Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja di instansi pemerintah, diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan serta digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan (UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN). Pegawai
ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Berdasarkan UU no. 5 tahun 2014 pasal 10, ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik dan sebagai perekat serta pemersatu bangsa. Dalam pelaksanaannya,
peran ASN menentukan kualitas pelayanan publik dalam memenuhi hak dasar warga
negara baik di bidang pendidikan, kesehatan, sosial kemasyarakatan, dll.
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) golongan II sebagaimana diatur di
dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor. 22 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II,
diselenggarakan untuk membentuk PNS profesional yang berkarakter yang dibentuk oleh
sikap dan perilaku disiplin PNS, nilai-nilai dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan
dan peran PNS dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat.
Aktualisasi nilai dasar merupakan suatu proses untuk membuat kelima nilai dasar
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi)
menjadi aktual atau nyata terjadi serta sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) di
unit kerja. Aktualisasi tersebut disesuaikan dengan nilai dasar ANEKA, tugas pokok dan
fungsi, serta visi misi dalam organisasi.
Stunting adalah masalah gizi kronis yang menghasilkan kondisi dimana tinggi/panjang
badan anak balita kurang jika dibandingkan dengan umur anak. Kondisi ini akan
mempengaruhi capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development
Goals (SDGs) pada tujuan ke-2 yaitu mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan
dan nutrisi yang lebih baik dan mendukung pertanian berkelanjutan, dengan target capaian
pada tahun 2030, mengakhiri segala macam bentuk malnutrisi, termasuk pada tahun 2025
mencapai target-target yang sudah disepakati secara internasional tentang gizi buruk dan
penelantaran pada anak balita, dan mengatasi kebutuhan nutrisi untuk para remaja putri, ibu
hamil dan menyusui dan manula
1
Angka stunting di Indonesia masih tinggi dengan masuknya Indonesia menjadi peringkat
4 tertinggi dunia. Seperti digambarkan pada diagram berikut :

Gambar 1. Situasi Stunting Indonesia dan Global

Untuk regional Asia Tenggara, Indonesia menduduki peringkat 3 tertinggi jumlah


stunting sesuai tersaji di diagram berikut :

Gambar 2. Prevalensi balita pendek di regional Asia Tenggara tahun 2018

Sedangkan untuk angka stunting sendiri di Indonesia berdasarkan data Studi Status Gizi
Balita Indonesia (SSGBI) Kementrian Kesehatan sampai dengan tahun 2019 masih terdapat
27,7% balita di Indonesia mengalami stunting.

2
Gambar 3. Prevalensi balita pendek di Indonesia Tahun 2019

Dari uraian permasalahan diatas, salah satu upaya pencegahan stunting adalah
optimalisasi ASI mengingat ASI adalah nutrisi lengkap untuk anak Baduta (bawah dua
tahun). Komponen ASI sudah sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh anak Baduta,
mudah, murah dan terjangkau oleh semua kalangan ibu menyusui. Oleh karena itu ASI
salah satu aspek penting dalam penanganan stunting guna meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan.
Untuk mengoptimalkan produksi ASI maka perlu dilakukan persiapan mulai dari awal
kehamilan ibu. Ibu hamil harus mengetahui apa saja yang harus disiapkan agar produksi
ASI menjadi lancar dan jumlahnya cukup untuk konsumsi ASI eksklusif si buah hati. Untuk
persiapan itu semua diperlukan seorang bidan sebagai konselor ASI yang dapat
membimbing agar ibu hamil dapat meningkatkatkan pengetahuannya tentang ASI yang
penting dalam mencegah stunting.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka Penulis dapat mengambil kesimpulan sebaai
dasar rancangan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA yang berjudul “Pembentukan
Kelompok Ibu Peduli Asi Eksklusif Guna Meningkatkan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Pentingnya Asi Untuk Mencegah Stunting”

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
a. Mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN di tempat kerja yaitu ANEKA +3 yang
terdiri dari : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi ditambah Whole of Government, Manajemen ASN dan Pelayanan Publik.
b. Mengaktualisasikan gagasan pemecahan isu Kurangnya pemahaman ibu hamil
tentang pentingnya ASI untuk mencegah stunting
3
c. Meningkatkan rasa kepedulian petugas kesehatan dan ibu hamil tentang bahaya
stunting.

