RoadMap Asrama Haji Pontianak 2020-2025

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Jl. St. Abdurrahman, Pontianak, Kalimantan Barat
ROADMAP PEMBANGUNAN
ASRAMA HAJI PONTIANAK
TAHUN 2020 - 2025
TAHUN 2020
ROADMAP REVITALISASI PEMBANGUNAN ASRAMA HAJI TRANSIT
PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2020
A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Perkembangan kebutuhan akan kuota Haji di wilayah Provinsi Kalimantan Barat

semakin meningkat, hal ini ditunjukan dengan beberapa hasil analisa terkait
dengan kebutuhan per tahun masyarakat Provinsi Kalimantan Barat yang
mengarah kepada peningkatan kuota haji untuk provinsi ini. Dan tentunya untuk
dapat meningkatkan kuota haji tersebut di persiapkan secara sempurna baik dari
segi kesiapan akan peningkatan fasilitas gedung haji, permohonan terkait izin visa,
dan lain-lain. Secara spesifik dari tuntutan akan kebutuhan diatas, dapat dinilai
terkait dengan kebutuhan fasilitas asrama haji yang representatif menjadi masalah
utama, dengan melihat kondisi fasilitas asrama haji pontianak saat ini sudah
mengalami penurunan nilai yang teridentifikasi dari kondisi bangunan-bangunan
di asrama tersebut yang kurang berfungsi seiring kemajuan zaman. Selain itu
tentunya volume bangunan yang sudah tidak cukup untuk menampung jemaah
haji jika permohonan kuota jemaah haji untuk provinsi ini disetujui.
Pelayanan pembinaan dan perlindungan jemaah haji merupakan perintah

Undang-undang Nomor : 08 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan
Umrah yang harus dilaksanakan oleh pemerintah. Dalam pelaksanaan pelayanan
dan pembinaan jemaah haji pada setiap penyelenggaraan ibadah haji sangat
dibutuhkan kesediaan sarana dan prasarana yang memadai sehingga sasaran
yang diharapkan dalam pelaksanaan pelayanan dan pembinaan tersebut dapat
berjalan secara efektif sehingga jemaah haji dapat memiliki kesiapan yang
sempurna dalam menunaikan ibadahnya.
Kaitan dengan hal di atas maka pembangunan asrama haji dan peningkatan
penyediaan sarana prasarana lainnya pada setiap asrama haji embarkasi, asrama
haji antara dan asrama haji transit pada setiap Provinsi menjadi kebutuhan yang
sangat penting untuk mendukung terselenggaranya tugas pemerintah
sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang penyelenggaraan haji.
Penyediaan fasilitas asrama yang memadai dapat terlaksananya beberapa hal

penting dalam pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji antara lain :
 Terwujudnya pelayanan jemaah haji secara menyeluruh baik dari aspek

layanan akomodsi, kesehatan,bea cukai, imigrasi dan karantina (customs,
immigration, quarantine/CIQ) yang dilaksanakan menjelang pemberangkatan
jemaah haji ke tanah suci.
 Terwujudnya pembinaan jemaah haji secara efektif dari aspek kesiapan
pengetahuan agama dalam melaksanakan ibadah haji, pembentukan
ROADMAP PEMBANGUNAN ASRAMA HAJI PONTIANAK 2020-2024
pembiasaan dalam melaksanakan ibadah shalat berjamaah ketika berada di

Kota Madinah dan Makkah serta pembinaan ibadah lainnya dalam memotivasi
jemaah haji untuk mencapai haji yang mabrur.
 Terwujudnya pembinaan / penyuluhan kesehatan jemaah haji karena aspek
kesehatan tidak hanya dilihat dari pelayanan tetapi juga sangat penting
memelihara kesehatan sehingga tidak mengganggu jemaah haji dalam
pelaksanaan ibadah haji.
Asrama Haji Pontianak merupakan Asrama Haji Transit. Jemaah haji asal Kalbar
yang akan ke Tanah Suci berangkat melalui Embarkasi Batam. Upaya ke depan
akan menjadikan Asrama Haji Pontianak menjadi Asrama Haji Antara dan dalam
jangka panjang meningkat menjadi Asrama Haji Embarkasi. Langkah awal sudah
mulai dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dengan
menghibahkan tanah seluas lebih dari 23.024 m2 untuk pembangunan Asrama
Haji Kalbar. Penyerahan hibah tanah asrama haji di Jalan Sutoyo kepada
Kemenag RI ini untuk kembali dibangun menjadi asrama haji yang representatif
dalam mendukung asrama haji Kalbar dalam jangka panjang menjadi asrama haji
embarkasi penerbangan jemaah calon haji Kalbar menuju Jedah-Madinah.
Kompleks Asrama Haji Pontianak sudah berdiri semenjak tahun 1986 berlokasi di
jalan Soetoyo sehingga sudah berumur kurang lebih 34 tahun dan sudah layak
dilakukan peremajaan atau revitalisasi terhadap fasilitas sarana prasarana di
Kawasan Asrama haji tersebut. Dengan adanya kegiatan revitalisasi kompleks
asrama haji dapat di hasilkan produk rencana dan rancangan yang memberikan
solusi terkait fungsi dan visual arsitektur kawasan. Dari sisi fungsi adalah dengan
peningkatan volume ruangan dan kebutuhan fungsi-fungsi baru sebagai solusi
akan permasalahan peningkatan kuota haji. Selain itu juga perencana dapat
melihat dari perspektif manajemen dan finansial yang dapat melihat potensi bisnis
terkait dengan keberadaan fasilitas publik di kawasan tersebut. Salah satunya
dengan memikirkan akan konsep fasilitas asrama yang berorientasi bisnis artinya
dapat menghasilkan secondary income bagi pengelola asrama haji agar dapat
berkelanjutan melayani masyarakat.
Dan jika dilihat dari perspektif urban design terkait dengan perkembangan
kawasan, maka kawasan asrama haji ini sudah menurun kualitas visualnya. Jika
kita sedikit menganalisa berdasarkan beberapa teori kota, berdasar image of the
city dengan salah satunya prinsip landmark kawasan yang sudah menurun,
legibiltas kawasan rendah dan lain-lain. Kawasan membutuhkan peremajaan, dan
vitalitas baru yang dapat meningkat kualitas visual maupun fungsi kawasan.
Sehingga aktifitas di kawasan dapat meningkat dan nilai legibilitas kawasan akan
menjadi naik. Permasalahan ini tentunya juga akan menjadi pertimbangan di
dalam menyusun konsep revitalisasi kompleks asrama haji ini.
Dalam rangka peningkatan pelayanan penyelenggaraan ibadah haji di Provinsi

Kalimantan Barat maka salah satu kendala yang dihadapi adalah keberadaan
asrama haji Pontianak Provinsi Kalimantan Barat yang dibangun sejak tahun 1986
telah mengalami kerusakan dan kekurangan kapasitas sehingga pemanfataan
dalam pelayanan dan pembinaan jemaah haji Provinsi Kalimantan Barat menjadi
belum maksimal. Dengan disusunnya rencana revitalisasi ini diharapkan dapat
memberikan arah perancangan dan perkembangan kawasan kedepan sebagai
kawasan berkembang pesat yang mempunyai makna dan arti yang sangat
2
penting bagi perkembangan Kota Pontianak sehingga dapat menjadi Asrama Haji
Embarkasi dan juga dapat meningkatkan daya tarik kawasan dan Kota Pontianak.
2. DASAR HUKUM
Penyusunan Dokumen Roadmap Asrama Haji Pontianak Tahun 2020-2024 ini

didasarkan pada :
a. Undang-undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan

dan Kawasan Permukiman;
b. Undang-undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar
Budaya;
c. Undang-undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana;
d. Undang-undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang;
e. Undang-undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung;
f. Undang-undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan
Hidup;
g. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang;
i. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
j. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2005 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung;
k. Peraturan Menteri PU No. 29/PRT/2006 tentang Pedoman Persyaratan
Teknis Bangunan Gedung;
l. Peraturan Menteri PU No. 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan
Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan;
m. Peraturan Menteri PU No. 18/PRT/M/2010 tentang Pedoman Revitalisasi
Kawasan;
n. Peraturan Menteri PU Nomor 16/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
o. Peraturan Menteri PU Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Persyaratan Teknis
Fasilitas dan Aksessibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan.
p. Peraturan Menteri PU Nomor 18/PRT/M/2010 tentang Pedoman Revitalisasi
Kawasan
q. Peraturan Menteri PU Nomor 24/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis IMB
r. Peraturan Menteri PU Nomor 25/PRT/M/2007 tentang Pedoman Sertifikat
Laik Fungsi (SLF)
s. Peraturan Menteri PU Nomor 26/PRT/M/2007 tentang Pedoman Tim Ahli
Bangunan Gedung
t. Keputusan Menteri PU Nomor 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan teknis
pengamanan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan dan lingkungan
u. Keputusan Menteri PU Nomor 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan.
3
3. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari kegiatan Penyusunan Roadmap Revitalisasi Pembangunan Asrama

Haji Pontianak Tahun 2020-2025 ini yaitu untuk memberikan:
a. Memberikan arahan pengembangan pembanguan Komplkes Asrama Haji

Pontianak selang waktu Tahun 2020 – 2025 sehingga dapat melayani
kebutuhan penyelengaraan haji di Provinsi Kalimantan Barat sesuai dengan
kebutuhan kedepan.
b. Masukan teknis bagi Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Kalimantan Barat
dalam bentuk masterplan dan pembiayaan serta tahapan pembangunan
yang akan menjadi acuan dalam pembangunan Kompleks Asrama Haji
Pontianak
Tujuan dari Penyusunan Roadmap Revitalisasi Pembangunan Asrama Haji

Pontianak Tahun 2020-2025ini adalah:
a. Menyiapkan Dokumen Roadmap Revitalisasi Pembangunan Asrama Haji

Pontianak Tahun 2020-2025 yang memberikan gambaran kelayakan
pembangunan dan merumuskan konsep masterplan kawasan yang menyatu
serta kontekstual sebagi representasi visi misi Kemenag Provinsi Kalimantan
Barat dalam pelayan publik khususnya pelayana kebutuhan akan ibadah
haji.
b. Menyusun rencana pembiayaan dan tahapan pembangunan dalam jangka
waktu 5 tahun guna terwujudnya Kompleks Asrama Haji Pontianak yang
representative dan mampu memenuhi kebutuhan penyelenggaraan haji
kedepan.
4
B. KONDISI EKSISTING ASRAMA HAJI

PONTIANAK
1. GAMBARAN UMUM KOTA P ONTIANAK
Kota pontianak mempunyai luas wilayah 107,82 Km² yang terdiri dari 6 Kecamatan
dan 29 Kelurahan serta di batasi oleh wilayah Kabupaten Mempawah dan
Kabupaten Kubu Raya. Adapun batas wilayah tersebut adalah sebagai berikut :
Bagian selatan : Desa Sungai Raya Kecamatan Sungai Raya dan Desa
Punggur Kecil Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu
Raya
Bagian Timur : Desa Kapur Kecamatan Sungai Raya dan Desa Kuala
Ambawang Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu
Raya
Bagian Barat : Desa Pal IX dan Desa Sungai Rengas Kecamatan Sungai
Kakap Kabupaten Kubu Raya
Bagian Utara : Desa Wajok Hulu Kecamatan Siantan Kabupaten
Mempawah dan Desa Mega Timur dan Desa Jawa Tengah
Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya
Gambar 1. Peta Wilayah Kota Pontianak
5
Jumlah penduduk Kota Pontianak tahun 2019 berdasarkan hasil perhitungan

sensus penduduk berjumlah 646.661 jiwa yang tersebar pada enam wilayah
Kecamatan. Dengan penduduk terbanyak di wilayah Pontianak Barat yaitu
sebesar 143.060 jiwa atau 22,43 persen, sedangkan wilayah kota dengan
penduduk terkecil terdapat di Kecamatan Pontianak Tenggara yaitu sebanyak
52.326 jiwa atau 8,2 persen. Untuk distribusi dan perkembangannya dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 1. Jumlah Penduduk Kota Pontianak Tahun 2019
Sumber : BPS Kota Pontianak 2020
Kepadatan penduduk Kota Pontianak pada tahun 2019 yang sekitar 5.104
jiwa/Km2. Dengan kata lain, kepadatan penduduk Kota Pontianak meningkat dari
4.837 jiwa/Km2 menjadi 5.104 jiwa/Km2 atau meningkat sebesar 5,51 persen.
Kecamatan yang memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi adalah
Kecamatan Pontianak Timur yaitu 8.886 jiwa/Km2. Dan Kecamatan dengan
kepadatan penduduk terendah adalah Kecamatan Pontianak Utara. Pertumbuhan
penduduk Kota Pontianak rata-rata sebesar 0,74 % dengan pertumbuhan terbesar
terdapat di Kecamatan Pontianak Kota dan terkecil di Kecamatan Pontianak
Tenggara sebagai kecamatan baru.
Sebagai Ibukota Provinsi, Kota Pontianak menjadi daya tarik utama pergerakan
penduduk sehingga mempunyai mobilitas yang tinggi, dengan kondisi demikian
tentunya Kota Pontianak juga menjadi lahan utama dalam memperoleh pekerjaan.
Berdasarkan data Kota Pontianak dalam angka tahun 2019 persentase penduduk
yang bekerja sebanyak 207.557 jiwa atau 89,79 % dari keseluruhan angkatan
kerja atau 39.79 % dari keseluruhan penduduk Kota Pontianak telah bekerja.
Kota Pontianak memiliki potensi alam diantaranya terdapatnya 2 buah sungai

besar dan beberapa sungai kecil yang melintasi Kota Pontianak. Terlebih Kota
Pontianak berada pada posisi strategis yaitu dilalui oleh garis equator dengan
segala peristiwa yang mempunyai daya tarik alami. Potensi ini membawa
6
karakteristik tersendiri, sehingga menjadikan Kota Pontianak sebagai Kota Air dan
kota Khatulistiwa. Potensi ini dapat dikembangkan untuk pengembangan wilayah
Kota Pontianak diantaranya:
a. Wilayah Sungai dan Parit

Kota Pontianak mempunyai sungai-sungai dan parit yang berjumlah 42
sungai/parit. Paritparit yang cukup banyak tersebut menyebar secara merata
hampir di seluruh pelosok kota sehingga dikenal pula dengan julukan Kota Seribu
Parit. Pemerintah Belanda membangun parit-parit, untuk mengatasi kondisi alam
Pontianak yang berawa. Sungai dan parit tersebut dimanfaatkan oleh sebagian
masyarakat Kota Pontianak untuk keperluan sehari-hari dan sebagai penunjang
sarana transportasi.
Sungai dan sejumlah parit Kota Pontianak yang sangat berkaitan dalam satu
kesatuan system hidrologi. Wilayah perkotaan dipengaruhi oleh pasang surut air
Sungai, sehingga jika pasang bersamaan dengan intensitas hujan yang tinggi
sering kali menimbulkan banjir.
Kota Pontianak memiliki sungai terpanjang di Indonesia sepanjang 1.143 km,

Sungai itu bernama Sungai Kapuas. Dengan panjangnya, sungai ini
menghubungkan setiap kabupaten yang dilintasinya. Sungai ini termasuk kaya, ini
terbukti adanya beberapa tambang emas yang mencemari sungai indah ini
dengan kandungan mercury yang membahayakan kesehatan. Ini dikarenakan,
sungai ini menjadi urat nadi masyarakat setempat yang mana airnya biasanya
diminum, untuk mandi, mencuci, bahkan keperluan pembuangan masyarakat.
Lintasannya yang panjang digunakan sebagai jalur transportasi air. Tidak heran
hampir setiap saat, kapal bermotor, sampan, kapal tongkang pengangkut kayu dan
bahan bakar, jet speed express, kapal nelayan bahkan kapal muatan antar provinsi
melintasi sungai ini. Sungai ini juga menjadi rumah bagi lebih dari 300 jenis ikan,
satu di antaranya adalah ikan kerapu.
b. Kawasan Wisata
Sebagai kota yang terbuka dengan kota-kota lain serta merupakan pusat kegiatan
pemerintahan, swasta, dan sosial budaya sehingga menjadikan kota ini tempat
pendatang dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lainnya sehingga lebih
heterogen. Sebagai Ibukota Provinsi, tentunya Kota Pontianak juga menjadi pusat
kegiatan kebudayaan.
Event/peristiwa budaya yang dapat menarik wisatawan manca negara maupun
wisatawan nusantara dan diadakan secara berkala di Kota Pontianak seperti
sebagai berikut :
1. Peristiwa Budaya yang setiap tahun diadakan di Kota Pontianak beriring

dengan Hari Ulang Tahun Pemerintah Kota Pontianak jatuh pada tanggal
23 Oktober kemudian Hari Ulang Tahun Pemerintah Provinsi Kalimantan
Barat. Pada acara/event ini ditampilkan tari-tarian, permainan rakyat,
kerajinan rakyat yang berkembang di daerah Kalimantan Barat. Event-event
tersebut diatas merupakan rangkaian peristiwa yang menjadi daya tarik
wisatawan manca negara dan wisatawan nusantara untuk berkunjung ke Kota
Pontianak.
7
2. Festival Budaya Bumi Khatulistiwa : Diselenggarakan setiap 2 (dua) tahun

dimulai tahun 1991, tahun 1993, tahun 1995 dan tahun 1997. Festival ini
dipusatkan di Kota Pontianak dengan mengundang daerah-daerah lain di
Pulau Kalimantan serta daerah daerah di Pulau Sumatera diselenggarakan
pada tanggal 21 sampai dengan tanggal 25 Maret pada tahun
penyelenggaraannya. Dan pada festival ini dirangkaikan dengan peristiwa
alam yang tejadi di Kota Pontianak yaitu kulminasi matahari.
3. Lomba Dayung Hias dan tradisional : Pertama kali diadakan pada tanggal
22 Maret 1997 dengan memperlombakan sampan-sampan tradisional yang
dihiasi ornamen-ornamen budaya masing- masing daerah.
4. Gawai Dayak : Diselenggarakan setiap tahun pada tanggal 20 Mei sampai

dengan tanggal 25 Mei di Rumah Panjang Jalan Sutoyo Pontianak, event ini
diselenggarakan untuk menumbuh kembangkan budaya suku Dayak yang
masih berkembang seperti budaya seni, budaya sosial sebagai penduduk asli
Kalimantan Barat.
5. Naik Dango : Naik Dango merupakan acara adat yang diselenggarakan oleh
masyarakat etnis Dayak yang biasa diselenggarakan pada Rumah Betang di
Jalan Letjen Sutoyo Pontianak.
6. Meriam Karbit/Keriang Bandong: Festival Meriam Karbit biasanya

diselenggarakan pada bulan Puasa (Ramadhan) menjelang Hari Raya
Lebaran (Idul Fitri) dimana masyarakat yang berada di sisi Sungai Kapuas
saling berhadapan dan membunyikan meriam karbit yang saling bersahutan.
Perayaan ini dijadikan Festival Meriam Karbit kemudian dilanjutkan dengan
Festival Keriang Bandong. Perayaan ini diselenggarakan oleh masyarakat
dengan memasang lampu minyak tanah dengan asesoriesnya sehingga
kelihatan menarik. Setiap rumah di pinggir Sungai Kapuas memasang lampu
berwarna- warni yang dirangkaikan menjadi bentuk-bentuk yang menarik.
7. Kulminasi Matahari di Tugu Khatulistiwa yang terjadi 2 kali dalam setahun

yaitu bulan maret dan September
8. Cap Go Meh/Barongsai: Cap Go Meh adalah perayaan yang

diselenggarakan oleh masyarakat etnis China (Tionghoa) dengan
menampilkan barongsai/naga. Penyelenggaraan jatuh pada 15 hari setelah
Tahun Baru masyarakat China (Tionghoa).
9. Festival Kue Tradisional: Festival ini diselenggarakan pada bulan Juni pada
setiap bulan dengan menampilkan kue-kue tradisional masyarakat
Kalimantan Barat umumnya dan khususnya Pontianak.
Keberadaan fasilitas perdagangan memegang peranan yang sangat penting bagi

