Modulpraktikum 141031135630 Conversion Gate01
Modulpraktikum 141031135630 Conversion Gate01
PRAKTIKUM I
REGISTER
1. REGISTER
Dalam mempelajari bahasa assembly tidak lepas dari register, karena dalam pemograman
bahasa assembly selalu terhubung dengan register yang digunakan dalam pemograman untuk
melakukan operasi-operasi dan intruksi–intruksi yang diperintahkan pada bahasa assembly. Lalu
apakah register itu ?.
Register merupakan sebagian memori dari microprosesor yang dapat diakses dengan
kecepatan yang sangat tinggi. Dalam melakukan pekerjaanya microprosesor selalu menggunakan
register sebagai perantaranya. Pada microprosesor terdapat 5 jenis register yang dapat
diakses,yaitu :
1. Segmen Register
Segment Register membentuk alamat memori bagi suatu data, terdapat pada 2
operasi(Real Mode dan Protected Real), berikut register-register pada segment
register ,yaitu : CS(Code Segmen),DS(Data Segmen),SS(Stack Segmen),dan ES(Ekstra
Segmen)
2. Pointer Register
Pointer Register adalah register yg digunakan untuk menunjukkan alamat sebuah data di
lokasi memori. Penujukan pada saat operasi perpindahan data, operasi stack(PUSH dan
POP), akan dieksekusi pada saat proram dijalankan. pointer register terdiri atas:SP(Stack
Pointer), BP(Base Pointer), dan IP(Indeks Pointer)
3. Index Register
Berfungsi sebagai “general purpose register” lebih sering digunakan untuk menunjukkan
alamat sebuah data di lokasi memori pada operasi-operasi string. Register ini jg
digunakan untuk menujukkan data berindek(data tipe larik) di dlm memori, regiter ini
terdiri atas : SI(Source Index) dan DI(Destination Index)
4. Data Register/General Purpose Register
Register yg digunakan untuk keperluan umum pemograman, keperluan umum yang
dimaksud yaitu melakukan perhitungan aritmetika dan perpindahan data. Register ini
terdiri atas: AX(Acumulator Register,(AH,AL), BX(Base Register(BH,BL), DX(Data
Register,(DH,DL) dan CX(Counter Register(CH,CL)
5. Flag Register
Flag Register berfungsi untuk menunjukan status(Keadaan) sesaat dari mikroprocecor.
Register ini terdiri atas : overflow,direction,overflow,zero,carry,parity,auxiliary,sign,trap
dan Interrupt .
P R O D I T E K N I K I N F O M AT I K A P N L REV 1.0
2
2. Perintah-Perintah Debug
3. Procedure Percobaan
1. Jalan Command Prompt
2. Ketikan”Debug” pada C prompt kemudian tekan Enter
P R O D I T E K N I K I N F O M AT I K A P N L REV 1.0
3
Mov ds,ax
Mov si,012
Mov di,021
Mov ax,si
Mov di,ax
Int 20
5. Untuk melihat perubahan register terhadap intruksi yang diberiakan program diatas tekan
enter, ketikan T dan kemudian tekan enter.
6. Untuk menyimpan program yang kita buat ke disk adalah dengan mengetikan huruf n
nama_proram.com, misalnya :-n aksesreg.com, kemudian Ketikan w lalu tekan Enter
Tugas :
P R O D I T E K N I K I N F O M AT I K A P N L REV 1.0
4
PRAKTIKUM II
P R O D I T E K N I K I N F O M AT I K A P N L REV 1.0
5
tidak bisa berkomunikasi dengan model TINY, sehingga kita menggunakan model SMALL
sebagai pemecahannya.
.CODE
Tanda directive ini digunakan untuk memberitahukan kepada assembler bahwa kita akan mulai
menggunakan Code Segment-nya disini. Code segment ini digunakan untuk menyimpan
program yang nantinya akan dijalankan.
. ORG 100h
Pada program COM perintah ini akan selalu digunakan. Perintah ini digunakan untuk
memberitahukan assembler supaya program pada saat dijalankan(diload ke memory) ditaruh
mulai pada offset ke 100h(256) byte. Dapat dikatakan juga bahwa kita menyediakan 100h byte
kosong pada saat program dijalankan. 100h byte kosong ini nantinya akan ditempati oleh
PSP(Program Segment Prefix) dari program tersebut. PSP ini digunakan oleh DOS untuk
mengontrol jalannya program tersebut.