2. Manfaat
a. Bagi Pemerintah
Membantu menurunkan angka stunting di kabupaten Pesawaran serta
mewujudkan visi Pemerintah Kabupaten Pesawaran yaitu “Membangun Pesawaran
Lebih Hebat, Sejahtera dan Berkeadilan”
b. Bagi Instansi
Membantu mewujudkan Visi UPTD Puskesmas Gunung Sari “Puskesmas
Gunung Sari Sehat, Mandiri dan Berkeadilan bersama Masyarakat” dan juga misi
yang ketiga “Memberikan Pelayanan Kesehatan Secara Optimal, Adil dan
Berkesinambungan”

c. Bagi Penulis
Penulis mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar bagi PNS di Satuan Kerja
masing-masing, sehingga menjadi ASN yang profesional, berintegritas serta
memahami nila-nilai dasar profesi ASN yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu, anti korupsi,

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi akan dilakukan di UPTD
Puskesmas Gunung Sari dengan sasaran semua pasien ibu hamil yang melakukan
kunjungan pemeriksaan di poli Kebidanan. Aktualisasi nilai-nilai dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil ini dilaksanakan pada off campus selama 30 hari kerja yaitu dari tanggal 23
Juli 2021 sampai dengan 6 September 2021

4
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI DAN NILAI-NILAI DASAR PNS

A. Deskripsi Organisasi
1. Profil organisasi
Puskesmas Rawat Jalan Gunung Sari merupakan pemekaran dari Puskesmas
Kedondong, dibangun tahun 2017 dan mendapat izin penyelenggaraan dari
pemerintah kabupaten Pesawaran berdasarkan Peraturan Bupati Pesawaran
Nomor 74 Tahun 2019 pada tanggal 28 Desember 2018, Tentang Perubahan
Atas Peraturan Bupati Nomor 72 Tahun 2017 yang wilayah kerjanya meliputi
pelayanan kesehatan di Desa Kubu Batu, Desa Tanjung Rejo, Desa Gunung
Sari, Desa Mada Jaya dan Desa Penengahan. Puskesmas Gunung Sari
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif.
Upaya kesehatan masyarakat esensial sebagaimana meliputi:
1. Pelayanan Promosi Kesehatan;
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan;
3. Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Dan Keluarga Berencana;
4. Pelayanan Gizi; Dan
5. Pelayanan Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit.
Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama rawat jalan yang
melayani :
1. Pelayanan pendaftaran dan rekam medik
2. Pelayanan pemeriksaan umum/Pelayanan tindakan ( gawat darurat)
3. Pelayanan KIA, KB dan imunisasi
4. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
5. Pelayanan promosi kesehatan
6. Ruang farmasi
7. Pelayanan persalinan
8. Pelayanan rawat pasca persalinan
9. Laboratorium

5
Puskesmas Rawat Jalan Gunung Sari adalah salah satu dari 15
Puskesmas di Kabupaten Pesawaran, terletak di Jl. Raya Desa
Gunung Sari Kabupaten Pesawaran. Kecamatan Way Khilau
merupakan pemekaran dari Kecamatan Kedondong dengan jumlah 10
Desa diantaranya Desa Kubu Batu, Desa Tanjung Rejo, Desa
Gunung Sari, Desa Kota Jawa, Desa Tanjung Kerta, Desa Bayas Jaya,
Desa Padang Cermin, Desa Sukajaya, Desa Mada Jaya dan Desa
Penengahan. Kecamatan Way Khilau diresmikan sebagai kecamatan
definitif di wilayah Kabupaten Pesawaran pada Jum’at 7 Desember
2012, yang diresmikan oleh Bupati Pesawaran berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Pesawaran No. 5 Tahun 2012

