Anda di halaman 1dari 10

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN DANA PADA BADAN


USAHA MILIK DESA KERTA DANU MANDARA DI DESA
SONGAN A

1
Ni Kadek Diah Candra Kartika, 1Ni Kadek Sinarwati, 2Made Arie
Wahyuni

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {diah_candrak@yahoo.com, kadeksinar20@gmail.com,


wahyuni_arie@yahoo.com} @undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengelolaan dana pada
Badan Usaha Milik Desa Kerta Danu Mandara di Desa Songan A. Apakah sudah efektif
dan sesuai dengan prinsip umum pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Jenis
penelitian ini adalah penelitian kualitatif dimana metode kualitatif adalah mengolah data
dengan lebih banyak mengumpulkan data dan menguraikannya secara menyeluruh dan
sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti, sehingga akan diperoleh suatu hasil
dari pengolahan data yang disebut hasil penelitian. Data yang digunakan adalah data
primer dan data sekunder.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa pengelolaan dana yang
dilakukan pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kerta Danu Mandara dilakukan
secara tidak transparan dikarenakanpengelolaan dana hanya dilakukan oleh pengelola
dan pendamping BUMDes Kerta Danu Mandara. Selain itu terdapat kendala dalam
usaha dagang dan usaha Rumah Tangga Sasaran (RTS), namun dalam usaha kredit
umum tidak terdapat suatu kendala. Hal ini menyebabkan pengelolaan dana yang terjadi
pada BUMDes Kerta Danu Mandara hanya memenuhi 81% kategori, dan termasuk ke
dalam kriteria cukup efektif.

Kata kunci: Efektivitas Pengelolaan Dana BUMDes

Abstract
This research aims at knowing the effectiveness of fund management on BUMDes
Kerta Danu Mandara in Songan A Village. Has it been effective and in accordance with the
general management principles of BUMDes? This is qualitative research in which it processes
the data by collecting more data and explaining it comprehensively and in accordance with
the problems being researched, so a result of data analysis will be got called reseach result.
The data used is primary and secondary data.
Based on the study a conclusion is got that fund management on BUMDes Kerta
Danu Mandara is untransparantly done because the fund management is only done by the
manager and companion of BUMDes Kerta Danu Mandara. Besides, there are obstacles in
trading business and targetted household business, yet there is no obstacle in general credit
business. This case causes the fund management on BUMDes Kerta Danu Mandara only
fulfills 81% category, and it belongs to fairly effective criteria.

Key words: The effectiveness of BUMDes fund management


e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

PENDAHULUAN persaingan yang dihadapinya dengan


Pembangunan nasional Indonesia pelaku-pelaku ekonomi yang lain. BUMDes
merupakan paradigma pembangunan yang yang merupakan pilar kegiatan ekonomi di
terbangun atas pengalaman pancasila yaitu desa yang berfungsi sebagai lembaga
pembangunan manusia Indonesia sosial (social institution) dan komersial
seutuhnya dan pembangunan masyarakat (commercial institution). BUMDes sebagai
Indonesia seluruhnya. Pembangunan lembaga sosial berpihak kepada
nasional bertujuan untuk mewujudkan kepentingan masyarakat melalui
masyarakat adil dan makmur yang merata kontribusinya dalam penyediaan pelayanan
material berdasarkan Pancasila. Titik berat sosial. Sedangkan sebagai lembaga
pembangunan diletakkan pada bidang komersial bertujuan mencari keuntungan
ekonomi yang merupakan penggerak melalui penawaran sumberdaya lokal
utama pembangunan seiring dengan (barang dan jasa) ke pasar. Dalam
kualitas sumber daya manusia dan menjalankan usahanya prinsip efisiensi dan
didorong dengan saling memperkuat, efektifitas harus selalu ditekankan.
saling terkait dan terpadu dengan BUMDes sebagai badan hukum, dibentuk
pembangunan bidang-bidang lainnya yang berdasarkan tata perundang-undangan
dilaksanakan selaras, serasi dan seimbang yang berlaku, dan sesuai dengan
guna keberhasilan pembangunan di bidang kesepakatan yang terbangun di masyarakat
ekonomi dalam rangka mencapai tujuan desa.
dan sasaran pembangunan nasional. Pusat Pendirian Badan Usaha Milik Desa
pembangunan adalah daerah pedesaan. (BUMDes) seperti yang tercantum dalam
Artinya bahwa dengan menempatkan desa UU No.32 Tahun 2004 ini merupakan salah
sebagai sasaran pembangunan, usaha satu upaya dari Pemerintah dalam
untuk mengurangi berbagai kesenjangan meningkatkan pendapatan desa. BUMDes
pendapatan, kesenjangan kaya dan miskin, atau Badan Usaha Milik Desa merupakan
kesenjangan desa dan kota akan dapat lembaga usaha desa yang dikelola oleh
lebih diwujudkan. masyarakat dan pemerintahan desa dalam
Pengembangan perekonomian di upaya memperkuat perekonomian desa
pedesaan sudah sejak lama dijalankan oleh dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan
pemerintah melalui berbagai program. potensi desa. Sebagai salah satu lembaga
Pemerintah diharapkan dapat menciptakan ekonomi yang beroperasi di pedesaan,
iklim usaha yang mendorong BUMDes harus memiliki perbedaan dengan
perkembangan perekonomian secara lembaga ekonomi pada umumnya. Ini
sehat, baik dalam meningkatkan dimaksudkan agar keberadaan dan kinerja
kesejahteraan anggota dan masyarakat BUMDes mampu memberikan kontribusi
disekitarnya, maupun turut serta dalam yang signifikan terhadap peningkatan
membangun sistem perekonomian nasional kesejahteraan warga desa serta agar tidak
sebagai organisasi ekonomi. Salah satu berkembang sistem usaha kapitalistis di
pendekatan baru yang diharapkan mampu pedesaan yang dapat mengakibatkan
menstimuli dan menggerakkan roda terganggunya nilai-nilai kehidupan
perekonomian dipedesaan adalah melalui bermasyarakat (Buku Panduan Pendirian
pendirian kelembagaan ekonomi yang dan Pengelolaan BUMDes).
dikelola sepenuhnya oleh masyarakat desa. Landasan hukum yang melandasi
Agar keberadaan lembaga ekonomi ini tidak berdirinya BUMDes ini antara lain adalah
dikuasai oleh kelompok tertentu yang UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
memiliki modal besar di pedesan. Maka Daerah, pasal 231 ayat (1) “Desa dapat
kepemilikan lembaga itu oleh desa dan mendirikan badan usaha milik desa sesuai
dikontrol bersama di mana tujuan utamanya dengan kebutuhan dan potensi desa”. Serta
untuk meningkatkan standar hidup ekonomi PP No. 72 Tahun 2005 tentang Desa, pasal
masyarakat salah satunya yaitu melalui 78, pasal 79, pasal 80, serta pasal 81.
Badan Usaha Milik Desa BUMDes. Sedangkan maksud dari pendirian BUMDes
Perkembangan Badan Usaha Milik Desa ini tersebut adalah sebagai usaha desa yang
tidak mungkin dapat dilepaskan dari kondisi dimaksudkan untuk menampung seluruh
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

