Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Tujuan perhitungan dari konstruksi gedung ini adalah untuk menerapkan
ilmu-ilmu yang telah dipelajari agar dapat dipergunakan di lapangan dan juga
sebagai perbandingan antara teori dengan penerapannya di lapangan, sehingga
menberikan wawasan yang lebih luas bagi para mahasiswa.
PPI-1983 menegaskan bahwa pada tiap titik buhul bagian atas perlu
ditambah beban sebesar 100 kg yang diakibatkan oleh seorang pekerja dan
peralatannya. Tetapi pada kantilever ditambah beban sebesar 200 kg. Demikian
juga pada titik buhul bagian bawah ditambah 100 kg sebagai akibat dari
pemasangan instalasi listrik. Penyambungan titik buhul dan keduanya merupakan
bagian dari beban hidup.
2
kemiringan atap. Dari kedua jenis beban hidup di atas (beban orang/pekerja dan
air hujan), maka beban yang diperhitungkan adalah beban yang terbesar yaitu
beban orang/pekerja.
1,4D
1,2D + 1,6 L + 0,5 (La atau H)
1,2D + 1,6 (La atau H) + (γ L L atau 0,8W)
1,2D + 1,3 W + γ L L + 0,5 (La atau H)
1,2D ± 1,0E + γ L L (6.2-5)
0,9D ± (1,3W atau 1,0E)
3
Keterangan:
D adalah beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi permanen,
termasuk dinding, lantai, atap, plafon, partisi tetap, tangga, dan peralatan
layan tetap
L adalah beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung, termasuk
kejut, tetapi tidak termasuk beban lingkungan seperti angin, hujan, dan
lain-lain
La adalah beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh
pekerja, peralatan, dan material, atau selama penggunaan biasa oleh orang
dan benda bergerak
H adalah beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan genangan air
W adalah beban angin
E adalah beban gempa, yang ditentukan menurut SNI 03–1726–1989, atau
penggantinya