Anda di halaman 1dari 9

JURNAL PARADHARMA 2(1): 15 - 23

ISSN : 2549-7405

Pelatihan Evaluasi Program Pendidikan Nonformal Bagi Pengelola


Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kecamatan
Gunungsari Kabupaten Lombok Barat
1*
Muhammad Arief Rizka, 2Wayan Tamba, dan 3Suharyani
1,2,3
Program Studi Pendidikan Luar Sekolah, FIP, IKIP Mataram.
*Email: m.ariefrizka@ikipmataram.ac.id

ABSTRAK
Tujuan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan pengelola PKBM di Kecamatan Gunungsari dalam melakukan evaluasi
program Pendidikan Nonformal. Hal ini didasarkan atas masih lemahnya kemampuan yang
dimiliki oleh pengelola (Pimpinan, Staf, dan Tutor) PKBM dalam melakukan evaluasi untuk
mengukur efektivitas (tingkat keberhasilan) dari pelaksanaan program sebagai upaya dari
penjaminan mutu program Pendidikan Nonformal yang berkelanjutan. Target khusus yang
dicapai dari kegiatan ini adalah memberikan penguatan serta meningkatkan kecakapan
pengelola PKBM dalam melakukan evaluasi program Pendidikan Nonformal. Metode yang
digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pelatihan (workshop) dan
pendampingan yang bersifat partisipatif. Mahasiswa yang terlibat sebanyak 5 orang dari jurusan
Pendidikan Luar Sekolah (PLS). Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini meliputi
pemberian materi mengenai konsep dan model-model evaluasi program yang relevan
diaplikasikan pada program Pendidikan Nonformal. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penguatan
kemampuan konseptual pengelola PKBM sebelum melakukan demonstrasi evaluasi program
Pendidikan Nonformal yang dilaksanakan di PKBM. Setelah penguatan konseptual, kemudian
melakukan pendampingan intensif dalam praktik evaluasi program dengan berdasar pada
mekanisme evaluasi program yang terstandar mulai dari pemilihan program yang akan
dievaluasi, formulasi tujuan, penentuan model evaluasi yang digunakan, pengembangan
instrumen, pengumpula data, dan analisis data dari hasil evaluasi program. Untuk menjaga
keberlanjutan hasil dari kegiatan ini, pendampingan informal terus dilakukan antara pengelola
PKBM dengan Tim PkM sehingga tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian pada
masyarakat ini dapat tercapai secara optimal.
Kata kunci : Pelatihan, Evaluasi Program, Mutu, Pendidikan Nonformal

ABSTRACT
The purpose of this community service activity is to increase knowledge and ability of
Community Learning Center (CLC) managers in Gunungsari sub-district in evaluating
Nonformal Education program. This is based on the low ability of the managers (leaders, staffs,
and tutors) of the CLC to evaluate measurement on the effectiveness (success rate) of the
program as an effort to ensure the quality of continuous non-formal education programs.
Specific targets achieved from this activity are to provide strengthening and improve the skills
of CLC managers in evaluating Nonformal Education programs. Methods used in this
community service activity are training (workshops) and participative mentoring. Students
involved as many as five people from the Nonformal Education Departement. The
implementation of the community service activity involves the provision of materials on relevant
program concepts and evaluation models applied to Nonformal Education programs. This is
done as a form of strengthening the conceptual capabilities of CLC managers before
performing a demonstration of the evaluation of Nonformal Education programs implemented
in CLC. After the conceptual reinforcement, then perform intensive assistance in the program
evaluation practice based on standardized program evaluation mechanisms ranging from
selection of evaluated programs, objective formulation, determination of evaluation model used,

15 Jurnal Paradharma – April 2018


JURNAL PARADHARMA 2(1): 15 - 23
ISSN : 2549-7405

instrument development, data collection and data analysis of program evaluation results. To
maintain the sustainability of the results of this activity, informal counseling continues between
CLC managers and teams in order that the goal of implementing the community service activity
can be optimally achieved.
Keywords : Training, Evaluating Program, Quality, Nonformal Education.

