Anda di halaman 1dari 22

RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)

PERENCANAAN INTERIOR KAMAR MESS dan AUDITORIUM


LEMHANNAS RI

BAGIAN II

SYARAT-SYARAT TEKNIS BAB

PERSYARATAN UMUM
I
1. PERATURAN TEKNIS UMUM

Untuk melaksanakan pekerjaan ini digunakan lembar-lembar dan


ketentuan-ketentuan dan peraturan seperti tercantum dibawah ini
termasuk segala perubahan - perubahan hingga kini ialah :

1. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia disingkat PKKI - NI-5.


2. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung 1983.
3. Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia disingkat PUBI-1982.
4. Standard Industri Indonesia (SII).

2. PENJELASAN UMUM TENTANG TATA TERTIB PELAKSANAAN

a. Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa


diwajibkan mempelajari dengan seksama gambar kerja dan RKS
Pelaksanaan beserta Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.

b. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa diwajibkan mengukur ulang dan


mengechek ulang seluruh besaran yang ada, kemudian mencocokan
hasil pengukuran dengan gambar kerja dan hasilnya dikoordinasikan
dengan Direksi .

c. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa diwajibkan melaporkan kepada Direksi


setiap ada perbedaan ukuran diantara gambar-gambar, perbedaan
antara gambar kerja dan RKS untuk mendapatkan keputusan. Tidak
dibenarkan sama sekali bagi Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa
memperbaiki sendiri perbedaan tersebut diatas. Akibat-akibat dari
kelalaian Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa dalam hal ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa.

d. Daerah area kerja akan diserahkan kepada Kontraktor/Penyedia


Barang/Jasa (selama pelaksanaan) dalam keadaan seperti diwaktu
pemberian kerja dan dianggap bahwa Kontraktor/Penyedia
Barang/Jasa mengetahui benar-benar mengenai :
1) Letak bagian/area bangunan yang akan dibangun.
2) Batas-batas serta lingkup maupun keadaannya.
3) Keadaan fisik bangunan sesuai dengan gambar.

Interior Mess - Lemhannas - 1


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INTERIOR KAMAR MESS dan AUDITORIUM
LEMHANNAS RI

e. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa wajib menyerahkan hasil


pekerjaannya hingga selesai dan lengkap yaitu membuat (menyuruh
membuat) memasang serta memesan maupun menyediakan bahan-
bahan bangunan alat-alat kerja dan pengangkutan, membayar upah
kerja dan lain-lain yang bersangkutan dengan pelaksanaan.

f. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa wajib menyediakan sekurang-


kurangnya 1 (satu) salinan gambar-gambar dan RKS ditempat
pekerjaan untuk dapat digunakan setiap saat oleh Pemilik atau
Direksi.

g. Atas perintah Direksi kepada Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa dapat


dimintakan membuat gambar-gambar penjelasan dan perincian
bagian-bagian khusus. Semuanya atas beban Kontraktor/Penyedia
Barang/Jasa. Gambar tersebut setelah disetujui oleh Direksi , secara
tertulis akhirnya menjadi gambar perlengkap dari gambar-gambar
pelaksanaan.

h. Setiap pekerjaan yang akan dimulai pelaksanaannya maupun yang


sedang dilaksanakan, Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa diwajibkan
berhubungan dengan Direksi untuk ikut menyaksikan sejauh tidak
ditentukan lain, untuk mendapatkan pengesahan /persetujuannya.

i. Setiap usul perubahan dari Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa ataupun


persetujuan pengesahan dari Direksi dianggap berlaku sah serta
mengikat jika dilakukan secara tertulis.

j. Semua bahan yang akan dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan


proyek ini harus benar-benar baru dan diteliti mengenai mutu, ukuran
dan lain-lain yang sesuaikan standard/ peraturan-peraturan yang
dipergunakan didalam RKS ini. Semua bahan-bahan tersebut diatas
harus mendapatkan pengesahan/persetujuan dari Direksi sebelum
akan dimulai pelaksanaannya.

k. Pengawasan terus menerus terhadap pelaksanaan penyelesaian/


perapihan, harus dilakukan oleh tenaga-tenaga dari pihak
Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa yang benar-benar ahli.

l. Semua barang-barang yang tidak berguna selama pelaksanaan


pembangunan harus dikeluarkan dari lapangan pekerjaan.

m. Cara-cara menimbun bahan-bahan di lapangan maupun di gudang


harus memenuhi syarat-syarat teknis, dan dapat dipertanggung
jawabkan.

Interior Mess - Lemhannas - 2


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INTERIOR KAMAR MESS dan AUDITORIUM
LEMHANNAS RI

3. JADWAL

Paling lambat 2 (dua) minggu setelah dinyatakan sebagai Pemenang


Pelelangan, Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa diharuskan mengajukan :

1. Jadwal waktu (Time Schedule) pelaksanaan secara terperinci


yang digambarkan secara Diagram Panah (Network Planning) dan
diagram balok (Barchart).
2. Jadwal Pengadaan Tenaga Kerja.
3. Jadwal Pengadaan Bahan.

Bagian-bagian yang disebutkan diatas 1 s/d 3 harus mendapat persetujuan


dari Direksi sebagai dasar/patokan Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa dalam
melaksanakan pekerjaan dan Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa wajib
mengikutinya. Kelalaian dalam memasukan bagian-bagian dimaksud 1 s/d 3
tersebut diatas dapat menyebabkan pekerjaan menantikan sementara.
Akibat dari penghentian sementara ini menjadi tanggung jawab
Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa seluruhnya.