kegiatan peningkatan pendapatan yang terjadi pada BUMDes Kerta Danu


masyarakat, baik yang berkembang Mandara ini, dimana berdasarkan hasil
menurut adat istiadat setempat maupun observasi awal yang dilakukan oleh penulis,
kegiatan perekonomian yang diserahkan penulis menemukan adanya masalah yang
untuk dikelola oleh masyarakat dari dialami pada BUMDes tersebut, yaitu pada
program proyek pemerintah dan pemerintah usaha dagang. masalah yang dialami yaitu
daerah. Pendirian BUMDes adalah adanya kemacetan pada usaha ini
merupakan perwujudan dari pengelolaan sehingga usaha dagang pada BUMDes ini
ekonomi produktif desa yang dilakukan harus ditutup. Kemacetan pada usaha
secara kooperatif, partisipasif,emansipatif, dagang tersebut disebabkan karena kurang
transparansi, akuntabel, sustainable.Oleh efektifnya kinerja para karyawan yang ada
karena itu perlu upaya serius untuk pada BUMDes, karena karyawan yang
menjadikan pengelolaan BUMDes tersebut bekerja pada BUMDes tersebut tidak hanya
dapat berjalan secara efektif, efesien, bekerja disana, melainkan memiliki
professional, dan mandiri. Untuk mencapai pekerjaan lain, sehingga pekerjaan pada
tujuan BUMDes dilakukan dengan cara usaha dagang di BUMDes tersebut menjadi
memenuhi kebutuhan (produktif, dan terabaikan. Penyebab lainnya usaha ini
konsumtif) masyarakat melalui pelayanan tidak berlanjut karena karyawan yang
distribusi barang dan jasa yang dikelola bekerja pada BUMDes tersebut tidak
masyarakat dan pemerintah desa. menetap, artinya karwayan tersebut hanya
Kerta Danu Mandara adalah nama bekerja dalam waktu yang singkat sehingga
Badan Usaha Milik Desa yang terletak di sering terjadi pergantian karyawan yang
Desa Songan A Kecamatan Kintamani mengakibatkan tidak efektifnya usaha
Kabupaten Bangli. Sumber dana BUMDes dagang pada BUMDes.Faktor-faktor lain
Kerta Danu Mandara adalah dari Program yang menyebabkan BUMDes tersebut tidak
Gerakan Membangun Desa Terpadu dapat beroperasi dengan baik yaitu letak
(Gerbangsadu) provinsi Bali Sebesar Rp BUMDes tersebut yang jauh dari perbankan
1.020.000.000. Pengelolaan dana BUMDes yang juga merupakan suatu hambatan,
yaitu dikelola sendiri untuk mencapai tujuan karena dengan adanya omset yang besar
dari pendirian BUMDes itu sendiri yaitu pada BUMDes tersebut seperti yang
mensejahterakan masyarakat. Jenis usaha dijelaskan di atas, seharusnya laporan
yang ada pada Badan Usaha Milik Desa keuangan pada BUMdes tersebut di buat
Kerta Danu Mandara ini adalah berupa agar lebih jelas bagaimana pengelolaan
usaha dagang, Rumah Tangga Sasaran dana yang terjadi pada BUMDes tersebut.
(RTS), dan kredit umum. Karena BUMDes Selain beberapa hal tersebut, yang paling
diperuntukkan bagi masyarakat yang dibutuhkan dalam hal ini yaitu kesadaran
penghasilannya tergolong sangat rendah, dari masyarakat atau anggota BUMDes
maka BUMDes juga menyediakan jasa untuk memberikan masukan kepada
simpan pinjam agar dapat lebih pengurus BUMDes untuk membuat laporan
memudahkan masyarat dalam menjalankan pertanggungjawaban dan laporan
aktivitasnya sehari-hari serta memenuhi keuangan sehingga dana yang ada pada
kebutuhannya. Namun dari adanya bantuan BUMDes tersebut jelas penggunaannya.
tersebut, tidak menjamin bahwa BUMDes Namun berdasarkan hasil observasi awal
akan selalu berjalan sesuai dengan yang hal tersebut belum terjadi pada BUMDes.
direncanakan. Setiap usaha yang Berdasarkan uraian di atas, maka
dijalankan baik usaha perdagangan tujuan penelitian ini adalah untuk
ataupun usaha jasa, tentunya akan mengetahui apakah pengelolaan dana yang
mengalami suatu masalah atau kendala dilakukan pada BUMDes kerta danu
dalam menjalankannya. BUMDes salah mandara sudah efektif dan sesuai dengan
satunya, walaupun tujuan didirikannya prinsip-prinsip pengelolaan dana.
BUMDes ini adalah untuk membantu
masyarakat, namun tidak menutup METODE
kemungkinan BUMDes tersebut Penelitian ini dilakukan pada Badan
mendapatkan masalah. Seperti masalah Usaha MilikDesa (BUMDes) Kerta Danu
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