2. Visi dan Misi UPTD Puskesmas Gunung Sari


Visi Puskesmas Gunung Sari Sehat, Mandiri dan Berkeadilan
bersama masyarakat
Misi Puskesmas Gunung Sari antara lain :
 Meningkatkan Mutu SDM sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
 Melaksanakan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat
 Memberikan pelayanan kesehatan secara optimal, adil dan
berkesinambungan
 Mengembangkan system managemen terpadu puskesmas

3. Tata Nilai Organisasi


Tata Nilai Organisasi di UPTD Puskesmas Gunung Sari adalah
“BERSINAR” yaitu Bersih, Sehat, Inovativ, Nyaman, Adil dan Aman,
Rapih dan Ramah

7
4. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas pokok dan fungsi penulis sebagai bidan terampil di
Puskesmas Gunung Sari sesuai dengan Permenpan nomor
01/PER/M.PAN/1/2008 yaitu:
1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;
2. Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pelayanan
kebidanan
3. merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai
kesimpulan
4. memfasilitasi informed choice dan/atau informed consent
5. melakukan tindakan pencegahan infeksi
6. memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/ personal hygiene
7. memberikan vitamin/suplemen pada klien/ asuhan kebidanan
kasus fisiologis
8. melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas Ibu hamil;
9. memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada Individu
/keluarga sesuai dengan kebutuhan;
10. melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis;
11. melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;
12. melakukan asuhan Kala III Persalinan fisiologis;
13. melakukan asuhan Kala IV Persalinan fisiologis;
14. melakukan pengkajian pada ibu nifas;
15. melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan
hari ke tiga pasca persalinan (KF1);
16. melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca
persalinan (KF 2)
17. melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca
Persalina
18. melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan
dengan pendampingan;
19. melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada persalinan
normal;

8
20. melakukan asuhan bayi baru lahir normal;
21. melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat
Lahir Rendah (BBLR);
22. memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang
kesehatan anak pada individu/keluarga sesuai kebutuhan;
23. melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan
kondom;
24. memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang
kesehatan reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB)
pada individu/keluarga sesuai kebutuhan;
25. melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola
hidup sehat untuk remaja termasuk personal hygiene dan
nutrisi;
26. melakukan pendataan sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita) di
wilayah kerja Puskesmas melalui kunjungan rumah;
27. melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita);
28. mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) atau
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD);
29. melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu/
Posbindu/kampung Keluarga Berencana (KB) atau tempat lain
sesuai penugasan; dan
30. melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah
pada anak sekolah;

B. Identifikasi dan Penetapan isu


1. Pengertian isu
Isu adalah kejadian yang terjadi di lingkungan yang harus segera
ditangani dan diberi solusi. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai
bidan terampil di Puskesmas Gunung Sari, penulis menemukan isu-isu yaitu:

9
a. Rendahnya minat penggunaan kontrasepsi jangka panjang pada ibu
pasca salin.
b. Kurangnya pemahaman ibu hamil tentang bahaya Pre eklamsi
c. Kurangnya pemahaman ibu hamil tentang pentingnya ASI untuk
mencegah stunting
2. Identifikasi isu
Untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu, menggunakan alat USG
(Urgency, Seriousness, Growth). Dengan menggunakan alat tersebut
diharapkan dapat ditemukannya Core Issue. Penilaian alat analisis dilakukan
dengan menggunakan rentang nilai 1 sampai dengan 5, semakin tinggi nilai
menunjukkan bahwa isu tersebut sangat berpengaruh terhadap organisasi dan
Stakeholder.
Tabel 1. Kriteria penilaian
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya

Berdasarkan identifikasi dari isu yang ditemukan oleh penulis maka dapat
dilakukan analisis isu dengan menggunakan tabel USG agar dapat ditetapkan
core issue atau isu utama yang akan diangkat sebagai kegiatan aktualisasi
penulis di UPTD Puskesmas Gunung Sari.