PENDAHULUAN Perkembangan program-program PNF


Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat di PKBM menunjukan dinamika dan
(PKBM) merupakan salah satu satuan keberlanjutan yang perlu untuk terus
Pendidikan Nonformal (PNF) yang secara ditingkatkan. Program-program PNF yang
konseptual berbasis masayarakat dan dituntut terselenggara di PKBM Kecamatan Gunung
untuk selalu melakukan inovasi-inovasi untuk Sari Kabupaten Lombok Barat cukup variatif
melahirkan program-program pemberdayaan yang disesuaikan dengan kebutuhan riil
masyarakat yang lebih baru, berkarakter masyarakat. Program-program PNF yang
transformatif, dan dapat menjadi best practice diselenggarakan oleh PKBM tersebut antara
dengan tidak meninggalkan karakteristik lain program Pendidikan Anak Usia Dini
kearifan dan keunggulan lokal sebagai added (PAUD), Program Pendidikan Kesetaraan
values untuk mencerdaskan dan sekaligus (Paket A, B, dan C), Program Pendidikan
mensejahterahkan kehidupan masyarakat Keaksaraan Fungsional, Pemberdayaan
(Rizka, M.A & Hardiansyah, R. 2016). Perempuan, Pendidikan Kepemudaan,
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Program Kursus, Pendidikan Kecakapan
(PKBM) merupakan wadah pembelajaran Hidup dan Program Kewirausahaan
bagi masyarakat yang terus eksis untuk Masyarakat. Secara umum penyelenggaraan
mengembangkan dan memberdayakan program PNF di PKBM dari aspek
masyarakat sekitarnya melalui pemberian manajemen program perlu untuk di
layanan Pendidikan Nonformal (Rizka, M.A, improvisasi melalui pengembangan
& Hardiansyah, R. 2017). Eksisitensi PKBM kemampuan pengelolaan program secara
di Kecamatan Gunungsari Kabupaten komprehensif. Djudju Sudjana (2004)
Lombok Barat berkembang untuk menjawab menjelaskan bahwa sistem pengelolaan atau
dan mengatasi berbagai hambatan masyarakat manajemen program PNF merupakan suatu
dalam mengakses layanan pendidikan, dimana rangkaian sistematis yang saling berinterelasi
sebagian dari warga masyarakat di desa dan berinterdependensi untuk mencapai
tersebut masih kesulitan dalam mengakses tujuan program. Sistem manajemen program
layanan pendidikan formal karena berbagi PNF tersebut dapat divisualisasikan pada
keterbatasan dan kendala baik dari sisi Gambar 1.
kendala ekonomi, sosial, budaya, dan lain
sebagainya.