Mandara yang terletak di Desa Songan. peneliti untuk menjawab pertanyaan


Penelitian ini dilakukan dengan penelitian. Data primer dapat berupa opini
menggunakan metode deskriptif kualitatif. subjek (orang) secara individual atau
Deskriptif Kualitatif yaitu mengolah data kelompok, hasil observasi terhadap suatu
dengan lebih banyak mengumpulkan data benda, kejadian atau kegiatan dan hasil
dan menguraikannya secara menyeluruh pengujian. Dan data sekunder yaitu data
dan sesuai dengan permasalahan yang yang berfungsi sebagai pelengkap atau
sedang diteliti, sehingga akan diperoleh pendukung data primer yang berupa
suatu hasil dari pengolahan data yang formulir, bukti, catatan maupun dokumen-
disebut hasil penelitian. Menurut Bogdam dokumen lainnya. Data sekunder yang
dan Taylor (dalam Moloeng, 2002;4) digunakan untuk penelitian ini adalah
mengemukakkan bahwa penelitian kualitatif dokumen pengurus BUMDes, dan Akte
adalah prosedur penelitian yang pendirian BUMDes.
menghasilkan data deskriptif berupa kata- Dalam penelitian ini tekik
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pengumpulan data merupakan factor
prilaku yang sedang diamati. Penelitian ini penting demi keberhasilan penelitian. Hal
termasuk kedalam penelitian kualitatif ini berkaitan dengan bagaimana cara
dikarenakan penelitian yang dilakukan ini mengumpulkan data, siapa sumbernya dan
bersifat holistic (menyeluruh) dan berasal alat apa yang digunakan. Dalam penelitian
dari kata-kata para informan. Metode ini terdapat beberapa teknik pengumpulan
penelitian kualitatif menurut (Sugiono, data yang dilakukan yakni, wawancara
2009:15) adalah metode penelitian yang mendalam yaitu pengumpulan data dalam
berlandaskan pada filsafat postpositifisme, metode survey yang menggunakan
digunakan untuk meneliti pada kondisi pertanyaan secara lisan kepada subjek
objek yang alamiah (sebagai lawannya penelitian (Atmadja dan Darmawan, 2014)
adalah eksperimen), teknik pengumpulan (dalam Indrianto dan Supomo, 2002).
data dilakukan dengan triangulasi Wawancara juga dapat diartikan sebagai
(gabungan) analisis data bersifat proses percakapan dengan maksud untuk
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian mengkontruksi mengenai orang, kejadian,
kualitatif lebih menekankan pada makna kegiatan, organisasi, dan sebagainya yang
dari pada generalisasi. dilakukan oleh dua pihak yaitu
Sumber informasi dari penelitian ini pewawancara yang mengajukan
adalah Kepala Desa, Desa Songan A, pertanyaan kepada orang lain yaitu selaku
ketua BUMDes, Bendahara BUMDes, narasumber. Teknik selanjutnya yang
Ketua BPD serta masyarakat. Dari informan digunakan yaitu observasi. Observasi yaitu
kunci ini, akan ditelusuri informan lainnya peninjauan secara langsung untuk
yang memahami permasalahan yang di mendukung data wawancara dan analisis
angkat dalam penelitian ini. Informan dalam dokumen, sehingga peneliti mampu
penelitian ini ditunjuk secara purposive. mereduksi data dan menafsirkan titik jenuh
Informan yang ditunjuk ditentukan permasalahan menjadi sebuah jawaban
kriterianya, yaitu sejauh mana mereka yang mampu menjawab rumusan masalah
memahami masalah yang dikaji penelitian, dan yang terakhir yaitu Studi
sebagaimana yang dirumuskan dalam dokumen. Dokumen merupakan sumber
pernyataan penelitian. Peneliti menganggap data penting dalam analisis konsep dan
informan tersebut sebagai informasi kunci, studi bersejarah. Dokumentasi ini dilakukan
yang dianggap paling mengetahui pada lokasi penelitian dan kemudian akan
permasalahan penelitian. dilakukan analisis terhadap dokumen
Pada penelitian ini jenis data yang tersebut.
digunakan adalah data primer yaitu data Analisis data dilakukan untuk
data lapangan yang diperoleh langsung dari seluruh data yang terkumpul dari proses
orang-orang atau pelaku yang menjadi wawancara dan observasi yang kemudian
subjek dalam penelitian ini seperti melalui diolah dan menghasilkan inti dari penelitian
hasil wawancara yang telah dilakukan. Data tersebut. Analisis data dilakukan dengan
primer secara khusus dikumpulkan oleh reduksi data, penyajian data dan menarik
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

