Matriks Dan Excel
Matriks Dan Excel
net/publication/294891084
CITATIONS READS
0 49,815
1 author:
Setijo Bismo
University of Indonesia
237 PUBLICATIONS 677 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Chemical Engineering Course on Plasma and Ozone Technology for Human Being and Environment View project
All content following this page was uploaded by Setijo Bismo on 18 February 2016.
a11 a12 x1 b1
a x b
21 a 22 2 2
a11 a12 x1 b1
a x b
21 a22 2 2
a11 a12 x1 b1
a x b
21 a 22 2 2
Segmentasi Penilaian
Skalar
NOTASI Vektor Operasinya
Matrik
NOTASI
• Skalar, suatu konstanta yang dituliskan dalam huruf
kecil
• Vektor, simbol atau variabelnya juga akan dituliskan
menggunakan huruf kecil (akan berbeda dengan skalar
sesuai konteksnya): cetak tebal (bold) bila
menggunakan “topi” (tanda caping, ^) di atasnya atau
cetak biasa bila menggunakan tanda panah di atasnya.
• Vektor satuan, adalah suatu vektor yang
ternormalisasi, yang berarti panjangnya bernilai 1 (satu
satuan).
• Umumnya dituliskan dengan menggunakan
topi (bahasa Inggris: hat), sehingga: û dibaca
"u-topi" ('u-hat').
NOTASI
• Secara umum, suatu vektor merupakan vektor kolom,
v k ,1
v
v v
k ,2
v
k ,n
1 7 11
M
17 3 4
a x b y cz d w h
dengan a, b, c, dan d merupakan tetapan (konstanta) yang diketahui
nilai-nilainya, sedangkan x, y, z, dan w merupakan bilangan yang tak
deketahui (variabel), disebut juga sebagai PERSAMAAN LINIER.
3 x1 2 x2 x3 2 3 2 1 x1 b1
2 4 4 x b
2 x1 4 x2 4 x3 2 2 2
5 x1 9 x2 2 x3 2 5 9 2 x2 b3
3 4 2 17
1 3 5 10
2 5 2 6
Matriks Eselon-baris (#1)
Susunan/Bentuk Matriks Eselon-baris, yaitu yang memiliki
syarat berikut:
1. Di setiap baris, angka pertama selain 0 harus 1 (leading 1).
2. Jika ada baris yang bernilai NOL pada semua elemennya,,
maka ia harus dikelompokkan di baris akhir dari matriks.
3. Jika ada baris yang bereperan sebagai "leading 1", maka
posisi angka "1" dari "leading 1" di bawahnya haruslah
lebih kanan dari yang di atasnya.
4. Jika kolom yang memiliki "leading 1", sedangkan angka
selain 1-nya adalah NOL, maka matriksnya disebut
Eselon-baris tereduksi.
Matriks Eselon-baris (#2)
Contoh matriks eselon-baris, memenuhi syarat:
No. 1: baris pertama matriks berikut, sebagai “leading 1”
1 3 2 4
0 2 5 6
0 0 3 7
0 0 8 9
No. 2: baris ke-3 dan ke-4 memenuhi syarat no. 2:
1 3 2 4
0 2 5 6
0 0 3 7
0 0 0 0
Matriks Eselon-baris (#3)
No. 3: baris pertama dan ke-2 memenuhi syarat no. 3
1 3 2 4
0 1 5 6
0 0 3 7
0 0 0 0
1 0 0 0
0 1 0 0
0 0 1 0
0 0 0 1
Solusi SPL dengan Metode Eliminasi Gauss
Metode “Eliminasi Gauss” merupakan suatu cara
penyelesaian SPL dengan menggunakan bentuk
matriks melalui teknik penyederhanaan matriks menjadi
matriks yang lebih sederhana (diperkenalkan oleh Carl
Friedrich Gauss), yaitu dengan melakukan operasi
baris sehingga matriks tersebut menjadi matriks yang
Eselon-baris.
