Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Studia Legalia : Jurnal Ilmu Hukum, Volume 3 Nomor 1, Oktober 2022 ISSN :

e-ISSN :

PENGATURAN TINDAK PIDANA PERZINAHAN DALAM RKUHP

Dhea Sukma Putri


Putri Galuh Pramesti
Landia Natalie Ayu Pawestri

Universitas JanabadraYogyakarta
dhea.sukma3012@gmail.com
putrigaluh07848@gmail.com
landianatalieayu@gmail.com

ABSTRAK
Perzinahan merupakan bentuk tindakan seseorang yang lemah akan “din” dan akhlak insan yang
paripurna. Aturan KUHP lama khususnya tentang perzinahan tidak sesuai dengan budaya Indonesia
yang ada. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha mengkaji tentang pengaturan tindak pidana
Perzinahan dalam RKUHP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi jenis penelitian
yuridis normatif dan data yang digunakan adalah data sekunder. Menurut KUHP, perzinahan
diidentikkan dengan overspel yang maknannya jauh lebih sempit daripada perzinahan itu sendiri.
Perzinahan dianggap sebagai perbuatan dosa yang dapat dilakukan oleh pria maupun wanita dan
dianggap sebagai suatu penghinaan terhadap perjanjian suci dari perkawinan. Pasal 284 KUHP
mendefinisikan zina sebagai persetubuhan yang dilakukan oleh laki-laki atau perempuan yang telah
menikah dengan perempuan atau laki-laki yang bukan suami atau istrinya. Overspel tidak dapat ditindak
dengan hukum pidana tanpa adanya pengaduan dari istri atau suami yang dirugikan. Hal ini berbeda
dan memperluas kosep perzinahan yang tertuang dalam Rancangan KUHP. Dalam Pasal 417
RKUHP yang memuat tentang zina antara lain Pasal 418 RKUHP mengenai larangan tinggal bersama
sebagai suami isteri di luar perkawinan (kumpul kebo); dan Pasal 414-416 RKUHP pada dasarnya
mengatur tentang ancaman pidana terhadap hak atas kesehatan seksual dan reproduksi.

Kata Kunci : (Perzinahan, KUHP, dan Rancangan KUHP)

ABSTRACT

Adultery is a form of action of someone who is weak in "din" and complete human morality. The old Criminal Code
rules, especially regarding adultery, are not in accordance with the existing Indonesian culture. Therefore, this study
seeks to examine the regulation of the crime of adultery in the Draft Criminal Code. The method used in this research
includes the type of normative juridical research, and the data used is secondary data. According to the Criminal Code,
adultery is identified with overspel which has a much narrower meaning than adultery itself. Adultery is considered a
sin that can be committed by both men and women, and is considered an insult to the sacred covenant of marriage.
Article 284 of the Criminal Code defines adultery as sexual intercourse committed by a married man or woman with
a woman or a man who is not her husband or wife. Overspel cannot be prosecuted under criminal law without a
complaint from the injured wife or husband. This is different and expands the concept of adultery contained in the Draft
Criminal Code. In Article 417 of the Draft Criminal Code which contains about adultery, among others, Article 418
of the Draft Criminal Code concerning the prohibition of living together as husband and wife outside of marriage
(collection of kebo); and Article 414-416 of the Draft Criminal Code basically regulates criminal threats to the right
to sexual and reproductive health.

Keywords: Adultery, Criminal code, and the Draft of the criminal code

A. PENDAHULUAN undangan di Indonesia masih belum dapat


Ketentuan mengenai tindak pidana dianggap efektif dalam menangani masalah
perzinahan dalam peraturan perundang- perzinahan di Indonesia. Ketentuan KUHP