Kota Pontianak mengingat salah satu fungsi bagi Kota Pontianak sebagai Kota
Perdagangan dan Jasa serta indikator perkembangan kegiatan ekonomi Kota.
Adapun fasilitas ekonomi yang terdapat di Kota Pontianak terdiri dari 20.305 Toko
dan warung, 961 Industri, 546 penginapan dan Restoran, 36 Pasar umum, 17
Supermarket, 70 bank, 38 Asuransi dan 502 fasilitas ekonomi lainnya.
8
Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah

satu indikator yang menunjukkan naik atau turunnya produk yang dihasilkan,
sebagai balas jasa seluruh kegiatan ekonomi. Naik turunnya angka PDRB biasa
juga disebut laju pertumbuhan ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi dapat
diketahui dari penyajian PDRB atas dasar harga konstan. Untuk keperluan analisis
biasanya mempergunakan harga konstan karena pengaruh naik turunnya harga
telah dihilangkan atau dengan kata lain dengan menggunakan harga konstan,
pengaruh inflasi telah ditiadakan. Semakin tinggi kenaikan PDRB makin tinggi juga
pertumbuhan ekonominya.
Karakteristik perekonomian ini dimaksudkan untuk memahami karakteristik

perekonomian wilayah Kota Pontianak baik dalam lingkup wilayah lebih luas
(Kalimantan Barat) maupun dalam lingkup internal Kota. Kajian terhadap kegiatan
perekonomian ini meliputi struktur dan pertumbuhan ekonomi wilayah, kinerja
(produksi) beberapa sektor perekonomian yang penting, sektor unggulan, serta
kawasan strategis. Perekonomian regional pada umumnya membahas
penggunakan indikator pendapatan regional (PDRB), yang dalam hal ini diambil
dalam satuan nilai tambah.
Perekonomian Kota Pontianak sampai dengan tahun 2019 berdasarkan harga

konstan masih di dominasi sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan
kontribusinya sebesar 23,26%. Tingginya peran sektor perdagangan, hotel dan
restoran didukung pula oleh sektor Jasa-jasa serta sektor pengangkutan dan
komunikasi yang juga cukup tinggi, dengan peranannya terhadap perekonomian
Kota Pontianak yang masing-masing sebesar 20,58 % dan 18,21 %. Jika dilihat
laju pertumbuhan Ekonomi Regional Kota Pontianak dibandingkan dengan Kota
dan atau Kabupaten lainnya di kalimantan Barat, untuk tahun 2019 kota Pontianak
juga menjadi wilayah yang mempunyai nilai PDRB terbesar. PDRB Kota Pontianak
sebesar 20,9 persen dari keseluruhan PDRB Kota dan Kabupaten di Kalimantan
Barat.
Visi Kota Pontianak diharapkan dapat tercapai sampai Tahun 2025 yaitu :
Pontianak Kota Khatulistiwa Berwawasan Lingkungan Terdepan Di
Kalimantan Tahun 2025. Pengertian Visi Kota Pontianak sbb :
1. Kota Khatulistiwa, mempunyai pengertian bahwa ciri khas Kota Pontianak yang
dilintasi garis khatulistiwa dan tidak dimiliki oleh kota lain di Indonesia.
2. Berwawasan lingkungan, mempunyai pengertian bahwa berbagai
pertimbangan arah pembangunan daerah, kebijakan, program, kegiatan dan
anggaran harus didasarkan atas pertimbangan kondisi daya dukung lingkungan
dan dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Lingkungan
mempunyai ruang lingkup lingkungan fisik yang akan memberi nilai kehidupan
yang lebih baik bagi masyarakat baik saat ini dan masa yang akan datang
dengan lebih memperhatikan kesinambungan. Pengertian berwawasan
lingkungan adalah berbagai hasil pembangunan yang bersifat prasarana fisik
diharapkan menghasilkan suatu kondisi lingkungan dengan kualitas yang tidak
melebihi batas ambang baku mutu lingkungan. Visi ini dilakukan uji publik untuk
meningkatkan kepercayaan dan keyakinan akan ketetapan tujuan serta
mengikat komitmen kepada banyak pihak yang berkepentingan (stakeholders).
3. Terdepan di Kalimantan, mempunyai pengertian bahwa berbagai kebijakan
dan program yang dilaksanakan memiliki keunggulan dari kota lain di
9
Kalimantan. Pengertian keunggulan ini adalah keunggulan dalam pengelolaan

sumberdaya dan hasil yang dicapai diberbagai bidang kehidupan meliputi
bidang ekonomi, bidang sosial budaya, bidang lingkungan hidup, bidang tata
pemerintahan, keamanan dan ketertiban.
Visi ini dijabarkan ke dalam misi untuk memperkuat arah pembangunan daerah.
Adapun misi yang telah ditetapkan sebagai berikut :
1. Mewujudkan Masyarakat Berwawasan Kebangsaan Yang Sehat,
Cerdas, Berbudaya Dan Berakhlak Mulia.
2. Mewujudkan Masyarakat Madani, Manusiawi, Berkurangnya Masalah
Sosial, Makin Berdaya Dan Terjaminnya Hak-Hak Warga.
3. Mewujudkan Perekonomian Yang Stabil, Tumbuh Dan Merata Berbasis
Ekonomi Kerakyatan
4. Mewujudkan Sarana, Prasarana, Tata Ruang dan Wilayah Perkotaan
Untuk Perdagangan dan Jasa Yang Berwawasan Lingkungan
5. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik (Good Governance)
Masyarakat Yang Paham Politik, Taat Hukum Tenteram Dan Tertib.
Seperti yang digariskan dalam Permen PU No 17 Tahun 2009 tentang Pedoman

penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota, di dalam menyusun RTRW Kota
terlebih dahulu haruslah ditetapkan tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang
daerah kota yang ditetapkan oleh pemerintahan daerah kota yang merupakan
perwujudan visi dan misi pembangunan keruangan jangka panjang kota dalam
mendukung perwujudan tujuan penataan ruang nasional yang aman, nyaman,
produktif, berkelanjutan, berlandaskan wawasan nusantara dan ketahanan
nasional.
Untuk mewujudkan visi dan misi Kota tersebut di atas, maka dirumuskanlah tujuan
pengembangan kota sebagai landasan arahan penataan ruang. Adapun Tujuan
penataan ruang wilayah Kota Pontianak adalah mewujudkan kota perdagangan
dan jasa yang aman dan nyaman dalam pembangunan berkelanjutan dan
terdepan di Kalimantan.
Dasar pemikiran tujuan pengembangan Kota Pontianak di atas tentunya tidak
terlepas dari tujuan, fungsi dan kedudukan RTRW Kota Pontianak dalam konteks
pembangunan daerah pada umumnya, dan khususnya dengan produk hukum dan
perencanaan-perencanaan lainnya di tingkat Kota Pontianak.
10
2. KONDISI ASRAMA HAJI PONTIANAK
Kompleks Asrama Haji Pontianak yang ada saat ini dalam kondisi kurang layak
karena umur bangunan-bangunannya umumnya diatas 30 tahun dengan
konstruksi bangunan dari bahan kayu yang sudah lapuk dan rusak. Disamping itu
kebutuhan luasan untuk penyelenggaraan ibadah haji tiap tahunnya dirasakan
kurang representative akibat terbatasnya luasan, jumlah kamar dan fasilitas
pendukung lainnya. Bangunan aula asrama haji saat ini sudah dibongkar dan
dibangun baru sesuai kebutuhan kapasitas kedepan namun bangunan-bangunan
asrama dan lainnya masih belum dibangun dan saat ini sudah dibongkar untuk
kebutuhan pembangunan.
Kawasan Asrama Haji Pontianak terdiri atas beberapa massa bangunan tidak
berlantai dan menyebar ke arah belakang yang dihubungkan dengan selasar-
selasar linier berkanopi. Pada bagian tengah setelah aula terdapat beberapa
ruang perpustakaan, ruang belajar dan kantor pengelola. Pada bagian
belakangnya lagi terdapat beberapa unit bangunan asrama dengan tipe dan jenis
kamar yang berbeda-beda.
Gambar 2. Kawasan Asrama Haji Pontianak
11
Gambar 3. Foto Udara Kompleks Asrama Haji Pontianak
Gambar 4. Aerial View Kawasan Asrama Haji Pontianak Dari Depan
Gambar 5. Aerial View Kawasan Asrama Haji Pontianak Dari Samping

Gambar 6. Aerial View Kawasan Asrama Haji Pontianak Dari Tengah
Pada bagian tengah asrama haji Pontianak terdapat halaman untuk latihan
manasik haji dengan bangunan miniatur ka’bah yang berada ditengah. Halaman
ini menjadi penting tidak hanya untuk calon jemaah haji namun juga untuk
masyarakat dan pelajar yang akan mengetahui prosesi ibadah haji sesungguhnya.
Gambar 7. Aerial View Kawasan Asrama Haji Pontianak Dari Belakang
14
Gambar 2. 1. Aerial View Kawasan Asrama Haji Pontianak Dari Samping

Kanan
Pada area bagian belakang asrama haji Pontianak tidak terdapat akses
menembus kebelakang. Bagian belakang terdiri atas beberapa bangunan asrama
dan barak penjaga. Bagian paling belakang merupakan lahan hijau yang juga
kurang dirawat sehingga cenderung berupa semak dan tanaman liar.
Gambar 8. Bangunan Miniatur Ka’bah di Asrama Haji Pontianak
15
Gambar 9. Bangunan Masjid di Asrama Haji Pontianak
Selain bangunan dan lapangan untuk manasik juga terdapat bangunan masjid
didepan kawasan yang dipergunakan untuk fasilitas solat bagi penghuni asrama
dan masyarakat umum. Kehadiran bangunan masjid ini cukup penting untuk
kawasan karena menjadi bangunan penerima sebelum masuk ke bangunan lain.
Namun kapasitas dan fungsi masjid masih terbatas sehingga perlu dipikirkan untuk
mengembangkan bangunan masjid menjadi lebih representatif.
Gambar 10. Tampak Bangunan Aula Eksisting Asrama Haji Pontianak
Bangunan aula asrama haji terletak setelah bangunan masjid menghadap ke arah
halaman parkir dan jalan utama. Bangunan ini berkapasitas ± 500 orang dengan
16
konstruksi bangunan 1 lantai. Pada bagian depan terdapat kanopi penutup teras
berbentuk pelana dan limasan, sedangkan bangunan utamanya berbentuk pelana.
Bangunan ini sudah cukup lama dibangunan dan kurang perawatan sehingga
warna cat bangunan juga sudah rusak dan terdapat jamur dibeberapa tempat.
Lisplank bangunan yang terbuat dari material asbes juga sudah mulai pecah-
pecah pada beberapa bagian.
Gambar 11. Interior Aula Eksisting Asrama Haji Pontianak
17
Interior ruang dalam aula cukup sederhana dengan lantai dari keramik dan plafond
dari multipleks/gypsum. Bentuk ruangan memanjang dengan bukaan jendela dan
pintu pada sisi kiri dan kanan. Ruangan masih menggunakan kipas angin untuk
sirkulasi udaranya kecuali untuk kegiatan perkawinan beberap vendor
menempatkan mesin AC pada beberapa tempat.
Secara keseluruhan kompleks bangunan asrama haji Pontianak sudah tidak

mampu mewadahi kegiatan persiapan haji untuk calon jemaah haji saat ini dan
khususnya kedepan dengan adanya penambahan kuota dan sebagainya. Saat ini
bangunan-bangunan di kompleks Asrama Haji Pontianak sudah mulai dibongkar
untuk kegiatan revitalisasi ataupun pembangunan kawasan Asrama Haji
Pontianak yang lebih representati dan bercirikan karakter lokal setempat.
Gambar 12. Bangunan-bangunan Bagian Belakang Kompleks Asrama Haji

Pontianak ynag Telah Dibongkar
18
Gambar 13. Sebagian Kecil Bangunan Yang Masih Dipertahankan
19
C. ANALISIS KEBUTUHAN
1. KEBUTUHAN FUNGSI
Berdasarkan data pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan

Barat jumlah Kuota Haji Kalbar tahun 2020 sebanyak 2.475 orang. Penetapan
tersebut berdasarkan Keputusan Kementerian Agama RI Nomor 121 Tahun 2020
tentang Penetapan Kuota Haji Indonesia Tahun 1441 H/2020 M.
Berikut data jumlah haji jema’ah Provinsi Kalimantan Barat dari tahun 2017-2019.
Tabel 2. Jumlah Jemaah Haji Provinsi Kalimantan Barat
Jamaah haji
Kabupaten/Kota
2017 2018 2019
Kabupaten Sambas 307 316 347
Kabupaten Bengkayang 64 62 68
Kabupaten Landak 51 52 56
Kabupaten Mempawah 173 179 194
Kabupaten Sanggau 112 110 120
Kabupaten Ketapang 243 248 273
Kabupaten Sintang 124 141 150
Kabupaten Kapuas Hulu 132 132 144
Kabupaten Sekadau 58 61 65
Kabupaten Melawi 107 101 108
Kabupaten Kayong Utara 70 74 79
Kabupaten Kubu Raya 303 307 336
Kota Pontianak 498 616 684
Kota Singkawang 108 109 122
Total 2350 2508 2746
Update Terakhir Tanggal 2 Maret 2020
Sumber: https://datakalbar.kemenag.go.id/hajidanumrah/haji/index.html
20
Asrama haji saat ini kondisinya sudah lama, dan sudah layak direnovasi, tempat
tidur masih menggunakan ranjang susun. Untuk menjadi Asrama Haji Embarkasi
perlu persiapan dan perencanaan yang matang. Jika belum menjadi Asrama Haji
Embarkasi, paling tidak dapat menjadi Asrama Haji Antara sehingga jemaah calon
haji tidak perlu bermalam di embarkasi Batam. Datang ke Batam langsung
berangkat ke Arab Saudi. Karantinanya bisa dilakukan di Asrama Haji Pontianak.
Seluruh jemaah dikumpulkan satu asrama haji. Di Batam langsung naik pesawat,
tidak lagi masuk asrama. Keuntungan lain, jemaah Kalbar tidak lagi dibebankan
biaya lokal, yakni biaya dari Pontianak menuju Batam.
Asrama Haji Pontianak sebagai pusat persiapan penyelenggaraan ibadah haji bagi
para jemaah asal Kalimantan Barat tidak terlepas dari beberapa permasalahan.
Kapasitas Asrama Haji Pontianak saat ini sudah mulai tidak mencukupi mengingat
jumlah jemaah dalam beberapa tahun ini cenderung mengalami peningkatan.
Kondisi ini juga dapat dilihat dari kondisi parkir kendaraan saat musim haji yang
sangat padat bahkan menyebar hingga ke luar kawasan asrama haji. Beberapa
sarana dan prasarana di dalamnya juga kurang memadai, seperti sistem
persampahan dan kondisi drainase yang tidak terawat. Selain itu, juga ditemukan
beberapa ruangan yang berubah fungsi.
Fungsi asrama haji sebagai tempat penampungan sementara bagi para jemaah
haji tentu harus memberikan pelayanan yang terbaik. Keberadaan Asrama Haji
Pontianak tidak boleh memberikan dampak negatif bagi para jemaah haji. Selama
ini para jemaah haji kerap mengalami kelelahan saat berada di Asrama Haji
dikarenakan harus berdesak-desakan dengan jemaah lain. Banyaknya ruang di
dalam asrama haji biasanya juga mengakibatkan kebingungan bagi para jemaah
haji. Oleh karena itu, perlu dibuat penataan ruang dengan menggunakan
pendekatan tertentu agar tercipta ruangan yang baik serta sesuai dengan
kebutuhan.
Menurut Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2013

tentang Organisasi dan Tata Kerja Asrama Haji Pasal 2, Asrama haji
diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu asrama haji embarkasi, asrama haji
embarkasi antara, dan asrama haji transit. Secara umum ketiga jenis asrama
tersebut memiliki fungsi yang sama. Perbedaannya terletak pada standar dan
lingkup pelayanan terhadap jamaah haji.
Asrama embarkasi berfungsi untuk proses CIQ (Custom immigration and

quarantaine) termasuk ke dalam kelengkapan dokumen perjalanan dan pemberian
living coast. Asrama haji embarkasi juga berfungsi sebagai tempat pemulihan fisik
jamaah yang lelah (reservasi) dan pemberian bimbingan praktis manasik haji yang
dipraktekkan langsung sesuai sarana yang telah tersedia maupun proses
perjalanan selama haji. Bimbingan manasik haji di asrama haji embarkasi hanya
sebagai pengulangan atau pemantapan saja mengingat jamaah haji sebelumnya
telah menerimanya ketika berada di asrama haji transit yang pada daerah masing-
masing.
Asrama Haji Embarkasi Antara mempunyai tugas yang hampir sama dengan
asrama haji embarkasi, yaitu menyelenggarakan pelayanan akomodasi,
konsumsi, bea cukai, imigrasi, karantina, city chek-in, dan layanan lain yang
diperlukan dalam rangka pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji
21
(Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2013 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Asrama Haji Pasal 2). Perbedaannya terletak pada
fungsinya yang bukan merupakan tempat persinggahan terakhir jamaah haji. Para
jamaah haji masih harus menuju ke bandara embarkasi yang berada di daerah
lain untuk kemudian diberangkatkan menuju Arab Saudi. Jumlah jamaah haji yang
dapat ditampung pada Asrama Haji Embarkasi antara biasanya lebih dari 4.000
orang.
Asrama Haji Transit mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan akomodasi,

konsumsi, dan layanan lain dalam rangka persiapan pemberangkatan dan
pemulangan jemaah haji (Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Asrama Haji Pasal 2). Hal-hal
terkait bea cukai, keimigrasian, dan kelengkapan dokumen lainnya dilakukan saat
di asrama haji embarkasi. Asrama haji transit merupakan tempat persinggahan
sementara para jamaah haji sebelum diberangkatkan menuju ke asrama haji
embarkasi. Asrama haji transit biasanya juga disebut dengan asrama haji provinsi.
Jumlah jemaah haji yang dapat ditampung pada Asrama Haji Transit biasanya
kurang dari 3.000 orang.2
Data-data yang berhubungan dengan kegiatan di kompleks asrama haji terkait

dengan kebutuhan ruang dan fungsi di dalam sebuah fasilitas asrama haji yang
mewadahi aktifitas para jemaah haji baik persiapan dan keberangkatan haji.
Adapun ruang atau bangunan yang menjadi fasilitas utama sebuah asrama haji
antara lain :
- Gedung Aula/Serbaguna
- Hotel Haji/ Asrama
- Masjid
- Kantor Pengelola Utama
- Fasilitas Simulasi manasik haji, Lempar Jumroh, Tawaf, dll
- Parkir mobil
- Parkir motor
- Parkir bus
Beberapa data kegiatan rutin yang dilakukan asrama haji sebagai fasilitas kegiatan
para jemaah haji yang akan berangkat haji yang berkaitan dengan gedung serba
guna atau aula :
- Pertemuan dengan jemaah haji 1-2 kloter yang akan berangkat haji
- Seminar keagamaan
- Perkawinan dan ulang tahun
- Seminar formal kepemerintahan
- Pameran eksebisi
- Perayaan instansi pemerintah dan swasta
Dari kondisi bangunan-bangunan di Asrama haji Pontianak yang ada sekarang

sudah dirasa kurang representatif jika ditinjau dari segi fungsi maupun citra
bangunan. Kebutuhan ruang untuk gedung aula yang baru sebagai antisipasi
meningkatkan kelas asrama haji biasa menjadi asrama haji transit. Setelah melihat
kebutuhan di masa depannya maka dibuat kebutuhan ruang sebagai berikut :
- Ruang aula utama yang multi guna
- Ruang aula pendukung ukuran sedang
- Ruang aula pendukng ukuran kecil
22
- Ruang pameran dan galeri

- Ruang komite
- Ruang rapat
- Ruang belajar, dll
Lingkup kegiatan yang dapat diwadahi di gedung aula/serbaguna ini nantinya akan
mewadahi aktifitas seperti :
- Conference
- Congress
- Convention
- Workshop
- Seminar
- Forum
- Simposium
- Pernikahan
- Silaturahmi
- Graduasi
- Anniversary
Gambar 14. Literatur Fasilitas Asrama Haji
23
2. RENCANA PEMANFAATAN ASRAMA HAJI
Penyelenggaraan ibadah haji yang hanya terjadi sekali dalam setahun praktis
mengakibatkan operasional Asrama Haji Pontianak maksimal hanya terjadi saat
musim haji saja. Sementara di luar musim haji biasanya hanya berfungsi sebagai
tempat resepsi pernikahan, pelatihan, seminar, dan sebagainya. Pemanfaatan
tersebut tentu masih belum maksimal dikarenakan kegiatan tersebut belum tentu
terjadi secara rutin. Asrama Haji Pontianak seharusnya dapat dimanfaatkan lebih
maksimal lagi terutama sebagai tempat atau wadah untuk menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan Islami di Kalimantan Barat ataupun penginapan untuk
kebutuhan pendidikan dan umum. Hal ini tentu sangat memungkinkan mengingat
lokasi Asrama Haji Pontianak saat ini berada pada kawasan yang strategis dan
memiliki lahan yang cukup luas.
Pemanfaatan Asrama Haji Pontianak dapat memiliki dua fungsi yaitu :

1. Fungsi untuk pembinaan, pelayanan dan perlindungan jamah haji baik saat
persiapan maupun saat operasional penyelenggaraan ibadah haji setiap
tahun. Fungsi ini mencakup berbagai kebutuhan yang meliputi kebutuhan
pembinaan aspek ibadah, aspek layanan kesehatan dan aspek administrasi
dokumen perjalanan ibadah haji sebagai bagian dari perlindungan jamah haji.
Walaupun sampai saat ini masih terdapat berbagai kekurangan fasilitas yang
dibutuhkan dalam mewujudkan fungsi pertama ini namun sejak tahun 2020
Asrama Haji Pontianak telah mulai dibangun dan direvitalisasi.
2. Fungsi pelayanan publik. Seiring dengan peningkatan fasilitas asrama haji
melalui program revitalisasi pembangunan Asrama Haji Pontianak maka
perhatian publik untuk menggunakan asrama haji semakin besar. Dengan
demikian manfaat fungsi kedua dapat mendorong peningkatan Pendapatan
Negara Bukan Pajak (PNBP) dan melalui pendapatan tersebut dapat
dimanfaatkan untuk peningkatan operasional asrama haji sehingga dapat
mengurai ketergantungan APBN.
24
D. RENCANA BISNIS ASRAMA HAJI