JMP
Perintah JMP(JUMP) ini digunakan untuk melompat menuju tempat yang ditunjukkan oleh
perintah JUMP. Adapun syntaxnya adalah:
JUMP Tujuan .
Dimana tujuannya dapat berupa label seperti yang digunakan pada bagan diatas. Mengenai
perintah JUMP ini akan kita bahas lebih lanjut nantinya. Perintah JUMP yang digunakan pada
bagan diatas dimaksudkan agar melewati tempat data program, karena jika tidak ada perintah
JUMP ini maka data program akan ikut dieksekusi sehingga kemungkinan besar akan
menyebabkan program anda menjadi Hang.
INT 20h
Perintah INT adalah suatu perintah untuk menghasilkan suatu interupsi
INT NoInt
Interupsi 20h berfungsi untuk mengakhiri program dan menyerahkan kendali sepenuhnya kepada
Dos. Pada program COM cara ini bukanlah satu-satunya tetapi cara inilah yang paling efektif
untuk digunakan. Bila anda lupa untuk mengakhiri sebuah program maka program anda tidak
akan tahu kapan harus selesai, hal ini akan menyebabkan komputer menjadi hang.
2. PROSEDUR PERCOBAAN 1
1. Aktifkan Editor(Notepad) kemudian ketikan progam dibawah ini :
.MODEL SMALL
.CODE
ORG 100h
MULAI:
jmp CETAK
Hello DB 'SELAMAT DATANG '
DB 'DI BHS ASSEMBLY'
DB '$'
CETAK :
MOV AH,09H
MOV DX,OFFSET Hello
INT 21H
P R O D I T E K N I K I N F O M AT I K A P N L REV 1.0
6
HABIS:
INT 20h
END MULAI
3. INTRUPSI
4. PROSEDUR PERCOBAAN 2
1. Aktifkan Editor(Notepad) kemudian ketikan progam dibawah ini :
.MODEL SMALL
.CODE
ORG 100h
Proses :
MOV AH,02h
MOV DL,'A’
INT 21h
INT 20h
END Proses
P R O D I T E K N I K I N F O M AT I K A P N L REV 1.0
7
C:/tasm>tlink Latihan1.obj/t
5. Ketikan nama program untuk menjalankan program comnya
C:/tasm>Latihan1
Tugas :
6. PROSEDUR PERCOBAAN 3
1. Aktifkan Editor(Notepad) kemudian ketikan progam dibawah ini :
.model small
.code
org 100h
Satu:
JMP Dua
Kal1 DB 'Gue Lagi Belajar'
DB 'Bahasa Assembly $'
Kal2 DB 'Ternyata...'
DB 'Asik Boo...'
DB '$'
Dua :
Mov AH,09h
Lea DX,Kal1
int 21h
Tiga :
Mov DX,Offset Kal2
int 21h
int 20h
End Satu
Tugas :
P R O D I T E K N I K I N F O M AT I K A P N L REV 1.0
8
6. PROSEDUR PERCOBAAN 4
1. Aktifkan Editor(Notepad) kemudian ketikan progam dibawah ini :
.MODEL SMALL
.CODE
ORG 100h
Proses :
MOV AH,02h
MOV DL,'A'
MOV CX,10h
Ulang :
INT 21h
INC DL
LOOP Ulang
INT 20h
END Proses
2. Simpan Program yang anda ketik diatas dengan Latihan3.asm
3. Gunakan perintah tasm untuk mengubah ke file objek
C:/tasm>tasm Latihan3.asm
4. Gunakan perintah tlink untuk merubah ke file Com
C:/tasm>tlink Latihan3.obj/t
5. Ketikan nama program untuk menjalankan program comnya
C:/tasm>Latihan3
Tugas :
P R O D I T E K N I K I N F O M AT I K A P N L REV 1.0
9
PRAKTIKUM III
ARITMETIKA
1. OPERASI PERNAMBAHAN
ADD
Untuk menambah dalam bahasa assembler digunakan perintah ADD dan ADC serta INC.
Perintah ADD digunakan dengan syntax :
ADD Tujuan,Asal
Perintah ADD ini akan menambahkan nilai pada Tujuan dan Asal. Hasil yang didapat akan
ditaruh pada Tujuan, dalam bahasa pascal sama dengan instruksi
Tujuan:=Tujuan + Asal.
Sebagai contohnya :
MOV AH,15h ; AH:=15h
MOV AL,4 ; AL:=4
ADD AH,AL ; AH:=AH+AL, jadi AH=19h
Perlu anda perhatikan bahwa pada perintah ADD ini antara Tujuan dan Asal harus mempunyai
daya tampung yang sama, misalnya register AH(8 bit) dan AL(8 bit), AX(16 bit) dan BX(16 bit).
