Laporan Proyek Kelompok 5
Laporan Proyek Kelompok 5
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Allows readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of its articles and
allow readers to use them for any other lawful purpose. The journal hold the copyright.
Actual Insight : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1 (1) 2021 Hal xxx - xxx
Ketidakadilan Masalah Penerimaan KIP-K Salah Sasaran
Febrinia Sindi 1 , Salvatora Klarita Ndare 2 , Yuliani Agatha Putri Say 3, Ulfa Khoiriyah4, Amanda Nur Aulia5
Pendahuluan
Kemiskinan merupakan masalah utama yang ingin dituntaskan oleh berbagai negara di seluruh
dunia. Negara Indonesia yang merupakan negara berkembang berusaha untuk menurunkan
kemiskinan.Oleh karena itu, upaya penanggulangan kemiskinan harus dilakukan secara komprehensif,
meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat dan dilaksanakan secara terpadu. Pengentasan
kemiskinan akan menjadi salah satu indikator penting dari keberhasilan pembangunan. Kemiskinan
juga membuat jutaan anak- anak bangsa tidak bisa melanjutkan pendidikan yang berkualitas,
kurangnya kesempatan menatap dan berinvestasi, kesulitan membiayai kehidupan sehari -hari,
kesulitan dalam membiayai kesehatan, kurangnya lapangan pekerjaan, ketidakmampuan dalam
membeli pangan dan sandang, dan kurangnya akses layanan publik. Kemiskinan juga menyebabkan
masyarakat mengorbankan apa saja demi sebuah kebutuhan hidup sehingga masyarakat rela dibayar
tidak sepadan demi mendapatkan pendapatan untuk kebutuhan hidup. Pemerintah Indonesia
menyadari bahwa pembangunan nasional adalah salah satu upaya untuk mewujudkanmasyarakat adil
dan makmur. Sejalan dengan tujuan tersebut, berbagai kegiatan pembangunan telah diarahkan kepada
pembangunan daerah khususnya daerah yang relatif miskin terus dari tahun ke tahun. Pembangunan
daerah dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan sesuai prioritas dan kebutuhan masing masing
daerah dengan dasar dan sasaran pembangunan nasional yang telah ditetapkan melalui pembangunan
jangka panjang dan jangka pendek. Membahas tentang kebijakan ini tidak ada habisnya, pasalnya
Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) adalah salah satu bantuan dana pendidikan yang dinaungi oleh
Kemendikbud. Beasiswa ini ditujukan bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi namun
terhalang akan biaya.
Syarat untuk mendaftar KIP-K adalah siswa SMA atau sederajat yang lulus atau akan lulus
pada tahun berjalan atau telah dinyatakan lulus maksimal 2 tahun sebelumnya, serta memiliki NISN,
NPSN dan NIK yang valid; Memiliki potensi akademik baik, namun memiliki keterbatasan ekonomi
yang didukung bukti dokumen yang sah; Lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru, dan diterima di
PTN atau PTS. Setelah memenuhi syarat mahasiswa bisa langsung melakukan pendaftaran. Selain
syarat kelulusan dan kondisi ekonomi keluarga terdapat beberapa penyebab KIP-K dicabut yaitu,
penerima KIP-K meninggal dunia, putus kuliah, pindah ke perguruan tinggi lain, cuti akademik selain
karena alasan sakit melebihi 2 semester, menolak menerima KIP-K, dipidana penjara berdasarkan
putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. Dengan adanya program beasiswa KIP-K,
ada harapan bagi seluruh mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan tinggi, terutama
yang berada di desa-desa terpencil yang sering terkendala biaya pendidikan dan ekonomi. Program ini
memberikan harapan dan kesempatan kepada siswa untuk mencapai tujuan mereka dan meningkatkan
kehidupan mereka tanpa khawatir dengan biaya pendidikan yang tinggi. Namun semenjak
diadakannya program KIP-K, terjadi beberapa kasus mengenai mahasiswa dari golongan menengah
atas yang memalsukan data persyaratan KIP-K. Hal tersebut membuat geram mahasiswa pendaftar
KIP-K yang benar-benar membutuhkan bantuan dana namun tidak mendapat KIP-K.
Banyak mahasiswa penerima bantuan dana KIP-K yang kehidupan sosialnya bisa dibilang
mampu. Tidak sedikit juga mahasiswa penerima dana KIP-K yang kehidupannya lebih hedon dari
pada mahasiswa non KIP-K. Dan bahkan mahasiswa penerima KIP-K dalam hal akademiknya
tergolong biasa saja. Kemendikbud mengatakan bahwa ada sejumlah kebijakan program Kartu
Indonesia Pintar Kulia (KIP-K) 2022 akan direvisi. Revisis kebijakan tersebut didasari pada beberapa
hal. Pertama, jumlah sasaran penerima dan jumlah pendaftar KIP-K sangat berbeda. Kedua, terdapat
perbandingan yang jauh sekali antara jumlah penerima KIP-K yang memenuhi syarat dan jumlah
siswa pemegang KIP pada jenjang pendidikannya dan kemungkinan besar akan diterima di Perguruan
Tinggi. Ketiga, biaya hidup bagi penerima KIP-K disesuaikan dengan indeks harga daerah.
