Anda di halaman 1dari 12

PRAKTEK SIDANG SEMU STHM XXII

NARASI / URUT-URUTAN SIDANG

1. Oditur dan Penasehat Hukum dan Panitera sudah siap di ruang sidang
2. Panitera melaporkan kepada Ketua Majelis Hakim bahwa sidang siap dimulai
3. Panitera meminta kepada peserta sidang untuk berdiri.
MC : “ Hadirin dimohon berdiri, Majelis Hakim memasuki ruang sidang “
Setelah Majelis Hakim masuk ruang sidang dan duduk, Panitera mengatakan
MC : “ Hadirin disilahkan duduk kembali “

4. Selanjutnya Panitera laporan kepada Ketua Majelis Hakim, menghadap penuh, memberi
penghormatan, setelah dibalas lalu laporan :
Panitera : “ Lapor sidang perkara pidana atas nama Letkol Inf Paus NRP
11980055551275 siap dimulai “
Hakim Ketua : “ Kembali ketempat “
Panitera : “ Kembali ketempat “
Selanjutnya Panitera balik kanan kembali ketempat duduk panitera.

5. Hakim Ketua menanyakan kepada Oditur dan Penasehat Hukum


Hakim Ketua : “ Hakim Anggota I, Hakim Anggota II apakah sudah siap “
“ Oditur, Penasehat Hukum apakah sudah siap “
Oditur / Penasehat Hukum : “ Siap “

6. Hakim Ketua membuka sidang


Hakim Ketua : “ Sidang Pengadilan Militer Tinggi II-Jakarta yang bersidang di Jakarta
dalam memeriksa dan mengadili pada tingkat pertama perkara pidana
atas nama Terdakwa Paus Pangkat Letkol Inf pada hari ini ………
tanggal ……………………2020 saya buka dan saya nyatakan
terbuka untuk umum. (Hakim Ketua ketuk palu 3 x)

7. Hakim Ketua bertanya kepada Oditur.


Hakim Ketua : “ Oditur hadapkan Terdakwa ke ruang sidang “

Oditur memerintahkan Petugas Provos untuk menghadirkan Terdakwa


Oditur :“ Petugas hadapkan Terdakwa keruang sidang “
Provost : “ Siap, petugas menghadapkan Terdakwa ke ruang sidang”

8. Petugas membawa Terdakwa menghadap Hakim Ketua dengan berbaris, setelah sampai di
depan, meluruskan, setelah lurus, Petugas memimpin penghormatan.
Provost : “ Kepada Hakim Ketua, hormat....grak “, setelah dibalas “
tegak....grak “
Provost : “ Lapor Petugas siap menghadapkan Terdakwa ke ruang sidang “
Hakim Ketua : “ Petugas Kembali ketempat “
Provost : “ Kembali ketempat “
Selanjutnya Petugas balik kanan dan kembali ke tempat semula

9. Pemeriksaan Hakim Ketua kepada Terdakwa (Terdakwa posisi berdiri)


Hakim Ketua : “ Terdakwa, Apakah saat ini Terdakwa dalam keadaan sehat “
Terdakwa : “ Siap Sehat “
Hakim Ketua : “ Apakah Terdakwa sudah mengerti diperiksa sekarang ini ? bila mengerti
dalam perkara apa ?
Terdakwa : “ Mengerti, diperiksa sebagai Terdakwa dalam perkara pidana
penyalahgunaan wewenang “

10. Pemeriksaan identitas Terdakwa


Hakim Ketua : “ Baik saya akan memeriksa identitas Terdakwa “
Nama lengkap ?“
Terdakwa : “ Paus “
Hakim Ketua : “ Pangkat, NRP? “
Terdakwa : “ Letkol Inf NRP 119800055551275
Hakim Ketua : “ Jabatan, Kesatuan ?“
2

Terdakwa : “ Dandim 007 Rem 212/WS“


Hakim Ketua : “ Apakah Terdakwa dalam perkara ini didampingi Penasehat
Hukum? Siapa? “
Terdakwa : “ Siap Didampingi, Letkol Chk Berang-Berang SH.MH

Selanjutnya Hakim Ketua menanyakan kepada Penasehat hukum Terdakwa


Hakim Ketua : “ Saudara Penasehat Hukum apakah ada Sprin dan surat kuasa untuk
mendampingi Terdakwa? “
Penasehat Hukum : “ Siap sudah kami serahkan kepada Panitera
Selanjutnya Panitera menyerahkan Sprin dan Surat Kuasa kepada Hakim Ketua.

Hakim Ketua : “ Terdakwa apakah sudah menerima Surat Dakwaan Oditur dan
sudah membacanya “
Terdakwa : “ Siap sudah “
Hakim Ketua : “ Meskipun demikian, dalam persidangan Surat Dakwaan akan
dibacakan kembali dan TERDAKWA TETAP BERDIRI DAN
DIPERHATIKAN “

11. Pembacaan surat Dakwaan


Hakim Ketua : “ Oditur silakan membacakan surat Dakwaan “
Oditur : “ Siap.......... (TERLAMPIR SURAT DAKWAAN) ............. selesai...
(Oditur Posisi Berdiri)
Hakim Ketua : “ Terdakwa apakah mengerti isi Surat Dakwaan yang sudah dibaca
Oditur “
Terdakwa : “ Siap mengerti,
Hakim Ketua : “ Apakah Terdakwa akan mengajukan eksepsi “
Terdakwa : “ Saya serahkan seluruhnya kepada penasehat hukum Saya “

