Anda di halaman 1dari 5

TEORI KONSTRUKTIVISME

A. Konsep Dasar
Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat
generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari.
Konstruktivisme sebenarnya bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang
dilalui dalam kehidupan kita selama ini merupakan himpunan dan pembinaan
pengalaman demi pengalaman. Ini menyebabkan seseorang mempunyai
pengetahuan dan menjadi lebih dinamis. Pendekatan konstruktivisme mempunyai
beberapa konsep umum seperti:

1. Pelajar aktif membina pengetahuan berasaskan pengalaman yang sudah


ada.
2. Dalam konteks pembelajaran, pelajar seharusnya membina sendiri
pengetahuan mereka.
3. Pentingnya membina pengetahuan secara aktif oleh pelajar sendiri melalui
proses saling memengaruhi antara pembelajaran terdahulu dengan
pembelajaran terbaru.
4. Unsur terpenting dalam teori ini ialah seseorang membina pengetahuan
dirinya secara aktif dengan cara membandingkan informasi baru dengan
pemahamannya yang sudah ada.
5. Ketidakseimbangan merupakan faktor motivasi pembelajaran yang utama.
Faktor ini berlaku apabila seorang pelajar menyadari gagasan-gagasannya
tidak konsisten atau sesuai dengan pengetahuan ilmiah.

6.      Bahan pengajaran yang disediakan perlu mempunyai perkaitan dengan


pengalaman pelajar untuk menarik miknat pelajar.
Para ahli konstruktivisme memandang bahwa belajar sebagai hasil dari konstruksi
mental. Para siswa belajar dengan mencocokkan informasi baru yang mereka
peroleh bersama-sama dengan apa yang telah mereka ketahui. Siswa akan dapat
belajar dengan baik jika mereka mampu mengaktifkan konstruk pemahaman
mereka sendiri.
Menurut para ahli konstruktivisme, belajara juga dipengaruhi oleh konteks,
keyakinan , dan sikap siswa. Dalam proses pembelajaran para siswa didorong
untuk menggali dan menemukan pemecahan masalah mereka sendiri serta
mencoba untuk merumuskan gagasan-gagasan dan hipotesis. Mereka diberikan
peluang dan kesempatan yang luas untuk membangun pengetahauan awal mereka.

Dalam perkembangannya terdapat pemikiran dalam teori konstruktivisme ini,


namun semua berdasarkan pada asumsi dasar yang sama tentang belajar. Dan teori
konstruktivisme yang utama dikenal dengan istilah konstruktivisme sosial (Social
Constructivism) dan konstruktivisme kognitif (Cognitive Constructivism).

B. Pendapat Ahli tentang Teori Konstrutivisme


1.   Jean Piaget
Salah satu teori atau pandangan yang sangat terkenal berkaitan dengan
teori belajar konstruktivisme adalah teori perkembangan mental Piaget. Teori ini
biasa juga disebut teori perkembangan intelektual. Teori belajar tersebut
berkenaan dengan kesiapan anak untuk belajar, yang dikemas dalam tahap
perkembangan intelektual dari lahir hingga dewasa. Setiap tahap perkembangan
intelektual yang dimaksud dilengkapi dengan ciri-ciri tertentu dalam
mengkonstruksi ilmu pengetahuan. Misalnya, pada tahap sensori motor anak
berpikir melalui gerakan atau perbuatan.
Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama yang menegaskan
bahwa pengetahuan tersebut dibangun dalam pikiran anak melalui asimilasi dan
akomodasi. Asimilasi adalah penyerapan informasi baru dalam pikiran.
Sedangkan, akomodasi adalah menyusun kembali struktur pikiran karena adanya
informasi baru, sehingga informasi tersebut mempunyai tempat. Pengertian
tentang akomodasi yang lain adalah proses mental yang meliputi pembentukan
skema baru yang cocok dengan rangsangan baru atau memodifikasi skema yang
sudah ada sehingga cocok dengan rangsangan.