4 2 17
1
3 3 3
Didapatkan
0
13 13 13
, dengan B2 – B1 x 1 untuk mengubah a21 menjadi 0
3 3 3
2 5 2 6
4 17 2
1
3 3 3
Didapatkan
0
13 13 13 , dengan B3
– B1 x 2 untuk mengubah a31 menjadi 0
3 3 3
7 10 16
0
3 3 3
4 17
2
1
3 3 3
3
Kemudian
0 1 1 1
, B2 x untuk mengubah a22 menjadi 1
13
7 10 16
0
3 3 3
Contoh Metode Eliminasi Gauss (#3)
4 2 17
1
3 3 3
7
Didapatkan 0
1 1 1
, dengan B3 – B2 x untuk mengubah a32 menjadi 0
3
0 0 1 3
a11 a12 x1 b1
a x b
21 a 22 2 2
Metode Penyelesaian (Solusi) SPAL
3 4 2 17 1
1. Baris#1: dari matriks 1
3 5 10 , B1 x untuk mengubah a11 menjadi 1
3
2 5 2 6
4 2 17
1
3 3 3
2. Didapatkan
0
13 13 13
, dengan B2 – B1 x 1 untuk mengubah a 21 menjadi 0
3 3 3
2 5 2 6
4 2 17
1
3 3 3
3. Didapatkan
0
13 13 13 , dengan B3
- B1 x 2 untuk mengubah a31 menjadi 0
3 3 3
7 10 16
0
3 3 3
4 2 17
1
3 3 3
3
4. Kemudian, pada baris#2:
0 1 1 1
, B2 x untuk mengubah a 22 menjadi 1
13
7 10 16
0
3 3 3
Metode Eliminasi Gauss - (OBE Substitusi Balik Hasil): Hal. 03
4 2 17
1
3 3 3
7
5. Didapatkan 0
1 1 1
, dengan B3 – B2 x untuk mengubah a32 menjadi 0,
3
0 0 1 3
dan tahap ELIMINASI hanya sampai di sini (!?!)
1 2 3 3
1. Baris#1: dari matriks 2
3 2 3 , B1 : 1 untuk mengubah a11 menjadi 1
2 1 2 5
1 2 3 3
2. Didapatkan 0
1 4 3 , OBE dengan B2 – B1 x 2 untuk mengubah a21 menjadi 0
2 1 2 5
1 2 3 3
3. Didapatkan 0
1 4 3 , OBE dengan B3 - B1 x 2 untuk mengubah a31 menjadi 0
0 3 4 1
1 2 3 3
4. Kemudian, pada baris#2: 0 1 4 3 , B2 : 1 untuk mengubah
a22 menjadi 1
0 3 4 1
1 2 3 3
5. Didapatkan 0
1 4 3 , dengan B3 – B2 x 3 untuk mengubah a32 menjadi 0,
0 0 8 8
Metode Eliminasi Gauss - Tahap OBE (Eliminasi): Hal. 03
1 2 3 3
6. Kemudian, pada baris#3: 0
1 4 3 , B3 : 8 dan
0 0 1 1
x1 2 x2 3 x3 3
didapatkan SPL baru, yaitu: x 2 4 x3 3
x3 1
x3 1
1 2 3 3
0 1 4 3
2. B 2 2 B1: untuk mengubah a21 menjadi 0
2 1 2 5
1 2 3 3
0 1 4 3
3. B3 2 B1: untuk mengubah a31 menjadi 0
0 3 4 1
Metode Eliminasi Gauss - (Contoh#2 Notasi yang dipersingkat) Hal. 02
1 2 3 3
0 3
4. 1 4 B 2 : (1): untuk mengubah a 22 menjadi 1
0 3 4 1
1 2 3 3
-
3
0 1 4 3
5. B3 ( ) B 2: untuk mengubah a32 menjadi 0
0 0 8 8
1 2 3 3 8
B3 : : untuk mengubah a33 menjadi 1
6. 0 1 4 3
(Matriks menjadi Eselon-baris)
0 0 1 1
x3 1 ; x2 1 x1 2
Metode Eliminasi Gauss (Contoh #3 Notasi yang dipersingkat) Hal. 01
1 2 1 6
0 1 3
2. 1 B2 1 B1: untuk mengubah a21 menjadi 0
2 1 2 12
1 2 1 6
0 3
3. 1 1 B3 2 B1: untuk mengubah a31 menjadi 0
0 3 0 0
Metode Eliminasi Gauss - (Contoh#2 Notasi yang dipersingkat) Hal. 02
1 2 1 6
0 3
4. 1 1 B2 :1: untuk mengubah a22 menjadi 1
-
0 3 0 0
1 2 1 6
-
3
0 1 1 3
5. B3 ( ) B2: untuk mengubah a32 menjadi 0
0 0 3 9
1 2 1 6 3
0 1 1 3 B3 : : untuk mengubah a33 menjadi 1
6. (Matriks menjadi Eselon-baris)
0 0 1 3
x3 3 ; x2 0 x1 3
Eliminasi Gauss vs Eliminasi Gauss-Jordan
Metode Eliminasi Gauss bertujuan untuk mengubah matriks A (matriks Jacobi atau matriks
koefisien) menjadi matriks segitiga atas, yaitu berbentuk:
1 a12 a13 b1
0 1 a23 b2
0 0 1 b3
Metode Eliminasi Gauss-Jordan bertujuan untuk mengubah matriks A menjadi matriks diagonal
(matriks identitas), yaitu semua elemen pada diagonal matriks bernilai 1, sedangkan semua elemen
lainnya bernilai nol, sehingga bentuk matriksnya adalah:
1 0 0 b1
0 1 0 b2
0 0 1 b3
Metode Eliminasi Gauss-Jordan “lebih berat” dalam realisasinya, karena memerlukan tahapan
“operasi komputasi” yang lebih banyak dibandingkan Eliminasi Gauss. Oleh karena itu, Eliminasi
Gauss-Jordan tidak banyak digunakan dalam Komputasi Numerik dalam Ilmu Teknik.