Planning

Developing
Organizing

Evaluating
Motivating

Conforming

Gambar 1. Sistem Manajemen Program Pendidikan Nonformal

16 Jurnal Paradharma – April 2018


JURNAL PARADHARMA 2(1): 15 - 23
ISSN : 2549-7405

Permasalahan umum yang ada Target Luaran


dilapangan terkait dengan manajemen Target dan luaran yang diharapkan dari
program PNF adalah pengelola PKBM di kegiatan program pengabdian kepada
Kecamatan Gunungsari masih memiliki masyarakat ini antara lain, yakni:
kelemahan dalam melakukan evaluasi atau 1. Peningkatan pengetahuan dan
penilaian terhadap program PNF yang pemahaman, luarannya berupa
diselenggarakan, sehingga implikasinya Pengelola PKBM memahami secara
pengelola program dan warga belajar atau komprehensif mengenai sistem
masyarakat sebagai stakeholders belum manajemen program PNF
mengetahui secara tepat dan obyektif (Perencanaan, Pengorganisasian,
mengenai efektivitas atau tingkat keberhasilan Penggerakan, Pembinaan, Penilaian,
dari penyelenggaraan program-program PNF dan Pengembangan).
tersebut. 2. Peningkatan kapasitas, luarannya
Berdasarkan pada uraian di atas, berupa Pengelola PKBM memiliki
kegiatan pengabdian pada masyarakat perlu kemampuan manajerial yang
untuk dilaksanakan melalui penyelenggaraan profesional dalam mengelola program-
pelatihan evaluasi program sebagai upaya program PNF yang bermutu bagi
penjaminan mutu pendidikan nonformal bagi masyarakat.
pengelola PKBM di Kecamatan Gunungsari 3. Peningkatan kemampuan evaluasi,
dengan tujuan untuk meningkatkan luarannya berupa Pengelola PKBM
pengetahuan dan kemampuan pengelola memiliki kemampuan dalam
PKBM dalam melakukan evaluasi program melakukan evaluasi program PNF
pendidikan nonformal yang tepat dan sesuai yang diselenggarakan sebagai upaya
dengan prosedur ilmiah. dari penjaminan mutu program PNF
yang berkelanjutan. Kemampuan
SOLUSI DAN TARGET LUARAN evaluasi program ini mulai dari
Solusi kemampuan merencanakan evaluasi,
Sehubungan dengan permasalahan yang formulasi tujuan evaluasi,
dihadapi oleh PKBM di Kecamatan pengembangan instrumen evaluasi,
Gunungsari Kabupaten Lombok Barat sebagai pengujian instrumen evaluasi,
mitra kegiatan ini, maka diberikan solusi pengumpulan data, analisis data, dan
dengan kegiatan sebagai berikut: verifikasi/pengambilan kesimpulan
Pelatihan: Pelatihan dilakukan dengan atau keputusan terkait dengan hasil
pendekatan workshop untuk meningkatkan evaluasi program.
kemampuan peserta dalam melakukan 4. Keberlanjutan program, luarannya
evaluasi program PNF. Melalui kegiatan ini berupa peningkatan pemahaman
diharapkan peserta memahami mekanisme pengelola PKBM mengenai aspek
dan prosedur evaluasi program PNF yang pengembangan program PNF yang
terdiri dari; (a) Penentuan program yang inovatif dan berkesinambungan.
dievaluasi; (b) Formulasi tujuan; (c)
Pengembangan instrumen evaluasi; (d) METODE PELAKSANAAN
Penentuan teknik evaluasi program; (e) Metode Penerapan IPTEKS
Pengumpulan dan pengolahan data; serta (f) Metode dalam pelaksanaan program
Pengambilan keputusan terhadap hasil pengabdian kepada masyarakat ini adalah
evaluasi program yang dilakukan. pelatihan dan pendampingan yang bersifat
Pendampingan: Dilakukan melalui kegiatan partisipatif. Partisipatif dimaknai dengan
pendampingan informal yang mengikutsertakan atau melibatkan peserta
berkesinambungan untuk terus meningkatkan pelatihan (Pengelola PKBM) dalam
pemahaman dan penguasaan kemampuan mempersiapkan kegiatan dan terlibat aktif
evaluasi program pendidikan nonformal bagi dalam pelaksanaan pelatihan. Materi-materi
Pengelola PKBM di Kecamatan Gunungsari. yang dipresentasikan dalam pelatihan ini
memperhatikan dan mempertimbangkan