PONTIANAK
1. POTENSI EKONOMI BISN IS DAN PARIWISATA
Sektor pariwisata di daerah Kalimantan Barat tergolong potensial untuk

dikembangkan lebih maju lagi. Provinsi ini memiliki potensi wisata yang beragam,
yakni berupa wisata alam, agrowisata, dan wisata budaya. Wisata alam antara lain
berupa pemandangan alam pegunungan, pantai laut, danau, hutan tropis dengan
aneka ragam flora dan fauna, air terjun yang indah, dan sebagainya. Begitu juga
dengan wisata budaya, dengan latar belakang sejarah dan aneka ragam seni dan
budaya yang unik dan menarik di Kalbar, daerah ini sangat potensial untuk
menarik wisatawan mancanegara maupun domestik.
Sebagai industri perdagangan jasa, kegiatan pariwisata tidak terlepas dari peran
serta pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pemerintah
bertanggung jawab atas empat hal utama yaitu; perencanaan (planning) daerah
atau kawasan pariwisata, pembangunan (development) fasilitas utama dan
pendukung pariwisata, pengeluaran kebijakan(policy) pariwisata, dan pembuatan
dan penegakan peraturan (regulation). Berikut ini adalah penjelasan mengenai
peran-peran pemerintah dalam bidang pariwisata tersebut di atas:
1. Perencanaan Pariwisata
Pariwisata merupakan industri yang memiliki kriteria-kriteria khusus,
mengakibatkan dampak positif dan negatif.Untuk memenuhi kriteria khusus
tersebut, memaksimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif yang
ditimbulkan sehubungan dengan pengembangan pariwisata diperlukan
perencanaan pariwisata yang matang. Kesalahan dalam perencanaan akan
mengakibatkan munculnya berbagai macam permasalahan dan konflik
kepentingan di antara para stakeholders. Masing-masing daerah tujuan wisata
memiliki permasalahan yang berbeda dan memerlukan jalan keluar yang berbeda
pula.
Dalam pariwisata, perencanaan bertujuan untuk mencapai cita-cita atau tujuan

pengembangan pariwisata. Secara garis besar perencanaan pariwisata mencakup
beberapa hal penting yaitu: (1) perencanaan pembangunan ekonomi yang
bertujuan untuk memacu pertumbuhan berbagai jenis industri yang berkaitan
dengan pariwisata, (2) perencanaan penggunaan lahan, (3) perencanaan
infrastruktur yang berhubungan dengan jalan, bandar udara, dan keperluan
lainnya seperti; listrik, air, pembuangan sampah dan lain-lain, (4) perencanaan
pelayanan sosial yang berhubungan dengan penyediaan lapangan pekerjaan,
pelayanan kesehatan, pendidikan dan kesejastraan sosial, dan (5) perencanaan
keamanan yang mencakup keamanan internal untuk daerah tujuan wisata dan
para wisatawan.
2. Pembangunan Pariwisata
Pembagunan pariwisata umumnya dilakukan oleh sektor swasta terutama
pembangunan fasilitas dan jasa pariwisata. Namun, pengadaaan infrastruktur
umum seperti jalan, listrik dan air yang berhubungan dengan pengembangan
pariwisata terutama untuk proyek-proyek yang berskala besar yang memerlukan
25
dana yang sangat besar seperti pembangunan bandar udara, jalan untuk
transportasi darat, proyek penyediaan air bersih, dan proyek pembuangan limbah
merupakan tanggung jawab pemerintah. Selain itu, pemerintah juga beperan
sebagai penjamin dan pengawas para investor yang menanamkan modalnya
dalam bidang pembangunan pariwisata.
3. Kebijakan Pariwisata
Kebijakan merupakan perencanaan jangka panjang yang mencakup tujuan
pembangunan pariwisata dan cara atau prosedur pencapaian tujuan tersebut yang
dibuat dalam pernyataan-pernyataan formal seperti hokum dan dokumen-
dokumen resmi lainya. Kebijakan yang dibuat permerintah harus sepenuhnya
dijadikan panduan dan ditaati oleh para stakeholders.Kebijakan-kebijakan yang
harus dibuat dalam pariwisata adalah kebijakan yang berhubungan dengan
pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesempatan kerja, dan hubungan politik
terutama politik luar negeri bagi daerah tujuan wisata yang mengandalkan
wisatawan manca negara.Umumnya kebijakan pariwisata dimasukkan ke dalam
kebijakan ekonomi secara keseluruhan yang kebijakannya mencakup struktur dan
pertumbuhan ekonomi jangka panjang.Kebijakan ekonomi yang harus dibuat
sehubungan dengan pembangunan pariwisata adalah kebijakan mengenai
ketenagakerjaan, penanaman modal dan keuangan, industri-industri penting untuk
mendukung kegiatan pariwisata, dan perdagangan barang dan jasa.
4. Peraturan Pariwisata
Peraturan pemerintah memiliki peran yang sangat penting terutama dalam
melindungi wisatawan dan memperkaya atau mempertinggi pengalaman
perjalanannya. Peraturan-peraturan penting yang harus dibuat oleh pemerintah
untuk kepentingan tersebut adalah: (1) peraturan perlindungan wisatawan
terutama bagi biro perjalanan wisata yang mengharuskan wisatawan untuk
membayar uang muka (deposit payment) sebagai jaminan pemesanan jasa
seperti akomodasi, tour dan lain-lain; (2) peraturan keamanan kebakaran yang
mencakup pengaturan mengenai jumlah minimal lampu yang ada di masing-
masing lantai hotel dan alat-alat pendukung keselamatan lainnya; (3) peraturan
keamanan makan dan kesehatan yang mengatur mengenai standar kesehatan
makanan yang disuguhkan kepada wisatawan; (4) peraturan standar kompetensi
pekerjapekerja yang membutuhkan pengetahuan dan keahlian khusus seperti
seperti pilot, sopir, dan nahkoda.
Selain itu, pemerintah akan bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya
alam seperti; flora dan fauna yang langka, air, tanah dan udara agar tidak terjadi
pencemaran yang dapat mengganggu bahkan merusak suatu ekosistem. Oleh
karena itu, penerapan semua peraturan pemerintah dan undang-undang yang
berlaku mutlak dilaksanakan oleh pemerintah.
Strategi pemerintah daerah dalam mengembangkan pariwisata harus dilihat

secara komprehensif melalui beberapa aspek pengembangan, yaitu antara lain:
1. Pengembangan Pariwisata dan Promosi

Dikaitkan dengan promosi pariwisata, kondisi antara daerah satu dengan daerah
yang lain akan berbeda. Oleh karena itu, strategi harus harus berdasarkan hasil
penelitian. Bukan asal buat brosur, leaflets guide books, dan lain-lain. Dari tahap
persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi, promosi harus dilaksanakan secara
26
koordinatif.Terutama darI unsure swasta (usaha pariwisata) sebagai “pelayan”

terhadap kunjunganwisatawan.
Menurut pengamatan, calon wisatawan dari negara asal (generating area), lebih
banyak tahu tentang kondisi yang sedang terjadi di tanah air sekarng ini, berkat
kemajuan teknologi informasi. Mereka memantau dari internet, atau e-mail. Dulu,
ketika dunia informasi belum “dijajah” internet, motivasi wisatawan benar-benar
masih belum dikotori oleh berita kerusuhan.Para lulusan sekolah pariwisata harus
diberi kesempatan sebagai perencana dan pelaksana, terutama penyusun strategi
promosi pariwisata secara integral, dan sebagai tenaga perencana pembangunan
pariwisata.Memang memprihatinkan, masih sedikitnya lulusan pariwisata yang
diberi kesempatan berkarya di Disbudpar, Kanwil, atau instansi yang berkaitan
dengan pariwisata.
Jadi, lebih kurang sukses pariwisata, harus mencari akar permasalahannya.

Misalnya, kembali kepada teori strategi promosi yang tak semata “menjual” objek
wisata, tapi dengan pembinaan lebih penting.Baik pembinaan kepada objek itu
sendiri maupun factor pendukungnya seperti lingkungan, masyarakat, serta aspek
keamanan, kebersihan, dan ketertiban. Kalau kondisi tersebut belum kondusif,
maka akan sangat berpengaruh pada proses pengembangannya. Oleh karena itu
pemerintah pusat dan daerah dapat mengadakan kegiatan promosi tidak sekedar
tergantung pada ABPD yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, jenis-jenis dan
anggaran untuk promosi tidaklah bersifat imitative karena akan terjadi keadaan
yang kaku dan terlambat untuk meraih jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia.
Adanya keterbukaan koordinasi dan keahlian promosi secara terpadu akan

membawa dampak positif. Indikasi dengan banyak jumlah kunjungan itu akan
mempengaruhi terhadap kesempatan kerja, kesempatan berusaha, dan
penerimaan PAD dari sector pariwisata akan meningkat. Usaha promosi
pariwisata bila dilakukan secara optimal, terpadu, dan terkoordinasi dengan
mengikutsertakan masyarakat, asosiasi pariwisata, instansi terkait (sperti Kadin,
Bappeda, DKPMD, ASITA, Disbudpar) akan membawa pengaruh positif.
Kebijakan-kebijakan tata ruang dan sektoral yang berkaitan dengan Provinsi

Kalimantan Barat tentu akan membawa implikasi terhadap perkembangan dan
pengembangan pariwisata Provinsi Kalimantan Barat terutama hal-hal yang
berkaitan dengan spasial. Penentuan struktur pengembangan pariwisata akan
berpijak pada rencana pengembangan struktur dan pola ruang Provinsi
Kalimantan Barat berdasarkan RTRWN dan RTRWP Provinsi Kalimantan Barat.
Analisis kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan wilayah perencanaan dan

implikasinya terhadap pariwisata wilayah perencanaan dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
27
Tabel 3. Implikasi Kebijakan Tata Ruang Terhadap Perkembangan Provinsi

Kalimantan Barat dan Kota Pontianak
Aspek RTRWN RTRW Provinsi Implikasi

Kalimantan Barat
Penetapan Pusat Kalimantan PKN yaitu pada Berkembangnya
Kegiatan Barat sebagai Kawasan Metropolitan Kota Pontianak
Pusat Kegiatan Pontianak yang sebagai ibukota
Nasional (PKN) meliputi Kota provinsi akan
Pontianak, Kab. Kubu semakin cepat dan
Raya dan Kab. luas sehingga
Mempwah dapat melayani
wilayah sekitar
PKSN meliputi
1. Perkotaan
Temajuk (di
Kecamatan Paloh
Kabupaten
Sambas)
2. Perkotaan Aruk
3. Perkotaan Jagoi
Babang
4. Perkotaan Jasa
5. Perkotaan Badau
Sistem Jaringan jalan Pengembangan

Transportasi strategis nasional sistem transportasi
yang dipersiapkan darat, laut dan
untuk menjadi jalan udara akan sangat
arteri yang menunjang
menghubungkan antar pengembangan
PKN, meliputi kegiatan pariwisata
1. Ruas Jalan Raya di Kalimantan Barat
Pinoh (Nanga
Pinoh)
2. Ruas Jalan Nanga
Pinoh-Ella Hilir
3. Ruas Jalan Ella
Hilir-Popai
4. Ruas Jalan Popai-
Bts. Kalimantan
Tengah
Jaringan jalan kolektor

primer K3 yang
menghubungkan antar
PKSN atau antara
PKSN dengan
gerbang lintas batas
negara atau antar
Pelabuhan Nasional
dengan PKW,
,meliputi:
1. Ruas Jalan Sp.
Camar Bulan-
28
Temajuk (PKSN)-
Batas Serawak
2. Ruans Jalan Sp.
Take-Jagoi
Babang-Batas
Serawak
Kawasan Andalan Kawasan andalan Kawasan Andalan

dan Kawasan yang terdiri atas: dalam RTRW
Strategis 1. Kawasan Andalan Provinsi menjadi
Singkawang dan dasar penentuan
sekitarnya dengan pengembangan
sektor unggulan kepariwisataan
pertanian, Provinsi Kalimantan
perikanan, Barat
peternakan,
perkebunan,
industri, dan
pariwisata;
2. Kawasan Andalan
Pontianak dan
sekitarnya dengan
sektor unggulan
pertanian,
perikanan, industri,
dan pariwisata;
Tabel 4. Implikasi Kebijakan Pariwisata Terhadap Perkembangan Provinsi

Kalimantan Barat dan Kota Pontianak
Aspek RIPARNAS RTRW Provinsi Implikasi

Kalimantan Barat
Detinasi dan Penetapan a. Kawasan Kebijakan
Pengembangan Sambas Metropolitan RIPARNAS
Wisata Nasional (Temajuk) Pontianak dan merupakan
sebagai Kawasan sekitarnya; peluang bagi
Strategis b. Kawasan Pantai pengembangan
Pariwisata Pasir Panjang, kepariwisataan
Nasional) sangat Kota Singkawang Provinsi
mendukung dan sekitarnya; Kalimantan Barat
kegiatan c. Sekitar (di luar
pembenagn kawasan)Gunung
pariwisata Niyut-Penrinsen;
provinsi d. Danau Lait dan
Kalimantan Barat sekitarnya;
e. Gunung Palung
dan sekitarnya;
f. Bukit Baka - Bukit
Raya;
g. Sekitar (di luar
kawasan)Karimata
dan; dan
29
h. Danau Sentarum
dan sekitarnya.
Pertumbuhan jumlah wisatawan yang berkunjung ke suatu wilayah dimungkinkan

beberapa sebap:
1. Pertumbuhan dalam pariwisata karena utnuk tujuan bisnis, wistawan ini

digolongkan pengunjung bisnis perorangan dan pengunjung bisnis
perusahaan-perusahaan.
2. Pertumbuhan dalam jumlah orang yang mengambil cuti liburan dan frekuensi
liburan.
Dari data kunjungan tamu di Kota Pontianak dapat kita proyeksikan jumlah
kunjungan wisatawan di tahun-tahun kedepan mengalami peningkatan. Maka dari
tabel diatas, rata-rata proyeksi wisatawan untuk tahun 2014 hingga 2019 akan
mengalami peningkatan. Untuk memperoleh angka peningkatan kunjungan
wisatawan tersebut maka pemerintah Kota Pontianak telah melakukan strategi
pengembangan wisata, yaitu:
1. Mengidentifikasi segmen pasar wisata untuk setiap obyek wisata.

2. Menegmbangkan produk wisata untuk memperluas segmen pasar wisata.
3. Meningkatkan akses ke seluruh Obyek Daerah Tujuan Wisata (ODTW) di Kota
Pontianak.
4. Meningkatkan promosi pariwisata Kota Pontianak melalui leaflet, media cetak,
dan media internet.
Investasi memainkan peran yang sangat penting dalam masyarakat yang sedang
menbangun. Investasi bagaikan motor yang menggerakan kehidupan ekonomi
nasional, karena pembentukan modal memperbesar kapasitas produksi,
menaikan PDB, menciptakan lapangan pekerjaan, dan meningkatan pendapatan
masyarakat. Ada beberapa kendala yang menyebapkan investor asing maupun
domestic masih enggan untuk segera melakukan investasinya di Kota Pontianak
antara lain:
1. Keterbatasan infrastruktur, akan mempengaruhi kelancaran dalam

berinvestasi karena akan meningkatkan biaya investasi lebih tinggi.
2. Sistem birokrasi, birokrasi yang panjang akan menyebapkan biaya tinggi atau
disebut high cost economy.
3. Keterbatasan sumber dana, seringkali pihak perbankan masih sulit
mengucurkan dana bagi usaha-usaha kepariwisataan yang biasanya berbasi
ekonomi kecil yang dianggap mempunyai resiko kredit tinggi.
4. Investasi sumber daya manusia, masih langkahnya SDM dengan predikat
lulusan dari program studi pariwisata sehingga kurang professional
danakhirnya kurang dapat mengembangkan usaha pariwisata.
Dengan melihat permasalahan yang ada tersebut maka pemerintah daerah Kota
Pontianak telah berupaya meminimalkan kendala yang terjadi dengan kebijakan
sebagai berikut:
1. Regulasi sector pariwisata yang menyangkut masalah perjanjian, kepastian
hukum
30
2. Melakukan peningkatan pembangunan infrastruktur seperti transportasi darat

dan udara, telekomunikasi, listrik, dan sebagainya
3. Melakukanprogram pelatihan-pelatihan ada SDM yang bergerak pada sector
pariwisata
4. Goodwill sector perbankan dengan guarantee pemerintah daerah untuk
berpihak pada sector UKM terutam sector pariwisata yang benar-benar
mempunyai potensi tinggi dalam menggerakan roda ekonomi dan target PAD
daerah.
5. Pembangunan Sarana dan prasarana perhotelan dan termasuk revitalisasi
asrama haji yang saat ini sedang berlangsung
Jumlah kunjungan wisman ke Kalimantan Barat dalam kurun waktu 5 tahun

terakhir menunjukan trend meningkat. Jumlah kunjungan wisman selama tahun
2019 merupakan yang tertinggi dalam periode tersebut. Selama tahun 2019
jumlah kunjungan wisman mencapai 77.921 kunjungan atau naik 10,40 persen
dibanding jumlah kunjungan selama tahun 2018 yang tercatat 70.578 kunjungan.
Peningkatan pertumbuhan kunjungan wisman pada 2019 ini, diharapkan terus
meningkat pada tahun-tahun mendatang.
Tabel 5. Jumlah Kunjungan Wisman ke Kalimantan Barat 2015-2019
Sumber: Statistik Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Provinsi Kalimantan Barat, 2019
Jumlah kunjungan wisman ke Kalimantan Barat yang datang selama tahun 2019
melalui 5 (lima) pintu masuk. Kunjungan tertinggi melalui PLBN Entikong
(Kabupaten Sanggau) sebesar 23.284 kunjungan atau 29,88 persen, diikuti oleh
pintu masuk Bandara Supadio (Kota Pontianak) mencapai 22.500 kunjungan atau
28,88 persen. Kunjungan wisman tertinggi selanjutnya melalui PLBN Aruk
(Kabupaten Sambas) sebesar 16.508 kunjungan atau 21,19 persen dan PLBN
Nanga Badau sebesar 14.472 kunjungan atau 18,57 persen. Sementara
kedatangan wisman terendah datang melalui PLBN Jagoi Babang (Kabupaten
Bengkayang) sebesar 1.157 kunjungan atau 1,48 persen. Secara keseluruhan,
wisman berkebangsaan Malaysia yang datang ke Kalimantan Barat merupakan
wisman dengan jumlah kunjungan terbanyak, yaitu 57.276 kunjungan atau 73,51
31
persen. Diikuti wisman yang berkebangsaan Brunei Darussalam dan China,

masing-masing 1,86 persen dan 1,82 persen.
Gambar 15. Jumlah Kunjungan Berdasarkan Pintu Masuk
f. Jumlah hotel bintang dan melati di Kota Pontianak

Fasilitas lengkap ditunjang dengan pelayanan yang istimewa tentu akan
memuaskan setiap tamu yang datang ke hotel. Dan itu merupakan harapan dari
setiap pengunjung yang datang untuk menyewa hotel termasuk Anda. Agar
harapan tersebut terpenuhi maka selayaknya menyewa hotel berbintang 4 atau
minimal hotel berbintang 3. Berikut ini beberapa pilihan terbaik hotel di Pontianak
yang bagus dan direkomendasikan:
Tabel 6. Daftar Hotel di Kalimantan Barat Bersarkan Kelas Bintang
No. Hotel Alamat Website

Hotel Bintang 4
Aston Hotel & Convention
1. Jln. Gajah Mada No. 21
Center Pontianak
www.goldentulipessent
2. Golden Tulip Pontianak Jln. Teuku umar No. 39
ialpontianak.com
Grand Mahkota Hotel www.grandmahkotahot
3. Jln. Sidas No. 8
Pontianak el.com
Jln. Jendral Ahmad Yani www.mercurepontiana
4. Mercure Hotel Pontianak
No.91 k.com
5. Harris Hotel Pontianak Jln. Gajah Mada
32
Hotel Bintang 3
1. Hotel Dangau Resort
Jl.Gajah Mada No.177- www.hotelgajahmada.c
2. Hotel Gajah Mada
183 om
Jl. Sungai Raya Dalam
3. Hotel Harmony In
No. 79
4. Hotel Kapuas Palace Jl. Gajah Mada No. 889 www.hotelkapuas.com
Jl.Nusa Indah III,
5. Hotel Kini www.hotelkini.com
Perumahan Nusa Indah
www.pontianak.orchar
6. Hotel Orchardz Jl. Gajah Mada No.89
dzhotel.com
Jl. Gajah Mada No. 86-86
7. Hotel Peony www.hotelpeony.com
A
www.santika.com/ponti
8. Hotel Santika Jl. Diponegoro No.46
anak
http://www.transerahot
9. Transera Hotel Pontianak Jl. Gajah Mada No. 21 els.com/en/hotel/5/tran
sera-hotel-pontianak
Jl. Sultan Syarif
10. Best Western Hotel Pontianak
Abdurrahman
Hotel Bintang 2
1. Hotel Merpati Jl. Imam Bonjol No. 111
2. Hotel Kapuas Dharma Jl. Imam Bonjol No. 89
Hotel Bintang 1
www.garudahotelptk.c
1. Hotel Garuda Jl. Pahlawan No. 40
om
2. Hotel Kartika
Sedangkan tingkat hunian hotel di Kota Pontianak dapat dilihat untuk hotel
berbintang sebesar 56.40 persen pada tahun 2018, untuk hotel tidak berbintang
sebesar 61.64 persen. Tingkat penghunian kamar hotel adalah persentase
banyaknya malam kamar yang dihuni terhadap banyaknya malam kamar yang
tersedia.
Gambar 16. Tingkat Hunian Hotel di Kota Pontianak

33
Kalimantan Barat memiliki banyak budaya baik berwujud kesenian ataupun adat
istiadat, yang dijadikan beberapa acara yang dapat menarik wisatawan.
Pemerintah mengemas pertunjukan kesenian tersebut di dalam event wisata
tahunan atau di rumah wisata budaya. Pariwisata yang dimiliki oleh Kalimantan
Barat yang memilik beragam budaya yang sangat kompleks dan acara budaya
yang sangat unik serta sangat kental dan tetap bertahan hingga saat ini. Event
pariwisata yang sering diadakan di Kalimantan Barat ini dibagi menjadi tiga cara
yaitu dengan event pariwisata budaya, dan event pariwisata nasional.
Kalimantan Barat merupakan daerah tujuan wisata yang menarik dengan segala
potensi yang dimilikinya, selain keindahan alam, memiliki keanekaragaman
budayanyalah yang banyak menarik wisatawan mancanegara. Provinsi
Kalimantan Barat merupakan salah satu dari provinsi yang ada di Indonesia yang
memiliki beragam budaya yang sangat menarik. Masyarakat Kalimantan Barat
sebagian besar terdiri dari tiga suku bangsa yang paling dominan yaitu, Dayak,
Melayu dan Tionghoa. Beragam etnik dan budaya masyarakat Dayak, Melayu dan
Tionghoa membawa warna tersendiri dan bersinergi dalam harmoni kehidupan
yang khas Kalimantan Barat. Suku-suku yang ada di Kalimantan Barat inilah yang
akan menimbulkan sebuah agenda budaya yang dapat dijadikan event pariwisata
untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
1. Festival Meriam karbit

Dalam rangka memperingati hari raya idul fitri digelar event yang sangat
mengharukan yang digelar di malam hari di sekitar jembatan sungai kapuas.
Dengan suara-suara meriam saling berbalasan dari dua pinggiran sungai
membuat suasana kegembiraan masyarakat saat mengakhiri puasa bulan suci
ramadhan. Atraksi permainan Meriam karbit mempunyai kisah sejarah yang
menarik. Menurut cerita, Kesultanan Kadriah Pontianak di tahun 1771 sampai
1808. Sultan Abdurahman, sang pendiri kota Pontianak, ingin berdakwah
nyebarkan agama Islam di daerah Kalimantan Barat. Beliau menyusuri setiap jalur
sungai di Kapuas menggunakan kapal untuk mencari tempat yang strategis. Raja
pertama Pontianak Syarif Abdurrahman Alkadrie ketika membuka lahan untuk
bertempat tinggal di Pontianak sempat diganggu hantu-hantu. Sultan kemudian
memerintahan pasukannya mengusir hantu-hantu itu dengan meriam.
Membunyikan meriam adalah untuk membuang sial dan mengusir hantu
kuntilanak yang ada di Kota Pontianak.36 Bunyi kerasnya juga menjadi pertanda
waktu azan Maghrib. Seiring berjalannya waktu, tradisi meriam karbit berkembang
menjadi daya tarik pariwisata. Meriam karbit buka hanya sekedar permainan biasa
bagi masyarakat Pontianak. Permainan unik ini memiliki makna tersendiri, baik
dari kajian historis, keagamaan, dan kebudayaan. Masyarakat menjadikan meriam
sebagai momentum untuk mengingat dan selalu bersyukur akan pembangunan
Kota Pontianak yang dahulunya hanya hutan yang lebat, dan sekarang telah
menjadi perkotaan yang maju.
Selain itu, meriam juga menjadi salah satu penyemarak hari Idul Fitri di Pontianak.
Momentum awal masuknya Islam ke Kalimantan Barat oleh Sultan Abdurahman
menjadi tonggak awal persebaran Islam. Kejadian ini pula lah yang
menghubungkan Islam dengan meriam karbit. Sekarang, meriam karbit menjadi
budaya dan kebiasaan yang tidak bias dilepaskan oleh masyarakat. Meriam karbit
yang awalnya hanya digunakan untuk memperingati momentum awal mula kota
dan masuknya Islam menjadi budaya yang sangat unik dan bernilai tinggi.
34
Gambar 17. Meriam Karbit di Tepi Sungai Kapuas Pontianak
2. Festival Robo-robo
Robo-robo ini bermula dengan kedatangan rombongan Opu Daeng Manambon
dan Putri Kesumba yang merupakan cucu Panembahan Mempawah kala itu yakni
Panembahan Senggaok yang merupakan keturunan Raja Patih Gumantar dari
Kerajaan Bangkule Raja Mempawah pada tahun 1148 Hijriah atau 1737 M.37
Sekarang, Robo-robo selain digelar untuk menolak bala, juga untuk mengenang
hari wafatnya Opu Daeng Menambun. Untuk memeriahkan ritual robo-robo,
masyarakat setempat menggelar hiburan tradisional seperti jepin, tundang atau
pantun berdendang, dan lomba perahu bidar serta menampilkan berbagai macam
adat dan budaya Melayu Mempawah.
Gambar 18. Festival Robo-robo

35
3. Festival Gawai Dayak

Gawai Dayak merupakan perayaan dan festival budaya yang meriah dan diadakan
setiap tahun oleh suku asli Kalimantan. Tradisi Dayak Gawai dimulai sebagai
upacara panen masyarakat adat Dayak di sekitar Pontianak Kalimantan Barat
yang telah menjadi bagian dari tradisi mereka selama beberapa dekade ini.
Festival tradisional Gawai Dayak biasanya dilakukan dalam jangka waktu tiga
bulan, terutama oleh Dayak Iban dan Dayak Darat, sebagai ungkapan rasa syukur
atas panen yang melimpah. Selama bertahun-tahun, penyesuaian dilakukan
terhadap Gawai Dayak.
Bagaimanapun, upacara tradisional masih mempertahankan elemen utamanya.

