Pedoman Barang
Pedoman Barang
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas memiliki peran yang sangat penting sebagai ujung tombak
pelayanan kesehatan Pemerintah yang berfungsi memberikan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat.
Untuk mewujudkan upaya pelayanan kesehatan yang berkwalitas, maka
setiap Puskesmas perlu ditunjang oleh adanya perlengkapan dan peralatan yang
jumlah dan kondisinya memadai sesuai kebutuhan Puskesmas. Puskesmas
Balongbendo memiliki pet;engkapan dan pertalatan yang bersal dari droping
maupun pembelian dari anggaran APBD maupun BLUD. Untuk menjaga mutu
pelayanan kesehatan di Puskesmas tersebut, maka perlu dilakukan kegiatan
pencatatan, pendaftaran dan pembukuan, serta pelaporan perlenghkapan dan
peralatan yang dimiliki Puskesmas. Dasar hokum pengelolaan perlengkapan dan
peralatan baik medis maupun non medis di Puskesmas tercantum dalam Peraturan
Menteri Dalam negeri Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2016 tentang
Pedoman Pengelolaan Barang Milik daerah.
Inventarisasi barang di puskesmas balongbendo dilakukan setiap 1 tahun
sekali, dimana kegiatan Inventarisisr terakhir merupakan rekapitulasi barang
sampai dengan tanggal 31 Desember 2016. Kegaiatn tersebut meliputi pendataan
kartu Inventaris Ruangan (KIR) di setiap ruangan, pendataan jumlah dan kondisi
barang, mendata apakah kode barang sesuai dengan KIR dan sudah tercantum
diseluruh barang, mencocokkan data dari Puskesmas dengan barang yang ada,
serta mendata apakah barang-barang tersebut sudah diletakkan ditempat yang
sesuai dengan fungsinya.
B. TUJUAN
Pedoman kerja Penatausahaan Barang Milik Daerah di lingkungan
Puskesmas Balongbendo , ini bertujuan untuk memberikan petunjuk umum dan
khusus bagi pelaksanaan penatausahaan Barang Milik Daerah yang berada di
lingkungan Puskesmas Balongbendo dalam rangka mewujudkan tertib
administrasi dan mendukung terwujudnya tertib pengelolaan Barang Milik
Daerah dan pelaporannya.
D. PROSEDUR KERJA.
1. Ada bendahara pemabntu pengurus barang Puskesmas
2. Pembantu pengurus barang Puskesmas Menyusun Rencana Kerja pelaksanaan
Penatausahaan Barang Milik Daerah
3. Pembantu Pengurus Barang Mengumpulkan dokumen sumber
4. Pembantu pengurus brang menyiapkan data awal dari daftar barang yang akan
dibuat Daftar Barang Ruangan
5. Menyiapkan Kertas Kerja Pembuatan Daftar Barang Ruangan (DBR) beserta
petunjuk pengisiannya.
6. Menyiapkan format untuk mendata barang yang berada dalam ruangan sesuai
kondisi sekarang .
7. Melakukan pemetaan yaitu :
a) menyiapkan denah lokasi,
b) memberi nomor dan nama ruangan dan penanggungjawab ruangan pada denah
lokasi
8. Mendata barang sesuai dengan kondisi yang ada dalam ruangan.
9. Mencatat hasil pendataan ke dalam format Daftar Barang Ruangan (DBR).
10. Mengelompokkan Barang sesuai kodefikasi barang, identitas (merek, spesifikasi)
dan keterangan yang ada.
11. Membandingkan data Daftar barang Ruangan hasil cek lapangan dengan data DBR
yang sudah ada dalam aplikasi, dengan tahapan sebagai berikut:
a. Lihat data Barang Milik Daerah pada Daftar Barang Ruangan hasil cek lapangan
secara urut
b. Mencari kemungkinan kemiripan BMN yang ada pada DBR hasil cek lapangan
dengan DBR yang sudah ada, dilihat dari merk, spesifikasi tahun perolehan dan
keterangan yang ada.
c. Apabila pada Daftar barang ruangan yang lama tidak ada maka cari dalam Register
Transaksi Harian (RTH), transaksi pembelian, hibah masuk .
E. BARANG RUSAK
1. Pengurus Barang pembantu mendata barang yang sudah rusak berat atau sudah
tidak dapat digunakan baik alkes maupun non alkes.
2. Pengurus Barang pembantu mengecek daftar usulan barang rusak .
3. Pengurus Barang pembantu membuat laporan hasil pengecekan barang yang telah
ruasak dari ruangan.
4. Apabila barang tersebut masih bisa diperbaiki akan diusulkan perbaikan, dan
apabila barang tersebut dalam hal diperbaiki nilai ekonomisnya besar maka akan
disimpan pada gudang perlengkapan untuk dilakukan usulan penghapusan.
F. PENGHAPUSAN
Penghapusan sarana dan prasarana merupakan kegiatan pembebasan sarana dan
prasarana dari pertanggungjawaban yang berlaku dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Tujuan penghapusan adalah:
1) untuk mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian/pemborosan biaya
pemeliharaan sarana dan prasarana yang kondisinya semakin buruk dan tidak dapat
digunakan lagi.
2) Meringankan beban kerja pelaksana inventaris,
3) Membebaskan ruangan dari penumpukkan barang-barang yang tidak digunakan
lagi,
4) Membebaskan barang dari tanggungjawab pengurus barang.
Tata cara Penghapusan
1. Pengurus barang pembantu menyusun daftar barang yang akan dihapuskan.
2. Pengurus barang pembantu membuat usulan penghapusan ke Dinas Kesehatan Kab
sidoarjo.
3. penguru barang pembantu meneliti barang-barang yang akan dihapus
........................................... NIP .
11
FORMAT LAPORAN BARANG RUSAK
Nama UPB : NAMA RUANGAN : Kode UPB : KODE RUANGAN :
NO.
No. Urut Pedaf taran
Nama Barang
Identitas Barang jumlah Penguasaan Ket
(NUP) Merk/Type Kd Barang
Th. Perl
Jakarta, ........ Penanggungjawab Ruangan
........................................... NIP .....................................