Metode Eliminasi Gauss - Jordan (Contoh#2 Notasi yang dipersingkat) Hal. 01
1 2 3 3
0 1 4 3
2. B3 2 B1
0 3 4 1
1 2 3 3
0 1 4 3
3. B3 3 B 2
0 0 8 8
Metode Eliminasi Gauss-Jordan - Tahap OBE (Eliminasi): Hal. 02
1 2 3 3
4. B 2 : (1) 0 1 4 3
0 0 8 8
1 2 3 3
5. B3 : 8 0 1 4 3
0 0 1 1
1 2 3 3
6. B 2 4 B3 0 0 1
1
0 0 1 1
1 2 0 0
7. B1 3 B3 0 0 1
1
0 0 1 1
1 0 0 2
8. B1 2 B 2 0 0 1
1 (Matriks menjadi Eselon-baris tereduksi)
0 0 1 1
9. Maka, diperoleh: u 2; v 1; w 1
Metode Eliminasi Gauss - Jordan (Contoh#2 Notasi yang dipersingkat) Hal. 01
3 4 2 17
B3 2 B1
2. 0 13 13
3 3
13
3 3
7 10 16
0 3 3 3
3 4 2 17 3 4 2 17
3. B3 (7 ) B 2
0 13 13
0 13
13 3
13
3 3 3
13
3
13
3
3 9
1 3
0 0
3 3 0 0
Metode Eliminasi Gauss-Jordan - Tahap OBE (Eliminasi): Hal. 02
3 4 2 17
4. B 2 : ( 13 )
3
0
1 1 1
0 0 1 3
3 4 2 17
5. B 3 : 1 0
1 1 1
0 0 1 3
3 4 2 17
6. B 2 1 B 3
0
1 0 2
0 0 1 3
3 4 0 11
7. B1 2 B 3 0
1 0 2
0 0 1 3
3 0 0 3
8. B1 4 B 2 0 1 0 2
0 0 1 3
1 0 0 1
9. B1 : 3 0 1 0 2
(Matriks menjadi Eselon-baris tereduksi)
0 0 1 3
3. Cobalah cari harga-harga variabel x1 , x2 , x3 , dan x4 dari SPL di bawah ini menggunakan
metode EG dan EGJ:
x1 2 x2 3 x3 4 x4 9
2 x1 3 x2 4 x3 x4 3
3 x1 4 x2 x3 2 x4 9
4 x1 x2 2 x3 3 x4 - 1
MATRIKS
dan
OPERASI MATRIKS
Macam Matriks
6 0 0 0
1 0 0
Contoh: 2 0 0 4 0 0
, 0 1 0,
0 5 0 0 0 0
0 0 1
0 0 0 8
Matriks Segitiga
• Matriks persegi yang
a11 0 0 0
semua entri di atas
diagonal utamanya nol a 21 a 22 0 0
A
disebut matriks segitiga a 31 a 32 a 33 0
bawah. a a a a
41 42 43 44
• Contoh:
d1 0 0 0
1 4 5
7 3 0 d2 0 0
, 4 3 0 ,
3 5 5 0 7 0 0 d3 0
0 0 0 d4
Transpos Matriks (#1)
Contoh:
2 3
t 2 1 5
A 1 0 A
5 3 3 0 3
Transpose Matriks (#2)
• Sifat:
1. (At)t = A
2. (AB)t = At Bt
3. (AB)t = BtAt
4. (kA)t = kAt
Balikan (Invers) Matriks [#1]
• Contoh:
3 5 2 5
B adalah invers dari A
1 2 1 3
karena 2 5 3 5 1 0
AB I
1 3 1 2 0 1
3 5 2 5 1 0
dan BA I
1 2 1 3 0 1
Balikan (Invers) Matriks [#3]
• Cara mencari invers khusus matriks 2x2:
a b
Jika diketahui matriks A
c d
Penyelesaian:
1 1 3 5 1 3 5 3 5
A
2(3) (5)( 1) 1 2 1 1 2 1 2
a11 a12 x1 b1
a x b
21 a 22 2 2
Matriks dan Operasi Matriks
5 6 7 6 7 4
A 2x3 dan B2x3
8 3 4 1 9 2
maka
5 6 7 6 7 4 11 13 11
C2x3
8 3 4 1 9 2 9 12 6
Matriks dan Operasi Perkalian Matriks [#04]
Perkalian Matriks dengan Skalar:
Jika k sebarang skalar, maka k A = A k adalah matriks hasil dari A
yang setiap elemennya dikalikan dengan k .
