akses layanan publik. Kemiskinan juga menyebabkan
masyarakat mengorbankan apa saja demi sebuah kebutuhan hidup sehingga masyarakat rela dibayar
tidak sepadan demi mendapatkan pendapatan untuk kebutuhan hidup. Pemerintah Indonesia
menyadari bahwa pembangunan nasional adalah salah satu upaya untuk mewujudkanmasyarakat adil
dan makmur. Sejalan dengan tujuan tersebut, berbagai kegiatan pembangunan telah diarahkan kepada
pembangunan daerah khususnya daerah yang relatif miskin terus dari tahun ke tahun. Pembangunan
daerah dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan sesuai prioritas dan kebutuhan masing masing
daerah dengan dasar dan sasaran pembangunan nasional yang telah ditetapkan melalui pembangunan
jangka panjang dan jangka pendek. Membahas tentang kebijakan ini tidak ada habisnya, pasalnya
Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) adalah salah satu bantuan dana pendidikan yang dinaungi oleh
Kemendikbud. Beasiswa ini ditujukan bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi namun
terhalang akan biaya.
Syarat untuk mendaftar KIP-K adalah siswa SMA atau sederajat yang lulus atau akan lulus
pada tahun berjalan atau telah dinyatakan lulus maksimal 2 tahun sebelumnya, serta memiliki NISN,
NPSN dan NIK yang valid; Memiliki potensi akademik baik, namun memiliki keterbatasan ekonomi
yang didukung bukti dokumen yang sah; Lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru, dan diterima di
PTN atau PTS. Setelah memenuhi syarat mahasiswa bisa langsung melakukan pendaftaran. Selain
syarat kelulusan dan kondisi ekonomi keluarga terdapat beberapa penyebab KIP-K dicabut yaitu,
penerima KIP-K meninggal dunia, putus kuliah, pindah ke perguruan tinggi lain, cuti akademik selain
karena alasan sakit melebihi 2 semester, menolak menerima KIP-K, dipidana penjara berdasarkan
putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. Dengan adanya program beasiswa KIP-K,
ada harapan bagi seluruh mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan tinggi, terutama
yang berada di desa-desa terpencil yang sering terkendala biaya pendidikan dan ekonomi. Program ini
memberikan harapan dan kesempatan kepada siswa untuk mencapai tujuan mereka dan meningkatkan
kehidupan mereka tanpa khawatir dengan biaya pendidikan yang tinggi. Namun semenjak
diadakannya program KIP-K, terjadi beberapa kasus mengenai mahasiswa dari golongan menengah
atas yang memalsukan data persyaratan KIP-K. Hal tersebut membuat geram mahasiswa pendaftar
KIP-K yang benar-benar membutuhkan bantuan dana namun tidak mendapat KIP-K.
Banyak mahasiswa penerima bantuan dana KIP-K yang kehidupan sosialnya bisa dibilang
mampu. Tidak sedikit juga mahasiswa penerima dana KIP-K yang kehidupannya lebih hedon dari
pada mahasiswa non KIP-K. Dan bahkan mahasiswa penerima KIP-K dalam hal akademiknya
tergolong biasa saja. Kemendikbud mengatakan bahwa ada sejumlah kebijakan program Kartu
Indonesia Pintar Kulia (KIP-K) 2022 akan direvisi. Revisis kebijakan tersebut didasari pada beberapa
hal. Pertama, jumlah sasaran penerima dan jumlah pendaftar KIP-K sangat berbeda. Kedua, terdapat
perbandingan yang jauh sekali antara jumlah penerima KIP-K yang memenuhi syarat dan jumlah
siswa pemegang KIP pada jenjang pendidikannya dan kemungkinan besar akan diterima di Perguruan
Tinggi. Ketiga, biaya hidup bagi penerima KIP-K disesuaikan dengan indeks harga daerah.
Dengan adanya revisi tersebut penentuan target penerima KIP-K diharapkan dapat tepat
sasaran. Dan keadaan kondisi ekonomi mahasiswa pendaftar dapat lebih dipastikan oleh pihak