kesimpulan. Dalam penelitian ini, analisis pengawasan. Keterlibatan pemerintah desa


data dilakukan dengan menggunakan sebagai pendiri BUMDes bersama
teknik deskriptif kualitatif dengan masyarakat diharapkan mampu memenuhi
penekanan pada penelitian sumber, Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang
menguraikan data dengan mendeskripsikan diwujudkan dalam bentuk perlindungan atas
data yang diperoleh dari penelitian, dengan intervensi yang merugikan dari pihak ketiga
menggunakan bahasa yang mudah (baik dari dalam maupun dari luar desa).
dipahami, kemudian dari hasil analisis Pemerintah desa harus ikut berperan pada
tersebut akan digunakan dalam penarikan pembentukan BUMDes sebagai badan
kesimpulan. hukum yang berpijak pada tata aturan
perundang-undangan yang berlaku, serta
HASIL DAN PEMBAHASAN sesuai dengan kesepakatan yang
Hasil terbangun di masyarakat desa. BUMDes
Keberadaan lembaga di pedesaan juga merupakan perwujudan partisipasi
memiliki fungsi yang mampu memberikan masyarakat desasecara keseluruhan,
sebuah kerjasama diantara segenap sehingga tidak menciptakan model usaha
komponen, karena kerjasama dibutuhkan yang dikuasai oleh kelompok tertentu di
dalam kelembagaan yang mengarah pada tingkat desa. Artinya, tata aturan yang
pembangunan.Kerjasama diantara seluruh terwujud adalah mekanisme kelembagaan
elemen ini menjadi sebuah keharusan.Hal yang solid. Penguatan kapasitas
ini merupakan kekuatan internal kelembagaan akan mengarah pada adanya
masyarakat dalam mengatasi masalah- tata aturan yang mengikat seluruh anggota.
masalah mereka sendiri.Peran Dengan adanya BUMDES
kelembagaan sangat penting dalam diharapkan mampu meningkatkan
mengatur sumberdaya, untuk itu unsure pembangunan yang berdampak bagi
kelembagaan perlu diperhatikan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat
upaya peningkatan potensi desa guna desa yang nantinya akan menjadi
menunjang pembangunan desa. Dengan kesejahteraan nasional. Badan usaha milik
adanya kebijakan-kebijakan yang berkaitan desa merupakan lembaga usaha desa yang
dengan kelembagaan perekonomian yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintah
dikeluarkan oleh pemerintah yang desa dalam upaya memperkuat
berorientasi terhadap kemajuan desa, perekonomian desa dan dibentuk
membantu pemerintah desa beserta berdasarkan kebutuhan dan potensi desa.
masyarakat dalam menjalankan kegiatan Pendirian BUMDes merupakan perwujudan
demi kemajuan suatu desa. Salah satu dari pengelolaan ekonomi produktif desa
lembaga perekonomian yang dibentuk yang salah satunya dilakukan secara
untuk menanggulangi masalah kemiskinan transparan, itu berarti bahwa pengelolaan
dan meningkatkan kesejahteraan dana desa pada BUMDes tersebut harus
masyarakat desa adalah Badan Usaha Milik jelas dan disesuaikan dengan peraturan
Desa (BUMDes). yang ada. Kerta Danu Mandara merupakan
BUMDes merupakan lembaga salah satu badan usaha milik desa yang
usaha desa yang dikelola oleh masyarakat terdapat di Desa Songan A Kecamatan
dan pemerintah desa dalam upaya Kintamani Kabupaten Bangli. BUMDes
memperkuat perekonomian desa dan Kerta Danu Mandara didirikan pada tanggal
dibentuk berdasarkan kebutuhan dan 27 Desember 2012.Terdapat tiga jenis
potensi desa.Pembentukan BUMDes usaha yang ada pada BUMDes yaitu kredit
didasarkan pada kebutuhan, potensi dan umum, usaha dagang serta rumah tangga
kapasitas desa sebagai upaya peningkatan sasaran (RTS). Pengelola BUMDes ini
kesejahteraan masyarakat. Perencanaan dipilih langsung oleh Kepala Desa yang
dan pembentukan BUMDes adalah atas menjabat pada tahun 2012 yaitu Made Arta.
prakarsa masyarakat desa dan terdapat BUMDes ini dikelola oleh seorang ketua
intervensi dari pemerintah desa. yaitu Wayan Gede Saputra, seorang
Pemerintah pusat hanya mendanai Bendahara yaitu Nyoman Doble, serta
pembentukan BUMDes dan melakukan Kepala Unit yang terdiri dari tiga orang
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

