Buku Ajar Pengantar (Singkat) Ilmu Komunikasi - UNISRI PRESS
Buku Ajar Pengantar (Singkat) Ilmu Komunikasi - UNISRI PRESS
Penerbit
i
Pengantar (Singkat) Ilmu Komunikasi
Penulis :
Lukas Maserona Sarungu, S.Sos., M.I.Kom.
Editor:
Haryo Kusumo Aji, S.I.Kom., M.I.Kom
ISBN : 978-623-96670-2-3
Redaksi:
Jalan Sumpah Pemuda No 18. Joglo,
Banjarsari, Kota Surakarta
Press.unisri.ac.id
unisripress@gmail.com
Anggota APPTI
Copyright © 2021
ii
KATA PENGANTAR
iii
dukungan dalam bentuk kritik dan saran akan selalu
diterima demi perbaikan buku ini.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................III
DAFTAR ISI.................................................................................... V
PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. ARTI KOMUNIKASI................................................................ 16
B. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI................................................ 16
C. MODEL-MODEL KOMUNIKASI.............................................. 20
LATIHAN SOAL BAB II............................................................... 26
v
A. PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI.............................................. 38
B. KOMPETENSI KOMUNIKASI.................................................... 44
C. LITERASI MEDIA.................................................................... 47
LATIHAN SOAL BAB IV.............................................................. 52
DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 53
PROFIL PENULIS.........................................................................54
vi
PENDAHULUAN
1
tampaknya berlangsung otomatis dan nyaris tidak
merepotkan sama sekali. Bukankah kita nyaris tidak
pernah mengalami kesulitan dalam memahami lawan
bicara kita? Teman ma-bar kita? Atau youtuber favorit
kita?
2
sangat penting karena tanpa mengetahui kata/kalimat
teknis yang tepat dalam Ilmu Komunikasi, maka
mahasiswa/mahasiswi akan mudah terjebak dalam
kompleksitas Ilmu Komunikasi.
3
BAB I
KOMUNIKASI DAN
ILMU KOMUNIKASI
4
A. PERBEDAAN KOMUNIKASI SEHARI-HARI DENGAN
ILMU KOMUNIKASI
5
Di sisi lain, masih menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), Ilmu adalah pengetahuan tentang
suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut
metode tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan)
itu. Nah, dari definisi ilmu ini saja sudah tampak lebih
rumit dari definisi sebelumnya. Untuk mempermudah,
akan diparafrase definisi diatas dengan memasukkan
kata “komunikasi”. Jadi bisa dikatakan bahwa Ilmu
Komunikasi adalah (kumpulan) pengetahuan tentang
komunikasi yang disusun secara sistematis menurut
metode ilmiah, yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala tertentu di bidang komunikasi.
6
kehumasan, ada yang tentang pengaruh media, yang
lain membahas tentang komunikasi dalam organisasi,
dan masih banyak lagi.
7
aktivitas komunikasi sehari-hari. Apabila kita terbiasa
melakukan aktivitas komunikasi secara otomatis, maka
untuk mempelajari ilmu komunikasi kita harus
menggunakan energi yang besar untuk berkonsentrasi,
mengalokasikan waktu, tenaga dan pikiran untuk bisa
memahami ilmu komunikasi.
8
Jawabannya, tentu saja, ada beberapa keuntungan
mempelajari ilmu komunikasi. Ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang didapatkan oleh mahasiswa/
mahasiswi selama mengikuti perkuliahan komunikasi
akan membantu mereka dalam mencapai puncak karier
apapun yang mereka pilih. Berikut beberapa
ketrampilan yang disarikan dari buku Human
Communication:The Basic Course karangan DeVito
(2018):
9
2. Meningkatkan Ketrampilan Bersosialisasi
Beberapa pelajaran dalam komunikasi akan
membantu para mahasiswa/mahasiswi kita dalam
sosialisasi sehari-hari mereka di masyarakat.
Seperti wawancara kerja, etika berbicara dalam
rapat, seni berpidato, seni menjual atau menangani
complain pelanggan. Dengan menguasai Teknik-
teknik komunikasi tersebut anda akan dapat
menangani situasi-situasi di atas dengan lebih
tenang, terstruktur, sistematis dan efektif.