12. Selanjutnya hakim Ketua menanyakan kepada Penasehat Hukum


Hakim Ketua : “ Bagaimana Penasehat Hukum apakah akan mengajukan eksepsi “
Penasehat Hukum : “ Kami akan mengajukan eksepsi “
Hakim Ketua : “ Apakah eksepsi sudah siap dibacakan “
Penasehat Hukum : “ Siap”
Hakim Ketua : “ Saudara TERDAKWA SILAHKAN DUDUK DI KURSI PEMERIKSAAN
DAN LEPAS BARETNYA”, Penasihat Hukum, silahkan membacakan
Eksepsi .”
Penasehat Hukum : “ ...Eksepsi ......... (TERLAMPIR EKSEPSI)...........selesai.......

Selanjutnya Penasehat Hukum menyerahkan eksepsi kepada Hakim Ketua dan Oditur.

13. Selanjutnya Hakim Ketua bertanya kepada Oditur


Hakim Ketua : “ Oditur, Apakah Tanggapan atas Eksepsi sudah siap?”
Oditur : “Siap Hakim Ketua”

Hakim Ketua : “ Silakan Oditur membacakan tanggapan eksepsinya”

Oditur : “ Tanggapan atas Eksepsi ........ (TERLAMPIR TANGGAPAN


EKSEPSI)........selesai....

Selanjutnya Oditur menyerahkan tanggapan eksepsi kepada Hakim Ketua dan Penasehat
Hukum.

Hakim Ketua : “ Untuk memutuskan Eksepsi dari Penasihat Hukum dan tanggapan eksepsi
dari Oditur, Majelis Hakim
akan mengadakan musyawarah, untuk itu sidang akan ditunda ....”
Hakim Ketua : “ Hakim anggota 1, Hakim anggota 2 berapa lama kita tunda siding ini 3 hari
bisa?
Hakim Ketua : “ sesuai kesepakatan hakim siding kita tunda 3 hari dan di buka lagi pada
tanggal ………..2020 bagaimana oditur ada keberatan? Saudara terdakwa?
Pemberitahuan ini dianggap sebagai panggilan siding ya jadi ga usah dipanggil
lagi. Saudara terdakwa paham?”
3

Hakim Ketua : “ Oditur, bawa Terdakwa keluar ruang sidang ”


Oditur : “ Petugas, bawa Terdakwa keluar ruang sidang ”
Provost :“ Siap Petugas siap membawa Terdakwa keluar ruang sidang ”

14. Kemudian Petugas masuk ruang sidang langsung berada di samping kanan Terdakwa dan
laporan.
Provost : “ Petugas siap membawa Terdakwa keluar ruang sidang, laporan selesai ”.
Hakim Ketua : “ Kerjakan ”
Provost : “ Kerjakan “
kemudian Petugas memimpin penghormatan :
Petugas : “ Kepada Hakim Ketua, Hormat...Grak, Tegak...Grak, Balik
kanan....Grak, hadap kiri...grak, Maju jalan ”
Petugas dan Terdakwa meninggalkan ruangan sidang

15. Selanjutnya Hakim Ketua menutup sidang


Hakim Ketua : “ Sidang Majelis Hakim yang bersidang di Pengadilan Militer Tinggi II-
Jakarta yang memeriksa dan mengadili pada tingkat pertama perkara pidana
atas nama Terdakwa Paus Pangkat Letkol Inf NRP 11980055551275 saya
nyatakan ditunda ” (Hakim Ketua Ketuk palu 1 x)

Majelis Hakim akan keluar ruangan sidang, Panitera mengatakan


MC : “ Hadirin dimohon berdiri, Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang ”
Setelah majelis hakim keluar ruang sidang Panitera memberi aba-aba
MC : “ Hadirin disilahkan duduk kembali ”.
SIDANG LANJUTAN

1. Oditur dan Penasehat Hukum sudah siap di ruang sidang


2. Panitera melaporkan kepada Ketua Majelis Hakim bahwa sidang siap dimulai
3. Panitera meminta kepada peserta sidang
MC : “ Hadirin dimohon berdiri, Majelis Hakim memasuki ruang sidang “
Setelah Majelis Hakim masuk ruang sidang dan duduk, Panitera mengatakan
MC : “ Hadirin disilahkan duduk kembali “

4. Hakim Ketua menanyakan kepada Oditur dan Penasehat Hukum


Hakim Ketua : “ Hakim Anggota I, Hakim Anggota II apakah sudah siap “
“ Oditur, Penasehat Hukum apakah sudah siap “
Oditur / Penasehat Hukum : “ Siap “

5. Hakim Ketua membuka sidang


Hakim Ketua : “ Sidang Pengadilan Militer Tinggi II-Jakarta yang bersidang di
Jakarta dalam memeriksa dan mengadili pada tingkat pertama perkara
pidana atas nama Terdakwa Paus Pangkat Letkol INf NRP
11980055551275 saya nyatakan dibuka kembali dan tetap terbuka
untuk umum. (Hakim Ketua ketuk palu 1 x).