4. PENGUKURAN

a. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa wajib memberitahukan kepada Direksi


bagian pekerjaan yang akan dimulai, untuk dicek terlebih dahulu
ketentuan ukuran-ukurannya.

b. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa diwajibkan senantiasa mencocokan


ukuran-ukuran satu sama lain dalam tiap pekerjaan dan segera
melaporkan secara tertulis kepada Direksi setiap terdapat
selisih/perbedaan-perbedaan ukuran, untuk diberikan keputusan
pembetulannya. Tidak dibenarkan Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa
membetulkan sendiri kekeliruan tersebut tanpa persetujuan Direksi .

c. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab atas tepatnya


pelaksanaan pekerjaan menurut ukuran-ukuran yang ditetapkan dalam
gambar kerja.

d. Mengingat setiap kesalahan selalu akan mempengaruhi bagian-bagian


pekerjaan selanjutnya, maka ketepatan peil dan ukuran tersebut mutlak
perlu diperhatikan sungguh-sungguh. Kelalaian Kontraktor/Penyedia
Barang/Jasa dalam hal ini tidak akan ditolerir dan Direksi berhak untuk
membongkar pekerjaan dan mengganti dengan yang baru atas biaya
Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa.

Interior Mess - Lemhannas - 3


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INTERIOR KAMAR MESS dan AUDITORIUM
LEMHANNAS RI

5. PEMAKAIAN UKURAN

a. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa tetap bertanggung jawab dalam


menepati semua ketentuan yang tercantum dalam Rencana Kerja &
Syarat dan gambar-gambar berikut tambahan dan perubahannya.

b. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa wajib memeriksa kebenaran dari


ukuran-ukuran keseluruhan maupun bagian-bagiannya dan
memberitahukan Direksi tentang setiap perbedaan yang ditemukannya
didalam RKS dan gambar-gambar maupun dalam pelaksanaan.
Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa baru diijinkan membetulkan
kesalahan gambar dan melaksanakannya setelah ada persetujuan
tertulis dari Direksi Proyek yang ditentukan oleh Pemberi Tugas.

c. Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan, didalam


hal apapun menjadi tanggung jawab Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa.
Oleh karena itu sebelumnya kepadanya diwajibkan mengadakan
pemeriksaan menyeluruh terhadap semua gambar-gambar yang ada.

6. LAPANGAN KERJA

a. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa wajib menyediakan perlengkapan


kantor direksi kelompok Direksi dan alat-alatnya yang nantinya menjadi
milik Pemilik Proyek.

b. Untuk menyimpan bahan-bahan bangunan yang dianggap perlu


Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa harus membuat gudang.

c. Penggunaan bangunan yang ada di lapangan, hanya dilakukan dengan


izin dari Direksi .

7. KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN

a. Selama berlangsungnya pembangunan pelaksanaan proyek ini,


kebersihan halaman dan lingkungan terutama jalan-jalan disekitar
proyek, kantor, gudang, los kerja dan bagian dalam bangunan yang
dikerjakan harus tetap bersih dan tertib, bebas dari bahan bekas/puing
dan lain-lain. Khusus kebersihan lingkungan disekitar proyek, yang
harus dibersihkan adalah adanya kotoran yang diakibatkan oleh
keluar masuknya kendaraan proyek ini. Kelalaian dalam hal ini dapat
menyebabkan Direksi memberi perintah penghentian seluruh pekerjaan.
Akibat dari hal ini seluruhnya menjadi tanggungan Kontraktor/Penyedia
Barang/Jasa.

Interior Mess - Lemhannas - 4


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INTERIOR KAMAR MESS dan AUDITORIUM
LEMHANNAS RI

b. Penimbunan bahan-bahan yang ada dalam gudang-gudang maupun


yang berada di halaman bebas harus diatur sedemikian rupa agar
tidak mengganggu kelancaran dan keamanan pekerjaan/umum dan
juga agar memudahkan jalannya pemeriksaan dan penelitian bahan-
bahan oleh Direksi maupun oleh Pemilik Proyek.

c. Tidak diperkenankan :
1. Pekerjaan menginap ditempat pekerjaan kecuali dengan izin
Direksi .
2. Memasak ditempat bekerja kecuali izin Direksi .
3. Membawa masuk penjual-penjual makanan, buah, minuman, rokok
dan sebagainya ke tempat pekerjaan.
4. Keluar masuk dengan bebas.

8. ALAT-ALAT KERJA DAN ALAT-ALAT PEMBANTU

a. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan alat-alat yang


diperlukan untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara
sempurna dan efisien, misalnya : beton molen, katrol, steger, mesin-
mesin dan alat-alat lain yang diperlukan, untuk pemindahan mesin/
Peralatan Bengkel yang akan dipindahkan.

b. Bila pekerjaan telah selesai, Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa


diwajibkan segera menyingkirkan alat-alat tersebut, pada butir 1 Pasal
ini, serta memperbaiki kerusakan yang diakibatkannya dan
membersihkan bekas-bekasnya.

c. Disamping harus menyediakan alat-alat yang diperlukan seperti


dimaksud pada butir 1 Pasal ini. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa harus
menyediakan alat-alat bantu sehingga dapat bekerja pada kondisi
apapun, seperti tenda-tenda untuk bekerja pada waktu hujan dan lain-
lain.

9. PEMBANGKIT TENAGA DAN SUMBER AIR

a. Setiap pembangkit tenaga sementara untuk penerangan pekerjaan,


harus diadakan oleh Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa termasuk
pemasangan sementara kabel-kabel, meteran, upah dan tagihan serta
pembersihannya kembali pada waktu pekerjaan selesai adalah beban
Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa.

b. Air untuk keperluan pekerjaan harus diadakan dan bila memungkinkan


didapatkan dari sumber air yang sudah ada dilokasi pekerjaan tersebut.
Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa harus memasang sementara pipa-pipa
dan lain-lain pekerjaan untuk mengalirkan air dan mencabutnya

Interior Mess - Lemhannas - 5


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INTERIOR KAMAR MESS dan AUDITORIUM
LEMHANNAS RI

kembali pada waktu pekerjaan selesai. Biaya untuk pekerjaan


pengadaan air sementara adalah beban Kontraktor/Penyedia
Barang/Jasa.

c. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa tidak diperbolehkan menyambung dan


menghisap air dari saluran induk dan sebagainya tanpa terlebih dahulu
mendapatkan izin tertulis dari Pemilik Proyek atau Direksi .