17 Jurnal Paradharma – April 2018


JURNAL PARADHARMA 2(1): 15 - 23
ISSN : 2549-7405

aspek relevansi (kesesuaian) dan berupaya (Pimpinan, Staf, dan Tutor) PKBM di
mengakomodasi kebutuhan akan pengetahuan Kecamatan Gunugsari dalam rangka
dan keterampilan yang dibutuhkan oleh menyamakan persepsi terkait dengan teknis
Pengelola PKBM dalam konteks evaluasi pelaksanaan kegiatan. Koordinasi dilakukan
program pendidikan nonformal. Adapun dengan melakukan pertemuan di lokasi
deskripsi ringkas terkait dengan pelaksanaan PKBM Ceria sekaligus mengadakan diskusi
kegiatan ini sebagai berikut: dan observasi terkait dengan tempat
1. Persiapan Kegiatan pelaksanaan kegiatan pelatihan. Selanjutnya
Persiapan kegiatan pelatihan ini dimulai Tim PPM mengembangkan berbagai materi
dengan melakukan koordinasi dengan Tim yang akan disampaikan dalam pelatihan
PkM antara dosen dengan mahasiswa untuk dalam bentuk Hand Out yang dapat menjadi
menyiapkan berbagai kebutuhan dan pedoman bagi peserta selama mengikuti
mekanisme kegiatan pelatihan yang akan kegiatan pelatihan. Materi pelatihan ini
diselenggarakan. Selanjutnya Tim PkM disusun dengan mengembangkan kurikulum
melakukan koordinasi dengan Pengelola pelatihan yang disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1.Kurikulum Pelatihan Evaluasi Program PNF


No Materi Standar Kompetensi Keterangan
1. Konsep Evaluasi Program Peserta memahami konsep Pemateri:
evaluasi program Pendidikan Wayan Tamba, M.Pd
Non Formal
2. Model-Model Evaluasi Peserta memahami dan Pemateri:
Program mampu mengidentifikasi Muhammad Arief
model evaluasi program yang Rizka, M.Pd
relevan digunakan untuk
program PNF (Model
Stufflebeam, Stake,
Kirpatrick)
3. Metode Evaluasi Program Peserta memahami metode- Pemateri:
metode yang digunakan dalam Suharyani, M.Pd
melakukan evaluasi program
PNF
4. Data & Teknik Evaluasi Peserta memahami jenis data Pemateri:
Program dan teknik-teknik yang Muhammad Arief
digunakan untuk melakukan Rizka, M.Pd
evaluasi program PNF
5. Pengolahan Data dalam Peserta mampu melakukan Pemateri: Tim PkM
Evaluasi Program analisis dan olah data dalam
evaluasi program PNF baik
dengan pendekatan kualitatif
maupun kuantitatif.
6. Juknis Penyususnan Laporan Peserta mampu menyusun Pemateri: Tim PkM
Evaluasi Program laporan evaluasi program PNF
yang berbasis prosedur ilmiah.

7. Pengelolaan Evaluasi Peserta memahami prosedur Pemateri: Tim PkM


Program evaluasi progrm PNF dalam
konteks penjaminan mutu
program PNF

Dalam upaya untuk mempersiapkan pelengkapan untuk pelaksanaan kegiatan


kegiatan pelatihan evaluasi program PNF bagi dikoordinasikan secara maksimal oleh Tim
Pengelola PKBM ini, segala kebutuhan dan PkM dengan berbagai stakeholders. Untuk