6. Hakim Ketua memerintahkan Oditur untuk menghadirkan Terdakwa .


Hakim Ketua : “ Oditur hadirkan Terdakwa di ruang sidang “
Oditur memerintahkan Petugas untuk menghadirkan Terdakwa
Oditur : “ Petugas hadirkan Terdakwa keruang sidang “
Provost : “ Siap, petugas hadirkan Terdakwa ke ruang sidang”

7. Petugas membawa Terdakwa menghadap Hakim Ketua dengan berbaris, setelah sampai di
depan, meluruskan, setelah lurus, Petugas memimpin penghormatan.
Provost : “ Kepada Hakim Ketua, hormat....grak “, setelah dibalas “ Tegak....
grak “
Provost : “ Lapor Petugas siap menghadapkan Terdakwa ke ruang sidang “
Hakim Ketua : “ Petugas kembali ketempat “
Provost : “ Kembali ketempat “
Selanjutnya Petugas balik kanan dan kembali ke tempat semula
4

8. Pemeriksaan Hakim Ketua kepada Terdakwa (Terdakwa posisi berdiri)


Hakim Ketua : “ Terdakwa, Apakah saat ini Terdakwa masih dalam keadaan sehat

Terdakwa : “ Siap Sehat “
Hakim Ketua : “ Sesuai dengan agenda sidang hari ini dilanjutkan dengan
Pembacaan Putusan Sela, akan saya bacakan, TERDAKWA BERDIRI
SIKAP SEMPURNA, PERHATIKAN DAN DISIMAK................................
(TERLAMPIR)...................
Setelah sampai pada kata-kata amar putusan sela diakhiri ketukan palu
1x, kemudian pembacaan putusan sela dilanjutkan sampai selesai.

9. Setelah Putusan Sela dibacakan selanjutnya ditandatangani oleh Hakim Ketua, Hakim anggota
1, 2 dan Panitera.
Selanjutnya Hakim Ketua bertanya kepada Terdakwa
Hakim Ketua : “ Apakah Terdakwa mengerti isi Putusan Sela tadi ?”
Terdakwa : “ Siap mengerti ”
Hakim Ketua : “ Acara Sidang hari ini kita lanjutkan dengan pemeriksaan Terdakwa,
para Saksi, dan Barang Bukti ”.

10. Hakim Ketua memerintahkan Terdakwa duduk di samping Penasehat Hukum


Hakim Ketua : “ Terdakwa silahkan duduk di kursi yang telah disediakan di samping
Penasihat Hukum ”

11. Hakim Ketua bertanya kepada Oditur


Hakim Ketua : “ Oditur, apakah para saksi sudah dipanggil dan sudah hadir
dipersidangan sekarang ?”.
Oditur : “Siap sudah, hari ini ada 3 Saksi yang hadir “
Hakim Ketua : “ Apa saja Agama para Saksi ? ”.
Oditur : “Siap, Islam semua”.

12. Hakim Ketua memerintahkan Oditur menghadirkan Saksi


Hakim Ketua : “ Oditur, hadapkan para saksi ke ruang sidang ”.
Oditur : “ Petugas, hadapkan para saksi ke ruang sidang ”.
Provost : “ Petugas siap menghadapkan para saksi ke ruang sidang”.

13. Kemudian Petugas dan para Saksi bersama-sama secara berbaris masuk ke ruang sidang,
setelah sampai di depan Majelis berhenti & petugas memimpin penghormatan
Provost : “ Kepada Hakim Ketua, Hormat..Gerak..”
setelah dibalas oleh Hakim Ketua
Provost : “ Tegak..Gerak , Lapor Petugas siap menghadapkan Para Saksi
ke ruang sidang ”.
Hakim Ketua : “ Petugas kembali ketempat ”.
Provost : “ Kembali Ketempat “
Kemudian Petugas kembali ketempat.

14. Pemeriksaan identitas Saksi 1,2 dan 3


Hakim Ketua : “ Untuk Saksi-1, Nama Lengkap “
Saksi – I : “ Baronang “
Hakim Ketua : “ Pangkat, NRP “
Saksi – I : “ Kapten INF NRP ........ “
Hakim Ketua : “ Jabatan, Kesatuan “
Saksi – I : “ ……………………………. “
Hakim Ketua : “ Apakah hubungan saudara saksi 1 dengan Terdakwa? “
Saksi – I : “ ........ “

Hakim Ketua : “ Untuk Saksi-2, Nama Lengkap “


Saksi – II : “ Pesut “
Hakim Ketua : “ Pangkat, NRP “
Saksi – II : “ Serma NRP ........ “
Hakim Ketua : “ Jabatan, Kesatuan “
Saksi – II : “ ……………………………. “
Hakim Ketua : “Apakah hubungan saudara saksi 2 dengan Terdakwa? “
Saksi – II : “ ........ “
5

Hakim Ketua : “ Untuk Saksi-3, Nama Lengkap “


Saksi – III : “ Lumba Lumba “
Hakim Ketua : “ Apakah Saudara Saksi 3 ada hubungan keluarga dengan
Terdakwa? “
Saksi – III : “ ........ “
Hakim Ketua : “ Tunjukkan Identitas KTP “
Saksi – III : “ ..……. “

15. Penyumpahan para Saksi


Hakim Ketua :“Saudara Saksi 1,2 & 3 sesuai dengan Undang-undang, sebelum
memberikan keterangan dipersidangan maka harus disumpah
menurut agama Saudara Saksi, apakah Saudara saksi bersedia untuk
disumpah?”.
Saksi I, II, III : “ Bersedia ”
Hakim Ketua : “ Juru Sumpah mengambil tempat ”
Juru sumpah : “ Siap, Juru sumpah mengambil tempat “
kemudian juru sumpah mengambil tempat dibelakang para saksi.