10. IKLAN

Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa tidak diizinkan memasang iklan dalam


bentuk apapun di lapangan kerja atau ditanah yang berdekatan tanpa izin
dari Pemilik Proyek atau Direksi .

11. JALAN MASUK DAN JALAN KELUAR

a. Pemakaian jalan masuk ketempat pekerjaan menjadi tanggung jawab


pihak Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa dan disesuaikan dengan
kebutuhan proyek tersebut.
b. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa diwajibkan membersihkan kembali
jalan masuk pada waktu penyelesaian, dan memperbaiki segala
kerusakan yang diakibatkannya dan menjadi beban
Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa.

12. PERLINDUNGAN TERHADAP RUANGAN LAIN DISEKITARNYA

a. Selama masa pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor/Penyedia


Barang/Jasa bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan akibat
operasi pelaksanaan pekerjaan terhadap ruangan yang ada dan lain-
lain yang ada dilapangan pekerjaan dan lingkungan selama hal
tersebut diatas tidak termasuk didalam pekerjaan.

b. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa juga bertanggung jawab atas


gangguan dan pemindahan yang terjadi atas perlengkapan umum
seperti saluran air, telepon, listrik dan sebagainya yang disebabkan
oleh operasi Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa. Segala biaya untuk
pemasangan kembali beserta perbaikan-perbaikannya adalah
menjadi beban Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa.

13. KECELAKAAN DAN KESEHATAN

a. Kecelakaan-kecelakaan yang timbul selama pekerjaan berlangsung


menjadi beban Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa.

Interior Mess - Lemhannas - 6


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INTERIOR KAMAR MESS dan AUDITORIUM
LEMHANNAS RI

b. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa diwajibkan menyediakan kotak PPPK


terisi menurut kebutuhan, lengkap dengan seorang petugas yang telah
terlatih dalam soal-soal mengenai pertolongan pertama.

c. Terhadap kecelakaan-kecelakaan yang timbul akibat bencana alam,


segala pembiayaannya menjadi beban Kontraktor/Penyedia
Barang/Jasa.

d. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa diwajibkan menyediakan alat-alat


pemadam kebakaran jenis ABC (segala jenis api), pasir dalam bak
kayu, galah-galah dan lain sebagainya.

e. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa diwajibkan memperhatikan


kesehatan karyawan-karyawannya.

f. Sejauh tidak disebutkan dalam RKS ini, maka Kontraktor/Penyedia


Barang/Jasa harus mengikuti semua ketentuan umum lainnya yang
dikeluarkan oleh Jawatan Instansi Pemerintah CQ Undang-Undang
keselamatan kerja dan lain sebagainya termasuk semua perubahan-
perubahannya yang hingga kini tetap berlaku.

14. PENGAMANAN

a. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab penuh atas


segala sesuatu yang ada di daerahnya ialah mengenai :
1. Kerusakan-kerusakan yang timbul akibat kelalaian/kecerobohan
yang disengaja ataupun tidak.
2. Penggunaan sesuatu yang keliru/salah.
3. Kehilangan-kehilangan bagian alat-alat/bahan-bahan yang ada di
daerahnya.

b. Terhadap semua kejadian sebagaimana disebut diatas


Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa harus melaporkan kepada Direksi
dalam waktu paling lambat 24 jam untuk diusut dan selesaikan
persoalannya lebih lanjut.

c. Untuk mencegah kejadian-kejadian tersebut diatas


Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa harus mengadakan pengamanan,
antara lain penjagaan, penerangan malam, pemagaran sementara dan
sebagainya.

d. Setiap pekerja harus memakai alat-alat pengaman seperti helm,


penggantung dan lain-lain yang dianggap perlu.

Interior Mess - Lemhannas - 7


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INTERIOR KAMAR MESS dan AUDITORIUM
LEMHANNAS RI

e. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan pengaman dalam


pelaksanaannya, agar supaya keselamatan lingkungan dapat terjamin
dengan baik.

15. PENGAWASAN

a. Setiap saat Direksi harus dapat dengan mudah mengawasi, memeriksa


dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan,
Kontraktor/penyedia barang/jasa harus mengadakan fasilitas-fasilitas
yang diperlukan.
b. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetap luput dari
Pengawasan Direksi menjadi tanggung jawab Kontraktor/Penyedia
Barang/Jasa. Pekerjaan tersebut jika diperlukan harus segera dibuka
sebagian atau seluruhnya.
c. Jika Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa perlu melaksanakan pekerjaan
diluar jam kerja normal sehingga diperlukan Pengawasan oleh Direksi,
maka segala biaya untuk itu menjadi beban Kontraktor/Penyedia
Barang/Jasa. Permohonan oleh Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa untuk
mengadakan pemeriksaan tersebut harus dengan surat disampaikan
kepada Direksi Proyek yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas.
d. Wewenang dalam memberikan keputusan yang berada ditangan
petugas-petugas Direksi adalah terbatas pada soal-soal yang jelas
tercantum/dimasukan didalam gambar - gambar dan RKS dan risalah
penjelasan. Penyimpangan dari padanya haruslah seizin Pemilik Proyek.