10
Tabel 2. Analisis USG
SCORE TOTA
No IDENTIFIKASI ISU RK
U S G L
1 Rendahnya minat penggunaan
kontrasepsi jangka panjang 3 4 5 12 III
pada ibu pasca salin.
2 Kurangnya pemahaman ibu
hamil tentang bahaya Pre 4 4 5 13 II
eklamsi
3 Kurangnya pemahaman ibu
hamil tentang pentingnya ASI 5 5 5 15 I
untuk mencegah stunting

Keterangan:
U (Urgency) S (Serious) G (Growth)
5 : Sangat Mendesak 5 : Sangat 5: Sangat Berdampak
Berpengaruh
4 : Mendesak 4 : Berpengaruh 4: Berdampak
3 : Cukup Mendesak 3 : Cukup Berpengaruh 3: Cukup Berdampak
2 : Tidak Mendesak 2 : Tidak Berpengaruh 2: Tidak Berdampak
1 : Sangat Tidak 1 : Sangat Tidak 1: Sangat Tidak
Mendesak Berpengaruh Berdampak

3. Isu yang ditetapkan


Isu yang ditetapkan adalah: “Kurangnya pemahaman ibu hamil tentang
pentingnya ASI untuk mencegah stunting”. Pemilihan isu beridasarkan
analisis isu yang dilakukan penulis di lapangan.

4. Argumentasi terhadap isu terpilih


Isu yang dipilih adalah “Kurangnya pemahaman ibu hamil tentang
pentingnya ASI untuk mencegah stunting di Pukesmas Gunung Sari“. Isu ini
ditetapkan karena dinilai sangat penting untuk meningkatkan inovasi mutu
pelayanan publik sesuai dengan visi puskesmas adalah Puskesmas Gunung

11
Sari Sehat, Mandiri dan Berkeadilan. Adapun alasan mengenai pemilihan isu
yaitu:
 Dikarenakan di wilayah kerja UPT Puskesmas Gunung sari belum
optimal melakukan kegiatan penyuluhan tentang pentingnya ASI
Eksklusif.
 Dilakukan inovasi terbaru guna mempermudah individu mengingat
materi yang disampaikan oleh petugas.

C. Nilai- Nilai dasar ASN


Nilai-nilai dasar yang yang ditanamkan kepada peserta pelatihan dasar
ada lima yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu
dan Anti korupsi, kelima nilai tersebut diharapkan dapat diaktualisasikan atau
diimplementasikan setelah bekerja di satuan unit kerja. Adapun penjelasannya
sebagai berikut:

1. Akuntabilitas
Menurut Bevaola Kusumasari, S.D. (2015), Akuntabilitas merujuk
pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Dalam banyak hal, kata
akuntabilitas sering disamakan dengan responsibiltas atau tanggung jawab.
Namun, pada dasarnya kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan
yang tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik
praktis, melayani masyarakat secara adil dan konsisten dalam menjalankan
tugas dan fungsinya.
Terdapat beberapa nilai dasar yang merujuk kepada akuntabilitas,
yaitu: jujur, integritas, adil, tanggung jawab, mendahulukan kepentingan
publik, transparan, kejelasan wewenang, konsisten dan netral.

12
2. Nasionalisme
Menurut Basseng (2017), Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh
setiap ASN. Bukan sekedar wawasan saja tetapi kemampuan
mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
merupakan hal yang lebih penting. ASN yang memiliki nasionalisme yang
kuat memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa
dan Negara serta mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila dan semangat
nasionalisme serta wawasan kebangsaan dalam setiap pelaksanaan fungsi
dan tugasnya sesuai bidangnya masing-masing.
Nilai-nilai yang terkandung dalam nasionalisme pancasila diantaranya
adil dan tidak diskriminasi, profesional dan berintegritas, menjunjung tinggi
keadilan dan kedisiplinan. Untuk mewujudkan ASN dengan semangat
nasionalisme tinggi, beberapa indikator yang dilakukan untuk mencapai
keberhasilan adalah sebagai berikut:
A. Memiliki pemahaman tentang keragaman bangsa dilihat aspek sejarah,
budaya, dan tingkat kemajuan sosial ekonomi dan implikasinya terhadap
manajemen kebijakan dan pelayanan publik.
B. Mengenali nilai- nilai perjuangan kemerdekaan, keteladanan dari para
pendiri bangsa, dan menjadikannya sebagai sumber motivasi dan
inspirasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.
C. Menjaga dan mengimplementasikan nilai-nilai gotong royong dan
kebersamaan sebagai modal sosial dan kultural penyelenggaraan
kegiatan pemerintahan.

