Anda di halaman 1dari 10

Kholibrina, dkk

DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p02
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 13 - 22

Produk Inovasi Aromaterapi Berbasis Minyak Atsiri Kemenyan,


Kamfer Sumatera Dan Ekaliptus
Kholibrina CR1*, Aswandi A1
1
Balai Penelitian Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aek Nauli,
Jl. Raya Parapat Km 10,5 Sibaganding Parapat, Simalungun Sumatera Utara, 21174

*E-mail: rizlanicut@yahoo.com
Riwayat artikel: Dikirim: 20/11/2020; Diterima: 30/12/2020, Diterbitkan: 1/07/2021

ABSTRACT
The global pandemic Covid-19 encourages peoples to improve their immune system. Both
healthy food and regular exercise, good immunity can be achieved from healthy and relaxing mind,
including through aromatherapy. This is in line with increasing awareness in holistic and organic
medicine. The objectives of study are to develop aromatherapy products based-on sumatran
camphor, styrax, and eucalypts essential oils; and to identify consumer preferences for innovation
products. A conjoint analysis was operated to determine consumer preferences. The active
compounds contained in essential oils combination are including a-pinene, 1.8-cineole, limonene,
b-caryophyllene and p-cymene. The combination and presence of similar active compound
harmonize aroma with minimal contraindications and produce refreshing and relaxing aromas. The
1.8-cineole is known as anti-fungal, antiviral which offer relief to congested respiratory system,
thereby boosts immune system. Moreover, p-cymene has been identified to reduce anxiety,
nervousness, and relaxing the mind. Based on conjoint analysis, aroma has the greatest influence on
consumer preferences. The most preferred profile is aromatherapy product which soft-refreshing
aroma, roll-on package, volume 6 ml, at price of Rp 35,000. Aroma is influenced by personal’s
perceptions, which related to initial recognition of certain scents as olfactory memory.
Keywords: aromatherapy, benzoin, camphor, cineole, essential oil, eucalypt

ABSTRAK
Pandemi global Covid-19 mendorong setiap orang berupaya meningkatkan sistem imunitas
tubuhnya. Selain melalui makanan sehat dan olah raga teratur, peningkatan imunitas dapat dicapai
dari pikiran sehat dan tenang, diantaranya melalui aromaterapi. Hal ini sejalan dengan peningkatan
kesadaran terhadap pengobatan holistik dan organik. Penelitian bertujuan untuk mengembangkan
produk aromaterapi berbasis minyak atsiri kemenyan, kamfer sumatera dan ekaliptus serta
mengetahui preferensi konsumen terhadap produk tersebut. Pendekatan analisis konjoin digunakan
untuk mengetahui preferensi konsumen. Kandungan senyawa aktif yang dimiliki oleh kombinasi
ketiga minyak atsiri adalah a-pinene, 1.8-cineole, limonene, b-caryophyllene dan p-cymene.
Kombinasi ketiga minyak atsiri serta komponen senyawa aktif yang relatif sama membuat
harmonisasi aroma dengan kontraindikasi minimal, sehingga menghasilkan aroma dengan efek
relaksasi dan menenangkan pikiran. Senyawa 1.8-cineole diketahui bermanfaat sebagai anti-bakteri,
anti-virus dan melancarkan sistem pernapasan sehingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Selanjutnya, senyawa p-cymene diidentifikasi mampu mengurangi kecemasan dan menyegarkan.
Berdasarkan analisis conjoint, aroma memiliki pengaruh terbesar terhadap preferensi konsumen.
Profil produk aromaterapi yang paling disukai memiliki aroma lembut menyegarkan, paket roll-on,
volume 6 ml, dengan harga Rp35.000. Hal ini dipengaruhi persepsi pribadi, yang sangat terkait
dengan pengenalan awal terhadap aroma tertentu sebagai memori sensorik terhadap aroma.
Kata kunci: aromaterapi, cineole, ekaliptus, kamfer, kemenyan, minyak atsiri

13
Kholibrina, dkk

DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p02
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 13 - 22