yakni untuk kepala unit dagang adalah beberapa sumber pemerintah yaitu
Wayan Gondawati, untuk kepala unit RTS Program Gerakan Membangun Desa
adalah Wayan Kariani dan untuk kepala Terpadu (Gerbangsadu) Provinsi Bali
unit Kredit Umum adalah Mangku Kuper. Sebesar Rp 1.020.000.000. dimana dana
Selain ke-lima pengelola tersebut, terdapat sebesar Rp 1.020.000.000 digunakan oleh
juga pendamping dalam BUMDes Kerta BUMDes Kerta Danu Mandara untuk
Danu Mandara yaitu Nyoman Muliawan dan keperluan BUMDes, diantaranya dana
Ketut Kinia . Sedangkan untuk anggota sebesar Rp 20.000.000 digunakan dalam
yang dipilih oleh kepala desa adalah operasional pembentukan BUMDes, dana
mangku Kup dan Made Arta sendiri selaku sebesar Rp 200.000.000 digunakan untuk
Kepala Desa pada tahun 2012.Untuk pembangunan fisik BUMDes yaitu
karyawan yang ada di kredit umum adalah bangunan (Gedung), dan sisanya yaitu Rp
Nyoman Arta dan Putu Deni Renaati. Masa 800.000.000 digunakan untuk modal dalam
jabatan pengurus BUMDes adalah lima menjalankan usahapada BUMDes. Jenis
tahun. Pada awalnya ketiga jenis usaha usaha yang ada pada BUMDes Kerta Danu
yang ada pada BUMDes berjalan dengan Mandara ada 3 yaitu Rumah Tangga
baik dan sesuai dengan harapan, namun Sasaran/ miskin (RTS), usaha dagang dan
setelah beberpa tahun terdapat masalah kredit umum.Tujuan BUMDes adalah agar
pada usaha dagang dan RST yang semua kegiatan-kegiatan ekonomi desa
menyebabkan usaha tersebut harus dapat terlembaga dalam satu wadah.
terhenti, dan sampai sekarang usaha yang Dimana tujuannya adalah agar masyarakat
masih terus berjalan adalah Usaha Kredit bias menikmti manfaat dari adanya
Umum. Pendirian Badan Usaha Milik Desa BUMDes. RTS tujuannya adalah agar
Kerta Danu Mandara adalah berdasarkan masyarakat miskin atau masyarakat yang
UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah berpenghasilan rendah medapat bantuan
Daerah dan PP No.72 tahun 2005 tentang atau mendapat kemudahan dalam
Desa. Sedangkan untuk pengangkatan dan berbelanja di usaha dagang yang ada pada
penetapan kepengurusan organisasi BUMDes, karena BUMDes Kerta Danu
BUMDes Kerta Danu Mandara adalah Mandara menyediakan sebuah kartu diskon
berdasarkan Peraturan Perbekel Desa untuk masyarakat miskin yang berbelanja
Songan A Nomor 141/16/Pem/2012. ke BUMDes, namun kartu ini hanya
diberikan kepada masyarakat yang benar-
Pembahasan benar berpenghasilan rendah, dan sesuai
Maksud pembentukan BUMDes dengan hasil sensus bahwa terdapat 656
adalah untuk menampung dan mendorong RTS. Dalam kredit umum tujuannya sama
seluruh kegiatan ekonomi masyarakat, baik dengan usaha dagang yakni untuk
yang tumbuh dan berkembang menurut membantu memudahkan masyarakat dalam
adat istiadat, budaya setempat, maupun mendapatkan bantuan dalam memenuhi
kegiatan perekonomian yang diserahkan kebutuhan hidupnya.
untuk dikelola oleh masyarakat melalui Sebagai salah satu badan usaha
program Pemerintah, Pemerintah Provini, yang dimiliki oleh desa maka BUMDes
Pemerintah Daerah, dan Pemerintah Desa, harus mampu untuk memberikan kontribusi
dan tujuan umumnya adalah untuk terhadap perekonomian desa. Hal ini sesuai
mensejahterakan masyarakat khususnya dengan tujuan awal pendirian BUMDes
masyarakat RTS. Tujuan pembentukan yang terdapat dalam AD/ART. Pengelolaan
BUMDes ini adalah untuk: Mendorong BUMDes harus dilakukan dengan
perkembangan perekonomian masyarakat professional dan mandiri sehingga selain
desa, meningkatkan kreativitas dan peluang dapat mempertahankan kelangsungan
usaha ekonomi produktif masyarakat desa, usahanya juga dapat berkontribusi dalam
mendorong tumbuh dan berkembangnya meningkatkan perekonomian desa. Salah
usaha mikro sector informal, meningkatkan satu caranya adalah dengan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat mengoptimalkan laba hasil usaha yang
desa, dan meningkatkan pendapatan asli dihasilkan BUMDes. Laba usaha yang
desa. Permodalan BUMDes diperoleh dari dihasilkan biasanya akan dialokasikan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