Hakim Ketua : “ Saudara Saksi ikuti kata-kata saya : “


DEMI ALLAH SAYA BERSUMPAH, (Diikuti para saksi)
BAHWA SAYA, (Diikuti para saksi)
AKAN MEMBERIKAN KETERANGAN DENGAN SEBENARNYA,
(Diikuti para saksi)
TIDAK LAIN DARI PADA YANG SEBENARNYA” (Diikuti para saksi).
Hakim Ketua : “Juru Sumpah kembali ke tempat”
Juru sumpah : “ Siap, Juru sumpah kembali ke tempat “
kemudian juru sumpah kembali ketempat.

16. Hakim Ketua : “ Oditur, bawa Saksi 2 dan 3 keluar ruang sidang ”
Oditur : “ Petugas, bawa Saksi 2 dan 3 keluar ruang sidang ”
Provost :“ Siap Petugas siap membawa saksi 2 dan 3 keluar ruang sidang ”

Kemudian Petugas masuk ruang sidang langsung berada di samping kanan saksi 2 dan 3
dan laporan.
Provost : “ Petugas siap membawa saksi 2 dan 3 keluar ruang sidang, laporan selesai
”.
Hakim Ketua : “ Kerjakan ”
Provost : “ Kerjakan “
kemudian Petugas memimpin penghormatan :
Petugas : “ Kepada Hakim Ketua, Hormat...Grak, Tegak...Grak, Balik
kanan....Grak, hadap kiri...grak, Maju jalan ”
Petugas dan saksi 2,3 meninggalkan ruangan sidang

17. Pemeriksaan SAKSI-I


Hakim Ketua : “ Saksi I, SILAHKAN DUDUK DIKURSI yang telah disediakan dan
baret agar dilepaskan. Tadi saudara Saksi sudah disumpah untuk itu
supaya saksi memberikan keterangan yang sebenarnya sesuai
dengan apa yang saksi lihat, dengar dan alami sendiri”.
Kemudian Hakim Ketua bertanya kepada Saksi I mengenai hal-hal yg berkaitan dengan perkara
tersebut
Hakim Ketua : Berapa lama saudara saksi 1 berdinas dengan Terdakwa ?
Saksi I : (Menjawab)....................................................
Selanjutnya Hakim Ketua memberikan kesempatan bertanya kepada Hakim Anggota I
Hakim Ketua : “ Silakan Hakim Anggota I untuk mengajukan pertanyaan “
Hakim Anggota I : (Bertanya)....................
Saksi I : (Menjawab)....................................................
. Dilanjutkan kesempatan bertanya kepada Hakim Anggota II
Hakim Ketua : “ Silakan Hakim Anggota II untuk mengajukan pertanyaan “
Hakim Anggota II : (Bertanya)....................
6

Saksi I : (Menjawab)....................................................
Kemudian kesempatan bertanya kepada Oditur (Saksi menghadap Oditur)
Hakim Ketua : “ Silakan Oditur untuk mengajukan pertanyaan “
Oditur : (Bertanya)....................
Saksi I : (Menjawab)....................................................
Kemudian kesempatan bertanya kepada Penasehat Hukum (Saksi menghadap PH)
Hakim Ketua : “ Silakan Penasehat Hukum untuk mengajukan pertanyaan“
Penasehat Hukum : (Bertanya)....................
Saksi I : (Menjawab)....................................................

18. Setelah semua diberikan kesempatan bertanya, lalu Hakim Ketua melakukan konfrontasi
terhadap Terdakwa mengenai keterangan yang disampaikan oleh Saksi I
Hakim Ketua : “ Terdakwa, bagaimana dengan kesaksian Saksi I apakah ada yg
dibantah atau keberatan?”.
Terdakwa : “ Tidak ada yang Mulia “.
Hakim Ketua : “ Silakan Saksi I duduk dibelakang yaitu di bangku paling kanan”.

19. Hakim Ketua memerintahkan Oditur menghadirkan Saksi


Hakim Ketua : “ Oditur, hadapkan saksi II ke ruang sidang ”.
Oditur : “ Petugas, hadapkan saksi II ke ruang sidang ”.
Provost : “ Petugas siap menghadapkan saksi II ke ruang sidang”.

20. Kemudian Petugas dan para Saksi bersama-sama secara berbaris masuk ke ruang sidang,
setelah sampai di depan Majelis berhenti & petugas memimpin penghormatan
Provost : “ Kepada Hakim Ketua, Hormat..Gerak..”
setelah dibalas oleh Hakim Ketua
Provost : “ Tegak..Gerak , Lapor Petugas siap menghadapkan Saksi II ke
ruang sidang ”.
Hakim Ketua : “ Petugas kembali ketempat ”.
Provost : “ Kembali Ketempat “
Kemudian Petugas kembali ketempat.

20. Pemeriksaan SAKSI-II


Hakim Ketua : “ Saksi II, SILAHKAN DUDUK DIKURSI yang telah disediakan dan
baret agar dilepaskan.. Tadi saudara Saksi sudah disumpah untuk itu
supaya saksi memberikan keterangan yang sebenarnya sesuai
dengan apa yang saksi lihat, dengar dan alami sendiri”.