3. Etika Publik
Menurut Wahyudi (2015), Etika publik merupakan refleksi tentang
standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah prilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Integritas publik menuntut para pemimpin
dan pejabat publik untuk memiliki komitmen moral dengan
mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-
dimensi pribadi dan kebijaksanaan didalam pelayanan publik

13
4. Komitmen Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
kepada pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya
dan bahkan melampaui harapan. mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk mencapai hasil kerja. Mutu juga dapat digunakan
sebagai alat pembeda atau pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya,
yang dihasilkan oleh lembaga lain sebagai pesaing. Dalam meningkatkan
mutu terdapat 4 komponen yang harus dipenuhi yaitu, efektifitas, efisiensi,
kreatifitas dan inovasi.
a. Efektifitas organisasi menurut Tjutju (2015) berarti sejauh mana
organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai
apapun yang dikerjakannya. Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari
performance untuk mencapai target sesuai rencana baik dari aspek mutu,
kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur
dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan (customer).

b. Efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk


mencapai tujuan organisasional. Efisiensi dapat diukur dari ketepatan
realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan
sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang
keluar alur (penghematan biaya, waktu, tenaga dan pikiran dalam
menyelesaikan kegiatan).

c. Berpikir kreatif adalah suatu cara berpikir dimana seseorang mencoba


menemukan hubungan-hubungan baru untuk memperoleh jawaban baru
terhadap suatu masalah. Kreatifitas pada umumnya berkaitan dengan
kemampuan dan keuletan untuk berupaya menemukan ide-ide ataupun hal-
hal baru. Tuntutan globalisasi yang tengah melanda dunia di berbagai sektor
pelayanan publik menjadikan masyarakat semakin kritis untuk mendapatkan
pelayanan terbaik dari pemerintah. Oleh karena itu setiap pelayanan harus

14
diupayakan selalu dapat dicari pemecahan permasalahan yang ada untuk
dapat dicarikan solusi yang dapat segera dikerjakan secara kreatif.
d. Inovasi adalah kegiatan yang meliputi seluruh proses menciptakan dan
menanarkan jasa atau barang baik yang sifatnya baru, lebih baik atau lebih
murah dibandingkan dengan yang tersedia sebelumnya. Sebuah inovasi
dapat berupa produk atau jasa yang baru, teknologi proses produksi yang
baru, sistem struktur dan administrasi baru atau rencana baru bagi anggota
administrasi.
Nilai-nilai dasar dalam menjalankan komitmen mutu yaitu:
1) Adanya komitmen bagi kepuasan masyarakat
2) Pemberian layanan yang cepat, tepat dan senyum
3) Pemberian layanan yang dapat memberikan perlindungan kepada
publik
4) Pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah
5) Upaya perbaikan secara berkelanjutan

5. Anti Korupsi
Menurut Agus Dwiyanti, S.K. (2014), Kata korupsi berasal dari bahasa
latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan, dan kebusukan.
Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa karena dampaknya
yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi,
keluarga, masyarakat, dan kehidupan yang lebih luas yang tidak hanya
berdampak buruk dalam kurun waktu yang pendek, namun juga secara
jangka panjang. Adapun nilai-nilai anti korupsi yang diidentifikasi oleh
KPK yaitu jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras
sederhana, berani dan adil. Agar prilaku anti korupsi dapat diwujudkan,
maka terdapat beberapa indikator keberhasilan, yaitu:
A. Mampu mengidentifikasi sikap dan perilaku yang mengarah dan atau
termasuk prilaku korupsi.
B. Mampu menjelaskan cara-cara menghindari prilaku korupsi.
C. Mampu menjelaskan risiko dari tindakan korupsi bagi dirinya, keluarga,
dan masyarakat secara keseluruhan.