ADC
Perintah ADC digunakan dengan cara yang sama pada perintah ADD, yaitu :
ADC Tujuan,Asal
Perbedaannya pada perintah ADC ini Tujuan tempat menampung hasil pertambahan Tujuan dan
Asal ditambah lagi dengan carry flag (Tujuan:=Tujuan+Asal+Carry). Pertambahan yang
demikian bisa memecahkan masalah seperti yang pernah kita kemukakan, seperti pertambahan
pada bilangan 12345678h+9ABCDEF0h. Seperti yang telah kita ketahui bahwa satu register
hanya mampu menampung 16 bit, maka untuk pertambahan seperti yang diatas bisa anda
gunakan perintah ADC untuk memecahkannya, Contoh:
MOV AX,1234h ; AX = 1234h CF = 0
MOV BX,9ABCh ; BX = 9ABCh CF = 0
MOV CX,5678h ; BX = 5678h CF = 0
MOV DX,0DEF0h ; DX = DEF0h CF = 0
ADD CX,DX ; CX = 3568h CF = 1
ADC AX,BX ; AX = AX+BX+CF = ACF1
Hasil penjumlahan akan ditampung pada register AX:CX yaitu ACF13568h. Adapun flag-flag
yang terpengaruh oleh perintah ADD dan ADC ini adalah CF,PF,AF,ZF,SF dan OF.
INC
Perintah INC(Increment) digunakan khusus untuk pertambahan dengan 1. Perintah INC hanya
menggunakan 1 byte memory, sedangkan perintah ADD dan ADC menggunakan 3 byte. Oleh
sebab itu bila anda ingin melakukan operasi pertambahan dengan 1 gunakanlah perintah INC.
Syntax pemakainya adalah :
INC Tujuan
P R O D I T E K N I K I N F O M AT I K A P N L REV 1.0
10
Nilai pada tujuan akan ditambah dengan 1, seperti perintah Tujuan:=Tujuan+1 dalam Turbo
Pascal. Tujuan disini dapat berupa suatu register maupun memory. Contoh : perintah INC AL
akan menambah nilai di register AL dengan 1. Adapun
flag yang terpengaruh oleh perintah ini adalah OF,SF,ZF,AF dan PF.
2. OPERASI PENGURANGAN
SUB Tujuan,Asal
Perintah SUB akan mengurangkan nilai pada Tujuan dengan Asal. Hasil yang didapat akan
ditaruh pada Tujuan, dalam bahasa pascal sama dengan instruksi
Tujuan:=Tujuan-Asal.
Contoh :
MOV AX,15 ; AX:=15
MOV BX,12 ; BX:=12
SUB AX,BX ; AX:=15-12=3
SUB AX,AX ; AX=0
Untuk menolkan suatu register bisa anda kurangkan dengan dirinya sendiri seperti SUB AX,AX.
SBB
Seperti pada operasi penambahan, maka pada operasi pengurangan dengan bilangan yang
besar(lebih dari 16 bit), bisa anda gunakan perintah SUB disertai dengan SBB(Substract With
Carry). Perintah SBB digunakan dengan syntax:
SBB Tujuan,Asal
Perintah SBB akan mengurangkan nilai Tujuan dengan Asal dengan cara yang sama seperti
perintah SUB, kemudian hasil yang didapat dikurangi lagi dengan Carry Flag(Tujuan:=Tujuan-
Asal-CF).
DEC
Perintah DEC(Decrement) digunakan khusus untuk pengurangan dengan 1.Perintah DEC hanya
menggunakan 1 byte memory, sedangkan perintah SUB dan SBB menggunakan 3 byte. Oleh
sebab itu bila anda ingin melakukan operasi pengurangan dengan 1 gunakanlah perintah DEC.
Syntax pemakaian perintah dec ini adalah:
DEC Tujuan
Nilai pada tujuan akan dikurangi 1, seperti perintah Tujuan:=Tujuan-1 dalam Turbo Pascal.
Tujuan disini dapat berupa suatu register maupun memory. Contoh : perintah DEC AL akan
mengurangi nilai di register AL dengan 1.