Kemudian Hakim Ketua bertanya kepada Saksi II mengenai hal-hal yg berkaitan dengan perkara
tersebut
Hakim Ketua : Dalam pembuatan wabku apakah saksi II dibantu oleh orang lain selain
saksi II ?
Saksi II : (Menjawab)....................................................
Selanjutnya Hakim Ketua memberikan kesempatan bertanya kepada Hakim Anggota I
Hakim Ketua : “ Silakan Hakim Anggota I untuk mengajukan pertanyaan “
Hakim Anggota I : (Bertanya)....................
Saksi II : (Menjawab)....................................................
. Dilanjutkan kesempatan bertanya kepada Hakim Anggota II
Hakim Ketua : “ Silakan Hakim Anggota II untuk mengajukan pertanyaan “
Hakim Anggota II : (Bertanya)....................
Saksi II : (Menjawab)....................................................
Kemudian kesempatan bertanya kepada Oditur (Saksi menghadap Oditur)

Hakim Ketua : “ Silakan Oditur untuk mengajukan pertanyaan “


Oditur : (Bertanya)....................
Saksi II : (Menjawab)....................................................
Kemudian kesempatan bertanya kepada Penasehat Hukum (Saksi menghadap PH)
Hakim Ketua : “ Silakan Penasehat Hukum untuk mengajukan pertanyaan“
Penasehat Hukum : (Bertanya)....................
Saksi II : (Menjawab)....................................................
7

21. Setelah semua diberikan kesempatan bertanya, lalu Hakim Ketua melakukan konfrontasi
terhadap Terdakwa mengenai keterangan yang disampaikan oleh Saksi II
Hakim Ketua : “ Terdakwa, bagaimana dengan kesaksian Saksi II apakah ada yg
dibantah atau keberatan?”.
Terdakwa : “ Tidak ada yang Mulia “.
Hakim Ketua : “ Silakan Saksi II duduk dibelakang yaitu di sebelah kiri Saksi I”.

22. Hakim Ketua memerintahkan Oditur menghadirkan Saksi


Hakim Ketua : “ Oditur, hadapkan saksi III ke ruang sidang ”.
Oditur : “ Petugas, hadapkan saksi III ke ruang sidang ”.
Provost : “ Petugas siap menghadapkan saksi III ke ruang sidang”.

23. Kemudian Petugas dan para Saksi bersama-sama secara berbaris masuk ke ruang sidang,
setelah sampai di depan Majelis berhenti & petugas memimpin penghormatan
Provost : “ Kepada Hakim Ketua, Hormat..Gerak..”
setelah dibalas oleh Hakim Ketua
Provost : “ Tegak..Gerak , Lapor Petugas siap menghadapkan Saksi III ke
ruang sidang ”.
Hakim Ketua : “ Petugas kembali ketempat ”.
Provost : “ Kembali Ketempat “
Kemudian Petugas kembali ketempat.

24. Pemeriksaan SAKSI-III


Hakim Ketua : “ Saksi III, SILAHKAN DUDUK DIKURSI yang telah disediakan.. Tadi
saudara Saksi sudah disumpah untuk itu supaya saksi memberikan
keterangan yang sebenarnya sesuai dengan apa yang saksi lihat,
dengar dan alami sendiri”.

Kemudian Hakim Ketua bertanya kepada Saksi II mengenai hal-hal yg berkaitan dengan perkara
tersebut
Hakim Ketua : (Bertanya)....................
Saksi III : (Menjawab)....................................................
Selanjutnya Hakim Ketua memberikan kesempatan bertanya kepada Hakim Anggota I
Hakim Ketua : “ Silakan Hakim Anggota I untuk mengajukan pertanyaan “
Hakim Anggota I : (Bertanya)....................
Saksi III : (Menjawab)....................................................
. Dilanjutkan kesempatan bertanya kepada Hakim Anggota II
Hakim Ketua : “ Silakan Hakim Anggota II untuk mengajukan pertanyaan “
Hakim Anggota II : (Bertanya)....................
Saksi III : (Menjawab)....................................................
Kemudian kesempatan bertanya kepada Oditur (Saksi menghadap Oditur)
Hakim Ketua : “ Silakan Oditur untuk mengajukan pertanyaan “
Oditur : (Bertanya)....................
Saksi III : (Menjawab)....................................................
Kemudian kesempatan bertanya kepada Penasehat Hukum (Saksi menghadap PH)
Hakim Ketua : “ Silakan Penasehat Hukum untuk mengajukan pertanyaan“
Penasehat Hukum : (Bertanya)....................
Saksi III : (Menjawab)....................................................

25. Setelah semua diberikan kesempatan bertanya, lalu Hakim Ketua melakukan konfrontasi
terhadap Terdakwa mengenai keterangan yang disampaikan oleh Saksi III
Hakim Ketua : “ Terdakwa, bagaimana dengan kesaksian Saksi III apakah ada yg
dibantah atau keberatan?”.
Terdakwa : “ Tidak ada yang Mulia “.
Hakim Ketua : “ Silakan Saksi III duduk dibelakang yaitu di sebelah kiri Saksi II”.