Bekerja sama dengan pemerintah daerah, Gawai Dayak sekarang hanya
berlangsung satu minggu, bukan tiga bulan dan sekarang dikenal sebagai Pekan
Gawai Dayak. Gawai dayak ini dilakukan di setiap daerah di Kalimantan Barat
akan tetapi gadai Dayak terbesar dipusatkan di Kota Pontianak. Begitu juga
Nyobenk merupakan salah satu festival budaya dayak yang biasanya juga
diadakan ketika festival gawai dayak.
Gambar 19. Gawai Dayak di Rumah Radakn Pontianak
4. Cap Goh Mei

Setiap 15 hari setelah tahun baru Imlek, etnis Tionghoa di Indonesia merayakan
hari Cap Go Meh, yang juga merupakan penutup dari rangkaian perayaan tahun
baru China. Kata Cap Go Meh sendiri berasal dari dialek Tiociu atau Hokkien, yaitu
Cap Go itu lima belas dan Meh itu malam. Sehingga Cap Go Meh dapat diartikan
sebagai malam kelima belas. Perayaan Cap Go Meh untuk menghormati Sang
Buddha Sakyamuni yang dipercaya menampakkan diri pada hari ke-15 bulan
pertama di Dataran Timur. Sehingga Kaisar memerintahkan untuk sembahyang
syukuran, arak-arakan, atraksi kesenian, dan memasang lampion.
36
Even Cap Go Meh yang menakjubkan ini dilaksanakan di Kota Pontianak,

Kabupaten Mempawah, Kota Singkawang, Kabupaten Sambas, Kabupaten
Ketapang, Kabupaten Sintang dan Kabupaten Kubu Raya. Akan tetapi perayaan
terbesar dilaksanakan di Kota Singkawang. Perayaan Cap Go Meh di
Singkawang, Kalimantan Barat, disebut-sebut sebagai acara terbesar di Asia
Tenggara. Perayaannya begitu berbeda dengan tempat-tempat lain. Ritual yang
paling memikat adalah ritual tatung yaitu wanita, pria, dan anak-anak akan
berkumpul untuk menjadi media penolakkan roh-roh jahat serta kemalangan
sepanjang sisa tahun.
Gambar 20. Festival Cap Goh Meh
5. Festival Kulminasi Matahari

Hanya ada 12 negara di dunia yang dilintasi garis khatulistiwa. Namun hanya ada
satu kota yang persis memisahkan belahan bumi Utara dan Selatan, yakni
Pontianak. Tugu Khatulistiwa terletak di Jalan Khatulistiwa, Pontianak, Kalimantan
Barat. Inilah garis lintang nol derajat bumi, garis yang tepat membelah bumi bagian
selatan dan bagian utara. Tercatat oleh ilmuwan Pontianak dilintasi garis matahari,
pada 0 detik, 0 menit, dan 0 derajat. Dalam satu tahun peristiwa titik kulminasi
matahari ini hanya terjadi dua kali yaitu pada 23 maret dan 21-23 september.
Peristiwa penting dan menakjubkan di sekitar Tugu Khatulistiwa yang mana saat
terjadinya titik kulminasi matahari, yakni fenomena alam ketika Matahari tepat
berada di garis khatulistiwa. Pada hari itulah dapat disaksikan dimana bayangan
benda pada siang hari di sekitar puncak tugu tersebut menghilang seketika,
sebagai tanda awal musim semi di dunia belahan utara. Para wisatawan
mengeksplorasi pengalamannya terhadap fenomena alam ini selama 5-10 menit.
37
Gambar 21. Festival Titik Kulminasi di Tugu Khatulistiwa Pontianak
2. DAMPAK INDUSTRI PARIWISATA
a. Dampak Sosial-Ekonomi
Harus diakui bahwa program pengembangan ekonomi nasional bertumpuh pada
industri pariwisata kita.Bahkan, perkembangan pariwisata dalam tiga dasawarsa
terakhir telah melewati batas-batas yang paling optimis dari perencanaannya
sendiri.Hampir seperempat dari pendapatan dunia beredra di seputar industry
pariwisata, dan tanda-tanda selalu menunjukan grafik yang terus
menanjak.Pariwisata telah menjadi industry sipil terbesar yang melampaui asset
industry kendaraan, baja, elektronika dan pertanian. Satu di antara lima belas
orang di dunia kini bekerja di industry jasa ini, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Tidak berlebihan apabila pariwisata dimasukan ke dalam bidang ekonomi yang

pembangunannya mengikuti kaidah-kaidah ekonomi.”. Dalam program
pembangunan ekonomi yang demikian itu, keberhasilan industry pariwisata selalu
diukur dari target (angka) kedatangan wisatawan Mancanegara ke dalam negeri.
Dengan perkataan lain, program pengembangan pariwisata ingin mencapai target
kedatangan wisatawan mancanegara karena kedatangan mereka dapat
menambah kekayaan devisa Negara dan kemakmuran masyarakat Indonesia.
Implementasi dari program itu, tentu saja memerlukan berbagai upaya yang
mengikuti kaidah-kaidah ekonomi sebagaimana dikatakan
sebelumnya.Implementasi kaidah-kaidah ekonomi yang baik membutuhkan
manajemen professional (SDM berkualitas, terampil, professional), disamping
modal dan orientasi keuntungan berlipat.Tuntunan demikian dianggap wajar
karena pariwisata harus dikelola secara modern.Akan tetapi, modernisasi berjalan
seiring dengan kapitalisasi.Karena kapitalisme dan modernisasi bergerak seiring
ibarat sepasang roda yang memiliki dua sisi, yakni sisi yang satu berorientasi
38
keuntungan dan sisi lainnya adalah idealisme dengan keinginan mensejahterakan

masyarakat tujuan wisata dengan dollar, “maka modernisasi terwujud pada
beberapa pokok, antara lain property (milik), occupation (pekerjaan), dan contract
(perjanjian).Prinsip-prisip inilah yang lebih menjamin kepastian dan keamanan
kaum pemodal dan pengusaha daripada tenaga kerja dan pemiliki tanah.
Ditinjau dari sudut ekonomi, maka pariwisata yang mendatangkan wisatawan

mancanegara ini menempatkan pihak Indonesia menjadi penjual jasa wisata,
sedangkan negara-negara yang menjadi sumber wisatawan berhadapan dengan
negara kita sebagai pembeli jasa-jasa itu. Dalam hubungan jual-beli itu dan
mengingat sainganyang keras dengan negara-negara lain, maka untuk
mendapatkan bisnis yang sukses, Indonesia harus mampu menyediakan jasa
wisata yang bermutu tinggi dan berharga yang murah. Lagi pula, Indonesia harus
terus menerus berusaha supaya dikenal dengan luas di negara-negara asal
wisata. Orientasi ke Barat dalam mempromosikan pariwisata juga berimplikasi
luas. Untuk dapat mengusahakan mutu jasa dan agar dapat menarik sebanyak
mungkin wisatawan mancanegara yang berdevisa ke dalam negeri, maka
masyarakat Indonesia sebagai penerima wisata perlu menyelami factor-faktor
ekonomi dan budaya yang mendorong orang-orang dari daerah (negara) sumber
wisatawan agar ingin berwisata ke Indonesia, khusunya Kota Pontianak.
Untuk itu kehadiran Asrama Haji Pontianak di Kalimantan Barat diharapkan akan
memberikan keuntungan dan berdampak luas baik sektor pariwisata, sektor
ekonomi dan tentunya sektor bisnis bagi masyarakat lokal sehingga perputaran
roda ekonomi akan semakin lebih baik.
2. Dampak Pariwisata dan ekonomi kawasan pembangunan Asrama Haji

Pontianak
Lokasi kompleks Asrama Haji Pontianak berada di pusat ibukota Provinsi
Kalimantan Barat yaitu Kota Pontianak yang dibelah oleh 3 anak sungai, Sungai
Kapuas, Sungai Landak dan Anak sungai Landak. Kawasan tepian Sungai Kapaus
merupakan objek wisata yang khas dan unik yang menyajikan suasana tepi sungai
dan kehidupan masyarakat tepian yang dinamis. Tepian Sungai kapaus menjadi
daya Tarik wisata utama di Kota Pontianak.
Sungai Kapuas merupakan terpanjang di Indonesia ini adalah nadi kehidupan

rakyat Kalimantan Barat, sehingga jika kita menjelajahi sungai ini, maka kita akan
semakin mengenal kehidupan masyarakat di provinsi ini. Menjelajahi sungai ini
bisa dimulai dengan naik kapal wisata selama 45 menit di dalam kota Pontianak,
hingga menyewa kapal tradisional yang akan mengantar kita menjelajahi sungai
ini hingga perhuluannya di Kab. Kapuas Hulu.
Wisata Sungai Kapuas Pontianak di Kalimantan Barat bukan hanya menyediakan

pemandangan eksotis saja juga berbagai wahana permainan yang disediakan di
lokasi, seperti menyusuri sungai dengan menggunakan kapal wisata, mengunjungi
situs budaya dan relegi, hingga bisa mencoba permainan air dengan kayak di sore
hari sambil menikmati sunset yang indah dan menyaksikan keindahan Kota
Pontianak dari sudut yang berbeda dan dapat menyaksikan sebuah jembatan
yang membentang di atas sungai. Spot cantik yang ditawarkan di destinasi wisata
Jembatan Kapuas menyajikan pesona keindahan sunrise di pagi hari sebelum
matahari terbit. Spot cantik keindahan di lokasi ini akan menunjukan kepada para
39
wisatawan bahwa alam Pontianak sangatlah indah dan tiidak kalah dengan daerah
maupun negeri lainnya.
Gambar 22. Wisata Tepian Sungai Kapuas
Perjalanan jelajah wisata Sungai Kapuas dapat dilanjutkan ke Pelabuhan Seng

Hie yang lokasi tidak jauh dari Jembatan Kapuas. Di pelabuhan ini kita dapat
menyaksikan kegiatan bongkar muat barang dari dan menuju kapal untuk
didisribusikan peada daerah yang ada di sepanjang Sungai Kapuas. Konon
pelabuah Seng Hie ini merupakan pelabuhan pertama dan tertua yang ada di kota
Pontianak. Dan nama pelabuhan ini diambil dari seorang pengusaha dari
40
keturunan Cina yang bernama Than Seng Hie yang merupakan pengusaha besar
di bidang hasil bumi pada masanya. Selain kapal barang, di pelabuhan ini juga
terdapat kapal penumpang dengan rute jauh, sedang dan dekat yang melayani
penyeberangan untuk umum. Rute jarak dekat yang bisa kita gunakan seperti dari
pelabuhan Seng Hie ke daerah Keraton Kadriah dan Masjid Sultan Syarief
Abdurrahman. Kapal kecil ini biasa disebut dengan “Klotok”, dan bisa menampung
10 orang penumpang.
Dari pelabuhan Seng Hie perjalanan bisa dilanjutkan menuju tempat wisata
Heritage yang ada di Istana Kadriah Pontianak. Istana Kadriah merupakan sebuah
bangunan istana yang menjadi cikal bakal berdirinya Kota Pontianak yang
sekarang berdiri. Di dalam kawasan ini kita dapat mengetahui sejarah dan
keindahan tata letak dan perjalanan sejarah Kota Pontianak dari sudut sejarah.
Memasuki kawasan halaman depan halaman depan Istana kita akan menemukan
sebuah anjungan yang menjorok ke depan. Dulunya ruangan tersebut menjadi
tempat Sultan untuk menikmati panorama keindahan Sungai Kapuas dan Sungai
Landak. Sedangkan di sisi lain ruangan yang terdapat di samping sebelah kanan
ajungan, terdapat sebuah anak tangga yang menghubungkan antara Istana dan
anjungan yang selalu ginunakan sultan. Masih di lokasi sekitar anjungan juga
dapat menemukan sebuah benda yang bernama genta yang berfungsi dulunya
sebagai penkita untuk memberitahukan warga untuk marabahaya bila
mengancam.
Gambar 23. Istana Kadariah Pontianak
Puas berkeling dan mendapatkan informasi di dalam area istana, kita dapat
melanjutkan perjalanan di luar gedung Istana. Di lokasi yang tidak jauh dari istana,
dapat ditemukan sebuah bangunan masjid Kesultanan yang bernama Masjid
Sultan Abdurrahman Alkadri, nama masjid ini diambil dari nama Sultan Pontinaka
yang pertama. Konon informasi yang Direktori Wisata Indoneia dapatkan di lokasi,
pada masa kepemimpinan beliaulah masjid ini di bangun.
41
Gambar 24. Masjid Jamik Pontianak
Setetelah dar Masjid Sultan Pontianak, kita dapat melanjukan perjalanan wisata di
Pontianak dengan mengunjungi Tugu Khatulistiwa Pontianak. Tugu Khatulistiwa
atau Equator Monument berada di Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara, Propinsi
Kalimantan Barat. Lokasinya berada sekitar 3 km dari pusat Kota Pontianak, ke
arah kota Mempawah. Tugu ini menjadi salah satu ikon wisata Kota Pontianak dan
selalu dikunjungi masyarakat, khususnya wisatawan yang datang ke Kota
Pontianak. Sejarah mengenai pembangunan tugu ini dapat dibaca pada catatan
yang terdapat di dalam gedung. Saat yang tepat untuk mengunjungi tugu
hatulistiwa ini adalah pada tanggal 21 – 23 Maret atau 21 – 23 September. Pada
saat itu, terjadi fenomena alam di mana matahari berada tepat di atas garis
khatulistiwa sehingga semua benda yang berada di atas garis ini tidak akan
memiliki bayangan.
Tugu Khatulistiwa Pontianak di bangun pada tanggal 31 maret tahun 1928 oleh
Tim Ekspedisi Geografi Internasional yang di pimpin oleh seorang ahli Geografi
berkebangsaan Belanda, yang dilakukan secara Astronomi, artinya bahwa
Pengukuran yang mereka lakukan tanpa mempergunakan alat yang canggih
seperti Satelit atau GPS, mereka hanya berpatokan pada garis yang tidak Smooth
(garis yang tidak rata/atau bergelombang) serta berpatokan pada benda-benda
alam seperti, rasi bintang (ilmu falaq).
42
Gambar 25. Tugu Khatulistiwa Pontianak
Tugu Khatulistiwa yang asli terbuat dari kayu belian (kayu besi, atau kayu ulin)
terdiri dari empat tonggak yang man 2 buah tonggak bagian depan dengan tinggi
3,05 meter dari permukaan tanah, 2 buah tonggak bagian belakang dengan tinggi
4,40 meter dari permukaan tanah. Keterangan simbol berupa anak panah
menunjukkan arah utara – selatan (lintang 0 derajat). Keterangan simbol berupa
flat lingkaran yang bertuliskan EVENAAR yang artinya Khatulistiwa (bahasa
Belanda) menunjukan belahan garis Khatulistiwa atau batas utara dan selatan.
Sedangkan plat di bawah arah panah ditulis 109 derajat, 20 derajat artinya garis
di Khatulistiwa di kota Pontianak bertepatan dengan 109 derajat garis Bujur Timur
20 Menit. 00 detik GMT.
Selain Tugu Khatulistiwa, terdapat rumah adat suku Dayak yang terletak di pusat
kota Pontianak, yaitu Rumah Radkng. Rumah Radakng merupakan rumah khas
suku Dayak yang wajib dikunjungi jika bertandang ke Kalimantan Barat. Rumah
Radakng adalah sebuah replika dari rumah adat Suku Dayak yang biasa dikenal
dengan nama Rumah Panjang atau Rumah Betang yang dibangun di Pontianak,
Kalimantan Barat. Rumah Radakng sekarang ini menjadi landmark Kota Pontianak
selain Tugu Katulistiwa. Kata Radakng sendiri berasal dari bahasa Suku Dayak
Kanayatn yang artinya adalah Rumah Panjang. Bagi Suku Dayak, rumah adat
tersebut merupakan simbol dari semangat kekeluargaan, persaudaraan,
kebersamaan serta gotong royong yang terjalin dalam kehidupan sehari-hari Suku
Dayak.
Rumah Radakng sudah diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Barat pada tanggal
2 Juli 2013 yang lalu. Pembangunan Rumah Radakng sendiri dimaksudkan
sebagai salah satu cara pengembangan serta pelestarian Suku Dayak di tengah
modernisasi seperti sekarang ini. Selain itu, Rumah Radakng juga dibangun untuk
43
mengakomodir masyarakat yang ingin mengetahui serta mengenal kebudayaan

Suku Dayak yang ada lebih dekat.
Rumah Radakng didesain dengan gaya tradisional khas Suku Dayak dengan
nuansa yang lebih modern tanpa meninggalkan sentuhan adatnya. Halaman serta
ruangan yang ada di dalam Rumah Radakng dibuat luas sebagai tempat untuk
melakukan aktivitas budaya. Rumah Radakng mempunyai panjang 138 meter
dengan lebar 5 meter dan tingginya mencapai 7 meter.
Gambar 26. Rumah Radank di Pontianak
Rumah Radakng merupakan suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia terutama

oleh Suku Dayak karena sampai saat ini belum ada rumah adat di dunia yang
besarnya melebihi Rumah Radakng. Keberadaan Rumah Radakng ini bisa
menjadi daya tarik bagi wisatawan dari luar negeri dan tentu saja wisatawan
domestik yang ingin lebih tahu tentang kebudayaan Suku Dayak yang ada di Pulau
Kalimantan.
Dari pengembangan tersebut yang telah disampaikan di atas tentang Strategi

Pemda dalam Pengembangan Potensi Pariwisata Internasional di Kota Pontianak,
dapat disimpulkan bahwa:
1. Potensi Pariwisata di Kota Pontianak akan menjadi tempat wisata nasional
maupun internasional, jika pengelolaan fasilitas dan publikasi potensi
pariwisatanya bisa dikelola dengan baik, sehingga dapat dikenal dan diketahui
pada tingkat Nasional maupun Internasional. Hal ini meniscayakan adanya
suatu kefokusan dari pemerintah daerah dan perhatian dari pemerintah pusat
untuk membantu mengembankan Potensi Pariwisata di Kota Pontianak.
2. Publikasi yang efektif oleh pemerintah Kota Pontianak dan Instansi terkait
dapat menarik perhatian para investor untuk mengelola dan mengembangkan
potensi Pariwisatanya, agar dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat,
sehingga kesenjangan ekonomi masyarakat dapat teratasi.
44
3. Jika hal di atas dilakukan secara efisien dan efektif, dapat diprediksikan lima
tahun kedepan potensi pariwisata Kota Pontianak akan menjadi salah satu
tempat Pariwisata terkenal pada tingkat Nasional maupun Internasional,
sehingga dapat dikunjungi oleh para Touris Lokal maupun Asing, yang
berujung kepada meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan
terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat dan
pengembangan Asrama Haji Pontianak menjadi solusi akomodasi para
wisatawan mancanegara dan domestic untuk dapat menetap dikawasan yang
aman dan nyaman di masa yang akan datang.
3. ANALISIS SWOT ASRAMA HAJI
Keberadaan Asrama Haji Pontianak dari segi analisis swot dapat dihadapkan pada
dua hal yaitu peluang berbagai hal yang tersedia untuk dapat dimanfaatkan dan
tantangan yang akan dihadapainya. Untuk lebih jelas dapat diuraikan hasil
analisis swot sebagai berikut :
1. Peluang.
Tersedianya potensi ekonomi, bisnis dan pariwisata sebagaimana yang telah
diuraikan di atas sudah tentu memberikan pendapatan yang sangat besar dari
pengelolaan asrama haji. Kota Pontianak merupakan ibukota Provinsi Kalimantan
Barat, sehingga kemajuan sarana prasarana dan infrastruktur jauh lebih maju dari
kota-kota lainnya. Kemajuan tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek
diataranya:
 Dari aspek bisnis dan parawisata perhotelan yang berada di Kota Pontianak
jauh lebih moderen dan maju yang tersedia diberbagai titik sehingga menjadi
pilihan tempat kegiatan pemerintah maupun swasta baik local maupun
nasional ;
 Dari aspek transportasi udara, kota Pontianak memliki Bandara Sultan
Abdurrahman (Supadio) yang dapat difungsikan alat transportasi udara yang
untuk pesawat-pesawat embarkasi haji dan memiliki fasilitas yang lebih
lengkap dan selama ini bandara Sultan Abdurrahman (Supadio) menjadi pintu
utama penerbangan masuk dan keluar baik lokal, nasional dan internasional
(Malaysia, Serawak dan Singapura).
 Dari aspek transportasi laut, terdapat pelabuhan/dermaga Kota Pontianak
yang memiliki fasilitas yang lebih sempurna bila dibandingkan dengan
dermaga di kab/Kota lainnya di Provinsi Kalimantan Barat dan pelabuhan ini
menjadi pusat tujuan kapal kapal barang dan kapal penumpang secara
nasioal. Disamping itu beberapa pelabuhan di Kota Pontianak menjadi pusat
transportasi dari Kota Pontianak ke Kab/Kota demikian pula sebaliknya.
 Dari aspek pendidikan keberadaan Asrama Haji Pontianak sangat dekat
dengan perguruan tinggi besar yaitu Universitas Tanjungpura Pontianak,
Pliteknik Negeri Pontianak, Universitas Panca Bahkti, Universitas
Muhammadiyah serta Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Pontianak;
 Dari aspek agama dan budaya, penduduk Provinsi Kalimantan Barat dan Kota
Pontianak umumnya merupakan beragam Islam dan diantara aktifitas yang
sering nampak setiap saat yaitu mengadakan kegiatan kegiatan keagamaan
45
berupa resepsi pernikahan dan peringatani hari besar keagamaan dan hal ini
sangat membutuhkan sarana /gedung yang besar untuk pelaksanaan
kegiatan. Disamping itu berdasarkan data jumlah jamaah umrah setiap tahun
di kota Pontianak mengalami kenaikan yang sangat besar.
Berdasarkan gambaran di atas maka bila dilihat dari aspek ekonomi keberadaan
Asrama Haji Pontianak memiliki peluang sangat yang srategis dengan bersandar
pada beberapa hal yaitu :
 Pengembangan wilayah parawisata oleh pemerintah Kota Pontianak sangat
membutuhkan akomodasi perhotelan sebagai fasilitas pendukung karena
menjadi kebutuhan maysrakat ;
 Kota Pontianak sebagai pintu utama perdagngan, bisnis dan pariwisata
Provinsi Kalimantan Barat karena memiliki bandara dan pelabuhan berskala
nasional yang harus dilalui oelh transportasi nasional dan lokal, sehingga
aktivitas ekonomi dibidang perdagangan, bisnis dan pariwisata sangat
membutuhkan akomodasi perhotelan sebagai fasilitas pendukung karena
bagian dari kebutuhan masyarakat ;
 Aktivitas lembaga pendidikan Perguruan Tinggi sering sangat memerlukan
fasilitas gedung/aula dan akomodasi hotel untuk kegiatan yang berskala lokal
dan nasoinal (wisuda, seminar dll). Demikian pula aktifitas keagamaan
masyarakat muslim sudah sangat tentu memerlukan tempat kegiatan yang
sangat mendukung atau sejalan dengan kegiatan yang dilaksanakan.
2. Tantangan.
Tantangan yang akan dihadapi oleh asrama haji yaitu diperhadapkan dengan
persaingan bisnis (usaha) dengan kelompok usaha perhotelan lainnya, namun hal
ini bukan berarti bisnis usaha pengelolaan akomodasi asrama haji akan
mengalami kemunduran karena kunci utama ketertarikan publik adalah
ketersediaan fasilitas akomodasi yang memadai untuk dimanfaatkan serta
pelayanan yang cepat dan menyenangkan (prima).
a. Potensi PNBP dan Aset Asrama Haji.