DOI : 2 https://journal.actual-insight.com/index.php/ai-jpkm
Actual Insight : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1 (1) 2021 Hal xxx - xxx
Ketidakadilan Masalah Penerimaan KIP-K Salah Sasaran
Febrinia Sindi 1 , Salvatora Klarita Ndare 2 , Yuliani Agatha Putri Say 3, Ulfa Khoiriyah4, Amanda Nur Aulia5

penyelenggara, agar penipuan dan pemalsuan data tidak lagi terjadi. Bagi yang memalsukan data
persyaratan KIP-K harus diberi sanksi tegas. Sanksi tegas di sini bisa berupa teguran bagi kelalaian
yang dianggap ringan, pembatalan statusnya dalam seleksi masuk perguruan tinggi bagi yang sengaja
memalsukan datanya.

Metode
a. Jenis Pendekatan
Metode yang digunakan ialah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dapat
dipahami sebagai metode penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa bahasa tertulis
atau lisan dari orang dan pelaku yang dapat diamati. Pendekatan kualitatif ini dilakukan untuk
menjelaskan dan menganalisis fenomena individu atau kelompok, peristiwa, dinamika sosial,
sikap, keyakinan, dan persepsi. Oleh karena itu, proses penelitian pendekatan kualitatif
dimulai dengan pengembangan asumsi-asumsi dasar. Kemudian dikaitkan dengan kaidah-
kaidah pemikiran yang digunakan dalam penelitian. Data yang dikumpulkan dalam survei
kemudian diinterpretasikan. Menurut Rachmat Kriyantono, tujuan penelitian dengan
pendekatan kualitatif adalah untuk menjelaskan secara rinci fenomena yang terjadi di
masyarakat dengan mengumpulkan data secara rinci dan lengkap.
b. Tempat dan Subyek
Proyek ini dilakukan bertempatan di Universitas PGRI Kanjuruhan Malang.
Dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2023 untuk kegiatan wawancara dan pada tanggal 22
Mei – 7 Juni 2023 untuk pembuatan angket sampai penyebaran angket mengenai masalah
penerimaan KIP-K salah sasaran.
Kelompok melakukan wawancara kepada 3 narasumber, yaitu:
1. Echa Putri Maharani (BK’22)
2. Uswatun Khasanah (BK”22)
3. Pramita Dwi Andini (BK’22)
Kelompok menyebarkan angket mengenai masalah penerimaan KIP-K salah sasaran kepada
beberapa mahasiswa/i Universitas PGRI Kanjuruhan Malang.
c. Tahapan Kegiatan
Pengumpulan data didapatkan dari mahasiswa/i Universitas PGRI Kanjuruhan
Malang dengan melakukan wawancara dan menyebarkan angket kepada beberapa
mahasiswa/i. Banyak mahasiswa/i yang memberikan solusi agar pihak kampus yang memiliki
wewenang mengenai seleksi calon penerima KIP-K seharusnya melakukan seleksi yang ketat
agar penerima bantuan tersebut didapatkan oleh mahasiswa/i yang ekonominya di bawah atau
yang benar-benar membutuhkan, juga supaya tidak adanya pembohongan data serta unsur
orang dalam dalam seleksi penerimaan. Dan juga perlu adanya pemerataan yang diterapakan
di kampus agar setiap mahasiswa/i juga berhak untuk mendapatkan pendidikan yang setinggi-
tingginya.
Pada tahap 1, kelompok melakukan wawancara kepada beberapa narasumber
mengenai masalah penerimaan KIP-K salah sasaran. Hasil wawancara tersebut didiskusikan
untuk ditindaklanjuti dalam perencanaan pembuatan angket mengenai masalah penerimaan
KIP-K yang salah sasaran, yang mana kelompok mendiskusikan mengenai pertanyaan yang
akan diajukan dalam angket, serta tindak lanjut setelah angket terbentuk. Setelah berdiskusi
kelompok membuat angket dengan menyertakan pertanyaan-pertanyaan yang telah
didiskusikan dan disusun bersama-sama.
Pada tahap 2, kelompok melakukan penyebaran angket mengenai masalah
penerimaan KIP-K yang salah sasaran yang sudah dibuat sebelumnya. Angket dibagikan pada
mahasiswa/i yang berada pada area kampus Universitas PGRI Kanjuruhan Malang. Pada
tahap 3, kelompok melakukan evaluasi setelah melakukan penyebaran angket pada tahap
sebelumnya. Pada evaluasi ini, kelompok mengumpulkan data dari hasil angket yang telah
disebar sebelumnya, kemudian mengevaluasi hasil kerja dari kelompok dan juga hasil dari
angket untuk ditindaklanjuti kedepannya.