27
Jurnal Studia Legalia : Jurnal Ilmu Hukum, Volume 3 Nomor 1, Oktober 2022 ISSN :
e-ISSN :

lama khususnya yang berkaitan dengan bahan hukum utama dengan cara menelaah
perzinahan tidak sesuai dengan budaya yang teori-teori, konsep-konsep, asas-asas hukum
ada di Indonesia, seringkali perbuatan serta peraturan perundang-undangan yang
perzinahan yang sesungguhnya meresahkan terkait dengan penelitian ini. Metode
masyarakat tidak dapat diadili sesuai dengan pendekatan yang digunakan adalah
yang diharapkan. Kebanyakan orang berpikir pendekatan perundang-undangan (statute
bahwa definisi perzinahan dalam RKUHP approach). Pendekatan perundang-undangan
yang baru terlalu mendalami urusan pribadi dilakukan dengan menelaah semua undang-
masyarakat Indonesia. Mereka berpendapat undang dan regulasi yang bersangkut paut
bahwa negara seharusnya tidak boleh terlibat dengan masalah hukum yang sedang
dalam ranah yang sangat pribadi. Saat ini, ditangani.
Pemerintah sedang menyusun kembali Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana dan masih C. PEMBAHASAN
berlangsung di DPR. Salah satu substansi 1. Pengaturan Tindak Pidana
penting yang masih perlu dibenahi Perzinahan Dalam RKUHP
menyangkut Tindak Pidana Perzinaan. KUHP Perzinahan merupakan suatu perbuatan yang
yang berlaku saat ini telah mengatur tentang dapat merusak sendi-sendi moralitas bangsa.
Tindak Pidana Perzinaan. Meskipun tidak Di Indonesia, Pasal 284 KUHP mengatur dan
diatur dalam bagian tersendiri mengenai menjelaskan terkait dengan perzinahan yang
perzinaan, tetapi pasal-pasal ini termasuk dari diklasifikasikan serupa perzinahan adalah
bab tentang kejahatan terhadap kesusilaan. pertautan seksual antara pasangan yang belum
Sementara dalam konsep RUU KUHP, menikah, di mana salah satu atau kedua belah
Tindak Pidana Perzinaan diatur dalam bagian pihak masih terikat oleh pernikahan dengan
tersendiri dalam bab mengenai Tindak Pidana orang lain. Maka dapat dipahami bahwa
terhadap Kesusilaan. apabila terdapat pasangan yang belum
Terdapat empat perbuatan yang masuk dalam menikah dan telah melakukan hubungan
bagian Tindak Pidana Perzinaan, yaitu: seksual di luar pernikahan yang sah, maka
melakukan persetubuhan dengan orang yang tindakan yang telah dilakukan tersebut tidak
bukan suami atau istrinya (Pasal 417); dapat dijerat oleh hukum dan tidak dapat
melakukan persetubuhan dengan perempuan diklasifikasikan sebagai perzinahan. Dengan
namun mengingkari janji mengawininya (Pasal kata lain, Pasal 284 KUHP menerimakan
418); melakukan “kumpul kebo” (Samenleven/ kesempatan bagi perempuan dan laki-laki yang
Cohabitation) atau melakukan hidup bersama belum menikah untuk melakukan hubungan
sebagai suami istri di luar perkawinan (Pasal seksual di luar perkawinan. Berdasarkan hal-
419); melakukan persetubuhan dengan hal yang telah tersampaikan di atas, maka pada
keluarga sedarah dalam garis lurus atau ke Pasal 284 KUHP, diperlukan adanya
samping sampai derajat ketiga (Pasal 420). pembaharuan hukum pidana terkait pasal yang
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, berkaitan dengan zina. Perbuatan perzinahan
permasalahan dapat diidentifikasi yang sebenarnya meresahkan masyarakat tidak
bagaimanakah pengaturan tindak pidana dapat diadili sesuai dengan harapan. Aturan
perzinahan dalam RKUHP? serta hal apakah KUHP lama, lebih khususnya yang berkaitan
yang menyebabkan adanya pro kontra dalam dengan perzinahan tidak sesuai dengan budaya
RKUHP Perzinahan tersebut? Penelitian ini di Indonesia.
bertujuan untuk mengetahui pengaturan Merujuk pada aturan KUHP, perzinahan
tindak pidana perzinahan dalam RKUHP dan diidentikkan dengan overspel yang mana
penyebab adanya pro kontra dalam RKUHP pengertiannya jauh lebih sempit daripada
tersebut. perzinahan itu sendiri. Akan menjadi kurang
tepat apabila penerjemahan overspell sebagai
B. METODE PENELITIAN “zina”, hal tersebut dikarenakan bukan hanya
Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengandung hubungan persetubuhan bagi
termasuk jenis penelitian yuridis normatif, yang sudah menikah saja (adultery), tetapi juga
yaitu pendekatan yang dilakukan berdasarkan bagi yang orang yang melakukan hubungan