Dari potensi ekonomi, bisnis dan pariwisata serta analisis SWOT yang
diuraikan diatas, maka pengelolaan Asrama Haji Pontianak dipandang sangat
srategis untuk memperoleh pemasukan Pendapatan Negara Bukan Pajak
(PNBP) pada setiap tahun dengan memfungsikan akomodasi asrama haji,
penggunaan aula serta fasilitas lainnya. Namun harus didukung dengan
penyediaan fasilitas akomodasi yang memadai serta ditunjang dengan sistim
pengelolaan dan pelayanan yang lebih baik dan sempurna.
b. Jumlah dan Kualitas SDM.

Saat ini untuk mendukung pengelolaan Asrama Haji Pontianak maka telah
tempuh penugasan tenaga ASN serta dibantu oleh tenaga honorer (satpan &
clening sevice). Terkait dengan kualitas SDM maka kami telah menjejaki
kerjasama denga Dinas Pariwisata Kota Pontianak untuk membantu
peningkatan sumber daya manusia dalam pengelolaan asrama haji. Secara
eksternal khsusnya Kota Pontianak telah tersedia beberapa SMK yang
mengembangkan jurusan pariwisata, perhotelan dan sebagainya sehingga
kedepan kebutuhan tenaga kerja sangat mudah untuk didapatkan.
46
c. Dukungan Fasilitas Lainnya.

Luas lahan yang dimiliki asrama haji saat ini seluas 23.024 m2 diperuntukan
untuk beberapa kebutuhan fasilitas asrama haji yang dapat dijelaskan sebagai
baerikut :
 Kebutuhan pembangunan gedung dan fasilitas manasik seluas 7.872 m2 ;
 Kebutuhan fasilitas jalan dan drainasse seluas 4.581 m2 ;
 Kebutuhan taman/ruang terbuka seluas 7.000 m2 ;
 Kebutuhan tempat parkir seluas 3.580 m2 yang terdiri dari 2 lokasi
 Untuk kebutuhan listrik pada asrama haji tidak mengalami kendala karena
pihak PLN cabang Pontianak dapat menyiapkan gardu khusus untuk
kebutuhan listrik asrama haji, demikian pula kebutuhan internet sangat
mudah terjangkau
47
E. RENCANA PEMBANGUNAN ASRAMA

HAJI PONTIANAK
Asrama Haji Pontianak merupakan Asrama Haji Transit yang dibina dan dikelola
oleh Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Kalimantan Barat, sebagai
wadah penampungan hunian sementara (transit) bagi calon/jemaah dalam rangka
persiapan menuju Asrama Haji Embarkasi. Asrama haji ini berlokasi di Jalan
Sutoyo Kota Pontianak namun dalam lingkupnye melayani penyelenggaraan haji
dan umroh untuk seluruh masyarakat Provinsi Kalimantan Barat.
Gambar 27. Cakupan Wilayah Pelayanan Asrama Haji Pontianak
Gambar 28. Lokasi Asrama Haji Pontianak
48
Gambar 29. Masterplan Kompleks Asrama Haji Pontianak
KETERANGAN
Kapasitas Asrama : 1.064 Jamaah
Jumlah Kamar
Kamar 4 Tempat Tidur : 234 Kamar
Kamar 2 Tempat Tidur : 60 Kamar
Kamar VIP : 4 Kamar
Fasilitas Asrama
Tempat Parkir
Food Court
Mushola
Restoran
Klinik Kesehatan
Lobby & Lounge
Lift dan Tangga
Tangga Darurat
Loundry
Air Panas dan Dingin
AC
Taman Tengah
Gambar 30. Sitepaln Bangunan Asrama Haji
50
Gambar 31. Denah Lantai Dasar Asrama Haji
51
Gambar 32. Denah Lantai 1 Asrama haji

52
Gambar 33. Denah lantai 2-6 Asrama Haji

53
Gambar 34. Visualisasi Bangunan Asrama Haji
54
55

56
57
KETERANGAN
Kapasitas Aula : 1.200 Jamaah
Fasilitas Aula
Drop Off
Lobby
Tangga Naik
Toilet Pria dan Wanita
Ruang VIP
Dapur
Ruang Alat
Ruang Pengelola
Ruang Belajar
Ruang Pengajar
Gambar 38. Denah Lt. 1 Bangunan Aula
58
Gambar 39. Denah Lt. 2 Bangunan Aula
59
Gambar 40. Visualisasi Desain Bangunan Aula
60
61
62
Gambar 43. Denah Masjid Asrama Haji
63
Gambar 44. Visualisasi Desain Masjid Asrama Haji
64
Gambar 45. Visualisasi Masterplan Kompleks Asrama Haji Pontianak
65
Gambar 46. Visualisasi Masterplan Kompleks Asrama Haji Pontianak

66
Gambar 47. Visualisasi Desain Lapangan Manasik
67

68

69
Gambar 50. Visualisasi Desain Bangunan Kantor Pengelola dan Masjid Asrama Haji
70
Gambar 51. Visualisasi Desain Pagar Kawasan Asrama Haji
71
F. RENCANA BIAYA DAN TAHAPAN
PEMBANGUNAN ASRAMA HAJI
PONTIANAK
Berdasarkan rencana masterplan pembangunan Asrama Haji Pontianak Tahun
2020 – 2025 di atas maka pada tahun 2022 kami mengajukan usulan pembanguan
gedung baru Asrama Haji dengan kapasitas 1.064 Jemaah dengan kebutuhan
anggaran sebesar Rp. 38.056.554.000,- (#Tiga Puluh Delapan Milyar Lima Puluh
Enam Juta Lima Ratus Lima Puluh Empat Ribu Rupiah#).
Sebagai kelengkapan usulan ini dapat kami lampirkan roadmap rencana

pembangunan kompleks Asrama Haji Pontianak secara lengkap hingga jangka
waktu 5 tahun kedepan dengan total biaya pembangunan yaitu sebesar Rp.
133.699.403.800.,-. (#Seratus Tiga Puluh Tiga Milyar Enam Ratus Sembilan Puluh
Sembilan Juta Empat Ratus Tiga Ribu Delapan Ratus Rupiah#).
Tabel 7. Rencana Biaya dan Tahapan Pembangunan Kompleks Asrama Haji

Pontianak Tahun 2020-2025
JUMLAH
No. PEKERJAAN LUAS SAT HARGA KETERANGAN
LANTAI
TAHUN 2020
1 Pembangunan Aula Asrama Haji 2 Lantai 2,900 M2
2 Perencanaan Aula Asrama Haji
Rp 15,000,000,000.00 Sudah/Sedang Dikerjakan
3 Pengawasan Pembangunan Aula Asrama Haji
4 Pengelolaan Pekerjaan
JUMLAH RENCANA ANGGARAN BIAYA TAHUN 2020 Rp 15,000,000,000.00
TAHUN 2021
1 Manajemen Konstruksi (MK) Kompleks Asrama Haji Rp 2,500,000,000.00 Review DED seluruh kawasan
asrama dan pengawasan fisik
tahun 2020

TAHUN 2022
1 Pengadaan Mebeuler Aula Asrama Haji 2,900 M2 Rp 3,190,000,000.00
2 Pembangunan Gedung Asrama Haji Tahap 1 (60%) 7 Lantai 5,401 M2 Rp 32,636,400,000.00 Blok Kiri & Tengah
3 Pengelolaan Pekerjaan 1% Rp 326,364,000.00

TAHUN 2023
1 Pembangunan Gedung Asrama Haji Tahap 2 (40%) 7 Lantai 3,601 Rp 21,757,600,000.00 Blok Kanan
2 Pembangunan Halaman Manasik 3,580 M2 Rp 8,413,000,000.00
3 Pengawasan Gedung Asrama Haji 2.5 % Rp 543,940,000.00

TAHUN 2024
1 Pengadaan Mebeluer Bangunan Asrama Haji 8,981 Rp 9,879,320,000.00
2 Pembangunan Masjid dan Kantor Asrama Haji 1 Lantai 1,372 Rp 8,698,480,000.00
3 Pembangunan Site Development Asrama Haji 4,581 M2 Rp 10,764,880,000.00 Jalan Keliling
4 Pengawasan Pembangunan Masjid dan Kantor Asrama Haji 2.5 % Rp 486,584,000.00
6 Pengadaan Mebeluer Masjid dan Kantor 1,372 Rp 1,029,000,000.00

TAHUN 2025
1 Pembangunan Site Development Asrama Haji 6,871 M2 Rp 16,147,320,000.00 Jalan, Parkir dan RTH
2 Pembangunan Pagar Kawasan Asrama Haji 729 M' Rp 1,349,150,000.00 Gerbang+Pagar Keliling+Depan
3 Pengawasan Pembangunan Site Development 2.5 % Rp 403,683,000.00
JUMLAH TOTAL PEMBANGUNAN KAWASAN ASRAMA HAJI 2020 - 2025 Rp 133,699,403,800.00
Gambar 52. Rencana Tahapan Pembangunan Asrama Haji Po ntianak 2020-2025
REKAPITULASI TOTAL
SATUAN KERJA : KEMENAG KANTOR WILAYAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA HAJI PONTIANAK
LOKASI : JL. SUTOYO PONTIANAK
NO. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA

A. PEKERJAAN PENDAHULUAN Rp 31,051,000.00
I PEKERJAAN PERSIAPAN Rp 7,415,000.00
II
PEKERJAAN PEMBONGKARAN Rp 23,636,000.00
B. PEKERJAAN LANTAI DASAR Rp 16,687,745,058.40
I PEKERJAAN PONDASI Rp 10,867,413,118.86
II PEKERJAAN BALOK DAN LANTAI Rp 1,243,089,325.24
III PEKERJAAN LANTAI Rp 582,333,729.34
IV PEKERJAAN DINDING DAN PLAFOND Rp 612,266,822.20
V PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA Rp 122,297,256.55
VI PEKERJAAN PENGECATAN Rp 178,475,462.14
VII PEKERJAAN LISTRIK DAN MEKANIKAL Rp 303,659,900.00
VIII PEKERJAAN SANITASI Rp 69,834,740.00
IX PEKERJAAN ELEVATOR/LIFT Rp 2,527,000,000.00
X PEKERJAAN INTERIOR LOBBY Rp 181,374,704.07
C. PEKERJAAN LANTAI 1 Rp 5,302,886,152.26
I PEKERJAAN BALOK DAN LANTAI Rp 1,243,089,325.24
II PEKERJAAN LANTAI Rp 911,107,752.24
III PEKERJAAN DINDING DAN PLAFOND Rp 1,013,879,320.50
IV PEKERJAAN ATAP DAN KANOPI Rp 287,441,750.14
VII PEKERJAAN LISTRIK Rp 375,143,000.00
IX
PEKERJAAN INTERIOR Rp 613,105,347.52
D. PEKERJAAN LANTAI 2 Rp 5,302,886,152.26
IX
E. PEKERJAAN LANTAI 3 Rp 5,302,886,152.26
NO. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA
PEKERJAAN PENDAHULUAN
IX PEKERJAAN INTERIOR Rp 613,105,347.52
F. PEKERJAAN LANTAI 4 Rp 5,302,886,152.26
IX
G. PEKERJAAN LANTAI 5 Rp 5,302,886,152.26
IX
H. PEKERJAAN LANTAI 6 Rp 5,877,769,652.55
IX PEKERJAAN INTERIOR Rp 613,105,347.52
I. PEKERJAAN LINGKUNGAN BANGUNAN Rp 338,286,823.85
I PEKERJAAN DRAINASE Rp 143,175,590.55
II PEKERJAAN GROUND WATER TANK KAP 50 M3 Rp 150,234,075.80
III PEKERJAAN LANSEKAP Rp 44,877,157.50
JUMLAH Rp 49,449,283,296.10
PPN 10% Rp 4,944,928,329.61
JUMLAH TOTAL Rp 54,394,211,625.71
JUMLAH TOTAL PEMBULATAN Rp 54,394,000,000.00
TERBILANG: #Lima Puluh Empat Milyar Tiga Ratus Sembilan Puluh Empat Juta Rupiah#
RENCANA ANGGARAN BIAYA
SATUAN KERJA : KEMENAG KANTOR WILAYAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA HAJI PONTIANAK
LOKASI : JL. SUTOYO PONTIANAK
HARGA JUMLAH
NO URAIAN PEKERJAAN KODE ANALISA SATUAN BIAYA
VOLUME SAT
( Rp. ) ( Rp. )
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan Lahan 1.00 Lsm 1,000,000.00 1,000,000.00
2 Pembuatan Papan Nama Kegiatan 1.00 Lsm 415,000.00 415,000.00
3 Direksi Keet 1.00 Lsm 5,000,000.00
4 Biaya RKK 1.00 Unit 3,500,000.00 3,500,000.00
5 Pekerjaan Pembersihan (Setelah Selesai Pekerjaan) 1.00 Lsm 2,500,000.00 2,500,000.00
Sub Jumlah I. 7,415,000.00

II. PEKERJAAN PEMBONGKARAN
1 Pembongkaran Lantai Paving Block 1,016.00 m2 8,500.00 8,636,000.00
2 Pembongkaran Bangunan Lama 1.00 Lsm 15,000,000.00 15,000,000.00
Sub Jumlah I. 23,636,000.00

B. PEKERJAAN LANTAI DASAR
I. PEKERJAAN PONDASI
1 Galian Tanah pondasi 2.3.1.1 281.41 m3 95,018.75 26,739,036.40
2 Pek. Pasir alas t= 10 cm 2.3.1.11 35.61 m3 210,162.50 7,484,306.95
3 Pekerjaan lantai kerja , t= 5 cm 4.1.1.4a 17.81 m3 1,120,074.14 19,944,040.14
4 Pengadaan dan Temancangan Tiang Pancang Minipile 30x30 cm 2,682.00 btg 2,340,000.00 6,275,880,000.00
5 Pondasi P3
a. Beton K300 Ready Mix B. 13.f.1 108.00 m3 1,430,000.00 154,440,000.00
b. Tulangan 4.1.1.17.a 20,096.05 Kg 18,772.03 377,243,469.80
#REF! 4.1.1.20 324.00 m2 233,001.50 75,492,486.00
6 Pondasi P6
b. Tulangan 4.1.1.17.a 52,698.57 Kg 18,772.03 989,258,872.24
#REF! 4.1.1.20 803.52 m2 233,001.50 187,221,365.28
7 Pondasi P8
b. Tulangan 4.1.1.17.a 52,604.63 Kg 18,772.03 987,495,487.44
#REF! 4.1.1.20 460.80 m2 233,001.50 107,367,091.20
8 Sloof 30/60
b. Tulangan 4.1.1.17.a 14,835.18 Kg 18,772.03 278,486,394.01
#REF! 4.1.1.21 1,407.60 m2 247,376.50 348,207,161.40
Sub Jumlah IV 10,867,413,118.86
II. PEKERJAAN BALOK DAN LANTAI
1 Galian Tanah Balok 2.3.1.1 63.83 m3 95,018.75 6,065,141.83
4 Balok Lantai 30/60
b. Tulangan 4.1.1.17.a 14,835.18 Kg 18,772.03 278,486,394.01
c. Bekesting 4.1.1.21 1,407.60 m2 247,376.50 348,207,161.40
5 Balok Anak 15/40
b. Tulangan 4.1.1.17.a 1,853.83 Kg 18,772.03 34,800,183.38
#REF! 4.1.1.23b 138.18 m2 296,557.75 40,978,349.20
6 Urugan Pasir Bawah Lantai 2.3.1.11 113.98 m3 210,162.50
7 Plat Lantai t=12 cm
b. Wiremesh M6 x 2 4.1.1.19 6,579.61 Kg 18,248.20 120,066,086.65
Sub Jumlah IV 1,243,089,325.24
III. PEKERJAAN LANTAI
1 Pengupasan Lantai Jalan 1.00 Lsm 1,500,000.00 1,500,000.00
2 Cor Beton Jalan
b. Wiremesh M6 4.1.1.19 1,384.50 Kg 18,248.20 25,264,632.90
HARGA JUMLAH
VOLUME SAT
( Rp. ) ( Rp. )
c. Pasir urug 2.3.1.11 130.00 m3 210,162.50 27,321,125.00
3 Keramik Unpolished 60x60 merk Indogress 4.4.3.33 277.51 m2 535,509.00 148,609,102.59
4 List Keramik Unpolished 10x60 Merk Indogress 4.4.3.33 33.30 m2 535,509.00 17,833,092.31
5 Keramik Polished 60x60 merk Indogress 4.4.3.33 331.84 m2 535,509.00 177,703,306.56
6 List Keramik Polished 10x60 Merk Indogress 4.4.3.33 73.00 m2 535,509.00 39,094,727.44
7 Keramik Lantai Toilet 30x30 merk Roman 4.4.3.36 39.50 m2 279,372.95 11,035,231.53
8 Keramik Dinding Toilet 20x30 merk Roman 4.4.3.54.b 83.68 m2 321,392.34 26,894,111.01
Sub Jumlah IV 582,333,729.34

IV. PEKERJAAN DINDING DAN PLAFOND
1 Pekerjaan Dinding Bata Ringan 4.4.1.17.c 206.17 m2 214,550.90 44,233,529.95
2 Plesteran Lantai dan Dinding 4.4.2.4 1,447.44 m2 77,176.50 111,708,044.45
3 Acian Dinding 4.4.2.27 206.17 m2 47,581.25 9,809,731.15
4 Rangka Plafon Metal Furing 8.1.1.2 551.40 m2 149,500.00 82,434,300.00
5 Plafon GRC 4mm 4.5.1.7.a 219.56 m2 57,512.42 12,627,426.94
6 Plafon Gypsum 9mm 4.5.1.7 331.84 m2 59,805.06 19,845,711.11
7 Portal Pintu Utama Aluminium Komposit 8.1.1.5 10.72 m2 1,045,005.00 11,202,453.60
8 Ornamen Depan Cutting Papan Belian 72.10 m2 4,235,000.00 305,343,500.00
9 Railing Tangga 23.17 m' 650,000.00 15,062,125.00
Sub Jumlah IV 612,266,822.20

V. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
1 PJ 1 B.1 1.00 Unit 22,888,919.15 22,888,919.15
2 P1 B.2 11.00 Unit 1,956,370.61 21,520,076.71
3 P2 B.3 2.00 Unit 4,559,740.70 9,119,481.40
4 P4 B.4 10.00 Unit 1,257,123.77 12,571,237.70
5 J1 B.6 3.00 Unit 6,222,135.43 18,666,406.29
6 JV3 B.9 4.00 Unit 5,423,933.63 21,695,734.52
7 V1 B.10 15.00 Unit 726,627.50 10,899,412.50
8 Jendela Menerus Tangga B.11 1.00 Unit 4,935,988.28 4,935,988.28
Sub Jumlah V 122,297,256.55

VI. PEKERJAAN PENGECATAN
1 Cat Tembok 4.7.1.10.b 1,261.70 m2 63,875.03 80,590,818.83
2 Cat Plafond 4.7.1.10.b 1,532.44 m2 63,875.03 97,884,643.31
Sub Jumlah VI 178,475,462.14