Dengan adanya revisi tersebut penentuan target penerima KIP-K diharapkan dapat tepat
sasaran. Dan keadaan kondisi ekonomi mahasiswa pendaftar dapat lebih dipastikan oleh pihak
DOI : 2 https://journal.actual-insight.com/index.php/ai-jpkm
Actual Insight : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1 (1) 2021 Hal xxx - xxx
Ketidakadilan Masalah Penerimaan KIP-K Salah Sasaran
Febrinia Sindi 1 , Salvatora Klarita Ndare 2 , Yuliani Agatha Putri Say 3, Ulfa Khoiriyah4, Amanda Nur Aulia5
penyelenggara, agar penipuan dan pemalsuan data tidak lagi terjadi. Bagi yang memalsukan data
persyaratan KIP-K harus diberi sanksi tegas. Sanksi tegas di sini bisa berupa teguran bagi kelalaian
yang dianggap ringan, pembatalan statusnya dalam seleksi masuk perguruan tinggi bagi yang sengaja
memalsukan datanya.
Metode
a. Jenis Pendekatan
Metode yang digunakan ialah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dapat
dipahami sebagai metode penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa bahasa tertulis
atau lisan dari orang dan pelaku yang dapat diamati. Pendekatan kualitatif ini dilakukan untuk
menjelaskan dan menganalisis fenomena individu atau kelompok, peristiwa, dinamika sosial,
sikap, keyakinan, dan persepsi. Oleh karena itu, proses penelitian pendekatan kualitatif
dimulai dengan pengembangan asumsi-asumsi dasar. Kemudian dikaitkan dengan kaidah-
kaidah pemikiran yang digunakan dalam penelitian. Data yang dikumpulkan dalam survei
kemudian diinterpretasikan. Menurut Rachmat Kriyantono, tujuan penelitian dengan
pendekatan kualitatif adalah untuk menjelaskan secara rinci fenomena yang terjadi di
masyarakat dengan mengumpulkan data secara rinci dan lengkap.
b. Tempat dan Subyek
Proyek ini dilakukan bertempatan di Universitas PGRI Kanjuruhan Malang.
Dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2023 untuk kegiatan wawancara dan pada tanggal 22
Mei – 7 Juni 2023 untuk pembuatan angket sampai penyebaran angket mengenai masalah
penerimaan KIP-K salah sasaran.
Kelompok melakukan wawancara kepada 3 narasumber, yaitu:
1. Echa Putri Maharani (BK’22)
2. Uswatun Khasanah (BK”22)
3. Pramita Dwi Andini (BK’22)
Kelompok menyebarkan angket mengenai masalah penerimaan KIP-K salah sasaran kepada
beberapa mahasiswa/i Universitas PGRI Kanjuruhan Malang.
c. Tahapan Kegiatan
Pengumpulan data didapatkan dari mahasiswa/i Universitas PGRI Kanjuruhan
Malang dengan melakukan wawancara dan menyebarkan angket kepada beberapa
mahasiswa/i. Banyak mahasiswa/i yang memberikan solusi agar pihak kampus yang memiliki
wewenang mengenai seleksi calon penerima KIP-K seharusnya melakukan seleksi yang ketat
agar penerima bantuan tersebut didapatkan oleh mahasiswa/i yang ekonominya di bawah atau
yang benar-benar membutuhkan, juga supaya tidak adanya pembohongan data serta unsur
orang dalam dalam seleksi penerimaan. Dan juga perlu adanya pemerataan yang diterapakan
di kampus agar setiap mahasiswa/i juga berhak untuk mendapatkan pendidikan yang setinggi-
tingginya.
Pada tahap 1, kelompok melakukan wawancara kepada beberapa narasumber
mengenai masalah penerimaan KIP-K salah sasaran. Hasil wawancara tersebut didiskusikan
untuk ditindaklanjuti dalam perencanaan pembuatan angket mengenai masalah penerimaan
KIP-K yang salah sasaran, yang mana kelompok mendiskusikan mengenai pertanyaan yang
akan diajukan dalam angket, serta tindak lanjut setelah angket terbentuk. Setelah berdiskusi
kelompok membuat angket dengan menyertakan pertanyaan-pertanyaan yang telah
didiskusikan dan disusun bersama-sama.
Pada tahap 2, kelompok melakukan penyebaran angket mengenai masalah
penerimaan KIP-K yang salah sasaran yang sudah dibuat sebelumnya. Angket dibagikan pada
mahasiswa/i yang berada pada area kampus Universitas PGRI Kanjuruhan Malang. Pada
tahap 3, kelompok melakukan evaluasi setelah melakukan penyebaran angket pada tahap
sebelumnya. Pada evaluasi ini, kelompok mengumpulkan data dari hasil angket yang telah
disebar sebelumnya, kemudian mengevaluasi hasil kerja dari kelompok dan juga hasil dari
angket untuk ditindaklanjuti kedepannya.