18 Jurnal Paradharma – April 2018


JURNAL PARADHARMA 2(1): 15 - 23
ISSN : 2549-7405

memperjelas mekanisme pelaksanaan a. Peserta pelatihan aktif (partisipatif) dan


kegiatan PkM ini, berikut divisualisasikan bekerjasama dengan baik selama
prosedur kerjanya di sajikan pada Gambar 2. mengikuti kegiatan
b. Peserta pelatihan memahami materi-materi
pelatihan
Peserta pelatihan mampu untuk
melakukan praktek evaluasi program PNF
yang diselenggarakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Deskripsi Pelaksanaan Pelatihan
Pelaksanaan kegiatan pelatihan evaluasi
program pendidikan nonformal bagi pengelola
PKBM di Kecamatan Gunungsari ini
bertempat di lembaga Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) “Ceria” dengan alamat
Gambar 2. Prosedur Kegiatan PkM Dusun Muhajirin Desa Sesela Kecamatan
Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat.
2. Rencana Evaluasi Peserta yang mengikuti proses pelatihan
Sebagai bagian dari aspek penting manajemen berjumlah 17 orang yang terdiri dari
program, evaluasi pelaksanaan kegiatan Pengelola PKBM Ceria, PKBM Al-Hijrah,
pelatihan ini akan dilakukan secara objektif. PKBM Amanah, dan PKBM Al-Ihsan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan pelatihan ini meliputi Ketua, Sekretaris, Bendahara,
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana Koordinator Program PAUD, Koordinator
pelaksanaan kegiatan PkM ini terselenggara Program Pendidikan Kesetaraan, Koordinator
sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Program Pendidikan Keaksaraan Fungsional,
Evaluasi kegiatan pelatihan fokusnya terdiri Koordinator Program Kursus dan Pelatihan,
dari evaluasi proses dan produk (hasil), dan Koordinator Program Pendidikan
Stufflebeam (2003) menjelaskan bahwa “(1) Kewirausahaan Masyarakat beserta para Tutor
Process evaluation, a process evaluation is an dari masing-masing Program PNF yang
ongoing check on plan’s implementation plus diselenggarakan.
documentation of the process. (2) Product Respon dari peserta terkait dengan
evaluation, the purpose of a product kegiatan pelatihan evaluasi program PNF ini
evaluation is to measure, interpret, and judge sangat positif dan mendukung dengan baik,
an enterprise’s achievements. Its main goal is hal ini terindikasi dari peserta pelatihan yang
to ascertain the extent to which the evaluand aktif (partisipatif) dalam mengikuti proses
met the needs of all the rightful beneficiries”. kegiatan dan peserta mampu bekerjasama
Evaluasi proses dalam pelaksanaan pelatihan untuk memecahkan permasalahan yang
ini terkait dengan evaluasi tingkat partisipasi, relevan dengan materi pelatihan yang
respon (tanggapan) peserta, dan proses disampaikan. Selain itu, peserta pelatihan
penyampaian materi pelatihan. Sedangkan yang merupakan Pengelola PKBM ini cukup
evaluasi produk terkait dengan kemampuan memiliki curiosity (rasa ingin tahu) yang
peserta pelatihan dalam menguasasi materi tinggi dan antusias selama proses
dan dalam melakukan praktek evaluasi penyampaian materi pelatihan. Selama proses
program PNF berdasarkan mekanisme dan pelatihan, banyak topik-topik (bahan) materi
prosedur evaluasi program yang tepat. yang didiskusikan antara peserta dengan
Untuk dapat mengukur keberhasilan pemateri secara dialogis dengan
atau efektivitas dari pelaksanaan kegiatan mengedepankan pada pendekatan problem
pelatihan ini, Tim PPM mengembangkan based learning. Materi-materi yang
indikator keberhasilan pelatihan dengan disampaiakan oleh Tim PkM merupakan
jabaran sebagai berikut: kompilasi materi yang telah disusun
berdasarkan pada aspek relevansi (kesesuaian)

