Laprak SMT 4 Catur
Laprak SMT 4 Catur
DISUSUN OLEH :
(3.31.21.0.04/LT-2A)
2023
LAPORAN PRAKTIKUM
Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktek Instalasi Listrik Industri
DISUSUN OLEH :
(3.31.21.0.04/LT-2A)
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt., yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua, sehingga saya dapat membuat laporan Praktek Instalasi Kerja Industri ini.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Praktek Instalasi Listrik Industri. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang instalasi listrik industri bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Industri ini, di antaranya:
1. Bapak Aji Hari Yadi, S.T,M.T, selaku Dosen pengampu praktek bengkel.
2. Bapak Toolman Bengkel Listrik, yang telah membantu menyediakan perlengkapan
selama praktikum berlangsung.
3. Ayah dan Ibu, selaku orangtua yang selalu memberikan support dan do’a terbaiknya
kepada anaknya.
4. Rekan-rekan kelas LT-2A.
Akhir kata, saya berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat membantu
bagi kemajuan serta perkembangan Prodi Teknik Listrik Politeknik Negeri Semarang. Saya
ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu, semoga Allah Swt.
membalas semua kebaikan kalian. Aamiin.
b) Kabel NYAF
Jenis kabel ini memiliki inti tembaga berserabut, dengan inti tunggal
berisolasi bahan isolator PVC satu lapis. Ini adalah kabel yang memiliki sifat
fleksibilitas yang tinggi karena inti tembaganya berbentuk serabut. Kabel
jenis ini cocok untuk instalasi pada panel listrik yang membutuhkan banyak
lekukan. Namun, kabel NYAF sebaiknya tidak digunakan di lingkungan
terbuka yang bersifat basah maupun kering karena mudah terkelupas.
Tegangan nominal berkisar antara 300 - 500 V.
c) Kabel NYM
Jenis kabel ini sering digunakan di rumah dan gedung, dengan inti kabel
yang terdiri dari satu sampai empat inti dan dilengkapi dengan lapisan isolasi
PVC. Keberadaan bahan isolasi membuat kabel bisa digunakan di daerah
kering ataupun basah, dan memiliki tingkat keamanan yang cukup baik.
Tegangan nominal berkisar antara 230 - 400 (300) V.
d) Kabel NYY
Jenis kabel ini memiliki inti tembaga berisolasi PVC. Kabel jenis NYY
dibuat untuk instalasi tetap yang ditanam di dalam tanah, atau kondisi di
lingkungan terbuka dengan tambahan perlindungan seperti duct, pipa PVC,
atau pipa besi. Yang perlu Anda ketahui, bahan isolator pada kabel ini
memiliki konstruksi yang lebih kuat sehingga harganya lebih mahal. Selain
itu, bahan isolator pada kabel jenis NYY biasanya dilengkapi dengan anti
gigitan tikus. Tegangan nominalnya berkisar antara 0.6 - 1 (1.2) kV.
3.3 Saklar
Saklar adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk
memutuskan dan menyambungkan arus listrik pada perangkat, saklar listrik juga
familiar dengan istilah switch.
Tidak hanya berfungsi untuk memutuskan dan juga menyambungkan arus
listrik. Saklar listrik juga digunakan dengan tujuan lain. Diantaranya adalah
untuk memindahkan arus listrik dari satu konduktor pada konduktor yang lain.
Berikut adalah jenis-jenis saklar berdasarkan penggunaannya.
Saklar dalam Instalasi Penerangan
a) Saklar Tunggal
Saklar tunggal adalah saklar yang terdiri dari hanya satu tuas dan
berfungsi menyalakan dan mematikan lampu dengan sekali tekan.
b) Saklar Tekan atau Saklar Bel
d) Saklar Impuls
Saklar impuls adalah salah satu jenis saklar yang bekerja
berdasarkan prinsip elektromagnetik dengan posisi saklar yang akan
berubah setiap impuls bekerja ketika ada tegangan yang masuk ke coil.
Dalam pengoperasiannya, saklar impuls harus dikombinasikan dengan
saklar tekan (push button). Saklar tekan adalah saklar yang dapat
menghubungkan dan memutuskan aliran listrik tanpa adanya
penguncian.
Gambar saklar impuls
b) Selector Switch
Selector Switch atau biasa disebut dengan Rotary Switch adalah
saklar yang dioperasikan atau difungsikan dengan cara memutar. Saklar
ini digunakan untuk memilih satu dari dua atau lebih posisi. Ada yang
berlaku seperti toggle switch dimana selektor dapat berhenti pada satu
posisi, dan ada yang berlaku seperti push button, dimana setelah
melakukan pemilihan maka selector akan kembali ke posisi semula atau
posisi netral.