10
yang dapat dilatih adalah kemampuan untuk
memulai, membangun, mempertahankan dan
memutuskan hubungan dengan orang lain.
4. Melatih Kepemimpinan
Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
dalam kelompok dan organisasi secara efektif
mensyaratkan kemampuan untuk terampil
memimpin dan menjadi anggota grup. Pemimpin
yang efektif adalah pemimpin yang bisa
mengkomunikasikan visinya secara efektif kepada
bawahannya, mengorganisir informasi dan solusi
yang tepat dari dan untuk bawahannya.
5. Keterampilan Presentasi
Ketrampilan presentasi diri, apabila dilatih
dengan baik, dapat meningkatkan kredibilitas,
efektivitas dan efisiensi dalam menyampaikan
informasi. Kemampuan ini berguna baik dalam
konteks komunikasi tatap-muka, online, maupun
pidato.
11
6. Keterampilan Literasi Media
Keterampilan ini, secara umum, berguna
dalam memandu mahasiswa dalam menggunakan
media massa dan media sosial. Secara khusus,
ketrampilan ini meningkatkan wawasan tentang
bagaimana media sosial dan media massa
beroperasi, apa saja pilihan kita agar bisa
berinteraksi secara efektif dengan media, atau
bagaimana cara menjadi konten creator media
yang efektif. Topik ini akan kita bahas secara lebih
mendalam di Bab IV.
12
minat untuk menjadi peneliti bisa berkarir sebagai
dosen, peneliti atau relawan Penelitian di lembaga
swadaya masyarakat (LSM).
13
LATIHAN SOAL BAB I
14
BAB II
DEFINISI DAN
UNSUR-UNSUR
KOMUNIKASI
15
A. ARTI KOMUNIKASI
B. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
1. Source (Pengirim)
2. Message (pesan)
3. Channel (media)
4. Noise (gangguan)
5. Receiver (penerima)
16
6. Effects (akibat), dan
7. Feedbacks (umpan balik)
8. Contexts (kondisi dimana proses komunikasi
berlangsung)
17
Channel adalah media yang digunakan untuk
menyalurkan pesan. Contoh dari media adalah Harian
Media Indonesia atau Harian Kompas, Radio Republik
Indonesia (RRI), Surat Elektronik (E-mail), Youtube,
Podcast, Tiktok, atau media sosial lainnya.
18
yaitu mempengaruhi sikap komunikan terhadap
seseorang atau isu tertentu. Dan efek psikomotorik,
yaitu efek yang mempengaruhi perilaku atau Tindakan
seseorang.
19
dikumpulkan, dapat direspon dengan bentakan karena
sapaan tersebut dianggap mengganggu konsentrasinya.
Pemahaman konteks komunikasi sangat penting agar
kita dapat menjadi komunikator yang kompeten.
Kompetensi komunikasi ini nanti akan kita bahas lebih
detil di Bab IV.
C. MODEL-MODEL KOMUNIKASI
20
menggambarkan komunikasi sebagai proses satu
arah. Model ini juga disebut sebagai model
transmisi karena model ini mengandaikan bahwa
komunikasi dikirimkan secara satu arah dari
pengirim (komunikator) kepada penerima
(komunikan). Secara verbal, Laswell menggunakan
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
Siapa?
Mengatakan apa?
Kepada siapa?
Apa efeknya?
21
Gambar 1.1 Model Komunikasi Linear (Transmisi)
Diambil dari :
https://www.communicationtheory.org/wpcontent/uploads/2011/06/
shannon_weaver_model.jpg
22
Wilbur Schramm (1955 dalam Wood, 2009)
mengungkapkan bahwa komunikator menciptakan
dan memahami pesan dalam fields of experience
(berdasar pengalaman) pribadi masing-masing.
Karena itu masing-masing pengirim dan penerima
melakukan proses encoder (pengemasan pesan)
dan decoder (penguraian pesan) dalam setiap
proses komunikasinya.
23
Apabila komunikasi interaktif belum
mengandaikan proses komunikasi terjadi secara
berurutan, maka model komunikasi transaksional
ini mengandaikan komunikasi terjadi secara
simultan. Dengan kata lain, komunikasi
transaksional lebih realistis dibanding
pendahulunya.