28
Jurnal Studia Legalia : Jurnal Ilmu Hukum, Volume 3 Nomor 1, Oktober 2022 ISSN :
e-ISSN :

seksual di luar perkawinan, itu belum terikat laki-laki dan perempuan lajang. Dalam
perkawinan dengan orang lain (fornication). pendekatan terhadap nilai-nilai, tidak sejalan
Padahal fornication merupakan penerjemahan dengan nilai-nilai moral masyarakat Indonesia
dari ontuch, bukan overspell sebagaimana tertulis yang religius. Dasar perluasan makna
dalam KUHP berbahasa Belanda. Kata zina perzinahan adalah teori kebijakan hukum
yang memiliki konteks berbeda di Indonesia pidana. Bahwa kebijakan hukum pidana
menjadi berbeda arah dengan overspell dalam adalah arah yang bertujuan untuk
bahasa Belanda aslinya. Hal ini menimbulkan menentukan:
akibat yang sangat panjang yang mana akan a. Sejauh mana ketentuan pidana yang
terdapat perbedaan, multitafsir, bersifat berlaku memerlukan perubahan atau
karet dalam penerapan, dan lainnya. Di sisi pembaruan;
lain salah satu asas hukum pidana adalah lex b. Apa yang dapat dilakukan untuk
scripta, lex certa, dan lex stricta. Semuanya harus mencegah tindak pidana;
jelas, tegas, dan tidak multitafsir. c. Menentukan metode penyidikan,
KUHP yang saat ini telah berlaku mengatur penuntutan, peradilan, dan pelaksanaan
terkait dengan Tindak Pidana Perzinaan. pidana harus dilakukan.
Meski tidak diatur dalam bagian tersendiri Dari rancangan akhir RKUHP, terdapat
mengenai perzinaan, tetapi pasal-pasal ini ketentuan pasal yang mengatur hukuman
menjadi bagian dari bab tentang kejahatan untuk perzinahan, kumpul kebo, hingga
terhadap kesusilaan. Sementara itu pada hubungan sedarah. Hukuman untuk pelaku
konsep RUU KUHP, Tindak Pidana zina, kumpul kebo, hingga hubungan sedarah
Perzinaan diatur dalam bagian tersendiri berbeda-beda. Kini, draf terbaru RKUHP
dalam bab mengenai Tindak Pidana terhadap telah beredar luas di kalangan publik.
Kesusilaan. Empat perbuatan yang Peraturan tentang Perzinahan tertuang dalam
dikategorikan termasuk menjadi bagian Pasal 415 RKUHP yang mengatur seseorang
Tindak Pidana Perzinaan antara lain: yang bersetubuh tanpa status suami dan istri
1. Melakukan persetubuhan dengan dapat dipidana paling lama satu tahun.
orang yang bukan suami atau istrinya dapat Namun, perzinahan tersebut tidak dapat
dipidana karena perzinaan dengan pidana dilakukan penuntutan tanpa adanya
penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda pengaduan dari istri atau suami bagi orang
Kategori II. Sedangkan ayat (2) menyatakan yang terikat perkawinan dan orang tua atau
bahwa Tindak Pidana sebagaimana dimaksud anaknya bagi orang yang tidak terikat
pada ayat (1) tidak dilakukan penuntutan perkawinan. Pada pasal 416 mengatur bahwa
kecuali atas pengaduan suami, istri, Orang seseorang yang hidup bersama layaknya suami
Tua, atau anaknya. (Pasal 417) istri diancam pidana paling lama enam bulan.
2. Melakukan persetubuhan dengan Pada pasal ini, tindak pidana dapat berlanjut
perempuan namun mengingkari janji ke penuntutan manakala terdapat laporan dari
mengawininya (Pasal 418) suami atau istri, orang tua atau anak dari yang
3. Melakukan “kumpul kebo” bersangkutan. Tindak pidana perzinahan
(Samenleven/ Cohabitation) atau melakukan diatur pula dalam Pasal 417. Pada pasal
hidup bersama sebagai suami istri di luar tersebut ditegaskan bahwa seseorang yang
perkawinan (Pasal 419). bersetubuh dengan anggota keluarga dapat
4. Melakukan persetubuhan dengan dipidana selama 12 (dua belas) tahun.
keluarga sedarah dalam garis lurus atau ke
samping sampai derajat ketiga (Pasal 420). 2. Pro Kontra Dalam RKUHP
Dapat dicermati bahwa lingkup Tindak Pidana Perzinahan
Perzinaan yang diformulasikan dalam RUU Berdasarkan Naskah Akademik Rancangan
KUHP lebih luas daripada yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
KUHP. menyebutkan bahwa "Perumusan tindak
Pasal 417 RUU KUHP dengan memperluas pidana kesusilaan bersumber dari KUHP dan
pengertian zina atas dasar kriminaliasasi undang-undang di luar KUHP. Selain itu,
hubungan seksual di luar perkawinan antara

