Anda di halaman 1dari 10

32 NEUTRON, VOL.10, NO.

2, AGUSTUS 2010: 32 - 41

STUDI OPTIMASI EMBUNG TLOGO DI KABUPATEN REMBANG

Adi Prawito

ABSTRAK

Embung Tlogo yang terletak di Dusun Tlogo Desa Karangasem, Kecamatan Bulu,
Kabupaten Rembang, dibangun untuk memenuhi kebutuhan air irigasi seluas 352 Ha dan
air baku. Pada daerah ini terdapat kawasan persawahan tadah hujan dan tegalan yang
cukup potensial untuk dikembangkan menjadi daerah pertanian dengan sistem irigasi teknis
dan air baku.Upaya yang harus dilakukan adalah mengatur pola pengoperasian embung
agar kekurangan air pada musim kemarau dapat diantipasi. Studi dilakukan untuk
mengetahui debit andalan di sungai besek, Pola tata tanam rencana diperoleh dengan
melakukan simulasi awal tanam kebutuhan air irigasi di daerah dusun tlogo dan air baku di
daerah desa Karangasem, pengoperasian pintu pengambilan pada embung yang tepat
dengan menggunakan prinsip dasar dari studi optimasi dengan simulasi menggunakan
persamaan kontinuitas. Dari hasil simulasi selama 25 tahun didapatkan perhitungan
kebutuhan air baku sebesar 139.93 m3/hr dengan proyeksi jumlah penduduk tahun 2033
yaitu 2.332 orang. Hasil simulasi yang telah dilakukan Total inflow : 11.294.324 m3/tahun
dan Total Ouflow : 3.267.979 m3/tahun.
Kata kunci: optimasi, simulasi, embung
PENDAHULUAN
Air merupakan unsur utama dalam kehidupan manusia, air juga juga merupakan
suatu yang sangat penting dalam rangka usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Oleh karena itu sudah selayaknya bila air beserta sumber-sumbernya perlu dihargai dan
dijaga kelestariannya serta dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam arti harus
dipergunakan secara efektif dan efisien.
Di daerah Rembang, tepatnya di Dusun Tlogo Desa Karangasem merupakan
daearah kering atau daerah kekurangan air terutama untuk mencukupi kebutuhan air baku
dan air irigasi. Pada daerah ini terdapat kawasan persawahan tadah hujan dan tegalan yang
cukup potensial untuk dikembangkan menjadi daerah pertanian dengan sistem irigasi teknis
dan air baku. Sehubungan dengan kondisi tersebut diatas, maka dipandang perlu untuk
melakukan studi agar pelayanan dalam kebutuhan air secara tepat agar semua tanaman dan
penduduk dapat menerima air sesuai dengan kebutuhannya. Upaya yang harus dilakukan
adalah mengatur pola pengoperasian bendungan agar kekurangan air pada musim kemarau
dapat diantipasi.
Perumusan Masalah
Sebagaimana di uraikan diatas bahwa permasalahan pokok sebagai berikut :
1. Berapakah besarnya debit andalan sebagai inflow atau aliran masuk Embung Tlogo ?
2. Berapakah besarnya kebutuhan air baku penduduk sampai dengan 25 tahun ke depan ?
3. Bagaimana pola tata tanam yang digunakan agar debit yang ada dimanfaatkan secara
optimal dalam memenuhi kebutuhan air irigasi?
Studi Optimasi Embung Tlogo di Kabupaten Rembang 33