VII. PEKERJAAN LISTRIK DAN MEKANIKAL
1 Instalasi Penerangan (NYM 2 x 2,5 mm2 SNI + Konduit) 110.00 titik 350,000.00 38,500,000.00
2 Instalasi Stop Kontak (NYM 3 x 2,5 mm SNI + Konduit) 22.00 titik 350,000.00 7,700,000.00
3 Lampu TL LED Phillips 2 X 16 Watt Outbow + Armatur 46.00 bh 397,500.00 18,285,000.00
4 Lampu LED Outbow Philips DN027C LED9 White 11W Putih 8.00 Bh 160,000.00 1,280,000.00
5 Lampu Downlight + LED 13 Watt 49.00 bh 240,000.00 11,760,000.00
6 Lampu Sorot LED 100 W 3.00 bh 1,265,000.00 3,795,000.00
7 Lampu LED Strip White 120.00 m' 26,000.00 3,120,000.00
8 Rell Tracklight Spotlight 2m 2.00 Set 350,000.00 700,000.00
9 Lampu Penerangan + Tiang + Instalasi 4.00 bh 13,500,000.00 54,000,000.00
10 Lampu Pedestrian + Instalasi 8.00 bh 4,500,000.00 36,000,000.00
11 Track Light 25W Warm White 12.00 bh 377,200.00 4,526,400.00
12 Saklar Ganda 27.00 bh 24,000.00 648,000.00
13 Stop Kontak 22.00 bh 24,000.00 528,000.00
14 Instalasi AC 7.00 titik 800,000.00 5,600,000.00
15 AC Split Kap. 1,5 PK 3.00 Bh 8,500,000.00 25,500,000.00
16 AC Split Kap. 1 PK 4.00 Bh 6,500,000.00 26,000,000.00
17 TV LED 50 Inch Smart Setara Samsung 50NU7090 + Bracket 1.00 Bh 8,500,000.00 8,500,000.00
18 Panel Listrik+MCB 1.00 Unit 1,500,000.00 1,500,000.00
20 Penambahan Daya 50 KVA 8.1.1.7 50,000.00 kWH 1,114.35 55,717,500.00
Sub Jumlah VII 303,659,900.00

VIII. PEKERJAAN SANITASI
1 Closet Duduk ex TOTO 9.00 Bh 2,583,820.00 23,254,380.00
2 Kran Air ex TOTO 12.00 Bh 172,500.00 2,070,000.00
3 Urinoir ex TOTO 5.00 Bh 2,300,000.00 11,500,000.00
4 Wastafel ex American Standard 4.00 Bh 2,700,000.00 10,800,000.00
5 Floor Drain Stainless Steel ex TOTO 4.00 Bh 366,965.00 1,467,860.00
6 Kitchenzink stainless steel 1 lubang 3.00 Bh 747,500.00 2,242,500.00
7 Septiktank Biofill BF 03 (1000 liter) 2.00 Bh 6,250,000.00 12,500,000.00
HARGA JUMLAH
VOLUME SAT
( Rp. ) ( Rp. )
8 Instalasi Air Bersih 1.00 Unit 2,500,000.00 2,500,000.00
9 Instalasi Air Kotor 1.00 Unit 3,500,000.00 3,500,000.00
Sub Jumlah VIII 69,834,740.00

IX. PEKERJAAN ELEVATOR/LIFT
1 Mesin Lift Lengkap ex Mitsubhisi NEXIEZ-MR P10 (Kap. 10 org) 2.00 Unit 1,150,000,000.00 2,300,000,000.00
2 Persiapan Ruang Mesin
a. Pembobokan Area Ruang Mesin 2.00 Lsm 5,000,000.00 10,000,000.00
b. Pengadaan Checker Plate 2.00 Lsm 5,000,000.00 10,000,000.00
c. Pengadaan Sub Distribution Panel 2.00 Lsm 10,000,000.00 20,000,000.00
d. Pengadaan AC 1 PK 2.00 Unit 6,500,000.00 13,000,000.00
3 Area Ruang Luncur
a. Pengadaan dan Pemasangan separator Beam 1.00 Lsm 40,000,000.00 40,000,000.00
b. Waterproofing Pit 2.00 Lsm 5,000,000.00 10,000,000.00
c. Grouting 2.00 Lsm 3,000,000.00 6,000,000.00
d. Penerangan Pit 2.00 Lsm 250,000.00 500,000.00
4 Perapian dan Pemasangan
a. Perapian Area Pintu 2.00 Lsm 1,250,000.00 2,500,000.00
b. Pemasangan Elevator/Lift 2.00 Lsm 35,000,000.00 70,000,000.00
c. Pembongkaran, Pengepakan dan Pengiriman 2.00 Lsm 22,500,000.00 45,000,000.00
Sub Jumlah VIII 2,527,000,000.00

X. PEKERJAAN INTERIOR LOBBY
1 Plat Stainless Steel Lapis Kolom
a. Plat Stainless Steel 1,5 mm Mirror 4.2.1.4.e 48.76 m2 971,464.72 47,368,619.90
b. Pemasangan 48.76 m2 150,000.00 7,314,000.00
2 Dinding Multipleks 9 mm + Rangka 4.6.1.25.b 128.93 m2 439,860.05 56,711,156.25
3 Dinding Lapis HPL Bermotif 4.6.1.25.d 128.93 m2 193,173.96 24,905,918.92
4 Dinding Lapis Wallpaper 4.4.3.60 320.45 m2 92,000.00 29,481,400.00
5 Ornamen PVC Cutting Tipe 1 6.00 Unit 1,525,601.50 9,153,609.00
6 Ornamen PVC Cutting Tipe 2 2.00 Unit 3,220,000.00 6,440,000.00
Sub Jumlah IX 181,374,704.07
C. PEKERJAAN LANTAI 1
I. PEKERJAAN BALOK DAN LANTAI
b. Tulangan 4.1.1.17.a 14,835.18 Kg 18,772.03 278,486,394.01
c. Bekesting 4.1.1.21 1,407.60 m2 247,376.50 348,207,161.40
5 Balok Anak 15/40
b. Tulangan 4.1.1.17.a 1,853.83 Kg 18,772.03 34,800,183.38
c. Bekesting 4.1.1.23b 138.18 m2 296,557.75 40,978,349.20
b. Wiremesh M6 x 2 4.1.1.19 6,579.61 Kg 18,248.20 120,066,086.65
Sub Jumlah I 1,243,089,325.24

II. PEKERJAAN LANTAI
2 Laminated Wood Flooring 4.4.3.59.b 445.42 m2 505,944.49 225,357,796.92
3 Karpet 9 mm 4.4.3.34 529.58 m2 459,954.00 243,582,439.32
4 Underlayer Bawah Karpet 4.4.3.35 529.58 m2 215,360.50 114,050,613.59
Sub Jumlah II 911,107,752.24
III. PEKERJAAN DINDING DAN PLAFOND
2 Plesteran Dinding 4.4.2.4 1,529.93 m2 77,176.50 118,074,550.03
3 Acian Dinding 4.4.2.27 1,529.93 m2 47,581.25 72,795,924.72
4 Dinding Partisi Rangka Baja Ringan Lapis GRC
a. Rangka Badan Aluminium 4.2.1.1.11.a 1,001.45 m' 133,115.95 133,309,411.85
b. Dinding Kalsipart (Kalsiboard) 8mm 4.5.1.7.b 1,181.10 m2 110,800.20 130,866,071.90
5 Rangka Plafon Metal Furing 8.1.1.2 1,584.98 m2 149,500.00 236,954,883.75
HARGA JUMLAH
VOLUME SAT
( Rp. ) ( Rp. )
6 Plafon GRC 4mm 4.5.1.7.a 483.16 m2 57,512.42 27,787,700.85
7 Plafon Gypsum 9mm 4.5.1.7 1,101.82 m2 59,805.06 65,894,560.72
8 Railing Tangga 23.17 m' 650,000.00 15,062,125.00
Sub Jumlah III 1,013,879,320.50

IV. PEKERJAAN ATAP DAN KANOPI
1 Rangka Atap Baja Ringan 8.1.1.3 518.16 m2 270,480.00 140,153,215.10
2 Penutup Atap Genteng Metal Berpasir 0,35mm 4.5.2.32.f 518.16 m2 197,681.55 102,431,620.82
3 Lisplank Papan Kelas I 3x20cm 4.6.1.21 240.32 m2 186,654.94 44,856,914.22
Sub Jumlah IV 287,441,750.14

1 P1 B.2 21.00 Unit 1,956,370.61 41,083,782.81
2 P2 B.3 14.00 Unit 4,559,740.70 63,836,369.80
3 P3 B.4 8.00 Unit 16,215,000.00 129,720,000.00
4 P4 B.5 16.00 Unit 1,257,123.77 20,113,980.32
5 JV1 B.7 24.00 Unit 9,544,846.38 229,076,313.12
6 V1 B.10 14.00 Unit 726,627.50 10,172,785.00
Sub Jumlah V 494,003,231.05

1 Cat Tembok 4.7.1.10.b 2,721.75 m2 63,875.03 173,851,823.74
2 Cat Plafond 4.7.1.10.b 1,336.56 m2 63,875.03 85,372,803.41
3 Cat Politur Lisplank 4.7.1.7. 55.27 m2 64,276.95 3,552,818.42
Sub Jumlah VI 262,777,445.57

VII. PEKERJAAN LISTRIK
3 Lampu TL LED Phillips 2 X 16 Watt Inbow + Armatur 30.00 bh 477,500.00 14,325,000.00
6 Saklar Ganda 58.00 bh 24,000.00 1,392,000.00
7 Stop Kontak 49.00 bh 24,000.00 1,176,000.00
9 AC Split Kap. 1,5 PK 16.00 Bh 8,500,000.00 136,000,000.00
10 AC Split Kap. 1 PK 12.00 Bh 6,500,000.00 78,000,000.00


IX. PEKERJAAN INTERIOR
3 Ornamen PVC Cutting Tipe 1 A.4 72.00 Unit 1,525,601.50 109,843,308.00
Sub Jumlah IX 613,105,347.52

D. PEKERJAAN LANTAI 2
b. Tulangan 4.1.1.17.a 14,835.18 Kg 18,772.03 278,486,394.01
c. Bekesting 4.1.1.21 1,407.60 m2 247,376.50 348,207,161.40
5 Balok Anak 15/40
HARGA JUMLAH
VOLUME SAT
( Rp. ) ( Rp. )
b. Tulangan 4.1.1.17.a 1,853.83 Kg 18,772.03 34,800,183.38
c. Bekesting 4.1.1.23b 138.18 m2 296,557.75 40,978,349.20
b. Wiremesh M6 x 2 4.1.1.19 6,579.61 Kg 18,248.20 120,066,086.65
Sub Jumlah I 1,243,089,325.24

3 Karpet 9 mm 4.4.3.34 529.58 m2 459,954.00 243,582,439.32
Sub Jumlah II 911,107,752.24

3 Acian Dinding 4.4.2.27 1,529.93 m2 47,581.25 72,795,924.72
6 Plafon GRC 4mm 4.5.1.7.a 483.16 m2 57,512.42 27,787,700.85
8 Railing Tangga 23.17 m' 650,000.00 15,062,125.00
Sub Jumlah III 1,013,879,320.50

Sub Jumlah IV 287,441,750.14

1 P1 B.2 21.00 Unit 1,956,370.61 41,083,782.81
2 P2 B.3 14.00 Unit 4,559,740.70 63,836,369.80
3 P3 B.4 8.00 Unit 16,215,000.00 129,720,000.00
4 P4 B.5 16.00 Unit 1,257,123.77 20,113,980.32
5 JV1 B.7 24.00 Unit 9,544,846.38 229,076,313.12
6 V1 B.10 14.00 Unit 726,627.50 10,172,785.00
Sub Jumlah V 494,003,231.05

1 Cat Tembok 4.7.1.10.b 2,721.75 m2 63,875.03 173,851,823.74
2 Cat Plafond 4.7.1.10.b 1,336.56 m2 63,875.03 85,372,803.41
Sub Jumlah VI 262,777,445.57

6 Saklar Ganda 58.00 bh 24,000.00 1,392,000.00
7 Stop Kontak 49.00 bh 24,000.00 1,176,000.00
9 AC Split Kap. 1,5 PK 16.00 Bh 8,500,000.00 136,000,000.00
10 AC Split Kap. 1 PK 12.00 Bh 6,500,000.00 78,000,000.00

HARGA JUMLAH
VOLUME SAT
( Rp. ) ( Rp. )

Sub Jumlah IX 613,105,347.52

E. PEKERJAAN LANTAI 3
b. Tulangan 4.1.1.17.a 14,835.18 Kg 18,772.03 278,486,394.01
c. Bekesting 4.1.1.21 1,407.60 m2 247,376.50 348,207,161.40
5 Balok Anak 15/40
b. Tulangan 4.1.1.17.a 1,853.83 Kg 18,772.03 34,800,183.38
c. Bekesting 4.1.1.23b 138.18 m2 296,557.75 40,978,349.20
b. Wiremesh M6 x 2 4.1.1.19 6,579.61 Kg 18,248.20 120,066,086.65
Sub Jumlah I 1,243,089,325.24

3 Karpet 9 mm 4.4.3.34 529.58 m2 459,954.00 243,582,439.32
Sub Jumlah II 911,107,752.24

3 Acian Dinding 4.4.2.27 1,529.93 m2 47,581.25 72,795,924.72
6 Plafon GRC 4mm 4.5.1.7.a 483.16 m2 57,512.42 27,787,700.85
8 Railing Tangga 23.17 m' 650,000.00 15,062,125.00
Sub Jumlah III 1,013,879,320.50

Sub Jumlah IV 287,441,750.14

1 P1 B.2 21.00 Unit 1,956,370.61 41,083,782.81
2 P2 B.3 14.00 Unit 4,559,740.70 63,836,369.80
3 P3 B.4 8.00 Unit 16,215,000.00 129,720,000.00
4 P4 B.5 16.00 Unit 1,257,123.77 20,113,980.32
5 JV1 B.7 24.00 Unit 9,544,846.38 229,076,313.12
HARGA JUMLAH
VOLUME SAT
( Rp. ) ( Rp. )
6 V1 B.10 14.00 Unit 726,627.50 10,172,785.00
Sub Jumlah V 494,003,231.05

1 Cat Tembok 4.7.1.10.b 2,721.75 m2 63,875.03 173,851,823.74
2 Cat Plafond 4.7.1.10.b 1,336.56 m2 63,875.03 85,372,803.41
Sub Jumlah VI 262,777,445.57

6 Saklar Ganda 58.00 bh 24,000.00 1,392,000.00
7 Stop Kontak 49.00 bh 24,000.00 1,176,000.00
9 AC Split Kap. 1,5 PK 16.00 Bh 8,500,000.00 136,000,000.00
10 AC Split Kap. 1 PK 12.00 Bh 6,500,000.00 78,000,000.00


Sub Jumlah IX 613,105,347.52

F. PEKERJAAN LANTAI 4
b. Tulangan 4.1.1.17.a 14,835.18 Kg 18,772.03 278,486,394.01
c. Bekesting 4.1.1.21 1,407.60 m2 247,376.50 348,207,161.40
5 Balok Anak 15/40
b. Tulangan 4.1.1.17.a 1,853.83 Kg 18,772.03 34,800,183.38
c. Bekesting 4.1.1.23b 138.18 m2 296,557.75 40,978,349.20
b. Wiremesh M6 x 2 4.1.1.19 6,579.61 Kg 18,248.20 120,066,086.65
Sub Jumlah I 1,243,089,325.24

3 Karpet 9 mm 4.4.3.34 529.58 m2 459,954.00 243,582,439.32
Sub Jumlah II 911,107,752.24

HARGA JUMLAH
VOLUME SAT
( Rp. ) ( Rp. )
3 Acian Dinding 4.4.2.27 1,529.93 m2 47,581.25 72,795,924.72
6 Plafon GRC 4mm 4.5.1.7.a 483.16 m2 57,512.42 27,787,700.85
8 Railing Tangga 23.17 m' 650,000.00 15,062,125.00
Sub Jumlah III 1,013,879,320.50

Sub Jumlah IV 287,441,750.14

1 P1 B.2 21.00 Unit 1,956,370.61 41,083,782.81
2 P2 B.3 14.00 Unit 4,559,740.70 63,836,369.80
3 P3 B.4 8.00 Unit 16,215,000.00 129,720,000.00
4 P4 B.5 16.00 Unit 1,257,123.77 20,113,980.32
5 JV1 B.7 24.00 Unit 9,544,846.38 229,076,313.12
6 V1 B.10 14.00 Unit 726,627.50 10,172,785.00
Sub Jumlah V 494,003,231.05

1 Cat Tembok 4.7.1.10.b 2,721.75 m2 63,875.03 173,851,823.74
2 Cat Plafond 4.7.1.10.b 1,336.56 m2 63,875.03 85,372,803.41
Sub Jumlah VI 262,777,445.57

6 Saklar Ganda 58.00 bh 24,000.00 1,392,000.00
7 Stop Kontak 49.00 bh 24,000.00 1,176,000.00
9 AC Split Kap. 1,5 PK 16.00 Bh 8,500,000.00 136,000,000.00
10 AC Split Kap. 1 PK 12.00 Bh 6,500,000.00 78,000,000.00


Sub Jumlah IX 613,105,347.52

G. PEKERJAAN LANTAI 5
HARGA JUMLAH
VOLUME SAT
( Rp. ) ( Rp. )
b. Tulangan 4.1.1.17.a 14,835.18 Kg 18,772.03 278,486,394.01
c. Bekesting 4.1.1.21 1,407.60 m2 247,376.50 348,207,161.40
5 Balok Anak 15/40
b. Tulangan 4.1.1.17.a 1,853.83 Kg 18,772.03 34,800,183.38
c. Bekesting 4.1.1.23b 138.18 m2 296,557.75 40,978,349.20
b. Wiremesh M6 x 2 4.1.1.19 6,579.61 Kg 18,248.20 120,066,086.65
Sub Jumlah I 1,243,089,325.24

3 Karpet 9 mm 4.4.3.34 529.58 m2 459,954.00 243,582,439.32
Sub Jumlah II 911,107,752.24

3 Acian Dinding 4.4.2.27 1,529.93 m2 47,581.25 72,795,924.72
6 Plafon GRC 4mm 4.5.1.7.a 483.16 m2 57,512.42 27,787,700.85
8 Railing Tangga 23.17 m' 650,000.00 15,062,125.00
Sub Jumlah III 1,013,879,320.50

Sub Jumlah IV 287,441,750.14

1 P1 B.2 21.00 Unit 1,956,370.61 41,083,782.81
2 P2 B.3 14.00 Unit 4,559,740.70 63,836,369.80
3 P3 B.4 8.00 Unit 16,215,000.00 129,720,000.00
4 P4 B.5 16.00 Unit 1,257,123.77 20,113,980.32
5 JV1 B.7 24.00 Unit 9,544,846.38 229,076,313.12
6 V1 B.10 14.00 Unit 726,627.50 10,172,785.00
Sub Jumlah V 494,003,231.05

1 Cat Tembok 4.7.1.10.b 2,721.75 m2 63,875.03 173,851,823.74
2 Cat Plafond 4.7.1.10.b 1,336.56 m2 63,875.03 85,372,803.41
Sub Jumlah VI 262,777,445.57

6 Saklar Ganda 58.00 bh 24,000.00 1,392,000.00
7 Stop Kontak 49.00 bh 24,000.00 1,176,000.00
HARGA JUMLAH
VOLUME SAT
( Rp. ) ( Rp. )
9 AC Split Kap. 1,5 PK 16.00 Bh 8,500,000.00 136,000,000.00
10 AC Split Kap. 1 PK 12.00 Bh 6,500,000.00 78,000,000.00


Sub Jumlah IX 613,105,347.52

H. PEKERJAAN LANTAI 6
b. Tulangan 4.1.1.17.a 14,835.18 Kg 18,772.03 278,486,394.01
c. Bekesting 4.1.1.21 1,407.60 m2 247,376.50 348,207,161.40
5 Balok Anak 15/40
b. Tulangan 4.1.1.17.a 1,853.83 Kg 18,772.03 34,800,183.38
c. Bekesting 4.1.1.23b 138.18 m2 296,557.75 40,978,349.20
b. Wiremesh M6 x 2 4.1.1.19 6,579.61 Kg 18,248.20 120,066,086.65
Sub Jumlah I 1,243,089,325.24

3 Karpet 9 mm 4.4.3.34 529.58 m2 459,954.00 243,582,439.32
Sub Jumlah II 911,107,752.24

3 Acian Dinding 4.4.2.27 1,529.93 m2 47,581.25 72,795,924.72
6 Plafon GRC 4mm 4.5.1.7.a 483.16 m2 57,512.42 27,787,700.85
8 Railing Tangga 23.17 m' 650,000.00 15,062,125.00
Sub Jumlah III 1,013,879,320.50

1 Rangka Atap Baja Ringan 8.1.1.3 1,554.49 m2 270,480.00 420,459,645.31
2 Penutup Atap Genteng Metal Berpasir 0,35mm 4.5.2.32.f 1,554.49 m2 197,681.55 307,294,862.46
HARGA JUMLAH
VOLUME SAT
( Rp. ) ( Rp. )
Sub Jumlah IV 862,325,250.43
1 P1 B.2 21.00 Unit 1,956,370.61 41,083,782.81
2 P2 B.3 14.00 Unit 4,559,740.70 63,836,369.80
3 P3 B.4 8.00 Unit 16,215,000.00 129,720,000.00
4 P4 B.5 16.00 Unit 1,257,123.77 20,113,980.32
5 JV1 B.7 24.00 Unit 9,544,846.38 229,076,313.12
6 V1 B.10 14.00 Unit 726,627.50 10,172,785.00
Sub Jumlah V 494,003,231.05

1 Cat Tembok 4.7.1.10.b 2,721.75 m2 63,875.03 173,851,823.74
2 Cat Plafond 4.7.1.10.b 1,336.56 m2 63,875.03 85,372,803.41
Sub Jumlah VI 262,777,445.57

6 Saklar Ganda 58.00 bh 24,000.00 1,392,000.00
7 Stop Kontak 49.00 bh 24,000.00 1,176,000.00
9 AC Split Kap. 1,5 PK 16.00 Bh 8,500,000.00 136,000,000.00
10 AC Split Kap. 1 PK 12.00 Bh 6,500,000.00 78,000,000.00


Sub Jumlah IX 613,105,347.52

I. PEKERJAAN LINGKUNGAN BANGUNAN
I. PEKERJAAN DRAINASE
1 Galian Tanah Saluran Drainase 2.3.1.1 187.34 m3 95,018.75 17,801,192.70
2 Urugan Tanah Kembali 2.3.1.9a 22.86 m3 31,385.42 717,470.63
4 Pekerjaan lantai kerja , t= 5 cm 4.1.1.4.a 7.81 m3 1,120,074.14 8,743,298.74
5 Pekerjaan Beton Drainase -
a. Beton K250 Ready Mix 4.1.1.2a 46.84 m3 1,430,000.00 66,975,480.00
b. Wiremesh M6 4.1.1.17.a 997.61 Kg 18,248.20 18,204,528.41
c. Bekesting 4.1.1.21 312.24 m2 247,376.50 77,240,838.36
6 Pekerjaan Balok Sengkang 10/10 -
a. Beton K250 Ready Mix 4.1.1.2a 0.78 m3 1,430,000.00 1,116,258.00
b. Tulangan 4.1.1.17.a 16.40 Kg 18,772.03 307,861.21
c. Bekesting 4.1.1.23b 31.22 m2 296,557.75 9,259,719.03
7 Plesteran Dinding Drainase 468.36 m2 77,176.50 36,146,385.54
8 Pipa Pelepasan PVC 3" 6.00 Bh 150,000.00 900,000.00
Sub Jumlah I 143,175,590.55
II. PEKERJAAN GROUND WATER TANK KAP 50 M3
1 Galian Tanah 2.3.1.1 79.49 m3 95,018.75 7,552,698.37
3 Pekerjaan lantai kerja , t= 5 cm 4.1.1.4.a 3.74 m3 1,120,074.14 4,186,837.14
REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA
ENGINEERS ESTIMATE (EE)
PEKERJAAN : PERENCANAAN GEDUNG AULA ASRAMA HAJI PONTIANAK