29
Jurnal Studia Legalia : Jurnal Ilmu Hukum, Volume 3 Nomor 1, Oktober 2022 ISSN :
e-ISSN :

dalam merumuskan norma hukum pidana di dipertimbangkan kembali


bidang kesusilaan juga mempertimbangkan pertanggungjawabannya agar tidak merebut
hasil penelitian dan masukan dari diskusi kebebasan seorang individu. 2 Alasan lain
kelompok terfokus serta perkembangan adanya kontroversi dalam Tindak Pidana
hukum dalam yurisprudensi dan praktik Perzinaan di kalangan masyarakat yaitu
penegakan hukum." Berbagai macam mengenai persoalan kekhawatiran akan
tanggapan pro maupun kontra dari kalangan terjeratnya pasangan yang menikah secara
masyarakat di media sosial terkait masalah ini. syariat Islam tetapi tidak mencatatkan
Bagi masyarakat yang berada di pihak pro perkawinannya di Kantor Urusan Agama
merasa bahwa hal tersebut cukup memberikan (KUA) atau yang lazim disebut nikah siri. Alat
manfaat mengingat banyaknya kasus bukti yang digunakan untuk membuktikan
perselingkuhan akhir ini, dengan adanya adanya perzinaan telah diatur dalam Pasal 184
aturan tersebut diharapkan mampu KUHAP, yaitu: Keterangan saksi, Keterangan
menciptakan efek jera bagi pelaku dan korban ahli, Surat, Petunjuk, dan Keterangan
dapat memperoleh keadilan. terdakwa.