15
D. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
Peran dan kedudukan ASN dalam NKRI bisa dilihat dari kemampuan
mereka memahami manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan inovasi yang
berkaitan dengan whole of government (WOG).
a. Manajemen ASN
Menurut Elly (2017), Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika public, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya aparatur sipil. Manajemen ASN meliputi
penyusunan dan penetapan kebutuhan pengadaan, pangkat dan
jabatan,pengembangan karir, pola karis, promosi, mutasi, penilaian kinerja,
penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian,jaminan
pensiun dan perlindungan. Negara yang unggul selaras dengan perkembangan
zaman. Adapun azas-azas menjemen ASN antara lain kepastian hukum,
profesionalitas, proporsionalitas , keterpaduan, delegasi,
detralitas,akuntabilitas, efektif dan efisien, keterbukaan , non diskriminatif,
persatuan, kesetaraan, keadilan serta kesejahteraan.

2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah semua jenis pelayanan untuk menyediakan
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat yang memenuhi kriteria
yaitu merupakan jenis barang dan jasa yang memiliki eksternalisasi tinggi dan
sangat diperlukan masyarakat serta penyediaannya terkait dengan upaya
mewujudkan tujuan bersama tercantum dalam konstitusi maupun dokumen
pemerintah, baik dalam rangka memenuhi hak dan kebutuhan dasar warga,
mancapai tujuan strategis pemerintahan dan memenuhi komitmen dunia
internasional.
Erwan (2017) mengatakan bahwa Pelayanan Publik adalah Sebagai segala
bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah
di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang
dan/atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

16
3. Whole of Government
Menurut Yogi dan Tri (2015), WoG adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintah dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup organisasi yang
lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, menejemen
program dna pelayanan masyarakat. Oleh karenanya WoG juga dikenal
sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang memberikan
sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan. WoG
bertujuan menciptakan Good Governance di mana terdapat tiga pilar di
dalamnya, yaitu pemerintah, swasta/bisnis dan masyarakat.

17
E. Matriks Laporan aktualisasi
Formulir 1 b Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Gunung Sari
Identifikasi Isu : a. Rendahnya minat penggunaan kontrasepsi jangka panjang pada ibu pasca salin.
b. Kurangnya pemahaman ibu hamil tentang bahaya Pre eklamsi
c. Kurangnya pemahaman ibu hamil tentang pentingnya ASI untuk mencegah stunting

Isu yang diangkat : Kurangnya pemahaman ibu hamil tentang pentingnya ASI untuk mencegah stunting
Gagasan pemecahan isu : Pembentukan Kelompok Ibu Peduli Asi Eksklusif Guna Meningkatkan Pengetahuan
Ibu Hamil Tentang Pentingnya Asi Untuk Mencegah Stunting

Tabel 3. Kegiatan Aktualisasi


No Kegiatan Tahapan Output/hasil Keterkaitan substansi Kontribusi terhadap visi Penguatan nilai
Kegiatan mata pelatihan misi organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Konsultasi dengan Melakukan 1. Lembar Konsultasi A : Saya akan Kegiatan ini menunjukkan Dengan melakukan
atasan konsultasi dengan melaksanakan konsutasi sikap tanggung jawab kegiatan ini secara
Kepala Puskesmas 2. Izin dari Kepala dengan mentor dengan berkualitas dan
Gunung Sari Puskesmas untuk penuh tanggung jawab dan dilandasi nilai-nilai
dapat melaksanakan bersikap transparan ANEKA maka akan
kegiatan memperkuat nilai
organisasi yaitu