16. PEMERIKSAAN DAN PENYEDIAAN BAHAN DAN BARANG

a. Bila dalam RKS disebutkan nama dan pabrik pembuatan dari suatu
bahan dan barang, maka ini dimaksudkan menunjukan standard
minimal mutu/kualitas bahan dan barang yang digunakan.

b. Setiap barang dan bahan yang ada digunakan harus disampaikan


kepada Direksi oleh Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa untuk
mendapatkan persetujuan Pemilik Proyek. Waktu penyampaiannya
dilaksanakan jauh sebelum pekerjaannya dimulai.

c. Setiap usulan penggunaan nama dan pabrik serta pembuatan dari


suatu bahan dan barang harus mendapat rekomendasi dari Direksi
berdasarkan petunjuk dalam RKS serta gambar-gambar dan risalah
penjelasan selanjutnya usulan tersebut diteruskan untuk
mendapatkan perstujuan dari Pemilik Proyek.

d. Contoh bahan dan barang yang akan digunakan dalam pekerjaan


harus diadakan atas biaya Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa
setelah disetujui oleh Pemilik Proyek atau Direksi , maka bahan dan

Interior Mess - Lemhannas - 8


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INTERIOR KAMAR MESS dan AUDITORIUM
LEMHANNAS RI

barang tersebut seperti diatas yang akan dipakai dalam pelaksanaan


pekerjaan nanti.

e. Contoh bahan dan barang tersebut disimpan oleh Direksi untuk


dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan dan barang yang
dipakai tidak sesuai dengan contoh baik kualitas maupun sifatnya.

f. Dalam pengajuan harga penawaran, Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa


harus sudah memasukan sejauh keperluan biaya untuk pengujian
berbagai bahan dan barang. Tanpa mengingat jumlah tersebut,
Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa tetap bertangung jawab pula atas
biaya pengajuan bahan dan barang yang tidak memenuhi syarat
atas perintah Pemilik Proyek atau Direksi .

17. RENCANA KERJA & SYARAT SERTA GAMBAR KERJA

a. Gambar-gambar detail merupakan bagian-bagian yang tidak terpisahkan


pada RKS ini.

b. Jika terdapat perbedaan-perbedaan antara gambar-gambar dengan


RKS, Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa diwajibkan mengajukan
pertanyaan tertulis kepada Direksi dan Kontraktor/Penyedia
Barang/Jasa diwajibkan pula mentaati dan mengikuti keputusan
Direksi Proyek yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas.

c. Ukuran-ukuran yang terdapat dalam gambar yang terbesar dan


terakhirlah yang berlaku, dan ukuran dengan angka adalah yang
harus diikuti dari pada ukuran skala dari gambar-gambar, tapi jika
mungkin ukuran ini harus mengambil dari pekerjaan yang sudah selesai.

d. Jika terdapat kekurangan penjelasan-penjelasan dalam gambar atau


diperlukan gambar tambahan/gambar detail untuk membesarkan
gambar-gambar, atau untuk memungkinkan Kontraktor/Penyedia
Barang/Jasa melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan ketentuan, maka Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa harus dapat
membuat gambar tersebut dan dibuat 3 (tiga) rangkap gambar atas
biaya Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa.

e. Apabila ada hal-hal yang disebutkan berulang pada gambar-gambar,


RKS atau Dokumen Kontrak lainnya, yang berlainan dan atau
penjelasan-penjelasannya bertentangan, maka ini harus diartikan bukan
untuk menghilangkan satu terhadap yang lain, tetapi untuk lebih
menegaskan masalahnya. Kalau hal yang menyangkut kelainan harus
diinformasikan kepada Direksi untuk mendapatkan keputusannya.

Interior Mess - Lemhannas - 9


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INTERIOR KAMAR MESS dan AUDITORIUM
LEMHANNAS RI

f. RKS, Daftar Volume Pekerjaan (BQ), gambar serta Berita Acara


penjelasan Pekerjaan adalah bagian yang saling melengkapi satu sama
lain dan sesuatu yang termuat didalamnya bersifat mengikat.

18. PENJELASAN PERBEDAAN DOKUMEN

a. Bila ada perbedaan ukuran dan atau penjelasan-penjelasan atau tidak


sesuai antara gambar yang berlainan bidang/jenisnya, maka pekerjaan
tidak boleh laksanakan dan harus diinformasikan kepada Direksi untuk
mendapatkan kepastian mengenai gambar yang dipergunakan.

b. Dalam hal terdapat perbedaan antara :


1. Surat Perjanjian/Kontrak.
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan tambahan serta
perubahannya sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Rapat
Penjelasan Pekerjaan.
3. Gambar Kerja dan tambahan serta perubahannya sebagaimana
tercantum dalam Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan.
4. Surat Penawaran Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa berikut lampiran-
lampirannya, maka :
1 didahulukan atas 2.
2 didahulukan atas 3.
3 didahulukan atas 4.
Dan kemudian baru 4.

c. Jika suatu pekerjaan tidak terdapat dalam ketentuan uraian rencana


kerja dan syarat-syarat tetapi terdapat dalam gambar kerja, maka yang
terakhir tersebut berlaku penuh. Sedangkan bila terjadi perbedaan
ukuran dan material antara gambar kerja dan gambar kerja yang lebih
detail, maka yang digunakan sebagai patokan adalah pada gambar
detail. Apabila dalam pelaksanaan ketentuan tersebut diatas masih
terdapat keragu-raguan, maka akan ditetapkan berdasarkan nilai teknis
yang lebih tinggi.

19. GAMBAR PELAKSANAAN (SHOP DRAWING)

a. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa harus membuat gambar pelaksanaan


guna pelaksanaan di lapangan yang harus dibuat berdasarkan gambar-
gambar kerja dan disampaikan kepada Direksi untuk mendapat
persetujuan.

b. Pekerjaan Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa belum dapat dimulai


sebelum gambar pelaksanaan disetujui Direksi .

c. Direksi harus mempunyai waktu yang cukup untuk meneliti gambar


pelaksanaan yang diusulkan oleh Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa.