Namun di lain sisi, adanya draf final RKUHP D. PENUTUP


tentang Perzinahan, menimbulkan sederet Perbuatan zina merupakan perbuatan yang
pasal kontroversial yang menjadi merusak sendi-sendi moralitas bangsa.
perbincangan dan perhatian publik. Banyak Ketentuan tindak pidana perzinahan dalam
pihak yang menganggap bahwa pengertian peraturan perundang-undangan di Indonesia
perzinahan yang ada dalam RKUHP baru masih belum dapat dikatakan efektif dalam
terlalu masuk urusan pribadi masyarakat di mengatasi terjadinya masalah perzinahan di
Indonesia, mereka yang ada di sisi kontra Indonesia. Aturan KUHP lama khususnya
menganggap Negara seharusnya tidak masuk yang berkaitan dengan perzinahan tidak sesuai
sampai ke ranah pribadi. Mereka merasa dengan budaya yang ada di Indonesia,
bahwa hal ini merupakan urusan setiap seringkali perbuatan perzinahan yang
individu serta dosa dan risiko ditanggung pula sesungguhnya meresahkan masyarakat tidak
oleh individu tersebut, dimana merupakan dapat diadili sesuai dengan yang diharapkan.
urusan setiap individu dengan Tuhannya. Saat ini, Pemerintah sedang merancang
Mereka juga menambahkan bahwa walaupun Kembali Kitab Undang-Undang Hukum
niat pemerintah cukup baik, tetapi masih Pidana dan masih berlangsung di DPR salah
dianggap terlalu memaksakan dan sebaiknya satu substansi penting yang masih perlu
pemerintah memikirkan kembali terkait aturan diselesaikan yaitu mengenai Tindak Pidana
ini. Selain itu, RKUHP memandang suatu Perzinaan (TP Perzinaan). Dari draf final
perbuatan pidana dengan pandangan dualistik. RKUHP, terdapat pasal yang mengatur
Dalam perkembangannya pasal perzinahan hukuman bagi pelaku zina, kumpul kebo,
kini diatur didalam Pasal 484. Dengan hingga hubungan sedarah. Ancaman hukuman
penjelasan rumusan Pasal 484 Rancangan bagi pelaku zina, kumpul kebo, hingga
KUHP ini dikatakan mengarah pada over hubungan sedarah berbeda-beda.
kriminalisasi, hal ini dikarenakan tidak
dipenuhinya pedoman dalam membuat suatu Saat ini, draf terbaru dari RKUHP sudah
aturan.1 Dalam pasal tersebut mengatur pula beredar luas di publik. Peraturan terkait
tindak pidana zina menjadi suatu tindak Perzinahan ada di Pasal 415 RKUHP yang
pidana berat karena menentukan pidananya mengatur seseorang yang bersetubuh tanpa
selama 5 tahun penjara. Delik zina ini tidak status suami dan istri dapat dipidana paling
menimbulkan adanya korban, sehingga perlu lama satu tahun. Pasal 416 menyebutkan

1Salman Luthan, “Asas dan Kriteria 2 SupriyadiWidodo Eddyono, Anggara, dan


Kriminalisasi” dalam Jurnal Hukum, (2009), 1- Syahrial Martanto W, Meninjau Kebijakan
17 Kriminalisasi dalam RKUHP 2015, Institute
for Criminal Justice Reform, November 2015

30
Jurnal Studia Legalia : Jurnal Ilmu Hukum, Volume 3 Nomor 1, Oktober 2022 ISSN :
e-ISSN :

bahwa seseorang yang hidup bersama https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/jhk/articl


