Nutrisi KDP
Nutrisi KDP
Oleh :
YUNITA SARI
NIM. 40219024
NIM : 40219024
(…………………………………..….) (…………………………………..….)
LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFINISI
B. TUJUAN PEMBERIAN
C. ANATOMI FISIOLOGI
D. KLASIFIKASI
1. Perkembangan.
2. Jenis kelamin.
3. Suku dan budaya.
4. Keyakinan terhadap makanan.
5. Personal preferences.
6. Agama.
7. Gaya hidup.
8. Pengobatan.
1. Kwashiorkor
2. Marasmus
3. Beri-beri
4. Skorbut (scurvy)
5. Anemia
H. PATOFISIOLOGI
1.Marasmus
Untuk kelangsungan hidup jaringan diperlukan sejummlah energi yang dalam
keadaan normal dapat dipenuhhi dari makanan yang diberikan. Kebutuhan ini
tidak terpenhi pada masukan yang kurang, karena itu untuk pemenuhannya
digunakan cadangan protein senagai sumber energi. Pengahancuran jaringan
pada defesiensi kalori tidak saja membantu memenuhi kebutuhan energi,
tetapi juga memungkinkan sintesis glukosa dan metabolit esensial lainnya,
seperti berbagai asam amino
2.Kwashiorkor.
Pada defesiensi protein murni tidak terjadi katabolisme jaringan yang sangat
lebih, karena persediaan energi dapat dipenuhi oleh jumlah kalori dalam
dietnya.kelianan yang mencolok adalah gangguan metabolik dan perubahan
sel yang meyebabkan edem dan perlemakan hati. Karena kekurangan protein
dalam diet, akan terjadi kekurangan berbagai asam amino esensial dalam
serum yang diperlukan untuk sentesis dan metabolisme. Makin kekurangan
asam amnino dalam serum ini akan menyebabkan kurangnya produksi
albumin oleh hepar yang kemudian berakibat edem.perlemakan hati terjadi
karena gangguan pembentukan beta-lipoprotein, sehingga transport lemak
dari hati kedepot terganggu, dengan akibat terjadinya penimbunan lemah
dalam hati.
J. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Keluhan utama
Tanyakan tentang keluhan utama atau gejala apa yang menyebabkan
pasien berobat.
b. Riwayat penyakit sekarang
Tanyakan tentang faktor-faktor yang melatarbelakangi atau hal-hal yang
menpengaruhi/ mendahului keluhan: bagaimana sifat terjadinya,
bagaimana gejalanya (mendadak, perlahan-lahan, terus-menerus, berupa
serangan, hilang timbul atau berhubungan dengan waktu); lokalisasi
terjadinya gejala dan sifatnya (menjalar, menyebar, berpindah-pindah, atau
menetap); berat ringannya keluhan dan perkembangannya, apakah
menetap, cenderung bertambah, atau berkurang; lamanya keluhan
berlangsung; kapan dimulainya; upaya apa saja yang telah dilakukan.
c. Riwayat penyakit dahulu
Tanyakan tentang:
Riwayat pemakain obat, apa jenisnya, berpa dosisnya, berapa dosis
terakhir, bagaimana cra pemakainnya, dan sebagaimananya.
Riwayat atau pengalaman masa lalu tentang kesehatan atau penyakit yang
pernah di alami, riwayat masuk rumah sakit atau berobat ke puskesmas dan
tempat pelayanan kesehatan lainnya.
d. Riwayat penyakit keluarga
Tanyakan tentang riwayat kesehatan atau keperawatan yang dimiliki oleh
salah satu keluarga, apakah ada yang menderita penyakit seperti yang
dialami pasien, dan lain-lain.
e. Riwayat keperawatan dan diet
Anggaran makan, makan kesukaan, waktu makan
Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus?
Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan beberapa
lamaperiode waktunya?
Adakah status fisik pasien yang dpat meningkatkan diet seperti luka
bakar dan demam?
Adakah toleransi makan/minum tertentu?
Faktor yang mempengauhi diet:
Status kesehatan
Kultur dan kepercayaan
Status sosial ekonomi
Faktor psikologis
Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet
f. Pemeriksaan fisik
Keadaan fisik: apatis, lesu.
Berat badan: obesitas, underweight.
Otot: fleksia/lemah, tonus kurang tenderness, tidak mampu bekerja.
Sistem saraf: bingung, rasa terbakar, paresthesia, reflek menurun.
Fungsi gastrointestinal: anoreksia, konstipasi, diare, flatulensi,
pembesaran liver/lien.
Kardiovaskuler: denyut nadi lebih dari 100x/menit, irama abnormal,
tekanan darah rendah/tinggi.
Rambut: kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah/patah-patah.
Kulit: kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak di subkutan tidak ada.
Bibir: kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membran
mukosa pucat.
Gusi: perdarahan, peradangan
Lidah: edema, hiperemis.
Gigi: karies, nyeri, kotor.
Mata: konjungtiva pucat, kering, exotalmus, tanda-tanda infeksi.
Kuku: mudah patah.
Pengkuran antropometri:
Berat badan ideal: (TB-100)x 10%
Lingkar pergelangan tangan
Lingkar lengan atas (MAC):
Nilai normal : Wanita : 28,5 cm
Pria : 28,3 cm
Lipatan kulit pada otot trisep (TSF):
Nilai normal: Wanita : 16,5-18 cm
Pria : 12,5-16,5 cm
Pemeriksaan laboratorium
Albumin (N: 4-5,5 mg/ 100 ml).
Transferin (N: 170-25 mg/ 100ml).
Hb (N: 12 mg %).
BUN (N: 10-20 mg/ 100 ml).
Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki-laki: 0,6-1,3 mg/ 100 ml,
wanita: 0,5-1,0 mg/ 100 ml).
15. Cek temparatur makan agar tidak Mengurangi kram dan terbakar pada
terlalu panas/ dingin abdomen
INTERVENSI RASIONAL
4. Kolaborasi dengan ahli diet yang Menetukan makanan yang sesuai dengan
tepat pasien