untuk memenuhi kebutuhan permodalan manajemen dalam mencapai tujuan yang


dan peningkatan pendapatan desa. Dalam telah ditetapkan terlebih dahulu. Efektivitas
BUMDes Kerta Danu Mandara pembagian merupakan unsur pokok dalam mencapai
laba hasil usaha dilakukan untuk tujuan suatu tujuan atau sasaran yang telah
kesejahteraan pengurus dan gaji ditentukan dalam setiap organisasi,
karyawan.BUMDes Kerta Danu Mandara kegiatan atau program.Dapat dikatakan
dapat merencanakan persentase 50:50 efektif apabila telah berhasil mencapai
untuk laba pada usaha dagang. Persentase tujuan atau sasaran sesuai dengan yang
tersebut rencananya akan disepakati oleh telah ditentukan.Berbeda dengan
pengurus BUMDes dengan Karyawan, pendapatSuteja (2015) (dalam Mardiasmo)
dimana hasil dari laba bersebut akan yang menyatakan bahwa efektivitas adalah
dijadikan sebagai gaji karyawan. Namun ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi
karena adanya kendala dan tidak adanya mencapai tujuannya.Berdasarkan definisi
kesepakatan tersebut maka persentase diatas, dapat dijelaskan bahwa efektivitas
pada masing-masing usaha yang ada pada merupakansuatu keadaan dimana hasil
BUMDes tidak ada.Artinya tujuan utama yang sebenarnya telah mencapai
dari pembagian atas laba usaha tersebut sasaran.Hal ini berarti bahwa, setiap
adalah untuk kesejahteraan pengurus serta organisasi dalam menjalankan usahanya
gaji karyawan. harus melakukan pengelolaan usahanya
Untuk mencapai semua itu, dengan baik agar dapat mencapai yang
diperlukan adanya suatu kontribusi atau diinginkan dan dapat menilai efektif
sistem kerja serta kerjasama yang baik tidaknya suatu usaha tersebut.
diantara semua pihak dalam menjalankan Berdasarkan dari hasil penelitian yang
suatu usaha seperti BUMDes. Dengan dilakukan oleh peneliti, bahwa pada
adanya kerjasama yang baik senantiasa BUMDes Kerta Danu Mandara pertanyaan
semua kegiatan yang dilakukan akan yang diajukan kepada informan adalah
berjalan sesuai dengan yang diharapkan, berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan
termasuk bagaimana cara dalam mengelola BUMDes. Dengan menggunakan rumus
keuangan yang ada pada usaha BUMDes. efektifitas, yaitu jumlah skor yang terpenuhi
Setiap BUMDes hendaknya melakukan dibagi jumlah skor yang seharusnya dikali
pengelolaan dana secara professional dan dengan 100%, peneliti mendapatkan hasil
terbuka dan tentunya sesuai dengan yaitu 81 persen dari total pertanyaan yang
kebijakan pada masing-masing BUMDes diajukan kepada informan, dan dari hasil
agar usaha yang dijalankan berjalan tersebut maka Badan Usaha Milik Desa
dengan efektif. Dengan adanya Kerta Danu Mandara termasuk ke dalam
pengelolaan dana yang professional dan criteria cukup efektif karena nilai yang
terbuka senantiasa akan dapat diperoleh berada pada rentangan nilai
mempertahankan kelangsungan usaha dan >80%-90% yaitu kategori cukup efektif.
juga dapat berkontribusi dalam Adapaun penelitian sebelumnya
meningkatkan perekonomian yang digunakan sebagai pembanding
desa.Pengelolaan dana yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu: Penelitian yang
secara transfaran dan professional akan dilakukan oleh Wirawan (2015) Universitas
dapat dijadikan sebagai gambaran Pendidikan Ganesha Singaraja, yang
bagaimana usaha yang dijalankan dapat melakukan penelitian tentang Efektivitas
mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Program Bantuan Usaha Ekonomi Produktif
Pengelolaan dana yang baik juga dapat (UEP) Dalam Upaya Peningkatan
dijadikan sebagai acuan dalam menilai Kesempatan Kerja dan Pendapatan Rumah
efektivitas usaha yang dijalankan.Efektivitas Tangga Miskin Di Kecamatan Kerambitan,
disini artinya untuk menilai sejauh mana dimana dalam hasil penelitiannya untuk
BUMDes tersebut berjalan dengan menilai efektivitas dalam penelitian
efektif.Seperti yang diungkapkan oleh tersebut, peneliti menggunakan lima
Komaruddin (dalam Chairunnisa) bahwa indicator dan hanya tiga yang sesuai
efektivitas adalah suatu keadaan yang dengan indikator yang menunjukkan rasio
menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan efektif dengan persentase nilai masing-
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