19 Jurnal Paradharma – April 2018


JURNAL PARADHARMA 2(1): 15 - 23
ISSN : 2549-7405

dan urgensi penguatan serta penguasaan terkait dengan cara pengembangan instrument
materi evaluasi program yang harus dikuasai evaluasi program, teknik pengolahan data dan
oleh para pengelola PKBM. Secara spesifik, dalam membuat laporan evaluasi program
materi evaluasi program yang disampaikan PNF yang sesuai dengan panduan dan
lebih menekankan pada dimensi “learning by prosedur yang tepat.
doing” yang bertujuan untuk memberikan
ruang dan kesempatan bagi peserta pelatihan Evaluasi Kegiatan
untuk dapat belajar dan langsung Setelah penyampaian materi dan
mempraktikkan materi yang telah pelaksanaan praktek evaluasi program PNF
disampaikan secara inheren. bagi Pengelola PKBM dilakukan, Tim PkM
berupaya untuk melakukan evaluasi terhadap
implementasi dari pelatihan yang
diselenggarakan. Evaluasi ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dari
pelaksanaan kegiatan pelatihan yang
dilakukan.
1. Evaluasi Proses
Evaluasi proses ini berupaya untuk
mengetahui tingkat partisipasi, respon, dan
pemahaman terhadap materi pelatihan yang
disampaikan kepada peserta. Dari sisi
partisipasi, yang ditargetkan mengikuti
pelatihan ini adalah seluruh komponen dari
Pengelola PKBM yang terdiri dari Ketua,
Sekretaris, Bendahara, Koordinator Program
PAUD, Koordinator Program Pendidikan
Kesetaraan, Koordinator Program Pendidikan
Keaksaraan Fungsional, Koordinator Program
Kursus dan Pelatihan, dan Koordinator
Program Pendidikan Kewirausahaan
Masyarakat beserta para Tutor. Dalam
kenyataannya, hampir semua peserta hadir
dan ikut berpartisipasi aktif selama kegiatan
Gambar 3. Suasana Kegiatan Pelatihan
pelatihan berlangsung. Kemudian, respon
peserta terhadap kegiatan pelatihan ini
Selama kegiatan pelatihan berlangsung,
menunjukkan dukungan yang positif dan
Tim PkM juga berupaya untuk melakukan
memandang perlu untuk mengembangkan
monitoring terkait dengan proses pelatihan
kegiatan sejenis yang dapat
untuk mengetahui secara jelas kelemahan atau
berkesinambungan. Terkait dengan respon
kekurangan yang ada. Monitoring ini juga
peserta terhadap pelaksanaan kegiatan
merupakan salah satu bentuk dari penjaminan
pelatihan ini, berikut visualisasi dari respon
mutu kegiatan pelatihan dan sebagai upaya
peserta setelah diberikan angket berisi
memberikan garansi bagi peserta pelatihan
tanggapan terhadap kegiatan pelatihan yang
terhadap fungsionalitas (kebermanfaatan) dari
disajikan pada Gambar 4.
hasil pelatihan bagi penguatan kompetensi
Berdasarkan pada Gambar 4, dapat
dalam melakukan evaluasi program PNF pada
dimaknai bahwa secara umum respon peserta
PKBM yang dikelola.
(Pengelola PKBM Ceria) terhadap pelaksanan
Khusus untuk sesi Diskusi (Tanya
pelatihan evaluasi program PNF ini berada
Jawab), banyak peserta pelatihan yang
pada kateori baik, hal ini terlihat dari data
mengajukan pertanyaan penting terhadap
grafik yang menunjukkan bahwa pada aspek;
penyampaian Materi V dan VI karena sifatnya
(1) Persiapan Pelatihan, peserta menjawab
praktik. Peserta pelatihan terlihat antusias
80% baik dan 20% kurang baik; (2) aspek
untuk dapat menguasai secara komprehensif

20 Jurnal Paradharma – April 2018


JURNAL PARADHARMA 2(1): 15 - 23
ISSN : 2549-7405

Pelaksanaan Pelatihan, peserta menjawab dan praktik evaluasi program PNF. Berikut
85% Baik dan 15% kurang baik; (3) aspek visualisasi kemampuan penguasaan materi
Kompetensi Pemateri, peserta pelatihan dan praktik peserta pelatihan yang disajikan
menjawab 90% baik dan hanya 10% kurang; pada Gambar 5.
(4) aspek Materi Pelatihan, peserta menjawab
85% baik dan 15% kurang; dan (5) aspek
Media Pelatihan, peserta menjawab 80% baik
dan 20% kurang.