1. PENDAHULUAN diidentifikasi memiliki efek relaksasi


Pandemic Covid-19 telah memicu pikiran (Bhatia et al., 2008; Gusmailina,
kesadaran global untuk meningkatkan 2015). Sedangkan minyak ekaliptus telah
sistem imunitas tubuh. Selain melalui banyak diaplikasikan untuk berbagai
makanan sehat dan berolah raga teratur, produk kesehatan dan perawatan pribadi.
peningkatan imunitas dapat juga dicapai Saat ini, upaya untuk meningkatkan
dari pikiran sehat dan tenang, diantaranya nilai tambah dari pengolahan minyak atsiri
melalui aromaterapi. Hal ini sejalan dengan dari hasil hutan tropis semakin berkembang
peningkatan kesadaran terhadap (Ali et al., 2015). Resin kemenyan, kamfer
penggunaan pengobatan holistik dan maupun ekaliptus diolah dengan teknik
produk organik. Penggunaan senyawa ekstraksi untuk menghasilkan minyak atsiri
organik untuk pengobatan juga dipicu maupun hidrosol. Namun, produk-produk
kekhawatiran terhadap dampak obat destilasi ini belum dikembangkan menjadi
sintesis yang selama ini digunakan (Mank produk perawatan organik yang inovatif.
& Polonska, 2016). Meskipun diidentifikasi tersedia beberapa
Beberapa minyak atsiri yang produk sejenis di pasar, produk tersebut
potensial sebagai aromaterapi adalah masih dihargai sangat mahal.
minyak kemenyan, kapur dan ekaliptus. Dengan mempertimbangkan multi-
Kemenyan adalah resin berharga dipanen dimensi manfaat minyak kemenyan dan
dari pohon kemenyan (Styrax sumatrana) kamfer, baik sebagai sumber penghidupan
dan telah menjadi komoditas perdagangan dan perkembangan sosial budaya di
utama sejak abad ke-7 (Aswandi & Nusantara (Aswandi & Kholibrina, 2017;
Kholibrina, 2017; 2020). Ribuan ton resin 2019a), maka perlu dilakukan peningkatan
mentah dikirim ke luar negeri, sedangkan nilai tambah melalui pengolahan bahan
berbagai turunan berupa obat-obatan, baku minyak atsiri menjadi produk
parfum, kecantikan, dan bahan pangan aromaterapi freshener yang ekonomis.
bernilai jutaan dolar diimpor setiap tahun. Walaupun resin dari pohon endemic hutan
Volume ekspor resin kemenyan mencapai tropis, Dryobalanops aromatica ini telah
5.541 kg dengan nilai US$ 96.900, lama dimanfaatkan sebagai bahan
sedangkan impor produk akhir berupa pengawet, antibakteri maupun pengharum
produk kecantikan pada tahun 2019 (Duke, 2015; Bhatia et al., 2008),
mencapai US$ 401 juta (Kholibrina & pemanfaatan kemenyan dan kamfer
Aswandi, 2019; Aswandi & Kholibrina, sebagai aromaterapi dalam kemasan yang
2019b). praktis belum ditemukan.
Bersama dengan kemenyan, resin Informasi tentang senyawa aromatik
kamfer telah menjadi magnet bagi bangsa- resin kemenyan dan kamfer sangat terbatas
bangsa asing ke nusantara dan menebarkan di masyarakat lokal. Resin yang
keharuman ke berbagai penjuru dunia diasosiasikan dengan aroma dupa yang
(Azhari, 2016). Masyarakat kuno telah dibakar dan kurang dimanfaatkan untuk
menggunakan kamfer sebagai bahan baku produk-produk bernilai tinggi (Aswandi &
obat-obatan dan parfum. Akhir-akhir ini Kholibrina, 2019b; Kholibrina & Aswandi,
minyak kapur yang berasal dari 2019). Konsekuensinya, formula
Dryobalanops banyak dibutuhkan karena aromatiknya belum dieksplorasi, dan
diidentifikasi efektif untuk mencairkan potensi harga yang lebih tinggi tidak
darah beku pada pembuluh darah jantung terpenuhi di pasar lokal (Kholibrina &
maupun otak manusia (Dharmananda, Aswandi, 2020; 2019).
2003). Aroma kamfer juga telah lama Riset ini mengembangkan produk
14
Kholibrina, dkk

DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p02
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 13 - 22

inovasi yang memanfaatkan minyak kemasan 10; 6; dan 3 mL dalam bentuk


kemenyan, kamfer dan ekaliptus sebagai roll-on maupun spray. Peralatan yang
produk aromaterapi. Berbagai penelitian digunakan adalah sebuah steam
menunjukkan bahwa ketiga minyak atsiri distillatory, rotary evaporator, beberapa
memiliki kandungan fitofarmaka sebagai gelas ukur, plancard, perangkat komputer
antivirus, antiseptik dengan aroma yang dengan SPSS 14 for window dan lainnya.
menenangkan, memperbaiki sistem saraf, Metode
mengembalikan keseimbangan tubuh, serta Ekstraksi Minyak Atsiri
melancarkan peredaran darah (Ali et al., Minyak atsiri dihasilkan dengan dua
2015; Duke, 2015; Gusmailina, 2015; cara yakni ekstraksi pelarut dan destilasi.
Bhatia et al., 2008; (Sharif et al., 2016). Pelarut alkohol digunakan untuk ekstraksi
Dengan berbagai manfaat tersebut, inovasi minyak kemenyan dengan perbandingan
produk aromaterapi dinilai prospektif 1:1 (b/b). Selanjutnya pelarut dikeluarkan
sebagai produk kesehatan. dengan rotary evaporator. Metode ini telah
Penelitian ini bertujuan untuk diterapkan dalam berbagai penelitian
mengembangkan produk aromaterapi terkait (Aswandi & Kholibrina, 2020).
berbasis minyak atsiri kemenyan, kamfer Minyak kamfer dan ekaliptus diekstaksi
sumatera dan ekaliptus serta mengetahui dari daun menggunakan peralatan
preferensi konsumen terhadap produk- destilator uap. Ketiga minyak atsiri yang
aromaterapi tersebut. Pengembangan diperoleh merupakan bahan utama yang
produk inovasi diharapkan meningkatkan digunakan sebagai campuran produk
nilai tambah produk hasil hutan bukan aromaterapi.
kayu serta mengurangi ketergantungan Formulasi Aromaterapi
impor kesehatan berbasis kemenyan dan Produk aromaterapi terdiri dari satu
kamfer. Informasi mengenai beberapa atau kombinasi berbagai minyak atsiri
atribut penting yang menjadi pertimbangan dengan konsentrasi yang berbeda-beda.
konsumen serta bagaimana kombinasi Dalam riset ini produk aromaterapi
atribut produk aromaterapi yang memenuhi dikembangkan dengan memanfaatkan
keinginan konsumen diharapkan dapat minyak atsiri kemenyan sebagai base-note
mendorong perkembangan produk inovasi yang dikombinasikan dengan minyak
dalam negeri. kamfer, dan ekaliptus. Kombinasi berbagai
konsentrasi minyak atsiri yang digunakan
2. BAHAN DAN METODE ditunjukkan pada Tabel 1.
Bahan dan Alat Sesuai dengan formulasi yang
Bahan utama yang digunakan diujikan, masing-masing minyak atsiri
adalah minyak atsiri kamfer, kemenyan, beserta minyak carrier dituangkan pada
dan ekaliptus. Selain itu juga diperlukan gelas ukur dengan volume total 35 ml.
minyak pembawa (carrier oils), dan botol selanjutnya, gelas dikocok hingga
campuran minyak atsiri homogen.
Tabel 1. Bahan dan jumlah yang digunakan dalam berbagai formulasi
Volume minyak (mL) (%) Total
Formula
Kemenyan Kamfer Ekaliptus Carrier oil 35 ml
1 5 (14,3) 5 (14,3) 10 (28,6) 15 (42,9) 35 (100)
2 5 (14,3) 10 (28,6) 5 (14,3) 15 (42,9) 35 (100)
3 10 (28,6) 5 (14,3) 5 (14,3) 15 (42,9) 35 (100)
4 0 (0) 10 (28,6) 10 (28,6) 15 (42,9) 35 (100)
5 10 (28,6) 10 (28,6) 0 (0) 15 (42,9) 35 (100)
6 10 (28,6) 0 (0) 10 (28,6) 15 (42,9) 35 (100)
15
Kholibrina, dkk

DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p02
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 13 - 22

Evaluasi Produk Aromaterapi dalam beberapa penelitian sebelumnya


Untuk mengevaluasi penerimaan (Kholibrina & Aswandi, 2020; Dwi &
konsumen terhadap produk aromaterapi, Rustam, 2014). Penilaian proferensi
survei anonim dilakukan. Empat puluh konsumen dimulai dengan desain
responden dipilih untuk ditanyai tentang ortogonal menghasilkan file data yang
ekspresi produk aromaterapi yang diuji berisi desain efek utama ortogonal yang
(sensasi setelah menghirup, sensitivitas, memungkinkan pengujian statistik
aroma yang menenangkan, aroma yang beberapa faktor tanpa menguji setiap
menyegarkan, keinginan untuk terus kombinasi level faktor. Desain ini
menggunakan). Nilai tiap profil formulasi ditampilkan dengan prosedur Desain
aromaterapi ditentukan menurut skala Tampilan (SPSS Inc., 2004).
likert dengan tiga pilihan skala yakni tinggi Studi ini menguji pengaruh empat
(pleasant); sedang (moderate); rendah faktor terhadap preferensi konsumen yaitu
(untolerable). Semua responden yang aroma, kemasan, volume, dan harga.
menggunakan minyak atsiri minimal dua Terdapat enam tingkat faktor untuk aroma;
hari berturut-turut. dua tingkat kemasan (roll on, spray); tiga
Pendekatan analisis konjoin tingkat volume (3 ml, 6 ml dan 10 ml); dan
digunakan untuk menentukan preferensi tiga tingkatan harga (Rp20.000, Rp35.000,
konsumen terhadap produk-produk yang Rp50.000). Tabel 2 menampilkan variabel
diujikan. Pendekatan ini juga diterapkan yang digunakan dengan; label dan nilainya.
Tabel 2. Variabel kesukaan konsumen terhadap produk aromaterapi
Faktor Nilai Label
Aroma 1, 2, 3, 4, 5, 6 F1, F2, F3, F4, F5, F6
Paket 1, 2 roll_on, spray
Volume 1, 2,3 3 ml, 6 ml, 10 mL
Harga 1, 2, 3 Rp20.000, Rp35.000, Rp 50.000

Langkah selanjutnya adalah 3. HASIL


membuat kombinasi level faktor yang
Sejak satu dekade terakhir,
disajikan sebagai profil produk untuk
konsumen menjadi lebih selektif terhadap
setiap subjek. Prosedur desain generasi-
produk perawatan pribadi yang mereka
ortogonal menciptakan larik ortogonal,
gunakan. Meskipun banyak produk serupa
yang disebut sebagai desain orthogonal
tersedia, produk berkualitas tinggi dan
(SPSS Inc., 2004). Setelah desain
harga bersaing akan memenuhi kepuasan
ortogonal dibuat, profil setiap produk
pelanggan dan meningkatkan loyalitas
disusun untuk dinilai oleh responden.
terhadap produk tersebut. Produk
Setelah desain ortogonal dihasilkan,
aromaterapi dalam penelitian ini adalah
preferensi konsumen untuk setiap profil
inovasi riset yang mengeksplorasi
produk diperoleh melalui wawancara
formulasi wewangian minyak kamfer dan
terhadap 40 responden yang menggunakan
kemenyan, dikenal sebagai resin dewa dan
produk aromaterapi. Responden diminta
digunakan oleh hampir semua agama dan
untuk menentukan peringkat 27 profil
kepercayaan.
produk dari yang paling disukai hingga
paling tidak disukai. Untuk mengevaluasi penerimaan
konsumen terhadap produk aromaterapi,
empat puluh responden dipilih untuk
16
Kholibrina, dkk

DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p02
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 13 - 22

ditanyai tentang ekspresi mereka terhadap keinginan untuk terus menggunakan).


produk aromaterapi yang diuji (sensasi Respon responden terhadap setiap profil
setelah menghirup, sensitivitas, aroma produk aromaterapi ditunjukkan pada
yang menenangkan dan menyegarkan, Tabel 3.

Tabel 3. Nilai ekspresi responden terhadap setiap profil formulasi aromaterapi


Sensasi setelah Keinginan untuk
Formula Sensitivitas Aroma
menghirup terus menggunakan
si
Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah
1 37,5 40,0 22,5 27,5 42,5 30,0 37,5 40,0 22,5 35,0 42,5 22,5
2 45,0 40,0 15,0 35,0 40,0 25,0 45,0 37,5 17,5 42,5 37,5 20,0
3 40,0 37,5 22,5 37,5 37,5 25,0 40,0 40,0 20,0 40,0 40,0 20,0
4 35,0 37,5 27,5 25,0 40,0 35,0 35,0 40,0 25,0 35,0 35,0 30,0
6 37,5 40,0 22,5 27,5 42,5 30,0 35,0 42,5 22,5 35,0 37,5 27,5
Rata-
39,0 39,0 22,0 30,5 40,5 29,0 38,5 40,0 21,5 37,5 38,5 24,0
rata

Empat puluh kuesioner divalidasi, menyegarkan.


rata-rata 76,0% responden menyatakan
kesediaan mereka untuk terus Biaya Produksi
menggunakan produk aromaterapi. Sebuah studi sederhana telah
Selanjutnya sebanyak 37,5% responden dilakukan untuk memperkirakan biaya
menyatakan tingkat kepuasan tinggi dan yang terkait dengan produksi produk
38,5% memiliki kepuasan sedang. Hal ini aromaterapi. Tabel 4 menunjukkan biaya
menunjukkan sebagian besar responden bahan baku komersial yang digunakan
memiliki preferensi menyenangkan untuk memproduksi 350 ml menggunakan
(pleasant) terhadap sensasi kesegaran dan formulasi 2. Dari data tersebut
relaksasi setelah menghirup aromaterapi, diperkirakan biaya produksi sekitar Rp
tingkat sensitivitas yang sesuai untuk 1.020.850 atau sekitar Rp 2.916/ml dengan
indera penciuman, serta aroma yang belum memperhitungkan upah kerja.

Tabel 4. Biaya produksi produk aromaterapi


Paket Unit Harga Jumlah Biaya real
Minyak atsiri
(ml) (Rp) digunakan (ml) (Rp)
Carrier oil #1 1.000 57.000 50 2.850
Carrier oil #2 100 208.000 100 208.000
Minyak kemenyan 10 72.000 50 360.000
Minyak kamfer 100 250.000 100 250.000
Minyak ekaliptus 50 200.000 50 200.000
Total 350 1.020.850

Akhir-akhir ini aromaterapi telah inovasi ini hanya dijual dengan harga Rp
menjadi mode, namun pada umumnya 50.000 untuk kemasan yang sama dengan
produk yang digunakan dianggap sebagai harga produksi hanya Rp 30.000.
barang berkualitas unggul, diproduksi Preferensi Konsumen
dengan bahan baku yang bagus, sehingga Preferensi konsumen terhadap
dihargai tinggi. Pada situs daring, harga produk aromaterapi yang diuji secara
aromaterapi kamfer mencapai US$ 16,22 kuantitatif dihitung dari nilai utilitas (utility
untuk kemasan 10 ml. Sedangkan produk score) dan kepentingan relatif. Nilai utilitas
17
Kholibrina, dkk

DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p02
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 13 - 22

ini merupakan skor numerik yang responden terhadap sensasi aroma suatu
mengukur seberapa besar setiap produk aromaterapi setelah dihirup. Aroma
fiturproduk memengaruhi keputusan Formula 2 menghasilkan sensasi wangi
pelanggan untuk suatu pilihan (SPSS Inc., yang lembut, manis, namun penyegarkan
2004). Tabel 5 menunjukkan skor utilitas dengan efek relaksasi. Sebaliknya, nilai
untuk keempat faktor yang diujikan. utilitas terendah ditunjukkan oleh aroma
Nilai utilitas yang lebih tinggi Formula 4. Preferensi terendah varian
menunjukkan preferensi responden yang aromaterapi ini dikarenakan sensasi aroma
lebih besar terhadap suatu profil produk yang menyengat, tajam dan menusuk hidup
aromatepi. Berdasarkan Tabel 5, nilai akibat konsentrasi minyak kamfer dan
utilitas tertinggi ditunjukkan oleh faktor ekaliptus yang tinggi serta ketiadaan
aroma dari Formula 2 (8,573). Hal ini minyak kemenyan yang beraroma lebih
menggambarkan preferensi terbesar lembut dalam komposisinya.
Tabel 5. Nilai utilitas produk aromaterapi
Faktor Nilai Utilitas Galat baku
Aroma Formula 1 3,285 0,691
Formula 2 8,573 0,691
Formula 3 8,164 0,691
Formula 4 -8,018 0,909
Formula 5 -5,775 0,909
Formula 6 -6,230 0,909
Paket roll_on -0,106 0,722
spray -0,212 1,444
Volume 3 ml 2,091 0,417
6 ml 4,182 0,834
10 ml 6,273 1,251
Harga Rp 20.000 -3,556 0,417
Rp 35.000 -7,111 0,834
Rp 50.000 -10,667 1,251
(Konstanta) 5,171 14,846

Tabel 5 menunjukkan bahwa Secara keseluruhan preferensi


sebagian besar responden lebih menyukai konsumen tertinggi adalah aroma lembut
produk aromaterapi yang dikemas dalam namun menyegarkan yang dihasilkan
bentuk roll-on dibandingkan spray. Formula 2, paket berupa roll on, volume
Kemudahan pengaturan volume minyak sedang 6 ml, dengan harga Rp 35.000.
atasiri yang dihirup pada paket roll-on Seperti yang diharapkan, Tabel 5 juga
lebih disukai konsumen. Lepasnya menunjukkan terdapat hubungan terbalik
senyawa volatil yang lebih banyak dalam antara harga dan utilitas. Dalam hal ini
suatu waktu dalam penggunaan paket spray harga yang lebih tinggi akan mendorong
mengakibatkan sensasi aroma yang lebih utilitas yang lebih rendah. Kisaran nilai
menyengat diterima sensor penciuman. utilitas (tertinggi ke terendah) untuk setiap
Dengan kemasan yang berukuran lebih faktor memberikan ukuran seberapa
besar, volume 10 ml lebih disukai karena penting faktor tersebut bagi preferensi
ukuran tersebut masih dinilai ergonomis konsumen secara keseluruhan. Faktor-
dan mampu menampung isi yang cukup faktor dengan rentang utilitas yang lebih
untuk penggunaan aromaterapi secara besar memainkan peran yang lebih
intensif. signifikan dibandingkan faktor-faktor
dengan rentang utilitas yang lebih kecil
18
Kholibrina, dkk

DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p02
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 13 - 22

(SPSS Inc., 2004). menunjukkan bahwa aroma (nilai


kepentingan 60,02) memiliki pengaruh
Selanjutnya Tabel 6 menunjukkan tertinggi terhadap preferensi konsumen
nilai kepentingan untuk setiap faktor secara keseluruhan.
produk aromaterapi. Hasil penelitian

Tabel 6. Kepentingan relatif faktor produk aromaterapi


Faktor Nilai
Aroma 60,02
Paket 1,29
Volume 14,30
Harga 24,39

4. PEMBAHASAN meningkatkan fungsi kognitif, dan


mengurangi kecemasan. Namun, pada
Setelah menghirup berbagai konsentrasi yang lebih tinggi, komposisi
formulasi aromaterapi yang diujikan, senyawa a-pinene, b-pinene, limonene dan
sebanyak 45% responden memberikan p-cymene menghasilkan aroma menyengat
nilai tertinggi terhadap sensasi dan sensasi menusuk hidung ketika
menyegarkan dan relaksasi. Sensasi ini dihirup.
dihasilkan oleh Formula 2 (Tabel 3). Efek Sensasi pertama ketika menghirung
relaksasi dan menyegarkan dengan wangi produk aromaterapi berasal dari aroma
citrus berasal dari senyawa p-cymene dan minyak atsiri yang menjadi top-note dalam
limonene. Pada suhu kamar, kedua hal ini adalah senyawa volatile dari minyak
senyawa yang dikandung minyak ekaliptus ekaliptus dan kamfer. Dengan kandungan
dan kamfer mudah menguap dengan aroma molekul yang lebih ringan, senyawa-
yang cukup menyengat, namun dicampur senyawa yang terkandung pada kedua
dengan minyak kemenyan yang beraroma minyak atsiri ini pertama kali ditangkap
lebih lembut, kombinasi aroma yang oleh sensor penciuman, sedangkan minyak
dihasilkan lebih menyenangkan. Senyawa atsiri yang menjadi basis yakni minyak
limonene juga banyak ditemukan pada kemenyan melepaskan aroma pada tahap
buah jeruk atau lemon diketahui dapat berikutnya setelah 10-15 menit kemudian.
menghilangkan kecemasan dan depresi, Selanjutnya, rasa hangat yang pedas
serta melawan infeksi bakteri dan dan menusuk hidung dengan aroma yang
mengobati bisul. Sedangkan senyawa p- mirip dengan kayu manis dan cengkeh
cymene diidentifikasi dapat mengurangi berasal dari senyawa b-caryophyllene dan
kecemasan, menyegarkan serta eugenol yang dikandung minyak kamfer
meningkatkan libido (Duke, 2015; Bhatia dan kemenyan. Berkat kemampuannya
et al., 2008). mengikat reseptor CB2 pada sistem
Aroma khas seperti terpentin namun endocannabinoid, b-caryophyllene
lebih lembut juga tercium sebagai sensasi memiliki efek anti-inflamasi dan
awal. Aroma ini berasal dari a-pinene dan antioksidan yang kuat sehingga membantu
b-pinene yang terdapat pada ketiga minyak meredakan nyeri dan kecemasan, kejang,
atsiri (Duke, 2015; Bhatia et al., 2008). dan mengurangi kolesterol (Johnson et al.,
Senyawa tidak berwarna yang larut dalam 2020).
alkohol ini memiliki bau kayu pinus segar Setelah beberapa menit, aroma
dan diidentifikasi membantu mengurangi balsamic seperti madu yang pedas namun
peradangan, membunuh bakteri,
19
Kholibrina, dkk

DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p02
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 13 - 22

manis menyenangkan juga tercium. Aroma menyegarkan, lebih mencolok atau lebih
ini dihasilkan oleh senyawa benzyl manis, maka respon responden terhadap
cinnamate, cinnamic acid, styrene dan kombinasi minyak atsiri yang dapat diuji
benzoic acid yang terdapat pada minyak sangat mempengaruhi persepsi responden.
kemenyan (Sharif et al., 2016). Selain Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan
digunakan pada industri parfum dan perasa yang signifikan pada preferensi konsumen
makanan, benzoic acid juga digunakan terhadap profil produk yang mengandung
sebagai pengawet organik dan anti-jamur. aroma yang paling diinginkan dengan yang
Setelah impresi aroma awal yang paling tidak disukai. Perbedaan respon ini
menyengat dan menyegarkan, kandungan dikarenakan preferensi setiap pribadi untuk
linalool yang terdapat pada minyak aroma tertentu bersifat pribadi dan unik
ekaliptus dan kamfer akan menghasilkan (Ali et al., 2015; Gonçalves et al., 2013).
aroma bunga yang lembut. Sebuah studi Dalam hal ini, aroma telah dipahami
mengungkap senyawa ini menurunkan sebagai subjek yang kompleks karena
perilaku agresif pada tikus (Linck et al., interpretasinya sangat bervariasi menurut
2010). konteks yang sangat dipengaruhi oleh
Kombinasi ketiga minyak atsiri ini berbagai faktor internal maupun eksternal.
dengan komposisi yang tepat serta adanya Secara internal, preferensi responden
komponen senyawa aktif yang sama terhadap aroma sangat dipengaruhi oleh
membuat harmonisasi aroma dengan pengenalan awal terhadap aroma tertentu
kontraindikasi minimal, sehingga aroma sebagai interpretasi pribadinya, yang
yang dihasilkan memiliki efek relaksasi sangat berkaitan dengan memori sensorik
dan menenangkan pikiran. Berdasarkan setiap orang terhadap aroma (Ali et al.,
perbandingan respon responden terhadap 2015; (Gonçalves et al., 2013; Milotic,
aroma berbagai formulasi, kombinasi 2003).
minyak atsiri berdasarkan Formula 2 Hasil juga menunjukkan bahwa paket
menghasilkan aroma yang lebih lembut. dan volume memiliki nilai kepentingan
Sensasi aroma lembut tersebut terendah (masing-masing 1,29 dan 14,30).
berasal dari senyawa 1,8-cineole yang Hal ini menunjukan peran kedua faktor
memiliki aroma mirip minyak esensial tersebut yang kecil dalam penentukan
rosemary (Sharif et al., 2016). Senyawa ini preferensi konsumen secara keseluruhan.
terdapat pada ketiga minyak atsiri. Harga memiliki nilai kepentingan relatif
Senyawa 1,8-cineole diketahui bermanfaat yang cukup tinggi (24,39), namun tidak
sebagai anti-bakteri, anti-jamur dan anti- sepenting aroma. Hal ini ditengarai karena
virus yang potensial melancarkan sistem kisaran harga yang sempit. Selain itu,
pernapasan dengan membersihkan paru- konsumen juga menilai bahwa harga yang
paru sehingga meningkatkan sirkulasi ditawarkan masih relatif terjangkau untuk
darah serta sistem kekebalan tubuh (Duke, produk yang berkualitas jika dibandingkan
2015; Bhatia et al., 2008; Dharmananda, produk aromaterapi sejenis lainnya.
2003)). Aroma wangi yang tercium seperti Pada akhirnya, temuan studi
wangi manis khas almond, sedikit berbau menunjukkan bahwa pengujian produk
tajam, dan bermotif bunga diidentifikasi merupakan hal penting sebelum
berasal dari allyl benzoate dan diluncurkan ke pasar. Terlepas dari
benzaldehyde yang dikandung minyak seberapa efektif dan berkhasiat suatu
kemenyan. produk aromaterapi, jika konsumen tidak
Mengingat wewangian yang menyukai aromanya, yang dimungkinkan
digunakan dalam penelitian ini lebih akibat perbedaan persepsi terhadap produk
20
Kholibrina, dkk

DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p02
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 13 - 22

tersebut, maka dapat diprediksi bahwa Aswandi, A., & Kholibrina, C. R. (2019a).
produk tersebut akan mengalami kegagalan Kapur (Dryobalanops aromatica):
di dalam pemasarannya. Sebaran, Produktivitas dan Teknik
Silvikultur Pohon Penghasil Kamfer.
5. KESIMPULAN In N. Mindawati & Yulianti (Eds.),
Produk-produk aromaterapi dikem- Bunga Rampai Perakitan Teknologi
bangkan dengan memanfaatkan minyak Jenis Tanaman Hutan Unggulan
atsiri kemenyan sebagai base-note yang Lokal Daerah Untuk Peningkatan
dikombinasikan dengan minyak kamfer Nilai Tambah (pp. 73–98). IPB Press.
dan ekaliptus. Kombinasi ketiga minyak Aswandi, A., & Kholibrina, C. R. (2019b).
atsiri ini serta adanya komponen senyawa Tobarium: Parfum Kemenyan Danau
aktif yang sama membuat harmonisasi Toba. Forest Digest Magazine.
aroma dengan kontraindikasi minimal, https://www.forestdigest.com/detail/3
sehingga aroma yang dihasilkan memiliki 92/tobarium-parfum-kemenyan-
efek relaksasi dan menenangkan pikiran. danau-toba
Berdasarkan analisis konjoin, varian aroma Aswandi, A., & Kholibrina, C. R. (2020).
memiliki pengaruh paling besar terhadap The grading classification for Styrax
preferensi konsumen secara keseluruhan. sumatrana resins based on physico
Preferensi konsumen tertinggi adalah chemical characteristics using two-
produk aromaterapi dengan profil aroma step cluster analysis. IOP Conference
lembut namun menyegarkan, paket roll-on, Series: Materials Science and
volume sedang 6 ml, dengan harga Rp Engineering, 935, 012013.
35.000. Hal ini dipengaruhi persepsi https://doi.org/10.1088/1757-
pribadi responden, yang sangat terkait 899X/935/1/012013
dengan pengenalan awal terhadap aroma Azhari, I. (2016). Perihal Kapur Barus dan
tertentu sebagai memori sensorik terhadap Kemenyan dalam Sumber danTulisan
aroma. Sejarah. In I. Azhari & A. Aswandi
(Eds.), Jejak Kapur Barus dan
6. UCAPAN TERIMAKASIH Kemenyan Sumatera Utara dalam
Ucapan terimakasih disampaikan Peradaban Dunia. Pusat Studi
kepada Badan Litbang dan Inovasi KLHK, Sejarah UNIMED.
SEAMEO Biotrop yang mendukung Bhatia, S. P., Letizia, C. S., & Api, A. M.
penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah. (2008). Fragrance material review on
borneol. Food and Chemical
7. DAFTAR PUSTAKA Toxicology, 46(11).
https://doi.org/10.1016/j.fct.2008.06.
Ali, B., Al-Wabel, N. A., Shams, S., 031
Ahamad, A., Khan, S. A., & Anwar, Dharmananda, S. (2003). Dryobalanops
F. (2015). Essential oils used in for medicine. Institute for Traditional
aromatherapy: A systemic review. Medicine. Portland-Oregon
Asian Pacific Journal of Tropical Duke, S. (2015). Plants containing
Biomedicine, 5(8). Borneol. In Phytochemical and
https://doi.org/10.1016/j.apjtb.2015.0 Ethnobotanical Databases. Portland-
5.007 Oregon
Aswandi, A., & Kholibrina, C. R. (2017). Dwi, C., & Rustam, S. (2014). Consumer
Pemulihan Ekosistem Danau Toba. preference analysis on choosing
Bina Media Perintis. minimarket with convenience store
21
Kholibrina, dkk

DOI : https://doi.org/10.24843/JFU.2021.v10.i01.p02
pISSN: 2301-7716; eISSN: 2622-4607
Jurnal Farmasi Udayana, Vol 10, No 1, Tahun 2021, 13 - 22

concept in Bandung (Study in Circle K interaction and aggressive behavior in


, Indomaret and Alfamart in 2014). mice. Phytomedicine, 17(8–9).
200–207. https://doi.org/10.1016/j.phymed.200
Gonçalves, G. M. S., Srebernich, S. M., 9.10.002
Vercelino, B. G., & Zampieri, B. M. Mank, V., & Polonska, T. (2016). Use of
(2013). Influence of the presence and natural oils as bioactive ingredients of
type of fragrance on the sensory cosmetic products. Ukrainian Food
perception of cosmetic formulations. Journal, 5(2).
Brazilian Archives of Biology and https://doi.org/10.24263/2304-974X-
Technology, 56(2). 2016-5-2-7
https://doi.org/10.1590/S1516- Milotic, D. (2003). The impact of fragrance
89132013000200005 on consumer choice. Journal of
Gusmailina, G. (2015, April 1). Borneol Consumer Behaviour, 3(2).
potensi minyak atsiri masa depan. https://doi.org/10.1002/cb.131
https://doi.org/10.13057/psnmbi/m01 Sharif, A., Nawaz, H., Rafia, R., Ayesha,
0215 M., & Rashid, U. (2016). A review on
Johnson, S. A., Rodriguez, D., & Allred, K. bioactive potential of Benzoin resin.
(2020). A Systematic Review of International Journal of Chemical
Essential Oils and the and Biochemical Sciences, 10, 106–
Endocannabinoid System: A 110.
Connection Worthy of Further SPSS Inc. (2004). SPSS conjoint 14.0. In
Exploration. Evidence-Based International Journal of Human-
Complementary and Alternative Computer Studies (Vol. 71, Issues 7–
Medicine, 2020. 8).
https://doi.org/10.1155/2020/803530 http://www.docs.is.ed.ac.uk/skills/do
1 cuments/3639/SPSSConjoint14.0.pdf
Kholibrina, C. R., & Aswandi, A. (2019).
Inovasi parfum kemenyan untuk
peningkatan nilai tambah resin
kemenyan toba. In N. Mindawati &
Yulianti (Eds.), Bunga Rampai
Perakitan Teknologi Jenis Tanaman
Hutan Unggulan Lokal Daerah Untuk
Peningkatan Nilai Tambah. IPB
Press.
Kholibrina, C. R., & Aswandi, A. (2020).
The consumer preferences for new
styrax based perfume products using a
conjoint analysis approach. IOP
Conference Series: Materials Science
and Engineering, 935, 012016.
https://doi.org/10.1088/1757-
899X/935/1/012016
Linck, V. M., da Silva, A. L., Figueiró, M.,
Caramão, E. B., Moreno, P. R. H., &
Elisabetsky, E. (2010). Effects of
inhaled Linalool in anxiety, social
22

Anda mungkin juga menyukai