Tugas Makalah Pengambilan Keputusan Manajerial

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

Tugas Makalah

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJERIAL

Disusun Oleh:

INTAN KHARISMA (02100035)


YOLANDA SAFITRI
TAUFIQ

JURUSAN EKONOMI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN INDONESIA
(STIMI – MEULABOH)
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur atas rahmat & ridho Allah swt,
karena dengan rahmat & ridhonya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dengan judul “Pengambilan Keputusan Manajerial”
Terima kasih kamiucapkan kepada ibu Putri Ridhotul Uliyah, S.E, M.S.M
selaku dosen pembimbing Perilaku Organisasi yang membimbing kami dalam
pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-
teman yang setia membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan
makalah ini.
Kami sadar makalah ini belum sempurna dan perlu perbaikan, oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan demi tercapainya makalah
yang sempurna.

Meulaboh, 26 Mei 2023

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB SATU : PENDAHULUAN ..................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................... 1

BAB DUA : PEMBAHASAN ......................................................................... 2


2.1 Definisi Pengambilan Keputusan...................................... 2
2.2 Tujuan dan Dasar Pengambilan Keputusan .................... 3
2.3 Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam
Pengambilan Keputusan ................................................... 4
2.3.1 Keputusan Individual dan Kelompok .......................... 4
2.4 Proses Pengambilan Keputusan........................................
2.5 Konsep Dasar Pengambilan Keputusan Manajemen ............ 5
2.5.1 Tipe Kegiatan Manajemen…………... ........................ 5
2.5.2 Tipe Keputusan Manajemen…………. ....................... 6

BAB TIGA :PENUTUP .................................................................................. 7


3.1 Kesimpulan ......................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Manajemen membutuhkan Informasi sebagai dasar pengambilan
keputusan mereka. Sistem Informasi mempunyai peranan yang penting dalam
menyediakan Informasi untuk manajemen setiap tingkatan. Tiap-tiap kegiatan dan
keputusan manajemen yang berbeda membutuhkan informasi yang berbeda. Oleh
karena itu, untuk dapat menyediakan informasi yang relevan dan berguna bagi
manajemen, maka pengembangan Sistem Informasi harus memahami terlebih
dahulu kegiatan yang dilakukan oleh manajemen dan tipe keputusannya.
Pengambilan keputusan adalah memilih satu atau lebih diantara sekian
banyak alternatif keputusan yang mungkin. Alternatif keputusan meliputi
keputusan ada kepastian, keputusan beresiko, keputusan ketidakpastian dan
keputusan dalam konflik.
Keputusan bisa dibuat berulang kali secara rutin dan dalam bentuk
persoalan yang sama sehingga mudah dilakukan keputusan. Keputusan yang
dihadapi mungkin serupa dengan situasi yang pernah dialami, tetapi ada ciri khusus
dari permasalahan yang baru timbul.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan Pengambilan Keputusan?
2. Apa saja Dasar dan Tujuan Pengambilan Keputusan?
3. Apa saja Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam Pengambilan
Keputusan?
4. Bagaimana Proses Pengambilan Keputusan?
5. Bagaimana Konsep Dasar Pengambilan Keputusan?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Pengambilan Keputusan


Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas.
Hal itu berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang
harus dilakukan’ dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga
dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran
yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan
untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa
kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah
dan mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang
berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan
antara disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan.
Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri
pada human relations.
Setelah pengertian keputusan disampaikan, kiranya perlu pula diikuti
dengan pengertian tentang “pengambilan keputusan”. Ada beberapa definisi
tentang pengambilan keputusan, dalam hal ini arti pengambilan keputusan sama
dengan pembuatan keputusan, misalnya Terry, definisi pengambilan keputusan
adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau lebih (tindakan
pimpinan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam organisasi yang
dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang
dimungkinkan).
Menurut Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan terhadap
hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang
dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan
merupakan tindakan yang paling tepat.
Dari kedua pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
keputusan itu diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh
sembarangan. Masalahnya telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan
jelas, sedangkan pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari
alternatif yang ada.

2.2. Tujuan dan Dasar Pengambilan Keputusan


Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam organisasi itu dimaksudkan untuk
mencapai tujuan organisasinya yang dimana diinginkan semua kegiatan itu dapat
berjalan lancer dan tujuan dapat dicapai dengan mudah dan efisien. Namun, kerap
kali terjadi hambatan-hambatan dalam melaksanakan kegiatan. Ini merupakan
masalah yang hatus dipecahkan oleh pimpinan organisasi. Pengambilan keputusan
dimaksudkan untuk memecahkan masalah tersebut.

2.2.1 Dasar Pengambilan Keputusan


 Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat
subjektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan
lain. Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan
waktu yang singkat Untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas,
pada umumnya pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan
memberikan kepuasan. Akan tetapi, pengambilan keputusan ini sulit
diukur kebenarannya karena kesulitan mencari pembandingnya dengan
kata lain hal ini diakibatkan pengambilan keputusan intuitif hanya
diambil oleh satu pihak saja sehingga hal-hal yang lain sering diabaikan.
 Pengambilan Keputusan Rasional
Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna. Masalah
– masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan
pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan
rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang
rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat
terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu.
 Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan
didukung oleh sejumlah fakta yang memadai. Sebenarnya istilah fakta
perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang
telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data. Sedangkan
informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan, data
harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar
pengambilan keputusan.