DOI : 3 https://journal.actual-insight.com/index.php/ai-jpkm
Actual Insight : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1 (1) 2021 Hal xxx - xxx
Ketidakadilan Masalah Penerimaan KIP-K Salah Sasaran
Febrinia Sindi 1 , Salvatora Klarita Ndare 2 , Yuliani Agatha Putri Say 3, Ulfa Khoiriyah4, Amanda Nur Aulia5

Hasil dan pembahasan


Pada tahap awal, kami melakukan wawancara kepada 3 narasumber. Kami melakukan
wawancara untuk mendapatkan data yang mana nantinya akan kami tindaklanjuti dalam perencanaan
pembuatan angket. Berikut hasil wawancara kepada 3 narasumber mengenai masalah penerimaan
KIP-K salah sasaran:

Tabel 1. Hasil Wawancara

Aspek-aspek yang Narasumber ke-1 Narasumber ke-2 Narasumber ke-3


diobservasi
Kondisi ekonomi Kondisi ekonominya Kondisi ekonominya _
mahasiswa/i sudah mencukupi (di mencukupi karena
penerima KIP-K atas rata-rata). orang tuanya bekerja
yang ditemui sebagai tentara
sehingga sudah mampu
untuk membiayai.

Pendapat Mahasiswa/i tersebut Mahasiswa/i tersebut Jika sudah mencukupi


mengenai tidak berhak tidak seharusnya untuk membiayai maka
pemberian bantuan mendapatkan bantuan mendapatkan bantuan hal tersebut menyimpang
KIP-K kepada karena dalam segi karena orang tuanya dari nilai keadilan dalam
mahasiswa/i ekonominya sudah sudah mampu untuk sila kelima Pancasila.
dengan ekonomi mencukupi dan hal membiayai dan hal
keluarga yang tersebut tidak tersebut tidak
sudah mencukupi mencerminkan mencerminkan
keadilan dalam sila keadilan dalam sila
kelima dalam kelima Pancasila.
Pancasila.
Solusi pemberian Lebih diketatkan lagi Sistematis dalam Menganalisis
KIP-K yang tidak dalam proses seleksi persyaratan dengan baik
tepat sasaran penerima KIP-K, penerimaan KIP-K lagi
mungkin lebih baik lebih ditekankan lagi. mengenai
jika pihak kampus kondisi
mensurvey dengan penerima
mendatangi langsung KIP-K,
rumah calon penerima apakah
KIP-K sehingga pihak benar-benar
kampus bisa melihat layak
dan menilai mana yang mendapatkan
lebih layak menerima bantuan
bantuan. tersebut atau
tidak.

Berikut foto-foto saat kami melakukan wawancara kepada 3 narasumber:

DOI : 4 https://journal.actual-insight.com/index.php/ai-jpkm
Actual Insight : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1 (1) 2021 Hal xxx - xxx
Ketidakadilan Masalah Penerimaan KIP-K Salah Sasaran
Febrinia Sindi 1 , Salvatora Klarita Ndare 2 , Yuliani Agatha Putri Say 3, Ulfa Khoiriyah4, Amanda Nur Aulia5

Setelah melakukan wawancara kepada 3 narasumber. Kami melakukan diskusi untuk


perencanaan pembutaan angket mengenai masalah penerimaan KIP-K salah sasaran. Yang mana
angket tersebut nantinya akan kami aspirasikan kepada pihak kampus yang berwenang mengenai
penerimaan KIP-K. Dari hasil wawancara yang telah kami lakukan, kami membuat beberapa
pertanyaan untuk pembuatan angket. Pertanyaan yang telah dibuat kami susun ke dalam angket yang
kami buat dalam bentuk google form. Setelah angket selesai dibuat, kami menyebarkannya kepada
beberapa mahasiswa/i Universitas PGRI Kanjuruhan Malang untuk diisi.