Interior Mess - Lemhannas - 10


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INTERIOR KAMAR MESS dan AUDITORIUM
LEMHANNAS RI

d. Persetujuan terhadap gambar pelaksanaan bukan berarti


menghilangkan tanggung jawab pihak Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa
terhadap pelaksanaan pekerjaan tersebut. Kelambatan atas proses ini
tidak berarti Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa mendapat perpanjangan
waktu pelaksanaan.

e. Gambar tersebut diatas harus dalam rangkap 3 (tiga) berikut kalkirnya


dan semua biaya pembuatannya ditanggung oleh Kontraktor/Penyedia
Barang/Jasa.

20. GAMBAR YANG BERUBAH DARI RENCANA

a. Gambar-gambar yang dapat berubah dengan perintah tertulis Pemilik


Proyek berdasarkan pertimbangan Direksi .

b. Perubahan rancangan ini harus digambarkan sesuai dengan apa


yang diperintahkan oleh Pemilik Proyek, yang jelas memperlihatkan
perbedaan antara gambar-gambar dan gambar perubahan rancangan.

c. Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) berikut


kalkirnya (gambar asli).

d. Gambar perubahan yang disetujui oleh Pemilik Proyek atau Direksi


kemudian dilampirkan dalam Berita Acara Pekerjaan Tambah Kurang.

21. GAMBAR YANG SESUAI DENGAN KENYATAAN

a. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa pada akhir pekerjaannya harus


membuat gambar-gambar terakhir sesuai dengan yang terpasang atau
yang telah dilaksanakan (as built drawing/as installed drawing).
Gambar yang sesuai dengan kenyataan tersebut harus disetujui Direksi
.

b. Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) berikut


kalkirnya (gambar asli) dan semua biaya pembuatannya ditanggung
oleh Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa.

22. KERUSAKAN BAGIAN PEKERJAAN OLEH PELAKSANA /


KONTRAKTOR/PENYEDIA BARANG/JASA / SUB-
KONTRAKTOR/PENYEDIA BARANG/JASA

a. Setiap bagian pekerjaan yang berhubungan dari


Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa satu dengan Kontraktor/Penyedia

Interior Mess - Lemhannas - 11


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INTERIOR KAMAR MESS dan AUDITORIUM
LEMHANNAS RI

Barang/Jasa lain, harus selalu dalam koordinasi yang baik, agar


kerusakan dari masing-masing bidang pekerjaannya dapat dihindari.

b. Bila kerusakan bagian bangunan tidak bisa dihindari


Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa yang bersangkutan diwajibkan
memperbaiki bagian yang rusak tersebut seperti keadaan semula
dinilai dan disetujui Pemilik Proyek atau Direksi secara tertulis.

23. PENYERAHAN PERTAMA

Pada akhirnya pekerjaan menjelang penyerahan pertama :

a. Semua bangunan sementara dibongkar setelah mendapat ijin dari


Pemilik Proyek atau Direksi .

b. Tiap bagian pekerjaan harus dalam keadaan baik, bersih utuh tanpa
cacat.

c. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa diwajibkan menyerahkan kepada


Pemilik Proyek atau Direksi berupa :
1. 3 (tiga) set gambar "as built drawing" dan seluruh pekerjaan
yang dilaksanakannya termasuk gambar perubahan dari rencana.
2. 3 (tiga) album photo berwarna.

d. Membersihkan atau membuang sisa-sisa bahan, sampah dan lain-lain


yang tidak berguna pada pelaksanaan pembangunan.

24. GUDANG SEMENTARA & PERLENGKAPAN PERSONIL

a. Direksi Keet beserta Kantor Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa


ditanggung oleh Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa.
Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa diwajibkan merawat peralatan milik
Pemilik Proyek (bila ada) serta menanggung biaya perawatan peralatan
serta pemakaian listrik selama berlangsungnya pekerjaan.

b. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa wajib mempunyai gudang sementara


tempat penyimpanan. Material harus terlindung dengan baik. Gudang
dilengkapi dengan pintu serta kunci secukupnya. Gudang dibongkar
setelah mendapat persetujuan dari Direksi .

c. Perlengkapan Kantor Kelengkapan kantor Direksi keet harus


disediakan oleh Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa.

Interior Mess - Lemhannas - 12


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INTERIOR KAMAR MESS dan AUDITORIUM
LEMHANNAS RI

d. Perlengkapan Personil Direksi Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa wajib


menyediakan perlengkapan kerja personil untuk pelaksanaan
pekerjaan proyek.

25. UNSUR PEKERJAAN YANG DISEBUTKAN KEMBALI

Apabila dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ini ada bagian-
bagian/bab-bab yang menyebutkan kembali setiap unsur pekerjaan pada
item/ayat lain, maka ini bukan berarti menghilangkan item/ayat tersebut
tetapi dengan pengertian lebih menegaskan.

26. PENGAMANAN BARANG-BARANG YANG DIADAKAN

a. Selama barang-barang yang diadakan belum terpasang,


kontraqktor/penyedia barang wajib mempunyai gudang untuk
menampung sementara barang yang dipesan oleh Lemhannas RI
sampai dengan bulan mei 2011 tanpa adanya tambahan biaya.

b. Keutuhan dan keamanan barang-barang tersebut belum dipasang


masih menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa.

BAB
II
PERSYARATAN TEKNIS

PEKERJAAN INTERIOR
PASAL 1. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pemberitahuan

a. Sebelum memulai Pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan harus


memberitahukan kepada Konsultan Direksi guna pemeriksaan
awal dan izin Pelaksana Pekerjaan.

b. Waktu pemberitahuan 2 X 24 jam sebelum memulai Pekerjaan.

Interior Mess - Lemhannas - 13


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INTERIOR KAMAR MESS dan AUDITORIUM
LEMHANNAS RI

2. Pemeriksaan

Pelaksana sebelumnya harus yakin akan kesiapan lokasi dan segala


akibat yang mungkin dapat timbul dalam proses pelaksanaan
pekerjaan . Persetujuan izin memulai pelaksanaan Pekerjaan
setelah pemeriksaan kondisi lokasi bersama-sama Konsultan Direksi
dan Pelaksana Pekerjaan.