26. Pemeriksaan TERDAKWA


Hakim Ketua : “ Terdakwa, SILAHKAN DUDUK DIKURSI TENGAH”

Kemudian Hakim Ketua bertanya kepada Terdakwa mengenai hal-hal yg berkaitan dengan
perkara tersebut
Hakim Ketua :
8

Saksi III : (Menjawab)....................................................


Selanjutnya Hakim Ketua memberikan kesempatan bertanya kepada Hakim Anggota I

Hakim Ketua : “ Silakan Hakim Anggota I untuk mengajukan pertanyaan “


Hakim Anggota I : (Bertanya)....................
Saksi III : (Menjawab)....................................................
. Dilanjutkan kesempatan bertanya kepada Hakim Anggota II
Hakim Ketua : “ Silakan Hakim Anggota II untuk mengajukan pertanyaan “
Hakim Anggota II : (Bertanya)....................
Saksi III : (Menjawab)....................................................
Kemudian kesempatan bertanya kepada Oditur (Saksi menghadap Oditur)
Hakim Ketua : “ Silakan Oditur untuk mengajukan pertanyaan “
Oditur : (Bertanya)....................
Saksi III : (Menjawab)....................................................
Kemudian kesempatan bertanya kepada Penasehat Hukum (Saksi menghadap PH)
Hakim Ketua : “ Silakan Penasehat Hukum untuk mengajukan pertanyaan“
Penasehat Hukum : (Bertanya)....................
Saksi III : (Menjawab)....................................................

27. Setelah semua diberikan kesempatan bertanya lalu Hakim menanyakan kepada Oditur dan
Penasehat Hukum
Hakim Ketua : “ Pemeriksaan Terdakwa dan para Saksi sudah selesai, apakah
Oditur atau Penasehat Hukum akan mengajukan atau menghadirkan
saksi tambahan ?
Oditur/Penasihat Hukum : “ Tidak, sudah cukup “

28. Pemeriksaan Barang bukti


Hakim Ketua : “ Oditur dalam pemeriksaan perkara ini apakah ada barang bukti
yang akan dihadirkan dipersidangan ini ?“
Oditur : “ Siap ada yaitu berupa HP Merk Xiaomi, buku tabungan bank
mandiri dan rek Koran bank mandiri “
Hakim Ketua : “ Oditur, barang bukti tersebut agar dibawa ke meja majelis”

Kemudian Oditur menyerahkan barang bukti tersebut kepada Hakim Ketua. Kemudian Oditur
kembali ketempat.

Kemudian Hakim Ketua menunjukkan barang bukti tersebut dan menanyakan kepada Terdakwa
& para Saksi tentang barang bukti tersebut. Kemudian setelah selesai Hakim Ketua
memerintahkan kepada Oditur, Penasihat Hukum, Terdakwa & para Saksi kembali ke tempat
semula.

Hakim Ketua : “ Oditur, bawa Saksi 1,2 dan 3 keluar ruang sidang ”
Oditur : “ Petugas, bawa Saksi 1,2 dan 3 keluar ruang sidang ”
Provost :“ Siap Petugas siap membawa saksi 1,2 dan 3 keluar ruang sidang

Kemudian Petugas masuk ruang sidang langsung berada di samping kanan saksi 1 dan laporan.
Provost : “ Petugas siap membawa saksi 1,2 dan 3 keluar ruang sidang, laporan
selesai ”.
Hakim Ketua : “ Kerjakan ”
Provost : “ Kerjakan “
kemudian Petugas memimpin penghormatan :
Petugas : “ Kepada Hakim Ketua, Hormat...Grak, Tegak...Grak, Balik
kanan....Grak, hadap kiri...grak, Maju jalan ”
Petugas dan saksi 1,2,3 meninggalkan ruangan sidang

29. Kemudian Hakim Ketua bertanya kepada Oditur


Hakim Ketua : “ Oditur, apakah tuntutan siap dibacakan?
Oditur : “ Siap”
Hakim Ketua : “TERDAKWA AGAR TETAP BERDIRI SIKAP SEMPURNA, PERHATIKAN
DAN DISIMAK TUNTUTAN YANG AKAN DIBACAKAN ODITUR” (TERLAMPIR)
9

30. Setelah Oditur selesai membacakan Tuntutan, Oditur menyerahkan Tuntutan kepada Majelis
Hakim dan Penasehat Hukum.
Kemudian Hakim Ketua bertanya kepada Terdakwa
Hakim Ketua : “ Apakah Terdakwa sudah mengerti tentang surat Tuntutan Oditur ?”
Terdakwa : “ Siap sudah mengerti ”
Hakim Ketua : “ Berapa lama tuntutan Oditur ?”
Terdakwa : “ Siap ...Bulan/tahun pidana ”

31. Kemudian Hakim Ketua bertanya kepada terdakwa


Hakim Ketua : “ Apakah Terdakwa keberatan dengan surat tuntutan Oditur dan
akan mengajukan Pembelaan ?”
Terdakwa : “ Siap, saya serahkan kepada Penasihat Hukum”
Hakim Ketua : “ Apakah Penasihat Hukum akan mengajukan pembelaan? ”
Penasehat Hukum : “ Siap mengajukan pembelaan”
Hakim Ketua : “ Apakah sudah siap pembelaannya?”
Penasehat Hukum : “ Siap hakim ketua ”
Hakim Ketua : “SILAHKAN”

Pembacaan Pembelaan / Pledoi


Penasehat Hukum : “ ................. Pembelaan (TERLAMPIR) ..............selesai...

Setelah Penasehat Hukum selesai membacakan Pembelaan, lalu menyerahkan kepada Majelis
Hakim dan Oditur

32. Kemudian Hakim Ketua bertanya kepada Oditur


Hakim Ketua : “ Oditur, apakah akan mengajukan Replik? “
Oditur : “ Siap mengajukan ”
Hakim Ketua : “ Apakah sudah siap dibacakan?
Oditur : “ Siap hakim ketua ”
Hakim Ketua : “SILAHKAN”
Pembacaan Replik
Oditur : “ ................. Replik (TERLAMPIR) ..............selesai...

Setelah Oditur selesai membacakan Replik, Oditur menyerahkan Replik kepada Majelis Hakim
dan Penasehat Hukum.
Kemudian Hakim Ketua bertanya kepada Terdakwa

33. Kemudian Hakim Ketua bertanya kepada Terdakwa/PH


Hakim Ketua : “Penasihat Hukum Apakah akan mengajukan duplik? ”
Penasehat Hukum : “ Siap mengajukan Hakim Ketua”
Hakim Ketua : “ Apakah sudah siap?”
Penasehat Hukum : “ Siap hakim ketua ”
Hakim Ketua : “SILAHKAN”
Pembacaan Duplik
Penasehat Hukum : “ ................. Pembelaan (TERLAMPIR) ..............selesai...
Setelah Penasehat Hukum selesai membacakan Duplik, lalu menyerahkan kepada Majelis
Hakim dan Oditur

Hakim Ketua : “Untuk memberi kesempatan kepada Majelis Hakim dalam musyawarah
untuk mengambil keputusan maka sidang akan ditunda.......”
Hakim Ketua : “ Hakim anggota 1, Hakim anggota 2 berapa lama kita tunda sidang ini 3
hari bisa?
Hakim Ketua : “ sesuai kesepakatan hakim sidang kita tunda 3 hari dan di buka lagi pada
tanggal ………..2020 bagaimana oditur ada keberatan? Saudara terdakwa?
Pemberitahuan ini dianggap sebagai panggilan sidang ya jadi ga usah
dipanggil lagi. Saudara terdakwa paham?”
10

Hakim Ketua : “Oditur, bawa Terdakwa keluar ruang sidang ”


Oditur : “ Petugas, bawa Terdakwa keluar ruang sidang ”
Provost : “ Siap, Petugas membawa Terdakwa keluar ruang sidang ”.
Kmdn Petugas masuk ke R. sidang berbaris bersama Terdakwa kemudian laporan kepada
Ketua Majelis Hakim
Provost : “Petugas siap membawa Terdakwa keluar ruang sidang, laporan
selesai
Hakim Ketua : “ Kerjakan “
Provost : “ Kerjakan, Kepada Hakim Ketua Hormat...grak setelah
dibalas “ Tegak...grak “
Kemudian petugas memimpin para Saksi & terdakwa keluar ruang sidang secara berbaris.

Hakim Ketua : “Panitera agar dijadwalkan pelaksanaan sidang lanjutan tanggal


………….2020?”
Panitera : “Siap Hakim Ketua”

34. Selanjutnya Hakim Ketua menutup sidang


Hakim Ketua : “ Sidang Majelis Hakim yang bersidang di Pengadilan Militer Tinggi
II-Jakarta dalam memeriksa dan mengadili pada tingkat pertama
perkara pidana atas nama Terdakwa Paus Pangkat Letkol Inf NRP
11980055551275 ,saya nyatakan ditunda” ( Ketuk palu 1X.)

Majelis Hakim persiapan keluar ruangan sidang, Panitera mengatakan


MC : “ Hadirin dimohon berdiri, Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang ”
Setelah majelis hakim keluar ruang sidang Panitera memberi aba-aba
MC : “ Hadirin disilahkan duduk kembali ”.

SIDANG LANJUTAN

1. Oditur dan Penasehat Hukum sudah siap di ruang sidang


2. Panitera melaporkan kepada Ketua Majelis Hakim bahwa sidang siap dimulai
3. Panitera meminta kepada peserta sidang
MC : “ Hadirin dimohon berdiri, Majelis Hakim memasuki ruang sidang “
Setelah Majelis Hakim masuk ruang sidang dan duduk, Panitera mengatakan
MC : “ Hadirin disilahkan duduk kembali “

4. Hakim Ketua menanyakan kepada Oditur dan Penasehat Hukum


Hakim Ketua : “ Hakim Anggota I, Hakim Anggota II apakah sudah siap? “
“ Oditur, Penasehat Hukum apakah sudah siap? “
Oditur / Penasehat Hukum : “ Siap “

5. Hakim Ketua membuka sidang


Hakim Ketua : “ Sidang Majelis Hakim yang bersidang di Pengadilan Militer Tinggi
II-Jakarta dalam memeriksa dan mengadili pada tingkat pertama
perkara pidana atas nama Terdakwa Paus Pangkat Letkol Inf NRP
11980055551275 saya nyatakan dibuka kembali dan tetap terbuka
untuk umum. (Hakim Ketua ketuk palu 1 x).