Gambar 5. Kemampuan Peserta Pelatihan

Berdasarkan pada data Gambar 5 di


atas, kemampuan peserta dalam; (1) Aspek
Penentuan Program yang di evaluasi 90%
tinggi dan hanya 10% yang kurang menguasai
(memahami); (2) Aspek Formulasi Tujuan
evaluasi program 75% tinggi dan 25% kurang
menguasai (memahami); (3) Aspek
Gambar 4. Respon Peserta Pelatihan Pengembangan Instrumen evaluasi program
65% tinggi dan 35% kurang menguasai; (4)
2. Evaluasi Hasil (Produk) Aspek Penentuan Teknik Evaluasi Program
Pada aspek evaluasi hasil (produk) 80% tinggi dan 20% kurang menguasai
pelatihan ini, Tim PkM berupaya untuk (memahami); (5) Aspek Pengumpulan dan
melakukan evaluasi terkait dengan tingkat Pengolahan Data dalam evaluasi program
penguasaan peserta pelatihan baik dalam 70% tinggi dan 30% kurang menguasai
menguasai (memahami) materi pelatihan (memahami); dan (6) aspek Pengambilan
maupun dalam kemampuan peserta untuk Kesimpulan dan Keputusan terhadap hasil
praktik kerja evaluasi program PNF yang evaluasi program menunjukkan 80% tinggi
diselenggarakan oleh masing-masing PKBM. dan 20% yang kurang menguasai. Dari
Khusus pada aspek praktik kerja evaluasi analisis hasil evaluasi terhadap kemampuan
program, peserta melakukan praktik evaluasi peserta pelatihan tersebut, khusus pada aspek
program PNF pada aspek; (1) penentuan Pengembangan Instrumen dan Pengumpulan
program yang dievaluasi; (2) formulasi serta Pengolahan data perlu untuk mendapat
tujuan; (3) pengembangan instrument perhatian kedepan disebabkan tidak semua
evaluasi; (4) penentuan model-metode-teknik peserta pelatihan yang memiliki tingkat
evaluasi; (5) pengumpulan dan pengolahan pemahaman dan penguasaan terhadap materi
data; (6) serta pengambilan kesimpulan dan tersebut. Untuk diketahui bahwa dalam
pengambilan keputusan terhadap aspek konteks praktik evaluasi program, aspek
program yang dievaluasi. Terkait dengan Pengembangan Instrumen, Pengumpulan, dan
evaluasi hasil kegiatan pelatihan ini, Tim Pengolahan Data merupakan tahap yang
PkM berupaya melakukan observasi sangat penting untuk memperoleh data dan
(pengamatan) secara cermat dan memberikan analisis data evaluasi yang valid dan reliable.
penugasan praktik kerja (mandiri) secara Sehingga pada aspek ini perlu dilakukan
langsung kepada peserta pelatihan untuk upaya penguatan berupa kegiatan
mengetahui penguasaan pemahaman materi

