KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN NOMOR: P.6/PPKL/SET.6/KUM.1/9/2022 TENTANG PERBANDINGAN STANDAR NILAI (BENCHMARKING) SEKTOR INDUSTRI SEMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN, Menimbang » bahwa usaha dan/atau kegiatan semen merupakan salah satu sektor industri peserta Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan; b. bahwa dalam rangka penilaian hijau Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan perlu ditetapkan acuan dalam melakukan perbandingan standar nilai (benchmarking) bagi industri sektor semen; c. bahwa berdasarkan —_pertimbangan _sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan tentang Perbandingan Standar Nilai (Benchmarking) Sektor Industri Semen; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851);Menetapkan: 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4153); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan —_Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6634) 5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 01 Tahun 2021 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 82); 6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 15 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 756); MEMUTUSKAN: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN TENTANG PERBANDINGAN STANDAR NILAI (BENCHMARKING) SEKTOR INDUSTRI SEMEN.Pasal 1 Dalam peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan: 1, Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan yang selanjutnya disebut Proper adalah evaluasi ketaatan dan kinerja melebihi ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan di bidang pengendalian pencemaran dan/atau _kerusakan lingkungan hidup, serta pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun. 2. Usaha dan/atau kegiatan semen adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan yang menggunakan bahan mentah seperti batu kapur, tanah liat, pasir besi, pasir silika, gypsum dan bahan sejenis lainnya di dalam proses produksinya. 3. Direktur Jenderal adalah Pejabat tinggi madya yang bertanggung jawab di bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan. Pasal 2 Peraturan Direktur Jenderal ini bertujuan untuk memberikan acuan kepada: a. Usaha dan/atau Kegiatan Semen peserta Proper dalam melaksanakan —perbandingan —standar_—_—_nillai (benchmarking); dan b. _penilai Proper dalam melakukan penilaian kinerja lebih dari ketaatan. Pasal 3 (1) Perbandingan standar nilai (benchmarking) yang diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal ini meliputi: a. _intensitas energi; b. _ intensitas emisi; c. _ intensitas limbah Bahan Berbahaya dan Beracun; d. intensitas limbah nonBahan Berbahaya dan Beracun; © intensitas air; dan f. _ intensitas beban pencemaran air(2) Acuan dalam melakukan perbandingan standar nilai (benchmarking) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini. Pasal 4 (1) Hasil perbandingan standar nilai (benchmarking) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 sebagai dasar penilaian kriteria benchmarking penilaian hijau Proper. (2) Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Semen yang akan melaksanakan —perbandingan —standar_niilai (benchmarking) kinerja pada level dunia, harus memiliki kinerja yang berada pada rentang 25% (dua puluh lima persen) terbaik dari acuan benchmarking sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2). Pasal 5 Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini berlaku, Peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Nomor P.15/PPKL/SET/KUM.1/9/2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Noor P.17/PPKL/SET/KUM.1/10/2019 ‘Tentang Benchmarking Sektor Industri Semen dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 6 Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di: Jakarta Salinan sesuai dengan aslinya Pada tanggal: 26 September 2022 DIREKTUR JENDERAL, ttd SIGIT RELIANTOROLAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN NOMOR: P.6/PPKL/SET.6/KUM.1/9/2022 TENTANG PERBANDINGAN STANDAR NILAI (BENCHMARKING) SEKTOR INDUSTRI SEMEN A. ACUAN DATA BENCHMARKING INTENSITAS ENERGI 1. INTENSITAS ENERGI SPECIFIC HEAT CONSUMPTION (SHC) 0012 0.001 0.0008 0.0006 ©.0008 .0002 3000 Specifc Heat Consumption (Ms/ton Clinker) P50 2s terbawah 391,72 feeicson0 25 terbaik 3255,77, 3200 3400-3600» 800» 4000 «4200» 44004600 2. INTENSITAS ENERGI SPECIFIC POWER CONSUMPTION (SPC) 0.06 0.05 008 0.03 0.02 oor Specific Power Consumption (kWh/ton cement equivalent) so 935 p2Sterbawah 969 25 terhalk 92,99 75.00 20.00 85.00 90.00 95.00 100.00 105.00B. ACUAN DATA BENCHMARKING INTENSITAS EMISI 1. INTENSITAS EMISI CO2 Specific Nett CO2 Emission (kg CO2/ton cement equivalent) 0.008, so 610.96 P25 terbaik P25 terbawah 0.006 877,70 EAI 0.007 0.005 0.008 0.003 002 0.008 ° 4500 500.9 5500 600.0 6500 700.0 7500 2. INTENSITAS EMISI PARTIKULAT Intensitas Emisi Partikulat (kg partkulatiton semen ekivalen) P50 0,03, P25terbawah P2sterbaik noe 001 0.02 ° 002 00400508 on oa oa 3. INTENSITAS EMISI NOX Intensitas Emisi NOx (kg NOx/ton semen ekivalen) 1 P50 025 16 P25 terbawah 14 pas terbalk ia 12 008 og 06 oa 02 | °. oa ° o1 0203 5 08 OF Os4. INTENSITAS EMISI SOX Intensitas Emisi S02 (kg $02/ton semen ekivalen) 25 P50 0.03 P25 terbaik 20,0008 1s ° oa 02 03 oa os os C. ACUAN DATA BENCHMARKING INTENSITAS LIMBAH B3- 1. INTENSITAS LIMBAH B3 Intensitas Limbah B3 Internal Dihasilkan (Kg LB3/ton semen ekivalen) 35 P50 3 os £25 terbawah P25 terbalk 022 0,004 ° 0.05 oa os 02 025 03 035 2, PERSENTASE PEMANFAATAN LIMBAH B3 Persentase Limbah 83 Internal Dimanfaatkan (Kg LB3 dimanfaatkan/kg Timbulan (83) 1s. 14 P50 135 A P25 terbawah 125 57.5% a P25 terbaik 1s. 97.7% aa 105 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 110%D. ACUAN DATA BENCHMARKING INTENSITAS LIMBAH NONB3 1. INTENSITAS LIMBAH NONB3 Intensitas Limbah Non 83 Internal Dihasilkan (Kg Limbah Non B3/ton semen ekivalen 0.0285 25 terbawah ors) 527 0.0245 0.024 ons 0023 0.0225 02 o.o2is I 2, PERSENTASE PEMANFAATAN LIMBAH NONB3 Persentase Limbah Non B3 Internal Dimanfaatkan (Kg Limbah NonB3 dimanfaatkan/kg Limbah NonB3 dihasilkan) 16 P25 terbawah 1s 738% 0 14 94.3% is steak 12 4a 09 os o7 os 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 110%E, ACUAN DATA BENCHMARKING INTENSITAS KONSUMSI AIR 19 18 w 16 15 14 13 12 aa Intensitas Konsumsi Air (m3 air/ton semen ekivalen) P25terbawah 023 0.000 0.100 0.200 0300 0.400 0500 0.600 F. ACUAN DATA BENCHMARKING INTENSITAS BEBAN PENCEMARAN AIR 1. INTENSITAS BEBAN AIR LIMBAH COD Beban Pencemar Outlet Air Limbah Domestik (mg COD/ton semen cckivalen) P2sterbaik P50 013805 P25 terbawah 168 0.03 0.025 0.02 cos oon 0.005-10- 2. INTENSITAS BEBAN AIR LIMBAH BOD Beban Pencemar Outlet Air Limbah Domestik (mg BOD/ton semen ekivalen) 012 P50 275 P25 terbawah oa P2sterbalk i nr ony —“e 0.08 a ~ ae 0.08 0.04 on a ° 2 2 2 4 5 6 7 Salinan sesuai dengan aslinya A BAGIAN PROGRAM, EVALUASI, DIREKTUR JENDERAL, KERJA SAMA TEKNIK ttd DENNY TARLUGA SILABAN SIGIT RELIANTORO