masing adalah 89,18%, 86,59 %, dan 86,67 Penelitian ini dikatakan cukup efektif
%, dan sisanya termasuk ke dalam kategori tidak hanya dilihat dari perhitungan nilai
cukup efektif. Persamaan penelitian yang yang sesuai dengan yang direalisasikan,
sekarang dengan penelitian yang namun ada beberapa alasan kenapa
sebelumnya yang dilakukan oleh wirawan penelitian ini termasuk ke dalam kategori
adalah sama-sama menilai efektivitas, cukup efektif, diantaranya hasil wawancara
hanya saja perbedaannya adalah dalam yang dilakukan peneliti kepada Ketua
penelitian ini menilai efektivitas pengelolaan BUMDes menyatakan bahwa usaha yang
dana pada BUMDes sedangkan dalam ada pada BUMDes tidak semuanya
penelitian sebelumnya menilai efektivitas berjalan dengan efektif dan sesuai dengan
Program Bantuan Usaha Ekonomi Produktif yang diharapkan. Usaha dagang
(UEP). Penelitian yang dilakukan oleh mengalami kemacetan setelah kurang lebih
Adnyani (2016) Universitas Pendidikan tiga tahun berjalan karena alas an
Ganesha Singaraja, yang meneliti tentang kurangnya SDM yang dapat membantu
Analisis Efektivitas Dan Efesiensi Dana usaha tersebut terus berjalan. Usaha RTS
Pinjaman Bergulir Program Usaha atau Rumah Tangga Sasaran yang
Agribisnis Pedesaan (PUAP) Terhadap diperuntukkan bagi masyarakat miskin tidak
Pendapatan Gabungan Kelompok Tani berjalan dengan efektif karena kurangnya
Ayodya Pura (Studi Kasus Pada Gapoktan modal dalam realisasinya. Dengan jumlah
Desa Kerobokan Kecamatan Sawan Tahun RTS 656 RTS, dengan modal sebesar Rp
2010-2014). Hasil dalam penelitian ini 100.000.000 dianggap tidak mampu untuk
menunjukkan bahwa nilai efektivitas PUAP mencukupi dalam membantu masyarakat
terhadap pendapatan adalah 31,13% miskin secara merata, sehingga usaha
dimana persentase tersebut termasuk ke tersebut hanya berjalan sebentar dan uang
dalam kategori tidak efektif dan nilai yang telah dipinjamkan ke beberapa
efesiensi PUAP adalah 9,09% yang masyarakat harus dikembalikan dan
termasuk ke dalam kategori sangat efesien. disimpan kembali sebagai kas. Alasan
Sama halnya dengan penelitian yang lainnya yaitu kurang maksimalnya kinerja
dilakukan oleh Wirawan, persamaan karyawan serta kurangnya kerjasama
penelitian ini dengan penelitian yang antara pengelola dengan kepala desa
dilakukan oleh Adnyani adalah sama-sama setelah terjadinyan kemacetan dalam
ingin mengukur efektivitas, hanya saja usaha dagang dan RST sehingga
penelitian ini dilakukan dengan metode mengakibatkan usaha tersebut sampai
kuantitaif, serta Penelitian yang dilakukan sekarang tidak bias berjalan kembali seperti
oleh Bhawa (2014) Universitas Pendidikan semula. Namun, diantara tiga jenis usaha
Ganesha Singaraja, yang meneliti tentang yang ada pada BUMDes Kerta Danu
Efektivitas Pengelolaan Dana Bantuan Mandara, satu diantaranya masih berjalan
Operasional Sekolah (BOS) Pada Sekolah dengan lancar dan tidak menemukan
Dasar Di Kecamatan Sukasada Tahun adanya kendala atau masalah dalam
2013. Hasil penelitian yang termasuk menjalankan usaha tersebut, yaitu usaha
kedalam penelitian kuantitatif ini kredit umum. Berbeda dengan usaha
menunjukkan bahwa pengelolaan dana dagang dan usaha RTS, usaha ini masih
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun berjalan sampai dengan sekarang dan
2013 pada seluruh sekolah dasardi sesuai dengan penjelasan dari informan
Kecamatan Sukasada, termasuk kedalam yang peneliti wawancarai yang menyatakan
kriteria sangat efektif yaitu 87%. Berbeda bahwa usaha ini tidak menemukan masalah
dengan penelitian yang dilakukan di atas, dalam pelaksanaannya. Dengan adanya
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa alasan tersebut, maka dapat
sepuluh indikator dimana yang dijadikan dijadikan sebagai alasan kenapa
acuan adalah prinsip-prinsip pengelolaan pengelolaan dana yang dilakukan pada
BUMDes. Dalam hasil penelitian Badan usaha Milik Desa Kerta Danu
menunjukkan bahwa hanya 81% yang Mandara ini dapat dikatakan termasuk ke
sesuai kategori yang termasuk ke dalam dalam kategori cukup efektif.
rasio cukup efektif.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