18
3. Dokumentasi foto N : saya akan Kegiatan ini menunjukkan BERSINAR: Bersih,
bermusyawarah dan sikap nasionalisme dalam Sehat, Inovativ,
meminta pendapat dengan manjalankan fungsi dan Nyaman, Adil dan
mentor untuk menentukan tugasnya Aman, Rapih dan
waktu dan rencana Ramah
pelaksanaan kegiatan
aktualisasi

E : saya akan berdiskusi Kegiatan ini menunjukkan


dengan sopan, santun dan sikap kebijaksanaan saat
menghargai masukan berdiskusi
mentor

K : saya akan bersikap Kegiatan ini mewujudkan


professional sebagai bidan sikap pelayanan kesehatan
secara optimal
A : saya akan
berkonsultasi dengan Kegiatan ini mewujudkan
disiplin dan jujur sikap bertanggung jawab
terhadap apa yag disampaikan

WoG : saya akan kegiatan ini menunjukkan


berkoordinasi dengan komunikasi dan koordinasi
mentor yang baik

19
2 Pelaksanaan 1. Melakukan 1. Lembar Konsultasi A : saya akan tanggung Dengan melakukan kegiatan Dengan melakukan
penyuluhan tentang konsultasi jawab dalam penyusunan ini akan memperkuat kegiatan ini secara
Stunting dengan Kepala 2. Daftar hadir kegiatan kerjasama lintas sektoral berkualitas dan
Puskesmas penyuluhan dilandasi nilai-nilai
Gunung Sari ANEKA maka akan
2. Membuat 3. Leatflet berisi N : saya akan membuat isi Kegiatan ini menunjukkan memperkuat nilai
Leaflet tentang Stunting materi tidak menyinggung sikap saling menghargai organisasi yaitu:
3. Saya akan pada anak sara pendapat orang lain BERSINAR: Bersih,
melakukan Sehat, Inovativ,
penyuluhan 4. Dokumentasi foto E : saya akan Kegiatan ini menunjukkan Nyaman, Adil dan
tentang Stunting menggunakan sikap sopan sikap sopan santun Aman, Rapih dan
santun dan bertutur kata Ramah
yang baik

K : saya akan melakukan Kegiatan ini menunjukkan


penyuluhan dengan pelayanan yang berkualitas
professional sebagai bidan dalam organisasi

A : saya akan Kegiantan ini menunjukkan


berkoordinasi dengan pelayanan yang transparan
mentor dan bidan desa
tanpa grafitkasi
Sikap ini menunjukkan
WoG : berkoordinasi komunikasi dan koordinasi
dengan mentor dan bidan yang baik
desa untuk penyuluhan

20
3 Melakukan 1. Melakukan 1. Lembar Konsultasi A : bertanggung jawab Dengan kegiatan ini dapat Dengan melakukan
pembentukan kelas konsultasi dalam memberikan meningkatkan mutu SDM kegiatan ini secara
ibu peduli Asi dan dengan Kepala 2. Daftar hadir peserta penyuluhan pada ibu sesuai dengan kebutuhan berkualitas dan
melakukan Puskesmas hamil masyarakat dilandasi nilai-nilai
Penyuluhan tentang Gunung Sari 3. Leaflet pentingnya ANEKA maka akan
pentingnya Asi asi eksklusif untuk N : melakukan penyuluhan Dengan kegiatan ini dapat memperkuat nilai
Eksklusif dalam 2. Membuat pencegahan stunting dengan tidak menyinggung memberikan pelayanan organisasi yaitu:
pencegahan leatflet SARA kesehatan secara optimal BERSINAR: Bersih,
Stunting 4. Dokumentasi foto Sehat, Inovativ,
3. Melakukan E : sopan dalam Kegiatan ini menunjukkan Nyaman, Adil dan
kelas Ibu Hamil pembicaraan pada ibu sikap sopan santun Aman, Rapih dan
bersama bidan hamil Ramah
desa untuk Kegiatan ini menunjukkan
melakukan K : melakukan penyuluhan pelayanan yang memiliki
kegiatan sesuai prosedur yang kualitas dalam organisasi
penyuluhan dilakukan
Kegiatan ini menunjukkan
A : berlaku adil dalam sikap keterbukaan
penyampaian materi
Kegiatan ini menunjukkan
WoG : bekerjasama sikap komunikasi yang baik
dengan bidan Koordinator
di puskesmas gunung sari