2. Vygotsky
konstruktivisme sosial yang dikembangkan oleh Vigotsky adalah bahwa
belajar bagi anak dilakukan dalam interaksi dengan lingkungan sosial maupun
fisik. Penemuan atau discovery dalam belajar lebih mudah diperoleh dalam
konteks sosial budaya seseorang. Dalam penjelasan lain mengatakan bahwa inti
konstruktivis Vigotsky adalah interaksi antara aspek internal dan ekternal yang
penekanannya pada lingkungan sosial dalam belajar.
Beberapa ahli konstruktivisme yang terkemuka berpendapat bahwa
pembelajaran yang bermakna itu bermula dengan pengetahuan atau pengalaman
sedia ada murid. Rutherford dan Ahlgren berpendapat bahawa murid mempunyai
ide mereka sendiri tentang hampir semua perkara, di mana ada yang betul dan ada
yang salah. Jika kepahaman dan miskonsepsi ini diabaikan atau tidak ditangani
dengan baik, kepahaman atau kepercayaan asal mereka itu akan tetap kekal
walaupun dalam pemeriksaan mereka mungkin memberi jawaban seperti yang
dikehendaki oleh guru.
John Dewey menguatkan lagi teori konstruktivisme ini mengatakan
bahawa pendidik yang cekap harus melaksanakan pengajaran dan pembelajaran
sebagai proses menyusun atau membina pengalaman secara berterusan. Beliau
juga menekankan kepentingan penyertaan murid di dalam setiap aktivitas
pengajaran dan pembelajaran.

C. Prinsip belajar dan Pembelajaran


Belajar adalah proses aktif peserta didik dalam mengkontruksi arti, wacana,
dialog, pengalaman fisik. Dalam proses belajar tersebut terjadi proses asimilasi
danmenghubungkan pengalaman atau informasi yang sudah dipelajari.
Prinsip dalam pembelajaran teori kontruktivisme adalah:
- Pertanyaan dan konstruksi jawaban peserta didik adalah penting.
- Berlandaskan beragam sumber informasi materi dapat dimanipulasi
peserta didik.
- Pendidik lebih bersikap interaktif dan berperan sebagai fasilitator dan
mediator.
- Program pembelajaran dibuat bersama peserta didik.
- Strategi pembelajaran, student-centered learning , dilakukan dengan belajar
aktif, belajar mandiri, kooperatif dan kolaboratif
Secara garis besar, prinsip-prinsip Konstruktivisme yang diterapkan dalam belajar
mengajar adalah :
1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri
2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid, kecuali hanya dengan
keaktifan murid sendiri untuk menalar
3. Murid aktif megkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi
perubahan
konsep ilmiah
4. Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses kontruksi
berjalan
lancar
5. Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa
6. Struktur pembalajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah pertanyaan
7. Mencari dan menilai pendapat siswa
8.Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa.

D. Aplikasi Teori Konstruktivisme


a. Setiap guru akan pernah mengalami bahwa suatu materi telah dibahas dengan
jelas-jelasnya namun masih ada sebagian siswa yang belum mengerti ataupun
tidak mengerti materi yang diajarkan sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa
seorang guru dapat mengajar suatu materi kepada sisiwa dengan baik, namun
seluruh atau sebagian siswanya tidak belajar sama sekali. Usaha keras seorang
guru dalam mengajar tidak harus diikuti dengan hasil yang baik pada siswanya.
Karena, hanya dengan usaha yangkeras para sisiwa sedirilah para siswa akan
betul-betul memahami suatu materi yang diajarkan.
b. Tugas setiap guru dalam memfasilitasi siswanya, sehingga pengetahuan materi
yang dibangun atau dikonstruksi para siswa sendirisan bukan ditanamkan oleh
guru. Para siswa harus dapat secara aktif mengasimilasikan dan mengakomodasi
pengalaman baru kedalam kerangka kognitifnya
c. Untuk mengajar dengan baik, guru harus memahami model-model mental yang
digunakan para siswa untuk mengenal dunia mereka dan penalaran yang
dikembangkandan yang dibuat para sisiwa untuk mendukung model-model itu.
d. Siswa perlu mengkonstruksi pemahaman yang mereka sendiri untuk masing-
masing konsep materi sehingga guru dalam mengajar bukannya “menguliahi”,
menerangkan atau upaya-upaya sejenis untuk memindahkan pengetahuan pada
siswa tetapi menciptakan situasi bagi siswa yang membantu perkembangan
mereka membuat konstruksi-konstruksi mental yang diperlukan.
e. Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadisituasi yang memungkinkan
pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh peserta didik.
f. Latihan memecahkan masalah seringkali dilakukan melalui belajar kelompok
dengan menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari.
g. Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar yang
sesuai dengan dirinya. Guru hanya sebagai fasilitator, mediator, dan teman yang
membuat situasi kondusif untuk terjadinya konstruksi engetahuan pada diri peserta
didik.

Anda mungkin juga menyukai