TINJAUAN PUSTAKA
Embung merupakan bangunan yang berfungsi menampung air hujan untuk persediaan suatu
desa di musim kering. Untuk menjamin fungsi dan keamanannya embung mempunyai
beberapa bagian yaitu sebagai berikut :
 Tubuh embung berfungsi menutup lembah atau cekungan (depresi);
 Kolam embung berfungsi menampung air hujan;
 Alat sadap berfungsi untuk mengeluarkan air kolam bila diperlukan;
 Pelimpah berfungsi mengalirkan banjir dari kolam ke lembah untuk mengamankan
tubuh embung;
Jaringan distribusi berfungsi membawa air dari kolam ke bak tandon air harian di atau dekat
pemukiman (desa) secara gravitasi dan bertekanan, sehingga pemberian air tidak menerus
(tidak kontinyu).
Analisa Masuk (inflow) Untuk Mengisi Embung
Langkah perhitungan Debit Sungai dengan cara NRECA mencakup 18 tahapan, untuk
mempermudah hitungan dibuatlah kolom-perkolom dari kolom (1) hingga (18) seperti
dibawah ini :
1) Nama bulan Januari sampai Desember (dipakai periode 10 harian)
2) Nilai hujan harian (Rb) dalam 1 periode
3) Nilai evapotranspirasi (PET = Penguapan Peluh Pontensial)
4) Nilai tampungan kelengasan awal (w0), nilainya didapat dengan cara try and error, dan
pada percobaan pertama di bulan Januari diambil 600(mm).
5) Rasio tampungan tanah dihitung dengan rumus :
Wi = Wo
NOMINAL
Sumber : Ibnu Kasiro dkk (1994)
Nominal = 100+0,17 Ra
Ra = hujan tahunan (mm)
6) Rasio Rb / PET = kolom (2) : kolom (3)
7) Rasio AET / PET
8) AET =  AET xPETxkoefi sien.reduksi 
 PET 
9) Neraca air =Rb – AET =kolm (2) – kolom (8)
10) Rasio kelebihan kelegasan (exess moisture)
11) Kelebihan kelengasan = rasio kelebihan kelengasan x neraca air
12) Perubahan tampungan = neraca air – kelebihan kelengasan
13) Tampungan air tanah
14) Tampungan tanah awal
15) Tampungan tanah akhir
16) Aliran air tanah
17) Larian lansung
18) Aliran total
Debit Andalan
Debit andalan (dependable flow) adalah debit minimum sungai untuk kemungkinan
terpenuhi yang sudah ditentukan dan dapat dipakai untuk irigasi.
Prosedur perhitungan debit andalan adalah sebagai berikut :
34 NEUTRON, VOL.10, NO.2, AGUSTUS 2010: 32 - 41

1. Merangking data mulai dari yang terbesar hingga terkecil.menghitung probabilitas


untuk masing-masing data dengan menggunakan persamaan Weibull :
m
P x100%
n 1
Sumber : Subarkah (1980:110)
Dimana :
P = Probabilitas (%)
m = nomor urut data debit
n = jumlah data debit
Analisa Kebutuhan Air
Kebutuhan air domestik dihitung berdasarkan jumlah penduduk yang akan dilayani,
sedangkan unit kebutuhan airnya ditentukan sebesar 60 liter/orang/hari. Metode yang
digunakan dalam perhitungan proyeksi kebutuhan air baku untuk proyeksi pertambahan
penduduk hingga 20 tahun mendatang dapat dihitung dengan metode ” Aritmatik ” sebagai
berikut :
Pn = Po + K.t Sumber : Mc. Flee,2007 : 7
Dimana :
Pn = jumlah penduduk pada ahir tahun proyeksi (jiwa)
Po = jumlah penduduk pada awal tahun proyeksi (jiwa)
K = pertambahan penduduk rata-rata per tahun
t = jumlah tahun proyeksi (tahun)
Kebutuhan Air Irigasi
a) Kebutuhan Air Tanaman
Kebutuhan air tanaman dirumuskan sebagai berikut :
Et = k . Eto
Sumber : Suhardjono, 1994:12
Dimana :
Et = Kebutuhan air untuk tanaman (mm/hari)
K = koefisien tanaman (tergantung jenis, macam dan umur tanaman)
Eto = Evaporasi potensial
Dalam studi ini digunakan cara Penman, dengan pertimbangan bahwa cara Penman
melibatkan keempat faktor meteorologi yaitu suhu udara, kelembaban relatif, kecepatan agin
(u), kecepatan matahari dan data letak lintang daerah.
Eto = c . Eto*
Eto* = W(0,75.Rs – Rn1) + (1 - W). f (u). (ea -ed)
Sumber : Suhardjono, 1994:54
Dimana :
W = faktor yang berhubungan dengan suhu(t) dan elevasi daerah
Rs = radiasi gelombang pendek(mm/hari)
= (0,25+0,54.n/N). Ra
Ra = radiasi gelombang pendek yang memenuhi batas luar atmosfir
(angka angot)
Rn1 = radiasi bersih gelombang panjang (mm/hari)
= f (t). F(ed). f(n/N)
f(T) = fungsi suhu =  x Ta 4
f(ed) = fungsi tekanan uap
= 0,34 –0,044. (ed)1/2
Studi Optimasi Embung Tlogo di Kabupaten Rembang 35

f(n/N) = fungsi kecerahan


= 0,1 + 0,9 . n/N
f(u) = fungsi kecepatan angin –angin pada ketinggian 2 meter
= 0,27 (1 + 0,864.u )
(ea-ed) = perbedaan uap jenuh dan uap sebenarnya
ed = ea . RH
RH = kelembapan udara relatif(%)
c = angka koreksi Penman yang besarnya melihat kodisi siang dan malam
b) Perkolasi
Perkolasi adalah gerakan air kebawah dari daerah tidak jenuh kedalam daerah jenuh.
Laju perkolasi lahan dipengaruhi beberapa faktor antara lain :
- Tekstur tanah
- Permeabilitas tanah
Laju perkolasi normal antara 1 - 3 mm / hari (Standart perencanaan irigasi - KP 01, 1986
: 107
c) Penggantian Lapiran Air
Penggantian lapisan air dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan air yang terputus akibat
kegiatan di sawah dengan ketentuan (Anonim, 1986:165).
d) Curah Hujan efektif
Adapun persamaan yang digunakan (Standart perncanan irigasi - KP 01, 1986 : 106)
- Tanaman Padi : Re = 0,7 x R80
- Tanaman Palawija : Re = R50
Dimana :
Re = curah hujan efektif
R80 = curah hujan andalan 80 % (mm)
R50 = curah hujan rancangan probabilitas 50 % (mm)
e) Efisiensi Irigasi
Besarnya efisiensi irigasi sebagai nerikut (anonim, 1986:10) :
- Jaringan irigasi = 80 %
- Jaringan Sekunder = 90 %
- Jaringan Primer = 90 %
Pola Operasi Embung
Analisis operasi embung dibuat berdasarkan ketersediaan air dari debit andalan yang masuk
dan kebutuhan air yang direncanakan. Perilaku yang diterapkan dalam simulasi ini adalah
sebagai berikut :
1. Dilakukan pada kondisi debit andalan;
2. Terjadi keseimbangan volume tampungan yiutu kondisi di awal dan akhir operasi sama;
3. Seluruh air yang dilepas diusahakan semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan air
irigasi di hilir bendungan;
4. Jika kondisi elevasi muka air bendungan di bawah elevasi dasar, maka embung dianggap
kosong;
5. Kehilangan-kehilangan lain akibat bocoran atau rembesan pada tubuh bendungan
diabaikan.
Optimasi dan Simulasi
36 NEUTRON, VOL.10, NO.2, AGUSTUS 2010: 32 - 41

Prinsip dasar dari studi optimasi dengan simulasi adalah pengembangan dari persamaan
kontinuitas, yaitu :
ds
I O
dt
Sumber : Mc. Mahon, 1978:20
dimana :
I = Inflow (m3/det)
O = Outflow (m3/det)
ds = Perubahan tampungan yang merupakan fungsi dari waktu
dt
Persamaan tersebut diatas dapat dijabarkan sebagai berikut :
St+1 = St + Qt - Ot – Et - Lt
Sumber : Mc. Mahon, 1978:24
dimana :
I = inflow setiap satuan waktu (m3)
O = outflow setiap satuan waktu (m3)
ds/dt = perubahan tampungan setiap satuan waktu (m3)
St+1 = tampungan embung pada periode t + 1
St = tampungan awal embung pada peride t
Qt = inflow ke embung pada periode t
Et = kehilangan air akibat evaporasi di embung pada periode t
Ot = outflow embung pada periode t
Lt = Kehilangan air di bendungan (bisa diabaikan)
METODE PENELITIAN
Lokasi embung Tlogo terletak di Dusun Tlogo, Desa Karangasem, Kecamatan Bulu,
Kabupaten Rembang yang merupakan sumber air yang terletak di perbukitan dan
mempunyai alur sungai cukup curam dengan dasar berbatu dari berukuran sedang sampai
besar. Alur sungai tersebut pernah dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi
Data-data yang diperlukan berupa data sekunder yang diperoleh dari Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air Propinsi Jawa Tengah dan Balai Pemali Juana di Kabupaten Kudus.
Adapun data-data yang diperlukan dalam studi ini adalah :
 Data lokasi daerah studi
 Data curah hujan harian diambil dari Sta. Sumber, Sta. Sulang, Sta. Sendangmulya dan
Sta. Lawungan sebanyak 15 tahun (1993 – 2007).
 Data klimatologi dari stasiun Waduk Tempuran sebanyak 4 tahun (2004 – 2007).
 Data teknis embung didapat dari Dinas PSDA Propinsi Jawa Tengah.
langkah-langkahnya diperlukan sebagai berikut :
1. Menghitung proyeksi jumlah penduduk untuk mengetahui kebutuhan air baku,
2. Untuk mendapatkan besarnya kebutuhan air irigasi dilakukan dengan cara :
a. Data curah hujan harian dijumlah dan dirangking, kemudian dicari R50 dan R80
sebagai curah hujan efektif untuk tanaman padi dan palawija.
b. Dari data klimatologi, dihitung rerata masing-masing parameter.
c. Dilakukan coba-coba permulaan waktu tanam untuk mendapatkan kebutuhan air
irigasi minimal di masing-masing daerah.
d. Setelah diketahui awal musim tanam yang tepat, baru dilakukan perhitungan
kebutuhan air irigasi.
3. Data debit bulanan dijumlah dan dirangking, kemudian dihitung probabilitasnya dan
Studi Optimasi Embung Tlogo di Kabupaten Rembang 37

data dengan probabilitas 80 % digunakan sebagai debit andalan.


4. Hitung volume inflow di bendungan = (data debit) x (jumlah hari x 24 x 3600)/103.
5. Menghitung kebutuhan air irigasi per hektar untuk tanaman padi dan palawija
berdasarkan pola tata tanam yang direncanakan.
6. Masukkan data luasan daerah irigasi dan air baku hasil optimasi.
7. Hitung volume outflow embung.
8. Hitung evaporasi di embung.
9. Volume hujan di embung.
10. Total inflow
11. Total Outflow.
12. Hitung tampungan akhr (St+1).
13. Jika St+1 > tampungan awal, maka terjadi limpasan (spillway).
14. Cek apakah St+1 < Smati atau St+1 dibawah tampungan mati
- Jika di bawah batas tampungan mati maka dianggap terjadi kegagalan operasi
embung.
- Jika Smati < St+1 + Sawal maka nilai Sakhir = St+1
- Jika St+1 > Sawal maka nilai Sakhir = Sefektif
15. Setelah didapatkan Sakhir, maka Sakhir digunakan sebagai tampungan awal musim
tanam selanjutnya.
Proses tersebut berulang sampai diperoleh tampungan akhir periode ini (1 tahun) dan akan
berhenti pada akhir operasi. Mulai

Data Teknis Jumlah Curah Data Pola


Embung Penduduk Hujan Tanam

Keb. Air Baku Q Andalan Pola Tata Tanam


Rencana

Keb. Air Irigasi

Menghitung :
1. Volume Inflow
2. Volume Outflow

Menghitung :
1. Total Inflow
2. Total Outflow

St+1 = St + Qt - Qt - Et - Lt

Tidak Tampungan Gagal


St+1 > S mati

ya

Tidak S melimpah = St+1 - Seff


St+1 < Seff

S akhir (t) = St+1 S akhir (t) = Seff

Sakhir = Sawal

Selesai
38 NEUTRON, VOL.10, NO.2, AGUSTUS 2010: 32 - 41

Gambar 1. Kerangka Penelitian

ANALISA DAN PEMBAHASAN


Data klimatologi yang dipakai sebagai dasar perhitungan diperoleh dari Stasiun Tempuran
yang dikumpulkan dari pengamatan selama 4 tahun ( 2004-2007).
Tabel 1. Data Klimatologi Stasiun Tempuran
Bulan
Data
JAN. PEB. MAR. APR. MEI JUNI JULI AGST SEPT. O KT. NO P. DES.

Temperatur0C 28.57 28.36 28.55 28.54 28.31 25.27 28.18 28.33 27.96 28.41 28.16 28.08
Kec. Angin
m/det 0.60 0.66 0.64 0.53 0.52 0.57 0.71 0.77 0.96 1.01 0.76 0.56
Kelembapan
Udara % 93.70 93.76 93.12 91.25 90.56 91.95 87.15 90.21 91.37 90.09 89.44 90.21
Sinar
M atahari (%) 44.27 44.10 48.80 52.87 59.90 65.27 68.39 71.61 71.35 61.47 56.62 31.87

Perhitungan Debit dengan Metode NRECA


Sebagai contoh perhitungan diambil pada periode awal januari periode pertama di tahun
1993 yaitu :
1. Bulan awal januari periode awal pertama tahun 1993
2. Nilai hujan harian (Rb) = 113 mm
3. Nilai Evapotranpirasi (PET = Penguapan Peluh Pontensial) = 23 mm
4. Nilai kelengasan awal (Wo) = 600 mm
5. Rasio tampungan tanah (soil storage ratio – wi) =
Wi = Wo/NOMINAL
Wi = 600/297,38
= 2,02
Nilai nominal didapat dari :
= 100 + 0,17 Ra
= 100 + 0,17 x 1,161
= 297,38
6. Rasio Rb / PET = 113 / 23
= 4,89 mm
7. Rasio AET/PET = 1,00
8. AET =  AET xPETxkoefisien.reduksi 
 PET 
= Kolom 7 (AET/PET) x kolom 3 (PET) x Koefisien Reduksi
= 1,00 x 23 x 0,90
= 20,78 mm
9. Neraca Air = Rb – AET
= 113 – 20,78
= 92,15 mm
10. Rasio kelebihan kelengasan (exess moisture) = 0,98
11. Kelebihan kelengesan = Rasio kelengasan x Neraca air = 0,98 x 92,15 = 90,34
12. Perubahan Tampungan = Neraca Air – Kelebihan kelengasan = 92,15 – 90,34 = 1,80
13. Tampungan air tanah = P1 x Kelebihan Kelengasan
14. Tampungan air tanah awal yang harus dicoba-coba dengan nilai awal = 2
Studi Optimasi Embung Tlogo di Kabupaten Rembang 39

15. Tampungan air tanah akhir = tampungan air tanah + Tampungan air tanah awal
= 36,14 + 2,00 = 38,14
16. Aliran Air tanah = P2 x Tampungan Tanah Akhir = 0,55 x 38,14 = 20,98
17. Larian langsung (direct run off) = Kelebihan kelengasan – Tampungan air tanah
= 90,34 – 36,14 = 54,21
18. Aliran Total = Aliran langsung + Aliran air tanah = 20,98 + 54,21 = 75,21 mm/periode
19. Aliran total dalam mm x 10 x luas tadah hujan (ha), m3/periode yaitu :
= (75,21 x (12,465 x 1000) / (3600 x 24 x 10))
= 1,0847 m3/det.
Analisa Kebutuhan Air Baku
Metode yang dapat digunakan dalam perhitungan proyeksi kebutuhan air baku adalah
dengan metode “aritmatik” (sebagai contoh di tahun 2010) dengan asumsi per orang 60
liter/hari :
Pn = Po + K.t
Pn = 1.862 + (1,01% x 1.862) x 2
Pn = 1.900 Jiwa
PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR RENCANA
AWAL TANAM DESEMBER III

`
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
KETERANGAN SATUAN
I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III

Rencana Pola Tanam :


Padi - Padi - Palawija P ADI I LP P A D I II P A L A WI J A LP

Koefisien Tanaman C4 LP LP 0.73 0.73 0.73 0.70 0.70 0.70 0.48 0.48 0.00 LP LP LP LP 0.73 0.73 0.73 0.70 0.70 0.70 0.48 0.48 0.00 0.36 0.36 0.36 0.67 0.67 0.67 0.66 0.66 0.66 LP LP
Padi C3 LP 0.73 0.73 0.73 0.70 0.70 0.70 0.48 0.48 0.00 LP LP LP 0.73 0.73 0.73 0.70 0.70 0.70 0.48 0.48 0.00 0.36 0.36 0.36 0.67 0.67 0.67 0.66 0.66 0.66 LP LP
C2 0.73 0.73 0.73 0.70 0.70 0.70 0.48 0.48 0.00 LP LP 0.73 0.73 0.73 0.70 0.70 0.70 0.48 0.48 0.00 0.36 0.36 0.36 0.67 0.67 0.67 0.66 0.66 0.66 LP LP
C1 0.73 0.73 0.70 0.70 0.70 0.48 0.48 0.00 LP 0.73 0.73 0.73 0.70 0.70 0.70 0.48 0.48 0.00 0.36 0.36 0.36 0.67 0.67 0.67 0.66 0.66 0.66 LP 0.73
1. Koefisien Rata-rata C LP 0.55 0.73 0.72 0.71 0.64 0.59 0.41 0.24 0.12 0.00 0.09 0.18 0.27 0.44 0.52 0.59 0.67 0.66 0.66 0.49 0.33 0.16 LP LP
LP LP LP LP 0.73 0.72 0.71 0.64 0.59 0.41 0.24 0.12 0.00
2. Evapotranspirasi (data) ETo mm/hr 5.22 5.22 5.22 5.23 5.23 5.23 4.41 4.41 4.41 3.47 3.47 3.47 3.32 3.32 3.32 3.01 3.01 3.01 3.53 3.53 3.53 4.76 4.76 4.76 6.19 6.19 6.19 6.19 6.19 6.19 5.94 5.94 5.94 4.62 4.62 4.62
3. Perkolasi P mm/hr 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
4. Penggunaan Konsumtif Etc 1 mm/hr 10.13 10.13 3.78 3.75 3.71 3.37 2.59 1.82 1.05 0.41 0.00 0.43 0.87 1.69 2.72 3.20 3.67 4.13 4.11 3.92 2.92 1.95 0.76 10.13 10.13
8.92 8.92 8.92 8.92 2.18 2.16 2.13 2.27 2.07 1.46 1.13 0.57 0.00
5. Penggantian Lap. Air WLR1 mm/hr 3.30 3.30 3.30 3.30
WLR2 mm/hr 3.30 3.30 3.30 3.30
WLR3 3.30 3.30 3.30 3.30
6. Pengg. Lap Air Rata-rata WLR mm/hr 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10
7. Hujan Efektif Padi mm 0.7 1.5 2.2 2.6 0.7 1.3 2.4 1.7 1.6 0.6 3.4 0.3 0.3 0.5 0.0 0.0 0.1 0.0 0.0 0.0 0.5 0.0 0.0 0.0 0.1 0.0 0.3 0.5 1.3 0.2 0.8 2.4 1.5 3.15 5.99 3.55
Hujan Efektif Palawija mm 39.0 54.5 64.2 42.8 33.9 17.1 17.3 36.4 35.7 31.9 35.6 43.3 35.5 31.0 36.9 29.2 22.7 22.6 7.4 3.2 12.0 26.8 12.8 2.1 8.5 14.2 17.6 5.1 12.6 27.6 1.2 7.3 73.2 1.9 25.3 73.6
8. Kebutuhan Air Bersih NFR1 mm/hr 9.47 8.64 2.72 2.30 4.08 3.14 1.28 1.20 0.00 0.00 0.00 4.14 6.58
NFR2 mm/hr 8.57 8.66 8.41 8.92 3.23 3.13 3.20 3.37 3.17 2.01 1.09 0.55 0.00
NFR3 mm/hr 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.72 0.00 0.00 0.00
9. Kebutuhan Air Di Intake DR1 l/dt/ha 1.69 1.54 0.48 0.41 0.73 0.56 0.23 0.21 0.00 0.00 0.00 0.74 1.17
DR2 1.53 1.54 1.50 1.59 0.58 0.56 0.57 0.60 0.57 0.36 0.19 0.10 0.00
DR3 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.48 0.00 0.00 0.00
Sumber : Hasil Perhitungan
40 NEUTRON, VOL.10, NO.2, AGUSTUS 2010: 32 - 41

PERHITUNGAN SIMULASI EMBUNG

Tampungan Efektif = 499.377 ribu m3 Outflow air minum konstan = 180.57 m3/hr Irigasi Terlayani = MT I = 352 Ha = 100.00%
Tampungan Mati = 275.54 ribu m3 Jumlah penduduk terlayani = 3,010 Jiwa = MT II = 142.815 Ha = 40.57%
Luas Genangan = 281.33 ribu m2 Areal irigasi = 352 Ha MT III = 352 Ha = 100.00% Tahun = 2033

Jumlah A Tampungan Outflow Irigasi Total Total


S awal Elevasi Debit Evaporasi Air Baku Hujan S t+1 Limpasan S akhir
Bulan Periode Hari Embung Q (l/det/ha) Luas (ha) Volume Inflow Outflow Ket.
ribu m3 m ribu m2 m3/det ribu m3 Padi I Padi II Palawija Padi I Padi II Palawija ribu m3 mm/hr ribu m3 m3/det ribu m3 mm ribu m3 ribu m3 ribu m3 ribu m3 ribu m3 ribu m3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Jan I 10 499.38 154.78 281.33 0.51 442.82 1.59 0.00 0.00 352.00 0.00 0.00 484.90 4.75 13.35 0.0021 1.81 9.48 2.67 445.49 500.05 442.15 0.00 442.15 sukses
II 10 442.15 154.14 228.97 0.38 330.64 0.54 0.00 0.00 352.00 0.00 0.00 164.96 4.75 10.87 0.0021 1.81 21.35 4.89 335.52 177.63 595.16 95.78 499.38 sukses
III 11 499.38 154.78 281.33 0.68 645.02 0.42 0.00 0.00 352.00 0.00 0.00 139.12 4.75 14.68 0.0021 1.99 34.03 9.57 654.60 155.79 988.61 489.24 499.38 sukses
Feb I 10 499.38 154.78 281.33 1.03 889.95 0.34 0.00 0.00 352.00 0.00 0.00 103.75 4.76 13.38 0.0021 1.81 36.46 10.26 900.21 118.93 1270.39 771.02 499.38 sukses
II 10 499.38 154.78 281.33 0.42 360.26 0.61 0.00 0.00 352.00 0.00 0.00 186.19 4.76 13.38 0.0021 1.81 10.33 2.91 363.16 201.38 658.26 158.88 499.38 sukses
III 8 499.38 154.78 281.33 0.60 414.72 0.46 0.00 0.00 352.00 0.00 0.00 111.01 4.76 10.70 0.0021 1.44 15.21 4.28 419.00 123.16 790.94 291.56 499.38 sukses
Mar I 10 499.38 154.78 281.33 0.93 799.51 0.09 0.00 0.00 352.00 0.00 0.00 27.67 4.41 12.40 0.0021 1.81 34.38 9.67 809.18 41.87 1257.02 757.64 499.38 sukses
II 10 499.38 154.78 281.33 0.54 467.17 0.00 0.00 0.00 352.00 0.00 0.00 0.00 4.41 12.40 0.0021 1.81 24.61 6.92 474.09 14.20 952.34 452.97 499.38 sukses
III 11 499.38 154.78 281.33 0.50 472.80 0.00 0.00 0.00 234.67 0.00 0.00 0.00 4.41 13.64 0.0021 1.99 25.83 7.27 480.07 15.62 956.55 457.18 499.38 sukses
Apr I 10 499.38 154.78 281.33 0.20 168.54 0.00 0.00 0.00 117.33 0.00 0.00 0.00 3.86 10.86 0.0021 1.81 8.56 2.41 170.95 12.66 655.26 155.88 499.38 sukses
II 10 499.38 154.78 281.33 0.85 734.01 0.00 1.03 0.00 0.00 47.60 0.00 42.17 3.86 10.86 0.0021 1.81 49.05 13.80 747.81 54.83 1178.55 679.17 499.38 sukses
III 10 499.38 154.78 281.33 0.18 156.21 0.00 1.57 0.00 0.00 95.21 0.00 129.52 3.86 10.86 0.0021 1.81 4.99 1.40 157.61 142.18 513.41 14.03 499.38 sukses
May I 10 499.38 154.78 281.33 0.13 109.20 0.00 1.59 0.00 0.00 142.81 0.00 196.29 3.69 10.38 0.0021 1.81 3.68 1.04 110.23 208.48 400.10 0.00 400.10 sukses
II 10 400.10 153.67 201.91 0.06 50.47 0.00 1.55 0.00 0.00 142.81 0.00 190.72 3.69 7.45 0.0021 1.81 7.30 1.47 51.94 199.98 250.59 0.00 250.59 sukses
III 11 250.59 152.00 118.83 0.02 21.58 0.00 0.67 0.00 0.00 142.81 0.00 91.26 3.69 4.82 0.0021 1.99 0.00 0.00 21.58 98.07 174.09 0.00 174.09 sukses
Jun I 10 174.09 151.14 84.98 0.03 28.66 0.00 0.61 0.00 0.00 142.81 0.00 75.78 3.34 2.84 0.0021 1.81 0.66 0.06 28.72 80.42 122.34 0.00 122.34 sukses
II 10 122.34 150.57 67.95 0.05 38.91 0.00 0.60 0.00 0.00 142.81 0.00 73.46 3.34 2.27 0.0021 1.81 1.76 0.12 39.03 77.54 83.71 0.00 83.71 sukses
III 10 83.71 150.13 56.68 0.05 43.40 0.00 0.57 0.00 0.00 142.81 0.00 70.81 3.34 1.89 0.0021 1.81 0.41 0.02 43.42 74.51 52.61 0.00 52.61 sukses
Jul I 10 52.61 149.79 47.80 0.07 59.41 0.00 0.61 0.00 0.00 142.81 0.00 74.74 3.92 1.87 0.0021 1.81 0.03 0.00 59.41 78.42 33.59 0.00 33.59 sukses
II 10 33.59 149.57 42.45 0.03 29.58 0.00 0.48 0.00 0.00 142.81 0.00 59.71 3.92 1.66 0.0021 1.81 0.00 0.00 29.58 63.18 0.00 0.00 0.00 sukses
III 11 0.00 149.20 32.98 0.04 42.71 0.00 0.07 0.00 0.00 142.81 0.00 9.38 3.92 1.42 0.0021 1.99 8.53 0.28 42.99 12.79 29.92 0.00 29.92 sukses
Aug I 10 29.92 149.53 41.41 0.01 8.65 0.00 0.09 0.00 0.00 95.21 117.33 7.61 4.76 1.97 0.0021 1.81 0.66 0.03 8.68 11.39 27.18 0.00 27.18 sukses
II 10 27.18 149.50 40.64 0.01 7.20 0.00 0.00 0.00 0.00 47.60 234.67 0.00 4.76 1.94 0.0021 1.81 0.17 0.01 7.21 3.74 30.64 0.00 30.64 sukses
III 11 30.64 149.54 41.62 0.00 2.94 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 352.00 0.00 4.76 2.18 0.0021 1.99 0.00 0.00 2.94 4.17 29.42 0.00 29.42 sukses
Sep I 10 29.42 149.53 41.27 0.00 2.17 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 352.00 0.00 5.63 2.32 0.0021 1.81 1.43 0.06 2.23 4.13 27.46 0.00 27.46 sukses
II 10 27.46 149.51 40.72 0.00 1.61 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 352.00 0.00 5.63 2.29 0.0021 1.81 0.00 0.00 1.61 4.10 24.97 0.00 24.97 sukses
III 10 24.97 149.48 40.02 0.01 10.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 352.00 0.00 5.63 2.25 0.0021 1.81 4.08 0.16 10.17 4.06 30.92 0.00 30.92 sukses
Oct I 10 30.92 149.54 41.69 0.04 34.29 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 352.00 0.00 5.63 2.35 0.0021 1.81 7.49 0.31 34.60 4.15 61.06 0.00 61.06 sukses
II 10 61.06 149.88 50.18 0.19 165.06 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 352.00 0.00 5.63 2.82 0.0021 1.81 18.28 0.92 165.97 4.63 221.49 0.00 221.49 sukses
III 11 221.49 151.67 105.95 0.09 81.40 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 352.00 0.00 5.63 6.56 0.0021 1.99 3.29 0.35 81.74 8.54 294.34 0.00 294.34 sukses
Nov I 10 294.34 152.49 143.86 0.18 154.35 0.00 0.00 0.26 0.00 0.00 352.00 79.24 5.40 7.76 0.0021 1.81 12.11 1.74 156.09 88.81 359.87 0.00 359.87 sukses
II 10 359.87 153.22 180.56 0.56 485.41 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 234.67 0.00 5.40 9.75 0.0021 1.81 34.05 6.15 491.56 11.55 833.73 334.35 499.38 sukses
III 10 499.38 154.78 254.61 0.56 480.20 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 117.33 0.00 5.40 13.74 0.0021 1.81 21.58 5.50 485.69 15.55 964.03 464.65 499.38 sukses
Dec I 10 499.38 154.78 281.33 0.82 710.14 1.15 0.00 0.00 117.33 0.00 0.00 116.67 4.20 11.82 0.0021 1.81 45.06 12.68 722.82 130.30 1079.22 579.84 499.38 sukses
II 10 499.38 154.78 281.33 1.85 1600.64 0.65 0.00 0.00 234.67 0.00 0.00 131.00 4.20 11.82 0.0021 1.81 85.56 24.07 1624.71 144.63 1955.39 1456.01 499.38 sukses
III 11 499.38 154.78 281.33 1.16 1098.01 1.08 0.00 0.00 352.00 0.00 0.00 361.55 4.20 13.01 0.0021 1.99 55.76 15.69 1113.70 376.55 1220.85 721.47 499.38 sukses

KESIMPULAN
Dari hasil studi optimasi embung tlogo diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2033 adalah 2.332 orang dan besarnya kebutuhan
air baku sampai 25 tahun adalah 139.93 m3/hr
2. Pola tata tanam yang digunakan di daerah embung tlogo :
Insentisitas Kebutuhan
Musim Jenis
Tanam air Irigasi
Tanam Tanaman
(%) (lt/dt/ha)
I Padi 100 8,003
II Padi 40 6,497
III Palawija 100 0,308
3. Dari hasil simulasi selama 25 tahun didapatkan perhitungan kebutuhan air baku sebesar
139.93 m3/hr dengan proyeksi jumlah penduduk tahun 2033 yaitu 2.332 orang. Hasil
simulasi yang telah dilakukan Total inflow : 11.294.324 m3/tahun dan Total Ouflow :
3.267.979 m3/tahun
SARAN
Dengan melihat kesimpulan di atas, maka perlu kiranya diperhatikan beberapa hal berikut :
1. Untuk embung yang berfungsi sebagai penyediaan air minum atau air baku hendaknya
selain menjaga kelestarian alam juga menjaga agar jauh dari pencemaran lingkungan
seperti; pembuangan sampah di sungai, pembuangan limbah rumah tangga dan kegiatan
lainnya yang bisa mencemari air di lokasi embung.
2. Mengingat faktor yang paling berpengaruh terhadap usia guna embung adalah faktor
sedimentasi, maka perlu dilakukan pengamanan DAS (daerah aliran sungai) di hulu
rencana embung.
Studi Optimasi Embung Tlogo di Kabupaten Rembang 41

Daftar Pustaka
Anonim (1986), Kriteria Perencanaan Irigasi Bagian Irigasi (KP-01), Bandung: Galang
Persada.
Anonim (1986), Kriteria Perencanaan Irigasi Bagian Penunjang, Bandung: Galang Persada.
Anonim (2008), Laporan Akhir Perencanaan Embung Desa Tlogo, Semarang: PT. Massuka
Pratama
Ranga Raju (1986), Aliran Melalui Saluran Terbuka, Jakarta: CV. Rajawali.
Soemarto, C.D. (1987), Hidrologi Teknik, Surabaya: Usaha Nasional
Sosrodarsono, Suyono dan Takeda, Kensaku (1980), Hidrologi Untuk Pengairan, Jakarta:
Pradnya Paramita.
Subarkah, Iman. (1979), Hidrologi Untuk Perencanaan Bangunan Air, Bandung: Idea
Dharma
Subramanya (1986), Flow in Open Channels, New Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing
Company Limitted.
Suhardjono (1989), Kebutuhan Air Tanaman, Malang: Institut Teknologi Nasional
Triatmodjo, Bambang (2006), Hidrologi Terapan, Yogyakarta: Beta Offset
Wahyuni, Heppy (2003), Studi Optimasi Operasi Bendungan Nipah Kabupaten Sampang
Madura, Malang: Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai