Kholibrina, 2021
Kholibrina, 2021
DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p02
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 13 - 22
*E-mail: rizlanicut@yahoo.com
Riwayat artikel: Dikirim: 20/11/2020; Diterima: 30/12/2020, Diterbitkan: 1/07/2021
ABSTRACT
The global pandemic Covid-19 encourages peoples to improve their immune system. Both
healthy food and regular exercise, good immunity can be achieved from healthy and relaxing mind,
including through aromatherapy. This is in line with increasing awareness in holistic and organic
medicine. The objectives of study are to develop aromatherapy products based-on sumatran
camphor, styrax, and eucalypts essential oils; and to identify consumer preferences for innovation
products. A conjoint analysis was operated to determine consumer preferences. The active
compounds contained in essential oils combination are including a-pinene, 1.8-cineole, limonene,
b-caryophyllene and p-cymene. The combination and presence of similar active compound
harmonize aroma with minimal contraindications and produce refreshing and relaxing aromas. The
1.8-cineole is known as anti-fungal, antiviral which offer relief to congested respiratory system,
thereby boosts immune system. Moreover, p-cymene has been identified to reduce anxiety,
nervousness, and relaxing the mind. Based on conjoint analysis, aroma has the greatest influence on
consumer preferences. The most preferred profile is aromatherapy product which soft-refreshing
aroma, roll-on package, volume 6 ml, at price of Rp 35,000. Aroma is influenced by personal’s
perceptions, which related to initial recognition of certain scents as olfactory memory.
Keywords: aromatherapy, benzoin, camphor, cineole, essential oil, eucalypt
ABSTRAK
Pandemi global Covid-19 mendorong setiap orang berupaya meningkatkan sistem imunitas
tubuhnya. Selain melalui makanan sehat dan olah raga teratur, peningkatan imunitas dapat dicapai
dari pikiran sehat dan tenang, diantaranya melalui aromaterapi. Hal ini sejalan dengan peningkatan
kesadaran terhadap pengobatan holistik dan organik. Penelitian bertujuan untuk mengembangkan
produk aromaterapi berbasis minyak atsiri kemenyan, kamfer sumatera dan ekaliptus serta
mengetahui preferensi konsumen terhadap produk tersebut. Pendekatan analisis konjoin digunakan
untuk mengetahui preferensi konsumen. Kandungan senyawa aktif yang dimiliki oleh kombinasi
ketiga minyak atsiri adalah a-pinene, 1.8-cineole, limonene, b-caryophyllene dan p-cymene.
Kombinasi ketiga minyak atsiri serta komponen senyawa aktif yang relatif sama membuat
harmonisasi aroma dengan kontraindikasi minimal, sehingga menghasilkan aroma dengan efek
relaksasi dan menenangkan pikiran. Senyawa 1.8-cineole diketahui bermanfaat sebagai anti-bakteri,
anti-virus dan melancarkan sistem pernapasan sehingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Selanjutnya, senyawa p-cymene diidentifikasi mampu mengurangi kecemasan dan menyegarkan.
Berdasarkan analisis conjoint, aroma memiliki pengaruh terbesar terhadap preferensi konsumen.
Profil produk aromaterapi yang paling disukai memiliki aroma lembut menyegarkan, paket roll-on,
volume 6 ml, dengan harga Rp35.000. Hal ini dipengaruhi persepsi pribadi, yang sangat terkait
dengan pengenalan awal terhadap aroma tertentu sebagai memori sensorik terhadap aroma.
Kata kunci: aromaterapi, cineole, ekaliptus, kamfer, kemenyan, minyak atsiri
13
Kholibrina, dkk
DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p02
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 13 - 22
DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p02
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 13 - 22
DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p02
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 13 - 22
DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p02
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 13 - 22
Akhir-akhir ini aromaterapi telah inovasi ini hanya dijual dengan harga Rp
menjadi mode, namun pada umumnya 50.000 untuk kemasan yang sama dengan
produk yang digunakan dianggap sebagai harga produksi hanya Rp 30.000.
barang berkualitas unggul, diproduksi Preferensi Konsumen
dengan bahan baku yang bagus, sehingga Preferensi konsumen terhadap
dihargai tinggi. Pada situs daring, harga produk aromaterapi yang diuji secara
aromaterapi kamfer mencapai US$ 16,22 kuantitatif dihitung dari nilai utilitas (utility
untuk kemasan 10 ml. Sedangkan produk score) dan kepentingan relatif. Nilai utilitas
17
Kholibrina, dkk
DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p02
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 13 - 22
ini merupakan skor numerik yang responden terhadap sensasi aroma suatu
mengukur seberapa besar setiap produk aromaterapi setelah dihirup. Aroma
fiturproduk memengaruhi keputusan Formula 2 menghasilkan sensasi wangi
pelanggan untuk suatu pilihan (SPSS Inc., yang lembut, manis, namun penyegarkan
2004). Tabel 5 menunjukkan skor utilitas dengan efek relaksasi. Sebaliknya, nilai
untuk keempat faktor yang diujikan. utilitas terendah ditunjukkan oleh aroma
Nilai utilitas yang lebih tinggi Formula 4. Preferensi terendah varian
menunjukkan preferensi responden yang aromaterapi ini dikarenakan sensasi aroma
lebih besar terhadap suatu profil produk yang menyengat, tajam dan menusuk hidup
aromatepi. Berdasarkan Tabel 5, nilai akibat konsentrasi minyak kamfer dan
utilitas tertinggi ditunjukkan oleh faktor ekaliptus yang tinggi serta ketiadaan
aroma dari Formula 2 (8,573). Hal ini minyak kemenyan yang beraroma lebih
menggambarkan preferensi terbesar lembut dalam komposisinya.
Tabel 5. Nilai utilitas produk aromaterapi
Faktor Nilai Utilitas Galat baku
Aroma Formula 1 3,285 0,691
Formula 2 8,573 0,691
Formula 3 8,164 0,691
Formula 4 -8,018 0,909
Formula 5 -5,775 0,909
Formula 6 -6,230 0,909
Paket roll_on -0,106 0,722
spray -0,212 1,444
Volume 3 ml 2,091 0,417
6 ml 4,182 0,834
10 ml 6,273 1,251
Harga Rp 20.000 -3,556 0,417
Rp 35.000 -7,111 0,834
Rp 50.000 -10,667 1,251
(Konstanta) 5,171 14,846
DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p02
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 13 - 22
DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p02
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 13 - 22
manis menyenangkan juga tercium. Aroma menyegarkan, lebih mencolok atau lebih
ini dihasilkan oleh senyawa benzyl manis, maka respon responden terhadap
cinnamate, cinnamic acid, styrene dan kombinasi minyak atsiri yang dapat diuji
benzoic acid yang terdapat pada minyak sangat mempengaruhi persepsi responden.
kemenyan (Sharif et al., 2016). Selain Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan
digunakan pada industri parfum dan perasa yang signifikan pada preferensi konsumen
makanan, benzoic acid juga digunakan terhadap profil produk yang mengandung
sebagai pengawet organik dan anti-jamur. aroma yang paling diinginkan dengan yang
Setelah impresi aroma awal yang paling tidak disukai. Perbedaan respon ini
menyengat dan menyegarkan, kandungan dikarenakan preferensi setiap pribadi untuk
linalool yang terdapat pada minyak aroma tertentu bersifat pribadi dan unik
ekaliptus dan kamfer akan menghasilkan (Ali et al., 2015; Gonçalves et al., 2013).
aroma bunga yang lembut. Sebuah studi Dalam hal ini, aroma telah dipahami
mengungkap senyawa ini menurunkan sebagai subjek yang kompleks karena
perilaku agresif pada tikus (Linck et al., interpretasinya sangat bervariasi menurut
2010). konteks yang sangat dipengaruhi oleh
Kombinasi ketiga minyak atsiri ini berbagai faktor internal maupun eksternal.
dengan komposisi yang tepat serta adanya Secara internal, preferensi responden
komponen senyawa aktif yang sama terhadap aroma sangat dipengaruhi oleh
membuat harmonisasi aroma dengan pengenalan awal terhadap aroma tertentu
kontraindikasi minimal, sehingga aroma sebagai interpretasi pribadinya, yang
yang dihasilkan memiliki efek relaksasi sangat berkaitan dengan memori sensorik
dan menenangkan pikiran. Berdasarkan setiap orang terhadap aroma (Ali et al.,
perbandingan respon responden terhadap 2015; (Gonçalves et al., 2013; Milotic,
aroma berbagai formulasi, kombinasi 2003).
minyak atsiri berdasarkan Formula 2 Hasil juga menunjukkan bahwa paket
menghasilkan aroma yang lebih lembut. dan volume memiliki nilai kepentingan
Sensasi aroma lembut tersebut terendah (masing-masing 1,29 dan 14,30).
berasal dari senyawa 1,8-cineole yang Hal ini menunjukan peran kedua faktor
memiliki aroma mirip minyak esensial tersebut yang kecil dalam penentukan
rosemary (Sharif et al., 2016). Senyawa ini preferensi konsumen secara keseluruhan.
terdapat pada ketiga minyak atsiri. Harga memiliki nilai kepentingan relatif
Senyawa 1,8-cineole diketahui bermanfaat yang cukup tinggi (24,39), namun tidak
sebagai anti-bakteri, anti-jamur dan anti- sepenting aroma. Hal ini ditengarai karena
virus yang potensial melancarkan sistem kisaran harga yang sempit. Selain itu,
pernapasan dengan membersihkan paru- konsumen juga menilai bahwa harga yang
paru sehingga meningkatkan sirkulasi ditawarkan masih relatif terjangkau untuk
darah serta sistem kekebalan tubuh (Duke, produk yang berkualitas jika dibandingkan
2015; Bhatia et al., 2008; Dharmananda, produk aromaterapi sejenis lainnya.
2003)). Aroma wangi yang tercium seperti Pada akhirnya, temuan studi
wangi manis khas almond, sedikit berbau menunjukkan bahwa pengujian produk
tajam, dan bermotif bunga diidentifikasi merupakan hal penting sebelum
berasal dari allyl benzoate dan diluncurkan ke pasar. Terlepas dari
benzaldehyde yang dikandung minyak seberapa efektif dan berkhasiat suatu
kemenyan. produk aromaterapi, jika konsumen tidak
Mengingat wewangian yang menyukai aromanya, yang dimungkinkan
digunakan dalam penelitian ini lebih akibat perbedaan persepsi terhadap produk
20
Kholibrina, dkk
DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p02
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 13 - 22
tersebut, maka dapat diprediksi bahwa Aswandi, A., & Kholibrina, C. R. (2019a).
produk tersebut akan mengalami kegagalan Kapur (Dryobalanops aromatica):
di dalam pemasarannya. Sebaran, Produktivitas dan Teknik
Silvikultur Pohon Penghasil Kamfer.
5. KESIMPULAN In N. Mindawati & Yulianti (Eds.),
Produk-produk aromaterapi dikem- Bunga Rampai Perakitan Teknologi
bangkan dengan memanfaatkan minyak Jenis Tanaman Hutan Unggulan
atsiri kemenyan sebagai base-note yang Lokal Daerah Untuk Peningkatan
dikombinasikan dengan minyak kamfer Nilai Tambah (pp. 73–98). IPB Press.
dan ekaliptus. Kombinasi ketiga minyak Aswandi, A., & Kholibrina, C. R. (2019b).
atsiri ini serta adanya komponen senyawa Tobarium: Parfum Kemenyan Danau
aktif yang sama membuat harmonisasi Toba. Forest Digest Magazine.
aroma dengan kontraindikasi minimal, https://www.forestdigest.com/detail/3
sehingga aroma yang dihasilkan memiliki 92/tobarium-parfum-kemenyan-
efek relaksasi dan menenangkan pikiran. danau-toba
Berdasarkan analisis konjoin, varian aroma Aswandi, A., & Kholibrina, C. R. (2020).
memiliki pengaruh paling besar terhadap The grading classification for Styrax
preferensi konsumen secara keseluruhan. sumatrana resins based on physico
Preferensi konsumen tertinggi adalah chemical characteristics using two-
produk aromaterapi dengan profil aroma step cluster analysis. IOP Conference
lembut namun menyegarkan, paket roll-on, Series: Materials Science and
volume sedang 6 ml, dengan harga Rp Engineering, 935, 012013.
35.000. Hal ini dipengaruhi persepsi https://doi.org/10.1088/1757-
pribadi responden, yang sangat terkait 899X/935/1/012013
dengan pengenalan awal terhadap aroma Azhari, I. (2016). Perihal Kapur Barus dan
tertentu sebagai memori sensorik terhadap Kemenyan dalam Sumber danTulisan
aroma. Sejarah. In I. Azhari & A. Aswandi
(Eds.), Jejak Kapur Barus dan
6. UCAPAN TERIMAKASIH Kemenyan Sumatera Utara dalam
Ucapan terimakasih disampaikan Peradaban Dunia. Pusat Studi
kepada Badan Litbang dan Inovasi KLHK, Sejarah UNIMED.
SEAMEO Biotrop yang mendukung Bhatia, S. P., Letizia, C. S., & Api, A. M.
penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah. (2008). Fragrance material review on
borneol. Food and Chemical
7. DAFTAR PUSTAKA Toxicology, 46(11).
https://doi.org/10.1016/j.fct.2008.06.
Ali, B., Al-Wabel, N. A., Shams, S., 031
Ahamad, A., Khan, S. A., & Anwar, Dharmananda, S. (2003). Dryobalanops
F. (2015). Essential oils used in for medicine. Institute for Traditional
aromatherapy: A systemic review. Medicine. Portland-Oregon
Asian Pacific Journal of Tropical Duke, S. (2015). Plants containing
Biomedicine, 5(8). Borneol. In Phytochemical and
https://doi.org/10.1016/j.apjtb.2015.0 Ethnobotanical Databases. Portland-
5.007 Oregon
Aswandi, A., & Kholibrina, C. R. (2017). Dwi, C., & Rustam, S. (2014). Consumer
Pemulihan Ekosistem Danau Toba. preference analysis on choosing
Bina Media Perintis. minimarket with convenience store
21
Kholibrina, dkk
DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p02
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 13 - 22