layaknya suami istri terancam dipidana paling e/download/1742/1324 (Diakses Pada 27
lama enam bulan. Selain itu, tindak pidana Agustus 2022)
perzinahan juga diatur pula dalam Pasal 417.
Pada pasal tersebut ditegaskan bahwa Pratama, Mochamad Ramdhan. “Perluasan
seseorang yang bersetubuh dengan anggota Makna Zina Dalam Pasal 417 Rancangan
keluarga dapat dipidana 12 tahun. Namun, KUHP di Indonesia”
dalam perkembangan zaman saat ini banyak https://www.resjustitia.lppmbinabangsa.id/i
pihak yang beranggapan bahwa pengertian ndex.php/home/article/download/36/35
perzinahan dalam RKUHP baru terlalu masuk (Diakses Pada 30 Agustus 2022)
kedalam urusan pribadi masyarakat Indonesia.
Mereka menganggap Negara harusnya tidak
masuk sampai ke ranah sangat pribadi. Di sisi
lain, sebagian dari mereka yang berada pada
pihak pro merasa bahwa hal ini cukup INTERNET
bermanfaat karena banyaknya kasus
perselingkuhan akhir-akhir ini, maka YLBHI. 2019. “Pasal Zina Dalam Rancangan
diharapkan dengan adanya aturan ini dapat KUHP : Bermasalah, Tak Jelas Arah”
menciptakan efek jera bagi pelaku dan korban
bisa mendapatkan keadilan. https://ylbhi.or.id/publikasi/artikel/pasal-
zina-dalam-rancangan-kuhp-bermasalah-tak-
F. DAFTAR PUSTAKA jelas-arah/(Diakses pada 26 Agustus 2022)
BUKU
Luthan, Salman. “Asas dan Kriteria Hidayati, Imroatul. 2022. “Tentang
Kriminalisasi” dalam Jurnal Hukum. 2009. Perzinahan”. Legal Smart Channel.
Hlm. 1-17. https://lsc.bphn.go.id/konsultasiView?id=54
70#:~:text=Oleh%20karena%20Anda%20su
Supriyadi Widodo Eddyono, Anggara, dan dah%20menikah,sudah%20menikah%20deng
Syahrial Martanto W. 2015. Meninjau an%20orang%20lain. (Diakses Pada 26
Kebijakan Kriminalisasi dalam RKUHP 2015, Agustus 2022)
Institute for Criminal Justice Reform
LHS. “Kasus Perselingkuhan Perzinahan”
JURNAL https://kantorhukum-
lhs.com/perkara/kasus-perselingkuhan-
Dewi, Imas Octaviana. “Pengaturan Tindak perzinahan/ (Diakses Pada 27 Agustus 2022)
Pidana Perzinahan Dalam KUHP Dan
RKUHP Nasional” DA, Ady Thea. 2021. “Sekilas Pasal Zina Dari
http://eprints.unram.ac.id/5476/1/jurnal.pd KUHP Hingga RKUHP”. Hukum Online
f (diakses pada 27 Agustus 2022) https://www.hukumonline.com/berita/a/se
Hairi, Prianter Jaya. “Kriminalisasi Tindak kilas-pasal-zina-dari-kuhp-hingga-rkuhp-
Pidana Perzinahan Dalam RUU KUHP” lt60b75a48cd3c2/?page=2 (Diakses Pada 28
https://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_si Agustus 2022)
ngkat/Info%20Singkat-XI-17-I-P3DI-
CMPP Lawfirm. “Perzinahan”
September-2019-240.pdf (diakses pada 27
https://hukkel.com/perzinahan-/ (Diakses
agustus 2022)
Pada 29 Agustus 2022)
Sinulingga, Nur Shabrina. “Analisis Ulum, Miftahul. 2019. “Soal Zinah di KUHP,
perbandingan efektifitas aturan dalam Kitab Ini Yang Berhak Mengadukan”. Newswire
Undang Undang Hukum Pidana lama dan https://kabar24.bisnis.com/read/20190920/
Revisi Kitab Undang Undang Hukum Pidana 16/1150855/soal-zinah-di-kuhp-ini-pihak-
(khususnya dalam pasal perzinahan)” yang-berhak-mengadukan (Diakses Pada 30
Agustus 2022)

31
Jurnal Studia Legalia : Jurnal Ilmu Hukum, Volume 3 Nomor 1, Oktober 2022 ISSN :
e-ISSN :

Satrio, Arie Dwi. 2022. “Draft Final RKUHP:


Zina Diancam 1 Tahun, Kumpul Kebo 6
Bulan Penjara”. Sindonews
https://nasional.sindonews.com/read/81938
3/13/draft-final-rkuhp-zina-diancam-1-
tahun-kumpul-kebo-6-bulan-penjara-
1657116450 (Diakses Pada 31 Agustus 2022)

Syam, Ali Musri. 2022. “RKUHP Kontroversi


Terus, Privasi Kok Diurus?”. Kompasiana
https://www.kompasiana.com/aksprofkub4
526/62d4ef0e6e7f01189b0fb052/mata-sang-
kastrat-rkuhp-kontroversi-terus-privasi-kok-
diurus?page=all#section1 (Diakses Pada 01
September 2022)

32

Anda mungkin juga menyukai