3. Pemutusan Jalur-jalur lnstatasi

a. Amankan jalur-ialur instatasi air, listrik, gas atau instatasi lain di


lapangan sebelum pekerjaan pembongkaran dimulai. Cara
memutus aliran dan menutup jalur dengan izin Konsultan Direksi
, Penguasa setempat dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

4. Pengamanan Peralatan

Pelaksana pekerjaan harus mengamankan/melindungi peratatan


kantor yang ada di dalam ruangan dari kerusakan atau cacad
lainnya akibat Pekerjaan pembongkaran, jika hal tersebut di atas
terjadi, maka segala perbaikannya menjadi tanggung jawab
Pelaksana Pekerjaan.

PASAL 2. PEKERJAAN FURNITURE

1. Umum
a. Semua pekerjaan kayu finishing harus dilaksanakan di
pabrik/workshop yang memenuhi standard dan dikerjakan
secara maksimal, pekerjaan perbaikan kecil-kecilan serta
penyetelan boleh dilakukan di site.
b. Jangan mengukur dengan skala-skala gambar yang ada,
gunakanlah ukuran yang sudah tercantum di gambar detail,
semua ukuran harus dicek di lapangan oleh Kontraktor/Penyedia
Barang/Jasa. Apabila terdapat perbedaan terhadap layout
dengan gambar detail dan kondisi lapangan, maka
Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa wajib memberitahukan kepada
Konsultan Perencana/Direksi untuk dapat dipecahkan bersama.
c. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa wajib membuat mock up
untuk setiap satu model furniture dan harus dilihat dan disetujui
oleh perencana dan Direksi sebelum melanjutkan pekerjaan.

2. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan yang dimaksud dengan spesifikasi ini mencakup


pengadaan barang-barang, tenaga kerja, perabotan, serta

Interior Mess - Lemhannas - 14


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INTERIOR KAMAR MESS dan AUDITORIUM
LEMHANNAS RI

perlengkapan pengiriman serta instalasi dari furniture/meubelair


di site sesuai dengan layout.
b. Pengadaan furniture sesuai jenis yang diterangkan di gambar
dan Bill of Quantity yaitu :
 Meubelair Panggung/Stage Auditorium (Fabrikasi)
 Singgle Bad/tempat tidur 1 orang (Fabrikasi)
 Meja Nakas (fabrikasi)
 Lemari pakaian (gantung dan rak)
 Meja dan kursi kerja/belajar (fabrikasi)
 Sofa satu seaters, ketentuan bahan kulit/oscar (Fabrikasi)
 Coffee table/meja sudut (Fabrikasi)
 Meubelair panggung/stage
 Almari
 Gordyn & Vitage lengkap dengan rel holding room
 Meja TV Holding Room
c. Pengiriman, penyimpanan, serta pengaman satuan meubelair
harus dilakukan sehingga tidak mengakibatkan kerusaka.
d. Meubelair harus disimpan hingga pekerjaan fisik sudah siap
untuk menerimanya.
e. Lindungi semua permukaan meubelair untuk mencegah kotoran,
goresan, serta panas matahri dan hujan selama pengiriman.
f. Simpan di tempat yang kering dan bersih hingga tidak merusak
meubelair.

3. Produk

a. Kualitas
a. Untuk Meubelair Panggung/Stage Auditorium, bentuk
mengikuti gambar, finished melamin.
b. Kayu yang dipakai harus yang sudah dikeringkan, melalui
proses pengawetan dan pengeringan baik secara alam
maupun mesin hingga mencapai kelembaban antara 12%-
15% (WMC), dan bebas dari cacat.
c. Demikian pula plywood yang akan digunakan harus
berkualitas baik (tidak cacat). Yang dimaksud dengan
plywood adalah kayu lapis bukan woodblock/blocktieak,
Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa harus dapat menunjukkan
contoh kepada Direksi maupun pemberi tugas sebelum
malaksanakan tugas.
d. Plywood yang digunakan harus cacat, pecahan pinggiran
rusak, menggelembung dan lain kerusakan.
e. Rel laci dari besi tipe double sock dengan ball bearing rollers
yang tidak akan menimbulkan bunyi bilamana laci-laci
keyboard dan mobile drawer, rel laci yang direkomendasikan
ex. Hafele atau setara.

Interior Mess - Lemhannas - 15


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INTERIOR KAMAR MESS dan AUDITORIUM
LEMHANNAS RI

f. Semua laci dan daun pintu dari plywood (finishing lihat


gambar detail rancangan).
g. Kayu yang dipakai harus bebas dari cacat retak dan pecah.
h. Ukuran laci file harus mengikuti standar. Apabila terdapat
perbedaan ukuran standar dengan gambar detail rancangan,
Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa wajib memberitahukan
konsultan perencana.

b. Bahan
a. Kayu Mahoni dan plywood megateak (ukuran ketebalan
sesuai dengan gambar detail)
b. HPL yang dipakai sebagai pelapis plywood menggunakan
merk “TACO” atau setara
c. Busa pelapis kursi/jok menggunakan tebal 9 cm merk
“Yellow” atau setara
d. Pengecatan, sekrup, lem haverin, Aica Aibon atau sejenis
yang telah disetujui.
e. Kunci central lock “Havele” untuk laci atau setara yang telah
disetujui.
f. Plywood 1,5 mm untuk samping-samping laci
g. Plywood untuk dasar laci.
h. Rel laci : double sock “Havele” atau sejenis yang telah
disetujui.
i. Tarikan laci atau pintu “U” type, chrome finish, atau yang lain
sesuai dengan spesifikasi.
j. Engsel, 168 derajat, 360 derajat Havele Scharniere, Ferari
atau sejenisnya yang telah disetujui.
k. Flap bracket : Havele atau yang telah disetujui.