LOKASI : KOMPLEK ASRAMA HAJI PONTIANAK JL. SUTOYO PONTIANAK
TAHUN ANGGARAN : 2020
WAKTU PELAKSANAAN : 180 (seratus delapan puluh) Hari Kalender
JUMLAH BIAYA BIAYA TOTAL

NO. URAIAN PEKERJAAN
(Rp.) (Rp.)
I PEKERJAAN PERSIAPAN 165,528,225.25 165,528,225.25

II PEKERJAAN BANGUNAN LANTAI 1 6,669,879,963.09
A. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI 2,558,154,319.93
B. PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 1 1,799,900,886.67
C. PEKERJAAN ATAP 116,142,750.54
D. PEKERJAAN LANTAI, DINDING DAN PLAFOND 1,389,876,173.95
E. PEKERJAAN PINTU JENDELA 192,490,708.39
F. PEKERJAAN PENGECATAN 92,991,266.88
G. PEKERJAAN LISTRIK 98,033,000.00
H. PEKERJAAN INSTALASI 21,600,000.00
I. PEKERJAAN SANITASI DAN SANITARE 116,343,709.20
J. PEKERJAAN SALURAN AIR BERSIH 92,466,724.32
K. PEKERJAAN ORNAMEN 191,880,423.21
III PEKERJAAN BANGUNAN LANTAI 2 5,283,326,215.82

A. PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 2 2,055,234,004.91
B. PEKERJAAN ATAP 1,604,281,404.98
C. PEKERJAAN LANTAI, DINDING DAN PLAFOND 1,092,945,456.16
D. PEKERJAAN PINTU JENDELA 198,695,218.28
E. PEKERJAAN PENGECATAN 142,750,286.20
F. PEKERJAAN LISTRIK 103,287,000.00
G. PEKERJAAN INSTALASI 7,400,000.00
J. PEKERJAAN SANITASI DAN SANITARE 77,652,129.20
K. PEKERJAAN SALURAN AIR BERSIH 1,080,716.10
IV PEKERJAAN SITE DEVELOPMENT 154,034,907.45

A. PEKERJAAN JALAN BETON 77,651,422.86
B. PEKERJAAN SALURAN 76,383,484.59
JUMLAH TOTAL 12,272,769,311.61

PPN 10 % 1,227,276,931.16
JUMLAH TOTAL 13,500,046,242.77
DIBULATKAN 13,500,000,000.00
RENCANA ANGGARAN BIAYA
PEKERJAAN : PERENCANAAN GEDUNG AULA ASRAMA HAJI PONTIANAK

LOKASI : KOMPLEK ASRAMA HAJI PONTIANAK JL. SUTOYO PONTIANAK
TAHUN ANGGARAN : 2020
WAKTU PELAKSANAAN : 180 (seratus delapan puluh) Hari Kalender
KODE HARGA SATUAN

NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME SAT JUMLAH TOTAL (Rp.)
ANALISA (Rp.)
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan Lahan - 1.000 Ls 1,600,000.00 1,600,000.00
2 Pemasangan Bowplank A.2.2.1.4 149.00 M' 121,336.50 18,079,138.50
3 Pagar Pengaman Proyek A.2.2.1.2 137.00 M2 632,482.75 86,650,136.75
4 Papan nama Proyek - 1.00 Ls 500,000.00 500,000.00
5 Direksi Kit - 1.00 Ls 9,500,000.00 9,500,000.00
6 Biaya RK3K - 1.00 Unit 11,356,250.00 11,356,250.00
7 Rambu-rambu Pengendalian RK3K - 1.00 Unit 517,500.00 517,500.00
8 Peralatan dan Perlengkapan Unit Kesehatan - 1.00 Unit 34,325,200.00 34,325,200.00
9 Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi - 1.00 Ls 3,000,000.00 3,000,000.00
Jumlah I 165,528,225.25
II PEKERJAAN BANGUNAN LANTAI 1
A PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
1 Galian Tanah A.2.3.1.1 114.680 M3 99,475.00 11,407,793.00
2 Pek. Pasir alas t= 10 cm A.2.3.1.11 15.810 M3 246,790.00 3,901,749.90
3 Pekerjaan lantai kerja , t= 5 cm A.4.1.1.1 7.910 M3 1,296,667.71 10,256,641.62
4 Pengadaan dan pemancangan Mini Pile □ 20x20 - 24 m
- Pengadaan Mini Pile □ 20x20 - 6 m 8.1.1.3 1,276.000 BTG 1,440,000.00 1,837,440,000.00
- Pemancangan 1,276.000 BTG 210,000.00 267,960,000.00
- Bobokan Kepala Tiang Mini Pile 319.000 BH 120,000.00 38,280,000.00
5 Poer Beton Pondasi Mini Pile P1
a. Beton Mutu f'c =26,4 Mpa ( K 300) Ready Mix B.13.f.2 3.30 M3 1,863,977.50 6,151,125.75
b. Tulangan A.4.1.1.17 544.43 KG 18,858.85 10,267,323.71
c. Bekesting A.4.1.1.20.a 26.40 M2 162,311.00 4,285,010.40
a. Beton Mutu f'c =26,4 Mpa ( K 300) Ready Mix B.13.d.2 10.80 M3 1,863,977.50 20,130,957.00
b. Tulangan A.4.1.1.17 1,448.82 KG 18,858.85 27,323,079.06
c. Bekesting A.4.1.1.20.a 54.00 M2 162,311.00 8,764,794.00
b. Tulangan A.4.1.1.17 436.86 KG 18,858.85 8,238,677.21
c. Bekesting A.4.1.1.20.a 13.02 M2 162,311.00 2,113,289.22
b. Tulangan A.4.1.1.17 873.71 KG 18,858.85 16,477,165.83
c. Bekesting A.4.1.1.20.a 28.80 M2 162,311.00 4,674,556.80
9 Poer Beton Pondasi Mini Pile 5
b. Tulangan A.4.1.1.17 957.80 KG 18,858.85 18,063,006.53
c. Bekesting A.4.1.1.20.a 27.36 M2 162,311.00 4,440,828.96
b. Tulangan A.4.1.1.17 2,111.05 KG 18,858.85 39,811,975.29
c. Bekesting A.4.1.1.20.a 57.60 M2 162,311.00 9,349,113.60
b. Tulangan A.4.1.1.17 1,218.65 KG 18,858.85 22,982,337.55
c. Bekesting A.4.1.1.20.a 31.68 M2 162,311.00 5,142,012.48
12 Kolom Pedestal 30x30cm
b. Tulangan A.4.1.1.17 546.58 KG 18,858.85 10,307,870.23
c. Bekesting A.4.1.1.22.a 12.48 M2 418,853.00 5,227,285.44
13 Kolom Pedestal 40x40cm
b. Tulangan A.4.1.1.17 441.47 KG 18,858.85 8,325,616.51
c. Bekesting A.4.1.1.22.a 13.44 M2 418,853.00 5,629,384.32
14 Pondasi Batu Pecah Tangga Teras A.3.2.1.2 35.60 M3 1,251,487.50 44,552,955.00
Jumlah A 2,558,154,319.93
B PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 1
1 Balok Ukuran 25/55 cm (dengan tutup kolong)
b. Tulangan A.4.1.1.17 3,423.29 KG 18,858.85 64,559,312.62
c. Bekisting A.4.1.1.21 143.10 M2 234,876.00 33,610,755.60
2 Balok Ukuran 25/55 cm
b. Tulangan A.4.1.1.17 10,983.79 KG 18,858.85 207,141,648.04
c. Bekisting A.4.1.1.21 430.10 M2 234,876.00 101,020,167.60
b. Tulangan A.4.1.1.17 1,263.98 KG 18,858.85 23,837,209.22
c. Bekisting A.4.1.1.21 79.32 M2 234,876.00 18,630,364.32
KODE HARGA SATUAN
ANALISA (Rp.)
4 Balok Ukuran 20/40 cm (dengan tutup kolong)

b. Tulangan A.4.1.1.17 874.40 KG 18,858.85 16,490,178.44
c. Bekisting A.4.1.1.21 57.09 M2 234,876.00 13,409,070.84
b. Tulangan A.4.1.1.17 3,876.63 KG 18,858.85 73,108,783.68
c. Bekisting A.4.1.1.21 253.02 M2 234,876.00 59,428,325.52
b. Tulangan A.4.1.1.17 636.35 KG 18,858.85 12,000,829.20
c. Bekisting A.4.1.1.21 54.00 M2 234,876.00 12,683,304.00
7 Kolom K1 Ukuran 40/40
b. Tulangan A.4.1.1.17 4,872.18 KG 18,858.85 91,883,711.79
c. Bekisting A.4.1.1.22.a 46.08 M2 418,853.00 19,300,746.24
8 Kolom K2
a. Beton Mutu f'c =19,3 Mpa ( K 225) Ready Mix B.13.d.2 0.46 M3 1,746,442.90 803,363.73
b. Tulangan A.4.1.1.17 127.22 KG 18,858.85 2,399,222.90
c. Bekisting A.4.1.1.22.a 7.27 M2 418,853.00 3,045,061.31
9 Kolom K3
b. Tulangan A.4.1.1.17 544.40 KG 18,858.85 10,266,757.94
c. Bekisting A.4.1.1.22.a 5.80 M2 418,853.00 2,429,347.40
10 Kolom K4
b. Tulangan A.4.1.1.17 210.41 KG 18,858.85 3,968,090.63
c. Bekisting A.4.1.1.22.a 6.48 M2 418,853.00 2,714,167.44
11 Kolom K5
b. Tulangan A.4.1.1.17 368.27 KG 18,858.85 6,945,148.69
c. Bekisting A.4.1.1.22.a 12.96 M2 418,853.00 5,428,334.88
12 Kolom K6 Ukuran 15x15cm
b. Tulangan A.4.1.1.17 85.56 KG 18,858.85 1,613,563.21
c. Bekisting A.4.1.1.22.a 4.32 M2 418,853.00 1,809,444.96
13 Kolom K7 Ukuran 25x25cm
b. Tulangan A.4.1.1.17 306.67 KG 18,858.85 5,783,443.53
c. Bekisting A.4.1.1.22.a 16.20 M2 418,853.00 6,785,418.60
14 Cor Lantai t. 10cm
b. Wiremesh 2 x M6 A.4.1.1.19 6,209.67 KG 18,291.90 113,586,662.67
c. Urugan Pasir Bawah Lantai A.2.3.1.11 820.08 M3 246,790.00 202,387,543.20
15 Atap Dak Beton t. 10cm
b. Wiremesh M6 A.4.1.1.19 405.98 KG 18,291.90 7,426,145.56
c. Bekesting A.2.3.1.24.b 95.30 M2 337,070.75 32,122,842.48
16 Pekerjaan Beton Tangga
b. Tulangan A.4.1.1.17 1,148.06 KG 18,858.85 21,651,091.33
c. Bekisting A.4.1.1.21 28.12 M2 393,737.00 11,071,884.44
17 Balok Lengkung Ornamen Uk. 15/15 cm
b. Tulangan A.4.1.1.17 2,159.37 KG 18,858.85 40,723,234.92
c. Bekisting A.4.1.1.23 140.54 M2 499,721.00 70,230,789.34
Jumlah B 1,799,900,886.67
C PEKERJAAN ATAP
1 Rangka Atap Truss (Baja Ringan) 8.1.1.2 206.12 M2 270,480.00 55,751,337.60
2 Atap Genteng Metal Stone 0,35 A.4.5.2.32.c 206.12 M2 255,732.40 52,711,562.29
3 Nok Genteng Metal Stone Kotak 0,35 A.4.5.2.37.a 20.80 M' 171,787.00 3,573,169.60
4 Lisplank ( Super Wood Plank ) A.4.6.1.22.a 63.26 M' 64,917.50 4,106,681.05
Jumlah C 116,142,750.54
D PEKERJAAN LANTAI, DINDING DAN PLAFOND
1 Keramik Lantai Uk.40 x 40 UnPolished A.4.4.3.35.c 518.05 M2 319,240.00 165,382,282.00
2 Keramik Lantai Uk.40 x 40 Polished A.4.4.3.35.b 68.00 M2 319,240.00 21,708,320.00
3 Keramik Lantai Uk.60 x 60 Polished Merk Indogress A.4.4.3.33.a 465.00 M2 569,692.75 264,907,128.75
3 List Keramik Lantai Uk.60 x 60 Unpolished Merk Indogress A.4.4.3.33.b 192.36 M2 573,315.25 110,282,921.49
4 Keramik Lantai Uk. 40x40 Polished Pola Diagonal A.4.4.3.35.b 116.64 M2 319,240.00 37,236,153.60
5 Keramik Lantai Toilet Uk.40 x 40 cm Roman A.4.4.3.35.c 69.62 M2 319,240.00 22,225,488.80
6 Rangka Stage Kayu Klas I Lapis Multipleks 12 mm A.4.6.1.23.a 69.52 M2 321,494.89 22,350,324.81
7 Lantai Stage Laminated Wood Flooring 4.4.3.59.b 69.52 M2 505,944.49 35,173,260.94
8 Keramik Dinding Toilet Uk. 20x25 Roman A.4.4.3.54.a 226.92 M2 389,390.00 88,360,378.80
9 Keramik Tangga Uk. 30x30 A.4.4.3.35.a 20.25 M2 307,165.00 6,220,091.25
10 Railing Tangga 39.20 M' 550,000.00 21,560,000.00
11 Dinding Batako Ukuran 20 x 40 x 7 cm A.4.4.1.17.b 1,283.54 M2 123,257.00 158,205,289.78
12 Plesteran Dinding, Kolom, Balok dan Tangga T.1,5 cm A.4.4.2.4 2,641.28 M2 80,626.50 212,957,161.92
13 Kolom Praktis A.4.1.1.35 280.00 M' 106,136.39 29,718,188.07
14 Balok Praktis A.4.1.1.36 48.00 M' 131,743.32 6,323,679.36
15 Plafond Gypsum 9mm A.4.5.1.7 372.75 M2 57,962.30 21,605,447.33
KODE HARGA SATUAN
ANALISA (Rp.)
16 Plafond GRC 4mm A.4.5.1.7.a 465.37 M2 56,465.00 26,277,117.05

17 Rangka Plafond Metal Furing 8.1.1.1 838.12 M2 149,500.00 125,298,940.00
18 List Gypsum 12cm 503.00 M' 28,000.00 14,084,000.00
Jumlah D 1,389,876,173.95
E PEKERJAAN PINTU JENDELA
1 Pekerjaan Kusen Aluminium 3" A.4.2.1.11 417.89 M' 110,746.15 46,279,708.62
2 Pekerjaan Daun Pintu Jendela + Asesories
- P1 8.1.1.4 3.00 Unit 2,415,000.00 7,245,000.00
- P2 8.1.1.5 6.00 Unit 1,572,050.00 9,432,300.00
- P3 8.1.1.6 4.00 Unit 1,284,550.00 5,138,200.00
- P4 8.1.1.7 1.00 Unit 7,390,073.66 7,390,073.66
- P5 (Pintu PVC KM/WC) 8.00 Unit 285,000.00 2,280,000.00
- PJV1 8.1.1.8 10.00 Unit 9,206,040.04 92,060,400.40
- J1 8.1.1.11 1.00 Unit 2,928,348.27 2,928,348.27
- V4 8.1.1.11 2.00 Unit 529,255.73 1,058,511.46
- JV1 8.1.1.9 2.00 Unit 6,293,979.64 12,587,959.28
- JV2 8.1.1.10 2.00 Unit 3,045,103.35 6,090,206.70
Jumlah E 192,490,708.39
F PEKERJAAN PENGECATAN
1 Cat Tembok A.4.7.1.10 2,414.36 M2 27,502.25 66,400,332.31
2 Cat Plafond A.4.7.1.10 838.12 M2 27,502.25 23,050,185.77
3 Cat Lisplank A.4.7.1.4 18.98 M2 69,920.00 1,327,081.60
4 Cat Kilat A.4.7.1.4 31.66 M2 69,920.00 2,213,667.20
Jumlah F 92,991,266.88
G PEKERJAAN LISTRIK
1 Instalasi Penerangan (NYM 2 x 2,5 mm2 SNI + Konduit) 107.00 TTK 325,000.00 34,775,000.00
2 Instalasi Stop Kontak (NYM 3 x 2,5 mm SNI + Konduit) 36.00 TTK 325,000.00 11,700,000.00
3 Lampu Downlight Kotak LED 12 Watt Inbow 54.00 BH 325,000.00 17,550,000.00
4 Lampu Downlight Kotak LED 12 Watt Outbow 18.00 BH 325,000.00 5,850,000.00
5 Lampu Downlight + SL LED 18 Watt Inbow 23.00 BH 120,000.00 2,760,000.00
6 LED Strip Flex Warm White 18.00 M' 32,000.00 576,000.00
7 Saklar Tunggal 18.00 BH 32,000.00 576,000.00
8 Saklar Ganda 21.00 BH 32,000.00 672,000.00
9 Stop Kontak Dinding 200 VA 32.00 BH 32,000.00 1,024,000.00
10 Stop Kontak Lantai 200 VA ex Broco 4.00 BH 450,000.00 1,800,000.00
11 Panel Utama Bangunan 1.00 UNIT 5,000,000.00 5,000,000.00
12 Panel Distribusi Lantai 1 1.00 UNIT 2,500,000.00 2,500,000.00
13 Pemasangan Grounding penangkal petir NYY 1 x 70 mm 50.00 m¹ 195,000.00 9,750,000.00
14 Pemasangan Grounding Panel dan Instalasi Listrik 1.00 ls 3,500,000.00 3,500,000.00
Jumlah G 98,033,000.00
H PEKERJAAN INSTALASI
1 Pekerjaan Instalasi Telepon
- Instalasi Titik Nyala Outlet Telp & Fax dengan Menggunakan 4.00 Ttk 325,000.00 1,300,000.00
- Instalasi Ceiling & Wall Speaker, Volume Control Menggunakan 16.00 325,000.00 5,200,000.00
Kabel NYMHY 2 X 2.5 mm2 dalam Pipa Konduit Dia. 20 mm
3 Instalasi Proyektor LCD 25 m 2.00 TTK 350,000.00 700,000.00
4 Instalasi Air Conditioning Unit 24.00 TTK 600,000.00 14,400,000.00
Jumlah H 21,600,000.00
I PEKERJAAN SANITASI DAN SANITARE
1 Kloset Duduk Putih Setara TOTO A.5.1.1.1. 9.00 BH 4,224,596.30 38,021,366.70
2 Floor Drain Stainless Setara TOTO A.5.1.1.14 14.00 BH 477,940.00 6,691,160.00
3 Wastafel Setara TOTO A.5.1.1.5 5.00 BH 1,935,565.00 9,677,825.00
4 Urinoir setaraf Toto A.5.1.1.4 4.00 BH 3,304,525.00 13,218,100.00
5 Meja kitchen set 6.00 M' 2,100,000.00 12,600,000.00
6 Kitchen sink A.5.1.1.12 1.00 BH 1,091,580.00 1,091,580.00
7 Kran Air 1/2" A.5.1.1.19 14.00 BH 106,691.25 1,493,677.50
8 Jet shower 9.00 BH 350,000.00 3,150,000.00
9 Kaca cermin (uk. Untuk 1 wastfell) 4.00 BH 850,000.00 3,400,000.00
10 Instalasi Air Kotor dan Kotoran 1.00 LSM 4,000,000.00 4,000,000.00
11 Septic Tank BIOFIL BF-08 (3000 Liter) 2.00 UNIT 11,500,000.00 23,000,000.00
Jumlah I 116,343,709.20
J PEKERJAAN SALURAN AIR BERSIH
1 Pipa PVC AW 1" A.5.1.1.27 23.50 M' 34,980.13 822,032.94
2 Pipa PVC AW 1/2" A.5.1.1.25 18.45 M' 26,067.63 480,947.68
3 Katup Kran ( gate valve dia. 1" ) 4.00 BH 45,000.00 180,000.00
4 Katup Kran ( gate valve dia. 1/2" ) 12.00 BH 35,000.00 420,000.00
5 Bak air fiber kap. 1000 ltr A.5.1.1.7 2.00 BH 1,612,875.00 3,225,750.00
6 Mesin Jet Pump kap.250 watt 2.00 UNIT 1,440,000.00 2,880,000.00
7 Ground Water Tank
a. Galian Tanah keras A.2.3.1.1 48.00 M3 99,475.00 4,774,800.00
b. Cerucuk Pondasi ø 10-12 M + pemasangan 80.00 BTG 150,000.00 12,000,000.00
c. Urugan Pasir Bawah Pondasi t = 15 cm A.2.3.1.11 3.17 M3 246,790.00 783,311.46
d. Lantai Kerja t = 5 cm A.4.1.1.1 1.06 M3 1,296,667.71 1,371,874.44
e. Cor lantai ground tank
- Beton Ready Mix K-225 B.13.f.2 4.23 M3 1,863,977.50 7,888,352.78
- Tulangan wiremesh 2M6 A.4.1.1.19 129.72 KG 18,291.90 2,372,854.95
KODE HARGA SATUAN
ANALISA (Rp.)
- Bekisting A.2.3.1.24.b 3.68 M2 337,070.75 1,240,420.36