3. OPERASI PERKALIAN
Untuk perkalian bisa digunakan perintah MUL dengan syntax:
MUL Sumber
Sumber disini dapat berupa suatu register 8 bit(Mis:BL,BH,..), register 16 bit(Mis:BX,DX,..)
atau suatu varibel. Ada 2 kemungkinan yang akan terjadi pada perintah MUL ini sesuai dengan
jenis perkalian 8 bit atau 16 bit. Bila Sumber merupakan 8 bit seperti MUL BH maka komputer
P R O D I T E K N I K I N F O M AT I K A P N L REV 1.0
11
akan mengambil nilai yang terdapat pada BH dan nilai pada AL untuk dikalikan. Hasil yang
didapat akan selalu disimpan pada register AX. Bila sumber merupakan 16 bit seperti MUL BX
maka komputer akan mengambil nilai yang terdapat pada BX dan nilai pada AX untuk dikalikan.
Hasil yang didapat akan disimpan pada register DX dan AX(DX:AX), jadi register DX
menyimpan Word tingginya dan AX menyimpan Word rendahnya. Sebelum Anda bisa
mengalikan dua digit ASCII, Anda harus menutup 4 bit angka atas dari masing-masing digit. Hal
ini menyebabkan hasil BCD (satu digit BCD per byte) pada setiap byte. Setelah dua hasil digit
BCD dikalikan, instruksi AAM digunakan untuk mengatur hasil dari dua hasil digit BCD dalam
AX. AAM berfungsi hanya setelah pengalian dari dua hasil byte BCD, dan AAM hanya
berfungsi hanya pada suatu operand dalam AL. AAM memperbaharui PF, SF,
dan ZF, tetapi AF, CF, dan OF tidak diterangkan.
CONTOH:
; AL = 00000101 = hasil BCD 5
; BH = 00001001 = hasil BCD 9
MUL BH ; AL x BH ; hasil dalam AX
; AX = 00000000 00101101 = 002DH
AAM ; AX = 00000100 00000101 = 0405H,
; yang merupakan hasil BCD untuk angka 45.
; Jika menginginkan kode ASCII untuk hasilnya, gunakan
instruksi berikutnya
OR AX, 3030H ; Letakkan 3 pada angka atas di setiap byte.
; AX = 00110100 00110101 = 3435 H,
; yang merupakan kode ASCII untuk angka 45
4. PEMBAGIAN
Operasi pada pembagian pada dasarnya sama dengan perkalian. Untuk operasi pembagian
digunakan perintah DIV dengan syntax:
DIV Sumber
Bila sumber merupakan operand 8 bit seperti DIV BH, maka komputer akan mengambil nilai
pada register AX dan membaginya dengan nilai BH. Hasil pembagian 8 bit ini akan disimpan
pada register AL dan sisa dari pembagian akan disimpan pada register AH. Bila sumber
merupakan operand 16 bit seperti DIV BX, maka komputer akan mengambil nilai yang terdapat
pada register DX:AX dan membaginya dengan nilai BX. Hasil pembagian 16 bit ini akan
disimpan pada register AX dan sisa dari pembagian akan disimpan pada register DX. AAD
mengubah dua hasil digit BCD menjadi AH dan AL menjadi angka biner yang seimbang dalam
AL. Pengaturan ini harus dibuat sebelum membagi dua hasil digit BCD dalam AX dengan byte
hasil BCD. Setelah pembagian, AL akan berisi hasil bagi dari hasil BCD dan AH akan berisi sisa
hasil BCD. PF, SF, dan ZF diperbaharui. AF, CF, dan OF tidak diterangkan setelah AAD.
CONTOH:
; AX = 0607H hasil BCD untuk 67 desimal
; CH = 09H, sekarang atur menjadi biner
AAD ; Hasil: AX = 0043 = 43H = 67 desimal
DIV CH ; Bagi AX dengan hasil BCD pada CH
; Hasil Bagi : AL = 07 hasil BCD
; Sisa : AH = 04 hasil BCD
; Flags tidak diterangkan setelah DIV
P R O D I T E K N I K I N F O M AT I K A P N L REV 1.0
12
5. PROSEDUR PERCOBAAN 1
1. Jalan Command Prompt
2. Ketikan”Debug” pada C prompt kemudian tekan Enter
3. Ketikan Huruf A 100 kemudian tekan enter
MOV AH,15h
MOV AL,4
ADD AH,AL
MOV AX,1234h
MOV BX,0F221h
ADD AX,BX
MOV AX,1234h
MOV BX,9ABCh
MOV CX,5678h
MOV DX,0DEF0h
ADD CX,DX
ADC AX,BX
INC AL
INT 20h
5. Untuk melihat perubahan register terhadap intruksi yang diberiakan program diatas tekan
enter, ketikan T dan kemudian tekan enter.
