Nomor
Sifat
Lampiran
Perihal
BUPATI GRESIK
Gresik, 20 Juni 2021
360/ 81 /437.34/2021 Kepada
Segera Yth, Sdr. 1. Kepala Dinas/Badan/Kantor/
- Bagian
Himbauan Pembatasan 2. Camat se-Kab. Gresik
Kegiatan di-
GRESIK
Menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2021
tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan
Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Tingkat
Desa dan Kelurahan Untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease
2019 serta memperhatikan perkembangan penyebaran Corona Virus Disease
2019 di Kabupaten Gresik, bersama ini disampaikan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Melakukan pembatasan terhadap kegiataan masyarakat yang menimbulkan
keramaian dan kerumunan (hajatan, seremonial resepsi pernikahan dan
kegiatan keagamaan);
2. Menerapkan pengaturan jam maiam terhitung mulai tanggal 20 Juni 2021:
a. Jam operasional untuk pusat perbelanjaan, malll dan toko modern sampai
dengan pukul 21:00 WIB dengan penerapan protokol kesehatan lebih
ketat;
b. Bagi tempat usaha makanan dan minuman, diperbolehkan tetap buka
diatas pukul 21:00 WIB, dengan tidak melayani konsumen makan
ditempat.
3. Kegiatan di tempat ibadah di wilayah selain zona merah tetap dapat
dilaksanakan dengan pembatasan kapasitas sebesar 50% (lima puluh
persen) dan dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat, untuk
wilayah Zona Merah dibatasi secara ketat dan disarankan |ebih
mengoptimalkan pelaksanaan ibadah dirumah;
4. Kegiatan fasilitas umum / tempat wisata / taman diizinkan dengan
pembatasan kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen) dengan
menerapkan kewajiban:
a. penerapan screening test antigen/genose untuk fasilitas berbayar/lokasi
wisata indoor;
b. penerapan protokol kesehatan secara ketat pada fasilitas umum/lokasi
wisata outdoor;
¢. apabila terdapat pelanggaran, dilakukan penegakan hukum dalam
bentuk penutupan lokasi sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;5. Kegiatan seni, sosial dan budaya yang dapat menimbulkan kerumunan
dizinkan dibuka maksimal 25% (dua puluh lima persen) dengan penerapan
protokol kesehatan secara lebih ketat;
6. Terkait kegiatan belajar mengajar, agar instansi terkait melakukan kajian
ulang secara detail terkait rencana pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka
(PTM);
7. Agar para pemangku wilayah (Camat dan Kepala Desa) lebih
mengoptimalkan fungsi Posko Satgas Covid-19 di tingkat desa sampai RT
dengan terus memantau dan melaporkan pelaksanaan kegiatan di Posko
Satgas Covid-19 dimaksud secara berjenjang;
8. Posko tingkat Desa dan Kelurahan adalah lokasi atau tempat yang menjadi
Posko penanganan Covid-19 di tingkat Desa dan Kelurahan yang memiliki
empat fungsi, yaitu: pencegahan, penanganan, pembinaan, dan pendukung
pelaksanaan penanganan Covid-19 di tingkat Desa dan Kelurahan;
9. Bahwa dalam rangka Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
Berbasis Mikro sampai dengan tingkat Rukun Tetangga (RT) / Rukun Warga
(RW) yang berpotensi menimbulkan penularan Covid-19 dengan kriteria
Zonasi Pengendalian Wilayah Tingkat RT:
a. Zona Hijau dengan kriteria tidak ada kasus Covid-19 di satu RT. maka
skenario pengendalian dilakukan dengan surveilans aktif, seluruh
suspek di tes dan pemantauan kasus tetap dilakukan secara rutin dan
berkala;
b. Zona Kuning dengan kriteria jika terdapat 1 sampai dengan 2 rumah
dengan kasus konfirmasi positif dalam satu RT selama 7 hari terakhir,
maka skenario pengendalian adalah menemukan kasus suspek dan
pelacakan kontak erat, lalu melakukan isolasi mandiri untuk pasien
positif dan kontak erat dengan pengawasan ketat;
c. Zona Oranye dengan kriteria jika terdapat 3 sampai dengan 5 rumah
dengan kasus konfirmasi positif dalam satu RT selama 7 hari terakhir,
maka skenario pengendalian adalah menemukan kasus suspek dan
pelacakan Kontak erat, lalu melakukan isolasi mandiri untuk pasien
positif dan kontak erat dengan pengawasan ketat, serta menutup rumah
ibadah, tempat bermain anak dan tempat umum lainnya kecuali sektor
esensial; dan
d. Zona Merah dengan kriteria jika terdapat lebih dari 5 rumah dengan
kasus konfirmasi positif dalam satu RT selama 7 hari terakhir, maka
skenario pengendalian adalah pemberlakuan PPKM tingkat RT yang
mencakup: 1). menemukan kasus suspek dan pelacakan kontak erat; 2).