Berikut foto-foto saat kami menyebarkan angket kepada beberapa mahasiswa/i:

Setelah menyebarkan angket dan angket diisi oleh beberapa mahasiswa/i kami mendapatkan
hasil dari pengisian angket. Berikut hasil angket yang telah diisi oleh 18 responden:

Tabel 2. Hasil Pengisiian Angket

Pertanyan Jawaban Responden Jawaban Responden


“Setuju” “Tidak Setuju”
KIP-K sangat bermanfaat bagi mahasiswa/i 18 responden 1 responden
yang kurang mampu.
Mahasiswa/i yang sudah berkecukupan 4 responden 14 responden
menerima KIP-K dari kampus atau lembaga.
Jika ada mahasiswa/i yang menerima KIP-K 17 responden 1 responden
tetapi tidak dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya, maka perlu dipertimbangkan
mengenai penerimaan KIP-K nya.
Perlu adanya seleksi dalam penerimaan KIP-K. 17 responden 1 responden

DOI : 5 https://journal.actual-insight.com/index.php/ai-jpkm
Actual Insight : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1 (1) 2021 Hal xxx - xxx
Ketidakadilan Masalah Penerimaan KIP-K Salah Sasaran
Febrinia Sindi 1 , Salvatora Klarita Ndare 2 , Yuliani Agatha Putri Say 3, Ulfa Khoiriyah4, Amanda Nur Aulia5

Apakah kamu menemukan mahasiswa/i yang 12 responden 6 responden


berkecukupan namun masih menerima KIP-K?
Seharusnya mahasiswa/i yang berkecukupan 18 responden -
tidak perlu menerima bantuan KIP-K.
Apakah hal di atas termasuk pemberian KIP-K 17 responden 2 responden
yang salah sasaran?
Mahasiwa/i penerima KIP-K diharuskan 17 responden 1 responden
memiliki kesadaran diri atas keadaannya dan
peduli dengan sekitar.
Jika terjadi masalah KIP-K yang salah sasaran, 18 responden -
menurutmu apakah perlu memperbaharui
proses seleksi penerimaan KIP-K?

Berikut analisis SWOT terhadap proyek:

Tabel 3. Analisis SWOT Proyek


INTERNAL FACTORS
STRENGTHS + WEAKNESSES –
1. Pemerintah memberikan bantuan kepada 1. Bantuan salah sasaran dapat
mahasiswa yang benar-benar membutuhkan merugikan pihak-pihak yang
biaya untuk melanjutkan pendidikannya, sebenarnya lebih membutuhkan
dengan bantuan seperti KIP_K.

2. Mengesejahterakan rakyat dengan


memberikan sebuah bantuan untuk mahasiswa
yang ingin melanjutkan pendidikannya, tetapi
terhalang oleh perekonomian yang kurang
stabil, secara adil dan bijaksana.

EXTERNAL FACTORS
OPPORTUNITIES + THREATS –
1. Dengan melihat kondisi sekitar, dan dapat 1. Bantuan salah sasarn masih
mengulik informasi melalui medi seprti internet sering di jumpai dan tidak di
dapat membantu menganalisis dan dapat tindaklanjuti.
menghasilkan solusi dari permasalahan

DOI : 6 https://journal.actual-insight.com/index.php/ai-jpkm
Actual Insight : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1 (1) 2021 Hal xxx - xxx
Ketidakadilan Masalah Penerimaan KIP-K Salah Sasaran
Febrinia Sindi 1 , Salvatora Klarita Ndare 2 , Yuliani Agatha Putri Say 3, Ulfa Khoiriyah4, Amanda Nur Aulia5

bantuan tidak tepat sasaran.

Simpulan
Terdapat penerima beasiswa KIP-K yang diduga masuk dalam kategori mampu, dalam
konteks ini timbullah rasa ragu apakah beasiswa KIP-K ini sudah tepat sasaran atau masih belum.
Karena itu kami perlu meminta pada penanggung jawab KIP-K untuk memvalidasi data setiap
penerima KIP-K dan melakukan pengecekan maupun survei lapangan, agar tau dan dapat membantu
mengurangi masalah KIP-K yang tidak tepat sasaran, atau bahkan yang membutuhkan tidak
terakomodasi. Adapun penerapan validasi yang bisa diterapkan, seperti: melakukan pengecekan
ataupun survei langsung penerima KIP-K, singkronisasi dengan data terpadu kesejahteraan sosial dan
data penerimaan KIP semasa SMA, melakukan diverifikasi ulang setiap semester, perkembangan
ekonomi keluarga penerima KIP-K, baik prestasi maupun komitmen studinya. Bila diketahui terdapat
data yang dibuat tidak akurat biasanya ada unsur orang dalam yang menghambat jalannya bantuan
siswa agar tepat sasaran, sanksi diberikan untuk pihak yang bersangkutan. Sangat disayangkan jika
mahasiswa yang tidak mampu secara finansial karena kehidupan ekonominya yang kurang stabil tapi
memiliki prestasi yang luar biasa tersingkirkan oleh mahasisiwa yang mampu mencari peluang jalur
orang dalam. Sepanjang kebijakan kuliah gratis belum diterapkan,maka beasiswa KIP-K ini wajib
terus dilaksanakan dan disempurnakan. Kami berharap, terdapat seluruh mahasiswa untuk lebih
menyadari, memiliki pemikiran “bahwa jika saya mampu untuk apa saya ikut program KIP kuliah,
karena banyak sekali orang yang lebih berhak dan yang lebih layak untuk mendapatkannya.”dan kami
juga berharap untuk pihak penanggung jawab KIP-K untuk lebih di tingkatkan lagi keketat’an dan
lebih adil dalam pemilihan penerima KIP-K.

Ucapan Terima Kasih


Pertama, kami kelompok 5 (Keadilan) mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr.
Andri Fransiskus Gultom, M.PHIL. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang
selama ini telah memberikan ilmu dan pengalaman baru yang sangat bermanfaat untuk kami
kedepannya.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman anggota kelompok 5 yang
meliputi:
- Febrinia Sindi (220403060014)
- Salvatora Klarita Ndare (220401010034)
- Yuliani Agatha Putri Say (220401010043)
- Ulfa Khoiriyah (220401010048)
- Amanda Nur Aulia (220401010050)
Yang telah bekerjasama dan solid selama satu semester ini dalam mengerjakan berbagai tugas yang
diberikan terutama dalam pengerjaan tugas laporan akhir ini.
Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah bersedia
menjadi narasumber ketika kami melakukan wawancara, yaitu:
- Echa Putri Maharani (BK’22)
- Uswatun Khasanah (BK’22)
- Pramita Dwi Andini (BK’22)
Terakhir, kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang tidak bisa kami
sebutkan satu persatu, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu kami mengisi
angket mengenai masalah penerimaan KIP-K salah sasaran.

DOI : 7 https://journal.actual-insight.com/index.php/ai-jpkm
Actual Insight : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1 (1) 2021 Hal xxx - xxx
Ketidakadilan Masalah Penerimaan KIP-K Salah Sasaran
Febrinia Sindi 1 , Salvatora Klarita Ndare 2 , Yuliani Agatha Putri Say 3, Ulfa Khoiriyah4, Amanda Nur Aulia5

Referensi
Aidah, N. A. (2022). Analisis Kebijakan Program Beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (Kip-K) Di
Universitas Diponegoro. Jurnal Ilmu Administrasi Dan Studi Kebijakan (JIASK), 5(1), 1–22.
https://doi.org/10.48093/jiask.v5i1.91 →Jurnal online
Los, U. M. D. E. C. D. E. (n.d.). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における
健康関連指標に関する共分散構造分析Title. →Jurnal online

https://www.kompasiana.com/nellaaauliaa9462/6400362a610727713018b123/salah-sasaran-kip-k-
jadi-polemik

DOI : 8 https://journal.actual-insight.com/index.php/ai-jpkm

Anda mungkin juga menyukai