BIDANG PELAYANAN BK DAN PERAN GURU DALAM PENGEMBANGAN BK
A. Bidang Pelayanan Bk (4 Bidang: Pribadi, Sosial, Belajar, Dan Karir)
1. Bidang Bimbingan Pribadi Bidang bimbingan pribadi yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik (Jamal Ma’mur, 2010:98). a. Tujuan Pelayanan Bimbingan Pribadi 1) Mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi. 2) Individu mampu mengatasi, mengambil sikap dan memecahkan masalahnya sendiri. 3) Individu mampu mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani dan pengisian waktu luang. b. Ruang Lingkup Layanan Bimbingan Pribadi 1) Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peranannya di masa depan. 3) Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif. 4) Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha penanggulangannya. 5) Pemantapan kemampuan mengambil keputusan. 6) Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya. 7) Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat baik secara rohaniah maupun jasmaniah. c. Materi Layanan Bidang Bimbingan Pribadi 1) Materi layanan bimbingan pribadi dalam layanan informasi. 2) Pengumpulan data. 3) Layanan orientasi mencakup suasana, lembaga dan objek pengembangan.
2. Bidang Bimbingan Sosial
Bidang bimbingan sosial yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga dan warga lingkungan sosial yang lebih luas yang dilandasi budi pekerti, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan (Jamal Ma’mur, 2010:98). a. Aspek-aspek Bimbingan Sosial Problem individu yang berhubungan dengan lingkungan sosialnya misalnya : 1) Kesulitan dalam persahabatan. 2) Kesulitan mencari teman. 3) Merasa terasing dalam aktivitas kelompok. 4) Kesulitan memperoleh penyesuaian dalam kegiatan kelompok. 5) Kesulitan mewujudkan hubungan yang harmonis dalam keluarga. 6) Kesulitan dalam menghadapi situasi sosial yang baru. b. Tujuan Bimbingan Sosial Secara umum tujuan bimbingan belajar adalah membanti siswa agar mencapai perkembangan yang optimal sehingga tidak menghambat perkembangan belajar siswa.Sedangkan secara khusus, tujuan bimbingan belajar adalah agar siswa mampu menghadapi dan memecahkan masalah belajar c. Ruang Lingkup Bidang Sosial 1) Pengembangan dan pemantapan kemampuan berkomunikasi dengan baik melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif. 2) Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial dengan menjunjung tinggi tata krama, sopan santun serta nila-nilai agama, adat, peraturan dan kebiasaan yang berlaku. 3) Pengembangan dan pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis dan produktif. 4) Pengenalan, pemahaman dan pemantapan tentang peraturan, kondisi dan tuntutan sekolah, rumah dan lingkungan serta upaya dan kesadaran untuk melaksanakannya secara dinamis dan bertanggung jawab. 5) Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta berargumentasi secara dinamis, kreatif dan produktif. 6) Orientasi tentang hidup berkeluarga
3. Bidang Bimbingan Belajar
Bidang bimbingan belajar yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri, serta membantu peserta didik untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan ketrampilan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian serta mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi atau untuk terjun ke lapangan pekerjaan tertentu (Jamal Ma’mur, 2010:78). a. Aspek-aspek Bimbingan Belajar 1) Pengenalan kurikulum. 2) Pemilihan jurusan. 3) Cara belajar yang tepat. 4) Perencanaan pendidikan.
b. Tujuan Bimbingan Belajar
Secara umum tujuan bimbingan belajar adalah membanti siswa agar mencapai perkembangan yang optimal sehingga tidak menghambat perkembangan belajar siswa.Sedangkan secara khusus, tujuan bimbingan belajar adalah agar siswa mampu menghadapi dan memecahkan masalah belajar (Tohirin, 2007: 131). c. Ruang Lingkup Bimbingan Belajar 1) Pengembangan sikap kebiasaan dan ketrampilan belajar yang efektif dan efesien serta produktif dengan sumber belajar yang bervariasi dan kaya. 2) Menumbuhkan disiplin siswa dalam belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun kelompok. 3) Mengembangkan materi program belajar. 4) Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, social, dan budaya lingkungan sekolah atau alam sekitar untuk pengembangan pengetahuan, ketrampilan dan pengembangan pribadi. 5) Orientasi belajar untuk pendidikan tambahan dan pendidikan yang lebih tinggi. d. Bentuk dan Materi Layanan Bimbingan Belajar 1) Orientasi tentang tujuan institusional, isi kurikulum pembelajaran, struktur organisasi sekolah, cara belajar yang tepat dan penyesuaian diri dengan corak pendidikan di sekolah dan madrasah. 2) Penyadaran tentang cara belajar yang tepat selama mengikuti pelajaran di sekolah/madrasah, lembaga belajar dan di rumah secara individual atau kelompok. 3) Bantuan dalam memilih jurusan atau program yang sesuai. 4) Pengumpulan data siswa yang berkenaan dengan kemampuan intelektual dan lainnya 5) Bantuan dalam mengatasi kesulitan belajar. 6) Bantuan dalam hal membentuk berbagai kelompok belajar dan mengatur seluruh kegiatan belajar kelompok supaya berjalan efisien dan efektif.
4. Bidang Bimbingan Karir
Bimbingan karir adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada individu untuk dapat merencanakan dan mengembangkan masa depannya, berkaitan dengan dunia pendidikan maupun dunia karir (Winkel dan Sri: 2013). Dalam bidang bimbingan karir ini, pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan untuk mengenal potensi diri, mengembangkan dan memantapkan pilihan karir. a. Faktor-Faktor Pokok dalam Perkembangan Karir 1) Faktor internal, yaitu terkait dengan nilai-nilai kehidupan, taraf intelegensi, bakat khusus, minat, sifat, pengetahuan dan keadaan jasmani 2) Faktor eksternal, yaitu terkait dengan masyarakat, keadaan sosial ekonomi negara atau daerah, status sosial ekonomi keluarga, pengaruh dari seluruh anggota keluarga besar dan keluarga inti, pendidikan sekolah, pergaulan dengan teman sebaya, tuntutan yang melekat pada masing-masing jabatan dan pada setiap program studi atau latihan. (Winkel dan Sri: 2013) b. Ruang Lingkup Bimbingan Karir 1) Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang hendak dipilih dan dikembangkan. 2) Pemantapan orientasi dan informasi karir pada umumnya dan karir yang hendak dipilih dan dikembangkan pada khususnya. 3) Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja, usaha dan memperoleh penghasilan yang baik dan halal untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 4) Pengenalan berbagai lapangan kerja yang dapat dimasuki tamatan SLTA. 5) Orientasi dan informasi terhadap pendidikan tambahan dan pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karir yang hendak dikembangkan (Debi Febrini, 2001) c. Tujuan Bimbingan Karir Tujuan bimbingan karir di sekolah dan madrasah adalah agar siswa mampu memahami, merencanakan, memilih, menyesuaikan diri dan mengembangkan karir tertentu setelah mereka selesai dari pendidikannya.Dengan demikian, bimbingan karir di sekolah atau di madrasah tidak secara langsung membantu siswa untuk berkarir tetapi lebib banyak bersifat informasi (Tohirin, 2007).
B. Peran Guru dalam Bidang Pengembangan Pelayanan Bk Sesuai dengan Mata
Pelajaran yang diampu/ dibina
1. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa.
2. Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa- siswa tersebut. 3. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing/konselor. 4. Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu siswa yang menuntut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajar /latihan khusus (seperti pengajaran/ latihan perbaikan, program pengayaan). 5. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling. 6. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti /menjalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu. 7. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus. 8. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.