2.3. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam Pengambilan Keputusan


Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan yaitu :
Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional
maupun yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.Setiap
keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih
mementingkan kepentingan organisasi.
Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus
diubah menjadi tindakan fisik. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan
waktu yang cukup lama. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik.
Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata
rantai berikutnya.
2.3.1 Keputusan Individual dan Kelompok
Pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individual atau kelompok,
tergantung bagaimana sifat dan corak permasalahannya. Keputusan individual
dibuat oleh seorang pemimpin sendirian, sedangkan keputusan kelompok dibuat
sekelompok orang. Keputusan kelompok dibedakan dalam :
 Sekelompok pimpinan
 Sekelompok orang-orang bersama pimpinannya.
 Sekelompok orang yang mempunyai kedudukan sama dan keputusan
kelompok
 Keputusan yang dibuat oleh seseorang.

2.4 Proses Pengambilan Keputusan


Setiap keputusan yang diambil itu merupakan perwujudan kebijakan yang
telah digariskan. Oleh karena itu, analisis proses pengambilan keputusan pada
hakikatnya sama saja dengan analisis proses kebijakan. Proses pengambilan
keputusan meliputi :
 Identifikasi masalah
Dalam hal ini pemimpin diharapkan mampu mengindentifikasikan
masalah yang ada di dalam suatu organisasi.

 Pengumpulan dan penganalisis data


Pemimpin diharapkan dapat mengumpulkan dan menganalisis data yang
dapat membantu memecahkan masalah yang ada.
 Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu
dipikirkan cara-cara pemecahannya. Cara pemecahan ini hendaknya
selalu diusahakan adanya alternatif-alternatif beserta konsekuensinya,
baik positif maupun negatif. Oleh sebab itu, seorang pimpinan harus
dapat mengadakan perkiraan sebaik-baiknya. Untuk mengadakan
perkiraan dibutuhkan adanya informasi yang secukupnya dan metode
perkiraan yang baik.
2.5 Konsep Dasar Pengambilan Keputusan Manajemen
Manajemen membutuhkan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan
mereka. Sistem informasi mempunyai peranan yang penting dalam menyediakan
inf untuk manajemen setiap tingkatan. Tiap-tiap kegiatan dan keputusan
manajemen yg berbeda membutuhkan informasi yang berbeda. Oleh kana itu unutk
dapat menyediakan informasi yg relevan dan berguna bagi manajemen, maka
pengembang system informasi harus memahami terlebih dahulu kegiatan yang
dilakukan oleh manajemen dan tipe keputusannya.

2.5.1 Tipe Kegiatan Manajemen


Kegiatan manajemen dihubungkan dengan tingkatannya didalam organisasi
dibagi menjadi 3 bagian :
 Perencanaan strategic : merupakan kegiatan manajemen tingkat atas, sebagai
proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penerapan tujuan organisasi, dan
penentuan strategi-strategi.
 Pengendalian manajemen : system untuk meyakinkan bahwa organisasi telah
menjalankan strategi yg sudah ditetapkan secara efektif dan efisien. Ini
merupakan tingkatan taktik(tactical Level), yaitu bagaimana manajemen
tingkat menengah menjalankan taktik supaya perencanaan strategi dapat
dilakukan dengan berhasil. Taktik yang dijalankan biasanya bersifat jangka
pendek ± 1 thn.
 Proses pengendalian manajemen terdiri dari : pembuatan program kerja,
penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran, pelaporan dan analisis.

2.5.2 Tipe Keputusan Manajemen


Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen
dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
 Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang2 dan
rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan
terutama pd manjemen tingkat bawah. Contoh : keputusan pemesanan barang,
keputusan penagihan piutang,dll.
 Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yg sebagian
dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur.
Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta
analisis yg terperinci. Co:/ Keputusan membeli sistem komputer yg lebih
canggih, keputusan alokasi dana promosi
 Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi
berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen
tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak
mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari
lingkungan luar. Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat penting
didalam pengambilan keputusan tdk terstruktur. Keputusan untuk bergabung
dengan perusahaan lain adalah contoh keputusan tidak terstruktur yang jarang
terjadi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai Kesimpulan, kami ingin memberikan tambahan sebagai


kesimpulan yang lebih jelas dan mudah dipahami oleh pembaca. Berikut ini kiat
terbaik (emas) yang menjadi landasan dan ukuran dalam membuat keputusan
kreatif, efektif, dan praktis.
 Sebelum membuat keputusan, berdoalah kepada Allah dan lalukan shalat
istikarah.
 Siapkan perangkat ilmu (teori, metodologi) yang cukup sebelum membuat
keputusan.
 Melakukan musyawarah(sharing experiences) untuk membuat keputusan.
 Lebih mengedepankan pertimbangan rasio daripada emosi dalam membuat
keputusan.
 Hati-hati dari pengaruh (pihak lain), dan jangan lengah serta tidak boleh
tertipu (terprovokasi).

DAFTAR PUSTAKA
Daft, L, Rcard, 2010, Era Baru Manajemen, Edisi 9, Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai