Anda di halaman 1dari 3

MIND MAPPINGDIRI

RISIKO BUNUH DIRI

Pengertian Tanda Gejala


Rentang Respon
Resiko bunuh diri merupakan  Mempunyai ide untuk bunuh diri
tindakan melukai diri sendiri dengan  Mengungkapkan keinginan untuk mati
sengaja untuk mengakhiri hidupnya.  Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan
Orang dengan gangguan jiwa  Impulsif
memiliki resiko lebih tinggi dalam  Menunjukkan perilaku yang mencurigakan
percobaan bunuh diri karena  Memiliki riwayat percobaan bunuh diri
individu lebih sering berperilaku  Konflik interpersonal
impulsif dan agresif dan dirinya  Latar belakang keluarga
sendiri (Hidayati dkk, 2021)
 Orientasi seksual
 Sumber-sumber personal

Faktor Predisposisi
Sumber Koping
Faktor Presipitasi
 Diagnosis Psikiatrik
Tiga gangguan jiwa yang dapat membuat individu berisiko untuk melakukan Klien dengan penyakit kronik atau penyakit yang
tindakan bunuh diri adalahgangguan affektif, penyalahgunaan zat, dan mengancam kehidupan dapat melakukan perilaku
skizofrenia Dapat berupa kejdian yang bunuh diri dan sering kali orang ini secara sadar
 Sifat Kepribadian memalukan seperti masalah memilih untuk melakukan tindakan bunuh diri.
Tiga tipe kepribadian yang erat hubungan dengan besarnya risiko bunuh diri interpersonal, dipermalukan d depan Perilaku bunuh diri berhubungan dengan banyak
adalah antipatifi, implusif, dan depresi umum, kehilangan ekerjaan, atau faktor, baik faktor sosial maupun budaya. Seseorang
 Lingkungan Psikososial ancaman pengurungan. Faktor yang aktif dalam kegiatan masyarakat lebih mampu
Faktor predisposisi terjadinya perilaku bunuhdiri, diantaranya adalah pencetus seseorang melakukan menoleransi stres dan menurunkan angka bunuh diri.
pengalaman kehilangan, kehilangan dukungan sosial, kejadian-kejadian negatif percobaan bunuh diri adalah :
dalam hidup, penyakit kronis, perpisahan, atau bahkan perceraian. perasaan terisolasi dapat terjadi
 Riwayat Keluarga karena kehilangan hubungan
Riwayat keluarga yang pernah melakukan bunuh diri merupakan faktor interpersonal/gagal melakuka Mekanisme Koping
penting yang dapat menyebabkan seseorang melakukan tindakan bunuh diri hubungan yang berarti, kegagalan
 Faktor Biokimia beradaptasi sehingga tidak dapat
menghadapi stress, perasaan Stuart (2006) mengungkapkan bahwa mekanisme
Data menunjukkan bahwa pada klien dengan resiko bunuh diri terjadi
marah/bermusuhan. pertahanan ego yang berhubungan dengan prilaku
peningktan zat-zat kimia yang terdapat didalam otak seperti serotin, adrenalin,
destruktif- diri tidak langsung adalah penyangkalan,
dan dopamine. Peningkatan zat tersebut dapat dilihat melalui rekaman
rasionalisasi, intelektualisasi, dan regresi.
gelombang otak Electro Encephalo Graph (EEG)
Pohon Masalah

Masalah Keperawatan
yang mungkin muncul : SDKI : Risiko Perilaku Kekerasan (D.0146)
SLKI : Kontrol Diri (L.09076)
SIKI : Promosi Koping (I.9312)

1. Risiko perilaku kekerasan ( pada diri


sendiri, orang lain, lingkungan dan
Observasi
verbal) Identifikasi kegiatan jangka pendek dan panjang sesuai tujuan
2. Risiko Bunuh diri Identifikasi kemampuan yang dimiliki
3. Harga diri rendah Kronik Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk memenuhi tujuan
Identifikasi pemahaman proses penyakit
Identifikasi dampak situasi terhadap peran dean hubungan
Data yang perlu dikaji:
Identifikasi metode penyelesaian masalah

1. Riwayat Masa Lalu Teraupetik


 Riwayat percobaan bunuh diri dan mutilasi diri Diagnosa Keperawatan Diskusikan perubahan peran yang dialami
 Riwayat keluarga terhdapa bunuh diri Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
 Riwayat gangguan mood, penyalahgunaan NAPZA Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri
dan skizorenia Diskusikan untuk mengklarifikasi kesalahpahaman dan
1. Risiko perilaku kekerasan
 Riwayat penyakit fisik yang kronik, nyeri kronik mengevaluasi perilaku sendiri
 Klien yang memiliki riwayat gangguan kepribadian berhubungan dengan berencana Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan rasa bersalah dan
borderline, paranoid anti sosial bunuh diri rasa malu
 Klien yang sedang mengalami kehilangan dan proses 2. Risiko bunuh diri berhubungan
berduka Edukasi
dengan gangguan perilaku Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki kepentingan dan
2. Peristiwa hidup yang menimbulkan stress dan kehilangan
yang baru dialami 3. Harga diri rendah Kronis tujuan yang sama
3. Hasil dan alat pengkajian yang terstandarisasi untuk berhubungan dengan penguatan Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
depresi Latih penggunaan teknk relaksasi
negatif berulang dibuktikan
4. Riwayat pengobatan
5. Riwayat pndidikan dan pekerjaan dengan melebih-lebihkan
6. Catat ciri-ciri respon psikologik, kognitif, emosional dan penilaian negatif tentang diri
perilaku dari individu dengan gangguan mood
sendiri
7. Kaji adanya faktor resiko bunuh diri dan legalitas perilau
bunuh diri
SDKI : Risiko Bunuh Diri (D.0135) SDKI : Harga diri rendah kronis (D.0135)

Dessy Rossyta. Asuhan Keperawatan Resiko Bunuh Diri https://www.academia.edu/8977353/Asuhan_Keperawatan_RESIKO_BUNUH_DIRI.


SLKI : Kontrol Diri (L.09076) SLKI : Harga diri (L.09069)
SIKI : Pencegahan Bunuh Diri (I.14538) SIKI : Pencegahan Bunuh Diri (I.14538)

Observasi Observasi

PPNI (2019). Standar Luaran Keperwatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperwatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.
Identifikasi gejala risiko bunuh diri (mis. Gangguan mood, Identifikasi budaya, agama, ras, jenis kelamin dan usia terhadap

PPNI (2017). Standar Diagnosa Keperwatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnotik, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.
halusinasi, delusi, panic, penyalahgunaan zat, kesedihan gangguan harga diri
kepribadian) Monitor verbalisasi yang merendahkan diri sendiri.

https://dspace.umkt.ac.id/bitstream/handle/463.2017/807/MUHAJIR.pdf?sequence=1 diakses 16 Oktober 2022


Identifikasi keinginan dan pikiran rencana bunuh diri Monitor tingkat harga diri setiap waktu, sesuai kebutuhan.
Monitor lingkungan bebas bahaya secara rutin (mis, barang pribadi,
pisau cukur, jendela) Terapeutik
Monitor adanya perubahan mood atau perilaku Motivasi terlibat dalam verbalisasi positif untuk diri sendiri.
Motivasi menerima tantangan atau hal baru.

https://dspace.umkt.ac.id/bitstream/handle/463.2017/374/KIAN.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Teraupetik Diskusikan tentang pernyataan harga diri

Keliat A. Budi, Akemat. 2009. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: EGC
Libatkan dalam perencanaan perawatan mandiri Diskusikan kepercayaan terhadap penilaian diri
Libatkan keluarga dalam perencanaan perawatan Diskusikan pengalaman yang meningkatkan harga diri.

M. Muhajir. 2016. Analisis Praktik Keperawatan jiwa pada pasien resiko bunuh diri.
Lakukan pendekatan langsung dan tidak menghakimi saat Diskusikan persepsi negatif diri.

Daftar Pustaka
membahas bunuh diri Diskusikan alasan mengkritik diri atau rasa bersalah.
Berikan lingkungan dengan pengamanan ketat dan mudah dipantau Diskusikan penetapan tujuan realistis untuk mencapai harga diri
(mis. Tempat tidur dekat ruang perawat) yang lebih tinggi.
Tingkatkan pengawasan pada kondisi tertentu (mis. Rapat staf, Diskusikan bersama keluarga untuk menetapkan harapan dan
pergantian shift) batasan yang jelas.
Berikan umpan balik positif atas peningkatan mencapai tujuan.
Edukasi Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang meningkatkan harga diri
Anjurkan mendiskusikan perasaan yang dialami kepada orang lain rendah.
Anjurkan menggunakan sumber pendukung (mis. Layanan
spiritual, penyedia layanan) Edukasi
Jelaskan tindakan pencegahan bunuh diri kepada keluarga atau Jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan dalam

Diakses pada tanggal 16 Oktober 2022.


orang terdekat perkembangan konsep positif diri pasien.
Informasikan sumber daya masyarakat dan program yang tersedia Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki
Latih pencegahan risiko bunuh diri (mis. Latihan asertif, relaksasi Anjurkan mempertahankan kontak mata saat berkomunikasi dengan
otot progresif) orang lain.
Anjurkan membuka diri terhadap kritik negatif.
Kolaborasi Anjurkan mengevaluasi perilaku
Kolaborasi pemberian obat antiansietas, atau antipsikotik, sesuai Latih pernyataan/ kemampuan positif diri.
indikasi Latih cara berfikir dan berperilaku positif.
Kolaborasi tindakan keselamatan kepada PPA Latih meningkatkan kepercayaan pada kemampuan dalam
Rujuk ke pelayanan kesehatan mental, jika perlu menangani situasi.

Anda mungkin juga menyukai