3.4 Fitting
Fitting lampu adalah perangkat kelistrikan yang berfungsi sebagai dudukan
atau tempat meletakkan lampu. Pins juga akan sangat terbantu selama
pemasangan lampu karena alat ini akan melindungi tangan sehingga lebih aman
dan tidak tersengat listrik.
3.7 Sekring
Sekring (dari bahasa Belanda zekering) adalah suatu alat yang digunakan
sebagai pengaman dalam suatu rangkaian listrik apabila terjadi kelebihan muatan
listrik atau suatu hubungan arus pendek. Cara kerjanya apabila terjadi kelebihan
muatan listrik atau terjadi hubungan arus pendek, maka secara otomatis sekring
tersebut akan memutuskan aliran listrik dan tidak akan menyebabkan kerusakan
pada komponen yang lain.
Gambar sekring
Gambar MCB
Gambar TOR
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada
peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot
debu.
Motor listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor listrik
asinkron, dengan dua standar global yakni IEC dan NEMA. Motor asinkron IEC
berbasis metrik (milimeter), sedangkan motor listrik NEMA berbasis imperial
(inch), dalam aplikasi ada satuan daya dalam horsepower (HP) maupun kiloWatt
(kW).
Komponen
F1 F2 F3 MCB MCB
SC1 SC2
K2
1 3 5 K2
K1
2 4 6
L1 L2 L3
L1 L2
(C) (C)
R S T N PE
b) Instalasi Tenaga
Instalasi tenaga sesuai dengan perancangan peralatan dan diagram rangkaian.
DIAGRAM PANEL UTAMA
L1 L2 L3 N PE L1 L2 L3 N PE L1 L2 L3 N PE L1 L2 L3 N PE L1 L2 L3 N PE L1 L2 L3 N PE
STAR
DELTA
RANGKAIAN DOL IN
Rangkaian Kontrol : Rangkaian Daya :
MCB
1 3 5
K1
2 4 6
3~
MCB
1 3 5
K1
2 4 6
3~
RANGKAIAN DALAM
MODUL STAR DELTA
MCB
1 3 5 1 3 5 1 3 5
K1 K3 K2
3~
RANGKAIAN TWO SPEED
VI. LANGKAH KERJA
a) Panel Utama
1. Gunakan pakaian pelindung sesuai dengan K3 kerja
2. Lakukan pengecekan alat dan bahan yang akan digunakan
3. Pastikan sumber tegangan dalam keadaan OFF
4. Pahami gambar kerja rangkaian dengan jelas
5. Mulai pengerjaan jobsheet dengan memasang komponen - komponen
6. Rangkailah panel utama sesuai gambar diagram panel utama
7. Setelah panel utama selesai, lakukan pengecekan dengan alat tester dengan baik
dan benar
8. Hubungkan panel utama ke panel penerangan dan beban
d) Rangkaian Star-Delta
1. Gunakan pakaian pelindung sesuai dengan K3 kerja
2. Lakukan pengecekan alat dan bahan yang akan digunakan
3. Pastikan sumber tegangan dalam keadaan OFF
4. Pahami gambar kerja rangkaian dengan jelas
5. Mulai perngerjaan jobsheet dengan memasang komponen – komponen
6. Merangkai Rangkaian Kontrol dan Daya Star-Delta sesuai dengan gambar
rangkaian Star-Delta
7. Setelah panel penerangan dan Instalasi Penerangan selesai, lakukan pengecekan
dengan alat tester dengan baik dan benar
8. Hubungkan Rangkaian Star-Delta ke panel utama
1. 1 1 OFF 220 V
2. 1 2 ON 220 V
3. 2 1 ON 220 V
4. 2 2 OFF 220 V
Grup B
1. 0 0 Volt
2. 1 220 Volt
Grup C
Kondisi
0 - - - 0 0 0
1 - - - 0 0 0
1 ✔ - ✔ 1 1 1
1 - ✔ ✔ 1 1 1
Keterangan :
0 : Mati 1 : Nyala ✔: Berfungsi - : Tidak Berfungsi
b) Instalasi Tenaga
DOL IN (Dalam)
Kondisi Keadaan
No.
PB START PB STOP Q13 M13
1 0 1 OFF STOP
2 1 0 ON RUN
Kondisi Keadaan
No.