Perkalian Matriks dengan Matriks:
Hasil kali matriks A yang ber-ordo (orde) m p dengan matriks B
yang berordo p n dapat dituliskan sebagi matriks yang baru, sebut
C = cij berordo m n dimana
cij ai1 b1 j ai 2 b2 j aip b pj
Syarat perkalian Matriks dengan Matriks:
Jika matriks A mn dan matriks B pq dikalikan, maka:
Banyaknya kolom matriks A harus sama dengan banyaknya baris matriks B ,
sehingga n p
Matriks hasil perkalian antara A dan B adalah matriks dengan ordo m q
Perkalian dilakukan dengan menjumlahkan hasil kali setiap elemen baris matriks
A dengan setiap elemen kolom matriks B yang sesuai.
Contoh Perkalian Matriks
Diberikan berbagai matriks seperti di bawah ini:
1 0 5
2 2 4 1 3 8
1
1 3 1 2 3
1 2 3
A ; B 0 4 ; C 0 2 4 ; D ; E 1 2 3 6
5 1 3 3 4 3
5 3 5 1 3 0 3 5 8
2 2 7
1 3 1 2 3
1 2 3
A B 0 4 C 0 2 4
5 1 3 5 3 5 1 3
A × B dapat dilakukan: 2 x 3 3 x 3
1 2 3
1 2 3
1 0 15 2 4 3 3 8 9
A×C = 0 2 4
10 2 3 15 4 9
5 1 3 5 1 3 5 0 15
16 9 20
20 15 28
Perkalian Matriks menggunakan MS-Excel
1 3 1 2 3
1 2 3
A B 0 4 C 0 2 4
5 1 3 5 3 5 1 3
Hitunglah:
A ×B
A×C
B×C
C×D
C×E
D×E
Aljabar Matriks Elementer
Definisi:
Matriks A berukuran m n ialah suatu susunan atau himpunan
angka dalam persegi empat dengan ukuran m n , sebagai berikut:
j 1,2,,n
am1 am 2 amn
i 1 i 1 i 1 j 1 j 1 i 1
n n
( B ) j . ( A). j ( BA) jj tr ( BA)
j 1 j 1
Da diag (a1 , a2 , …, am )
a1 0 0 1 0 0
0 a2 0 0 1 0
Da
0 0 am 0 0 1
Bila
A diag (a1 , a2 , …, am ) dan
b adalah skalar,
maka
Ab diag (a1b , a2b , …, amb ) .
Berbagai Jenis Matriks (#4)
1 0 0
0 1 0
e1 , e2 , , em
0 0 1
Berbagai Jenis Matriks (#5)
3. Matriks Segitiga
Matriks segitiga ialah matriks dengan elemen di atas
atau di bawah diagonal bernilai 0. Matriks segitiga terdiri
dari dua macam, segitiga atas dan segitiga bawah.
Disebut segitiga atas bila yang bernilai 0 adalah semua
elemen di bawah diagonal, dan segitiga bawah bila
semua yang bernilai 0 di atas diagonal.
Contoh matrik segitiga atas (disebut: P ) dan segitiga
bawah (disebut: Q ) adalah sebagai berikut:
a11 a12 a1m a11 0 0
0 a22 a2 m a21 a22 0
P dan Q
0 0 amm am1 am 2 amm
Berbagai Jenis Matriks (#6)
3. Matriks dan Notasi Lain
0 menyatakan skalar bernilai 0.