24
Gambar 1.3 Model Komunikasi Transaksional
Diadaptasi dari Wood (2009).
https://www.oum.edu.my/wpcontent/uploads/2019/03/OUMH1303-
Topic-1.pdf
25
LATIHAN SOAL BAB II
26
BAB III
BENTUK DAN KONTEKS
KOMUNIKASI
27
A. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL
28
dengan jangkauan yang luas. Ilmu pengetahuan
berkembang pesat karena ada banyak tulisan yang
tersedia untuk dijadikan rujukan bagi para peneliti.
29
memahami kode-kode permintaan pertolongan dari
para korban.
30
disebut sebagai komunikasi yang terjadi dalam
konteks organisasi. Lain lagi apabila seorang presiden
melakukan pidato bagi rakyatnya, maka konteksnya
disebut komunikasi publik. Semua aktivitas komunikasi
pasti terjadi dalam konteks tertentu.
31
C. JENIS-JENIS KONTEKS KOMUNIKASI
1. Komunikasi Intrapersonal
2. Komunikasi Interpersonal
32
3. Komunikasi Kelompok
4. Komunikasi Organisasi
5. Komunikasi Bisnis
33
6. Komunikasi Publik
7. Komunikasi Massa
8. Komunikasi Antar-Budaya
34
9. Komunikasi Media Digital
35
LATIHAN SOAL BAB III
36
BAB IV
PRINSIP-PRINSIP
KOMUNIKASI,
KOMPETENSI KOMUNIKASI
DAN LITERASI MEDIA
37
A. PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI
38
2. Bentuk-Bentuk Komunikasi Ada Banyak Jenis
39
karena bisa berarti Joko sedang mengikuti upacara
atau, bisa juga, Joko sedang mengunjungi pujaan
hatinya.
40
dan dimensi relasi (hubungan). Pria, biasanya lebih
mementingkan dimensi isi daripada membangun
relasi. Sedangkan kaum Wanita, biasanya lebih
menekankan dimensi relasi daripada isi pesan.
41
Namun, manusia selalu memisahkan satu
aktivitas komunikasi yang terus–menerus tadi ke
dalam rangkaian yang mudah dimengerti.
Rangkaian ini biasanya disebut sebab-akibat atau
stimulus-respon.
42
tersebut. Sebagai contoh, apabila seorang
mahasiswa mengatakan “putus” kepada pacarnya
maka efek kata “putus” tersebut akan permanen
diingat oleh sang pacar. Ketika suatu saat
mahasiswa tersebut meminta maaf dan ingin
“jadian” lagi, efek dari “pemutusan” sepihak tadi
masih teringat di benak pacarnya.
43
B. KOMPETENSI KOMUNIKASI
44
saatnya harus menentukan pilihan, memiliki
banyak opsi untuk dipilih, mampu mengevaluasi
pilihan yang tepat, serta mampu melaksanakan
pilihannya secara efektif.
45
Bahasa secara efektif ini akan meningkatkan
efisiensi dan efektifitas komunikasi kita.
46
C. LITERASI MEDIA
47
pertanyaan-pertanyaan yang membantu kita
menganalisa pesan media (Beauchamp & Baran, 2017).
48
(Pesan dan makna), and representations and realities
(Representasi dan kenyataan). Berikut penjelasan atas
panduan literasi media dari NAMLE yang disarikan dari
Beauchamp dan Baran (2017) :
49
apa yang digunakan? Mengapa Teknik tersebut yang
dipilih? Bagaimana cara mereka menyampaikan pesan
itu? Disisi lain, Analisa interpretasi pesan akan
membantu kita memahami bagaimana pesan tersebut
dipahami secara berbeda oleh orang lain? Apa makna
dari pesan ini dan apa yang dapat saya pelajari tentang
diri saya sendiri dari reaksi atau interpretasi saya
terhadap pesan ini?
50
pertanyaan-pertanyaan yang tepat. Membongkar
narasi dibalik setiap pesan yang dibawa oleh media
hanya bisa kita lakukan dengan mengevaluasi
informasi yang disajikan oleh media.
51
LATIHAN SOAL BAB IV
52
DAFTAR PUSTAKA
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/komunikasi
diakses 17 Mei 2021, 20.04 WIB.
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/ilmu diakses 17
Mei 2021, 20.05 WIB.
53
PROFIL PENULIS
54