SIMPULAN DAN SARAN 1. Untuk mengatasi masalah di atas, maka


Simpulan saran yang perlu diberikan yaitu
Berdasarkan hasil penelitian yang dibahas diperlukan rasa kepedulian yang lebih
pada bab sebelumnya maka dapat dibuat tinggi kepada para pengelola BUMDes
simpulan hal-hal sebagai berikut. Kerta Danu Mandara agar BUMDes
1. Badan Usaha Milik Desa Kerta Danu tersebut nantinya dapat berjalan lebih
Mandara di Desa Songan A merupakan efektif.
Badan usaha milik desa yang memiliki 2. Diperlukannya kerjasama yang lebih
tiga jenis usaha yang dijalankan, banyak antara Kepala Desa dengan
diantaranya adalah Usaha Kredit pengelola BUMDes agar tidak terjadi
Umum, Usaha Dagang dan RTS atau miss komunikasi dan agar terjalin
Rumah Tangga Sasaran. Usaha yang harmonisasi kepada seluruh pihak guna
masih aktif berjalan sampai sekarang meningkatkan kinerja dalam BUMDes.
adalah usaha kredit umum. 3. Agar pengelolaan dana yang terjadi pada
2. Pengelolaan dana yang dilakukan pada BUMDes Kerta Danu Mandara berjalan
BUMDes Kerta Danu Mandara adalah sesuai dengan prinsip pengelolaan
dilakukan secara tidak transfaran dan BUMDes dan sesuai dengan yang
berdasarkan hasil penelitian, dari 10 diinginkan maka diperlukannya SDM
prinsip pengelolaan BUMDes, hanya 81 yang lebih baik guna menanggulangi
yang terlaksana dari total pertanyaan kendala yang ada pada BUMDes.
yang diajukan kepada para informan
pada BUMDes Kerta Danu Mandara,
atau sekitar 81%. DAFTAR PUSTAKA
3. Berdasarkan data di atas, sesuai
dengan bagaimana cara mengetahui Adnyani. Ni Putu Meilia Utari. 2016. Analisis
efektivitas BUMDes Kerta Danu Efektivitas Dan Efesiensi Dana
Mandara, bahwa hanya 81% prinsip Pinjaman Bergulir Program Usaha
yang sesuai dengan prinsip Agribisnis Pedesaan (PUAP)
pengelolaan BUMDes, yang artinya Terhadap Pendapatan Gabungan
bahwa hasil tersebut termasuk ke Kelompok Tani Ayodya Pura.
dalam kategori cukup efektif. Skripsi. Fakultas Ekonomi.
4. Kendala yang dihadapi oleh BUMDes Universitas Pendidikan Ganesha
Kerta Danu Mandara adalah pada Singaraja
usaha dagang kendala utama adalah
keryawan, RTS kendalanya adalah Anonim. 2007. Buku Panduan Pendirian
terbatasnya modal dan untuk kredit dan Pengelolaan Badan Usaha Milik
umum sendiri tidak ada kendala yang Desa (BUMDes), Departemen
dihadapi. Pendidikan Nasional Pusat Kajian
5. Karena keadaan usaha RTS dan usaha Dinamika Sistem Pembangunan
dagang yang sudah macet, maka usaha (PKDSP). Fakultas Ekonomi
yang dapat dilakukan untuk Universitas Brawijaya Malang.
menanggulangi hambatan di atas
adalah dengan cara menata ulang Bhawa. Gede Andreyan Semara. 2014.
pengelola BUMDes, yang memiliki Efektivitas Pengelolaan Dana
kemampuan untuk mengelola BUMDes Bantuan Operasional Sekolah
tersebut. Serta memilih karyawan yang (BOS) Pada Sekolah Dasar Di
memang dianggap mampu untuk Kecamatan Sukasada Tahun 2013.
menjalankan usaha pada BUMDes dan Skripsi. Fakultas Ekonomi dan
tentunya bertanggung jawab. Bisnis. Universitas Pendidikan
Ganesha Singaraja
Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat Chairunnisa. 2016. Efektivitas Program
diajukan saran sebagai berikut: Dana Pinjaman Bergulir PNPM
Mandiri Perkotaan Dalam
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

Meningkatkan Pendapatan
Masyarakat di Kelurahan Kampung
Kajanan Buleleng Tahun 2014.
Skripsi. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis. Universitas Pendidikan
Ganesha Singaraja

Moleong. Lexy. J. 2002. Metode Penelitian


Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosda karya.

Wirawan. I Made Oka. 2015. Efektivitas


Program Bantuan Usaha Ekonomi
Produktif (UEP) Dalam Upaya
Peningkatan Kesempatan Kerja Dan
Pendapatan Rumah Tangga Miskin
Di Kecamatan Kerambitan. Skripsi.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja

Anda mungkin juga menyukai