6. Hakim Ketua memerintahkan Oditur untuk menghadirkan Terdakwa .


Hakim Ketua : “ Oditur hadirkan Terdakwa ke ruang sidang “
Oditur memerintahkan Petugas untuk menghadirkan Terdakwa
Oditur : “ Petugas hadirkan Terdakwa keruang sidang “
Provost : “ Siap, petugas hadirkan Terdakwa ke ruang sidang”

7. Petugas membawa Terdakwa menghadap Hakim Ketua dengan berbaris, setelah sampai di
depan, meluruskan, setelah lurus, Petugas memimpin penghormatan.
Provost : “ Kepada Hakim Ketua, hormat....grak “, setelah dibalas “ Tegak....
grak “
Provost : “ Lapor Petugas siap menghadapkan Terdakwa ke ruang sidang “
11

Hakim Ketua : “ Petugas kembali ketempat “


Provost : “ Kembali ketempat “
Selanjutnya Petugas balik kanan dan kembali ke tempat semula

8. Pemeriksaan Hakim Ketua kepada Terdakwa (Terdakwa posisi berdiri)


Hakim Ketua : “ Terdakwa, Apakah saat ini Terdakwa masih dalam keadaan sehat

Terdakwa : “ Siap Sehat “
Hakim Ketua : “ Sesuai dengan agenda sidang hari ini adalah Pembacaan Putusan”

9. Pembacaan Putusan
Hakim Ketua : “Setelah Majelis Hakim bermusyawarah maka akan saya bacakan
putusan dalam perkara ini, untuk “TERDAKWA AGAR TETAP
BERDIRI SIKAP SEMPURNA, PERHATIKAN “
Hakim Ketua : .................Putusan (TERLAMPIR)
Setelah sampai pada kata-kata amar putusan diakhiri ketukan palu 1x,
kemudian pembacaan putusan dilanjutkan sampai selesai.

Setelah pembacaan Putusan selesai, lalu ditandatangani oleh Hakim Ketua, Hakim Anggota 1,
Hakim Anggota 2 dan Panitera. Kemudian Putusan disimpan oleh Panitera.
Hakim Ketua : “ Terdakwa apakah mengerti isi Putusan tadi ?”
Terdakwa : “ Siap mengerti, di penjara selama ..... ”

10. Pembacaan Hak-hak Terdakwa


Hakim Ketua : “ Kalau Terdakwa sudah mengerti akan saya bacakan hak-hak
Terdakwa “
1. Hak segera menerima atau menolak putusan.
2. Hak mempelajari putusan sebelum menyatakan menerima atau
menolak putusan dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh UU
No.31 Tahun 1997 yaitu 7 hari.
3. Hak minta diperiksa perkaranya dalam Tkt Banding dalam
tenggang waktu 7 hari,
4. Hak mencabut pernyataan menerima atau menolak putusan
dalam tenggang waktu 7 hari setelah putusan diucapkan.

Hakim Ketua : “ Bagaimana sikap Terdakwa terhadap isi putusan tadi ?”


Terdakwa : “ Siap saya serahkan kepada Penasihat Hukum ”
Hakim Ketua : “ Bagaimana sikap Penasihat Hukum terhadap isi putusan tadi ?”
Penasehat Hukum : “ Siap Pikir-pikir ”
Hakim Ketua : “ Oditur, bagaimana sikap Oditur terhadap isi putusan tadi ? ”
Oditur : “ Siap menerima “
Hakim Ketua : “ Oditur, bawa Terdakwa keluar ruang sidang ”
Oditur : “ Petugas, bawa Terdakwa keluar ruang sidang ”
Provost : “ Siap Petugas membawa Terdakwa keluar ruang sidang”.

11. Kemudian Petugas masuk ruang sidang langsung berada di samping kanan Terdakwa dan
laporan kepada Hakim Ketua.
Provost : “ Petugas siap membawa Terdakwa keluar ruang sidang, laporan
selesai ”.
Hakim Ketua : “ Kerjakan ”
Provost : “ Kerjakan “

Kemudian Petugas memimpin penghormatan :


Provost : “ Kepada Hakim Ketua, Hormat...Grak, setelah dibalas Tegak...Grak,
Balik kanan....Grak, hadap kiri...grak, Maju jalan ”
Kemudian petugas membawa Terdakwa keluar ruang sidang.
12

12. Penutupan Sidang


Hakim Ketua : “ Sidang Pengadilan Militer Tinggi II-Jakarta yang bersidang di
Jakarta dalam memeriksa dan mengadili pada tingkat pertama perkara
pidana atas nama Terdakwa Paus Pangkat Letkol Inf Nrp
11980055551275, saya nyatakan selesai dan ditutup ”
(Hakim Ketua mengetuk palu 3X).
Kemudian Panitera maju ke depan meja Majelis Hakim untuk laporan
Panitera : “ Acara Sidang perkara pidana atas nama Letkol Inf Paus NRP
11980055551275, telah dilaksanakan, Laporan selesai ”
Hakim Ketua : “ Kembali ke tempat ”
Panitera : “ Kembali Ke tempat “
Kemudian Panitera memberikan penghormatan setelah dibalas oleh Hakim Ketua, balik kanan
dan kembali ketempat.
Mc : “ Hadirin dimohon berdiri, Majelis Hakim meninggalkan ruang sidang “
Setelah majelis hakim meninggalkan ruang sidang
MC : “ Hadirin disilahkan duduk kembali ”

--------------------------------------------------- SELESAI ----------------------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai