Menimbang
Mengingat
GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR
KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR
NOMOR: 503/ 6825 /UP-OP/DPMPTSP/ IX /2020
TENTANG
PENINGKATAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN (UP) EKSPLORAS! MENJADI
IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) OPERAS! PRODUKS!
KEPADA PT. AMBALAU PRIMA UTAMA
GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR;
a. bahwa sesuai Undang — Undang Nomor 04 Tahun 2009 Pasal 46 ayat (1), bahwa
‘setiap pemegang IUP Eksplorasi dijamin untuk mendapatkan IUP Operasi Produksi
sebagai kelanjutan kegiatan usaha pertambangannya
bahwa berdasarkan hasil advis teknis dan evaluasi dari Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral, PT. Ambalau Prima Utama telah memenuhi syarat untuk diberikan
persetujuan peningkatan IUP Eksplorasi menjadi IUP Operasi Produksi;
bahwa sesuai Undang ~ Undang Nomor 04 Tahun 2009 Pasal 47 ayat (5), bahwa
setiap pemegang IUP Operasi Produksi untuk pertambangan batubara dapat
diberikan dalam jangka waktu paling lama 20 (dua puluh) Tahun dan dapat
diperpanjang 2 (dua) kali masing-masing 10 (sepuluh) Tahun;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a, b
dan huruf c perlu diberikan Peningkatan izin Usaha Pertambangan (IUP) Ekplorasi
menjadi Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Kepada PT. Ambalau
Prima Utama;
Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal (LN Tahun
2004 Nomor 67, TLN 4724);
2. Undang—Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang (LN Tahun 2007
Nomor 68, TLN 4725);
3. Undang — Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara (LN Tahun 2009 Nomor 4, TLN 4959);
4. Undang ~ Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (LN RI Tahun 2009 Nomor 140, TLN RI 5059);
5. Undang—Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (LN Tahun
2014 Nomor 244, TLN 5587);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang
‘Wilayah Nasional (LN Tahun 2008 Nomor 48, TLN 4833);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Wilayah Pertambangan (LN
Tahun 2010 , TLN 5110);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara (LN Tahun 2010 Nomor 29, TLN 5111)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomer | Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral
dan Batubara (LN Tahun 2017 Nomor 4, TLN 6012);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan (LN Tahun
2012 Nomor 47, TLN 5285);
Jalan Gajah Mada Nomor 2 Samarinda Kode Pos 75121 Kalimantan Timur
‘Telepon : (0541) 733333 Fax (0541) 737762 - 742111
‘Websita :http://kaltimprov.go.idMemperhatikan
Menetapkan
KESATU,
10. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
11. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 43 Tahun 2015
tentang Tata Cara Evaluasi Penerbitan Izin Usaha Pertambangan Mineral dan
Batubara;
12. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Mineral Nomor
P.62/Menlhk-Setjen/2015 Tentang Izin Pemanfaatan Kayu;
13, Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2016 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016 ~ 2036);
14, Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 48 Tahun 2015 Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebagaimana telah beberapa
kali diubah menjadi Peraturan Guberur Nomor 48 Tahun 2019 Tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 30 Tahun
2018 Tentang Penyelenggaran Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Berita Daerah
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2009 Nomor 49);
45. Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 35 Tahun 2017 Tentang Izin
Pemanfaatan Pertambangan di Provinsi Kalimantan Timur;
16. Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 48 Tahun 2019 Tentang
Perubahan Kedua Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
4. Surat Permohonan PT. Ambalau Prima Utama tentang Peningkatan izin Usaha
Pertambangan (IUP) Eksplorasi Ke Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi
Produksi Kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu. (DPMPTSP) Provinsi_ Kalimantan Timur Nomor : 011/Srt.Kel-
APUIDIRUT/V1/2020 tanggal 22 Juni 2020;
2. Surat Kepala Dinas Enargi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur
Nomor : 541.23/ /I-Minerba, Tanggal Perihal Advis Teknis
PT. Ambalau Prima Utama yang menyatakan bahwa pemohonan peningkatan
Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi ke Izin Usaha Pertambangan (IUP)
Operasi Produksi sudah memenuhi ketentuan sesuai peraturan yang berlaku;
3. Surat Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat
Nomor : 660/1346/PR-KASI DAL tanggal 14 Januari 2020, tentang Pertimbangan
Teknis PT. Ambalau Prima Utama;
MEMUTUSKAN :
PERSETUJUAN PENINGKATAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP)
EKSPLORAS| MENJADI IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) OPERAS!
PRODUKSI KEPADA PT. AMBALAU PRIMA UTAMA
Memberikan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi Menjadi Izin
Usaha Pertambangan (|UP) Operasi Produsksi Kepada
Nama Perusahaan : PT. AMBALAU PRIMA UTAMA
Direktur Utama : WELSON COHEN 60% Saham
Pemegang saham Perusahaan dengan Mencantum,
Nilai/Presentase Saham Rp. 150.000.000 / 150 Saham
Nama Pemegang Saham : Mawardy 10% Saham
Vedda Lucia 30% Saham
Pekerjaan Direktur : Wraswasta
Alamat Komp. Taman Ratu Blok. DD No. 21-22 RT. 001
Kelurahan Kedoya Utara Kecamatan Kebon Jeruk Kota
‘Adm, Jakarta Barat Provinsi DK! Jakarta
Asal Perusahaan Indonesia
‘Alamat Perusahaan Jalan Ir. H. Juanda 7 9A No. 08 Kelurahan Air Hitam
Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda Provinsi
Kalimantan Timur
Komoditas : Batubera
Lokasi Penambangan
Desa Jonggon
Kecamatan Loa Kulu
Kabupaten Kutai Kartanegara
Provinsi Kalimantan Timur
Kode Wilayah KTN 64.02.02.2001
Luas 4.311 HaKEDUA
KETIGA
KEEMPAT
KELIMA,
KEENAM
KETUJUH
KEDELAPAN
KESEMBILAN
KESEPULUH
KESEBELAS
KEDUABELAS
KETIGABELAS
Dengan peta dan daftar koordinat WIUP sebagaimana tercantum dalam lampiran | dan
Lampiran Il
Jangka waktu beriaku Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi |UP Operasi Produksi : 10
(sepuluh tahun)
Jangka waktu tahap kegiatan (sesuai komuditas tambang)
a. 1 (satu) tahun kegiatan konstruksi;
b. 9 (Sembilan) tahun kegiatan penambangan.
: Pemegang Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi IUP Operasi Produksi dilarang
melakukan segala kegiatan produksi bila WIUP Operasi Produksi masuk dalam
Kawasan Budidaya Kehutanan (KBK) dan atau Hutan Produksi (HP) sebelum memilki
izin pinjam pakai kawasan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia dan dalam pelaksanaan kegiatan penambangan memperhatikan buffer
tethadap sungai besar maupun sungai kecil.
Pemegang Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi UP Operasi Produksi_dilarang
melakukan kegiatan pertambangan apabila lokasi masuk Hak Guna Usaha (HGU)
Perkebunan sebelum memiliki Perjanjian Pemanfaatan Lahan Bersama (PPLB)
dengan pemilik Hak Guna Usaha (HGU) Perkebunan yang bersangkutan.
Pemegang Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi UP Operasi Produksi_ dilarang
melakukan kegiatan pada lokasi pertanian yang sudah eksifing, ditetapkan dalam
Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur 2016-2036.
: Pemegang Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi IUP Operasi Produksi dilarang
melakukan kegiatan konstruksi pada lokasi pemukiman kecuali harus mendapatkan
persetujuan dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat setempat melalui
konsultasi public dengan ketentuan jarak minimal 1 km dari pemukiman terdekat sesuai
Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 01 Tahun 2016 tentang RTRW
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016-2036.
Pemegang Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi IUP Operasi Produksi mempunyai hak
melakukan kegiatan konstruksi, produksi, pengangkutan dan penjualan serta
pengolahan pemurnian dalam WIUP untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun (sesuai
dengan komoditas tambang berdasarkan Undang-Undang nomor 04 tahun 2009)
terhitung mulai ditetapkannya keputusan ini tanggal 16 September 2020 sampai
dengan tanggal 16 September 2030.
: Pemegang Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi IUP Operasi Produksi dilarang
dipindah tangankan kepada pihak lain tanpa persetujuan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur Cq. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Provinsi Kalimantan Timur.
Pemegang Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi IUP Operasi Produksi dalam
melaksanakan kegiatan mempunyai hak dan kewajiban sebagaimana tercantum dalam
Lampiran ill Keputusan ini.
‘Selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kerja setelah diterbitkannya keputusan ini
Pemegang Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi IUP Operasi Produksi sudah harus
menyampaikan Rencana Kerja Tahunan Teknis Lingkungan dan Anggaran Biaya
(RKTTLAB) kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur cq. Dinas Energi dan
Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur untuk mendapatkan persetujuan dan
menempatkan jaminan reklamasi dan paska tambang,
Terhitung sejak 90 (Sembilan puluh hari) kerja RKTTLAB sebagaimana dimaksud
dalam diktum kesembilan Pemegang Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi |UP Operasi
Produksi sudah harus memulai aktifitas dilapangan.
Pemegang Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi IUP Operasi Produksi sepenuhnya
akan merealisasikan program CSR (Corporate Social Responsibilty), termasuk
program CSR dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan bagian dari program
pengembangan 2 juta Sapi Integrasi Perusahaan Tambang Batubara berdasarkan
‘surat dukungan yang telah disampaikan yang merupakan satu kesatuan satu kesatuan
dengan Surat Keputusan Ini (Lampiran IV).
Pemegang Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi IUP Operasi Produksi dalam
pelaksanaan Kegiatan Pertambangan sesuai dengan Izin UKL-UPLIAMDAL.
: Pemegang Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi IUP Operasi Produksi diwajibkan
untuk mengikutsertakan tenaga kerjanya pada program BPJS (Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan dan kesehatan.KEEMPATBELAS
KELIMABELAS Tanpa mengurangi ketentuan peraturan-peraturan_perundang-undangan_ maka
Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi IUP Operasi Produksi dapat diberhentikan
sementara, dicabut, atau dibatalkan, apabila pemegang IUP Operasi Produksi tidak
memenuhi ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam diktum kedua, ketiga,
keempat, kelima, keenam, ketujuh, kedelapan, kesembilan, kesepuluh, kesebelas,
keduabelas, ketigabelas, keempatbelas Keputusan ini.
KEENAMBELAS —: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkannya dan apabila terdapat
kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan _: di Samarinda
7
Dr. ir HLISRAN NOOR, MSi
Tembusan :
1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta;
2. Menteri Keuangan di Jakarta;
3. Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta;
4. Inspektur Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta;
5. Direktur Jenderal Pemerintahan Umum, Kementerian Dalam Negeri di Jakarta;
6. Direktur Jenderal Pajak Kementerian Kouangan di Jakarta;
7. Direktur Jenderal Perbendaharan Kementerian Keuangan di Jakarta,
8. Direktur Pendapatan Daerah, Kementerian Dalam Negeri di Jakarta;
9. Bupati Kutai Kartanegara di Tenggarong,
10. Kepala Biro Hukum dan Humas/Kepala Biro Keuangan/Kepala Biro Perencanaan dan Kerjesama Luar Negeri,
Setjen, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta;
11. Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara di Jakarta;
12. Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batu bara di Jakarta;
13. Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batu bara di Jakarta;
14. Direktur Pembinaan Perusahaan Batu bara di Jakarta;
15. Direktur Pajak Bumi dan Bangunan, Kementerian Keuangan di Jakarta;
16. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda
17. Direktur Utama PT. Ambalau Prima Utama.
: Pemegang Peningkatan IUP Eksplorasi menjadi IUP Operasi Produksi agar
menciptakan community Development disekitar Wilayah Izin Usaha PertambanganyaLampiran| : | KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR
Nomor : 503/ 6825 —/IUP-OP/DPMPTSP/ Ix /2020
Tanggal : 16 Septenber 2020
Tentang : PENINGKATAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) EKSPLORASI
MENJADI IZIN USAHA PERTAMBANGAN (|UP) OPERAS! PRODUKSI
LAMPIRAN DATA KOORDINAT
Nama Perusahaan PT. Ambalau Prima Utama
Lokasi
- Provinsi 2 Kalimantan Timur
- Kabupaten Kutai Kartanegara
= Kecamatan > Loa Kulu
- Komoditas Tambang : Batubara
= Kode Wileyah > TN 64.02.02.2001
= Luas 2 4.311 Ha
BUJUR TIMUR GARIS LINTANG (LS/LU)
No 2 7 7 3 7 " Ker
fa 16 48 56.00 25 50.00 is
2 6 50 19.99 25 49.99 is
3 ne 50 19.99 25 41.00 is
4 ne 51 3471 25 41.00 is
3 116 a1 3471 26 05.24 is
é 6 33 | 3777 26 05.24 is
7 16 5B WIT 25 11.63 is
a 16 55 09.24 25 1.63 is
9 116 55 09.24 | 24 | 20.46 is
vo | _16 55 39.10 24 20.46 is
u 16 “35 | 39.10 23 35.47 Is
2 | 16 56 16.53 23 35.47 1s
[a3 |e 56 16.53 24 36.23 1s
| ue6 56 51.19 24 24.36 is |
1s | 16 56 S119 26 59.16 is
1 | __16 52 17.67 26 59.20 1s
7 116 52 | 17.67 26 37.61 is
18 | 116 31 58.67 26 37.61 is
we |_16 51 58.67 26 | 59.45 Is
20 | 16 48 36.00 26 59.45 is
Keterangan :
Koordinat disalin ulang berdasarkan koordinat Surat Keputusan Kepala DPMPTSP Prov. Kaltim Nomor
503/427.2/IUP-Er/DPMPTSP/Il/2019, tanggal 19 Februari 2020.
Catatan :
Apabila terdapat kekeliruan dalam penulisan titik koordinat ini dapat melaporkan dengan membawa bukti
tertulis.vH Tey, sem
Isyngous eye,
vaveniva seupowon
‘VUVOINVLEVY WL uayedngey ‘T00z'20'70'°P9 NL ‘YeAeIIM @poy,
NIL NVINWUITYDE ssuidosg VINVLN vNhid nYTVEIWY “Ld (Beg uspmunsadig
ISNNGOUd ISvadO NVONVSINVLYad VHYSN NIZI HVAVIIM
omeetoes woreraer ~_sonzsoeh
ne aaig waa Seu sual Bed Tenses ul Hag LWNIOHOON |
‘sn wee u}ord Voda HeSEGEDS
+ apg saquins
"wereieg vouprase [T]
te amen ony
‘UNL NVANVAITVA ISH
‘wean vawa waeviNs NO DY!
'swAoUs
nauvanavt
YAMVLDBSNODONOT: = HYAAVAIO
NYDNVSINVIN3d VHVSA NIZI HVAVIIM Vid
Ozoe zoque;des 9): jeaauey
020Z / XI /ésidwaa/éo-an/ = S289 feos ————J0WON
NIL NVINVINITO UNNYaAND NYSNANdaX LENS
huexdweyLampiran itt
Hak dan Kewajiban
A, Hak
1. Memasuki WIUP sesuai dengan peta dan daftar koordinat;
2. Melaksanakan kegiatan IUP Operasi Produksi (Konsruksi, Produksi, Pengolahan, Pemumian dan
Pengangkutan Penjualan) sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang — undangan;
3. Membangun fasilitas penunjang kegiatan IUP Operasi Produksi (Konsruksi, Produksi, Pengolahan,
Pemurian dan Pengangkutan Penjualan) didalam maupun diluar Wiup;
4, Dapat menghentikan sewaktu-waktu kegiatan IUP Operasi Produksi (Konsruksi, Produksi, Pengolahan,
Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan) disetiap bagian atau beberapa bagian dengan alasan bahwa
kelanjutan dari kegiatan IUP Operasi Produksi (Konsruksi, Produksi, Pengolahan, Pemumian dan
Pengangkutan Penjualan) tersebut tidak layak atau praktis secara komersial maupun karena keadaan
kahar, keadaan yang menghalangi sehingga menimbulkan penghentian sebagian atau seluruh kegiatan
usaha pertambangan;
5. Mengajukan permohonan pengusahaan mineral lain yang bukan merupakan asosiasi mineral utama yang
diketemukan dalam WIUP;
6. Mengajukan pernyataan tidak berminat terhadap perusahaan mineral lain yang bukan merupakan asosiasi
mineral utama yang diketemukan dalam WIUP;
7. Memanfaatkan sarana dan prasarana umum untuk keperluan kegiatan IUP Operasi Produksi (Konsruksi,
Produksi, Pengolahan, Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan) setelah memenuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan;
8. Dapat melakukan kerjasama dengan perusahaan lain dalam rangka penggunaan setiap fasilitas yang
dimiliki oleh perusahaan lain baik yang beraffliasi dengan perusahaan atau tidak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
9. Dapat membangun sarana dan prasarana pada WIUP lain setelah mendapat izin dari pemegang IUP yang
bersangkutan.
B. Kewajiban
1. Memilih yuridiksi pada Pengadilan Negeri tempat dimana WIUP berada;
2. Selambat-lambatnya 6 bulan setelah ditetapkannya keputusan ini pemegang IUP Operasi Produksi harus
sudah melaksanakan dan menyampaikan laporan pematokan batas wilayah IUP Operasi Produksi kapada
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Cq. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan
Timur,
3. Hubungan antara pemegang IUP Operasi Produksi dengan pihak ketiga menjadi tanggung jawab
pemegang IUP sesuai ketentuan perundang-undangan;
4. Melaporkan rencana investasi dan melaporkan realisasi setiap 3 (tiga) bulan untuk izin prinsip dan 6 (enam)
bulan untuk Izin Usaha kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Kalimantan Timur,
5. Menyampaikan Rencana Reklamasi kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Cq. Dinas Energi dan
‘Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur;
6. Menyampaikan rencana pasca tambang kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Cq. Dinas Energi
dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur;
7. Menempatkan sejumiah dana sebagai jaminan pelaksanaan untuk Kegiatan Operasi Produksi dalam
bentuk deposito pada Bank Pemerintah yang ditunjuk oleh dan atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur og. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur sesuai dengan peraturan
Perundang-undangan;
8. Menyampaikan RKTTLAB selambat-lambatnya pada bulan November yang meliputi rencana tahun depan
dan realisasi kegiatan setiap tahun berjalan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur cq. Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur,
9. Menyampaikan laporan kegiatan triwulan yang harus diserahkan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
setelah akhir dari triwulan takwim secara berkala kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur cq, Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur dengan tembusan kepada : Menteri ESDM
dan Bupati Kutai Kartanegara;
10. Apabila ketentuan batas waktu penyampaian RKTTLAB dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada
angka 8 (delapan) dan 9 (sembilan) tersebut diatas terlampaui maka kepada pemegang IUP Operasi
Produksi akan diberikan peringatan tertulis;
11, Menyampaikan laporan produksi dan pemasaran sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;12, Menyampaikan Rencana Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat sekitar wilayah pertambangan
sebagai bagian dari RKTTLAB dan melaporkan realisasi pelaksanaannya secara berkala kepada
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur cq. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral dan Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, termasuk melaporkan tindak lanjut dalam dukungan program
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk mewujudkan 2 juta sapi integrase perusahaan tambang
batubara, sesual dukungan yang telah disampaikan dan disepakati dengan Dinas Peternakan Provinsi
Kalimantan Timur;
13, Memenuhi ketentuan perpajakan sesuai peraturan perundang-undangan;
14, Membayar iuran tetap setiap tahun sesuai peraturan perundang-undangan;
16, Menempatkan jaminan rekiamasi sebelum melakukan kegiatan produksi dan rencana penutupan tambang
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
16. Menyempaikan RPT (rencana penutupan tambang) 2 tahun sebelum kegiatan produksi berakhir;
17. Melaksanakan Amdal sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan merupakan bagian dari Studi
Kelayakan;
18. Mengangkat seorang Kepala Teknis Tambang yang bertanggung jawab atas kegiatan IUP Operasi
Produksi (Konsruksi, Produksi, Pengolahan, Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan), Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pertambangan serta Pengelolaan Lingkungan Pertambangan;
19. Kegiatan produksi dimulai epabila kapasitas produksi terpasang mencapai 70% yang direncanakan;
20.IUP Operasi Produksi (Konsruksi, Produksi, Pengolahan, Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan)
berakhir menurut hukum dan segala usaha pertambangan dihentikan. Dalam jangka waktu 6 (enam) bulan
sejak berakhimya Keputusan ini pemegang IUP Operasi Produksi harus mengangkat keluar segala
sesuatu yang menjadi miliknya, kecuali benda — benda/bangunan — bangunan yang dipergunakan untuk
kepentingan umum;
21. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dalam butir 21, pemegang IUP Operasi Produksi (Konsruksi,
Produksi, Pengolahan, Pemurian dan Pengangkutan Penjualan) tidak melaksanakan maka baranglasset
pemegang IUP Operasi Produksi menjadi milik Pemerintah;
22. Pemegang IUP Operasi Produksi (Konsruksi, Produksi, Pengolahan, Pemumian dan Pengangkutan
Penjualan) harus menyediakan data dan keterangan sewaktu-waktu apabila dikehendaki oleh Pemerintah;
23. Menerapkan kaidah pertambangan yang baik;
24, Mengelola keuangan sesuai dengan sistem akuntansi Indonesia;
25. Melaporkan pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat secara berkala;
26. Melaporkan dan menjaga kelestarian fungsi dan daya dukung sember daya air yang bersangkutan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan;
27. Mengutamakan pemanfaatan tenaga kerja setempat, barang dan jasa dalam negeri sesuai ketentuan
peraturan perundangan;
28.Mengutamakan pembelian dalam negeri dari pengusaha lokal yang ada didaerah tersebut sesuai
ketentuan peraturan perundang udangan;
29. Mengutamakan seoptimal mungkin penggunaan jasa pertambangan lokal dan/atau nasional;
30. Dilarang melibatkan anak perusahaan dan/etau afiliasinya dalam bidang usaha pertambangan di WIUP.
yang diusahakannya kecuali dengan izin Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur cq. Dinas Energi dan
‘Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur,
31. Melaporkan data dan pelaksanaan penggunaan jasa penunjang;
32, Menyerahkan seluruh data hasil kegiatan IUP Operasi Produksi (Konsruksi, Produksi, Pengolahan,
Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan) kepada Gubernur Kalimantan Timur cq. Dinas Energi dan
‘Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Timur;
33. Memberikan ganti rugi kepada pemegang hak atas tanah dan tegakan yang terganggu akibat kegiatan IUP
‘Operasi Produksi (Konsruksi, Produksi, Pengolahan, Pemumian dan Pengangkutan Penjualan);
34. Mengutamakan kebutuhan dalam negeri (DMO) sesuai ketentuan perundang-undangan;
35, Penjualan produksi kepada afiliasi harus mengacu pada harga dasar;
36. Kontrak penjualan jangka panjang (minimal 3 tahun) harus mendapat persetujuan dahulu dari Menteri;
37. Perusahaan wajib mengolah produksinya didalam negeri;
38. Melaporkan mineral atau batubara yang tergali pada saat pelaksanaan kegiatan IUP Operasi Produksi;
39. Mematuhi aturan zonasi pertambangan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor
01 tahun 2016 tentang RTRW Provinsi Kalimantan Timur 2016-2036;
40. Pembangunan sarana dan prasarana pada kegiatan konstruksi antara lain :Fasilitas-fasiltas dan peralatan pertambangan;
Intalasi dan peralatan peningkatan mutu mineral/batubara;
c. Fasilitas-fasilitas banda yang meliputi dok-dok, pelabuhan-pelabuhan, dermaga-dermaga, jembatan-
jembatan, tongkanng-tongkang, pemecah-pemecah air, fasilitas-fasilitas terminal, bengkel-bengkel,
daerah-daerah penimbunan gudang-gudang dan peralatan bongkar muat;
. Faslitas-fasilitas transportasi dan komunikasi yang dapat meliputi jalan-jalan, jembatan-jembatan,
kapal-kapal, ferieri, tempat-tempat pendaratan pesawat, hangar-hanggar, garasi-garasi, pompa-
pompa BBM, fasilitas-fasilitas radio dan telekomunikasi serta fasilitas fasilitas jaringan telegraph dan
telepon;
e. Perkotaan yang dapat meliputi rumah-rumah tinggal, toko-toko, sekolah-sekolah, rumah sakit, teater-
teater, dan banguan fasilitas-fasilitasi dan peralatan pegawai kontraktor termasuk tanggungan pegawai
tersebut;
f.Listrik, fasilitas-fasilitas air dan bangunan dan dapat meliputi pembangkit-pembangkit tenaga listrik
(yang dapat berupa tenaga air, up, gas, dan diesel), jaringan-jaringan listrik, dam-dam, saluran-
saluran air, sister-sistem penyediaan air dan sistem-sistem pembuangan limbah (tailing), air buangan
pabrik dan air buangan rumah tangga;
g. Fasilitas-fasiitas lain yang dapat meliputi namun tidak terbatas, bengkel-bengkel mesin, bengkel-
bengkel pengecoran dan reparasi;
h. Semua fasilitas tambahan atau fasilitas lain, pabrik dan peralatan yang dianggap perlu atau cocok
untuk operasi pengusahaan yang berkaitan dengan WIUP atau untuk menyediakan pelayanan atau
melakukan aktiitas-aktifitas pendukung atau aktifitas yang sifatnya insidentil;
Berdasarkan butir-butir hak dan kewajiban yang tercantum didalam lampiran it
kami menyatakan
bersedia untuk mentaati dan melaksanakannya.
PT. AMBALAU PRIMA UTAMA,
WELSON COHEN
irektur UtamaLampiran Iv
PERNYATAAN KESANGGUPAN
Kami yang bertanda tangan dibawaah i
Nama : WELSON COHEN
Jabatan Direktur Utama
Alamat : Jalan Siti Aisyah GG. 15 BLOK 7C RT. 028 Kelurahan Teluk Lerong llir
Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur
Selaku penggung jawab atas
Nama Perusahaan/Usaha PT. AMBALAU PRIMA UTAMA
Alamat Perusahaan/Usaha Jalan Ir. H. Juanda 7 9A No, 06 Kelurahan Air Hitam Kecamatan
‘Samarinda Ulu Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur
Jenis Usaha/ Sifat Usaha Pertambangan Batubara
Kapasitas Produksi 50.000 MT/Butan
Dengan ini menyatakan bahwa kami sanggup untuk :
Mendukung Program Pemerintah Kalimantan Timur Mewujudkan Ketahanan Pangan melalui
Pengembangan 2 Juta Sapi Integrasi Perusahaan Tambang Batu Bara kepada Kelompok Ternak yang
berada di wilayah Konsesi Pertambangan PT. Ambalau Prima Utama di Kelurahan Jonggon Sekitamya
Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara dengan Jumlah ternak sapi meliputi :
NO Tahun Jumiah Sapi ~~ Keterangan
1 2020-2021 5 ‘Akan dibagikan kepada kelompok temak di
Kel. Jonggon Sekitarmya, Kec. Loa Kulu.
2 2021-2022 5 Idem
3. 2022-2023 5 Idem
4. 2023-2024 5 Idem |
2024-2025 5 Idem
2025-2030 25 “Idem
Total 50 Ekor Idem
Beserta pendampingan Kelompok peternak, penyuluhan dan fasiltas pendukung pengembangan ternak
sapi di wilayah sekitar tambang PT. Ambalau Prima Utama selama masih produksi.
Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan sebenamya tanpa ada paksaan dari pihak manapun
Hormat Kami
‘Yang menyatakan,
WELSON COHEN
Direktur Utama