DOI : 3 https://journal.actual-insight.com/index.php/ai-jpkm
Actual Insight : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1 (1) 2021 Hal xxx - xxx
Ketidakadilan Masalah Penerimaan KIP-K Salah Sasaran
Febrinia Sindi 1 , Salvatora Klarita Ndare 2 , Yuliani Agatha Putri Say 3, Ulfa Khoiriyah4, Amanda Nur Aulia5
DOI : 4 https://journal.actual-insight.com/index.php/ai-jpkm
Actual Insight : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1 (1) 2021 Hal xxx - xxx
Ketidakadilan Masalah Penerimaan KIP-K Salah Sasaran
Febrinia Sindi 1 , Salvatora Klarita Ndare 2 , Yuliani Agatha Putri Say 3, Ulfa Khoiriyah4, Amanda Nur Aulia5
DOI : 5 https://journal.actual-insight.com/index.php/ai-jpkm
Actual Insight : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1 (1) 2021 Hal xxx - xxx
Ketidakadilan Masalah Penerimaan KIP-K Salah Sasaran
Febrinia Sindi 1 , Salvatora Klarita Ndare 2 , Yuliani Agatha Putri Say 3, Ulfa Khoiriyah4, Amanda Nur Aulia5
EXTERNAL FACTORS
OPPORTUNITIES + THREATS –
1. Dengan melihat kondisi sekitar, dan dapat 1. Bantuan salah sasarn masih
mengulik informasi melalui medi seprti internet sering di jumpai dan tidak di
dapat membantu menganalisis dan dapat tindaklanjuti.
menghasilkan solusi dari permasalahan
bantuan tidak tepat sasaran.
DOI : 6 https://journal.actual-insight.com/index.php/ai-jpkm
Actual Insight : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1 (1) 2021 Hal xxx - xxx
Ketidakadilan Masalah Penerimaan KIP-K Salah Sasaran
Febrinia Sindi 1 , Salvatora Klarita Ndare 2 , Yuliani Agatha Putri Say 3, Ulfa Khoiriyah4, Amanda Nur Aulia5
Simpulan
Terdapat penerima beasiswa KIP-K yang diduga masuk dalam kategori mampu, dalam
konteks ini timbullah rasa ragu apakah beasiswa KIP-K ini sudah tepat sasaran atau masih belum.
Karena itu kami perlu meminta pada penanggung jawab KIP-K untuk memvalidasi data setiap
penerima KIP-K dan melakukan pengecekan maupun survei lapangan, agar tau dan dapat membantu
mengurangi masalah KIP-K yang tidak tepat sasaran, atau bahkan yang membutuhkan tidak
terakomodasi. Adapun penerapan validasi yang bisa diterapkan, seperti: melakukan pengecekan
ataupun survei langsung penerima KIP-K, singkronisasi dengan data terpadu kesejahteraan sosial dan
data penerimaan KIP semasa SMA, melakukan diverifikasi ulang setiap semester, perkembangan
ekonomi keluarga penerima KIP-K, baik prestasi maupun komitmen studinya. Bila diketahui terdapat
data yang dibuat tidak akurat biasanya ada unsur orang dalam yang menghambat jalannya bantuan
siswa agar tepat sasaran, sanksi diberikan untuk pihak yang bersangkutan. Sangat disayangkan jika
mahasiswa yang tidak mampu secara finansial karena kehidupan ekonominya yang kurang stabil tapi
memiliki prestasi yang luar biasa tersingkirkan oleh mahasisiwa yang mampu mencari peluang jalur
orang dalam. Sepanjang kebijakan kuliah gratis belum diterapkan,maka beasiswa KIP-K ini wajib
terus dilaksanakan dan disempurnakan. Kami berharap, terdapat seluruh mahasiswa untuk lebih
menyadari, memiliki pemikiran “bahwa jika saya mampu untuk apa saya ikut program KIP kuliah,
karena banyak sekali orang yang lebih berhak dan yang lebih layak untuk mendapatkannya.”dan kami
juga berharap untuk pihak penanggung jawab KIP-K untuk lebih di tingkatkan lagi keketat’an dan
lebih adil dalam pemilihan penerima KIP-K.
Referensi
Aidah, N. A. (2022). Analisis Kebijakan Program Beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (Kip-K) Di
Universitas Diponegoro. Jurnal Ilmu Administrasi Dan Studi Kebijakan (JIASK), 5(1), 1–22.
https://doi.org/10.48093/jiask.v5i1.91 →Jurnal online
DOI : 7 https://journal.actual-insight.com/index.php/ai-jpkm
Actual Insight : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1 (1) 2021 Hal xxx - xxx
Ketidakadilan Masalah Penerimaan KIP-K Salah Sasaran
Febrinia Sindi 1 , Salvatora Klarita Ndare 2 , Yuliani Agatha Putri Say 3, Ulfa Khoiriyah4, Amanda Nur Aulia5
https://www.kompasiana.com/nellaaauliaa9462/6400362a610727713018b123/salah-sasaran-kip-k-
jadi-polemik
DOI : 8 https://journal.actual-insight.com/index.php/ai-jpkm