21 Jurnal Paradharma – April 2018


JURNAL PARADHARMA 2(1): 15 - 23
ISSN : 2549-7405

pendampingan intensif yang kekurangan atau kelemahan khususnya dari


berkesinambungan pasca pelatihan aspek penguasaan materi pelatihan yang
dilaksanakan. kurang dikuasasi dari peserta pelatihan. Oleh
Mengacu pada indikator keberhasilan karena itu, bentuk tindak lanjut yang akan
kegiatan pelatihan ini, secara umum dilakukan berupa kegiatan pendampingan
pelaksanaan kegiatan pelatihan evaluasi informal yang berkesinambungan untuk terus
program PNF bagi pengelola PKBM ini telah meningkatkan pemahaman dan penguasaan
mencapai indikator keberhasilan yang telah kemampuan evaluasi program PNF bagi
ditentukan. Indikator keberhasilan dari Pengelola PKBM di Kecamatan Gunungsari
pelaksanaan kegiatan pelatihan ini antara lain: (sebagai peserta pelatihan).
1. Peserta pelatihan aktif (partisipatif) dan
bekerjasama dengan baik selama SIMPULAN DAN IMPLIKASI
mengikuti kegiatan, hal ini dapat terlihat Pelaksanaan kegiatan pengabdian
dari tingkat kehadiran peserta, aktivitas kepada masyarakat melalui pelatihan evaluasi
diskusi dan tanya jawab antara peserta dan program sebagai upaya penjaminan mutu
pemateri yang dialogis. Selain itu, peserta pendidikan nonformal bagi pengelola PKBM
pelatihan kooperatif untuk dapat ini secara umum dapat terlaksana dengan
mendukung keterlaksanaan kegiatan baik. Dari sisi pengelolaan kegiatan, mulai
pelatihan ini. dari persiapan, proses, dan hasil telah sesuai
2. Peserta pelatihan memahami materi-materi dengan tujuan dan indikator keberhasilan
pelatihan, hal ini dapat diukur dari yang telah dirancang. Selain itu, pemahaman
pencapaian kemampuan memahami dan penguasaan peserta terhadap materi-
materi-materi pelatihan oleh peserta yang materi pelatihan yang disampaikan dapat
berada dalam kategori cukup menguasai. diaplikasikan langsung dengan praktik
Disamping itu, kemampuan peserta dalam evaluasi program PNF yang diselenggaarakan
melakukan evaluasi program PNF juga pada aspek; (1) Penentuan program yang
cukup baik. Peserta memahami mekanisme dievaluasi; (2) Formulasi tujuan; (3)
dan prosedur evaluasi program PNF yang Pengembangan instrument evaluasi; (4)
terdiri dari; (a) penentuan program yang Penentuan model-metode-teknik evaluasi; (5)
dievaluasi; (b) formulasi tujuan; (c) Pengumpulan dan pengolahan data; serta (6)
pengembangan instrumen evaluasi; (d) Pengambilan kesimpulan dan pengambilan
penentuan teknik evaluasi program; (e) keputusan terhadap aspek program yang
pengumpulan dan pengolahan data; serta dievaluasi. Meskipun dari beberapa sisi masih
(f) pengambilan keputusan terhadap hasil ada kekurangan, akan tetapi kegiatan ini akan
evaluasi program yang dilakukan. terus ditindaklanjuti secara berkesinambungan
Peserta pelatihan mampu untuk untuk mendapatkan hasil kegiatan yang
melakukan praktek evaluasi program PNF optimal.
yang diselenggarakan, melalui penugasan
mandiri peserta dapat melakukan evaluasi UCAPAN TERIMA KASIH
program yang sesuai dengan tugas masing- Terimakasih penulis ucapkan kepada
masing. seluruh pihak yang telah membantu
pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada
Rencana Tindak Lanjut masyarakat ini, diantaranya:
Kegiatan pengabdian kepada 1. LPPM IKIP Mataram yang telah
masyarakat melalui pelatihan evaluasi mendukung pendanaan kegiatan.
program PNF bagi Pengelola PKBM ini tidak 2. Rekan dosen dan serta mahasiswa Jurusan
dilakukan secara parsial, artinya setelah Pendidikan Luar Sekolah yang telah
selesai kegiatan, selesai pula seluruh berpartisipasi aktif dan membantu
aktivitasnya. Akan tetapi, pasca kegiatan terlaksananya kegiatan pengabdian ini.
pelatihan ini, Tim PkM akan terus berupaya 3. Pengelola PKBM di Kecamatan
untuk menindaklanjuti kegiatan yang telah Gunungsari atas kerjasama dan partisipasi
dilaksanakan dengan mengidentifikasi

22 Jurnal Paradharma – April 2018


JURNAL PARADHARMA 2(1): 15 - 23
ISSN : 2549-7405

nya dalam pelaksanaan kegiatan


pengabdian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, Djuju. (2004). Manajemen Program
Pendididkan untuk Pendidikan Luar
Sekolah dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia. Bandung: Falah
Production.
Sudjana, Djuju. (2008). Evaluasi Program
Pendidikan Luar Sekolah untuk
Pendidikan Non Formal dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rizka, M. A., & Hardiansyah, R. (2017).
Analisis Strategi Fund Raising dalam
Penyelenggaraan Program Pendidikan
Nonformal pada Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat Ceria. Journal of
Nonformal Education, 3(2), 158-163.
Rizka, M. A., & Hardiansyah, R. (2016).
Strategi pengembangan inovasi
program pendidikan nonformal sebagai
best practices bagi pusat kegiatan
belajar masyarakat. JPPM (Jurnal
Pendidikan dan Pemberdayaan
Masyarakat), 3(2), 187-196.
Stufflebeam. (2003). The CIPP Model for
Evaluation. Portland, Oregon: Western
Michigan University.

23 Jurnal Paradharma – April 2018

Anda mungkin juga menyukai