21
4 Melakukan 1. Melakukan 1. Lembar Konsultasi A : bertanggung jawab Dengan kegiatan ini dapat Dengan melakukan
kegiatan konsultasi dalam memberikan meningkatkan mutu SDM kegiatan ini secara
Demontrasi tentang dengan Kepala 2. Daftar hadir peserta demontrasi pada ibu hamil sesuai dengan kebutuhan berkualitas dan
breast care dan Puskesmas masyarakat dilandasi nilai-nilai
teknik menyusui Gunung Sari 3. Leaflet breast care N : melakukan demontrasi ANEKA maka akan
dan teknik menyusui dengan tidak menyinggung Dengan kegiatan ini dapat memperkuat nilai
2. Mebuat leaflet yang benar SARA memberikan pelayanan organisasi yaitu:
tentang cara kesehatan secara optimal BERSINAR: Bersih,
breastcare dan E : sopan dalam Sehat, Inovativ,
teknik menyusui pembicaraan pada ibu Kegiatan ini menunjukkan Nyaman, Adil dan
yang benar hamil sikap sopan santun Aman, Rapih dan
Ramah
3. Demonstrasi K : melakukan demontrasi Kegiatan ini menunjukkan
tentang cara sesuai prosedur yang pelayanan yang memiliki
breastcare dan dilakukan kualitas dalam organisasi
teknik menyusui
A : berlaku adil dalam Kegiatan ini menunjukkan
penyampaian materi sikap keterbukaan

WoG : bekerjasama Kegiatan ini menunjukkan


dengan Bidan Desa di sikap komunikasi yang baik
puskesmas gunung sari

5 Evaluasi kegiatan 1. Melakukan 1. Lembar Konsultasi A: Saya akan Dengan kegiatan ini dapat Dengan melakukan

22
Konsultasi mengumpulkan data meningkatkan mutu SDM kegiatan ini secara
dengan Kepala dengan penuh tanggung sesuai dengan kebutuhan berkualitas dan
Puskesmas jawab masyarakat dilandasi nilai-nilai
Gunung Sari ANEKA maka akan
N: Saya akan memberikan Dengan kegiatan ini dapat memperkuat nilai
2. Mengolah data 2. Laporan info yang bermanfaat memberikan pelayanan organisasi yaitu:
hasil kegiatan Aktualisasi kesehatan secara optimal BERSINAR: Bersih,
3. Dokumentasi E: Saya akan mengerjakan Sehat, Inovativ,
3. membuat kegiatan tugas dengan tulus ikhlas Kegiatan ini menunjukkan Nyaman, Adil dan
laporan hasil sikap sopan santun Aman, Rapih dan
kegiatan K:Saya akan Ramah
melaksanakan kegiatan Kegiatan ini menunjukkan
dengan baik, efektif dan pelayanan yang memiliki
efisien kualitas dalam organisasi

A: Saya akan melakukan Kegiatan ini menunjukkan


mengolah hasil kegiatan sikap keterbukaan
dan membuat laporan
dengan jujur Kegiatan ini menunjukkan
sikap komunikasi yang baik

23
JADWAL KEGIATAN MATRIK RANCANGAN AKTUALISASI

Tabel 3. Jadwal Kegiaan Pelaksanaan Aktualisasi mingguan


No Kegiatan Juli Agustus September
Minggu ke Minggu ke Minggu ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1
1. Konsultasi dengan atasan
2. Melakukan pembentukan kelas ibu dan penyuluhan
3. Pelaksanaan penyuluhan
Melakukan kegiatan Demontrasi tentang breast care dan
4.
teknik menyusui
5. Melaksanakan evaluasi kegiatan

24
25

Anda mungkin juga menyukai