0 atau 0̂ atau 0 menyatakan vektor dengan
semua komponennya bernilai 0.
0 menyatakan matriks dengan semua
elemennya bernilai 0.
1 atau 1̂ atau 1 menyatakan vektor dengan
semua komponennya bernilai 1.
1m menyatakan vektor berukuran m komponen
yang semuanya bernilai 1.
MENGHITUNG/MENCARI
Matriks Balikan (Invers)
Definisi Matriks Balikan (Invers)
Definisi:
1. Jika A adalah sebuah matriks persegi dan jika sebuah matriks B yang
berukuran sama bisa didapatkan sedemikian sehingga AB = BA = I ,
maka A disebut dapat dibalik dan B disebut balikan (invers) dari A.
2. Suatu matriks yang dapat dibalik mempunyai tepat satu invers.
Contoh:
3 5 2 5
B adalah invers dari A 1 3
1 2
karena
2 5 3 5 1 0
AB 1 2 0 1 I dan
1 3
3 5 2 5 1 0
BA 1 3 0 1 I
1 2
Sifat Balikan Matriks
A B 1
B A
1 1
Matriks SINGULAR vs Non-SINGULAR
Contoh:
Penyelesaian:
Determinan matriks A adalah
A 2 2 0,5 8
4 4
0
Cara Mencari Matriks Balikan (ordo 2 x 2)
Jika diketahui A a b
c d , maka matriks A dapat dibalik jika
A atau a d b c 0 , dimana inversnya dapat dicari
dengan rumus:
1 d b
A 1
a d b c c a
d b
a d bc a d bc
c a
a d bc a d b c
Matriks Balikan ordo (2 x 2) dalam notasi baku
a11 a12
Jika diketahui A
21
a a , maka matriks A dapat dibalik
22
a22 a12
a a a12 a21 a11 a22 a12 a21
11 22
a21 a11
a a a a a11 a22 a12 a21
11 22 12 21
Contoh Mencari Matriks Balikan ordo (2 x 2)
Penyelesaian:
1 3 5
A 1
2(3) (5)(1) 1 2
1 3 5
1 1 2
3 5
1 2
Matriks Balikan ordo (3 x 3)
Matriks Kofaktor
Adjoin
Nilai elemen
rumus invers Matriks ordo 3 x 3
Pelajari juga dari situs-situs berikut:
http://javaandro.blogspot.com/2014/05/cara-mencari-invers-matriks-
ordo-3x3.html
http://soulmath4u.blogspot.com/2014/03/invers-matriks.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Aljabar_linear
Matriks Balikan ordo lebih tinggi
Prinsip:
Caranya hampir sama dengan metode
penyelesaian SPL menggunakan metode
EG atau EGJ
Relasi Umum: A 1 E k E k 1 E 2 E1 I n
Contoh:
1 2 3
Carilah invers dari matrik A 2 5 3
1 0 8
Penyelesaian:
1 2 3 1 0 0 b 2b 1 2 3 1 0 0 b 2b
2 5 3 0 1 0
2 1 0 1 3 2 1 0
3 2
b b
1 0 8 0 0 1 3 1 0 2 5 1 0 1
1 2 3 1 0 0 b 1 2 3 1 0 0 b 3b
0 1 3
2 1 0 3 0 1 3 2 1 0
1 3
b 3b
0 0 1 5 2 1 0 0 1 5 2 1 2 3
1 2 0 14 6 3 b 2b 1 0 0 40 16 9
0 1 0 13 5 3
1 2 0 1 0 13 5 3
0 0 1 5 2 1 0 0 1 5 2 1
Mencari Matriks Balikan “ordo TINGGI” Menggunakan OBE
Penyelesaian:
Diperoleh:
40 16 9
A 1
13 5 3
5 2 1
Mencari Matriks Balikan “ordo TINGGI” Menggunakan MS-Excel
1 2 3 -40 16 9
2 5 3 13 -5 -3
1 0 8 5 -2 -1
PR – Individu (untuk Minggu Depan)
1 0 1 4 0 2
(a). A 1 1 2 ; B 1 2 3
1 0 1 2 1 0
2 2 1 4 2 1 1 1
2 3 2 7 5 1 6 7
(b). C ; D
1 1 3 6 5 0 6 8
2 2 3 7 3 0 4 5
AB dan CD
1 1
(c).
AB BA
1
(d).
CD D1 C
1
(e).
View publication stats