6. Untuk menyimpan program yang kita buat ke disk adalah dengan mengetikan huruf n
nama_proram.com, misalnya :-n aksesreg.com, kemudian Ketikan w lalu tekan Enter
Tugas :
P R O D I T E K N I K I N F O M AT I K A P N L REV 1.0
13
PRAKTIKUM IV
STACK DAN PROCEDUR
1. STACK
Secara harfiah, stack artikan sebagai 'tumpukan'. Stack adalah bagian memory yang digunakan
untuk menyimpan nilai dari suatu register untuk sementara. intruksi-intruksi pada assembler
yang ekskusi data yang pada register stack yaitu intruksi PUSH, POP,PUSF dan POPF. Stack
memenggunakan pasangan register SS(Stack Segmen) dan SP(Stack Pointer) untuk menunjukan
lokasi dari stack.
.
PUSH DAN POP
Stack dapat kita analogikan sebagai sebuah tabung yang panjang. Sedangkan nilai pada register
dapat dibayangkan berbentuk koin yang dapat dimasukkan dalam tabung tersebut. Untuk
memasukkan nilai suatu register pada stack, digunakan perintah push dengan syntax:
PUSH Reg16Bit
Sebagai contohnya pada perintah:
MOV AX,12
MOV BX,33
MOV CX,99
sw
P R O D I T E K N I K I N F O M AT I K A P N L REV 1.0
14
2. PROCEDURE PERCOBAAN
1. Aktifkan Editor(Notepad) kemudian ketikan progam dibawah ini :
.MODEL SMALL
.CODE
ORG 100h
TData : JMP Proses
kal1 db 'saya $'
kal2 db 'dia $'
Ganti db ,13,10,'$'
Stacks DW ?
Proses:
LEA DX,Kal1
PUSH DX
MOV AH,09
INT 21h
LEA DX,Kal2
PUSH DX
MOV AH,09
INT 21h
LEA DX,Ganti
INT 21h
POP DX
INT 21h
POP DX
INT 21h
Exit: INT 20h
END TData
Tugas :
P R O D I T E K N I K I N F O M AT I K A P N L REV 1.0
15
3. PROSEDURE
4. PROCEDUR PERCOBAAN
1. Aktifkan Editor(Notepad) kemudian ketikan progam dibawah ini :
.Model Small
.Code
ORG 100h
Mulai :
mov cx,05h
Mov dl,’A’
Ulang:
Call CTK_KAR
Inc dl
Loop Ulang
Habis : int 20h
CTK_KAR PROC NEAR
Mov ah,02h
P R O D I T E K N I K I N F O M AT I K A P N L REV 1.0
16
Int 21h
RET
CTK_KAR ENDP
End Mulai
Tugas :
P R O D I T E K N I K I N F O M AT I K A P N L REV 1.0
17
PRAKTIKUM V
MAKRO
1. MAKRO
Makro adalah nama simbolik dari string teks atau satu blok kode yang akan digunakan berulang-
ulang dalam program. Pada dasarnya macro sama dengan procedure, tapi pada makro tidak
menggunakan perintah CALL untuk pemanggilan procedure dan RET untuk kembali ke program
utama. Makro di tulis diluar dari tubuh program utama.Kerangka makro sebagai berikut :
;………………………………………………………;
…………. ;
…………. ;
;………………………………………………………;
Ket : Nama adalah makro banyak baris yang di defis, "P1" dan "P2" adalah parameter yang bisa
anda gunakan pada macro. Parameter ini berbentuk optional, artinya bisa digunakan ataupun
tidak.
2. PROCEDURE PERCOBAAN
1. Aktifkan Editor(Notepad) kemudian ketikan progam dibawah ini :
P R O D I T E K N I K I N F O M AT I K A P N L REV 1.0
18
Org 100h
Mulai :
Ctk_Kar ‘A’
Ctk_Kar ‘B’
Ctk_Kar ‘C’
Ctk_Kar ‘D’
Ctk_Kar ‘E’
Habis : int 20h
End mulai
Tugas :
P R O D I T E K N I K I N F O M AT I K A P N L REV 1.0
19
PRAKTIKUM VI
LOMPATAN
1. Lompatan Tidak Bersyarat
Lompatan tak bersyara adalah lompatan ke lokasi memori tertentu tampa ada pengecekan
kondisi tertentu. perintah ini tidak menyeleksi keadaan apapun untuk melakukan suatu
lompatan.Setiap ditemui perintah ini maka lompatan pasti dilakukan. sintaknya :
JMP tujuan
Contoh :
JMP NEXT
Kal db ‘Saya’
……………………...
NEXT:
Mov DX,Kal
………………………
setiap menemkan perintah JMP akan melakukan lompatan ke label yang ditujuh dengan tidak
mengjalankan baris di bawah JMP. Misalnya pada contoh diatas Label bernama NEXT.
2. PROCEDUR PERCOBAAN 1
1. Aktifkan Editor(Notepad) kemudian ketikan progam dibawah ini :
.model small
.code
org 100h
Satu:
JMP Tiga
Kal1 DB 'Lagi Belajar $'
Kal2 DB ‘Belajar Lagi….!$’
Dua :
Mov AH,09h
Lea DX,Kal1
int 21h
Tiga :
Mov AH,09h
Mov DX,Offset Kal2
int 21h
int 20h
End Satu
P R O D I T E K N I K I N F O M AT I K A P N L REV 1.0
20
Tugas :
3. Lompatan Bersyarat
Lomptan ke lokasi memori tertentu dgn pengecekan nilai, bila nilainya terpenuhi maka akan
melakukan lompatan dan bila tidak terpenuhi maka akan menjalankan intruksi dibaris
berikutnya. Biasanya lompatan jenis ini diikuti CMP
CMP Operand1,Operand2
P R O D I T E K N I K I N F O M AT I K A P N L REV 1.0
21
JNAE <Jump If Not Above nor Equal> Lompat, jika Operand1 < Operand2 dengan
CX=1
JNB <Jump If Not Below> Lompat, jika Operand1 > Operand2 dengan
CF=0
JNBE <Jump If Not Below nor Equal> Lompat, jika Operand1 > Operand2 dengan
CF=0 dan ZF=0
JNG <Jump If Not Greater> |Lompat, jika Operand1 <= Operand2 dengan
ZF=1 atau SF tidak sama OF
JNGE <Jump If Not Greater Nor Equal> | Lompat, jika Operand1 <= Operand2
dengan SF tidak sama OF
JNL <Jump If Not Less> Lompat, jika Operand1 >= Operand2 dengan
SF=OF
4. PROCEDURE PERCOBAAN 2
1. Aktifkan Editor(Notepad) kemudian ketikan progam dibawah ini :
.MODEL SMALL
.CODE
ORG 100h
TData: JMP Proses
BilA DB 67
BilB DB 66
Kal0 DB 'Bilangan A lebih kecil dari bilangan B $'
Kal1 DB 'Bilangan A sama dengan bilangan B $'
Kal2 DB 'Bilangan A lebih besar dari bilangan B $'
Proses:
MOV AL,BilA
CMP AL,BilB
P R O D I T E K N I K I N F O M AT I K A P N L REV 1.0
22
JB AKecil
JE Sama
JA ABesar
LEA DX,Kal0
JMP Cetak
Sama:
LEA DX,Kal1
JMP Cetak
AKecil:
LEA DX,Kal0
JMP Cetak
ABesar:
LEA DX,Kal2
JMP Cetak
Cetak:
MOV AH,09
INT 21h
EXIT: INT 20h
END TData
Tugas :
P R O D I T E K N I K I N F O M AT I K A P N L REV 1.0
23
DAFTAR ISI
PRAKTIKUM I REGISTER………………………………………..…………….………..…...1
1. Register………………………………………………………..…………………….……1
2. Perintah-Perintah Debug……………………………………………………………..…..2
3. Procedur Percobaan 1……….………………………………………………………..….2
1. Operasi Penambahan……………………………………………………………………..9
2. Operasi Perngurangan……………………………………………………………………10
3. Operasi Perkalian……………...…………………………………………………………11
4. Operasi Pembagian………………………………………………………………………11
5. Procedur Percobaan…………………………………………………………….………..12
1. Stack……………………………………………………………………………………..13
2. Procedur Percobaan 1…………………………………………...………………………14
3. Procedur………………………………………………………………………………….15
4. Procedur Percobaan 2……………………...…………………………………………….15
PRAKTIKUM V MACRO………….…………………………………………………………..17
1. Macro…………………………………………………………………………………….17
2. Procedur Percobaan 1…………………………………………………………...……….17
PRAKTIKUM VI LOMPATAN……………….………………………….…………………..19
P R O D I T E K N I K I N F O M AT I K A P N L REV 1.0
24
P R O D I T E K N I K I N F O M AT I K A P N L REV 1.0