2022 TA SPW 083001800024 Bab-2 Tinjauan-Pustaka
2022 TA SPW 083001800024 Bab-2 Tinjauan-Pustaka
TINJAUAN PUSTAKA
a. Ukuran (Size)
Pembangunan unit tempat tinggal perlu menentukan
besaran/cakupan wilayah dan populasi agar menghasilkan
lingkungan perumahan dengan kehidupan sosial yang efektif.
Jenis hunian harus pula diperhatikan dalam penyediaan
b. Batas (Boundary)
Desain dasar konsep sustainable neighborhood unit (Farr,
2008 dalam Hasanuddin, 2014) memerlukan penentuan batas
dengan mengidentifikasi pusat dan tepi lingkungan tersebut.
Dalam hal ini batasan fisik tidak hanya berbentuk jalan namun
dapat terbentuk dari bentang alam maupun buatan manusia,
seperti sungai, topografi ekstrim, rel kereta api, dan ruang
terbuka hijau.
PR
Keterangan
R = Rumah
R P R P = Perumahan
PR = Permukiman
keamanan atau zona aman, prestise dan gaya hidup (Blakely &
Snyder, 1997 dalam Asiz, 2008; Belk, 2017 dalam Aulia &
Suryani, 2020; Supriyadi, 2021) sebagai berikut:
1. Zona Aman
Konsep perumahan berpagar yang mengusung dasar
keamanan ini tercermin dari ketakutan pada orang luar yang
dapat mengganggu lingkungannya. Untuk mencegah hal
tersebut, dibangun dan disediakan dinding, pagar serta
gerbang.
2. Prestise
Konsep perumahan berpagar dengan dasar prestise berangkat
dari komposisi penduduknya yang cenderung menengah ke
atas. Hal ini mengakibatkan fungsinya cenderung sebagai
simbol kekayaan atau status bagi penghuninya.
3. Gaya Hidup
Konsep perumahan berpagar yang didasari oleh gaya hidup
berfokus pada kegiatan rekreasi dan ketersediaan fasilitas.
Dasar gaya hidup ini dimaksudkan agar tercipta kebersamaan
antar penghuni melalui aktivitas bersama.
a. Pola Grid
Pola jaringan jalan yang dirancang untuk menghindari
monotonitas dan mengurangi beban lalu lintas menerus. Pola
jaringan jalan ini juga mendorong aktivitas berjalan kaki dan
interaksi antar penghuni.
b. Pola Simpangan
Pola jaringan jalan yang hampir mirip dengan pola grid,
namun dirancang untuk menghindari perpotongan jalan serta
c. Pola Radial
Pola jaringan jalan yang digunakan apabila memiliki kondisi
topografi yang berkontur.
d. Pola Cul-de-sac
Pola jaringan jalan yang masuk ke persil unit hunian yang
diakhiri dengan putaran berbentuk radial memanjang hingga
150 meter.
e. Pola Taman
Pola jaringan jalan yang mengembangkan pola grid dan cul-
de-sac dengan taman pada bagian tengahnya.
f. Pola Loop
Pola jaringan jalan yang mengembangankan pola cul-de-sac
dan taman dalam satu blok unit perumahan yang memutar.
Kohesi sosial adalah konsep multi dimensi yang saling terkait satu
sama lain. Tidak ada definisi khusus mengenai definisi, pengukuran,
dan penerapannya. Forrest dan Kerns (2001, dalam Stone & Hulse,
2007) menggambarkan kohesi sosial ke dalam lima domain. Kelima
domain yang dimaksud adalah;
a. Nilai-nilai bersama dan budaya sipil;
b. Ketertiban sosial dan kontrol sosial;
c. Solidaritas sosial dan pengurangan kesenjangan kekayaan;
d. Jaringan sosial dan modal sosial; dan
e. Keterikatan tempat dan identitas.
Hasil tinjauan literatur atau teoritis atas berbagai hasil penelitian terdahulu
dan tinjauan pustaka penunjang lainnya dirangkum serta disajikan dalam
bentuk tabulasi. Tinjauan literatur bersumber dari artikel jurnal penelitian
baik nasional maupun internasional yang sesuai dengan kata kunci
penelitian. Tinjauan penelitian terdahulu berisikan enam kolom yang
terdiri dari judul artikel penelitian, tujuan/pertanyaan penelitian/rumusan
masalah, unit analisis penelitian, variabel penelitian, metode penelitian,
dan intisari atau kesimpulan penelitian. Tabel hasil tinjauan penelitian
terdahulu dapat dilihat pada Tabel 1.
Tujuan/
Judul Pertanyaan Penelitian/ Unit Analisis Variabel Metode Kesimpulan
Rumusan Masalah
Socializing in The Suburbs: Menyelidiki hubungan Neighborhood Interaksi Sosial Observasi & Tipe jalan, tutupan
Relationship Between timbal balik antara Kepuasan terhadap wawancara pohon, dan
Neighbourhood Design and korelasi interaksi sosial, lingkungan Kuesioner penyediaan ruang
Social Interaction in Low- tingkat aktivitas sosial Keterikatan Exploratory terbuka ditemukan
Density Housing Contexts dan karakteristik desain terhadap factor analysis secara signifikan
lingkungan umum dari lingkungan Correlation memprediksi
Penulis: pinggiran kota dengan Ketetanggan analysis kepuasan
Zainab Ibrahim Abass, et al kepadatan rendah. Kemudahan Hierarchical lingkungan dan
(2019) berjalan dan multiple rasa komunitas.
kemanan regressions Desain lingkungan
Tingkat aktivitas penting untuk
sosial interaksi sosial
yang dapat
Karakteristik Desain mempengaruhi
Tata letak jalan rasa komunitas dan
Lingkungan kepuasan
pejelan kaki lingkungan
Konektivitas perumahan.
lingkungan
Penyediaan ruang
publik
Bentuk tempat
tinggal
Tujuan/
Judul Pertanyaan Penelitian/ Unit Analisis Variabel Metode Kesimpulan
Rumusan Masalah
Measuring the Impact of Menentukan apakah Neighborhood Kohesi komunitas Survei Skala spasial yang
Spatial Network Layout on salah satu karakteristik Spatial Network Data mining sesuai dengan jarak
Community Social jaringan yang dapat kita Design (radius) Uji validitas berjalan kaki biasa
Cohesion: A Cross- ukur merupakan faktor variabel serta konektivitas
Sectional Study penting atau Regresi fisik memiliki
berhubungan dengan multivariat pengaruh yang
Penulis: tingkat kohesi sosial signifikan terhadap
Crispin H. V. Cooper, et. al dalam suatu komunitas kohesi sosial
(2014)
Neighbourhood Density Mengevaluasi hubungan Neighborhood Kepadatan Survei Lokasi Bentuk bangunan,
and Social Sustainability in antara keberlanjutan Keberlanjutan Kuesioner tata letak, desain dan
Cities of Developing sosial dan kepadatan sosial The Statistical jumlah campuran
Countries perkotaan Penggunaan lahan Package for the penggunan lahan,
campuran Social Sciences serta variabel sosio-
Penulis: Bentuk bangunan (SPSS) demografis seperti
Seema Dave (2011) Desain & tata letak Multiple pendapatan keluarga
Sosio-demografis Centrality dan lokasi memiliki
Assessment peran penting dalam
(MCA) mencapai
Uji korelasi keberlanjutan sosial.
sederhana
(Pearson’s dan
Kendall’s)
Tujuan/
Judul Pertanyaan Penelitian/ Unit Analisis Variabel Metode Kesimpulan
Rumusan Masalah
Gated-ness, Income Menguji hubungan Neighborhood Psychological Semakin
Studi literatur tinggi
Segregation and antara lingkungan sense of community Wawancaratingkat gerbang
Neighbourhood Cohesion berpagar dan kohesi Keterikatan tempat Kuesionerimplisit, semakin
in Two Western Canadian lingkungan di wilayah Neighborliness banyak
Perbandingan penghuni
Metropolises metropolitan Kanada (Keramahtamahan) menikmati
ilustratif dan dan
Barat, serta merumuskan Jenis Kelamin analitik menunjukkan rasa
Penulis: rekomen-dasi tentang Pendapatan rumah kohesi lingkungan
Uji statistik
Karim W. F. Youssef keamanan lingkungan tangga yang lebih tinggi.
(2015) Lama tinggal Dimana terlihat dari
tata letak perumahan
Enveloping space
yang kompak,
(lingkungan
keberadaan taman
perumahan
yang melimpah dan
berpagar)
dua sekolah dasar
yang tercermin
dalam indeks kohesi
sosial ditemukan
cukup tinggi
Neighborhood Scale and Mengeksplorasi Neighborhood Persepsi penghuni Kajian literatur Penghuni pada
Collective Efficacy: Does inkonsistensi definisi terhadap Analisa deskriptif lingkungan yang
Size Matter? lingkungan di seluruh lingkungan kecil melaporkan
studi empiris dalam Dampak lingkugan tingkat kohesi
Penulis: kriminologi dan geografi terhadap perilaku yang tinggi, karena
Rachel E. Stein (2014) penghuni sifat populasi yang
homogen.
Tujuan/
Judul Pertanyaan Penelitian/ Unit Analisis Variabel Metode Kesimpulan
Rumusan Masalah
Lingkungan yang
kecil cenderung
memiliki interaksi
dan keterikatan
terbesar.
Housing Layout, Perceived Mempelajari dampak Neighborhood Kepadatan yang Statistik Tata letak memiliki
Density and Social relatif kepadatan, tata dirasakan deskriptif peran yang penting
Interactions in Gated letak, dan desain pada Rasa aman Uji analisis faktor pada interaksi sosial
Communities: Mediational interaksi sosial dan Terirorialitas konfirmatori
Role of Territoriality memperoleh Interaksi sosial Pemodelan
pemahaman yang lebih Kepemilikan persamaan
Penulis: dalam terkait proses hunian struktual
Seyyedeh Fatemeh psikologis yang Lama tinggal
Mousavinia, et. al. (2019) mendasari penilaian
Lingkungan binaan
individu terhadap
lingkungan dan persepsi
Berdasarkan hasil tinjauan penelitian terdahulu, faktor atau aspek spasial lingkup
ketetanggan perumahan berpagar berpengaruh pada kohesi sosial penghuni.
Pengaruh tersebut digambarkan melalui ukuran lingkungan, ketersediaan
fasilitas, dan layout perumahan. Kohesi sosial antar penghuni yang terbentuk
dinilai atas tiga dimensi yang sesuai dengan cakupan penelitian yaitu rasa saling
tolong menolong, kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama, dan rasa
kedekatan.
Variabel dependen atau variabel laten dalam penelitian ini adalah kohesi sosial.
Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah faktor spasial
perumahan berpagar yang berfungsi untuk mengetahui tingkat kohesi sosial
penghuni pada perumahan berpagar, yang mana pada penelitian ini terdapat tiga
faktor spasial yaitu ukuran lingkungan, ketersediaan fasilitas dan layout
perumahan.
Untuk membuktikan hipotesis penelitian ini, diperoleh tiga variabel yang merupakan
faktor spasial dalam lingkup ketetanggan perumahan berpagar serta variabel kohesi
sosial yang bersumber dari tinjauan teori penelitian terdahulu pada Tabel 1. Selain
itu, diperoleh pula variabel pendukung yang bersumber dari tinjauan penelitian
terdahulu serta tinjauan literatur lainnya. Adapun pada Tabel 2 dan Tabel 3 disajikan
tabulasi yang menjelaskan variabel penelitian, definisi operasional variabel, dan
indikator tiap variabel penelitian.