melakukan jsolasi mandiriterpusat dengan pengawasan ketat; 3).
membatasi secara ketat rumah ibadah dan lebih mengoptimalkan
pelaksanaan ibadah di rumah; 4). menutup tempat bermain anak dan
tempat umum lainnya secara proporsional sesuai dinamika
perkembangan penyebaran Covid-19, kecuali sektor esensial; 5).
melarang kerumuman lebih dari 3 orang; 6). Membatasi keluar masuk
wilayah RT maksimal hingga Pukul 20.00; dan 7). Meniadakan kegiatan
sosial masyarakat di lingkungan RT yang berpotensi menimbulkan
kerumunan dan penularan;
10. Untuk mencegah terjadinya peningkatan penularan Covid-19 pada Hari
Libur Tahun 2021, maka dilakukan kegiatan pemantauan, pengendalian
dan evaluasi serta dilaksanakan hal hal sebagai berikut:a. Kepala Desa/Lurah melalui Posko Desa/Posko Kelurahan
menyiapkan tempat Karantina bagi masyarakat yang melakukan
perjalanan lintas Provinsi/Kabupaten/Kota tanpa memiliki dokumen
administrasi perjalanan tertentu sebagaimana telah diatur oleh
Pemerintah, karantina mandiri selama 5x24 Jam dengan penerapan
protokol kesehatan yang lebih ketat dan biaya karantina dibebankan
kepada masyarakat/ yang melakukan _perjalanan_intas
Provinsi/Kabupaten/Kota;
b. Dinas Perhubungan dan Satpol PP untuk melakukan penguatan,
pengendalian dan pengawasan terhadap perjalanan orang pada
posko check point dengan TNI dan POLRI pada Hari Libur Tahun
2021;
c. Seluruh Satpol PP, Satlinmas dan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD), serta Pemadam Kebakaran untuk meningkatkan
kesiapsiagaan dan keterlibatan aktif dalam mencegah dan mengatasi
aktifitas publik yang dapat mengganggu ketenteraman dan ketertiban
masyarakat, berkumpul/kerumunan massa di tempat fasilitas umum,
fasiltas hiburan (pusat perbelanjaan dan restoran), tempat wisata dan
melakukan antisipasi terhadap kondisi cuaca yang berpotensi
terjadinya bencana alam (banjir, gempa dan tanah longsor);
d. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Dinas Perdagangan
melakukan upaya yang lebih intensif untuk menjaga stabilitas harga
(terutama harga bahan pangan), dan memastikan kelancaran
distribusi pangan dari dan ke lokasi penjualan/pasar.
11, Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada angka 7. Posko
tingkat Desa dan kelurahan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19
tingkat Kecamatan dan tingkat Kabupaten melalui Camat
Demikian untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan sebagaimana
mestinya.
Tembusan
Ketua DPRD Kab. Gresik
KAPOLRES Gresik
DANDIM 0817 Gresik
Kepala Kejaksaan Negeri Gresik
Kepala Pengadilan Negeri Gresik
Kepala Pengadilan Agama Gresik
ParONns