c. Ukuran/dimensi
a. Untuk dimensi furniture lihat gambar-gambar detail dan
Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa diwajibkan untuk mengecek
dengan ukuran terakhir di site sebelum mengerjakan
furniture.
b. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa wajib menunjukkan semua
pekerjaan sebelum melakukan pekerjaan finishing.

d. Fabrikasi General
a. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan semua
bahan komplit dengan peralatan , perlengkapan serta
instalasinya.
b. Semua pekerjaan konstruksi harus secara machinal, dipotong
secara ukuran-ukuran yang uniform komplit dengan finishing
material dan joint. Dan hindari penggunaan paku sebagai alat
sambung.
c. Kayu yang dipakai harus searah tanpa sambungan, kecuali
bila diakhiri oleh bagian yang lain.

Interior Mess - Lemhannas - 16


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INTERIOR KAMAR MESS dan AUDITORIUM
LEMHANNAS RI

d. Hasil pekerjaan meubelair harus dijamin kerapian, kekuatan


dan presisinya.
e. Hasil finishing terakhir harus mempunyai derajat kesamaan
warna yang sama antara satu sama lainnya (kualitas yang
sama).

e. Penyetelan dan Pembersihan


a. Semua permukaan kayu harus bebas dari goresan-goresan,
noda-noda dan cacat.
b. Semua perabot harus dilindungi/ditutup dari kemungkinan
kerusakan, hingga saat serah terima.
c. Pembungkus serta lindungan harus digunakan untuk menjaga
di dalam pengiriman.
d. Semua bagian-bagian lain harus bebas dari kotoran dan flek.
e. Semua sampah akibat pekerjaan instalasi dari perabot harus
dikumpulkan dan disingkirkan dari lokasi setiap hari.
f. Setiap ruang atau area yang telah siap instalasi perabotnya
harus dibersihkan secara teratur dan siap pakai dalam tempo
yang minimal.
g. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa harus menyetel semua
perabotan sesuai perencanaan.

PASAL 3. PROFIL KAYU

1. Umum

a. Uraian Pekerjaan

 Lingkup Pekerjaan Uraian ini mencakup persyaratan teknis


untuk pelaksanaan pekerjaan profil kayu pada umumnya.

 Uraian pekerjaan lain yang termasuk dipakai di dalam


pekerjaan ini adalah Persyaratan Teknis Pelaksanaan
Pekerjaan Pengecatan Kayu.

b. Ketentuan

 Pekerjaan profil kayu ini harus dikerjakan oleh tenaga ahli


yang cukup berpengalaman dalam bidangnya.

 Semua profil yang akan dipasang harus dikerjakan


finishingnya terlebih dahulu, baik pendempulan, perataan,
penghalusan maupun pengecatannya, kecuali diizinkan oleh
Konsultan Direksi / Perencana.

Interior Mess - Lemhannas - 17


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INTERIOR KAMAR MESS dan AUDITORIUM
LEMHANNAS RI

Penyelesaian akhir dari pasangan profil diperlukan untuk


menutup/lmemperbaiki cacat-cacat yang timbul sebagai
akibat bekas-bekas paku atau sambungan yang terjadi
dalam rangka pelaksanaan pomasangan profil pada tempat
kedudukannya.

c. Penyerahan

Sebelum pemasangan profil kayu dilaksanakan, Pelaksana


Pekerjaan harus menyerahkan :
 Contoh dan katalog dari profil kayu
 Contoh pemasangan pada suatu bidang pasangan.

Pelaksanaan selanjutnya baru dapat dilakukan setelah


penyerahan disetujui.

2. Material

a. Profil Kayu
 Profil kayu yang dipakai adalah dari kayu Mahoni mutu A
menurut NI-5 PKKI 1961, kering oven dengan kadar air 15%.

 Ketentuan bentuk profil kayu dan penempatan pemakaiannya


disesuaikan dengan gambar rencana.

 Perekat dan penyambung profil kayu ini dipakai lem kayu


Herferin atau Rackol (genis kayu ke kayu).
 Cat yang, dipakai adalah dari jenis melamic produk Nippon
Paint dengan warna akan ditentukan oleh Konsultan
Perencana pada saat pelaksanaan.

b. Pelaksanaan atau Pemasangan

 Pada prinsipnya profil kayu sebelum dipasang pada


tempatnya harus sudah dicat dulu, setidaknya sampai dengan
tahap sebelum akhir (finishing).

 Cara pengecatan dengan kuas atau disemprot) harus sesuai


dengan yang direkomendasi oleh pabrik catnya. Agar
diperhatikan tahapan serta penggunaan macam komponen
catnya.

 Untuk profil dengan kombinasi beberapa macam/tipe profil


agar diperhatikan urutan pemasangannya, untuk mencegah
kekeliruan yang nantinya dapat berakibat pembongkaran.

Interior Mess - Lemhannas - 18


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INTERIOR KAMAR MESS dan AUDITORIUM
LEMHANNAS RI

 Pemasangan ditakukan menggunakan perekat dengan


memperhatikan tata cara aturan pakai yang ditentukan oleh
pabrik pembuat perekatnya.

 Untuk memantapkan pelekatan dapat dibantu dengan paku


dengan ukuran yang cukup, kepala paku dibuang, dan agar
tidak ada resiko profil pecah supaya tempat yang akan dipaku
dilubangi dulu dengan bor secukupnya (tidak harus tembus).
Lubang bekas paku didempul dengan warna yang sama.

PASAL 4. PEKERJAAN MELAMIC

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi finishing pekerjaan melamic furniture kayu

2. Persyaratan Teknis
Bersihkan seluruh permukaan kayu dari bahan yang mengotori
atau bahan lain yang sekiranya akan mengganggu jalannya
pekerjaan finishing.

Lapisan Pertama :
Pemakian Dempul kayu (Wood Filler Jati) dilakukan pada seeluruh
permukaan kayu yang akan dimelamic agar semua pori-pori kayu
benar-benar tertutup, kemudian aiamplas halus sampai
permukaan benar-banar rata dan halus.

Lapisan Kedua :
Lapisan sanding Sealer dicampur dengan hardener.
Perbandingan 1 sanding siller : 1 botol kecil hardener atau sesuai
dengan petunjuk pabrik, kemudian dicampur tiner 1:2
Pelaksanaan pekerjaan disemprot dengan sprayer, dilakukan 1
kali

Lapisan Ketiga :
Lapisan wood stain (pewarna kayu) dengan campuran untuk
mencapai warna yang diinginkan sebagai berikut ;

 Yellow BB
 Red mahoni
 Salak brown
 Orange
 SHP brown

Dengan perbandingan 3:1:1:1;1 takaran tutup botol air minum


kemasan ke dalam 2 kg clear dof dan tinner secukupnya hingga
menjadi 1 gallon campuran, kemudian dihaluskan. Pelaksanaan

Interior Mess - Lemhannas - 19


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INTERIOR KAMAR MESS dan AUDITORIUM
LEMHANNAS RI

pekerjaan disemprot dengan sprayer, dilakukan 2 sampai 3 kali,


dengan tenggang waktu sesuai dengan petunjuk pabrik.

Lapisan Keempat :
Lapisan Melamic clear dof dicampur dengan hardener dan thinner.
Campuran seperti pada lapisan ketiga.
Pelaksanaan pekerjaan disemprot dengan sprayer, dilakukan 2
sampai 3 kali, dengan tenggang waktu sesuai dengan petunjuk
pabrik .

PASAL 5. PEKERJAAN PENGADAAN PERALATAN MESS PRODUK PABRIK

1. Umum
a. Semua pekerjaan pengadaan barang produksi pabrik harus
berstandar SNI.
b. Sebelum mendatangkan barang, maka Kontraktor/Penyedia
Barang/Jasa wajib mengajukan brosure atau contoh produk
kepada Konsultan Perencana/Direksi untuk selanjutnya
diajukan kepada owner untuk mendapatkan persetujuan.
c. Kontraktor/Penyedia Barang/Jasa wajib mengajukan produk
yang tersedia dipasaran (ready stock) sehingga tidak
memerlukan waktu pemesanan.

2. Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan yang dimaksud dengan spesifikasi ini mencakup


pengadaan barang-barang perabotan mess dan auditorium.
b. Pengadaan perabotan mess dan auditorium sesuai jenis
yang diterangkan di gambar dan Bill of Quantity yaitu :
 Kursi Auditorium
 Spring Bed ukuran 120 cm x 200 cm
 Sprey dan Sarung Bantal/Guling
 Bed Cover
 Selimut
 Rak Handuk
 Handuk
 Keset
 Sandal
 Ember Plastik
 Gayung
 Keranjang Sampah
 LCD TV 32 inchi
 Kulkas
 Jam Dinding
 Lampu Belajar

Interior Mess - Lemhannas - 20


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INTERIOR KAMAR MESS dan AUDITORIUM
LEMHANNAS RI

c. Pengiriman, penyimpanan, serta pengaman satuan


perabotan perlengkapan mess harus dilakukan sehingga
tidak mengakibatkan kerusakan.
d. Perlengkapan mess harus disimpan hingga pekerjaan fisik
sudah siap untuk menerimanya.
e. Simpan di tempat yang kering dan bersih hingga tidak
merusak perlengkapan mess.

3. Produk

a. Kualitas dan Bahan


 Kursi Auditorium harus berstandar SNI, sekualitas
produk “Vinoti, Elite, Zoom” atau yang setara,
 Spring Bed sekualitas merk “Romance” atau setara
 Sprei dan Sarung Bantal/Guling setara merk
“Mylove/Internal/Kintakun”
 Bed Cover setara merk “Mylove/Internal/Kintakun”
 Selimut setara merk “Unilon”
 Rak Handuk sekualitas merk “Krisbow” atau setara
 Handuk mandi setara merk “Palma/Hawai”
 Keset setara merk “Krisbow”
 Sandal sekualitas merk “Zandylac” atau setara
 Ember Plastik kapasitas 20 liter sekualitas merk “Lion
Star” atau setara
 Gayung sekualitas merk “Lion Star” atau setara
 Keranjang Sampah sekualitas merk “Lion Star” atau
setara
 LCD TV 21 “, sekualitas merk “Panasonic, LG” atau
setara
 Kulkas Portabel, sekualitas merk “Panasonic, LG” atau
setara
 Jam Dinding sekualitas merk “ALBA,Royal” atau setara
 Lampu Belajar, sekualitas merk “Krisbow” atau setara
 Teko Pemanas Air Listrik, sekualitas merk “Panasonic,
Krisbow, Semyako” atau setara
b. Garansi
 Semua barang/peralatan mess terutama yang berupa
produk elektronik harus mendapatkan jaminan/garansi
purna jual dari pabrikan.

Interior Mess - Lemhannas - 21


RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT (RKS)
PERENCANAAN INTERIOR KAMAR MESS dan AUDITORIUM
LEMHANNAS RI

PENUTUP

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dilaksanakan sesuai dengan Berita Acara
dan kontrak yang disepakati bersama.
Pekerjaan yang termasuk pekerjaan Rekanan tetapi tidak diuraikan dalam
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini harus dilaksanakan oleh rekanan
sesuai dengan gambar pelaksanaan supaya mencapai penyelesaian pekerjaan
dengan hasil yang lebih baik.

Interior Mess - Lemhannas - 22

Anda mungkin juga menyukai