PB START PB STOP TOR Q14 M13 H17 H18
2. 1 0 0 ON RUN ON OFF
1. 0 1 0 OFF STOP
2. 1 0 0 ON RUN 1 Speed
3. 0 0 1 ON RUN 2 Speed
Motor Star Delta
Keadaan
No. Kondisi
Q20 E20
1. START ON RUN
c) Trouble Shooting
Adapun langkah penyelesaian trouble shooting sebagai berikut :
1. Mengecek fungsi rangkaian per-grup untuk mengetahui letak trouble pada
rangkaian.
2. Menggunakan multimeter untuk mengecek setiap sambungan pada
rangkaian untuk mengetahui posisi trouble.
3. Melakukan Perbaikan dari hasil analisa yang telah digunakan.
Adapun trouble shooting yang terjadi adalah :
1. Kabel netral panel penerangan yang tidak terpasang dengan baik dengan
panel utama
2. Lampu A pada instalasi penerangan tidak dapat menyala
3. Kabel netral pada kontaktor rangkaian Two Speed terputus
4. Rangkaian motor Star Delta tidak berfungsi dengan baik
Cara mengatasi trouble shooting yang terjadi :
1. Mengecek kembali sambungan kabel netral dari panel penerangan ke panel
utama. Apabila kabel belum terpasang dengan baik dapat dikencangkan
kembali menggunakan obeng.
2. Setelah dilakukan pengecekan sambungan kabel, diketahui bahwa kabel
netral Lampu A yang terlepas dengan fitting lampunya. Oleh karena itu,
dilakukan pengencangan kembali kabel netral dengan fitting lampu Lampu
A.
3. Dikarenakan kabel netral yang terputus, maka dilakukan penyambungan
dengan menggunakan terminal. Dan setelah itu disambungkan kembali ke
coil netral kontaktor rangkaian Two Speed
4. Menyambung kabel keluaran modul star delta U,V,W dan X,Y,Z sesuai
dengan gambar rangkaian
Pada saat dilakukan tes fungsi setelah trouble shooting :
1. Pastikan kabel netral panel penerangan sudah terpasang dengan baik di
panel utama
2. Pastikan kabel netral pada fitting lampu A sudah terpasang dengan baik
3. Pastikan kontaktor pada rangkaian Two Speed sudah tersambung dengan
kabel netral
4. Pastikan kabel keluaran modul Star Delta terpasang sesuai dengan gambar
rangkaian
IX. KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah praktikum dilaksanakan, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan.
Diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Instalasi Penerangan dan Instalasi Tenaga dikendalikan oleh beberapa komponen
yang bersumber utama di panel utama.
2. Pembagian grup masing–masing berada di panel utama sehingga ketika terjadi
trip di salah satu group tidak memengaruhi grup yang lain.
3. Dengan memahami gambar kerja dengan baik dan benar sehingga dapat
menganalisis instalasi tersebut ketika terjadi trouble shooting.
4. Direct On-Line starter yaitu metode starting motor dengan memberikan tegangan
penuh dari jala-jala langsung. Starter jenis ini biasanya digunakan untuk motor-
motor listrik yang berukuran kecil.
5. Pengasutan Star-Delta ialah starting yang menggunakan 2 metode starting yaitu
Star dan Delta. Dalam pemasangan rangkaian ini harus berhati-hati karena
startingnya membutuhkan daya yang lebih besar dan pemahaman tentang
kontaktor dan motor starter.
6. Pengasutan dua kecepatan motor yang digunakan pada rangkaian dua kecepatan
yaitu motor induksi rotor sangkar 3 fasa yang mempunyai lilitan untuk dua
kecepatan. Motor ini mempunyai lilitan yang disusun demikian rupa sehingga
jumlah kutub dapat diubah dengan membalik arus pada lilitannya.
Tentunya tak hanya kesimpulan yan penulis sajikan setelah praktikum berlangsung.
Tetapi disini penulis juga akan memberikan beberapa saran. Diantaranya adalah sebagai
berikut.
1. Sebelum memasang alat-alat dan komponen, lakukan pengecekan terlebih
dahulu. Apakah alat dan komponen tersebut masih bisa digunakan atau tidak.
2. Pada saat merangkai rangkaian instalasi penerangan dan instalasi tenaga pastikan
terpasang sesuai dengan gambar kerja dengan benar. Hal itu sangatlah penting
untuk menghindari adanya gangguan-gangguan saat bekerja.
3. Bertanggung jawab terhadap material dan peralatan yang dipinjam.
X. DOKUMENTASI
a) Instalasi Penerangan
b) Instalasi Tenaga
DOL IN (Dalam)