LP Aman Nyaman Dini (Bima)
LP Aman Nyaman Dini (Bima)
TRENGGALEK
KEMETERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 KEPERAWATAN TRENGGALEK
2023
LEMBAR PENGESAHAN
telah diterima dan disahkan dalam praktik klinik mata kuliah Keperawatan
Dasar Manusia Di Ruang Seruni pada tanggal 25 Maret 2023
Mengetahui,
LEMBAR KONSULTASI
Nim : P17240213040
No. Tanggal Catatan Pembimbing Paraf
LAPORAN PENDAHULUAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
Website : http://www.poltekkes-malang.ac.id
Email : direktorat@poltekkes-malang.ac.id
2023
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM
KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
- Kampus Pusat : Jl. Besar Ijen No. 77 C Malang, 65112 Telp (0341) 566075, 571388 Fax (0341)
556746
- Kampus I : Jl. Srikoyo No. 106 Jember Telp (0331) 486613
- Kampus II : Jl. A. Yani Sumberporong Lawang Telp (0341) 427847
- Kampus III : Jl. Dr. Soetomo No. 46 Blitar Telp (0342) 801043
- Kampus IV : Jl. KH Wakhid Hasyim No. 64B Kediri Telp (0354) 773095
- Kampus V : Jl. Dr. Soetomo No. 5 Trenggalek Telp (0355) 791293
- Kampus VI : Jl. Dr. Cipto Mangunkusomo No. 82A Ponorogo Telp (0352) 461792
Website : Http://www.poltekkes-malang.ac.id Email : direktorat@poltekkes-malang.ac.id
LAPORAN PENDAHULUAN
I. DEFINISI KASUS
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan, bersifat
sangat subjektif. Perasaan nyeri pada setiap orang berbeda dalam hal skala atau
punting katannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau
mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya. (Tetty, 2015). Nyeri akut adalah
pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan yang muncul akibat
kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan sebagai
kerusakan awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat
dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan dengan durasi kurang
dari 3 bulan (Nanda I 2018). Nyeri kronis adalah pengalaman sensorik dan
emosional tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan aktual
atau potensial atau yang digambarkan sebagai suatu kerusakan awitan yang tiba-
tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat, terjadi konstan atau berulang
tanpa akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung lebih dari tiga
(>3) bulan (Nanda I 2018).
II. ETIOLOGI
Penyebab Nyeri menurut SDKI 2017 adalah :
a. Penyebab masalah nyeri akut :
1. Agen pencedera fisiologis (mis. Inflamasi, iskemia,
neoplasma).
2. Agen pencedera kimiawi (mis. Terbakar, bahan kimia
iritan).
3. Agen pencedera fisik (mis. Abses, amputasi,
terbakar, terpotong, mengangkat berat, prosedur operasi,
trauma, latihan fisik berlebihan).
b. Penyebab masalah nyeri kronis :
1. Kondisi muskuloskeletal kronis
2. Kerusakn sistem saraf
3. Penekanan saraf
4. Infiltrasi tumor
5. Ketidakseimbangan neurotransmiter, neuromodulator, dan
reseptor
6. Gangguan imunitas (mis. neuropati terkait HIV, virus
varicella-zoster)
7. Gangguan fungsi metabolik
8. Riwayat posisi kerja statis
9. Peningkatan indeks massa tubuh
10. kondisi pasca trauma
11. Tekanan emosional
12. Riwayat penganiayaan (mis. fisik, psikologis, seksual)
13. Riwayat penyalahgunaan obat/zat
III. MANIFESTASI KLINIS
Tanda gejala yang kemungkinan muncul pada pasien dengan
masalah nyeri (SDKI, 2017), adalah :
Objektif:
1. Tampak meringis
2. Gelisah
3. Tidak mampu menuntaskan aktivitas
b. Gejala dan Tanda Minor
Subjektif:
1. Merasa takut mengalami cidera berulang
Objektif:
1. Bersikap protektif (mis. Menghindari nyeri)
2. Waspada
3. Pola tidur berubah
4. Anoreksia
5. Fokus menyempit
Berfokus pada diri sendiri
Kondisi muskuloskeletal kronis 7. Gangguan fungsi
IV. PATOFISIOLOGI Kerusakn sistem saraf metabolik
Penekanan saraf Riwayat posisi kerja statis
A. SKEMA Infiltrasi tumor Peningkatan indeks massa
Agen pencedera fisiologi Ketidakseimbangan neurotransmiter, tubuh
neuromodulator, dan reseptor
Agen pencedera kimiawi kondisi pasca trauma
Gangguan imuntas (mis. neuropati
Agen pencedera fisik 11.Tekanan emosional
terkait HIV, virus varicella-zoster)
Lingkungan 12.Riwayatpenganiayaan
Mayor Suhu Minor (mis.fisik,psikologis, seksual)
Efek samping terapi
1. Mengeluh nyeri 1. Merasa takut mengalami
2. Merasa depresi cidera berulang
(tertekan) 2. Bersikap protektif (mis. Posisi
3. Tampak meringis menghindari nyeri)
4. Gelisah 3. Waspada
5. Tidak mampu 4. Pola tidur berubah
menuntaskan 5. Anoreksia
aktivitas 6. Fokus menyempit
7. Berfosku pada diri sendiri
Mayor: Minor:
Nyeri akut
1. Mengeluh Nyeri 1. Tekanan Darah meningkat
2. Tampak Meringis 2. Pola nafas Berubah
3. Bersikap Protektif 3. Nafsu makan berubah
4. Proses Berpikir terganggu Nyeri kronis
4. Gelisah
5. Frekuensi Nadi Meningkat 5. Menarik Diri
6. Sulit Tidur 6. Berfokus pada diri sendiri
7. Diaphoresis
Masalah nyeri
B. URAIAN
Diagnosa Keperawatan
No. Tujuan Keperawatan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
DX (SDKI)
(SLKI) (SIKI)
Potter & Perry. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik.
Jakarta: EGC.
PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat PPNI : Jakarta
PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat PPNI : Jakarta
PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Dewan Pengurus Pusat PPNI : Jakarta