f. Kolom Uk. 20/20cm
- Beton Ready Mix K-225 B.13.f.2 0.08 M3 1,863,977.50 141,662.29
- Tulangan A.4.1.1.17 17.21 KG 18,858.85 324,590.98
- Bekisting A.4.1.1.22.a 1.52 M2 418,853.00 636,656.56
g. Dinding bak
- Tulangan wiremesh 2M6 A.4.1.1.19 247.18 KG 18,291.90 4,521,432.49
- Bekisting A.2.3.1.24.b 60.80 M2 337,070.75 20,493,901.60
h. Balok Uk. 15/30cm
- Beton Ready Mix K-225 B.13.f.2 0.22 M3 1,863,977.50 402,619.14
- Tulangan A.4.1.1.17 61.37 KG 18,858.85 1,157,413.64
- Bekisting A.4.1.1.21 3.96 M2 234,876.00 930,108.96
i. Plat t.10 cm
- Tulangan Wiremesh 2M6 A.4.1.1.19 19.32 KG 18,291.90 353,399.51
- Bekisting A.2.3.1.24.b 19.32 M2 337,070.75 6,512,206.89
j. Plesteran dinding, balok dan kolom (camp 1:2) A.4.4.2.4 48.76 M2 80,626.50 3,931,348.14
Jumlah J 92,466,724.32
K PEKERJAAN ORNAMEN
1 Ornamen Drop Off GRC Karawangan Cetak 2,5cm 8.1.1.16 8.00 UNIT 1,187,301.60 9,498,412.80
2 Ornamen Teras Depan GRC Karawangan Cetak 2,5cm 8.1.1.17 6.00 UNIT 6,299,967.67 37,799,806.02
3 Ornamen Interior GRC Karawangan Cetak 1 cm 8.1.1.19 1.00 UNIT 54,236,724.83 54,236,724.83
4 Ornamen Puncak Atap Papan Kayu Belian Cutting 8.1.1.20 4.00 UNIT 8,564,648.00 34,258,592.00
5 Ornamen ACP Cutting Tebing Layar Motif Pucuk Rebung 8.1.1.21 12.00 UNIT 2,413,490.63 28,961,887.56
6 Rangka Besi Hollow 4x4 cm Ornamen Tebing Layar 62.00 M2 437,500.00 27,125,000.00
Jumlah K 191,880,423.21
JUMLAH II 6,669,879,963.09
III PEKERJAAN BANGUNAN LANTAI 2
A PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 2
b. Tulangan A.4.1.1.17 11,776.98 KG 18,858.85 222,100,299.27
c. Bekisting A.4.1.1.21 462.30 M2 234,876.00 108,583,174.80
b. Tulangan A.4.1.1.17 5,310.02 KG 18,858.85 100,140,870.68
c. Bekisting A.4.1.1.21 346.56 M2 234,876.00 81,398,626.56
b. Tulangan A.4.1.1.19 530.29 KG 18,858.85 10,000,659.57
c. Bekisting A.4.1.1.21 45.00 M2 234,876.00 10,569,420.00
b. Tulangan A.4.1.1.17 231.05 KG 18,858.85 4,357,337.29
c. Bekisting A.4.1.1.21 25.20 M2 234,876.00 5,918,875.20
5 Kolom K1 Ukuran 40/40
b. Tulangan A.4.1.1.19 4,872.18 KG 18,858.85 91,883,711.79
c. Bekisting A.4.1.1.22.a 46.08 M2 418,853.00 19,300,746.24
6 Kolom K2
b. Tulangan A.4.1.1.19 127.22 KG 18,858.85 2,399,222.90
c. Bekisting A.4.1.1.22.a 7.27 M2 418,853.00 3,045,061.31
7 Kolom K3
b. Tulangan A.4.1.1.19 544.40 KG 18,858.85 10,266,757.94
c. Bekisting A.4.1.1.22.a 5.80 M2 418,853.00 2,429,347.40
8 Kolom K4
b. Tulangan A.4.1.1.19 210.41 KG 18,858.85 3,968,090.63
c. Bekisting A.4.1.1.22.a 6.48 M2 418,853.00 2,714,167.44
9 Kolom K5
b. Tulangan A.4.1.1.19 368.27 KG 18,858.85 6,945,148.69
c. Bekisting A.4.1.1.22.a 12.96 M2 418,853.00 5,428,334.88
10 Cor Lantai t. 10cm
b. Wiremesh 2 x M6 A.4.1.1.19 3,646.56 KG 18,291.90 66,702,510.86
c. Bekesting A.2.3.1.24.b 856.00 M3 337,070.75 288,532,562.00
11 Atap Dak Beton t. 10cm Level + 6.60
b. Wiremesh M6 A.4.1.1.19 159.75 KG 18,291.90 2,922,131.03
c. Bekesting A.2.3.1.24.b 37.50 M3 337,070.75 12,640,153.13
12 Atap Dak Beton t. 10cm Level + 8.00
b. Wiremesh M6 A.4.1.1.19 920.16 KG 18,291.90 16,831,474.70
c. Bekesting A.2.3.1.24.b 216.00 M3 337,070.75 72,807,282.00
13 Ring Balok Level +8.00 Ukuran 30/50cm
KODE HARGA SATUAN
ANALISA (Rp.)
b. Tulangan A.4.1.1.19 526.73 KG 18,858.85 9,933,522.06

c. Bekisting A.4.1.1.21 41.60 M2 234,876.00 9,770,841.60
14 Ring Balok Level +8.00 Ukuran 20/50cm
b. Tulangan A.4.1.1.19 4,550.85 KG 18,858.85 85,823,797.52
c. Bekisting A.4.1.1.21 427.20 M2 234,876.00 100,339,027.20
15 Ring Balok Level +8.00 Ukuran 15/40 cm
b. Tulangan A.4.1.1.19 1,889.41 KG 18,858.85 35,632,099.78
c. Bekisting A.4.1.1.21 197.22 M2 234,876.00 46,322,244.72
16 Kolom Baja Penumpu Kuda-kuda t=5,15m
a. Baja WF 300.150.6,9.9 mm A.4.2.1.1 2,646.07 KG 42,009.50 111,160,077.67
b. Angkur Baut 16mm-50cm 56.00 BH 36,000.00 2,016,000.00
c. Base Plat 10 mm A.4.2.1.1 146.72 KG 42,009.50 6,163,633.84
d. Baut dia 1/2" A235 140.00 BH 3,500.00 490,000.00
e. Perakitan A.4.2.1.3 2,792.79 KG 1,105.15 3,086,451.87
f. Pengelasan A.4.2.1.5 65.84 M' 41,589.75 2,738,269.14
17 Kolom Baja Penumpu Kuda-kuda t=0,50m
a. Baja WF 300.150.6,9.9 mm A.4.2.1.1 256.90 KG 42,009.50 10,792,240.55
b. Angkur Baut 16mm-50cm 56.00 BH 36,000.00 2,016,000.00
c. Base Plat 10 mm A.4.2.1.1 146.72 KG 42,009.50 6,163,633.84
d. Baut dia 1/2" A235 140.00 BH 3,500.00 490,000.00
e. Perakitan A.4.2.1.3 403.62 KG 1,105.15 446,060.64
f. Pengelasan A.4.2.1.5 65.84 M' 41,589.75 2,738,269.14
Jumlah A 2,055,234,004.91
B PEKERJAAN ATAP
1 Kuda-kuda Baja Bentang 34 meter
a. Baja WF 300.150.6,9.9 mm A.4.2.1.1 10,723.01 KG 42,009.50 450,468,288.60
b. Base Plat 10 mm A.4.2.1.1 60.45 KG 42,009.50 2,539,474.28
c. Baut dia 1/2" A235 140.00 BH 3,500.00 490,000.00
d. Perakitan A.4.2.1.3 10,783.46 KG 1,105.15 11,917,340.82
e. Pengelasan A.4.2.1.5 50.96 M' 41,589.75 2,119,413.66
2 Kuda-kuda Baja Bentang 24 meter
a. Baja WF 300.150.6,9.9 mm A.4.2.1.1 1,142.10 KG 42,009.50 47,979,049.95
b. Base Plat 10 mm A.4.2.1.1 8.64 KG 42,009.50 362,962.08
c. Baut dia 1/2" A235 20.00 BH 3,500.00 70,000.00
d. Perakitan A.4.2.1.3 1,150.74 KG 1,105.15 1,271,740.31
e. Pengelasan A.4.2.1.5 7.28 M' 41,589.75 302,773.38
3 Rangka Atap Truss (Baja Ringan) 8.1.1.2 302.76 M2 270,480.00 81,890,524.80
4 Gording Lip Cannel CNP
a. Baja CNP 125.50.20.2,3 mm A.4.2.1.1 5,221.65 KG 42,009.50 219,358,905.68
b. Base Plat 10 mm A.4.2.1.1 113.61 KG 42,009.50 4,772,699.30
c. Baut dia 1/2" A235 1,072.00 BH 3,500.00 3,752,000.00
d. Perakitan A.4.2.1.3 5,335.26 KG 1,105.15 5,896,262.59
e. Pengelasan A.4.2.1.5 134.00 M' 41,589.75 5,573,026.50
5 Trekstang Baja dia 12mm 741.00 BH 28,750.00 21,303,750.00
6 Kasau dan Reng Kayu Klas II A.4.6.1.17.a 1,719.24 M2 118,001.50 202,872,898.86
7 Atap Genteng Metal Stone 0,35 A.4.5.2.32.c 2,022.00 M2 255,732.40 517,090,912.80
8 Pemasangan 1 m' Nok atap Metal Stone kotak A.4.5.2.37.a 67.47 M' 171,787.00 11,590,468.89
9 Lisplank ( Super Wood Plank ) A.4.6.1.22.a 195.00 M' 64,917.50 12,658,912.50
Jumlah B 1,604,281,404.98
C PEKERJAAN LANTAI, DINDING DAN PLAFOND
1 Keramik Lantai Uk.40 x 40 UnPolished A.4.4.3.35.c 160.00 M2 319,240.00 51,078,400.00
2 Keramik Lantai Uk.40 x 40 Polished A.4.4.3.35.b 624.00 M2 319,240.00 199,205,760.00
3 Keramik Lantai Toilet Uk.40 x 40 cm Roman A.4.4.3.35.c 69.62 M2 319,240.00 22,225,488.80
4 Keramik Dinding Toilet Uk. 20x25 Roman A.4.4.3.54.a 226.92 M2 285,283.95 64,736,633.93
5 Dinding Batako Ukuran 20 x 40 x 7 cm A.4.4.1.17.b 1,031.60 M2 123,257.00 127,151,921.20
6 Plesteran Dinding, Kolom, Balok dan Tangga T.1,5 cm A.4.4.2.4 2,164.59 M2 80,626.50 174,523,315.64
7 Kolom Praktis A.4.1.1.35 192.00 M' 106,136.39 20,378,186.10
8 Plafond Gypsum 9mm A.4.5.1.7 1,447.82 M2 57,962.30 83,918,977.19
9 Plafond GRC 4mm A.4.5.1.7.a 229.62 M2 56,465.00 12,965,493.30
10 Plafond Arcrylic 3 mm Warna 4.6.2.19.d 162.80 M2 467,777.64
11 Rangka Plafond Metal Furing 8.1.1.1 1,677.44 M2 149,500.00 250,777,280.00
12 Cornice Gypsum 12cm A.4.5.1.7 258.00 M2 28,000.00 7,224,000.00
13 Railing Pagar Selasar 143.20 M' 550,000.00 78,760,000.00
Jumlah C 1,092,945,456.16
D PEKERJAAN PINTU JENDELA
1 Pekerjaan Kusen Aluminium 3" A.4.2.1.11 555.11 M' 110,746.15 61,476,295.33
2 Pekerjaan daun Pintu + asesories
- P2 8.1.1.4 4.00 UNIT 2,415,000.00 9,660,000.00
- P4 8.1.1.5 2.00 UNIT 1,572,050.00 3,144,100.00
- P5 (Pintu PVC KM/WC) 8.00 Unit 285,000.00 2,280,000.00
- PVJ2 8.1.1.14 6.00 UNIT 8,062,298.35 48,373,790.10
- J1 8.1.1.11. 3.00 UNIT 2,928,348.27 8,785,044.81
- J2 8.1.1.12 12.00 UNIT 1,626,860.15 19,522,321.80
- J3 8.1.1.13 6.00 UNIT 7,575,611.04 45,453,666.24
Jumlah D 198,695,218.28
E PEKERJAAN PENGECATAN
KODE HARGA SATUAN
ANALISA (Rp.)
1 Cat Tembok A.4.7.1.10 1,937.67 M2 27,502.25 53,290,284.76

2 Cat Plafond A.4.7.1.10 1,677.44 M2 27,502.25 46,133,374.24
3 Cat Lisplank A.4.7.1.4 606.60 M2 69,920.00 42,413,472.00
4 Cat Kilat A.4.7.1.4 13.06 M2 69,920.00 913,155.20
Jumlah E 142,750,286.20
F PEKERJAAN LISTRIK
1 Instalasi Penerangan (NYM 2 x 2,5 mm2 SNI + Konduit) 155.00 TTK 325,000.00 50,375,000.00
2 Instalasi Stop Kontak (NYM 3 x 2,5 mm SNI + Konduit) 15.00 TTK 325,000.00 4,875,000.00
3 Instalasi Lampu Gantung 3.00 TTK 600,000.00 1,800,000.00
4 Lampu Downlight Kotak LED 12 Watt Inbow 117.00 BH 325,000.00 38,025,000.00
5 Lampu Downlight + SL LED 18 Watt Inbow 26.00 BH 120,000.00 3,120,000.00
6 LED Strip Flex Warm White 42.00 M' 32,000.00 1,344,000.00
7 Saklar Tunggal 14.00 BH 32,000.00 448,000.00
8 Saklar Ganda 10.00 BH 32,000.00 320,000.00
9 Stop Kontak 15.00 BH 32,000.00 480,000.00
12 Panel Distribusi Lantai 2 1.00 UNIT 2,500,000.00 2,500,000.00
Jumlah F 103,287,000.00
G PEKERJAAN INSTALASI
1 Pekerjaan Telepon
- Instalasi Titik Nyala Outlet Telp & Fax dengan Menggunakan 4.00 Ttk 325,000.00 1,300,000.00
Kabel ITC 2 x 2 x 0.6 mm2 dalam Pipa Konduit Dia. 20mm
2 Pekerjaan Instalasi Sound System
2.1 Instalasi Ceiling & Wall Speaker, Volume Control Menggunakan 4.00 325,000.00 1,300,000.00
Kabel NYMHY 2 X 2.5 mm2 dalam Pipa Konduit Dia. 20 mm
3 Instalasi Air Conditioning Unit 8.00 TTK 600,000.00 4,800,000.00
Jumlah G 7,400,000.00
H PEKERJAAN SANITASI DAN SANITARE
1 Kloset Duduk Putih Setara TOTO A.5.1.1.1. 9.00 BH 4,224,596.30 38,021,366.70
2 Floor Drain Stainless Setara TOTO A.5.1.1.14 14.00 BH 477,940.00 6,691,160.00
3 Wastafel Setara TOTO A.5.1.1.5 5.00 BH 1,935,565.00 9,677,825.00
4 Urinoir setaraf Toto A.5.1.1.4 4.00 BH 3,304,525.00 13,218,100.00
5 Kran Air 1/2" A.5.1.1.19 14.00 BH 106,691.25 1,493,677.50
6 Jet shower 9.00 BH 350,000.00 3,150,000.00
7 Kaca cermin (uk. Untuk 1 wastfell) 4.00 BH 850,000.00 3,400,000.00
8 Instalasi Air Kotor dan Kotoran 1.00 LSM 2,000,000.00 2,000,000.00
Jumlah H 77,652,129.20
I PEKERJAAN SALURAN AIR BERSIH
1 Pipa PVC AW 1" A.5.1.1.27 4.80 M' 34,980.13 167,904.60
2 Pipa PVC AW 1/2" A.5.1.1.25 12.00 M' 26,067.63 312,811.50
3 Katup Kran ( gate valve dia. 1" ) 4.00 BH 45,000.00 180,000.00
4 Katup Kran ( gate valve dia. 1/2" ) 12.00 BH 35,000.00 420,000.00
Jumlah I 1,080,716.10
JUMLAH III 5,283,326,215.82
IV PEKERJAAN SITE DEVELOPMENT
A PEKERJAAN JALAN BETON
1 Cor Beton Jalan
b. Wiremesh M6 A.4.1.1.19 383.40 KG 18,291.90 7,013,114.46
c. Pasir urug A.2.3.1.11 18.00 M3 246,790.00 4,442,220.00
d. Bekesting A.4.1.1.21 12.00 M2 234,876.00 2,818,512.00
e. Plastik Cor 192.00 M2 2,633.50 505,632.00
Jumlah A 77,651,422.86
B PEKERJAAN SALURAN
1 Galian Tanah A.2.3.1.1 41.76 M3 99,475.00 4,154,076.00
2 Pek. Pasir alas t= 10 cm A.2.3.1.11 6.96 M3 246,790.00 1,717,658.40
3 Pekerjaan lantai kerja , t= 5 cm A.4.1.1.1 3.48 M3 1,296,667.71 4,512,403.65
4 Saluran Keliling Halaman
a. Beton K225 Ready Mix B.13.d.2 18.90 M3 1,746,442.90 33,007,770.81
b. Wiremesh M6 A.4.1.1.19 402.57 KG 18,291.90 7,363,770.18
c. Bekesting A.4.1.1.21 126.00 M2 246,790.00 31,095,540.00
2 Balok Sengkang Saluran 8x8cm
a. Beton K225 Ready Mix B.13.d.2 0.20 M3 1,746,442.90 352,082.89
b. Tulangan A.4.1.1.19 147.87 KG 18,858.85 2,788,658.15
c. Bekesting A.4.1.1.1 7.56 M2 234,876.00 1,775,662.56
Jumlah B 76,383,484.59
Jumlah IV 154,034,907.45
G. PENUTUP
Demikian Roadmap Pembangunan Asrama Haji Pontianak Tahun 2020-2025 ini
dibuat sebagai upaya percepatan peningkatan fasilitas asrama haji dengan
harapan dapat dikabulkan sehingga dapat meningkatkan pelayanan jemaah haji
wilayah Provinsi Kalimantan Barat pada tahun-tahun berikutnya.
Pontianak, Oktober 2020
Disetujui oleh : Dibuat oleh :

Kepala Bidang Penyelenggaraaan Konsultan Perencana
Haji dan Umrah PT. Tata Perencana Kalbar
H. Darohman, S.Ag, M.Si Indarto Tjiptadi, S.P

NIP. 196504041996031001 Direktur
Mengetahui :
Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama
Provinsi Kalimantan Barat
Drs. H. RIDWANSYAH, M.Si

NIP. 19671001 199402 1 001

RoadMap Asrama Haji Pontianak 2020-2025

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

RoadMap Asrama Haji Pontianak 2020-2025

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

KANTOR WILAYAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Perkembangan kebutuhan akan kuota Haji di wilayah Provinsi Kalimantan Barat

Pelayanan pembinaan dan perlindungan jemaah haji merupakan perintah

Penyediaan fasilitas asrama yang memadai dapat terlaksananya beberapa hal

 Terwujudnya pelayanan jemaah haji secara menyeluruh baik dari aspek

pembiasaan dalam melaksanakan ibadah shalat berjamaah ketika berada di

Dalam rangka peningkatan pelayanan penyelenggaraan ibadah haji di Provinsi

Penyusunan Dokumen Roadmap Asrama Haji Pontianak Tahun 2020-2024 ini

a. Undang-undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan

3. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari kegiatan Penyusunan Roadmap Revitalisasi Pembangunan Asrama

a. Memberikan arahan pengembangan pembanguan Komplkes Asrama Haji

Tujuan dari Penyusunan Roadmap Revitalisasi Pembangunan Asrama Haji

a. Menyiapkan Dokumen Roadmap Revitalisasi Pembangunan Asrama Haji

B. KONDISI EKSISTING ASRAMA HAJI

Gambar 1. Peta Wilayah Kota Pontianak

Jumlah penduduk Kota Pontianak tahun 2019 berdasarkan hasil perhitungan

Tabel 1. Jumlah Penduduk Kota Pontianak Tahun 2019

Sumber : BPS Kota Pontianak 2020

Kota Pontianak memiliki potensi alam diantaranya terdapatnya 2 buah sungai

a. Wilayah Sungai dan Parit

Kota Pontianak memiliki sungai terpanjang di Indonesia sepanjang 1.143 km,

1. Peristiwa Budaya yang setiap tahun diadakan di Kota Pontianak beriring

2. Festival Budaya Bumi Khatulistiwa : Diselenggarakan setiap 2 (dua) tahun

4. Gawai Dayak : Diselenggarakan setiap tahun pada tanggal 20 Mei sampai

6. Meriam Karbit/Keriang Bandong: Festival Meriam Karbit biasanya

7. Kulminasi Matahari di Tugu Khatulistiwa yang terjadi 2 kali dalam setahun

8. Cap Go Meh/Barongsai: Cap Go Meh adalah perayaan yang

Keberadaan fasilitas perdagangan memegang peranan yang sangat penting bagi

Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah

Karakteristik perekonomian ini dimaksudkan untuk memahami karakteristik

Perekonomian Kota Pontianak sampai dengan tahun 2019 berdasarkan harga

Kalimantan. Pengertian keunggulan ini adalah keunggulan dalam pengelolaan

Seperti yang digariskan dalam Permen PU No 17 Tahun 2009 tentang Pedoman

2. KONDISI ASRAMA HAJI PONTIANAK

Gambar 2. Kawasan Asrama Haji Pontianak

Gambar 5. Aerial View Kawasan Asrama Haji Pontianak Dari Samping

Gambar 6. Aerial View Kawasan Asrama Haji Pontianak Dari Tengah

Gambar 7. Aerial View Kawasan Asrama Haji Pontianak Dari Belakang

Gambar 2. 1. Aerial View Kawasan Asrama Haji Pontianak Dari Samping

Gambar 8. Bangunan Miniatur Ka’bah di Asrama Haji Pontianak

Gambar 9. Bangunan Masjid di Asrama Haji Pontianak

Gambar 10. Tampak Bangunan Aula Eksisting Asrama Haji Pontianak

Gambar 11. Interior Aula Eksisting Asrama Haji Pontianak

Secara keseluruhan kompleks bangunan asrama haji Pontianak sudah tidak

Gambar 12. Bangunan-bangunan Bagian Belakang Kompleks Asrama Haji

Gambar 13. Sebagian Kecil Bangunan Yang Masih Dipertahankan

Berdasarkan data pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan

Tabel 2. Jumlah Jemaah Haji Provinsi Kalimantan Barat

Menurut Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2013

Asrama embarkasi berfungsi untuk proses CIQ (Custom immigration and

(Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2013 tentang

Asrama Haji Transit mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan akomodasi,

Data-data yang berhubungan dengan kegiatan di kompleks asrama haji terkait

Dari kondisi bangunan-bangunan di Asrama haji Pontianak yang ada sekarang

- Ruang pameran dan galeri

Gambar 14. Literatur Fasilitas Asrama Haji

2. RENCANA PEMANFAATAN ASRAMA HAJI

Pemanfaatan Asrama Haji Pontianak dapat memiliki dua fungsi yaitu :

D. RENCANA BISNIS ASRAMA HAJI

Sektor pariwisata di daerah Kalimantan Barat tergolong potensial untuk

Dalam pariwisata, perencanaan bertujuan untuk mencapai cita-cita atau tujuan

Strategi pemerintah daerah dalam mengembangkan pariwisata harus dilihat